Upload
andrew-joshua
View
160
Download
37
Embed Size (px)
Citation preview
ABORSI
Oleh : Andrew Joshua, S. Ked
UPTD PUSKESMAS WANAYASA
PURWAKARTA
Pengertian AborsiAborsi adalah tindakan pengakhiran
kehamilan sebelum usia kandungan 28
minggu atau dalam dunia kedokteran
dikenal dengan istilah “abortus”. Yang
berarti pengeluaran hasil konsepsi
(pertemuan sel telur dan sel sperma)
sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan secara sengaja dan disadari
oleh calon ibu maupun si pelaku aborsi
(dokter, bidan atau dukun beranak).
Resiko bagi Pelaku Aborsi
Tidak benar jika dikatakan bahwa
jika seseorang melakukan aborsi ia ”tidak
merasakan apa-apa dan langsung boleh
pulang”. Ini adalah informasi yang sangat
menyesatkan bagi setiap wanita, terutama
mereka yang sedang kebingungan karena
tidak menginginkan kehamilan yang
sudah terjadi.
Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap
wanita yang melakukan aborsi:
1. Resiko kesehatan dan keselamatan
secara fisik.
Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis
oleh Brian Clowes, Phd yaitu:
B Kematian mendadak karena perdarahan
hebat.
B Kematian mendadak karena pembiusan
yang gagal.
B Kematian secara lambat akibat infeksi
serius disekitar kandungan.
B Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
B Kanker payudara (karena
ketidakseimbangan hormon estrogen pada
wanita).
B Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta
Previa) yang akan menyebabkan cacat
pada anak berikutnya dan perdarahan
hebat pada saat kehamilan berikutnya.
B Menjadi mandul/tidak mampu memiliki
keturunan lagi (infertil).
2. Resiko gangguan psikologis.
Dalam dunia psikologi sebagai “Post
Abortion Syndrome” (Sindrom Paska
Aborsi) atau PAS. Pada dasarnya seorang
wanita yang melakukan aborsi akan
mengalami hal-hal seperti berikut ini:
œ Kehilangan harga diri (82%).
œ Berteriak-teriak histeris (51%).
œ Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
(63%).
œ Ingin melakukan bunuh diri (28%).
œ Mulai mencoba menggunakan obat-
obat terlarang (41%).
œ Tidak bisa menikmati lagi hubungan
seksual (59%).
Di luar hal-hal tersebut di atas para wanita
yang melakukan aborsi akan dipenuhi
perasaan bersalah yang tidak hilang
selama bertahun-tahun dalam hidupnya.
Penyebab Aborsi
q kehamilan tak diinginkan (KTD) seperti
hamil diluar nikah.
q Incest (hubungan seks sedarah) seperti
tindak pemerkosaan yang dilakukan oleh
ayah kepada anaknya.
q Kegagalan alat kontrasepsi.
q kurangnya informasi mengenai
kesehatan reproduksi.
q Faktor ekonomi yang kompleks,
sehingga untuk merawat anak banyak
tidak mampu untuk bertahan hidup.
Sanksi hukum
Pasal341
Seorang ibu yang, karena takut akan
ketahuan melahirkan anak, pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian,
dengan sengaja merampas nyawa
anaknya, diancam, karena membunuh
anak sendiri, dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
Pasal346
Seorang wanita yang sengaja
menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain
untuk itu, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun.
Pasal347
1. Barangsiapa dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa
persetujuan, diancam dengan pidana
penjara paling lama 12 tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama limabelas
tahun.