9
[email protected] 1 Corporate Social Responsibilities (CSR) (Tanggungjawab Sosial Perusahaan) Istilah Corporate Social Responsibility (CSR) erat kaitannya dengan masyarakat dan perusahaan-perusahaan besar. Pada dasarnya CSR merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitarnya, baik secara sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat. Secara harfiah CSR diartikan sebagai tanggungjawab sosial perusahaan. Sedangkan menurut World Bank, CSR adalah komitmen dari bisnis untuk berkontribusi bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehingga dampak baik bagi bisnis sekaligus baik bagi kehidupan sosial. Para pengamat bisnis juga ada yang mengartikan CSR sebagai bentuk komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi unutk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat secara lebih luas. Dengan kata lain tanggungjawab perusahaan secara sosial adalah komitmen bisnis untuk kontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan. Keberadaan suatu industri seringkali diikuti dengan manfaat dan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar maupun kehidupan sosial masyarakat yang ditimbulkan dari produksi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Jika dampak industri itu tidak dikelola dengan baik, dikhawatirkan dapat membahayakan dan memberikan citra buruk bagi perusahaan tersebut. Meskipun tujuan utama dari setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan financial, namun sudah selayaknya setiap perusahaan memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitarnya. Jika dampak negatif itu dibiarkan, akan merugikan dan tidak mendukung kelancaran kegiatan produksi dan bersifat kontra- produktif terhadap upaya peningkatan produktivitas dan keuntungan. Kini semakin diakui bahwa perusahaan, sebagai pelaku bisnis, tidak akan bisa terus berkembang,

Makalah CSR

  • Upload
    rudy

  • View
    7.024

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah CSR

[email protected] 1

Corporate Social Responsibilities (CSR)

(Tanggungjawab Sosial Perusahaan)

Istilah Corporate Social Responsibility (CSR) erat kaitannya dengan masyarakat

dan perusahaan-perusahaan besar. Pada dasarnya CSR merupakan bentuk kontribusi

perusahaan untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitarnya, baik secara

sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat.

Secara harfiah CSR diartikan sebagai tanggungjawab sosial perusahaan.

Sedangkan menurut World Bank, CSR adalah komitmen dari bisnis untuk berkontribusi

bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas

kehidupan sehingga dampak baik bagi bisnis sekaligus baik bagi kehidupan sosial.

Para pengamat bisnis juga ada yang mengartikan CSR sebagai bentuk komitmen

usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi unutk

peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan

keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat secara lebih luas.

Dengan kata lain tanggungjawab perusahaan secara sosial adalah komitmen

bisnis untuk kontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan. Keberadaan suatu

industri seringkali diikuti dengan manfaat dan dampak negatif terhadap lingkungan

sekitar maupun kehidupan sosial masyarakat yang ditimbulkan dari produksi

perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Jika dampak industri itu tidak

dikelola dengan baik, dikhawatirkan dapat membahayakan dan memberikan citra buruk

bagi perusahaan tersebut.

Meskipun tujuan utama dari setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan

financial, namun sudah selayaknya setiap perusahaan memperhatikan aspek sosial,

ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitarnya. Jika dampak negatif itu dibiarkan,

akan merugikan dan tidak mendukung kelancaran kegiatan produksi dan bersifat kontra-

produktif terhadap upaya peningkatan produktivitas dan keuntungan. Kini semakin

diakui bahwa perusahaan, sebagai pelaku bisnis, tidak akan bisa terus berkembang,

Page 2: Makalah CSR

[email protected] 2

apabila perusahaan tersebut menutup mata atau tak mau tahu dengan situasi dan kondisi

lingkungan sosial sekitarnya.

Hingga pada akhirnya adanya saling ketergantungan antara pihak perusahaan

dengan masyarakat. Untuk itu diperlukan sebuah solusi yang dapat menjawab

permasalahan tersebut, dan salah satunya adalah dengan melaksanakan CSR.

Tujuan CSR adalah untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang

harmonis dengan lingkungan sekitar lokasi produksi dan bekerjasama dengan

stakeholder untuk memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar. Perusahaan

harus memiliki komitmen melaksanakan tanggungjawab perusahaan di bidang sosial

serta lingkungan sesuai dengan prinsip pengembangan lingkungan yang berkelanjutan

baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan.

Pemerintah dalam hal ini juga mempunyai peranan penting dalam mengatur dan

mengontrol kegiatan produksi perusahaan, selain mendapatkan pajak dari perusahaan

tersebut. Perusahaan berperan dalam melakukan kegiatan produksi dan peduli pada

lingkungan sedangkan masyarakat berperan dalam pemberdayaan dan pengembangan

masyarakat. Dengan kata lain CSR merupakan bentuk mata rantai yang tidak bisa

dipisahkan antara kegiatan industri, lingkungan dan masyarakat.

Setiap perusahaan memiliki bentuk CSR yang berbeda-beda dan tergantung dari

kompetensi perusahaan serta kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Sebaiknya sebelum

melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan melakukan survei terlebih dahulu untuk

menampung aspirasi masyarakat sehingga CSR yang dilakukan tepat guna dan tepat

sasaran. Dalam upaya meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar sekitar,

ada berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan

memberdayakan masyarakat dalam bidang :

1. Pengembangan Ekonomi misalnya kegiatan di bidan pertanian, peternakan,

koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

2. Kesehatan dan Gizi Masyarakat misalnya penyuluhan, pengobatan, pemberian gizi

bagi balita, program sanitasi masyarakat dan sebagainya.

Page 3: Makalah CSR

[email protected] 3

3. Pengelolaan Lingkungan misalnya penanganan limbah, pengelolaan sampah rumah

tangga, reklamasi dan penanganan dampak lingkungan lainnya.

4. Pendidikan, Ketrampilan dan Pelatihan misalnya pemberian beasiswa bagi siswa

berprestasi dan siswa tidak mampu, magang atau job training, studi banding,

peningkatan ketrampilan, pelatihan dan pemberian sarana pendidikan.

5. Sosial, Budaya, Agama dan Infrastruktur misalnya kegiatan bakti sosial, budaya

dan keagamaan serta perbaikan infrastruktur di wilayah masyarakat setempat.

Sebagai contoh, Community Development Centre Telkom Divre V Jatim

memfokuskan program CSR di bidang pendidikan terutama dalam aplikasi internet

melalui pelatihan-pelatihan. Bahkan untuk menjangkau masyarakat di perdesaan,

Telkom sudah mendirikan Broadband Learning Center (BLC) yang berada di

kecamatan-kecamatan. Sejak tahun 2008 sampai pertengahan 2009, sudah ada 40 lokasi

yang tersebar di 38 kabupaten/kota. BLC jadi pusat pelatihan warga desa agar tahu soal

teknologi informasi utamanya internet. Ke depan, BLC yang sudah ada akan

dikembangkan menjadi Indonesia Digital Community (Indigo). Di BLC yang awalnya

hanya mengenal internet, nanti setelah jadi indigo dilatih lebih kreatif lagi. Hasil karya

masyarakat bisa ditampilkan melalui internet.

Tidak ketinggalan CSR juga jadi program PT Asuransi Kesehatan Indonesia

(Askes) Regional VII. Ada beberapa program yang dilakukan, misalnya :

1. Penghijauan Rp. 293.900.000,-

2. Khitanan missal Rp. 47.495.000,-

3. Satu Jiwa Satu Pohon Rp. 29.172.100,-

4. Bantuan Renovasi Masjid Al-Ikhlas Rp. 39.500.000,-

5. Bantuan Pendidikan Rp. 192.000.000,-

6. Total Biaya Rp. 602.067.100,-

Pemerintah telah mengatur kebijakan CSR dalam pasal 74 UU Perseroan

Terbatas (PT). Tidak menutup kemungkinan CSR akan menjadi kewajiban baru standar

bisnis yang harus dipenuhi seperti layaknya standar ISO. Apalagi diperkirakan pada

tahun 2010 mendatang akan diluncurkan ISO 26000 on Social Responsibility sehingga

tuntutan dunia usaha semakin jelas akan pentingnya CSR.

Page 4: Makalah CSR

[email protected] 4

CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau

meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan pada produk perusahaan.

Reputasi dan loyalitas masyarakat pada produk perusahaan itu akan menjadi

keunggulan tersendiri bagi perusahaan bersangkutan dan sulit ditiru pesaingnya.

Pada saat ini praktek CSR di Indonesia, belum menjadi suatu keharusan yang

umum, namun dalam abad informasi dan teknologi serta adanya desakan globalisasi,

maka tuntutan terhadap perusahaan untuk menjalankan CSR akan semakin besar,

sehingga tuntutan dunia usaha menjadi semakin jelas akan pentingnya program CSR

dijalankan oleh perusahaan apabila menginginkan keberlanjutan dari perusahaan

tersebut.

CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk

menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk

(loyalitas) atau citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan

kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru. Di lain pihak, adanya pertumbuhan

keinginan dari konsumen untuk membeli produk berdasarkan kriteria-kriteria berbasis

nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku konsumen di masa mendatang.

Implementasi kebijakan CSR adalah suatu proses yang terus menerus dan berkelanjutan.

Dengan demikian akan tercipta satu ekosistem yang menguntungkan semua pihak,

konsumen mendapatkan produk unggul yang ramah lingkungan, produsen pun

mendapatkan profit yang sesuai yang pada akhirnya akan dikembalikan ke tangan

masyarakat secara tidak langsung.

Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility

adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan

adalah memiliki suatu tanggungjawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,

komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada

argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus

mendasarkan keputusannya tidak semata-mata berdasarkan faktor keuangan, misalnya

Page 5: Makalah CSR

[email protected] 5

keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan

lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

Dengan menerapkan CSR peran perusahaan dalam masyarakat akan lebih

meningkat, terutama dalam hal kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan serta

masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap

karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya

bagi konsumen hamper selalu menjadi berita utama surat kabar.

Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan

"perbuatan baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for

Humanity atau Ronald McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial

merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali

mengeluarkan uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian bea siswa dan

pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para

pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam mengambil bagian pada proyek

komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata komunitas tersebut yang

secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat merek

perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan

mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan social tersebut.

Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat

luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi

organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama

bagi organisasi dan komunitas. CSR bukan hanya sekedar kegiatan amal, dimana CSR

mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan

sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan

perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku

kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah

satu pemangku kepentingan internal.

Page 6: Makalah CSR

[email protected] 6

Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable

Development (WBCSD) yaitu suatu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200

perusahaan yang secara khusus bergerak dibidang "pembangunan berkelanjutan"

(sustainable development) yang menyatakan bahwa: "CSR merupakan suatu komitmen

berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada

pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan

dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya.

Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik,

maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR

termasuk dalam hal:

Akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan laporan sesuai standar John

Elkington yaitu laporan yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL)

Global Reporting Initiative, yang mungkin merupakan acuan laporan

berkelanjutan yang paling banyak digunakan sebagai standar saat ini.

Verite, acuan pemantauan

Laporan berdasarkan standar akuntabilitas sosial internasional SA8000

Standar manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14000

Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun sulit

diperoleh kesepakatan atas ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan

dalam aspek sosial. Sementara aspek lingkungan-apalagi aspek ekonomi-memang jauh

lebih mudah diukur. Banyak perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal guna

memastikan kebenaran laporan tahunan perseroan yang mencakup kontribusi

perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan, biasanya diberi nama laporan CSR atau

laporan keberlanjutan. Akan tetapi laporan tersebut sangat luas formatnya, gayanya dan

metodologi evaluasi yang digunakan (walaupun dalam suatu industri yang sejenis).

Banyak kritik mengatakan bahwa laporan ini hanyalah sekedar "pemanis bibir" (suatu

basa-basi), misalnya saja pada kasus laporan tahunan CSR dari perusahaan Enron dan

juga perusahaan-perusahaan rokok. Namun, dengan semakin berkembangnya konsep

CSR dan metode verifikasi laporannya, kecenderungan yang sekarang terjadi adalah

peningkatan kebenaran isi laporan. Bagaimanapun, laporan CSR atau laporan

keberlanjutan merupakan upaya untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan di mata

para pemangku kepentingannya.

Page 7: Makalah CSR

[email protected] 7

Skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu organisasi dapat berbeda-beda

tergantung dari sifat perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa amat sulit

untuk mengukur kinerja CSR, walaupun sesungguhnya cukup banyak literatur yang

memuat tentang cara mengukurnya. Kebanyakan penelitian yang mengaitkan antara

kinerja CSR (corporate social performance) dengan kinerja finansial perusahaan

(corporate financial performance) memang menunjukkan kecenderungan positif,

namun kesepakatan mengenai bagaimana CSR diukur belumlah lagi tercapai. Mungkin,

kesepakatan para pemangku kepentingan global yang mendefinisikan berbagai subjek

inti (core subject) dalam ISO 26000 Guidance on Social Responsibility direncanakan

terbit pada September 2010 akan lebih memudahkan perusahaan untuk menurunkan isu-

isu di setiap subjek inti dalam standar tersebut menjadi alat ukur keberhasilan CSR.

Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh

Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales

Business Leader Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara

menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan

bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang

merupakan bagian dari tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan.

Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand image-lah yang akan paling

mempengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor

bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan, strategi perusahaan, atau

manajemen. Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak

melakukan CSR adalah ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli

produk dari perusahaan yang bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang

kekurangan perusahaan tersebut.

Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan CSR biasanya berkisar

antara satu ataupun lebih dari argumentasi di bawah ini:

Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan memperjakan

masyarakat sekitar. Lebih jauh lagi CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian

para calon pelamar pekerjaan, terutama sekali dengan adanya persaingan kerja diantara

para lulusan. Akan terjadi peningkatan kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan

CSR perusahaan, terutama pada saat perusahaan merekruit tenaga kerja dari lulusan

Page 8: Makalah CSR

[email protected] 8

terbaik yang memiliki kesadaran sosial dan lingkungan. Dengan memiliki suatu

kebijakan komprehensif atas kinerja sosial dan lingkungan, perusahaan akan bisa

menarik calon-calon pekerja yang memiliki nilai-nilai progresif. CSR dapat juga

digunakan untuk membentuk suatu atmosfer kerja yang nyaman diantara para staf,

terutama apabila mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang mereka

percayai bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas, baik itu bentuknya

"penyisihan gaji", "penggalangan dana" ataupun kesukarelawanan (volunteering) dalam

bekerja untuk masyarakat.

Manajemen risiko merupakan salah satu hal paling penting dari strategi

perusahaan. Reputasi yang dibentuk dengan susah payah selama bertahun-tahun dapat

musnah dalam sekejap melalui insiden seperti skandal korupsi atau tuduhan melakukan

perusakan lingkungan hidup. Kejadian-kejadian seperti itu dapat menarik perhatian

yang tidak diinginkan dari penguasa, pengadilan, pemerintah dan media massa.

Membentuk suatu budaya kerja yang "mengerjakan sesuatu dengan benar", baik itu

terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan yang semuanya

merupakan komponen CSR pada perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya hal-hal

negatif tersebut.

Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk

membuat suatu cara penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari

para pesaingnya di benak konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas

konsumen atas dasar nilai khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang

dianut masyarakat. Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee, setidaknya ada dua jenis

kegiatan CSR yang bisa mendatangkan keuntungan terhadap merek, yaitu corporate

social marketing (CSM) dan cause related marketing (CRM). Pada CSM, perusahaan

memilih satu atau beberapa isu, biasanya yang terkait dengan produknya, yang bisa

disokong penyebarluasannya di masyarakat, misalnya melalui media campaign. Dengan

terus menerus mendukung isu tersebut, maka lama kelamaan konsumen akan mengenali

perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian pada isu itu.

Segmen tertentu dari masyarakat kemudian akan melakukan pembelian produk

perusahaan itu dengan pertimbangan kesamaan perhatian atas isu tersebut. CRM

bersifat lebih langsung.

Page 9: Makalah CSR

[email protected] 9

Perusahaan menyatakan akan menyumbangkan sejumlah dana tertentu untuk

membantu memecahkan masalah sosial atau lingkungan dengan mengaitkannya dengan

hasil penjualan produk tertentu atau keuntungan yang mereka peroleh. Biasanya berupa

pernyataan rupiah per produk terjual atau proporsi tertentu dari penjualan atau

keuntungan. Dengan demikian, segmen konsumen yang ingin menyumbang bagi

pemecahan masalah sosial dan atau lingkungan, kemudian tergerak membeli produk

tersebut. Mereka merasa bisa berbelanja sekaligus menyumbang. Perusahaan yang bisa

mengkampanyekan CSM dan CRM-nya dengan baik akan mendapati produknya lebih

banyak dibeli orang, selain juga mendapatkan citra sebagai perusahaan yang peduli

pada isu tertentu.