Upload
aam-ambar
View
275
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pengertian roda gigi
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan praktek perawatan antara lain:
1. Mahasiswa dapat merakit dan melepas transmisi roda gigi
2. Mahasiswa dapat mengukur jarak sumbu antara dua poros
3. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori metode – metode pengujian
tarik dari dosen pembimbing dalam kegiatan praktek.
4. Melatih ketelitian mahasiswa, ketekunan, keuletan, kesabaran dan ketrampilan
peserta praktek dalam proses pengujian tarik.
5. Merupakan kesempatan bagi setiap peserta praktek untuk dapat memahami
secara langsung proses kegiatan praktik.
6. Membentuk dan menghasilkan alumni yang profesional dalam menghadapi
tantangan dunia industri di masa mendatang.
7. Untuk dapat menganalisa kerusakan bahan.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai wujud tanggung jawab tertulis mahasiswa terhadap kegiatan praktek
yang telah diikuti sekaligus melengkapi tugas yang di berikan oleh Dosen
pembimbing.
2. Gambaran tertulis mahasiswa selama pengerjaan bahan.
3. Media komunikasi satu arah dari mahasiswa terhadap segala aspek dalam
kegiatan praktek, yang berupa saran dan kritikan.
4. Mendorong setiap peserta praktek untuk memahami secara teoritis cara dan
prosedur kerja yang tepat dalam pengujian bahan.
1.2 Metode Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan beberapa cara
antara lain:
1. Metode Observasi
Yaitu : Penulis mengamati dan melihat secara langsung keadaan
didalam workshop khususnya di Lab Teknologi Mekanik Politeknik Negeri
Banjarmasin.
2. Metode Interview
Yaitu : mengadakan konsultasi langsung dengan pembimbing
mengenai sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan praktik tersebut.
3. Metode Kepustakaan
Yaitu : dengan mengumpulkan data-data dari buku yang berhubungan
dengan topik atau masalah yang akan diuraikan untuk dijadikan bahan
pembuatan laporan ini.
Transmisi manual dan komponen-komponennya yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor.
Transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari
sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yang berfungsi :
a) Mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber
tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/peng-gunaan tenaga).
b) Mengatur perbedaan putaran antara putaran mesin (memalui unit kopling)
dengan putaran poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putaran ini
dengan maksud kendaraan mampu bergerak sesuai dengan beban dan
kecepatan kendaraan.
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi,
poros propeller,defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi transmisi
manual dan komponennya, terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari
sistem pemindah tenaga pada kendaraan.
(Gambar 1.1) Posisi transmisi manual pada kendaraan
Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine) kesistem
pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (Clutch) diteruskan ketransmisi (Gear
Box) ke propeller shaft dan keroda melalui defrensial (Final Drive).
(Gambar1.2) Prinsip Kerja menggunakan konsep momen
Berdasarkan gambar 2 tersebut, dapat dilihat perbedaan antara keduanya.
Gambar pertama seseorang mendorong mobil ditanjakan secara langsung, sementara
gambar kedua menggunakan tongkat pengungkit.
Konsep dasar di atas kemudian dipergunakan dalam membuat desain transmisi,
dimana lengan pengungkit tersebut diterapkan pada diameter roda gigi. Sehingga
transmisi kendaraan juga disebut dengan gear box atau kotak roda gigi, karena
komponen utama transmisi adalah roda gigi.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. TRANSMISI
Sistem Transmisi Tenaga
(Gambar 2.1) Sistem transmisi pada mobil
2.1.1. Transmisi poros langsung (direct coupled)
Transmisi langsung menggunakan poros atau as merupakan transmisi yang paling
sederhana and digunakan unutk menyalurkan tenaga pada jarak yang dekat and posisi
yang segaris antara poros motor penggerak dengan poros mesin yang digerakkan.
Transmisi poros langsung banyak digunakan pada pompa air seperti gambar berikut
ini.
(GAmbar 2.2) Mesin Poros Langsung
2.1.2. Transmisi sabuk-puli (belt and pulley)
Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan
transmisi langsung. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau daya yang
lain dapat diterapkan, di mana sebuah sabuk luwes dibelitkan sekeliling puli pada
poros.
Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena mudah
penanganannya dan harganyapun murah. Kecepatan sabuk direncanakan untuk
10 sampai 20 (m/s) pada umumnya, dan maksimum sampai 25 (m/s). Daya
maksimum yang dapat ditransmisikan kurang lebih sampai 500 (kW).
Sabuk-V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan
tetoron atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan
yang besar (Gambar 4.1). Sabuk-V dibelitkan di keliling alur puli yang berbentuk V
pula. Bagian sabuk yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan
sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan
bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya
yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Bebrapa tipe sabuk V disajikan pada
Gambar 4.2.
(Gambar 2.3) Macam – macam transmisi dan diameter puli
2.1.3. Transmisi rantai-sproket (chain and sprocket)
Transmisi rantai-sproket digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak sedang.
Kelebihan dari transmisi ini dibanding dengan transmisi sabuk-puli adalah dapat
digunakan unutk mennyalurkan daya yang lebih besar seperti diuraikan berikut ini.
Sketsa rantai dan sproket diperlihatkan pada Gambar 5.17.
10
11
12
2.1.4. Transmisi roda gigi (gears)
Transmisi roda gigi (gears) digunakan untuk mentransmisikan daya besar
dan putaran yang tepat serta jarak yang ralatif pendek. Roda gigi dapat berbentuk
silinder atau kerucut. Transmisi roda gigi mempunyai keunggulan dibandingkan
dengan sabuk atau rantai karena lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan tepat, dan
daya lebih besar. Kelebihan ini tidak selalu menyebabkan dipilihnya roda gigi di
samping cara yang lain, karena memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam
pembuatan, pemasangan, maupun pemeliharaannya.
13
14
2.2. Pentingnya Peranan Perawatan
Setiap mesin yang dioperasiakan untuk menjalankan usaha industri
banyak dipengaruhi berbagai faktor yang dapat mengakibatkan kerusakannya.
Oleh karena itu perlu adanya perhatian yang serius untuk melakukan perawatan
mesin-mesin, peralatan dan komponen agar tercegah dari kerusakan. Perhatian
yang baik terhadap mesin atau peralatan adalah dengan melakukan pembersihan,
pelumasan, inspeksi dan perawatan yang sistematis.
Mesin-mesin atau peralatan akan membutuhakn perawatan dan perbaikan
meskipun telah dirancang dengan baik. Perawatan terhadap mesin-mesin atau
peralatan adalah usaha untuk memperbaiki atau meningkatkan kondisinya.
Aktivitas perawatan yang melibatkan tenaga kerja, metode, pemakaian
alat, material dan suku cadang adalah bagian dari industri yang membutuhkan
biaya cukup besar. Perawatan sebaiknya dilakukan pada waktu yang tidak
mengganggu kegiatan produksi. Misalnya perawatan mesin dilakukan pada saat
tidak digunakan atau dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan perawatan tidak
menghambat keseluruhan aktifitas produksi. Karena itu, Pekerjaan perawatan dan
perbaikan mesin pada umumnya dilakukan saat mesin tidak beroperasi. Untuk
mencegah kerusakan lebih lanjut, jika memungkinkan perlu diatasi dengan
perbaikan segera tanpa menimbulkan kerusakan yang lebih luas.
Dengan demikian, perawatan adalah merupakan aktifitas yang bertujuan
untuk menyiapkan dan mengefisienkan kerja suatu mesin atau peralatan sehingga
dapat menunjang dalam meningkatkan produktifitasnya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka aktifitas perawatan perlu dilakukan berdasarkan teknik-teknik
perawatan yang memadai.
15
2.3. Roda Gigi
Roda gigi sering kita jumpai pada berbagai mesin. Roda gigi berfungsi sebagai
pemindah gaya dan meneruskan gaya tersebut melalui poros roda gigi tersebut.
(Gambar 2.4) Roda gigi
Roda gigi pada transmisi mobil berfungsi untuk merubah kecepatan mesin
dan momen dengan perkaitan gigi dalam berbagai macam kombinasi. Kecepatan
putaran roda akan berkurang tetapi momen pada poros roda akan bertambah.
Perbandingan antara roda gigi dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
Perbandingan gigi =
Putaran mesinPutaran propeller shaft
Gbr. 2.3 Perbandingan roda gigi
(Gambar 2.5)
16
Gigi pada atas gigi persneling seperti bentuk sekerup memotong pada suatu
penjuru/sudut kepada muka roda gigi itu. Ketika dua gigi pada suatu sistem roda gigi
seperti bentuk sekerup melibatkan, kontak start sependapat akhir gigi dan secara
berangsur-angsur menyebar ketika gigi persneling berputar, sampai gigi keduanya
adalah dalam perikatan penuh .
( Gambar 2.6) Photo courtesy Emerson Power Transmission Corp.
Perikatan yang berangsur-angsur ini membuat gigi persneling seperti bentuk sekrup
beroperasi jauh lebih lembut dan dengan tenang dibanding gigi persneling taji.
Karena alasan ini, gigi persneling seperti bentuk sekrup digunakan hampir semua
transmisi mobil.
Oleh karena penjuru/sudut gigi pada gigi persneling seperti bentuk sekerup,
mereka menciptakan suatu daya dorong mengisi pada roda gigi ketika mereka
menghubungkan. Alat yang menggunakan gigi persneling seperti bentuk sekerup
mempunyai bearing yang dapat mendukung beban daya dorong ini.
17
Satu hal menarik tentang gigi persneling seperti bentuk sekerup adalah bahwa jika
penjuru/sudut roda gigi gigi mereka, benar dapat menjulang pada batang tegak lurus,
menyesuaikan penjuru/sudut perputaran oleh 90 derajat tingkat.
( Gambar 2.7) Photo courtesy Emerson Power Transmission Corp.
Jika kamu memandu suatu stick-shift mobil, kemudian kamu mungkin punya
beberapa pertanyaan yang mengapung kepala mu:
" Bagaimana cara yang lucu " H" mempola bahwa aku sedang mengggerakkan
tombol pergeseran ini sampai mempunyai hubungan kepada gigi persneling di dalam
transmisi? Apa yang sedang bergerak di dalam transmisi ketika aku pindah gerakkan
bergeser itu?
" Ketika aku mengacaukan dan dengar bahwa mengerikan menggerinda bunyi apa
yang benar-benar menggerinda?
" Apa yang akan terjadi jika aku harus secara kebetulan bergeser ke dalam kebalikan
selagi aku adalah melampaui batas kecepatan sepanjang jalan raya lintas? Akan
keseluruhan transmisi meletus?
Di dalam artikel ini, mereka akan menjawab semua pertanyaan ini dan lebih ketika
kita menyelidiki bagian dalam suatu transmisi manual.
18
Mobil memerlukan transmisi oleh karena ilmu fisika mesin bensin itu.
Pertama, manapun mesin/motor mempunyai suatu redline-- suatu rpm maksimum
menghargai di atas yang mana mesin/motor tidak bisa pergi tanpa meletus. Ke dua,
jika kamu sudah membaca Bagaimana Pekerjaan Daya kuda, kemudian kamu
mengetahui bahwa mesin/motor mempunyai membatasi rpm mencakup di mana daya
kuda dan tenaga putaran ada di maksimum mereka. Sebagai contoh, suatu
mesin/motor mungkin menghasilkan daya kuda maksimumnya pada 5,500 rpm.
Transmisi mengijinkan perbandingan roda gigi antar mesin/motor dan roda penggerak
untuk ganti kopling ketika kecepatan mobil dan melambatkan. Kamu bergeser gigi
persneling sehingga mesin/motor dapat tinggal di bawah redline dan dekat rpm
rombongan tentang capaian terbaik nya .
(Gambar 2.8) Photo courtesy DaimlerChrysler
Idealnya, transmisi akan sangat fleksibel dalam perbandingannya bahwa
mesin/motor bisa selalu menabrak tunggal nya, best-performance rpm nilai. Itu
adalah gagasan di belakang secara terus-menerus transmisi variabel ( CVT).
Suatu CVT mempunyai suatu cakupan perbandingan roda gigi tanpa batas.
Di masa lalu, CVTS tidak bisa bersaing dengan transmisi five-speed dan four-speed
dalam kaitan dengan biaya, ukuran dan keandalan, maka kamu tidak lihat di dalam
mobil produksi. Hari-Hari ini, peningkatan di dalam disain sudah buat CVTS lebih
umum. Toyota Prius adalah suatu mobil bastar yang menggunakan suatu CVT.
19
(Gambar2.9) Photo courtesy DaimlerChrysler
Yang transmisi five-speed berlaku lima perbandingan roda gigi berbeda kepada
batang masukan untuk menghasilkan suatu rpm berbeda di batang keluaran. Di sini
adalah beberapa perbandingan roda gigi khas:
gear rasio
RPM pada Batang Keluaran Transmisi
dengan Mesin/Motor pada 3,000 rpm
1st 2.315:1 1,295
2nd 1.568:1 1,913
3rd 1.195:1 2,510
4th 1.000:1 3,000
5th 0.915:1 3,278
20
Kamu dapat membaca Bagaimana CVTS Bekerja untuk lebih informasi lagi
pada bagaimana secara terus-menerus transmisi variabel bekerja. Sekarang mari kita
memperhatikan suatu transmisi sederhana.
Suatu Transmisi Sangat sederhana
Untuk memahami gagasan yang basis dasar di belakang suatu perseneling standar,
diagram di bawah menunjukkan suatu transmisi two-speed sangat sederhana di netral:
(gambar 2.10)
Mari kita memperhatikan masing-masing bagian di dalam diagram ini untuk
memahami bagaimana cara mereka bekerja :
" Batang yang hijau hadir lewat dari mesin/motor menangkap. Batang yang hijau dan
roda gigi hijau dihubungkan sebagai satu unit . ( kopling adalah suatu alat yang bisa
menghubungkan dan memutuskan mesin/motor dan transmisi. Ktka kamu menginjak
pedal kopling,maka mesin/motor dan transmisi diputus sehingga mesin/motor dapat
menjalankan sekalipun mobil sedang diam tidak bergerak. Kapan kamu melepaskan
injakan kopeling, mesin/motor dan batang yang hijau secara langsung dihubungkan
untuk satu sama lain.
21
" Gigi persneling Dan Batang yang merah disebut layshaft. Ini adalah juga
dihubungkan sebagai potongan tunggal, maka semua gigi persneling pada layshaft
dan layshaft sendiri putaran sebagai satu unit. Batang yang hijau dan batang yang
merah secara langsung dihubungkan melalui gigi persneling sehingga jika batang
yang hijau sedang memutar, maka batang yang merah juga ikut berputar. Dengan cara
ini, layshaft menerima tenaganya yang secara langsung dari mesin/motor kapan saja
menangkap ada hubungan.
" Batang yang kuning adalah suatu batang splined yang menghubungkan secara
langsung kepada as gardan sampai kepada roda penggerak mobil itu. Jika kemudi
sedang memutar, batang yang kuning sedang memutar.
" Gigi persneling yang biru menunggangi bearing/tegas, sehingga mereka memutar
pada [atas] batang yang kuning [itu]. Jika mesin/motor batal/mulai tetapi
[kereta;mobil] sedang meluncur, batang yang kuning dapat memutar di dalam gigi
persneling yang biru [selagi/sedang] gigi persneling yang biru
Gbr7
(gambar 2.11)
22
Di gambar ini, batang yang hijau dari mesin/motor memutar layshaft [itu],
yang memutar roda gigi yang biru pada sisi kanan. Roda gigi ini memancarkan energi
nya melalui/sampai krah baju untuk [memandu/ mengemudi/ usir] as gardan yang
kuning [itu]. Sementara itu, roda gigi yang biru pada sisi kiri sedang memutar, tetapi
[itu] adalah keadaan bebas tak terhambat pada [atas] [yang] bearing/tegas nya sangat
[itu] tidak punya efek pada [atas] batang yang kuning.
Ketika krah baju adalah antara kedua gigi persneling ( [seperti/ketika] ditunjukkan
figur yang pertama), transmisi adalah di (dalam) [yang] netral. Kedua-Duanya jalan-
bebas gigi persneling yang biru pada [atas] batang yang kuning di tingkat tarip yang
berbeda yang dikendalikan oleh perbandingan mereka kepada layshaft.
Suatu Transmisi Riil
Animasi yang berikut menunjukkan kamu aktip yang internal suatu transmisi four-
speed dengan kebalikan.
Transmisi Manual yang five-speed [secara] wajar baku pada [atas] [kereta;mobil]
hari ini. Secara internal, [itu] lihat sesuatu yang seperti ini:
Gbr8
(Gambar 2.12)
23
Ada tiga garpu yang dikendalikan oleh tiga tangkai yang ada hubungan
dengan dengan pengungkit pergeseran. Pemandangan di tangkai pergeseran dari
puncak, mereka kelihatan seperti kebalikan di (dalam) ini, kesatu dan kedua
mencocokkan:
Gbr9
(Gambar 2.13)
24
Ingat-Ingat [bahwa/yang] pergeseran pengungkit mempunyai suatu perputaran
menunjuk pertengahan [itu]. Kapan kamu mendorong tombol [itu] menyampaikan
melibatkan persnelling pertama, kamu benar-benar menarik tangkai [itu] dan garpu
untuk persnelling pertama kembali.
Kamu dapat lihat bahwa seperti anda pindah;gerakkan bergeser [itu] meninggalkan
dan benar kamu sedang melibatkan garpu berbeda ( dan oleh karena itu krah baju
berbeda). /Gerakkan pemain depan tombol [itu] dan gerak mundur krah baju untuk
melibatkan salah satu [dari] gigi persneling.
Gbr10
(Gambar 2.14)
Kebalikan Roda gigi ditangani oleh suatu tuas sekunder kecil ( warna ungu).
Terus menerus, kebalikan yang biru mencocokkan diagram ini sedang masuk suatu
arah berhadapan dengan semua gigi persneling biru lain . Oleh karena itu, [itu] akan
mustahil untuk melemparkan transmisi [itu] ke dalam kebalikan [selagi/sedang]
[kereta;mobil] sedang bergerak maju-- anjing gigi tidak pernah akan melibatkan.
Bagaimanapun, mereka akan membuat banyak suara gaduh!
Synchronizers
25
Transmisi manual di (dalam) mobil penumpang modern menggunakan
synchronizers untuk menghapuskan kebutuhan akan yang double-clutching. Suatu
tujuan synchro's adalah untuk mengijinkan krah baju [itu] dan roda gigi untuk
membuat kontak tentang geseran [sebelum/di depan] membuat kontak gigi anjing. Ini
biarkan krah baju [itu] dan roda gigi mensinkronkan kecepatan mereka [sebelum/di
depan] gigi harus melibatkan, seperti ini:
Gbr11
(gambar 2.15)
Kerucut pada [atas] roda gigi yang biru berkait dengan area yang cone-shaped
di (dalam) krah baju, dan friksi antar[a] kerucut dan krah baju mensinkronkan krah
baju [itu] dan roda gigi [itu]. Bagian yang luar krah baju kemudian meluncur
sedemikian sehingga anjing gigi dapat melibatkan roda gigi [itu].
Tiap-Tiap pabrikan implements transmisi dan synchros di (dalam) jalan berbeda,
tetapi ini adalah gagasan yang umum.
26
2.4. Bentuk Gigi :
1. Gigi lurus ( spur gear) bentuk gigi ini lurus dan paralel dengan sumbu roda
gigi
2. Gigi miring ( helical gear) bentuk gigi ini menyilang miring terhadah
sumbu
roda gigi
3. Gigi panah ( double helical / herring bone gear) bentuk gigi berupa panah
atau
miring degan kemiringan berlawanan
4. Gigi melengkung/bengkok (curved/spherical gear ) bentuk gigi melengkung
mengikuti pola tertentu( lingkaran/ellips)
27
2.5. DATA PERHITUNGAN
Diketahui data sebagai berikut :
Roda Gigi I Roda Gigi II
D1 Luar = 238,3 mm D2 Luar = 113,2 mm
D1 Dalam = 218,3 mm D2 Dalam = 93 mm
Tebal = 46 mm Tebal = 38,5
Tinggi Kedalaman
Z Gigi = 10,1 mm Z Gigi = 9,6 mm
n Jumlah Gigi = 51 n Jumlah Gigi = 23
Poros I Poros II
ds1 Ø = 35 mm ds2 Ø = 35 mm
L1 Panjang = 36 mm L2 Panjang = 36 mm
R Jarak sumbu antara poros = 198 mm
ds : (diametet shaf)
Spi I Spi II
Panjang = 43,7 mm Panjang = 43,7 mm
lebar = 7,9 mm lebar = 7,9 mm
tinggi = 6 mm tinggi = 6 mm
Kondisi Meja
Vertikal = rata
Horizontal = rata
28
Bearing
Ø Luar = 80 mm
Ø Luar = 80 mm
Ø dalam = 35 mm
Nama-nama bagian roda gigi dan ukurannya
t=πdz
m=dz
π xm=t
DP= zdn ' ( l
¿ )m=25,4
DP
Keterangan:
t : Jarak bagi lingkaran(mm)
d: Diameter
z: Jumlah gigi
π: Faktor koreksi
m: Ukuran gigi / modul
DP: Jumlah gigi per inch diameter
dn: Jarak diameter lingkaran
29
u=n2
n1
=d1
d2
=m. z1
m. z2
=z1
z2
= li
z2/ z1=i
α=( d1+d2 ) /2=m ( z1+z2 )/2
d1=2 α / ( l+ i )
d2=2 α .i / ( l+i )
Keterangan:
i:Perbandingan putaran antara jumlah gigi pada roda gigi
u: Perbandingan putaran
n1: Putaran roda gigi berpasangan (rpm)
n2: Poros penggerak
d1dan d2: Diameter lingkaran
z1 dan z2:Perbandingan putaran
30
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Langkah-langkah pelaksanaan praktek
1. Mengecek kelengkapan peralatan
2. Melakukan levelling terhadap meja transmisi roda gigi dengan menggunakan
water level gauge
(Gambar 3.1) Water level gauge
3. Melakukan penyetelan baut pada kaki meja dengan menggunakan kunci pas
yung sesuai
31
(Gambar 3.2) Penyetelan kaki meja
4. Merakit pendukung pillow block pada meja dengan menggunakan kunci pas
yang sesuai
(Gambar 3.3) Merakit
5. Memasangkan sim diantara sambungan pillow block menggunakan kunci pas
yang sesuai agar kedua poros roda gigi sejajar
(gambar 3.4) Pemasangan sim
6. Melakukan levelling terhadap landasan pillow block dengan menggunakan
water level gauge
32
(Gambar 3.5) Melakukan levelling
7. Merakit pillow block bagian bawah menggunakan kunci pas
(Gambar 3.6) Merakit pillow block
8. Merakit bearing pada poros dengan seksama
(Gambar 3.7) Merakit bearing
9. Merakit bearing dan poros pada pillow block dengan seksama
33
(Gambar 3.8) Merakit bearing dan poros
10. Merakit pillow block bagian atas dengan seksama
(Gambar 3.9) Merakit pillow block bagian atas
11. Melakukan langkah 4 sampai dengan 10 pada poros ke-2
12. Melakukan penyetelan jarak sumbu kedua poros
(Gambar 3.10) Penyetelan
13. Menghitung jarak kedua sumbu poros
34
(Gambar 3.11) Menghitung jarak
14. Mencatat dan hitung kesalahan serta kesalahan relatifnya
Kesalahan numerik
timbul dari penggunaan aproksimasi untuk menyatakan operasi dan besaran
matematika yang pasti.
Kesalahan pemotongan
yang dihasilkan sewaktu aproksimasi digunakan untuk menyatakan suatu
prosedur matematika eksak.
Kesalahan pembulatan
yang dihasilkan bila angka-angka aproksimasi dipakai untuk menyatakan
angka-angka pasti.
35
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pengukuran adalah salah satu cara untuk menentukan besar ukuran dari
suatu benda, melewati pengukuran juga dapat menganalisa terjadinya kerusakan
sehingga dapat menghindari bahaya yang timbul kedepannya.
Dipelajarinya berbagai macam alat ukur, cara pembacaan serta
penggunaannya memberikan pengetahuan lebih, sehingga memberi dorongan atau
lebih khusus dampaknya bagi mahasiswa sendiri lebih siap untuk bersaing dalam
kaitannya bidang teknik mesin khususnya untuk ruang lingkup pengukuran.
Dari pengolahan data dan perhitungan yang telah dilaksanakan maka kami
dapat memahami tentang perhitungan pengukuran yaitu :
1. E1 yaitu kesalahan pengukuran pada panjang jarak
2. t1 (kesalahan relatif),dari sini dapat diketahui kesalahan bahan dalam
jumlah persen.
a. Transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari
sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang
berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga
dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/peng-gunaan
tenaga).
b. Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling,
transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit
transmisi berada selangkah di belakang unit kopling. Hal ini agar saat
pemindahan kecepatan, hubungan dengan mesin dapat diputuskan ter-
lebih dahulu.
36
c. Konsep dasar cara kerja transmisi adalah menggunakan konsep
perbandingan momen, melalui sejumlah roda gigi. Dengan konsep
tersebut dapat disesuaikan antara tenaga output mesin dengan besarnya
beban yang akan diangkat. Saat beban berat seperti kendaraan akaan
bergerak, tanjakan dan sebagainya, digunakan tingkat kecepatan yang
rendah yang memiliki momen lebih besar.
d. Terdapat beberapa macam roda gigi yang dipergunakan pada transmisi
yaitu :
1. Roda gigi jenis Spur – bentuk giginya lurus sejajar dengan poros,
dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding
mesh).
2. Roda gigi jenis Helical – bentuk giginya miring terhadap poros, dan
Roda gigi jenis Double Helical – bentuk giginya dobel miring
terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak
bisa digeser (Constant mesh dan synchromesh).
3. Roda gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya lurus atau miring terhadap
poros, dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik
porosnya (Constant mesh).
e. Terdapat tiga macam sistem pemindahan kecepatan pada unit
transmisi, yaitu dengan sistem menggeser roda gigi atau slidingmesh,
sistem roda gigi tetap dengan meng-gunakan kopling geser, dan
sistem roda gigi tetap menggunakan synchronmesh.
f. Komponen utama dari tranmisi manual adalah sebagai berikut :
1. Transmission input shaft atau Poros input transmisi, yaitu
komponen yang menerima moment output dari unit kopling.
2. Transmission gear atau roda gigi transmisi, yaitu Untuk mengubah
input dari mesin menjadi output gaya torsi yang meninggalkan
transmisi sesuai dengan kebutuhan kendaraan.
37
3. Synchroniser/synchro-mesh atau Gigi penyesuai, adalah
perlengkapan yang memungkinkan pemindahan kecepatan pada
kondisi putaran yang tinggi.
4. Gear shift lever atau Tuas pemindah presnelling dan Shift fork atau
Garpu pemindah adalah komponen yang berfungsi untuk
mengoperasikan transmisi oleh pengemudi.
5. Output shaft atau Poros output adalah untuk menyalurkan moment
atau tenaga yang sudah diolah melalui proses reduksi ke komponen
sistem pemindah tenaga selanjutnya.
38
4.2. Saran
Dalam pelaksaannya praktik hendaknya mendapat pengawasan dan
bimbingan dari Dosen Pengajar ataupun Asisten Dosen agar Mahasiswa dapat
memahami dengan baik tentang job yang telah diberikan dan tidak ada kesalahan
ataupun ketidak mengertian bagi Mahasiswa.
39
DAFTAR PUSTAKA
- Harrington, H. James, ISO 9000, McGraw-Hill, New York, 1987
- http: www.Google.com / diklat Transmisi.
40