22
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?” [Fushilat: 44 ] Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il, dan Huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan Huruf adalah kata penghubung. 1.2. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Isim dan Macam-Macamnya”. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada : 1. Apakah pengertian dari Isim? 2. Apakah ciri-ciri dari Isim? 3. Apa saja pembagian dari Isim? 1

Makalah Bahasa Arab (Isim)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAHASA ARAB

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangAl-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya? apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? [Fushilat: 44 ]Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fiil, dan Huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu. Fiil adalah kata kerja. Dan Huruf adalah kata penghubung.1.2. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah Isim dan Macam-Macamnya.Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :1. Apakah pengertian dari Isim?2. Apakah ciri-ciri dari Isim?3. Apa saja pembagian dari Isim?

1.3. Tujuan PenulisanPada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kulian Bahasa Arab.

Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :1. Mengetahui pengertian dari Isim.2. Mengetahui ciri-ciri dari Isim.3. Mengetahui pembagian dari Isim.

BAB IIPEMBAHASAN2.1. Pengertian Isim Artinya : Jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat dengan waktu (tenses).Secara sederhana dapat dikatakan bahwa isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, isim (kata benda) ada yang bersifat konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula yang bersifat abstrak (tidak dijangkau diindera).2.2. Ciri-ciri IsimIsim memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut:1. Berharokat kasroh atau kasrohtain : Jika suatu kata mempunyai akhiran kasroh, maka bisa dikatakan ia adalah isim.Contoh : Kata yang di garis bawah ( dan ) di atas termasuk isim, dikarenakan akhiran katanya berupa harokat kasroh.2. Tanwin : Jika suatu kata berakhiran tanwin, maka ia adalah isim.

Contoh : Kata bergarisbawah ( ) di atas merupakan isim, terlihat dari adanya tanwin pada akhirannya.3. Terdapat pada awal kataContoh : Kata yang bergaris bawah (keseluruhan kata) di atas merupakan isim, karena bergandengan dengan .Perlu diketahui, jika suatu isim bergandengan dengan , maka isim tersebut tidak boleh di tanwin, begitu pula sebaliknya, sehingga isim tidak boleh kemasukan tanda dan tanwin pada satu kata, namun isim harus mempunyai salah satu dari kedua tanda di atas, baik itu saja atau tanwin saja.4. Terletak setelah huruf jerDiantara huruf-huruf jer adalah : ( .. ) : Dari : Dari : Dengan : Ke : Milik, Kepunyaan : Seperti : Di atas : Betapa banyak, acapkali : Di dalamContoh : Dari contoh di atas, kata dan , termasuk isim karena terletak setelah huruf jer.5. Idhofah (penyandaran) = Mudhof mudhof ilaih : Jika terdapat dua kata yang bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh, maka kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.Contoh : : Kitabnya Muhammad : Agama IslamKata pertama sebagai mudhof (yg disandarkan) dan kata kedua sebagai mudhof ilaih (yang menyandarkan). Kata yang kedua di atas adalah isim, karena idhofah, dan terlihat pada kata kedua mempunyai akhiran kasroh.2.3. Pembagian IsimIsim terbagi oleh beberapa macam. Yaitu berdasarkan jenisnya, berdasarkan jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) dan berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya. Isim Berdasarkan JenisnyaIsim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim mudzakkar (laki-laki) dan isim muannats (perempuan), masing-masing bagian tersebut ada yang faktanya berjenis kelamin laki-laki (hakiki) dan perempuan (hakiki) dan ada yang hanya lafadznya saja, sedangkan faktanya sama sekali tidak diketahui jenis kelaminnya (benda). Mudzakkar hakiki dan muannats hakiki sangat mudah dibedakan dan tidak memerlukan ciri-ciri khusus, sedangkan yang lafdzi untuk membedakannya diperlukan ciri-ciri serta cakupannya. diakhiri dengan ta marbuthoh ()Ciri Muannats Lafdzi:Contoh : Cakupan Muannats Lafdzi meliputi : Alat tubuh yang berpasanganContoh: Benda yang tidak dapat dihitungContoh: Oleh orang Arab digolongkan muannats (simai)Contoh: Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan (jamak).Kaidahnya: (setiap jamak adalah muannats)Contoh: (pintu-pintu) (jendela-jendela)Apabila tidak terdapat ciri muannats dan tidak tercakup dalam isim muannats seperti di atas, maka isim tersebut adalah Mudzakkar. Isim Berdasarkan Jumlah BendaBerdasarkan jumlah bendanya isim dibagi menjadi tiga, yaitu isim mufrod, isim mutsanna dan isim jamak. Isim mufrod adalah isim yang jumlah bendanya satu satuan (satu biji, satu helai, satu pohon dan sebagainya), biasanya ditandai dengan dhommah, fathah, kasroh. Isim mutsanna adalah isim yang jumlah bendanya dua satuan. Tanda khas yang mudah diketahui dari isim ini adalah akhirannya atau untuk mudzakkar dan atau untuk muannats. Isim jamak adalah isim yang jumlah bendanya lebih dari dua satuan. Isim jamak ini dibagi tiga bagian, yaitu jamak mudzakkar salim ( ), jamak muannats salim ( ) dan jamak taksir ( ). Isim jamak mudzakkar salim berasal dari isim mudzakkar mufrod dan rangkaian hurufnya tidak ada yang diubah hanya ditambah () atau () di akhirnya.Contoh : atau berasal dari Isim jamak muannats salim berasal dari isim muannats mufrod dan rangkaian hurufnya tidak ada yang dirubah hanya ta marbuthoh di akhir kata yang menjadi ciri isim muannats dipisahkan dulu dengan menambah alif mati menjadi atau .

Isim jamak taksir dapat berasal dari isim mudzakkar mufrod atau isim muannats mufrodah, akan tetapi rangkaian hurufnya terjadi pemecahan baik ditambah atau dikurangi. Isim ini tidak memiliki aturan dan tanda khas, sehingga harus dihafal.Contoh : berasal dari , berasal dari Berdasarkan Terdefinisi (Khusus) atau Tidak Terdefinisi (Umum)Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua, yaitu isim nakiroh (umum) dan isim marifat (khusus).

Isim nakiroh ditandai dengan adanya tanwin ( )Contoh : Isim marifat mencakup tujuh jenis, yaitu :

Isim yang diawali dengan Al ()Contoh : a. Isim Dhomir Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim marifat karena fungsinya untuk menggantikan isim tertentu.Berdasarkan penampakkannya dalam tulisan, isim dhomir dibagi dua, yaitu isim dhomir bariz (tampak dalam tulisan) dan isim dhomir mustatir (tidak tampak dalam tulisan). Pada bab ini hanya dibahas isim dhomir bariz, sedangkan isim dhomir mustatir dibahas setelah membahas kalimat sempurna.Isim dhomir bariz dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu isim dhomir bariz muttashil (tersambung dengan kata lain) seperti : = + dan isim dhomir bariz munfashil (berdiri sendiri) seperti : b. Isim isyaroh ( )Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim marifat karena fungsinya untuk menunjuk isim-isim tertentu.Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis dan jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh (baid) yaitu ha tanbih ( ) di awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di akhir untuk isim baid ( atau ). Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan dengan letaknya saja.Seperti : c. Isim Maushul ( )Isim maushul ini digolongkan ke dalam isim marifat karena fungsinya untuk mengkhususkan suatu isim tertentu dengan kalimat yang ada sesudahnya.Selain isim maushul yang digunakan untuk menghubungkan isim berdasarkan jenis dan jumlahnya, ada pula isim maushul yang sifatnya umum (tidak dilihat mudzakkar atau muannats-nya) yang digunakan untuk yang berakal atau yang tidak. Yaitu (apa-apa, apa saja) digunakan untuk isim yang tidak berakal ( ) dan (siapa saja/barang siapa) digunakan untuk isim yang berakal ( ).d. Isim Alam ( )Isim alam adalah isim yang digunakan untuk nama tertentu tanpa membutuhkan penjelasan. Isim ini marifat karena setiap nama menunjukkan isim tertentu. Pada bagian ini akan dikhususkan pada kata yang digunakan untuk nama manusia. yang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu : Isim khos (nama asli)Contoh : Kunyah ( ) : julukanAdalah nama yang diawali dengan kata : dan Contoh : dan lain-lain. Laqob ( ) : gelarDiberikan khusus kepada orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam suatu perkara.Contoh : dan lain-laine. Isim Munada ( )Adalah isim yang berada setelah huruf nida. Isim ini menjadi marifat karena setiap objek yang diseru. pasti telah tertentu dan diketahui oleh si penyeru. Huruf nida terdiri dari huruf nida untuk dekat, untuk jauh dan untuk dekat dan jauh.Isim munada dibagi lima, yaitu : mufrod alam, nakiroh maqsudah, mudhofan, sibhul mudhof, nakiroh ghoiru maqsudah dan khusus lafdzul jalalah. Pada bagian ini hanya dibahas tiga jenis isim munada yang banyak dijumpai dalam Al-Quran atau bacaan sehari-hari, yaitu isim munada mufrod (satu kata), munada mudhofan dan isim munada khusus lafdzul jalalah. Isim munada mufrodYaitu isim munada yang terdiri dari satu kata bentuknya nakiroh, akan tetapi tidak boleh pakai tanwin setelah diawali huruf nida. Tanda akhirnya tetap rofa (salah satu tandanya dhommah).Contoh : Isim munada mudhofanIsim munada yang berbentuk idhofah (disandarkan). Tanda akhir untuk kata yang disandarkan adalah nashob (salah satunya fathah).Contoh : Kadang-kadang huruf nida dapat dibuang jika berbentuk doaseperti : menjadi Isim munada khusus lafdzul jalalah ()Sebenarnya termasuk isim munada mufrod, akan tetapi isim munada ini ada pengkhususan yaitu : bentuknya marifat dan huruf nida bisa diganti dengan huruf mim yang bertasydid ditarik di akhirnya yaitu : Catatan :Apabila isim munada mufrod dalam bentuk marifat baik dengan ataupun isim maushul, maka setelah tidak dapat langsung tersambung dengan isim tersebut, tetapi harus diselingi dengan lafadz (untuk isim mudzakkar) dan (untuk isim muannats).Contoh : f. Isim Idhofat (kata yang disandarkan) ( )Penyandaran (idhofat) ini hanya terjadi antara dua isim (tidak fiil dan tidak juga huruf) Isim yang pertama yang disandarkan disebut mudhof ( ) sedangkan isim yang disandari disebut mudhof ilaihi ( ), yang merupakan isim marifat adalah isim yang menjadi mudhof, sedangkan yang menjadi mudhof ilaihi dapat marifat dapat pula nakiroh tergantung bentuknya. Yang perlu dipahami bahwa mudhof ilaihi itu tidak boleh kata sifat, dan bentuknya tetap majrur (salah satu tandanya kasroh).Sedang ketentuan untuk mudhof adalah : Tidak boleh ada Tidak boleh tanwin Apabila isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim, nun yang berada di akhirnya dibuang.Contoh : = + = + = + Berdasarkan Huruf Akhir dan Sakal (tanda) AkhirnyaBerdasarkan huruf akhir dan sakal akhirnya isim dibagi 4 jenis, yaitu isim shohih akhir, isim mutal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.1. Isim shohih akhir ini sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, terdiri dari isim mufrod, mutsanna, jamak taksir, jamak mudzakkar salim dan jamak muannats salim.2. Isim mutal akhir artinya isim yang huruf akhirnya berupa huruf illat yaitu alif mati atau ya mati ( atau ). Jika akhirnya alif mati disebut isim maqshur ( ) seperti : , dan jika akhirnya ya mati disebut isim manqus ( ) seperti : 3. Asmaul khomsah (isim yang lima) adalah isim yang jumlahnya lima buah, yaitu : .Kelimanya memiliki kesamaan bentuk yaitu diakhiri dengan wawu jika rofa seperti : Diakhiri dengan alif jika nashob, seperti : Diakhiri dengan ya jika majrur, seperti : Isim ghoiru munshorif (isim yang tidak menerima tanwin).Ada beberapa isim yang tidak ber dan bukan sebagai mudhof, akan tetapi tidak dapat menerima tanwin. Isim semacam ini disebut isim ghoiru munshorif. Yang termasuk isim ghoiru munshorif adalah : Sebagian besar nama orang yang bukan bentukan dari kata lain, seperti : dll. Shighot muntahal jumuk ( ), bentuk jamak yang sama dengan dan , seperti : Mengandung alif tanits mamdudah ( ) seperti : 2.4 Cara Mengenal IsimIsim bisa dikenali dengan sangat mudah seperti dikutip dalam kitab jurumiyyah

maka adapun isim dikenali dengan adanya khofad ( garis bawah ) dan tanwiyn dan kemasukan huruf alif dan lam dan kemasukan huruf khofad ( yaitu huruf yang membuat suatu kalimat menjadi baris dibawah/kasroh ; nanti aka saya jelaskan ) dan kemasukan huruf qosam.

Tanda-tanda Isim : adanya tanda khofad : khofad adalah baris harokat yang dituliskan kebawah ( ) sering disebut dengan harokat kasroh yang ada di akhir kalimat, seperti contoh : adanya tanda tanwin ( ) setiap fi'il tidak mempunyai tanda tanwin hanya isim yang mempunyai tanwin. adanya alif lam di depannya ( ) contoh : dimasuki oleh salah satu dari huruf kofad yaitu ( , , , , , , , , )contoh lihat pada gambar :

dan yang terakhir yaitu dimasuki huruf qosam , huruf qosam yaitu huruf yang menunjukan arti sumpah dan hanya bisa masuk pada kalimat tertentu, huruf qosam ada tiga yaitu : , , ( ) hanya masuk pada isim yang dzohir , contoh : ( ) hanya masuk pada isim yang mudmar / berupa dhomir , contoh : ( ) hanya masuk pada kalimat , contoh : BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanIsim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu.Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin (fathahtain, kasrohtain dan dhommahtain), terdapat pada awal kata, terletak setelah huruf jer dan idhofah atau penyandaran.Isim terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan jenisnya, berdasarkan jumlah benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) dan berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua, yaitu Muannats dan Mudzakar. Isim berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim Mutsanna dan Isim Jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) terbagi dua, yaitu Isim Nakiroh dan Isim Marifat. Isim berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) terbagi empat, yaitu isim shohih akhir, isim mutal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.

DAFTAR PUSTAKAIbrah. Pembagian Isim. pada http://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-i/pembagian-isim.html, diakses pada 09 November 2011Ryper. Pengenalan Isim dan Tanda-Tandanya.http://ponpes-online.blogspot.com/2012/03/bab-2-pengertian-dan-penjelasan-isim.html

13