28
LAPORAN UJI MATERIAL PENGUJIAN TARIK ` DISUSUN OLEH: SALMA ISNAINI ( 061440410809 ) 2 EGB / KELOMPOK 3 JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI D-IV TEKNIK ENERGI

Laporan Uji Material

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dfg

Citation preview

LAPORAN UJI MATERIAL

PENGUJIAN TARIK

`

DISUSUN OLEH:

SALMA ISNAINI ( 061440410809 )

2 EGB / KELOMPOK 3

JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI D-IV TEKNIK ENERGI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN 2015PENGUJIAN KUAT TARIK BAHAN

BAB IPENDAHULUANI. Latar Belakang praktikum Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik, mekanik, thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik. Sifat mekanik terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik merupakan salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu material, contohnya untuk dibentuk dan dilakukan proses permesinan. Untuk mengetahui sifat mekanik pada suatu logam harus dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik.

Dalam pembuatan suatu konstruksi diperlukan material dengan spesifikasi dan sifat-sifat yang khusus pada setiap bagiannya. Sebagai contoh dalam pembuatan konstruksi sebuah jembatan. Diperlukan material yang kuat untuk menerima beban diatasnya. Material juga harus elastis agar pada saat terjadi pembebanan standar atau berlebih tidak patah. Salah satu contoh material yang sekarang banyak digunakan pada konstruksi bangunan atau umum adalah logam.

Meskipun dalam proses pembuatannya telah diprediksikan sifat mekanik dari logam tersebut, kita perlu benar-benar mengetahui nilai mutlak dan akurat dari sifat mekanik logam tersebut. Oleh karena itu, sekarang ini banyak dilakukan pengujian-pengujian terhadap sampel dari material.

Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat mekanik dari material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya. Material yang mempunyai sifat mekanik lebih baik dapat memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat yang kurang baik dengan cara alloying. Hal ini dilakukan sesuai kebutuhan konstruksi dan pesanan.

Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu.Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.

Pengujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu material, khususnya logam diantara sifat-sifat mekanis yang dapat diketahui dari hasil pengujian tarik adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan tarik

2. Kuat luluh dari material

3. Keuletan dari material

4. Modulus elastic dari material

5. Ketangguhan.

Pengujian tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Karena dengan pengujian tarik dapat diukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara perlahan. Pengujian tarik ini merupakan salah satu pengujian yang penting untuk dilakukan, karena dengan pengujian ini dapat memberikan berbagai informasi mengenai sifat-sifat logam.

Dalam bidang industri diperlukan pengujian tarik ini untuk mempertimbangkan faktor metalurgi dan faktor mekanis yang tercakup dalam proses perlakuan terhadap logam jadi, untuk memenuhi proses selanjutnya.

Oleh karena pentingnya pengujian tarik ini, kita sebagai mahasiswa metalurgi hendaknya mengetahui mengenai pengujian ini. Dengan adanya kurva tegangan regangan kita dapat mengetahui kekuatan tarik, kekuatan luluh, keuletan, modulus elastisitas, ketangguhan, dan lain-lain. Pada pegujian tarik ini kita juga harus mengetahui dampak pengujian terhadap sifat mekanis dan fisik suatu logam. Dengan mengetahui parameter-parameter tersebut maka kita dapat data dasar mengenai kekuatan suatu bahan atau logam.

Ada pun pengujian yang lain yaitu uji tekan ( hardness) dimana pengujian ini dilakukan dengan pembebanan pada suatu benda kerja, kekerasan adalah suatu sifat mekanik ( mechanical properties) dari suatu material yang dalam penggunaan nya akan mengalami pergesekan (frictional force) dan nilai dari ukuran sifat mekanis material yang diperoleh DEFORMASI .Pengujian yang paling banyak digunakan untuk pengujian kekerasan yaitu uji tekan dengan pembebanan yang di lakukan pada bagian permukaan pada bagian flux atas. Pengujian ini mengunakan mesin yang nilai kemampuan tekan nya bisa langsung terbaca.

II. Batasan masalahBatasan masalah dalam percobaan ini yaitu melakukan pengujian pada sampel yang berbentuk silinder baja , silinder tembaga, dan plat aluminium sampai sampel tersebut putus. Dari hasil pengujian yang diperoleh.III. Tujuan Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa mampu mengetahui kekuatan bahan logam melalui pemahaman dan pendalaman analisis hasil uji tarik.IV. Manfaat Praktikum Mahasiswa bisa langsung tahu cara pengoperasian mesin uji tarik Untuk mengetahui respon mekanik bahan terhadap pembebanan tarik satu arah ( uniaksial ).

BAB IILANDASAN TEORIV. Uji Tarik Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu [Askeland, 1985]. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.

Pengujian tarik adalah dasar dari pengujian mekanik yang dipergunakan pada material. Dimana spesimen uji yang telah distandarisasi, dilakukan pembebanan uniaxial sehingga spesimen uji mengalami peregangan dan bertambah panjang hingga akhirnya patah. Pengujian tarik relatif sederhana, murah dan sangat terstandarisasi dibanding pengujian lain. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar penguijian menghasilkan nilai yang valid adalah; bentuk dan dimensi spesimen uji, pemilihan grips dan lain-lain.

i) Bentuk dan Dimensi Spesimen uji

Spesimen uji harus memenuhi standar dan spesifikasi dari ASTM E8 atau D638. Bentuk dari spesimen penting karena kita harus menghindari terjadinya patah atau retak pada daerah grip atau yang lainnya. Jadi standarisasi dari bentuk spesimen uji dimaksudkan agar retak dan patahan terjadi di daerah gage length.

ii) Grip and Face SelectionFace dan grip adalah faktor penting. Dengan pemilihan setting yang tidak tepat, spesimen uji akan terjadi slip atau bahkan pecah dalam daerah grip (jaw break). Ini akan menghasilkan hasil yang tidak valid. Face harus selalu tertutupi di seluruh permukaan yang kontak dengan grip. Agar spesimen uji tidak bergesekan langsung dengan face.

Beban yang diberikan pada bahan yang di uji ditransmisikan pada pegangan bahan yang di uji. Dimensi dan ukuran pada benda uji disesuaikan dengan estndar baku pengujian.

Sifat sifat bahan teknik perlu diketahui secara baik karena bahan tersebut dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dalam berbagai keadaan. Sifat bahan yang diinginkan sangat banyak, antara lain : sifat mekanik ,sifat termal,sifat kimia , sifat fisik , sifat listrik, sifat teknologi, dan masih banyak lagi. Pada tinjauan kekakuan bahan .

Deformasi bahan yang disebabkan oleh benda tarik adalah dasar pengujian dan kajian mengenai kekakuan bahahan.hal ini disebabkan oleh beberapa alasan :

1. Mudah dilakukan

2. Menghasilkan tegangan merata pada penampang

3. Kebanyakan bahan lebih mudah dilakukan uji tarik dari pada uji tekan. Sehingga dalam pengujian bahan teknik , kekuatan paling sering dinyatakan dengan uji tarik.

Uji tarik dilakukan di laboratorium menggunakan beberapa mesin dari mesin uji. Benda di baca dari jarum penunjuk dan layar dijital. Beberapa mesin uji dapat membaca dan mencatat data secara otomatis dan menggambarnya dalam kertas plot,tengangan yang diperoleh dengan membagi beban dengan luas penampang awal spesimen.

VI. Diagram Tegangan- regangan Jika suatu benda ditarik maka akan mundur terhadap hubungan antara pertambahan panjang dengan gaya yang diberikan . jika gaya diberikan dalam satuan luas disebut dengan tegangan dan pertambahan panjang disebut regangan maka hubungan ini dinyatakan dengan grafik tegangan dan regangan.

Beberapa sifat mekanik yang diharapkan didapat dari pengujian tarik ini adalah :

a. Batas proporsional (Proportionality limit)

Merupakan daerah batas dimana tegangan (stress) dan regangan (strain) mempunyai hubungan proportionalitas satu dengan yang lainnya. Setiap peambahan tegangan akan diikuti dengan penambahan regangan secara proporsional dalam hubungan linier = E (bandingkan dengan hubungan y = mx ;dimana y mewakili tegangan ; x mewakili regangan dan m mewakili slope kemiringan dari modulus kekakuan).

b. Elastisitas dan Plastisitas Logam

Bila logam dipengaruhi oleh suatu gaya, akan berubah bentuknya, yang berarti logam telah mengalami suatu deformasi. Bila gaya yang bekerja pada logam tersebut dihilangkan, ada logam yang kembali ke bentuk atau dimensi semula (recoverable), yang disebut dengan deformasi elastic. Ada juga logam yang tidak kembali ke bentuk atau dimensi semula (irrecoverable), dapat dikatakan logam telah mengalami deformasi plastis.

c. Batas elastic (Elastic limit)

Daerah elastic adalah daerah dimana bahan akan kembali kepanjang semula bila tegangan luar dihilangkan. Daerah proporsional merupakan daerah elastic ini. Selanjutnya bila bahan terus diberi tegangan (deformasi dari luar) maka batas elastic akan terlampaui pada akhirnya sehingga bahan tidak akan kembali kepada ukuran semula. Dengan kata lain dapat didefinisikan bahwa batas elastic merupakan suatu titik dimana tegangan yang diberikan aan menyebabkan terjadinya deformasi permanen (plastis) pertama kalinya. Kebanyakan material teknik memiliki batas elastic yang hampir berimpitan dengan batas proporsionalitasnya.

d. Titik luluh dan kekuatan luluh (yield strength)

Titik ini merupakan suatu batas dimana material akan terus mengalami deformasi tanpa adanya penambahan beban. Tegangan (stress) yang mengakibatkan bahan menunjukkan mekanisme luluh ini disebut tegangan luluh (yield stress). Gejala luluh umumnya hanya ditunjukan oleh logam-logam ulet dengan struktur kristal BCC dan FCC yang membentuk interstitial solid solution dari atom-atom carbon, boron, hydrogen, oksigen. Interaksi antara dislokasi dan atomatom tersebut menyebabkan baja ulet seperti mild steel menunjukkan titik luluh bawah (lower yield point) dan titik luluh atas (upper point) Baja berkekuatan tinggi dan besi tuang yang getas umumnya tidak memperlihatkan batas luluh yang jelas. Untuk menentukan kekuatan lulu material seperti ini maka digunakan suatu metode yang disebut metode offset. Dengan metode ini kekuatan luluh (yield strength) ditentukan sebagai tegangan dimana bahan memperlihatkan batas penympangan/deviasi tertentu dari proporsionalitas tegangan dan regangan. Umumnya garis offset p diambil 0,1 sampai 0,2% dari regangan totol dimulai dari titik O.VII. Sifat Sifat Mekanis Bahan Sebagaimana yang dinyatakan sebelumnya nilai tegangan di peroleh dari uji tarik adalah seperti yang diterangkan di atas. Nilai nilai ini mendefinisiakan sifat mekanis yang sangat berguna dakam penerapan kekeuatan bahan.

Ada beberapa sifat mekanis bahan lain yang dapat menjelaskan bagaimana bahan merespons benda yang bekerja dalam deformasiyang terjadi:

1. Kekakuan (stiffness) adalah sifat bahan mampu meregang pada tegangan tinggi tanpa diikuti regangan yang besar.

2. Kekuatan (strength) sifat bahan yang ditentukan oleh tegangan paling besar material mampu regang sebelum rusak.

3. Elastisitas (elasticity) sifat material yang dapat kembali kebentuk semula setlah beban dihilangkan.

4. Keuletan ( ductility) adalah sifat bahan yang mampu deformasi terhadap beben tarik sebelum benar-benar patah.

5. Kegetasan (brittleness) menunjukan tidak adanya deformasiplastis sebelum rusak.

6. Kelunakan (malleability)sifat bahan yang mengalami deformasi plastis terhadap beben tekan yang bekerja sebelum benar-benar patah.

7. Ketangguhan (toughness) ifat material yang mampu menahan beban impak tinggi atau beban kejutan.

8. Kelenturan (resilience) sifat material yang mampu menerima beban impak tinggi tanpa menimbulkan tegangan lebih pada batas elastis. VIII. JENIS BAHAN Pada praktikum ini kami melakukan percobaan pada bahan :

1. Silinder Baja

2. Silinder Tembaga

3. Plat Aluminium

BAB IIIPEMBAHASAN

IX. Langkah langkah Lagkah dengan mesin pembacaan manual : 1. Mengukur benda uji dengan ukuran standar

2. Mengkur panjang awal (Lo) atau gage length dan luas penampang irisan benda uji.

3. Mengukur benda uji pada pegangan (grip) atas dan pegangan bawah pada mesin uji tarik.

4. Nyalakan mesin uji tarik dan lakukan pembebanan tarik sampai benda uji putus.

5. Mencatat beban luluh dan beban putus yang terdapat pada skala.

6. Melepaskan benda uji pada pegangan atas dan bawah, kemudian satukan keduanya seperti semula.

7. Mengukur panjang regangan yang terjadi.

Langkah dengan pembacaan komputer : Langkah pengujian tarik, Langkah yang pertama sebelum melakukan praktek pastikan mesin dalam kondisi baik. Pastikan posisi mesin tersambung datanya dengan komputer.

Siapkan benda kerja atau spesimen yang akan di uji sesuai kebutuhan. Buka cekam pada mesin dengan jarak yang telah ditentukan jepit dengan kencang jangan sampai bergeser karena bisa mengakibatkan hasil yanag tidak falid.

Sehinga harus diperhatikan cekamannya baru mesin dinyalakan untuk pengujian tarik. Sampai dengan benda kerja tersebut patah atau mengalami deformasi.X. DATA DAN PEMBAHASAN DATA PENGAMATAN A. Silinder Baja GayalTegangan TarikReganganAModulus Elastisitas

000,00010,000

5005,00010,000

100010,00010,000

1500,115,050,29,9775,23

2000,120,120,29,94100,62

2500,225,230,49,9163,08

3000,230,370,49,8875,93

3500,235,540,49,8588,86

4000,240,750,49,82101,87

4500,345,980,69,7976,64

5000,351,250,69,7685,42

5500,356,560,69,7294,26

6000,361,890,69,69103,16

6500,567,2619,6667,26

7000,572,6719,6372,67

7500,578,1119,6078,11

8000,783,581,49,5759,70

8500,789,091,49,5463,64

9000,794,631,49,5167,60

9500,8100,211,69,4862,63

10000,8105,831,69,4566,14

10500,9111,481,89,4261,93

11000,9117,171,89,3965,09

11500,9122,901,89,3668,28

12000,95128,661,99,3367,72

12500,95134,461,99,3070,77

13000,95140,301,99,2773,84

13500,95146,181,99,2476,94

14000,98152,101,969,2077,60

14500,99158,061,989,1779,83

15001164,0629,1482,03

15501,1170,092,29,1177,32

16001,2176,172,49,0873,41

16501,3182,292,69,0570,11

17001,4188,452,89,0267,30

17501,4194,662,88,9969,52

18001,4200,902,88,9671,75

18501,4207,192,88,9374,00

19001,4213,522,88,9076,26

19501,5219,9038,8773,30

20001,6226,323,28,8470,72

20501,6232,783,28,8172,74

21001,6239,293,28,7874,78

21501,7245,843,48,7572,31

22001,7252,443,48,7174,25

22501,7259,093,48,6876,20

23001,7265,793,48,6578,17

23501,8272,533,68,6275,70

24001,8279,323,68,5977,59

24501,8286,153,68,5679,49

25001,8293,043,68,5381,40

25501,8299,983,68,5083,33

26001,9306,973,88,4780,78

26501,9314,003,88,4482,63

27001,9321,093,88,4184,50

27501,9328,233,88,3886,38

28001,9335,433,88,3588,27

28502342,6748,3285,67

29002349,9748,2987,49

29502357,3248,2689,33

30002,1364,734,28,2386,84

30502,1372,204,28,1988,62

31002,1379,724,28,1690,41

31502,2387,294,48,1388,02

32002,2394,934,48,1089,76

32502,2402,624,48,0791,50

33002,3410,374,68,0489,21

33502,3418,184,68,0190,91

34002,4426,044,87,9888,76

34502,4433,974,87,9590,41

35002,4441,964,87,9292,08

35502,4450,024,87,8993,75

36002,4458,134,87,8695,44

36502,4466,314,87,8397,15

37002,5474,5557,8094,91

37502,6482,865,27,7792,86

38002,6491,245,27,7494,47

38502,6499,685,27,7196,09

39002,7508,185,47,6794,11

39502,7516,765,47,6495,70

40002,7525,405,47,6197,30

40502,7534,125,47,5898,91

41002,8542,905,67,5596,95

41502,8551,765,67,5298,53

42002,8560,695,67,49100,12

42502,9569,695,87,4698,22

43002,9578,775,87,4399,79

43502,9587,925,87,40101,37

44003597,1467,3799,52

44503606,4567,34101,07

45003615,8367,31102,64

45503,1625,296,27,28100,85

46003,1634,836,27,25102,39

46503,1644,456,27,22103,94

47003,2654,166,47,18102,21

47503,3663,956,67,15100,60

48003,3673,826,67,12102,09

48503,3683,776,67,09103,60

49003,3693,826,67,06105,12

49503,4703,946,87,03103,52

50003,4714,166,87,00105,02

49503,5710,1376,97101,45

49003,6706,057,26,9498,06

48503,9701,947,86,9189,99

48004697,8086,8887,22

47504,1693,618,26,8584,59

47004,3689,398,66,8280,16

46504,3685,138,66,7979,67

46004,5680,8496,7675,65

45504,6676,509,26,7373,53

45004,8672,129,66,7070,01

44504,9667,719,86,6668,13

44005,1663,2510,26,6365,02

43505,3658,7510,66,6062,15

43005,4654,2110,86,5760,58

42505,5649,63116,5459,06

42005,7645,0011,46,5156,58

41505,9640,3311,86,4854,27

41006635,62126,4552,97

40506,2630,8612,46,4250,88

40006,5626,06136,3948,16

39506,5621,21136,3647,79

39006,7616,3113,46,3345,99

38506,8611,3613,66,3044,95

38007,2606,3714,46,2742,11

37507,4601,3314,86,2440,63

37007,5596,24156,2139,75

36507,8591,0915,66,1837,89

36008,2585,9016,46,1435,73

35508,4580,6516,86,1134,56

35008,6575,3617,26,0833,45

34508,9570,0017,86,0532,02

34009,3564,6018,66,0230,35

33509,4559,1318,85,9929,74

33009,7553,6219,45,9628,54

325011,1548,0422,25,9324,69

320011,4542,4122,85,9023,79

B. Silinder Tembaga

GayaLATegangan TarikReganganModulus Elastis

500105,0000

10009,92710,0700

15009,85415,2200

20009,78120,4500

25009,70825,7500

3000,19,63531,140,2622,73

3500,19,56236,600,2732,06

4000,19,48942,150,2843,08

4500,19,41647,790,2955,82

5000,29,34353,520,4535,16

5500,39,2759,330,6395,54

6000,49,19765,240,8326,19

6500,59,12471,241284,96

7000,89,05177,341,6193,35

7500,98,97883,541,8185,64

80018,90589,842179,67

8501,18,83296,242,2174,98

9001,28,759102,752,4171,25

9501,28,686109,372,4182,29

10001,28,613116,102,4193,51

10501,38,54122,952,6189,16

11001,38,467129,922,6199,87

11501,58,394137,003182,67

12001,68,321144,213,2180,27

12501,78,248151,553,4178,30

13001,88,175159,023,6176,69

13501,98,102166,633,8175,40

14001,958,029174,373,9178,84

145027,956182,254182,25

150027,883190,284190,28

155027,81198,464198,46

160027,737206,804206,80

16502,17,664215,294,2205,04

17002,17,591223,954,2213,29

17502,17,518232,774,2221,69

18002,27,445241,774,4219,79

18502,27,372250,954,4228,14

19002,37,299260,314,6226,36

19502,47,226269,864,8224,88

20002,67,153279,605,2215,08

20502,87,08289,555,6206,82

21002,957,007299,705,9203,19

215036,934310,076206,71

22004,26,861320,658,4152,69

215096,788316,741870,39

2100106,715312,732062,55

205010,26,642308,6420,460,52

200010,26,569304,4620,459,70

1950116,496300,182254,58

1900126,423295,812449,30

1850126,35291,342448,56

1800126,277286,762447,79

1750126,204282,082447,01

1700126,131277,282446,21

165012,66,058272,3725,243,23

160012,85,985267,3425,641,77

1550135,912262,182640,34

1500155,839256,893034,25

145015,85,766251,4731,631,83

C. Plat Aluminium

GayalATEGANGANTarikREGANGANMODULUS ELASTIS

00101,520,0000

50099,440,5000

100097,361,0300

1500,0195,281,570,0347,28

2000,0293,22,150,0732,22

2500,0391,122,740,1027,46

3000,0489,043,370,1325,29

3500,0586,964,020,1724,17

4000,0584,884,710,1728,30

4500,0682,85,430,2027,20

5000,0780,726,190,2326,57

5500,0878,646,990,2726,25

6000,0876,567,840,2729,42

6500,174,488,730,3326,21

7000,172,49,670,3329,03

7500,1170,3210,670,3729,12

8000,1268,2411,720,4029,34

8500,1366,1612,850,4329,68

9000,14564,0814,040,4829,09

9500,156215,320,5030,68

10000,24559,9216,690,8220,46

9500,3957,8416,421,3012,65

9000,4555,7616,141,5010,77

8500,553,6815,831,679,51

8000,5551,615,501,838,47

7500,8549,5215,152,835,35

7000,6547,4414,762,166,82

6500,6645,3614,332,206,52

6000,6843,2813,862,266,12

5500,6941,213,352,305,81

5000,7339,1212,782,435,26

4500,8537,0412,152,834,29

4000,8534,9611,442,834,04

3500,8532,8810,642,833,76

3000,9530,89,743,163,08

PEMBAHASAN

Tegangan

= Regangan ()

= x100%

Modulus Elastisita (E)

= Diketahui :

Sampel Silinder Baja

F = 150 N

l = 0,1 mm

d = 5 mm

= 10 x d = 10 x 5 mm = 50 mm

= =

= 15,05 N/mm2

= = 100 %

= 0,2 %

E = = = 75,23 N/mm2 BAB IV ANALISIS DAN KESIMPULAN XI. Analisa percobaan

Dari percobaan yang telah dilakukan kami melakukan uji tarik material pada tiga bahan uji yaitu, yang pertama pada silinder baja, kedua pada silinder tembaga dan yang ketiga pada plat aluminium. Ketiga bahan ini kami uji dengan mesin mekanik dengan pembacaan skala yang manual. Proses pengujiannya adalah dengan cara memasangkan spesimen pada alat uji tarik. Dengan gaya yang sudah ditentukan pengujian dilakukan sampai terjadifracturedan dapat diketahui UTS dan tegangan luluhnya. Untuk pengambilan data yaitu jumlah regangannya (l) diambil setiap selang gaya (F) 5 N. Pertambahan panjang ini terjadi akibat gaya yang diberikan hingga mencapai putus dan terbukti makin besar tegangan maka makin panjang regangan yang didapat.Pertama-tama, alat uji tarik dikalibrasikan terlebih dahulu.Kemudian, spesimen ditempatkan pada penjepit yang ada di bagian atas dan bagian bawah alat uji.Lalu memberikan gaya pada pengujian, tiap pertambahan gaya 5 N dicatat hasil regangannya (l). Selanjutnya dengan menggunakan rumus yang telah diberikan maka dapat dicari grafik dari data pengujian tersebut.Grafik tegangan-regangan pada uji tarik sangat mempengaruhi sifat material spesimen uji tarik. Semakinpanjanggaris grafik dengan besar tegangan yang kecil maka benda dapat digolongkan ke dalam material yang memiliki elastisitas yang tinggi. Sedangkan bila semakin pendek garis grafiknya makadapatdigolongkan dalam material yang getas.Tegangan yang terjadi pada spesimen semakin lama semakin besar seiring dengan bertambahnya perpanjangannnya. Ini mengakibatkan gaya tarik F yang bekerja pada spesimen tersebut semakin lama semakin besar. Karena adanya persamaan = F/A di mana, adalah besarnya tegangan, F adalah besarnya gaya yang bekerja, dan A adalah luas penampang spesimen uji coba.XII. Kesimpulan

Dari hasil percobaan pengujian tarik yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa kesimpulan, antara lain :

1. Pada uji coba ini kita menguji ketahanan bahan materialnya sejauh mana pertambahan panjangnya dan bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tarikan berdasarkan hasil percobaan.2. Jenis material yang berbeda, dengan perlakuan yang didapatkannya berbeda dan komposisinya yang berbeda akan menyebabkan nilai kekuatannya berbeda.3. Faktor penyebab terjadinya nilai diantara tiga specimen uji tersebut adalah dimensi yang berbeda.DAFTAR PUSTAKA

http://www.geology.csupomona.edu/alert/mineral/hardness.htm http://www.gordonengland.co.uk/hardness.htm http://www.calce.umd.edu/general/facilities/hardness_ed_.htm LAMPIRAN

Grafik Percobaan 1 Baja

Grafik Percobaan 2 Tembaga

Grafik Percobaan 3 Aluminium

Penempatan sampel (bahan uji)