Makala h

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari lemak. Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun juga dapat dijumpai pada anak-anak. Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul dimanapun pada tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit (superficial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Jenis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon.Osteosarkoma adalah tumor tulang ganas yang berasal dari sel primitif pada regio metafisis tulang panjang orang berusia muda.E.T (Ewings tumor) adalah tumor yang bentuknya tegas, merupakan sel sarkoma yang selnya kecil, berbentuk bulat (ukurannya kecil) dan merupakan tumor yang paling mematikan diantara tumor-tumor tulang lainnya. Tumor ini bersifat non spesifik karena tidak menunjukkan sifat-sifat (karakter histologiknya) sebagai sel tumor yang terdiri dari sel-sel kecil yang solid.

B. TUJUANDalam penlisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami konsep lipoma/fibroma, osteoma/osteosarkoma dan ewings tumor sehingga mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien tersebut.Selain itu diharapkan mahasiswa dpat memahami pengertian, etiologi, pathway, manifestasi klinik, pemeriksaan diagnostik, serta penatalaksanaan lipoma, osteosarkoma, ewings tumor dan mahasiswa perlu menerapkan prinsip asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian sampai dengan evaluasi.

C. RUMUSAN MASALAH1. Apa yang dimaksud dengan lipoma, osteosarkoma dan ewings tumor?2. Apa saja faktor penyebab dari lipoma, osteosarkoma dan ewings tumor?3. Bagai mana proses terjadinya lipoma, osteosarkoma dan ewings tumor?4. Gejala klinis apa yang timbul pada lipoma, osteosarkoma dan ewings tumor?5. Pemeriksaan penunjang apa saja yang dibutuhkan pada lipoma, osteosarkoma dan ewings tumor?6. Bagaimana penanganan klien yang menderita lipoma, osteosarkoma dan ewings tumor?7. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan lipoma, osteosarkoma dan ewings tumor?

BAB II PEMBAHASAN

1. LIPOMA/ FIBROMAA. DefinisiFibroma ialah tumor yang sel-selnya terdiri dari fibroblas. Fibroblas membentuk serabut kolagen, sehingga tumor merupakan jaringan ikat yang terdiri dari fibroblas dan serabut kolagen. Lipoma adalah tumor kulit yang lazim ditemukan yang terdiri dari sel lemak matang. Tumor ini merupakan massa lunak tak nyeri yang timbul tunggal dan jarang majemuk serta bisanya diexcisi untuk alasan kosmetik (Sabiston, 1994).Lipoma adalah suatu tumor jinak yang berasal dari jaringan lemak dan garis tengahnya antara beberapa mm sampai dengan puluhan cm. Lipoma sering ditemukan pada jaringan sub cutaneus pundak, punggung, lengan atas dari perut (Oswari, 1989).Lipoma adalah tumor jinak yang tediri atas jaringan lemak matur dan biasanya ditemukan pada orang dewasa. Gambaran radiologiyang dapat ditemukan pada lipoma berupa massa pada jaringan lunak (Rasjad, 2003).Lipoma adalah tumor jinak yang dari jaringan lemak sub cutanden merupakan salah satu dari kebanyakan tumor mesenkim, dengan lokasi tersering adalah subdeermal (Yogyartono, 2000).Lipoma merupakan satu dari jenis tumor mesenkim yang terbanyak dengan distribusi yang tersebar pada jaringan sub cutaneus. Septum intra muscular, dada dan organ-organ bagian dalam. Lesi pada awalnya biasanya tunggal akan tetapi mungkin juga lebih dari satu ( banyak). Lokasi lesi yang tersering adalah pada daerah sub cutisi, akan dapat menembus jaringan lemak yang lebih dalam. Walaupun lipoma ini dapat ditemukan dalam berbagai tempat, namun presiksinya terbanyak pada punggung dan leher serta lengan, kaki, dan dahi. Empat jenis lain lipoma mungkin dicatat di atas suatu speciment biopsi :

1. Angiolipoma Angiolipoma varian membentuk dengan co-existing perkembangbiakan vascular. Angiolipoma mungkin menyakitkan dan pada umumnya muncul tidak lama sesudah pubertas.2. PleomorphicilomaPleomorphiciloma adalah varian lain dimana bizarre, sel raksasa multi nucleated adalah admixed dengan adipocyted. Normal pleomorphic presentasi lipoma adalah serupa untuk bahwa dari yang lain lipoma, tetapi mereka terjadi sebagian besar di dalam manusia laki-laki usia 50-70 tahun.

3. AdipocytesSepertiga varian sel gelendong lipoma, mempunyai gelendong langsing sel yang admixsed didalam, suatu bagian yang dilokalisir muncul adipocytes. Adalah suatu yang baru saja varian yang diuraiakan lipoma dangkal.

4. Adeno lipoma Adalah lipoma ditandai oleh kehadiran accrine kelenjar penuh di dalam tumor yang gemuk, jenis ini sering ditempatkan terletak di atas proximal bagian bagian dari empedu.

B. Etiologi Penyebab lipoma tidaklah jelas. Kadang-kadang lipoma akan dideteksi setelah suatu trauma. Tetapi tidak pasti apakah mereka disebabkan oleh trauma atau apakah pendeteksian mereka hanya secara kebetulan. Lipoma juga cenderung untuk singgah dikeluarga-keluarga yang secara sejarah mereka memiliki masalah denga tumor jinak ini, faktor yang sangat hal azaz keturunan yang mungkin berperan dalam pengembangan mereka, Guntur.2006. (http://fkui.org/ tiki-index.php?page=lipoma7).Lipoma penyebabnya belum diketahui, mungkin faktor-faktor dan keturunan dan mungkin juga karena trauma kecil.Grant,2007.(http://www.rat.guide.com/health/noeplasia/lipoma-php).

C. PathofisiologiTumor-tumor jaringan lunak (soft tissue tumor (STTs)) adalah proliferasi mesenkimal, yang terjadi dijaringan nonpitelial ekstra-skletal tubuh, tidak termasuk visera, selaput otak dan sistem limireticuler. Dapat timbul di tempat mana saja, meskipun kira-kira 40% terjadi di ekstremitas dan 30% di badan dan retroperineum. Lipoma terbungkuskapsul halus, biasanya berupa tumor-tumor kecil yang merupakan kumpulan jaringan adipose normal dan matur. Jarang terjadi kasus-kasus atipikel di sub cutan yang dapat di salah artikan sebagai liposarkoma (Robins, 1999).Neoplasma banigna ini mengacu pada sel-sel neoplastik yang tidak manginvasi jaringan sekitar dan tidak bermetastasis. Neoplasma benigna tediri atas sel-sel yang serupa dengan struktur pada sel asalnya. Sel-sel neoplasma benigna ini lebih kohesif daripada neoplasma maligna. Pertumbuhan terjadi dari bagian lengan massa banigna, biasanya mengakibatkan batasan tegas. Tumor benigna menimbulkan efek-efeknya berupa obstruksi, tekanan dan sekresi (Tambaying, 2000).Neoplasma jinak adalah peristiwa local semata. Proliferasi sel-sel yang, merupakan neoplasma cenderung sangat kohesif, sehingga waktu massa sel neoplastik itu tumbuh, tejadi perluasan massa secara sentri fugal dengan batasan yang sangat nyata. Karena sel-sel yang berproliferasi tidak saling meninggalkan, maka tepi neoplasma kurang lebih cenderung bergerak keluar dengan lancar sambil mendesak jaringan yang berdekatan. Dengan demikian neoplasma jinak mempunyai kapsul jaringan penyambung padat yang memisahkan neoplasma dari sekelilingnya. Neoplasma jinak sering agak lamban, dna bebrapa neoplasma tampak tidak berubah dan kurang lebih tetap pada ukuran yang stabil selama berbulan-bulan (Price, 1994).

D. Manifestasi KlinikVarian tanda dan gejala yang dapat ditimbulkan oleh neoplasma sangat tidak terbatas. Oleh karena itu, kemungkinan adanya neoplasma harus selalu dipertimbangkan pada berbagai keadaan penderita (Price, 1994).Lipoma ini tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak, tetapi membesar dan menekan jaringan sekitar (ekspansif) dan umumya tidak bermetafasis (Samsuhidajat, 2004).Lipoma tidaklah serius dan paling lipoma tidak menyebabkan permasalahan/ gejala. Tumor ini tumbuh sangat pelan, kadang-kadang sebuah lipoma di bawah kulit dapat tidak enak dipandang jika tumbuh menjadi beberapa centimeter ke seberang. Jarang suatu lipoma menekan struktur yang lain dan menyebabkan masalah missal jika lipoma menekan suatu saraf mungkin menyebabkan sakit. Suatu penelitian dilakukan untuk mendeteksi suatu lipoma. Lipoma jarang berubah menjadi kanker. Guntur, 2006. (http://fkui.org/tiki-index.ppehp?page=lipoma7).Secara klinik sering lipoma ini hanya dapat teraba sebagai suatu massa yang elastic, berlobulus, berbatas tegas serta dapat digerakkan dimana tampak berfluktuasi palsu. Kadang-kadang menimbukan nyeri bila ditekan (Yogyartono, 2000).Lipoma dapat single dapat pula multiple. Bentuk lipoma bila masih kecil bulat/ oval, bila sudah besar benjol-bejol atau lobuler, karena adanya sekat-sekat jaringan ikat yang masuk ke dalam tumor. Lipoma dapat mencapai ukuran yang sangat besar 10 kg/ lebih dan dapat menggantung dari kulit seperti buah. Konsistensi lipoma tergantung dari jaringan lain yang menyertai umumnya lunak, dan kisteus (pseudokisteus) dan dapat pula padat (Sukarja, 2000).Ukuran makin besar massa tumor, makin buruk hasil ahirnya. Klasifikasi histology da penentuan stadium (grading) yang akurat (Stadium I-III didasarkan terutama pada derajat diferensiasinya)dan perkiraan laju pertumbuhan yang didasarkan pada mitosis dan perluasan nekrosis, staging, lokasi tumor makin superficial prosnosisnya makin baik (Robbins, 1999).E. Pemeriksaan PenunjangUntuk menentukan ganas/ jinak dari semua benjolan pada jaringan lunak yang menetap perlu dilakukan biopsy. Benjolan yang mudah digerakkan dari jaringan sekitarnya dan lipoma dapat memberi hasil patologi yang mengejutkan. Secara klinis diagnosis ditentukan dengan palpasi untuk memeperkirakan ukuran kelainan dan perlekatan dengan struktur dangkal maupun dalam. Pemeriksaan pencitraan seperti radiologi, ultrasonografi, payaran CT, atau MRI, maupun biopsy jaringan jika doctor mulai curiga munculnya liposarkoma.Lipoma ini cenderung untuk simetris batas jelas yang mana pinggirnya halus. Pada histopatologi tampak sel-sel lemah sebagai sel-sel terang yang besar, bentuk sepsis sampai polygonal yag sulit dibedakan dari sel-sel lemak warna putih dalam jaringan subcutaneous (Yogyartono, 2000).Secara radiologi lipoma biasanya sukar dibedakan dari tumor ganas, tetapi secara endoscopic, mucosa terlihat utuh (Samsu Hidajat. 2004).

F. Tanda dan GejalaBeberapa ciri dari lipoma antara lain yaitu :1. Muncul benjolan dengan diameter 2-10 cm2. Terasa empuk dan lembut serta mudah dipindah dengan jari3. Sering berada dileher, lengan dan batang tubuh, tetapi bisa muncul dibagian tubuh manapun4. Sebagian tidak mengakibatkan gejala namun ada beberapa orang merasakan kesakitan akibat tekanan yang ditimbulkan.Tumor ini tumbuh sangat pelan, jarang terjadi lipoma tumbuh dan menyebabkan masalah. Lipoma jarang menyebabkan kanker

G. PenatalaksanaanPada dasarnya lipoma tidak perlu dilakukan tindakan apapun, kecuali berkembang menjadi nyeri dan mengganggu pergerakan. Biasanya seseorang menjalani operasi bedah untuk alasan kosmetik. Operasi yang dijalani merupakan operasi kecil, yaitu dengan cara menyayat kulit diatasnya dan mengeluarkan lipoma yang ada. Namun hasil luka operasi yang ada akan sesuai dengan panjangnya sayatan. Untuk mendapatkan hasil operasi yang lebih minimal, dapat dilakukan liposuction. Sekarang ini dikembangkan tehnik dengan menggunakan gelombang ultrasound untuk menghansurkan lemak yang ada. Yang perlu diingat adalah jika lipoma yang ada tidak terangkat seluruhnya, maka masih ada kemungkinan untuk berkembang lagi di kemudian hari.Tidak ada perawatan yang umumnya perlu dilakukan jika lipoma mengganggu, menyakitkan/sedang tumbuh maka dokter akan merekomendasikan bahwa itu perlu dikeluarkan/dipindahkan meliputi :

1. Steroid InjectionPerawatan ini menyusutkan lipoma tetapi pada umumnya tidak dengan sepenuhnya menghapus tumor. Steroid suntikan secara khas menggunakan tumor dengan ukuran lebih kecil < 2,5 cm didalam garis tengah. Suntikan terbaik dilakukan di atas lipoma, kurang dari 1 inci di dalam garis tengah. Suatu cara one-to-one campuran 1% lidocain (Xylocaine) dan triam cinolone aceconide (kenalog) di dalam 1 dosis 10 mg, saban ml disuntikan ke dalam pusat luka. Prosedure ini sebaiknya dilakukan berulangkali selama satu tahun. Volume steroid tergantung pada ukuran llipoma, dengan rata-rata 1 banding 3 ml total volume mengatur. Banyaknya suntikan tertgantung respon yang diterima untuk terjadi di dalam 3 sampai 4 mg.2. LiposuctionHal ini menggunakan jarum dan suatu semprotan besar untuk memindahkan tumor. Liposuction pada umumnya dilakukan ketika lipoma berada pada suatu tempat dimana jauh dari parut besar. Sullit unutk memindahkan tumor secara keseluruhann tumor dengan tekhnik ini.

3. Surgical RemovalPerawatan ini dilakukan dengan operasi lebih besar, lipoma dipindahkan secara pembedahan dengan mengguntingnya keluar, untuk itu diperlukan bius local/general. Jadi lipoma ini akan hilang setelah dilakukannya pembedahan.

G. Fokus Intervensi1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan trauma jaringan (Doengoes, 2000).Tujuan : nyeri berkurangKriteria hasil :1. Pasien menyatakan nyerinya berkurang2. Skala nyeri berkurang3. Expresi wajah rilexIntervensi : 1. Kaji nyeri, catat lokasi nyeri, karakteristik, skala nyeri (0-10)2. Jelaskan penmyebab nyeridan pentinnya melaporkan setiap perubahan nyeri yang terjadi.3. Berikan tindakan nyaman dengan teknik distraksi dan relaksasi seperti :mengalilhkan perhatian, melakukan nafas dalam, menggosok punggung.4. Batasi aktifitas yang dapat memicu terjadinya nyeri.5. Kolaborasi dengan pemberian obat analgesic

3. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, jalan masuknya kuman (Doengoes, 2000).Tujuan : penurunan resiko infeksiKriteria hasil :1. Penyembuhan luka dengan baik2. Bebas dari tanda-tanda infeksiIntervensi : 1. Kajij luka excici, catat kaarakteristik luka.2. Lakukan perawatan luka dengan prinsip aseptic3. Anjurkan pada pasien untuk tidak memegang luka4. Kolaborasi pemberian antibiotic

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan penyakit yang ia derita ( Doengoes, 2000 ).Tujuan : pasien dapat tidur nyamanKriteria hasil :1. Tidak terjadi gangguan tidur2. Pasien mengatakan dapat tidur dengan nyamanIntervensi :1. Tentukan kebiasaan tidur dan perubahan yang terjadi2. Berikan tempat tidur yang nyaman dan menggunakan beberapa barang milik pribadi misalnya bantal atau guling3. Buat rutinitas baru dengan menerapkan pada pola tidur lama dan lingkungan yang baru4. Cocokkan dengan teman sekamar yang memiliki pola tidur yang serupa5. Dorong pasien untuk melakukan aktiufitas pada siang hari, dan biarkan pasien beraktifitas beberapa jam sebelum tidur.5. Ketakutan / ansietas berhubungan dengan ketidak pastian tentang hasil yang diharapkan ( Doengoes, 2000).Tujuan : rasa takut berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam.Kriteria hasil : 1. Rasa takut mulai berkurang2. Tampak rilex dan melaporkan ansietas berkurang3. Menggunakan koping mekanisme yang efektifIntervensi:1. Tinjau pengalaman pasien tentang tumor2. Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran / perasaan3. Pertahankan kontak dengan pasien4. Berikan informasi yang akurat, dan konsisten mengenai prognosisnya5. Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang 6. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik, pembatasan gerak ( Carpenito, 1995 ).Tujuan : mobilitas fisik tidak tergangguKriteria hasil :1. Memperlihatkan tindakan untuk meninkatkan mobilitas2. Memperlihatkan penggunaan alat yang adaptif untuk meningkatkan mobilitas.Intervensi :1. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang dianjurkan untuk meningkatkan penyembuhan2. Anjurkan klien untuk melakukan rentang gerak aktif pada anggota gerak yang sehat dan gerak pasif pada anggota gerak yang sakit. 3. Secara bertahap lanjutkan rentang gerak aktif untuk aktifitas fungsional7. Tidak efektifnya kebersihan jalan nafas sehubungan dengan akumulasi secret ( Doengoes, 2000 )Tujuan : jalan nafas efektifKriteria hasil : 1. Tidak ada ronchi, wheezing2. Dapat mengeluarkan lender3. Tidak ada pernafasan cuping hidung.Intervensi :1. Kaji pernafasan (bunyi, frekuensi )2. Atur posisi tidur semi fowler3. Bebaskan jalan nafas ( isap lender bila perlu )4. Berikan dukungan pada klien untuk dapat membantu berlaih batuk efektif5. Kolaborasi pemberian oksigen8. Gangguan eliminasi : Konstipasi berhubungan dengan peristaltic usus menurun ( Doengoes. 2000).Tujuan : tidak terjadi konstipasiKriteria hasil :6. Klien menyatakan bias buang air besar7. Feaces lunak8. Bising usus normalIntervensi :1. Cukupi kebutuhan cairan dan serat pasien2. Anjurakan pada pasien untuk banyak makan sayur dan buah3. Monitor bising usus4. Kolaborasi pemberian laksatif

2. OSTEOMA / OSTEOSARKOMAA. DevinisiOsteoma adalah tumor jinak yang terdiri dari jaringan tulang. Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik ) adalah tumor yang muncul dari mesenkim pembentuk tulang. ( Wong. 2003: 616 )Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik ) merupakan tulang primer maligna yang paling sering dan paling fatal. Ditandai dengan metastasis hematogen awal ke paru. Tumor ini menyebabkan mortalitas tinggi karena sarkoma sering sudah menyebar ke paru ketika pasien pertama kali berobat.( Smeltzer. 2001: 2347 )Tempat-tempat yang paling sering terkena adalah femur distal, tibia proksimal dan humerus proksimal. Tempat yang paling jarang adalah pelvis, kolumna, vertebra, mandibula, klavikula, skapula, atau tulang-tulang pada tangan dan kaki. Lebih dari 50% kasus terjadi pada daerah lutut. ( Otto.2003 : 72 )Osteosarkoma dibagi menjadi dua tipe :1. Tipe sentral yaitu tumor yang tumbuhnya didalam tulang2. Tipe perifer yaitu tumor yang tumbuhnya dipermukaan tulangB. EtiologiPenyebab pasti terjadinya osteosarkoma tidak diketahui. Akhir-akhir ini, penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suatu zat dalam tubuh yaitu c-Fos dapat meningkatkan kejadian osteosarkoma. Selain itu juga dapat disebabkan karena :1. Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi2. Keturunan 3. Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget (akibat pajanan radiasi ).C. PatofisiologiAdanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal.. Pada proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru dekat lempat lesi terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif. (Sumber : Price.1998: 1213 )Adanya tumor tulangJaringan lunak di invasi oleh tumorReaksi tulang normalOsteolitik (destruksi tulang) Osteoblastik (pembentukan tulang)Destruksi tulang lokal Periosteum tulang yang baru dapat tertimbun dekat tempat lesiPertumbuhan tulang yang abortifD. Gejala Klinis1. Gejala klinis yang paling utama adalah nyeri, yang pada awalnya ringan dan tidak sering, namun seiring dengan waktu akan menjadi sangat nyer dan menetap2. Dapat menimbulkan gangguan pada sendi3. Tumor berkembang secara cepat4. Karena tumor ini banyak pembuluh darahnya, maka permukaannya hangat5. Dapat terlihat adanya pembuluh darah yang melebar di permukaan tumor.E. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan darah biasanya menunjukkan adanya peningkatan alkalin fosfatase1. Pemeriksaan penunjang yan gpaling akurat adalah MRI2. Untuk mendeteksi adanya skip lesion, dapat dilakukan scintigrafi3. Untuk mengetahui adanya penyebaran tumor ke organ lain, dapat dilakukan pemeriksaan CT scan dada guna melihat apakah ada anak sebar pada organ paru.

F. Penatalaksanaana. Penatalaksanaan medisPenatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat didiagnosis. Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi pengangkatan tumor, pencegahan amputasi jika memungkinkan dan pemeliharaan fungsi secara maksimal dari anggota tubuh atau ekstremitas yang sakit. Penatalaksanaan meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi kombinasi.Osteosarkoma biasanya ditangani dengan pembedahan dan / atau radiasi dan kemoterapi. Protokol kemoterapi yang digunakan biasanya meliputi adriamycin (doksorubisin) cytoksan dosis tinggi (siklofosfamid) atau metrotexate dosis tinggi (MTX) dengan leukovorin. Agen ini mungkin digunakan secara tersendiri atau dalam kombinasi.Bila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan pemberian cairan normal intravena, diurelika, mobilisasi dan obat-obatan seperti fosfat, mitramisin, kalsitonin atau kortikosteroid. b. Tindakan keperawatan Manajemen nyeriTeknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan bimbingan imajinasi ) dan farmakologi ( pemberian analgetika ). Mengajarkan mekanisme koping yang efektifMotivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi atau rohaniawan. Memberikan nutrisi yang adekuatBerkurangnya nafsu makan, mual, muntah sering terjadi sebagai efek samping kemoterapi dan radiasi, sehingga perlu diberikan nutrisi yang adekuat. Antiemetika dan teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi gastrointestinal. Pemberian nutrisi parenteral dapat dilakukan sesuai dengan indikasi dokter. Pendidikan kesehatan Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.G. Pemeriksaan DiagnostikDiagnosis didasarkan pada riwayat, pemeriksaan fisik, dan penunjang diagnosis seperti CT, mielogram, asteriografi, MRI, biopsi, dan pemeriksaan biokimia darah dan urine. Pemeriksaan foto toraks dilakukan sebagai prosedur rutin serta untuk follow-up adanya stasis pada paru-paru. Fosfatase alkali biasanya meningkat pada sarkoma osteogenik. Hiperkalsemia terjadi pada kanker tulang metastasis dari payudara, paru, dan ginjal. Gejala hiperkalsemia meliputi kelemahan otot, keletihan, anoreksia, mual, muntah, poliuria, kejang dan koma. Hiperkalsemia harus diidentifikasi dan ditangani segera. Biopsi bedah dilakukan untuk identifikasi histologik. Biopsi harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran dan kekambuhan yang terjadi setelah eksesi tumor.( Rasjad. 2003 ).H. Diagnosa1. Nyeri yang berhubungan dengan proses patologik dan pembedahanTujuan : klien mengalami pengurangan nyeriKriteria hasil : a. Mengikuti aturan farmakologi yang ditentukan b. Mendemontrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktifitas hiburan sesuai indikasi situasi individu.Intervensi :a. Kaji status nyeri ( lokasi, frekuensi, durasi, dan intensitas nyeri )Rasional : memberikan data dasar untuk menentukan dan mengevaluasi intervensi yang diberikan.b. Berikan lingkungan yang nyaman, dan aktivitas hiburan ( misalnya : musik, televisi )Rasional : meningkatkan relaksasi klien.c. Ajarkan teknik manajemen nyeri seperti teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan bimbingan imajinasi.Rasional : meningkatkan relaksasi yang dapat menurunkan rasa nyeri klienKolaborasi :a. Berikan analgesik sesuai kebutuhan untuk nyeri. Rasional : mengurangi nyeri dan spasme otot ( Doenges. 1999: 1005 )2. Koping tidak efektif berhubungan dengan rasa takut tentang ketidak tahuan, persepsi tentang proses penyakit, dan sistem pendukung tidak adekuat.Tujuan : Mendemonstrasikan penggunaan mekanisme koping efektif dan partisipasi aktif dalam aturan pengobatanKriteria hasil :a. Pasien tampak rileks b. Melaporkan berkurangnya ansietas c. Mengungkapkan perasaan mengenai perubahan yang terjadi pada diri klienIntervensi :a. Motivasi pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan. R/ memberikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa takut serta kesalahan konsep tentang diagnosisb. Berikan lingkungan yang nyaman dimana pasien dan keluarga merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau menolak untuk berbicara. R/ membina hubungan saling percaya dan membantu pasien untuk merasa diterima dengan kondisi apa adanya c. Pertahankan kontak sering dengan pasien dan bicara dengan menyentuh pasien. R/ memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau ditolak.d. Berikan informasi akurat, konsisten mengenai prognosis. R/ dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan pasien membuat keputusan atau pilihan sesuai realita.( Doenges. 1999: 1000 )3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik berkenaan dengan kanker.Tujuan : mengalami peningkatan asupan nutrisi yang adekuatKriteria hasil : a. penambahan berat badan b. bebas tanda malnutrisi c. nilai albumin dalam batas normal ( 3,5 5,5 g% ) Intervensi :a. Catat asupan makanan setiap hariR/ mengidentifikasi kekuatan atau defisiensi nutrisi.b.Ukur tinggi, berat badan, ketebalan kulit trisep setiap hari. R/ mengidentifikasi keadaan malnutrisi protein kalori khususnya bila berat badan dan pengukuran antropometrik kurang dari normalc. Berikan diet TKTP dan asupan cairan adekuat. R/ memenuhi kebutuhan metabolik jaringan. Asupan cairan adekuat untuk menghilangkan produk sisa.Kolaborasi :a. Pantau hasil pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi. R/ membantu mengidentifikasi derajat malnutrisi( Doenges. 1999: 1006 )4. Gangguan harga diri karena hilangnya bagian tubuh atau perubahan kinerja peran ( Doenges. 1999: 1000 )Tujuan : mengungkapan perubahan pemahaman dalam gaya hidup tentang tubuh, perasaan tidak berdaya, putus asa dan tidak mampu.Kriteria hasil :a. Mulai mengembangkan mekanisme koping untuk menghadapi masalah secara efektif.Intervensi :a. Diskusikan dengan orang terdekat pengaruh diagnosis dan pengobatan terhadap kehidupan pribadi pasien dan keluarga.R/ membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah.b. Motivasi pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan tentang efek kanker atau pengobatan. R/ membantu dalam pemecahan masalah c. Pertahankan kontak mata selama interaksi dengan pasien dan keluarga dan bicara dengan menyentuh pasienR/ menunjukkan rasa empati dan menjaga hubungan saling percaya dengan pasien dan keluarga. ( Doenges. 1999: 1004 )5. Berduka berhubungan dengan kemungkinan kehilangan alat gerak ( Wong. 2003: 617 )Tujuan : Keluarga dan klien siap menghadapi kemungkinan kehilangan anggota gerak.Kriteria hasil : a. Pasien menyesuaikan diri terhadap kehilangan anggota gerakb. Mengalami peninggkatan mobilitasIntervensi :a. Lakukan pendekatan langsung dengan klien.R/ meningkatkan rasa percaya dengan klien.b. Diskusikan kurangnya alternatif pengobatan.R/ memberikan dukungan moril kepada klien untuk menerima pembedahan. c. Ajarkan penggunaan alat bantu seperti kursi roda atau kruk sesegera mungkin sesuai dengan kemampuan pasien.R/ membantu dalam melakukan mobilitas dan meningkatkan kemandirian pasien.d. Motivasi dan libatkan pasien dalam aktifitas bermainR/ secara tidak langgsung memberikan latihan mobilisasi ( Wong. 2003: 617 )

3. EWINGS TUMOR

A. DevinisiE.T adalah tumor yang bentuknya tegas, merupakan sel sarkoma yang selnya kecil, berbentuk bulat (ukurannya kecil) dan merupakan tumor yang paling mematikan diantara tumor-tumor tulang lainnya.Dalam literatur,tumor ini merupakan tumor yang kontroversial sifatnya. Sifatnya non spesifik karena tidak menunjukkan sifat-sifat (karakter histologiknya) sebagai sel tumor yang terdiri dari sel-sel kecil yang solid. Dulu disebut sel-sel osteosarkoma yang sel-selnya kecil , kebanyakkan terdiri atas retikulum sel sarkoma dan bahkan eosinophilic granuloma waktu itu diklasifikasikan kedalam Ewings tumor.Sebagai definisi kerja untuk praktisnya yang dianggap sebagai Ewings tumor yaitu tumor anaplastik, sel sarkoma yang selnya berbentuk bulat sampai oval yang secara klinis dan rontgenologis secara karakteristik merupakan lesi primer tulang.B. EtiologiPenyebab dari ewing tumor ini belum dapat dipastikan, tetapi ada beberapa faktor resiko yang mempengaruhi insidensi ewing tumor, yaitu :1. Faktor usiaInsiden ewing tumor meningkat dengan cepat dari mendekati 0 pada umur 5 tahun dan mencapai puncaknya pada umur 10-18 tahun. Sesudah umur 20 tahun insidensinya menurun kembali dan mendekati 0 pada umur 30 tahun.2. Faktor jenis kelaminResiko pria sedikit lebih tinggi dibandingkan wanita, tetapi setelah umur 13 tahun insidensinya antara pria dan wanita hampir sama.3. Faktor rasPenyakit ini jarang didapatkan pada orang kulit hitam.4. Faktor genetik, yang dikenal meliputi :a. Riwayat keluargaFaktor resiko pada garis keturunan partama tidak meningkat, tiadak ada sindrom familia yang berhubungan dengan ewing tumorb. Anomali genetikTerdapat anomalia pada kromosom 22, translokasi atau hilangnya kromosom ini terdeteksi pada 85 % penderita ewing tumor.c. Riwayat penyakit tulangAnomalia congenital tertentu dari skeletal, yaitu aneurisma kista tulang dan enchondroma meningkatkan resiko ewing tumor, Juga anomali genitourinary seperti hipospadia dan duplikasinya juga berhubungan dengan ewing tumor.C. Tanda dan GejalaPaling sering rasa nyeri dan bengkak. Pada 1/3 bagian dari kasus merasakan rasa nyeri. Rasa nyeri ini mula-mula bersifat intermiten, lama kelamaan rasa nyeri ini bertambah. Walaupun pembengkakkan terjadi pada lokalisasi tumor, pada awal pasien memeriksakan diri, tapi ini bukan merupakan simptom pertama, fraktur patologis jarang terjadi. Rata-rata pasien baru memeriksakan diri beberapa bulan kemudian pasien yang simptomnya telah dirasakan 6 bln atau lebih tetapi survivalnya tidak berbeda dengan pasien yang baru merasakannya dalam waktu yang lebih singkat.Tanda dan gejala yang lebih khas adalah nyeri, benjolan nyeri tekan, demam (38-40C), dan leukositosis (20.000 sampai 40.000 leukosit/mm).D. PatologiTumor menunjukkan gambaran yang khas dari tumor yang hidup, masa yang solid konsistensinya, warnanya putih abu-abu, lembab, mengkilat, translucent. Tumor menginvasi sekitarnya dan batas-batasnya dapat dinyatakan secara tegas dengan cara rontgenogram. Lama-lama nekrosis, hemorhagis, dan umumnya sering kali terjadi pembentukkan kista. Jaringan yang neolitik seringkali bercampur dengan tulang yang berproliferasi dan adanya jaringa fibrotik pada tampak periosteum cavum medula besarnya seperti ukuran semula. Meskipun tulang ini umumnya menempati sepanjang tulang, tapi gambaran tumor ini menempati bagian metaphysis. Metastasis secara khas terjadi pada pru-paru dan tulang lainnya.Bagian terakhir ini menunjukkan gambaran yang menonjol sehingga Ewings tumor diperkirakan mempunyai asal yang sifatnya multi sentris. 20 % kasus menunjukkan pembesaran kelenjar lymfe sedangkan alat viscera lainnya mungkin juga terkontaminasi. Ewings tumor mempunyai asal usul yang sifatnya multiple.E. HispatologiE.T ditandai dengan ciri selular, struma interselular, kecuali untuk strand pemisah yang terdiri dari jaringan fibrosa. Strand tersebut memisahkan agregat selular kedalam zona-zona yang kadang-kadang merupakan suatu area yang lebih. Hal ini dapat dilihat dengan pembesaran kuat/besar. Sel-sel yang terdapat di kompartemen tersebut ditandai dengan ketidakaturan, bila dilihat,diamati dengan menggunakan mikroskop pembesaran kuat. Bagian ini mempunyai sel-sel berbentuk oval/bulat. Cytoplasma yang mengelilingi sel ini strukturnya granules dan batas-batas selnya tidak jelas, nuclei dikelilingi oleh sitoplasma yang susunannya granules. Sel tidak mempunyai batas-batas yang jelas.Nuclei mengandung butir chromatin yang tersebar, tersusun seperti susunan gelas yang bulat. Nuclei ukurannya bervariasi, tersebar pada berbagai tempat.Perbedaan ukuran ii tidak sama besar karena sebagian mengalami nekrosis dan nucleinya mengalami degenerasi. Lesi ini tidak menunjukkan feature yang khusus seperti pada lymfoma maligna. Prognosenya sangat buruk.Schagowies menyarankan : sel-sel yang dapat diwarnai seperti glikogen (pewarnaan untuk glikogen) dapat dipakai untuk membedakan Ewings tumor dari retikulum sel sarkoma, mesenchymal chondrosarcoma, dan mencakup zona yangn luas.Rozettes menunjukkan prosentase (%-) yang kecil walaupun begitu dapat digunakan untuk menunjukkan asal dari neuroblastoma pada Ewings tumor.F. PatofisiologiMeurut Ackermans : tipe dari system gradasi yang biasa dipergunakan tampaknyakurang begitu penting dari pada protocol peta regional dan evaluasi istologis. Dengan mikroskop cahaya, ewing tumor tampak sebagai massa difuse dari sel tumor yang homogen. Seringkali terdapat populasi bifasik dengan sel yang besar, terang dan kecil, gelap. Tanda vaskularisasi dan nekrosis koagulasi yang luas merupakan gambaran khas. Tumor akan menginfiltrasi tulang dan membuat destruksi kecil. Tepi tumor biasanya infiltratif dengan pola fili dan prosesus seperti jari yang kompak disertai adanya sel basofil yang biasanya berhubungan erat dengan survival penderita yang buruk.Menurut WHO : ewing tumor merupakan tumor maligna dengan gambaran histology agak uniform terdiri atas sel kecil padat, kaya akan glikogen dengan nucleus bulat tanpa nucleoli yang prominen atau outline siplasma yang jelas. Jaringan tumor secara topical terdiri dari pita-pita ireguler atau lobulus oleh septum fibrosa, tapi tanpa hubungan interseluler serabut retikulin yang merupakan gambaran limfoma maligna. Mitosis jarang didapatkan, namun perdarahan pada area nekrosis sering terjadi.G. Pemeriksaan penunjangTest dan prosedur diagnostik berikut ini harus dilakukan pada semua pasien yang dicurigai sarcoma Ewing:1. Pemeriksaan darah : Pemeriksaan darah rutin Transanimase hati Laktat dehidrogenaseKenaikan kadar enzim ini berhubungan dengan adanya atau berkembangnya metastase.2. Pemeriksaan radiologist: Foto roentgen CT scanPada darah yang dicurigai neoplasma (missal: pelvis, ekstremitas, kepala) dan penting untuk mencatat besar dan lokasi massa dan hubungannya dengan struktur sekitarnya dan adanya metastase pulmoner. Bila ada gejala neorologis, CT scan kepala juga sebaiknya dilakukan.3. Pemeriksaan invasif : Biopsi dan aspirasi sumsum tulang.Aspirasi dan biopsi sample sumsum tulang pada jarak tertentu dari tumor dilakukan untuk menyingkirkan adanya metastase. BiopsiBiopsi insisi atau dengan jarum pada massa tumor sangat penting untuk mendiagnosis Ewings Sarkoma. Jika terdapat komponen jaringan lunak, biopsy pada daearah ini biasanya lebih dimungkinkan.

H. Penatalaksanaan Semua pasien dengan sarkoma Ewing, meskipun sudah mengalami metastase harus diobati dengan sebaik- baiknya. Untuk keberhasilan pengobatan diperlukan kerja sama yang erat diantara ahli bedah., kemoterapist dan radiotherapist untuk memastikan pendekatan yang efektif guna mengendalikan lesi primer dan penyebaran tumor. Protokol pengobatan sarcoma Ewing sekarang ini sering kali dimulai dengan 3 hingga 5 siklus kemoterapi sebelum radiasi. Pemberian radioterapi awal dipertimbangkan pada pasien dengan. Kompresi vertebrata dan obstruksi jalan nafas yang disebabkan oleh tumor. Pemakaian Doxorubicine (adrimiamycine) dan dactinomycine yang umumnya dipakai sebagai agen kemoterapi pada sarcoma Ewing, berinteraksi dengan radiasi, dan potensial menimbulkan toksisitas lokal dan memerluka penghentian terapi, dengan konsekuensi negative untuk kontrol lokal.Problem ini dapat dikurangi dengan melambatkan radiasi untuk beberapa hari sesudah pemberian obat dan direncanakan pengobatan radiasi secara hati-hati. Dengan terapi pembedahan saja, long-term srvival rate pasien pada kebanyakan seri awal adalah kurang dari 10%. Kegagalan pada umumnya disebabkan oleh adanya metastase jauh.

BAB IIIPENUTUP

1. SimpulanLipoma merupakan satu dari jenis tumor mesenkim yang terbanyak dengan distribusi yang tersebar pada jaringan sub cutaneus. Septum intra muscular, dada dan organ-organ bagian dalam. Lesi pada awalnya biasanya tunggal akan tetapi mungkin juga lebih dari satu ( banyak).Secara klinis diagnosis ditentukan dengan palpasi untuk memeperkirakan ukuran kelainan dan perlekatan dengan struktur dangkal maupun dalam.Osteosarkoma biasanya dimulai pada masa anak, tumor ini berkembang sampai maturitas skeletal dan mungkin tidak terdiagnosa sampai masa dewasa. Tumor ini mungkin tumbuh tunggal ataupun multiple dan dapat terjadi pada tulang manapun. Femur dan tibia adalah yang paling sering terkena.Pada tampilan makro, tumor mempunyai tudung kartilagenus dengan tunas tulang menembus dari tulang. Seiring perkembangan tudung, tumor menulang dan mungkin menjadi maligna. Kira-kira 10% osteokondroma berkembang menjadi sarkoma.Insidens/Prevalensi. Osteokondroma terjadi kira-klira 40% dari semua tumor benigna dan cenderung terjadi pada pria.Sarkoma Ewing merupakan tumor ganas tulang primer yang paling banyak kedua pada anak anak dan dewasa muda. Pengobatan secara multidisipliner telah dibuat lebih dari 25 tahun belakangan ini. Kemopterapi agresif telah meningkatkan 5-years survival rates dari 10 % menjadi 70 %. Peran pembedahan dan radioterapi guna kontrol lokal tumor juga makin bertambah penting. Sebenarnyalah walaupun sarkoma Ewing merupakan suatu bentuk penyakit kanker yang amat agresif tetapi masih dapat disembuhkan (curable) apabila diagnosis ditegakkan pada stadium awal dan ditangani dengan benar. 2. SaranDiharapkan dengan tersusunnya makalah ini dapat menegtahui apa masalah yang dapat ditimbulkan oleh Lipoma, Osteoma, dan sarkoma Ewing. Dengan begitu kita sebagai tenaga medis dapat mencegah maupun memberikan pengarahan kepada pasien yang menderita penyakit tersebut.

26