41
LAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN REMPAH DAN PEMANIS KELOMPOK 6 ARIF HIDAYATULLAH DESTIA PUSPITASARI WIDYA KUSUMA PUTRA TICKA DRAMAWATI S

Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan ini berisi tentang hasil kegiatan praktikum selama kurang lebih 4 bulan. Aspek yang dibahas adalah tanaman rempah dan pemanis yaitu cengkeh, pala, lada, vanili, dan tebu

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

LAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN REMPAH DAN PEMANIS

KELOMPOK 6

ARIF HIDAYATULLAHDESTIA PUSPITASARI

WIDYA KUSUMA PUTRATICKA DRAMAWATI S

PROGRAM KEAHLIANTEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PRODUKSI PERKEBUNAN

PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2013

Page 2: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman rempah adalah tanaman yang memiliki aroma atau rasa kuat dan digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau penambah rasa dalam masakan. Tanaman rempah yang dibudidayan di Indonesia sebagai tanaman perkebunan antara lain pala, cengkih, lada, dan vanili. Pada tahun 2011 luas perkebunan pala di Indonesia mencapai 122 396 ha, cengkih 485 191 ha, lada 177 490 ha, dan vanili 23 121 ha (Ditjenbun 2013). Tanaman pemanis merupakan jenis tanaman yang memberikan rasa manis dan memberikan sejumlah kalori. Tanaman yang tergolong dalam tanaman pemanis antara lain aren, tebu, dan stevia. Tanaman pemanis yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah tebu. Luas areal perkebunan tebu di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 451 788 ha dengan total produksi 2 267 887 ton (Ditjenbun 2013). Budidaya tanaman rempah dan pemanis tidak hanya bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan akan minyak atsiri dan zat pemanis, komoditas ini juga merupakan sumber devisa negara. Komoditas rempah termasuk high value product yang memiliki nilai per kilogram tinggi sehingga berpotensi memberikan keuntungan tinggi walaupun dalam jumlah sedikit. Dari data Kemenperin (2013) hasil ekspor lada pada tahun 2011 senilai 6 094 100 US dolar. Produksi perkebunan rempah dan pemanis Indonesia masih masih berpotensi ditingkatkan lagi dengan teknik budi daya yang baik. Kegiatan budidaya tanaman rempah dan pemanis meliputi persiapan lahan, pembibitan, pemeliharaan, hingga pemanenan. Oleh karena itu, perlu pemilihan varietas yang unggul, persiapan lahan yang sesuai, pemeliharaan intensif, dan pelaksanaan waktu panen yang tepat agar meningkatkan produktivitas dan hasil yang maksimal.

Tujuan

Tujuan dari kegiatan praktikum tanaman rempah dan pemanis yaitu untuk:

1. Mengetahui jenis-jenis tanaman rempah dan pemanis2. Menjajaki kegiatan budidaya tanaman rempah dan pemanis3. Melakukan pengukuran daya tumbuh dan pertumbuhan tanaman rempah

dan pemanis

Page 3: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

3

TINJAUAN PUSTAKA

Vanili (Vanilla planifolia Andrews)

Menurut (Suwarto 2010) klasifikasi tanaman vanili dikelompokkan sebagai berikut:

Divisi : SpermatophyteKlas : AngiospermaeSubklas : MonocotyledonaeOrdo : OrchidalesFami : OrchidaceaeGenus : VanillaSpesies : Vanilla planifolia Andrews

Akar utama pada dasar batang bercabang dan tersbar pada lapisan atas tanah. Sistem perakaran vanili termasuk dangkal. Akaradventif keluar dari buku-buku , menggantung dan berwarna putih jumlahnya 1-3 dan letaknya berlawanan dengan arah tumbuh daun. Akar juga berfungsi untuk memanjangkan tanaman.

Batang tanaman vanili termasuk batang monopodial yang berbuku-buku, berbentuk silindris, dan bersifat sukulen. Batangnya berkelok-kelok, mudah patah, berwarna hijau dan memiliki stomata sehingga dapat berfotositesis. Panjang batang bisa bermeter-meter. Tanaman vanili hampir tidak mempunyai cabang, dan jika ada hanya 1-2 cabang saja.

Daun tanaman vanili berbentuk memanjang sampai lanset, dengan ujung daun meruncing, sedangkan pangkal daun membulat. Tulang daun bentuknya tidak beraturan dengan jumlah yang banyak. Tangkai daun pendek, tebal, dan beralur menghadap ke atas.

Bunga vanili termasuk bunga majemuk tak terbatas yang keluar dari ketiak daun dan jarang bercabang. Mekarnya bunga umumnya hanya 1-3 bunga setiap harinya. Bunga vanili berlapis lilin, warnanya hijau kekuningan dengan diameter sekitar 10 cm. bunga memiliki tiga kelopak yang bentuknya hampir sama. Kelopak atas disebt dorsal dan kelopak lainnya disebut lateralis. Tanaman vanili mempunyai tiga mahkota, dua helai mahkota bentuknya sama, sedangkan yang lainnya berbeda yang bermodifikasi menjadi bentuk terompet. Putik bunga vanili bersatu dengan benang sari.

Buah vanili menyerupai kapsul dengan tangkai yang pendek. Bentuknya silindris bersudut tiga. Buah ini mengeluarkan aroma jika kering. Buah masak berisi biji dengan satu buah terdiri dari beribu-ribu, bahkan bermiliar-miliar biji. Biji vanili tidak mempunyai lembaga.

Syarat tumbuh. Tanaman vanili dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropis di antara garis 20 ºLU dan 20ºLS pada ketinggian 800-1.200m dpl. Curah hujan yang ideal untuk jenis tanaman merambat ini adalah 1.500-3.000 mm/tahun dengan suhu antara 20-38ºC. menanam vanili sebaiknya pada tanah yang datar, tidak tergenang air, dan tidak becek. Jenis tanah yang cocok untuk ditanami vanili adalah tanah yang berstekstur lempung, berhembus, dan berpasir dengan tingkat keasaman netral hingga agak masam. Vanili juga dapat ditanam tumpangsari dengan kopi atau kelapa seperti yang terjadi di Bali.

Page 4: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

4

Cengkeh (Syzygium aromaticum)Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang

dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Semua bagian tanaman cengkeh mengandung minyak atsiri.

Klasifikasi Tanaman Cengkeh sebagai berikut:Divisi                  : SpermatophytaSubdivisi            : AngiospermaeKelas                  : DicotyledonaeBangsa               : MyrtalesSuku                   : MyrtaceaeMarga                 : SyzygiumJenis                   : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry

Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina). Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut. Pada ujung daun terdapat bunga. Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari satu daun.

Batang dari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10-15 m. Batang berbentuk bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-cabang yang dipenuhi banyak ranting atau dapat dikatakan lebat rantingnya. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan dari rantingnya dapat dikatakan monopodial karena masih dapat dibedakan antara batang pokok dan cabangnya. Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas (patens). Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun. Tangkainya kira-kira 1-2,5 cm.

Sistem akarnya tunggang, akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar lembaga) yang kemudian bercabang-cabang. Bentuk akar tunggangnya termasuk berbentuk tombak (fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-kecil. Akar kuat sehingga bisa bertahan sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Akarnya biasanya mampu masuk cukup dalam ke tanah.Perakaran pohon cengkeh relatif kurang berkembang,tetapi bagian yang dekat permukaan tanah banyak tumbuh bulu akar.Bulu akar tersebut berguna untuk menghisap makanan

Biji. Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun. Bijinya terdiri dari kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus seminis). Walaupun dalam jangka 20 tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan. Hal ini dikarenakan kualitasnya telah menurun dan tidak dapat digunakan lagi untuk industri, misal rokok.

Page 5: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

5

Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek dan bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai bunga). Bunga cengkeh termasuk bunga majemuk yang berbatas karena ujung ibu tangkainya  selalu ditutup bunga. Bunga terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu tangkai (pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum). Bunga cengkeh adalah  bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus) dan betina (flos femineus). Dasar bunganya (repectaculum) menjadi pendukung benang sari dan putik (andoginofor).

Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang ikut ambil bagian dalam pembentukan buah.

Buah cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya secara umum tersusun atas bagian-bagian secara umum pada kulit buah antara lain epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Selain itu ada septum dan ovarium.

Tebu (Saccharum officinarum L.)Tanaman tebu sangat cocok tumbuh di dataran rendah. Tanaman ini hanya

dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Menurut Suwarto dan Octavianty tanaman tebu dikelompokkan sebagai berikut:

Divisi : SpermatophytaSubdivisi : AngiospermaeKelas : MonocotyledonaeOrdo : GraminalesFamili : GramineaeGenus : SaccharumSpesies : Saccharum officinarum L.Tanaman tebu memiliki sistem perakaran serabut. Batangnya berbentuk

silinder, beruas-ruas, dan berwarna hijau hingga hijau kekuningan. Di sepanjang batang terdapat lapisan lilin yang licin dan agak mengkilap. Batangnya memiliki cincin yang tumbuh melingkar. Selain itu, ada bagian tanaman yang disebut mata. Mata terletak pada bekas pangkal pelepah. Umumnya mata berbentuk bulat hingga oval. Mata memiliki sayap yang berukuran sama lebar atau tidak.

Daun berbentuk paanjang dengan tulang daun sejajar, seperti daun padi. Daun memiliki bulu-bulu yang berfungsi untuk menghalau serangga penggangu. Warna daun umumnya hijau, tetapi ada juga yang berwarna hijau tua atau hijau kekuningan. Ukuran lebar daun sekitar 4-7 cm. Biasanya daun-daun yang sudah tua/kering diklentek atau dikelupas saat umur 7 bulan atau 4 minggu sebelum panen.

Syarat tumbuh. Tanaman tebu tumbuh optimal pada daerah dataran rendah yang kering dengan ketinggian kurang dari 500 m dpl dan iklim panas yang lembab pada suhu 25o-28oC. agar tanaman tebu mengandung kasar gula yang tinggi, harus diperhatikan musim tanamnya. Saat masih muda, tanaman tebu memerlukan banyak air, sedangkan saat mulai tua memerlukan musim kemarau

Page 6: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

6

yang panjang. Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2 000 mm per tahun. Selain itu, tebu cocok ditanam pada tanah yang tidak terlalu masam dengan pH di atas 6.4.

Lada (Piper nigrum L.)Menurut (Suwarto 2002) klasifikasi tanaman lada secara rinci adalah

sebagai berikut:Divisi : SpermatophyteKlas : AngiospermaeSubklas : DicotyledoneaeOrdo : PyperalesFami : pyperaceaeGenus : PiperSpesies : Piper nigrum L.Akar. Tanaman lada memiliki akar tunggang, namun saat ini tidak

ditemukan pada tanaman lada. hal demikian terjadi karena pembiakannya dilaksanakan melalui stek sehingga yang ada hanyalah akar lateral. Berdasarkan fungsinya, tanaman lada mempunyai dua macam akar, yaitu akar yng berada di bawah permukaan tanah yang berfungsi untuk menyerap unsure hara dan akar yang terdapat pada buku-buku sulur panjat yang biasa disebut akar lekat, berfungsi untuk melekatkan tanman pada penegak. akar lateral mempunyai ketebalan lebih kurang 30cm. panjang akar dapat mencapai 3-4 m. Perakaran sangat peka terhadap genangan air yang berkepanjangan.

Batang. Batang lada disebut sulur dan dapat dibedakan dalam tiga bagian yaitu : sulur panjat yang merupakan batng utama ( batang primer) yang rumbuh ke atas dan menempel pada tiang atau pohon penegak atau tajar. batang utama ini memiliki ruas pendek 2-10 cm, dan memiliki banyak akar lekat pada buku-bukunya, sulur atau cabang ini tidak menghasilkan buah. sulur panjang (cabang sekunder) adalah cabang yang keluar dari batang utama. sulur pendek (cabang buah) merupakan sulur atau cabang yang keluar dari sulur panjang. Sifat cabang ini adalah berukuran sedang, ruasnya pendek, pada buku-buku tidak terdapat akar.

Daun. Daun lada berbentuk sederhana, tunggal, berbentuk bulat telur, yang meruncing pada pucuknya, bertangkai panjang 2-5cm dan membentuk aluran di atasnya. ukuran daun dengan panjang 8-20 cm dan lebar 4-12 cm. Berurat 5-7 helai, warn hijau tua, mengkilau dibagian atasnya dan memucat dibagian bawah.

Bunga. Bunga lada merupakan bunga majemuk berbentuk malai atau untai (amentum). malai menggantung ke bawah dengan panjang yang berpariasi 3-25 cm, tidak bercabang, berporos tunggal dan ditumbuhi bunga-bunga kecil yang berjumlah 150 lebih. Bunga tumbuh berhadapan dengan daun dari cabang buah plagiotropis yang muncul dari cabang sekunder. lada ada yang berbunga betina saja, berbunga jantan saja, atau hermaprodit. Bakal buah berbentuk bulat, bersel tunggal, bertelur tunggal. Putik terdiri dari 3-5 di hiasi dengan titik-titik gelembung putih ( papilla). Bunga mulai membuka dari bagian bawah atau pangkal malai terus naik ke atas atau ujung malai dan selesai setelah 7-8 hari. Bunga lada bersifat protogeni, proses perkembangbiakannya dengan cara menghasilkan kuncup.

Page 7: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

7

Buah. Buah lada tidak bertangkai atau duduk, berbiji tunggal, berbentuk bulat atau agak lonjong, umumnya berdiameter 4-6mm, berdaging, kulitnya berwarna hijau apabila masih muda dan berubah warna menjadi merah apabila sudah masak. Biji lada berbentuk bulat, berwarna krem dan dengan ukuran yang berfariasi rata-rata 3-4 mm, embrionya sangat kecil. bobot 100 butir biji lada berkisar antara 3-8 gram, rata-rata bobot 4.5 gram tergolong normal.

Iklim. Tanaman lada mempunyai lintasan fotosintetis c-3. curah hujan yang dikehendaki tanaman lada adalah 2000-3000 mm pertahun dengan rata-rata 2300 mm per tahun. Curah hujan harian antara 20-50 mm, dengan rata-rata 177 hari hujan dalam setahun. Suhu yang cocok untuk tanaman lada adalah antara 20ºC-34 ºC dengan kisaran terbaik antara 21-27 ºC di pagi hari dan 26-32 ºC di sore hari. Kelembaban udara nisbi antara 50-100%, kisaran untuk pertumbuhan optimal adalah 60-80%.

Tanah. Tanaman lada dapat tumbuh pada tanah podzolik, andosol, latosol, grumosol, dan regosol yang memiliki tingkat kesuburan dan drainase yang baik. Tekstur tanah tanaman lada adalah liat berpasir dengan pH 5.5-5.8. Untuk dapat berproduksi dengan baik tanaman lada menghendaki tanah yang subur dengan solum yang dalam, dan mempunyai daya memegang air cukup tinggi. Tanaman lada merupakan tanaman yang rakus unsure hara. susunan kimia tanah yang baik untuk tanaman lada adalah 0.226% N, 0.29% PO5, 0.4% K2O, 0.18% MgO dan 0.5% CaO dengan kemasaman tanah antara 5.5-5.9.

Pala (Myristica FragransHoutt) Klasifikasi tanaman pala sebagai berikut:Divisi : MagnoliophytaKlas : MagnoliopsidaOrdo : MagnolialesFamili : MyristicaceaeGenus : MiristicaSpesies : Miristica fragransDaun. Umumnya, ukuran daun pala jantan lebih kecil daripada daun pala

betina. Warna bagian bawah hijau kebiru-biruan muda, sedangkan bagian atasnya hijau tua. Menurut para pakar tanaman, daun pala mengandung minyak atsiri tetapi jumlahnya tidak begitu banyak.

Batang Pokok. Jika dalam kondisi sehat, batang pokok bisa tumbuh mencapai ketinggian lebih dari 18-20 meter. Tumbuhnya tegak dengan bentuk bulat agak berbonggol-bonggol. Batang pokok biasanya memiliki cabang primer dengan bentuk hampir serupa. Biasanya cabang primer tumbuh membentuk krans (karangan) melingkari batang pokok. Kulit batang pokok umumnya berwarna abu-abu kelam atau hijau tua dengan hiasan mahkota pohon berbentuk piramid yang indah.

Bunga. Pada dasarnya, tanaman pala dapat berumah dua (dioecus). Ini artinya ada tanaman yang berbunga betina dan ada yang hanya berbunga jantan. Namun biasanya tanaman pala berkelamin dua (hermaprodit), bunga jantan dan bunga betina bisa terdapat dalam satu pohon. Bunga pala berbentuk malai (tandan), termasuk bunga majemuk. Malai bunga jantan terdiri dari 1-10 bunga, sementara malai bunga betina hanya 1-3 bunga.

Page 8: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

8

Biji. Pala termasuk kelas tanaman berbiji tunggal, berkeping dua dan dilindungi oleh tempurung. Beberapa diantaranya berbentuk bulat telur dan lonjong. Jika sudah tua, warnanya berubah menjadi coklat tua, kering dan permukaannya licin. Jika masih muda, permukaannya keriput, beralur dengan warna coklat muda di bawahnya dan coklat tua diatasnya. Tempurung biji dibungkus oleh fuli atau bunga pala.

Iklim. Tanaman pala membutuhkan iklim yang panas dengan curah hujan yang tinggi lebih dari 100 mm/bulan.Curah hujan yang baik bagi pertumbuhan tanaman pala lebih kurang 2175 – 3550 mm/tahun. Tanaman dapat beradaptasi pada suhu udara lingkungan 25-300C, Tanaman pala tergolong jenis tanaman yang bisa beradaptasiterhadap daerah panas dan lembab.

Angin. Tanaman pala peka terhadap tiupan angin yang kencang karena menggangu penyerbukan buah, tetapi juga dapat mengakibatkan buah dan pucuk-pucuk tanaman berguguran sebelum waktunya. Ada baiknya menanam tanaman pelindung diperkebunan pala. Namun, penanaman tanaman pelindung yang terlalu rapat dapat menggangu pertumbuhan tanaman pala itu sendiri karena persaingan dalam mendapatkan unsur hara.

Media Tanam. Tanaman pala berumur panjang dapat mencapai ketinggian 18 meter dengan membentuk akar tunggang yang cukup dalam. Bahkan ukuran kedalaman akar hampir sama dengan tinggi pohon.Tanaman ini membutuhkan tanah yang cerul (poros) dalam arti tanah yang gembur, subur, mudah menyimpan air dan sangat cocok padatanah vulkanis yang mempunyai drainase dan aerasi yang baik, tidak pecah ketika musim kemarau. Perakaran lateral yang letaknya dangkal tidak tahan terhadap genangan air yang lama pada tanah ketika musim hujan, karena memudahkan pembusukan akar. Tanaman palatumbuh baik di tanah yang bertekstur pasir sampai lempung dengan kandunganbahan organik yang tinggi.pH tanah yang cocok untuk tanaman pala adalah 5,5 – 6,5.

Ketinggian Tempat. Tanaman pala dapat tumbuh baik di daerah yang mempunyai ketinggian 500-700 mdpl. Ini merupakan ketinggian tempat yang optimal bagi pertumbuhan pala. Jika tumbuh pada ketinggian di atas 700 m, produktivitas tanaman akan rendah.

Gamal (Gliricidia sepium)Gamal adalah nama sejenis perdu dari kerabat polong-polongan. sering

digunakan sebagai pagar hidup atau peneduh, perdu atau pohon kecil ini merupakan salah satu jenis leguminosa multiguna yang terpenting setelah lamtoro. Adapun klasifikasi gamal seperti berikut:

Divisi : MagnoliophytaKlas : MagnoliopsidaOrdo : FabalesFamili : FabaceaeGenus : GliricidiaSpesies : Gliricidia sepiumBatang tanaman gamal tinggi bias mencampai 12 m, tanaman gamal

biasanya bercabang banyak dengan tinggi 2-15m, dengan diameter batang 15-30 cmkulit batang halus dan beralur. Daun tanaman gamal majemuk menyirip ganjil, daun berhadapan dan menyamping, panjang 15-40 cm, ibu tangkai daun (rachis)

Page 9: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

9

ramping, kuning kehijauan, dan berambut. Anak daun berjumlah 7-17 dengan posisi saling berhadapan kecuali di bagian ujung ibu tangkai, berbentuk jorong atau lanset, panjang tiap anak daun 3-6 cm dan lebar 1.5-3 cm, pangkal daun membulat atau runcing, sedangkan ujung daun meruncing, daun tipis, panjang tangkai anak daun 5 mm.

Karangan bunga berupa malai berisi 25-50 kuntum, 5-12 cm panjangnya. panjang tiap bunga sekitar 2cm, serta memiliki panjang tangkai bunga 8-12 mm dan kecil. Kelopak daun berbentuk lonceng, bergigi 5, Bunga berkelopak 5, hijau terang, dengan mahkota bunga putih ungu dan 10 helai benangsari yang berwarna putih. Umumnya bunga muncul di akhir musim kemarau, tatkala pohon tak berdaun. Benang sari 10, 9 benang sari menyatu dan satu lainnya terpisah. Terdapat tangkai putik, dengan kepala putik berwarna keputihan. Buah polong berbiji 3-8 butir, pipih memanjang, 10-15 cm dan lebar 1.2-1.5-2 cm, tangkai buah kecil, kulit buah dewasa terpuntir ketika terbuka. Satu buah mengandung 4-10 biji, biji berbentuk jorong, panjangnya sekitar 10 mm, mengkilap, dan berwarna merah kecoklatan.

tanaman gamal tumbuh pada daerah beriklim sub-lembap yang memiliki curah hujan tahunan sebesar 900-1500mm, dengan lima bulan masa kering. Rata-rata suhu minimum tahunannya berkisar pada 20-29°C, dan rata-rata suhu maksimumnya di bawah 42°C. Berdasarkan ketinggian, tumbuhan ini tersebar dari batas permukaan air laut hingga 1500 m.

METODELOGI

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu

Waktu pelaksanaan kegiatan praktikum rempah dan pemanis dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 September 2013 sampai tanggal 30 Desember 2013. Praktikum dilaksanakan pada tahun ajaran semester ganjil (semester 5).

Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan kegiatan praktikum rempah dan pemanis bertempat di Cikabayan, Kampus IPB Dramaga.

B. Alat dan bahanAlat: Cangkul, Ember, Gunting, Stek, Polybag, Garpu, Koret, Ajir, Gembor, Knapsack, Meteran, Penggaris, Sungkup, Bambu, Tali, Raffia, Parang

Bahan: Bibit LadaBibit VaniliGamalBibit Cengkih

Page 10: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

10

Bibit PalaBibit TebuBenih PalaBenih CengkihPupuk KandangPupuk NPK, MgAirDithaneRootonePelepah Kelapa Sawit

C. Cara Kerja

Metode pembibitan lada1. Media tanam disiapkan terlebih dahulu untuk memenuhi polybag

berukuran 25x25 sebanyak 40 polybag, tanah digemburkan, kemudian tanah yang telah diolah ditambahkan pupuk kandang sebanyak 1 karung dengan perbandingan 3 : 1 (3 ember tanah : 1 ember pupuk kandang).

2. Sungkup dibuat dengan ukuran panjang 5 m dan lebar 120 cm 3. Kemudian, polybag diisi dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk4. Bibit stek lada yang akan ditanam sebelumnya dioles dengan rootone.5. Kemudian, masing-masing polybag ditanam 1 bibit stek batang lada.6. Letakkan polybag yang telah ditanam bibit dibawah sungkup yang telah

disiapkan, kemudian susun rapi.7. Media tanam disiram air sampai jenuh dan kemudian media tanam

disemprot menggunakan bahan dittane.8. Kemudian sungkup ditutup dan pengamatan dilakukan setiap minggu.

Metode Pembibitan Vanili1. Media tanam disiapkan terlebih dahulu untuk memenuhi polybag

berukuran 25x25 sebanyak 40 polybag, tanah digemburkan, kemudian tanah yang telah diolah ditambahkan pupuk kandang sebanyak 1 karung dengan perbandingan 3 : 1 (3 ember tanah : 1 ember pupuk kandang).

2. Sungkup dibuat dengan ukuran panjang 5 m dan lebar 120 cm 3. Kemudian, polybag diisi dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk4. Bibit stek vanili yang akan ditanam sebelumnya dioles dengan rootone.5. Kemudian, masing-masing polybag ditanam 1 bibit stek batang vanili.6. Letakkan polybag yang telah ditanam bibit dibawah sungkup yang telah

disiapkan, kemudian susun rapi.7. Media tanam disiram air sampai jenuh dan kemudian media tanam

disemprot menggunakan bahan dittane.8. Kemudian sungkup ditutup dan pengamatan dilakukan setiap minggu

dengan mengukur tinggi tunas vanili.9. Pengamatan dilakukan setiap minggu.

Page 11: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

11

Metode Pembibitan Cengkih1. Media tanam disiapkan terlebih dahulu, lalu tanah tersebut digemburkan

untuk memenuhi polybag sebanyak 25 polybag. Kemudian masukkan tanah tersebut ke media tanam.

2. Lalu bahan tanam disiapkan berupa benih cengkih sebanyak 25 biji.3. Benih tersebut ditanam di media tanam.4. Selanjutnya media tanam yang sudah selesai ditanam, diletakkan dibawah

sungkup, dan disusun rapi.5. Kemudian, disiram dengan air sampai jenuh dan media tanam disemprot

menggunakan bahan dittane.6. Kemudian sungkup ditutup dan pengamatan dilakukan setiap minggu

dengan mengukur tinggi tunas dari atas kotiledon benih cengkih..7. Pengamatan dilakukan setiap minggu.

Metode Pembibitan Pala1. Media tanam disiapkan terlebih dahulu, lalu tanah tersebut digemburkan

untuk memenuhi polybag sebanyak 25 polybag. Kemudian masukkan tanah tersebut ke media tanam.

2. Lalu disiapkan bahan tanam berupa benih pala sebanyak 25 biji.3. Sebelum ditanam benih pala direndam terlebih dahulu, lalu bagian

belakang biji dikerok sedikit, kemudian ditanam dengan posisi miring dimana bagian yang terkerok dibagian atas.

4. Selanjutnya media tanam yang sudah selesai ditanam, diletakkan dibawah sungkup, dan disusun rapi.

5. Kemudian, disiram dengan air sampai jenuh dan media tanam disemprot menggunakan bahan dithane.

6. Kemudian sungkup ditutup dan pengamatan dilakukan setiap minggu dengan mengukur tinggi tunas dari atas kotiledon benih pala.

7. Pengamatan dilakukan setiap minggu.

Metode Penanaman lada

1. Lubang tanam dibuat terlebih dahulu dengan ukuran 60cmx60cmx60cm, tanah top soil dan sub soil dipisahkan, tanah top soil dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 1/5 dan pupuk SP-36 sebanyak 100gram.

2. Bibit lada sebelum ditanam diletakkan ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, tujuannya agar tanaman tidak terjadi transpirasi.

3. Lalu, tanah sub soil dimasukkan kembali ke lubang tanam.4. Media tanam dimasukkan kedalam ember yang berisi air agar tanah

beserta bibitnya yang terdapat pada polybag mudah terlepas dan siap untuk ditanam. Tanah top soil yang sudah dicampur pupuk ditaruh diatas tanaman.

5. setelah ditanam, tanaman lada diberi naungan dengan menggunakan pelepah kelapa sawit dikedua sisinya.

6. Pemeliharaan dan pengamatan dilakukan setiap minggu dengan menghitung jumlah daun.

Page 12: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

12

Metode Penanaman Cengkih1. Lubang tanam dibuat terlebih dahulu dengan ukuran 60cmx60cmx60cm,

tanah top soil dan sub soil dipisahkan, tanah top soil dicampur dengan pupuk SP-36 sebanyak 100gram dan furadan sebanyak 10gram per tanaman.

2. Jarak tanam cengkih 8mx8m atau disesuaikan dengan kondisi lapangan.3. Tanah sub soil dimasukkan kembali ke lubang tanam .4. Bibit cengkih ditanam kedalam lubang tanam, kemudian tutup dengan

tanah top soil yang sudah dicampur pupuk SP36 sebelumnya.5. Setelah ditanam, pupuk furadan ditaburkan didekat batang cengkih.6. Pemeliharaan dan pengamatan dilakukan setiap minggu.

Metode Penanaman Pala1. Lubang tanam dibuat terlebih dahulu dengan ukuran 60cmx60cmx60cm,

tanah top soil dan sub soil dipisahkan, tanah top soil dicampur dengan 1/5 pupuk kandang, pupuk SP-36 sebanyak 100gram per tanaman.

2. Tanah sub soil dimasukkan kembali ke lubang tanam .3. Bibit pala ditanam kedalam lubang tanam, kemudian tutup dengan tanah

top soil yang sudah dicampur pupuk SP36 sebelumnya.4. Pemeliharaan dan pengamatan dilakukan setiap minggu.

Metode Penanaman Tiang Panjat1. Tanaman gamal disiapkan sebanyak 11 stek gamal dengan diameter

masing-masing 5cm. Stek dibersihkan dari daun-daun dan pada ujung batang dipotong miring.

2. Lubang tanam disiapkan dengan ukuran yang disesuaikan, kemudian stek gamal tersebut siap untuk ditanam didalam lubang tanam.

3. Setelah selesai ditanam, stek gamal disiram dengan air sampai jenuh.4. Pemeliharaan dan pengamatan dilakukan setiap minggu.

Metode Penanaman Vanili1. Bahan tanam disiapkan sebanyak 11 bibit sesuai dengan jumlah tiang

panjat yang telah ditanam sebelumnya. Jumlah daun pada tunas vanili minimal 4-5 daun.

2. Kemudian, dilakukan circle weeding untuk membersihkan sekitar tempat tanam vanili.

3. Lubang tanam dibuat selebar mata cangkul. Tanah dicampur dengan ½ ember pupuk kandang dan 50 gram SP36 per-tanaman.

4. Vanili ditanam dengan posisi miring didalam lubang tanam mendekati gamal sebagai tiang panjatnya. Tutup kembali tanaman dengan tanah.

5. Tanaman vanili yang sudah selesai ditanam diikatkan ke tiang panjat.

Page 13: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

13

Metode Persiapan Lahan Tebu1. Panjang juringan diukur sepanjang 9m dan dengan lebar 60cm, juringan

digali sepanjang ukuran yang telah diukur sebelumnya sebagai tempat tanam tebu.

2. Tanah top soil dan sub soil dipisahkan, tanah top soil dicampur dengan pupuk SP36.

3. Setelah selesai, lahan tebu siap untuk ditanam.

Metode Penanaman Tebu1. Lubang juringan yang telah dibuat sebelumnya dibersihkan, dibersihkan

dari gulma, dirapikan kembali lubangnya, dan tanahnya dicampur dengan pupuk SP36, serta merapikan kembali aluran selokan airnya.

2. Bibit tebu yang akan ditanam dipersiapkan, bibit tebu berupa batang tebu yang dipotong-potong seukuran dua mata tunas.

3. Setelah bibit sudah siap tanam, bibit tersebut direndam dalam larutan dittane selama 15 menit.

4. Kemudian, bibit siap ditanam pada juringan sepanjang 9m, setiap 1m bibit tebu yang ditanam sebanyak 3 potongan batang dengan posisi tanam mata tunas menghadap keatas dengan posisi sejajar.

5. Selesai tanam, tutup kembali bibit dengan tanah.

Metode Pemeliharaan Lada1. Pemeliharaan dilakukan dengan metode circle weeding, membersihkan

gulma disekitar tanaman lada dengan diameter lingkarannya 100cm dan menggunakan pupuk Nitrogen 10gram, SP-36 15gram, KCL 10gram, dan Mg 15gram per-tanaman.

2. Setelah selesai dibersihkan, pupuk ditaburkan secara melingkar dengan jarak 20cm dari batang tanaman lada.

3. Pengamatan lada dilakukan setiap minggu dengan menghitung jumlah daunnya, pemupukan dilakukan 2 kali dengan menggunakan pupuk yang sama, tetapi pada pemupukan pertama, penempatan pupuk dipisah, pupuk urea ditaburkan terlebih dahulu baru kemudian menaburkan pupuk yang lain. Pada pemupukan yang kedua, pupuk dicampur semua kemudian ditaburkan disekitar tanaman.

Metode Pemeliharaan Pala1. Pemeliharaan dilakukan dengan metode circle weeding, membersihkan

gulma disekitar tanaman pala dengan diameter lingkaran 2m dan menggunakan pupuk SP36 sebanyak 100gram, KCL sebanyak 100gram, dan urea sebanyak 100gram pertanaman.

2. Setelah selesai dibersihkan, pupuk ditaburkan secara melingkar dengan jarak 25cm dari batang pala.

Page 14: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

14

Metode Pemeliharaan Tiang Panjat1. Pemeliharaan dilakukan dengan metode strip weeding, membersihkan

gulma disekitar tanaman gamal dengan jari jari 50cm .2. Pembersihan dilakukan disepanjang gawangan tanaman gamal.

Metode Pemeliharaan Cengkih1. Pemeliharaan dilakukan dengan metode circle weeding, membersihkan

gulma disekitar tanaman pala dengan diameter lingkaran 2m.2. Setelah selesai dibersihkan, tanaman disemprot dengan menggunakan

larutan dithane.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Data yang diamati pada praktikum rempah dan pemanis bersasal dari kegiatan praktikum budidaya pala, lada, cengkih, vanili, dan tebu. Berikut adalah tabel hasil pengamatan yang dilakukan selama 3 bulan.

A. Pala

Tabel 1 Pertumbuhan Jumlah Daun pada Bibit Tanaman Pala

No ∑ daun0 MST 1 MST 2 MST 3 MST 4 MST

1 11 11 7

Tidak diamati

-2 32 43 44 323 17 20 19 84 16 21 22 235 32 37 33 29Rataan 21,6 26,4 25 23

B. Cengkih

Tabel 2 Pengamatan pada Pembibitan Cengkih

Umur Tanam Rataan Tinggi (cm)

Daya Tumbuh (%)

1 MST 3,90 442 MST 4,69 723 MST 6,12 84

Page 15: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

15

C. Lada

Tabel 3 Pembibitan Stek Lada

Jenis Stek

Kondisi Stek

Jumlah Stek Umur Tanam Ke- % stek

hidupI II III IV V VI VII VIII

Lada Perdu

Hijau 19 18 18 17 7 7 1 14,76Kuning 0 0 0 0 0 0 3 0

Mati 2 3 3 4 14 14 17 20Lada

PanjatHijau 12 13 6 6 0 0 0 0

0,00Kuning 0 0 0 0 0 0 0 0Mati 0 0 7 7 13 13 13 13

Lada Bertapa

Hijau 6 6 5 4 2 2 1 116,67Kuning 0 0 0 1 0 0 0 0

Mati 0 0 1 1 4 4 5 5

Tabel 4 Pertumbuhan Jumlah Tunas Stek Lada

Jenis Stek

Jumlah Tunas Umur Tanam Ke-I II III IV V VI VII VIII

Lada Perdu

       2,73 2,97 4,40 5,20

Lada Panjat

             -

Lada Bertapa

       0,50 0,45 1,20 1,50

Tabel 5 Pertumbuhan Jumlah Daun Lada Panjat

No ∑ daun0 MST 1 MST 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST

1 6 - - - - - -2 8 11 11 19 25 27 323 4 4 4 11 11 11 84 5 5 5 17 19 25 235 6 7 7 13 15 18 29Rataan

5,8 6,75 6,75 15 17,5 20,25 23

Page 16: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

16

D. Vanili

Tabel 6 Pengamatan Stek Vanili

Kondisi stek

Jumlah stek% stek hidup

MSTI II III IV V VI VII VIII

Hijau 40 40 38 38 36 35 36 36 90Kuning 0 0 0 0 2 1 0 0Mati 0 0 2 2 2 4 4 4  Pertumbuhan Stek∑ tunas rata2

- - - - 3,35 4,04

5,53 6,63

Tabel 7 Penanaman Stek Gamal

No 3 MST

4 MST

5 MST

6 MST

% Stek

hidupJumlah Tunas1   11 10 11 90,912   7 7 73   4 4 34   2 4 25   5 4 56 2 3 3 37   - - -8   4 4 49   5 4 610   5 4 411   10 12 8Rataan 2 5,6 5,6 5,3  

Pembahasan

Teknik budi daya yang baik merupakan salah satu upaya peningkatan produktivitas dari suatu komoditas perkebunan selain penggunaan bibit unggul. Kegiatan budi daya dimulai dari persiapa lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, hingga pemanenan. Pada praktikum ini mahasiswa melaksanakan berbagai teknik budi daya pada tanaman rempah dan pemanis, yakni pala, cengkih, lada, tebu, dan vanili.

Page 17: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

17

Pala Pala merupakan salah satu tanaman rempah yang berasal dari Indonesia. Tanaman ini dibudidayakan untuk diambil minyak atsirinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya budidaya yang baik agar mendapatkan hasul yang maksimal. Kegiatan budidaya pala yang kami lakukan berupa pembibitan pala, penanaman bibit pala, dan perawatan tanaman pala. Kegiatan pembibitan pala dimulai dengan pemilihan biji pala yang baik untuk disemai. Ciri-ciri biji pala yang baik ialah permukaan kulit mengkilat, berwarna coklat tua, bulat besar, dan bebas hama penyakit. Biji pala yang sudah disemai biasanya akan mulai berkecambah setelah 4-5 minggu. Hasil praktikum kami menunjukan hanya beberapa biji yang berhasil berkecambah. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor viabilitas biji yang rendah, kondisi lingkungan yang kurang sesuai, maupun peletakan biji yang salah. Bibit pala yang sudah siap dipindahkan ke lahan saat memiliki 3-5 batang cabang. Praktikum penanaman bibit pala dengan membuat lubang tanam 60cm x 60cm x 60cm. Selanjutnya bibit dipupuk, disiram, dan diberi naungan. Berikut grafik pertumbuhan jumlah daun hasil pengamatan bibit pala yang dilakukan tiap minggunya.

0 MST 1 MST 2 MST 4 MST0

5

10

15

20

25

30

Grafik Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Pala

Jumlah Daun

Jum

lah

Dau

n

Berdasarkan grafik di atas, pada minggu pertama jumlah daun meningkat, tapi pada minggu berikutnya terjadi penurunan jumlah daun. Penurunan jumlah daun disebabkan karena kurangnya pemberian naungan dan penyiraman. Daun mula-mula mengering kemudian rontok. Upaya yang dilakukan agar tanaman tidak kekeringan ialah dilakukan penyiraman pada 2 MST sebanyak 1 ember air per tanaman. Namun, pada Tabel 1 menunjukan saat 4 MST tanaman pala ke-1 mati akibat rusaknya naungan, sehingga seluruh daunnya telah mengering dan rontok. Tanaman yang mati kemudian disulam dengan tanaman yang baru dan dilakukan penggantian naungan yang rusak. Kegiatan berikutnya ialah perawatan tanaman pala. Kegiatan perawatan berupa penyiraman, penyiangan, dan circle weeding. Penyiraman bertujuan agar tanaman tidak mengalami kekeringan, sedangkan penyiangan dan circle weeding

Page 18: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

18

bertujuan untuk mencegah terjadinya kompetisi hara maupun air antara tanaman pala dengan gulma.

Cengkih Kegiatan praktikum budidaya cengkih meliputi pembibitan, penanaman bibit cengkih, dan pemeliharaan. Pembibitan cengkih dilakukan pada bedengan yang diberi naungan untuk menjaga kondisi lingkungan agar sesuai. Benih cengkih ditanam dengan membenamkan benih tidak terlalu dalam dan bagian radikula berada pada bagian bawah. Berikut hasil pengamatan pada pembibitan cengkih.

1 MST 2 MST 3 MST0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

Pertumbuhan Tinggi Kecambah Cengkih

Tinggi (cm)

Benih cengkih yang telah ditanam mulai berkecambah pada 1 MST. Grafik diatas menunjukan adanya peningkatan tinggi rata-rata dari kecambah cengkih. Tinggi rata-rata cengkih bertambah dari 3.9 cm menjadi 6.12 cm, sedangkan daya tumbuh dari benih cengkih yang kami tanam yang mulanya hanya 44% pada 3 MST menjadi 84% (Tabel 2). Pembenihan memerlukan kondisi lingkungan yang lembab dan terhindar dari curah hujan secara langsung. Maka dari itu, pemberian naungan berfungsi untuk memenuhi kondisi lingkungan yang sesuai, sehingga daya tumbuh benih cengkih yang kami semai dapat mencapai >80%. Kegiatan penanaman bibit cengkih yang kami lakukan membutuhkan ukuran lubang tanam 60cm x 60cm x 60cm. Bibit cengkih yang ditanam sebaiknya memiliki tajuk yang baik dan simetris, serta sudah berumur 2 tahun. Lahan tempat kami menanam ditemukan hama rayap, maka perlu diaplikasikan furadan sebelum bibit ditanam ke lubang penanaman. Pemeliharaan tanaman cengkih dilakukan dengan cara membersihkan gulma disekitar tanaman (circle weeding). Pembersihan gulma berfungsi untuk sanitasi lingkungan disekitar tanaman dan mencegah terjadinya kompetisi antar tanaman. Selain itu, pemeliharaan cengkih juga dilakukan penyemprotan insektisida.

Page 19: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

19

Lada Praktikum lada yang kami lakukan yakni pembibitan, penanaman lada perdu, dan pemeliharaan lada perdu. Pembibitan lada dilakukan dengan cara stek, yakni stek lada perdu, stek lada panjat, dan stek bertapa. Bahan tanam stek lada perdu menggunakan cabang buah, lada panjat menggunakan cabang sekunder, sedangkan stek bertapa merupakan kombinasi keduanya. Pada Tabel 3 menunjukan keberhasilan tertinggi ditemukan pada lada panjat 16.67%, kemudian lada perdu 4.76%, dan lada panjat tidak ada yang berhasil sampai dengan 8 MST. Rendahnya tingkat keberhasilan stek dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang kurang sesuai, teknik penyetekan yang kurang tepat, maupun pemilihan batang untuk stek. Keberhasilan stek ditunjukan dengan tumbuhnya tunas dan batang stek dalam keadaan segar. Berikut merupakan grafik pertumbuhan rata-rata tunas stek pada pembibitan lada.

1 2 3 40

1

2

3

4

5

6

Pertumbuhan Tunas pada Stek Lada

Stek PerduStek Bertapa

Umur Tanam

Jumlah Tunas

Grafik di atas menunjukan adanya peningkatan jumlah tunas dari awal kemunculan tunas yakni 5 MST sampai dengan 8 MST. Stek perdu memiliki jumlah tunas lebih banyak dari pada stek bertapa. Pada 8 MST stek bertapa rata-rata memiliki tunas sebanyak 1.5, sedangkan lada perdu mencapai 5.9 tunas. Pada awalnya, penanaman lada pada praktikum ini adalah penanaman lada perdu. Bibit lada perdu berasal dari stek cabang buah. Namun, setelah 6 MST lada yang kami tanam merupakan lada panjat, sehingga kami melakukan pemberian ajir untuk merambat dengan batang gamal disetiap tanaman. Berikut hasil pengukuran pertumbuhan jumlah daun lada panjat.

Page 20: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

20

0 MST

1 MST

2 MST

3 MST

4 MST

5 MST

6 MST

0

5

10

15

20

25

Pertumbuhan Jumlah Daun Lada Panjat

Jumlah daun

Grafik di atas menunjukan pertumbuhan jumlah daun rata-rata dari lada panjat yang kami tanam. Jumlah daun meningkat dari 5.8 menjadi 23 daun. Namun, pada 1MST tanaman lada ke-1 mati akibat kekeringan sehingga kami melakukan penyulaman. Kegiatan pemeliharaan tanaman lada berupa penyiraman, penyiangan, dan pemupukan. Kegiatan penyiraman bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air saat tidak turun hujan, sedangkan pupuk agar unsur hara yang dibutuhkan tanaman tercukupi. Penyiangan dilakukan di sekitar tanaman dan di gawangan agar sanitasi lingkungan terjaga dan mengurangi kompetisi hara.

Vanili Tanaman vanili merupakan jenis tanaman epifit dan merambat sehingga memerlukan tiang panjat dalam usaha budidayanya. Pembibitan vanili dilakukan dengan cara stek, baik satu ruas maupun dua ruas. Berdasarkan tabel 6, tingkat keberhasilan stek vanili cukup tinggi yakni mencapai 90.91%. Vanili merupakan tanaman yang memiliki kandungan air cukup tinggi dan cadangan makanan pada bagian daunnya, sehingga kemungkinan stek untuk tumbuh cukup tinggi. Berikut adalah pertumbuhan tunas pada stek vanili.

Page 21: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

21

I II III IV V VI VII VIII0

1

2

3

4

5

6

7

Pertumbuhan Jumlah Tunas Stek Vanili

Jumlah Tunas

Umur Tanaman (MST)

Tunas mulai muncul pada 5 MST sebanyak 3.35, kemudian terus meningkat jumlahnya hingga mencapai 6.63 pada 8 MST. Saat stek vanili sudah memiliki 4-5 tunas daun, maka bibit tersebut sudah siap untuk ditanam di lahan. Bibit vanili yang sudah siap tanam mula-mula diikat ke ajir bambu secara tegak lurus. Lahan tempat penanaman harus disiapkan dengan digemburkan dan diberi pupuk kandang. Bibit vanili ditanam dengan posisi miring, kemudian ajir bambu diikatkan ke tiang panjatan hidup yakni gamal, yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Tiang panjat yang digunakan ialah stek batang dari tanaman gamal. Bahan tanam utuk persiapan tiang panjat ialah cabang dari pohon gamal yang tidak terlalu muda, tapi juga jangan terlalu tua. Lingkungan di sekitar penanaman gamal kemudian dilakukan strip weeding untuk sanitasi dan pembersihan gulma. Gamal siap dijadikan tiang panjatan saat sudah tumbuh tunas daun. Berikut merupakan grafik pertumbuhan tunas daun pada tanaman gamal.

3 MST 4 MST 5 MST 6 MST0

1

2

3

4

5

6

Pertumbuhan Tunas pada Stek Gamal

Jumlah Tunas

Page 22: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

22

Stek gamal pada kelompok kami mulai muncul tunas saat 3 MST. Pertumbuhan tunas yang lama ini disebabkan batang gamal yang kami gunakan terlalu tua. Dari 11 batang gamal yang kami stek, hanya 1 stek batang yang mati, sehingga persentase daya hidupnya 90.91%.

Tebu Kegiatan praktikum tebu yang kami lakukan ialah persiapan lahan penanaman dan penanaman tebu. Lahan yang kami gunakan ialah lahan basah, sehingga perlu pembuatan parit untuk drainase. Juring dibuat dengan panjang 9 m, lebar 30cm, dalam 30cm, serta jarak antar juring 110cm. Pada salah satu ujung juring ditutup, sedangkan ujung lainnya dibuka agar air dapat mengalir menuju parit yang telah dibuat lebih dalam daripada juring. Batang tebu yang digunakan sebagai bahan tanam ialah batang tebu yang baik dan tidak terserang hama. Batang tebu kemudian dipotong, sehinga tiap batangan tebu terdapat 2-3 mata tunas. Sebelum ditanam, batang tebu direndam pada larutan dithane. Penanaman tebu berada di dalam juringan yang telah dibuat. Tiap 1 meter juring ditanam 3 buah batang tebu pada bagian pinggir dan pada ujung juring diberi tambahan 2 batang tebu untuk menyulam. Pada minggu berikutnya dilakukan perawatan dengan menyiangi gulma yang tumbuh di sekitar juring.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang kami dapat dari kegiatan praktikum ini adalah

Komoditas perkebunan yang termasuk dalam tanaman rempah antara lain pala, lada,vanili, dan cengkih, sedangkan tanaman pemanis ialah tebu.

Kegiatan budidaya tanaman rempah dan pemanis meliputi persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, hingga pemanenan.

Pembibitan dengan daya tumbuh terendah ialah pada tanaman lada <20%, sedangkan daya tumbuh tertinggi pada tanaman vanili dan gamal >90%.

Keberhasilan pembibitan sangat dipengaruhi kondisi lingkungan dan ketrampilan.

Kegiatan pemeliharaan perlu dilakukan pada setiap tanaman agar kondisi lingkungan sekitar tanaman tetap bersih dan unsur hara tersedia bagi tanaman.

Page 23: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

23

DAFTAR PUSTAKA

[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2013. Perkembangan Luas Areal Perkebunan 2008-2013. Departemen Pertanian. Jakarta (ID).

[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2013. Perkembangan Produksi Komoditi Perkebunan 2008-2013. Departemen Pertanian. Jakarta (ID).

[Kemenperin] Kementrian Perindustrian. 2013. Perkembangan Ekspor Indonesia Berdasarkan Sektor. Jakarta (ID).

Page 24: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

24

LAMPIRAN

Page 25: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

25

Lampiran 1 Pengamatan Stek Vanili

No Warna stek   ∑ tunas

MST   MSTI II III IV V VI VII VIII   I II III IV V VI VII VIII

1 H H H H H H H H   - - - - 4 4,5 4,8 4,82 H H H H H H H H   - - - - 1,5 1,9 4,5 6,33 H H H H H H H H   - - - - 0,6 1,4 3,5 3,74 H H H H H H H H   - - - - - - - -5 H H H H H H H H   - - - - - - - -6 H H H H H H H H   - - - - 6,3 6,5 8,7 107 H H H H H H H H   - - - - - - - -8 H H H H H H H H   - - - - 5,8 6,7 10,5 129 H H H H H H H H   - - - - 1,2 1,7 2,5 310 H H M M M M M M   - - - - - - - -11 H H H H H H H H   - - - - 3,1 3,4 4 5,412 H H H H H H H H   - - - - - - - -13 H H M M K M M M   - - - - - - - -14 H H H H H H H H   - - - - 3,5 3,7 6,2 815 H H H H H H H H   - - - - 0,3 0,5 3,2 416 H H H H H H H H   - - - - - - - -17 H H H H H H H H   - - - - 0,5 - - -18 H H H H H H H H   - - - - 2,5 3,2 4,5 519 H H H H H H H H   - - - - 4,4 5,5 8,2 8,8

Page 26: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

26

20 H H H H H H H H   - - - - 6,7 7,2 8,2 1121 H H H H H H H H   - - - - - - - -22 H H H H H H H H   - - - - - 0,4 2,3 3,723 H H H H H H H H   - - - - - - - -24 H H H H K M M M   - - - - - - - -25 H H H H H H H H   - - - - - - - -26 H H H H H H H H   - - - - 3,2 3,4 8,3 9,627 H H H H H H H H   - - - - 3,5 4,2 6,4 728 H H H H H H H H   - - - - - - - 529 H H H H H H H H   - - - - - - 6,5 830 H H H H H H H H   - - - - 4 5,4 6 7,631 H H H H H H H H   - - - - 3,9 4,5 - -32 H H H H H H H H   - - - - - - - -33 H H H H H K H H   - - - - - - 5,5 5,534 H H H H H H H H   - - - - 6 6,5 4 5,535 H H H H H H H H   - - - - 4 4,4 1,9 5,736 H H H H M M M M   - - - - - - - -37 H H H H H H H H   - - - - - 0,2 0,8 138 H H H H H H H H   - - - - 4,7 5,7 6,8 7,539 H H H H H H H H   - - - - - - - -40 H H H H H H H H   - - - - 0,7 8 10 11Hijau 40 40 38 38 36 35 36 36   Rataan 3,35 4,04 5,53 6,63Kuning 0 0 0 0 2 1 0 0  Mati 0 0 2 2 2 4 4 4  

Page 27: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

27

Lampiran 2 Pengamatan Stek Lada

No Warna stek   ∑ tunas MST

MST                  I II III IV V VI VII VIII   I II III IV V VI VII VIII

1 H H H H H H H H   - - - - 4,5 4,8 5 5,22 H H H H H H K M   - - - - - - - -3 M M M M M M M M   - - - - - - - -4 H H H H M M M M   - - - - - - - -5 H M M M M M M M   - - - - - - - -6 H H H H M M M M   - - - - - - - -7 H H H H H H K M   - - - - - - - -8 H H H H M M M M   - - - - - - - -9 M M M M M M M M   - - - - - - - -10 H H H H H H K M   - - - - 2 2,4 3,8 -11

H H H M M M M M 

- - - - - - - -12

H H H H H H M M 

- - - - - - - -13

H H H H M M M M 

- - - - - - - -14 H H H H M M M M   - - - - - - - -15 H H H H M M M M   - - - - - - - -16 H H H H H H M M   - - - - 1,7 1,7 - -

Page 28: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

28

17 H H H H M M M M   - - - - - - - -18 H H H H M M M M   - - - - - - - -19 H H H H M M M M   - - - - - - - -20 H H H H H H M M   - - - - - - - -21 H H H H M M M M   - - - - - - - -Hijau 19 18 18 17 7 7 1 1 Rataan

       

2,73 2,97 4,40 5,20Kuning

0 0 0 0 0 0 3 0

Mati 2 3 3 4 14 14 17 201 H H M M M M M M   - - - - - - - -2 H H M M M M M M   - - - - - - - -3 H H H H M M M M   - - - - - - - -4 H H M M M M M M   - - - - - - - -5 H H M M M M M M   - - - - - - - -6 H H M M M M M M   - - - - - - - -7 H H H H M M M M   - - - - - - - -8 H H H H M M M M   - - - - - - - -9 H H H H M M M M   - - - - - - - -10 H H H H M M M M   - - - - - - - -11 H H H H M M M M   - - - - - - - -12 H H M M M M M M   - - - - - - - -13 H H M M M M M M   - - - - - - - -Hijau 12 13 6 6 0 0 0 0 Rataan                Kuning

0 0 0 0 0 0 0 0

Page 29: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

29

Mati 0 0 7 7 13 13 13 131 H H H K M M M M   - - - - - - - -2 H H H H H H H H   - - - - - 0,3 1,2 1,53 H H H H H H M M   - - - - 0,5 0,6 - -4 H H M M M M M M   - - - - - - - -5 H H H H M M M M   - - - - - - - -6 H H H H M M M M   - - - - - - - -

6 6 5 4 2 2 1 1 Rataan

       

0,50 0,45 1,20 1,50Kuning

0 0 0 1 0 0 0 0 

Mati 0 0 1 1 4 4 5 5  

Page 30: Laporan Praktikum Budidaya Rempah Dan Pemanis_Widya KP

30

Lampiran 3 Pengamatan Tinggi Cengkih di Pembibitan

No Tinggi tanaman (cm)1 MST 2 MST 3 MST

1 1,50 4,50 6,802 7,00 9,80 9,003 - 0,80 6,304 - 1,90 5,705 5,40 7,90 5,806 - - -7 4,40 7,50 5,508 1,90 5,50 7,909 - - -10 - - 3,1011 - 1,30 4,0012 0,80 1,00 5,5013 3,30 7,00 7,5014 2,30 6,10 6,3015 5,60 9,30 6,8016 - - -17 - - 1,0018 7,20 9,30 8,6019 - 0,70 6,5020 - 2,20 8,0021 - 2,30 7,7022 - - 3,5023 3,50 7,20 9,0024 - - -25 - 0,20 4,00Rataan 3,90 4,69 6,12