5
Laporan Pengamatan Jamur Pada Terasi [MIKOLOGI] A. Dasar Teori Aspergillus sp. termasuk dalam spesies aerobik yang banyak terdapat pada udara yang kaya oksigen. Spesies ini tumbuh di permukaan substrat terutama pada substrat yang kaya sumber karbon, seperti monosakarida dan polisakarida.Aspergillus juga dapat mengontaminasi roti dan kentang, serta tumbuh pada tanaman dan pohon. Beberapa spesies dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, namun spesies lainnya berperan penting dalam proses fermentasi (Astuti, 2011) Penicillium adalah golongan Ascomycetes dan berperan penting dalam produksi makanan dan obat-obatan alami serta dapat dimanfaatkan sebagai antibiotik. Kapang jenis ini memiliki bentuk berupa talus dengan cabang-cabang dan memiliki hifa transparan (Astuti, 2011) Aspergillus sp., seperti Penicillium sp., berasal dari ordo yang sama yaitu Hypomycetes.Aspergillus sp. membentuk badan spora yang disebut konidium dengan tangkainya konidiofor. Aspergillus sp. memiliki ciri khas yaitu memiliki sterigma primer dan sterigma sekunder karena phialidesnya bercabang 2 kali. Salah satu contoh jamur ini adalahAspergillus orizae yang digunakan untuk pembuatan tempe dan Aspergillus flavus yang memproduksi aflatoxin, zat karsinogenik terkuat yang pernah ditemukan (Monruw, 2011)

Laporan Pengamatan Jamur Pada Terasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Pengamatan Jamur Pada Terasi

Laporan Pengamatan Jamur Pada Terasi

[MIKOLOGI]

A. Dasar Teori

Aspergillus sp. termasuk dalam spesies aerobik yang banyak terdapat pada

udara yang kaya oksigen. Spesies ini tumbuh di permukaan substrat terutama pada

substrat yang kaya sumber karbon, seperti monosakarida dan polisakarida.Aspergillus

juga dapat mengontaminasi roti dan kentang, serta tumbuh pada tanaman dan pohon.

Beberapa spesies dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, namun

spesies lainnya berperan penting dalam proses fermentasi (Astuti, 2011)

Penicillium adalah golongan Ascomycetes dan berperan penting dalam

produksi makanan dan obat-obatan alami serta dapat dimanfaatkan sebagai antibiotik.

Kapang jenis ini memiliki bentuk berupa talus dengan cabang-cabang dan memiliki

hifa transparan (Astuti, 2011)

Aspergillus sp., seperti Penicillium sp., berasal dari ordo yang sama yaitu

Hypomycetes.Aspergillus sp. membentuk badan spora yang disebut konidium dengan

tangkainya konidiofor. Aspergillus sp. memiliki ciri khas yaitu memiliki sterigma

primer dan sterigma sekunder karena phialidesnya bercabang 2 kali. Salah satu contoh

jamur ini adalahAspergillus orizae yang digunakan untuk pembuatan tempe dan

Aspergillus flavus yang memproduksi aflatoxin, zat karsinogenik terkuat yang pernah

ditemukan (Monruw, 2011)

Penicillium sp. adalah genus fungi dari ordo Hypomycetes, filum Askomycota.

Penicillium sp.memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang disebut

konidium. Konidium berbeda dengan sporangim, karena tidak memiliki selubung

pelindung seperti sporangium. Tangkai konidium disebut konidiofor, dan spora yang

dihasilkannya disebut konidia. Konidium ini memiliki cabang-cabang yang disebut

phialides sehingga tampak membentuk gerumbul. Lapisan dari phialides yang

merupakan tempat pembentukan dan pematangan spora disebut sterigma. Beberapa

jenis Penicillium sp. yang terkenal antara lain P. notatum yang digunakan sebagai

produsen antibiotik dan P. camembertii yang digunakan untuk membuat keju biru

(Monruw, 2011)

Page 2: Laporan Pengamatan Jamur Pada Terasi

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Isolasi Perekat

b. Deck Glass

c. Objek Glass

d. Mikroskop

e. Cawan Petri

f. Kapas Basah

g. Batang Ose

h. Bunsen

i. Rak Tabung

j. Penjepit Tabung

k. Tusuk Gigi

2. Bahan

a. Terasi

b. Media SDA

C. Cara Kerja

1. Penyiapan Sampel

a. Disiapkan bahan berupa terasi dan wadah sampel sebagai tempat inkubasi

penumbuhan jamur

b. Dimasukan kapas basah dalam wadah sampel sebagai alas terasi

c. Dimasukan terasi dalam wadah sampel

d. Didiamkan selama 1 minggu agar jamur tumbuh, dalam suhu ruangan 37º C

e. Setelah 1 minggu, terasi diamati apakah ada jamur yang tumbuh dengan

mikroskop

2. Pengamatan Jamur

a. Diambil jamur pada permukaan terasi dengan menggunakan isolasi perekat

b. Ditempelkan isolasi perekat pada objek glass

c. Diamati dengan mikroskop perbesaran 10x

d. Terasi diinkubasi ulang bila tidak ditemukan jamur

Page 3: Laporan Pengamatan Jamur Pada Terasi

3. Inkubasi Dengan Media SDA

a. Dipanaskan media SDA diatas nyala api bunsen agar mencair

b. Diambil 1 ose media SDA, diletakan pada objek glass

c. Ditambahkan beberapa bagian terasi yang diambil dengan tusuk gigi

d. Dicampur kedua bahan tersebut, kemudian ditutup dengan deck glass

e. Objek glass dimasukan dalam cawan petri yang telah dialasi dengan kapas basah

f. Didiamkan cawan petri dalam suhu ruangan 37º C selama 1 minggu

g. Setelah 1 minngu diamati pertumbuhan jamur dengan mikroskop perbesaran

10x

h. Dicatat dan digambar hasil jamur yang didapat

D. Hasil

1. Gambar Jamur

Jenis Jamur Keterangan

Page 4: Laporan Pengamatan Jamur Pada Terasi

E. Kesimpulan