Click here to load reader
Upload
asep-saepul-k
View
117
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan
Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.
1.1 . Latar Belakang
Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan
senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang
terbentuk. Dasar pemisahan destilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau
lebih. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah
akan menguap lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat, kita dapat
menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen demi kompenen secara
bertahap. Pengembunan terjadi dengan mengalirkan uap ke tabung pendingin. Bila
campuran mengandung komponen lebih dari dua, maka penguapan dan pengembunan
dilakukan bertahap sesuai dengan jumlah komponen itu, dimulai dari titik didih yang
paling rendah. Akan tetapi pemisahan campuran ini sulit dan biasanya hasil yang
didapat sedikit tercampur komponen lain, yang titik didihnya berdekatan
(Syukri, 1999).
Proses yang terjadi pada destilasi ialah perubahan fasa cair menjadi fasa uap
atau gas dengan pendidihan kemudian gas tersebut mengembun. Tahap terpenting
pada destilasi adalah pendidihan dan kondensasi pengembun, tetapi destilasi bukan
merupakan dua urutan proses penguapan kondensasi.
Tekanan uap merupakan suatu sifat-sifat dari zat cair yang bergantung pada
suhu. Tekanan uap selalu bertambah seiring kenaikan suhu.
Tekanan pada saat tekanan uap sama dengan tekanan luar atau atmosfir
disebut titik didih. Pada temperatur ini molekul-molekul zat cair mempunyai energi
yang cukup untuk berubah menjadi fase uap tidak hanya pada permukaan zat cair
tetapi seluruh bagian zat cair tersebut sehingga menimbulkan gelembung-gelembung,
dan keadaan ini disebut mendidih. Temperatur pada saat tekanan uap zat cair dapat
digunakan pada beberapa cara destilasi yang berdasarkan atas perbedaan titik didih
cairan yang dipanaskan (Sutrisno, dkk, 2010).
1.2 . Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan Destilasi adalah untuk memisahkan suatu campuran
sehingga dapat mengetahui zat murni campuran tersebut, agar pratikan dapat
mengetahui bagaimana cara melakukan proses destilasi, dan agar dapat memisahkan
zat cair dari campurannya ataupun untuk memisahkan suatu larutan dari larutan lain.
1.3 . Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan Destilasi adalah berdasarkan kecepatan uap dari atas
cairan pada kesetimbangan(kecepatan penguapan=kecepatan pengembunan), bersifat
khas dan naik dengan kenaikan suhu.
II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Pengertian Destilasi,
(2) Macam-Macam Destilasi, dan (3) Mekanisme Destilasi.
2.1. Destilasi
Destilasi (penyulingan) adalah proses pemisahan komponen dari suatu
campuran yang berupa larutan cair-cair dimana karakteristik dari campuran tersebut
adalah mampu-campur dan mudah menguap, selain itu komponen-komponen tersebut
mempunyai perbedaan tekanan uap dan hasil dari pemisahannya menjadi komponen-
komponennya atau kelompok-kelompok komponen. Karena adanya perbedaan
tekanan uap, maka dapat dikatakan pula proses penyulingan merupakan proses
pemisahan komponen-komponennya berdasarkan perbedaan titik didihnya
(Anonim, 2010).
2.2.1. Destilasi Biasa
Destilasi biasa merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan dua
macam zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih yang cukup besar
(Sutrisno, dkk, 2010).
Gambar. 1. Destilasi Biasa
2.2.2. Destilasi Uap
Destilasi uap merupakan suatu cara untuk memisahkan dan memurnikan
senyawa organik yang tidak larut ataupun sukar larut dalam air. Keuntungan cara
destilasi ini adalah bahwa campuran dapat terdestilasi dibawah titik didih zat organik
tersebut, dan bahkan dibawah titik didih air.
Destilasi uap berguna untuk memisahkan zat (tak larut dalam air) yang
mempunyai tekanan uap relatif rendah (5-10 mg Hg) pada sekitar 1000C. zat dengan
tekanan uap sangat rendah tidak dapat didestilasi dengan destilasi uap. Jadi dengan
cara ini dapat dilakukan pemurnian beberapa zat yang mempunyai titik didih tinggi.
Uap yang dibuat pada generator uap dialirkan wadah berisi zat atau materi
yang mengembun melalui kondensor. Destilasi yang merupakan campuran air dan zat
organik tak larut kemudian dipisahkan dengan corong pisah (Sutrisno, dkk, 2010).
Gambar. 2. Destilasi Uap
2.2.3. Destilasi Vacum (Tekanan Rendah)
Destilasi ini untuk cairan yang terurai dekat titik didhnya, sehingga untuk
memisahkan dari komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa.
Dalam destilasi tekanan rendah, destilasi tidak dilakukan pada tekanan
barometer biasa, sehingga cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik didihnya
yang selanjutnya proses pemisahannya seperti biasa.perhitungan antara titik didih dan
tekanan, untuk menghitung tekanan dipakai rumus
Dimana : P adalah tekan dan T adalah temperatur absolute.
A dan B adalah masing-masing tetapan
Untuk mengoreksi titik didih yang didapat dari titik didih dengan pustaka
(76cmHg), dipakai rumus sebagai berikut : t = 0,0012 (76 - p) (t – 273) dimana t
ialah koreksi dalam oC, p ialah tekanan barometer dan t ialah temperatur kamar.
Untuk air, alkohol, asam-asam dan cairan-cairan yang terasosiasi dapat dipakai rumus
: t = 0,0010 (76 – p) (t + 273) (Sutrisna, dkk, 2010).
2.2.4. Destilasi Bertingkat
Tujuan penyulingan adalah pemisahan cairan yang mudah menguap dari
senyawa yang tidak menguap atau biasanya merupakan pemisahan dua atau lebih
cairan yang berbeda titik didihnya, yang terakhir ini dinamakan penyulingan
bertingkat. Untuk memahami penyulingan bertingkat diperlukan pengetahuan tentang
hubungan antara titik didih atau tekanan uap dari campuran senyawa dan
komposisinya. Jika kurva ini diketahui maka dapat diperkirakan apakah
pemisahannya sukar atau mudah (Sudjadi, 1988).
Pemisahan campuran dari cairan menguap menghadapi lebih banyak
persoalannya, suatu cara yang sering digunakan untuk mendapatkan hasil lebih baik
disebut destilasi bertingkat. Bila suatu cairan larutan terdiri dari dua cairan menguap
dididihkan, uapnya selalu mengandung lebih banyak komponen zat yang lebih mudah
menguap (Brady, 1999).
Hukum Roult mengatakan bahwa teanan uap dari sebuah komponen tertentu
sebanding dengan tekanan uap murni dikalikan dengan fraksinya mol dalam larutan
tersebut (Brady, 1999).
Pengulangan dari proses ini akan menghasilkan suatu fraksi yang lebih
banyak mengandung zat untuk memurnikan hasil dari reaksi kimia, tetapi juga
berguna pada industri. Misalnya digunakan pada industri minyak dipakai cara
destilasi bertingkat untuk memisahkan minyak mentah ke dalam berbagai komponen
termasuk bensin, minyak tanah, minyak pelumas dan parafin (Brady, 1999).
Gambar. 3. Destilasi Bertingkat
2.3. Mekanisme Destilasi
Susun atau set alat destilasi. Kemudian masukan zat sampel pada labu
destilasi (isi zat dalam labu paling banyak 2/3 bagian labu) lalu masukan batu didih.
Isi kaleng penangas dengan zat penangas yang disesuaikan dengan titik didih sampel,
juga masukan batu didih pada penangas tersebut. Alirkan air pendingin. Panaskan
dengan alat pembakar spirtus. Sampel yang di destilasi akan menguap sehingga
menghasilkan destilat yang bening. Amati termometer, apabila ada cairan yang keluar
sebelum mencapai titik didihnya, pisahkan cairan tersebut, sedangkan apabila
termometer menunjukan titik didih sampel tahan supaya suhu tersebut konstan dan
tampung destilat yang dihasilkan. Hentikan destilasi pada saat sampel hampir habis
(jangan sampai kering) jika titik didih zat sampel lebih besar dari titik didih zat
pencemar.
Labu destilat berfungsi untuk tempat menyimpan sampel. Termometer,
berfungsi untuk mengukur suhu, kondensor liebig berfungsi sebagai pendingin,
adafter berfungsi sebagai alat untuk mengadaptasikan uap yang ada di dinding adafter
kondensor, alat penampung berfungsi sebagai tempat menampung destilat (Anonim,
2010).
III BAHAN, ALAT DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat
yang Digunakan dan (3) Metode Percobaan.
3.1 . Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam percobaan Destilasi adalah larutan kecap,
aquades dan batu didih.
3.2. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam percobaan Destilasi adalah labu destilat,
kondensor liebig, termometer, adafter, penampung (gelas kimia), slang air, pembakar
spirtus, kaki tiga, statif dan klem.
3.3. Metode Percobaan
Pasanglah set alat destilasi dan destilasikan larutan yang telah ditentukan.
Masukkan cairan dan pecahan porselin kedalam labu destilasi melalui corong
biasa.
Pasang termometer, jalankan air dan jalankan pembakar Bunsen.
Amati selama pengerjaan, destilat mulai ditampung pada waktu termometer
menunjukkan harga tetap atau konstan.
Waktu temperatur mulai naik, ganti penampung dengan yang lain dan
penampungan dilanjutkan pada waktu temperatur mulai konstan untuk kedua
kalinya dan seterusnya sampai temperatur naik.
Untuk cairan yang mudah menguap hindarkan bahaya-bahaya yang mungkin
bisa terjadi.
Gambar. 4. Metode Percobaan Destilasi
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan.
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan DestilasiNo. Pengamatan Hasil1. Nama sampel Larutan kecap2. Warna asal larutan Coklat kehitaman3. Volume asal larutan 20 ml4. Suhu saat mendidih 84oC5. Suhu saat tetesan pertama 94oC6. Suhu konstan 101oC7. Volume destilat 14,6 ml8. Warna destilat bening
(Sumber : Kelompok III, 2010).
4.2. Pembahasan
Alat destilasi yang digunakan di laboratorium yaitu destilasi biasa yang
merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan dua macam zat atau lebih yang
mempunyai perbedaan titik didih yang cukup besar. Batu didih berfungdi untuk
mempercepat pemanasan serta untuk mencegah terjadinya letupan.
Tekanan uap suatu zat cair akan meningkat bila suhu dinaikkan samapi zat
cair itu mendidih. Suatu zat cair dikatatakan bila tekanan uapnya sama dengan
tekanan udara di atas cairan (tekanan udara luar). Jika kedalam cairan yang mendidih
ditambahkan zat yang tidak menguap maka tekanan uap larutan yang terbentuk akan
lebih rendah dari tekanan uap pelarut murni. Akibatnya agar larutan uap itu mendidih
diperlukan tambahan kalor yang sebesar penurunan tekanan uap akibat penambahan
zat tekanan pelarut yang tidak menguap itu. Dengan demikian, larutan akan mendidih
pada suhu lebih tinggi dari suhu didih pelarut murni. Suhu pertama pada tetesan saat
destilasi adalah suhu menetes pada suhu 84OC.
Sampel yang bisa di destilasi yaitu air, alkohol, kecap, garam dan lain
sebagainya.
Aplikasi destilasi di bidang panagan adalah pengolahan air tawar dari air laut,
pemurnian minyak bumi yaitu memisahkan gas, bensin, minyak tanah, dan
sebagainya dari minyak mentah.
V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan, dan (2) Saran
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan Destilasi dapat disimpulkan bahwa sampel yang di
destilasi adalah larutan kecap, warna larutan asal yaitu coklat, volume asal larutan
yaitu 20 mL, suhu saat awal mendidih yaitu 84OC, suhu saaat awal tetesan adalah
94oC, suhu konstan adalah 101oC, volume destilat 14,6 ml, dan warna destilat yaitu
bening atau tidak berwarna.
5.2. Saran
Saran untuk laboratorium pada praktek Destilasi ini adalah diharapkan setiap
meja ada alat destilasi, supaya sumua mahasiswa dapat melakukan percobaan
destilasi dan semua mahasiswa dapat menyusun alat destilasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2010), Penyulingan, www.chem-is-try.org. Accesed : 23 November 2010.
Brady, James E.1999.Kimia Universitas Asas & Struktur, Binarupa Aksara : Jakarta.
Sudjadi, (1988), Metode Pemisahan, Kanisius : Yogyakarta
Sunarya, Yayan, (2003), Kimia Dasar 2, Alkemi Grafisindo Press : Bandung.
Sutrisno, dkk, (2010), Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Universitas Pasundan : Bandung.
S, Syukri, (1999), Kimia Dasar 1, Institut Teknologi Bandung : Bandung.