50
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Dalam daerah indikator ini penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan di masa yang akan datang. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Pembangunan dan pengembangan harus berjalan sesuai dengan kebijakan publik yang telah disusun sebelumnya. Kebijakan publik yang disusun harus mencakup kepentingan dari seluruh masyarakat (Miraza, 2005). Di sisi lain 1

Makala Hhh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makala Hhh

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk

dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan

tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Dalam daerah indikator ini

penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan di masa yang akan

datang. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa.

Pembangunan dan pengembangan harus berjalan sesuai dengan

kebijakan publik yang telah disusun sebelumnya. Kebijakan publik yang

disusun harus mencakup kepentingan dari seluruh masyarakat (Miraza,

2005). Di sisi lain pembangunan yang berkesinambungan harus dapat

memberi tekanan pada mekanisme ekonomi sosial, politik dan kelembagaan,

baik dari sektor swasta maupun pemerintah, demi terciptanya suatu perbaikan

standar hidup masyarakat secara cepat.

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan

pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya

pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam

struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu

negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan

1

Page 2: Makala Hhh

ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan

ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses

pembangunan ekonomi. Maksud dari pertumbuhan ekonomi adalah proses

kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk

kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan

ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya

pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi merupakan kunci dari tujuan ekonomi makro. Hal

ini didasari oleh 3 (tiga) alasan, yaitu:

1. Penduduk selalu bertambah. Bertambahnya jumlah penduduk ini berarti

angkatan kerja juga selalu bertambah. Pertumbuhan ekonomi akan

mampu menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja. Jika

pertumbuhan ekonomi yang mampu diciptakan lebih kecil daripada

pertumbuhan angkatan kerja, hal ini mendorong terjadinya pengangguran.

2. Selama keinginan dan kebutuhan selalu tidak terbatas, perekonomian harus

selalu mampu memproduksi lebih banyak barang dan jasa untuk

memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut.

3. Usaha menciptakan kemerataan ekonomi (economic stability) melalui

retribusi pendapatan (income redistribution) akan lebih mudah dicapai

dalam periode pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang

berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan

ekonomi daerah.

2

Page 3: Makala Hhh

1.2 Perumusan Masalah

Berdsarkan uraian di atas terdapat rumusan masalah yang dapat diambil

sebagai kajian dalam makalah ini, yang menjadi pokok permasalahan dalam

penulisan makalah ini adalah “Bagaimana Perbedaan antara Pertumbuhan

Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi”.

3

Page 4: Makala Hhh

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan Ekonomi

2.1.1 Definisi Pertumbuhan Ekonomi

Peningkatan kemampuan perekonomian di sebuah wilayah dalam

memproduksi barang dan jasa-jasa merupakan definisi pertumbuhan ekonomi

secara umum. Jika di kaji lebih mendalam pertumbuhan ekonomi dapat di artikan

salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan analisis tentang

pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara.

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekomian

akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode

tertentu. Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses

penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses

ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor

produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan

ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor

produksi juga akan meningkat.

Perlu diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi berbeda dengan

pembangunan ekonomi, kedua istilah ini mempunyai arti yang sedikit

berbeda. Keduanya memang menerangkan mengenai perkembangan

ekonomi yang berlaku. Tetapi biasanya, istilah ini digunakan dalam konteks

yang berbeda. Pertumbuhan selalu digunakan sebagai suatu ungkapan umum

yang menggambarkan tingkat perkembangan sesuatu negara, yang diukur

4

Page 5: Makala Hhh

melalui persentasi pertambahan pendapatan nasional riil. Istilah pembangunan

ekonomi biasanya dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara

berkembang.

Dengan kata lain dalam mengartikan istilah pembangunan ekonomi, ahli

ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan pendapatan

nasional riil, tetapi juga kepada modernisasi kegiatan ekonomi, misalnya

kepada usaha merombak sektor pertanian yang tradisional, masalah

mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah perataan pembagian

pendapatan (Sukirno, 2006:423).

2.1.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi

1. Teori Pertumbuhan Klasik

Teori ini dipelopori oleh Adam Smith, David Ricardo, Malthus, dan

John Stuart Mill. Menurut teori ini pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh

empat faktor, yaitu jumlah penduduk, jumlah barang modal, luas tanah dan

kekayaan alam serta teknologi yang digunakan. Mereka lebih menaruh

perhatiannya pada pengaruh pertambahan penduduk terhadap pertumbuhan

ekonomi. Mereka asumsikan luas tanah dan kekayaan alam serta teknologi

tidak mengalami perubahan.

Menurut teori ini, pada mulanya pertambahan penduduk akan

menyebabkan kenaikan pendapatan perkapita. Namun jika jumlah penduduk

terus bertambah maka hukum hasil lebih yang semakin berkurang akan

mempengaruhi fungsi produksi yaitu produksi marginal akan mengalami

penurunan, dan akan membawa pada keadaan pendapatan perkapita.

5

Page 6: Makala Hhh

2. Teori Pertumbuhan Neo-klasik

Teori pertumbuhan neo-klasik dikembangkan oleh Robert M. Solow

(1970) dan T.W. Swan (1956). Model Solow-Swan menggunakan unsur

pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi, dan besarnya

output yang saling berinteraksi. Perbedaan utama dengan model Harrod-Domar

adalah dimasukkannya unsur kemajuan teknologi dalam modelnya. Selain itu,

Solow-Swan menggunakan model fungsi produksi yang memungkinkan

adanya substitusi antara kapital (K) dan tenaga kerja (L).

Dengan demikian, syarat-syarat adanya pertumbuhan ekonomi yang

baik dalam model Solow-Swan kurang restriktif disebabkan kemungkinan

substitusi antara tenaga kerja dan modal. Hal ini berarti ada fleksibilitas dalam

rasio modal-output dan rasio modal-tenaga kerja.

Teori neo-klasik sebagai penerus dari teori klasik menganjurkan

agar kondisi selalu diarahkan untuk menuju pasar sempurna. Dalam

keadaan pasar sempurna, perekonomian bisa tumbuh maksimal. Sama

seperti dalam ekonomi model klasik, kebijakan yang perlu ditempuh adalah

meniadakan hambatan dalam perdagangan, termasuk perpindahan orang, barang,

dan modal. Harus dijamin kelancaran arus barang, modal, dan tenaga

kerja, dan perlunya penyebarluasan informasi pasar. Harus diusahakan

terciptanya prasarana perhubungan yang baik dan terjaminnya keamanan,

ketertiban, dan stabilitas politik. Analisis lanjutan dari paham neoklasik

menunjukkan bahwa untuk terciptanya suatu pertumbuhan yang mantap

(steady growth ), diperlukan suatu tingkat saving yang tinggi.

6

Page 7: Makala Hhh

3. Teori Schumpeter

Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha

dan mengatakan bahwa kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh jiwa usaha

(enterpreneurship) dalam masyarakat yang mampu melihat peluang dan berani

mengambil risiko membuka usaha baru, maupun memperluas usaha yang

telah ada. Dengan pembukaan usaha baru dan perluasan usaha, tersedia

lapangan kerja tambahan untuk menyerap angkatan kerja yang bertambah

setiap tahunnya.

Selanjutnya Schumpeter menyatakan bahwa jika tingkat kemajuan suatu

perekonomian semakin tinggi maka keinginan untuk melakukan inovasi

semakin berkurang, hal ini disebabkan oleh karena masyarakat telah merasa

mencukupi kebutuhannya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan

semakin lambat jalannya dan pada akhirnya tercapai tingkat keadaan tidak

berkembang (stationary state).

Namun keadaan tidak berkembang yang dimaksud di sini berbeda

dengan pandangan klasik. Dalam pandangan Schumpeter keadaan tidak

berkembang itu dicapai pada tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi. Sedangkan

dalam pandangan klasik, keadaan tidak berkembang terjadi pada waktu

perekonomian berada pada kondisi tingkat pendapatan masyarakat sangat

rendah.

4. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar

Teori ini dikembangkan hampir pada waktu yang bersamaan

oleh Roy F. Harrod (1984) di Inggris dan Evsey D. Domar (1957) di

7

Page 8: Makala Hhh

Amerika Serikat. Mereka menggunakan proses perhitungan yang berbeda

tetapi memberikan hasil yang sama, sehingga keduanya dianggap

mengemukakan ide yang sama dan disebut teori Harrod-Domar. Teori ini

melengkapi teori Keynes, dimana Keynes melihatnya dalam jangka pendek

(kondisi statis), sedangkan Harrod-Domar melihatnya dalam jangka panjang

(kondisi dinamis). Teori Harrod-Domar didasarkan pada asumsi :

a. Perkonomian bersifat tertutup.

b. Hasrat menabung (MPS = s) adalah konstan.

c. Proses produksi memiliki koefisien yang tetap (constant return to

scale).

d. Tingkat pertumbuhan angkatan kerja adalah konstan dan sama

dengan tingkat pertumbuhan penduduk.

Model ini menjelaskan dengan asumsi supaya perekonomian dapat

mencapai pertumbuhan yang kuat (steady growth) dalam jangka panjang.

Asumsi yang dimaksud di sini adalah kondisi dimana barang modal telah

mencapai kapasitas penuh, tabungan memiliki proposional yang ideal dengan

tingkat pendapatan nasional, rasio antara modal dengan produksi (Capital

Output Ratio/COR) tetap perekonomian terdiri dari dua sektor (Y = C + I).

Berdasarkan asumsi-asumsi khusus tersebut, Harrod-Domar membuat

analisis dan menyimpulkan bahwa pertumbuhan jangka panjang yang mantap

(seluruh kenaikan produksi dapat diserap oleh pasar hanya bisa tercapai apabila

terpenuhi syarat-syarat keseimbangan sebagai berikut.

8

Page 9: Makala Hhh

g = K = n

Dimana :

G = Growth (tingkat pertumbuhan output)K = Capital (tingkat pertumbuhan modal)N = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja

5. Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi

Teori ini dimunculkan oleh Prof. W.W. Rostow yang memberikan

lima tahap dalam pertumbuhan ekonomi. Analisis ini didasarkan pada

keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercapai sebagai akibat dari

timbulnya perubahan yang fundamental dalam corak kegiatan ekonomi, juga

dalam kehidupan politik dan hubungan sosial dalam suatu masyarakat dan

negara. Adapun kelima tahapan tersebut adalah:

Tahap Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)

Rostow mengartikan bahwa masyarakat tradisional sebagai suatu

masyarakat yang:

a. Cara-cara memproduksi yang relatif primitif dan sikap masyarakat

serta cara hidupnya yang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang

dicetuskan oleh cara pemikiran yang bukan rasional, tetapi oleh

kebiasaan yang telah berlaku secara turun-temurun. Tingkat

produksi yang dapat dicapai masih sangat terbatas, karena ilmu

pengetahuan dan teknologi modern belum ada atau belum digunakan

secara sistematis dan teratur.

b. Tingkat produksi perkapita dan tingkat produktivitas per pekerja

masih sangat terbatas. Oleh sebab itu sebagian besar dari sumber-

9

Page 10: Makala Hhh

sumber daya masyarakat digunakan untuk kegiatan dalam sektor

pertanian. Dalam sektor ini struktur sosialnya sangat bersifat

hierarkis, sehingga mobilitas secara vertikal dalam masyarakat sedikit

sekali.

c. Kegiatan politik dan pemerintahan terdapat di daerah-daerah

dipegang oleh tuan-tuan tanah yang berkuasa, dan kebijakan-kebijakan

pemerintah pusat selalu dipengaruhi oleh pandangan tuan-tuan tanah

di berbagai daerah tersebut.

Tahap Prasyarat Lepas Landas

Tahap ini adalah tahap sebagai suatu masa transisi pada saat

masyarakat mempersiapkan dirinya ataupun dipersiapkan dari luar

untuk mencapai pertumbuhan yang mempunyai kekuatan untuk

terus berkembang (self-sustain growth). Pada tahap ini dan

sesudahnya pertumbuhan ekonomi akan berlaku secara otomatis.

Tahap prasyarat lepas landas ini dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Tahap prasyarat untuk lepas landas yang dicapai oleh negara-

negara Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Afrika yang dilakukan

dengan merubah struktur masyarakat tradisional yang sudah ada.

b. Rostow bom free, yaitu prasyarat lepas landas yang dicapai Amerika

Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru, dengan tanpa harus

merombak sistem masyarakat yang tradisional, karena masyarakat

negara - negara itu terdiri dari emigran yang telah mempunyai sifat-

sifat yang diperlukan oleh masyarakat.

10

Page 11: Makala Hhh

Tahap Lepas Landas (Take Off)

Adalah suatu tahap interval dimana tahap masyarakat tradisional dan

tahap prasyarat untuk lepas landas telah dilewati. Pada periode ini,

beberapa penghalang pertumbuhan dihilangkan dan kekuatan-kekuatan

yang menimbulkan kemajuan ekonomi diperluas dan dikembangkan,

serta mendominasi masyarakat sehingga menyebabkan efektivitas

investasi dan meningkatnya tabungan masyarak. Ciri-ciri tahap lepas

landas yaitu:

a. Adanya kenaikan dalam penanaman modal investasi (yang

produktif, dari 5% atau kurang, menjadi 10% dari Produk Nasional

Neto). NNP=GNP-D (penyusutan).

b. Adanya perkembangan beberapa sektor industri dengan laju

perkembangan yang tinggi.

Tahap Gerakaan ke Arah Kedewasaan (The Drive of

Maturity)

Gerakan ke arah kedewasaan diartikan sebagai suatu periode ketika

masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern dalam

mengolah sebagian besar faktor-faktor produksi dan kekayaan alamnya.

Ciri-ciri gerakan ke arah kedewasaan adalah:

a. Kematangan teknologi, dimana struktur keahlian tenaga kerja

mengalami perubahan.

b. Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan.

c. Masyarakat secara keseluruhan merasa bosan dengan keajaiban

yang diciptakan oleh industrialisasi.

11

Page 12: Makala Hhh

2.1.3 Konsep Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi bisa didefinisikan sebagai penjelasan

mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output perkapita dalam

jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut

sehingga terjadi proses pertumbuhan.

Kinerja perekonomian Indonesia dapat dilihat dari angka pertumbuhan

ekonomi yang diukur oleh laju pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB) yang

selama periode 1969-1981 mencapai tingkat rata-rata 7,7% setahun. Tetapi mulai

tahun 1982 pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan kecenderungan

menurun menjadi rata-rata 4% per tahun (Yuliadi, 2009). Pertumbuhan ekonomi

dapat diketahui dengan membandingan PDRB pada satu tahun tertentu (PDRBt)

dengan PDRB sebelumnya (PDRB t-1)Laju.

Pertumbuhan Ekonomi ( ∆Y )=PDRBt−PDRBt−1PDRBt−1

x100 %

Ekonomi telah lama memandang beberapa faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi, yaitu :

a. Tanah dan Kekayaan Alam Lain

Kekayaan alam akan mempermudah usaha untuk membangun

perekonomian suatu negara, terutama pada masa-masa permulaan dari

proses pertumbuhan ekonomi. Di dalam setiap negara di mana

pertumbuhan ekonomi baru bermula terdapat banyak hambatan untuk

mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi di luar sektor primer yaitu

sektor di mana kekayaan alam terdapat kekurangan modal, kekurangan

tenaga ahli dan kekurangan pengetahuan para pengusaha untuk

12

Page 13: Makala Hhh

mengembangkan kegiatan ekonomi modern di satu pihak, dan terbatasnya

pasar bagi berbagai jenis barang kegiatan ekonomi di lain pihak, sehingga

membatasi kemungkinan untuk mengembangkan berbagai jenis kegiatan

ekonomi.

b. Jumlah Mutu Penduduk dan Tenaga Kerja

Penduduk yang bertambah dapat menjadi pendorong maupun penghambat

pertumbuhan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar

jumlah tenaga kerja dan penambahan tersebut akan memungkinkan negara

tersebut menambah produksi. Selain itu pula perkembangan penduduk

dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perluasan pasar yang

diakibatkannya. Besarnya luas pasar tergantung pada pendapatan dan

jumlah penduduk. Akibat buruk pertambahan penduduk pada pertumbuhan

ekonomi dapat terjadi ketika jumlah penduduk tidak sebanding dengan

faktor-faktor produksi lain yang tersedia. Ini berarti penambahan

penggunaan tenaga kerja tidak akan menimbulkan pertambahan dalam

tingkat produksi ataupun kalau bertambah, pertambahan tersebut akan

lambat sekali dan tidak mengimbangi pertambahan jumlah penduduk.

c. Barang-barang modal dan tingkat ekonomi

Barang-barang modal penting artinya dalam mempertinggi efisiensi

pertumbuhan ekonomi, barang-barang modal yang telah bertambah

jumlahnya dan teknologi yang bertambah modern memegang peranan

yang penting sekali dalam mewujudkan kemajuan ekonomi. Apabila

barang-barang modal saja yang bertambah, sedangkan tingkat teknologi

13

Page 14: Makala Hhh

tidak mengalami perkembangan maka kemajuan yang akan dicapai akan

jauh lebih rendah.

d. Sistem sosial dan sikap masyarakat

Sikap masyarakat dapat menentukan sampai dimana pertumbuhan

ekonomi dapat tercapai. Di sebagian masyarakat terdapat sikap masyarakat

yang dapat memberikan dorongan yang besar pada pertumbuhan ekonomi,

di antaranya sikap hemat untuk mengumpulkan lebih besar uang untuk

investasi, sikap kerja keras dan kegiatan-kegiatan mengembangkan usaha,

dan sikap yang selalu menambah pendapatan dan keuntungan. Di sisi lain

sikap masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat yang

tradisional dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara-cara

produksi yang modern dan produktivitasnya tinggi. Oleh karenanya

pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipercepat.

e. Luas pasar sebagai sumber pertumbuhan

Apabila luas pasar terbatas, tidak ada dorongan kepada para pengusaha

untuk menggunakan teknologi modern yang tingkat produktivitasnya

tinggi. Karena produktivitasnya rendah maka pendapatan para pekerja

tetap rendah, dan ini selanjutnya membatasi pasar.

2.2 Pembangunan Ekonomi

2.2.1 Definisi Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi terdiri dari dua kata yaitu pembangunan dan

ekonomi. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pembangunan adalah hasil

14

Page 15: Makala Hhh

pekerjaan membangun, sedangkan ekonomi adalah suatu ilmu yang berhubungan

dengan pengolahan barang industri, pertanian dan perdagangan (Badudu, 2001).

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan

per kapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang

(Sukirno, 1996 dalam Saerofi, 2005).

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pembangunan

ekonomi berarti adanya suatu proses pembangunan yang terjadi terus menerus

yang bersifat menambah dan memperbaiki segala sesuatu menjadi lebih baik lagi.

Adanya proses pembangunan itu diharapkan adanya kenaikan pendapatan riil

masyarakat berlangsung untuk jangka panjang.

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

terjadi terus menerus yang bersifat dinamis. Apapun yang dilakukan hakikat dari

proses dan sifat pembangunan itu mencerminkan adanya terobosan yang baru, jadi

bukan merupakan gambaran ekonomi suatu saat saja. Pembangunan ekonomi

berkaitan pula dengan pendapatan perkapita riil, di sini ada dua aspek penting

yang saling berkaitan yaitu pendapatan total atau yang lebih banyak dikenal

dengan pendapatan nasional dan jumlah penduduk. Pendapatan perkapita berarti

pendapatan total dibagi dengan jumlah penduduk.

Secara umum permasalahan pokok pembangunan di Indonesia dalam

konteks penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) tahun 2004-2009 adalah (Yuliadi, 2009):

a. Tingginya jumlah pengangguran dan penduduk miskin.

b. Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).

15

Page 16: Makala Hhh

c. Kesenjangan pembangunan antar kelompok, wilayah dan daerah di

Indonesia.

d. Menurunnya kualitas sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup.

e. Rendahnya penegakkan hukum dan keadilan.

f. Tingginya angka kejahatan dan masih adanya potensi konflik

horisontal.

g. Ancaman separatisme dan rendahnya kemampuan Hankam.

h. Kelembagaan demokrasi yang masih lemah.

2.2.2 Konsep Pembangunan Ekonomi

Indonesia sebagai negara yang kaya dengan SDA namun memiliki

keterbatasan dalam kualitas SDM perlu merumuskan strategi kebijakan untuk

dapat mewujudkan tiga tujuan pembangunan nasional (triple bottom line) secara

simultan yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan,

pemerataan kesejahteraan kepada seluruh rakyat secara adil, dan terpeliharanya

kelestarian lingkungan dan SDA. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan

nasional tersebut perlu dirumuskan kebijakan-kebijakan pembangunan yang

mencakup (Yuliadi, 2009):

a. Peningkatan produktivitas dan efisiensi ekonomi secara berkelanjutan

melalui penggunaan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk

menghasilkan produk yang kompetitif.

b. Implementasi tata ruang wilayah secara konsisten untuk mengembangkan

sektor pertanian dan perkebunan untuk mendukung ketahanan pangan

nasional.

16

Page 17: Makala Hhh

c. Program diversifikasi pangan nasional melalui pengembangan pangan non

beras untuk meningkatkan alternatif pangan rakyat menuju swasembada

pangan.

d. Pengembangan industri manufaktur yang mengandung nilai tambah (value

added) yang tinggi sekaligus dapat menyerap tenaga kerja serta

mendorong kegiatan ekonomi terkait.

e. Pengembangan industri pendukung untuk memperkuat struktur industri

nasional yang kokoh dan stabil bagi pengembangan sektor-sektor ekonomi

terkait.

f. Peningkatan kualitas SDM melalui penguasaan dan penerapan Iptek dalam

kegiatan bisnis dan ekonomi.

g. Adanya dukungan politik (political will) dari semua unsur pemerintah

yang terkait untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan

kegiatan ekonomi.

Meningkatkan etos kerja baik pada pengusaha maupun pekerja untuk

menciptakan iklim kerja yang kondusif serta secara semultan mencegah dan

memerangi setiap praktek yang dapat merusak sistem ekonomi seperti KKN,

illegal logging, dan sebagainya Pembangunan ekonomi dipandang sebagai proses

multidimensional yang mencakup segala aspek dan kebijaksanaan yang

komprehensif baik ekonomi maupun non-ekonomi. Oleh sebab itu, sasaran

pembangunan yang minimal adalah:

17

Page 18: Makala Hhh

a. Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian atau pemerataan

bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup seperti perumahan,

kesehatan dan lingkungan.

b. Mengangkat taraf hidup termasuk menambah dan mempertinggi

pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik,

dan perhatian yang lebih besar tehadap nilai-nilai budaya. manusiawi,

yang semata-mata bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materi, akan

tetapi untuk meningkatkan kesadaran akan harga diri baik individu

maupun nasional.

c. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu

dan nasional dengan cara membebaskan mereka dari sikap budak dan

ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan negara lain,

tetapi dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan.

Ada empat model pembangunan yaitu model pembangunan ekonomi yang

berorientasi pada pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, penghapusan

kemiskinan dan model pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan

kebutuhan dasaR. Berdasar atas model pembangunan tersebut, semua itu

bertujuan pada perbaikan kualitas hidup, peningkatan barang-barang dan jasa,

penciptaan lapangan kerja baru dengan upah yang layak, dengan harapan

tercapainya tingkat hidup minimal untuk semua rumah tangga yang kemudian

sampai batas maksimal.

18

Page 19: Makala Hhh

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Pembangunan

Ekonomi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi suatu Negara pada hakikatnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

Faktor ekonomi dan faktor nonekonomi

a. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi mencakup sumber-sumber ekonomi dalam arti luas

1. Sumber Daya Alam (Natural Resources) Sumber daya alam mliputi

tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca,

hasil hutan, tambang dan hasil laut.

2. Sumber Daya Manusia (Human Resources)

Sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan pembangunan

melalui jumlah penduduk dan kualitas penduduk. Jumlah pendudukan

yang besar merupakan pasar potensial untuk memesarkan hasil-hasil

produksi dan kualitas penduduk tinggi memungkinkan tingginya

produktivitas.

3. Sumber Daya Modal (Capital Resources)

Dengan memiliki modal, s umber-sumber ekonomi yang potensial dapat

diubah menjadi sumber daya ekonomi riil. Pembentukan modal dan

investasi ditunjukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber

daya modal berupa barang-barang modal sangat peenting bagi

perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-

19

Page 20: Makala Hhh

barang modal selain memperlancar proses pmbangunan juga

meningkatkan produktivitas.

4. Keahlian (Expertise) atau Kewirausahaan (Entrepreneur) dan teknologi

Faktor keempat ini merupakan faktor yang paling menentukan

dibandingkan dengan tiga faktor di atas. Dengan memiliki entrepreneur

yang memiliki kemampuan mengkoordinasi faktor produksi,

pengetahuan dan teknologi serta mngkombinasikan faktor-faktor

produksi sangat membantu usaha peningkatan produksi. Pengusaan

teknologi mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

sebab dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diciptakan cara-

cara baru dalam melipatgandakan hasil produksi.

b. Faktor Non - ekonomi

1. kondisi social kultur atau social budaya yang hidup di masyarakat;

2. keadaan politik

3. sistem yang berkembang dan berlaku.

4. Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Ekonomi.

- Pendapatan Nasional

Tingkat pendapata nasional yang tinggi menandakan kapasitas produksi

nasional yang tinggi. Hal ini berarti jumlah barang dan jasa yang

dihasilkan besar dan tingkat kesempatan kerja tinggi. Dengan demikian

pembangunan ekonomi dapat dianggap berhasil.

20

Page 21: Makala Hhh

- Pendapatan Per Kapita

Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat juga diukur dengan

pendapatan per kapita. Tinggirendahnya pendapatan per kapita dapat

menggambarkan sejauh mana kemampuan penduduk untuk

mengkonsumsi barang-barang hasil produksi. Pendapatan per kapita

memberikan eetunjuk mengenai kemampuan yang dicapai oleh sebuah

Negara dalam memenuhi kebutuhan warganya.

- Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan yang merata juga merupakan ukuran yang penting,

jika hanya sebagian kecil penduduk yang berpenghasilan tinggi,

sedangkan yang lainnya berpendapatan rendah, keberhasilan

pembangunan belumlah sempurna. Distribusi pendapatan yang timpang

atau tidak merata juga tidak bermanfaat bila ditinjau dari kemungkinan

investasi karena penduduk berpenghasilan tinggi biasanya konsumtif.

- Peranan Sektor Industri dan Jasa

Pada umumnya semakin besar kontribusi sector industri dan jasa, maka

akan semakin maju suatu Negara. Atas dasar hal tersebut dapat dikatakan

bahwa besarnya proporsi kontribusi sector industri dan jasa merupakan

salah satu indikasi yang penting bagi tingkat kemajuan ekonomi.

- Kesempatan Kerja

Apabila suatu Negara mampu mempertahankan tingkat kesempatan kerja

yang tinggi (full employment) berarti masyarakat mampu mempercepat

laju perkembangan ekonominya. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya

21

Page 22: Makala Hhh

investasi, meningkatnya lapangan kerja baru, dan berkurangnya

pengangguran.

- Stabilitas Ekonomi

Tingkat perekonomian yang stabil meliputi stabilitas tingkat pendapatan

dan kesempatan kerja serta tingkat harga mempengaruhi pasar produk

dalam negeri. Suatu Negara dikatakan berhasil di dalam perkembangan

ekonominya apabila mampu menjaga stabilitas ekonominya.

- Neraca Pembayaran Luar Negeri

Pada umumnya setiap Negara menginginkan agar neraca pembayaran

seimbang sebab jika neraca pembayaran mengalami deficit berpengaruh

terhadap kredibilitas Negara tersebut. Apabila Negara pembayaran

mengalami surplus. Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi

seimbang karena berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi Negara

tersebut.

2.4 Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang dan Negara

Maju

1. Perkembangan Perhatian terhadap Masalah Pembangunan Ekonomi

Perhatian terhadap pembangunan ekonomi dibedakan menjadi dua yaitu

masa sebelum Perang Dunia Kedua (PD II) dan masa setelah PD II. Pada

masa sebelum Perang Dunia Kedua perhatian terhadap pembangunan

ekonomi karena beberapa sebab berikut :

a. Negara sedang berkembang pada umumnya masih sebagai Negara jajahan

22

Page 23: Makala Hhh

b. Pemimpin Negara sedang berkembang lebih mencurahkan perhatiannya

untuk memperoleh kemerdekaan

c. Masalah pembangunan ekonomi belum merupakan bahasan yang populer

karena Negara penjajah lebih banyak mencurahkan perhatiannya di Negara

sendiri

Gambaran di atas berubah sejalan dengan usianya Perang Dunia II.

Berkambangnya perhatian terhadap pembangunan ekonomi terutama disebabkan

oleh beberapa hal ;

a. Keinginan Negara sedang berkembang untuk sejahtera

Hal ini ditandai oleh keinginan dan kesadaran untuk mengisi kemerdekaan

politik dengan kemajuan dan kemakmuran ekonomi. Negara berkembang

bukan saja sebagai Negara yang miskin, tetapi juga memiliki penduduk

yang banyak dan padat.

b. Keinginan dan inisiatif yang tumbuh dari Negara-negara maju karena alas

an politik, alas an kemanusian, alas an ekonomi dan alas an kerja sama.

2. Masalah Pembangunan di Negara sedang Berkembang (NSB)

Dalam melaksanakan pembangunan, Negara sedang berkembang

dihadapkan kepada berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai

berikut ;

a. Kurangnya modal dan rendahnya kualitas penduduk

Kebijakan untuk mengatasi masalah ini adalh upaya pengembangan

sumber daya manusia

23

Page 24: Makala Hhh

termasuk di dalamnya adalah menumbuhkembangkan jiwa entrepreneur

dan upaya-upaya pembentukan modal.

b. Kepincangan dalam tingkat pertumbuhan antara berbagai sector ekonomi

Di Negara sedang berkembang terdapat sector ekonomi yang tumbuh

dengan pesat, namun di sisi lain ada juga yang masih tertinggal. Kebijakan

untuk mengatasi masalah ini adalah upaya untuk mengembangkan

berbagai sector kegiatan yang semakin luas.

c. Kepincangan dalam distribusi pendapatan

Kepincangan terjadi dalam pembagian pendapatan antar penduduk, antar

daerah, dan antar kota dan desa. Untuk mengatasinya perlu kebijakan dan

upaya menciptakan pembagian pendapatan yang lebih merata antar-daerah

dan antar-golongan dalam masyarakat.

d. Kelemahan kelembagaan masyarakat, sifat dan kebiasaan hidup

3. Ciri dan Pola Pembangunan Negara Sedang Berkembang

Istilah Negara sedang berkembang (developing countries) pada dasarnya

timbul sebagai konsekuensi penggolongan Negara berdasarkan tingkat

kesejahteraan. Negara sedang berkembang juga merupakan sebutan untuk Negara

yang ekonominya masih terbelakang. Istilah lain yang mengandung makna yang

sama, adalah backward nation, under developed country, Negara dunia ketiga,

dan Negara selatan-selatan.

Pada umumnya negara sedang berkembang mmiliki cirri-ciri sebagai

produsen barang-barang primer, mempunyai masalah tekanan penduduk yang

serius, sumber alam pada umumnya belum banyak diolah, penduduk yang masih

24

Page 25: Makala Hhh

terbelakang, kekurangan modal dan berorientasi pada pandangan luar negeri.

Dalam membangun, Negara sedang berkembang memiliki dua pola, pertam,

masalah dan prioritas. Masalah yang dihadapi adalah usaha meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan prioritasnya bagaimana mengentaskan kemiskinan.

Kedua, mngutamakan pembangunan ekonomi. Sasaran utama pembangunan

adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembalikan harga diri

masyarakat. Dalam melaksanakan pembangunan pada umunya secara bertahap

sesuai dengan prioritas-prioritas yang menjadi titik berat setiap tahapan dalam

upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengubah struktur ekonomi dari

ekonomi agraris menuju ekonomi industri sesuai dengan kemampuan dan kondisi

masing-masing Negara.

4. Pembangunan Ekonomi Negara Maju

Negara maju adalah Negara industri yang pendapatan per kapitanya tinggi

( tingkat keakmuran tinggi), pembangunan ekonomi di Negara maju dapat

diartikan usaha untuk mempertahankan kemamuran yang telah dicapai. Negara

maju memiliki ciri-ciri tingkat kehidupan tinggi, memiliki sumber daya manusia

yang berkualitas tinggi, melaksanakan industri pada modal, melaksanakan

produksi berteknolodi tinggi, berstruktur ekonomi industri, berorientasi pada

perdagangan internasional, mengusahakan terjadinya perluasan pasar serta

produsen barang-barang sekunder dan tersier.

Karakteristik umum Negara maju yang sekaligus sebagai faktor pendorong

untuk pembangunan ekonomi, yaitu memiliki modal yang besar, tingkat investasi

tinggi, tingkat produktivitas yang tinggi, sebagian produksi tersier (produksi jasa),

25

Page 26: Makala Hhh

menguasai teknologi tinggi, kegiatan produksinya padat modal, banyak memliki

tenaga ahli serta mobilitas penduduknya tinggi.Secara garis besar pola

pembangunan di Negara maju mencakup dua hal, yaitu pola pembangunan

industri padat modal dan berteknologi tinggi serta pola perdagangan dan perluasan

pasar.

5. Sumber Pembiayaan Pembangunan

Proses pembentukan modal dalam pembangunan ekonomi merupakan

sesuatu hal yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan pandangan Harrod

Dommar yang menganggap bahwa pembentkan modal merupakan kunci bagi

pertumbuhan ekonomi. Sumber dana untuk pembangunan dibedakan menjadi dua

sumber, yaitu sumber dana dalam negeri dan sumber dana luar negeri. Sumber

pembiayaan dari dalam negeri adalah sebagai berikut :

a. Tabungan sukarela Masyarakat.

Tabungan sekurela masyarakat adalah bagian dari pendapatan yang

diterima masyarakat yang dengan sukarela tidak digunakan untuk konsumsi.

Tujuan nya bermacam-macam, misalnya sekadar untuk disimpan (hourding),

ditabung di lembaga keuangan, dipinjamkan pada anggota masyarakat ang lain

serta untuk penanaman modal yang produktif dan yang tidak produktif (membeli

tanah, membeli valas). Tabungan memberikan kontribusi kepada kegiatan

pembangunan apabila digunakan untuk penanaman modal yang produktif serta

ditabung di lembaga keuangan dan dialirkan kpada pemakaian modal untuk

penanaman modal produktif.

26

Page 27: Makala Hhh

b. Tabungan Pemerintah

Tabungan pemerintah adalah keseluruhan pndapatan pemerintah ( dari

pajak dan pendapatan lain) dikurangi dengan pengeluaran rutin. Untuk

meningkatkan tabungan pemerintah terdapat dua cara. Pertama mencari

sumber-sumber penerimaan pajakbaru, dan kedua memperbaiki administrasi

pungutan pajak.

c. Tabungan Paksa

Tabungan paksa ini didasari oleh anggaran yang dfisit. Untuk

menanggulangi deficit anggaran pemerintah melakukan pinjaman ke masyarakat,

badan-badan keuangan di luar bank komersial (perusahaan asuransi, pasar modal,

dan sebagainya), bank komersial dan bank sentral serta dengan mencetak uang

baru. Hal ini bias berakibat naiknya angka inflasi. Oleh karena itu, pengerahan

dana pembangunan yang demikian dinamakan sebagai tabungan paksa (forced

saving).

d. Hasil dari Perdagangan Luar Negeri

Hasil dari perdagangan luar negeri akan diperoleh bila penerimaan lebih

besar dari pengeluaran. Artinya, jumlah ekspor harus lebih besar dibandingkan

jumlah impor.

2.5 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Nasional

Setiap Negara pada umumnya dihadapkan pada masalah bagaimana

mningkatkan kemakmuran rakyat. Masalah tersebut dapat diatasi dengan

melaksanakan pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan proses

multidimensi yang menyebabkan terjadinya perubahan

27

Page 28: Makala Hhh

menujuperbaikan struktur social, sikap mental dan lembag nasional.

Pembangunan yang dilaksanakan di indonesia seperti yang diamanatkan GBHN

199-2004 tertuang pada visi dan misi GBHN, visi GBHN 1999-2004 merupakan

tujuan pembangunan nasional yang ingin dicapai, sedangkan untuk mewujudkan

visi bangsa Indonesia di masa depan, GBHN 1999-2004 menetapkan misi GBHN

1999-2004 yang merupakan sasaran pembangunan nasional. Visi atau sasaran

pembangunan nasional adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya pengamalan Pancasila secara konsisten dalam segala aspek

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Terwujudnya penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Terwujudnya pengamalan ajaran agama dalam kehidupansehari-hari untuk

mewujudkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa dalam kehidupan dan mantapnya persaudaraan umat.

4. Terwujudnya kondisi aman, damai, tertib, dan ketentraman masyarakat.

5. Terwujudnya sistem hokum nasional yang menjamin tegaknya supremasi

hokum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.

6. Terwujudnya kehidupan social budaya yang berkepribadian, dinamis,

kreatif, dan berdaya than terhadap pengaruh globalisasi.

7. Terlaksananya pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi

nasional, terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi dengan

mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada

28

Page 29: Makala Hhh

mekanisme pasar produktif, mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan

lingkungan dan berkelanjutan.

8. Terwujudnya otonomi darah dalam rangka pembangunan daerah dan

pemerataan pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan Rpublik

Indonesia (NKRI)

9. Terwujudnya kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya

kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta mmberi perhatian

utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan,

kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja.

10. Terwujudnya aparatur Negara yang berfungsi melayani masyarakat,

professional, berdayaguna, produktif, transparan, dan bebas dari korupsi,

kolusi, dan nepotisme.

11. Terwujudnya sistem dan iklim nasional yang demokratis dan bermutu

guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, ivovatif, berwawasan

kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggung jawab,

berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.

12. Terwujudnya politk luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan

proaktif, bagi kepentingan nasional dalam mengahdapi perkembangan

global.

29

Page 30: Makala Hhh

2.6 Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi

Dampak Positif Pembangunan Ekonomi

1. Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian

akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses

pertumbuhan ekonomi.

2. Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan

pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan

mengurangi pengangguran.

3. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi

secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.

4. Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan

struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur

ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh

negara akan semakin beragam dan dinamis.

5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga

dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan

berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi

1. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik

mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.

2. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.

30

Page 31: Makala Hhh

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan

ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan

ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses

pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah

proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam

bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami

pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut.

Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan

ekonomi.

Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya

lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan

tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih

bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat

perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai

sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.

Terdapat perbedaan dalam istilah perkembangan ekonomi dan

pertumbuhan ekonomi. Perkembangan ekonomi merupakan perubahan spontan

dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang senantiasa mengubah dan

mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya, sedangkan pertumbuhan

31

Page 32: Makala Hhh

ekonomi adalah perubahan jangka panjang secara perlahan dan mantap yang

terjadi melalui kenaikan tabungan dan penduduk.

- Pertumbuhan ekonomi

1. Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang.

2. Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.

3. Tidak memperhatikan pertambahan penduduk

4. Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

5. Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi

6. Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih

- Pembangunan Ekonomi

1. Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan

termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.

2. Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan

pembangunan dan hasil-hasilnya.

3. Memperhatikan pertambahan penduduk.

4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat.

5. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.

6. Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi

perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.

32