Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
PENERAPAN PEMBIAYAAN MODAL KERJA DENGAN AKAD
MURABAHAH TERHADAP USAHA MIKRO KECIL MENGENGAH
(UMKM) DI BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) MAKMUR
SEJAHTERA WLINGI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
FEMI TRININGSIH
NIM 12401173471
Dosen Pembimbing Lapangan
LABIB MUZAKI SOBIR, S.Hum., M.Pd.I
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 9 November 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Penerapan Pembiayaan Modal Kerja Dengan Akad
Murabahah Terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) Di Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
Makmur Sejahtera Wlingi
Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan
Labib Muzaki Sobir S.Hum.,M.Pd.I
NIDN. 2016048005
Mengesahkan
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, M.M.
NIDN.2015068402
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karuniaNya yang telah memberikan kepada penulis kesaabaran dan membuka
fikiran untuk menuangkan laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan sehingga
dapat diselesaikan tepat waktu, dan pada akhirnya dapat menyusun laporan PPL
yang berjudul “Penerapan Pembiayaan Modal Kerja Dengan Akad Murabahah
Terhadap Usaha Mikro Kecil Menengan (UMKM) Di Baitul Maal Wa Tamwil
(BMT) Makmur Sejahtera Wlingi” dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung beserta staffnya yang telah memberi kesempatan
kepada penyusun untuk mempraktikkan hasil studi selama di bangku
perkuliahan.
3. Muhamad Aqim Adlan, M.E.I selaku Kepala Jurusan Perbankan Syarah yang
telah memberikan kesempatan kepada penusun mempraktikkan hasil studi
selama di bangku perkuliahan.
4. Labib Muzaki Sobir, S.Hum., M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan
kelompok kami yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan.
5. Siswahyudianto, M.M. selaku Kepala Laboraturium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung sebagai leading sector pelaksanaan PPL.
6. Faza Fahriah Fahmi, S.H, selaku Manager BMT Makmur Sejahtera Wlingi.
7. Cuik Pristiana, selaku Dosen Pamong yang telah banyak memberikan
bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat terlaksana dengan
baik dan lancar.
8. Seluruh karyawan BMT Makmur Sejahtera Wlingi yang telah memberikan
saya ilmu dan materi. Juga berbagai pengalaman baru kepada saya selama
PPL berlangsung.
iii
9. Kedua orangtua yang telah memberikan dukungan baik secara material
maupun moral.
10. Teman-teman dan semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan.
Penulis meyakini bahwa penulisan laporan ini mempunyai banyak sekali
kekurangan dalam hal pembuatan laporan, sehingga masih jauh dari kata
sempurna. Penulis masih membutuhkan kritkdan saran yang dapat membangun
dan memperbaiki laporan berkutnya.
Penulis meminta maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila
dalam pelaksanaan program maupun penyusunan laporan banyak terdapat
kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggungjawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 9 November 2020
Mahasiswa PPL
FEMI TRININGSIH
NIM. 12401173471
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ......................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ................................................................. 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan................................................. 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ........................................................................... 4
B. Pelaksanaan PPL di BMT Makmur Sejahtera Wlingi ................ 14
C. Permasalahan di Lapangan ......................................................... 15
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ....................... 16
BAB III PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ................................................................................ 17
B. Hasil Temuan .............................................................................. 23
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 25
B. Saran ........................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Baitul Maal wa Tamwil (BMT) merupakan lembaga keuangan non-
bank yang masih berpayung hukum pada Kementrian Koperasi dan UKM,
yang berarti BMT sebagai lembaga keuangan non bank yang sifatnya
membantu dan mensejahterakan anggotanya serta dengan berasaskan
kekeluargaan. BMT bergerak dibidang ekonomi mikro lebih menekankan
sistem berbasis asset dan produksi sebagaiide utamanya. Salah satunya
dengan penerapan pembiayaan murabahah. Melalui pola pembiayaan maka
perekonomian masyarakat bisa lebih seimbang.
Pembiayaan itu sendiri adalah bentuk penyediaan uang sebagai
pinjaman berdasarkan persetujuan atau kesepakatan diakad antara lembaga
keuangan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu, dengan nisbah atau bagi
hasil yang sudah disepakati bersama. Dalam lembaga keuangan, pembiayaan
digunakan untuk permodalan usaha.
Dalam pembiayaan di BMT biasanya mitra lebih banyak
menggunakan jenis pembiayaan Murabahah atau jual beli. Kemudahan
administrasi dan persyaratan dalam proses pelaksanaan pembiayaan menjadi
salah satu alasan masyarakat lebih tertarik menggunakan jenis pembiayaan
ini. Pembiayaan inidirasa sebagai penunjang dalam kebutuhan usaha.
Kegiatan pembiayaan BMT Makmur Sejahtera yang sangat banyak
dilakukan di lingkungan masyarakat adalah pengembangan usaha-usaha
produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi
pengusaha kecil berdasarkan prinsip syariah dan koperasi.. Salah satu sektor
yang memanfaatkan adanya penyaluran dana ini adalah Usaha Mikro Kecil
dan Menengah yang mempunyai usaha produktif yang dimiliki dadan usaha
maupun individu yang telah menemui kriteria sebagai usaha mikro. Dengan
adanya penghimpunan dana dan penyaluran dana tersebut di BMT Makmur
Sejahtera ini merupakan cara alternatif bagi anggota untuk mendapatkan
2
tambahan modal usaha yang dijalankan guna meningkatkan usaha mokro
kecil dan menengah pada anggotanya.
Dengan demikian, keberadaan BMT sangat dibutuhkan bagi
masyarakat khususnya usaha kecil, keberadaan Baitul Mal wa Tamwil (BMT)
menjadi salah satu solusi sumber pendanaan untuk mengembangkan usaha
kecil. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian di Baitul Mal wa Tamwil (BMT) dengan judul “Penerapan
Pembiayaan Modal Kerja Dengan Akad Murabahah Terhadap Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Baitul Maal Wa Tamwil (Bmt
Makmur Sejahtera Wlingi.”
B. Tujuan Dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di antaranya:
a. Mengetahui penerapan pembiayaan modal kerja dengan akad
murabahah terhadap usaha mikro kecil menengah.
b. Mengembangkan wawasan dalam dunia kerja sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya, sehingga dapat menambah
pengetahuan, pengalaman, dan keahlian sesuai dengan bidangnya.
c. Mengetahui dan memahami seberapa jauh implementasi penerapan
akad murabahah di BMT Makmur Sejahtera terhadapa UMKM
d. Menyiapkan mental serta mengasah skill kemampuan mahasiswa
sebelum terjun ke dunia kerja.
e. Sebagai salah satu syarat untuk meneyelesaikan program studi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam jurusan Perbankan Syariah.
2. Kegunaan
a. Bagi Perguruan Tinggi
Laporan ini berguna sebagai salah satu media penyerapan informasi
yang bermanfaat untuk penyelarasan kurikulum dengan
perkembangan kebutuhan di lapangan, dan sebagai sosialisasi karena
Perguruan Tinggi memiliki akses yang memadai untuk
penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Selain itu perguruan
3
tinggi juga mendapatkan jaringan yang bermanfaat dalam
mengembangkan teori-teori di dalam bangku perkuliahan yang bisa
berasal dari instansi atau lembaga yang ditempati.
b. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya praktik pengalaman lapangan (PPL) maka dapat
memberikan pengalaman dan wawasan bagi mahasiswa tentang dunia
kerja.
c. Bagi instansi atau lembaga
Hasil dari penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan dalam usaha perbaikan, penyempurnaan dan perkembangan
lembaga tersebut.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Kerja (PPL) dimulai tanggal 05 Oktober dan
berakhir pada tanggal 06 November 2020. Tempat pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan adalah Baitul Mal wa Tamwil (BMT) Makmur
Sejahtera Wlingi yang beralamat di Jl. Arjuno No.65 Ds. Darungan Rt 02/Rw
04 Desa Babadan Kecamatan Wlingi dengan jadwal efektif enam hari kerja
dalam seminggu yaitu hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Dengan jam
masuk mulai pukul 08.00 pagi sampai pukul 16.00 sore dengan jam istirahat
pada pukul 12.00-13.00 siang.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah BMT Makmur Sejahtera
BMT Makmur Sejahtera Wlingi di dirikan secara resmi pada
tanggal 10 januari 2009 dan dilakukan grand opening pada tanggal 10
maret 2009. BMT Makmur Sejahtera Wlingi berbadan hukum koperasi
dengan akta pendirian No. 33/19/BH/XVI.3/409.110/IV/2009 dengan
nama resmi Koperasi Serba Usaha Syari’ah Baitul Mal Wa Tamwil
Makmur Sejahtera (KSU-BMT). BMT Makmur Sejahtera Wlingi
beralamat di Jl. Arjuno No. 65 Darungan Babadan Wlingi Blitar 66184.
Telp (0342)5691410 BMT Makmur Sejahtera Wlingi dijalankan dengan
modal awal Rp. 18.240.000,00. Meskipun BMT Makmur Sejahtera
Wlingi berdiri dengan modal yang kecil, BMT Makmur Sejahtera Wlingi
mampu bertahan dan berkembang di tengah-tengah kuatnya persaingan
lembaga keuangan di Wlingi. BMT Makmur Sejahtera Wlingi telah
melaksanakan Rapat Anggota Keuangan pada tanggal 7 Februari 2010.
BMT Makmur Sejahtera Wlingi, sebagai lembaga keuangan mikro,
didirikan untuk memfasilitasi masyarakat ekonomi menengah kebawah
yang tidak terjangkau oleh pelayanan Bank Syariah atau BPR Syariah.
BMT Makmur Sejahtera Wlingi berupaya meningkatnya kesejahteraan
masyarakat dan memberantas kemiskinan dengan membangun
kemandirianekonomi masyarakat melalui program pelayanan sosial dan
kegiatankegiatan pelatihan usaha pada sektor riil. BMT Makmur Sejahtera
Wlingi yang berbasis syariah menawarkan kerjasama dengan sistem bagi
hasil (Profit and lost sharing) dan bebas dari unsur riba sehingga terjalin
kerjasama berdasarkan hubungan kemitraan dengan para anggita atau
nasabahnya.
Pendirian BMT Makmur Sejahtera Wlingi bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
5
rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur. BMT ini beroperasi
pada peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat setempat,
antara lain dengan cara memobilisasi tabungan dan menyalurkan
pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini
dapat membantu menghidupkan ekonomi daerah. Selain itu, BMT
Makmur Sejahtera Wlingi juga merupakan lembaga yang bergerak di
bidang sosial, antara lain bertugas untuk menghimpun dana ZIS (Zakat,
Infaq dan Sadaqah).
BMT Makmur Sejahtera Wlingi akan melibatkan jumlah anggota
atau nasabah yang banyak dan akumulasi keuangan yang besar dalam
melakukan fungsi intermediasi keuangan meskipun hanya berskala mikro,
sehingga akan membutuhkan sumber daya manusia yang andal dalam
kegiatan operasionalnya. Sebagai lembaga yang baru berdiri BMT
Makmur Sejahtera Wlingi telah memiliki beberapa sumber daya manusia
yang dapat diandalkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
operasional BMT. Meskipun sumber daya manusia yang dimiliki
jumlahnya masih sedikit (4 orang karyawan) dengan gaji yang tidak
terlalu besar. Mereka selaku pengelola BMT Makmur Sejahtera Wlingi
merupakan orang-orang dengan kualitas yang sanggup bekerja secara
optimal untuk mengembangkan BMT.
BMT Makmur Sejahtera Wlingi, yang berbadan hukum koperasi,
wajib membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang telah
dijelaskan dalam Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor 91 tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah. BMT wajib menyampaikan
laporan keuangan berkala kepada Pejabat yang berwenang memberikan
pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi yang
bersangkutan. Laporan keuangan berkala terdiri atas laporan triwulan dan
laporan tahunan. Laporan keuangan tahunan BMT terdiri atas Neraca,
Perhitungan Hasil Usaan dan diha, Laporan Arus Kas dan Catatan atas
Laporan Keuangan. BMT juga wajib membuat laporan penerimaan dan
distribusi dana Zakat, Infaq, Sadaqoh, serta Wakaf (ZISWAF). Laporan
6
keuangan tahunan disajikan dengan membandingkan dua laporan
keuangan antara laporan keuangan tahun berjalan dengan laporan
keuangan tahun sebelumnya secara komparatif untuk menilai tingkat
kesehatan BMT. Perlakuan akuntansi yang menyangkut pengakuan,
pengukuran, penyajian dan pengungkapan sseluruh perkiraan dilakukan
berdasarkan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum.
2. Visi dan Misi BMT Makmur Sejahtera
Visi BMT Makmur Sejahtera Wlingi yaitu memberdayakan
kemandirian ekonomi umat. BMT Makmur Sejahtera Wlingi berupaya
menjadikan masyarakat di daerah sekitar sebagai masyarakat yang
mandiridalam memenuhi kebutuhan ekonomi dengan menggunakan
ketrampilan yang dimiliki. BMT Makmur Sejahtera Wlingi berharap jiwa
kewirausahaan masyarakat disekitarnya muncul dan berkembang sehingga
mereka tidak akan kesulitan bertahan hidup dalam keadaan ekonomi yang
berkecukupan. BMT Makmur Sejahtera Wlingi, sebagai lembaga
keuangan Mikro berbasis syariah, merupakan fasilisator dari masyarakat
yang ingin mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Oleh karena itu, kesejahteraan masyarakat menengah kebawah diharapkan
dapat meningkat.
Untuk mewujudkan visi tersebut, BMT Makmur Sejahtera Wlingi
memiliki beberapa misi sehingga dapat tercapai Visi tersebut, antara lain:
a. Penyimapnan tabungan dengan aman. Jaminan keamanan yang
diberikan pihak BMT akan menciptakan rasa kepercayaan masyarakat
untuk melakukan penyimpanan tabungan.
b. Proses (mekanisme) yag tidak rumit. Proses yang sederhana akan
membuat masyarakat bawah, yang biasanya juga berpendidikan
sedang/renadah, tidak kesulitan dalam melakukan sebuah
transaksi/kesepakatan.
c. Bagi hasil yang membawa barokah. Kesepakatan yang telah dilakukan
oleh pihak BMT dan masyarakat diharapkan memberi kemaslahatan
pada kedua pihak, khususnya pada masyarakat.
7
3. Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur organisasi merupakan faktor penting dalam sebuah
perusahaan untuk menjalankan aktivitas operasionalnya sehingga tujuan
perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien. Struktur organisasi
menetapkan garis otoritas dan tanggungjawab, serta menyediakan
kerangka umum untuk perencanaan, pengarahan, dan pengendalian
aktivitas operasionalnya. Struktur organisasi dapat menunjukkan
pembagian tugas (job description) untuk masing-masing dalam
perusahaan. Job description dibuat untuk memperjelas fungsi dan peran
masing-masing bagian dalam persahaan. Penetapan garis otoritas dan
tanggungjawab yang jelas serta adanya pembagian tugas untuk setiap
jabatan fungsional dapat menghindari terjadinya kecurangan oleh
karyawan baik kecurangan individu maupun kecurangan kelompok. Setiap
BMT akan memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda sesuai dengan
besar/kecil organisasi dan kegiatan operasionalnya. Karena baru didirikan
dan masih kecil, BMT Makmur Sejahtera Wlingi mempunyai struktur
organisasi yang sederhana. Struktur organisasi BMT Makmur Sejahtera
Wlingi dapat dilihat pada gambar berikut ini.
8
Struktur Organisasi BMT Makmur Sejahtera Wlingi
Rapat Anggota
Fatha Aulia Riska, S.H
Dewan Pengawas Syariah Drs. H. Mustanjid Aziz
Koordinator Pengawas Arif Safroni, S.E
Dewan Pengawas
Manajemen
Pengurus
Lindawati
Administrasi
Yusuf Affandi
Ketua
Cucik Pristiana
Bendahara
Faza Syahrial Fahmi,
S.H
Manager
Faza Syahrial Fahmi,
S.H
Sekretaris
Cucik Pristiana Accounting
Pipit Rahmasari Marketing
Putri Oviana
Teller
9
Berdasarkan struktur organisasi BMT Makmur Sejahtera Wlingi
diatas, job description dari masing-masing bagian, antara lain:
a. Rapat Anggota Tahunan (RAT), memegang kekuasaan tertinggi
didalam memutuskan kebijakan-kebijakan makro BMT.
b. Dewan Pengawas Syariah (DPS), bertugas mengawasi BMT terutama
yang berkaitan dengan sistem syariah yang dijalankan.
c. Dewan Pengawas Manajemen (DPM), bertugas mengawasi BMT
terutama yang berkaitan dengan operasional kerja pengurus.
d. Pengurus bertugas membina jalannya BMT dalam merealisasikan
programnya.
e. Ketua, bertugas bertanggungjawab atas semua kegiatan operasional
BMT.
f. Sekretaris, bertugas mengelola dan mengatur jadwal program kerja
setiap devisi.
g. Bendahara, bertugas mengatur dan mengelola keuangan BMT.
h. Pengelola, bertugas menyusun dan melaksanakan program kerja BMT.
i. Manajer, bertugas menjalankan amanat dari RAT dan mempimpin
BMT dalam merealisasikan programnya.
j. Pembukuan, bertugas melakukan pembukuan hingga menghasilkan
akuntabilitas laporan keuangan atas aset dan omset BMT.
k. Pemasaran, bertugas untuk mensosialisasikan dan mengelola produk-
produk BMT.
l. Administrasi, bertugas mengatur arus dokumen.
m. Teller, bertugas melayani nasabah yang melakukan transaksi.
5. Letak Geografis Lembaga
BMT Makmur Sejahtera berlokasi di Jl. Arjuno No.65 Darungan
Babadan Wlingi Blitar. Jika dilihat dari letak geografisnya kantor BMT
Makmur Sejahtera Wlingi dinilai cukup strategis karena dekat dengan
akses jalan raya dan dekat dengan pemukiman penduduk sehingga mudah
dijangkau oleh nasabah dan calon nasabah. Bangunan BMT Makmur
Sejahtera Wlingi terletak pada :
10
a. Sebelah Barat : pemukiman penduduk Desa Bening
b. Sebelah Timur : Pemukiman penduduk Desa Gurit dan Babadan
c. Sebelah Utara : Masjid At-Taqwa
d. Sebelah Selatan : Pemukiman penduduk Desa Darungan dan Beru
6. Kondisi Fisik
Kondisi fisik BMT Makmur Sejahtera adalah memiliki gedung
dengan luas 8x4 meter berlantai 1. Dan di bagi menjadi 2 ruangan yaitu
sebagai berikut :
a. Satu ruangan dengan ukuran luas 3x4 yang digunakan sebagai ruang
manager.
b. Satu ruangan dengan ukuran luas 5x4 meter yang digunakan untuk
tempat costomer service, teller dan ruan tunggu. Bagian depan
digunakan sebagai ruang tunggu, bagian samping kantor adalah ruang
costomer service yag terdapat sebuah meja front office. Bagian tengah
adalah ruang teller dengan 1 unit computer dan terdapat lemari
administrasi, ruangan ini digunakan sebagai tempat transakasi antara
nasabah dengan pihak BMT dan sebagai tempat administrasi keuangan
BMT.
7. Bentuk Badan Hukum BMT Makmur Sejahtera Wlingi
Sebagai lembaga usaha yang bergerak dalam lingkungan
pemberdayaan ekonomi rakyat koperasi syariah BMT Makmur Sejahtera
Wlingi telah dilengkapi dengan badan hukum yaitu:
33/19/BH/XVI.3/409.110/IV/2009.
8. Produk Layanan BMT Makmur Sejahtera
Untuk meningkatkan peran BMT Makmur Sejahtera Wlingi dalam
kehidupan ekonomi masyarakat dan melaksanakan fungsi sebagai lembaga
penghimpun dan penyaluran dana kepada masyarakat BMT Makmur
Sejahtera Wlingi mengeluarkan berbagai produk layanan yang berupa :
11
a. Produk Simpanan atau Penghimpun Dana (Funding)
1) Simpanan Umat
a) Simpanan yang dapat disetor dan diambil setiap saat
b) Setoran awal Rp. 10.000,-
c) Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
d) Pengambilan lewat bagian pemasaran harus dikonfirmasi 1 hari
sebelumnya.
e) Saldo minimal Rp. 10.000,-
f) Dapat dijadikan jaminan pinjaman pada BMT
2) Simpanan Berjangka (3,6,12, 24 bulan)
a. Simpanan yang disetor hanya pada awal pembuatan rekening dan
dapat diambil dengan jangka waktu 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12
bulan, atau 24 bulan dengan ketentuan nisbah.
b. Ketentuan nisbah yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut :
Jangka 3 bulan nisbah : 30% mitra, 70% BMT
Jangka 6 bulan nisbah : 35% mitra, 65% BMT
Jangka 12 bulan nisbah : 40% mitra, 60% BMT
Jangka 24 bulan nisbah : 50% mitra, 50% BMT
c. Setoran minimal Rp Rp. 1.000.000,-
d. Pengambilan lewat bagian pemasaran harus dikonfirmasi 1 hari
sebelumnya.
3) Simpanan Pendidikan
a) Setoran awal Rp 10.000,-
b) Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
c) Hanya dapat diambil saat awal semester dan kenaikan tahun ajaran
baru.
d) Berguna untuk biaya pendidikan atau kuliah.
4) Simpanan Qurban / Aqiqah
a) Simpanan untuk persiapan pelaksanaan ibadah Qurban/aqiqah.
b) Setoran awal Rp. 10.000,-
c) Setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,-
d) Saldo minimal Rp. 10.000,-
12
e) Berguna untuk melaksanakan ibadah Qurban/aqiqah.
5) Simpanan Ziarah Walii 9
a) Simpanan untuk persiapan pelaksanaan Ziarah Wali 9
b) Setoran awal Rp. 10.000,-
c) Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
d) Saldo minimal Rp. 10.000,-
e) Simpanan dapat diambil menjelang pemberangkatan Ziarah Walii
9 dengan total Rp. 290.000,-
6) Simpanan Haji/Umrah
a) Simpanan untuk persiapan pelaksanaan ibadah Haji/Umrah
b) Setoran awal Rp. 10.000,-
c) Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
d) Saldo minimal Rp. 10.000,-
e) Pengambilan hanya dapat dilakukan menjelang Haji/Umrah
7) Simpana Hari Raya
a) Setoran awal Rp. 10.000,-
b) Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
c) Saldo minimal Rp. 10.000,-
d) Hanya dapat diambil menjelang idul fitri
8) Simpanan Walimah Nikah
a) Simpanan untuk persiapan pelaksanaan pernikahan
b) Setoran awal Rp. 10.000,-
c) Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-
d) Saldo minimal Rp. 10.000,-
e) Berguna untuk mempersiapkan biaya pernikahan
f) Pengambilan hanya dapat dilakukan menjelang pernikahan
b. Produk Pembiayaan
1) Jual Beli (Murabahah)
Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati antara pihak BMT selaku penjual
dengan nasabah selaku pembeli. Dalam praktiknya BMT Makmur
13
Sejahtera Wlingi melakukan suatu perjanjian yang menyatakan pihak
BMT menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau
modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah dan akan dibayar
kembali oleh nasabah sebesar harga jual (harga beli ditambah margin
keuntungan) pada waktu yang ditetapkan. Pihak BMT harus
memberitahu harga pokok yang dibeli atau modal kerja yang
dipinjamkan kepada nasabah dan menentukan suatu tingkat
keuntungan sebagai tambahannya sesuai kesepakatan dengan
nasabah.
2) Sewa Menyewa (Ijarah)
Adalah akad/perjanjian pemindahan hak guna (manfaat)
suatau barang dan jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran
sewa/upah tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu
sendiri. Dalam akad ijarah tidak ada perubahan kepemilikan tetapi
hanya perpindahan hak guna saja dari yang menyewakan kepada
penyewa. Ijarah dalam prinsip syariah digunakan dalam pembiayaan.
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang
berdasarkan persetujuan prinsip syariah adalah penyediaan uang
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara mustajir (pihak
BMT/ yang memperkerjakan) dengan ajir (pihak pekerja) yang
dowajibkan untuk mengembalikan uang tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
3) Permodalan (Mudharabah)
Adalah akad/perjanjian kerjasama antara pihak
pertama/investor (shohibul maal ) yang meyediakan dana bagi pihak
kedua/pengelola (mudharib) untuk digunakan sebagai modal usaha.
Keuntungan usahapada mudharabah dibgai menurut kesepakatan dari
kedua belah pihak yang tercantum dalam akad tertulis, sedangkan
kerugian ditanggung semua oleh pihak pertama. Namun, jika
kerugian tersebut disebabkan oleh kelalaian atau kecuranagn dari
pihak kedua atau pengelola, maka pihak kedualah yang harus
bertanggungjawab sepenuhnya atas kerugian tersebut.
14
4) Mitra Usaha (Musyarakah)
Adalah akad/perjanjian kerjasama antara dua orang atau lebih
yang masing-masing pihak berperan aktif dalam penyaluran modal
usaha dan pembuatan kebijakan manajemen usaha baik dengan
kesepakatan antara para mitra usaha. Transaksi musyarakah dilandasi
adanya keinginan para mitar usaha yang bekerja sama dengan
memadukan seluruh sumber daya.
5) Kebajikan (Qardhul Hasan)
Adalah pinjaman tanpa imbalan dari pihak BMT kepada
nasabah yang memungkinkannya untuk menggunakan dana tersebut
selam jangka waktu tertentu dan mengembalikannya dalam jumalah
yang sama pada akhirr periode yang disepakati. Jika nasabah
mengalami kerugian bukan karena kelalaiannya maka kerugian
tersebut dapat mengurangi jumalh pinjaman. Pembiayan ini biasanya
diberikan kepada pengusaha kecil yang danayanbersumber dari
Baitul Maal tanpa pembagian keuntungan.
c. Bidang Usaha
1) Menerima dan menyalurkan dan Zakat, infaq, sadaqah, dan wakaf
2) Menerima dan meyalurkan hewan qurban
d. Bidang Usaha sektor riil
1) Agen tiket pesawat dan tiket laut
2) Agen tunggal Blitar Cat MS Serbaguna
B. Pelaksanaan PPL di BMT Makmur Sejahtera Wlingi
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di “BMT Makmur
Sejahtera Wlingi” yang berlokasi di Jl. Arjuno No.65 Darugan Babadan
Wlingi Blitar. Pemilik koperasi “BMT Makmur Sejahtera Wlingi” yaitu
Bapak Faza Syahriah Fahmi. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
dilaksanakan pada semester ganjil (semester VII) yang dimulai pada tanggal
05 Oktober 2020 sampai 06 November 2020 dan berlangsung selama kurang
15
lebih satu bulan.
Tidak seperti halnya Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa seperti
pada umumnya, Sistem dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) Gelombang III tahun 2020 kali ini berbeda dengan pelaksanaan PPL
Gelombang sebelumnya yang masuk sesuai jadwal lembaga. Terjadinya
perbedaan sistem tersebut dikarenakan pada saat ini masih terjadi pandemi
Covid-19, maka mahasiswa tahun 2020 melaksanakannya menggunakan
konsep Virtual Dari Rumah (VDR). Kegiatan-kegiatan yang saya lakukan
selama menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) VDR yaitu :
1. Melakukan kunjungan ke lembaga yang akan di wawancara.
2. Melakukan wawancara dengan narasumber secara langsung maupun tidak
langsung.
3. Menganalisis hasil dari wawancara dengan narasumber.
4. Mengevaluasi hasil analisis wawancara dengan narasumber
5. Mengamati operasional kegiatan di lembaga.
C. Permasalahan di Lapangan
Dalam beberapa penerapan pembiayaan modal kerja dengan akad
murabahah yang diterapkan di BMT Makmur Sejahtera Wlingi memiliki
peranan terhadap perkembangan UMKM disekitar lingkungan BMT. Hal ini
dapat dilihat dari hasil pengamatan saya selama kegiatan Praktik Pengalaman
Kerja (PPL).
Dalam penerapannya, pembiayaan modal kerja denga menggunaan
akad murabahah di BMT Makmur Sejahtera terdapat beberapa hal yang
kurang sesuai dengan ketentuan – ketentuan dalam akad murabahah. Dimana
terdapat nasabah yang melakukan pembiayaan murabahah sedangkan
pembiayaan yang diserahkan oleh BMT bukan berupa barang melainkan
berupa uang tunai, dari hal tersebut akadnya berubah menjadi akad
murabahah bil wakalah, yang mana pihak BMT mewakilkan pembelian
barang kepada anggotanya untuk membeli barang tersebut atas dasar
kepercaaan kepada nasabahnya.
16
Berdasarkan pemaparan masalah tersebut peneliti ingin mengamati
apakah BMT masih sangat berperan terhadap perkembangan UMKM di
sekitar daerah BMT Makmur Sejahtera Wlingi dengan penerapan pembiayaan
modal kerja murabahah.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dalam peranannya pembiayaan modal kerja dengan akad murabahah
pada BMT Makmur Sejahtera memliki peran yang signifikan terhadap
perkembangan UMKM di sekitar. Namun untuk masalah penerapan teori
yang kurang sesuai, pada dasarnya pihak BMT menggunakan teori
murabahah yaitu menyediakan barang untuk nasabah yang melakukan
pembiayaan tersebut, tetapi kebanyaakan para nasabah meminta pembiayaan
berupa uang tunai. Untuk mensiasatinya sehingga menggunakan akad
murabahah yang kemudian berubah menjadi akad murabahah bil wakalah
namun dengan kesepakatan bersama.1
1 Wawancara dengan Ibu Ucik, selaku pamong dosen BMT Makmur Sejahtera, tanggal 25
Oktober 2020 pukul 10.00 WIB
17
BAB III
PEMBAHASAN / ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Kajian Teori
1. Baitul Mall wa Tamwil (BMT)
Bait al- Mall wa at-Tamwil (BMT) dalam bahasa Indonesia
diartikan sebagai balai usaha terpadu. BMT merupakan gabungan dari
baitul Maal dan Baitul Tamwil. Secara etimologi Baitul Mall berarti rumah
uang, sedangkan Baitul Tamwil adalah rumah pembiayaan.2 MA Mannan
menyebut kan bahwa Baitul Maal berasal dari dua kata yakni, Bait yang
berarti rumah, dan Maal yang berarti harta. Jika kedua kata itu
digabungkan mempunyai arti yang tidak jauh berbeda dari penggalan kata-
katanya, yaitu rumah harta atau perbendaharaan harta. Menurut Mannan,
banyak ahli berbeda pendapat tentang fungsi dari Bait al Mall serta siapa
yang pertama kali mendirikannya. Baitul maal berperan sebagai lembaga
sosial atau tidak bersifat profit oriented. 3 Sedangkan Bait at Tamwil
adalah lembaga keuangan islam informal dengan orientasi keuntungan
(Profit oriented). Kegiatan utama dari lembaga ini adalah menghimpun
dana dan mendistribusikannya kepada anggota dengan imbalan bagi hasil
atau margin yang sesuai ketentuan syariah.
Adapun ciri-ciri BMT :
a. Berbadan hukum koperasi
b. Bertujuan menyediakan dana murah dan cepat guna pengembangan dan
memajukan usaha bagi anggotanya
c. Skala produk dan pendanaan yang terbatas menjadi prinsip dan
pembeda dengan lembaga keuangan lainnya, sedangkan mekanisme dan
transaksinya hampir sama dengan perbankan syariah non riba.
2 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwi, Yogyakarta: UII Press; 2004,
Hlm. 125.
3 Renny Oktavia, Jurnal An-Nisbah “Peranan Baitul Maal Wattamwil (BMT) Terhadap
Upaya Perbaikan Moral Masyarakat di Kawasan Dolly Surabaya”, Vol.01, No 01 Oktober 2014,
Hlm. 124
18
BMT sebagai lembaga keuangan non bank yang beroperasi pada
level paling bawah berperan aktif dan maksimal untuk ikut menggerakan
dan memberdayakan ekonomi rakyat. Menurut Wahyu Dwi Agung BMT
setidaknya tiga peran yang dimainkan BMT dalam membantu
memberdayakan ekonomi rakyat dan sosialisasi sistem syariah secara
bersama antaralain :
a. Sektor finansial, yaitu dengan cara memberikan fasilitas pembiayaan
kepada para pengusaha kecil dengan konsep syariah, serta
mengaktifkan nasabah yang surplus dana untuk menabung.
b. Sektor riil, dengan pola binaan terhadap para pengusaha kecil
manajemen, teknis pemasaran dan lainnya untuk meningkatkan
profesionalisme dan produktivitas, sehingga para pelaku ekonomi
tersebut mampu memberikan konstribusi laba yang proporsional untuk
ukuran bisnis.
c. Sektor religious, dengan bentuk ajakan dan himbauan terhadap umat
Islam untuk aktif membayar zakat dan mengamalkan infaq dan sadaqah,
kemudian BMT menyalurkan ZIS pada yang berhak serta memberi
fasilitas pembiayaan Qardul Hasan (pinjaman lunak tampa beban
biaya).4
BMT merupakan lembaga keuangan berbasiskan masyarakat yang
menganut syariah. Beberapa fungsi BMT dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi masyarakat khususnya
masyarakat kecil.
b. Meningkatkan produktivitas usaha dengan memberikan pembiayaan
kepada para pengusaha kecil yang membutuhkan.
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha disamping
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan penghasilan
masyarakat.
d. Mengarahkan perbaikan ekonomi masyarakat.
4 Wahyu Dwi Agung, ”BMT Dan Pemberdayaan Ekonomi Umat”, Hlm. 6.
19
e. Memobilisasi, mendorong dan mengembangkan potensi dan
kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan
kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan
terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa
krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis
ekonomi. Selain menjadi sektor usaha yang paling besar kontribusinya
terhadap pembangunan nasional, UMKM juga menciptakan peluang kerja
yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat
membantu upaya mengurangi pengangguran. UMKM bergerak di berbagai
sektor ekonomi namun yang paling dominan bergerak di bidang pertanian
(agribisnis).5
Kriteria Usaha menurut Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu:
a. Usaha Mikro
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
b. Usaha Kecil
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
5 Singgih Muheramtohadi, Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah “Peran Lembaga
Keuangan Syariah dalam Pemberdayaan UMKM di Indonesia” Vol 8 No 1 Hlm. 73
20
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
c. Usaha Menengah
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000. 000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
3. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan merupakan aktivitas Bank syariah dalam menyalurkan
dana kepada pihak lain selain Bank berdasarkan prinsip syariah.
Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan
yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana.6
Murabahah merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang
dilakukan oleh perbankan syariah, baik untuk kegiatan usaha yang bersifat
produktif, maupun yang bersifat komsumtif. Murabahah atau disebut juga
bai’ bitsmanil ajil. Kata murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan),
sehingga murabahah berarti saling menguntungkan, secara sederhana
murabahah berarti jual beli barang ditambah keuntungan yang disepakati.
Jual beli murabahah adalah pembelian oleh satu pihak untuk kemudian
dijual kepada pihak lain yang telah mengajukan permohonan pembelian
terhadap suatu barang dengan keuntungan atau tambahan harga yang
transparan. Murabahah adalah jual beli barang dengan harga asal dengan
tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam kontrak murabahahpenjual
harus memberitahukan harga pokok produk yang ia beli dan
6 Drs.Ismail,perbankan syari’ah,(Jakarta:Kencana Pernada Media Group,2011),
Hlm..105-106
21
keuntunganya. Murabahah merupakan akad yang paling banyak dilakukan
pada perbankan syariah, hal ini dikarenakan akad ini lebih mudah
diaplikasikan dan memiliki risiko yang relatif kecil jika dibandingkan
dengan akad pembiayaan yang lain.
Dalam penyaluran pembiayaan berdasarkan akad Murabahah, bank
bertindak sebagai pihak penyedia dana dalam kegiatan transaksi
murabahah dengan nasabah. Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh
harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. Apabila telah
ada kesepakatan antara bank dan nasabahnya, maka bank wajib
menyediakan dana untuk merealisasikan penyediaan barang yang dipesan
nasabah.7
Penggunaan Akad Murabahah :
a. Pembiayaan murabahah merupakan jenis pembiayaan yang sering di
aplikasikan dalam bank syariah, yang pada umumnya digunakan dalam
transaksi jual beli barang investasi dan barang-barang yang di perlukan
oleh individu.
b. Jenis penggunaan pembiayaan murabahah lebih sesuai untuk
pembiayaan investasi dan konsumsi. Dalam pembiayaan investasi, akad
murabahah sangat sesuai karena ada barang yang akan di investasi oleh
nasabah atau akan ada barang yang menjadi objek investasi. Dalam
pembiayaan konsumsi, biasanya barang yang akan dikonsumsi oleh
nasabah jelas dan terukur.
c. Pembiayaan murabahah kurang cocok untuk pembiayaan modal kerja
yang diberikan langsung dalam bentuk uang.
Adapun barang yang boleh digunakan sebagai objek jual beli yaitu
seperti rumah, kendaraan bermotor atau alat transportasi, pembelian alat-
alat industri, pembelian pabrik, gudang, dan asset tetap lainnya, pembelian
asset yang tidak bertentangan dengan syariah Islam. Tujuan Murabahah
tidak digunakan sebagai modal pembiayaan selain untuk tujuan nasabah
memperoleh dana guna membeli barang yang diperlukannya. Apabila
7 Dr.A.Wangsawidjaja Z.,S.H.,M.H,Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta:PT Gramedia
Pustaka Utama,2012), Hlm.201
22
untuk tujuan lain selain untuk membeli barang, murabahah tidak boleh
digunakan.
Murabahah pada prinsipnya adalah jual beli dengan keuntungan,
hal ini bersifat dan berlaku umum pada jual beli barang-barang yang
memenuhi syarat jual beli murabahah. Murabahah memiliki dua jenis,
yaitu:
a. Murabahah tanpa pesanan yaitu ada pembeli atau tidak adanya pembeli,
bank syariah menyediakan barang.
b. Murabahah berdasarkan pesanan yaitu bank syariah baruakan
melakukan transaksi jual beli apabila ada yang memesan barang.
Adapun rukun akad murabahah yaitu sebagai berikut :
a. Penjual Adalah pihak yang memiliki objek barang yang akan diperjual
belikan. Dalam transaksi perbankan syariah, maka pihak penjualnya
adalah bank syariah.
b. Pembeli Merupakan pihak yang ingin memperoleh barang yang
diharapkan, dengan membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual.
Pembeli dalam aplikasi bank syariah adalah nasabah.
c. Objek Jual Beli Merupakan barang yang akan digunakan sebagai objek
transaksi jual beli.
d. Harga Setiap transaksi jual beli harus disebutkan dengan jelas harga jual
yang disepakati antara penjual dan pembeli.
e. Ijab Kabul Merupakan kesepakatan penyerahan barang dan penerimaan
barang yang diperjualbelikan. Ijab Kabul harus di sampaikan secara
jelas atau dituliskan untuk ditandatangani oleh penjual dan pembeli.
Adapun syarat dari akad murabahah yaitu sebagai berikut:
a. Pihak yang berakad Pihak yang melakukan akad harus ikhlas dan
memiliki kemampuan untuk melakukan transaksi jual beli, misalnya
sudah cakap hukum.
b. Obyek jual beli Barangnya ada atau ada kesanggupan dari penjual untuk
mengadakan barang yang akan dijual. Bila barang belum ada, dan
23
masih akan diadakan, maka barang tersebut harus sesuai dengan
pernyataan penjual (jenis,spesifikasi, dan kualitasnya).8
B. Hasil Temuan
Dengan adanya lembaga keuangan syariah yang pada umumnya
banyak dijumpai dengan nama BMT banyak memberikan peraan terhadap
masyaraka sekitar. BMT disini memberikan peran sebagai lembaga yang
membantu perekonomian masyarakat yang utamanya dalam hal pembiayaan
modal kerja. Banyak masyarakat sekitar yang kesulitan dalam memulai usaha
karena masalah modal. Dengan hal tersebut dirasa peran BMT sangat
dibutuhkan untuk mengembangkan UMKM masyarakat di sekitar BMT.
Namun dalam penerapan pembiayaan modal kerja dengan akad
murabahah ini dirasa masih kurang sesuai degan teori yang berlaku. Karena
kondisi masyarakat yang kurang memahami pengetahuan dan wawasan
mengenai akad tersebut, ke-efisienan waktu yang dimiliki nasabah. Banyak
nasabah yangmeminta pembiayaan dengan bentuk tunai, bukan dalambentuk
barang. Sehingga sebagai jalan keluar pihak BMT mewakilkan
pembelianbarang kepada nasabahnya untuk membeli barang tersebut atas
dasar kepercayaan, ukhuwah islamiyyah dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Proses pembiayaan murabahah bil wakalah ini dirasa menjadi lebih
praktis, karena mempermudah pihak BMT didalam menyediakan barang yang
hendak dijadkan objek pembiayaan, tanpa harus mencari supplier penyedia
barang yang sesuai dengan yang diinginkan nasabah. Selain dalam hal objek
pembiayaan, hemat waktu menjadi keuntungan lain. Pencarian da pembelian
barang yag dijadikan objek pembiayaan oleh BMT akan memakan waktu
yang cukup lama, belm lagi apabila pihak BMT kekurangan orang untuk
melakukan pekerjaan tersebut.
Namun tidak semua objek pembiayaan diwakilkan kepada nasabah,
tergantung kesepakata nasabah dengan pihak BMT yang tentunya tidak
memberatkan pihak satu sama lain. Contohnya seperti pembiayaan modal
8 Dr.Ismail, MBA.,AK,Perbankan Syariah Edisi Pertama(Jakarta:Kencana Prenamedia
Group,2011),Hlm..37
24
kerja pada UMKM dengan usaha cetak sablon pakaian milik Bapak Sukoyo .
Beliau mempercayakan objek pembiayaan kepada pihak BMT untuk
membelikan mesin sablon. Yang tentunya dengan kesepakatan margin yang
telah ditentukan. Ada juga pemilik usaha bakso Ibu Lis, beliau juga
mempercayakan untuk membelikan peralatan usaha bakso kepada pihak BMT
pada awal pendirian usahanya. Dan sampai sekarang masih terus
berkembang.
Dengan berbagai kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa BMT
memiliki peranan penting terhadap perkembangan UMKM disekitarnya. Hal
ini dapat dilihat usaha- usaha kecil disekitar BMT masih terus berkembang
sampai sekarang. Dengan pemanfaatan pembiayaan modal kerja dirasa
mempermudah dan meringankan masyarakat dalam menjalankan usahanya.
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembiayaan modal kerja dengan akad murabahah di BMT Makmur
Sejahtera adalah pembiayaan modal kerja dengan sistem jual beli dimana
pihak BMT Makmur Sejahtera memberikan fasilitas terhadap pembiayaan
anggotanya untuk pembelian barang yang digunakan sebagai modal usaha.
BMT Makmur sejahtera membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya
kepada anggota dengan sejumlah margin yang telah disepakati bersama. BMT
Makmue Sejahtera banyak memberikan kontribusi peran terhadap masyarakat
sekitar. Terutama dalam kemajuan perkembangan UMKM sekitar wilayah
BMT. Hal itu dirasa dapat memperbaiki perekonomian masyarakat.
Namun disamping itu, penerapan akad murabahah dirasa masih
kurang sesuai dengan teori yang berlaku karena suatu kondisi masyarakat.
Penerapan akad murabahah dirasa masih cenderung kearah akad wakalah,
yang mana pihak BMT mewakilkan pembelian barang kepada anggotanya
untuk membeli barang tersebut. Dengan akad ini pihak BMT bertujuan untuk
tolong-menolong di antara sesama manusia. Proses pembiayaan murabahah
bil wakalah ini menjadi lebih praktis karena memudahkan pihak BMT juga
memudahkan anggota karena anggota bisa mencari barang secara langsung
sesuai dengan yang dibutuhkan.
Meskipun tidak sepenuhnya akad yang diterapkan sesuai namun pihak
BMT sangat berperan terhadap perkembangan UMKM disekitar. Peran BMT
sangat banyak dibutuhkan di masyarakat sekitar.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL
Untuk kedepannya diharapkan tetap menjaga kerjasama dan silaturahmi
dengan BMT Makmur Sejahtera, serta memperluas kerjasama dan
silaturahmi dengan lembaga lainnya.
26
2. Untuk instansi atau lembaga tempat PPL
Memberikan arahan atau seminar kepada masyarakat agar kedepannya
para pelaku usaha dapat memanfaatkan dengan baik pembiayaan tersebut
dan tetap meningkatkan pengawasan terhadap nasabah.
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL
Dengan dilaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan diharapkan dapat
menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman sehingga kedepannya
dapat ilmu yang diperoleh ketika melaksanakan Praktik Pengalam
Lapangan di BMT Makmur Sejahtera. Dan terus meng asah dari teori ke
praktik yang sudah di dapatkan agar menjadi bermanfaat sebgai
pembelajaran untuk menjadi tenaga kerja profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Wahyu Dwi.”BMT Dan Pemberdayaan Ekonomi Umat”.
Dr.A.Wangsawidjaja Z.,S.H.,M.H. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama.
Drs.Ismail. 2011. Perbankan Syari’ah. Jakarta:Kencana Pernada Media Group.
Dr.Ismail, MBA.,AK, 2011. Perbankan Syariah Edisi Pertama. Jakarta:Kencana
Prenamedia Group
Muheramtohadi, Singgih. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah “Peran
Lembaga Keuangan Syariah dalam Pemberdayaan UMKM di Indonesia”
Vol 8 No 1
Oktavia, Renny. 2014. Jurnal An-Nisbah “Peranan Baitul Maal Wattamwil (BMT)
Terhadap Upaya Perbaikan Moral Masyarakat di Kawasan Dolly
Surabaya”, Vol.01, No 01
Ridwan, Muhammad. 2004.Manajemen Baitul Mal Wa Tamwi. Yogyakarta: UII
Press.
Sumber Lain:
Wawancara dengan Ibu Ucik, selaku pamong dosen BMT Makmur Sejahtera,
tanggal 25 Oktober 2020 pukul 11.00 WIB
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2020
Pada tanggal 05 Oktober Sampai tanggal 06 bulan November Tahun 2020,
bertempat di Lembaga BMT Makmur Sejahtera, telah dilaksanakan PPL Jurusan
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
gelombang III Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan isdentitas sebagai berikut:
Nama : Femi Triningsih
NIM :12401173471
Jurusan : Perbankan Syariah
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Senin, 05 Oktober
2020 11.00
Menghubungi pihak lembaga
BMT (Bu Ucik) terkait observasi
via WhatsApp
2. Selasa, 06 Oktober
2020 08.00-11.00
Mensurvei Tempat dan meminta
izin lembaga.
3. Rabu, 07 Oktober
2020 14.00-16.00
Menyusun bahan wawancara atau
pertanyaan untuk observasi
dengan pihak lembaga.
4. Kamis, 08 Oktober
2020 19.00-21.00
Membuat review pendalaman
PPL Gelombang III
5. Jumat, 09 Oktober
2020 09.00-11.00
Pembukaan PPL IAIN
Tulungagung Gelombang III di
BMT Makmur Sejahtera
6. Sabtu, 10 Oktober
2020 09.00-11.00
Pengenalan lembaga dan
Wawancara ke Dosen Pamong
lembaga
7. Senin, 12 Oktober
2020 08.00-13.00
Mengikuti kegiatan pelayanan di
BMT Makmur sejahtera
8. Selasa, 13 Oktober
2020 08.00-13.00
Menyiapkan beberapa judul
laporan untuk diajukan ke DPL
9. Rabu, 14 Oktober
2020
09.00-
selesai Konsultasi Judul laporan ke DPL
10. Kamis, 15 Oktober
2020 19.00-22.00
Melakukan wawancara kepada
Bu Ucik terkait peran BMT
Makmur Sejahtera di masyarakat
sekitar
11. Jumat, 16 Oktober
2020 13.00-15.00 Menyusun Sebagian Laporan PPL
12. Sabtu, 17 Oktober
2020 14.00-16.00 Melanjutkan resume pendalaman
13. Senin, 19 Oktober
2020 08.00-13.00
Mengikuti kegiatan pelayanan di
BMT Makmur sejahtera
14. Selasa, 20 Oktober
2020 08.00-13.00
Melakukan Rekapitulasi Harian
di BMT Makmur sejahtera.
15. Rabu, 21 Oktober
2020 08.00-13.00
Mengikuti kegiatan pelayanan di
BMT Makmur sejahtera
16. Kamis, 22 Oktober
2020 19.00-21.00 Mengerjakan Bab I laporan PPL
17. Jumat, 23Oktober
2020 20.00-21.00
Melanjutkan mengerjakan Bab I
sampai selesai
18. Sabtu, 24 Oktober
2020 13.00-15.00 Menyusun laporan PPL
19. Senin, 26 Oktober
2020 08.00-13.00
Mengikuti kegiatan pelayanan di
BMT Makmur sejahtera
20. Selasa, 27 Oktober
2020 08.00-13.00
Wawanca terkait masalah yang
diangkat dengan dosen pamong
BMT
21. Rabu, 28 Oktober
2020 08.00-13.00
Mengikuti kegiatan pelayanan di
BMT Makmur sejahtera
22. Kamis, 29 Oktober - OFF /LIBUR
2020 (Maulid Nabi Muhammad SAW)
23. Jumat, 30 Oktober
2020 08.00-11.00
Mempersiapkan Penutupan PPL
di BMT Makmur sejahtera
24. Sabtu, 31 Oktober
2020 13.00-15.00
Mengerjakan LAPORAN bab II
tentang profil lembaga dan
pelaksanaan praktik
25. Senin, 02 November
2020 09.00-11.00
Rapat Penutupan PPL di BMT
Makmur Sejahtera
26. Selasa, 03 November
2020 12.00-13.00 Breafing acara Penutupan PPL
27. Rabu, 04 November
2020 13.00-15.00
Mengerjakan laporan Bab III
tentang analisis temuan studi
28. Kamis, 05 November
2020 09.00-11.00
Penutupan PPL Gel.III IAIN
Tulungagung 2020
29. Jumat, 06 Novemeber
2020 09.00-12.00
Berpamitan ke BMT dan
penyerahan kenang-kenanganan.
Kemudian mengedit video dan
mengecek laporan. .
*) Diisi sampai akhir PPL
Blitar, 9 November 2020
FEMI TRININGSIH
NIM 12401173471
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Femi Triningsih
NIM : 12401173471
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Labib Muzaki Sobir, S.Hum.,M.Pd.I
Tempat PPL : “BMT Makmur Sejahtera Wlingi “ Jl. Arjuno No. 65
Darungan Babadan Wlingi Blitar
Judul Laporan : Penerapan Pembiayaan Modal Kerja Dengan Akad
Murabahah Terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) Di Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Makmur
Sejahtera Wlingi
No Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Konsultasi judul membuat
laporan akhir PPL dengan
judul “ Pengaruh Penerapan
Pembiayaan Modal Kerja
Dengan Akad Murabahah
Terhadap Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) Di Baitul
Maal Wa Tamwil (BMT)
Makmur Sejahtera Wlingi.”
ACC dengan catatan boleh
menggunakan judul
tersebut atau ganti yang
lain.
2. Konsultasi mengenai laporan
PPL
Saran pergantian judul
menjadi “Penerapan
Pembiayaan Modal Kerja
Dengan Akad Murabahah
Terhadap Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM)
Di Baitul Maal Wa
Tamwil (BMT) Makmur
Sejahtera Wlingi.”
3. Konsultasi mengenai laporan
PPL keseluruhan.
Saran untuk membenarkan
sistematika penulisan
laporan.
Tulungagung, November 2020
Labib Muzaki Sobir, S.Hum., M.Pd.I
NIDN. 2016048005
DOKUMENTASI
Foto Bersama Pimpinan dan Karyawan BMT Makmur Sejahtera
Foto Bersama Karyawan BMT Makmur Sejahtera
Proses Wawancara Dengan Dosen Pamong BMT Makmur Sejahtera
Proses Wawancara Dengan Dosen Pamong BMT Makmur Sejahtera
Melayani Nasabah Yang Bertransaksi di BMT Makmur Sejahtera
Rekapitulasi Transaksi Harian di BMT Makmur Sejahtera