Upload
keziach1102
View
164
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Mingguan Pengenalan Alat
Citation preview
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PENGENALAN PERALATAN DI LABORATORIUM
MAKALAH
Oleh :
Nama : Kezia Christianty Charismata
NRP : 123020158
Kelompok : F
Meja : 07
Tanggal Percobaan : 25 Oktober 2012
Asisten : Happinessa Brilliant Husni
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2012
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Tujuan
Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.
1.1 Latar Belakang
Pengenalan peralatan sangat diperlukan sebelum melakukan sebuah
praktikum karena disaat kita mempelajari atau mengenali alat-alat yang
ada di laboratorium dengan sendirinya pula kita akan dapat mengetahui
cara kerja dan cara penggunaan dari alat-alat tersebut.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pengenalan alat di laboratorium adalah untuk
Mengenal dan mengetahui alat-alat yang ada di laboratorium
Dapat menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium dengan baik
dan benar
1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan pengenalan alat di laboratorium yaitu berdasarkan
identifikasi alat yang biasa dingunakan pada saat praktikum serta fungsi
dari masing-masing alat tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat
untuk menggunakannya.
II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Jenis-jenis Alat dan Fungsi alat.
1.1 Jenis – jenis alat & Fungsi alat
1.1.1 Tabung reaksi
Terbuat dari kaca, berbentuk pipih panjang (tabung). Berfungsi
untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
1.1.2 Gelas kimia
Terbuat dari kaca dengan adanya skala ukuran di samping gelas
kimia, berbentuk gelas. Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
dan membuat larutan dan sebagai media pemanasan cairan.
1.1.3 Labu erlenmeyer
Gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala
di sepanjang dindingnya dan bagian bawah labu agak
menggembung. Berfungsi untuk membuat larutan, menyimpan dan
memanaskan larutan, menampung filtrat hasil penyaringan,
menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi.
1.1.4 Gelas ukur
Terbuat dari kaca, berupa gelas tinggi yang terdapat skala di
sepanjang dindingnya. Berfungsi untuk menghitung larutan kimia
yang tinggi dalam jumlah tertentu
1.1.5 Pipet
1.1.5.1 Pipet seukuran: terbuat dari kaca berbentuk pipih panjang
yang dibagian tengahnya meggelembung. Berfungsi untuk
mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan
label yang tertera pada bagian yang menggembung.
1.1.5.2 Pipet berukuran: terbuat dari kaca berbentuk piph panjang
yang bagian depannya berbentuk kerucut yang terdapat
skala di sepanjang dindingnya. Berfungsi untuk mengukur
dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara
tepat.
1.1.5.3 Pipet tetes: terbuat dari kaca atau plastik dengan bagian
ujungnya meruncing/ berbentuk kerucut yang bagian ujung
atasnya ditutupi karet. Berfungsi untuk mengambil cairan
dalam skala tetesan kecil.
1.1.6 Kaki tiga
Besi yang menyangga ring. Berfungsi untuk menahan kawat kasa
dalam pemanasan, sebagai penyangga pembakar spiritus.
1.1.7 Buret
Tabung kaca bergaris yang memiliki kran di ujungnya. Berfungsi
untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya
dingunakan untuk titrasi.
1.1.8 Batang pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas, berbentuk pipih panjang. Berfungsi
untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.
1.1.9 Kawat kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes. Berfungsi sebagai alas dalam
penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.
1.1.10 Mortar & Pastle
Terbuat dari porselen, kaca atau batu granit, mortar adalah wadah
untuk meletakkan sampel sedangkan pastle adalah alat untuk
menghancurkannya. Berfungsi untuk menghancurkan dan
mencampurkan padatan.
1.1.11 Statif
Sebatang besi. Berfungsi sebagai penyangga buret agar dapat berdiri
tegak.
1.1.12 Penjepit tabung reaksi
Terbuat dari kayu. Berfungsi untuk menjepit tabung reaksi.
1.1.13 Rak tabung reaksi
Terbuat dari kayu yang mempunyai lubang 12 yang berbentuk
balok. Berfungsi untuk meletakkan tabung reaksi agar tidak jatuh
atau tumpah.
1.1.14 Bunsen burner
Alat pembakar pertama yang dapat menghasilkan nyala api premix.
Berfungsi untuk pembakaran pada proses pemanasan.
1.1.15 Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar yang terbuat
dari stainless steel atau alumunium. Berfungsi untuk mengambil
bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk
larutan.
1.1.16 Tabung sentrifuge
Berbentuk tabung. Berfungsi untuk mempercepat endapan, cara
mengendapkan cairannya dengan mengocoknya.
1.1.17 Termometer
Terbuat dari kaca pipih panjang yang didalamnya terdapat cairan
raksa yang disekelilingnya terdapat skala. Berfungsi untuk
mnegukur suhu suatu larutan.
1.1.18 Cawan penguapan
Terbuat dari porselen, bentuknya menyerupai mangkuk. Berfungsi
untuk menguapkan larutan.
1.1.19 Kaca arloji
Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.
Berfungsi untuk penutup gelas kimia saat memanaskan sampel,
tempat saat menimbang bahan kimia, tempat untuk mengeringkan
padatan dalam desikator.
1.1.20 Tang krus
Besi yang berbentuk seperti tang yang bagian depannya berbentuk
seperti klem. Berfungsi untuk mengangkat cawan panas.
1.1.21 Plat tetes
Terbuat dari keramik / porselen yang berbentuk balok yang
terdapat lengkungan di bagian dalamnya. Berfungsi untuk
memisahkan larutan dan padatan.
1.1.22 Tabung nseller
Berbentuk seperti gelas ukur. Berfungsi untuk mengidentifikasi
adanya arsen pada sampel.
1.1.23 Labu Kjedahl
Berbentuk seperti labu ukur hanya saja leher nya lebih pendek.
Berfungsi untuk menentukan kadar protein.
1.1.24 Termostat
Seperti termos alumunium pada umumnya tetapi untuk yang satu
ini di bagian atas tutupnya diberi lubang kecil yang pada lubang
tersebut dipasang termometer. Berfungsi untuk mengaja suhu agar
tetap stabil.
1.1.25 Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas yang berbentuk seperti
gelas bertangkai digunakan dengan kertas saring. Berfungsi untuk
menyaring campuran kimia.
1.1.26 Labu ukur
Terbuat dari kaca dengan leher panjang dan bertutup yang tidak
boleh terkena panas. Berfungsi untuk membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
1.1.27 Piknometer
Terbuat dari kaca yang dibagian atasnya terdapat seperti
penyumbang yang telah dipasang pipa. Berfungsi untuk mengukur
berat jenis suatu larutan.
1.1.28 Botol penimbang
Botol berukuran kecil yang memiliki kapasitas kurang lebih 5
gram, terbuat dari kaca yang bertutup. Berfungsi sebagai wadah
terhadap sampel yang ingin ditimbang.
1.1.29 Filler
Terbuat dari karet berwarna merah yang memiliki 4 lubang dan 4
tombol. Berfungsi untuk menghisap cairan pada pipet seukuran.
1.1.30 Pembakar Spirtus
Berbentuk seperti labu yang berisikan spirtus yang bagian atasnya
terdapat sumbu yang bertutup. Berfungsi untuk sumber api panas
dalam proses pemanasan.
III ALAT & METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) alat yang dingunakan, (2) metode
percobaan, (3) gambar alat.
3.1 Alat yang dingunakan
3.1.1 Tabung reaksi
3.1.2 Gelas kimia
3.1.3 Labu erlenmeyer
3.1.4 Gelas ukur
3.1.5 Pipet
3.1.6 Kaki tiga
3.1.7 Buret
3.1.8 Batang pengaduk
3.1.9 Kawat kasa
3.1.10 Mortar & pastle
3.1.11 Statif
3.1.12 Penjepit tabung reaksi
3.1.13 Rak tabung reaksi
3.1.14 Bunsen burner
3.1.15 Spatula
3.1.16 Tabung sentrifuge
3.1.17 Termometer
3.1.18 Cawan penguapan
3.1.19 Kaca arloji
3.1.20 Tang krus
3.1.21 Plat tetes
3.1.22 Tabung nseller
3.1.23 Labu Kjedahl
3.1.24 Termostat
3.1.25 Corong
3.1.26 Labu ukur
3.1.27 Piknometer
3.1.28 Botol penimbang
3.1.29 Filler
3.1.30 Spirtus
3.2 Metode Percobaan
3.2.1 Tabung Reaksi
Apabila akan mereaksikan 2 atau lebih zat, dimasukkan zat yang
akan direaksikan ke dalam tabung reaksi lalu direaksikan
dengan zat yang lain.
3.2.2 Gelas Kimia
Masukkan cairan yang ingin diukur ke dalam gelas kimia, lalu
ukur sesuai dengan takaran yang diinginkan.
3.2.3 Labu erlenmeyer
Dimasukkan larutan yang ingin dibuat ke dalam labu, dan
apabila akan dilakukan penyimpanan atau pemansan dapat
diikuti dengan prosedur yang sesuai.
3.2.4 Gelas Ukur
Dimasukkan larutan tinggi yang ingin diukur lalu gunakan skala
atau takaran yang diperlukan.
3.2.5 Pipet
3.2.5.1 Pipet seukuran: untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu di bagian yang menggembung.
3.2.5.2 Pipet berukuran: ambil larutan dengan pipet ini sesuai dengan
ukuran yang diinginkan lalu teteskan atau pindahkan ke tempat/
sampel yang diinginkan.
3.2.5.3 Pipet Tetes: apabila ingin mengambil larutan tanpa dapat
mengukur volume. Caranya hanya dengan tekan karet pada pipet
untuk mengambil dan tekan sekali lagi untuk mengeluarkan
isinya, lalu tekan karetnya lagi untuk mengeluarkan isinya pada
wadah/ sampel yang diinginkan.
3.2.6 Kaki tiga
Apabila ingin melakukan pembakaran / pemanasan dibagian
bawah kaki tiga akan diletakkan spirtus dan di bagian ring
tersebut dipasang kawat kasa, lalu baru letakkan gelas kimia
yang berisi larutan yang ingin dipanaskan.
3.2.7 Buret
Apabila ingin melakukan titrasi gunakan buret untuk
mengeluarkan larutan dengan volume yang diinginkan, dengan
membuka kran yang ada pada buret.
3.2.8 Batang pengaduk
Apabila ingin melarutkan NaCl ke dalam air maka sediakan
dahulu aquades dalam gelas kimia lalu dituangan NaCl sesuai
yang diperlukan lalu diaduk dengan batang pengaduk hingga
homogen.
3.2.9 Kawat kasa
Pada saat pemanasan terdapat kawat kasa yang menahan gelas
kimia atau labu. Kawat kasa dapat menyebarkan api dan panas
secara merata.
3.2.10 Mortar & Pastle
Dimasukkan sampel yang ingin dihancurkan ke dalam mortar
dan hancurkan dengan menggunakan Pastle.
3.2.11 Statif
Apabila ingin menggunakan buret agar dapat berdiri tegak,
gunakan statif dengan mengaitkannya agar buret dapat berdiri
tegak.
3.2.12 Penjepit Tabung Reaksi
Ditekan bagian bawah penjepit lalu jepit tabung reaksi di bagian
yang berlubang pada penjepit tabung reaksi.
3.2.13 Rak Tabung Reaksi
Di saat banyak tabung reaksi yang dingunakan dan binggung
untuk memposisikan tabung reaksi tersebut maka letakkan saya
ke dalam rak tabung reaksi yang terdapat lubang untuk menaruh
tabung reaksi disana.
3.2.14 Bunsen burner
Dibuka tutup sumbunya, nyalakan dengan korek api, matikan
apinya dengan menutup api dengan tutupnya saat masih
menyala.
3.2.15 Spatula
Digunakan apabila ingin mengambil atau meyendokkan bahan
kimia yang berbentuk padatan, caranya apabila ingin mengambil
HCl gunakan spatula sesuai dengan konsentrasi yang diperlukan
lalu pindahkan ke dalam gelas kimia.
3.2.16 Tabung sentrifuge
Apabila ingin mempercepat endapan, kocok saja cairannya.
3.2.17 Termometer
Disiapkan larutan kimia yang ingin diuhitung suhunya, lalu
ambil thermometer lalu masukkan thermometer ke dalam larutan
tersebut lalu lihat suhunya.
3.2.18 Cawan penguapan
Diletakkan sampel yang ingin dilakukan penguapan ke dalam
wadah penguapan, lalu atur suhu yang diinginkan.
3.2.19 Kaca arloji
Dalam melakukan pemanasan bahan kimia, bahan kimia , bahan
kimia ditutup dengan kaca arloji. Apabila ingin menimbang
bahan kimia, letakkan bahan kimia di atas kaca arloji.
3.2.20 Tang krus
Diposisikan cawan, lalu ditekan bagian lubang tangkrus lalu
dijepit cawan panas tersebut.
3.2.21 Plat tetes
Diteteskan cairan yang ingin diuji, campurkan dengan larutan
kimia sebagai penguji, tunggu hingga larutan dan padatan
terpisah.
3.2.22 Tabung nseller
Larutan yang akan dianalisis dimasukkan ke dalam tabung
nseller. Lalu berikan larutan pereaksi bila diperlukan.
Bandingkan warnanya dengan larutan standar yang telah
diketahui konsentrasinya.
3.2.23 Labu Kjedahl
Masukkan sejumlah sampel ke dalam labu kjedahl tambahkan
H2SO4 dan garam kjedahl lalu destruksi di atas bunsen.
3.2.24 Termostat
Dimasukkan sampel yang ingin diuji dengan suhu tertentu, lalu
tutup dengan tutup termostat, disesuaikan dengan waktu yang
diinginkan lalu masukkan thermometer dan ukur suhu sampel
tersebut.
3.2.25 Corong
Dipasang kertas saring pada bagian lingkaran corong, tuangkan
campuran kimia pada bagian corong yang terdapat kertas saring.
3.2.26 Labu ukur
Dimasukkan larutan yang ingin diencerkan atau dilarutkan lalu
kocok hingga tidak ada gelembung yang keluar.
3.2.27 Piknometer
Ditimbang piknometer bersih dan kering, dimasukkan air ke
dalam piknometer hingga penuh, ditimbang kembali,
dikeluarkan air lalu masukkan larutan yang akan diuji ke dalam
piknometer hingga penuh, lalu timbang kembali.
3.2.28 Botol penimbang
Dimasukkan sampel yang ingin ditimbang, lalu tutup kemudian
letakkan botol penimbang pada neraca.
3.2.29 Filler
Dimasukkan pipet seukuran pada lubang bagian bawah, apabila
ingin menarik tekan S , apabila ingin mengeluarkan cairan tekan
E.
3.2.30 Spirtus
Bakar sumbu spirtus dengan korek api, letakkan spritus di
bawah kaki tiga yang di atasnya telah diletakkan gelas kimia
yang berisikan larutan yang ingin dipanaskan.
3.3 Gambar Alat
3.3.1 Tabung rekasi
3.3.2 Gelas kimia
3.3.3 Labu erlenmeyer
3.3.4 Gelas ukur
3.3.5 Pipet
(pipet berukuran) (pipet seukuran)
3.3.6 Kaki tiga
3.3.7 Buret
3.3.8 Batang pengaduk
3.3.9 Kawat kasa
3.3.10 Mortar & Pastle
3.3.11 Statif
3.3.12 Penjepit tabung reaksi
3.3.13 Rak tabung reaksi
3.3.14 Bunsen burner
3.3.15 Spatula
3.3.16 Tabung sentrifuge
3.3.17 Termometer
3.3.18 Cawan penguapan
3.3.19 Kaca arloji
3.3.20 Tangkrus
3.3.21 Plat tetes
3.3.22 Tabung nseller
3.3.23 Labu kjedahl
3.3.24 Termostat
3.3.25 Corong
3.3.26 Labu ukur
3.3.27 Piknometer
3.3.28 Botol penimbang
3.3.29 Filler
3.3.30 Spirtus
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan.
4.1 Hasil Pengamatan
Nama dan Gambar Alat Fungsi
Tabung reaksi
untuk mereaksikan dua atau
lebih zat.
Gelas kimia
Untuk menyimpan dan
membuat larutan dan sebagai
media pemanasan cairan.
Labu erlenmeyer
Untuk membuat larutan,
menyimpan dan memanaskan
larutan, menampung filtrat
hasil penyaringan,
menampung titran (larutan
yang dititrasi) pada proses
titrasi.
Gelas ukur
Untuk menghitung larutan
kimia yang tinggi dalam
jumlah tertentu.
Pipet
Alat untuk mengambil cairan
dalam jumlah tertentu maupun
takaran bebas.
Kaki tiga
Untuk menahan kawat kasa
dalam pemanasan, sebagai
penyangga pembakar spiritus.
Buret
Untuk mengeluarkan larutan
dengan volume tertentu,
biasanya dingunakan untuk
titrasi.
Batang pengaduk
Untuk mengaduk cairan di
dalam gelas kimia.
Kawat kasa
Sebagai alas dalam
penyebaran panas yang
berasal dari suatu pembakar.
Mortar & Pastle
Untuk menghancurkan dan
mencampurkan padatan.
Statif
Sebagai penyangga buret agar
dapat berdiri tegak.
Penjepit tabung reaksi
Untuk menjepit tabung reaksi.
Rak tabung reaksi
Untuk meletakkan tabung
reaksi agar tidak jatuh atau
tumpah.
Bunsen burner
Sebagai alat pembakaran.
Spatula
Untuk mengambil bahan
kimia yang berbentuk padatan
dan dipakai untuk mengaduk
larutan.
Tabung sentrifuga
Untuk mempercepat endapan,
cara mengendapkan cairannya
dengan mengocoknya.
Thermometer
Untuk mengukur suhu suatu
larutan.
Cawan penguapan
Untuk menguapkan larutan.
Kaca arloji
Untuk penutup gelas kimia
saat memanaskan sampel,
tempat saat menimbang bahan
kimia, tempat untuk
mengeringkan padatan dalam
desikator.
Tangkrus
Untuk mengangkat cawan
panas.
Plat tetes
Untuk memisahkan larutan
dan padatan.
Tabung nseller
Untuk mengidentifikasi
adanya arsen pada sampel.
Labu kjedahl
Untuk menentukan kadar
protein.
Thermostat
Untuk menjaga suhu agar
tetap stabil.
Corong
Untuk menyaring campuran
kimia.
Labu ukur
Untuk membuat larutan
dengan konsentrasi tertentu
dan mengencerkan larutan.
Piknometer Untuk mengukur berat jenis
suatu larutan.
Botol penimbang
Sebagai wadah terhadap
sampel yang ingin ditimbang.
Filler
Untuk menghisap cairan pada
pipet seukuran.
Spiritus Untuk alat pembakaran dalam
pemanasan.
V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.
5.1 Kesimpulan
Di laboratorium terdapat banyak alat-alat yang dingunakan untuk sebuah
praktikum, dan sebelum praktikum berjalan kita harus mengetahui nama
alat dan fungsi alat tersebut agar disaat kita praktek kita dapat
menggunakan alat tersebut dengan baik.
5.2 Saran
Praktikan seharusnya mempelajari sunguh- sunguh tentang alat – alat yang
ada di laboratorium karena akan berguna untuk praktikum selanjutnya. Di
laboratorium alat – alat seharusnya diperlengkapi lagi agar dapat
menunjang kegitan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Brady James, E, Kimia Universitas Asas dan Unsur Jilid 1, Binarupa Aksara,
Tangerang
Chang Raymond, 2005, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti edisi 3 jilid 1,
Erlangga: Jakarta