54
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud Dan Tujuan Maksud dan tujuan dari pelaksanaan praktek perawatan antara lain: 1. Mahasiswa dapat merakit dan melepas transmisi roda gigi 2. Mahasiswa dapat mengukur jarak sumbu antara dua poros 3. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori metode – metode pengujian tarik dari dosen pembimbing dalam kegiatan praktek. 4. Melatih ketelitian mahasiswa, ketekunan, keuletan, kesabaran dan ketrampilan peserta praktek dalam proses pengujian tarik. 5. Merupakan kesempatan bagi setiap peserta praktek untuk dapat memahami secara langsung proses kegiatan praktik. 6. Membentuk dan menghasilkan alumni yang profesional dalam menghadapi tantangan dunia industri di masa mendatang. 7. Untuk dapat menganalisa kerusakan bahan. 1

laporan roda gigi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengertian roda gigi

Citation preview

Page 1: laporan roda gigi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan praktek perawatan antara lain:

1. Mahasiswa dapat merakit dan melepas transmisi roda gigi

2. Mahasiswa dapat mengukur jarak sumbu antara dua poros

3. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori metode – metode pengujian

tarik dari dosen pembimbing dalam kegiatan praktek.

4. Melatih ketelitian mahasiswa, ketekunan, keuletan, kesabaran dan ketrampilan

peserta praktek dalam proses pengujian tarik.

5. Merupakan kesempatan bagi setiap peserta praktek untuk dapat memahami

secara langsung proses kegiatan praktik.

6. Membentuk dan menghasilkan alumni yang profesional dalam menghadapi

tantangan dunia industri di masa mendatang.

7. Untuk dapat menganalisa kerusakan bahan.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai wujud tanggung jawab tertulis mahasiswa terhadap kegiatan praktek

yang telah diikuti sekaligus melengkapi tugas yang di berikan oleh Dosen

pembimbing.

2. Gambaran tertulis mahasiswa selama pengerjaan bahan.

3. Media komunikasi satu arah dari mahasiswa terhadap segala aspek dalam

kegiatan praktek, yang berupa saran dan kritikan.

4. Mendorong setiap peserta praktek untuk memahami secara teoritis cara dan

prosedur kerja yang tepat dalam pengujian bahan.

Page 2: laporan roda gigi

1.2 Metode Penulisan

Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan beberapa cara

antara lain:

1. Metode Observasi

Yaitu : Penulis mengamati dan melihat secara langsung keadaan

didalam workshop khususnya di Lab Teknologi Mekanik Politeknik Negeri

Banjarmasin.

2. Metode Interview

Yaitu : mengadakan konsultasi langsung dengan pembimbing

mengenai sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan praktik tersebut.

3. Metode Kepustakaan

Yaitu : dengan mengumpulkan data-data dari buku yang berhubungan

dengan topik atau masalah yang akan diuraikan untuk dijadikan bahan

pembuatan laporan ini.

Transmisi manual dan komponen-komponennya yang akan dibahas

dalam makalah ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor.

Transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari

sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yang berfungsi :

a) Mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber

tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/peng-gunaan tenaga).

b) Mengatur perbedaan putaran antara putaran mesin (memalui unit kopling)

dengan putaran poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putaran ini

dengan maksud kendaraan mampu bergerak sesuai dengan beban dan

kecepatan kendaraan.

Page 3: laporan roda gigi

Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi,

poros propeller,defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi transmisi

manual dan komponennya, terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari

sistem pemindah tenaga pada kendaraan.

(Gambar 1.1) Posisi transmisi manual pada kendaraan

Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine) kesistem

pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (Clutch) diteruskan ketransmisi (Gear

Box) ke propeller shaft dan keroda melalui defrensial (Final Drive).

(Gambar1.2) Prinsip Kerja menggunakan konsep momen

Berdasarkan gambar 2 tersebut, dapat dilihat perbedaan antara keduanya.

Gambar pertama seseorang mendorong mobil ditanjakan secara langsung, sementara

gambar kedua menggunakan tongkat pengungkit.

Konsep dasar di atas kemudian dipergunakan dalam membuat desain transmisi,

dimana lengan pengungkit tersebut diterapkan pada diameter roda gigi. Sehingga

transmisi kendaraan juga disebut dengan gear box atau kotak roda gigi, karena

komponen utama transmisi adalah roda gigi.

Page 4: laporan roda gigi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. TRANSMISI

Sistem Transmisi Tenaga

(Gambar 2.1) Sistem transmisi pada mobil

2.1.1. Transmisi poros langsung (direct coupled)

Transmisi langsung menggunakan poros atau as merupakan transmisi yang paling

sederhana and digunakan unutk menyalurkan tenaga pada jarak yang dekat and posisi

yang segaris antara poros motor penggerak dengan poros mesin yang digerakkan. 

Transmisi poros langsung banyak digunakan pada pompa air seperti gambar berikut

ini.

Page 5: laporan roda gigi

(GAmbar 2.2) Mesin Poros Langsung

2.1.2. Transmisi sabuk-puli (belt and pulley)

Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan

transmisi langsung. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau daya yang

lain dapat diterapkan, di mana sebuah sabuk luwes dibelitkan sekeliling puli pada

poros.

Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena mudah

penanganannya dan harganyapun murah. Kecepatan sabuk direncanakan untuk

10 sampai 20 (m/s) pada umumnya, dan maksimum sampai 25 (m/s). Daya

maksimum yang dapat ditransmisikan kurang lebih sampai 500 (kW).

Sabuk-V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan

tetoron atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan

yang besar (Gambar 4.1). Sabuk-V dibelitkan di keliling alur puli yang berbentuk V

pula. Bagian sabuk yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan

sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan

bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya

yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Bebrapa tipe sabuk V disajikan pada

Gambar 4.2.

Page 6: laporan roda gigi
Page 7: laporan roda gigi
Page 8: laporan roda gigi

 

 

(Gambar 2.3) Macam – macam transmisi dan diameter puli

2.1.3. Transmisi rantai-sproket (chain and sprocket)

Transmisi rantai-sproket digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak sedang.

Kelebihan dari transmisi ini dibanding dengan transmisi sabuk-puli adalah dapat

digunakan unutk mennyalurkan daya yang lebih besar seperti diuraikan berikut ini.

Sketsa rantai dan sproket diperlihatkan pada Gambar 5.17.

Page 9: laporan roda gigi
Page 10: laporan roda gigi

10

Page 11: laporan roda gigi

11

Page 12: laporan roda gigi

 

12

Page 13: laporan roda gigi

2.1.4. Transmisi roda gigi (gears)

Transmisi roda gigi (gears) digunakan untuk mentransmisikan daya besar

dan putaran yang tepat serta jarak yang ralatif pendek. Roda gigi dapat berbentuk

silinder atau kerucut. Transmisi roda gigi mempunyai keunggulan dibandingkan

dengan sabuk atau rantai karena lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan tepat, dan

daya lebih besar. Kelebihan ini tidak selalu menyebabkan dipilihnya roda gigi di

samping cara yang lain, karena memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam

pembuatan, pemasangan, maupun pemeliharaannya.

13

Page 14: laporan roda gigi

14

Page 15: laporan roda gigi

2.2. Pentingnya Peranan Perawatan

Setiap mesin yang dioperasiakan untuk menjalankan usaha industri

banyak dipengaruhi berbagai faktor yang dapat mengakibatkan kerusakannya.

Oleh karena itu perlu adanya perhatian yang serius untuk melakukan perawatan

mesin-mesin, peralatan dan komponen agar tercegah dari kerusakan. Perhatian

yang baik terhadap mesin atau peralatan adalah dengan melakukan pembersihan,

pelumasan, inspeksi dan perawatan yang sistematis.

Mesin-mesin atau peralatan akan membutuhakn perawatan dan perbaikan

meskipun telah dirancang dengan baik. Perawatan terhadap mesin-mesin atau

peralatan adalah usaha untuk memperbaiki atau meningkatkan kondisinya.

Aktivitas perawatan yang melibatkan tenaga kerja, metode, pemakaian

alat, material dan suku cadang adalah bagian dari industri yang membutuhkan

biaya cukup besar. Perawatan sebaiknya dilakukan pada waktu yang tidak

mengganggu kegiatan produksi. Misalnya perawatan mesin dilakukan pada saat

tidak digunakan atau dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan perawatan tidak

menghambat keseluruhan aktifitas produksi. Karena itu, Pekerjaan perawatan dan

perbaikan mesin pada umumnya dilakukan saat mesin tidak beroperasi. Untuk

mencegah kerusakan lebih lanjut, jika memungkinkan perlu diatasi dengan

perbaikan segera tanpa menimbulkan kerusakan yang lebih luas.

Dengan demikian, perawatan adalah merupakan aktifitas yang bertujuan

untuk menyiapkan dan mengefisienkan kerja suatu mesin atau peralatan sehingga

dapat menunjang dalam meningkatkan produktifitasnya. Untuk mencapai tujuan

tersebut, maka aktifitas perawatan perlu dilakukan berdasarkan teknik-teknik

perawatan yang memadai.

15

Page 16: laporan roda gigi

2.3. Roda Gigi

Roda gigi sering kita jumpai pada berbagai mesin. Roda gigi berfungsi sebagai

pemindah gaya dan meneruskan gaya tersebut melalui poros roda gigi tersebut.

(Gambar 2.4) Roda gigi

Roda gigi pada transmisi mobil berfungsi untuk merubah kecepatan mesin

dan momen dengan perkaitan gigi dalam berbagai macam kombinasi. Kecepatan

putaran roda akan berkurang tetapi momen pada poros roda akan bertambah.

Perbandingan antara roda gigi dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

Perbandingan gigi =

Putaran mesinPutaran propeller shaft

Gbr. 2.3 Perbandingan roda gigi

(Gambar 2.5)

16

Page 17: laporan roda gigi

Gigi pada atas gigi persneling seperti bentuk sekerup memotong pada suatu

penjuru/sudut kepada muka roda gigi itu. Ketika dua gigi pada suatu sistem roda gigi

seperti bentuk sekerup melibatkan, kontak start sependapat akhir gigi dan secara

berangsur-angsur menyebar ketika gigi persneling berputar, sampai gigi keduanya

adalah dalam perikatan penuh .

( Gambar 2.6) Photo courtesy Emerson Power Transmission Corp.

Perikatan yang berangsur-angsur ini membuat gigi persneling seperti bentuk sekrup

beroperasi jauh lebih lembut dan dengan tenang dibanding gigi persneling taji.

Karena alasan ini, gigi persneling seperti bentuk sekrup digunakan hampir semua

transmisi mobil.

Oleh karena penjuru/sudut gigi pada gigi persneling seperti bentuk sekerup,

mereka menciptakan suatu daya dorong mengisi pada roda gigi ketika mereka

menghubungkan. Alat yang menggunakan gigi persneling seperti bentuk sekerup

mempunyai bearing yang dapat mendukung beban daya dorong ini.

17

Page 18: laporan roda gigi

Satu hal menarik tentang gigi persneling seperti bentuk sekerup adalah bahwa jika

penjuru/sudut roda gigi gigi mereka, benar dapat menjulang pada batang tegak lurus,

menyesuaikan penjuru/sudut perputaran oleh 90 derajat tingkat.

( Gambar 2.7) Photo courtesy Emerson Power Transmission Corp.

Jika kamu memandu suatu stick-shift mobil, kemudian kamu mungkin punya

beberapa pertanyaan yang mengapung kepala mu:

" Bagaimana cara yang lucu " H" mempola bahwa aku sedang mengggerakkan

tombol pergeseran ini sampai mempunyai hubungan kepada gigi persneling di dalam

transmisi? Apa yang sedang bergerak di dalam transmisi ketika aku pindah gerakkan

bergeser itu?

" Ketika aku mengacaukan dan dengar bahwa mengerikan menggerinda bunyi apa

yang benar-benar menggerinda?

" Apa yang akan terjadi jika aku harus secara kebetulan bergeser ke dalam kebalikan

selagi aku adalah melampaui batas kecepatan sepanjang jalan raya lintas? Akan

keseluruhan transmisi meletus?

Di dalam artikel ini, mereka akan menjawab semua pertanyaan ini dan lebih ketika

kita menyelidiki bagian dalam suatu transmisi manual.

18

Page 19: laporan roda gigi

Mobil memerlukan transmisi oleh karena ilmu fisika mesin bensin itu.

Pertama, manapun mesin/motor mempunyai suatu redline-- suatu rpm maksimum

menghargai di atas yang mana mesin/motor tidak bisa pergi tanpa meletus. Ke dua,

jika kamu sudah membaca Bagaimana Pekerjaan Daya kuda, kemudian kamu

mengetahui bahwa mesin/motor mempunyai membatasi rpm mencakup di mana daya

kuda dan tenaga putaran ada di maksimum mereka. Sebagai contoh, suatu

mesin/motor mungkin menghasilkan daya kuda maksimumnya pada 5,500 rpm.

Transmisi mengijinkan perbandingan roda gigi antar mesin/motor dan roda penggerak

untuk ganti kopling ketika kecepatan mobil dan melambatkan. Kamu bergeser gigi

persneling sehingga mesin/motor dapat tinggal di bawah redline dan dekat rpm

rombongan tentang capaian terbaik nya .

(Gambar 2.8) Photo courtesy DaimlerChrysler

Idealnya, transmisi akan sangat fleksibel dalam perbandingannya bahwa

mesin/motor bisa selalu menabrak tunggal nya, best-performance rpm nilai. Itu

adalah gagasan di belakang secara terus-menerus transmisi variabel ( CVT).

Suatu CVT mempunyai suatu cakupan perbandingan roda gigi tanpa batas.

Di masa lalu, CVTS tidak bisa bersaing dengan transmisi five-speed dan four-speed

dalam kaitan dengan biaya, ukuran dan keandalan, maka kamu tidak lihat di dalam

mobil produksi. Hari-Hari ini, peningkatan di dalam disain sudah buat CVTS lebih

umum. Toyota Prius adalah suatu mobil bastar yang menggunakan suatu CVT.

19

Page 20: laporan roda gigi

(Gambar2.9) Photo courtesy DaimlerChrysler

Yang transmisi five-speed berlaku lima perbandingan roda gigi berbeda kepada

batang masukan untuk menghasilkan suatu rpm berbeda di batang keluaran. Di sini

adalah beberapa perbandingan roda gigi khas:

gear rasio

RPM pada Batang Keluaran Transmisi

dengan Mesin/Motor pada 3,000 rpm

1st 2.315:1 1,295

2nd 1.568:1 1,913

3rd 1.195:1 2,510

4th 1.000:1 3,000

5th 0.915:1 3,278

20

Page 21: laporan roda gigi

Kamu dapat membaca Bagaimana CVTS Bekerja untuk lebih informasi lagi

pada bagaimana secara terus-menerus transmisi variabel bekerja. Sekarang mari kita

memperhatikan suatu transmisi sederhana.

Suatu Transmisi Sangat sederhana

Untuk memahami gagasan yang basis dasar di belakang suatu perseneling standar,

diagram di bawah menunjukkan suatu transmisi two-speed sangat sederhana di netral:

(gambar 2.10)

Mari kita memperhatikan masing-masing bagian di dalam diagram ini untuk

memahami bagaimana cara mereka bekerja :

" Batang yang hijau hadir lewat dari mesin/motor menangkap. Batang yang hijau dan

roda gigi hijau dihubungkan sebagai satu unit . ( kopling adalah suatu alat yang bisa

menghubungkan dan memutuskan mesin/motor dan transmisi. Ktka kamu menginjak

pedal kopling,maka mesin/motor dan transmisi diputus sehingga mesin/motor dapat

menjalankan sekalipun mobil sedang diam tidak bergerak. Kapan kamu melepaskan

injakan kopeling, mesin/motor dan batang yang hijau secara langsung dihubungkan

untuk satu sama lain.

21

Page 22: laporan roda gigi

" Gigi persneling Dan Batang yang merah disebut layshaft. Ini adalah juga

dihubungkan sebagai potongan tunggal, maka semua gigi persneling pada layshaft

dan layshaft sendiri putaran sebagai satu unit. Batang yang hijau dan batang yang

merah secara langsung dihubungkan melalui gigi persneling sehingga jika batang

yang hijau sedang memutar, maka batang yang merah juga ikut berputar. Dengan cara

ini, layshaft menerima tenaganya yang secara langsung dari mesin/motor kapan saja

menangkap ada hubungan.

" Batang yang kuning adalah suatu batang splined yang menghubungkan secara

langsung kepada as gardan sampai kepada roda penggerak mobil itu. Jika kemudi

sedang memutar, batang yang kuning sedang memutar.

" Gigi persneling yang biru menunggangi bearing/tegas, sehingga mereka memutar

pada [atas] batang yang kuning [itu]. Jika mesin/motor batal/mulai tetapi

[kereta;mobil] sedang meluncur, batang yang kuning dapat memutar di dalam gigi

persneling yang biru [selagi/sedang] gigi persneling yang biru

Gbr7

(gambar 2.11)

22

Page 23: laporan roda gigi

Di gambar ini, batang yang hijau dari mesin/motor memutar layshaft [itu],

yang memutar roda gigi yang biru pada sisi kanan. Roda gigi ini memancarkan energi

nya melalui/sampai krah baju untuk [memandu/ mengemudi/ usir] as gardan yang

kuning [itu]. Sementara itu, roda gigi yang biru pada sisi kiri sedang memutar, tetapi

[itu] adalah keadaan bebas tak terhambat pada [atas] [yang] bearing/tegas nya sangat

[itu] tidak punya efek pada [atas] batang yang kuning.

Ketika krah baju adalah antara kedua gigi persneling ( [seperti/ketika] ditunjukkan

figur yang pertama), transmisi adalah di (dalam) [yang] netral. Kedua-Duanya jalan-

bebas gigi persneling yang biru pada [atas] batang yang kuning di tingkat tarip yang

berbeda yang dikendalikan oleh perbandingan mereka kepada layshaft.

Suatu Transmisi Riil

Animasi yang berikut menunjukkan kamu aktip yang internal suatu transmisi four-

speed dengan kebalikan.

Transmisi Manual yang five-speed [secara] wajar baku pada [atas] [kereta;mobil]

hari ini. Secara internal, [itu] lihat sesuatu yang seperti ini:

Gbr8

(Gambar 2.12)

23

Page 24: laporan roda gigi

Ada tiga garpu yang dikendalikan oleh tiga tangkai yang ada hubungan

dengan dengan pengungkit pergeseran. Pemandangan di tangkai pergeseran dari

puncak, mereka kelihatan seperti kebalikan di (dalam) ini, kesatu dan kedua

mencocokkan:

Gbr9

(Gambar 2.13)

24

Page 25: laporan roda gigi

Ingat-Ingat [bahwa/yang] pergeseran pengungkit mempunyai suatu perputaran

menunjuk pertengahan [itu]. Kapan kamu mendorong tombol [itu] menyampaikan

melibatkan persnelling pertama, kamu benar-benar menarik tangkai [itu] dan garpu

untuk persnelling pertama kembali.

Kamu dapat lihat bahwa seperti anda pindah;gerakkan bergeser [itu] meninggalkan

dan benar kamu sedang melibatkan garpu berbeda ( dan oleh karena itu krah baju

berbeda). /Gerakkan pemain depan tombol [itu] dan gerak mundur krah baju untuk

melibatkan salah satu [dari] gigi persneling.

Gbr10

(Gambar 2.14)

Kebalikan Roda gigi ditangani oleh suatu tuas sekunder kecil ( warna ungu).

Terus menerus, kebalikan yang biru mencocokkan diagram ini sedang masuk suatu

arah berhadapan dengan semua gigi persneling biru lain . Oleh karena itu, [itu] akan

mustahil untuk melemparkan transmisi [itu] ke dalam kebalikan [selagi/sedang]

[kereta;mobil] sedang bergerak maju-- anjing gigi tidak pernah akan melibatkan.

Bagaimanapun, mereka akan membuat banyak suara gaduh!

Synchronizers

25

Page 26: laporan roda gigi

Transmisi manual di (dalam) mobil penumpang modern menggunakan

synchronizers untuk menghapuskan kebutuhan akan yang double-clutching. Suatu

tujuan synchro's adalah untuk mengijinkan krah baju [itu] dan roda gigi untuk

membuat kontak tentang geseran [sebelum/di depan] membuat kontak gigi anjing. Ini

biarkan krah baju [itu] dan roda gigi mensinkronkan kecepatan mereka [sebelum/di

depan] gigi harus melibatkan, seperti ini:

Gbr11

(gambar 2.15)

Kerucut pada [atas] roda gigi yang biru berkait dengan area yang cone-shaped

di (dalam) krah baju, dan friksi antar[a] kerucut dan krah baju mensinkronkan krah

baju [itu] dan roda gigi [itu]. Bagian yang luar krah baju kemudian meluncur

sedemikian sehingga anjing gigi dapat melibatkan roda gigi [itu].

Tiap-Tiap pabrikan implements transmisi dan synchros di (dalam) jalan berbeda,

tetapi ini adalah gagasan yang umum.

26

Page 27: laporan roda gigi

2.4. Bentuk Gigi :

1. Gigi lurus ( spur gear) bentuk gigi ini lurus dan paralel dengan sumbu roda

gigi

2. Gigi miring ( helical gear) bentuk gigi ini menyilang miring terhadah

sumbu

roda gigi

3. Gigi panah ( double helical / herring bone gear) bentuk gigi berupa panah

atau

miring degan kemiringan berlawanan

4. Gigi melengkung/bengkok (curved/spherical gear ) bentuk gigi melengkung

mengikuti pola tertentu( lingkaran/ellips)

27

Page 28: laporan roda gigi

2.5. DATA PERHITUNGAN

Diketahui data sebagai berikut :

Roda Gigi I Roda Gigi II

D1 Luar = 238,3 mm D2 Luar = 113,2 mm

D1 Dalam = 218,3 mm D2 Dalam = 93 mm

Tebal = 46 mm Tebal = 38,5

Tinggi Kedalaman

Z Gigi = 10,1 mm Z Gigi = 9,6 mm

n Jumlah Gigi = 51 n Jumlah Gigi = 23

Poros I Poros II

ds1 Ø = 35 mm ds2 Ø = 35 mm

L1 Panjang = 36 mm L2 Panjang = 36 mm

R Jarak sumbu antara poros = 198 mm

ds : (diametet shaf)

Spi I Spi II

Panjang = 43,7 mm Panjang = 43,7 mm

lebar = 7,9 mm lebar = 7,9 mm

tinggi = 6 mm tinggi = 6 mm

Kondisi Meja

Vertikal = rata

Horizontal = rata

28

Page 29: laporan roda gigi

Bearing

Ø Luar = 80 mm

Ø Luar = 80 mm

Ø dalam = 35 mm

Nama-nama bagian roda gigi dan ukurannya

t=πdz

m=dz

π xm=t

DP= zdn ' ( l

¿ )m=25,4

DP

Keterangan:

t : Jarak bagi lingkaran(mm)

d: Diameter

z: Jumlah gigi

π: Faktor koreksi

m: Ukuran gigi / modul

DP: Jumlah gigi per inch diameter

dn: Jarak diameter lingkaran

29

Page 30: laporan roda gigi

u=n2

n1

=d1

d2

=m. z1

m. z2

=z1

z2

= li

z2/ z1=i

α=( d1+d2 ) /2=m ( z1+z2 )/2

d1=2 α / ( l+ i )

d2=2 α .i / ( l+i )

Keterangan:

i:Perbandingan putaran antara jumlah gigi pada roda gigi

u: Perbandingan putaran

n1: Putaran roda gigi berpasangan (rpm)

n2: Poros penggerak

d1dan d2: Diameter lingkaran

z1 dan z2:Perbandingan putaran

30

Page 31: laporan roda gigi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Langkah-langkah pelaksanaan praktek

1. Mengecek kelengkapan peralatan

2. Melakukan levelling terhadap meja transmisi roda gigi dengan menggunakan

water level gauge

(Gambar 3.1) Water level gauge

3. Melakukan penyetelan baut pada kaki meja dengan menggunakan kunci pas

yung sesuai

31

Page 32: laporan roda gigi

(Gambar 3.2) Penyetelan kaki meja

4. Merakit pendukung pillow block pada meja dengan menggunakan kunci pas

yang sesuai

(Gambar 3.3) Merakit

5. Memasangkan sim diantara sambungan pillow block menggunakan kunci pas

yang sesuai agar kedua poros roda gigi sejajar

(gambar 3.4) Pemasangan sim

6. Melakukan levelling terhadap landasan pillow block dengan menggunakan

water level gauge

32

Page 33: laporan roda gigi

(Gambar 3.5) Melakukan levelling

7. Merakit pillow block bagian bawah menggunakan kunci pas

(Gambar 3.6) Merakit pillow block

8. Merakit bearing pada poros dengan seksama

(Gambar 3.7) Merakit bearing

9. Merakit bearing dan poros pada pillow block dengan seksama

33

Page 34: laporan roda gigi

(Gambar 3.8) Merakit bearing dan poros

10. Merakit pillow block bagian atas dengan seksama

(Gambar 3.9) Merakit pillow block bagian atas

11. Melakukan langkah 4 sampai dengan 10 pada poros ke-2

12. Melakukan penyetelan jarak sumbu kedua poros

(Gambar 3.10) Penyetelan

13. Menghitung jarak kedua sumbu poros

34

Page 35: laporan roda gigi

(Gambar 3.11) Menghitung jarak

14. Mencatat dan hitung kesalahan serta kesalahan relatifnya

Kesalahan numerik

timbul dari penggunaan aproksimasi untuk menyatakan operasi dan besaran

matematika yang pasti.

Kesalahan pemotongan

yang dihasilkan sewaktu aproksimasi digunakan untuk menyatakan suatu

prosedur matematika eksak.

Kesalahan pembulatan

yang dihasilkan bila angka-angka aproksimasi dipakai untuk menyatakan

angka-angka pasti.

35

Page 36: laporan roda gigi

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Pengukuran adalah salah satu cara untuk menentukan besar ukuran dari

suatu benda, melewati pengukuran juga dapat menganalisa terjadinya kerusakan

sehingga dapat menghindari bahaya yang timbul kedepannya.

Dipelajarinya berbagai macam alat ukur, cara pembacaan serta

penggunaannya memberikan pengetahuan lebih, sehingga memberi dorongan atau

lebih khusus dampaknya bagi mahasiswa sendiri lebih siap untuk bersaing dalam

kaitannya bidang teknik mesin khususnya untuk ruang lingkup pengukuran.

Dari pengolahan data dan perhitungan yang telah dilaksanakan maka kami

dapat memahami tentang perhitungan pengukuran yaitu :

1. E1 yaitu kesalahan pengukuran pada panjang jarak

2. t1 (kesalahan relatif),dari sini dapat diketahui kesalahan bahan dalam

jumlah persen.

a. Transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari

sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang

berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga

dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/peng-gunaan

tenaga).

b. Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling,

transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit

transmisi berada selangkah di belakang unit kopling. Hal ini agar saat

pemindahan kecepatan, hubungan dengan mesin dapat diputuskan ter-

lebih dahulu.

36

Page 37: laporan roda gigi

c. Konsep dasar cara kerja transmisi adalah menggunakan konsep

perbandingan momen, melalui sejumlah roda gigi. Dengan konsep

tersebut dapat disesuaikan antara tenaga output mesin dengan besarnya

beban yang akan diangkat. Saat beban berat seperti kendaraan akaan

bergerak, tanjakan dan sebagainya, digunakan tingkat kecepatan yang

rendah yang memiliki momen lebih besar.

d. Terdapat beberapa macam roda gigi yang dipergunakan pada transmisi

yaitu :

1. Roda gigi jenis Spur – bentuk giginya lurus sejajar dengan poros,

dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding

mesh).

2. Roda gigi jenis Helical – bentuk giginya miring terhadap poros, dan

Roda gigi jenis Double Helical – bentuk giginya dobel miring

terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak

bisa digeser (Constant mesh dan synchromesh).

3. Roda gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya lurus atau miring terhadap

poros, dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik

porosnya (Constant mesh).

e. Terdapat tiga macam sistem pemindahan kecepatan pada unit

transmisi, yaitu dengan sistem menggeser roda gigi atau slidingmesh,

sistem roda gigi tetap dengan meng-gunakan kopling geser, dan

sistem roda gigi tetap menggunakan synchronmesh.

f. Komponen utama dari tranmisi manual adalah sebagai berikut :

1. Transmission input shaft atau Poros input transmisi, yaitu

komponen yang menerima moment output dari unit kopling.

2. Transmission gear atau roda gigi transmisi, yaitu Untuk mengubah

input dari mesin menjadi output gaya torsi yang meninggalkan

transmisi sesuai dengan kebutuhan kendaraan.

37

Page 38: laporan roda gigi

3. Synchroniser/synchro-mesh atau Gigi penyesuai, adalah

perlengkapan yang memungkinkan pemindahan kecepatan pada

kondisi putaran yang tinggi.

4. Gear shift lever atau Tuas pemindah presnelling dan Shift fork atau

Garpu pemindah adalah komponen yang berfungsi untuk

mengoperasikan transmisi oleh pengemudi.

5. Output shaft atau Poros output adalah untuk menyalurkan moment

atau tenaga yang sudah diolah melalui proses reduksi ke komponen

sistem pemindah tenaga selanjutnya.

38

Page 39: laporan roda gigi

4.2. Saran

Dalam pelaksaannya praktik hendaknya mendapat pengawasan dan

bimbingan dari Dosen Pengajar ataupun Asisten Dosen agar Mahasiswa dapat

memahami dengan baik tentang job yang telah diberikan dan tidak ada kesalahan

ataupun ketidak mengertian bagi Mahasiswa.

39

Page 40: laporan roda gigi

DAFTAR PUSTAKA

- Harrington, H. James, ISO 9000, McGraw-Hill, New York, 1987

- http: www.Google.com / diklat Transmisi.

40