32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Protista (“yang paling pertama”) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup yang di kemukakan oleh Aristoteles “Makhluk hidup berasal dari benda mati”. Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni.Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan(alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold). Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, protista digolongkan menjadi protista autotrof dan protista heterotrof. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori: 1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga 2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya:Protozoa3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sarimakanannya. Contoh: jamur Protista mirip Tumbuhan disebut juga alga atau ganggang .Alga merupakan kelompok organisme yang

Makalah Alga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biologi

Citation preview

Page 1: Makalah Alga

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protista (“yang paling pertama”) berasal dari teori asal-usul makhluk

hidup yang di kemukakan oleh Aristoteles “Makhluk hidup berasal dari benda

mati”. Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau

berkoloni.Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa),

protista mirip tumbuhan(alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold).

Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, protista digolongkan menjadi protista

autotrof dan protista heterotrof.

Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam

tiga kategori:

1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga

mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga

2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran

sel. Contohnya:Protozoa3. Protista saprofit dan parasit, mencerna

makanan di luar sel dan menyerap sari-sarimakanannya. Contoh:

jamur 

Protista mirip Tumbuhan disebut juga alga atau ganggang .Alga

merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun

komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh

Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp)

serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp). Alga

ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Tubuhseperti ini dinamakan talus.

Itulah sebabnya alga tidak dapat digolongkan sebagai tumbuhan (plantae). Di

dalam sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung

zatwarna (pigmen). Plastida yang terdapat pada alga terutama kloroplas

mengandung pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis.

Sehingga alga bersifat autrotof karena dapat menyusun sendiri makanannya

berupa zat organik dan zat-zat anorganik.

Page 2: Makalah Alga

Dalam makalah ini akan membahas tentang protista mirip tumbuhan yang

mencangkup ciri-ciri umum, klasifikasi , serta peran postif dan negatif dalam

kehidupan manusia dari Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/ Alga).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana diskripsi dari protista mirip tumbuhan?

2. Bagaimana klasifikasi protista mirip tumbuhan?

3. Bagaimana peran protista mirip tumbuhan?

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dapat menjelaskan bagaimana diskripsi dari protista mirip tumbuhan

2. Dapat menjelaskan bagaimana klasifikasi protista mirip tumbuhan

3. Dapat menjelaskan bagaimana peran protista mirip tumbuhan

Page 3: Makalah Alga

BAB II

PEMBAHASAN

Para ahli biologi awalnya mendeskripsikan protista adalah seluruh hewan-

hewan eukariotik bersel tunggal (Protozoa). Perkembangan selanjutnya Whitaker,

1969 memasukkan alga/ Ganggang dan jamur lendir dan jamur air ke dalam

protista sehingga protista memilki cakupan pembahasan yang cukup luas meliputi

eukariotik bersel satu (uniseluler) sampai organisme eukariotik bersel banyak

(multiseluler) dengan bentuk sederhana.Alga masuk dalam kingdom protista,

karena mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak

berdiferensiasi membentuk jaringan khusus. Alga disebut protista mirip tumbuhan

dikarenankan memiliki pigmen warna yang memungkinkan untuk terjadinya

fotosintesis.

Ciri-ciri umum protista mirip tumbuhan:

1. Merupakan organisme eukariotik, yaitu organisme yang memiliki

membran inti.

2. Ada yang uniseluler (terdiri dari satu sel) dan ada yang multiseluler (terdiri

dari beberapa sel).

Alga memiliki bentuk yang bermacam macam, diantaranya:

soliter (contoh Chlorococcus sp),

koloni (Volvox sp),

benang atau filamen (contoh Spyrogyra sp)

bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema

sp)

3. Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof.

Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti:

a. fikosianin (warna biru),

b. fikoeritrin (warna merah),

c. fikosantin (warna coklat),

d. xantofil (warna kuning)

e. karotena (warna keemasan-orange ).

Page 4: Makalah Alga

f. Klorofil (warna hijau)

g. Phycoerythrin ( merah)

4. Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan

daunsejati.

Tubuhnya berupa thalus, maka sering juga di klasifikasikan dalam

kelompok Thallophyta bukan Kormophyta itulah sebabnya alga tidak

dapat digolongkan sebagai tumbuhan (Plantae)

5. Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan,

pembentukan spora) maupun seksual (dengan anisogami dan isogami).

a. Dengan pembelahan biner yaitu sel induk ganggang membleah

menjadi dua bagian yang sama kemudian tumbuh menjadi

ganggang baru.

b. Dengan fragmentasi yaitu filamen atau talus yang putus dapat

tumbuh menjadi ganggang baru.

c. Dengan pembentukan spora yaitu dengan cara pembelahan dinding

sel induk kemudian spora akan keluar setelah dinding sel induk

pecah dan kemudian tumbuh menjadi ganggang baru yang haploid.

d. isogami  terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan 

mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan.

e. anisogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin

betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah

dibedakan.

6. Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab.

 Ada yang menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik),

menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh

hewan (epizoik).        

       

Page 5: Makalah Alga

Klasifikasi Protista Mirip Tumbuhan

Berdasarkan macam klorofil dan pigmen lain yang dominan, alga dibagi menjadi:

1 Chlorophyta (Alga Hijau)

Chlorophyta (Yunani, chloros = hijau) adalah ganggang yang berwarna hijau

karena memiliki pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, serta pigmen tambahan

karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning). Klorofil b adalah jenis klorofil

yang terdapat pada tumbuhan dan tidak dimiliki oleh ganggang lain, kecuali

Chlorophyta dan Euglenophyta. Chlorophyta memiliki dinding sel dan selulosa.

Cadangan makanannya disimpan dalam bentuk amilum, protein, dan minyak

Ganggang hijau yang umum di daerah di mana cahaya berlimpah, seperti air dan

pasang dangkal kolam renang. Alga hijau kurang umum di laut daripada ganggang

coklat dan merah.

Sebagian besar Chlorophyta hidup secara fotoautotrof di air tawar, beberapa jenis

lainnya hidup di laut sebagai fitoplankton. Ada pula yang hidup di tanah yang

lembap, tembok basah, di salju, atau menempel di tubuh tumbuhan atau hewan.

Namun, ada pula yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme

eukariotik lainnya. Contoh Chlorophyta yang bersimbiosis dengan jamur

membentuk lichen (lumut kerak), yaitu Trebouxia dan Pseudotrebouxia.

Chlorophyta ada yang uniseluler soliter atau berkoloni dan multiseluler.

Chlorophyta uniseluler yang memiliki flagela dapat bergerak aktif (motil).

Chlorophyta multiseluler berbentuk benang, lembaran, atau seperti tumbuhan

tingkat tinggi

Chlorophyta bereproduksi secara aseksual atau seksual. Reproduksi secara

aseksual dengan membelah diri menghasilkan zoospora, dan fragmentasi,

sedangkan reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan peleburan gamet

jantan dengan gamet betina.

Ciri-Ciri Chlorophyta

a. Ada yang bersel satu, bersel banyak,

b. berkoloni,

c. berbentuk benang, dan lembaran.

d. Selnya eukaryot.

Page 6: Makalah Alga

e. Punya klorofil a dan b, dan pigmen tambahan karoten.

f. Cara hidup bebas, sebagai epifit atau fitoplankton. 

g. Reproduksi aseksual dengan pembelahan sel (bersel tunggal),

fragmentasi (koloni dan filamen), pembentukan zoospora (sel

berflagel dua), aplanospora (spora yang tidak bergerak), dan

autospora (aplanospora yang mirip dengan sel induk).

h. Reproduksi seksual dengan isogami (peleburan dua gamet yang

bentuk dan ukurannya sama), anisogami (peleburan dua gamet,

yaitu yang ukurannya tidak sama) dan oogami (peleburan

dua gamet, yaitu sperma dan sel telur).

Klasifikasi Chlorophyta

Berdasarkan dapat tidaknya bergerak, Chlorophyta digolongkan

menjadi beberapa genus, yaitu:

a. Alga hijau bersel satu tidak bergerak

Contoh: Chlorococcum (bulat, punya pirenoid), Chlorella (bulat, kloroplas

berbentuk mangkuk, punya pirenoid sebagai sumber protein sel tunggal).

b. Alga hijau bersel satu dapat bergerak

Contoh: Chlamydomonas

c. Alga hijau berkoloni tidak bergerak

Contoh: Hydrodictyon (koloni berbentuk jala inti, dan pirenoid banyak).

d. Alga hijau berbentuk koloni bergerak

Contoh: Volvox (koloni bulat, berisi beribu-ribu sel).

Berdasarkan bentuk, Chlorophyta digolongkan menjadi beberapa

genus, yaitu:

a. Alga hijau berbentuk benang (filamen)

Contoh: Spirogyra (benang tidak bercabang, inti tunggal, kloroplas berbentuk

pita tersusun spiral, pirenoid banyak) dan Oedogonium (filamen tidak

bercabang, kloroplas berbentuk jala, pirenoid banyak, inti satu besar).

b. Alga hijau berbentuk thalus

Page 7: Makalah Alga

Contoh: Ulva lactua (selada laut), bentuk lembaran seperti daun.

Terdapat sekitar 7.000 spesies Chlorophyta yang sudah diidentifikasi, antara lain

sebagai berikut.

Chlamydomonas nivalis, hidup soliter di air tawar, uniseluler, dan

memiliki dua flagela. Kloroplas Chlamydomonas nivalis berbentuk seperti

magkok, serta memiliki bintik mata dan pirenoid. Chlamydomonas nivalis

bereproduksi aseksual dengan zoospora, dan reproduksi seksual dengan

singami.

Chlorella, uniseluler, sel berbentuk seperti bola-bola kecil, kloroplas

berbentuk seperti mangkok, dan hidup di air tawar. Dinding sel Chlorella

terbentuk dari selulosa dan tidak berflagela. Reproduksi terjadi secara

vegetatif dengan membelah diri dan membentuk spora. Chlorella dapat

berkembang biak dengan cepat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi

sehingga dibudidayakan untuk diolah menjadi makanan suplemen dan

kosmetik. Chlorella dikenal sebagai PST (protein sel tunggal) dan

mengandung 45% protein, 20% lemak, 20% karbohidrat, dan 10% vitamin

(riboflavin, vitamin B12, karoten).

Chlorococcum, hidup di air tawar, bersifat uniseluler, dan soliter.

Kloroplas Chlorococcum berbentuk seperti mangkok.

Volvox, koloni berbentuk bola yang tersusun dari sekitar 500 sel dengan

dua flagela dan terangkai oleh benang sitoplasma. Volvox memiliki alat

kelamin (anteridium dan oogoniurn) dan sel-sel yang membesar, yang

terletak di bagian permukaan koloni. Fertilisasi ovum oleh spermatozoid

menghasilkan zigot yang akan tumbuh dan membentuk koloni anak.

Scenedesmus, memiliki flagela, dikenal sebagai PST (protein sel tunggal)

dan dimanfaatkan untuk produksi makanan suplemen.

Hydrodictyon, hidup di air tawar (sering ditemukan di sawah), tidak

memiliki flagela dan membentuk koloni seperti jala, kloroplas juga

berbentuk jala. Panjang koloni dapat mencapai 30 cm. Hydrodictyon

mengalami reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora, dan melepas

Page 8: Makalah Alga

sel koloninya untuk membentuk koloni baru. Reproduksi secara seksual

dengan konjugasi.

Spirogyra, hidup di air tawar (misalnya kolam), berbentuk benang

bersekat, dan berlendir. Kloroplas Spirogyra berbentuk spiral. Reproduksi

aseksual dengan fragmentasi, dan seksual dengan konjugasi yang

menghasilkan zigospora.

Caulerpa taxifolia, hidup di laut, ditemukan di zona pasang surut hingga

zona subtidal, merupakan alga yang mengisi ekosistem padang lamun,

tinggi mencapai sekitar 10-15 cm, dan bisa tumbuh pada substrat pasir

maupun pada batu karang. Pada umumnya ikan tidak memakan alga ini

karena mengandung racun.

Ulothrix, berbentuk benang, hidup di air tawar atau laut, melekat pada

medium dengan holdfast, dan bereproduksi secara aseksual dengan

fragmentasi.

Cladophora, hidup di air tawar (sawah, kolam, selokan, sungai), melekat

pada medium dengan menggunakan holdfast, berbentuk seperti benang

bersekat-sekat dan bercabang, dan kloroplas berbentuk jala. Talus

Cladophora lebih kasar dibandingkan Spirogyra.

Oedogonium, hidup di air tawar, berbentuk benang, dan kloroplas

berbentuk seperti jala. Reproduksi Oedogonium secara aseksual dengan

zoospora, dan seksual dengan fertilisasi ovum oleh spermatozoid. Ovum

dihasilkan oleh oogonium yang berbentuk menggembung, sedangkan

spermatozoid dihasilkan oleh anteridium yang berbentuk pipih.

Anteridium dan oogonium yang berada pada talus yang sama disebut

homotalus, sedangkan anteridium dan oogonium yang berada pada talus

yang berbeda disebut heterotalus.

Ulva, hidup di daerah pasang surut laut atau melekat di substrat padat.

Ulva berbentuk lembaran dan mengalami metagenesis isomorfik

(sporofit/talus diploid dan gametofit/talus haploid secara stuktural identik).

Ulva sering dimanfaatkan untuk sayuran.

Halimeda borneensis, berbentuk talus bersegmen, tinggi sekitar 7 cm, dan

memiliki struktur yang keras karena banyak mengandung kalsium

Page 9: Makalah Alga

karbonat. Halimeda borneensis dapat ditemukan di pantai pulau

Kalimantan pada kedalaman laut 1 – 5 meter.

Caulerpa racemosa, dimanfaatkan untuk sayuran dan lalapan.

Chara braunii dan Nitella, hidup di air tawar, bentuk talus beruas ruas dan

bercabang mirip tumbuhan tingkat tinggi. Reproduksi aseksual dengan

fragmentasi dan reproduksi secara seksual dengan fertilisasi ovum oleh

spermatozoid. Ovum dihasilkan oleh nukul, sedangkan spermatozoid

dihasilkan oleh globul. Nukul dan globul terdapat pada ruas-ruas talus.

2 Phaeophyta (Alga Coklat)

Phaeophyta (Yunani, phaios cokelat) adalah jenis ganggang yang hidup di laut,

berwarna cokelat karena mengandung pigmen dominan fukosantin (cokelat) yang

menutup pigmen lainnya, yaitu klorofil a, klorofil c, dan xantofil. Phaeophyta

menyimpan cadangan makanan berupa minyak laminarin. Dinding selnya

mengandung pektin dan asam alginat. Phaeophyta merupakan ganggang

multiseluler yang berbentuk benang atau talus (menyerupai tumbuhan tingkat

tinggi). Mereka melekat di batuan dengan bantuan holdfast, atau mengapung

karena memiliki alat pelampung yang terdapat di dekat blade. Reproduksi secara

aseksual dengan fragmentasi dan secara seksual dengan isogami atau anisogami.

Phaeophyta mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara generasi

sporofit dengan generasi gametofit.

Seperti ganggang lainnya, penyebaran ganggang coklat sangat luas, dari iklim

tropis sampai ke zona kutub. Ganggang coklat dapat ditemukan di zona pasang

surut, dekat terumbu karang dan perairan yang lebih dalam.

Ciri-ciri

a. Tubuh menyerupai tumbuhan tinggi.

b. Mempunyai klorofil, pigmen tambahan xantofil dan fikosantin.

c. Habitat sebagian besar di laut.

d. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora.

e. Reproduksi seksual dengan oogami, sel telur dihasilkan oleh

oogonia, dan sperma dihasilkan oleh anteridia.

Page 10: Makalah Alga

Contoh: Laminaria sp (penghasil asam alginat yang dibutuhkan

untuk produksi tekstil, makanan, dan kosmetik), Sargassum sp,

Fucus, Turbinaria decurens, Macrocystis.

3 Chrysophyta (Alga Keemasan)

Nama Chrysophyta diambil dari bahasa Yunani, yaitu Chrysos yang

berarti emas. Ganggang keemasan atau Chrysophyta adalah salah satu kelas dari

ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Ganggang ini berwarna

keemasan karena kloroplasnya mengandung pigmen karoten dan xantofil dalam

jumlah banyak dibandingkan dengan klorofil. Pigmen lainnya adalah fukoxantin,

klorofil a dan klorofil c. 

Pada umumnya berflagel yang tidak sama panjang dan bentuk sehingga

kadang-kadang disebut Heterokontae (alga yang flagelnya tidak sama panjang)

dan tubuhnya biasanya berbentuk seperti benang. Sel-sel ganggang keemasan

memiliki inti sejati (eukarion), dinding sel umumnya mengandung silika (SiO2)

atau kersik. Tubuh ganggang ini ada yang terdiri atas satu sel(uniseluler) dan ada

yang terdiri atas banyak sel (multiseluler).

Ganggang yang bersel satu bisa hidup sebagai komponen fitoplankton

yang dominan. Ganggang yang multiseluler berupa koloni atau berbentuk filamen.

Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, artinya dapat mensintesis makanan

sendiri dengan memiliki klorofil untuk berfotosintesis.

Ganggang keemasan sebagian besar hidup di air tawar tetapi ada juga yang

hidup di air laut dan ada yang hidup di tanah. Meskipun ada anggota chrysophyta

yang hidup di laut, reproduksinya dilakukan secara aseksual dengan pembelahan

biner. Pada ganggang uniseluler reproduksi atau perkembangbiakan dilakukan

dengan pembentukan spora. Sedangkan pada ganggang yang multiseluler

reproduksi seksualnya dilakukan melalui penyatuan dari jenis gamet. 

Habitat Chrysophyta biasanya terdapat ditempat-tempat yang basah, air laut, air

tawar dan di tanah yang lembab. Untuk xantophyceae hidup di air tawar, air laut

dan tanah dan chrysophyceae hidupnya di air laut dan air tawar sedangkan

bacillariopphyceae di air laut, di air tawar ataupun pada tanah- tanah yang lembab.

Page 11: Makalah Alga

Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu Kelas alga Hijau-Kuning

(Xanthophyceae), Kelas alga keemasan (Chrysophyceae), Kelas Diatom

(Bacillariophyceae).

1. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)

Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning)

karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria.

Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi

tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic.

Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan

spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium

membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.

Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora

terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi

filamen baru.

Ciri-ciri kelas xantophyceae, yaitu:

a.       Susunan Tubuh

Berbentuk sel tunggal, contoh: botrydiopsis

Berbentuk tubular, contoh: vaucheria

Berbentuk filament, contoh: tribonema

2. Kelas Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)

Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel

satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura. 

Genus-genus yang mempunyai peranan penting ialah Coccolith , Synura ,

dan Chrysamoeba.

Genus Coccolith berukuran sangat kecil (0,5 mm), berdinding kapur, dan

dapat ditemukan sebagai tanah kokolit yang tebal pada dasar laut yang tidak

begitu dalam, sebagai makanan ikan tidak begitu penting.

Genus Synura merupakan koloni kecil yang terdiri dari sel-sel yang

berflagel.

Page 12: Makalah Alga

Synura (berbentuk koloni).

Klasifikasi:

Divisi : Chrysophyta

Class : Chrysophyceae

Ordo : Synurales

Family : Synuraceae

Genus : Synura

Species : Synura sp

Genus Chrysamoeba, bentuknya seperti Amoeba yang mempunyai sedikit

klorofil dan hidup seperti Amoeba biasa, dapat mengambil makanan seperti

Rhizopoda

Perkembangbiakan dilakukan secara:

Vegetatif dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi. Fragmentasi ada

2 macam, yaitu:

Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih.Sel tunggal melepaskan

diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru.

Sporik, dengan membentuk zoospore (untuk sel-sel yang tidak memiliki

flagel) dan statospora. Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan

pada chrysophyta, khususnya pada kelas-kelas chrysophyceae dengan bentuk

sporis dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun oleh dua bagian yang saling

tumpang tindih, mempunyai lubang atau pora yang ditutupi oleh sumbat yang

mengandung gelatin.

 

3. Kelas Diatom (Bacillariophyceae)

Umumnya diatom berwarna kuning abu-abu, kuning emas atau hijau

muda. Warna ini disebabkan karena proporsi yang sangat banyak dari karotin atau

terdapatnya pigmen tambahan coklat yang disebut diatomin. Xantofil dalam hal

ini fukosantin atau isofukosantin merupakan pigmen karakteristik dari alga coklat

(Pheophyta) sehingga diatom oleh ahli alga dimasukan dalam Phaeopyta. Ahli

lain menganggap bahwa pigmen coklat pada diatom adalah diatomin tidak sama

Page 13: Makalah Alga

dengan fukosantin pada alga coklat sehingga diatom dipisahkan dari Phaeophyta

menjadi Divisi tersendiri.

4 Euglenophyta

Euglenophyta atau Euglenoid (Yunani, eu = sejati, gleen = mata) adalah

divisi kecil dari kerajaan Protista, terdiri dari ganggang air yang sebagian besar

uniseluler, memiliki bintik mata berwarna merah (stigma), tidak memiliki dinding

sel, memiliki flagela, dan dapat bergerak aktif (motil) seperti hewan, tetapi

memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis seperti tumbuhan. Euglenophyta

memiliki klorofil a, klorofil b, dan pigmen karoten. Hasil fotosintesis disimpan

sebagai cadangan makanan berupa polisakarida paramilon. Euglenophyta hidup

sebagai organisme fotoautotrof melalui fotosintesis. Namun bila keadaan kurang

mendukung, misalnya tidak ada cahaya matahari, maka Euglenophyta dapat juga

hidup sebagai organisme heterotrof, yaitu dengan memakan sisa-sisa bahan

organik.

Euglenophyta memiliki habitat di air tawar, misalnya air kolam, sawah, danau,

dan banyak ditemukan di parit-parit peternakan yang banyak mengandung kotoran

hewan. Euglenophyta bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner

membujur. Pembelahan sel hanya terjadi dalam keadaan tertentu.

1) Ciri-ciri

a. Memiliki klorofil

b. Bentuk tubuh sel oval memanjang,

c. pada mulut sel terdapat cambuk atau flagel dan digunakan untuk

bergerak.

d. Dekat mulut terdapat bintik mata (stigma) yang gunanya untuk

membedakan gelap dan terang

e. Dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.

f. Berkembangbiak dengan pembelahan biner.

g. Bersifat aututrof dan heterotrof

Contoh : Euglena viridis

Page 14: Makalah Alga

5 Phyrrophyta (Alga Api)

Anggota ganggang api sering disebut juga Dinoflagellata. Tubuhnya

tersusun atas satu sel, dapat bergerak aktif. Di sebelah luar sel terdapat celah dan

alur, masing-masing mengandung satu flagel. Dinding sel berupa lempengan

selulosa berbentuk poligonal, yang bersambungan sangat rapat. Di dalam sel

terdapat plastida yang mengandung klorofil dan pigmen cokelat kekuning-

kuningan. Berkembang biak dengan membelah diri. Umumnya hidup dilaut,

sebagian kecil hidup di air tawar. Yang hidup di laut bersifat fosforesensi, yaitu

memiliki fosfor yang memendarkan cahaya. Oleh karena itu, disebut ganggang

api.

Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp.

6 Rodhophyta (Alga Merah)

Rhodophyta (Yunani, rhodos = merah) adalah ganggang yang berwarna merah

karena mengandung pigmen dominan fikobilin yang terdiri atas fikoeritrin

(merah) dan fikosianin (biru), serta pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil d, dan

karoten. Pigmen fikoeritrin dan fikosianin membantu ganggang yang hidup di

perairan dalam untuk dapat menangkap gelombang cahaya matahari yang tidak

dapat ditangkap oleh klorofil. Rhodophyta yang hidup di laut dalam berwarna

merah kehitaman. Rhodophyta yang hidup di laut dengan kedalarnan sedang

berwarna merah cerah. Rhodophyta yang hidup di laut dangkal berwarna merah

kehijauan karena fikoeritrin yang menutupi klorofil berjumlah lebih sedikit.

Ganggang merah hidup subur di perairan dangkal bersuhu hangat di laut tropis.

Ada Rhodophyta yang dapat hidup di perairan dengan kedalaman hingga 260

meter. Beberapa jenis Rhodophyta ada yang hidup di air tawar atau tanah yang

basah.

Alga ini sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar) dan kosmetika.

1) Ciri-ciri

a. Bersifat multiseluler,

Page 15: Makalah Alga

b. memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah) dan

fikosianin (biru), klorofil.

c. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut dengan

rumput laut (sea weed). Reproduksi secara  Vegetatif dengan

pembentukan spora, dan secara generatif dengan  peleburan antar

ovum dan spermatozoid.

Terdapat sekitar 5.200 spesies Rhodophyta, antara lain sebagai berikut.

• Palmaria palmata, disebut juga dulse, banyak terdapat di pantai utara laut

Atlantik dan Pasifik. Dulse banyak dimanfaatkan untuk makanan sop, salad,

dan pizza. Dulse kaya akan vitamin B6, B12, zat besi, fluor, dan kalium.

• Chondrus crispus, berwarna ungu kemerahan, banyak terdapat di pesisir laut

Atlantik, Irlandia dan Inggris. Talus Chondrus crispus berbentuk pipih, dapat

dimakan, serta banyak mengandung albumin, mineral, iodin, dan belerang.

• Gigartina mamillosa dan Gigartina acicularis, talus pipih, berwarna

kemerahan, untuk pembuatan jeli, agar-agar, dan es krim.

• Mastocarpus stellatus, sama seperti Chondrus crispus sering digunakan untuk

makanan dan minuman. Mastocarpus stellatus banyak ditemukan di Irlandia

dan Skotlandia.

• Porphyra, umumnya tumbuh di daerah intertidal, di Jepang biasa digunakan

untuk membuat non sebagai pembungkus sushi.

• Coralina officinalis, berwarna merah muda hingga kekuningan, tetapi

berubah putih bila kering dan terkena cahaya matahari. Talus beruas-ruas dan

banyak mengandung zat kapur, tetapi mudah patah. Coralina officinalis

digunakan dalam industri kosmetik.

• Eucheuma spinosum, berwarna kemerahan, hijau atau kuning, hidup di

pantai yang dangkal, dan banyak dibudidayakan untuk bahan pembuatan agar-

agar.

• Gelidium robustum, banyak mengandung bahan agar-agar (tepung florid).

Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina

mammilosa, Erytrophylum sp,Macrocladia sp.

Page 16: Makalah Alga

7 Bacillariophyta (Diatom)

Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah. Tanah

yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler

dan koloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup

(epiteca).Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.

           

Ciri kharakteristik dari Bacillariophyceae

1. Thallus diploid

2. Sel dibungkus oleh dinding yang terdiri dari 2 bagian (epiteka dan

hipoteka) yang saling overlap/tumpang tindih.

3. Cadangan makanan berupa minyak dan Chrysolaminarin atau protein yang

disebut volutin

4. Stadium motil (sperma) dengan 1 flagel kadang 2 flagel

5. Perbanyakan yang unik dengan tipe spora yang dikenal

sebagai auksospora

6. Memiliki klorofil a dan c bersama dengan diatomin sebagai pigmen

fotosintesis.

Klasifikasi

Diatom (Bacillariophyta hanya terdiri dari 1 classis yaitu

Bacillariophyceae)  diatom uniseluler terdapat dalam bermacam bentuk. Menurut

bentuknya dibagi dalam 2 ordo :

Centrales diatom

Mempunyai bentuk radial simetri.  Centrales terlihat dari atas (Valve view)

dapat berbentuk lingkaran kadang segitiga. Sedang kenampakan samping (girdle

view)  bagian overlap terlihat.

Pennales diatom

Mempunyai bentuk bilateral simetri.  Terlihat dari atas dapat berbentuk

garis, lancet, elip atau ovoid.

Page 17: Makalah Alga

Berdasarkan cara hidupnya diatom dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,

yaitu :

a.  Diatom Bentos

Diatom bentos pada umumnya hidup bercampur dengan lumpur atau menempel

pada substrat di dasar perairan, misalnya Cymbella, Gomphonema,

Cocconeis, danEunotia.

b.  Diatom Plankton

      Diatom plankton biasanya hidup melayang-layang bebas di perairan, baik air

tawar maupun air laut. Di air tawar diatom dapat ditemukan di sungai, danau,

kolam, rawa-rawa, dan ada juga yang bisa ditemukan di perairan yang suhunya

mencapai 450C. Beberapa diatom hidup sebagai epifit pada alga lain atau tanaman

air

Contoh :

Navicula

Klasifikasi :

Divisi     : Chrysophyta

Class      : Bacillariophycea

Ordo       : Naviculales

Family    : Naviculaceae

Genus     : Navicula

Species  : Navicula gysingensis

Melosira

Klasifikasi :

•      Divisi   :Bacillariophyta

•      Kelas   :Bacillariophyceae

•      Bangsa:Centrales

•      Suku   :Melosiraceae

•      Marga :Melosira

•      Jenis    :Melosira moniliformis

Page 18: Makalah Alga

Nitzchia

Klasifikasi :

Divisi               :Bacillariophyta

Kelas               :Bacillariophyceae

Bangsa            :Pennales

Suku               :Nitzschiaceae

Marga             :Nitzschia

Jenis                :Nitzschia mediocris

Cocconeis

Kasifikasi :

Divisi               :Bacillariophyta

Kelas               :Bacillariophyceae

Bangsa            :Pennales

Suku               :Achnanthaceae

Marga             :Cocconeis

Jenis                :Cocconeis disculus

Synedra filiformis

Klasifikasi:

Divisi    : Chrysophyta

Class     : Fragilariophyceae

Ordo     : Fragilariales

Family  : Flagilariaceae

Genus   : Synedra

Species : Synedra filiformis

Diatoma vulgare

Klasifikasi:

Divisi               : Chrysophyta

Class               : Fragilariophyceae

Page 19: Makalah Alga

Ordo               : Fragilariales

Family            : Flagilariaceae

Genus              : Diatoma

Species            : Diatoma vulgare

Peranan Protista Mirip Tumbuhan Yang Menguntungkan:

- Sebagai sumber makanan yang dapat dikonsumsi langsung (chlorella,

ulva, eucheuma)

- Sebagai bahan campuran berbagai produk industri (diatom)

Peranan Protista Mirip Tumbuhan Yang Merugikan:

- Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan

kerusakan jaringan pada usus dan diare.

- Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri

tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.

- Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-

sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat

patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi.

- Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda,

dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor

perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus.

Page 20: Makalah Alga

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :

1.      Protista merupakan organisme eukariot pertama atau paling sederhana.

2. Protista mirip tumbuhan disebut juga ganggang/ alga.

3. Ganggang (alga) adalah protista yang bersifat fotoautrotof karena memiliki

kloroplas yang mengandung klorofil atau plastida yang berisi berbagai

pigmen fotosintetik lainnya.

4. Ganggang merupakan tumbuhan yang hidup di berbagai tempat. Misalnya;

air tawar, air laut, air sungai di dataran rendah dan pegunungan.

5. Bentuk-bentuk ganggang beraneka ragam di antaranya: bentuk filamen,

bulatan, lembaran, mangkok, sabuk, dan bentuk cakram.

6. Pengklasifikasian ganggang didasarkan atas zat pigmen yang terdapat pada

ganggang tersebut, yaitu Euglenophyta, Chrysophyta (ganggang keemasan),

Pyrrhophyta (ganggang api), Chlorophyta (ganggang hijau), Phaeophyta

(ganggang cokelat) dan Rhodophyta (ganggang merah).

Page 21: Makalah Alga

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 1.Jakarta: Esis Erlangga.

Campbel, dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

H. Fried, George, J. Hademenos George. 2006. Biologi Edisi 2. Jakarta: Erlangga.

Situs Web:

http://ruslismun2.blogspot.com/2011/11/protista-mirip-jamur.html  

http://padlan14.blogspot.com/2012/07/makalah-protista.html

http://aslam02.wordpress.com/materi/biologi-kelas-x/protista

www.wikipedia.com

http://biologi-indonesia.blogspot.com/2013/11/penjelasan-tentang-protista-

mirip.html

http://www.slideshare.net/ciumam/alga-diatomae

http://reskinuralam.blogspot.com/2013/05/sekilas-tentang-diatomeae.html

http://hermankaendafpik.blogspot.com/2012/10/diatom.html

Page 22: Makalah Alga

alga chlorella alga Volvox Spirogyra