67
Laporan Keuangan Konsolidasi dan PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan Anak Perusahaan 31 Maret 2009 dan 2008 TIDAK DIAUDIT

Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

Laporan Keuangan Konsolidasi dan PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan Anak Perusahaan 31 Maret 2009 dan 2008

TIDAK DIAUDIT

Page 2: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

DAFTAR ISI

Surat Pernyataan Direksi

Halaman

Laporan Keuangan Konsolidasi

Neraca Konsolidasi 1

Laporan Laba Rugi Konsolidasi 4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5

Laporan Arus Kas Konsolidasi 6

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 8

Page 3: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI

31 Maret 2009 dan 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

1

A S E T

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

(Disajikan Kembali)

Rp Rp

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 3c,4,40 73.244.070.174 35.661.619.825

Investasi jangka pendek 3d,5 3.500.000.000 3.500.000.000

Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar Rp 211.542.850.363

pada tahun 2009 dan Rp 195.395.374.838 pada 3e,6,39,40

tahun 2008

Pihak ketiga 303.661.995.550 335.660.080.266

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 427.399.645.574 432.978.329.424

Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar Rp 878.647.275

pada tahun 2009 dan 2008. 7 7.963.904.250 6.571.679.186

Persediaan 3f,8 344.878.961.221 464.093.945.221

Uang muka pembelian 39 208.409.941.254 154.775.250.152

Pajak dibayar di muka 3n,20a 70.843.792.383 48.818.056.512

Biaya dibayar di muka 6.601.594.614 15.344.125.223

Jumlah aset lancar 1.446.503.905.021 1.497.403.085.810

ASET TIDAK LANCAR

Piutang hubungan istimewa 9,39,40 646.132.966.381 634.771.656.597

Aset pajak tangguhan 3n,20d 45.265.536.929 43.318.270.776

Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 3c,10,40 20.313.618.161 17.452.844.819

Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 8.087.475.677.163

tahun 2009 dan Rp 7.564.072.091.263 pada

tahun 2008 3g,h,i,11 2.671.937.145.062 3.186.648.965.963

Uang muka investasi dalam proyek

perusahaan patungan 12 5.914.525.920 5.914.525.920

Aset lain-lain 13 2.908.790.083 2.581.744.934

Jumlah aset tidak lancar 3.392.472.582.536 3.890.688.009.009

JUMLAH ASET 4.838.976.487.557 5.388.091.094.819

Page 4: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

(Disajikan Kembali)

Rp Rp

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang Bank 14,40 541.552.170.592 472.380.872.548

Hutang terjamin 15,40 11.264.670.592.537 9.260.986.563.045

Pinjaman jangka pendek 16,40 383.498.913.794 337.186.024.750

Wesel bayar 17,40 223.859.348.877 185.798.669.764

Hutang usaha 18,39,40

Pihak ketiga 209.077.994.986 234.912.526.391

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 62.992.529.134 59.725.097.513

Hutang pembelian aset tetap 19,40 352.762.594 280.899.597

Hutang pajak 3n,20b 25.464.304.188 21.270.787.616

Beban masih harus dibayar 21,40 903.230.528.879 715.454.622.461

Bagian hutang sewa guna usaha yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3h,25 49.783.858.657 39.993.533.238

Bagian hutang kredit pembiayaan yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun 26 340.020.000 144.999.996

Hutang lancar lain-lain 40 107.405.020.112 115.912.896.976

Jumlah kewajiban lancar 13.772.228.044.350 11.444.047.493.895

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang tidak terjamin dan wesel bayar 22,40 227.352.994.408 177.403.009.371

Pinjaman modal kerja 23,40 429.408.469.022 326.493.089.466

Hutang hubungan istimewa 24,39 15.007.901.689 15.075.339.689

Kewajiban pajak tangguhan 3n,20d 217.022.806.183 286.910.781.243

Hutang kredit pembiayaan 26 118.401.679 153.457.674

Cadangan uang jasa karyawan 3k,29 50.879.985.670 40.823.520.518

Jumlah kewajiban tidak lancar 939.790.558.651 846.859.197.961

Page 5: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009
Page 6: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009
Page 7: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

5

Saldo laba (akumulasi defisit)

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2008 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 7.177.880.687 (221.924.188) 8.280.000.000 (17.108.496.843.256) (9.228.456.279.304)

Selisih kurs karena penjabaran

Laporan keuangan – – – 511.287.700 – – – 511.287.700

Rugi bersih periode berjalan – – – – – – (645.097.123.840) (645.097.123.840)

Saldo per 31 Maret 2009 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 7.689.168.387 (221.924.188) 8.280.000.000 (17.753.593.967.096) (9.873.042.115.444)

Selisih

restrukturisasi

entitas

sepengendali

Telah ditentuka

penggunaannya

Belum ditentuka

penggunaannya

Jumlah ekuitas

(defisiensi)

Selisih kurs karena

penjabaran laporan

keuangan

Modal sahamTambahan modal

disetor

Selisih transaksi

perubahan ekuitas

anak perusahaan

Saldo laba (akumulasi defisit)

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2007 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 11.290.517.935 (221.924.188) 8.280.000.000 (14.826.373.643.612) (6.942.220.442.412)

Selisih kurs karena penjabaran

Laporan keuangan – – – 363.149.350 – – – 363.149.350

Laba bersih periode berjalan

(disajikan kembali) – – – – – – 39.041.696.026 39.041.696.026

Saldo per 31 Maret 2008

(disajikan kembali) 2.283.248.477.500 5.586.506.149.053 (4.950.019.100) 11.653.667.285 (221.924.188) 8.280.000.000 (14.787.331.947.587) (6.902.815.597.036)

Selisih

restrukturisasi

entitas

sepengendali

Telah ditentuka

penggunaannya

Belum ditentuka

penggunaannya

Jumlah ekuitas

(defisiensi)Modal saham

Tambahan modal

disetor

Selisih transaksi

perubahan ekuitas

anak perusahaan

Selisih kurs karena

penjabaran laporan

keuangan

Page 8: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDAS

Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

6

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan 797.440.608.007 890.167.548.468

Pembayaran kas kepada pemasok (262.892.817.744) (233.522.369.474)

Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan (23.604.683.412) (19.475.576.348)

Penerimaan dan pembayaran kas operasi lainnya, bersih (64.949.773.719) (110.136.907.719)

Kas yang diperoleh dari operasi 445.993.333.132 527.032.694.927

Penghasilan bunga 128.649.517 81.064.268

Pembayaran bunga dan administrasi bank (1.134.790.732) (1.553.913.447)

Penerimaan dan penyelesaian atas klaim asuransi 174.435.623 455.743.966

Pembayaran pajak penghasilan (37.363.183.864) (12.216.392.121)

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas operasi 407.798.443.676 513.799.197.593

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembelian aset tetap (31.492.500) (9.341.618.702)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (31.492.500) (9.341.618.702)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan hutang bank - 9.421.200.000

Pembayaran hutang sewa guna usaha - (64.710.000)

Pembayaran hutang hubungan istimewa (377.896.969.862) (508.648.014.092)

Penerimaan piutang hubungan istimewa 809.371.480 199.449.835

Penerimaan dari pinjaman modal kerja 9.657.434.250 -

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

aktivitas pendanaan (367.430.164.132) (499.092.074.257)

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 40.336.787.044 5.365.504.634

Pengaruh selisih kurs 6.508.601.958 (1.212.962.918)

SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 26.398.681.172 31.509.078.109

SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 73.244.070.174 35.661.619.825

Page 9: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

31 Maret 2009 dan 2008

7

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang

Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 tahun 1970

berdasarkan akta No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984 dari Januar Tirtaamidjaja, SH, notaris di

Jakarta. Undang-undang diatas telah diubah dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007. Akta

pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan No. C2-6107.HT.01.01.TH.84 tanggal 26 Oktober 1984 dan diumumkan dalam

Tambahan No. 3247 Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal 7 September 1990.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan

akta No.91 tanggal 21 Pebruari 2008 oleh notaris Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai

perubahan nilai nominal saham atau penurunan jumlah saham Perusahaan. Dan perubahan ini

untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40

tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-10588.AH.01.02

Tahun 2008 tanggal 3 Maret 2008.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahan adalah

terutama meliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industri tekstil

lainnya. Perusahaan berkedudukan di Kendal, Jawa Tengah dengan pabrik yang berlokasi di

Kendal, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung

“The East”, Lantai 35, Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E-3 No. 1, Jakarta. Perusahaan mulai

berproduksi secara komersial pada tahun 1986. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam

dan diluar negeri, diantaranya ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (Grup) Texmaco.

b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan

Pada tanggal 14 Desember 1990, Perusahaan menawarkan 12.000.000 sahamnya kepada

masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekarang dikenal dengan Bursa Efek

Indonesia.

Pada tanggal 8 Oktober 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), dengan suratnya No S-1738/PM/1993, untuk

melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

sebesar 184.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 1 Nopember 1993.

Pada tanggal 15 Desember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua

BAPEPAM, No S-2027/PM/1994, perihal efektifnya perubahan nilai nominal per saham

dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham.

Page 10: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

8

1. U M U M (Lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan)

Pada tanggal 20 Mei 1996, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua

BAPEPAM, dengan suratnya No S-778/PM/1996, untuk melakukan Penawaran Umum

Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.104.000.000 saham

kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta

dan Surabaya pada tanggal 10 Juni 1996.

Pada tanggal 11 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua

BAPEPAM, dengan suratnya No S-2844/PM/1997, untuk melakukan Penawaran Umum

Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 2.185.920.000 saham

kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta

dan Surabaya pada tanggal 5 Januari 1998.

Pada tahun 1994, Perusahaan menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar

US$ 125.000.000 yang dicatat di Bursa Efek Luxembourg. Pada tahun 1996, Perusahaan

menawarkan kepada pemegang Unsecured Senior Notes untuk menukarkan Notes tersebut

dengan Guaranteed Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang diterbitkan oleh PIFC

dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin. Wesel ini dicatat di Bursa Efek

Luxembourg.

Pada tahun 1996, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin, menerbitkan Secured

Floating Rate Notes sebesar US$ 50.000.000 dan Guaranteed Secured Notes sebesar

US$ 260.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.

Pada tahun 1997, PIFC, dengan Perusahaan sebagai penjamin, menerbitkan Guaranteed

Secured Notes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.

Sebelum Januari 2000, wesel bayar yang dikeluarkan oleh PIFC sudah tidak tercatat

(delisted) dari Bursa Efek Luxembourg.

Mulai bulan Desember 2004, seluruh saham Perusahaan sejumlah 4.393.920.000 disuspensi

sehubungan dengan tuntutan pailit terhadap Perusahaan dan keterlambatan menyerahkan

laporan keuangan Perusahaan. Saham-saham Perusahaan tetap disuspensi walaupun

Perusahaan telah lepas dari pailit. Akan tetapi Perusahaan berusaha untuk keluar dari

suspensi ini dengan menyerahkan rencana langkah-langkah yang akan dilakukan oleh

Perusahaan. Kemudian, pada bulan Juli 2006, saham-saham Perusahaan telah

diperdagangkan kembali.

Pada tahun 2006, Perusahaan telah melakukan konversi atas hutang tidak terjamin sebagai

bagian dari implementasi perjanjian perdamaian yang telah diputuskan oleh Pengadilan

Niaga Jakarta Pusat dengan menerbitkan sebanyak 43.144.238.750 lembar saham dimana

sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia, saham tersebut tidak dapat diperdagangkan

dalam waktu 1 tahun. Kemudian, pada bulan Oktober 2007, saham baru tersebut telah

diperdagangkan.

Page 11: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

9

1. U M U M (Lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan)

Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada

tanggal 21 Pebruari 2008, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan

penggabungan nilai nominal saham (reverse stock split) dengan ratio 20 berbanding 1 yang

artinya 20 saham lama akan menjadi 1 saham baru. Reverse stock ini dilakukan agar saham

Perusahaan lebih likuid dan sesuai dengan kinerja Perusahaan. Karena terdapat perubahan

jumlah saham dan nilai nominal saham, maka Perusahaan harus melakukan perubahan

Anggaran Dasar Perusahaan, dan akta notaris untuk Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan

ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 3 Maret 2008.

Selanjutnya, menurut akta notaris Sutjipto, SH No. 122 tanggal 27 Pebruari 2008 tentang

perjanjian pembelian sisa saham hasil reverse stock Perusahaan, dinyatakan bahwa PT

Trimegah Securities Tbk sebagai pembeli siaga. Disamping itu, jumlah saham hasil reverse

stock telah diperdagangkan di Pasar Reguler pada tanggal 14 Maret 2008.

Pada tanggal 10 Oktober 2008, saham dari Anak Perusahaan (PT Texmaco Jaya Tbk) sudah

tidak tercatat (delisted) di Bursa Efek Indonesia melalui surat keputusan No. S-

04741/BEI.PSR/09/2008 dan Peng-004/BEI.PSR/DEL/09-2008 akibat sejak Desember

2004, saham dari PT Texmaco Jaya Tbk disuspensi perdagangannya dan terdapat kendala

dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.

c. Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi

Perusahaan menguasai baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% hak suara di Anak

Perusahaan berikut ini : Operasi Persentase Jumlah aktiva

Anak Perusahaan Lokasi Kegiatan usaha Komersial kepemilikan 2009 2008

% Rp Rp

(dalam jutaan) (dalam jutaan)

PT Texmaco Jaya Tbk

(TJ)

Karawang Perdagangan,

pertenunan,perajutan

dan pemrosesan

1972 92,00 348.424 403.240

PT Texmaco Graha

Busana (TGB), dimiliki

TJ dengan kepemilikan

99%

Jakarta Perdagangan tekstil

dan produksi pakaian

jadi dan asesoris

1994 91,08 1.344 1.344

Polysindo International

Finance Company B.V.

(PIFC)

Belanda Jasa keuangan 1994 100,00 8.787.950 6.997.713

Polysindo (Mauritius) Ltd.

(PML)

Republik

Mauritius Jasa keuangan Pra operasi 100,00 – –

Page 12: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

10

1. U M U M (Lanjutan)

c. Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi (Lanjutan)

Sejak semester kedua tahun 2004, PT Texmaco Graha Busana sudah menghentikan

operasional bisnisnya.

Pada tahun 2001, Perusahaan mengakuisisi 10.000 saham yang merupakan 100%

kepemilikan di Polysindo (Mauritius) Ltd (PML). Saham diperoleh sejumlah US$ 10.000.

Perbedaan antara harga perolehan dengan aktiva bersih dari PML sejumlah Rp 221.924.188

dicatat pada akun ”selisih restrukturisasi entitas sepengendali” di kelompok ekuitas.

Selama tahun 2008 dan 2007, tidak terdapat transaksi antara Perusahaan dengan Polysindo

(Mauritius) Ltd. Kemudian, Perusahaan berniat menutup kegiatan Polysindo (Mauritius)

Ltd.

Selama tahun 2008 dan 2007, tidak terdapat transaksi antara Perusahaan dengan Polysindo

International Finance Company BV. Kemudian, Perusahaan berniat menutup kegiatannya

sehubungan dengan restrukturisasi Perusahaan.

Terhitung bulan April 2008, operasional divisi fleece pada PT Texmaco Jaya Tbk (TJ) telah

dioperasikan oleh Perusahaan dengan sistem maklon.

d. Karyawan, Direksi dan Komisaris

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008

adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Dewan Komisaris :

Komisaris Utama : Bapak Robert Clive Appleby Bapak Robert Clive Appleby

Komisaris : Bapak Christopher Ian Teague Bapak Christopher Ian Teague

Bapak Christopher Robert Botsford Bapak Christopher Robert Botsford

Bapak Robert McCarthy Bapak Kalpathi Hari Haran Sivasubramanian

Bapak Dono Iskandar Djojosubroto Bapak Timbul Thomas Lubis SH

(Komisaris independen) (Komisaris independen)

Bapak Timbul Thomas Lubis SH

(Komisaris independen)

Dewan Direksi :

Direktur Utama : Bapak Vasudevan Ravishankar Bapak Vasudevan Ravishankar

Direktur : Bapak Masjhud Ali Bapak Masjhud Ali

Bapak Seeniappa Jegatheesan Bapak Seeniappa Jegatheesan

Bapak Peter Stanley Grant Bapak Peter Stanley Grant

Bapak Peter Vinzenz Merkle Bapak Peter Vinzenz Merkle

Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing

sebanyak 2.756 dan 2.871 orang. Jumlah karyawan tetap Anak Perusahaan pada tanggal 31

Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 525 dan 650 orang.

Page 13: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

11

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN

KONDISI EKONOMI

a. Kelangsungan Hidup

Tahun 2008 merupakan tahun penuh tantangan. Harga minyak mentah meningkat mencapai

US$ 140 per barel di pertengahan tahun dan turun menjadi US$ 50 per barel pada kuartal terakhir

tahun 2008, Harga bahan baku, khususnya Paraxylene, juga meningkat dan kemudian turun

seiring dengan penurunan harga minyak. Permintaan modal kerja Perusahaan selama tiga kuartal

pertama tahun 2008 juga meningkat, ketika harga Paraxylene tinggi (disamping tingginya harga

MEG). Namun, Perusahaan dapat mengelola modal kerjanya melalui peningkatan atas

penggunaan pre-finance dari customer dan kredit dari supplier, dan juga dengan fasilitas letter of

credit yang disediakan oleh Damiano sebesar US$ 50 juta yang telah digunakan penuh.

Perusahaan juga telah mampu melewati kenaikan harga bahan baku ini sehingga Perusahaan dapat

mencapai EBITDA kira-kira US$ 12 juta sampai dengan September 2008.

Penurunan harga minyak yang tiba-tiba menghasilkan penurunan yang tajam pada harga bahan

baku di kuartal akhir tahun 2008. Akibatnya harga jual juga mengalami penurunan seiiring

dengan penurunan harga bahan baku. Dengan demikian, Perusahaan menghasilkan kerugian yang

besar pada EBITDA di kuartal akhir tahun 2008. Dengan demikian, Perusahaan hanya mampu

membukukan EBITDA sebesar US$ 6,4 juta pada tahun ini, meskipun dalam kondisi pasar yang

tidak menentu. Perusahaan juga mampu menjaga piutangnya pada level yang layak seperti pada

saat terjadinya resesi keuangan dunia. Perusahaan juga mampu untuk menjembatani kondisi

keuangan yang sulit ini selama kuartal terakhir tahun 2008 melalui manajemen modal kerja yang

sangat ketat.

Dengan modal kerja yang sangat ketat, Perusahaan juga memperoleh persetujuan dari kreditur

tidak terjamin untuk menunda angsuran pertama pokok pembayaran atas surat hutang baru yang

jatuh tempo pada 15 Pebruari 2009. Pemegang mayoritas dari surat hutang baru telah

mengabulkan permintaan Perusahaan untuk menunda pembayaran untuk 3 tahun kedepan atau

sampai dengan Pebruari 2012. Damiano Investment BV juga telah menghapuskan hutang biaya

pendanaan atas fasilitas letter of credit yang disediakannya untuk tahun 2007.

Sepanjang kuartal pertama tahun 2009, harga bahan baku dan harga jual masih stabil dan

permintaan atas produk Perusahaan masih kuat. Perusahaan mengharapkan dapat melakukannya

dengan lebih baik pada tahun 2009, dengan dukungan yang berkelanjutan dari mayoritas

pemegang saham dan kondisi pasar yang stabil.

Sampai dengan Maret 2009, usulan restrukturisasi hutang terjamin (Secured Debt Restructuring

Plan atau “SDRP”) tertanggal 29 November 2005 belum disetujui, khususnya oleh PT Perusahaan

Pengelola Asset (PPA) (yang memiliki 28% dari total hutang terjamin) karena ada beberapa

kondisi dari SDRP yang belum disetujui oleh PPA.

Pokok-pokok utama isi SDRP tersebut adalah sebagai berikut :

Usulan Tanggal Restrukturisasi: 1 Juli 2007

Page 14: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

12

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN

KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)

Tingkat Suku Bunga Pinjaman

atas Surat Hutang Baru:

Bunga akan terhutang triwulanan di muka atas surat hutang baru

dan dihitung atas dasar jumlah pokok terhutang selama triwulan

yang bersangkutan dengan tingkat suku bunga per tahun masing-

masing sebagai berikut

Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9

0,0% 2,0% 2,0% 2,0% 4,0% 4,0% 4,0% 4,0% 4,0%

Amortisasi: Pembayaran-pembayaran pokok hutang akan dilaksanakan pada

akhir periode setiap 12 bulanan dimulai pada ulang tahun

keempat Tanggal Restrukturisasi. Jumlah yang harus dibayar

akan sebesar persentase berikut dari pokok hutang yang telah

direstrukturisasi

Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9

0% 0% 0% 5,0% 17,5% 17,5% 17,5% 20,0% 22,5%

Restrukturisasi Hutang Surat Hutang Baru akan ditukar pada harga 10,73 Cent per

Dollar Amerika Serikat. 40,90% dari modal yang ditingkatkan

akan dibagikan kepada para kreditur terjamin sebagai konversi

hutang ke saham (Debt/Equity Swap) sebagaimana disebutkan

dalam SDRP.

Bulan Juli 2009, skema restrukturisasi yang baru akan dibuat dan diharapkan dapat disetujui oleh

PPA. Dalam rencana restrukturisasi ini termasuk opsi seperti pengambilalihan utang oleh investor

lain atau menjual aset-aset yang menjadi jaminan atas hutang tersebut.

Perusahaan dan mayoritas pemegang sahamnya terus meminta kepada PT Perusahaan Pengelola

Asset (PPA) untuk konsentrasinya kepada restrukturisasi hutang terjaminnya yang telah disetujui

oleh Pengadilan. Perusahaan berharap dapat menyelesaikan restrukturisasi dengan kreditur

terjaminnya di tahun 2009. Setelah proses restrukturisasi ini selesai, dan berakibat pada perubahan

pada neraca, Perusahaan yakin akan mendapatkan pinjaman modal kerja dari bank konvensional.

Disamping itu, kondisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tahun 2008

mencerminkan keadaan berikut :

Rugi bersih sebesar Rp 645.097.123.840. Didalam rugi bersih ini termasuk rugi kurs

sebesar Rp 604.571.745.127.

Modal kerja negatif sebesar Rp 12.325.724.139.329

Defisiensi modal sebesar Rp 9.873.042.115.444.

Terlebih lagi, Perusahaan menderita kerugian selama triwulan terakhir karena situasi ekonomi

global yang disertai penurunan drastis harga minyak mentah, yang benar-benar di luar kendali

Perusahaan.

Page 15: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

13

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN

KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan)

Hingga saat ini, Perusahaan telah meningkatkan utilisasi pabrik-pabrik serat sintetisnya di

Karawang dan Semarang masing-masing hingga 90% dan 65%.

Anak Perusahaan mengalami kesulitan modal kerja dan untuk mempertahankan kelangsungan

usaha dan pelanggan setia Anak Perusahaan, maka terhitung mulai bulan April 2008, divisi fleece

Anak Perusahaan beroperasi dengan sistem maklon dengan Perusahaan melalui perjanjian

sewa/maklon (Tolling / Rental Agreement).

Manajemen Perusahaan akan terus memelihara pelanggannya dan mempertahankan sumber pre-

finance dan fasilitas hutang kredit untuk modal kerjanya.

Perusahaan berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu

melalui pemberian hak opsi kepada manajemen dan karyawan Perusahaan (Management

Employee Stock Option Programme / MESOP). Saham yang diusulkan untuk dikeluarkan adalah

sebanyak 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor (sebanyak 118.845.397 lembar

saham seri C). Program MESOP tersebut akan diminta persetujuan pemegang saham pada Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 24 Maret 2009.

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan

sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan belum

mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Efek yang

timbul akan dilaporkan pada laporan keuangan konsolidasi pada saat diketahui dan dapat

diperkirakan. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya sampai sekarang dengan

dukungan pre-finance dari pelanggan Perusahaan, fasilitas letter of credit dan pinjaman modal

kerja dari Damiano Investments BV, Belanda dan melalui kepercayaan serta pengertian dari para

suppliernya. Disamping itu, Damiano Investments BV, Belanda telah mengkonfirmasi bahwa

mereka akan terus menyediakan bantuan kepada Perusahaan dalam mendapatkan fasilitas letter of

credit sampai Perusahaan dapat memperoleh fasilitas letter of credit dari bank.

b. Restrukturisasi Hutang

Restrukturisasi Hutang – Perusahaan :

Berikut adalah hal-hal yang terdapat pada “Proposal Restrukturisasi Hutang Kreditur Tidak

Terjamin” yang dibuat oleh Perusahaan :

(i) Pokok hutang direstrukturisasi menjadi 2,961%.

(ii) Beban bunga dan denda dihapuskan.

(iii) Hutang yang direstrukturisasi akan dilunasi selama periode 9 tahun.

(iv) Kreditur tidak terjamin akan memperoleh 19,2% ekuitas dilusi penuh Perusahaan.

(v) Tingkat suku bunga menjadi 2% setahun dan naik sampai dengan 4% setahun.

Page 16: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

14

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN

KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan)

Restrukturisasi Hutang – Perusahaan (Lanjutan):

Perusahaan telah mengadakan perjanjian restrukturisasi dengan para kreditur tidak terjamin yang

disetujui oleh pada kreditur dan diratifikasi oleh Pengadilan. Dengan demikian, jumlah hutang

kepada kreditur tidak terjamin setelah restrukturisasi adalah sebesar US$ 18.670.630 ditambah

hutang bunga yang dikapitalisasi untuk periode 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar

US$ 971.097 dan US$ 576.740 sehingga jumlah seluruhnya adalah sebesar US$ 19.641.727 dan

US$ 19.247.370. Perusahaan juga telah mengirimkan usulan restrukturisasi kepada para kreditur

terjamin (SDRP). Kemudian, pada bulan Maret 2007, Perusahaan mengirimkan kembali usulan

restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin (SDRP) termasuk PPA, karena SDRP yang

sebelumnya telah melampaui batas waktu yang ditentukan. Namun tidak ada respon dari PPA atas

usulan ini. Usulan restrukturisasi telah didukung oleh Damiano Investments BV, Belanda sebagai

pemegang hutang terjamin mayoritas.

Perusahaan sedang melaksanakan semua langkah-langkah yang diharuskan ke arah diterapkannya

Rencana Perdamaian (Peace Plan) sebagaimana disetujui oleh para kreditur tidak terjamin

Perusahaan dan telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga. Langkah-langkah tersebut meliputi

penerbitan surat-surat hutang baru sebagai ganti surat-surat hutang tidak terjamin yang lama serta

penerbitan saham-saham untuk pengurangan jumlah pokok hutang sesuai dengan syarat-syarat

didalam Rencana Perdamaian. Perusahaan telah menurunkan hutang-hutang tidak terjaminnya

sesuai Rencana Perdamaian dan meningkatkan modal sahamnya sebagai tambahan modal disetor

menantikan penjatahan kepada para kreditur. Perusahaan telah menunjuk The Hongkong and

Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong untuk bertindak sebagai Fiscal Agent,

Paying Agent, dan Trustee untuk surat hutang tidak terjamin yang baru yang mana eurocleared.

Pada tanggal 21 Pebruari 2008, pemegang saham telah menyetujui penggabungan nilai nominal

saham (reverse stock split) dengan ratio 20 berbanding 1 yang merupakan bagian dari rencana

restrukturisasi. Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-10588.AH.01.02 Tahun 2008

tertanggal 3 Maret 2008 sehubungan dengan penggabungan nilai nominal saham. Saham-saham

tersebut telah diperdagangkan sejak tanggal 14 Maret 2008.

Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) :

Pada tanggal 30 November 2001, PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (Polysindo) dan Polysindo

International Finance Company B.V. (PIFC) telah menandatangani Definitive Memorandum of

Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel dan BPPN sehubungan dengan rencana

restrukturisasi Polysindo dan Anak Perusahaan. Termasuk dalam hutang yang direstrukturisasi

pada MOA tersebut adalah hutang Anak Perusahaan yang telah disetujui oleh Polysindo untuk

dimasukkan sebagai bagian dalam rencana restrukturisasi. Sesuai dengan MOA maka hutang lama

akan diganti dengan penerbitan “New Debt Securities” dan saham baru Polysindo paling lambat

tanggal 30 Juni 2002 (Closing).

Page 17: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

15

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN

KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan)

Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) (Lanjutan) :

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Juli 2001 yang diaktakan

dengan akta notaris Soetjipto SH, No. 108 pada tanggal yang sama, para pemegang saham

independen telah memberikan persetujuan untuk mengalihkan hutang dalam restrukturisasi Anak

Perusahaan (TJ) kepada Polysindo, namun demikian pengalihan hutang tersebut akan terlaksana

apabila para kreditur menyetujuinya.

Jenis instrumen dalam penerbitan “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak

Perusahaan yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Polysindo adalah

sebagai berikut :

Pemegang hutang terjamin BPPN akan menerima New Senior 1st Lien Secured Notes yang

diterbitkan oleh Polysindo.

Pemegang hutang tak terjamin BPPN dan Trade Claim Debt akan menerima the New Senior

2nd Lien Secured Notes – Series A. Hutang BPPN dalam Rupiah dan Trade Claim Debt

diterbitkan oleh Polysindo, sedangkan untuk hutang BPPN dalam dollar Amerika Serikat

diterbitkan oleh Polysindo Mauritius II dan dijamin oleh Polysindo. Sebagian Trade Claim

Debt dalam dollar Amerika Serikat akan diterbitkan oleh Polysindo Mauritius.

Pemegang wesel bayar akan menerima New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B.

Hutang Rupiah dari wesel bayar diterbitkan oleh Polysindo, hutang dalam dollar Amerika

Serikat dari wesel bayar diterbitkan oleh Polysindo Mauritius dan dijamin oleh Polysindo.

Kondisi dari masing-masing instrument “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak

Perusahaan (TJ) yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Polysindo

adalah sebagai berikut :

New Senior 1st Lien Secured Notes

o Jumlah pokok sebesar keseluruhan hutang lama yang berasal dari PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Dharmala dan PT Bank Duta yang berjumlah setara

dengan US$ 27.894.293,33.

o Hutang bunga akan direstrukturisasi menjadi 66,65% modal saham baru dilusi penuh

Polysindo.

o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 730.527,79 akan dibayarkan kepada BPPN pada

saat Closing.

o Tanggal dikeluarkan: 1 Januari 2001.

o Tanggal pembayaran New Senior 1st Lien Secured Notes jatuh pada hari kerja pertama di

bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2011.

New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series A:

o Jumlah pokok sebesar 24% dari hutang BPPN tak terjamin yang berasal dari PT Bank

Putera Multikarsa, Bank Arya dan Bank Bira dengan jumlah total sebesar

US$ 2.077.053,04 dan 24% unsecured Trade Claim Debt yang berasal dari PT Bank

Sumitomo Mitsui Indonesia sebesar US$ 457.556,16. Sisa pokoknya akan

direstrukturisasi menjadi 3,45% modal saham baru dilusi penuh Polysindo.

Page 18: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

16

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN

KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan)

Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) (Lanjutan) :

o Hutang bunga tahun 1998 hingga 2002 akan dihapuskan.

o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 67.975,10 akan dibayarkan pada saat Closing.

o Tanggal dikeluarkan : 1 Januari 2001.

o Tanggal pembayaran New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series A jatuh pada hari kerja

pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2009.

New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B:

o Jumlah pokok sebesar 24% hutang wesel bayar yaitu sebesar US$ 3.153.860,47. Sisa

pokok akan direstrukturisasi menjadi 11,90% modal saham baru dilusi penuh Polysindo.

o Denominasi: dollar Amerika Serikat.

o Hutang bunga tahun 1998 hingga 2002 akan dihapuskan.

o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 47.548,72 akan dibayarkan pada saat Closing.

o Tanggal dikeluarkan : 1 Januari 2001.

o Tanggal pembayaran New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B jatuh pada hari kerja

pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2009.

Pada tanggal 22 Nopember 2002, Anak Perusahaan dan Polysindo telah mengajukan Revised

Term Sheet kepada para kreditur sehubungan dengan usul perubahan syarat-syarat restrukturisasi

yang antara lain mengenai tanggal pelaksanaan penerbitan “New Debt Securities”, perubahan

tingkat bunga dan komposisi cicilan hutang pokok dan bunga. Akan tetapi, draft Revised Term

Sheet tersebut belum disetujui oleh kreditur.

Sampai dengan bulan Maret 2009, tidak terdapat perkembangan dan pembaharuan lebih jauh

dengan restrukturisasi hutang Anak Perusahaan.

c. Kondisi Ekonomi

Pada tahun 2008, industri polyester fiber dan benang mengalami suatu gejolak, dengan naik dan

turunnya harga bahan baku yang berdampak pada naik dan turunnya harga jual barang jadi serta

permintaan polymer yang berfluktuasi. Pada tahun 2008, Perusahaan masih fokus untuk

memperbaiki rencana pemasaran dan operasional guna mengantisipasi tahun-tahun kedepan yang

sulit. Sebagai tambahan, inisiatif utama atas penghematan biaya sudah diprakarsai, dengan posisi

kas Perusahaan yang ketat dan hasil dari pengeluaran modal dari pendanaan yang minimal.

Pada tahun 2009, operasional Perusahaan akan memfokuskan pada 2 hal diantaranya : 1)

memproduksi pesanan yang umumnya dipesan, dengan meminimalkan persediaan barang jadi dan

memanfaatkan modal kerja yang ada, dan 2) menyeimbangkan resiko kredit dengan

perkembangan pasar dan keperluan arus kas untuk mengurangi resiko yang dapat diterima. Resiko

kredit dari pelanggan dipengaruhi oleh ketatnya kredit secara keseluruhan yang dianggap sebagai

pengaruh dari lemahnya posisi Perusahaan, yang terjadi pada beberapa pelanggan Perusahaan.

Page 19: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

17

2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN

KONDISI EKONOMI (Lanjutan)

c. Kondisi Ekonomi (Lanjutan)

Perhatian utama adalah pencadangan kredit, dan terjadinya penurunan penjualan yang berakibat

pada resiko diterimanya piutang.

Lemahnya nilai mata uang telah menyebabkan terjadinya penutupan pada beberapa klien kecil

kami, yang bagaimanapun ini akan diimbangi oleh beberapa pemain kuat yang mampu bersaing

dalam pasar ekspor. Jika nilai mata uang Rupiah menguat, maka perkembangan pasar dalam

negeri akan kembali pulih seiring dengan meningkatnya permintaan dari pelanggan. Dan secara

keseluruhan kondisi ekonomi kembali pulih, terutama di Asia, dan krisis likuiditas akan hilang di

pasar kredit, maka permintaan diharapkan akan pulih setidaknya pada kuartal kedua tahun 2009.

Perusahaan akan melanjutkan untuk memelihara dan mempertahankan sumber pre-finance dan

hutang kredit, yang masih akan menjadi elemen penting dalam struktur rencana modal kerja di

tahun 2009.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan yang

mempengaruhi penentuan posisi keuangan konsolidasi dan hasil usahanya, dijelaskan dibawah ini :

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi ini telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan Ikatan Akuntan

Indonesia, peraturan Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) dan Pedoman Penyajian

Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh BAPEPAM bagi Perusahaan yang

menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan dasar pengukuran biaya historis, kecuali

beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran nilai lain sebagaimana diuraikan dalam

kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi juga disusun

berdasarkan basis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan

mengelompokkan arus kas konsolidasi dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini

adalah Rupiah. Laporan disajikan dengan menggunakan Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.

Page 20: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

18

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Induk Perusahaan beserta seluruh

Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian induk perusahaan, kecuali Anak

Perusahaan yang sifat pengendaliannya adalah sementara atau adanya pembatasan jangka

panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke

Induk Perusahaan.

Dalam hal pengendalian terhadap Anak Perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun

tertentu, maka hasil usaha Anak Perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan

konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga

saat pengendalian atas Anak Perusahaan itu berakhir.

Suatu pengendalian atas suatu Anak Perusahaan dianggap ada bilamana Induk Perusahaan

menguasai baik langsung maupun tidak langsung lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara

di Anak Perusahaan; atau Induk Perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi

dari Anak Perusahaan; atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk

mayoritas anggota dewan direksi di Anak Perusahaan.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan telah dieliminasi.

Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak

Minoritas” dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham

minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak

Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham

minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang

mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut.

Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus

terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian

kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat

dipenuhi. Pada periode 31 Maret 2009 dan 2008, bagian pemegang saham minoritas atas

akumulasi kerugian Anak Perusahaan telah melebihi bagiannya dalam saldo ekuitas Anak

Perusahaan. Oleh karena itu, kelebihan kerugian tersebut dibebankan pada Perusahaan sebagai

pemegang saham mayoritas.

c. Kas dan setara kas

Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi

jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari tiga bulan. Rekening

bank yang dibatasi penggunaannya tidak dikelompokkan sebagai komponen kas dan setara kas.

d. Investasi jangka pendek

Deposito berjangka dinyatakan berdasarkan nilai nominalnya, dengan jangka waktu jatuh tempo

lebih dari tiga bulan.

Page 21: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

19

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

e. Piutang Usaha

Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak

tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang usaha

akan dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

f. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih

rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted

average method). Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh

persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Perusahaan

melakukan penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan

terhadap keadaan persediaan yang usang dan rusak pada akhir periode.

g. Aset Tetap

Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya

dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan

kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud

manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi

lokasi aset.

Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan,

diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan

akan mengalir ke Perusahaan dan Anak Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara

andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu

dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat

terjadinya.

Pada tahun 2003, mesin dan peralatan tertentu yang digunakan dalam kegiatan usaha yang

diperoleh selama tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 telah dilakukan perubahan taksiran

masa manfaat ekonomi aktiva tetap tersebut dari masa manfaat 10 tahun menjadi 20 tahun.

Perubahan tersebut dipengaruhi dengan mempertimbangkan estimasi masa manfaat aktiva

sejenis yang diterapkan oleh pesaing, kualitas produksi yang konsisten, perkembangan

teknologi, dan pemeliharaan yang telah dilakukan.

Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap,

kecuali tanah.

Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu

sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi

dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas

tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Hak atas tanah

yang ditangguhkan” pada neraca konsolidasi.

Page 22: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

20

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

g. Aset Tetap (Lanjutan)

Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20

Mesin dan peralatan 10 – 20

Kendaraan 5

Peralatan kantor 5

Peralatan toko 5

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk

memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten

sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.

Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari

penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi

penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari

penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16

tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aktiva Tetap dan

Aktiva Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan

PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi

sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap

dalam kelompok yang sama.

Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap

Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi

penyusustan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.

h. Sewa

Sebelum 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha

dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

i. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada

akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat

dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

ii. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan

nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna

usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.

iii. Masa sewa guna usaha minimal dua tahun.

Page 23: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

21

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

h. Sewa (Lanjutan)

Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai

transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi

dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa

guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna

usaha. Setiap pembayaran sewa guna usaha dialokasikan sebagai angsuran pokok kewajiban dan

beban bunga.

Menurut metode capital lease, aktiva sewa guna usaha disajikan dalam akun “Aset Tetap”,

sedangkan kewajibannya dilaporkan dalam akun “Hutang sewa guna usaha”. Penyusutan

dihitung dengan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap

pemilikan langsung.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007) “Sewa” menggantikan PSAK No.

30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan

apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa

didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian

tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk

menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan

sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika

sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan

kepemilikan aset.

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak

Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa,

sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika

nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang

merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban

keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat

suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada

peride terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan

(disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara

masa umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai

bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa

sewa.

Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai

beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk

menerapkan PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan menentukan saldo yang terkait

dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat.

Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan

keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.

Page 24: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

22

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

i. Penurunan Nilai Aset Tetap

Setiap akhir tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan harus menelaah apakah terdapat

indikasi penurunan nilai suatu aset.

Aset tetap ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat

kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak

dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai

tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat

diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset.

Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil dan

menghasilkan arus kas terpisah.

j. Beban Tangguhan

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan emisi saham kepada masyarakat ditangguhkan dan

diamortisasi dalam jangka waktu sepuluh tahun berdasarkan metode garis lurus. Pada tahun

1997, Perusahaan mempercepat jangka waktu amortisasi menjadi lima tahun. Berdasarkan surat

keputusan BAPEPAM KEP No-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban emisi saham secara

retrospektif dibukukan pada akun “Tambahan Modal Disetor”. Sedangkan beban emisi saham

anak perusahaan disajikan pada pos ekuitas dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi pada

akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”.

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka

panjang dibebankan ke hutang yang bersangkutan dan diamortisasi berdasarkan umur hutang

tersebut dengan mempergunakan metode garis lurus.

k. Cadangan Uang Jasa Karyawan

Hak karyawan atas uang jasa dan ganti rugi yang berhubungan dengan pengunduran diri

karyawan secara sukarela dan hak pensiun karyawan yang tidak mengikuti program pensiun,

diakui dengan metode akrual. Kewajiban estimasian yang diakui berhubungan dengan jasa yang

diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca konsolidasi dan dihitung sesuai dengan

peraturan Menteri Tenaga kerja No 150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Selanjutnya pada bulan

April 2003, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang–Undang No. 13/2003

tentang Ketenagakerjaan menggantikan peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 150/Men/2000.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan

ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya.

Page 25: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

23

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaa diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat

terjadinya transaksi. Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke

dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal

neraca.

Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam

mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode

berjalan.

Pembukuan Anak Perusahaan yang bertempat kedudukan di luar negeri, yaitu PIFC dan PML

masing-masing diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Untuk tujuan

penyajian laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak Perusahaan yang bertempat

kedudukan di luar negeri dijabarkan dengan nilai Rupiah, kurs pada tanggal 31 Maret 2009 dan

2008 masing-masing Rp. 11.575 dan 9.217 per 1US$.

Akun-akun neraca, kecuali akun ekuitas, dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal

neraca.

Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang periode

berjalan. Perbedaan yang timbul dari penjabaran ini disajikan dalam neraca konsolidasi

sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.

Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena

penjabaran laporan keuangan”.

n. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode bersangkutan.

Perusahaan melakukan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu

pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak,

yang terutama menyangkut amortisasi, penyusutan aset tetap, penyisihan persediaaan usang,

transaksi sewa guna usaha dan cadangan uang jasa karyawan. Perlakuan tersebut sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial

telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan

laba rugi konsolidasi periode berjalan.

Page 26: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

24

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

o. Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar

Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode berjalan

dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada tanggal 31 Maret 2009

dan 2008 masing-masing sebesar 2.376.907.333 dan 33.642.389.269 saham.

p. Informasi Segmen

Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan revisi PSAK No. 5 tentang “Pelaporan

Segmen”. Berdasarkan PSAK ini, sejak 1 Januari 2002 Perusahaan dan Anak Perusahaan

mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut:

1) Segmen usaha (primer), dimana kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan dibagi

menjadi indusri kimia dan serat sintetis; industri pertenunan dan perajutan; perdagangan dan

produksi pakaian jadi serta jasa keuangan.

2) Segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.

4. KAS DAN SETARA KAS

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Kas :

Rupiah 371,390,443 730,553,823

Mata uang asing 241,911,365 200,498,591

613,301,808 931,052,414

Bank :

Pihak ketiga :

Rekening Rupiah 7,834,830,828 8,040,290,616

Rekening mata uang asing 64,795,937,539 26,690,276,795

72,630,768,367 34,730,567,411

Jumlah 73,244,070,174 35,661,619,825

Page 27: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

25

5. INVESTASI JANGKA PENDEK

Deposito berjangka pada PT Bank Niaga Tbk, Jakarta sebesar Rp 3.500.000.000 merupakan deposito

berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan suku bunga sebesar 10,50% setahun dan jatuh tempo pada

tanggal 12 September 2007. Deposito berjangka ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan

untuk 1 tahun kedepan, dan perpanjangan terakhir pada tanggal 12 September 2008 dengan suku

bunga sebesar 10% setahun dan jatuh tempo pada tanggal 12 September 2009.

6. PIUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari :

Pihak ketiga : 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Pelanggan dalam negeri 315,163,700,663 342,406,483,983

Pelanggan luar negeri 48,579,041,313 50,800,980,852

Jumlah 363,742,741,976 393,207,464,835

Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu (60,080,746,426) (57,547,384,569)

Bersih 303,661,995,550 335,660,080,266

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu dari pihak ketiga adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Saldo awal periode 60,080,746,426 57,547,384,569

Perubahan selama periode berjalan :

Penambahan penyisihan - -

Pengurangan penyisihan - -

Saldo akhir periode 60,080,746,426 57,547,384,569

Berdasarkan hasil penelaahan status masing-masing akun piutang pada akhir periode, pihak

manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk

menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.

Page 28: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

26

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

PT Multikarsa Investama 270.950.076.776 273.262.359.511

PT Wastra Indah 137.503.756.066 137.503.756.066

PT Mutiara Persada Inti 29.050.809.556 29.050.809.556

PT Raja Busana Mahameru 29.566.633.189 29.566.633.189

PT Sumatex Subur 25.655.601.950 25.655.601.950

Polysindo (UK) Ltd., Inggris 23.627.300.745 23.208.995.551

Drapper Texmaco Inc. Co., Amarika Serikat 22.612.876.317 19.451.203.838

Coastal Group Ltd., Afrika Selatan 9.499.450.653 8.171.262.621

Norfil Ltd., Inggris 7.973.691.341 6.858.830.935

Polysindo (USA) Inc., Amerika Serikat 6.345.970.443 2.573.492.241

Commonwealth Holdings Pte. Ltd., Singapura 5.440.689.051 4.679.986.317

PT Texmaco Taman Synthetics 1.625.242.797 1.625.242.797

PT Texmaco Perkasa Engineering 3.379.089.818 3.382.874.434

PT Elok Prima Mitra Busana 1.825.862.400 1.825.862.400

PT Citra Abadi Sejati 1.354.384.678 1.354.384.678

PT Ungaran Sari Garments 991.607.596 1.193.498.134

PT Supermitory Utama Tbk 756.192.410 756.192.410

PT Busana Perkasa Garments 411.585.107 414.404.447

PT Perkasa Heavyndo Engineering 141.187.416 141.187.416

PT Wahana Perkasa Auto Jaya 89.068.435 89.068.435

PT Perkasa Indobaja 60.672.767 60.672.767

Jumlah 578.861.749.511 570.826.319.693

Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu (151.462.103.937) (137.847.990.269)

Bersih 427.399.645.574 432.978.329.424

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai

berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Saldo awal periode 151.462.103.937 137.847.990.269

Perubahan selama periode berjalan :

Penambahan penyisihan - -

Pengurangan penyisihan - -

Saldo akhir periode 151.462.103.937 137.847.990.269

Pihak manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu

telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha kepada

pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan tambahan penyisihan piutang ragu-ragu tidak dibuat

karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi

setelah restrukturisasi hutang terjaminnya selesai.

Page 29: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

27

Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman

modal kerja Perusahaan yang diperolehnya dari Damiano Investments BV, Belanda (Catatan 23).

7. PIUTANG LAIN-LAIN

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Piutang karyawan 2.727.784.525 1.963.937.810

Piutang dari potongan pembelian 3.630.587.993 1.557.586.664

Lain-lain 2.484.179.007 3.928.801.987

Jumlah 8.842.551.525 7.450.326.461

Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu (878.647.275) (878.647.275)

7.963.904.250 6.571.679.186

Piutang karyawan merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan baik sebagai pinjaman

pribadi maupun sebagai pinjaman dimuka.

Pihak manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk

menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain, dan tambahan penyisihan

piutang ragu-ragu tidak dibuat karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk

melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi hutang terjaminnya selesai.

8. PERSEDIAAN

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Barang jadi 131.392.379.085 181.672.336.846

Barang dalam proses 41.150.616.805 73.712.500.204

Bahan baku 49.926.497.082 86.791.397.538

Bahan pembantu 122.409.468.249 121.917.710.633

Jumlah 344.878.961.221 464.093.945.221

Berdasarkan hasil penelahaan keadaan fisik persediaan pada akhir periode, pihak manajemen

Perusahaan berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan atas persediaan usang.

Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, persediaan Perusahaan dilindungi oleh asuransi PT Asuransi

Rama Satria Wibawa terhadap kerugian yang disebabkan oleh kebakaran dan resiko-resiko kerugian

lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 32.500.000 dan US$ 23.500.000,

yang mana menurut pendapat manajemen cukup memadai untuk menutup kerugian-kerugian yang

mungkin timbul. Dan persediaan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan

resiko lainnya pada periode 31 Maret 2008 dan 2007 masing-masing dengan jumlah pertanggungan

masing-masing sebesar US$ 1.500.000.

Page 30: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

28

Pada Tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman

modal kerja Perusahaan yang diperolehnya dari Damiano Investments BV, Belanda (Catatan 23).

9. PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

PT Multikarsa Investama 476.467.401.608 476.621.034.248

PT Texmaco Perkasa Engineering Tbk 76.086.871.849 76.569.710.916

PT Wahana Perkasa Auto Jaya 61.641.596.970 53.032.861.512

PT Texmaco Taman Synthetics 33.911.057.046 32.759.888.551

PT Wastra Indah 26.564.795.186 25.367.815.133

PT Sumatex Subur 8.611.913.090 8.799.460.520

PT Saritex Jaya Swasthi 6.634.990.433 6.379.759.950

PT Perkasa Heavindo Engineering 1.742.346.440 1.742.346.440

PT Super Mitory Utama 1.826.483.665 1.818.999.265

PT Perkasa Indosteel 1.555.808.912 1.555.808.912

PT Raja Busana Mahameru 1.210.000.000 1.210.000.000

PT Perkasa Indobaja 852.266.129 852.266.129

PT Ungaran Sari Garments 1.789.449.941 1.789.449.941

PT Merauke Rayon Jaya 448.500.000 448.500.000

PT Mahkota Indah Sentosa 377.832.876 377.832.876

PT Devrindo Widya 332.282.365 332.282.365

PT Citra Indah Textile 728.716.157 477.134.657

PT Wahana Jaya Perkasa 99.820.513 99.820.513

PT Sarana Daycrown Industri 99.820.511 99.820.511

PT Elokprima Mitra Busana 133.606.488 100.000.000

PT Bima Peranan Busana 21.000.000 21.000.000

PT Kreasi Indah Textile 18.250.000 18.250.000

Jumlah 701.154.810.179 690.474.042.439

Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu (55.021.843.798) (55.702.385.842)

Bersih 646.132.966.381 634.771.656.597

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Saldo awal periode 55.021.843.798 55.702.385.842

Perubahan selama periode berjalan

Penambahan penyisihan - -

Pengurangan penyisihan - -

Saldo akhir periode 55.021.843.798 55.702.385.842

Page 31: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

29

Piutang hubungan istimewa merupakan uang muka untuk pengeluaran biaya-biaya dan tidak

dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka waktu pembayarannya.

Piutang kepada PT Multikarsa Investama berasal dari penerimaan dari AR International Limited,

Hong Kong sebesar Rp 51.421.394.625 untuk pengembalian uang muka pembelian aset tetap (mesin

dan peralatan), sedangkan sisanya sebesar Rp 425.046.006.983 pada tanggal 31 Maret 2009 dan

Rp 425.199.639.623 pada tanggal 31 Maret 2008 merupakan pinjaman untuk membayar gaji dan

biaya-biaya lainnya.

Sampai saat ini, pihak yang mempunyai hubungan istimewa belum dapat membayar hutang-

hutangnya kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan, karena pihak yang mempunyai hubungan

istimewa ini juga sedang mengalami kesulitan keuangan.

Pada Periode 31 Maret 2009 dan 2008 Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak membuat tambahan

penyisihan piutang ragu-ragu karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk

melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi atas hutang terjaminnya selesai.

10. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

BPPN :

PT Bank Dharmala

Rekening Rupiah 64.056.133 64.056.133

PT Bank Putera Multikarsa

Rekening Rupiah 5.569.629.066 5.569.629.066

Rekening Dollar Amerika Serikat 14.619.711.263 11.763.482.778

PT Bank Papan Sejahtera

Rekening Rupiah 37.356.312 37.356.312

PT Bank Umum Nasional

Rekening Dollar Amerika Serikat 22.309.887 17.765.030

PT Bank Asia Pacific

Rekening Rupiah 555.500 555.500

Jumlah 20.313.618.161 17.452.844.819

Karena Perusahaan dan salah satu dari Anak Perusahaan dalam proses restrukturisasi dengan

Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), maka sejumlah uang pada bank dibatasi

penggunaannya oleh BPPN. Rekening yang dibatasi penggunaannya oleh PT. Bank Sociate Generale

Indonesia disebabkan beberapa perusahaan dalam Texmaco Group sedang dalam proses

restrukturisasi dengan PT. Bank Sociate Generale Indonesia. Dengan demikian, saldo kas pada bank –

bank tersebut dibatasi dan disajikan dalam aset tidak lancar pada neraca konsolidasi. Kemudian pada

bulan Januari 2003, saldo rekening pada PT. Bank Sociate Generale Indonesia tersebut ditutup dan

uangnya telah ditransfer ke rekening perusahaan.

Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menghentikan izin

operasi PT Bank Putera Multikarsa, yang merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada

Page 32: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

30

tanggal 28 Januari 2000; PT Bank Dharmala, PT Bank Asia Pacific dan PT Bank Papan Sejahtera

pada tanggal 13 Maret 1999; dan PT Bank Umum Nasional pada tanggal 21 Agustus 1998.

Selanjutnya, operasi PT Bank Duta dan PT Bank Nusa International diambil alih oleh pemerintah

pada tanggal 13 Maret 1999. Akibatnya, saldo sejumlah Rp 20.313.618.1641 dan Rp 17.452.844.819

yang ada di bank tersebut disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya dalam aset tidak lancar

di neraca konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas kemungkinan kerugian dari kas yang dibatasi

penggunaannya tidak perlu, karena rekening bank yang dibatasi penggunaannya ini akan

dikompensasikan dengan pinjaman Perusahaan dan Anak Perusahaan.

11. ASET TETAP

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Nilai tercatat :

Pemilikan langsung 10.729.270.727.925 10.696.696.687.517

Aktiva sewa guna usaha 30.142.094.300 54.024.369.709

Jumlah nilai tercatat 10.759.412.822.225 10.750.721.057.226

Akumulasi penyusutan :

Pemilikan langsung 8.057.333.582.863 7.510.047.721.554

Aktiva sewa guna usaha 30.142.094.300 54.024.369.709

Jumlah akumulasi penyusutan 8.087.475.677.163 7.564.072.091.263

Nilai buku 2.671.937.145.062 3.186.648.965.963

Page 33: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

31

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :

Pemilikan langsung :

Perubahan selama

periode berjalan

2 0 0 9 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Rp Rp Rp Rp

Nilai tercatat :

Tanah 113.343.016.510 - - 113.343.016.510

Bangunan dan prasarana 224.197.956.439 - - 224.197.956.439

Mesin dan peralatan 10.333.607.924.941 - - 10.333.607.924.941

Kendaraan 23.382.711.287 - - 23.382.711.287

Peralatan kantor 29.928.933.126 31.492.500 - 29.960.425.626

Peralatan toko 4.778.693.122 - 4.778.693.122

10.729.239.235.425 31.492.500 - 10.729.270.727.925

Akumulasi penyusutan :

Bangunan dan prasarana 145.549.921.846 2.552.702.093 - 148.102.623.939

Mesin dan peralatan 7.724.536.087.984 127.572.544.379 - 7.852.108.632.363

Kendaraan 22.422.594.573 96.950.000 - 22.519.544.573

Peralatan kantor 29.794.628.483 29.460.383 - 29.824.088.866

Peralatan toko 4.778.693.122 - - 4.778.693.122

7.927.081.926.008 130.251.656.855 - 8.057.333.582.863

Nilai buku 2.802.157.309.417 2.671.937.145.062

Perubahan selama

periode berjalan

2 0 0 8 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Rp Rp Rp Rp

Nilai tercatat :

Tanah 113.343.016.510 - - 113.343.016.510

Bangunan dan prasarana 224.197.956.439 - - 224.197.956.439

Mesin dan peralatan 10.299.955.483.257 9.341.618.702 - 10.309.297.101.959

Kendaraan 15.150.986.361 - - 15.150.986.361

Peralatan kantor 29.928.933.126 - - 29.928.933.126

Peralatan toko 4.778.693.122 - 4.778.693.122

10.687.355.068.815 9.341.618.702 - 10.696.696.687.517

Akumulasi penyusutan :

Bangunan dan prasarana 135.336.323.558 2.553.399.573 - 137.889.723.131

Mesin dan peralatan 7.188.554.116.146 134.827.918.623 - 7.323.382.034.769

Kendaraan 14.198.985.483 62.004.998 - 14.260.990.481

Peralatan kantor 29.589.625.299 146.654.752 - 29.736.280.051

Peralatan toko 4.778.693.122 - - 4.778.693.122

7.372.457.743.608 137.589.977.946 - 7.510.047.721.554

Nilai buku 3.314.897.325.207 3.186.648.965.963

Page 34: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

32

Aset sewa guna usaha : Perubahan selama

periode berjalan

2 0 0 9 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Rp Rp Rp Rp

Nilai tercatat :

Mesin dan peralatan 30.142.094.300 - - 30.142.094.300

30.142.094.300 - - 30.142.094.300

Akumulasi penyusutan :

Mesin dan peralatan 30.142.094.300 - - 30.142.094.300

30.142.094.300 - - 30.142.094.300

Nilai buku - -

Perubahan selama

periode berjalan

2 0 0 8 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Rp Rp Rp Rp

Nilai tercatat :

Mesin dan peralatan 46.159.844.782 - - 46.159.844.782

Kendaraan 7.864.524.927 - - 7.864.524.927

54.024.369.709 - - 54.024.369.709

Akumulasi penyusutan :

Mesin dan peralatan 46.159.844.782 - - 46.159.844.782

Kendaraan 7.864.524.927 - - 7.864.524.927

54.024.369.709 - - 54.024.369.709

Nilai buku - -

Beban penyusutan aktiva tetap dialokasikan pada :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Pemilikan langsung :

Beban pabrikasi 130.125.246.472 137.381.318.196

Beban usaha 126.410.383 208.659.750

130.251.656.855 137.589.977.946

Aktiva sewa guna usaha :

Beban pabrikasi - -

Beban usaha - -

- -

Jumlah 130.251.656.855 137.589.977.946

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Karawang,

Kendal dan Pemalang seluas 1.265.486.40 M² dengan sertifikat berupa Hak Guna Bangunan (HGB)

yang berjangka waktu 20 – 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2006 dan 2029. Untuk tanah

milik Perusahaan yang berlokasi di Semarang seluas 78.111 M² jangka waktunya telah habis dan telah

diperpanjang sampai dengan tanggal 29 November 2027. Sertifikat HGB seluas 76.428 M² masih

dalam proses. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan sertifikat hak atas

tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Pada tahun 2002 dan 2001, penambahan tanah sebesar Rp 258.585.580 dan Rp 1.753.645.426 terdiri

dari tanah yang berlokasi di Semarang seluas 24.120 M² dan di Karawang seluas 1.962,60 M².

Sertifikat hak atas tanah tersebut masih dalam proses.

Page 35: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

33

Nilai wajar atas tanah Perusahaan (760.953 M²) berdasarkan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) adalah

sebesar Rp 182.653.527.000 dan nilai wajar atas bangunan Perusahaan (210.582 M²) berdasarkan

NJOP adalah sebesar Rp 120.764.494.000.

Pada tanggal 31 Maret 2009 and 2008, seluruh aset tetap Perusahaan kecuali tanah diasuransikan

kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap resiko kerugian dan resiko lainnya termasuk

gempa bumi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 541.000.000 and

US$ 558.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk

menutupi kerugian-kerugian yang mungkin timbul.

Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, seluruh aset tetap Anak Perusahaan untuk divisi fleece telah

diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya

dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 17.500.000 dan US$ 23.000.000.

Tanah, mesin dan peralatan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek Anak

Perusahaan dan hutang terjamin Perusahaan kepada BPP. (Catatan 15 dan 16).

12. UANG MUKA INVESTASI DALAM PROYEK PERUSAHAAN PATUNGAN

Akun ini merupakan uang muka investasi Perusahaan dalam bentuk tanah yang akan digunakan untuk

proyek perusahaan patungan (joint venture) dengan Eastman Kodak Company, Amerika Serikat,

dalam bidang produksi polyester chips dan fibre di Karawang – Jawa Barat. Jumlah uang muka

tersebut merupakan 17% dari jumlah modal Perusahaan patungan yang ditempatkan (Catatan 42).

Kelanjutan dari joint venture ini sedang dipertimbangkan kembali oleh kedua belah pihak.

13. AKTIVA LAIN-LAIN

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Uang jaminan PLN 1.755.000.000 1.755.000.000

Lain-lain 1.153.790.083 826.744.934

Jumlah 2.908.790.083 2.581.744.934

14. HUTANG BANK

Menurut pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal 3 Maret 2006 dan 31 Agustus 2006 antara PT

Polysindo Eka Perkasa Tbk (Peminjam), Damiano Investments BV, Belanda (Pemberi Pinjaman),

dan PT Ferrier Hodgson (Monitoring Agent / Pengawas), Pemberi pinjaman menyetujui untuk

menyediakan fasilitas letter of credit dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 50.000.000. Dengan

demikian, Polysindo juga dapat menggunakan nama pemberi pinjaman sebagai penjamin untuk

membuka letter of credit di Barclays Bank Plc, Hong Kong (Barclays). Letter of credit ini digunakan

untuk membeli bahan baku sejumlah US$ 46.786.345 (setara dengan Rp 541.552.170.592) pada

tanggal 31 Maret 2009 dan sejumlah US$ 51.251.044 (setara dengan Rp 472.380.872.548) pada

tanggal 31 Maret 2008. Pada tanggal 2008, kelebihan penggunaan fasilitas Letter of Credit sebesar

US$ 1.251.044 atas fasilitas kredit yang disediakan disebabkan karena kenaikan harga bahan baku

dan kenaikan mutasi pembelian.

Page 36: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

34

Disamping itu, Perusahaan juga membayar biaya pendanaan sebesar 2,25% sebulan atas jumlah

penggunaan fasilitas di Barclays kepada Damiano Investments BV, Belanda.

Berdasarkan pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal 1 Januari 2007, yang diterima olah

Perusahaan dari Damiano Investments BV, Belanda tanggal 25 Pebruari 2009, Damiano Investments

BV, Belanda menyetujui bahwa biaya pendanaan atas penggunaan fasilitas letter of credit di Barclays

selama periode 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 adalah sebesar 0% sebulan.

Akibatnya, biaya pendanaan sebesar US$ 14.377.658 (setara dengan Rp 135.423.160.702)

dibatalkan / dihapuskan di tahun 2007. Dan, jumlah penghapusan biaya pendanaan ini dibukukan

dengan menyajikan kembali neraca dan laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.

15. HUTANG TERJAMIN

2 0 0 9 2 0 0 8

Obligasi : Rp Rp

A. 1) 13% Unsecured Senior Notes

US$ 122.526.000 1.418.238.450.000 1.129.322.142.000

B. US$ 50.000.000 Secured Floating Rate 578.750.000.000 460.850.000.000

C. 11,5% Guaranteed Secured Notes

US$ 260.000.000 3.009.500.000.000 2.396.420.000.000

D. 9,375% Guaranteed Secured Notes

US$ 250.000.000 2.893.750.000.000 2.304.250.000.000

Jumlah 7.900.238.450.000 6.290.842.142.000

Dikurangi : Nilai buku beban emisi hutang - -

Bersih 7.900.238.450.000 6.290.842.142.000

PT Bina Prima Perdana :

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Rupiah 1.302.583.907.331 1.302.583.907.331

US$ 29.055.834 336.321.278.550 267.807.621.978

EUR 849.873 13.026.138.500 12.373.121.631

YEN 3.001.711.400 354.015.839.092 262.102.235.341

2.005.947.163.473 1.844.866.886.280

Bank :

Damiano Invesment BV ( Ex. Ficonesia,

CIC Singgapura, Cedit Agricole Idosuez,

Bangkok Bank)

US$ 15,420,186 205.582.183.696 142.127.851.781

EUR 13,412,934 178.488.649.708 195.276.087.689

384.070.833.404 337.403.939.470

Tim Pemberesan (TP) :

Rupiah 41.968.807.083 41.968.807.083

US$ 78,628,322 910.122.832.016 724.717.247.749

EUR 1,426,175 21.859.174.932 20.763.346.727

CHF 45,903 463.331.629 424.193.737

974.414.145.660 787.873.595.295

Jumlah 11.264.670.592.537 9.260.986.563.045

Pada tanggal 30 Nopember 2001, Perusahaan telah menandatangani Definitive Memorandum of

Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel sehubungan dengan rencana restrukturisasi dari

Perusahaan dan Anak Perusahaan. Akan tetapi, hal ini belum dilaksanakan oleh Perusahaan dan Anak

Perusahaan, dan MOA ini secara otomatis dihentikan. Kemudian, pada tanggal 14 Maret 2007,

Page 37: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

35

Perusahaan telah mengirimkan kembali usulan restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin

(SDRP) untuk merestrukturisasi hutang terjaminnya termasuk obligasi. Sampai dengan bulan Maret

2009 belum diperoleh persetujuan dari para kreditur terjaminnya, terutama dari PPA (28% dari total

hutang terjamin) masih belum memberikan keputusan soal penyelesaian restrukturisasi hutang.

Namun demikian, Damiano Investments BV, Belanda, pemegang saham mayoritas, juga merupakan

pemegang mayoritas dari hutang terjamin yang terdiri dari obligasi dan bank. Saat ini, Damiano

Investments BV., Belanda, pemegang kurang lebih 90% hutang terjamin berupa obligasi dan bank

selain PPA.

A. 13% Guaranteed Secured Notes, US$ 122.526.000.

Perusahaan pada bulan Juni 1994, menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000

dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun. Wesel ini akan jatuh tempo pada tahun 2001. Pada

bulan Mei 1996, Perusahaan menawarkan kepada para pemegang Unsecured Notes untuk

menukarkan wesel mereka ke Guaranteed Secured Notes dengan tingkat bunga 13% per tahun dan

jatuh tempo pada tahun 2001 yang terdaftar pada Bursa Efek Luxembourg dan diterbitkan oleh

PIFC dengan Perusahaan sebagai penjamin.

Seluruh pemegang Unsecured Notes menukar Unsecured Notes menjadi Secured Notes, kecuali

pemegang Unsecured Notes sebesar US$ 2.474.000. Pada bulan Agustus 1997, Perusahaan

membayar sebagian Unsecured Senior Notes dengan tingkat bunga 13% sejumlah US$ 1.250.000.

B. Secured Floating Rates Notes, US$ 50.000.000.

Pada bulan Pebruari 1996, PIFC menerbitkan Secured Floating Rate Note sebesar

US$ 50.000.000, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin yang tercatat pada Bursa Efek

Luxembourg, dengan tingkat bunga 3% di atas LIBOR per tahun yang jatuh tempo pada tahun

1999.

C. 9,375% Guaranteed Secured Notes, US$ 250.000.000.

Pada bulan Juli 1997, PIFC menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 250.000.000

yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin

dengan tingkat bunga 9,375% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2007. Dana dari wesel

ini digunakan untuk mendanai sebagian dari tahap I program pengembangan yang baru.

D. 11,375% Guaranteed Secured Notes, US$ 260.000.000.

Pada bulan Juni 1996, PIFC menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000

yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin

dengan tingkat bunga 11,375% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2006. Dana dari wesel

ini digunakan untuk melunasi hutang bank dan hutang lainnya.

Saat ini, wesel-wesel tersebut di atas tidak tercatat pada Bursa Efek Luxemburg dan dijamin oleh hak

gadai dengan jaminan real properti, aset-aset bergerak (selain dari persediaan) dan hasil dari

penjualan jaminan tersebut secara pari-passu dengan wesel bayar dan kewajiban lainnya dari

Perusahaan dan Anak Perusahaan lainnya.

Pinjaman kepada PT Bina Prima Perdana (BPP) merupakan pinjaman pada PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk yang telah jatuh tempo dan administrasinya telah dialihkan ke BPPN.

Kemudian sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring

Page 38: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

36

Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan

program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan kepada BPP. Untuk pengalihan tersebut, BPP

menerbitkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN. Akan tetapi, pada tanggal 26 Pebruari 2004,

BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT Bina Prima Perdana. Di dalam

surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai holding company tekstil telah gagal

membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo tanggal 18 Agustus 2003.

Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, hutang terjamin menggunakan tanah, mesin dan peralatan

Perusahaan di pabrik Karawang sebagai jaminan (Catatan 11).

16. PINJAMAN JANGKA PENDEK

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Fasilitas Pinjaman Modal Kerja :

PT Bina Prima Perdana :

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Rupiah 53.211.451.624 53.211.451.624

Dolar Amerika Serikat (18.587.500 pada

tahun 2009 dan 2008 ) 215.150.312.500 171.320.987.500

PT Bank Dharmala 8.000.000.000 8.000.000.000

PT Bank Putera Multikarsa 1.197.490.480 1.197.490.480

Catora International BV, Netherland 4.630.000.000 4.147.650.000

Damiano Investment BV, Belanda 2.315.000.000 9.217.000.000

Jumlah fasilitas modal kerja 284.504.254.604 247.094.579.604

Fasilitas Letter of Credit :

PT Bina Prima Perdana :

PT Bank Putera Multikarsa

Dolar Amerika serikat (US$ 1,670,669 pada

tahun 2009 dan 2008 ) 19.337.998.075 15.398.559.676

PT Bank Duta

Rupiah 28.175.026.153 28.175.026.153

47.513.024.228 43.573.585.829

Lain-lain :

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Dolar Amerika Serikat (US$ 198,595 pada

Pada Tahun 2009 dan 2008) 2.298.737.125 1.830.450.115

Rupiah 27.115.346.119 27.115.346.119

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

Dolar Amerika Serikat (US$ 1,906,484 pada

tahun 2009 dan 2008 ) 22.067.551.718 17.572.063.083

51.481.634.962 46.517.859.317

Jumlah fasilitas letter of credit 98.994.659.190 90.091.445.146

Jumlah 383.498.913.794 337.186.024.750

Pinjaman kepada PT Bina Prima Perdana (BPP) merupakan pinjaman pada PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk yang telah jatuh tempo dan administrasinya telah dialihkan ke BPPN.

Page 39: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

37

Kemudian sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring

Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan

program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan kepada BPP. Untuk pengalihan tersebut, BPP

menerbitkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN.

Pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT

Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai

holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo

tanggal 18 Agustus 2003.

Pada tanggal 27 Pebruari 2004, BPPN dibubarkan oleh Pemerintah. Permasalahan-permasalahan

yang sedang ditangani oleh BPPN dan belum terselesaikan, dialihkan kepada suatu lembaga baru

pemerintah yang disebut Perusahaan Pengelola Asset (PPA) dibawah pengawasan Menteri

Keuangan.

Pada tanggal 27 Januari 2006, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar US$

500.000 dari Catora International BV, Belanda (“CIBV”) untuk pembelian bahan baku (impor dan

lokal) dan memenuhi kebutuhan operasional seperti pembayaran gaji, tagihan listrik dan lain-lain.

Fasilitas kredit modal kerja ini dibebani bunga sebesar 18% pertahun dengan jatuh tempo

pembayaran akhir tanggal 31 Agustus 2006, dan dijamin dengan persediaan senilai US$ 750.000.

Kemudian, fasilitas kredit modal kerja tersebut telah diamandemen pada bulan Agustus 2006 untuk

menyediakan tambahan fasilitas kredit dengan total fasilitas menjadi senilai US$ 750.000 dan jatuh

tempo pembayaran terakhir adalah pada tanggal 31 Mei 2007. Selama tahun 2007, Anak Perusahaan

telah membayar senilai US$ 200.000 pada tanggal 14 Agustus 2007, US$ 100.000 pada tanggal 13

September 2007 dan senilai US$ 50.000 pada tanggal 5 April 2008. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan

2008, Anak Perusahaan belum membayar masing-masing senilai US$ 400.000 dan US$ 450.000 atas

pinjaman jangka pendek tersebut yang telah jatuh tempo karena kesulitan keuangan atau masalah

arus kas. Disamping itu, Anak Perusahaan belum memperbaharui perjanjian pinjaman ini.

Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 8 Januari 2008 antara PT Texmaco Jaya Tbk (Peminjam),

Damiano Investment BV, Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier Hodgson (Monitoring Agent /

Pengawas), Pemberi pinjaman menyetujui untuk menyediakan fasilitas modal kerja dengan jumlah

keseluruhan sebesar US$ 1.000.000. Beban bunga atas pinjaman ini sebesar 25% setahun. Pinjaman

ini harus dikembalikan 6 bulan setelah penerimaan pinjaman atau jatuh tempo pada bulan Agustus

2008. Pada tanggal 14 Agustus 2008 dan 1 September 2008, Anak Perusahaan telah membayar

masing-masing sebesar US$ 700.000 dan US$ 100.000. Pada tanggal 31 Desember 2008, Anak

Perusahaan belum membayar sisa pinjaman sebesar US$ 200.000 karena kesulitan keuangan atau

masalah arus kas. Disamping itu, Anak Perusahaan belum memperbaharui perjanjian pinjaman ini.

Pada tanggal 2009 dan 2008, pinjaman jangka pendek menggunakan tanah, mesin dan peralatan

Anak Perusahaan sebagai jaminan (Catatan 11).

Page 40: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

38

17. WESEL BAYAR

Pada tanggal neraca, Anak Perusahaan memiliki saldo wesel bayar sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

PT Bina Prima Perdana :

Rupiah

Nilai nominal 37.026.296.647 37.026.286.647

Dolar Amerika Serikat

Nilai nominal ( US$ 5,000,000 pada tahun 2009

dan 2008 ) 57.875.000.000 46.085.000.000

Jumlah BPP 94.901.296.647 83.111.286.647

Lain-lain :

Dolar Amerika Serikat

Nilai nominal ( US$ 11,141,085 pada tahun 2009

dan 2008 ) 128.958.052.230 102.687.383.117

128.958.052.230 102.687.383.117

Jumlah 223.859.348.877 185.798.669.764

Akibat dihentikannya operasi beberapa bank pemegang wesel bayar ini pada tahun 1999,

administrasinya telah dialihkan kepada BPPN sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang

termuat dalam Master Restructuring Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002

hutang Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan ke BPP. Untuk

pengalihan ini BPP mengeluarkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN.

Wesel bayar tersebut di atas tidak mempunyai jaminan. Bertindak sebagai arranger dari wesel bayar

ini adalah PT Asia Kapitalindo Securities.

Pada tanggal 30 Nopember 2001, Perusahaan telah menandatangani Definitive Memorandum of

Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel dan BPPN sehubungan dengan rencana

restrukturisasi dari Anak Perusahaan. Akan tetapi, hal ini belum dilaksanakan oleh Anak Perusahaan,

dan MOA ini secara otomatis dihentikan. (Catatan 2b).

Pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT

Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai

holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo

tanggal 18 Agustus 2003.

Pada tanggal 27 Pebruari 2004, BPPN dibubarkan oleh Pemerintah. Permasalahan-permasalahan yang

sedang ditangani oleh BPPN dan belum terselesaikan, dialihkan kepada suatu lembaga baru

pemerintah yang disebut Perusahaan Pengelola Asset (PPA) dibawah pengawasan Menteri Keuangan.

Sampai dengan bulan Maret 2009, tidak terdapat perkembangan atau pembaharuan lebih jauh atas

status pinjaman wesel bayar tersebut.

Page 41: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

39

18. HUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari : Pihak ketiga :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Pemasok lokal 67.185.498.249 125.313.478.783

Pemasok luar negeri 141.892.496.737 109.599.047.608

Jumlah 209.077.994.986 234.912.526.391

Hutang usaha pihak ketiga pemasok lokal merupakan hutang atas pembelian bahan baku, dan hutang

usaha pihak ketiga pemasok luar negeri merupakan hutang atas pembelian bahan pembantu.

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

PT Citra Indah Textiles 39.491.541.493 39.491.541.493

PT Wismakarya Prasetya 23.420.529.873 20.153.098.252

PT Texmaco Micro Indoutama 80.457.768 80.457.768

Jumlah 62.992.529.134 59.725.097.513

Hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan hutang atas pembelian

bahan baku, bahan pembantu.

19. HUTANG PEMBELIAN ASET TETAP

Akun ini merupakan hutang atas pembelian mesin-mesin tahun 2003 sehubungan dengan

pengembangan proyek Anak Perusahaan :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Pihak ketiga :

Juki Singapore Pte. Ltd., Singapura

US$ 30.476,25

352.762.594 280.899.597

20. PERPAJAKAN

a. Pajak Dibayar Di muka

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Pajak penghasilan pasal 22 53.429.381.289 42.535.445.829

Pajak penghasilan pasal 23 752.844.761 786.151.619

Pajak pertambahan nilai 16.661.566.333 5.496.459.064

Jumlah 70.843.792.383 48.818.056.512

Page 42: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

40

b. Hutang Pajak

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Pajak penghasilan pasal 21 1.177.637.926 955.516.545

Pajak penghasilan pasal 23 1.489.953.866 458.779.477

Pajak penghasilan pasal 26 5.359.037.835 2.415.477.596

Pajak penghasilan pasal 4 (2) 57.122.516

Pajak pertambahan nilai 14.117.221.233 14.567.924.835

Denda pajak 3.263.330.812 2.873.089.163

Jumlah 25.464.304.188 21.270.787.616

c. Pajak Penghasilan Badan

Rekonsiliasi antara rugi sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi

konsolidasi dengan taksiran rugi fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan

menurut laporan laba rugi konsolidasi (656.931.489.488) 31.029.548.125

Rugi (laba) anak perusahaan sebelum pajak penghasilan 39.529.347.598 690.324.241

Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan (617.402.141.890) 31.719.872.366

Penyesuaian fiskal terdiri dari :

Beda tetap :

Beban yang tidak diperkenankan /

(penghasilan tidak kena pajak) :

Beban pajak 1.105.819.764 1.125.066.275

Perjamuan dan representasi 194.030.573 125.868.147

Sumbangan 38.099.000 48.465.000

Penghasilan bunga (129.660.432) (81.064.268)

1.208.288.905 1.218.335.154

Beda waktu :

Amortisasi beban tangguhan (90.561.994) (95.328.415)

Cadanganang jasa karyawan (267.469.386) (66.880.795)

Penyusutan aktiva tetap 41.002.708.964 30.635.622.010

40.644.677.584 30.473.412.800

Taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan sebelum

kompensasi kerugian tahun sebelumnya (575.549.175.401) 63.411.620.319

Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya (4.141.679.798.765) (2.103.331.566.493)

Jumlah taksiran rugi fiskal (4.717.228.974.166) (2.039.919.946.174)

Taksiran pajak penghasilan badan – –

Pajak dibayar dimuka :

Pajak penghasilan pasal 22 4.927.338.652 2.460.974.058

Pajak penghasilan pasal 23 - -

Jumlah pajak dibayar dimuka 4.927.338.652 2.460.974.058

Taksiranl ebih bayar pajak penghasilan badan 4.927.338.652 2.460.974.058

Page 43: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

41

d. Pajak Tangguhan

Perhitungan jumlah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dengan tarif pajak maksimal sebesar

28% pada tahun 2009 dan 30% pada tahun 2008 adalah sebagai berikut : 2 0 0 9

31 Desember 2008 31 Maret 2009

Rp Rp Rp

Perusahaan

Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan :

Rugi fiskal kumulatif 1.159.670.343.654 161.153.769.112 1.320.824.112.766

Penyisihan penilaian (1.159.670.343.654) (161.153.769.112) (1.320.824.112.766)

Amortisasi beban tangguhan (240.791.071.297) (25.357.358) (240.816.428.655)

Beban sewa guna usaha 2.348.190.922 - 2.348.190.922

Penyusutan aktiva tetap 10.039.564.469 11.480.758.510 21.520.322.979

Cadangan uang jasa karyawan – (74.891.428) (74.891.428)

Jumlah (228.403.315.906) 11.380.509.723 (217.022.806.183)

Anak Perusahaan

TJ 44.811.681.005 453.855.924 45.265.536.929

Jumlah 44.811.681.005 453.855.924 45.265.536.929

Jumlah kewajiban pajak tangguhan, bersih (183.591.634.901) 11.834.365.647 (171.757.269.254)

Dikreditkan

(dibebankan) ke laporan

laba rugi

2 0 0 8

31 Desember 2007 31 Maret 2008

Rp Rp Rp

Perusahaan

Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan :

Rugi fiskal kumulatif 630.999.469.948 (19.023.486.096) 611.975.983.852

Penyisihan penilaian (630.999.469.948) 19.023.486.096 (611.975.983.852)

Amortisasi beban tangguhan 2.624.593.238 (28.598.525) 2.595.994.714

Beban sewa guna usaha (2.219.019.388) (2.219.019.388)

Penyusutan aktiva tetap (307.912.953.441) 9.190.686.603 (298.722.266.838)

Cadangan uang jasa karyawan 11.454.574.508 (20.064.239) 11.434.510.270

Jumlah (296.052.805.083) 9.142.023.840 (286.910.781.243)

Anak Perusahaan

TJ 44.448.146.715 (1.129.875.939) 43.318.270.776

Jumlah 44.448.146.715 (1.129.875.939) 43.318.270.776

Jumlah kewajiban pajak tangguhan, bersih (251.604.658.368) 8.012.147.901 (243.592.510.467)

Dikreditkan

(dibebankan) ke laporan

laba rugi

Pengakuan aktiva pajak penghasilan ditangguhkan Perusahaan adalah berdasarkan perkiraan

dari manajemen akan hasil di masa mendatang termasuk perkiraan atas tingkat produksi dan

harga komoditi atas produk Perusahaan, waktu dan sifat penyelesaian atas kewajiban pajak

tangguhan Perusahaan serta strategi perencanaan pajak. Berdasarkan perkiraan tersebut,

manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar Perusahaan tidak dapat merealisasikan

aktiva pajak tangguhannya yang timbul dari rugi fiskal kumulatif. Oleh karena itu, manajemen

membentuk penyisihan penilaian masing-masing sebesar Rp 1.320.824.112.766 dan

Page 44: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

42

Rp 611.975.983.852 yang dicadangkan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008.

Rekonsiliasi antara jumlah penghasilan (beban) pajak dan jumlah yang dihitung dengan

menggunakan tarif pajak efektif terhadap laba (rugi) sebelum pajak penghasilan adalah sebagai

berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut

laporan laba rugi konsolidasi (656.931.489.488) 31.029.548.125

Rugi anak perusahaan sebelum pajak penghasilan 39.529.347.598 690.324.241

Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan (617.402.141.890) 31.719.872.366

Rugi (keuntungan) pajak pada tarif yang berlaku 28%

tahun 2009 dan 30% tahun 2008 (172.872.599.729) 9.515.961.710

Penyisihan penilaian 338.320.893 365.500.546

Pengaruh pajak atas beban yang tidak

diperkenankan (penghasilan yang tidak

kena pajak) 161.153.769.112 (19.023.486.096)

Beban (penghasilan) pajak Perusahaan (11.380.509.723) (9.142.023.840)

Penghasilan pajak Anak Perusahaan (453.855.924) 1.129.875.939

Jumlah beban (penghasilan) pajak (11.834.365.647) (8.012.147.901)

e. Penghasilan (Beban) Pajak

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Beban pajak penghasilan kini :

Perusahaan - -

Anak perusahaan - -

- -

Penghasilan (beban) pajak tangguhan :

Perusahaan 11.380.509.723 9.142.023.840

Anak perusahaan 453.855.924 (1.129.875.939)

11.380.509.723 8.012.147.901

Jumlah penghasilan (beban) pajak 11.380.509.723 8.012.147.901

f. Surat Ketetapan Pajak

a. Perusahaan

Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib

Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk tahun

2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00018/501/06/092/08,

Perusahaan tidak mempunyai tambahan hutang pajak.

Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib

Page 45: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

43

Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2) untuk

tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00011/240/06/092/08,

Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 62.396.508. Kewajiban pajak

tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak

penghasilan badan tahun 2006.

Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib

Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun

2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00017/203/06/092/08,

Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 156.167.021,60. Kewajiban

pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak

penghasilan badan tahun 2006.

Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib

Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun

2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00015/204/06/092/08,

Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 9.957.040.582. Kewajiban

pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak

penghasilan badan tahun 2006.

Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib

Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun

2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00017/277/06/092/08,

Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 62.279.156. Kewajiban pajak

tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan lebih bayar pajak

penghasilan badan tahun 2006.

Pada tanggal 8 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib

Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun

2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00031/406/06/092/08,

Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 13.582.293.818. Kewajiban

pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan April 2008 dengan hutang pajak

lainnya tahun 2006 sebesar Rp 10.240.883.266,60. Dan sisa atas lebih bayar sebesar Rp

3.341.410.551,40 sudah diterima melalui PT Bank Niaga Tbk pada tanggal 22 April

2008.

• Pada tanggal 16 Oktober 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib

Pajak Semarang Barat mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk

tahun buku 2004. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00086/201/04/503/06,

Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 261.628. Kewajiban pajak

tersebut telah dilunasi pada bulan Januari 2009.

b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB)

Pada tanggal 29 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21

untuk periode Januari sampai dengan Desember 2007. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00179/101/07/433/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 50.772.725. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 29 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak

Page 46: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

44

Pratama Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21

untuk periode Januari sampai dengan Juli 2008. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal

Pajak No. 00088/101/08/433/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang

pajak sebesar Rp 2.388.363. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Desember 1998. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00013/109/98/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 134.457.944. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh

Anak Perusahaan.

Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2000. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00021/109/00/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 22.998.298. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00029/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 4.040.849. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00031/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 98.061.423. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2001. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00030/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 16.348.854. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Agustus 2002. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00016/109/02/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 35.465.684. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 17 Oktober 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2005. Berdasarkan surat Direktorat

Page 47: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

45

Jenderal Pajak No. 00027/109/05/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 15.324.061. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Penghasilan pasal 26 untuk periode Desember 1997. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00005/109/97/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 3.083.470. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Maret 2001. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00027/109/01/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 3.723.765. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Juni 2002. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00015/109/02/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 259.776.189. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh

Anak Perusahaan.

Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Penghasilan pasal 23 untuk periode Mei 2003. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00032/109/03/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 187.473.938. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh

Anak Perusahaan.

Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Penghasilan pasal 21 untuk periode Desember 2003. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00031/109/03/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 142.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Pertambahan Nilai untuk periode September 2004. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00011/109/04/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 558.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 4 September 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa

Tengah I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan

Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Desember 2004. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00010/109/04/502/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

Page 48: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

46

hutang pajak sebesar Rp 177.000. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 19 Juni 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan untuk tahun

2007. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. S-134/WPN.22/KP.1603/2008,

Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 339.675.640.

Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak Perusahaan.

Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun

2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00003/503/06/433/08, Anak

Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.

Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk

periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal

Pajak No. 00022/201/06/433/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang

pajak sebesar Rp 23.556.381. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 13 April 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Karawang Selatan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun

2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00007/504/06/433/08, Anak

Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.

Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak

Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23

untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00052/503/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai

tambahan hutang pajak.

Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak

Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk

tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00111/406/06/054/08, Anak

Perusahaan (TJ) mempunyai lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 21.438.744.

Lebih bayar pajak ini telah dikompensasi dengan hutang pajak lainnya pada tanggal 28

Maret 2008.

Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak

Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2)

untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00021/240/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan

hutang pajak sebesar Rp 53.340.423. Kewajiban pajak tersebut belum dilunasi oleh Anak

Perusahaan.

Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak

Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21

untuk tahun 2006. Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pajak No. 00037/201/06/054/08,

Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 160.497.577.

Kewajiban pajak ini telah dipindahbukukan pada tanggal 28 Maret 2008 sebesar Rp

Page 49: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

47

21.438.744 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2006.

Dan sisanya sebesar Rp 139.058.833 belum dilunasi oleh Anak Perusahaan.

Pada tanggal 28 Maret 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak

Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23

untuk periode Januari sampai dengan Desember 2006. Berdasarkan surat Direktorat

Jenderal Pajak No. 00052/503/06/054/08, Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai

tambahan hutang pajak.

g. Administrasi

Pajak Penghasilan Badan Perusahaan untuk tahun 2007 sedang dalam pemeriksaan oleh

Direktorat Jenderal Pajak, dan sampai sekarang hasil dari pemeriksaan belum diterima.

Menurut Undang-Undang Perpajakan di Indonesia, Perusahaan melaporkan Surat

Pemberitahuan Pajak tahunannya berdasarkan perhitungan sendiri. Pihak fiskus dapat

melakukan penilaian kembali dan memperbaharui pajaknya dalam waktu 5 tahun sejak

tanggal pajak tersebut terhutang.

Pada tanggal 23 September 2008, Pemerintah Republik Indonesia menyetujui peraturan

perundang-undangan mengenai pajak penghasilan yang telah direvisi, yang efektif berlaku

mulai 1 Januari 2009. Revisi mencakup perubahan tarif efektif pajak dari 30% pada tahun

2008 menjadi 28% pada tahun 2009, dan menjadi 25% pada tahun 2010. Ini berpengaruh

terhadap pajak penghasilan kini pada tahun 2009, dan revisi ini juga akan berpengaruh pada

pajak penghasilan tangguhan yang sebelumnya menggambarkan pengurangan tarif pajak

efektif.

21. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Beban bunga 652.034.382.982 576.448.656.088

Biaya pendanaan atas hutang bank 213.779.613.038 97.048.107.143

Listrik 21.563.107.809 27.927.029.340

Transportasi 9.485.600.536 9.092.755.673

Gaji 2.247.782.542 2.945.435.097

Sewa 2.111.322.906 1.019.295.567

Jasa Profesional 1.153.596.987 -

Lain-lain 855.122.078 973.343.553

Jumlah 903.230.528.879 715.454.622.461

Berdasarkan perjanjian antara PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Tengah dan DI Yogyakarta mengenai biaya keterlambatan pembayaran listrik sebesar Rp

10.827.190.937. Perusahaan menyetujui untuk mengakui hutang dan membayar biaya keterlambatan

listrik tersebut dengan secara angsuran setiap bulannya dari Januari 2008 sampai dengan Desember

2009. Pert 31 Maret 2009, saldo hutang biaya keterlambatan listrik adalah sebesar Rp. 4.060.196.587.

22. HUTANG TIDAK TERJAMIN DAN WESEL BAYAR

Page 50: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

48

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited

(US$ 19.641.727 pada tahun 2009 dan

(US$ 19.247.370 pada tahun 2008 227.352.994.408 177.403.009.371

Perusahaan telah mengambil langkah untuk implementasi Rencana Perdamaian (Composition Plan)

yang telah disetujui oleh para kreditur tidak terjamin Perusahaan dan diratifikasi oleh Pengadilan

Niaga. Pada tanggal 29 September 2006, hutang tidak terjamin yang terdiri dari Bank, PT Bina Prima

Perdana, sewa guna usaha dan wesel bayar sebesar US$ 18.670.630 telah direstrukturisasi ke dalam

wesel bayar dengan tingkat bunga tetap (Fixed rate notes) dan berada dibawah pengawasan

(Custodian) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong.

Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, hutang tidak terjamin setelah restrukturisasi masing-masing

sebesar US$ 19.641.727 (setara dengan Rp 227.352.994.408) dan US$ 19.247.370 (setara dengan Rp

177.403.009.371), yang terdiri dari hutang pokok US$ 18.670.630 (setara dengan Rp

216.112.542.250 untuk tanggal 31 Maret 2009 dan Rp 172.087.196.710 untuk tanggal 31 Maret

2008) ditambah hutang bunga yang dikapitalisasi sebesar US$ 971.097 (setara dengan Rp

11.240.452.158) untuk tanggal 31 Maret 2009 dan US$ 576.740 (setara dengan Rp 5.315.812.661)

untuk tanggal 31 Maret 2008 yang akan dilunasi selama 9 tahun yang dimulai pada ulang tahun

keempat dari tanggal restrukturisasi.

Tahun

2009 5,0%

2010 17,5%

2011 17,5%

2012 17,5%

2013 20,0%

2014 22,5%

Suku bunga hutang restrukturisasi adalah sebagai berikut :

Tahun Suku bunga

2006 2% setahun

2007 2% setahun

2008 2% setahun

2009 dan selanjutnya 4% setahun

Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari pemegang mayoritas surat hutang baru tidak terjamin

untuk menunda pembayaran angsuran pertama atas pokok hutang yang jatuh tempo pada tanggal 15

Pebruari 2009 menjadi 15 Pebruari 2012.

Berdasarkan hasil rapat antara PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (Peminjam) dan The Hongkong and

Shanghai Banking Corporation Limited (Pemberi Pinjaman) tanggal 30 Januari 2009, Pemberi

pinjaman setuju untuk menunda tanggal angsuran pokok pinjaman atas hutang tidak terjamin dan

wesel bayar untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan mengganti tanggal angsuran pokok hutang

sebagai berikut :

Tahun

2012 5,0%

2013 17,5%

Page 51: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

49

2014 17,5%

2015 17,5%

2016 20,0%

2017 22,5%

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, beban bunga atas hutang tidak

terjamin dan wesel bayar masing-masing sebesar Rp 1.138.936.650 dan Rp 879.568.212

23. PINJAMAN MODAL KERJA

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :

Damiano Invesment BV, Belanda

(US$ 37,097,924 pada tahun 2009 dan

(US$ 35,422,924 pada tahun 2008 429.408.469.022 326.493.089.466

Berdasarkan Rencana Perdamaian yang telah disetujui oleh para kreditur, Damiano Investments BV,

Belanda setuju untuk menyediakan pinjaman modal kerja sebesar US$ 15.000.000 kepada

Perusahaan. Suku bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut adalah 9% setahun sampai dengan

diimplementasikannya Rencana Perdamaian. Setelah implementasi tingkat suku bunga dan

pembayaran pokok pinjaman akan mengikuti surat hutang baru. (Catatan 22).

Disamping pinjaman modal kerja diatas, Damiano Investments BV, Belanda juga telah memberikan

pinjaman modal kerja sebesar US$ 10.687.669,23 kepada Perusahaan dengan suku bunga sebesar

15% setahun. Kelebihan pinjaman modal kerja sebesar US$ 867.856,64 telah dihapuskan oleh

Perusahaan dan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi konsolidasi tahun

2007.

Damiano Investments BV, Belanda juga memberikan pinjaman uang muka sebesar US$ 3.336.000.

Kemudian, berdasarkan perjanjian penghentian tertanggal 1 Januari 2008, Damiano Investments BV,

Belanda setuju untuk memindahkan pinjaman uang muka ke dalam perjanjian pinjaman modal kerja.

Berdasarkan penghentian perjanjian tanggal 1 Januari 2008, Damiano Investments BV, Belanda juga

setuju untuk memindahkan jumlah pokok hutang atas fasilitas pre-finance dari Catora International

BV, Belanda beserta bunganya masing-masing sebesar US$ 4.000.000 dan US$ 2.399.255 ke dalam

perjanjian pinjaman modal kerja.

Kemudian, berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 14 Agustus 2008 dan 19 September 2008,

Perusahaan mendapatkan tambahan pinjaman modal kerja dari Damiano Investments BV, Belanda

masing-masing sebesar US$ 700.000 dan US$ 155.000.

Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, pinjaman modal kerja dari Damiano Investments BV, Belanda

menggunakan piutang usaha dan persediaan Perusahaan sebagai jaminan (Catatan 6 dan 8).

Untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, beban bunga atas

pinjaman modal kerja dari Damiano Investment BV, Belanda masing-masing sebesar Rp

11.202.374.371 dan Rp 8.563.769.515.

Page 52: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

50

24. HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

PT Bima Peranan Busana 13.653.484.229 13.653.484.229

PT Perkasa Heavindo Engineering 1.062.557.586 1.062.557.586

PT Waniaindah Busana Tbk 128.200.000 128.200.000

PT Texmaco Taman Synthetics - 206.438.000

PT Kreasi Kekar 163.659.874 24.659.874

Jumlah 15.007.901.689 15.075.339.689

Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan uang muka kepada Anak

Perusahaan dalam mata uang Rupiah dengan tidak dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka

waktu pembayaran.

25. HUTANG SEWA GUNA USAHA

Perusahaan Sewa Guna Usaha Jenis aktiva 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

PT Perjahl Leasing Indonesia Mesin pabrik 14.280.285.956 11.371.178.889

PT Piranti Mulia Bisnisindo Mesin pabrik 13.487.037.560 10.865.441.018

PT Hanil Bakrie Finance Corporation Mesin pabrik 11.230.881.038 9.168.457.707

PT Koexim Mandiri Finance Kendaraan, mesin pabrik 6.972.073.692 5.551.758.376

PT GE Astra Finance Mesin pabrik 3.813.580.411 3.036.697.248

Jumlah 49.783.858.657 39.993.533.238

Dikurangi : Bagian yang akan jatuh tempo dalam

waktu satu tahun (49.783.858.657) (39.993.533.238)

Bagian jangka panjang - -

Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, suku bunga dan periode sewa guna usaha Anak Perusahaan

adalah sebagai berikut :

Penyewa Suku bunga Jatuh tempo

Anak Perusahaan (TJ)

PT Hanil Bakrie Finance Corp. SIBOR + 2% 2007

PT Koexim Mandiri Finance SIBOR + 2,55% 2004

PT Perjahl Leasing Indonesia SIBOR + 2,8125% 2003

PT Piranti Mulia Bisnisindo SIBOR + 2% 2005

PT GE Astra Finance SIBOR + 4,75% untuk tahun 1999 dan

SIBOR + 2,75% dari tahun 2000 sampai2002

2002

Page 53: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

51

Pembayaran sewa guna usaha minimum di masa yang akan datang per 31 Maret 2009 and 2008

adalah sebagai berikut : 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Jumlah pembayaran minimum 56.582.868.093 46.014.510.554

Dikurangi : Bunga sewa guna usaha (6.799.009.436) (6.020.977.316)

Hutang sewa guna usaha 49.783.858.657 39.993.533.238

Dikurangi : Bagian hutang sewa guna usaha

yang akan jatuh tempo dalam

waktu satu tahun - -

Hutang sewa guna usaha jangka panjang 49.783.858.657 39.993.533.238

Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 21 Maret 2006 dan perjanjian serah terima tanggal 12 Juli

2006, PT Exim SB Leasing (dalam likuidasi) telah menjual tagihan-tagihannya kepada PT Piranti

Mulia Bisnisindo.

Pada tahun 2007, PT Koexim Mandiri Finance mengajukan tuntutan kepada Pengadilan Tinggi

Jakarta untuk pengembalian aset guna usahanya.

Sampai dengan saat ini, tidak terdapat perkembangan lebih jauh atas tuntutan dari PT Koexim Mandiri

Finance kepada Anak Perusahaan.

26. HUTANG KREDIT PEMBIAYAAN

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Hutang kredit pembiayaan 458.421.679 298.457.670,00

Dikurangi : Bagian yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (340.020.000) (144.999.996,00)

Bagian jangka panjang 118.401.679 153.457.674,00

Berdasarkan perjanjian tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari PT

Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Mercedes E-Class 240 Elegance Sedan Luxury)

dengan harga beli sebesar Rp 580.000.000, dan suku bunga sebesar 10% setahun, dibayar secara

cicilan setiap bulannya terhitung dari tanggal 30 Maret 2007 sampai dengan 28 Pebruari 2010.

Berdasarkan perjanjian tanggal 25 Januari 2008, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari PT

Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Honda New Accord) dengan harga beli sebesar

Rp 146.428.000, dan suku bunga sebesar 8% setahun, dibayar secara cicilan setiap bulannya terhitung

dari tanggal 25 Januari 2008 sampai dengan 25 Desember 2010.

Berdasarkan perjanjian tanggal 5 Agustus 2008, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari PT

Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Honda All New CRV) dengan harga beli sebesar

Rp 200.200.000, dan suku bunga sebesar 8,25% setahun, dibayar secara cicilan setiap bulannya

terhitung dari tanggal 30 Agustus 2008 sampai dengan 30 Juli 2012.

Page 54: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

52

Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, saldo hutang kredit pembiayaan masing-masing sebesar Rp

458.421.679 dan Rp 298.457.670.

Jumlah beban bunga atas hutang kredit pembiayaan yang telah dibayar untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 17.939.000 dan Rp. 10.877.001.

27. MODAL SAHAM

Berdasarkan akta notaris Januar Tirtaamidjaja, SH, No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984, modal dasar

Perusahaan adalah sebesar Rp15.000.000.000 yang terdiri dari 600 lembar saham dengan nilai

nominal sebesar Rp 25.000.000 per lembar. Modal ditempatkan sebesar Rp 7.500.000.000 atau

sebanyak 300 lembar saham dan yang telah disetor penuh sebesar Rp 1.500.000.000 atau sebanyak 60

lembar saham.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham dengan akta notaris Aulia Taufani, SH No. 100 tanggal

27 Desember 2002, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana perubahan Modal Dasar

dari semula Rp 8.500.000.000.000 menjadi Rp 16.000.000.000.000 dan Modal Ditempatkan dan

Disetor dari semula Rp 2.196.960.000.000 menjadi Rp 4.174.224.000.000.

Berdasarkan akta notaris Aulia Taufani, SH, No. 12 tanggal 4 Juli 2006 tentang perubahan Anggaran

Dasar Perusahaan dan Rapat Luar Biasa Pemegang Saham dengan akta notaris Aulia Taufani, SH No.

111 tanggal 21 Juni 2006, para pemegang saham telah menyetujui beberapa hal sebagai berikut :

• Modal dasar Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor

penuh sebesar Rp 4.174.224.000.000.

• Alokasi 83.484.480.000 lembar saham baru (seri C) dengan nilai nominal Rp 2 per saham

berdasarkan konversi hutang menjadi modal. Saham baru sebesar 43.144.238.750 lembar untuk

kreditur tidak terjamin dan pemberi fasilitas modal kerja baru sedangkan sisanya sebanyak

40.340.241.250 lembar saham untuk kreditur terjamin.

• Membukukan agio saham hasil konversi saham menjadi modal sebesar Rp 5.574.513.535.500.

Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan

keputusannya No. C-25038.HT.01.04.TH.2006 tanggal 28 Agustus 2006 dan telah didaftarkan di

Departemen Industri dan Perdagangan No. 233/BH-1/IX/2006 tanggal 1 September 2006.

Pada tanggal 31 Desember 2006, modal dasar Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terdiri dari

247.145.100.800 lembar saham dengan pengelompokkan sebagai berikut :

• 17.000.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

• 146.660.620.800 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

• 83.484.480.000 lembar saham seri C dengan nilai nominal Rp 2 per saham.

Dan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 2.283.248.477.500 yang terdiri dari

4.393.920.000 lembar saham seri A dan 43.144.238.750 lembar saham seri C.

Pada bulan Pebruari 2008, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan

reverse stock yang dilakukan dengan ratio 20 berbanding 1. Dan menurut akta notaris Sutjipto, SH

No. 91 tanggal 21 Pebruari 2008 tentang Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, modal saham

Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham dengan

pengelompokan sebagai berikut :

850.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 10.000 per saham.

Page 55: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

53

7.333.031.040 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham.

4.174.224.000 lembar saham seri C dengan nilai nominal Rp 40 per saham.

Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia berdasarkan keputusannya No. AHU-10588.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 Maret 2008.

Modal ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya sebesar Rp 4.174.224.000.000 (26%) terbagi atas :

219.696.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 10.000 per saham atau seluruhnya

sebesar Rp 2.196.960.000.000.

1.890.975.522 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham atau seluruhnya

sebesar Rp 1.890.975.522.000.

2.157.211.950 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 40 per saham atau seluruhnya

sebesar Rp 86.288.478.000.

Dan susunan pemegang saham pada tanggal 21 Pebruari 2008 menurut akta notaris adalah sebagai

berikut :

Persentase

Pemegang saham Jumlah saham kepemilikan Jumlah

% Rp

Sahan Seri A 219.696.000 5,15 2.196.960.000.000

Sahan Seri B 1.890.975.522 44,31 1.890.975.522.000

Sahan Seri C 2.157.211.950 50,55 86.288.478.000

Jumlah 4.267.883.472 100,00 4.174.224.000.000

Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 berdasarkan catatan

pemegang saham yang dikeluarkan oleh Kantor Administrasi Saham, PT Datindo Entrycom adalah

sebagai berikut:

2009

Jumlah saham Persentase

Pemegang saham Setelah Revers kepemilikan Jumlah

% Rp

Shares Seri A :

PT Multikarsa Investama 131.394.719 5,53 1.313.947.190.000

Masyarakat (di bawah 5%) 88.301.281 3,71 883.012.810.000

Jumlah 219.696.000 9,24 2.196.960.000.000

Shares Seri B : - - -

Shares Seri C :

Damiano Investment BV., Netherland 1.442.862.220 60,70 57.714.488.800

Lain - lain 508.428.217 21,39 20.337.128.680

Yang belum diambil 205.921.513 8,66 8.236.860.520

2.157.211.950 90,76 86.288.478.000

Jumlah 2.376.907.950 100,00 2.283.248.478.000

Page 56: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

54

2008

Jumlah saham Persentase

Pemegang saham Setelah Revers kepemilikan Jumlah

% Rp

Shares Seri A :

PT Multikarsa Investama 131.394.719 5,53 1.313.947.190.000

Masyarakat (di bawah 5%) 88.301.281 3,71 883.012.810.000

Jumlah 219.696.000 9,24 2.196.960.000.000

Shares Seri B : - - -

Shares Seri C :

Damiano Investment BV., Netherland 1.442.862.220 60,70 57.714.488.800

Lain - lain 501.407.254 21,09 20.056.290.160

Yang belum diambil 212.942.463 8,96 8.517.698.520

2.157.211.937 90,76 86.288.477.480

Jumlah 2.376.907.937 100,00 2.283.248.477.480

Saham Seri C yang belum diambil merupakan saham baru yang belum ditukarkan oleh kreditur

(melalui The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong – custodian),

sehingga nama pemegang sahamnya belum didaftarkan di PT Datindo Entrycom (administrator

saham).

Berdasarkan akta notaris DR. H. Teddy Anwar, SH. Spn. No. 111 tanggal 16 Agustus 2002, sebagian

saham PT Multikarsa Investama sebanyak 2.454.081.290 saham (atau 122.704.064 saham setelah

penggabungan saham) telah dijual kepada PT Bina Prima Perdana. Namun menurut catatan yang

dibuat oleh PT Datindo Entrycom masih terdaftar atas nama PT Multikarsa Investama.

Bapak Seeniappa Jegatheesan adalah Direktur Perusahaan untuk tahun 2008 dengan kepemilikan

saham sejumlah 2.388 lembar saham dari jumlah modal disetor pada tahun 2008.

Bapak Slamet Nugroho, Bapak Kalpathi Hari Haran Sivasubramanian dan Bapak Seeniappa

Jegathesan adalah Komisaris dan Direktur Perusahaan untuk tahun 2007 dengan kepemilikan saham

masing-masing sejumlah 47.760, 23.880, dan 47.760 lembar saham seri A dari jumlah modal disetor

pada tahun 2007.

Saham baru seri C (43.144.238.750 lembar saham) yang dikeluarkan sebagai hasil dari konversi

hutang menjadi modal telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 1 Oktober 2007.

28. TAMBAHAN MODAL DISETOR 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Selisih antara nilai nominal dengan hasil

penjualan saham Perusahaan pada penawaran

umum kepada masyarakat di tahun 1990 25.800.000.000 25.800.000.000

Biaya emisi saham (13.807.386.447) ) (13.807.386.447)

11.992.613.553 11.992.613.553

Selisih antara nilai nominal dari hasil

konversi hutang ke modal di tahun 2006 5.574.513.535.500 5.574.513.535.500

Jumlah 5.586.506.149.053 5.586.506.149.053

Page 57: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

55

Menurut usulan restrukturisasi (Rencana Perdamaian), Perusahaan akan menerbitkan sebanyak

16.780.718.747 lembar saham seri C kepada para kreditur tidak terjamin dan 26.363.520.000 lembar

saham seri C untuk Damiano Investments BV, Belanda, sehubungan dengan konversi hutang menjadi

saham sebesar Rp 5.660.802.013.000.

Berdasarkan perubahan anggaran dasar Perusahaan tanggal 4 Juli 2006 melalui akta notaris Aulia

Taufani, SH No. 12, Perusahaan telah mencatat saham yang akan diterbitkan sebesar

Rp 5.660.802.013.000, modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp86.288.477.500 dan

tambahan modal disetor sebesar Rp 5.574.513.535.500.

29. CADANGAN UANG JASA KARYAWAN

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Nilai Kewajiban 80.453.834.687 73.718.655.829

Biaya Jasa lalu yang belum diakui (24.051.382.482) (19.018.443.719)

Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui (5.522.466.535) (13.876.691.592)

Kewajiban bersih 50.879.985.670 40.823.520.518

Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut :

Saldo awal 51.383.149.755 40.890.401.313

Pembayaran manfaat (503.164.085) (66.880.795)

50.879.985.670 40.823.520.518

Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja menerbitkan Keputusan No. Kep-150/Men/2000

mengenai aturan besarnya kompensasi disertai ketentuan yang mendasari pemberian kompensasi

tersebut, yang mengharuskan perusahaan untuk membayar uang jasa dan kompensasi sehubungan

dengan pengunduran diri karyawan atas dasar jumlah tahun masa kerja dan gaji, apabila pengunduran

diri memenuhi ketentuan yang diatur dalam Keputusan tersebut.

Kemudian pada bulan April 2003 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang

Ketenagakerjaan No. 13/2003 menggantikan Keputusan No. KEP-150/Men/2000. Sehubungan

dengan hal ini, pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan membukukan

cadangan uang jasa karyawan masing-masing sebagai berikut :

Perhitungan aktuaria untuk cadangan uang jasa karyawan Perusahaan tersebut di atas telah dihitung

oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama per tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dengan

menggunakan asumsi sebagai berikut :

Tingkat diskonto : 12% p.a di tahun 2008 dan 10% p.a di tahun 2007

Tingkat Mortalita : The 1958 Commissioners Standard Ordinary Mortality Table

Tingkat kenaikan gaji : 8% p.a di tahun 2008 dan 2007

Usia Pensiun Normal : 55 tahun

Tingkat kemungkinan

pengunduran diri : 0% - 1%

Metode pendanaan : Projected Unit Credit

Page 58: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

56

Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut telah

memadai dan juga berpendapat bahwa penyisihan atas uang jasa telah memadai untuk menutup

kewajiban yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan No. 13/2003.

30. CADANGAN UMUM

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam

akta No. 351 tanggal 23 Juni 1997 dan akta No. 402 tanggal 24 Juni 1996 dari Adam Kasdarmadji

SH. notaris di Jakarta, disetujui penyisihan cadangan umum sebesar Rp 8.280.000.000 dari saldo laba.

guna memenuhi ketentuan pasal 61 Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

Pada tahun 2008 dan 2007 Perusahaan tidak membuat tambahan cadangan karena kerugian yang

dialami Perusahaan.

31. RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 2.376.907.950 33.642.389.269

Laba (rugi) bersih yang digunakan dalam

perhitungan laba per saham (645.097.123.840) ) 39.041.696.026

Laba (rugi) bersih per saham dasar (271) 1

32. PENJUALAN BERSIH

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Lokal 611.911.111.523 775.510.709.642

Ekspor 238.146.860.315 268.486.687.879

Jumlah 850.057.971.839 1.043.997.397.521

Lain - lain 1.269.508.599 2.323.738.727

Jumlah 851.327.480.438 1.046.321.136.248

Pada periode 31 Maret 2009 dan 2008, Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa masing-masing sebesar Rp 10.736.920 dan Rp 281.846.890 atau 0,001% dan 0,03% dari

jumlah pendapatan usaha (Catatan 39).

Page 59: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

57

33. BEBAN POKOK PENJUALAN

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Bahan baku yang digunakan 419.744.257.157 618.313.801.931

Upah buruh langsung 15.577.870.279 16.806.913.090

Beban pabrikasi 351.077.215.835 366.175.880.186

Jumlah beban produksi 786.399.343.271 1.001.296.595.207

Persedian barang dalam proses

Pada awal tahun 40.226.279.653 64.748.022.808

Pada akhir tahun (41.150.616.805) ) (73.712.500.204)

Beban pokok produksi 785.475.006.118 992.332.117.811

Persediaan barang jadi

Pada awal tahun 173.686.531.676 217.096.342.047

Pembelian 2.600.507.850 46.698.103.561

Pada akhir tahun (131.392.379.085) ) (181.672.336.846)

Beban pokok penjualan 830.369.666.559 1.074.454.226.573

34. BEBAN PABRIKASI

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Beban penyusutan aktiva tetap 125.532.295.238 137.381.318.193

Bahan pembantu 95.324.844.845 100.724.487.686

Listrik dan gas 89.322.329.133 86.799.428.363

Pengangkutan 6.075.345.682 8.555.001.157

Biaya proses (jasa maklon) 4.697.049.452 8.071.743.230

Perbaikan dan pemeliharaan 3.801.156.249 4.309.368.980

Sewa 4.530.493.032 3.674.166.185

Asuransi 2.402.401.642 2.363.220.566

Lain - lain 19.391.300.562 14.297.145.825

351.077.215.835 366.175.880.186

35. BEBAN PENJUALAN

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Pemasaran 10.660.014.924 12.543.559.855

Ekspor 12.049.251.947 14.658.435.480

Pengangkutan 9.706.342.475 10.222.751.164

Iklan dan promosi 458.774.461 288.162.012

Jumlah 32.874.383.806 37.712.908.511

Page 60: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

58

36. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Gaji dan tunjangan 9.095.092.878 8.495.251.901

Sewa 2.793.636.843 1.626.351.472

Perjalanan 2.043.773.582 1.801.651.594

Beban pajak 1.105.819.764 1.125.066.275

Komunikasi 902.873.507 1.071.984.398

Perbaikan dan pemeliharaan 1.180.964.825 1.040.501.328

Jasa profesional 1.473.812.506 936.991.903

Penyusutan aktiva tetap 126.410.382 208.659.750

Peralatan kantor 726.084.845 578.156.719

Asuransi 136.169.847 1.302.338.154

Listrik dan air 280.613.168 96.566.504

Perjamuan dan representasi 194.030.573 138.573.545

Lain-lain 4.186.496.781 6.688.524.522

Jumlah 24.245.779.499 25.110.618.065

37. BEBAN BUNGA DAN ADMINISTRASI BANK

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Beban bunga atas :

Pinjamn modal kerja 11.202.374.372 8.563.769.513

Hutamh tidak terjamin dan wesel bayar 1.138.936.650 879.568.212

Lain - lain 17.939.000 1.598.031.191

Jumlah beban bunga 12.359.250.022 11.041.368.916

Beban administrasi bank 1.161.832.616 1.011.904.147

Jumlah 13.521.082.639 12.053.273.063

38. PENGHASILAN BUNGA

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Jasa giro dan lain-lain 129.660.432 81.933.629

Jumlah 129.660.432 81.933.629

Page 61: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

59

39. SIFAT DAN TRANSAKSI YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Rincian sifat, hubungan dan jenis transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Nama pihak yang mempunyai hubungan

istimewa

Sifat hubungan

istimewa perusahaan

Transaksi

PT Multikarsa Investama Pemegang saham Pinjaman, penjualan, pembelian

PT Perkasa Indobaja Perusahaan afiliasi Pinjaman

PT Texmaco Perkasa Engineering Tbk Perusahaan afiliasi Penjualan, pembelian

PT Texmaco Taman Synthetics Perusahaan afiliasi Penjualan, pembelian

PT Wastra Indah Perusahaan afiliasi Penjualan, pembelian

PT Bima Peranan Busana Perusahaan afiliasi Penjualan, pembelian

PT Citra Indah Tekstil Perusahaan afiliasi Penjualan, pembelian

Polysindo (UK) Ltd., Inggris Perusahaan afiliasi Penjualan

Polysindo (USA) Inc., Amerika Serikat Perusahaan afiliasi Penjualan

Polysindo (Japan) Inc., Jepang Perusahaan afiliasi Pembelian

Polysindo (Singapore) Ltd., Singapura Perusahaan afiliasi Pembelian

PT Saritex Jaya Swasthi Perusahaan afiliasi Pinjaman

PT Busana Perkasa Garments Perusahaan afiliasi Penjualan

PT Ungaran Sari Garments Perusahaan afiliasi Penjualan

PT Citra Abadi Sejati Perusahaan afiliasi Penjualan

Pacific Textiles s.a. Perusahaan afiliasi Penjualan

PT Sumatex Subur Perusahaan afiliasi Penjualan

PT Perkasa Heavyndo Engineering Perusahaan afiliasi Penjualan

PT Bridgeport Perkasa Machine Tools Perusahaan afiliasi Penjualan

Commonwealth Holdings Pte. Ltd.,

Singapura Perusahaan afiliasi Penjualan

Norfil Ltd.. Inggris Perusahaan afiliasi Penjualan

Drapper Texmaco Inc. Co. Perusahaan afiliasi Penjualan

PT Raja Busana Mahameru Perusahaan afiliasi Penjualan

Coastal Group Limited. Afrika Selatan Perusahaan afiliasi Penjualan

PT Texmaco Micro Indoutama Perusahaan afiliasi Pembelian

Texmaco Mechatronics Pte. Ltd. Perusahaan afiliasi Pembelian

PT Devrindo Widya Perusahaan afiliasi Jasa

PT Asuransi Prima Perkasa

International Perusahaan afiliasi Asuransi

PT Wahana Perkasa Auto Jaya Perusahaan afiliasi Pinjaman

PT Waniaindah Busana Tbk Perusahaan afiliasi Pinjaman

PT Wahana Jaya Perkasa Perusahaan afiliasi Pinjaman

PT Super Mitory Utama Perusahaan afiliasi Pinjaman

PT Bina Prima Perdana Perusahaan afiliasi Pinjaman

Damiano Investments BV, Belanda Pemegang saham Pinjaman, pemegang saham

PT Sarana Daycrown Industri Perusahaan afiliasi Pinjaman

PT Perkasa Indosteel Perusahaan afiliasi Pinjaman

PT Mahkota Indah Sentosa Perusahaan afiliasi Pinjaman

PT Kreasi Indah Taxtile Perusahaan afiliasi Pinjaman

Page 62: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

60

Transaksi Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan

dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut dilaksanakan

pada tingkat harga dan persyaratan yang normal seperti dilaksanakan dengan pihak ketiga. Transaksi

tersebut meliputi antara lain :

Persentase

terhadap jumlah

Aktiva/ Kewajiban

Pendapatan/ Beban

2 0 0 9 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp % %

Piutang usaha 427.399.645.574 432.978.329.424 8,83 8,036

Piutang hubungan istimewa 646.132.966.381 634.771.656.597 13,35 11,781

Hutang usaha 62.992.529.134 59.725.097.513 0,43 0,486

Hutang hubungan istimewa 15.007.901.689 15.075.339.689 0,10 0,123

Penjualan bersih 10.736.920 281.846.890 0,00 0,03

Beban pabrikasi - 8.071.393.230 0 2,20

Penjualan barang jadi kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar 0,001% dan

0,03% dari jumlah penjualan usaha masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31

Maret 2009 dan 2008.

Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

PT Texmaco Perkasa Enggineering 10.736.920 26.456.720

PT Busana Perkasa Garments - 255.390.170

Jumlah 10.736.920 281.846.890

Pembelian bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses dan barang jadi dari pihak yang

mempunyai hubungan istimewa adalah 0,00% dan 1,08% dari jumlah pembelian masing-masing

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008.

Rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Lain-lain (Fabrikasi)

PT Multikarsa Investama - 8.071.393.230

Jumlah - 8.071.393.230

Page 63: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

61

40. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing

pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut : 2 0 0 9 2 0 0 8

Mata uang Mata uang

Asing asing

Ekuivalen Ekuivalen Ekuivalen Ekuivalen

USD Rp USD Rp

Aktiva

Kas dan setara kas US$ 5.618.821 65.037.848.904 2.917.519 26.890.775.386

Piutang usaha :

Pihak ketiga US$ 4.196.893 48.579.041.313 5.511.661 50.800.980.852

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa US$ 6.522.676 75.499.978.550 7.046.086 64.943.771.503

Piutang hubungan istimewa US$ 5.325.408 61.641.596.970 5.753.809 53.032.861.512

Rekening bank yang

dibatasi penggunaannya US$ 1.264.969 14.642.021.150 1.278.209 11.781.247.808

Jumlah aktiva 265.400.486.886 207.449.637.061

Kewajiban

Hutang Bank :

Pihak ketiga US$ 46.786.365 541.552.170.592 51.251.044 472.380.872.548

Hutang usaha :

Pihak ketiga US$ 12.258.531 141.892.496.737 11.890.968 109.599.047.608

Hutang lain-lain :

Pihak ketiga US$ 3.618.263 41.881.390.521 2.134.129 35.976.779.537

Hutang tidak terjamin dan

Wesel bayar US$ - - - -

Pinjaman Modal kerja US$ 22.363.248 258.854.599.418 22.363.248 206.122.060.374

Beban masih harus dibayar US$ 42.010.547 486.272.075.742 34.263.631 315.807.886.797

Hutang wesel bayar US$ 16.141.084 186.833.052.230 16.141.085 148.772.383.117

Hutang terjamim 857.029.622 9.920.117.878.123 858.894.852 7.916.433.848.631

Pinjaman jangka pendek US$ 22.963.248 265.799.599.418 22.813.248 210.269.710.374

Hutang sewa guna usaha US$ 4.300.981 49.783.858.657 4.339.105 39.993.533.238

Hutang pembelian aktiva

tetap US$ 30.476 352.762.594 30.476 280.899.597

Jumlah kewajiban 11.351.787.713.440 8.983.256.149.273

Jumlah kewajiban, bersih (11.086.387.226.554) (8.775.806.512.212)

Page 64: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

62

41. INFORMASI SEGMEN USAHA

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan usahanya ke dalam dua segmen usaha primer

dan sekunder sebagai berikut: Industri kimia Pertenunan

dan dan Perdagangan Jasa

2009 serat sintetis perajutan tekstil keuangan Eliminasi Total

(Dalam ribuan Rupiah) Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

INFORMASI SEGMEN

USAHA (PRIMER)

PENJUALAN SEGMEN : 851.327.480

Penjualan eksternal 851.309.026 18.455 – – - 851.327.480

Penjualan antar segmen - 2.316.504 – – (2.316.504) -

Jumlah penjualan segmen 851.309.026 2.334.958 - – (2.316.504) 851.327.480

HASIL

Hasil segmen 19.924.414 (1.918.242) – – 2.951.642 20.957.814

Beban usahan yang tidak dapat

dialokasikan (57.120.163)

Rugi usaha (36.162.349)

Pendapatan (Beban) lain-lain, bersih (620.769.140)

Rugi sebelum pajak penghasilan (656.931.489)

Penghasilan Pajak 11.834.366

Rugi dari aktivitas normal (645.097.124)

Pos Luar Biasa -

Rugi bersih (645.097.124)

NERACA :

Aktiva segmen 5.544.616.551 348.423.533 1.343.917 8.787.949.808 (9.843.357.322) 4.838.976.488

Kewajiban segmen 13.642.794.159 2.163.127.598 12.160.697 8.819.435.874 (9.925.499.725) 14.712.018.603

INFORMASI LAINNYA :

Penyusutan dan amortisasi 125.338.417 320.288 - - - 125.658.706

INFORMASI SEGMEN

GEOGRAFIS (SEKUNDER)

PENJUALAN SEGMEN :

Dalam negeri 613.162.166 2.334.958 - (2.316.504) 613.180.620

Luar negeri 238.146.860 - - 238.146.860

Jumlah 851.309.026 2.334.958 - - (2.316.504) 851.327.480

AKTIVA SEGMEN :

Dalam negeri 5.501.186.702 343.274.341 1.343.917 - (1.055.403.091) 4.790.401.868

Luar negeri 43.429.850 5.149.192 - 8.787.949.808 (8.787.954.230) 48.574.620

Jumlah 5.544.616.551 348.423.533 1.343.917 8.787.949.808 (9.843.357.322) 4.838.976.488

Page 65: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

63

Industri kimia Pertenunan

dan dan Perdagangan Jasa

2008 serat sintetis perajutan tekstil keuangan Eliminasi Total

(Dalam ribuan Rupiah) Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

INFORMASI SEGMEN

USAHA (PRIMER)

PENJUALAN SEGMEN :

Penjualan eksternal 979.691.915 66.629.222 – – - 1.046.321.136

Penjualan antar segmen - – – – - -

Jumlah penjualan segmen 979.691.915 66.629.222 - – - 1.046.321.136

HASIL

Hasil segmen (28.756.601) 623.511 – – – (28.133.090)

Beban usahan yang tidak dapat

dialokasikan (62.823.527)

Rugi usaha (90.956.617)

Pendapatan (Beban) lain-lain, bersih 121.986.165

Rugi sebelum pajak penghasilan 31.029.548

Penghasilan Pajak 8.012.148

Rugi dari aktivitas normal 39.041.696

Pos Luar Biasa -

Rugi bersih 39.041.696

NERACA :

Aktiva segmen 6.045.400.877 403.290.057 1.344.780 6.997.713.467 (8.059.658.087) 5.388.091.095

Kewajiban segmen 11.321.920.435 2.058.914.431 12.160.697 7.022.785.352 (8.124.874.224) 12.290.906.692

INFORMASI LAINNYA :

Penyusutan dan amortisasi 125.232.886 12.357.092 - - - 137.589.978

INFORMASI SEGMEN

GEOGRAFIS (SEKUNDER)

PENJUALAN SEGMEN :

Dalam negeri 739.877.879 37.956.569 - - 777.834.448

Luar negeri 239.814.035 28.672.653 - 268.486.688

Jumlah 979.691.915 66.629.222 - - - 1.046.321.136

AKTIVA SEGMEN :

Dalam negeri 6.002.586.607 62.148.422 1.344.780 - (1.062.134.269) 5.003.945.540

Luar negeri 42.814.271 7.986.710 - 6.997.713.467 (6.997.523.818) 50.990.630

Jumlah 6.045.400.877 403.290.057 1.344.780 6.997.713.467 (8.059.658.087) 5.388.091.095

42. IKATAN

Pada tanggal 14 Mei 1990, Perusahaan menandatangani “Memorandum of Understanding”

dengan Eastman Kodak Company, Amerika Serikat, untuk mendirikan perusahaan patungan (joint

venture) yang khusus memproduksi polyster chips dan fibre di Indonesia dengan nama

PT Eastindo Polymertama, yang didirikan berdasarkan akta No. 68 tanggal 17 Oktober 1991 dari

Esther Daniar Iskandar, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-1990.HT.01.01.Th.92

tanggal 28 Pebruari 1992. Perusahaan bersama Eastman Kodak Company, Amerika Serikat telah

memutuskan untuk menunda kegiatan usaha PT Eastindo Polymerta sampai pada waktu yang

akan ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak. Sampai saat ini kedua pemegang saham

memutuskan untuk menunda sisa penyetoran modal.

Page 66: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

64

Berdasarkan surat tanggal 30 Juni 2008 antara PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan PT Kahatex,

Perusahaan setuju untuk membayar klaim atas PPN Keluaran tahun 2002 dan 2003 sejumlah

Rp 1.849.013.873 (Catatan 42) secara angsuran setiap bulannya dari bulan September 2008

sampai dengan Juni 2009.

43. PERJANJIAN PENTING

Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dan maklon dengan PT Texmaco

Jaya Tbk (Anak Perusahaan) untuk periode 12 bulan dan dapat diperbaharui. Perjanjian ini dibuat

karena Anak Perusahaan tidak mempunyai modal kerja yang cukup untuk melayani permintaan dari

pelanggan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan harus membayar biaya yang terdiri dari biaya

maklon, sewa gedung dan sewa mesin kepada PT Texmaco Jaya Tbk setiap bulannya. Biaya maklon

diperhitungkan berdasarkan hasil produksi.

44. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TAHUN LALU

Manajemen perusahaan membuat penyesuaian terhadap hal dibawah ini :

Perusahaan mencatat keuntungan akibat pembatalan atas biaya pendanaan atas hutang bank

sebesar Rp 135.423.160.702 di tahun 2007 (Catatan 14).

Berdasarkan PSAK No. 25, jumlah koreksi atas kesalahan yang berhubungan dengan tahun

sebelumnya harus dilaporkan dengan mengkoreksi saldo awal dari saldo laba (akumulasi defisit).

Ringkasan dari akun yang disajikan kembali adalah sebagai berikut :

Dilaporkan sebelumnya Disajikan kembali

Rp Rp

Neraca konsolidasi

Biaya yang masih harus dibayar 847.973.505.187 715.454.622.461

Ekuitas (defisiensi) (7.035.334.479.762) (6.902.815.597.036)

Laporan laba rugi konsolidasi

Rugi bersih 41.945.974.001 39.041.696.026

Laporan perubahan ekuitas konsolidasi

Akumulasi defisit per 31 Desember 2007 (14.961.796.804.313) (14.826.373.643.612)

Page 67: Laporan Polysindo Eka Perkasa Tbk Konsolidasi Maret 2009

PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 Maret 2009 dan 2008

65

45. PERNYATAAN STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN BARU

Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa revisi Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK). Standar yang akan mempengaruhi Kebijakan Akuntansi Keuangan Perusahaan

adalah sebagai berikut :

PSAK 14 (Revisi 2008) – Persediaan (berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup

periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 January 2009).

PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan (berlaku efektif

untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari

2009). Penerapan lebih dini dianjurkan. Entitas tidak diperkenankan menerapkan pernyataan ini

untuk periode tahunan yang dimulai sebelum 1 Januari 2009, kecuali jika entitas tersebut juga

menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Pemberlakuan PSAK No. 50 ini mengalami penundaan

dan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau

setelah tanggal 1 Januari 2010.

PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran (berlaku efektif

untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari

2009). Penerapan lebih dini diperkenankan. Pemberlakuan PSAK No. 55 ini mengalami

penundaan dan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai

pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.

Saat ini Manajemen Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut terhadap

Perusahaan dan Anak Perusahaan, dan belum menentukan dampaknya terhadap posisi keuangan, hasil

usaha, perubahan ekuitas dan arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan.