Upload
tiarabistyaastari
View
217
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
LBM 6 Blok 14
Citation preview
Seorang pasien wanita usia 42 tahun datang ke klinik gigi untuk dilakukan tindakan SRP
rutin. Pemeriksaan EO : tampak adanya perubahan warna pada regio submental dan
terdapat fistel yang menurut pengakuannya sudah ada sejak 1,5 th yang lalu yang diawali
dengan suatu pembengkakan yang kecil di area submental dan sedikit rasa sakit. Lama
kelamaan pembengkakan tersebut muncul di kulit dan keluar nanah. Kemudian pasien
berobat ke dokter kulit dan diberi antibiotik (klindamisin 300 mg tiap 8 jam selama 7 hari).
Tapi fistel tersebut masih ada. Pada pemeriksaan IO terdapat diskolorisasi pada gigi 31
dan 41, serta tumpatan komposit pada bagian mesio dan disto-lingual kedua gigi tersebut.
Pemeriksaan Objektif didapat: perkusi +, palpasi +, tes pulpa -, termal test -. Gambaran
periapikal foto, tampak radiolusen pada sepertiga apikal gigi 31 dan 41. Setelah dilakukan
PSA, dan dilakukan penambalan komposit pada gigi 31 serta fiber post dan komposit pada
gigi 41. Keluhan berkurang dan regio submental tampak menyembuh baik secara klinis
maupun radiologis.
STEP 1
1. Fiber post : restorasi yang dimasukkan dalam gigi (pasak) untuk mencegah fraktur.
Radiografi menunjukkan warna putih pada daerah yang diberi fiber post.
2. Fokal infeksi :suatu tempat yang dinyatakan sbg tempat infeksi, yang dapat
mengganggu kondisi jaringan yang terkena. Pusat kumpulan kuman yang dapat
menyebar ke daerah terdekat atau lainnya melalui pembuluh darah atau aliran
limfatik. Focal infeksi pada rongga mulut terletak pada pulpa dan jaringan
periodontal.
STEP 2
1. Bagaimana proses timbulnya fistula pada bagian submental?
2. Mengapa pembengkakan muncul di kulit dan keluar nanah?
3. Mengapa terapi yang diberikan dokter kulit berupa klindamisin tidak dapat
menghentikan pembengkakan di kulit dan keluar nanah?
4. Bagaimana hubungan tumpatan pada mesio distal gigi dengan kasus di skenario
(adanya fistula, pembengkakan, dan nanah)?
5. Bagaimana hubungan diskolorisasi gigi dengan kasus di skenario?
6. Bagaimana jalur infeksi di rongga mulut?
7. Bagaimana etiologi dan patogenesis kasus di skenario?
8. Bagaimana mekanisme fokal infeksi?
9. Apa interpretasi dari pemeriksaan objektif (perkusi +, palpasi +, test termal -, test
pulpa -)?
10. Apa saja penyakit yang ditimbulkan dari fokal infeksi rongga mulut?
11. Mengapa setelah diberikan restorasi komposit dan fiber post kasus dapat sembuh?
12. Apa saja macam-macam infeksi odontogenik?
13. Apa diagnosa banding dari diagnosa pada skenario?
STEP 3
1. Bagaimana proses timbulnya fistula pada bagian submental?
Jawab :
(Priti) gigi karies non vital invasi bakteri respon inflamasi pembengkakan
pus
(momo) pola penyebaran abses :
a. Virulensi bakteri yang tinggi dapat menyebabkan bakteri bergerak leluasa
b. Perlekatan otot
c. Ketahanan jaringan
Abses submental : insisiv mandibula, pembengkakan di garis midline di bawah dagu.
(Rizky) spasium :
a. Caninus
b. Submental
Abses subkutan berawal dari infeksi bakteri yang kemudian menyebar ke
periosteal, bila berlanjut menjadi kronis maka akan menembus jaringan di
bawahnya.
(Riskia)
Nanah terdiri dari bakteri, jaringan PMN yang sudah mati, enzim fibrinolisis
pergerakan otot menyebar ke submental.
Enzim proteolisis enzim melubangi kulit fistula
2. Mengapa pembengkakan muncul di kulit dan keluar nanah?
Ada sinus di bagian mandibula sehingga nanah otomatis terdrainase.
Apa hubungan sinus dengan struktur apikal gigi?
(Baca buku Sobotta, Kegawatdaruratan Dentistry)
3. Mengapa terapi yang diberikan dokter kulit berupa klindamisin tidak dapat
menghentikan pembengkakan di kulit dan keluar nanah?
Jawab :
(Momo) jaringan tidak ada tempat keluarnya pus. Terbentuknya lama. Tapi belum
ada fistula jadi belum bisa mengeluarkan nanah.
(Acik)
Fistula timbul karena adanya penyebaran fokal infeksi gigi. Localized sistemik
(klindamisin)
(Iqbal) klindamisin belum cukup kuat merestorasi dari gigi terlebih dahulu
drainase
(Riskia)
Hilangkan kausa restorasi PSA drainase pus antibiotik (klindamisin,
tetrasiklin) supportif care (istirahat)
4. Bagaimana hubungan tumpatan pada mesio disto-lingual gigi dengan kasus di
skenario (adanya fistula, pembengkakan, dan nanah)?
(Acik) karies hampir seluruh bagian gigi
(Zia) karies pada saat restorasi kurang adequat invasi bakteri ke jaringan
sekitarnya
(Momo) nekrosis pulpa bakteri masuk abses
Kapan terjadinya kista, granuloma, hingga ke spasium?
Skema dimulai dari karies hingga terjadi kista atau lain lain
5. Bagaimana hubungan diskolorisasi gigi dengan kasus di skenario?
(Acik) diskolorisasi
Nekrosis tidak ada supply darah gigi mengalami perubahan warna
(Riskia)
Pulpitis dilatasi pembuluh darah vena kecil terhimpit ruptur pecah arteri mati
pecah sel sel darah merah pecah hemosiderin kecoklatan
6. Bagaimana jalur infeksi di rongga mulut?
(Priti)
a. Periapikal
Nekrosis pulpa invasi bakteri ke jaringan periapikal
Nekrosis pulpa akibat karies profunda periapikal jaringan yang minimal
resistensi.
b. Periodontal
Poket periodontal yang dalam yang memudahkan bakteri masuk ke jaringan.
Serabut periodontal rusak gigi goyah kuman lebih mudah menuju akar gigi
dan masuk darah pyorhea (gejala keluarnya nanah dari satu gusi yang berasal
dari peradangan karena rusaknya periodontal)
c. Pulpa gigi
Di daerah gusi, karies, atau lubang setelah ekstraksi pulpa apikal
Trauma iritasi atau peradangan pulpa
Bakteri atau toksin bakteri aliran darah atau limfatik jaringan lain
Karies dentoalveolar (infeksi pulpa) gingivitis (NUG) periodontitis
deep fasia space infection osteomyelitis
Limfatik
Menyebar ke nodus limfe regional
Hematogen
Struktur gingiva memiliki area kaya supply darah organisme masuk sirkulasi
darah
Jaringan langsung
Penjalaran material ke tulang odontofasial ke jaringan penyambung
7. Bagaimana etiologi dan patogenesis kasus di skenario?
Diagnosa :
Etiologi dan patogenesis: abses periapikal melalui continuitas jaringan (jaringan yang
paling mudah atau paling rapuh) progresif jaringan rapuh arah apeks
menentukan arah pus
8. Bagaimana mekanisme fokal infeksi?
9. Apa interpretasi dari pemeriksaan objektif (perkusi +, palpasi +, test termal -, test
pulpa -)?
Perkusi + : kelainan pada jaringan periapikal. Perkusi pada bukolingual atau oklusal.
Palpasi + : abses
Tes termal - : tidak sensitif
Tes pulpa - : non vital
10. Apa saja macam-macam infeksi odontogenik?
(Nurul)
Klasifikasi :
a. Berdasarkan organisme
- Bakteri
- Virus
- Parasit
b. Jaringan
– Odontogenik
– Non-odontogenik
c. Spasium
- Caninus
d. Lokasi
- Periodontal
- Pulpa
- Perikoronal
- Tumor
- Oportunistik
e. Penyebaran
- Lokal : abses periodontal
- Luas : early sellulitis, deep face infection
- Life treatening : fasilitis dan ludwig angina
Pemeriksaan Intraoral dan Ekstraoral ludwig angina, sellulitis, fasilitis, phlegmon,
osteomyelitis (kasus)
11. Apa diagnosa banding dari diagnosa pada skenario?