23
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN TUMBUH KEMBANG ( SPEECH DELAYED ) I. KONSEP DASAR A. Pengertian Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses dari manusia normal mulai janin hingga meninggal. Meskipun pertumbuhan dan perkembangan terjadi sepanjang usia manusia, akan tetapi perkembangan yang signifikan hanya terjadi pada fase janin hingga anak-anak 0 tahun hingga 21 tahun. Pertumbuhan mencakup segala hal yang berhubungan dengan peningkatan jumlah maupun sel dari seluruh sistem dalam tubuh manusia. Sedangkan perkembangan cenderung ditujukan pada makin matangnya kemampuan aktivitas motorik halus dan kasar, makin meningkatnya kemampuan sosial anak dengan orang maupun lingkungan disekitarnya serta makin banyaknya kemampuan anak dalam menguasai perbendaharaan kata maupun mengertikan dan menyusun suatu tata bahasa yang bisa diterima sesuai dengan lingkungan tempat anak tumbuh. Sebagai contoh anak yang terbiasa berkomunikasi dengan bahasa Jawa maka diharapkan anak bisa mendengar dan berkomunikasi dengan bahasa jawa. Perkembangan bahasa secara normal pada anak dapat dibagi dalam beberapa fase yaitu: 1. Umur 1 tahun : dapat berbicara dua atau tiga kata yang sudah bermakna. Contoh menirukan suara binatang, menyebutkan nama “papa”, “mama”. Dalam berbicara 25 % kata-katanya tidak jelas dan

Lp + Lk Gangguan Bicara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lp gangguan bicara anak

Citation preview

Page 1: Lp + Lk Gangguan Bicara

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN GANGGUAN TUMBUH KEMBANG

( SPEECH DELAYED )

I. KONSEP DASAR

A. Pengertian

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses dari manusia normal mulai

janin hingga meninggal. Meskipun pertumbuhan dan perkembangan terjadi sepanjang

usia manusia, akan tetapi perkembangan yang signifikan hanya terjadi pada fase janin

hingga anak-anak 0 tahun hingga 21 tahun. Pertumbuhan mencakup segala hal yang

berhubungan dengan peningkatan jumlah maupun sel dari seluruh sistem dalam tubuh

manusia. Sedangkan perkembangan cenderung ditujukan pada makin matangnya

kemampuan aktivitas motorik halus dan kasar, makin meningkatnya kemampuan

sosial anak dengan orang maupun lingkungan disekitarnya serta makin banyaknya

kemampuan anak dalam menguasai perbendaharaan kata maupun mengertikan dan

menyusun suatu tata bahasa yang bisa diterima sesuai dengan lingkungan tempat anak

tumbuh. Sebagai contoh anak yang terbiasa berkomunikasi dengan bahasa Jawa

maka diharapkan anak bisa mendengar dan berkomunikasi dengan bahasa jawa.

Perkembangan bahasa secara normal pada anak dapat dibagi dalam beberapa fase

yaitu:

1. Umur 1 tahun : dapat berbicara dua atau tiga kata yang sudah bermakna.

Contoh menirukan suara binatang, menyebutkan nama “papa”, “mama”. Dalam

berbicara 25 % kata-katanya tidak jelas dan kedengarannya tidak biasa

(unfimiliar).

2. Umur 2 tahun : dapat menggunakan 2 sampai 3 phrase serta memiliki

perbendaharaan bahasa kurang-lebih 300 kata, serta mampu menggunakan kata

“saya”, “milikku”. 50 % kata-kata konteksnya masih belum jelas.

3. Umur 3 tahun : berbicara 4 hingga 5 kalimat serta memiliki sekitar 900 kata.

Dapat menggunakan kata siapa, apa, dan dimana dalam menanyakan suatu

pertanyaan. 75 % kata-kata dan kalimat jelas.

4. Umur 4-5 tahun : memiliki 1500 - 2100 kosa kata. Dapat menggunakan grammar

dengan benar terutama yang berhubungan dengan waktu. Dapat menggunakan

kalimat dengan lengkap baik, kata-kata, kata kerja, kata depan, kata sifat maupun

Page 2: Lp + Lk Gangguan Bicara

kata sambung. 100 % kata-kata sudah jelas dan beberapa ucapan masih belum

sempurna.

5. Umur 5 - 6 tahun ; memiliki 3000 kata, dapat menggabungkan kata jika, sebab,

dan mengapa.

Kegagalan yang sering ditemukan pada komunikasi selama perkembangan anak

adalah:

1. Kesalahan dalam bahasa

a. Kesalahan dalam mengartikan suatu kata :

b. Kesalahan dalam mengorganisir kata dalam kalimat

c. Kesalahan bentuk kata

2. Kegagalan bicara

a. Gagap

b. Kekurangan dalam artikulasi

c. Kerusakan alat artikulasi

Macam-macam kegagalan bicara yang sering ditemukan pada anak-anak adalah:

1. Umur 2 tahun ; kesalahan dalam mengartikan kata-kata , kesulitan dalam

mengikuti ucapan, gagal dalam berespon terhadap suara.

2. Umur 3 tahun ; bicara yang tidak jelas, kegagalan menggunakan 2 atau 3 kata,

lebih banyak menggunakan vocal dibanding konsonan.

3. Umur 5 tahun ; Struktur kata tidak benar.

Page 3: Lp + Lk Gangguan Bicara

B. Pengkajian

Fokus pengkajian pada anak 2- 3 tahun yang mengalami gangguan bicara:

1. Data Subyektif :

a. Pada anak yang mengalami gangguan bahasa:

- Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata ?

- Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu

kalimat ?

- Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata baru ?

- Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat yang

diucapkan.

- Siapa yang mengasuh dirumah

- Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah

- Apakah pernah diajar mengucapkan kata-kata

- Apakah anak saudara mengalami kesulitan dalam menyususn kata-kata

b. Pada anak yang mengalami gangguan bicara :

- Apakah anak anda sering gagap dalam mengulang suatu kata

- Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin

mengungkapkan suatu ide ?

- Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan

mata, menggoyangkan kepala, atau mengulang suatu frase jika diberikan

kata-kata baru yang sulit diucapkan ?

- Apa yang anda lakukan jika hal diatas ditemukan. ?

- Apakah anak anda pernah/sering mengilangkan bunyi dari suatu kata.

- Apakah anak anda sering menggunakan akata-kata yang salah tetapi

mempunyai bunyi yang hampir sama dalam suatu kata ?

- Apakah anda kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?

- Apakah orang lain merasa kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?

- Perhatikan riwayat penyakit yang berhubungan dengan gangguan fungsi SSP

seperti infeksi antenatal (rubbela syndrome), perinatal (trauma persalinan),

post natal (infeksi otak, trauma kepala, tumor intra kranial, konduksi

elektrik otak)

2. Data obyektif :

- Kemampuan menggunakan kata – kata

- Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan bahasa,

malas bicara ).

Page 4: Lp + Lk Gangguan Bicara

- Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa

- Umur anak

- Kemampuan membuat kalimat

- Kemampuan mempertahankan kontak mata

- Kehilangan pendengaran (kerusakan indera pendengaran)

- Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi

- Gangguan fungsi neurologis.

C. Diagnose keperawatan :

Diagnose keperawatan yang muncul pada anak yang mengalami gangguan bicara

meliputi:

1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kurangnya stimulasi

bahasa

2. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kerusakan fungsi alat-alat

artikulasi

3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan pendengaran

4. Gangguan komunikasi berhubungan dengan hambatan bahasa

5. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan anak

berkomunikasi

6. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kecemasan

7. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kurangnya kemampuan memori

dan kerusakan sistem saraf pusat.

Page 5: Lp + Lk Gangguan Bicara

D. Tindakan Keperawatan

Diagnose Tindakan Rasional

Gangguan komunikasi verbal

berhubungan dengan kurangnya

stimulasi bahasa

- Lakukan latihan komunikasi

dengan memperhatikan perkembangan mental anak

- Lakukan komunikasi secara

komprehensif baik verbal maupun non verbal.

- Berbicara sambil bermain

dengan alat untuk mempercepat persepsi anak tentang

suatu hal.

- Berikan lebih banyak kata

meskipun anak belum mampu mengucapkan dengan

benar.

- Lakukan sekrening lanjutan

dengan mengggunakan Denver Speech Test.

- Latihan bicara yang sesuai dengan perkembangan

anak akan menghindari ekploatasi yang berakibat

penekanan fungsi mental anak.

- Komunikasi yang komprehensif akan memperbanyak

jumlah stimulasi yang diterima anak sehingga akan

memperkuat memori anak terhadap suatu kata.

- Bermain akan menigkatkan daya tarik anak sehingga

frekwensi dan durasi latihan bisa lebih lama.

Anak lebih suka mendengarkan kata-akat dari pada

mengucapkan karena biasanya kesulitan dalam

mengucapkan.

- Untuk mengetahui jenis dan

beratnya gangguan serta keterlambatan dalam berbicara

pada anak.

Page 6: Lp + Lk Gangguan Bicara

Gangguan komunikasi berhubungan

dengan kerusakan fungsi alat-alat

artikulasi

- Stimulasi bahasa dan latihn bicara tetap dilakukan

sesuai dengan perkembangan mentak anak.

- Kolaborasi: dengan ahli bedah untuk perbaikan alat-alat

artikulasi.

- Untuk mengindari keter-lambatan perkembangan

mental, bahasa maupun bicara ketika alat artikulasi

sudah bisa diperbaiki.

- Perbaikan alat-alat artikulasi

hanya bisa dilakukan secara optimal dengan

pembedahan.

Gangguan komunikasi verbal

berhubungan dengan gangguan

pendengaran

- Lakukan latihan komunikasi, dan stimulasi dini dengan

benda-benda atau dengan menggunakan bahasa

isyarat serta biasakan anak melihat artikulasi orang

tua dalam berbicara.

- Perhatikan kebersihan telinga

anak

- Kolaborasi dengan rehabilitasi

untuk penggunaan alat bantu dengar.

- Gunakan bahasa yang sederhana

Agar stimulasi tetap diterima anak sesuai dengan

perlembangan mental anak yang didasarkan atas

kemampuan penerimaan anak terhadap informasi

yang diberikan

- Ganguan pendengaran sering

disebabkan oleh adanya hambatan pendengaran

akibat adanya kotoran ditelinga.

- Alat bantu dengar diharapkan

mampu mengatasi hambatan pendengaran pada

telinga anak.

- Untuk memudahkan pema-

Page 7: Lp + Lk Gangguan Bicara

Gangguan komunikasi berhubungan

dengan hambatan bahasa

dan umum digunakan dalam komunikasi sehar-hari.

- Gunakab verifikasi bahasa sesuai

dengan tingkat kematangan dan pengetahuan anak.

haman menghindari stress dan kebingungan anak

yang akibat bahasa yang berubah-ubah.

- Difersifikasi bahasa dapat

diberikan jika kemampuan mental anak sudah

matang seperti setelah umur 9 tahun, karena

perkembangan selsel otak anak sudah mulai

maksimal.

Kecemasan orang tua berhubungan

dengan ketidakmampuan anak

berbicara

- Gali kebiasaan komunikasi dan

stimulasi orang tua terhadap anak.

- Berikan penjelasan tentang kondisi anaknya secara

jelas, serta kemungkinan penanganan lanjutan,

prognose serta lamanya tindakan atau pengobatan.

- Untuk dapat menggali efektivitas dan kemampuan

serta usaha yang telah dilakukan oleh orang tua,

untuk mengindari overlaping tindakan yang berakibat

orang tua menjadi bosan.

- Pengikutsertaan keluarga terhadap perawatan anak

secara langsung akan mampu mengurangi tingat

kecemasan orang tua terhadap keadaan anaknya.

Gangguan komunikasi berhubungan

dengan kecemasan

- Hindari bicara pada saat kondisi

bising.

- Lakukan komunikasi dengan

- Komunikasi tidak efektif

sehingga anak menjadi irritabel.

- Untuk meningkatkan pandangan

mata dan efektivitas komunikasi sehingga anak

Page 8: Lp + Lk Gangguan Bicara

posisi lawan bicara setinggi badan anak.

- Lakukan latihan bicara sambil bermain dengan mainan

kesukaan anak.

merasa lebih nyaman.

- Agar anak lebih tertarik dan

tidak lekas bosan.

Gangguan komunikasi berhubungan

dengan kurangnya kemampuan

memori dan kerusakan sistem saraf

pusat.

- Lakukan observasi dan pemeriksaan fisik neurologi

secara mendetail.

- Kolaborasi pemeriksaan EEG

- Untuk mengetahui

kemungkinan posisi kelainan dalam otak.

- Untuk mengetahui

kemungkinan kelainan pada SSP anak.

Page 9: Lp + Lk Gangguan Bicara

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan tanggal 9 Mei 2001 pk. 08.00 – 10.00 WIB

A. Identitas

Nama klien : S. P. Register : 10045067

Umur : 2 tahun 8 bulan

Jenis kelamin : Perempuan

Orang tua :

Ayah Ibu

Nama : Ayik Enny

Agama : Islam Isalm

Suku bangsa : Jawa Jawa

Pendidikan : D-III SMA

Pekerjaan : Swasta Tidak bekerja

Alamat: Kedung Sroko 111 telp. (031) 5937601

B. Keluhan utama : anak umur 2,8 tahun belum bisa bicara

C. Riwayat keperawatan :

S.P merupakan anak pertama dari pasangan Ayik ( 29 tahun) dan Enny (29 tahun).

SP. Lahir di Rs Haji Surabaya tanggal 28 Agustus 1998. Lahir letak kepala dengan

Vacum, dengan BB lahir 3350 gr, panjang badan lahir lupa. Selama mengandung S.P

Ibu tidak pernah menderita penyakit dan tidak pula pernah mengkonsumsi makanan,

obat atau jamu yang sembarangan. Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan secara

teratur sebanyak 5 kali selama hamil di bidan. Selama hamil ibu mendapat TT 2 X.

Sewaktu lahir anak baru menangis setelah satu menit, kemudian dirawat di RS Haji

selama 3 hari karena menderita asfiksia sedang. Tidak ditemukan adanya kelaian fisik

pada saat baru lahir terkecuali adanya capput succedaneum post vacum.

Setelah dari RS anak tidak pernah menderita penyakit yang berat:

Perkembangan motorik :

Menurut Ibu perkembangan motorik anak normal seperti berikut:

Page 10: Lp + Lk Gangguan Bicara

- Bisa mengangkat kepala pada umur 1 bulan

- Menggerakkan kepala umur 2 bulan

- Tengkurep umur 3 bulan

- Duduk umu 8 bulan

- Merangkak umur 9 bulan

- Berdiri umur 10 bulan

- Berjalan umur 14 bulan

- Hingga sekarang anak masih perlu dibantu

- Saat ini anak paling suka main mobil-mobilan

Perkembangan bahasa:

- Anak bisa tersenyum pada umur 1,5 bulan

- Bisa mengucapkan “papa” umur 9 bulan

- Dapat melakukan tindakan yang diperintahkan

- Hingga kini anak hanya bisa bilang “papa”, “mama”, “maem” dan menangis

jika minta sesuatu.

- Jika mendengar kata-kata ibunya anak sering diam, jika banyak anak sering

berpaling.

- Orang tua sering sangat sulit menterjemahkan permintaan anak akrena anak

tidak mampu mengungkapkan.

-

Perkembangan sosial :

Anak diasuh sejak kecil oleh ibunya. Kedua orang tua harmonis dan sudah

memberikan stimulasi dan latihan bahasa semaksimal mungkin, akan tetapi anak

sering tidak mau memperhatikan. Anak senang diajak nonton TV terutama acara

anak-anak, tetapi tidak mampu untuk menirukan kata-kata yang diucapkan oleh

pengisi acara TV. Anak hanya bisa menari-nari. Anak tidak pernah mengenal rasa

takut. Anak cepat merasa bosan dan cenderung cengeng. SP sekarang mempunyai

seorang adik umur 1 tahun, sehingga perhatian ibu terhadap SP mulai berkurang.

Bapak terlalu sibuk, sehingga dirumah SP banyak diasuh oleh neneknya (orang tuan

ibu). Ibu sangat takut kalau terjadi sesuatu dengan anaknya sehingga anaknya bisu.

Ibu banyak bertanya tentang kenapa anaknya bisa begini dan kalau berobat berapa

lama ?.

Perkembangan emosional anak :

Saat ini anak sering cengeng, cepat bosan, sering marah kepada adiknya dan ibunya.

Dirumah anak sering bermain sendiri, dan lebih suka main mobil-mobilan serta

Page 11: Lp + Lk Gangguan Bicara

nonton TV. Pada saat diperiksa anak koperatif tetapi setelah beberapa lama anak

menolak dan menangis.

D. Pemeriksaan Fisik :

Keadaan umum : Kesadaran anak kompos mentis, penampilan anak ceria, anak

sulit memusatkan perhatian jika diajak bicara. Umur 2 tahun 8 bulan, BB :

11,5 kg, TB : 92 cm, LK : 46 cm, LD : 47 cm, LLK : 16,5 cm. Imunisasi

lengkap dan sudah mendapat boster folio I.

Data dari kepala ke kaki :

a. Kepala : tulang kepala normal. Mata normal, konjunctiva merah muda,

hidung normal, tidak ditemukan gangguan pernafasan, telinga normal tidak

ada sumbatan, tidak ada kelainan pada pemeriksaan telinga. Mulut normal,

gigi normal, nafsu makan baik, saraf-saraf kranialis normal.

b. Leher : normal, tidak ditemukan pembesaran getah bening, maupun

pembesaran tyroid. Tidak ada bendungan vena. Keringat (-)

c. Dada : normal; dada simetris, gerakan simetris, RR : 20 X/mnt, N : 88

X/mnt, S : 36,9 derajat Celcius, Wh -/-, Rh -/-, Rales -/-, retraksi (-). S1 dan

S2 normal. Pembesaran jantung (-).

d. Abdomen : normal ; peristaltik 5 X/mnt, turgor baik, distensi (-),

Hepar tidak teraba, Lien tidak teraba, ginjal tidak teraba, sky bala (-), flatus +.

Ascites (-). Keringat (+).

e. Tulang belakang : normal ; spina bipida (-), tulang belakang intak,

skoliosis (-), lordosis (-), kiposis (-). Kulit baik..

f. Ektremitas : normal ; reflek fisiologis (+), reflek patologis (-),

kekuatan otot normal, udema (-), paresa (-), sensibilitas (+), motorik (+),

keluhan nyeri (-). Polidaktili (-), simian line (-).

g. Kelamin : tidak diperiksa karena anak menolak.

Page 12: Lp + Lk Gangguan Bicara

E. Analisa data :

Data Etiologi Masalah

Data subyektif :

- Anak 2,8 tahun belum

bisa berbicara,

dirumah sulit untuk

diajar karena sulit

memusatkan

perhatian. Apakah

anak saya tidak bisu ?,

berapa lama anak saya

akan berobat.

Dirumah anak diasuh

oleh ibu , bapak dan

nenek . Komunikasi

dengan bahasa

Indonesia dan jawa.

Orang tua sering sulit

menterjemahkan

permintaan anak.

- Data obyektif :

- Anak hanya bisa

bilang “papa” pada

umur 2 tahun 8 bulan.

- Ibu bicara dengan

bahasa jawa dan

Indonesia.

- Anak sulit diajak

memusatkan perhatian

pada suatu obyek. Ibu

tampak gugup bila

menjawab pertanyaan.

- Anak baru pertama

diperiksakan.

Kurangnya informasi Kurangnya pengetahuan

tentang keterlambatan

bicara pada anak,

penanganan serta

kemungkinan

prognosenya.

Data Subyektif : Pemeriksaan yang lama Kecemasan anak

Page 13: Lp + Lk Gangguan Bicara

Data obyektif :

- An

ak pada awalnya

kooperatif tetapi

kemudian menangis jika

diperiksa,

F. Diagnose keperawatan :

1. Kurangnya pengetahuan tentang keterlambatan bicara pada anak, tindakan yang

akan dilakukan, serta lamanya pengobatan s.d kurangnya informasi

2. Kecemasan pada anak s.d pemeriksaan yang lama

G. Rencana keperawatan

Hari/

tanggal

Diagnose Tujuan Tindakan Rasional

Rabu, 9

Mei

2001

Kurangnya

pengetahua

n tentang

keterlambat

an bicara

pada anak,

tindakan

yang akan

dilakukan,

serta

lamanya

pengobatan

s.d

kurangnya

informasi

Setelah

diberikan

tindakan selama

15 menit ibu

tahu :

-Keterlambatan

bicara yang

terjadi pada

anaknya.

-

-

melanjutkan

pemeriksaan

penunjang

yang

diperlukan.

-

serta merawat

anak dirumah.

- HE tentang

penyakit anak,

kemungkinan

penyebab, lama

penanganan serta

kemungkinan

hasil

penanganan.

- Ibu diberi tahu

tentang jenis

pemeriksaan

yang harus

dilakukan untuk

memastikan

penyebab

gangguan bicara

poda anak,

seperti lab, dan

- Ibu akan tahu

dan dengan

demikian akan

menambah

pengetahuan ibu

yang pada

ajhirnya dapat

mengurangi

kecemasan pada

ibu.

- Dengan

penjelasan

manfaat

pemeriksaan

untuk

kepentingan anak,

maka ibu akan

lebih kooperatif.

Page 14: Lp + Lk Gangguan Bicara

-

J

-

in

EEG.

- Jelaskan tentang

cara untuk

mencegah

kondisi anak

lebih buruk

dengan

memberikan

stimulasi secara

terus menerus di

rumah.

- Dengan

stimulasi bahasa

yang adekuat

oleh orang tua

dan keluarga

diharapkan

keterlambatan

anak tidak tambah

parah, sambil

menunggu hasil

pemeriksaan

tamabahan.

Rabu, 9

Mei

2001

Kecemasan

pada anak

s.d

pemeriksaan

yang lama

Setelah diberikan

tindakan selama

20 menit anak

tenang dan mau

dilakukan

pemeriksaan

tanpa menangis.

- Lakukan

komunikasi dengan

posisi wajah sejajar

dengan anak.

- Lakukan

pemeriksaan

sambil

memberikan

mainan yang ada di

ruang tumbuh

kembang.

- Berikan

kesempatan kepada

anak untuk

bermain dan

mencoba alat-alat

yang akan dipakai

untuk memeriksa.

-Untuk mening-

katkan rasa

percaya dan

menarik per-

hatian anak.

- Untuk

mengurangi

trauma dan me-

ningkatkan

- Untuk

mengurangi

trauma sehingga

anak lebih

kooperatif.

Page 15: Lp + Lk Gangguan Bicara

H. Tindakan Keperawatan

DX HariTgl

/Jam

Tindakan Evaluasi Perkembanga

n

1 Rabu, 9

Mei

2001

09.00-

019.15

-Menjelaskan kepada ibu

bahwa pemeriksaan anak

agak lama dan tidak

mungkin dilakukan hanya

sekai saja.

- He agar ibu teratur

mengon-trolkan anaknya

ke poli tumbang

- Untuk program minggu

depan berupa pemeriksaan

EEG, dan Lab Darah

- He agar ibu tetap melatih

anaknya bicara di rumah,

sambil menunggu hasil

pemeriksaan secara

keseluruhan

- Sarankan ibu datang

kembali hari Jumat, 11/5

2001.

-Ibu mau

mengerti

- Ibu bersedia

- Ibu bersedia

- Ibu bersedia

- Ibu bersedia

Tanggal

11/5/2001

S = -

O + ibu datang

kembali

untuk

pemeriksaan

EEG dan

darah

anaknya.

A. Pengeta

huan orang

tua sudah

bertambah.:

P :

-He tujuan

pengambilan

hasil lab.

- Lakukan pro-

sedur

atraumatik

dalam

pengambilan

darah anak

-Berikan

dukungan

moral.

2 Rabu, 9

Mei

2001

-Lakukan komu-nikasi

dengan mu-ka sejajar anak.

-Anak mau

diperiksa dan

Rabu, 9 Mei

2001

Page 16: Lp + Lk Gangguan Bicara

Pk.09.0

0-09.25 - Berikan mainan yang ada

di ruang tumbang

- Berikan anak memegang

alat yang akan dipakai

untuk memeriksa

tersenyum.

-Anak ceria

bermain

- Anak kooperatif

dan mau

diperiksa

S : -

O : anak mau

diperiksa

sambil bermain,

tanpa menangis

A : -

P : Lanjutkan

metode setiap

akan

melakukan

tindakan.

Page 17: Lp + Lk Gangguan Bicara

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.D (1997), Nursing Diagnois; Application to Clinical Practice, 7th.

Edition, Lippincott, Philadelpia, New York.

Kozier Barbara et.al (1995), Fundamental Of Nursing ; Concept, Process and

Practice , 5 th Edition, Addison Wesley Nursing, Cuming Publishing, New

York.

Whaley and Wong (1997), Pediatric Nursing; Clinical Manual, Mosby Year Book,

Philadelpia.

Whaley and Wong (1996), Nursing Care of Infants and Children, 5 th Edition,

Mosby Year Book, Philadelpia.