Author
dinhanh
View
226
Download
1
Embed Size (px)
UNIVERSITAS INDONESIA
REPRESENTASI CITRA DIRI BAGI
PERSONAL TRAINER CELEBRITY FITNESS
LA PIAZZA
Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1
Febrina Shakuntala
0706285524
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM SARJANA ANTROPOLOGI
DEPOK
2011
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Febrina Shakuntala
NPM : 0706285524
Program Studi : Antropologi
Judul Skripsi : Representasi Citra Diri bagi Personal Trainer Celebrity
Fitness La Piazza
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Iwan M. Pirous, SS, MA ( )
Penguji : Drs. Irwan M. Hidayana ( )
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 28 Desember 2011
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
HALAMAN PERNYATAAN
JUDUL KARYA AKHIR UNTUK KEAKURATAN DATA
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Febrina Shakuntala
NPM : 0706285524
Program Studi : S1
Departemen : Antropologi
Jenis Karya Akhir : Skripsi
Demi keakuratan data informasi akademik Universitas Indonesia, dengan ini saya
menyampaikan dan menyatakan judul karya akhir saya dalam 2 Bahasa yaitu Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris sesuai dengan Hard Cover terakhir yang diserahkan ke
Program/Perpustakaan dan sudah selesai dengan data yang dimasukkan dalam SIAK NG
sebagai berikut:
Kolom Judul Karya Akhir dalam Bahasa Indonesia:
Representasi Citra Diri bagi Personal Trainer Celebrity Fitness La Piazza
Kolom Judul Karya Akhir dalam Bahasa Inggris:
Self Image Representation of Personal Trainer Celebrity Fitness La Piazza
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal: 28 Desember 2011
Mengetahui,
Ketua Program Yang Menyatakan
(Dr. Jajang Gunawijaya, MA ) (Febrina Shakuntala)
Pembimbing Penulisan Karya Akhir
(Iwan M. Pirous,SS,MA)
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar
Nama : Febrina Shakuntala
NPM : 0706285524
Tanda Tangan :
Tanggal : 28 Desember 2011
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Febrina Shakuntala
NPM : 0706285524
Program Studi : Sarjana Reguler
Departemen : Antropologi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free
Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Representasi Citra Diri bagi Personal Trainer Celebrity Fitness La Piazza
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya
tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 28 Desember 2011
Yang menyatakan
(Febrina Shakuntala)
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
i
ABSTRAKSI
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia
Departemen Antropologi
Nama : Febrina Shakuntala
NPM : 0706285524
Judul : Representasi Citra Diri Personal Trainer Celebrity Fitness La Piazza
(85 halaman + 15 gambar + 30 Daftar Pustaka + 5 lampiran)
Personal trainer adalah suatu profesi dimana penampilan dan pencitraan diri
terbentuk menjadi jati diri mereka. Penelitian ini mengkaji tentang makna
penampilan dan citra diri bagi personal trainer, pihak pihak yang bertanggung
jawab, serta upaya upaya mereka untuk mendapatkan penampilan dan
pencitraan diri tersebut. Penelitian untuk kasus ini dilakukan dengan
menggunakan metode kualitatif dengan pengamatan terlibat dan wawancara untuk
memberikan gambaran mengenai kondisi kehidupan personal trainer yang
dilakukan secara holistik.
Hasil penelitian menunjukkan jika penampilan dan pencitraan diri yang
ditunjukan oleh personal trainer tidak hanya berasal dari kewajibannya terhadap
pekerjaan yang dimilikinya akan tetapi juga terbentuk oleh keinginannya untuk
tampil sempurna yang mana mendorong mereka untuk melakukan beberapa hal
seperti diet, latihan, dan konsumsi produk produk yang bersangkutan.
Kata Kunci: Citra Diri, Makna, Personal Trainer.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
ii
ABSTRACT
Faculty of Social and Politic Science
Universitas Indonesia
Department of Anthropology
Name : Febrina Shakuntala
NPM : 0706285524
Title : Self Image Representation of Personal Trainer Celebrity Fitness La
Piazza
(85 pages + 15 photos + 30 References + 5 attachments)
Personal trainer is a profession where looks/appearance and self image are
becoming their personalities. This research studies about the meaning of
looks/appearance and self image to personal trainer, parts which responsible
for this to happen, also personal trainers effort to get those looks/appearance
and self image. The research used qualitative methods with participant
observation and personal interview to describe the condition of personal trainer
life between their job.
The result came with a conclusion that looks/appearance which personal trainer
shows is not only belong to their responsibilities on their profession but also to
their own personal desire to look perfect that drove them to do diets, physical
training, and consuming relevant products.
Keyword: Self image , Meaning, Personal trainer
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan kasih Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu sarat untuk mencapai gelar Sarjana
Antropologi Sosial di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Ide untuk menulis skripsi mengenai representasi citra diri bagi personal trainer
celebrity fitness la piazza bermula ketika saya melihat kehidupan dalam
komunitas ini saat datang ke klub celebrity fitness cabang la piazza untuk yang
pertama kali.
Saya pada mulanya sangat tertarik pada fisik dan pembawan diri para
personal trainer disana. Penampilan mereka yang berbeda dan menrik perhatian
mata bagi publik yang melihatnya. Personal trainer juga adalah tempat dimana
pengokohan makna dari penampilan tubuh yang saya yakini selama ini ada pada
masyarakat luas yang mengidamkan tubuh yang ideal. Bagaimana kehidupan
personal trainer dalam tahap profesional dan personal mereka, semuanya itu
sangat membuka rasa penasaran saya menjadi semakin lebar.
Dengan pengamatan yang saya lakukan saya tertarik untuk
mengangkatnya menjadi sebuah penelitian ke dalam ranah Antropologi dalam
paradigma pengertian makna dan pencitraan diri, serta bagaimana personal trainer
bisa dijadikan alat penjualan oleh Celebrity Fitness. Dukungan dalam penelitian
ini saya dapatkan dari pembimbing, dosen pengajar, teman teman, dan keluarga.
Dalam hal ini pembimbing menjadi sosok yang sangat saya hormati dan sebagai
pemicu serta inspirasi terbesar saya. Saya berharap bahwa karya ini bisa menjadi
salah satu karya yang muncul sebagai gambaran dari sisi Antropologi bahwa
pencitraan diri adalah hal yang dipasang menjadi bahan konsumsi terbaru saat ini.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan
namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi ilmu Antropologi Sosial.
Depok, 9 Desember 2011
Febrina Shakuntala
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 MASALAH PENELTIAN 2
1.3 TUJUAN PENELITIAN 3
1.4 SIGNIFIKANSI PENELITIAN 3
1.5 TINJAUAN PUSTAKA 4
1.6 KERANGKA KONSEP 6
1.6.1 Kekuasaan yang terinstitusi 6
1.6.2 Citra diri 8
1.6.3 Bentuk tubuh dan jati diri 9
1.6.4 Sehat dan bugar 10
1.6.5 Gaya hidup 11
1.6.6 Konsumsi dan konsumen 12
1.6.7 Makna 13
1.6.8 Komodifikasi 14
1.7 METODE PENELITIAN 15
1.7.1 tipe penelitian 15
1.7.2 Lokasi dan waktu penelitian 16
1.7.3 Teknik penentuan Informan 16
1.7.4 Teknik pengumpulan data 16
1.7.5 Unit analisa penelitian 17
1.7.6 Penentuan informan 18
1.7.7 Strategi dan pengalaman reflektif tentang metode 18
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
v
BAB II. PROFIL CELEBRITY FITNESS DAN STAFF CELEBRITY
FITNESS LA PIAZZA 20
2.1 PROGRAM 20
2.2 KELAS 20
2.3 JAM BEROPERASI 21
2.4 LATAR BELAKANG CELEBRITY FITNESS 21
2.5 TIPE KEANGGOTAAN 22
2.6 BRIEFING 23
2.7 STAFF OUTING 23
2.8 STAFF PARTY 25
2.9 FUTSAL 26
2.10 KARAOKE 27
2.11 PENGGAMBARAN STAFF 29
BAB III. DUNIA PERSONAL TRAINER CELEBRITY FITNESS
LA PIAZZA 37
3.1 MAKNA PENCITRAAN DIRI & TUBUH 37
3.1.1 Proses pengenalan 40
3.1.2 Reaksi awal para personal trainer 44
3.1.3 Manfaat penelitian 48
3.2 PIHAK PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB AKAN
MUNCULNYA OBSESI 51
3.2.1 Pihak atas Celebrity Fitness 52
3.2.2 Kolega kerja dan lingkungan 55
3.2.3 Bisnis olah tubuh yang dijual oleh personal trainer 59
3.3 UPAYA YANG DILAKUKAN PERSONAL TRAINER 62
3.3.1 Bentuk bentuk upaya 63
3.3.2 Efek positif 68
3.3.3 Efek negatif 71
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
vi
BAB IV. ANALISA DATA 74
4.1 SUATU PROSES PEMBENTUKAN CITRA TUBUH 74
4.2 ALASAN DAN FAKTOR YANG TERGERAK OLEH
PIHAK PIHAK KRUSIAL DALAM BISNIS OLAH TUBUH 77
4.3 KEGIATAN KONSUMTIF PERSONAL TRAINER SEBAGAI
CERMIN DARI APA YANG MENJADI PEKERJAANYA 82
BAB V. KESIMPULAN 84
DAFTAR PUSTAKA 86
LAMPIRAN 90
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 67
Gambar 2 68
Gambar 3 90
Gambar 4 90
Gambar 5 90
Gambar 6 91
Gambar 7 91
Gambar 8 91
Gambar 9 92
Gambar 10 92
Gambar 11 92
Gambar 12 93
Gambar 13 93
Gambar 14 93
Gambar 15 94
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kondisi masyarakat sekarang ini merupakan pengaruh budaya yang
sebenarnya kontribusi masyarakat itu sendiri. Dengan adanya perilaku, pola pikir,
dan cita rasa muncul suatu kondisi dimana seseorang merasa kalau dia
membutuhkan sesuatu dalam melengkapi jati diri, pola pikir, serta cita rasa
tersebut. Kondisi ini bergeser pada ruang personal individu dimana masyarakat
kemudian menjadi sadar akan kebutuhan menjadikan fisik atau penampilan
mereka se - sempurna mungkin. Kondisi ini lahir serta kemudian disebut sebagai
konsumsi penampilan fisik. Di Indonesia sendiri masyarakat konsumen dalam
konteks ini muncul dalam kegiatan kegiatan pembelian teh pelangsing, pil diet,
operasi plastik, sedot lemak, serta yang dalam pembahasan selanjutnya adalah
tempat kebugaran tubuh.
Tempat kebugaran tubuh atau fitness center adalah tempat dimana
masyarakatnya melakukan olah tubuh yang kemudian menghasilkan perubahan
pada bagian tubuh mereka sesuai yang diinginkan. Tempat ini adalah suatu tempat
yang muncul serta disorot mata karena hasrat atau keinginan dalam mendapatkan
fisik manusia yang ideal yang tadinya bukan menjadi sorotan. Tempat kebugaran
tubuh dikelola secara apik dari pihak yang memang ikut serta dalam memasukkan
standar pola tubuh ideal yang kemudian menjadi suatu keharusan yang ada di
masyarakat untuk dimiliki individunya. Tempat kebugaran ini memiliki pegawai
dan staf yang ikut serta mengambil peran langsung dalam dilemma ini,
Dalam komunitas staf Celebrity Fitness La Piazza, dilema konsumsi
pencitraan diri dan penampilan bergerak dengan sangat bebas dan mengacu pada
standar tertentu yang ditentukan oleh pihak pusat perusahaan Exertainmen.
Kehidupan staf yang dipacu oleh standar kehidupan para kliennya yang
kebanyakan dari masyarakat tingkat menegah keatas, telah menjadikan para staf
melihat dan tergerak kearah standar tersebut. Keberadaan tempat kerja mereka
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
2
yang mana ada tepat di dalam sebuah mall menjadi pendorong mereka dalam hal
pemaksaan citra diri kedalam jati diri mereka ini. Selanjutnya, saya ingin
menfokuskan pada profesi staf personal trainer yang dalam hal ini merupakan
iklan berjalan akan bagaimana seharusnya tubuh yang ideal itu serta bagaimana
mendapatkannya.
Konsumsi masuk ke dalam ruang personal atau pribadi pada komunitas
personal trainer tersebut. Celebrity Fitness yang mana merupakan salah satu
tempat fitness terbesar di Asia, merupakan suatu komunitas informal yang
memiliki doktrin atau ideologi tersendiri akan bagaimana mereka memandang
kepantasan penampilan seseorang. Diawali dengan kesempurnaan bentuk
badan, kulit, serta bagian muka dan rambut. Kemudian sampai pada akhir yang
mana masuk dalam pemaksaan atau penciptaan ulang bentuk badan yang harus
diterima dan dijalankan oleh personal trainer Celebrity Fitness la Piazza.
1.2. Masalah Penelitian
Tarik menarik antara rasa bangga, konsumsi, profesionalitas dan performa
kerja, serta penampilan diri merupakan masalah yang saya angkat untuk
menggambarkan kecenderungan perilaku konsumtif yang ada pada personal
trainer. Berdasarkan latar belakang dari paparan diatas tersebut maka dapat saya
rumuskan sebagaimana yang akan coba saya teliti serta relevan dalam masalah ini,
yaitu:
Bagaimana makna pencitraan diri personal trainer Celebrity Fitness La
Piazza yang telah dikonstruksi oleh pihak pihak signifikan tertentu
dapat mendorong personal trainer tersebut melakukan upaya - upaya
perwujudan yang berupa tindakan konsumtif.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
3
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran
kritis yang mampu mendeskripsikan subjek dan objek yang ada di dalam dilema
pencitraan diri dan efeknya yang berupa konsumsi. Penelitian ini berusaha
menggambarkan hal tersebut dengan upaya pengamatan secara langsung yang
kemudian disajikan secara singkat dan padat. Penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi kritis budaya modern dimana jalur konsumsi yang melebar ke ruang
pribadi. Penelitian ini menggugah pikiran dan kesadaran masyarakat akan sifat
konsumerisme baik efek yang terlihat dari hal itu adalah secara positif ataupun
negatif. Harapan yang terkandung dalam penelitian ini adalah sumbangan
penerangan dan penyegaran kembali akan apa yang salah dari kebudayaan
konsumsi sekarang ini.
1.4. Signifikansi Penelitian
Signifikasi secara teoritis dalam penelitian ini adalah memberikan
gambaran dilema kebutuhan baru akan pencitraan fisik suatu individu dalam
masyarakat yang mendorong mereka melakukan apapun untuk mewujudkannya
dilihat dari aspek dan sudut pandang antropologi. Pentingnya dalam penelitian ini
adalah mengangkat dan mendalami secara menyeluruh akan teori serta unsur
penerapannya dalam kehidupan para personal trainer yang ada di klub kebugaran
Celebrity Fitness La Piazza. Penelitian Antropologi mengenai konsumerisme
citra diri akan menjadi hal yang menarik dikarenakan terdapat dorongan
dorongan kultural yang membentuk obsesi atau hasrat seseorang dimana hal ini
menjadi problem identitas sebuah budaya konsumtif.
Signifikasi secara praktis adalah memberikan pengertian dan informasi
informasi penting serta penerangan kepada masyarakat luas akan konsumsi
pencitraan diri yang dapat terjadi kapanpun dimanapun atas keinginan pribadi atau
dorongan masyarakat sekitar yang mana contoh fokus saat ini adalah komunitas
para staff personal trainer Celebrity Fitness La piazza.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
4
1.5. Tinjauan Pustaka
Body Building meruapakan suatu proses memaksimalkan bentuk otot yang
didapat melalui berbagai kegiatan seperti latihan beban, mengurangi penggunaan
kalori, dan istirahat yang cukup.1 Perkembangan konsumsi citra diri yang
kemudian menjadikan tubuh sebagai suatu instrument aerobik, objek bedah
plastik, eksperimen diet, dan sebongkah daging yang siap dibentuk secara terus
menerus. Salon kecantikan, pusat kebugaran, salon manicure, spa, pusat terapi
pijat, dan berbagai praktik medis, seperti penyedotan lemak dan bibir serta
berbagai prosedur kosmetik lainnya selanjutnya bergabung dengan klub klub
kesehatan dan fitness center yang tersebar di mana mana ketika semakin
berkembang pemahaman bahwa tubuh adalah kepemilikan individu yang dapat
dikontrol oleh komunitas tempat ia berada serta diatur oleh masyarakat sekitarnya.
Kita berdiri dalam wilayah kultural tempat semiotik identitas sedang
memperoleh masa masa agungnya. Identitas terletak di dalam tumpukan tanda
tanda, dan lambat laun tanda tanda ini menjadi komoditas. Semiotik identitas
bahkan muncul dalam penilaian kesejahteraan dan kesehatan. Ungkapan dia
merupakan gambaran tentang kesehatan menunjuk pada apa yang Spitzack
(1990) sebut sebagai estetika kesehatan, yang dengan itu kebugaran dan
kesehatan dinilai secara visual oleh diri sendiri dan orang lain. Spitzack
berpendapat bahwa untuk menghadirkan sebuah citra yang menyeluruh tentang
kesehatan membutuhkan perhatian yang besar pada penampilan di samping pada
bentuk dam kondisi tubuh, raut wajah, dan ciri ciri kepribadian yang bernilai. 2
1. 6. Kerangka Konsep
Pencitraan diri atau self image merupakan suatu cara manusia sebagai
makhluk individu dan sosial dalam membuktikan keeksistensiannya. Citra diri
yang terjadi dalam komunitas Celebrity Fitness La Piazza adalah citra yang
merupakan hasil atau bentuk akhirnya melahirkan pencitraan tubuh dari tahapan
standar kekuasaan dan arus dari sosisalisasi yang ada dalam komunitas ini.
1 Ade Rai, 2008:21 (dalam Barbie Culture)
2 Spitzack, 1990. Dalam Mary F. Rogers. Barbie Culture . hlm. 169
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
5
Kekuasaan merupakan unsur terbentuknya pencitraan diri dalam masalah yang
dibahas di penelitian ini, dengan adanya tombak gaya hidup sebagai senjata
penyebarannya, maka struktur itu terbentuk dalam komunitas ini.
1.6.1. Kekuasaan yang Terinstitusi
Menurut Foucault kekuasaan itu terlaksana bukan pertama tama melalui
kekerasan atau hasil persetujuan (Hobes, Locke), tetapi seluruh struktur tindakan
yang menekan dan mendorong tindakan tindakan lain melalui rangsangan,
persuasi, serta dengan paksaan dan larangan.
I believe the great fantasy is the idea of a social body
constituted by universality of wills. Now the phenomenon of
the social body is the effect not of a concensus but of the
materiality of power operating on the very bodies of
individuals. 3
1.6.2. Citra Diri (Self - Image)
Pengertian citra secara umum adalah suatu kesan atau gambaran yang
berusaha diadakan serta diberikan kepada publik. Citra Diri juga merupakan
3Michel Foucault, Power/Knowledge, hlm. 55
Kekuasaan
Makna & Pencitraan Diri
Komodifikasi tubuh Konsumsi
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
6
kesimpulan dari pandangan kita dalam berbagai peran (sebagai anak, Mahasiswa,
staff, manager) atau merupakan pandangan kita tentang watak kepribadian yang
kita rasa ada pada kita. Citra diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara
sadar ataupun tidak sadar. Sejak lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya,
menerima reaksi dari tubuhnya, menerima stimulus dari orang lain, lalu kemudian
mulai memanipulasi lingkungan serta mulai sadar bahwa dirinya terpisah dari
lingkungan. Citra diri dapat tertanam dialam bawah sadar oleh pengaruh orang
lain, pengaruh lingkungan, pengalaman masa lalu atau secara sengaja memang
ditanamkan di alam bawah sadar.
Menurut Charles H. Cooley; Konsep Diri (self concept) akan citra diri
seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Sesuatu yang
kemudian disebut looking-glass self terbentuk melalui tiga tahapan sebagai
berikut.
1. Kita membayangkan bagaimana kita di mata orang lain; Seseorang merasa
dirinya terlihat yang paling hebat dan yang paling sempurna karena memiliki
keberadaan ekonomi dan fisik yang diatas rata rata dari orang lainnya.
2. Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai kita; Dengan
pandangan bahwa dia adalah individu yang menarik, orang tersebut
membayangkan pandangan orang lain terhadapnya. Ia merasa orang lain selalu
memuji dia, selalu percaya pada tindakannya. Perasaan ini bisa muncul dari
perlakuan orang terhadap dirinya. Misalnya, orang orang disekitarnya selalu
memamerkannya kepada orang lain. Pandangan tersebut ini belum tentu
benar.Individu tersebut mungkin merasa dirinya hebat akan tetapi bila
dibandingkan dengan orang lain, ia tidak ada apa-apanya. Perasaan hebat ini bisa
jadi menurun kalau individu tersebut memperoleh informasi dari orang lain bahwa
ada anak yang lebih hebat dari dia.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
7
3. Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari penilaian tersebut; Dengan
adanya penilaian bahwa orang tersebut adalah yang tercantik dan dikenal,
timbul perasaan bangga dan penuh percaya diri.4
Terdapat dua macam citra diri, yaitu; citra diri positif yang mana
mengarah pada pembangunan diri. Serta ada pula citra diri yang negatif yang
mana mengarahkan seseorang ke dalam kemunduran. Citra diri memegang
peranan penting dalam kehidupan seseorang. Individu cenderung bertingkah laku
sesuai dengan citra dirinya. Apabila ia memiliki citra positif, maka ia akan
berperilaku sesuai dengan cara ia memandang dirinya sendiri dan lingkungan
begitu pula dengan citra negatif. Citra mendominasi persepsi kita, pikiran kita,
dan juga penilaian kita akan penampilan wajah, kulit atau tampang seseorang.
1.6.3. Konsumsi
Konsumsi terkait dengan kesadaran pada nilai tanda atau kualitas simbolik
sebagai hal signifikan dibandingkan nilai guna. Menurut Mike Featherstone,
Konsumsi secara alami telah memberi identitas yang tidak selalu terbatas bagi
kaum muda dan kaum kaya, melainkan secara potensial berdampak pada
kehidupan setiap orang. Pernyataan Featherstone memiliki maksud dalam arti;
kita dapat menjadi siapapun yang kita inginkan sejauh kita telah siap untuk
mengkonsumsi. Kemudian terjadilah estetisisasi hidup sehari hari, yaitu proses
dimana standar standar yang baik (good style, good taste, good design)
menjadi dasar setiap aspek dari hidup kita sehari hari.5
1.6.4. Makna
Makna merupakan sesuatu yang terbentuk dalam kesepakatan, suatu
perspektif yang dia kembangkan berkaitan dengan membaca, percakapan, dan
perkembangan pendekatannya, manipulasi ruang. Makna bukanlah sesuatu yang
ada di sana (there), di dalam apa yang kita katakan atau lakukan atau dalam
4 Cooley, Charles Horton.1909. Primary Groups
5 Mike Featherstone, Lifestyle and Consumer Culture, Theory, Culture&Society 4, 1987,hlm.
55-57
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
8
dunia sekeliling kita yang kita apresiasi secara benar atau tidak, tetapi sesuatu
yang dibentuk dalam politik praktik social(David Chaney, Lifestyles, hlm. 132).
Menurut Geertz, kebudayaan merupakan system symbol yang bermakna
dimana pemahaman terhadap symbol satu didukung oleh symbol lain. Geertz
melihat kebudayaan sebagai system makna dank arena itu masing masing
system makna dalam kebudayan bisa digunakan untuk menginterpretasikan dan
memahami system system makna yang lainnya. Geertz dalam bukunya juga
menambahkan:
dan symbol symbol itu menetap dengan penambahan dan
pengembangan atau perubahan social yang akan dipakainya selama hidup,
mungki ia akan memaknai semua symbol symbol itu, mungkin juga hanya
sebagian daripadanya. Kadang kadang secara spontan, tetapi selalu dengan
pandangan akhir yang sama yaitu meletakkan suatu konstruksi atau bentuk atau
bangunan atas perhatian perhatian yang terjadi dalam hidup, untuk memberi
orientasi kepada dirinya sendiri perjalanan hidupnya.6
Simbol simbol yang menunjukkan suatu kebudayaan adalah wahana dari
konsepsi dan adalah kebudayaan yang memberikan unsure intelektual dalam
proses sosial. 7
1. 6.5. Komodifikasi
Menurut Mosco (1998:135) komodifikasi adalah proses perubahan dari
nilai pakai atau nilai guna menjadi nilai tukar. Proses perubahan produk dari yang
nilainya ditentukan oleh kapasitasnya untuk memenuhi kebutuhan individu dan
masyarakat menjadi produk yang nilainya diatur dari apa yang produk tersebut
dapat bawa kedalam pesan. Menurut Marx (1976) komoditas dapat berkisar dari
kebutuhan fisik maupun budaya dan yang memiliki berbagai kegunaan. Terdapat
3 bentuk dari komodifikasi:
6Interpretation of Culture, Geertz. 1973.
7 Achmad Fedyani Saifudin, Ph.D, Antropologi Kontemporer Suatu Pengantar Kritis Mengenai
Paradigma , hlm 289
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
9
a. komodifikasi isi media adalah transformasi pesan sampai pada produk yang
dipasarkan
b. komodifikasi audience adalah media massa dibangun melalui proses dimana
perusahaan media menghasilkan audience dan membawanya ke pengiklan.
c. komodifikasi tenaga kerja adalah dimana terdapat dua proses komunikasi
tenaga kerja yang relevan dengan kajian komodifikasi. Pertama, penggunaan
system komunikasi dan teknologi untuk mempelajari proses komodifikasi tenaga
kerja. Kedua, ekonomi politik telah menggambarkan proses dobel dimana tenaga
kerja di komodifikasi dalam menghasilkan barang dan jasa. 8
Braverman( 1974) mengatakan kalau tenaga kerja dibentuk berdasarkan
kesatuan antara konsepsi (kekuatan yang menerapkannya) dan eksekusi (kekuatan
untuk menerapkannya). Dalam proses komodifikasi capital memisahkan konsepsi
dan eksekusi lalu memusatkan pada kekuasaan konseptual dalam kelas material
yang dapat merupakan bagian tenaga kerja dalam distribusi kemampuan dan
kekuasaan produksi.
1. 7. Metode Peneltian
Metode yang dipakai dalam penelitian skripsi ini adalah metode kualitatif,
pendekatan yang diterapkan dalam pengumpulan data juga memakai metode
kualitatif. Dimana saya sebagai peneliti, menempatkan waktu dan diri saya untuk
mendapatkan data data yang informatif. Saya sebagai peneliti berusaha
melakukan suatu pengamatan dalam upaya mengumpulkan data data tersebut.
Realitas merupakan sesuatu yang dikonstruksikan sehingga memerlukan
keterlibatan untuk mendeskripsikan kenyataan yang ada untuk dapat diungkap
lebih dalam lagi. Saya berinteraksi dengan subyek penelitian, baik berinteraksi
dalam artian tinggal bersama maupun mengamati actor dalam jangka waktu yang
cukup lama, atau pengabungan dari keduanya.
1. 7. 1 Tipe Penelitian
8 Mosco,Vincent.1998. Political Economy of Communication. London:Sage Publication
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
10
Tipe penelitian dalam skripsi ini yang saya lakukan adalah penelitian yang
deskriptif. Penelitian ini dikonstruksi agar dapat mengambarkan dengan sebaik -
baiknya dan secara spesifik bagaimana gaya hidup konsumtif post modernisme
dan pencitraan diri bagi masyarakat pekerja saat ini yang bekerja di Celebrity
Fitness La Piazza. Yang akan digambarkan dalam penelitian ini adalah para staff
personal trainer serta upaya mereka dalam membentuk dan mewujudkan citra diri
yang mereka idamkan.
1.7.2. Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Mall La Piazza.Tepatnya di lantai 2, dimana
klub Celebrity Fitness berada. Juga di caf Lounge La Piazza disebelah klub
Celebrity Fitness. Waktu penelitian adalah tanggal 15 September 2010 sampai
dengan 15 Februari 2011.
1.7.3. Teknik Penentuan Informan
Penelitian ini mengambil dan memilih Para staff Personal Trainer di
Celebrity Fitness La Piazza Jakarta Utara. Sampel dalam pengertian metode
survey tidak berlaku sebab dalam penelitian ini tetap berpijak pada paradigma
kualitatif (Rogers & Kincaid, 1981: 80-81). Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil 5 informan (3 dari mereka adalah Personal Trainer yang berjenis
kelamin Pria serta 2 dari mereka adalah berjenis kelamin perempuan) yang
berprofesi sebagai Personal Trainer dan 1 informan yang berprofesi sebagai Caf
Clerks. Mereka dilihat dapat mewakili apa yang ingin diteliti dalam komunitas ini.
1.7.4. Teknik Pengumpulan Data
a). Observasi dan Pengamatan; usaha penelitian dengan pengamatan sehari
hari di dalam komunitas para staff Celebrity Fitness (baik dari divisi konsultan,
divisi operation, divisi trainer). Dalam hal ini, saya melakukan pengamatan
terlibat. Pengamatan terlibat (partisipan observation) merupakan suatu teknik
pengumpulan data yang mengharuskan saya melibatkan diri dalam kehidupan para
staff personal trainer Celebrity Fitness La Piazza untuk dapat melihat, mendengar
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
11
dan memahami gejala-gejala yang ada sesuai dengan makna yang diberikan atau
yang dipahami oleh komunitas yang saya teliti.
b). Wawancara; wawancara dengan dan tanpa pedoman merupakan teknik
pengumpulan data atau informasi dengan teknik bertanya bebas tetapi berdasarkan
atas suatu pedoman (ruang lingkup penelitian) guna mendapatkan informasi
khusus serta dengan cara bertanya yang mana merupakan usaha untuk melihat
respon yang akan dilontarkan oleh setiap individu dalam komunitas yang saya
teliti. Melalui wawancara tersebut ini, saya mampu mendapatkan informasi
mengenai gaya hidup para staff personal trainer Celebrity Fitness La Piazza
diluar maupun di dalam jam kantor saat mereka bertugas yang mencakup kegiatan
sehari hari mereka.
c). Studi Pustaka; studi pustaka digunakan untuk memperkaya informasi
dan analisa serta sebagai data komparasi atas temuan lapangan. Saya juga
meninjau beberapa literature yang berasal dari buku, jurnal, hasil-hasil penelitian,
maupun data internet, majalah atau Koran yang berkaitan dengan fokus penelitian,
personal trainer Celebrity Fitness la Piazza.
1.7.5. Unit Analisa Penelitian
a). Observasi; dilakukan melalui pengamatan kepada para staff personal
trainer Celebrity Fitness La Piazza, yang akan mencerminkan pencitraan diri
mereka dimata orang lain serta bagaimana mereka menunjukkan hal tersebut
dalam penampilan. Dalam observasi yang saya lakukan, saya dapat melihat lebih
jelas akan tindak tanduk para personal trainer yang melakukan pekerjaan
mereka. Saya juga sebagai peneliti yang mengobservasi menjadi terserap masuk
kedalam kehidupan mereka secara professional.
b). Analisis; dilakukan melalui wawancara, teks, serta observasi secara
menyeluruh. Kemudian data diolah serta ditarik benang merahnya dengan
menyatukan data lapangan dengan teori dan konsep yang ada. Dalam analisis
penelitian yang saya lakukan, saya menjadi memahami apa makna serta maksud
dari para personal trainer dengan obsesi tubuh yang terjadi yang kemudian
mendorong mereka pada sifat konsumtif akan hal hal pemicunya. Saya juga
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
12
menjadi terlalu mendalami sehingga data yang diambil kadang melenceng dari
konteks permasalahan.
1.7.6. Penentuan Informan
Penentuan informan ini dipilih berdasarkan pada konteks yang peneliti
bahas, sehingga aktor-aktor tersebut akan mewakili konteks dalam penelitian yang
peneliti bahas. Populasi penelitian adalah Komunitas staff Celebrity Fitness La
Piazza. Beberapa pihak yang ditentukan sebagai actor dalam penelitian ini
diharapkan dapat memberikan data yang holistic dari berbagai sudut pandang
yang terlibat dalam kegiatan pembentukan citra diri dan kekuasaan dalam
komunitas staff Celebrity Fitness La Piazza. Dalam penelitian ini identitas para
informan disamarkan dengan aman atas permintaan mereka. Sehingga nama
mereka disebut dengan pemakaian inisial nama panjang mereka. Inisial tersebut
adalah BS, WY, RE, RA, AR (dari divisi Personal Trainer) dan JC (dari divisi
Caf Clerks).
1.7.7. Strategi dan pengalaman Reflektif Tentang Metode
Kegiatan analisis akan dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan
data tersebut. Dalam membuat sebuah catatan lapangan yang secara tidak sadar
mengandung sebuah reflective notes, seperti apa yang dikatakan oleh Bodgan &
Biklen, the researchers personal thoughts, such as speculation, feelings,
problems, ideas, hunches, impressions, and prejudice (Bodgan & Biklen 1992
dalam Crasswell 2003:189).
Seperti apa yang dikatakan oleh Craswell, The idea behind qualitative
research is to purposefully select participants or sites (or documents or visual
material) that will best help the researcher understand the problem and the
research question (Craswel, 2003:185). Dari pendapat tersebut, maka saya akan
mencari seseorang yang akan dijadikan subjek atau informan penelitian dengan
terlebih dahulu mewawancarai beberapa orang sebagai informan kunci pada
Komunitas staff Personal Trainer Celebrity Fitness La Piazza untuk mengetahui
orang-orang yang kira-kira dapat memenuhi kebutuhan saya dalam memperoleh
informasi lebih relevan mengenai konsep penggambaran citra diri para staff
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
13
disana. Pemilihan informan seperti ini dapat dikatakan sebagai bentuk penjaringan
informan dengan teknik bola salju. Saya memilih informan dengan cara ini karena
dengan teknik tersebut saya bisa mendapatkan informan yang benar-benar tepat
sesuai dengan maksud yang diangkat dalam penelitian ini, sehingga data yang
didapatkan pun lebih relevan dan langsung tepat sasaran. Pengambilansumber
data dengan cara seperti ini saya anggap sesuai jika dilakukan ketika mengamati
interaksi yang terjadi dalam anggota Komunitas staff Personal Trainer Celebrity
Fitness La Piazza, sehingga informasi cenderung akan lebih cepat menyebar dari
satu staff ke staff yang lain dalam Komunitas tersebut. Saya akan memulai dari
teknik penjaringan data yang berupa foto, hasil wawancara, bukti fisik yang dapat
diolah menjadi sebuah catatan lapangan maupun verbatim.
Merujuk pada model interaktif Huberman mengemukakan bahwa Data
dont speak for themselves. Maka data yang telah didapatkan perlu untuk
dianalisa. Untuk menganalisa data pada suatu penelitian kualitatif, ada tiga
kegiatan yang perlu dilakukan secara bersama-sama. Maka dalam penelitian saya
akan saya buat ini saya akan melakukan tiga hal tersebut, yaitu
1. Pemilihan Relevansi Data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang
diperoleh di lapangan studi.
2. Penyajian data, yaitu deskripsi kumpulan informasi tersusun yang
memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian data hasil penelitian semacam ini
disampaikan dalam bentuk teks naratif.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data,
peneliti mencari makna dari setiap gejala yang diperoleh di lapangan,
mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan konfigurasi yang mungkin
ada, alur kausalitas, dan proposisi. Selama penelitian masih berlangsung,
setiap kesimpulan yang ditetapkan akan terus menerus diverifikasi
hingga benar-benar diperoleh konklusi yang valid dan kokoh.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
14
BAB II
PROFIL CELEBRITY FITNESS DAN STAFF CELEBRITY FITNESS LA
PIAZZA
Konsep yang diprakarsai oleh Celebrity Fitness adalah menggabungkan
pusat olah tubuh dengan hiburan.Konsep ini telah memberikan kontribusi luar
biasa terhadap perkembangan industri pusat olahtubuh di Indonesia. Nama
Celebrity Fitness dipilih dengan maksud: Memberikan pengalaman olah tubuh
layaknya seorang selebritis, karena pusat olah tubuh ini dibangun berdasarkan
konsep dan standar kelas atas ala Hollywood dan Beverly Hills, yang berarti
memberikan kualitas kelas atas dan memanjakan anggotanya. Untuk mengedepan
kan suasana hiburan tempat yang dipilih adalah mall yang eksklusif agar para
anggota dapat berbelanja, makan atau menonton di bioskop sebelum atau sesudah
berolah tubuh. Celebrity Fitness tidak mengenakan biaya pendaftaran agar
memberikan kemudahan pada setiap orang untuk menikmati kualitas alat-alat dan
fasilitas olah tubuh terbaik seperti alat kardio, studio dan 100 kelas aerobik per
minggu, kelas RPM, Yoga, Pilates, instruktur-instruktur kelas dunia (dari USA,
Brazil, Jepang, New Zealand) dan personal trainer terakreditasi. Celebrity Fitness
selalu terletak di tempat-tempat yang strategis serta mempunyai akses yang
mudah. Jam beroperasi Celebrity Fitness adalah sejak jam 6 pagi sampai 12
malam.
2. 1. Programs
Program anggota regular, diamond, all clubs, matinee, student, family.
2. 2. Kelas
Celebrity Fitness menawarkan lebih dari 100 kelas per minggu,
diantaranya body pump, body combat, RPM, body balance, latin dance, yoga
basic, power yoga, hatha yoga, swasthya yoga, pilates, jazz yoga, stretch, taichi,
street jam, latin salsa, groove style, fun step, ABT, ultimate abs, celebrity sculpts,
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
15
core FX, step intro, step athletic, fun step, fat burner aerobic, energy aerobics,
dan terus bertambah.
2. 3. Jam Beroperasi
Setiap hari dari jam 6 pagi-12 malam (6:00 am 12:00 am), kecuali hari
minggu yang mana dibuka pada jam 8 pagi 10 malam (8:00 am 10:00 pm).
Serta apabila ada hari raya, biasanya jam buka dan tutup disesuaikan.
- Kategori: Olahraga / Gym
- Alamat: La Piazza Jl. Boulevard KelapaGading 1st & 2nd floor , Jakarta
Utara, DKI Jakarta
- Homepage URL: http://www.celebrityfitness.com/
Berdasarkan dari jumlah klubnya dan anggotanya, Celebrity Fitness adalah
salah satu klub terbesar di Asia yang beroperasi dalam bidang kesehatan dan
kebugaran. Sampai sekarang ini Celebrity Fitness memiliki 27 klub di 3 negara,
serta mengoperasikan 3 macam tipe gym, yaitu; Celebrity Fitness, Celebrity
Fitness Express, dan Celebrity Fitness VIP. Setiap klub Celebrity Fitness
menawarkan personal training, yoga, dan program fitness aerobic pada
anggotanya.CEO yang memegang kendali sampai saat ini bernama Martin Darby.
2. 4. Latar Belakang berdirinya Celebrity Fitness
John Franklin, seorang staff dari 24 Hours Fitness yang berada di
California dan merupakan seorang veteran bisnis manager mendirikan Celebrity
Fitness di Jakarta pada tahun 2003 dibantu oleh sekelompok eksekutif industri
fitness yang berpengalaman.
a. Indonesia
Celebrity fitness adalah perusahaan gym pertama yang berdiri di Indonesia.
Pada tahun 2004, perusahaan ini membuka gym mereka di Plaza Indonesia Mall
EX. Perusahaan ini memiliki jaringan gym terbesar di Indonesia. Ditengah tahun
2010, Celebrity Fitness telah buka di Jakarta, Surabaya, Bandung, Bekasi, dan
Bogor.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
http://bukukuning.detik.com/kategori/olahragahttp://bukukuning.detik.com/kategori/olahraga/subkategori/gymhttp://www.celebrityfitness.com/
Universitas Indonesia
16
b. Malaysia
Pada tahun 2004, Celebrity Fitness membuka gym mereka di mall belanja
Petaling Jaya Kuala Lumpur. Celebrity Fitness merupakan tempat kebugaran
terbesar kedua dihitung dari jumlah lokasi. Pada tahun 2009, Celebrity Fitness
mengalahkan semua tempat kebugaran yang berbasis dari California. Bahkan
Miss Malaysia, melakukan kegiatan membentuk kebugaran di tempat tersebut.
c. India
Pada tahun 2008, Celebrity Fitness mulai mengaktifkan keberadaan di daerah
Gurgaon, Delhi.
2. 5. Tipe Keanggotaan
Celebrity Fitness menawarkan berbagai tipe keanggotaan yang dipaketkan
sejak dibuka, secara umum terbagi dalam dua kategori:
a. Term
Keanggotaan term adalah tipe keanggotaan yang mana pembayaran dilakukan
didepan, tergantung sejauh mana dia menjadi anggota. Misalnya 12 + 12, yang
artinya dua tahun, artinya dia bayar langsung sampai dua tahun kedepan.
b. Dues
Keanggotaan Dues adalah tipe keanggotaan yang mana pembayarannya
dilakukan secara rutin setiap bulannya. Dalam system pembayaran ini, terdapat
dua putaran, yaitu; putaran tanggal 15 dan putaran tanggal 30.
Terdapat pula paket yang berbeda untuk anggota yang hanya ingin memiliki
akses terhadap satu klub serta akses terhadap semua klub. Keanggotaan All-
Club terkadang mengacu pada jalan masuk keanggotaan. Sejak 2009,
Celebrity Fitness hanya menjual keanggotaan Dues. Perusahaan ini juga sangat
mewajibkan staff mereka untuk membangun kebugaran mereka agar sesuai
standar, sehingga mereka mengadakan keanggotaan korporat, yang dipakai untuk
staffnya.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
17
2.6. Kegiatan Briefing
Kegiatan briefing dilakukan setiap harinya. Kegiatan ini merupakan salah
satu ritual penting dalam komunitas ini. Kegiatan yang dianggap merupakan
puncak cerita setiap harinya. Para staf berusaha bekerja setiap harinya agar dapat
mendapatkan pujian yang menyenangkan setiap adanya briefing. Briefing adalah
tempat dimana para staf mengeluarkan, mengolah, mencerna setiap informasi
yang dating dan pergi dalam komunitas tersebut. Briefing juga tempat dimana
para staff Celebrity Fitness La Piazza mengeluarkan pendapat dan mendapat
teguran dari atasan. Kegiatan briefing dipenuhi dengan canda tawa dan lelucon
lelucon ringan yang dilontarkan satu sama lain. Kegiatan briefing adalah salah
satu kegiatan dimana paling dinanti atau paling ditakuti apabila ada staff yang
memiliki kesalahan.
Setiap divisi memiliki waktu briefing tersendiri. Divisi operation pada
pukul 4 sore, divisi trainer pada pukul 2 siang, dan consultant pada pukul 1 siang.
Briefing antar divisi dilakukan sebulan sekali. Dalam briefing ini, semua harus
ikut. Kecuali yang sedang menghadapi member atau melakukan pekerjaannya.
Briefing walaupun terjadi setiap hari, merupakan momen yang sangat ditunggu
oleh para staff. Karena alasan tertentu, para staf sangat menghargai apa saja yang
akan dikatakan oleh atasan. Para staf begitu tunduk pada atasan sehingga apapun
yang dikatakan oleh atasan menjadi alur mereka mengerjakan sesuatu setiap
harinya. Mereka sangat takut akan melakukan kesalahan, yang mana seringkali
membuat mereka saling melontarkan kesalahan satu sama lain. Kegiatan
melontarkan kesalahan satu sama lain juga merupakan interaksi aktif mereka
dalam ritual briefing.
2.7. Staff Outing
Kegiatan outing atau jalan jalan keluar para staf Celebrity Fitness La
Piazza juga merupakan salah satu ritual dimana mereka melakukan kegiatan
konsumsi diluar jam kerja. Dalam staff outing, setiap staf diwajibkan untuk
membawa makanan dan minuman untuk keperluan disana. Dalam kegiatan outing
ini, para staf yang dekat dengan atasan mendapat kewajiban untuk membawa
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
18
makanan dan minuman lebih sedikit dibandingkan dengan para staf yang tidak
terlalu dekat dengan atasan. Staf yang tidak dekat dengan atasan seringkali
diwajibkan untuk membawa benda benda yang cukup sulit dicari serta harganya
diatas rata rata. Hal ini merupakan salah satu cara para atasan membuktikan
kalau para staff adalah individu individu yang mampu hidup dalam gaya hidup
dan gambaran sempurna serta ke elegan an mereka.
Dalam komunitas ini segala macam yang berhubungan dengan citra dan
penampilan seseorang sangat penting. Sehingga, para staf pun diwajibkan unyuk
mampu tampil seperti yang mana diperintahkan dari atas. Apabila mereka
melawan atau memiliki pendapat yang berbeda akan citra dan penampilan tubuh,
mereka akan sangat dikucilkan dan jarang sekali dianggap dalam kegiatan
kegiatan konsumsi mereka lainnya. Para staf kebanyakan memilih untuk
menjalankan apa yang diperintahkan dari atas daripada harus merasakan hukuman
secara tidak langsung tersebut.
Para staf sangat menantikan ritual staff outing ini, dikarenakan dalam
kegiatan ini diisi dengan kegiatan kegiatan yang menghibur para staf. Kegiatan
menghibur ini seperti; tukar hadiah, lomba, jalan jalan. Mereka sangat
menghargai apapun yang mereka dapatkan dari hadiah tersebut. Hal ini cukup
membingungkan, karena seringkali terlihat betapa bersyukurnya mereka setiap
kali mendapatkan sesuatu dengan gratis, baik yang berupa benda atau jasa. Tetapi,
ada pula dimana saat mereka tidak mentolerir apabila benda dan jasa tersebut
tidak memiliki harga atau gengsi.
Mereka menantikan kegiatan ini dengan harapan kalau dengan adanya staff
outing, mereka dapat mendapatkan perhatian dari sesama staf akan penampilan
dan citra diri mereka serta usaha dan kegiatan apa saja yang telah mereka lakukan
dalam upaya mendapatkan citra dan penampilan yang mereka inginkan. Kegiatan
staff outing ini diadakan setiap 3 bulan sekali. Penempatan kegiatan ini, dipacu
berdasarkan pemilihan suara antar staf dimanakah acara akan berlangsung.
2.8. Staff Party
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
19
Staff party adalah ajang para staf Celebrity Fitness di seluruh dunia
untuk saling bertemu, mengenal, membuka percakapan akan bisnis. Acara ini
diadakan setiap setahun sekali, biasanya tempatnya adalah di daerah pantai seperti
Ancol atau Anyer. Dalam kegiatan ini, tampaklah segala aspek para staf
Celebrity Fitness yang mana menunjukkan sisi konsumsi akan pencitraan dan
penampilan diri mereka. Mereka sampai pada puncak dimana jerih payah
mereka akhirnya terlihat dan penampilan serta citra yang beruasaha mereka
tampilkan dapat diadu dengan citra dan penampilan yang juga ditampilkan oleh
klub lain.
Para staf mengadakan dua hari sebelum staff party untuk merapikan,
mempercantik, membentuk diri. Dua hari tersebut dipakai untuk menutup setiap
cacat atau ketidaksempurnaan dalam penampilan atau citra diri mereka. Mereka
berharap untuk tampil menjadi yang terbaik pada saat staff party diadakan.
Usaha usaha yang mereka lakukan adalah ke salon untuk melakukan berbagai
perawatan. Pada masa menjelang staff party, semua staf akan menyempatkan
waktu untuk membeli baju baju, sepatu, alat make up dan sebagainya untuk
mempercantik diri mereka. Bagi yang saat itu agak kelebihan berat badan, mereka
akan melakukan diet ketat yang diwajibkan oleh manager mereka.
Acara ini diadakan setiap setahun sekali dalam rangka mempersatukan dan
saling mengenalkan setiap stafnya dari klub Celebrity Fitness yang berbeda.
Acara ini adalah acara yang paling ditunggu oleh semua staf Celebrity Fitness.
Dalam pengadaan acara ini, klub tetap berjalan seperti biasa, jadi akan ada
beberapa staf dari setiap klub yang tidak ikut menikmati acara ini. Para staf
sangatlah mengagumi apapun yag terjadi didalam staff party. Staff party
dilengkapi dengan DJ, sexy dancer, bartender serta acara acara doorprice.
Semua yang terjadi saat itu adalah tahapan tahapan tersendiri yang menjadikan
mereka individual individual yang sangat peduli akan apa saja yang dipikirkan
dan dikatakan oleh orang sekitarnya. Mereka sangat peduli dengan bagaimana apa
saja yang telah mereka lakukan dan kenakan akan mempresentasikan diri mereka
diantara masyarakat yang melihatnya.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
20
2.9. Futsal
Futsal diadakan setiap seminggu sekali pada hari senin atau kamis.
Sebagian besar yang mengambil alih atas permainan ini adalah Divisi Personal
Trainer akan tetapi siapapun tetap bisa ikut main. Divisi Consultant adalah divisi
yang paling jarang ikut bermain. Biasanya mereka hanya menonton, itupun
dilakukan oleh konsultan perempuan. Acara ini sangat dinantikan setiap
minggunya untuk saling mengadu kemampuan fisik. Perlu dicatat, dalam olahraga
futsal ini, staff Celebrity Fitness La Piazza yang ikut ambil bagian dalam bermain
hanya yang laki laki saja. Bagi yang perempuan, mereka biasanya ikut datang
menonton atau menemani.
Acara ini merupakan acara non- formal yang diadakan khusus bagi staf
yang ingin menghabiskan waktu bersama. Tidak terdapat paksaan untuk ikut
masuk atau harus hadir setiap kali pertandingan futsal diadakan. Akan tetapi,
seperti yang sudah dibahas sebelumnya, apabila ada salah satu individu yang
berbeda, dalam hal ini tidak sama atau menolak ikut dalam menonton atau
mengikuti pertandingan futsal ini, individu tersebut akan dipertanyakan dan
apabila terus menerus tidak berpartisipasi, dia harus menerima konsekuensi
dijauhi. Karena ada alasan tersebut, maka walaupun jam kerja staf keesokan
harinya mendapatkan shift pagi, karena takut tidak dapat memenuhi ekspektasi
rekannya, ia harus mau menonton atau ikut bermain sampai sangat larut (Celebrity
Fitness tutup pada pukul 12 malam).
Apabila ada yang secara terus menerus tidak berpartisipasi dalam
kegiatan non formal para staff Celebrity Fitness La Piazza ini, muncul hukum
yang dikeluarkan dari petinggi petinggi atas. Hukuman berupa, pengucilan,
omongan omongan tidak baik, penjatuhan citra diri staf dimata staf lain (berupa
ejekan fisik atau mental, dibawa dalam candaan). Futsal menjadi salah satu acara
yang mencerminkan ketangguhan para staf Celebrity Fitness La Piazza. Celebrity
Fitness merupakan salah satu dari tempat kebugaran terbesar di Asia, serta
Celebrity Fitness La Piazza adalah salah satu dari klub Celebrity Fitness di Asia
yang terbesar. Hal itu cukup membuat semua kegiatan sosial mereka akan menjadi
tempat memperjuangkan kemenangan dan citra diri mereka.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
21
2.10. Waktu Karaoke
Karaoke merupakan salah satu dari kegiatan non formal yang dilakukan
oleh para staf Celebrity Fitness La Piazza di waktu luang mereka. Para staff
sangat menikmati kegiatan karaoke ini. Setiap adanya kesempatan, mereka akan
dating ke tempat karaoke yang berada tepat di atas klub Celebrity Fitness La
Piazza. Semua staf dari divisi operation, trainer, consultant, serta caf clerks
sangat mendambakan kegiatan sosial ini. Kegitan ini hampir setiap harinya
dilakukan, terkadang sampai dua kali dalam sehari biasanya pada saat break time
atau pada saat seslesai kerja.
Karaoke merupakan kegiatan non formal yang penting, sehingga atasan
sangat berharap akan partisipasi setiap stafnya. Karaoke merupakan salah satu
kegiatan yang mana menjadi tempat atau panggung citra diri para staf, sehingga
kehadiran para staf sangat mengangkat citra diri, penampilan, serta standar gaya
hidup para staf. Karaoke akan menjadikan hubungan antara staf yang satu dengan
yang lain semakin erat. Karaoke juga mempersatukan dan mempererat antar
divisi. Pada akhirnya, semua kegiatan yang dilakukan para staf setiap harinya
akan berujung dengan saling mempersatukan setiap divisi. Kecuali kegiatan
istirahat atau makan siang, yang mana para staf konsultan dilarang makan
bersama dengan divisi lain (informasi ini didapat dari informan konsultan yang
berinisial I ). Kegiatan karaoke ini merupakan kegiatan yang sangat digemari.
Biasanya salah satu dari staf membayari kegiatan tersebut, atau kegiatan tersebut
dilakukan dengan membagi tagihannya. Dengan melakukan kegiatan membayari
kolega kolega kerjanya, staf yang melakukan hal tersebut menjadi terangkat
citra diri dan standar gaya hidupnya.
Seperti yang sudah dikatakan dari awal, citra diri serta gaya hidup
merupakan tiang terkuat dan terbesar dalam komunitas yang menkonsumsi produk
market yang merajalela sekarang ini. Para staf sangat mengerti pentingnya
pembawaan diri dalam kegiatan sosial yang akan mengangkat gengsi nya. Staf
yang sering mengajak dan membayari akan terangkat dengan sendirinya citra
mereka. Staf yang lain akan secara tidak langsung menjadi dekat dengannya,
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
22
menjadi kolega yang mau melakukan hal apa saja yang dilakukan oleh staf yang
dominan disini.
Karaoke adalah kegiatan yang awalnya dilakukan oleh masyarakat Jepang
dalam mengatasi kebosanan di waktu luang. Biasanya masyarakat Jepang
melakukan kegiatan ini dalam aktivitas grup dengan kata lain karaoke menjadi
ajang berkumpul bersama yang man sangat penting dalam mengikat hubungan
satu sama lain. Karaoke dalam komunitas staf Celebrity Fitness La Piazza
menjadi ajang memperlihatkan citra diri dan gaya hidup para staf. Bagaimana staf
yang lain atau yang baru akan masuk kedalam komunitas tersebut menjadi terpacu
untuk dapat hidup sebagaimana standar gaya hidup dan pencitraan diri yang
dibentuk oleh sosial dinamis kelompok ini.
Keberadaan para staf sangat ditentukan oleh atasan yang mengatur di
setiap divisinya. Sehingga para staf merasa. Dengan hubungan yang dekat dengan
para atasan, mereka akan dipermudah dalam kegiatan kerja yang ada. Untuk
menjadikan hubungan yang menjanjikan karir mereka dalam komunitas ini, para
staf harus mampu menjalani standar gaya hidup dan citra diri para atasan.
Kegiatan apapun yang menjadikan para staf dapat membahagiakan dan terlihat
bahagia apabila mereka sedang menghabiskan waktu dengan para atasan
walaupun membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit, dengan terpaksa
mereka lakukan. Kata terpaksa bukanlah menjadi dilema lagi, terdapat
pencucian kata terpaksa disini. Kata tersebut menjadi bergeser kedalam
kebutuhan. Para staf masuk kedalam dunia kerja, dimana mereka menjadi
penonton dalam dunia pasar atau market. Kebiasaan menonton kegiatan konsumtif
ini mendorong mereka untuk mencoba kegiatan tersebut. Didorong lagi dengan
situasi pekerjaan dimana mereka diharuskan untuk menunujukkan standar gaya
hidup dan citra diri kelas atas. Semua hal tersebut membentuk kepribadian yang
bergantung pada pola pemikiran yang mengacu pada market atau pasar.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
23
2. 11. Penggambaran Para Staf Celebrity Fitness La Piazza
a. Divisi Operation; divisi ini dibagi menjadi tiga yang kemudian
menjalankan tugas mereka dengan baik dalam komunitas ini. Tiga bagian
dari divisi Operation ini bekerja dengan baik mengenai tugas formal
mereka dalam segala macam urusan di Celebrity Fitness, maupun tugas
mereka untuk dapat tampil sempurna sesuai standar yang ditetapkan oleh
CEO Celebrity Fitness. Tiga divisi tersebut adalah Customer service,
Greeter, serta Caf Clerks.
- Customer Service (CS) adalah bagian dari divisi yang menjalankan dan
mengolah data data semua anggota Celebrity Fitness La Piazza.
Customer Service juga melakukan pekerjaan pekerjaan dimana
mereka memegang tanggung jawab yang sangat besar dibandingkan
divisi lain. Waktu melakukan Pekerjaan Customer service adalah 8 jam
setiap harinya, serta berdasarkan shift hour. Bagian Customer
Service adalah bagian divisi yang mana mengharuskan mereka untuk
mampu menghadapi anggota Celebrity Fitness setiap saatnya. Apabila
ada masalah yang bersangkutan dengan keanggotaan atau kenyamanan
serta keamanan anggota, maka bagian Customer Service lah yang
dibawa maju menghadapi anggota yang sedang memiliki masalah
tersebut.
Customer Service dianggap para staf lainnya yang berada di divisi lain
sebagai pekerjaan yang tidak seseuai dengan upah yang diberikan.
Alasan tersebut didukung oleh banyaknya kuantitas kerja para staff
Customer Service sehingga membuat mereka terkadang bekerja lembur
atau lebih dari 8 jam dari yang seharusnya. Customer Service diberikan
waktu libur sehari setiap minggunya. Akan tetapi ada saatnya dimana
pekerjaan menjadi salah satu alasan para staf Customer Service tetap
datang ke klub pada hari liburnya, dimana ia seharusnya beristirahat
dengan baik. Hal tersebut seringkali menyebabkan para staf Customer
Service menjadi terlalu letih untuk bekerja keesokan harinya. Setelah
dilihat lebih lanjut, ternyata bukan hanya itu yang menyebabkan staf
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
24
CS kehabisan tenaga, pada hari dimana dia seharusnya istirahat, para
atasan suka sekali mengadakan acara formal atau non formal yang
mengharuskan mereka mengikutinya. Acara acara tersebut tentu saja
mendongkrak pandangan gaya hidup mereka. Mereka menjadi
didorong oleh para atasan untuk mampu hidup dan berpenampilan
yang mana sudah dijadikan standar para staf disana. Semua hal
tersebut membuat mereka menghabiskan waktu luang mereka menjadi
waktu dimana mereka habiskan untuk usaha mendapatkan gaya hidup
dan penampilan serta kebugaran fisik yang ditanamkan dalam diri
mereka oleh atasan kemudian menjadi sesuatu yang mereka dambakan.
Dalam divisi Customer Service, terdapat hierarki yang tersusun seperti
ini; Operation manager turun ke Assistance Operation Manager turun
ke Supervisor turun ke staff Customer Service.
- Greeter adalah staf yang ditempatkan di front desk (meja depan),
dalam menyambut kedatangan serta mengantar kepulangan para
anggota klub Celebrity Fitness La Piazza. Tugas mereka dapat
digambarkan sebagai Receptionist yang meniyambut kedatangan, juga
dalam beberapa kasus, sebagai penarik pembayaran yang terlambat
dilakukan oleh para anggota. Cara mereka melakukan hal itu tidak
secara langsung seperti Customer Service pada umumnya. Pertama,
mereka mengecek data yang telah diberikan oleh CS kepada mereka,
kemudian mereka menghubungi para anggota yang terdaftar di bagian
yang belum membayar para greeter kemudian membuat perjanjian
dengan para anggota kapan mereka akan melakukan transaksi
pembayaran. Para greeter bertanggung jawab akan jumlah transaksi
yang dilakukan oleh para anggota setiap harinya. Mereka melakukan
hal tersebut juga berdasarkan standar jumlah yang diberikan oleh para
atasan. Hal tersebut adalah tekanan yang diarahkan pada
kesempurnaan performa kerja para greeter. Kalau dilihat dari sisi
positifnya, semua ditanggung oleh semua staff divisi greeter, bukan
ditanggung perorangan.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
25
Susunan jabatan dalam divisi greeter adalah; Operation Manager
turun ke Assistance Operation Manager turun ke Supervisory Greeter
turun ke Team Leader turun ke staff greeter.
Supervisory Greeter adalah supervisor yang ditunjuk oleh atasan
sebagai penanggung jawab akan kesempurnaan performa kerja para
staff greeter, gaya hidup mereka, penampilan mereka. Supervisory
greeter biasanya yang sering mengajak para greeter untuk melakukan
kegiatan karaoke setiap harinya serta pembelian baju dan sepatu setiap
minggunya. Para staff diharapkan bisa mencerminkan sebagaimana
citra diri dan gaya hidup klub kebugaran Celebrity Fitness La Piazza
yang mana salah satu klub kebugaran terbesar di Asia Tenggara.
- Caf Clerks adalah para staff yang menjadi penjaga caf serta
melayani kebutuhan minuman dan makanan berprotein tinggi serta
yang sesuai dengan pengukuran program diet para anggota.
Kebanyakan para anggota Celebrity Fitness memiliki system program
diet pribadi, artinya kebutuhan makanan dan minuman yang
dikonsumsi mereka merupakan program personal (hanya cocok di
anggota tersebut). Inilah tugas para caf clerks, mereka memiliki
database yang menggambarkan data data personal program diet
anggota anggota. Jadi begitu anggota tersebut datang, para caf
clerks membuatkan makanan atau minuman diet yang sesuai program
mereka.
Caf clerks juga melayani para anggota yang tidak memiliki program
diet personal, karena di caf Celebrity Fitness La Piazza, mereka juga
menjual berbagai macam makanan atau minuman protein tinggi yang
rendah kalori. Biasanya, para anggota yang tidak ada program,
membeli dari sana sesuai perhitungan anggota sendiri. Artinya bukan
berkonsultasi pada personal trainer mereka.
Caf clerks juga menjual makanan serta minuman protein kepada para
staff, mereka tidak membeli dengan harga yang sama dengan para
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
26
anggota. Para staff yang sedang kelebihan berat badan atau sedang
ingin menurunkan bentuk badan atau sedang ingin membentuk otot
badan biasanya membeli makanan dan minuman protein disini. Para
staff sangat konsumtif akan makanan dan minuman protein yang dijual
disini. Oleh karena di caf ini juga menjual obat obatan yang
membantu membentuk tubuh, para staff juga membelinya.
Bagi obat khusus tersebut, kebanyakan pembelinya adalah staff
perempuan. Bagi yang lelaki, biasanya mereka cukup membeli susu
atau minuman protein. Bagi staff lelaki, yang difokuskan adalah
pembentukan otot, sedangkan yang perempuan adalah pembentukan
dan penurunan berat badan.
b. Divisi Consultant / Marketing; divisi ini adalah divide yang bekerja dalam
usaha menarik calon anggota untuk masuk dan menjadi anggota Celebrity
Fitness. Divisi Consultant adalah orang orang yang bertanggung jawab
akan pemasukan anggota baru setiap harinya. Mereka adalah divisi yang
bekerja sesuai target yang telah ditentukan. Mereka adalah muka atau
poster yang menarik calon anggota agar mau masuk kedalam keanggotaan
klub Celebrity Fitness La piazza. Celebrity La Piazza adalah salah satu
klub Celebrity Fitness terbesar yang artinya merupakan klub yang
memiliki pemasukan terbesar setiap harinya.
Dalam hal pemasukan klub, para staf marketing adalah
penanggung jawabnya. Bagi marketing atau consultant di Celebrity
Fitness La Piazza diharuskan paling tidak ada 10 calon anggota yang pasti
bergabung dalam keanggotan setiap harinya. Hal tersebut merupakan
tekanan serta target bagi mereka, hal itu menyebabkan seringkali mereka
melakukan hal apa saja yang membuat calon anggota pasti bergabung
dengan keanggotaan. Cara apa saja yang mereka lakukan ada yang positif
ada pula yang negative. Hal ini yang kemudian menjadi tanggungan
Customer Service. Di La Piazza, seringkali hal tersebut ini membawa
situasi klub ke dalam perseteruan atau argument antara Customer Service
dengan consultant.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
27
Susunan dalam divisi ini adalah; Consultant Manager turun ke Assistance
Consultant Manager turun ke Team Leader turun ke staff Marketing /
Consultant.
Dalam urusan citra diri, penampilan diri, kebugaran dan gaya hidup, divisi
konsultan juga ditekan oleh atasan mereka untuk tampil sempurna. Dari
urusan tubuh, wajah, pakaian, cara berbicara, serta mengenal dengan baik
gaya hidup kelas atas. Para konsultan dituntut untuk mengenal dan
menjalani gaya hidup kelas atas dengan alasan target utama mereka adalah
calon anggota yang berasal dari kalangan kelas atas. Kalangan kelas atas
yang potensial biasanya menggunakan keanggotaan All Club VIP yang
mana keanggotaannya valid atau berlaku di seluruh klub Celebrity Fitness.
Kalangan atas dijadikan target utama yang potensial juga karena
kemampuan beli mereka dalam membeli program personal trainer.
Apabila marketing berhasil mendapatkan anggota yang memakai jasa
personal trainer, marketing tersebut mendapat insentif tambahan dari
dasar penjualan mereka. Marketing atau consultant merupakan salah satu
divisi selain Personal trainer yang mendapatkan insentif yang luar biasa
tinggi setiap bulannya karena penjualan mereka.
c. Divisi Teknikal; divisi teknikal adalah salah satu divisi dimana
menyediakan jasa kerapihan, keamanan, serta perbaikan. Dalam klub
Celebrity Fitness La Piazza, ada tiga bagian dalam jasa ini. Para staf
teknikal adalah staf yang paling dibutuhkan karena apabila mereka tidak
ada, para anggota serta staf lain akan sangat kesulitan. Tetapi dalam waktu
yang sama pula merupakan divisi yang terkadang paling diabaikan dalam
klub ini. Keberadaan mereka seringkali tidak disadari sampai mereka
dibutuhkan. Keberadaan serta kedekatan didalam divisi teknikal sangat
erat. Akan tetapi hal ini tidak menutupi kemungkinan mereka dalam
berteman dengan divisi lain. Ketiga bagian dalam divisi teknikal adalah;
cleaning services, security, dan maintenance.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
28
- Cleaning services adalah staff yang melakukan kegiatan serta
memastikan kebersihan, kerapihan, serta keindahan setiap property
yang ada didalam klub Celebrity Fitness. Dalam klub ini terdapat 16
staff. Terdapat 8 laki laki dan 8 perempuan yang merupakan staff
cleaning service. Divisi cleaning service merupakan divisi yang
dipimpin oleh salah satu customer service yang ditugaskan dalam
urusan cleaning service. Akan tetapi tetap saja sesuai prosedur yaitu
setiap harinya mengajukan report atau laporan tertulis kepada Manager
Operation.
Para staff cleaning service juga diharapkan kerapihan dan
kemenarikannya dari penampilan dan cara mereka bersosialisasi. Ada
standar bagaimana para staff cleaning service harus berpakaian dan
berdandan, baik yang lelaki maupun perempuan. Setiap minggunya
mereka melapor setiap kejadian yang terjadi yang dipimpin oleh team
leader mereka. Setiap staf laki laki dan perempuan memiliki team
leader masing masing. Para staff cleaning service diharapkan
berdandan baik perempuan maupun laki lakinya. Dandan lengkap
menutupi segala kekurangan. Bagi staf laki laki pula diwajibkan
untuk memakai gel rambut setiap saat. Bagi cleaning service, tidak
diharuskan untuk mengikuti gaya hidup kelas atas atau jetset
sebagaimana para staf lain diharuskan. Akan tetapi para staff cleaning
service klub ini diwajibkan untuk mengenal bagaimana seluk beluk
gaya hidup anggota Celebrity Fitness La Piazza.
- Security adalah staf klub ini yang mana bertugas dalam menjaga
keamanan situasi klub dan anggota Celebrity Fitness La piazza.
Security merupakan divisi yang sangat penting, mengingat keperluan
untuk menjaga ketertiban serta keamanan para anggota yang sedang
melakukan latihan disana. Ditengok dari masalah penampilan, security
di klub ini bisa dibilang rapi dan modis. Postur tubuh mereka juga
sesuai dengan apa yang telah menjadi standar ketentuan staf Celebrity
Fitness La Piazza.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
29
- Maintenance adalah staf yang bertanggung jawab akan berfungsinya
semua alat fitness serta mencegah terjadinya kerusakan yang dapat
membahayakan anggota atau staf lain yang sedang
mempergunakannya. Maintenance bertugas setiap harinya. Jam kerja
mereka adalah pagi dan malam hari. Pada saat klub buka dan pada saat
klub tutup pada jam 12 malam.
d. Divisi Personal Trainer; adalah divisi yang mana bertanggung jawab
dalam tugas khusus dalam klub ini. Tugas khusus mereka ini adalah
memastikan para anggota melakukan latihan yang benar dan sesuai dengan
ketentuan latihan. Personal trainer juga memiliki tugas dalam program
khusus Celebrity Fitness. Program tersebut adalah Rapid Results, yang
mana merupakan program penurunan, penaikan, pembentukan baik
bentuk, berat, komposisi badan. Program tersebut memiliki jangka waktu.
Jangka waktu tersebut disesuaikan dengan keinginan anggota. Jangka
waktu program tersebut adalah, 12 sesi, 36 sesi, dan 60 sesi. Jangka waktu
sesi tersebut memiliki masa berlaku. Untuk 12 sesi masa berlakunya 2
bulan, untuk 36 sesi masa berlakunya 4 bulan, untuk 60 sesi masa
berlakunya adalah 6 bulan.
Personal trainer bekerja 12 jam sehari dan dalam seminggu memiliki 2
kali hari libur. Akan tetapi, untuk manager, asisten manager, dan team
leader, waktu libur mereka dalam seminggu adalah sekali. Mereka bekerja
dalam tiap minggunya, walaupun misalnya hari itu adalah hari libur
nasional. Personal trainer juga harus tetap datang apabila ada anggota
yang telah menjadi klien menginginkan untuk melakukan latihan pada hari
liburnya. Setelah jam kerja mereka selesai, mereka diwajibkan untuk
melakukan latihan untuk mereka sendiri.
Personal trainer membantu klien mereka dalam dukungan motivasi dan
sebagai arus balik dalam program yang dijalani oleh klien tersebut.
Mereka juga bertugas mendidik dan menambah pengetahuan klien klien
mereka dalam masalah kebugaran. Hal tersebut mencakup masalah nutrisi
dan panduan kesehatan secara umum. Personal trainer yang berkualitas
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
30
biasanya selalu sadar akan kemampuan dan keahlian mereka. Apabila
menurut mereka klien yang mereka tangani memiliki masalah kesehatan
tertentu, mereka harus bisa menyerahkan dan menangani klien tersebut ke
tangan kesehatan yang profesional. Tujuan dari adanya personal training
adalah agar preskripsi latihan yang pantas dapat tercapai. Preskripsi latihan
yang pantas atau benar mencakup, memperbaiki komposisi tubuh,
penampilan fisik, dan hasil kesehatan.
Biasanya personal trainer berjenis kelamin laki laki, tetapi tidak tertutup
kemungkinan bahwa personal trainer yang berjenis kelamin perempuan
juga ada. Walaupun tidak sebanyak personal trainer yang berjenis kelamin
laki laki. Biasanya yang memilih personal trainer berjenis kelamin
perempuan adalah klien yang juga berjenis kelamin perempuan.
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
31
BAB III
DUNIA PERSONAL TRAINER CELEBRITY FITNESS LA PIAZZA
3. 1. Makna Pencitraan Diri dan Tubuh Bagi Personal Trainer Celebrity Fitness
La Piazza
Personal trainer dilatih untuk berpikir dan berperilaku mengenai
penampilan sebagaimana mereka belajar bagaimana cara membentuk penampilan
mereka. Setelah melakukan wawancara dengan beberapa staff dari divisi Personal
trainer, dapat disimpulkan kalau para personal trainer sangat mementingkan
penampilan mereka yang luar biasa. Sebelum menjadi personal trainer yang
professional, para calon personal trainer mendapat training selama 6 bulan.Disana
mereka dilatih untuk melatih para anggota Celebrity Fitness yang memilih untuk
memakai personal trainer dalam latihannya.Sebelum mereka melakukan training
selama 6 bulan tersebut, mereka diseleksi dan diwawancara masuk terlebih dahulu
dan menjalani tes sebagai pengukur kemampuan dan performa kerja serta
penampilan mereka. Tes masuk mereka adalah sebagai pengukur pengetahuan
mereka akanbody building dan alat alat fitness lainnya. Setelah mereka lulus
training selama enam bulan, mereka harus mengikuti tes kedua yang merupakan
tahap apakah mereka pegawai tetap atau bukan. Dalam tes kedua ini, mereka
menjalani tes tes yang mana membuktikan kemampuan mereka sebagai seorang
trainer.
Terdapat standar bagaimana seorang personal trainer seharusnya
berpenampilan. Bagi personal trainer laki laki proporsi tubuh yang sempurna
(yang artinya otot six packs harus ada). Penampilan muka juga terawat dan rambut
yang menawan (tatanan dengan gel rambut). Bagi trainer yang berjenis kelamin
perempuan, dandanan muka dan berat yang proporsional adalah hal utama yang
sangat penting dan tidak dapat ditinggalkan. Pengaplikasian make up standart
seperti; bedak, eyeliner, mascara, blush on, lipstick. Rambut yang digerai
dengan rapi atau diikat dengan ikat rambut. Bagi personal trainer perempuan,
rambut harus rapi dan tidak mengganggu performa kerja.Tetapi harus mampu
menonjolkan kecantikan mereka. Menjadi seorang personal trainer artinya harus
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
32
mampu mengandalkan penampilan mereka sebagai contoh atau presentasi akan
hasil kerja mereka dalam membentuk badan klien nantinya.
Pencitraan diri yang sempurna bagi para personal trainer yang utama
adalah struktur otot yang sempurna. Untuk mendapatkan struktur otot yang
sempurna diperlukan latihan yang sesuai dengan kontur badan mereka masing
masing. Juga ada pengukuran nutrisi yang masuk kedalam tubuh mereka. Untuk
menjalani itu semua, personal trainer perlu mendedikasikan niatnya dengan
tekun. Hal tersebut dibabkan, membentuk dan membangun struktur otot yang
sempurna bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak sekali yang akhirnya berhenti
karena perjalanan membentuk otot dan membangunnya sangatlah tidak mudah.
Setiap personal trainer memiliki pendapat tersendiri tentang bagaimana
pengertian pencitraan diri bagi mereka. Setiap personal trainer memiliki
pengertian bagaimana pencitraaan diri tersebut bisa diwujudkan. Informan yang
berinisial AR, merupakan seorang personal trainer yang telah bekerja di Celebrity
Fitness La Piazza selama 5 tahun berpendapat kalau,
seorang personal trainer harus bisa membangun citra yang sempurna
kepada kliennya. Jangan sampai kontur tubuh seorang personal trainer
tidak mempresentasikan pekerjaannya.(20 September 2010)
Untuk AR, makna pencitraan tubuh itu sama dengan pencitraan diri.
Dirinya adalah tubuhnya, tubuhnya dalah dirinya.keindahan tubuh sangat penting
bagi AR. AR berpendapat,
seorang personal trainer adalah tubuhnya, ya kemampuan membangun
tubuh tersebut juga sangat penting. (20 September 2010)
Informan yang berinisial BS yang juga seorang personal trainer yang telah
bekerja di Celebrity Fitness La Piazza selama 3 bulan berpendapat,
seorang personal trainer harus bertubuh sempurna. Itu harga mati.Apalagi
kalau dia sudah bekerja lebih dari setahun, kontur badan sudah pasti
sesuai standar. (22 Oktober 2010)
Pencitraan diri bagi seorang personal trainer bukan lagi dikhususkan
kepada mereka sendiri. Tetapi bagaimana kontur serta struktur tubuh mereka
dapat menarik klien kliennya. Pencitraan diri menjadi hal yang krusial di
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
33
kehidupan mereka.Menurut WY informan yang merupakan salah satu personal
trainer,
terbentuknya makna akan pencitraan tubuh kami itu memang terbentuk
pada saat kita sudah masuk kedalamnya dan mengalaminya. (22
November 2010)
Dengan tampil sempurna, maka mereka dapat mendapatkan banyak klien
yang mana merupakan pemasukan mereka. Pencitraan diri menjadi tameng serta
alat mereka menarik pelanggan untuk masuk. Personal Trainer yang berinisial RE
mempunyai pendapat jika,
kita semua ingin terlihat cantik dan menarik. Jujur aja, orang yang
terlihat menarik itu lebih gampang disenangi sama yang lain. Hal kayak
gitu sangat nguntungin dalam bisnis(22 Januari 2011)
Pencitraan tubuh mereka melahirkan pencitraan diri yang mana pencitraan
diri menjadi alat bantu mereka dalam pencapaian target pemasukan mereka setiap
bulannya. Hal ini seperti memiliki pola seperti roda. Struktur tubuh yang
sempurna menarik pelanggan untuk tertarik dengan program latihan yang mereka
tawarkan, yang mana membantu mendatangkan pendapatan, yang mana
pendapatan tersebut merupakan salah satu alat bantu mereka dalam mendapatkan
pemicu pemicu signifikan yang membentuk tubuh mereka (obat, vitamin, susu
protein, makanan protein). Pendapatan yang mereka dapat setiap bulannya
bukanlah berhenti hanya sebagai pencapaian, tetapi sebagai motivasi dan alat yang
kemudian mendorong mereka secara fisik dan finansial untuk maju setahap lagi.
RA, seorang personal trainer berjenis kelamin perempuan yang sudah
mengalami masa penyisihan dan percobaan dengan rekor yang bisa dibilang
cukup baik selalu percaya kalau dengan tubuhnya yang baik ini, akan selalu
mendatangkan keunutungan dalam target yang berusaha dicapainya. RA sangat
yakin kalau dengan tubuhnya dan kemampuannya akan Body Building yang
tidak diragukan dapat menarik perhatian para anggota Celebrity Fitness dalam
mengambil program RRT. RA berpendapat,
makanya tubuh yang sehat dan indah itu gambaran dari gaya hidup
gue sebagai personal trainer. Gue selalu menjaga tubuh gue karena tubuh
adalah identitas gue sebagai personal trainer yang akan ngenalin ke calon
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
34
member gue gimana nantinya gue, dan gue ngerasa pede dengan tubuh
gue yang fit. (22 Desember 2010)
Para personal trainer yang sudah lama, biasanya tahu benar bagaimana
kontur tubuh yang dikira dapat menarik kliennya agar tertarik untuk mengambil
sesi latihan dengan mereka. Sehingga personal trainer tersebut memiliki kontur
serta struktur tubuh yang memang merupakan idaman dan keinginan mereka.
3.1.1. Proses Pengenalan Akan Penampilan Sempurna
Dari hari pertama sang calon personal trainer mendaftarkan diri kedalam
profesi body building ini, sudah ditekankan dari syarat masuk adalah ketentuan
bertubuh fit atau bugar (dalam artian tidak gemuk, menarik, sehat jasmani). Sang
calon personal trainer yang memiliki kualitas seperti itulah yang akan diterima,
kemudian pengalaman mereka dalam menghadapi klien yang nantinya akan diajar
olehnya dalam membangun struktur tunuh yang diinginkan. Apabila sang calon
personal trainer telah masuk tes kualitas postur tubuh yang diinginkan, mereka
akan dites kemampuan sosial mereka dalam berinteraksi dengan orang lain.
Kemudian mereka akan diminta untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam
membantu orang lain meraih tubuh yang seperti itu yang dalam hal ini disebut
rancangan program body building.
Setelah mereka lulus tes itu semua, masuklah pada tahap dimana mereka
diharuskan untuk menjalani proses training, yang mana disitu tubuh tubuh
mereka yang masih mentah di bentuk sesuai standar Celebrity Fitness yang
memungkinkan secara medikal di tubuh mereka. Training tersebut berjalan
selama 6 bulan penuh. Tidak dapat dipungkiri, bahwa yang masuk kedalam
profesi ini pada awalnya memiliki tubuh yang sangat jauh berbeda dengan yang
mana ia miliki setelah resmi menjadi pegawai tetap personal trainer Celebrity
Fitness La Piazza. Para calon pegawai tersebut dibentuk tubuhnya sedemikian
rupa, kemudian latihan latihan semasa training tersebut dijadikan cermin oleh
para pelatih atasnya (chief coach, yang mana bertugas melatih para calon personal
trainer) sebagai panutan bagaimana tubuh seseorang dapat terbentuk. Hal itu
dijadikan batu pembatas yang kemudian menjadikan para calon personal trainer
itu takut atau enggan kembali memiliki tubuh yang mereka punya sebelum
Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011
Universitas Indonesia
35
melakukan pelatihan - pelatihan tersebut. Dalam proses training tersebutlah
dimana pola berpikir para calon dirombak menjadi otak para body builder. Para
atasan secara tegas mengeluarkan peraturan bahwa proses ini adalah tes, dimana
membuat para calon berpikir kalau tes ini menjadikan mereka belum anggota staff
yang sudah pasti bekerja. Terdapat ancaman secara tidak langsung dalam
peraturan tersebut. Dari atas, telah turun peraturan, yang mana mengharuskan
mereka, apabila ingin menjadi personal trainer yang bekerja di klub ini, memiliki
tubuh yang sesuai dengan apa yang Celebrity Fitness inginkan. Hal ini mendorong
para calon untuk kemudian mempertahankan dan menambah bentuk kedalam
tubuh mereka. Dalam Celebrity Fitness, terdapat moto, Everyday is a work out
day. Sehingga apabila tubuh mereka sudah baguspun, tidak akan ada kata
sempurna, apabila bukan tiap harinya melakukan latihan. Para calon harus
terbiasa dan harus mau menjalankan peraturan tersebut. Bagi orang luar mungkin
terasa aneh. Alasan kenapa personal trainer tetap mau menjalankan peraturan
tersebut selain mereka harus mendapatkan profesi tersebut atas alasan material
seperti pendapat, sebagian dari diri mereka sangat menyenangi perubahan tubuh
mereka kearah yang lebih baikdilihat dari penampilan. Diambil dari keadaan
dimana mereka didorong untuk mendapatkan, berusaha, memiliki tubuh yang
sempurna yang kemudian menjadi bagian dari kegiatan mereka, yang mana
mereka terbiasa akan hal tersebut kemudian mencintai hal tersebut.
Karena Celebrity Fitness merupakan salah satu klub kebugaran terbesar di
asia selain Golds Gym dan Fitness First, maka dari itu tubuh para personal trainer
sangatlah menjadi tinjauan y