Upload
aes-andry-la-beneamata
View
39
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikm Wr. Wb.
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha
pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada
kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang “KALIMAT
EFEKTIF”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam rangka
pengembangan dasar ilmu bahasa indonesia yang berkaitan dengan kalimat efektif. Selain itu
tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan
Bahasa secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat
menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.
Akhirnya kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya menjadi lebih. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak.
Amiin.
Wassalamu’alikum Wr. Wb.
Padang, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
Latar belakang.............................................................................................................. 4Rumusan masalah......................................................................................................... 5Tujuan pembahasan...................................................................................................... 5Manfaat pembahasan.................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 6 Pengertian kalimat efektif.............................................................................................. 6 Unsr-unsur kalimat efektif............................................................................................. 6
Ciri-ciri kalimat efektif................................................................................................. 12 Syarat kalimat efektif.................................................................................................... 18 Struktur kalimat efektif................................................................................................. 18
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 20 Kesimpulan.................................................................................................................. 20 Saran............................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota
masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang
ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat
mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu
dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya
secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara
tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang
disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan
tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau
pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat
yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang
digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang
tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu
dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan
keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat
sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang
dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca
sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif.
Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala
permasalahannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
3. Apa saja unsur-unsur kalimat?
4. Apa saja pola kalimat dasar dan jenis kalimat efektif?
5. Bagaimana cara penggunaan kalimat efektif?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga menjadi baik
dan benar.
2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa.
3. Menjaga kemurnian bahasa Indonesia.
D. MANFAAT PEMBAHASAN
1. Manfaat untuk diri sendiri: agar bisa memahami bagaimana yang dikatakan dengan kalimat
efektif.
2. Manfaat untuk kelompok: agar kita bisa menjaga budaya Bahasa Indonesia yang baik dan
mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN1. PENGERTIAN DAN CIRI KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang kata-kata terpilih dan tersusun dengan cermat sesuai dengan tuntunan bahasa Indonesia, sehingga tepat menggambarkan maksud kita. Menyusun kalimat efektif tidak mudah. Untuk menyusun kalimat efektif kita harus menguasai 4 hal terlebih dahulu, yaitu :
1. Struktur atau susunan bahasa Indonesia yang meliputi tata bunyi, tata kalimat dan tata kata.
2. Kosa kata atau perbendaharaan kata yang luas, kita harus mengetahui kata sebanyak-banyaknya beserta makna kata, sinonim, antonim dan homonim, agar kita dapat menemui kata yang tepat sesuai dengan maksud kita.
3. Jalan pikiran yang tajam dan teratur, sehingga kita dapat menyusun pikiran, perasaan dan kehendak kita dengan tajam, jelas dan teratur.
4. Ungkapan dan ragam bahasa yang bermacam-macam, sehingga kalimat yang kita susun terasa segar, menarik dan bervariasi.
Kalimat efektif mempunyai empat sifat / ciri, yaitu :
1. Kesatuan (Unity)
Kesatuan kalimat bisa dibentuk jika ada keselarasan antara subjek - predikat, predikat
– objek, dan predikat – keterangan. Dalam penulisan tampak kalimat-kalimat yang
panjang tidak mempunyai S dan p. Ada pula kalimat yang secara gramatikal mempunyai
subjek yang diantarkan oleh partikel.hal seperti ini hendaknya dihindarkan oleh pemakai
kalimat agar kesatuan gagasan yang hendak disampaikan dapat ditangkap dengan baik
oleh pembaca atau pendengar.
Contoh ;
1. Bangsa Indonesia menginginkan keamanan, kesejahteraan, dan kedamaian.
2. Kebudayaan daerah adalah milik seluruh bangsa Indonesia
2. Kehematan (Economy)
Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya
jangkauan makna yang diacu. Sebuah kalimay dikatakan hemat bukan karena jumlah
katanya sedikit, sebaliknya dikatakan tidak hemat kerena jumlah katanya terlalu banyak.
Yang utama adalah seberapa banyakkah kata yang bermanfaat bagi pembaca atau
pendengar. Dengan kata lain, tidak usah menggunakan belasan kata, kalau maksud yang
dituju bisa dicapai dengan beberapa kata saja. Oleh karena itu, kata-kata yang tidak perlu
bisa dihilangkan. Untuk penghematan kata-kata hal-hal berikut perlu diperhatikan.
a. Mengulang subjek kalimat
b. Hiponim dihindarkan
c. Pemkaian kata depan ‘dari’ dan ‘daripada’.
3. Penekanan (Emphasis)
a. Pemindahan letak Frase
b. Mengulang kata-kata yang sama
Disamping dilakukan dengandua hal yang disebutkan di atas, penekanan / penegasan
dapat juga dilakukan dengan :
a. Penegasan dengan Intonasi
b. Penegasan dengan Partikel
c. Penegasan dengan kata keterangan
d. Penegasan dengan Kontras Makna
e. Penegasan dengan Pemindahan Unsur
f. Penegasan dalam bentuk pasif
4. Kevariasian (Variety)
Ciri kevariasian akan diperoleh jika kalimat yang satu dibandingkan dngan kalimat
yang lain. Kemungkinan variasi kalimat tersebut sebagai berikut.
a. Variasi dalam pembukaan kalimat
Ada beberapa kemungkinan untuk memulai kalimat demi efektifitas, yaitu dengan
variasi pada pembukaan kalimat. Dalam variasi pembukaan kalimat, sebuah kalimat
dapat dimulai atau dibuka dengan :
1) Frase keterangan (waktu, tempat, cara)
2) Frase Benda
3) Frase Kerja
4) Partikel Penghubung
Contoh:
a. Mang Usil dari kompas menganggap hal ini sebagai suatu isarat
sederhana untuk bertransmigrasi (Frase benda)
b. Dibuangnya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini (Frase
Kerja)
c. Karena bekerja terlalu berat dia jatuh sakit (frase Penghubung)
b. Variasi dalam pola kalimat
Untuk efektifitas kalimat dan untuk menghindari suasana menoton yang dapat
menimbulkan kebosanan, pola kalimat subjek – Predikat – Objek dapat diubah menjadi
predikat – objek – Subjek atau yang lainnya.
Contoh :
1) Dokter muda itu belum dikenal oleh masyarakat desa Sukamaju. (S – P- O)
2) Belum dikenal oleh masyarakat desa Sukamaju doketr muda itu. (P – O – S)
3) Dokter muda itu oleh masyarakat desa Sukamaju belum dikenal. (S – O – P)
c. Variasi dalam jenis kalimat
Untuk mencapai efektifitas sebuah kalimat berita atau pertanyaan, dapat dikatakan
dalam kalimat Tanya atau kalimat perintah. Perhatikan contoh berikut.
…………………..Presiden SBY sekali lagi menegaskan perlunya kita lebih hati-hati
memamakai bahan baker dan energi dalam negeri. Apakah kita menangkap peringatan
tersebut?
Dalam kutipan tersebut terdapat satu kalimat yang dinyatakan dalam bentuk Tanya.
Penulis tentu dapat mengatakannya dalam kalimat berita. Akan tetapi untuk mencapai
efektifitas, ia memakai kalimat Tanya.
d. Variasi bentuk aktif-pasif
Perhatikan contoh berikut!
a) Pohon pisang itu cepat tumbuh. Kita dengan mudah dapat menanamnya dan
memeliharanya. Lagi pula kita tidak perlu memupuknya. Kita hanya menggali lubang,
menanam, dan tinggal menunggu buahnya.
Bandingkan dengan kalimat berikut!
b) Pohon pisang itu cepat tumbuh. Dengan mudah pohon pisang itu dapat ditanam
dan dipelihara. Lagi pula tidak perlu dipupuk kita hanya menggali lubang, menanam dan
tinggal menunggu buahnya.
Kalimat-kalimat pada paragaf (a) semuanya berupa kalimat katif, sedangkan pada
paragraph (b) berupa kalimat aktif dan pasif. Dapat dikatakan, bahwa kalimat-kalimat
pada paragraf (a) tidak bervariasi sedangkan paragraf (b) bervariasi, namun hanya variasi
aktif – pasif.
2. UNSUR KALIMAT
Sebuah kalimat terdiri dari unsur-unsur. Hal ini bukan hanya terjadi dalam bahasa
Indonesia, akan tetapi dalam gejala bahasa. Unsur-unsur itulah yang membangun sebuah
kalimat secara bersama-sama.
Di dalam bahasa Indonesia sekurang-kurangnya terdapat 9 buah unsur, yakni :
1. Subyek
2. Prediket
3. Obyek
4. Kata perangkai
5. Kata penghubung
6. Kata modal
7. Frase
8. Klausa
9. obsolut
1. SubyekAdalah unsur yang diperkatakan dalam sebuah kalimat.
Contoh : a. Aku sebetulnya seorang artis.b. Pekerjaan itu tidak kusukai.c. Sukses yang kuperoleh nasib baik.
2. PrediketAdalah kata kelompok kata, yang dalam se