Upload
poppy-yogita
View
4.098
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap peserta didik mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Dalam upaya untuk memperoleh keterangan sebanyak-banyaknya dan
selengkap-lengkapnya tentang peserta didik dan lingkungannya,
diperlukan beberapa upaya dari pihak guru untuk dapat membantu peserta
didik agar dapat berkembang secara optimal. Dikenal ada 2 cara yang
dapat dilakukan terkait dengan hal tersebut yaitu : tekhnik tes dan tekhnik
non tes. Pada bagian ini kami hanya akan membahas tentang tekhnik
pengumpulan data non tes sebagai tekhnik untuk mengenal dan memahami
setiap peserta didik. Pemikiran inilah yang menjadi latar belakang betapa
pentingnya seorang guru mampu memahami bagaimana cara
menggunakan tehnik non tes pada peserta didik di Sekolah Dasar supaya
setiap peserta didik dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya
1.2 Rumusan Masalah
Adapun dalam pembahasan makalah ini kami mengangkat beberapa
pokok rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari tekhnik non tes ?
2. Teknik apa saja yang ada dalam non tes ?
3. Bagaimana ciri-ciri non tes yang baik ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian teknik non tes
2. Mengetahui jenis-jenis teknik non tes
3. Mengetahui ciri-ciri teknik non tes yang baik
1
1.4 Manfaat
1 Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi
perbandingan dalam upaya pembuatan makalah atau penelitian
selanjutnya yang dianggap relevan, terutama terkait masalah teknik
non tes dalam bimbingan dan konseling
2 Manfaat praktis
Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam
khazanah pengetahuan tentang teknik non tes dalam bimbingan dan
konseling bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknik Non Tes
Teknik penilaian non tes jika dapat kita artikan sebagai teknik
penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan tes. Sehingga teknik ini
dilakukan lewat pengamatan secara teliti dan tanpa menguji peserta didik.
Non tes biasanya dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan
dengan soft skill, terutama yang berhubungan dengan apa yang dapat
dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang diketahui atau
dipahaminya. Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan
penampilan yang dapat diamati dari pada pengetahuan dan proses mental
lainnya yang tidak dapat diamati dengan Panca indera (Widiyoko, 2009)
Teknik non tes pada umumnya lebih menyoroti dimensi kualitatif
dalam tingkah laku dan kondisi kehidupan seseorang. Teknik non tes ini
pada umumnya memegang peranan yang penting dalam rangka
mengevaluasi seseorang dari segi ranah sikap hidup (affective domain) dan
ranah keterampilan (psychomotoric domain). Teknik ini dapat dilakukan
dengan melakukan pengamatan secara sistematis (observation), melakukan
wawancara (interview), menyebarkan angket (questionnaire), dan
memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis).
2.2 Jenis-jenis Teknik Non TesA. Observasi
1. Pengertian
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan
keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena
yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. (Sudijono,2009:76).
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan
3
pendekatan kualitatif melalui pengamatan dan pencatatan terhadap
gejala objek yang diteliti. Observasi adalah metode pengumpulan
data yang dilakukan dengan pengamatan (secara inderawi) yang
direncanakan, sistematis dan hasilnya dicatat serta dimaknai
(interpretasi) dalam rangka memperoleh pemahaman tentang
subjek yang diamati
2. Tujuan
a. Untuk mengamati perilaku dan sikap peserta didik ataupun
keadaan lingkungan peserta didik
b. Untuk mengumpulkan data dan informasi tentang perilaku
dan kebiasaan peserta didik
c. Untuk memahami dan mengenali karakteristik masalah
klien
3. Fungsinya antara lain yaitu :
a. Bisa dijadikan sebagai alat control atau terhadap kebenaran
informasi yang disampaikan peserta didik
b. Bisa dijadikan validasi terhadap kebenaran yang
disampaikan peserta didik
c. Sebagai alat untuk evaluasi dari tes yang telah dilakukan
d. Memperoleh gambaran, pengetahun, dan pemahaman
tentang diri peserta didik
e. Menunjang dan melengkapi bahan-bahan yang telah
diperoleh melalui wawancara
f. Keperluan asesmen awal
g. Menilai sikap, minat dan nilai peserta didik
h. Melihat proses kegiatan yang dilakukan speserta didik
4
4. Penggunaan
a. Sasaran
Sasaran obeservasi adalah tingkah laku peserta didik, yang
meliputi :
- Ekspresi verbal/ non verbal
- Aspek perilaku individu, kelompok dan situasinya
- Waktu, lokasi, penampakan eksterior (cara berjalan,
gaya pakaian), gaya bahasa
b. Cara Penggunaan observasi.
Observasi bisa dilakukan dengan baik, maka perlu
dilakukan perencanaan secara cermat dalam bentuk
pedoman observasi
- Menetapkan tujuan observasi
- Memastikan dan memahami materi observasi
- Menetapkan indikator, yang memaknai karakteristik
yang ada pada variabel yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun panduan obervasi.
- Alat bantu obeservasi antaa lain dafta riwayat kelakuan,
catatan anekdot, daftar cek , skala penilaian, alat bantu
mekanik (recorder)
Contoh format observasi saat pembelajaran di kelas
NO NAMA MENCATAT BERTANYA MENJAWAB MENGANTUK123456
Contoh format observasi saat diluar kelas (berkelompok)
NO NAMA SISWA
KESIAPAN ALAT/BAHAN
PROSEDUR MENANAM
KERJASAMA KEBERSIHAN DAN
KERAPIHAN123
5
B. Wawancara
1. Pengertian
Menurut Sudijono (2009) wawancara adalah cara menghimpun
bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya
jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah tujuan
yang telah ditentukan.
Wawancara dapat dilakukan dengan cara mengadakan
komunikasi langsung dengan peserta didik. Komunikasi dilakukan
secara dua arah dialog tanya jawab secara lisan.
2. Tujuan
Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh
keterangan, data dan informasi dari peserta didik, Selain itu untuk
mengetahui adanya permasalahan dalam diri peserta didik. dan hasil
dari wawancara sebagai landasan pemberian layanan yang tepat sesuai
kebutuhan peserta didik.
3. Fungsi
a. Mengetahui kondisi psikologis interview (dapat dilihat saat
wawancara berlangsung), kondisi pribadi peserta didik dapat
dijadikan data dalam pengumpulan informasi
b. Memperlengkap data dan informasi yang didapat dari pribadi
peserta didik dalam aspek kepribadiannya
c. Dengan memahami setiap peserta didik, konselor dapat
memahami setiap peserta didik sesuai kunikannya masing
kemudian menentukan jenis layanan yang tepat
6
4. Penggunaan
a. Sasaran
Sasaran terkait subjek yang akan diwawancarai di sekolah
dasar adalah peserta didik, selain itu juga guru mata pelajaran,
orang tua atau narasumber yang terkait permasalahan peserta
didik.
Sasaran terkait objek yang didapat antara lain
· Latar belakag keluarga (data orang tua, suasana keluarga)
· Riwayat sekolah (jenjang pendidikan yang pernah diikuti)
· Minat terhadap suatu bidang
· Pengalaman diluar sekolah (organisasi)
· Kesehatan jasmani (penyakit, gangguan alat indra dsb)
b. Cara menggunakan teknik wawancara
- Persiapan pertanyaan
- Tujuan dan maksud wawancara harus disampaikan kepada
peserta didik
- Berpegang pada urutan fase dalam wawancara (fase
pembukaan menciptakan suasana yang menyenangkan, fase
ini diajukan beberapa pertanyaan sesuai informasi, fase
penutup ucapan terima kasih
- Menunjukan sikap yang serasi
- Bertindak asertif selama proses wawancara berlangsung
- Merumuskan pertayaan dalam corak bahasa yang jelas dan
mudah ditangkap
- Tidak memaksa peserta didik yang sulit berbicara atau
lambat bicara untuk memberikan penjelasan yang terlalu
panjang lebar.
- Membatasi lamanya wawncara
- Menghindari perumusan pertanyaan yang sugestif
(pertanyaan tetutup )yang jawabannya ya / tidak
7
- Waspada tentang informasi yang diberikan tidak sesuai
dengan keadaan sebenarnya
Contoh Format wawancara
FORMAT WAWANCARA LANGSUNGNama SD : .......................................Alamat : ......................................
PEDOMAN WAWANCARA1. Waktu wawancara :............2. Tempat wawancara : ..........3. Masalah : ...........4. Nama siswa : ...........5 Kelas/semester : ..........6. Jalannya wawancara : ...........
NO Pertanyaan Deskripsi jawaban1 Apa tujuanmu sekolah disini ?2 Apa cita-citamu ?3 Kapan dan berapa lama kamu belajar di
sekolah ?4 Bagaimana kamu mempersiapkan diri untuk
belajar secara efektif ?5 Jika kamu mengalami kesulitan dalam
belajar belajar, usaha apa yang kamu lakukan utuk melewati kesulitan tersebut ?
Kesimpulan wawancara
........................................................................
Pewawancara/guru
C. Angket
1. Pengertian Angket
Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan
tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel,
1987). Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk
mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan responden untuk dijawabnya.
2. Tujuan
8
Tujuan Angket untuk memperoleh jawaban langsung dari
peserta didik mengenai masalah atau kesulitan-kesulitan yang
dihadapi. Angket dapat dilaksanakan secara langsung apabila
angket itu diberikan kepada anak yang dinilai atau dimintai
keterangan sedangkan dilaksanakan secara tidak langsung apabila
angket itu diberikan kepada orang untuk dimintai keterangan
tentang keadaan orang lain. Misalnya diberikan kepada
orangtuanya, atau diberikan kepada temannya.
3. Fungsi
Angket sebagai alat evaluasi sangat berguna untuk
mengungkap latar belakang orang tua peserta didik maupun peserta
didik itu sendiri, di mana data yang berhasil diperoleh melalui
kuesioner itu pada suatu saat akan diperlukan, terutama apabila
terjadi kasus-kasus tertentu yang menyangkut diri peserta didik.
Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam
proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data
mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan
dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.
4. Pengguna
Sasaran penggunaan angket ini antara lain :
a. Pemahaman pribadi secara umum
- Minat
- Sikap
- Kebiasaan belajar
- Tempramen
- Karakter
- Jenis masalah
b. Pemahaman terhadap lingkungan sosial
9
- Alamat rumah
- pekerjaan orang tua
c. Pemahaman perkembangan individu yang meliputi :
- Landasan religius
- Perilaku etis
- Kematangan emosi
- Kematangan intelektual
- Kesadaran tanggung jawab
- Peran sosial (wanita dan pria)
- Penerimaan diri dan pengembangan
- Kemandirian dan perilaku ekonomis
- Persiapan karir
- Hubungan dengan teman sebaya
Contoh Format Angket
Nama :Kelas/semester :
No Pertanyaan yaKadang-kadang
tidak
1 Apakah anda menyukai pelajaran matematika ?2 Saya senang mengerjakan soal matematika ?3 Apakah anda selalu mengulang pejaran yang sudah di pelajari
di sekolah ?4 Apakah anda mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan
guru anda ?5 Saya ingin pelajaran matematika di tambah ?
D. Catatan Anekdot
1. PengertianCatatan anekdot merupakan record atau catatan-catatan
yang bersifat komulatif dari beberapa tingkah laku individu yang
luar biasa ( Bimo walgito, 1987). Anecdotal Record merupakan
catatan yang dibuat oleh penyelidik mengenai kelakuan-kelakuan
yang luar biasa ( Sutrisno Hadi,1985).Anecdotal Record adalah
catatan tentang kejadian khusus yang bertalian dengan masalah
10
yang sedang menjadi pusat perhatian pengamat, terutama tingkah
laku individu yang diamati yang sifatnya typis ( Depdikbud, 1975).
Catatan anekdot merupakan alat yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan informasi peserta didik yang berupa catatan
catatan tingkah laku untuk mempermudah guru pembimbing
memahami kepribadian peserta didik pada saat tertentu.
2. TujuanTujuan dari catatan anekdot adalah untuk mengumpulkan
informasi yang relevan tentang kepribadian peserta didik melalui
pencatatan fakta yang diamati dilingkungan sekolah. Namun satu
anekdot belum cukup menyajikan informasi yang relevan,
dibutuhkan beberapa anekdot yang ditulis beberapa pengamat
( guru pembimbing, guru mapel). Lalu anekdota dari beberapa
pengamat itu dikumpulkan dan dipelajari dalam satu urutan
kronologis yang kemudian diinterpretasi menyeluruh untuk
menggambarkan satu-dua aspek kepribadian siswa
3. FungsiPenggunaan anekdot membawa keuntungan yaitu diperoleh
diskripsi tentang tingkah laku peserta didik dalam berbagai situasi
untuk membantu petugas bimbingan memahami individualitas
peserta didik dengan baik. Penulisan laporan anekdot membuat
para guru akan lebih sadar akan ciri-ciri kepribadian siswa.
4. Pengguna
a. Sasaran
Peserta didik yang akan diberikan perhatian khusus, tergantung
dari kebijaksanaan yang diambil secara bersama-sama, secara
acak atau siswa yang tingkahlakunya menonjol.
Hal yang didiskripsikan adalah suatu perbuatan siswa yang
berupa ucapan/ tindakan berdasarkan observasi.
11
Pencatat anekot tidak harus guru pembimbing, tetapi seluruh
tenaga pendidik
b. Cara menggunakan
Suatu anekdota yang baik memuat unsur pokok yaitu nama
siswa, tanggal observasi,tempat observasi,, situasi dimana
perbuatan diobservasi,kelas siswa,deskripsi singkat, komentar,
nama pengamat.
c. Syarat Penggunaan Anekdot
1. Koordinator guru pembimbing pada tahun ajaran baru
mencari bantuan kepada guru-guru untk berpartisipasi
dalam proyek penulisan anekdot ini.
2. Koordinator bimbingan merundingkan tujuan yang ingin
dicapai dan segi teknik penulisan, format yang digunakan,
laporan kata-kata dsb
3. Diputuskan bersama-sama peserta didik yang akan
diobservasi menggunakan anekdot record ini.
4. Ditentukan bersama prosedur yang diikuti, misalnya
waktu kapan akan ditulis dan waktu kapan akan
diserahkan kepada siapa.
5. Disepakati bersama peristiwa atau kejadian yang
bagaimana, yang dapat dianggap signifikan dan
menyatakan sesuatu tentang kepribadian siswa.
6. Akhir semester atau akhir tahun pelajaran ahli bimbingan
diserahi beberapa tumpukan anekdota dan menysun suatu
seri untk masing-masing siswa dengan mengurutkan
secara kronologis setiap seri. Lalu dipelajari dan di
deskripsikan dan suatu interpretasi tenatng sikap dan sifat
peserta didik.
7. Proyek ini baru boleh dimulai setelah ada jaminan tentang
partisipasi seluruh staf tenaga pendidik, kesungguhan
menulis anekdot dan manfaat bagi peserta didik.
12
Contoh Format anekdot di SD
Catatan : kejadian-kejaadian penting yang bersifat paedagogis dan usaha-usaha untuk menyelesaikannyaIdentitas Nama Sekolah : SDN Madani 1Nama Siswa : BungaKelas/semester : 5/1
No Hari/tglKejadian penting yang
dialami anakUpaya-upaya pendidikan
yang dijalankanHasilnya
Observer :
E. Studi Kasus
1. Pengertian
Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011: 250) studi kasus adalah suatu
metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative
dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang
individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan
masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri
yang baik.
Pendapat serupa di sampaikan oleh Bimo Walgito (2010: 92) studi
kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari
suatu kejadian mengenai perseorangan (riwayat hidup). Pada metode
studi kasus ini diperlukan banyak informasi guna mendapatkan bahan-
bahan yang agak luas.Metode ini merupakan integrasi dari data yang
diperoleh dengan metode lain.
Sedangkan W.S Winkel & Sri Hastuti (2006: 311) menyatakan
bahwa studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan
metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan peserta didik
13
secara lengkap dan mendalam, dengan tujuan memahami individualitas
peserta didik dengan baik dan membantunya dalam perkembangan
selanjutnya.
2. Tujuan
Tujuan studi kasus adalah untuk memperoleh pemahaman secara
mendalam dan menyeluruh mengenai aspek fisik dan psikologi peserta
didik
3. Fungsi
Fungsi teknik studi kasus adalah untuk memepelajari
perkembangan seorang peserta didik secara menyeluruh dan mendalam
serta mengungkap seluruh aspek pribadi murid yang datanya diperoleh
dari berbagai pihak,seperti dari guru, orang tua, dokter, dan pihak-
pihak lain.
4. Kegunaana. Menemukan murid yang bermasalah
Murid yang bermasalah misalnya nilainya rendah atau berperilaku
menyimpang (nakal).
b. Memperoleh data
Informasi atau data yang dibutuhkan guru dapat diperoleh melalui:
Studi dokumentasi, diperoleh dari dokumen yang sudah ada.
Pengumpulan data, wawancara dengan guru lain, home visit,
wawancara langsung dengan target.
c. Menganalisis data
Menemukan factor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar atau
kelakuan yang kurang baik. Beberapa factor penyebabnya seperti:
kondisi keluarga yang kurang harmonis, tingkat kecerdasan rendah,
motivasi belajar rendah, sering sakit-sakitan, kurang mengetahui
pengetahuan atau dalam mata pelajaran tertentu.
d. Memberikan layanan bantuan
14
Setelah menemukan factor penyebabnya maka guru dapat
memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan murid.
Contoh format studi kasus
1. Identitas siswaa. Nama :b. Jenis kelamin :c. Tempat tanggal lahir :d. Alamat rumah :e. Jarak ke sekolah :f. Tinggal pada :g. Anak nomor ke :h. Banyaknya soudara :i. Bahasa sehari-haru :j. Agama :k. Keadaan sosial ekonomi : l. Situasi belajar di rumag :m. Berat badan :n. Tinggi badan :o. Golongan darah :p. Cacat tubuh :q. Sakit yang pernah diderita :r. Hobby :
2. Identitas orang tua siswaa. Nama orang tua/wali :b. Tempat tanggal lahir :c. Hubungan keluarga :d. Agama :e. Pendidikan tertinggi :f. Pekerjaan ;g. Alamat :h. No telepon/HP :
3. Identifikasi kasus :4. Hasil pengumpulan data
a. Data fisik :b. Data psikologis :c. Hubungan sosial :d. Data pendidikan :e. Data sosil ekonomi :
5. Analisis data :6. Diagnosis :7. Prognosis :8. Treatmen :9. Tindak lanjut :
F. Sosiometri1. Pengertian Sosiometri
Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan
sosial atau hubungan berteman seseorang ( Bimo Walgito, 1987 ).
15
Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai
hubungan- hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid (I. Djumhur
dan Muh. Surya, 1985 ).
Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu
kelompok individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan
status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan
( Depdikbud, 1975 ).
2. TujuanTujuan teknik non tes sosiometri adalah untuk menemukan
murid mana yang ternyata mempunyai masalah penyesuaian diridalam kelompoknya.a. Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara murid-murid
dengan penerimaan sosialnya.b. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian murid
terhadap masalah pergaulan yang sedang dialami oleh individu tertentu.
c. Merencanakan program yang konstruktif untuk menciptakan iklim sosial yang lebih baik dan sekaligus membantu mengatasi masalah penyesuaian di kelas tertentu.
3. Fungsia. Sebagai tempat melatih dan membina siswa melakukan berbagai
aktivitas sosial sekolah dilengkapi dengan tata tertib sebagai
normanya. Di lihat dari sisi ini perilaku sosial merupakan prestasi
yang harus dicapai oleh para siswa di sekolah.
b. Salah satu salah satu alat ukur yang sering digunakan untuk
memperoleh gambaran peserta didik dalam menyesuikan diri
dengan lingkungannya
4. Kegunaan
a. Sosiometri penggunaanya bagi guru adalah alat untuk meneliti
struktur social dari suatu kelompok individu dengan dasar
16
penelaahan terhadap relasi sosial dan status social dari masing-
masing anggota kelompok yang bersangkutan. Sosiometri dapat
digunakan untuk:
- Memperbaiki hubungan individu diantara anggota kelompok
tertentu.
- Menetukan kelompok kerja.
- Menentukan kemampuan memimpin seorang individu dalam
kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu.
b. Sosiometri biasanya dibuat dengan jalan meminta kepada setiap
murid untuk menyebutkan dua teman yang paling disukai untuk
belajar bersama, dsb
Contoh format sosiometri
Nama :
Kelas/semester :
No.Absen :
Hari/tanggal :
Topik : Belajar kelompok
Petunjuk : Isilah titik-titik dibawah ini dengan sejujurnya!
Pertanyaan :
Pilihlah tiga orang temanmu dalam kelas ini yang kamu senangi untuk diajak belajar bersama
1. ………………………..alasan……………………………………
2. ………………………..alasan……………………………………
Pertanyaan :
Pilihlah tiga orang temanmu dalam kelas ini yang tidak kamu senangi untuk diajak belajar bersama
1. ………………………..alasan……………………………………
2. ………………………..alasan……………………………………
. G. Biografi dan Autobiografi1. Pengertian
Biografi dan Autobiografi merupakan alat pengumpul data
melalui catatan yang ditulis sendiri maupun orang lain. Biografi
17
adalah alat pengumpul data yang ditulis oleh orang lain yang berisi
riwayat hidup seseorang. Autobiografi adalah alat pengumpul data
yang ditulis sendiri oleh orang itu hingga akhir hidupnya. Beberapa
informasi, baik mengenai peserta didik, orang tua dan
lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada saat-saat tertentu
sangat diperlukan sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam
melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didiknya.
( Anyan, 2012)
2. Tujuan
Untuk mengetahui informasi dan memahami keadaan peserta
didik yang berhubungan dengan minat,cita-cita, riwayat penyakit dan
pengalaman hidup, untuk mengungkap suatu kisah atau keterangan
pserta didik yang bersumber dari kisah nyata.
3. Fungsi
a. Memperoleh gambaran mengenai kejadian-kejadian penting
dalam kehidupan individu.
b. Mengetahui reaksi-reaksi pribadi atau sikap pribadi terhadap
kejadian penting yang dihadapi individu dalam kehidupannya
c. Memperoleh data mengenai individu / pribadi murid dan
lingkungan hidupnya.
d. Memperlajari ungkapan pikiran dan perasaan individu terhadap
dirinya sendiri dan lingkungannya melalui catatan yang ditulis
sendiri maupun dituliskan orang lain.
4. Penggunaan
a. Sasaran
Obyak yang dipahami dalam penulisan biografi dan autobiografi
18
- Keterangan tentang diri
- Saya dan keluarga
- Riwayat kesehatan
- Riwayat pendidikan
- Rekreasi pengisian waktu luang
Konselor dapat membantu peserta didik membuat autibiografi
dengan memberikan suatu daftar yang dicantumkan
- Cita-cita
- Pengalaman yang paling mengesankan
- Keadaan orang tua
- Riwayat pendidikan
- Riwayat kesehatan
- Kegiatan untuk mengisi waktu luang
- Hubungan dengan teman-teman
- Masa depan pendidikan
b. Cara menggunakan
Autobiografi
- Kenali siapa kita (dieksplorasi melalui bentuk fisik,
gambaran diri)
- Tuliskan tentang asal-usul kita
- Ceritakan tentang kehidupan masa kecil kita
- Riwayat sekolah kita
- Ceritakan bagaimana kehidupan kita menuju dewasa
Biografi
· Cari tokoh yang menjadi panutan
· Cari gambaran tentang kejadian-kejadian penting yang dialami
oleh seseorang tersebut dalam hidupnya yang mempengaruhi
perkembangan dan pembentukan pribadi orang tersebut
Contoh Format Biografi
A,. Identitas murid 1.Nama :..................................................
19
2.Jenis kelamin :.................................................3.Kelas :.................................................4. Tempat Tanggal Lahri :..................................................5. Suku bangsa :..................................................6.Agama :.................................................7, Tinggal bersama : Orangtua/wali8.Posisi murid dalam keluarga: Anak ke ........ dari....... orang saudaraB,. Identitas orang tua1.Ayah :.......................................................a. Nama :......................................................b.Pekerjaan :.....................................................c.Pendidikan :.......................................................d.Alamat :.......................................................2,.Ibu :.......................................................a.Nama :.......................................................b.Pekerjaan :.......................................................c.Pendidikan :......................................................d.Alamat :.....................................................C. Kondisi Fisik :.......................................................1.Tinggi Badan :......................................................2.Berat Badan :......................................................3.Penyakit yang sering diderita :...................................................4.Kondisi Badan : Utuh/cacatD.Cita-cita :.....................................................1.Setelah lulus SD :....................................................2.Pekerjaan :....................................................
E.Minat terhadap mata pelajaran:....................................................1.Mata Pelajaran yang paling disenangi:.........................................2.Mata Pelajaran yang tidak disenangi:...........................................Butir-butir angket di atas dapat di tambah sesuai dengan kebutuhan
2.3 Ciri-Ciri Tes yang Baik
Tes akan dikatakan baik sebagai alat pengukur apabila memenuhi
syarat sebagai berikut:
1. Validitas
Maksud dari validitas adalah apa bila tes tersebut sesuai dengan
materi pembelajaran. Kata lainnya adalah nilai tes tersebut tepat atau
mempunyai nilai ketepatan jawabanya. Contoh: untuk mengukur
pertisipasi siswa terhadap proses pembelajaran dapat dilahat melaluai
kehadiran, terpusatnya perhatian siswa pada pelajaran, ketepatan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam arti yang
relevan pada permasalahan.
2. Realibilitas
Maksud dari reabilitas tes adalah apa bila tes tersebut dapat
dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali.
20
Dengan kata lain, jika diberikan kepada siswa tes yang sama pada waktu
yang berlainan, maka siswa akan tetap berada dalam urutan atau tingkatan
yang sama dalam kelompoknya.
3. Objektivitas
Maksud dari objektivitas tes adalah tidak adanya unsur pribadi
antara guru dengan peserta didik baik dalam aspek membuat soal maupun
dalam skoringnya.
4. Praktis dan Ekonomis
Istilah ini telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam tes yang dimaksud dengan praktis dan ekonomis adalah sebuah tes
tidak boros waktu ataupun biaya, sehingga mudah diikuti oleh semua
murid.
.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
21
Dari uraian diatas dapatlah kita simpulkan bahwa dalam melaksanakan
evaluasi dalam dunia pendidikan kita tidak hanya semata dapat menggunakan
instrument tes. Namun, kita bisa menggunakan instrument non tes dalam kegiatan
pengukuran dan penilaian. Teknik-teknik non-tes juga menempati kedudukan
yang penting dalam rangka evaluasi hasil belajar, terlebih evaluasi yang
berhubungan dengan kondisi kejiwaan peserta didik, seperti presepsinya terhadap
mata pelajaran tertentu, prsepsi terhadap guru, bakat dan minat, presepsi terhadap
lingkungannya dan sebagainya. Semua itu tidak mungkin dievaluasi dengan
menggunakan tes sebagai alat penilaian. Bentuk-bentuk instrumren evaluasi non-
tes seperti wawancara (interview), pengamatan (observation), angket
(questionere), studi kasus, dan pemeriksaan dokumen (documentary) bisa
menjadi acuan dalam penilain yang berkaitan dengan sikap dan skill
Teknik Non-Tes adalah alat mengevaluasi yang biasanya di gunakan untuk
menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa
jenis non-tes sebagai alat evaluasi, diantaranya: a.observasi, b. Wawancara, c.
Angket, d. Catatan anekdot, e. Studi kasus, f. Sosiometri, g. Biografi dan
autobiografi
Ciri-Ciri Tes yang baik apabila mengandung 4 aspek, yaitu: veliditas, realibilitas,
objektivitas, praktis dan ekonomis.
3.2 Saran
Diharapkan para pendidik dan calon pendidik memahami bahwa evaluasi
non tes juga sangat penting disamping evaluasi tes. Karena dapat menilai sikap,
afektif dan psikomotorik dari peserta didik sehingga dapat dijadikan panduan
untuk meningkatkan kualitas kependidikan.
DAFTAR PUSTAKA
22
Ayan, Shahibul. (2012). Teknik non Tes dalam Evaluasi Pembelajaran.
Yogyakarta : Pustaka Belajar
Raharjo, Susilo & Gudnanto (2011). Pemahaman Individu Teknik non Tes. Kudus
: Nora Media Enterprise
Sudijono,Anas, (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Walgito, Bima. (2010). Bimbingan dan Konseling Studi dan karir. Yogyakarta.
Andi
Winkel, WS & Hastuti, Sri. (2009). Bimbingan dan konseling di Institut
Pendidikan Yogyakarta : Media Abadi
23