lapsus panjang katarak

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi

    akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat

    kedua-duanya. Sedangkan katarak senil adalah kekeruhan lensa yang berhubungan

    dengan umur dan berkaitan dengan proses ketuaan yang terjadi dalam lensa (Iyas

    S., et al 2002).

    Penting kiranya mengatasi segera gangguan penglihatan untuk

    menurunkan angka kebutaan.

    1.2 RUMUSAN MASALAH

    I.2.1 Bagaimana etiologi, patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaan

    katarak?

    1.3 TUJUAN

    I.3.1 Mengetahui etiologi, patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaan

    katarak

    1.4 MANFAAT

    I.4.1 Menambah wawasan mengenai penyakit mata khususnya katarak.

    I.4.2 Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang

    mengikuti kepaniteraan klinik bagian ilmu penyakit mata

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    2/17

    BAB II

    STATUS PASIEN

    2.1 IDENTITAS PASIEN

    Nama : Ny. Samoni

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Umur : 70 tahun

    Alamat : Sumbermanjing Wetan, Malang

    Pendidikan : SD

    Pekerjaan : -

    Status : Menikah

    Suku Bangsa : Jawa

    Tanggal Periksa : 2 Maret 2010

    No. RM : 247581

    2.2 ANAMNESIS

    1. Keluhan Utama : Pandangan kabur2. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan

    pandangan kabur secara perlahan pada kedua mata terutama mata

    kanan sejak 1 tahun yang lalu sampai sekarang, awalnya pasien

    merasa mata seperti berkabut yang semakin lama menyebabkan

    pandangan kabur, melihat double (-), bercak-bercak pada mata (-),

    silau (-).

    3. Riwayat Penyakit Dahulu : Alergi (-)4. Riwayat Penyakit Keluarga : Alergi (-)5. Riwayat Pengobatan : Disangkal6. Riwayat Kebiasaan : Disangkal

    2.3 STATUS GENERALIS

    Kesadaran : compos mentis (GCS 456)

    Vital sign :

    Tensi : 200/100 mmHg

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    3/17

    Nadi : 60 kali/menit

    Pernafasan : 19 kali/menit

    Suhu : -

    2.4 STATUS OFTALMOLOGIS

    Pemeriksaan OD OS

    AV

    Tanpa koreksi 1/300 1/300

    Dengan koreksi Koreksi (-)

    Pinhole (-)

    Koreksi (-)

    Pinhole (-)

    TIO 7/5.5 5/5.5

    Kedudukan Ortophoria Ortophoria

    Pergerakan Normal Normal

    Palpebra

    - edema- hiperemi- trikiasis

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    Konjungtiva

    - radang- sekret

    -

    -

    -

    -

    Kornea

    - warna- permukaan- abrasi

    Jernih

    Cembung

    -

    Jernih

    Cembung

    -

    Bilik mata depan

    - kedalaman- hifema- hipopion

    dangkal

    -

    -

    dalam

    -

    -

    Iris / pupil

    - warna iris- Isokor

    Hitam

    +

    Hitam

    +

    Lensa

    - warna Keruh padat Keruh

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    4/17

    - Iris shadow- Pseudoiris shadow

    -

    -

    -

    +

    Vitreus Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    2.5 DIAGNOSIS

    OD Katarak senile matur

    OS Katarak senile hipermatur

    2.6 PENATALAKSANAAN

    Planning Diagnosis : Pelebaran pupil (midriatil)

    Pemeriksaan laboratorium (gula darah)

    Planning Therapy : Anjuran ODS SICS + IOL

    2.7 PROGNOSIS

    Ad vitam : dubia ad

    Ad Functionam : dubia ad

    Ad Sanationam : dubia ad

    2.8 FOLLOW UP

    Tanggal 7 maret 2011

    S :permintaan operasi

    O: tensi : 170/80 mmhg

    Pemeriksaan OD OS

    AV

    Tanpa koreksi 1/300 1/300

    Dengan koreksi Koreksi (-) Koreksi (-)

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    5/17

    Pinhole (-) Pinhole (-)

    TIO - -

    Kedudukan Ortophoria Ortophoria

    PergerakanN

    ormalN

    ormalPalpebra

    - edema- hiperemi- trikiasis

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    Konjungtiva

    - radang- sekret

    -

    -

    -

    -

    Kornea

    - warna- permukaan- abrasi

    Jernih

    Cembung

    -

    Jernih

    Cembung

    -

    Bilik mata depan

    - kedalaman- hifema- hipopion

    dangkal

    -

    -

    dalam

    -

    -

    Iris / pupil

    - warna iris- Isokor

    Hitam

    +

    Hitam

    +

    Lensa

    - warna- Iris shadow- Pseudoiris shadow

    Keruh padat

    -

    -

    Keruh

    -

    +

    Vitreus Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    6/17

    A: OD Katarak senile matur

    OS Katarak senile hipermatur

    P: OS SICS + IOL

    Tangggal 11 maret 2011

    S : Keluhan (-)

    O :

    Pemeriksaan OD OS

    AV

    Tanpa koreksi 1/300 6/20

    Dengan koreksi

    TIO

    Kedudukan Ortophoria Ortophoria

    Pergerakan Normal Normal

    Palpebra

    - edema- hiperemi- trikiasis

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    Konjungtiva

    - sekret- hiperemi

    -

    -

    -

    +

    Kornea

    - warna- permukaan- Sikatrik

    Jernih

    Cembung

    -

    Jernih

    Cembung

    -

    Bilik mata depan

    - kedalaman- hifema- hipopion

    dangkal

    -

    -

    cukup

    -

    -

    Iris / pupil

    - warna iris- Isokor

    Hitam

    +

    Hitam

    +

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    7/17

    Lensa (OD) & IOL (OS)

    - warna- Iris shadow- Pseudoiris shadow

    Keruh padat

    -

    -

    Letak ditengah

    Vitreus Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    A : OS Pseudofakia

    P : C Tobroson eye drop 6 x gtt OS

    Rencana OD SICS + IOL

    Tanggal 14 maret 2011

    S : Permintaan operasi, keluhan (+) mata kanan terasa cekot cekot sampai

    kepala, leher terasa kemeng.

    O : Tensi 180/100, Nadi 60 x/menit

    Pemeriksaan OD OS

    AV

    Tanpa koreksi 1/300 6/20

    Dengan koreksi Koreksi (-)

    Pinhole (-)

    TIO

    Kedudukan Ortophoria Ortophoria

    Pergerakan Normal Normal

    Palpebra

    - edema- hiperemi- trikiasis

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    Konjungtiva

    - radang - -

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    8/17

    - sekret - -Kornea

    - warna-

    permukaan- sikatrik

    Jernih

    Cembung-

    Jernih

    Cembung-

    Bilik mata depan

    - kedalaman- hifema- hipopion

    dangkal

    -

    -

    cukup

    -

    -

    Iris / pupil

    - warna iris- Isokor

    Hitam

    +

    Hitam

    +

    Lensa (OD) & IOL (OS)

    - warna- Iris shadow- Pseudoiris shadow- letak

    Keruh padat

    -

    -

    Jernih

    -

    -

    ditengah

    Vitreus Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    A : OD Katarak senile matur

    P : ISDNtensi turun/norma rencana operasi SICS + IOL

    Tangggal 15 maret 2011

    S : Keluhan (-)

    O :

    Pemeriksaan OD OS

    AV

    Tanpa koreksi 6/20 6/20

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    9/17

    Dengan koreksi

    TIO

    Kedudukan Ortophoria Ortophoria

    PergerakanN

    ormalN

    ormalPalpebra

    - edema- hiperemi- trikiasis

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    Konjungtiva

    - sekret- hiperemi

    -

    +

    -

    +

    Kornea

    - warna- permukaan- Sikatrik

    Jernih

    Cembung

    -

    Jernih

    Cembung

    -

    Bilik mata depan

    - kedalaman- hifema- hipopion

    cukup

    -

    -

    cukup

    -

    -

    Iris / pupil

    - warna iris- Isokor

    Hitam

    +

    Hitam

    +

    Lensa (IOL)

    - Letak- Pseudofakia- Warna

    Letak ditengah

    +

    jernih

    Letak ditengah

    +

    jernih

    Vitreus Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    10/17

    A : OD Pseudofakia

    P : C Tobroson eye drop 6 x gtt OD

    Ciprofloksasin 2x500mg

    Asam mefenamat 3x500mg

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    11/17

    BAB III

    TELAAH KASUS

    3.1. ANATOMI

    Lensa mata merupakan struktur globular yang transparan, terletak di

    belakang iris, di depan badan kaca. Bagian depan ditutupi kapsul anterior dan

    belakang oleh kapsul posterior. Di bagian dalam kapsul terdapat korteks dan

    nucleus. Posisi lensa tergantung pada Zonula Zinn yang melekat pada prosesus

    siliaris (Ilyas S., et al 2002).

    Kapsul lensa adalah membran semiperniabel (sedikit lebih permiabel

    daripada dinding kapiler) yang memungkinkan masuknya air dan elektrolit. Lensa

    terdiri dari 65% air, 35% protein (kandungan protein tertinggi dibanding semua

    jaringan tubuh), dan kandungan mineralnya sama dengan jaringan tubuh lainnya.

    Kadar kalium lebih banyak di dalam lensa dibanding jaringan lainnya. Asam

    askorbat dan glutation keduanya dalam bentuk teroksidasi dan tereduksi. Di dalam

    lensa tidak ada serabut rasa sakit, pembuluh darah maupun saraf.

    Inti lensa lebih keras daripada korteksnya. Serabut-serabut lamellar

    subepitel diproduksi terus-menerus bersamaan dengan bertambahnya umur,

    sehingga lensa sedikit demi sedikit membesar dan kelenturannya juga sedikit demi

    sedikit berkurang. Inti dan korteks tersusun atas lamella-lamela panjang yang

    konsentris (Vaughan D., et al 1996). Fungsi lensa:

    1. Refraksi. Sebagai bagian optic bola mata untuk memfokuskan sinar kebintik kuning, lensa menyumbang +18.0 dioptri.

    2. Akomodasi. Dengan kontraksi otot-otot siliaris, ketegangan zonula Zinnberkuarang sehingga lensa lebih cembung untuk melihat dekat.

    3.2. DEFINISI

    Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi

    akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat

    kedua-duanya. Sedangkan katarak senil adalah kekeruhan lensa yang berhubungan

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    12/17

    dengan umur dan berkaitan dengan proses ketuaan yang terjadi dalam lensa (Iyas

    S., et al 2002).

    3.3. KLASIFIKASI

    Pada katarak perubahan yang tampak adalah bertambah tebalnya nucleus

    dengan berkembangnya lapisan korteks lensa. Secara klinik, proses ketuaan lensa

    sudah tampak sejak terjadi pengurangan kekuatan akomodasi lensa akibat mulai

    terjadinya sklerosis lensa yang timbul pada usia decade 4 dalam bentuk keluhan

    presbiopia. Dikenal 3 bentuk katarak senile, yaitu:

    1. Katarak nuklear. Nucleus lensa keras dan keruh. Mula-mulamenyebabkan myopia yang meningkat sehingga penderita usia lanjut

    mungkin dapat membaca tanpa kacamata (penglihatan kedua pada usia

    lanjut).

    2. Katarak kortikal. Kekeruhan membentuk konfigurasi seperti jari-jari pedal. Pada katarak ini terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi

    cembung dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi.

    3. Katarak subkapsular (kupuliform). Kekeruhan terletak di lapis korteks posterior dan memberikan gambaran piring. Secara khas lebih

    menyebabkan gangguan penglihatan dekat dibandingkan penglihatan jauh.

    Sinar matahari yang terang juga menambah kesulitan penglihatan.

    3.4. PATOFISIOLOGI DAN ETIOLOGI

    Komposisi terbanyak pada lensa mata adalah air dan protein. Penumpukan

    protein pada lensa mata dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa mata dan

    mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke retina. Proses penumpukan protein

    berlangsung secara bertahap, sehingga pada tahap awal seseorang tidak merasakan

    keluhan atau gangguan penglihatan. Pada proses selanjutnya penumpukan protein

    akan semakin meluas dan bisa menyebabkan kebutaan. Proses ini merupakan

    penyebab tersering yang menyebabkan katarak pada usia lanjut.

    Faktor resiko lain yang dapat menyebabkan katarak:

    1. Penderita diabetes mellitus

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    13/17

    2. Penggunaan beberapa jenis obat dalam jangka panjang3. Kebiasaan buruk merokok dan konsumsi alcohol4. Kurang asupan antioksidan, seperti vitamin A, C dan E5. Paparan atau radiasi sinar ultraviolet.

    3.4. GAMBARAN KLINIS

    Keluhan atau gejala katarak disebabkan oleh proses kekeruhan yang terjadi

    pada lensa mata. Proses ini tidak terjasi dalam waktu singkat, sehingga gejalanya

    tidak muncul secara mendadak. Katarak senil terdiri dari 4 stadium, yaitu:

    1. Katarak Insipient. Kekeruhan tidak teratur seperti bercak bentuk gerigidengan dasar di perifer dan daerah jernih diantaranya. Kekeruhan terlatak

    di korteks anterior atau posterior. Hanya tampak bila pupil dilebarkan.

    Keluhan berupa poliopia karena indeks bias refraksi tidak sama pada

    semua bagian lensa. Uji bayangan iris akan positif.

    2. Katarak Imatur. Kekeruhan lebih tebal tetapi tidak atau belum mengenaiseluruh lensa sehingga terdapat bagian-bagian yang jernih pada lensa.

    Pada stadium ini terjadi hidrasi korteks yang mengakibatkan lensa

    bertambah cembung mengakibatkan perubahan indeks refraksi dimana

    mata akan menjadi miopik. Kecembungan menyebabkan iris terdorong ke

    depan sehingga bilik mata depan lebih sempit. Uji bayangan iris positif.

    3. Katarak matur. bila proses degenarasi berjalan terus maka terjadipengeluaran air bersama-sama hasil desintregrasi melalui kapsul. Stadium

    ini lensa akan berukuran normal kembali. Kadang lensa bewarna sangat

    putih akibat perkapuran menyeluruh karena deposit kalsium. Uji bayangan

    iris akan negative.

    4. Katarak hipermatur. Merupakan proses degenerasi lanjut lensa sehinggakorteks lensa mencair dan dapat keluar melalui kapsul lensa. Lensa

    mengkerut dan bewarna kuning. Akibat pengkriputan lensa dan

    mencairnya korteks, nucleus tenggelam ke arah bawah (katarak morgagni).

    Lensa yang mengecil menyebabkan bilik lensa menjadi dalam. Uji

    bayangan iris pseudopositif.

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    14/17

    Akibat masa lensa yang keluar melalui kapsul lensa dapat menimbulkan penyulit

    berupa uveitis fakotoksik atau glaucoma fakolitik.

    Selain keluhan tersebut ada beberapa gejala yang dialami oleh penderita

    katarak, seperti:

    1. Penglihatan berkabut atau justru terlalu silau saat melihat cahaya2. Warna terlihat pudar3. Sulit melihat malam hari4. Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata. Gejala ini

    terjadi saat katarak bertambah luas.

    3.5. PENATALAKSANAAN

    Gejala yang timbul pada katarak yang masih ringan dapat dibantu dengan

    menggunakan kacamata, lensa pembesar, atau kacamata yang dapat meredamkan

    cahaya. Pada tahap ini tidak diperlukan tindakan operasi.

    Tindakan operasi katarak merupakan cara efektif untuk memperbaiki lensa

    mata, tetapi tidak semua katarak memerlukan tindakan operasi. Operasi katarak

    perlu dilakukan jika kekeruhan lensa menyebabkan penurunan tajam penglihatan

    dan bukan oleh hasil pemeriksaan. Operasi katarak perlu dipertimbangkan untuk

    dilakukan jika katarak terjadi bersamaan dengan penyakit mata lainnya, seperti

    uveitis, glaucoma, dan retinopati diabetikum. Selain itu jika hasil operasi jauh

    lebih menguntungkan dibandingkan dibanding resiko operasi yang mungkin

    terjadi.

    Jika stadium imatur terjadi glaucoma maka secepatnya dilakukan

    pengeluaran lensa walaupun kekeruhan lensa walaupun kekeruhan lensa belum

    total. Demikian pula katarak matur dimana bila masuk stadium lanjut hipermatur

    maka penyulit mungkin akan bertambah berat dan sebaiknya pada stadium matur

    sudah dilakukan pembedahan.

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    15/17

    Pembedahan katarak senile dikenal 2 bentuk yaitu:

    a) Intarkapsular. Tindakan umum pada katarak senile karena bersamaandengan proses degenerasi lensa juga terjadi degenerasi zonula zinn

    sehingga dengan memutuskan zonula ini dengan menarik lensa, maka

    lensa dapat keluar bersama-sama dengan kapsul lensa.

    b) Ekstrakapsular. Dilakukan dengan merobek kapsul anterior lensa danmengeluarkan nucleus lensa dan korteks. Pada keadaan terdapatnya

    sinekia posterior bekas uveitis sehingga bila kapsul ditarik akan

    mengakibatkan penarikan iris yang akan menimbulkan perdarahan. Pada

    myopia tinggi untuk mencegah mengalirnya badan kaca yang cair keluar,

    dengan meningkalkan kapsul posterior untuk menahannya.

    Persiapan bedah katarak dilakukan dengan pemeriksaan tajam penglihatan,

    uji tanel, tonometri dan ada atau tidaknya infeksi di sekitar mata. Pemeriksaan

    keadaan umum penderita sebaiknya sudah terkontrol darah gula, tekanan darah

    selain penderita sudah diperiksa paru untuk mencegah kemungkinan batuk pada

    saat pembedahan atau pasca bedah

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    16/17

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1. KESIMPULAN

    Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien di diagnosa OD

    katarak senile matur dan OS katarak senile hipermatur. Katarak diterapi dengan

    tindakan bedah katarak.

    Gambaran klinis katarak dibagi menjadi 4 stadium yaitu: insipient, imatur,

    matur, hipermatur. Selain keluhan tersebut ada beberapa gejala yang dialami oleh

    penderita katarak, seperti: Penglihatan berkabut atau justru terlalu silau saat

    melihat cahaya, warna terlihat pudar, sulit melihat malam hari, penglihatan ganda

    saat melihat satu benda dengan satu mata. Gejala ini terjadi saat katarak

    bertambah luas.

    4.2. SARAN

    Pemberian KIE terutama pada keluarga dan pasien untuk menurunkan

    faktor-faktor resiko penyebab katarak senil.

  • 8/6/2019 lapsus panjang katarak

    17/17

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Ilyas S. Uveitis Anterior. Dalam: Ilmu Penyakit Mata. Edisi kedua. Jakarta:

    FKUI, 2002. 180-181.2. National Eye Institute. Cataract: What you should know. U.S. Departement of

    Health and Human Services: National institute of health, 2003

    3. Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta:

    Widya Medika, 2000. 155-160.