Upload
puput-nomundi-sihmastuti
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
1/17
TF5122 Perancangan Akustika Arsitektur
Program Studi Teknik Fisika
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung
2010
ANALISIS KONDISIAKUSTIK RUANG
KONFERENSI ASIA
AFRIKAOleh:Kutsiah (13306021)
Puput Nomundi S. (13307039)
Hans Kurniawan (13307118)
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
2/17
I. TUJUAN1.Mengetahui karakteristik akustik yang terdapat di dalam Gedung Merdeka khususnya
Ruang Konferensi Asia Afrika.
2.Melakukan simulasi dengan menggunakan CATT Acoustic untuk mengetahui kondisiakustik Ruangan Konferensi Asia Afrika sebelum dilakukan treatment.
3.Melakukan treatment dari hasil simulasi CATT Acoustic untuk mengetahui kondisiakustik Ruangan Konferensi Asia Afrika setelah dilakukan treatment.
II. PENDAHULUANGedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia Afrika Nomor 65 Bandung, dibangun
pertama kali pada tahun 1895 sebagai tempat berkumpulnya orang-orang Eropa, terutama
Belanda, yang tinggal di Bandung dan sekitarnya. Banyak di antara mereka adalah
pengusaha kebun teh dan opsir Belanda. Mereka mendirikan sebuah perkumpulan yang
dikenal dengan nama Societeit Concordia pada tanggal 29 Juni 1879.
Tujuannya adalah de bevordering van gezellig verkeer. Sebagai tempat pertemuan,
sebelumnya mereka biasa berkumpul, duduk-duduk sambil minum teh, di Warung De
Vries. Selanjutnya (1895) mereka pindah ke gedung di seberang Warung De Vries, yang
diberi nama Concordia, dengan luas tanah 7.983 meter persegi. Pada tahun tersebut
tempat ini hanya berupa bangunan sederhana, yang sebagian dindingnya terbuat dari
papan dan penerangan halamannya memakai lentera minyak tanah.
Bangunan ini berada di sudut jalan Groote Postweg (sekarang Jalan Asia Afrika)
dan Bragaweg (sekarang Jalan Braga). Sisi sebelah kanannya berdekatan dengan kali
Tjikapoendoeng (Cikapundung) yang sejuk karena banyak ditumbuhi pohon rindang.
Tahun 1921 Gedung Societeit Concordia dibangun kembali pada tahun 1921 dengan
gaya arsitektur modern (Art Deco) yang fungsional dan lebih menonjolkan struktur oleh
perancang C.P. Wolff Schoemaker.
Gedung ini berubah wajah menjadi gedung pertemuan super club yang paling
mewah, lengkap, eksklusif, dan modern di Nusantara. Lantainya terbuat dari marmer
buatan Italia. Ruangan-ruangan tempat minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout.
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
3/17
Penerangannya menggunakan lampu-lampu hias kristal. Ruangan-ruangan dalam gedung
cukup memadai untuk menampung kegiatan-kegiatan pertunjukan kesenian. Luas
seluruh tanahnya 7.500 m.
Tahun 1955, sehubungan dengan keputusan pemerintah Indonesia (1954) yang
menetapkan Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Societeit
Concordia terpilih sebagai tempat berlangsungnya konferensi. Hal ini disebabkan gedung
tersebut adalah gedung tempat pertemuan umum yang paling besar dan paling megah di
Bandung. Selain itu lokasinya berada di tengah-tengah kota dan berdekatan dengan hotel
terbaik, yaitu Hotel Savoy Homann dan Preanger.
Sejak awal tahun 1955, Gedung Societeit Concordia mulai dipugar untuk
disesuaikan kegunaannya sebagai tempat penyelenggaraan konferensi bertaraf
internasional. Pemugaran gedung ditangani oleh Jawatan Pekerjaan Umum Propinsi Jawa
Barat yang dipimpin oleh Ir. R. Srigati Santoso. Menjelang konferensi (7 April 1955),
gedung ini diganti namanya oleh Presiden Soekarno menjadi Gedung Merdeka.
Di dalam gedung ini terdapat ruang pameran tetap yang memamerkan sejumlah
koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto-foto dokumenter peristiwa Pertemuan
Tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia Afrika Tahun 1955.
Museum ini terbuka untuk umum dan juga korps diplomatik dan organisasi-organisasi
internasional untuk mengadakan seminar, diskusi, workshop, pameran dan kegiatan
lainnya. (sumber: asianafrican-museum.org)
III. RUANGAN YANG DIGUNAKANDeskripsi Ruangan
Nama ruangan : Ruang Konferensi Asia Afrika
Letak : Gedung Merdeka, Jln. Asia Afrika 65, Bandung, Jaw
Fungsi ruangan: Untuk ruang konferensi, rapat, kunjungan turis, pertunjukan musik tapi
lebih sering ke fungsi speech-nya
Panjang : 26 m
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
4/17
Lebar : 41.72 m
Tinggi : 11 m
IV. BATASAN MASALAHANBatasan masalah dari penelitian kami adalah
1.Software yang digunakan adalah CATT Acoustic v7.22.Kami hanya membahas ruangan sebagai speech auditorium.3.Kami hanya mengamati cacat akustik di dalam ruangan. Cacat akustik ini diketahui
melalui analisis kualitatif ruangan berdasarkan parameter temporal monoaural. Cacat
akustik ruangan ini antara lain:
a.
Waktu dengung yang lama melebihi fungsi ruangan.
b.Kejelasan suara (C80) & kejelasan suara pengucapan (D50) tidak sesuai denganfungsi ruangan.
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
5/17
V. TEORI DASAR1.Waktu dengung
Waktu dengung adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu suara untuk meluruh
sebesar 60 dB semenjak sumber suara itu dimatikan.
Rumus Sabine:
seconds
EDT 0.648 - 0.81 s, RT 0.85 - 1.3 s.
2.Clarity (Kejelasan suara)Clarity yaitu perbandingan logaritmik energi suara pada awal 50 atau 80 ms
terhadap energi suara sesudahnya. Diwujudkan dalam parameter C80 untuk musik
dan C50 untukspeech. Parameter ini berkaitan dengan tingkat kejernihan sinyal
suara yang dipersepsi oleh pendengar dalam ruangan. Standard yang digunakan
berharga -2 sd 8 dB.
dB
3.IntelligibilityIntelligibility yaitu perbandingan energi awal 50 ms terhadap energi totalnya. Biasa
dinyatakan sebagai D50 dan lebih banyak digunakan untuk menyatakan kejelasan
suara pengucapan (speech). Harga yang disarankan adalah > 55%. (parameter terkait
adalah STI atau RASTI atau %Alcons.
4.AbsorberAda 3 macam penyerap suara yang secara teknis sering digunakan :
a.Bahan Porus Penyerapan senergi suara secara mikroskopis disebabkan oleh perubahan energi
suara tersebut menjadi energi lain (vibrasi, kalor atau perubahan momentum)b.Membran penyerap
Lembar bahan solid (tidak porus) yang dipasang dengan lapisan udara dibagian
belakangnya (air space backing). Bergetarnya panil ketika menerima energi suara
serta transfer energi getaran tersebut ke lapisan udara menyebabkan terjadinya
efek penyerapan suara.
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
6/17
c.Rongga penyerapRongga udara dengan volume tertentu dapat dirancang berdasarkan efek
resonator Helmholzt. Efek osilasi udara pada bagian leher (neck) yang terhubung
dengan volume udara dalam rongga ketika menerima energi suara menghasilkan
efek penyerapan suara.
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
7/17
VI. KEADAAN RUANGAN SEBELUM DILAKUKAN TREATMENT1.BAGIAN-BAGIAN RUANGAN
Ruangan ini terdiri beberapa bagian:
a.PanggungTerbuat panel kayu yang dilapis karpet.
b.Lantai Terbuat dari bahan marmer. Bersifat keras dan licin sehingga berfungsi sebagai
reflektor. Suara yang berasal dari sumber suara yang sampai ke lantai akan
dipantulkan ke atas ruangan.
c.Pintu Terbuat dari kayu yang dipernis. Bersifat reflektor. Memantulkan suara dari arah
samping.d.Dinding
Tembok dari panel gypsum. Seharusnya dinding mempunyai beberapa
kelengkungan di titik-titik tertentu namun kami mengasumsikan dindingnya lurus
untuk memudahkan pemodelan.
e.KursiTerbuat dari kayu yang dilapisi bantalan sofa sehingga bersifat absorber. Kursi
sebenarnya berjumlah 17 baris dan 4 kolom. Masing-masing baris terdiri atas 6
kursi. Sehingga totalnya menjadi 408 kursi. Tapi di sini kami menggunakan asumsi
satu kolom menjadi satu kesatuan yang berbentuk balok untuk memudahkan
dalam pemodelan.
f.TiangTiang terbuat dari blok beton yang dicat. Tiang dapat berfungsi sebagai reflektor.
Suara yang berasal dari bagian depan ruangan jika sudah sampai ke belakang akan
dipantulkan lagi ke depan oleh tiang.
g.BalkonBalkon terbuat dari beton yang dicat. Dapat menimbulkan flutter echo di belakang
ruangan di bawah balkon.
h.AtapTerbuat dari bahan gypsum. Sehingga bersifat reflektor. Suara yang berasal dari
sumber suara yang sampai ke atap akan dipantulkan ke bawah. Atap berbentuk
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
8/17
lengkung sehingga menyebabkan focusing suara. Namun dalam pemodelan ini,
kami mengasumsikan atap berbentuk segitiga untuk memudahkan pemodelan
karena CATT Acoustic tidak dapat memodelkan bidang melengkung.
i.
Meja
Terbuat dari kayu yang dipernis. Bersifat reflektor. Ada 2 macam yaitu meja
penonton & meja di panggung. Meja di panggung sebenarnya berbentuk
melengkung tapi kami membuat asumsi bahwa mejanya lurus untuk memudahkan
pemodelan.
2.Simulasi Ruangan Menggunakan CATT Acoustic
Pada simulasi CATT Acoustic, kami menggunakan 1 source A0 yang diletakkan di
daerah panggung pada koordinat x=3, y=4, z=1.2 dan 1 receiver 01 yang diletakkan didaerah audiens pada koordinat x=6, y=31.12, z=0.5.
Koefisien Absorbsi dari masing-masing bahan
Bahan 125Hz 250Hz 500Hz 1kHz 2kHz 4kHz
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
9/17
Penonton kursi sofa 0.6 0.74 0.88 0.96 0.93 0.85
Papan gypsum 0.29 0.1 0.05 0.04 0.07 0.09
Plaster gypsum 0.012 0.013 0.017 0.02 0.023 0.025
Marmer 0.01 0.01 0.01 0.01 0.02 0.02
Gorden Beludru 0.05 0.07 0.13 0.22 0.32 0.35
Panggung 0.3 0.4 0.5 0 0 0
Balkon 0.4 0 0 0.65 0 0.75
Meja kayu 0.2 0.12 0.1 0.1 0.08 0.07
Kayu pintu 0.1 0.07 0.05 0.04 0.04 0.04
Kayu panel 0.1 0.11 0.1 0.08 0.08 0.1
Blok beton dicat 0.1 0.05 0.06 0.07 0.09 0.08
3.Hasil Simulasi CATT Acoustica.Waktu dengung(EDT)EDT [s] 125 250 500 1k 2k 4k sum
Receiver 01 1.65 2.96 2.94 1.53 1.56 1.07 1.95
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
10/17
Dilihat dari tabel di atas, berarti waktu dengung ruangan ini masih terlalu lama
(seharusnya mendekati 0.5 s). Namun persebaran pada daerah audiens sudah merata.
b.
SPL (Sound Pressure Level)
SPL [dB] 125 250 500 1k 2k 4k sum
Receiver 01 42.4 51.0 56.7 55.6 50.8 42.9 60.5 59.0 (A)
Dari tabel terlihat bahwa nilai SPL berkisar antara 42-57 dB. Distribusi SPL juga
terlihat merata pada titik audiens (di kursi bawah dan balkon atas). Besar SPL ini sudah
memenuhi standar untuk ruang speech yakni berkisar 40-65 dB.
c.Clarity (C80)C-80 [dB] 125 250 500 1k 2k 4k sum
Receiver 01 11.7 -1.3 -1.0 1.2 1.5 3.6 0.1
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
11/17
Dari gambar terlihat bahwa clarity bernilai -2 s/d 5 dB pada daerah pendengar. Berarti
ruangan ini sudah memenuhi standar (-2 s/d 8 dB).
d.Definition (D50)D-50 [%] 125 250 500 1k 2k 4k sum
Receiver 01 44.9 26.6 32.5 44.9 41.6 55.2 37.3
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
12/17
Dari tabel, terlihat bahwa nilai D50 pada daerah pendengar berkisar antara 26-56%
dengan rata-rata nilainya 37.3% (di bawah 55%). Standar D50 yang sesuai fungsi ruangan
harus di atas 55%. Terlihat juga dari gambar bahwa pada daerah audiens, D50 masih
berwarna biru tua (harusnya berwarna ungu). Berarti ruangan ini masih memerlukan
treatment agar mencapai standar.
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
13/17
VII. KEADAAN RUANGANSETELAH DILAKUKAN TREATMENT1.TREATMENT YANG DILAKUKAN PADA RUANGAN
Lama waktu dengung ruangan, ukuran ruangan atau banyaknya permukaan
penyerap suara yang harus dipasang berkaitan dengan berapa lama energi suaradiharapkan bertahan dalam ruangan. Karena besaran speech intelligibility pada
dasarnya adalah merupakan perbandingan antara energi suara yang datang ke
pendengar pada awal 50-80 ms dengan energi total yang dirasakan pendengar dalam
ruangan, maka waktu dengung ruangan menjadi sangat besar pengaruhnya. Waktu
dengung yang disarankan berkisar antara 0.7 - 1 detik, bergantung dari ukuran
ruangan. Untuk mencapai waktu dengung ruang yang disarankan inilah pemakaian
bahan penyerap energi suara diperlukan. Luasan permukaan yang menyerap suara
dan volume ruangan akan menentukan seberapa besar dengung dalam ruangan.
Pantulan, flutter echoe, soundfocusing dan difusi suara dipengaruhi oleh bentuk
ruang dan posisi pemantul dan penyerap di dalam ruangan. Dinding dan langit-
langit ruangan merupakan bagian permukaan ruang yang digunakan untuk
mengendalikan pola pemantulan. Beberapa hal berikut perlu dijadikan catatan:
a.Dinding samping dan langit-langit sebaiknya dibuat dari permukaan yangmemantulkan suara, untuk mengoptimumkan pantulan energi suara dari sumber
sehingga memperkuat suara langsung.
b.Bagian bidang pertemuan antara dinding dan langit-langit sebaiknya dibuatabsorptive (menyerap suara).
c.Dinding belakang sebaiknya terbuat dari bahan penyerap suara atau pendifusesuara (diffusor), untuk menghindarkan terjadinya pantulan dengan delay yang
panjang (late reflections).
d.Jarak pembicara dan pendengar dibuat sedekat mungkin (bentuk lantai teaterlebih baik dari pada datar).
e.Sebaiknya posisi pembicara lebih tinggi dari pendengar. Untuk daerah kursipenonton, syarat ini bisa terpenuhi. Namun untuk daerah balkon, agar syarat ini
bisa dipenuhi sebaiknya menggunakan sound system tambahan.
f. Perhatikan secara khusus permukaan-permukaan yang sejajar, karena bisamenimbulkan flutter echoe (pantulan berulang). Cara mengatasinya adalah
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
14/17
dengan membuat permukaan ruangan menjadi tidak rata (misal: dinding atau
langit-langit).
g.Hindari permukaan keras yang cekung (dome-like) karena akan mengakibatkansoundfocusing. Cara mengatasinya dengan melapisi permukaan keras tersebut
dengan absorber. Bisa juga dengan mengganti bentuk permukaan menjadi tidak
cekung, namun hal ini sulit dilakukan mengingat bangunan gedung yang sudah
jadi.
Ada 2 jenis treatment yang dapat dilakukan yaitu mengubah geometri ruangan &
mengubah material di dalam ruangan. Karena mengubah geometri akan sangat sulit
untuk dilakukan. Mengingat ruangan ini telah jadi (bukan dalam tahap desain)
sehingga susah untuk direnovasi, dan ruangan ini merupakan tempat bersejarah yang
bila diubah geometrinya akan menghilangkan ciri khasnya. Akhirnya kami hanyamelakukan treatment mengubah beberapa material di dalam ruangan. Tidak semua
material di dalam ruangan diubah karena hanya untuk memperbaiki EDT, D50, dan
mencegah terjadinya flutter echoe di daerah bawah balkon.
Beberapa treatment yang kami lakukan melalui CATT Acoustic:
a.Lantai Lantai yang terbuat dari marmer dilapisi karpet tipis agar bersifat absorber.
b.DindingDinding belakang yang terbuat dari plaster gypsum dilapisi karpet tipis agar
bersifat absorber.
c.TiangSeluruh permukaan tiang yang terbuat dari blok beton yang dicat dilapisi karpet
tipis agar bersifat absorber untuk mencegah terjadinya flutter echoe.
d.BalkonSeluruh permukaan balkon yang terbuat dari beton yang dicat, kecuali bagian
bawah balkon, dilapisi panel hardboard agar bersifat absorber. Bagian bawah
balkon dilapisi acoustic tile yang koefisien absorbsinya besar agar mencegah
terjadinya flutter echoe.
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
15/17
2.SIMULASI RUANGAN MENGGUNAKAN CATT ACOUSTICa.Waktu Dengung
EDT [s]125 250 500 1k 2k 4k sum
Receiver 010.82 0.85 0.62 0.79 0.49 0.56 0.69
b.D50D-50 [%] 125 250 500 1k 2k 4k sum
Receiver 01 85.0 86.0 88.7 86.6 92.7 90.2 8
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
16/17
c.C80C-80 [dB] 125250 500 1k 2k 4k sum
Receiver 01 9.1 9.110.7 9.5 13.7 11.6 10.3
8/8/2019 LAPORAN TUGAS TF5122
17/17
d.SPLSPL [dB] 125 250500 1k 2k 4k sum
Receiver 01 53.5 59.1 64.9 66.7 61.3 55.6 70.2