7
Seorang pasien wanita usia 42 tahun datang ke klinik gigi untuk dilakukan tindakan SRP rutin. Pemeriksaan EO : tampak adanya perubahan warna pada regio submental dan terdapat fistel yang menurut pengakuannya sudah ada sejak 1,5 th yang lalu yang diawali dengan suatu pembengkakan yang kecil di area submental dan sedikit rasa sakit. Lama kelamaan pembengkakan tersebut muncul di kulit dan keluar nanah. Kemudian pasien berobat ke dokter kulit dan diberi antibiotik (klindamisin 300 mg tiap 8 jam selama 7 hari). Tapi fistel tersebut masih ada. Pada pemeriksaan IO terdapat diskolorisasi pada gigi 31 dan 41, serta tumpatan komposit pada bagian mesio dan disto-lingual kedua gigi tersebut. Pemeriksaan Objektif didapat: perkusi +, palpasi +, tes pulpa -, termal test -. Gambaran periapikal foto, tampak radiolusen pada sepertiga apikal gigi 31 dan 41. Setelah dilakukan PSA, dan dilakukan penambalan komposit pada gigi 31 serta fiber post dan komposit pada gigi 41. Keluhan berkurang dan regio submental tampak menyembuh baik secara klinis maupun radiologis. STEP 1 1. Fiber post : restorasi yang dimasukkan dalam gigi (pasak) untuk mencegah fraktur. Radiografi menunjukkan warna putih pada daerah yang diberi fiber post. 2. Fokal infeksi :suatu tempat yang dinyatakan sbg tempat infeksi, yang dapat mengganggu kondisi jaringan yang terkena. Pusat kumpulan kuman yang dapat menyebar ke daerah terdekat atau lainnya melalui pembuluh darah atau aliran limfatik. Focal infeksi pada rongga mulut terletak pada pulpa dan jaringan periodontal. STEP 2 1. Bagaimana proses timbulnya fistula pada bagian submental?

LBM 6 Blok 14

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LBM 6 Blok 14

Citation preview

Page 1: LBM 6 Blok 14

Seorang pasien wanita usia 42 tahun datang ke klinik gigi untuk dilakukan tindakan SRP

rutin. Pemeriksaan EO : tampak adanya perubahan warna pada regio submental dan

terdapat fistel yang menurut pengakuannya sudah ada sejak 1,5 th yang lalu yang diawali

dengan suatu pembengkakan yang kecil di area submental dan sedikit rasa sakit. Lama

kelamaan pembengkakan tersebut muncul di kulit dan keluar nanah. Kemudian pasien

berobat ke dokter kulit dan diberi antibiotik (klindamisin 300 mg tiap 8 jam selama 7 hari).

Tapi fistel tersebut masih ada. Pada pemeriksaan IO terdapat diskolorisasi pada gigi 31

dan 41, serta tumpatan komposit pada bagian mesio dan disto-lingual kedua gigi tersebut.

Pemeriksaan Objektif didapat: perkusi +, palpasi +, tes pulpa -, termal test -. Gambaran

periapikal foto, tampak radiolusen pada sepertiga apikal gigi 31 dan 41. Setelah dilakukan

PSA, dan dilakukan penambalan komposit pada gigi 31 serta fiber post dan komposit pada

gigi 41. Keluhan berkurang dan regio submental tampak menyembuh baik secara klinis

maupun radiologis.

STEP 1

1. Fiber post : restorasi yang dimasukkan dalam gigi (pasak) untuk mencegah fraktur.

Radiografi menunjukkan warna putih pada daerah yang diberi fiber post.

2. Fokal infeksi :suatu tempat yang dinyatakan sbg tempat infeksi, yang dapat

mengganggu kondisi jaringan yang terkena. Pusat kumpulan kuman yang dapat

menyebar ke daerah terdekat atau lainnya melalui pembuluh darah atau aliran

limfatik. Focal infeksi pada rongga mulut terletak pada pulpa dan jaringan

periodontal.

STEP 2

1. Bagaimana proses timbulnya fistula pada bagian submental?

2. Mengapa pembengkakan muncul di kulit dan keluar nanah?

3. Mengapa terapi yang diberikan dokter kulit berupa klindamisin tidak dapat

menghentikan pembengkakan di kulit dan keluar nanah?

4. Bagaimana hubungan tumpatan pada mesio distal gigi dengan kasus di skenario

(adanya fistula, pembengkakan, dan nanah)?

5. Bagaimana hubungan diskolorisasi gigi dengan kasus di skenario?

6. Bagaimana jalur infeksi di rongga mulut?

7. Bagaimana etiologi dan patogenesis kasus di skenario?

8. Bagaimana mekanisme fokal infeksi?

9. Apa interpretasi dari pemeriksaan objektif (perkusi +, palpasi +, test termal -, test

pulpa -)?

10. Apa saja penyakit yang ditimbulkan dari fokal infeksi rongga mulut?

Page 2: LBM 6 Blok 14

11. Mengapa setelah diberikan restorasi komposit dan fiber post kasus dapat sembuh?

12. Apa saja macam-macam infeksi odontogenik?

13. Apa diagnosa banding dari diagnosa pada skenario?

STEP 3

1. Bagaimana proses timbulnya fistula pada bagian submental?

Jawab :

(Priti) gigi karies non vital invasi bakteri respon inflamasi pembengkakan

pus

(momo) pola penyebaran abses :

a. Virulensi bakteri yang tinggi dapat menyebabkan bakteri bergerak leluasa

b. Perlekatan otot

c. Ketahanan jaringan

Abses submental : insisiv mandibula, pembengkakan di garis midline di bawah dagu.

(Rizky) spasium :

a. Caninus

b. Submental

Abses subkutan berawal dari infeksi bakteri yang kemudian menyebar ke

periosteal, bila berlanjut menjadi kronis maka akan menembus jaringan di

bawahnya.

(Riskia)

Nanah terdiri dari bakteri, jaringan PMN yang sudah mati, enzim fibrinolisis

pergerakan otot menyebar ke submental.

Enzim proteolisis enzim melubangi kulit fistula

2. Mengapa pembengkakan muncul di kulit dan keluar nanah?

Ada sinus di bagian mandibula sehingga nanah otomatis terdrainase.

Apa hubungan sinus dengan struktur apikal gigi?

(Baca buku Sobotta, Kegawatdaruratan Dentistry)

3. Mengapa terapi yang diberikan dokter kulit berupa klindamisin tidak dapat

menghentikan pembengkakan di kulit dan keluar nanah?

Jawab :

Page 3: LBM 6 Blok 14

(Momo) jaringan tidak ada tempat keluarnya pus. Terbentuknya lama. Tapi belum

ada fistula jadi belum bisa mengeluarkan nanah.

(Acik)

Fistula timbul karena adanya penyebaran fokal infeksi gigi. Localized sistemik

(klindamisin)

(Iqbal) klindamisin belum cukup kuat merestorasi dari gigi terlebih dahulu

drainase

(Riskia)

Hilangkan kausa restorasi PSA drainase pus antibiotik (klindamisin,

tetrasiklin) supportif care (istirahat)

4. Bagaimana hubungan tumpatan pada mesio disto-lingual gigi dengan kasus di

skenario (adanya fistula, pembengkakan, dan nanah)?

(Acik) karies hampir seluruh bagian gigi

(Zia) karies pada saat restorasi kurang adequat invasi bakteri ke jaringan

sekitarnya

(Momo) nekrosis pulpa bakteri masuk abses

Kapan terjadinya kista, granuloma, hingga ke spasium?

Skema dimulai dari karies hingga terjadi kista atau lain lain

5. Bagaimana hubungan diskolorisasi gigi dengan kasus di skenario?

(Acik) diskolorisasi

Nekrosis tidak ada supply darah gigi mengalami perubahan warna

(Riskia)

Pulpitis dilatasi pembuluh darah vena kecil terhimpit ruptur pecah arteri mati

pecah sel sel darah merah pecah hemosiderin kecoklatan

6. Bagaimana jalur infeksi di rongga mulut?

(Priti)

a. Periapikal

Nekrosis pulpa invasi bakteri ke jaringan periapikal

Nekrosis pulpa akibat karies profunda periapikal jaringan yang minimal

resistensi.

b. Periodontal

Poket periodontal yang dalam yang memudahkan bakteri masuk ke jaringan.

Page 4: LBM 6 Blok 14

Serabut periodontal rusak gigi goyah kuman lebih mudah menuju akar gigi

dan masuk darah pyorhea (gejala keluarnya nanah dari satu gusi yang berasal

dari peradangan karena rusaknya periodontal)

c. Pulpa gigi

Di daerah gusi, karies, atau lubang setelah ekstraksi pulpa apikal

Trauma iritasi atau peradangan pulpa

Bakteri atau toksin bakteri aliran darah atau limfatik jaringan lain

Karies dentoalveolar (infeksi pulpa) gingivitis (NUG) periodontitis

deep fasia space infection osteomyelitis

Limfatik

Menyebar ke nodus limfe regional

Hematogen

Struktur gingiva memiliki area kaya supply darah organisme masuk sirkulasi

darah

Jaringan langsung

Penjalaran material ke tulang odontofasial ke jaringan penyambung

7. Bagaimana etiologi dan patogenesis kasus di skenario?

Diagnosa :

Etiologi dan patogenesis: abses periapikal melalui continuitas jaringan (jaringan yang

paling mudah atau paling rapuh) progresif jaringan rapuh arah apeks

menentukan arah pus

8. Bagaimana mekanisme fokal infeksi?

9. Apa interpretasi dari pemeriksaan objektif (perkusi +, palpasi +, test termal -, test

pulpa -)?

Perkusi + : kelainan pada jaringan periapikal. Perkusi pada bukolingual atau oklusal.

Palpasi + : abses

Tes termal - : tidak sensitif

Tes pulpa - : non vital

10. Apa saja macam-macam infeksi odontogenik?

(Nurul)

Page 5: LBM 6 Blok 14

Klasifikasi :

a. Berdasarkan organisme

- Bakteri

- Virus

- Parasit

b. Jaringan

– Odontogenik

– Non-odontogenik

c. Spasium

- Caninus

d. Lokasi

- Periodontal

- Pulpa

- Perikoronal

- Tumor

- Oportunistik

e. Penyebaran

- Lokal : abses periodontal

- Luas : early sellulitis, deep face infection

- Life treatening : fasilitis dan ludwig angina

Pemeriksaan Intraoral dan Ekstraoral ludwig angina, sellulitis, fasilitis, phlegmon,

osteomyelitis (kasus)

11. Apa diagnosa banding dari diagnosa pada skenario?