Makala ANDALAN

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    1/21

    BAB II

    PEMBAHASAN

    LATAR BELAKANG

    Dalam kearsipan terdapat tahapan penyusutan yang bertujuan untuk

    mengurangi penumpukan berkas . Penyusutan adalah suatu tindakan yang diambil

    berkenaan dengan habisnya "masa simpan" arsip yang telah ditentukan oleh

    perundang-undangan, peraturan atau prosedur administratif. Tindakan ini harus

    dilakukan untuk mengatasi menggunungnya arsip, sehingga sulit ditemukan

    kembali (retrieval) dan sulit memeliharanya, sebab karakteristik arsip ialah

    mengumpul secara alami (accumulating naturally). Dengan demikian penyusutan

    arsip diperlukan untuk menghemat ruangan/tempat, memudahkan penemuan

    kernbali arsip manakala diperlukan. Sedangkan JRA ( jadwal retensi arsip) adalah

    pedoman yang digunakan untuk menyusutkan arsip.

    Program penyusutan arsip berpedoman pada Jadwal Retensi Arsip (JRA)

    serta SE Kepala ANRI Nomor : SE/02/1983 tentang pedoman Umum untuk

    menentukan Nilai Arsip serta memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada

    dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip

    bagi arsip-arsip yang berasal dari lembaga-lembaga pemerintah untuk arsip

    perusahaan berpedoman pada PP Nomor 88/1999 tentang pemusnahan dokumen

    perusahaan. Untuk arsip yang sudah dalam keadaan teratur secara teknis

    pelaksanaan penyusutan tidak ada keselitan yang berarti. Akan tetapi untuk arsip

    dalam keadaan tidak teratur (kacau) perlu adanya penataan terlebih dahulu.

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    2/21

    RUMUSAN MASALAH

    A. Apakah pengertian penyusutan arsip ?B. Apakah tujuan di adakannya penyusutan arsip ?C. Apa yang di maksud dengan jadwal retensi arsip ?D. Apa nilai guna dari arsip itu sendiri ?E. Bagaimana metode penyusutan dan angka pemakaian arsip ?F. Bagaimana pelaksanaan dari penyusutan arsip itu sendiri ?TUJUAN

    A. Supaya kita mengetahui apa pengertian dari arsip itu sendiriB. Agar kita dapat mengimplementasikan tujuan dari di adkannya penyusutan

    arsip

    C.

    Agar kita mengetahui apa itu jadwal retensi dataD. Supaya kita mengetahui nilai guna dari arsipE. Agar kita mengetahui tentang metode penyusutan dan angka pemakaian

    akhir dari arsip

    F. Agar kita dapat menerapkan pelaksanaan dari penyusutan arsip

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    3/21

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Penyusutan ArsipMenurut Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1975 kegiatan

    pengurangan arsip dilakukan dengan cara :

    1. Memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah atau kerja ke unit kearsipandalam lingkungan organisasi masing masing.

    2. Memusnahkan arsip sesuai ketentuan yang berlaku3. Menyerahkan arsip dari unit Kearsipan Instansi kepada Arsip Nasional RI

    Sedangkan menurut Undang undang no. 8 tahun 1997 tentang dokumen

    perusahaan bahwa tersirat adanya suatu kewenangan bagi perusahaan untuk

    memindahkan, memusnahkan, dan menyerahkan arsip berdasarkan jadwal retensi

    arsip menurut Undang Undang tersebut maupun yang ditetapkan oleh

    perusahaan yang bersangkutan.

    Menurut pendapat dari Patricia E Wallace (dkk) penyusutan arsip adalah

    tahap akhir dari daur hidup arsip dengan retensi arsip tertentu, arsip dimusnahkan

    atau dipertahankan secara permanen sebagai arsip vital.

    Penyusutan Arsip adalah kegiatan pengurangan arsip dengan cara

    pemindahan arsip, pemusnahan arsip dan penyerahan. Hal lain yang perlu

    dijelaskan dalam definisi penyusutan sebagaimana tertuang dalam PP 34 tersebut

    memperlihatkan adanya konsepsi pusat arsip. Pusat arsip (dinamis) adalah tempat

    penyimpanan arsip inaktif, atau sering disebut recors centre. Manfaat adanya

    pusat arsip dinamis di samping memperoleh efisiensi dan penghematan, jugadalam rangka pendayagunaan arsipinaktif. Arsip inaktif dapat dimanfaatkan

    secara maksimal sebagai referensi atau sumber informasi organisasi.

    Fungsi dari pusat arsip dinamis adalah untuk menghindarkan terjadinya

    penumpukan arsip inaktif di unit kerja. Dengan demikian mengurangi beban bagi

    unit kerja juga memudahkan perawatannya. Adanya pusat arsip dinamis dapat

    memberikan kepastian terhadap arsip-arsip yang bernilai guna permanen. Dan

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    4/21

    yang lebih penting lagi adalah terjadinya efisiensi baik penggunaan ruangan,

    peralatan, tenaga, dan waktu.

    Adapun tata cara penyusutan/pengurangan arsip adalah sebabagai berikut :

    1. Memindahkan arsip in aktif dari unit pengolah ke unit kearsipan dalamlingkungan lembaga-lembaga negara dan badan-badan pemerintah masing-

    masing.

    2. Memusnahkan arsip sesuai dengan prosedur yang berlaku, adapun prosedurpemusnahan arsip adalah sebagai berikut :

    Pemusnahan arsip dapat dilakukan untuk arsip yang tidak mempunyainilai kegunaan lagi atau bagi yang mempunyai JRA, arsip tersebut

    telah melampaui jangka waktu penyimpanan.

    Pemusnahan arsip-arsip yang mempunyai penyimpanan 10 tahunlebih, dilakukan dengan ketetapan pimpinan lembaga-lembaga negara

    yang terkait. Misalnya arsip kepegawaian harus menyertakan ANRI

    dan BAKN

    Pemusnahan arsip secara total harus disaksikan oleh dua orang pejabatbidang hukum atau bidang pengawasan dari lembaga yang

    bersangkutan.

    Untuk pelaksanaan pemusnahan harus dibuat Daftar Pertelaan Arsip3. Menyerahkan arsip statis oleh unit kearsipan ke ANRI

    Dengan demikian, inti dari penyusutan arsip adalah upaya pengurangan arsip

    yang tercipta baik dengan cara pemindahan, pemusnahan, maupun penyerahan.

    Selanjutnya dalam hal penyusutan untuk penyerahan arsip ke ANRI, prosedur

    pelaksanaannya sbb:

    Penyerahan arsip ke ANRI dilakukan untuk arsip yang memiliki nilai gunasebagai bahan pertanggungjawaban nasional, tetapi sudah tidak diperlukan

    lagi untuk penyelenggaraan administrasi sehari-hari dan juga setelah

    melampaui jangka waktu penyimpanannya.

    Bagi arsip-arsip yang disimpan oleh lembaga-lembaga negara atau badan-badan pemerintah di tingkat pusat harus diserahkan ke ANRI . Sedangkan

    bagi yang ada di tingkat daerah harus diserahkan ke Arsip Nasional

    Wilayah.

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    5/21

    Dalam rangka penyerahan arsip statis ke ANRI terlebih dahulu disusun

    Daftar Arsip yang akan diserahkan, setelah diadakan penilaian terhadap DPA

    tersebut dan telah disetujui ANRI untuk diserahkan, dibuat berita Acara

    penyerahan Arsip.

    Pelaksanaan penyerahan arsip statis, selain dilakukan penandatanganan

    Berita Acara pejabat dari ANRI dan pejabat yang berwenang, juga diserahkan

    Daftar Pertelaan arsip beserta arsip yang diserahkan.

    B. Tujuan Penyusutan ArsipBerikut adalah tujuan di adakannya penyusutan arsip :

    a) Efisiensi dan efektifitas pengelolaan arsipEfisiensi dan efektifitas pengeloaan arsip akan terjadi jika kegiatan

    penyusutan ini dilaksanakan, betapa tidak, jika setiap hari ada beberapa tumpuk

    arsip, bisa dibayangkan jika hal itu terjadi setiap hari, setiap minggu, setiap bulan,

    tentu saja arsip tersebut akan bertumpuk. Yang semula hanya membutuhkan satu

    kotak, semakin bertambah arsip maka akan membutuhkan beberapa kota,

    mungkin juga 1 ruangan bahkan lebih. Akan semakin banyak biaya yang

    dikeluarkan jika tidak segera melakukan penyusutan terhadap arsip yang inaktif.

    b) Menjamin ketersediaan arsip yang benar-benar bernilai gunaSemakin banyak arsip yang bertumpuk, selain akan merusak

    pemandangan, menghabiskan tempat, juga akan menambah beban pekerjaan di

    kantor. Untuk itu sangat diperlukan penyusutan terhadap arsip yang sebenarnya

    tidak terlalu penting, dengan disusutkan akan terpisah antara arsip yang benar-

    benar penting untuk disimpan, dan arsip yang sudah tidak penting lagi untuk

    disusutkan.c) Menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban sosial

    Dengan adanya penyusutan, maka pemeliharaan terhadap arsip akan

    semakin mudah, dan hal ini akan membuat pemeliharaan arsip penting akan

    semakin sering dilakukan. Hal ini tentunya akan menjamin keselamatan suatu

    arsip, apalagi jika arsip tersebut merupakan arsip-arsip penting nasional.

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    6/21

    C. Jadwal Retensi ArsipUntuk peningkatan efisiensi dan efektifitas operasional instansi,

    sebagaimana tujuan diselenggarakannya manajemen arsip dinamis (records

    management), arsip harus disusutkan. Sesuai dengan ketentuan Peraturan

    Pemerintah No. 34 tahun 1979, pasal 2, penyusutan berarti memindahkan arsip

    aktif dari unit-unit pengolah ke Unit Kearsipan di lingkungan instansi

    masing-masing, memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku

    dan menyerahkan arsip statis oleh Unit Kearsipan ke Arsip Nasional RI. Manfaat

    penyusutan yang konsisten dan prosedural dapat menghemat ruang penyimpanan,

    peralatan kearsipan, tenaga, waktu dan akhirnya akan tercapai penghematan biaya

    operasional. Arsip yang frekuensi penggunaannya sudah sangat rendah yang

    digunakan kurang dari enam kali dalam satu tahun (standar International Council

    on Archives), harus disimpan di tempat yang nilai ekonomisnya lebih rendah,

    yaitu Unit Kearsipan (Records Centre) sebagai arsip in aktif.

    Persoalannya adalah bahwa di Indonesia belum ditemukan tradisi

    menghitung frekuensi penggunaan berkas. Sering diperdebatkan pengertian

    frekuensi penggunaan antara pihak Unit Pengolah dengan pihak petugas

    arsip/arsiparis. Dalam situasi tersebut, ada kecenderungan anggapan di Unit

    Pengolah, bahwa arsip yang masih sesekali digunakan dianggap masih aktif dan

    hanya arsip yang sudah tidak digunakan saja yang disebut in-aktif. Akibat

    langsung dari kecenderungan ini ialah bahwa Unit Kearsipan diidentikkan dengan

    tempat penyimpanan sampah, atau bahkan petugas arsip pada Unit Kearsipan

    cenderung dianggap tidak perlu ada.

    Untuk mengatasi hal tersebut, maka Jadwal Retensi Arsip (JRA) sesuai

    dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1979, merupakan

    kompetensi pimpinan instansi. JRA merupakan pedoman kerja petugas

    arsip/arsiparis dalam penyusutan arsip yang secara minimal harus mencakup jenis

    arsip, jangka simpan, dan keterangan nasib akhirnya/disimpan permanen atau

    musnah. Ini berbeda dengan tradisi barat yang melihat JRA (Records Retention

    Schedule) sebagai inisiatif petugas arsip (records clerk, records management,

    archivist) dan merupakan rangkaian kegiatan pemilahan arsip untuk dirundingkan

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    7/21

    retensinya dengan pimpinan Unit Pengolah dan Pimpinan instansi yang

    bersangkutan.

    Setiap upaya penyusutan arsip harus dilaksanakan sesuai denganketentuan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia. Aspek hukum di

    dalam kearsipan terdapat tiga hal yang harus dipertimbangkan: Pertama,

    Ketentuan yang mengatur bidang kearsipan. Dalam hal ini dapat disebutkan antara

    lain: Undang-Undang No. 7 Tahun 1971, Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1979

    dan Surat Edaran Kepala Arsip Nasional RI No. 01/SE/1981 dan No. 02/SE/1983.

    Di samping itu, perlu diperhatikan Undang-undang No. 8 tahun 1997. Kedua,

    Ketentuan yang mengatur bidang operasionaI instansi pencipta arsip (creating

    agency) setiap naskah dinas (official paper) sebagai unsur pokok arsip, pada

    prinsipnya adalah konfidensial, artinya harus mengikuti ketentuan hukum yang

    mengatur keberadaan dan cara kerja instansi pencipta. Beberapa produk hukum

    tertentu yang menyangkut ketentuan bagaimana suatu naskah dinas itu harus

    dikelola. Ketiga, Ketentuan hukum yang mengatur ketentuan-ketentuan lain,

    namun mengingat cara instansi/perusahaan memperlakukan arsipnya (statute of

    limitation). Dalam hal ini dapat disebutkan antara lain Kitab Undang-Undang

    Hukum Dagang (KUHD), Hukum Pidana, Hukum Perdata, ISO 9000, dan

    kontrak-kontrak kerjalbusiness yang menyangkut hal-hal khusus.

    Dari aspek keilmuan, JRA memiliki dua tujuan, yaitu sebagai sub sistem dari

    manajemen peningkatan efisiensi operasional instansi dan perlindungan terhadap

    informasi pertanggungjawaban nasional serta upaya pelestarian nilai budaya

    bangsa. Adanya JRA

    1.

    maka petugas arsip/arsiparis di instansi yang bersangkutan dapat secaralangsung melakukan penyusutan arsip secara sistematis berdasarkan

    pedoman yang sah. Dengan demikian, peningkatan kecepatan akumulasi

    arsip dapat diimbangi dengan kelancaran penyusutan, sehingga hanya arsip

    yang masih bernilai guna sajalah yang disimpan.

    2. Hal ini akan bermuara untuk penemuan arsip (retrieval). Hal penting darimanajemen arsip yang baik adalah bahwa unit kearsipan menjadi bagian

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    8/21

    fungsional manajemen instansi dalam rangka meningkatkan efisiensi

    operasional\

    Pengendalian pelaksanaan retensi arsip

    1. Untuk menghindari makin bertambahnya arsip/berkas yang belumterkelola, kepala unit kearsipan instansi/lembaga/organisasi dapat

    melakukan pengendalian kegiatan penyusutan arsip pada setiap

    instansi/lembaga/organisasinya.

    2. Dalam rangka pengendalian pelaksanaan retensi arsip, setiap kepala unitkearsipan dapat melakukan kegiatan seperti:

    1. Menerima pemindahan arsip dari unit pengolah yang berdasarkanjadwal retensi arsip termasuk kategori arsip dinamis inaktif;

    2. Memberitahukan kepada unit pengolah, disertai daftar berkas yangtelah melampaui waktu retensi, bila unit pengolah tidak

    melaksanakan kegiatan pemindahan arsip/warrkat/berkas yang

    telah dikategorikan sebagai arsip dinamis inaktif;

    3. Memberikan teguran kepada unit pengolah apabila arsip dinamisinaktif belum juga dipindahkan kepada unit kearsipan; dan

    4. Memberikan izin kepada unit pengolah untuk memperpanjangretensi arsip sesuai dengan surat pemohonan perpanjangan retensi.

    Jadi kesimpulannya, Jadwal retensi arsip adalah daftar yang berisi

    tentang jangka waktu penyimpanan arsip yang dipergunakan sebagai pedoman

    penyusutan arsip. Penentuan jangka waktu penyimpanan arsip (retensi arsip)

    ditentukan atas dasar nilai guna tiap-tiap berkas.

    Untuk menjaga obyektivitas dalam menentukan nilai guna tersebut, jadwal

    retensi arsip disusun oleh suatu panitia dan yang terdiri dari pejabat yang benar-

    benar memahami kearsipan, fungsi, dan kegiatan instansinya masing-masing.

    Rancangan jadwal retensi arsip yang merupakan hasil kerja panitia

    tersebut perlu mendapatkan persetujuan dari arsip nasional terlebih dahulu

    sebelum ditetapkan olen pimpinan lembaga negara yang bersangkutan sebagai

    jadwal retensi arsip yang berlaku untuk lingkungan organisasinya. Untuk jadwal

    retensi arsip pemerintah daerah perlu terlebih dahulu memperhatikan pendapat

    dari menteri dalam negeri.

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    9/21

    Adapun contoh Jadwal Retensi Arsip Arsip sebagai berikut :

    D. Nilai Guna ArsipAdalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaannya bagi kepentingan

    pengguna arsip. Setiap arsip memiliki manfaatnya masing-masing, kegunaan arsip

    disebut juga sebagai nilai guna arsip. Nilai guna arsip dibagi menjadi dua

    kelompok/kategori, yakni nilai guna primer/utama dan nilai guna

    sekunder/tambahan.

    1. Nila guna primer/utamaNilai guna primer adalah nilai guna arsip bagi kepentingan instansi

    penciptanya dalam kegiatan perusahaan pada masa kini dan masa yang akan

    datang.

    Arsip primer disimpan dan dipelihara selama diperlukan untuk

    menentukan nilai guna arsip lainnya yang berkaitan. Nilai guna primer meliputi,

    nilai guna administrasi, nilai guna hukum, nilai guna keuangan, nilai guna ilmiah.

    a. Nilai guna administrasiNilai guna ini berarti arsip tersebut diciptakan atau diterima dalam

    kaitannya dengan keperluan administrasi/managemen. Arsip memiliki nilai guna

    http://2.bp.blogspot.com/-ZBbUzpS-v9M/UwIaH_LpuuI/AAAAAAAABYQ/-Gaj1wEKDCU/s1600/Picture1.png
  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    10/21

    administrasi jika dapat membantu organisasi melaksanakan kegiatan yang

    berlangsung.

    Masa berlaku arsip administrasi dinyatakan apabila:

    arsip tersebut sudah selesai perannya dalam urusan administrasi tujuan sudah tercapai transaksi telah diselesaikan arsip yang disimpan bersifat pencegahan untuk melindungi kemungkinan

    terjadi kesalahan administrasi

    Masa berlaku arsip berbeda satu dengan lainnya, ada yang singkat dan ada

    yang lama. Arsip tentang keuangan dan masalah kepegawaian umumnya memiliki

    jangka waktu lama. Arsip yang berkaitan dengan kegiatan tatausaha umumnya

    memiliki waktu simpan lebih singkat, misalnya bukti pembelian alat tulis kantor

    dan lain sebagainya

    Jenis arsip mempunyai nilai guna lebih dari satu, antara lain sebagai berikut.

    Arsip yang berkaitan dengan struktur organisasi. Arsip ini memiliki nilaiguna administrasi dan hukum.

    Arsip yang berkaitan dengan fungsi-fungsi kegiatan organisasi,kepegawaian, pedoman kerja, akuntansi dan sebagainya. Arsip tersebut

    dapat bernilai guna hukum, keuangan, ilmiah, bahkan nilai guna sekunder.

    Arsip yang mempunyai nilai guna lebih dari satu dapat dipastikan masa

    berlakunya lama, atau mungkin tidak dapat dimusnahkan.

    b. Nilai guna hukumArsip ini berisi bukti-bukti yang mempunyai kekuatan hukum. Lamanya

    penyimpanan arsip bergantung pada penting atau tidaknya masalah. Misalnya,

    nilai guna hukum arsip yang berkaitan dengan perjanjian kontrak, maka arsiptersebut sudah tidak punya nilai guna lagi jika kontrak sudah selesai dan tidak

    diperpanjang lagi.

    Nilai guna hukum akan berakhir apabila:

    Tindakan huku sudah dilengkapi/diselesaikan Hak-hak organisasi/individu telah terlindungi Kewajiban yang timbul sebagai akibat dari satu kebijakan telah terpenuhi Tidak diperlukan lagi sebagai bukti di masa depan

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    11/21

    Produk hukum telah diganti dengan produk serupa yang lebih baruc. Nilai guna keuangan

    Arsip bernilai guna keuangan adalah arsip yang menginformasikan darima

    uang diperoleh, dibagikan, diawasi, dan dibelanjakan. Atau dengan kata lain nilai

    guna keuangan berkaitan dengan kebijakan keuangan.

    Arsip-arsip yang mempunyai nilai guna keuangan diantaranya adalah:

    peraturan tentang pendapatan daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pertanggungjawaban keuangan laporan pemeriksaan keuangan dan lain-lain

    Jangka waktu penyimpanan arsip dengan nilai guna keuangan, relatif tidak

    saa satu dengan lainnya. Nilai guna keuangan berakhir apabila:

    kepentingan pengawasan dan pemeriksaan telah dipenuhi tujuan organisasi telah tercapai hak-hak organisasi dalam kaitannya dengan transaksi keuangan telah

    terlindungi

    transaksi keuangan sudah selesai tanpa ada kelaim dari salah satu pihak kewajiban yang timbil sebagai akibat transaksi keuangan telah terpenuhi tidak diperlukan lagi pada masa yang akan datang

    d. Nilai guna ilmiahArsip bernilai guna ilmiah dan teknilogi mengandung data ilmiah dan

    teknologi sebagai hasil dari penelitian murni atau penelitian terapan.

    Arsip jenis ini menyediakan data bagi peneliti. Apabila hasil penelitian

    tidak segera dipublikasikan dalam waktu relatif lama, maka arsip tersebut

    mempunyai masa simpan yang relatif lama pula

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    12/21

    e. Nilai guna peroranganArsip ini mengandung nilai guna bermacam-macam, yakni memiliki nilai

    guna lainnya seperti nilai guna administrasi dan hukum.

    Arsip yang bernilai guna perorangan jangka waktunya cukup lama, bahkan

    ada yang permanen. Contohnya akte kelahiran, surat nikah, dan sebagainya.

    2. Nilai guna sekunderNilai guna sekunder meliputi nilai guna kebuktian dan nilai guna

    informasional.

    a. Nilai guna kebuktianNilai guna ini mengandung kebenaran yang menjelaskan tentang bukti-

    bukti keberadaan suatu organisassi beserta fungsi-fungsinya. Arsip ini

    memberikan penjelasan tentang aspek-aspek penting suatu organisasi seperti:

    a. asal-usul organisasib. perubahan serta perkembangannyac. peranan administrasinya dan peranan operasionalnyad. kebijakan, fungsi-fungsi, prosedure. dan aktivitas lainnya

    Semua arsip yang memiliki nilai guna kebuktian harus disimpan secara

    permanen, karena arsip ini sangat penting bagi ilmuan yang bergerak dalam

    bidang administrasi, sejarah, dan ilmu sosial lainnya.

    b. Nilai guna informasionalNilai guna informasional adalah nilai guna yang berkaitan dengan

    informasi yang terkandung di dalam arsip, untuk kegunaan berbagai kepentingan

    nasional, baik menyangkut penelitian maupun sejarah tanpa dikaitkan denganorang, badan usaha, tempat, benda, peristiwa, atau gejala. Nilai guna informasi

    antara lain tentang hal-hal berikut ini.

    orang dan badan usaha benda tempat gejala (fenomena)

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    13/21

    Menurut Vernon B. Santen, arsip mempunyai nilai guna dengan singkatan

    ALFRED

    A = Administrasi (nilai administrasi)

    B = Legal Value (nilai hukum)

    F = Fiscal value (nilai keuangan)

    R = Research value (nilai penelitian)

    E = Education value (nilai pendidikan)

    D = Documentation Value (nilai dokumentasi)

    E. Metode Penyusutan dan Angka Pemakaian akhirPenyusutan adalah salah satu konsekuensi akibat dari penggunaan aktiva

    tetap. Di mana aktiva tetap akan cenderung mengalami penurunan fungsi.

    Pengertian penyusutan menurut penalaran umum adalah cadangan yang akan

    diperuntukan untuk membeli aktiva baru guna menggantikan aktiva lama yang

    tidak produktif. Sedangkan pengertian menurut akuntansi, penyusutan adalah

    pengalokasian harga perolehan aktiva tetap ke dalam harga pokok produksi, atau

    biaya operasional yang disebabkan penggunaan aktiva tetap tersebut.

    Aktiva tetap akan mengalami penyusutan dari suatu periode ke periode

    berikutnya, jadi nilai kegunaan dari aktiva tetap akan terus berkurang dari suatu

    periode ke periode berikutnya, kecuali tanah. Misalnya adalah mesin yang dibeli

    untuk ektivitas operasi perusahaan seharga 12.000.000 dan setelah 6 tahun ke

    depan nilai dari mesin tersebut mengalami penyusutan menjadi Rp. 7.000.000.

    Dalam suatu periode tertentu apabila sudah digunakan atau dimanfaatkan

    maka nilai aktiva tetap akan mengalami penurunan. Aktiva tetap yang nilainya

    tidak akan berkurang, bahkan nilainya cenderung bertambah atau semakin tinggiadalah tanah. Seiring dengan bertambahnya waktu, nilai dari sebidang tanah akan

    mengalami penambahan atau semakin tinggi.

    Penyusutan aktiva tetap terjadi karena berkurangnya nilai kegunaan dari

    aktiva tetap yang disebabkan karena adanya pemakaian aktiva tetap tersebut.

    Penyusutan dikenal juga dengan istilah depresiasi yaitu pengalokasian aktiva tetap

    yang disebabkan adanya penurunan nilai dari aktiva tetap tersebut. Ada beberapa

    metode yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya penyusutan atau

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    14/21

    depresiasi, diantaranya metode metode garis lurus, metode jumlah angka tahun,

    metode menurun berganda, metode satuan jam kerja dan metode satuan hasil

    produksi.

    Sebelum membahas lebih lanjut mengenai metode penyusutan aktiva tetap,

    sebaiknya Anda pahami dulu beberapa istilah berikut ini:

    1. Harga perolehan (harga barang + biaya-biaya yang menyertainya)2. Harga buku aktiva tetap (harga perolehan akumulasi penyusutan aktiva

    tetap)

    3. Nilai residu disebut juga dengan nilai sisa yaitu perkiraan nilai aktiva tetapsetelah dipakai sesuai umur ekonomisnya.

    4. Umur ekonomis adalah batas waktu penggunaan barang atau perkiraanusia barang.

    Beberapa istilah di atas akan mempermudah dalam memahami metode

    penyusunan aktiva tetap. Berikut penjelasan dan pembahasan beeberapa jenis

    metode penyusutan aktiva tetap:

    Metode Penyusutan Aktiva Tetap Garis Lurus

    Istilah lain dari metode garis lurus adalah straigt line method, di dalam

    metode ini beban penyusutan aktiva tetap pertahunnya akan sama sampai akhir

    umur ekonomis aktiva tetap tersebut.

    Rumusnya:Rumusnya:

    Penyusutan = Harga perolehan - nilai residu

    -----------------------------------

    umur ekonomis

    Dapat juga dicari dengan cara lain:

    Menghitung tarif penyusutan tiap tahunTarif penyusutan = 100 %

    -----------------

    umur ekonomis

    Menghitung beban penyusutan tiap tahun

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    15/21

    Beban penyusutan = tarif penyusutan x (harga perolehannilai residu)

    Menghitung nilai buku aktiva tetapHarga buku aktiva tetap = harga perolehan

    akumulasi penyusutan

    Metode Penyusutan Aktiva Tetap Menurun Ganda

    Istilah lain dari metode ini adalah Double Declining Balance Methode. Di

    dalam metode ini, penyusutan aktiva tetap dapat ditentukan melalui persentase

    tertentu yang dicari dari harga buku pada tahun bersangkutan. Untuk menghitung

    persentase penyusutan dapat diperoleh dengan mengalikan persentase penyusutan

    yang diperoleh dengan metode garis lurus dikalikan angka 2. Jadi besarnya

    persentase penyusutan 2 kali dari persentase atau tarif penyusutan metode garis

    lurus.

    Rumus:

    Penyusutan = [2 x (100% : umur ekonomis)] x harga buku aktiva tetap.

    Metode Penyusutan Aktiva Tetap Jumlah Angka Tahun

    Istilah dari metode ini adalah sum of the years digit method, besarnya

    penyusutan aktiva tetap berdasarkan metode jumlah angka tahun mengalami

    penurunan jumlah tiap tahunnya.

    Rumus:

    Penyusutan= sisa umur penggunaan

    ---------------------------- x (harga perolehan - nilai residu)

    jumlah angka tahun

    Keterangannya:

    Sisa umur penggunaan diperoleh = semisal umur ekonomisnya adalah 5tahun, maka untuk tahun pertama sisa umur penggunaan berjumlah 5 (lima),

    sedangkan tahun kedua berjumlah 4 (empat), dan begitu seterusnya.

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    16/21

    Jumlah angka tahun diperoleh = semisal umur ekonomisnya adalah 5 tahun,maka perhitungan jumlah angka tahunnya 1+2+3+4+5=15

    Harga buku aktiva = harga perolehan dikurangi nilai residu

    Metode Penyusutan Aktiva Tetap Satuan Jam Kerja

    Istilah lainnya adalah Service Hours Method, penetapan beban penyusutan aktiva

    tetap dalam metode ini di dasarkan pada jam kerja yang bisa dicapai dalam

    periode yang bersangkutan.

    Rumus:

    Beban penyusutan per tahun = jam kerja yang dapat dicapai x tarif penyusutantiap jam

    Tarif penyusutan per jam = (harga perolehan - nilai residu) / jumlah total jamkerja penggunaan aktiva

    Metode Penyusutan Aktiva Tetap Satuan Hasil Produksi

    Istilah lainnya adalah Productive Output Method. Di dalam metode ini

    penetapan beban penyusutan aktiva tetap didasarkan pada jumlah satuan produk

    yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan.

    Rumus:

    Beban penyusutan per tahun= jumlah satuan produk yang dihasilkan x tarifpenyusutan per produk

    Tarif penyusutan per satuan produk = (harga perolehan nilai residu) / jumlahtotal produk yang dihasilkan.

    Angka Pemakaian ArsipAngka pemakaian akhir adalah bernilai tidaknya arsip di samping dapat

    diukur dari angka kecermatan dan jangka waktu penemuan kembali, dapat pula

    diukur dari angka pemakaian, yaitu angka persentase sebagai perbandingan antara

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    17/21

    jumlah permintaan warkat untuk dipakai kembali dengan jumlah seluruh warkat

    dalam arsip.

    Rumus:

    Angka pemakaian = Jumlah permintaan arsip x 100%

    Jumlah seluruh arsip

    Angka Kecermatan ArsipAngka kecermatan adalah angka perbandingan antara jumlah warkat yang

    tidak diketemukan (WTK) dengan jumlah warkat yang diketemukan (WK).angka

    perbandingan tersebut dinyatakan denga prosentase dengan rumus sebagaiberikut:

    Keterangan:

    AK : Angka Kecermatan

    WTK : Arsip yang tidak diketemukan

    WK : Arsip yang diketemukan

    Apabila Angka Kecermatan = 3% berarti penyelenggaraan penyimpanan

    dan penemuan kembali arsip berada pada titik batas. Apabila Angka Kecermatan

    > 3% berarti sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang digunakan

    perlu ditinjau kembali untuk diadakan penyempurnaan lebih lanjut.Apabila Angka

    Kecermatan < 3% berarti sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang

    digunakan oleh organisasi yang bersangkutan sudah cukup baik.

    Jadi, apabila Angka Kecermatan arsip menunjukkan prosentase yang

    semakin tinggi, berarti sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip kurang

    baik. Sebaliknya jika kecermatan menunjukkan prosentase yang semakin rendah,

    berartisistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip sudah cukup baik.

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    18/21

    F. Pelaksanaan PenyusutanPenyusutan arsip menganut asas sentralisasi dalam kebijakan dan

    desentralisasi dalam pelaksanaan. Melalui asas tersebut dimungkinkan adanya

    penyusutan arsip yang dilaksanakan secara terpusat, namun tidak menutup

    kemungkinan dilakukan di daerah/kantor cabang.

    Dengan adanya azas ini dapat dipetik beberapa manfaat pelaksanaan

    penyusutan, yakni:

    1. Adanya keseragaman persepsi terhadap jenis dan lamanya masa simpanarsip yang akan disusutkan baik di pusat maupun di daerah.

    2. Untuk menjaga kehati-hatian terhadap pelaksanaan penyusutan arsip,sangat diperlukan adanya koordinasi dengan badan-badan atau lembaga-

    lembaga yang berkaitan, yang tempat kedudukannya di pusat, seperti

    BEPEKA, Arsip Nasional, BKN dan kementerian yang terkait.

    3. Menghemat biaya pengiriman arsip-arsip yang akan dimusnahkan.

    Pelaksanaan penyusutan arsip

    1. Pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah kepada unit kearsipaninstansi/lembaga/organisasi terkait

    2. Kegiatannya meliputi: Penyeleksian arsip inaktif oleh unit pengolah; Pengelompokan arsip tersebut secara lengkap dalam bentuk seri,

    rubrik, atau dosier;

    Pembuatan daftar pertelaan; dan Pelaksanaan pemindahan arsip dinamis inaktif kepada unit kearsipan,

    disertai dengan berita acara pemindahannya dalam daftar pertelaan.

    Penyerahan arsip inaktif dari unit kearsipan instansi/lembaga/ organisasikepada kantor arsip nasional/daerah

    1. Penyerahan arsip ini dikhususkan bagi arsip-arsip yang mempunyai jadwalretensi 10 tahun lebih atau kurang dari 10 tahun tetapi menurut jadwal retensi

    harus disimpan permanen, atau arsip yang berdasarkan penilaian harus

    diperpanjang penyimpanannya.

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    19/21

    2. Pemindahan arsip dari unit kearsipan ke kantor arsip nasional/daerahdilaksanakan sekurang-kurangnya dua tahun sekali atas izin dari pimpinan

    instansi/lembaga/organisasi yang bertalian.

    3. Kegiatan penyerahan arsip inaktif pada unit kearsipan antara lain: Pengecekan arsip-arsip yang dipindahkan oleh unit pengolah, disesuaikan

    dengandaftar pertelaan;

    Pengecekan kelengkapan berkas dan penyempurnaan penyusunan bentuk,seri, rubrik atau dosier;

    Membuat daftar pertelaan sekaligus dengan deskripsi/gambaran arsipnyasecara lengkap;

    Melakukan penyampulan pada arsip-arsip yang masa simpannya lebihdari tiga tahun;

    Melakukan perawatan/pemeliharaan arsip-arsip tersebut selama beadapada unit kearsipan;

    Setiap dua tahun melakukan penyeleksian arsip inaktif yang akandipindahkan ke kantor arsip nasional/daerah;

    Rencana pemindahan arsip inaktif ini terlebih dahulu dikonsultasikan dandikoordinasikan dengan kantor nasional/daerah.

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    20/21

  • 7/21/2019 Makala ANDALAN

    21/21