19
“MAKALAH DRAINASE TIMBUNAN” Disusun Oleh: Nama: Yelly Septiani 11-2011-098 Digantini 11-2011-089 purie dwi pertiwi 11-2011-130 Shella Fikriani 11-2011-056 Yessy Juliyendi 11-2011-097 Kelas: VII B Teknik Sipil Dosen Pembimbing: Ir. H. Sudirman Kimi, MT

MAKALAH DRAINASE 2.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH DRAINASE 2.docx

“MAKALAH DRAINASE TIMBUNAN”

Disusun Oleh:

Nama: Yelly Septiani11-2011-098

Digantini11-2011-089

purie dwi pertiwi11-2011-130

Shella Fikriani11-2011-056

Yessy Juliyendi

11-2011-097

Kelas: VII B Teknik SipilDosen Pembimbing: Ir. H. Sudirman Kimi, MT

Universitas MuhammadiyahFakultas Teknik Jurusan Sipil

Kampus A Jl.Jend.Ahmad Yani 13 Ulu Palembang 30263

Tahun Ajaran 2013/2014

Page 2: MAKALAH DRAINASE 2.docx

Kata Pengantar

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah system drainase.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang drainase. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Muhammadiyah. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen  pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Palembang, 12 November 2013

Penulis,

( )

Page 3: MAKALAH DRAINASE 2.docx

Daftar Isi

Page 4: MAKALAH DRAINASE 2.docx

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kota merupakan tempat bagi banyak orang untuk melakukan berbagai

aktivitas, maka untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan penduduknya harus

ada sanitasi yang memadai, misalnya drainase. Dengan adanya drainase tersebut

genangan air hujan dapat disalurkan sehingga banjir dapat dihindari dan tidak akan

menimbulkan dampak ganguan kesehatan pada masyarakat serta aktivitas

masyarakat tidak akan terganggu.

Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini

mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang

sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan.Drainase juga

merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna

memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam

perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Secara umum, drainase

didefinisikan sebagai serangkaian bangunan airyang berfungsi untuk mengurangi

dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan

dapat difungsikan secara optimal.Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk

mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase

merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu

daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air

tersebut.

Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana

umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang

aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk

mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah

permkaantanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai

pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah

becek, genangan air dan banjir.

Page 5: MAKALAH DRAINASE 2.docx

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari tugas drainase ini adalah agar mahasiswa dapat

mengerti dan memahami sistem drainase di perkotaan dan tujuannya, serta bisa

mengaplikasikannya di lapangan.

Tujuan dari tugas untuk memberikan persoalan kepada mahasiswa sedemikian

rupa sehingga mahasiswa tersebut dapat atau mampu untuk merancang sistem

penyaluran air dalam kota, dimana rancangan disesuaikan dengan kriteria disain

dan memenuhi kaidah-kaidah perencanaan.

Bab II

Pembahasan

Drainase yang berasal dari kata kerja 'to drain' yang berarti mengeringkan

atau mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistim-

sistim yang berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas

maupun dibawah permukaan tanah.

Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah

tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.

Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan

tanah atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk

mengatur suplai air demi pencegahan banjir. Pengertian drainase perkotaan tidak

terbatas pada teknik pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi

menyangkut keterkaitannya dengan aspek kehidupan yang berada di dalam

kawasan perkotaan.

Semua hal yang menyangkut kelebihan air yang berada di kawasan kota

sudah pasti dapat menimbulkan permasalahan drainase yang cukup komplek.

Dengan semakin kompleknya permasalahan drainase di perkotaan, maka di dalam

perencanaan dan pembangunan bangunan air untuk drainase perkotaan,

keberhasilannya tergantung pada kemampuan masing-masing perencana. Dengan

Page 6: MAKALAH DRAINASE 2.docx

demikian di dalam proses pekerjaan memerlukan kerjasama dengan beberapa ahli

di bidang lain yang terkait.

Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu. Sedangkan drainase perkotaan adalah ilmu drainase yang meng-khususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosial Budaya yang ada di kawasan kota tersebut. Drainase perkotaan merupakan sistim pengeringan dan pengaliran air dan wilayah perkotaan yang meliputi : Pemukiman, kawasan industri & perdagangan, sekolah, rumah sakit, & pasilitas umum lainnya, lapangan olah raga, Lapangan parkir, instalasi militer, instalasi listrik & telekomunikasi, pelabuhan udara, pelabuhan laut,sungai serta tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota. Dengan demikian Kriteria Desain drainase perkotaan memiliki ke-khususan, sebab untuk perkotaan ada tambahan variabel design seperti : keterkaitan dengan tata guna lahan, keterkaitan dengan master plan drainase kota, keterkaitan dengan masalah sosial budaya

(kurangnya kesadaran masyarakat dalam ikut memelihara fungsi drainase kota) dan lain-lain.

Jenis Drainase dan permasalahanya

1. Drainase yang meliputi jenis, system, dan permasalahannya:Drainase merupakan salah satu factor pengembangan irigasi yang berkaitan dalam pengolahan banjir (float protection), sedangkan irigasi bertujuan untuk memberikan suplai air pada tanaman . Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas.a) Jenis – jenis drainase :

• Menurut sejarah terbentuknya :1. Drainase alamiah (natural drainage)Terbentuk secara alamiah , tidak terdapat bangunan penunjang2. Drainase buatan (artificial drainage)Dibuat dengan tujuan tertentu, memerlukan bangunan khusus• Menurut letak bangunan :

1. Drainase permukaan tanah (surface drainage)Suatu system pembuangan air untuk menyalurkan air dipermukaan tanah. Hal ini berguna untuk mencegah adanya genangan.2. Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage)Suatu sistem pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air dibawah tanah.Pada jenis tanaman tertentu drainase juga bermanfaat untuk mengurangi ketinggian muka air tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.• Menurut fungsi :1. Single purposeSuatu jenis air buangan : air hujan, limbah domestic, limbah industri dll2. Multi purpose

Beberapa jenis air buangan tercampur

Page 7: MAKALAH DRAINASE 2.docx

• Menurut kontruksi :1. Saluran terbuka2. Saluran tertutupUntuk air kotor disaluran yang terbentuk di tengah kota.

b) Sistem dan permasalahan drainaseSistem drainase dibagi menjadi:

1. tersier drainage2. secondary drainage3. main drainage4. sea drainage

Permasalahan drainase:Permasalah drainase perkotaan bukanlah hal yang sederhana. Banyak faktor yang mempengaruhi dan pertimbangan yang matang dalam perencanaan, antara lain :

1. Peningkatan debitmanajemen sampah yang kurang baik memberi kontribusi percepatan pendangkalan /penyempitan saluran dan sungai. Kapasitas sungai dan saluran drainase menjadi berkurang, sehingga tidak mampu menampung debit yang terjadi, air meluap dan terjadilah genangan.

2. Peningkatan jumlah pendudukmeningkatnya jumlah penduduk perkotaan yang sangat cepat, akibat dari pertumbuhan maupun urbanisasi. Peningkayan jumlah penduduk selalu diikuti oleh penambahn infrastruktur perkotaan, disamping itu peningkatn penduduk juga selalu diikuti oleh peningkatan limbah, baik limbah cair maupun pada sampah.

3. Amblesan tanahdisebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan, mengakibatkan beberapa bagian kota berada dibawah muka air laut pasang.

4. Penyempitan dan pendangkalan saluran

5. reklamasi

6. limbah sampah dan pasang surut

c) Penanganan drainase perkotaan :

1. Diadakan penyuluhan akan pentingnya kesadaran membuang sampah2. Dibuat bak pengontrol serta saringan agar sampah yang masuk ke     drainase dapat dibuang dengan cepat agar tidak mengendap3. pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan terutama     pembuangan sampah sembarangan agar masyarakat mengetahui     pentingnya melanggar drainase.4. Peningkatan daya guna air, meminimalkan kerugian serta memperbaiki     konservasi lingkungn.5. Mengelola limpasan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk      menahan air hujan, menyimpan air hujan maupun pembuatan fasilitas      resapan.

Page 8: MAKALAH DRAINASE 2.docx

2 a. Drainase Jalan RayaDrainase jalan raya dibedakan untuk perkotaan dan luar kota.Umumnya di perkotaan dan luar perkotaan,drainase jalan raya selalu mempergunakan drainase muka tanah (Surface drainage). Di perkotaan saluran muka tanah selalu ditutup sebagai bahu jalan atau trotoar. Walaupun juga sebagaiman diluar perkotaan, ada juga saluran drainase muka tanah tidak tertutup (terbuka lebar), dengan sisi atas saluran rata dengan muka jalan sehingga air dapat masuk dengan bebas. Drainase jalan raya pi perkotaan elevasi sisi atas selalu lebih tinggi dari sisi atas muka jalan .Air masuk ke saluran melalui inflet. Inflet yang ada dapat berupa inflet tegak ataupun inflet horizontal. Untuk jalan raya yang lurus, kemungkinan letak saluran pada sisi kiri dan sisi kanan jalan. Jika jalan ke arah lebar miring ke arah tepi, maka saluran akan terdapat pada sisi tepi jalan atau pada bahu jalan, sedangkan jika kemiringan arah lebar jalan kea rah median jalan maka saluran akan terdapat pada median jalan tersebut. Jika jalan tidak lurus ,menikung, maka kemiringan jalan satu arah , tidak dua arah seperti jalan yang lurus. Kemiringan satu arah pada jalan menikung ini menyebabkan saluran hanya pada satu sisi jalan yaitu sisi yang rendah. Untuk menyalurkan air pada saluran ini pada jarak tertentu,direncanakan adanya pipa nol yang diposisikan dibawah badan jalan untuk mengalirkan air dari saluran.b. Drainase Lapangan Terbang Drainase lapangan terbang pembahasannya difokuskan pada draibase area run way dan shoulder karena runway dan shoulder merupakan area yang sulit diresapi , maka analisis kapasitas / debit hujan memepergunakan formola drainase muka tanah atau surface drainage.Kemiringan keadan melintang untuk runway umumnya lebih kecil atau samadengan 1,50 % , kemiringan shoulder ditentukan antara 2,50 % sampai 5 %.Kemiringan kea rah memanjang ditentukan sebesar lebih kecil atau sama dengan 0,10 % ,ketentuan dari FAA. Amerika Serikat , genangan air di permukaan runway maksimum 14 cm, dan harus segera dialirkan.Di sekeliling pelabuhan udara terutama di sekeliling runway dan shoulder , harus ada saluran terbuka untuk drainase mengalirkan air (Interception ditch) dari sis luar lapangan terbang.

c. Drainase Lapangan Olahraga

Drainase lapangan olahraga direncanakan berdasarkan infiltrasi atau resapan air hujan pada lapisan tanah, tidak run of pada muka tanah (sub surface drainage) tidak boleh terjadi genangan dan tidak boleh tererosi.Kemiringan lapangan harus lebih kecil atau sama dengan 0,007. Rumput di lapangan sepakbola harus tumbuh dan terpelihara dengan baik. Batas antara keliling lapangan sepakbola dengan lapangan jalur atletik harus ada collector drain.

PEKERJAAN TANAH: TIMBUNAN

Timbunan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu timbunan biasa, timbunan pilihan dan

timbunan pilihan di atas tanah rawa.

Timbunan pilihan digunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk

meningkatkan daya dukung tanah dasar, dan di daerah saluran air dan lokasi serupa

dimana bahan yang plastis sulit dipadatkan dengan baik.

Page 9: MAKALAH DRAINASE 2.docx

Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan

pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam karena keterbatasan

ruangan, dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah

faktor yang kritis.

Timbunan pilihan di atas tanah rawa digunakan untuk melintasi daerah yang rendah

dan selalu tergenang oleh air.

Bahan untuk timbunan pilihan

• Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari

bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan, bila diuji sesuai dengan

SNI 03-1744-1989, timbunan pilihan harus memiliki CBR paling sedikit 10 %

setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100 % kepadatan kering

maksimum sesuai dengan SNI 03-1742-1989.

• Bahan timbunan pilihan dapat berupa pasir atau kerikil atau bahan berbutir

bersih lainnya dengan Indeks Plastisitas maksimum 6 %.

• Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan

stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser

yang cukup, bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka

timbunan pilihan dapat berupa timbunan batu atau kerikil lempungan

bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah.

• Jenis bahan yang dipilih, dan disetujui akan tergantung pada kecuraman dari

lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan

dipikul

Bahan timbunan pilihan di atas tanah rawa

Bahan timbunan pilihan di atas tanah rawa haruslah pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya dengan Index Plastisitas maksimum 6 %.

Penimbunan sisi tanah yang rendah

Tahap berikutnya adalah untuk membentuk slope sisi rendah dan meratakan untuk

Page 10: MAKALAH DRAINASE 2.docx

membentuk badan jalan.

Jika kedalaman dari timbunan pada bahu jalan di sisi yang rendah lebih besar

daripada 0.3m, tidak perlu saluran samping pada sisi rendah dari jalan itu. Pastikan

bahwa kemiringan dari penimbunan mempunyai gradien tidak lebih curam daripada

1:2 seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Untuk menghasilkan penimbunan dengan kualitas baik pada sisi rendah, penting

bahwa semua tanah dipadatkan dengan benar. Penimbunan dilakukan dalam lapisan

demi lapisan dengan ketebalan15cm, yang dipadatkan dengan benar sebelum lapisan

baru ditambahkan. Juga pastikan bahwa tanah mempunyai kadar air optimal ketika

dipadatkan. Dalam dataran yang curam, mungkin perlu menggunakan mesin

penggilas kecil (hand rammer) untuk memadatkan lapisan pertama dan menambah

timbunan dengan lapisan berikutnya, gunakan lapisa yang lebih tipis (maksimum

0.1m).

Alokasi Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk penimbunan dapat diperkirakan secara

Page 11: MAKALAH DRAINASE 2.docx

kasar dengan setengah jumlah orang yang melakukan penggalian. Jumlah sebenarnya

akan tergantung dari jarak pemindahan tanah.

Jika pekerjaan hanya terdiri dari pekerjaan perataan arah melintang jalan yang

sederhana, maka 3 tenaga kerja cukup. Jika bahan timbunan perlu dibawa dalam

jarak 20m, maka perlu dikerjakan 4 atau 5 tenaga kerja untuk pekerjaan penimbunan

ini.

c. Konstruksi badan jalan dan saluran samping jalan

Setelah penggalian dan penimbunan selesai, badan jalan dibentuk dengan tanah dari

galian saluran-saluran samping dan galian perengan pinggir jalan. Tanah galian dari

saluran harus terlebih dahulu dilempar ke tengah jalan, dari bagian tengah ini dimulai

perataan hingga ke bahu jalan untuk membentuk badan jalan.

Penggalian saluran sisi jalan dilakukan dalam dua tahap. Pertama saluran digali,

kemudian sisi-sisi kemiringan pada saluran digali. Biasanya sehari atau dua hari

diijinkan untuk masing-masing tahap ini, dimaksudkan untuk memberikan ruang gerak

para pekerja. Pengalian saluran samping dilakukan dengan menyeting menggunakan benang dan patok, dan sebagai kontrol digunakan pola saluran (mal saluran bisa

dibuat dari rangka kayu).

Untuk kedua pekerjaan galian saluran dan sloping sisi saluran ini, tugas untuk masingmasing pekerja adalah menyeting sisi sepanjang saluran. Tugas pembuatan slooping

Page 12: MAKALAH DRAINASE 2.docx

biasanya biasanya sedikit lebih tinggi dibanding penggalian saluran, sebab pengalian

tanah pada permukaan kemiringan adalah lebih mudah untuk dikerjakan dari pada

penggalian saluran.

Tanah hasil galian dari saluran samping digunakan untuk membuat bentuk jalan.

Untuk memperoleh bentuk badan jalan yang baik dan sesuai dengan rencana, dapat

dilaksanakan dengan bantuan patok dan benang.

Hal ini dapat dilakukan dengan menyeting kembali menggunakan bantuan papan

prepil lagi, dengan mengontrol ketinggian antara propil dengan tongkat traveling.

Meskipun demikian ada cara yang mudah dan cepat akan tetapi tidak akurat, yaitu

dengan menggunakan benang yang dibentangkan diatas permukaan jalan yang sudah

dipadatkan (lihat gambar).

Jika ada permukaan jalan tidak akurat, bagian yang menggelembung harus dipotong

dan bagian yang cekung harus diurug lagi. Jika ada terjadi penambahan urugan

kembali, maka pastikan bahwa pekerjaan tambahan ini juga perlu dipadatkan dengan

baik. Akhirnya, ulangi sekali lagi untuk mengecek ketinggian permukaan jalan ini

untuk memastikan bahwa pekerjaan tanah telah selesai dikerjakan dengan standar

yang benar

d. Peninggian Elevasi pada Lengkungan (superelevation of Curve)

Peninggian elevasi diterapkan pada belokan jalan yang tajam, dimana jari-jari

kelengkungan kurang dari 100m, hal ini untuk mengimbangi gaya sentrifugal.

Peninggian pada lengkungan ini dibuat dengan cara membalik posisi kemiringan badan

jalan sisi luar (separoh badan jalan), guna untuk mencegah tergelincirnya kendaraan

yang melintas diatasnya.

Page 13: MAKALAH DRAINASE 2.docx

eninggian elevasi dibuat secara bertahap mulai dari 20m atau satu seksi sebelum

memasuki daerah belokan.

Demikian pula dengan cara yang sama, peninggian diakhiri 20m setelah lengkungan

terakhir.

Sedangkan disepanjang kelengkungan atau belokan, peninggian elevasi dibuat

konstan (sama), yaitu dengan kemiringan melintang sebesar 8%(atau 10% sebelum

dilakukan pemadatan.

Peninggian kelengkungan ini membutuhkan material 2 kali jumlah material yang

dibutuhkan pada kondisi standar. Penambahan material ini harus diusahakan dapat diperoleh dari daerah sekitar belekan itu tadi, hal ini dimaksudkan untuk mengatasi

persoalan angkutan material yang jauh. Idealnya dapat ditempuh dengan

memperbesar lebar saluran samping atau dengan mengurangu kemiringan sisi yang

dipotong (pada saluran atau daerah diluar jalan).

Akhirnya sebagai catatan, peninggian elevasi seharusnya dibuat dengan memadatkan

lapis demi lapis dengan setiap lapis tidak lebih dari 15cm.

Page 14: MAKALAH DRAINASE 2.docx

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Drainase timbunan hendaknya dibuat dengan cara yang sudah ditentukan. Dengan cara melihat keadaan kondisi tanah yang akan di timbun dan meperkirakan bentuk drainase yang akan dibuat pada tanah yang akan digunakan untuk menyalurkan pembuangan air.

Daftar Pustaka

Id.scribd.com/doc/119889238/Metoda-Pelaksanaan-Drainase

https://www.google.com/#q=cara+pembuatan+drainase+di+daerah+timbunan&start=30