25
BAB II TINJAUAN MATERI A.Definisi Griseofulvin adalah antibiotika yang bersifat fungistatik. Secara in-vitro griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di sel-sel terbawah dari epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur. B. Nama Dagang - Fulcin - Fungistop - Griseof ort - Griseofulvin Prafa - Mycosto p - Griseofulvin (Generik) C.Nama Generik Griseofulvin - Nama & Struktur Kimia : Sinonim : 2S-trans ]-7-chloro-2 ´,4,6-trimethoxy- 6´- methylspiro[benzofuran-2(3H),1

makalah elis

  • Upload
    atheu

  • View
    1.025

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tygas kdm

Citation preview

Page 1: makalah elis

BAB II

TINJAUAN MATERI

A. Definisi

Griseofulvin adalah antibiotika yang bersifat fungistatik. Secara in-vitro griseofulvin

dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton

dan Trichophyton.

Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil

ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di sel-sel

terbawah dari epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi

terhadap infeksi jamur.

B. Nama Dagang

- Fulcin - Fungistop- Griseofort

- Griseofulvin Prafa

- Mycostop

- Griseofulvin (Generik)

C. Nama Generik

Griseofulvin

- Nama & Struktur

Kimia :

Sinonim : 2S-trans ]-7-chloro-2´,4,6-trimethoxy- 6

´-methylspiro[benzofuran-2(3H),1´(2)-

cyclohexene]-3,4´-dione. C17H17ClO6

- Sifat Fisikokimia : Griseofulvin berwarna putih atau putih krem, rasa

pahit, termostabil. Dalam perdagangan obat ini

tersedia untuk penggunaan secara oral sebagai

Griseofulvin Microsize dan Griseofulvin

Ultramicrosize. Griseofulvin Microsize

mengandung partikel berukuran diameter 4 µm

dan Griseofulvin Ultramicrosize mengandung

partikel berukuran diameter < 1 µm. Larut dalam

Page 2: makalah elis

etanol, metanol, aseton, benzen, kloroform,etil

asetat dan asam asetat; Praktis tidak larut dalam

air, petroleum eter.

- Keterangan

:

Griseofulvin adalah antibiotika fungistatik yang

dihasilkan oleh Penicillium griseofulvum atau

species lain dari Penisillium termasuk P

chrysogenum

D. KompossisiTiap tablet mengandung griseofulvin 125 mg.

E. Indikasi

Untuk pengobatan infeksi jamur (ring-worm) pada kulit, rambut dan kuku yang

disebabkan oleh Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton.

Infeksi dermatofit pada kulit, kulit kepala, rambut dan kuku jika terapi  topikal tidak

berhasil atau tidak cocok.

F. Kontra Indikasi

Pasien yang menderita penyakit porfiria, gangguan sel hati dan pasien yang

hipersensitif terhadap griseofulvin.

Jangan digunakan pada penderita yang sedang hamil, menyusui dan penderita lupus

erythematosus sistemik.

Penyakit hati yang berat, lupus erytematosus sistemik (risiko serangan); porfiria;

kehamilan (hindari kehamilan selama penggunaan obat  dan hingga 1 bulan setelah

pengobatan; menyusui; pria sebaiknya tidak merencanakan mempunyai anak selama 6

bulan dalam pengobatan.

G. Efek Samping

Page 3: makalah elis

          Mual, muntah, diare ; sakit kepala; tidak banyak terjadi hepatotoksisitas,

pusing, kebingungan, rasa lelah, gangguan tidur, gangguan koordinasi, neuropati

perifer, leukopenia, ruam termasuk yang jarang terjadi erithema multiform, necrolysis

epidermal toksik, dan fotosensitivitas

- Efek samping bersifat ringan dan sementara, misalnya: sakit kepala, rasa kering pada

mulut, iritasi lambung dan rash kulit.

- Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, edema angioneurotik.

- Proteinuria, hepatotoksisitas

Sakit kepala, mual, muntah, diare, ruam, pusing, kelelahan; leukopenia, hepatotoksik;

gangguan tidur; fotosensitif; lupus eritematosus sistemik, epidermal nekrolisis toksik,

eritema multiforme; neuropati perifer; kebingungan dan gangguan koordinasi

H. Dosis penggunaan

Dewasa :500 mg sehari dalam dosis terbagi atau dosis tunggal, pada infeksi berat

dosis dapat ditingkatkan hingga dua kali lipat , kemudian dosis diturunkan jika telah

ada respon;

          Anak-anak : 10 mg/kg sehari dalam dosis terbagi atau dosis tunggal.

Infeksi jamur permukaan/superfisial, per oral, DEWASA 0.5-1 g (tetapi tidak kurang

dari 10mg/kg) sehari dengan makanan sebagai dosis tunggal atau terbagi; ANAK

10mg/kg sehari dengan makanan dalam dosis tunggal atau terbagi

CATATAN. Lama pengobatan tergantung infeksi dan ketebalan keratin di tempat

infeksi; minimal 4 minggu untuk kulit dan rambut, minimal 6 minggu untuk jamur

pada kulit kepala, bisa sampai 3 bulan; 6 bulan untuk kuku dan 12 bulan atau lebih

untuk kuku ibu jari

Page 4: makalah elis

Dewasa, pada umumnya 4 kali sehari 1 tablet sudah cukup. Untuk kasus tertentu

mungkin diperlukan dosis awal yang lebih tinggi yaitu 8 tablet sehari.

Anak-anak, sehari 10 mg per kg berat badan.

Lama pengobatan dilakukan paling sedikit 4 minggu. Untuk kasus tertentu misalnya

infeksi kuku, pengobatan dapat berlangsung selama 6 - 12 bulan.

Terapi dihentikan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah infeksi hilang.

I. Cara proses farmakologi

Absorpsi : absorpsi  Griseofulvin ultramicrosize hampir sempurna; absorpsi

Griseofulvin  microsize bervariasi (25 % hingga 70 % dari dosis oral); absorpsi 

meningkat  jika digunakan bersama makanan yang mengandung lemak ( absorpsi

ultramicrosize pada saluran cerna ~ 1.5 kali daripada microsize )

         Distribusi : menembus plasenta 

         Metabolisme : sebagian besar di hati

         T½ eliminasi : 9-22 jam

         Ekskresi : urine (< 1% dalam bentuk obat tidak berubah); feses dan keringat

J. Golongan obat

Obat golongan azol yang ada di Puskesmas ialah Ketokonazol, dapat diberikan ... Jadi

biasanya kami memakai obat sistemik yang ada, yakni Griseofulvin

K. Nama oat lain yang segolongan

a. Acnol lotion

b. Balpilik hijau

c. Balpilik kuning

d. Balpilik lavender

e. Balsam cap lang 10gr

Page 5: makalah elis

L. Cara kerja obat

Griseofulvin adalah antibiotik yang bersifat fungistatik. Secara invitro griseofulvin

dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton

dan Trichophyton. Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat,

dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin

ditimbun di sel-sel terbawah dari sel epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk

akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur.

M. Peringatan dan perhatian

- Keamanan dan manfaat griseofulvi untuk pencegahan infeksi jamur belum diketahui

dengan pasti.

- Pengobatan jangka panjang harus dibawah pengawasan dan dimonitor secara

periodik fungsi-fungsi organ termasuk fungsi ginjal, hati dan hematopoietik.

- Penderita yang alergi terhadap penisilin boleh memakai obat ini, walaupun secara

teoritis dapat terjadi sensitivitas silang terhadap penisilin.

- Reaksi fotosensitivitas dapat terjadi dan dilaporkan timbulnya lupus erythematosus

pada penderita yang mendapatkan griseofulvin.

M. Interaksi obat

Griseofulvin menurunkan aktivitas warfarin sebagai antikoagulan, kontrasepsi oral

dan dapat meningkatkan efek alkohol.

Barbiturat menurunkan aktivitas griseofulvin.

Page 6: makalah elis

Alkohol Griseofulvin mungkin meningkatkan efek

alkohol

Antikoagulan Griseofulvin mengurangi efek antikoagulan

koumarin

Antiepilepsi Penyerapan griseofulvin dikurangi oleh

primidone, mengurangi efeknya

Barbiturate Phenobarbital mengurangi penyerapan

griseofulvin, mengurangi efeknya

Siklosporin Griseofulvin mungkin mengurangi kadar

siklosporin dalam darah

Estrogen Griseofulvin meningkatkan metabolism

estrogen, mengurangi efek kontrasepsi

Progesterone Griseofulvin meningkatkan metabolism

progesteron, mengurangi efek kontrasepsi

          - Dengan Obat Lain :

            Efek sitokrom P450:  induksi  CYP1A2 (lemah), 2C8/9 (lemah), 3A4 (lemah)

            Meningkatkan efek/toksisitas : Toksisitas ditingkatkan dengan etanol, dapat

menyebabkan takikardi dan flushing (kemerahan)

            Menurunkan efek :   barbiturat dapat menurunkan kadar griseofulvin.

Menurunkan aktivitas warfarin. Menurunkan efektivitas kontrasepsi oral

          - Dengan Makanan : Konsentrasi griseofulvin dapat meningkat jika digunakan

bersama makanan , terutama makanan yang mengandung lemak tinggi. Etanol :

hindari etanol (dapat meningkatkan depresi SSP), Etanol akan menyebabkan reaksi

type ’’disulfiram’’ seperti kemerahan, sakit kepala, mual dan pada beberapa pasien

mengalami muntah dan nyeri dada dan/atau abdominal.

Page 7: makalah elis

Pengaruh

          - Terhadap Kehamilan : Dihindari penggunaannya pada wanita hamil ,

dilaporkan terjadi fenotoksisitas dan teratogenisitas pada hewan; gunakan alat

kontrasepsi yang efektif selama pengobatan dan hingga paling sedikit 1 bulan sesudah 

pengobatan (penting : efektivitas oral kontrasepsi diturunkan; juga pria pria sebaiknya

tidak merencanakan mempunyai anak selama 6 bulan  setelah menjalani pengobatan. 

Faktor risiko : C

          - Terhadap Ibu Menyusui : Distribusi ke dalam air susu ibu tidak diketahui

          - Terhadap Anak-anak : -

          - Terhadap Hasil Laboratorium :  Interaksi terhadap tes laboratorium : reaksi

palsu positif pada pemeriksaan kadar VMA urin

Parameter Monitoring

          Tes fungsi ginjal, hati dan hematopoetik

Bentuk Sediaan

          Tablet

Page 8: makalah elis

N. Informasi pasien

Jumlah  dan frekuensi  penggunaan obat tergantung dari  beberapa faktor, seperti 

kondisi pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai pertanyaan yang

berkaitan dengan jumlah dan/ frekuensi pemakaian obat tanyakan pada dokter atau

apoteker.

         Penggunaan obat bersama dengan makanan yang mengandung lemak (kacang

atau es krim )untuk meningkatkan absorpsi, atau dengan makanan atau susu untuk

menghindari gangguan saluran cerna (GI upset)

         Tes laboratorium diperlukan untuk memonitor terapi. Pastikan hal ini

dilakukan. 

         Obat ini menyebabkan sensitivitas terhadap sinar matahari dan cahaya ultra

violet lain. Hindari paparan yang terlalu lama terhadap sinar matahari. Gunakan tabir

surya atau gunakan pakaian untuk melindungi  tubuh hingga tubuh dapat mentoleransi

kembali.

         Sangat penting untuk  menjaga kebersihan selama dan sesudah untuk mencegah

terjadinya reinfeks.i

         Jangan menghentikan pemakaian obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter .

         Jangan menggunakan obat melebihi jumlah yang telah  diresepkan, kecuali atas

anjuran dokter.

         Kondisi medis awal pasien harus diceritakan pada petugas kesehatan sebelum

menggunakan obat ini.

         Jangan menggunakan OTC atau obat resep yang lain tanpa memberitahu dokter

yang merawat .

         Ini termasuk sediaan herbal atau suplemen makanan yang lain.

Page 9: makalah elis

         Jika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat  setelah ingat. Jika

terlewat beberapa jam dan telah mendekati waktu minum obat berikutnya jangan

minum obat dengan dosis ganda, kecuali atas saran dari dokter atau apoteker.

         Jika lebih dari satu kali dosis terlewat, mintalah nasehat dokter atau apoteker  

         Obat ini hanya digunakan oleh  pasien yang mendapat resep. Jangan diberikan

pada orang lain.

Jumlah  dan frekuensi  penggunaan obat tergantung dari  beberapa faktor, seperti  kondisi

pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan

jumlah dan/ frekuensi pemakaian obat tanyakan pada dokter atau apoteker.

         Penggunaan obat bersama dengan makanan yang mengandung lemak (kacang atau es

krim )untuk meningkatkan absorpsi, atau dengan makanan atau susu untuk menghindari

gangguan saluran cerna (GI upset)

         Tes laboratorium diperlukan untuk memonitor terapi. Pastikan hal ini dilakukan. 

         Obat ini menyebabkan sensitivitas terhadap sinar matahari dan cahaya ultra violet lain.

Hindari paparan yang terlalu lama terhadap sinar matahari. Gunakan tabir surya atau gunakan

pakaian untuk melindungi  tubuh hingga tubuh dapat mentoleransi kembali.

         Sangat penting untuk  menjaga kebersihan selama dan sesudah untuk mencegah

terjadinya reinfeks.i

         Jangan menghentikan pemakaian obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter .

         Jangan menggunakan obat melebihi jumlah yang telah  diresepkan, kecuali atas anjuran

dokter.

         Kondisi medis awal pasien harus diceritakan pada petugas kesehatan sebelum

menggunakan obat ini.

Page 10: makalah elis

         Jangan menggunakan OTC atau obat resep yang lain tanpa memberitahu dokter yang

merawat .

         Ini termasuk sediaan herbal atau suplemen makanan yang lain.

         Jika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat  setelah ingat. Jika terlewat

beberapa jam dan telah mendekati waktu minum obat berikutnya jangan minum obat dengan

dosis ganda, kecuali atas saran dari dokter atau apoteker.

         Jika lebih dari satu kali dosis terlewat, mintalah nasehat dokter atau apoteker  

         Obat ini hanya digunakan oleh  pasien yang mendapat resep. Jangan diberikan pada

orang lain.

Mekanisme Aksi

         Menghambat mitosis sel jamur pada metafase; berikatan dengan keratin manusia

menyebabkan resistensi terhadap invasi jamur.

Monitoring Penggunaan Obat

         Tes fungsi ginjal, hati dan hematopoetik secara periodik

Page 11: makalah elis

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Grisofulvin adalah obat yang di gunakan untuk penyakit kulit yang

memiliki efek

          Mual, muntah, diare ; sakit kepala; tidak banyak terjadi hepatotoksisitas,

pusing, kebingungan, rasa lelah, gangguan tidur, gangguan koordinasi, neuropati

perifer, leukopenia, ruam termasuk yang jarang terjadi erithema multiform, necrolysis

epidermal toksik, dan fotosensitivitas

- Efek samping bersifat ringan dan sementara, misalnya: sakit kepala, rasa kering pada

mulut, iritasi lambung dan rash kulit.

- Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, edema angioneurotik.

- Proteinuria, hepatotoksisitas

Sakit kepala, mual, muntah, diare, ruam, pusing, kelelahan; leukopenia, hepatotoksik;

gangguan tidur; fotosensitif; lupus eritematosus sistemik, epidermal nekrolisis toksik,

eritema multiforme; neuropati perifer; kebingungan dan gangguan koordinasi

Page 12: makalah elis

Saran

Saran yang penulis kemukakan disesuaikan dengan hasil selama tinjauan pustaka

Saran – saran yang penulis berikan adalah :

1. Untuk Institusi

Sebagai Sekolah yang bergerak di bidang kesehatan, hendaknya dapat

memberi pendidikan yang lebih baik lagi kepada siswanya dalam praktek pelayanan

kesehatan dan menyediakan buku – buku penunjang sebagai acuan dalam mencari

data tentang obat griseofulvin

Page 13: makalah elis

DAFTAR PUSTAKA

^ Mora M, Bensi G, Capo S, dkk. (2005). "Grup A Streptococcus memproduksi Pilus seperti struktur berisi perlindungan antigens dan Lancefield T antigens". Proc Natl Acad Sci USA 102 (43): 15641-6. doi: 10.1073/pnas.0507808102. Pmid 16223875.

^ Harris K, Singer HS (Agustus 2006). "Tic disorders: dgn saraf sirkuit, neurochemistry, dan neuroimmunology". J. Child Neurol. 21 (8): 678-89. doi: 10.1177/08830738060210080901. Pmid 16970869.

^ Patterson MJ (1996). Streptococcus. In: Baron's Medical Microbiology (Baron S et al., Eds.) (4th ed.). Univ of Texas Medical Branch. ISBN 0-9631172-1-1.

Page 14: makalah elis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan yang sering dijumpai di Rumah Sakit maupun di masyarakat

terutama pada obat griseofulvin

Berdasarkan penelitian pada populasi umum didapatkan bahhwa penyakit ini

paling banyak menyerang pada anak 3-4 tahun dengan perbandingan wanita : pria = 2:1.

Berdasarkan penyakit tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus

sindrom nefrotik sebagai sebuah laporan.

1.2 Maksud dan Tujuan

a Maksud dan Tujuan umum

Mampu menerapkan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Diagnosa

medis Dispepsia melalui pendekatan proses perawatan

b Maksud dan Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus adalah sebgai berikut:

1. Mampu melakukan pengkajian pada penyakit dengan Diagnosa medis penyakit

kulit. Mampu membuat Diagnosa keperawatan menurut prioritas pada pasien

2. Mampu membuat rencana askep pada pasien dengan Diagnosa medis Mampu

penyakit kulit. menerapkan tindakan keperawatan pada pasien dengan diagnose

penyakit kulit

3. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah di laksanakan sesuai dengan

tujuan yang telah diterapkan

Page 15: makalah elis

1.3 Manfaat

a. Bagi Penulis

1. Mengetahui labih jauh lagi tentang obat griseofulvin

2. Mengetahui obat griseofulvin dengan baik dan benar

b. Bagi Pendidikan

Sebagai koleksi tambahan buku-buku diperpustakaan dan sebagai kerangka

acuan dalam pembuatan Asuhan Keperawatan

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan meliputi : Latar Belakang, Tujuan, manfaat

Sistematika Penulisan

BAB II : Tinjauan Teoritis Meliputi : nama dagang, nama generic,

komposisi, indikasi, kontra indikasi, efek samping, dosis penggunaan, cara

proses farmakologi, golongan obat, dan nama obat yang sejenis

BAB III : Penutup meliputi : Kesimpulan dan Saran

Page 16: makalah elis

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

Penyusun panjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Rahmat

dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat

dan salam semoga tercurah limpah pada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil study yang telah penyusun cari dari beberapa

sumber selama 3 hari. Dalam proses penyusunan laporan ini, penyusun mendapatkan banyak

bantuan baik berupa materi, dukungan moral, sumbangan pikiran maupun tenaga. Untuk itu

penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah

memberiakan bantuan, diantaranya:

Penyusun berharap laporan ini dapat memberikan banyak manfaat untuk berbagai

pihak, khususnya bagi mahasiswa Akademi Keperawatan Cianjur umumnya bagi mahasiswa

Akademi Keperawatan Di Seluruh Indonesia.

Penyusun juga menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk

itu penyusun mengharapkan adanya tanggapan dari rekan-rekan semua berupa kritik dan

saran yang mana dapat membangun laporan ini menjadi semakin lebih baik.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Cianjur, Agustus 2009

Page 17: makalah elis

DAFTAR ISI

Halaman

Kata pengantar.......................................................................................................... i

Daftar isi................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang.................................................................................................... 1

1.2 Maksud dan tujuan............................................................................................. 1

1.3 manfaat............................................................................................................... 2

1.4 sistematika penulisan.......................................................................................... 2

BAB II Tinjauan Teori

2.1 definisi................................................................................................................ 3

2.2 nama dagang....................................................................................................... 3

2.3 nama generic....................................................................................................... 5

2.4 komposisi............................................................................................................ 5

2.5 indikasi............................................................................................................... 6

2.6.kontra diksi ........................................................................................................ 8

2.7efek samping ....................................................................................................... 8

2.8 dosis penggunaan............................................................................................... 9

2.9 cara proses farmakologi...................................................................................... 10

2.10golongan obat ................................................................................................... 10

2.11 nama obat yang segolongan........................................................................... 10

BAB III Penutup

3.1 kesimpulan.......................................................................................................... 18

3.2 saran.................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 19

Page 18: makalah elis

griseofulvin

Disusun oleh: elis yohana dewi