11
ATIKAH FATMAWATI 220120120514 ASPEK LEGAL ETIS TERAPI KOMPLEMENTER

Legal Ethics Aspect in CAM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Legal Ethics Aspect in CAM

ATIKAH FATMAWATI

220120120514

ASPEK LEGAL ETIS

TERAPI KOMPLEMENTER

Page 2: Legal Ethics Aspect in CAM

National Center for Complementary and Alternative Medicine (NCCAM) → terapi komplementer adalah sekelompok perawatan kesehatan, praktek, dan produk yang saat ini tidak dianggap sebagai bagian dari pengobatan konvensional.

TERAPI KOMPLEMENTER

Atikah Fatmawati / 220120120514

Page 3: Legal Ethics Aspect in CAM

Atikah Fatmawati / 220120120514

Saat terapi medis tidak membawa hasil yang

diharapkan, masyarakat akan memilih terapi

komplementer.

Hal tersebut didasarkan pada anggapan bahwa

terapi ini lebih aman.

Page 4: Legal Ethics Aspect in CAM

FENOMENA

Data Susenas BPS tahun 2011 menyebutkan bahwa presentase penduduk Indonesia yang menggunakan pengobatan tradisional adalah sebesar 23,63%.

Penduduk Indonesia yang berusaha untuk mengobati dirinya sendiri adalah sebesar 66,82%.

Atikah Fatmawati / 220120120514

Page 5: Legal Ethics Aspect in CAM

Tingkat penerimaan yang tinggi dari kalangan masyarakat umum merupakan tantangan bagi tenaga kesehatan professional dari seluruh disiplin ilmu dan bukan tidak mungkin dapat menimbulkan masalah legal dan etis (Ernst, 2004).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.1109/MenKes/Per/IX/2007 tentang Penyelenggaraan

Pengobatan Komplementer - Alternatif di Fasilitas Pelayanan

Kesehatan

Atikah Fatmawati / 220120120514

Page 6: Legal Ethics Aspect in CAM

Penyedia jasa terapi komplementer adalah bukan dari tenaga medis terlatih.

Efektifitas dan keamanan terapi komplementer yang seringkali belum terbukti.

Lembar persetujuan tindakan terapi komplementer.

Kerahasiaan terkait tindakan terapi komplementer.

PERMASALAHAN

Atikah Fatmawati / 220120120514

Page 7: Legal Ethics Aspect in CAM

Pasal 12 ayat (1), bahwa tenaga penyedia jasa terapi komplementer-alternatif terdiri dari dokter, dokter gigi, dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan terstruktur dalam bidang pengobatan komplementer-alternatif.

PENYEDIA JASA

Atikah Fatmawati / 220120120514

Tenaga yang ada hanya memiliki dasar pelatihan singkat terkait terapi komplementer tersebut, tetapi tidak memiliki cukup pengetahuan dan pemahaman yang adekuat terkait anatomi, fisiologi, patologi, dan ilmu kesehatan/kedokteran.

Page 8: Legal Ethics Aspect in CAM

Meskipun banyak terdapat bentuk dari terapi yang memiliki resiko minimal pada pasien, hal tersebut tidak berlaku pada semua jenis terapi herbal (Markman, 2002).

Sejumlah obat dari terapi komplementer telah terungkap memiliki dampak yang merugikan pada tindakan operasi karena interaksinya dengan agen anestesi, menghambat fungsi platelet, efek sedasi yang berlebihan, dan efek hipertensi (Ang-Lee, Moss, & Yuan, 2006).

EFEKTIFITAS & KEAMANAN

Atikah Fatmawati / 220120120514

Page 9: Legal Ethics Aspect in CAM

Pada tahun 2005, sebuah survey dilakukan terhadap 37 organisasi profesi penyedia pengobatan komplementer di Amerika Serikat. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya 57% yang memiliki kebijakan penerapan informed consent sebelum memulai tindakan pengobatannya (Ernst, 2009).

INFORMED CONSENT

Pasal 15 : memberikan informasi dalam lingkup pelayanan pengobatan komplementer-alternatif dan meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.

Atikah Fatmawati / 220120120514

Page 10: Legal Ethics Aspect in CAM

KERAHASIAAN

Atikah Fatmawati / 220120120514

Page 11: Legal Ethics Aspect in CAM

Sekian…

Semoga bermanfaat…