Upload
nguyenhuong
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PPM WISATA KAMPUS
LAPORAN PROGRAM PPM
FESTIVAL AKTIVITAS JASMANI ANAK USIA DINI DI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Oleh:
Dapan, M.Kes/ NIP. 195710121985021001
Eka Novita Indra, M.Kes/ NIP.198211122005012001
Fitria Dwi Andriyani, M.Or./ NIP. 198805102012122006
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
Kegiatan ini dibiayai oleh Dana DIPA FIK UNY 2014
Dengan kontrak
LEMBAR PENGESAHAN
HASIL EVALUASI LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN ANGGARAN 2014
A. Judul Kegiatan : Festival Aktivitas Jasmani Anak Usia Dini Di Daerah Istimewa
Yogyakarta
B. Ketua Pelaksana : Dapan, M.Kes.
C. Anggota Pelaksana : 1. Eka Novita Indra, M.Kes
2. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.
D. Hasil Evaluasi :
1. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah/belum* sesuai dengan
rancangan yang tercantum dalam proposal PPM.
2. Sistematika laporan telah/belum* sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku
pedoman PPM UNY
3. Hal-hal yang telah/belum* memenuhi syarat :
…………………………………………............................................................................
.............................................................................
E. Kesimpulan
Laporan dapat / belum*dapat diterima
Yogyakarta, 20 Oktober 2014
Mengetahui/Menyetujui
Dekan FIK UNY Staf WD I FIK UNY
Rumpis Agus Sudarko, M.S. Sb Pranatahadi, M.Kes.
NIP: 19600824 198601 1 001 NIP: 19591103 198502 1 001
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah, kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dengan judul
Festival Aktivitas Jasmani Anak Usia Dini di Daerah Istimewa Yogyakarta ini telah berhasil
dilaksanakan dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2014 dan diikuti
oleh empat (4) Taman Kanak-kanak di Wilayah Kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejumlah
48 anak dan 10 guru pendamping mengikuti kegiatan ini. Adapun jumlah mahasiswa yang
terlibat yaitu sejumlah 10 orang. Semoga dengan pelaksanaan kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini dapat memicu anak untuk semakin mencintai aktivitas jasmani dan
mengembangkan mengembangkan kemampuan sosialisasi dan komunikasi di antara siswa
TK. Selain itu, harapan dan tujuan dari kegiatan ini memicu kreativitas guru TK dalam
mengembangkan permainan-permainan aktivitas jasmani yang menarik bagi siswa TK.
Akhir kata, pengabdi mengucapkan terima kasih atas bantuan dari FIK UNY, baik
berupa pendanaan, fasilitas, dan lain-lain sehingga kegiatan pengabdian ini dapat berjalan
dengan lancar. Pengabdi juga mengucapkan terima kasih pada para guru TK, mahasiswa, dan
semua pihak yang terlibat sehingga mendukung pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.
Semoga kegiatan pengabdian ini dapat berlangsung secara berkesinambungan dan membawa
manfaat nyata bagi dunia pendidikan, khususnya dunia pendidikan anak usia dini.
Yogyakarta, 20 Oktober 2014
Ketua Pengabdi
Dapan, M. Kes.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Masa usia dini adalah masa penting dalam tahap tumbuh kembang anak. Pada
masa ini pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung secara pesat. Oleh karena itu,
masa usia dini disebut sebagai masa ideal bagi anak untuk mengembangkan dan
menghaluskan berbagai gerak (Gallahue & Ozmun, 1998: 189). Sebagai masa yang
penting bagi anak, maka anak perlu mendapat berbagai stimulasi pengalaman gerak pada
masa ini. Singer (1975: 38) menyatakan bahwa pola gerak umum yang dipelajari dengan
baik saat masa kanak-kanak akan mempengaruhi tingkat kekomplekan keterampilan gerak
yang dicapai pada tahun-tahun berikutnya. Pengalaman gerak akan membantu anak dalam
mengembangkan keterampilan geraknya. Sementara keterampilan gerak merupakan modal
anak untuk beraktivitas di masa kehidupan berikutnya, baik untuk melakukan kegiatan
sehari-hari, melakukan kegiatan berkaitan dengan pekerjaan, maupun melakukan kegiatan
olahraga pendidikan, rekreasi, dan prestasi.
Selain itu, anak juga perlu didorong dan dibudayakan agar senang melakukan
aktivitas jasmani dan olahraga sejak dini. Masa usia dini merupakan masa yang tepat
untuk mengembangkan dan melatihkan berbagai kemampuan dasar dan perilaku positif.
Salah satunya yaitu mengembangkan gaya hidup sehat melalui aktivitas jasmani dan
olahraga dalam jumlah yang cukup. Apalagi mengingat bahwa aktivitas jasmani dalam
jumlah yang cukup adalah hal yang dibutuhkan manusia untuk menjaga kebugaran
jasmani sehingga meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan.
Fakta empirik menunjukkan bahwa pentingnya aktivitas jasmani dalam jumlah
yang cukup masih kurang mendapat perhatian dan minat masyarakat walaupun nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya sangat bermanfaat bagi pelakunya baik secara fisik, psikis,
maupun kesehatan. Dewasa ini, anak-anak lebih tertarik dengan penggunaan perangkat
elektronik dan berbagai gadget lainnya, mengakses situs jejaring sosial, dan bermain
dengan game online dan playstation dibandingkan melakukan permainan-permainan
aktivitas jasmani. Dari hasil observasi di lapangan, ditemui para orang tua yang cenderung
lebih menyukai anaknya bermain pasif di dalam rumah dibandingkan bermain aktif di luar
rumah, misalnya bermain layang-layang atau panjat-memanjat karena berbagai
kekhawatiran. Salah satu efek negatifnya yaitu rentannya anak mengalami masalah
obesitas dan tingkat kebugaran anak yang rendah karena kurangnya beraktivitas jasmani.
Padahal kebugaran jasmani merupakan hal yang penting maknanya dalam menjaga
kesehatan sehingga seseorang dapat beraktivitas sehari-hari dengan lancar. Hal ini terjadi
karena kurangnya pembudayaan aktivitas jasmani di lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2013
menunjukkan bahwa proporsi aktivitas fisik penduduk Indonesia masih tergolong rendah,
terutama pada kelompok usia 10-19 tahun yang notabene merupakan masa pertumbuhan.
Proporsi penduduk kelompok usia 10-14 tahun yang kurang aktif yaitu sebesar 49,6%,
kelompok usia 15-19 tahun sebesar 35,4%, usia 20-24 sebesar 26,1 %, sedangkan usia 25-
29 sebesar 19,8%. Kategori kurang aktif yang dimaksud dalam hal ini yaitu kegiatan
kumulatif kurang dari 150 menit dalam seminggu. Selain itu, perilaku sedentary penduduk
Indonesia juga tergolong tinggi di mana proporsi penduduk umur ≥ 10 tahun yang
melakukan aktivitas sedentary selama 3-5,9 jam tercatat sejumlah 42,9%. Secara spesifik
di Daerah Istimewa Yogyakarta, perilaku sedentary penduduk yaitu sebesar 40,7%.
Perilaku sedentary yang dimaksud di antaranya yaitu perilaku duduk-duduk, berbaring
tetapi tidak sedang tidur baik di kantor, di rumah maupun di perjalanan (transportasi),
termasuk waktu berbincang-bincang, membaca, bermain games, atau menonton
(Riskesdas, 2013).
Hal tersebut tentu saja memprihatinkan sehingga diperlukan upaya yang nyata
untuk menanggulanginya. Perlu dilaksanakan suatu program untuk merangsang dan
mengkondisikan aktivitas jasmani agar membudaya dan disukai anak-anak. Untuk
mencapai hal tersebut, dalam hal ini dilakukan dengan mengadakan festival olahraga
untuk anak usia dini (TK) yang dikemas dalam berbagai permainan olahraga yang menarik
dan menantang. Kegiatan ini ditujukan untuk menumbuhkan kecintaan anak untuk
melakukan aktivitas jasmani sehingga menjadikan aktivitas jasmani sebagai bagian dari
kegiatan sehari-hari. Selain itu juga memberi wawasan bagi guru TK mengenai desain-
desain permainan untuk siswa TK.
B. Landasan Teori
a. Aktivitas Jasmani
Dalam physical activity guidelines for Americans tahun 2008 dipaparkan bahwa
aktivitas jasmani adalah tiap gerak tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot rangka
yang meningkatkan pengeluaran energi di atas level basal dan mengacu pada gerak
tubuh yang meningkatkan kesehatan (http://www.health.gov/PAGuidelines/guidelines
/appendix3.aspx). Aktivitas jasmani juga diartikan sebagai variabel perilaku komplek
yang bervariasi dari hari ke hari, baik dalam hal intensitas, frekuensi, maupun durasi,
dan terdiri dari aktivitas yang tidak terelakkan dan aktivitas sukarela (Winsley &
Armstrong dalam Green & Hardman, 2005: 65). Dalam pengertian lain disebutkan
bahwa aktivitas jasmani merupakan tiap gerak tubuh yang menggunakan otot-otot dan
menggunakan energi lebih besar dari energi yang digunakan saat istirahat
(http://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/phys/phys_what.html). Kesimpulannya
yaitu aktivitas jasmani merupakan tiap gerak tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot-
otot rangka yang meningkatkan pengeluaran energi di atas level basal; mengacu pada
gerak tubuh yang meningkatkan kesehatan; terdiri dari aktivitas yang tidak terelakkan
ataupun aktivitas sukarela; serta bervariasi dalam hal intensitas, frekuensi, dan durasi.
Beraktivitas jasmani secara teratur dalam jumlah yang cukup memiliki arti yang
penting bagi anak. Selain untuk kesehatan tubuh secara umum, aktivitas jasmani
bermanfaat bagi kesehatan tulang dan berperanan penting untuk mempertahankan
komposisi tubuh yang ideal. Oleh karena itu, kegiatan yang mendukung anak untuk
menyukai aktivitas jasmani, dengan membuat skema aktivitas jasmani yang menarik,
penting dilakukan. Dengan menciptakan rasa suka anak terhadap berbagai bentuk
aktivitas jasmani, akan lebih mudah dalam membudayakan anak untuk aktif beraktivitas
jasmani dalam kehidupan sehari-hari.
b. Karakteristik Anak Usia Dini
Masa ini merupakan masa yang penting mengingat pertumbuhan dan
perkembangan anak secara pesat terjadi pada masa ini. Pada usia 4 tahun, tinggi badan
anak mencapai dua kali lipat tinggi badan sewaktu lahir, sedangkan berat badan anak
rata-rata bertambah 2.3 kg per tahun (Gallahue & Ozmun, 1998: 190). Otak anak
mengalami pertumbuhan yang pesat pada masa usia dini. Pada usia 3 tahun, otak anak
mencapai 75% berat otak dewasa dan saat usia 6 tahun mencapai hampir 90%.
Perkembangan myelin di sekeliling neuron (myelinasi) yang sebagian besar lengkap
saat akhir masa usia dini mempercepat jalannya impuls syaraf sehingga proses
tanggapan atas stimulus menjadi lebih cepat (Gallahue & Ozmun, 1998: 192).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran EEG dan fMRI aktivitas neural
pada berbagai daerah cortical menunjukkan pertumbuhan yang cepat dari anak usia 3
sampai 6 tahun pada area frontal-lobe yang dicurahkan untuk perencanaan dan
organisasi perilaku (Thatcer, Walker, & Gudice; Thompson et al., dalam Berk, 2007:
217). Keterampilan berbahasa (terletak pada belahan otak kiri) meningkat pada
kecepatan yang mengagumkan pada masa usia dini, dan keterampilan tersebut
mendukung peningkatan kemampuan anak mengontrol perilaku (Berk, 2007: 217).
Berdasarkan karakteristik anak usia dini yang dipaparkan tersebut, disimpulkan
bahwa masa usia dini adalah masa yang sangat tepat untuk memulai budaya positif pada
anak. Hal ini karena pada masa ini anak belajar dan menyerap informasi dengan sangat
cepat. Oleh karena itu, penanaman perilaku dan gaya hidup sehat melalui aktivitas
jasmani penting diterapkan pada anak sejak usia dini.
c. Unsur-unsur Kemampuan Motorik
1) Koordinasi
Sukadiyanto (2011: 230) menjelaskan bahwa koordinasi merupakan hasil
perpaduan kinerja dari kualitas kerja otak, tulang, dan persendian dalam menghasilkan
suatu gerak yang efektif dan efisien. Singer (1975: 232-233) mengemukakan bahwa
koordinasi berbagai bagian tubuh menyiratkan kemampuan untuk menampilkan pola
gerak terampil, yang utamanya melibatkan koordinasi mata-kaki (misalnya menendang
bola) atau koordinasi mata-tangan (misalnya melempar objek pada target).
Kesimpulannya yaitu bahwa koordinasi merupakan kemampuan menampilkan pola
gerak terampil pada berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan tepat secara efisien,
dapat melibatkan koordinasi mata-kaki atau mata-tangan, yang merupakan hasil
perpaduan kinerja dari kualitas kerja otak, tulang, dan persendian.
Kemampuan koordinasi mutlak diperlukan bagi agar gerak menjadi terampil.
Sukadiyanto (2011: 228) mengemukakan bahwa tanpa memiliki kemampuan
koordinasi yang baik, maka seseorang akan kesulitan dalam melakukan teknik gerakan
secara selaras, serasi dan simultan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa keuntungan memiliki
kemampuan koordinasi yang baik akan mampu menampilkan keterampilan dengan
sempurna dan dapat dengan cepat mengatasi permasalahan tugas gerak selama latihan
yang muncul secara tidak terduga. Dalam melatih koordinasi menurut Sukadiyanto
(2011: 231) harus melibatkan berbagai unsur keterampilan gerak dari cabang olahraga
lain. Sebagai contoh berbagai keterampilan gerak cabang olahraga yang menggunakan
peralatan bola baik yang besar maupun yang kecil, atau peralatan lain dengan bentuk
lari, lompat, loncat, lempat, tangkap, memukul, menendang, dan meluncur.
2) Keseimbangan
Keseimbangan merupakan kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa
tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu
(base of support) (http://physio.esaunggul.ac.id). Lebih lanjut dijelaskan bahwa
keseimbangan melibatkan berbagai gerakan di setiap segmen tubuh dengan di dukung
oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan untuk menyeimbangkan
massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas
secara efektif dan efisien. Pengertian keseimbangan yang lain yaitu kemampuan untuk
mempertahankan posisi tubuh dan merupakan komponen yang penting dalam
kesuksesan penampilan keterampilan olahraga (Singer, 1975: 236). Keseimbangan
merupakan faktor penting yang diperlukan dalam olahraga dinamis yang
membutuhkan perubahan gerak cepat. Contohnya yaitu pada pemain badminton yang
harus mengejar kok, memperoleh kembali keseimbangan, dan kemudian memukul
kok.
Menurut Harsono (1988: 223) keseimbangan dapat dibagi menjadi dua yaitu:
(a) Keseimbangan statis adalah keseimbangan yang membutuhkan ruang gerak yang
sangat kecil. Misalnya pada saat melakukan gerakan handstand dan berdiri di atas
balok tumpu.
(b) Keseimbangan dinamis adalah memampuan yang dimiliki seseorang untuk
bergerak dari satu titik atau ruang ke titik atau ruang yang lain. Misalnya pada
latihan kuda-kuda palang sejajar, menari, sepatu roda dan lain sebagainya.
3) Kecepatan Gerak
Kecepatan gerak merupakan kemampuan untuk menempuh jarak tiap satu
satuan waktu. Misalnya yaitu jarak yang ditempuh oleh seorang siswa saat berlari
selama 4 detik. Semakin jauh jarak yang ditempuh siswa dalam waktu 4 detik, maka
semakin tinggi kecepatannya. Harsono (1988: 216) menyatakan bahwa kecepatan
adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-
turut dalam waktu sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh suatu
jarak dalam waktu sesingkat-singkatnya. Sukadiyanto (2005: 106) menjelaskan bahwa
kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerak atau serangkaian
gerak secepat mungkin sebagai jawaban terhadap rangsangan. Kesimpulannya bahwa
kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam waktu sesingkat-
singkatnya atau kemampuan menempuh jarak dalam waktu jarak dalam waktu
sesingkat-singkatnya sebagai jawaban terhadap rangsangan.
Kecepatan gerak berkaitan dengan waktu reaksi, waktu respon, dan waktu
gerak. Waktu reaksi adalah interval waktu antara permulaan stimulus dan permulaan
respon, waktu gerak adalah interval waktu antara permulaan sampai akhir gerakan,
sementara waktu respon adalah total interval waktu meliputi waktu reaksi dan waktu
gerak (Magill, 1989: 11). Jadi, semakin cepat waktu reaksi dan waktu gerak individu,
maka waktu responnya juga semakin cepat. Waktu respon yang cepat ini menandakan
bahwa kecepatan gerak individu tinggi.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam latihan kecepatan, antara
lain: didahului dengan pemanasan yang cukup, olahragawan tidak dalam keadaan yang
lelah, diberikan pada awal latihan, bervariasi, intensitas, durasi, volume, frekuensi, dan
waktu istirahat yang diberikan (Sukadiyanto 2011: 118).
4) Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan individu untuk bergerak dengan cepat;
meliputi kecepatan dalam mengubah arah, memulai dan berhenti dengan cepat,
keterampilan gerak manipulatif, dan waktu respon yang cepat (Singer, 1975: 72).
Kelincahan juga mengacu pada kemampuan seorang atlet untuk mengubah arah
dengan cepat dan tepat dengan tetap menjaga kecepatan maksimal, keseimbangan, dan
kekuatan (www.2athletes.com). Dalam http://dictionary.reference.com/browse/agility
bahwa kelincahan adalah kekuatan untuk bergerak dengan cepat, mudah, dan gesit.
Quinn (2007) menyatakan pengertian serupa bahwa kelincahan adalah kemampuan
untuk bergerak dan mengubah arah dan posisi tubuh secara cepat dan efektif di bawah
kontrol (http://sportsmedicine.about.com/od/glossary/g/Agility_def.htm). Disimpulkan
bahwa kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk bergerak, mengubah arah,
mengubah posisi tubuh, memulai gerakan, dan berhenti secara cepat, gesit, dan akurat
dengan tetap menjaga kecepatan maksimal, keseimbangan, dan kekuatan.
Young & Farrow (2013) menyatakan bahwa keterampilan kelincahan biasanya
melibatkan reaksi pada stimulus sebelum menampilkan gerakan dengan perubahan
arah atau kecepatan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa penelitian menunjukkan bahwa
atlet berketerampilan lebih tinggi dapat dibedakan dari atlet berketerampilan lebih
rendah dari kemampuan untuk bereaksi secara cepat dan akurat terhadap gerakan
lawan, tetapi tidak untuk stimulus generik seperti kedipan lampu. Oleh karena itu,
melatih kelincahan harus mencakup komponen perseptual dan pengambilan keputusan
yang melibatkan bereaksi atas gerak orang lain yang bias dilakukan dengan latihan
mengelak atau small-sided games.
C. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a) Kurangnya perhatian dan minat masyarakat terhadap pentingnya beraktivitas
jasmani dalam jumlah yang cukup.
b) Kurangnya dukungan orang tua dalam mendorong anaknya untuk aktif beraktivitas
jasmani.
c) Kurangnya pembudayaan aktivitas jasmani pada anak usia dini.
d) Tingginya persentase penduduk kurang aktif di Indonesia.
e) Tingginya angka sedentary penduduk Indonesia.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada proposal ini yaitu: Bagaimana membudayakan aktivitas
jasmani pada anak usia dini?
D. Tujuan Kegiatan
a. Membudayakan aktivitas jasmani bagi anak usia dini.
b. Mengembangkan kemampuan sosialisasi dan komunikasi di antara siswa TK.
E. Manfaat Kegiatan
a. Manfaat Bagi Kelompok Sasaran
1) Mendorong anak untuk melakukan dan menyukai aktivitas jasmani dan olahraga.
2) Mendorong anak untuk saling bersosialisasi dengan teman sebaya.
b. Manfaat Bagi Lembaga dan Perguruan Tinggi
1) Menunjukkan kepedulian, pengabdian, dan manfaat dari FIK dan UNY terhadap
dunia pendidikan pada level terendah, yaitu jenjang pendidikan anak usia dini,
khususnya pada aktivitas fisik/motorik yang selama ini masih minim perhatian.
2) Mengenalkan lembaga FIK dan UNY lebih dekat pada guru dan siswa pada
jenjang pendidikan anak usia dini.
3) Membuka peluang kerjasama lebih lanjut antara lembaga FIK dan UNY dengan
para pendidik pada jenjang pendidikan anak usia dini.
4) Memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan pengabdian
yang akan memberi manfaat bagi pengembangan diri.
BAB II
METODE KEGIATAN PPM
A. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dari kegiatan ini yaitu Guru dan Siswa TK di wilayah Kota
Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun daftar khalayak sasaran PPM yang terlibat dapat
dilihat pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Khalayak Sasaran PPM
No. Nama TK Jumlah Guru Jumlah Siswa
1. TK ABA Karanganyar 2 10
2. TK Budi Rahayu 2 10
3. TK ABA Mergangsan Kidul 4 18
4. TK Trisula 2 10
Total 10 48
B. Metode Kegiatan
Metode kegiatan dalam program PPM ini yaitu dengan menyelenggarakan
Festival Aktivitas Jasmani Anak Usia Dini. Dalam festival ini dilombakan berbagai
permainan aktivitas jasmani bagi siswa TK. Terdapat 4 pos yang dilombakan, yang
terdiri dari unsur koordinasi, kecepatan, kelincahan, dan keseimbangan. Tiap pos dinilai
oleh juri yang kompeten. Adapun bentuk permainannya yaitu sebagai berikut.
1. Pos Lompat dan Loncat
Bebas Meloncat Melompat
XXXXX
Gambar 1. Pengaturan Peralatan Pos Lompat dan Loncat
Peraturan:
a. Setiap tim dibariskan 2 berbanjar ke belakang.
b. Anak bertugas meloncat dan melompat rintangan dari garis start menuju garis finish,
mengambil gelang dewa di garis finish dan kembali lagi ke garis start dan
memberikan gelang dewa kepada teman berikutnya. Anak tersebut kemudian pindah
ke belakang. Tugas berakhir ketika anak terakhir berhasil menyelesaikan tugas dengan
memasukkan gelang dewa ke keranjang di garis start.
2. Pos Lari sambil Melompat
xxxxxx
xxxxxx
Gambar 2. Pengaturan Peralatan Pos Lari sambil Melompat
Peraturan:
a. Setiap tim dibariskan 2 berbanjar ke belakang.
b. Anak bertugas memindahkan bintang yang ada di garis start ke garis finish dengan
cara berlari sambil melompati ranjau, kemudian kembali lagi ke garis start dengan
cara yang sama. Tugas berakhir ketika anak terakhir berhasil menyelesaikan tugas.
3. Pos Titian, Merayap, dan Melempar
xxxx
Gambar 3. Pengaturan Peralatan Pos Titian, Merayap, dan Melempar
Peraturan:
a. Anak meniti bangku titian, lalu merayap di bawah tali, selanjutnya anak melempar
2 bola ke keranjang dan kembali ke tempat semula dengan cara yang sama.
b. Tugas berakhir ketika anak terakhir menyelesaikan tugas.
4. Pos Tendang
xxxx
xxxx
Gambar 4. Pengaturan Peralatan Pos Tendang
Peraturan:
a. Satu anak melakukan permainan, satu anak bersiap mengambil bola yang
ditendang temannya. Anak melakukan lari menyamping sampai ke garis tanda, lalu
menendang bola ke gawang sebanyak 2 kali. Kemudian kembali ke tempat semula
dengan lari menyamping lagi.
b. Tugas berakhir ketika anak terakhir menyelesaikan tugas.
C. Langkah-langkah Kegiatan
Langkah-langkah kegiatan dalam pelaksanaan PPM ini yaitu sebagai berikut:
1. Rapat koordinasi tim pengabdi
2. Penyusunan rancangan program dan alat yang digunakan
3. Finalisasi rancangan program, alat yang digunakan, dan alat assessment
4. Rapat koordinasi tim pengabdi dan mahasiswa
5. Sosialisasi kegiatan
6. Technical meeting
7. Pelaksanaan dan evaluasi
8. Pembuatan laporan
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PPM
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a. Peserta
Peserta kegiatan PPM ini yaitu Guru dan Siswa TK di wilayah Kota Daerah
Istimewa Yogyakarta yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Peserta PPM
No. Nama TK Jumlah Guru Jumlah Siswa
1. TK ABA Karanganyar 2 10
2. TK Budi Rahayu 2 10
3. TK ABA Mergangsan Kidul 4 18
4. TK Trisula 2 10
Total 10 48
b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan PPM tahun 2014 ini dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2014 dan
bertempat di Hutan Manding timur Gedung Rektorat UNY.
c. Juara-juara
Hasil perolehan juara pada kegiatan Festival Aktivitas Jasmani Anak Usia Dini di
DIY ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
Tabel 3. Perolehan Juara
No. Jenis Juara Nama TK
1. Juara Keterampilan 1 TK ABA Mergangsan Kidul
2. Juara Keterampilan 2 TK ABA Mergangsan Kidul
3. Juara Kecepatan 1 TK ABA Karanganyar
4. Juara Kecepatan 2 TK Budi Rahayu
5. Juara Kekompakan TK Trisula
d. Mahasiswa yang Terlibat
Sejumlah sepuluh (10) mahasiswa yang terlibat dalam PPM ini yang dapat dilihat
pada tabel 4 berikut.
Tabel 4. Mahasiswa yang terlibat
No Nama NIP/NIM Fakultas/Prodi
1. Robby Sakti Parevri 13603141023 FIK/PKR
2. Nurkholis Ipang Ripai 13603141025 FIK/PKR
3. Dikri Muhammad 13603141039 FIK/PKR
4. Jatu Widanarti 12601244143 FIK/POR
5. Nur Hidayah Windayati 11601244013 FIK/POR
6. Kusuma Dewi 11601244007 FIK/POR
7. Uswatun Meidike R. 11601244017 FIK/POR
8. Purna Panca Nugraha 11601244064 FIK/POR
9. Bartolomeus Bramasakti 11601244103 FIK/POR
10. Sutrisno 11601244093 FIK/POR
e. Saran dan Masukan Guru TK terkait pelaksanaan Kegiatan
B. Pembahasan
Kegiatan PPM wisata kampus dengan judul “Festival Aktivitas Jasmani Anak
Usia Dini di DIY” ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sejumlah 48 siswa dan 10
guru dari 4 TK di DIY terlibat dalam acara ini. Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar
karena kerjasama yang baik antara pengabdi dengan para guru TK, fakultas, universitas,
mahasiswa yang terlibat, para siswa TK, dan para orangtua/wali siswa. Siswa TK yang
menjadi peserta kegiatan terlihat senang dan antusias selama kegiatan berlangsung.
Bahkan setelah kegiatan usai, para siswa masih asyik mencoba wahana-wahana permainan
yang disediakan.
Kegiatan ini telah mendorong siswa untuk aktif beraktivitas jasmani dengan
ragam permainan yang ditawarkan. Sebagian siswa yang tadinya terlihat kurang percaya
diri, masih malu-malu, dan takut untuk mencoba pada akhirnya berani dan menyelesaikan
semua permainan sampai selesai. Permainan yang disediakan menyediakan tantangan bagi
anak karena permainan didesain agar tidak terlalu mudah namun juga tidak terlalu susah
bagi anak. Terbukti dengan usaha dan kemauan sungguh-sungguh, ragam anak dari
berbagai tingkat kemampuan dapat mengikuti semua permainan sampai selesai.
Pada saat kegiatan technical meeting untuk pelaksanaan kegiatan terungkap
bahwa guru TK sangat senang dan antusias dengan kegiatan PPM ini. Para guru
mendorong agar kegiatan serupa diadakan secara rutin. Selain itu, para guru juga berharap
adanya sharing ilmu mengenai cara mengajarkan materi fisik/motorik bagi siswa TK. Hal
ini karena pengetahuan guru terbatas mengenai cara memberikan materi fisik/motorik.
Keadaan ini terjadi karena memang pelaksana kegiatan fisik/motorik di jenjang TK
bukanlah dari guru yang berlatarbelakang pendidikan bidang pendidikan jasmani dan
olahraga namun guru dari berbagai latarbelakang pendidikan yang lain. Oleh karena itu,
para guru mengharapkan adanya program pengabdian atau pelatihan mengenai cara
mengajar materi fisik/motorik di TK. Hal ini menjadi masukan bagi pengabdi untuk
kegiatan-kegiatan PPM selanjutnya.
C. Faktor Pendukung
Berbagai faktor pendukung sangat membantu pengabdi dalam melaksanakan
kegiatan PPM ini. Faktor-faktor pendukung tersebut di antaranya yaitu:
1. Kerja sama yang baik antara pengabdi dan para guru TK. Dalam hal ini, guru TK
menjadi penjembatan antara tim pengabdi dengan pihak sekolah, orangtua/wali, dan
siswa sehingga kegiatan dapat terlaksana.
2. Adanya dukungan Fakultas dan Universitas, yang telah menyediakan dana, sarana,
dan prasarana yang lengkap dan kondusif sehingga mendukung pelaksanaan
kegiatan PPM.
3. Kerjasama yang baik di antara tim pengabdi, sehingga pelaksanaan kegiatan dari
tahap perencanaan sampai laporan tahap akhir dapat terlaksana dengan baik.
4. Kerjasama yang baik antara tim pengabdi dan mahasiswa, di mana mahasiswa telah
banyak membantu dalam hal pembuatan peralatan, penyiapan sarana dan prasarana,
serta pelaksanaan kegiatan PPM.
5. Antusiasme yang baik dari para siswa TK, yang terlihat dari ekspresi dan partisipasi
yang baik selama kegiatan PPM berlangsung. Dalam hal ini, para siswa telah
mengikuti kegiatan dengan semangat dari awal sampai akhir.
6. Dukungan dari orangtua/wali siswa TK. Hal ini dari ijin yang diberikan orangtua
bagi anaknya untuk mengikuti kegiatan PPM. Bahkan banyak di antara orangtua
yang menyempatkan datang ke tempat pelaksanaan PPM karena ingin melihat
penampilan anaknya saat kegiatan PPM berlangsung. Hal ini menunjukkan besarnya
antusias dan dukungan orangtua/wali siswa TK pada kegiatan PPM ini.
D. Faktor Penghambat
Secara umum, faktor penghambat kegiatan PPM hampir tidak ada. Satu-satunya
kendala yang ada yaitu bahwa terdapat 2 TK dari 5 TK yang sedianya ikut tapi
membatalkan mengikuti kegiatan PPM secara mendadak. Hal ini terjadi karena kekurang
cermatan pihak TK tersebut terhadap jadwal kegiatan yang ada di sekolahnya sehingga
berbenturan dengan waktu pelaksanaan PPM. Pada awalnya dua TK tersebut menyanggupi
untuk ikut, namun mendekati hari H ternyata membatalkan keikutsertaannya. Adapun
sebagai solusinya telah berhasil didapatkan 1 TK pengganti dan salah satu TK yang
mengirimkan peserta hampir 2 kali lebih banyak sebagai penggantinya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan PPM wisata kampus dengan judul “Festival Aktivitas Jasmani Anak
Usia Dini di DIY” ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini dapat berlangsung
atas dukungan dan kerjasama yang baik dari tim pengabdi, fakultas, universitas,
mahasiswa yang terlibat, para guru, dan siswa TK serta orangtua/wali siswa TK.
B. Saran
Adapun saran dari tim pengabdi yaitu supaya kegiatan PPM wisata kampus
serupa dapat dilaksanakan dan difasilitasi oleh pihak fakultas dan universitas secara rutin
dan berkelanjutan dengan area cakupan sasaran yang lebih luas. Selain itu, tim pengabdi
mendorong pengabdi yang lain untuk melaksanakan kegiatan pengabdian berupa
pelatihan/workshop dan kegiatan sejenisnya bagi guru TK mengenai cara memberikan
materi fisik/motorik untuk siswa TK.
DAFTAR PUSTAKA
Berk, Laura E. (2007). Development through the lifespan. USA: Pearson Education, Inc.
Gallahue, David L., & Ozmun, John C. (1998). Understanding motor development infants,
children, adolescents, adults. Singapore: McGraw-Hill.
Green, Ken & Hardman, Ken. (2005). Physical education essential issues. Great Britain:
Athenaeum Press Ltd, Gateshead.
Harsono (1988). Coaching dalam aspek-aspek psikologis dalam coaching. Jakarta: Dikti.
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
depkes.go.id/downloads/riskesdas2013/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf. Diakses
pada 25 April 2014.
http://dictionary.reference.com/browse/agility. Diakses pada 25 April 2014.
http://physio.esaunggul.ac.id. Diakses pada 25 April 2014.
http://www.health.gov/PAGuidelines/guidelines/appendix3.aspx. Diakses pada 25 April
2014.
http://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/phys/phys_what.html. Diakses pada 25 April
2014
http://sportsmedicine.about.com/od/glossary/g/Agility_def.htm. Diakses pada 23 April 2014.
Magill, R. A. (1989). Motor learning concepts and applications. Dubuque: Brown
Publishers.
Singer, Robert N. (1975). Motor learning and human performance: An application to
physical education skills (2nd
ed). New York: Macmillan Publishing Co., Inc.
Sukadiyanto. (2005). Teori dan metode melatih fisik. Yogyakarta: FIK UNY.
---------------. (2011). Teori dan metode melatih fisik. Yogyakarta: FIK UNY.
www.2athletes.com. Diakses pada 23 April 2014.
Young, W. & Farrow. D.(2013). The importance of a sport-spesific stimulus for training
agility [Versi elektronik]. Strength & Conditioning Journal, 35 2, 39-43.
CURRICULUM VITAE KETUA PPM
Nama : Drs. Dapan, M. Kes
Tempat Lahir : Bantul
Tanggal Lahir : 12 Oktober 1957
Jenis Kelamin : Pria
Alamat Rumah : Perumahan Griya Wirokerten Indah Jln Duku 180
Wirokerten Banguntapan Bantul, DIY 55194, Tlp. 0274-451508
NIP : 19571012 198502 1 001
Pangkat/Gol.Ruang : Pembina, IV/b, Lektor Kepala 550
Alamat Kantor : FIK UNY
Jalan Colombo Nomor 1 Yogyakarta 55281,
Telepon Kantor : 0274-513092
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Bidang Keahlian : Olahraga Rekreasi
E-mail : [email protected]
Pendidikan :
(S1 ke atas) No
Tempat
Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Studi
Tahun
Lulus
1 Yogyakarta IKIP Yogyakarta (UNY) Olahraga
Kesehatan
1984
2 Surabaya Universitas Airlangga Kesehatan
Olahraga
1998
Mata Kuliah
yang diampu No Nama Mata kuliah Sks
1 Olahraga Rekreasi 3
2 Dasar Gerak Atletik 2
3 Dasar Gerak Renang 2
4 Bermain II 2
5 Bermain III 2
6 Penjas Adaptif 2
7 Teori Bermain 2
Pengalaman Penelitian
No Judul Tahun
1. Potensi Pengembangan Olahraga di Kabupaten Kulonprogo 2010
2. Pendapat Tokoh Masyarakat terhadap Dampak Keberadaan
UNY Kampus Wates di Bidang Sosial Ekonomi
2010
3. Kesempatan Melanjutkan Pendidikan dari D 2 ke S1 PGSD
bagi Guru Sekolah Dasar se Kabupaten Kulonprogo dalam
Rangka Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan
Sekolah Dasar
2010
Karya Ilmiah
No Judul Karya Ilmiah Penerbit Tahun
1 Pemanfaatan Waktu Luang Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
Medikora 2010
2. Dasar-Dasar Gerak Atletik Alfamedia 2011
Pengalaman Pengabdian Masyarakat
No Kegiatan Lokasi Tahun
1 Invitasi Woodball antar Pelajar SMP se DIY DIY 2008
2 Invitasi Futsal Bagi Guru dan Siswa SD Daerah
Pesisir Pantai Parangtritis dan Pantai Depok Bantul
DIY
Kabupaten
Bantul 2009
3 Invitasi Woodball antar Pelajar SMU se DIY Kabupaten
Bantul 2009
4 Sosialisasi Futsal Pantai II Kabupaten
Bantul 2010
5 Sosialisasi Woodball II Kabupaten
Bantul 2010
6 Sosialisai Sport Development Indek bagi Guru
Pendidikan Jasmani se Kabupaten Kulonprogo
Kabupaten
Kulonprogo 2010
7 Pelatihan Pengelolaan Kewirausahaan bagi Usaha
Kecil dan Menengah di Sekitar UNY Kampus Wates
Kabupaten
Bantul 2010
8 Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini sebagai
Upaya Awal Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia Kabupaten Kulonprogo
Kabupaten
Kulonprogo 2010
Pengalaman
Kerja
No Jabatan Instansi Tahun
1 Tenaga Edukatif FPOK IKIP YK 1986
2 Sekretaris Jurusan PKR, FPOK IKIP YK 1994-1995
3 Ketua Jurusan PKR FPOK IKIP YK 1999-2003
4 Pembantu Dekan II FIK UNY 2003-2007
5 Ketua Pengelola UNY Kampus
Wates
UNY 2008-2013
6 Sekretaris Pengelola UNY Wates UNY 2014-
sekarang
Yogyakarta, 28 April 2014
Drs. Dapan, M. Kes
NIP 19571012 198502 1 001
CURRICULUM VITAE ANGGOTA PPM I
a. Identitas Diri
1 Nama Eka Novita Indra, M.Kes.
2 NIP 19821112 200401 2 001
3 Pangkat/Golongan Penata/IIIc
4 Jabatan Fungsional Lektor
5 Jenis Kelamin Perempuan
6 Tempat/tanggal lahir Indramayu, 12 November 1982
7 Alamat Jl. Parangtritis Km.13,5 Rt. 15 Dsn. Gelangan
Patalan Kec. Jetis Kab. Bantul
8 Email [email protected]
9 No Telp. 081328810454
b. Riwayat Pendidikan
Jenjang S1 Jenjang S2
Nama PT Univ. Negeri Yogyakarta Univ. Padjadjaran
Bidang Ilmu Ilmu Keolahragaan Ilmu Faal dan Kesehatan
Olahraga
Tahun masuk/keluar 2000/2004 2006/2009
c. Pengalaman Penelitian
No Tahun Judul
1. 2012 Perbedaan Pola Komunikasi Atlet-Pelatih pada Cabang Olahraga
Individu dan Beregu
2. 2013 Identifikasi Hambatan Komunikasi yang Berimplikasi pada
Efektivitas dan Ketercapaian Tujuan Latihan Anggota UKM
Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta
d. Publikasi Ilmiah
No Judul Nama Jurnal
1. Pengaruh komunikasi efektif dan pelayanan prima bagi
wanita untuk melakukan latihan beban
MEDIKORA
2. Kontribusi Latihan Pada Metabolisme Lemak MEDIKORA
3. Penerapan Teknik Recovery Terintegrasi Untuk
Peningkatan Stabilitas Performa Fisik, Mental, dan
Teknik Atlet Tenis.
IPTEKOR
CURRICULUM VITAE ANGGOTA PPM II
a. Identitas Diri
1 Nama Fitria Dwi Andriyani, M.Or.
2 NIP 198805102012122006
3 Pangkat/Golongan Penata Muda Tingkat I/IIIb
4 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar
5 Jenis Kelamin Perempuan
6 Tempat/tanggal lahir Kudus, 10 Mei 1988
7 Alamat Perum Wirokerten Indah no.172 Banguntapan,
Bantul, Yogyakarta 55194
8 Email [email protected]
9 No Telp. 085743224828
b. Riwayat Pendidikan
Jenjang S1 Jenjang S2
Nama PT UNY UNY
Bidang Ilmu Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi
Ilmu Keolahragaan
Tahun masuk/keluar 2005/2009 2009/2011
c. Pengalaman PPM
No Tahun Judul Sasaran PPM
1. 2013 Soft Skills Melalui Aktivitas
Jasmani
Guru-guru Penjasorkes SMP Negeri se-
Kecamatan Banguntapan Kabupaten
Bantul
d. Pengalaman Penelitian
No Tahun Judul
1. 2009 Kontribusi Pengetahuan Isi Pedagogis Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Guru Lulusan PJKR FIK UNY tahun
2003 dan 2004
2. 2011 Model Permainan Aktivitas Jasmani Yang Terintegrasi Bagi
Siswa Taman Kanak-kanak
e. Publikasi Ilmiah
No Judul Nama Jurnal/Proceeding
1. Koapersi Play: Cara
Implementasi Pendidikan
Karakter Melalui Aktivitas
Jasmani Pada Anak Usia Dini
Proceeding Seminar Nasional
Membangun Insan yang Berkarakter
dan Bermartabat Melalui Olahraga
ISBN: 978-602-8429-61-0
2. An Integrated Thematic Physical
Education Game Model for
Grade I Students Based on
Curriculum 2013
Proceeding The 3rd International
Seminar on PE, Sport, and Health
2013 ISBN: 978-979-19764-3-5
Gambar 11. Para siswa melakukan kegiatan pemanasan
Gambar 12. Para siswa melakukan kegiatan penguluran
Gambar 15. Siswa meniti balok keseimbangan pada Pos 3
Gambar 16. Siswa melempar bola dengan ayunan bawah pada Pos 4
Gambar 19. Siswa melompati gambar bom pada Pos 2
Gambar 20. Para orangtua turut antusias mendampingi siswa peserta PPM