14
A. PENGERTIAN Haemorrhoid adalah varikositis akibat dilatasi vena pleksus haemorroidalis (Underwood, 1999). Haemorrhoid adalah masa faskuler yang menonjol kedalam lumen rectum bagian bawah atau area perianal (Sandra M. Nettina, 2002). B. ETIOLOGI Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis di bagi menjadi dua : 1. Karena bendungan sirkulasi portal akibat kelaian organik. Kelainan organik yang menyebabkan gangguan adalah : Hepar sirosis hepatis Fibrosis jaringan hepar akan meningkatkan resistensi aliran vena ke hepar sehingga terjadi hepartensi portal. Maka akan terbentuk kolateral antara lain ke esopagus dan pleksus hemoroidalis . Bendungan vena porta, misalnya karena trombosis Tomur intra abdomen, terutama didaerah velvis, yang menekan vena sehingga aliranya terganggu. Misalnya uterus grapida , uterus tomur ovarium, tumor rektal dan lain lain. 2. Idiopatik,tidak jelas adanya kelaianan organik, hanya ada faktor - faktor penyebab timbulnya hemoroid Faktor faktor yang mungkin berperan : Keturunan atau heriditer Dalam hal ini yang menurun dalah kelemahan dinding pembuluh darah, dan bukan hemoroidnya. Anatomi Vena di daerah masentrorium tudak mempunyai katup. Sehingga darah mudah kembali menyebabkan bertambahnya tekanan di pleksus hemoroidalis. Hal - hal yang memungkinkan tekanan intra abdomen meningkat antara lain : a. Orang yang pekerjaannya banyak berdiri atau duduk dimana gaya grapitasi akan mempengaruhi timbulnya hemoroid.Misalnya seorang ahli bedah. b. Gangguan devekasi miksi. c. Pekerjaan yang mengangkat benda - benda berat. Tonus spingter ani yang kaku atau lemah.

Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

apa ya?

Citation preview

Page 1: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

A. PENGERTIAN

Haemorrhoid adalah varikositis akibat dilatasi vena pleksus haemorroidalis (Underwood,

1999). Haemorrhoid adalah masa faskuler yang menonjol kedalam lumen rectum bagian

bawah atau area perianal (Sandra M. Nettina, 2002).

B. ETIOLOGI

Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis di bagi menjadi dua :

1. Karena bendungan sirkulasi portal akibat kelaian organik.

Kelainan organik yang menyebabkan gangguan adalah :

Hepar sirosis hepatis

Fibrosis jaringan hepar akan meningkatkan resistensi aliran vena ke hepar sehingga

terjadi hepartensi portal. Maka akan terbentuk kolateral antara lain ke esopagus dan

pleksus hemoroidalis .

Bendungan vena porta, misalnya karena trombosis

Tomur intra abdomen, terutama didaerah velvis, yang menekan vena sehingga

aliranya terganggu. Misalnya uterus grapida , uterus tomur ovarium, tumor rektal

dan lain lain.

2. Idiopatik,tidak jelas adanya kelaianan organik, hanya ada faktor - faktor penyebab

timbulnya hemoroid

Faktor faktor yang mungkin berperan :

Keturunan atau heriditer

Dalam hal ini yang menurun dalah kelemahan dinding pembuluh darah, dan bukan

hemoroidnya.

Anatomi

Vena di daerah masentrorium tudak mempunyai katup. Sehingga darah mudah

kembali menyebabkan bertambahnya tekanan di pleksus hemoroidalis.

Hal - hal yang memungkinkan tekanan intra abdomen meningkat antara lain :

a. Orang yang pekerjaannya banyak berdiri atau duduk dimana gaya grapitasi akan

mempengaruhi timbulnya hemoroid.Misalnya seorang ahli bedah.

b. Gangguan devekasi miksi.

c. Pekerjaan yang mengangkat benda - benda berat.

Tonus spingter ani yang kaku atau lemah.

Page 2: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

3. Pada seseorang wanita hamil terdapat 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya

hemoroid yitu :

Adanya tomur intra abdpomen

Kelemahan pembuluh darah sewaktu hamil akibat pengaruh perubahan hormonal

Mengedan sewaktu partus.

C. KLASIFIKASI

Pada dasarnya hemoroid di bagi menjadi dua klasifikasi, yaitu :

1. Hemoroid Interna

Gejala - gejala dari hemoroid interna adalah pendarahan tanpa rasa sakit karena tidak

adanya serabut serabut rasa sakit di daerah ini.

Hemoroid interna terbagi menjadi 4 derajat :

Derajat I

Timbul pendarahan varises, prolapsi / tonjolan mokosa tidak melalui anus dan

hanya daatdi temukan dengan proktoskopi.

Derajat II

Terdapat trombus di dalam varises sehingga varises selalu keluar pada saat

depikasi, tapi seterlah depikasi selesai, tonjolan tersebut dapat masuk dengan

sendirinya.

Derajat III

Keadaan dimana varises yang keluar tidak dapat masuk lagi dengan sendirinya

tetapi harus di dorong.

Derajat IV

Suatu saat ada timbul keaadan akut dimana varises yang keluar pada saat defikasi

tidak dapat di masukan lagi. Biasanya pada derajat ini timbul trombus yang di ikuti

infeksidan kadang kadang timbul perlingkaran anus, sering di sebut dengan

Hemoral Inkaresata karena seakan - akan ada yang menyempit hemoriod yang

keluar itu, padahal pendapat ini salah karena muskulus spingter ani eksternus

mempunyai tonus yang tidak berbeda banyak pada saat membuka dan menutup.

Tapi bila benar terjadi. Inkaserata maka setelah beberapa saat akan timbul nekrosis

tapi tidak demikiaan halnya. Lebih tepat bila di sebut dengan perolaps hemoroid.

Page 3: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

2. Hemoroid Eksterna

Hemoroid eksterna jarang sekali berdiri sendiri, biasanya perluasan hemoroid interna.

Tapi hemoroid eksterna dapat di klasifikasikan menjadi 2 yaitu :

Akut

Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan

sebenarnya adalah hematom, walaupun disebut sebagai trombus eksterna akut.

Tanda dan gejala yang sering timbul adalah:

a. Sering rasa sakit dan nyeri

b. Rasa gatal pada daerah hemorid

c. Kedua tanda dan gejala tersebut disebabkan karena ujung – ujung saraf pada

kulit merupakan reseptor rasa sakit.

Kronik

Hemoroid eksterna kronik atau “Skin Tag” terdiri atas satu lipatan atau lebih dari

kulit anus yang berupa jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.

D. PATOFISIOLOGI

Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena

hemoroidalis. Kantung-kantung vena yang melebar menonjol ke dalam saluran anus dan

rektum terjadi trombosis, ulserasi, perdarahan dan nyeri. Perdarahan umumnya terjadi akibat

trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar meskipun berasal dari

vena karena kaya akan asam. Nyeri yang timbul akibat inflamasi dan edema yang disebabkan

oleh trombosis. Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid. Trombosis ini akan

mengakibatkan iskemi pada daerah tersebut dan nekrosis.

Hemorrhoid interna:

Sumbatan aliran darah system porta menyebabkan timbulnya hipertensi portal dan

terbentuk kolateral pada vena hemorroidalis superior dan medius. Selain itu Sistem vena

portal tidak mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran balik.

Hemorrid eksterna:

Robeknya vena hemorroidalis inferior membentuk hematoma di kulit yang berwarna

kebiruan, kenyal-keras,dan nyeri. Bentuk ini sering nyeri dan gatal karena ujung-ujung

saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri

Page 4: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

E. MANIFESTASI KLINIS

Gejala utama berupa :

Perdarahan melalui anus yanng berupa darah segar tanpa rasa nyeri

Prolaps yang berasal dari tonjolan hemaroid sesuai gradasinya.

Gejala lain yang mengikuti :

Nyeri sebagai akibat adanya infeksi sekunder atau trombus.

Iritasi kronis sekitar anus oleh karena anus selalu basah.

Anemia yang menyertai perdarahan kronis yang terjadi

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pada penderita haemorrhoid, sebelum dilakukan pengobatan dilakukan pemeriksaan

penunjang (John Pieter, Cit. Syamsuhidayat and De Jong, 1997) antara lain:

1. Pemeriksaan Colok Dubur

Pada pemeriksaan ini, haemorrhoid interna tidak dapat diraba sebab tekanan vena

didalamnya tidak cukup tinggi dan biasanya tidak nyeri. Pemeriksaan ini dilakukan untuk

menyingkirkan kemungkinan karsinoma rectum.

2. Pemeriksaan anuskopi

Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat haemorrhoid interna yang tidak menonjol.

3. Progtosigmoidoskopi

Untuk memeriksakan bahwa belum bukan disebabkan oleh proses radang atau keganasan

ditingkat yang lebih tinggi karena haemorrhoid merupakan keadaan yang fisiologis saja

atau tanda yang menyertainya.

G. KOMPLIKASI

Terjadinya perdarahan

Pada derajat satu darah kelur menetes dan memancar.

Terjadi trombosis

Karena hemoroid keluar sehinga lama - lama darah akan membeku dan terjadi

trombosis.

Peradangan

Kalau terjadi lecet karena tekanan vena hemoroid dapat terjadi infeksi dan meradang

karena disana banyak kotoran yang ada kuman – kumannya.

Page 5: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

H. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan hemoroid terdiri dari penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan

bedah.

1. Penatalaksanaan Medis

Ditujukan untuk hemoroid interna derajat I sampai III atau semua derajat hemoroid yang

ada kontraindikasi operasi atau klien yang menolak operasi.

a. Non-farmakologis

Bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit dengan cara memperbaiki defekasi.

Pelaksanaan berupa perbaikan pola hidup, perbaikan pola makan dan minum, perbaikan

pola/cara defekasi. Perbaikan defekasi disebut Bowel Management Program (BMP)

yang terdiri atas diet, cairan, serat tambahan, pelicin feses, dan perubahan perilaku

defekasi (defekasi dalam posisi jongkok/squatting). Selain itu, lakukan tindakan

kebersihan lokal dengan cara merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali

sehari. Dengan perendaman ini, eksudat/sisa tinja yang lengket dapat dibersihkan.

Eksudat/sisa tinja yang lengket dapat menimbulkan iritasi dan rasa gatal bila dibiarkan.

b. Farmakologi

Bertujuan memperbaiki defekasi dan meredakan atau menghilangkan keluhan dan

gejala.

Obat-obat farmakologis hemoroid dapat dibagi atas empat macam, yaitu:

1) Obat yang memperbaiki defekasi

Terdapat dua macam obat yaitu suplement serat (fiber suplement) dan pelicin tinja

(stool softener). Suplemen serat komersial yang yang banyak dipakai antara lain

psylium atau isphaluga Husk (ex.: Vegeta, Mulax, Metamucil, Mucofalk) yang

berasal dari kulit biji plantago ovate yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk.

Obat ini bekerja dengan cara membesarkan volume tinja dan meningkatkan

peristaltik usus. Efek samping antara lain ketut dan kembung. Obat kedua adalah

laxant atau pencahar (ex.: laxadine, dulcolax, dll).

2) Obat simptomatik

Bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, atau

kerusakan kulit di daerah anus. Jenis sediaan misalnya Anusol, Boraginol N/S dan

Faktu. Sediaan yang mengandung kortikosteroid digunakan untuk mengurangi

radang daerah hemoroid atau anus. Contoh obat misalnya Ultraproct, Anusol HC,

Scheriproct.

Page 6: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

3) Obat penghenti perdarahan

Perdarahan menandakan adanya luka pada dinding anus atau pecahnya vena

hemoroid yang dindingnya tipis. Psyllium, citrus bioflavanoida yang berasal dari

jeruk lemon dan paprika berfungsi memperbaiki permeabilitas dinding pembuluh

darah.

4) Obat penyembuh dan pencegah serangan

Menggunakan Ardium 500 mg dan plasebo 3×2 tablet selama 4 hari, lalu 2×2 tablet

selama 3 hari. Pengobatan ini dapat memberikan perbaikan terhadap gejala

inflamasi, kongesti, edema, dan prolaps.

c. Minimal Invasif

Bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat perburukan penyakit dengan

tindakan-tindakan pengobatan yang tidak terlalu invasif antara lain skleroterapi

hemoroid atau ligasi hemoroid atau terapi laser. Dilakukan jika pengobatan

farmakologis dan non-farmakologis tidak berhasil.

2. Penatalaksanaan Tindakan Operatif

Ditujukan untuk hemoroid interna derajat IV dan eksterna atau semua derajat hemoroid

yang tidak berespon terhadap pengobatan medis.

Prosedur ligasi pita karet

Hemoroidektomi kriosirurgi

Laser Nd: YAG

Hemoroidektomi

3. Penatalaksanaan Tindakan non-operatif

Fotokoagulasi inframerah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tekhnik terbaru yang

digunakan untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya

Injeksi larutan sklerosan juga efektif untuk hemoroid berukuran kecil dan berdarah.

Membantu mencegah prolaps.

Nursing Assesment:

o Personal Hygiene yang baik terutama didaerah anal

o Menghindari mengejan selama defekasi

o Diet tinggi serat

o Bedrest/tirah baring untuk mengurangi pembesaran hemoroid

Page 7: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

I. ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

1. Subyektif

a. Pola makan dan minum

Kebiasaan

Keadaan saat ini

b. Riwayat kehamilan

Kehamilan dengan frekwensi yang sering akan menyebabkan hemorrhoid

berkembang cepa

c. Riwayat penyakit hati

Pada hypertensi portal, potensi berkembangnya hemorrhoid lebih besar.

d. Gejala / keluhan yang berhubungan

Perasaaan nyeri dan panas pada daerah anus

Perdarahan dapat bersama feces atau perdarahan spontan (menetes)

Prolaps (tanyakan pasien sudah berapa lama keluhan ini, faktor-faktor yang

menyebabkannya dan upaya yang dapat menguranginya serta upaya atau obat-

obatan yang sudah digunakan)

Gatal dan pengeluaran sekret melalui anus

2. Obyektif

a. Pemeriksaaan daerah anus

Tampak prolaps hemorrhoid, atau pada hemorrhoid eksterna dapat dilihat

dengan jelas. Rasakan konsistensinya, amati warna dan apakah ada tanda

trombus juga amati apakah ada lesi.

Pemeriksaan rabaan rektum (rectal toucher)

b. Amati tanda-tanda kemungkinan anemia :

Warna kulit

Warna konjungtiva

Waktu pengisian kembali kapiler

Pemeriksaan Hb

Page 8: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

Diagnosa dan Intervensi

Pre Operatif

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya massa anal atau anus, yang

ditandai benjolan didaerah anus, terasa nyeri dan gatal pada daerah anus

Tujuan :

Terpenuhinya rasa nyaman dengan kriteria nyeri berkurang rasa gatal berkurang

massa mengecil.

Intervensi :

a. Berikan randam duduk

Rasionalisasi : Menurunkan ketidak nyamanan lokal, menurunkan edema dan

meningkatkan penyembuhan.

b. Berikan pelicin pada saat mau BAB

Rasionalisasi : Membantu dalam melancarkan defikasi sehingga tidak perlu

mengedan.

c. Beri diet randah sisa

Rasionalisasi : Mengurangi rangsangan anus dan melemahkan feses.

d. Anjurkan pasien agar jangan bannyak berdiri atau duduk ( harus dalam

keadaan seimbang).

Rasionalisasi : Gaya gravitasi akan mempengaruhi timbulnya hemoroid dan

duduk dapat meningkatkan tekanan intra abdomen.

e. Observasi keluhan pasien

Rasionalisasi : Membantu mengevaluasi derajat ketidak nyamanan dan ketidak

efektifan tindakan atau menyatakan terjadinya komplikasi.

f. Berikan penjelasan tentang timbulnya rasa nyeri dan jelaskan dengan singkat

Rasionalisasi : Pendidikan tentang hal tersebut membantu dalam keikut sertaan

pasien untuk mencegah / mengurangi rasa nyeri.

g. Beri pasien suppositoria

Rasionalisasi : Dapat melunakan feces dan dapat mengurangi pasien agar tidak

mengejan saat defikasi.

2. Personal hygene pada anus kurang berhubungan dengan massa yang keluar pada

daerah eksternal.

Tujuan :

Terjaga kebersihan anus dengan kriteria tidak terjadi infeksi tidak terjadi gatal -

gatal.

Page 9: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

Intervensi :

a. Berikan sit bath dengan larutan permagan 1 / 1000 % pada pagi dan sore hari.

Lakukan digital ( masukan prolaps dalam tempat semula setelah di bersihkan )

Rasionalisasi : Meningkatkan kebersihan dan memudahkan terjadinya

penyembuhan prolaps.

b. Obserpasi keluhan dan adanya tanda- tanda perdarahan anus

Rasionalisasi : Peradangan pada anus menandakan adanya suatu infeksi pada

anus

c. Beri penjelasan cara membersihkan anus dan menjaga kebersihanya

Rasionalisasi : Pengetahuan tentang cara membersihkan anus membantu

keikutsertaan pasien dalam mempercepat kesembuhanya.

Post Operatif

1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) pada luka operasi berhubungan dengan adanya

jahitan pada luka operasi dan terpasangnya cerobong angin.

Tujuan :

Terpenuhinya rasa nyaman dengan kriteria tidak terdapat rasa nyeri, dan pasien

dapat melakukan aktivitasd ringan.

Intervensi :

a. Beri posisi tidur yang menyenangkan pasien.

Rasionalisasi : Dapat menurunkan tegangan abdomen dan meningkatkan rasa

kontrol.

b. Ganti balutan setiap pagi sesuai tehnik aseptik

Rasionalisasi : Melindungi pasien dari kontaminasi silang selama penggantian

balutan. Balutan basah bertindak sebagai penyerap kontaminasi eksternal dan

menimbulkan rasa tidak nyaman.

c. Latihan jalan sedini mungkin

Rasionalisasi : Dapat menurunkan masalah yang terjadi karena imobilisasi.

d. Observasi daerah rektal apakah ada perdarahan

Rasionalisasi : Perdarahan pada jaringan, imflamasi lokal atau terjadinya

infeksi dapat meningkatkan rasa nyeri.

e. Cerobong anus dilepaskan sesuai advice dokter (pesanan)

Rasionalisasi : Meningkatkan fungsi fisiologis anus dan memberikan rasa

nyaman pada daerah anus pasien karena tidak ada sumbatan.

Page 10: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

f. Berikan penjelasan tentang tujuan pemasangan cerobong anus (guna cerobong

anus untuk mengalirkan sisa-sisa perdarahan yang terjadi didalam agar bisa

keluar).

Rasionalisasi : Pengetahuan tentang manfaat cerobong anus dapat membuat

pasien paham guna cerobong anus untuk kesembuhan lukanya.

2. Resikol terjadinya infeksi pada luka berhubungan dengan pertahanan primer tidak

adekuat.

Tujuan :

Tidak terjadinya dengan kriteria tidak terdapat tanda-tanda radang luka mengering

Intervensi :

a. Observasi tanda vital tiap 4 jam

Rasionalisasi : Respon autonomik meliputi TD, respirasi, nadi yang

berhubungan denagan keluhan / penghilang nyeri . Abnormalitas tanda vital

perlu di observasi secara lanjut.

b. Obserpasi balutan setiap 2 – 4 jam, periksa terhadap perdarahan dan bau.

Rasionalisasi : Deteksi dini terjadinya proses infeksi dan / pengawasan

penyembuhan luka oprasi yang ada sebelumnya.

c. Ganti balutan dengan teknik aseptik

Rasionalisasi : Mencegah meluas dan membatasi penyebaran luas infeksi atau

kontaminasi silang.

d. Bersihkan area perianal setelah setiap depfikasi

Rasionalisasi : Untuk mengurangi / mencegah kontaminasi daerah luka.

e. Berikan diet rendah serat/ sisa dan minum yang cukup

Rasionalisasi : Dapat mengurangi ransangan pada anus dan mencegah

mengedan pada waktu defikasi.

3. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang

perawatan dirumah.

Tujuan :

Pasien dapat menyatakan atau mengerti tentang perawatan dirumah.

Intervensi :

a. Diskusikan pentingnya penatalaksanaan diet rendah sisa.

Rasionalisasi: Pengetahuan tentang diet berguna untuk melibatkan pasien

dalam merencanakan diet dirumah yang sesuai dengan yang dianjurkan oleh

ahli gizi.

Page 11: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

b. Demontrasikan perawatan area anal dan minta pasien menguilanginya

Rasionalisasi: Pemahaman akan meningkatkan kerja sama pasien dalam

program terapi, meningkatkan penyembuhan dan proses perbaikan terhadap

penyakitnya.

c. Berikan rendam duduk sesuai pesanan

Rasiopnalisasi: Meningkatkan kebersihan dan kenyaman pada daerah anus

(luka atau polaps).

d. Bersihakan area anus dengan baik dan keringkan seluruhnya setelah defekasi.

Rasionalisasi: Melindungi area anus terhadap kontaminasi kuman-kuman yang

berasal dari sisa defekasi agar tidak terjadi infeksi.

e. Berikan balutan

Rasionalisasi : Melindungi daerah luka dari kontaminasi luar.

f. Diskusikan gejala infeksi luka untuk dilaporkan kedokter.

Rasionalisasi : Pengenalan dini dari gejala infeksi dan intervensi segera dapat

mencegah progresi situasi serius.

g. Diskusikan mempertahankan difekasi lunak dengan menggunakan pelunak

feces dan makanan laksatif alami.

Rasionalisai : Mencegah mengejan saat difekasi dan melunakkan feces.

h. Jelaskan pentingnya menghindari mengangkat benda berat dan mengejan.

Rasionalisasi : Menurunkan tekanan intra abdominal yang tidak perlu dan

tegangan otot.

Page 12: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

DAFTAR PUSTAKA

Barbara, CL., 1996, Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan proses keperawatan),

Bandung.

Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo

Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.

Carpenito, L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, alih bahasa: Tim

PSIK UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta

Doenges,M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C., 1993, Rencana Asuhan Keperawatan untuk

perencanaan dan pendukomentasian perawatan Pasien, Edisi-3, Alih bahasa;

Kariasa,I.M., Sumarwati,N.M., EGC, Jakarta

Kuliah ilmu penyakit dalam PSIK – UGM, 2004, Tim spesialis dr. penyakit dalam RSUP

dr.Sardjito, yogyakarta.

McCloskey&Bulechek, 1996, Nursing Interventions Classifications, Second edisi, By

Mosby-Year book.Inc,Newyork

NANDA, 2001-2002, Nursing Diagnosis: Definitions and classification, Philadelphia, USA

University IOWA., NIC and NOC Project., 1991, Nursing outcome Classifications,

Philadelphia, USA

Maurytania, A.R, 2003, Buku Saku Ilmu Bedah, Widya Medika, Yogyakarta.

Page 13: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi

POHON MASALAH

Faktor Etiologi:

1. Bendungan sirkulasi portal

Hepar sirosis hepatis

Bendungan vena porta

Tomur intra abdomen

2. Idiopatik

Keturunan atau heriditer

Anatomi

Tekanan intra abdomen meningkat

Tonus spingter ani yang kaku atau lemah 3. Pada seseorang wanita hamil

Adanya tomur intra abdpomen

Mengedan sewaktu partus.

Kelemahan pembuluh darah sewaktu hamil

G3 aliran balik vena hemoroidalis

Kongesti Vena

Inflamasi dan Edema Kurangnya pengetahuam Trauma

Trombosis (hemoroid)

Perdarahan Kecemasan

Resiko infeksi

Peradangan

Nyeri

Resiko anemia

Page 14: Laporan Pendahuluan Hemoroid Hadi