16
MAKALAH PRAKTIKUM ENTOMOLOGI BAGIAN BENTUK KAKI SERTA FUNGSINYA PADA SERANGGA O L E H NAMA : RUDY SITOMPUL NIM : 1009000192 P. STUDY : AGROTEKNOLOGI LABORATORIUM ENTOMOLOGI

Makalah Entomologi Kaki Serangga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Entomologi Kaki Serangga

MAKALAH PRAKTIKUM

ENTOMOLOGI

BAGIAN BENTUK KAKI SERTA FUNGSINYA PADA SERANGGA

O

L

E

H

NAMA : RUDY SITOMPUL

NIM : 1009000192

P. STUDY : AGROTEKNOLOGI

LABORATORIUM ENTOMOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

Page 2: Makalah Entomologi Kaki Serangga

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat

rahmat dan karunianya-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah

Entomologi .

Makalah ini dikembangkan dalam rangka memenuhi tugas praktikum

Entomologi, tugas penulis sebagai mahasiswa fakultas pertanian Universitas Islam

Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak

mendapat bantuan dari sumber-sumber data berupa materi, dan oleh karena itu dalam

pengantar ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan-

bantuan, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, baik bagi penulis sendiri

maupun para pembaca.

Medan, Desember 2011

Rudy Sitompul

Page 3: Makalah Entomologi Kaki Serangga

PENDAHULUAN

Sejumlah penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan terhadap perangkat

kaki serangga-serangga kecil lainnya diuraikan di bawah ini. Kesimpulan yang

muncul darinya adalah tiada kekuatan acak, coba-coba atau wujud selain Allah yang

mampu menciptakan kerumitan seekor serangga sekalipun.

Otot kaki dari banyak serangga seperti belalang dan capung mengerut sangat

kuat akibat rangsangan yang ditimbulkan saraf-saraf yang mengendalikan setiap

gerakannya. Pada belalang, misalnya, sinyal-sinyal kiriman setiap saraf menyebabkan

otot-otot kaki mengerut. Dengan bekerja bergantian, tidak saling berlawanan, dua

kelompok otot yang saling melengkapi, yang dinamakan elevator (pengangkat) dan

depresor (penahan).

Page 4: Makalah Entomologi Kaki Serangga

BAGIAN BENTUK KAKI SERTA FUNGSINYA PADA SERANGGA

kaki belakang capung berperan sebagai senjatanya yang paling mematikan.

Kaki menjulur ke depan dan menangkap mangsa yang kaget, kemudian dengan

tangkas dicabik-cabik dan dimakan dengan rahangnya yang kuat.

Karena itu, capung merupakan gabungan sistem-sistem, yang masing-

masingnya memiliki bentuk tersendiri dan sempurna. Tidak berjalannya salah satu

Page 5: Makalah Entomologi Kaki Serangga

saja dari sistem-sistem ini akan merusak sistem yang lainnya juga. Walaupun begitu,

seluruh sistem ini diciptakan tanpa cacat, sehingga makhluk ini tetap bertahan.

Bahwa gen seekor serangga di tanah mengalami mutasi dan beberapa bagian

dari jaringan kulit pada tubuhnya menunjukkan perubahan yang tidak pasti. Sangat

tidak masuk akal bila menganggap bahwa mutasi lainnya di puncak perubahan ini

bisa "secara kebetulan" menjadi kaki. Lebih dari itu, mutasi pada tubuhnya pun tidak

akan menghasilkan kaki secara utuh bagi serangga ini atau pun menjadikannya lebih

sempurna, malah akan menurunkan daya geraknya. Akibatnya, serangga perlu

membawa beban lebih berat, yang tidak memberikan tujuan apa pun yang jelas. Ini

akan membuat serangga ini berada pada keadaan yang tidak menguntungkan di

hadapan musuhnya. Bahkan, menurut dasar teori evolusi, seleksi alam akan menimpa

serangga cacat tersebut dan keturunannya pun punah.

Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah!

Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor

lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu

merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari

lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah. (QS. Al Hajj, 22:73)

Meskipun telah dilakukan penelitian terkini, walaupun seluruh teknologi telah

Allah berikan kepada manusia, amat banyak ciri makhluk hidup yang masih

menyimpan sisi-sisi menakjubkannya. Sebagaimana pada segala sesuatu yang telah

Allah ciptakan, dalam tubuh seekor lalat memperlihatkan bukti melimpah

pengetahuan mahatinggi. Dengan mengkaji seluk beluknya, siapa pun yang berpikir

Page 6: Makalah Entomologi Kaki Serangga

akan mampu sekali lagi merenung di atas kekagumannya yang mendalam kepada

Allah dan ketaatan kepadaNya.

a. Tipe cursorial

Tipe kaki jenis ini merupakan tungkai yang digunakan untuk berjalan

dan berlari.

Misalnya : pada lipas (Periplaneta sp) dan kumbang.

b. Tipe fossorial

Tipe tungka seperti ini merupakan tungkai yang digunakan untuk

menggali, di tandai dengan adanya kuku depan yang keras sekali.

Misalnya : tungkai depan orong-orong (Gryllotalpa africana)

c. Tipe saltatorial

Tipe tungkai seperti ini merupakan tungkai yang berfungsi untuk

meloncat, ditandai dengan pembesaran femur tungkai belakang.

Misalnya : pada belalang dan jangkrik.

d. Tipe raptorial

Tipe tungkai jenis ini merupakan tunkai yang berfungsi untuk

menangkap dan encengkram mangsa, ditandai dengan pembesaran femur

tungkai depan.

Misalnya : kaki depan belalang sembah

Page 7: Makalah Entomologi Kaki Serangga

e. Tipe natatorial

Tungkai jenis ini merupakan tungkai yang berfungsi untuk berenang,

ditandai dengan bentuk yang pipih serta adanya sekelompok “rambut-rambut

renang” yang panjang.

Misalnya : pada kumbang Dytiscidae dan kepinding kapal

f. Tipe ambolatorial

Tungkai seperti ini merupakan tungkai yang berfungsi untuk berjalan,

ditandai dengan femur dan tibia yang lebih panjang dari bagian tungkai

lainnya. Tungkai ini merupakan bentuk umum tungkai serangga.

Sejumlah penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan terhadap perangkat

kaki lalat dan serangga-serangga kecil lainnya diuraikan di bawah ini. Kesimpulan

yang muncul darinya adalah tiada kekuatan acak, coba-coba atau wujud selain Allah

yang mampu menciptakan kerumitan seekor serangga sekalipun.

Otot kaki dari banyak serangga seperti belalang dan capung mengerut sangat

kuat akibat rangsangan yang ditimbulkan saraf-saraf yang mengendalikan setiap

gerakannya. Pada belalang, misalnya, sinyal-sinyal kiriman setiap saraf menyebabkan

otot-otot kaki mengerut. Dengan bekerja bergantian, tidak saling berlawanan, dua

kelompok otot yang saling melengkapi, yang dinamakan elevator (pengangkat) dan

depresor (penahan), Sebuah saraf mampu mengirim paling banyak 200 sinyal per

Page 8: Makalah Entomologi Kaki Serangga

detik. Penelitian telah membuktikan bahwa pada serangga-serangga ini, tidak terdapat

hubungan satu-banding-satu antara sinyal dari saraf.

Pada perangkat istimewa ini, yang masing-masing diciptakan tersendiri pada

tubuh setiap serangga, tak dijumpai ketidakteraturan sedikit pun. Saraf-sarafnya tidak

pernah mengirim sinyal yang salah, dan otot-otot serangga senantiasa

menerjemahkannya secara benar.

Pada jenis seperti lalat dan lebah, otot-otot yang memungkinkan kaki bergerak

bahkan tidak menempel pada pangkal sayap! Sebaliknya, otot-otot ini melekat pada

dada melalui pengait yang berperan seperti engsel, Saat otot-otot ini mengerut,

permukaan dada menjadi rata dan menarik pangkal kaki ke bawah. Permukaan

samping sayap memberikan peran penyokong sehingga memungkinkan kaki

terangkat. Otot-otot yang menimbulkan gerakan ke bawah tidak melekat langsung

pada sayap, tapi bekerja di sepanjang dada. Ketika otot-otot ini mengerut, dada

tertarik kembali ke arah berlawanan, dan dengan cara ini kaki tergerakkan ke bawah.

Kaki sayap tersusun atas protein khusus yang dikenal sebagai resilin, yang

memiliki kelenturan luar biasa. Karena sifatnya jauh mengungguli karet alami

ataupun buatan, para insinyur kimia berupaya membuat tiruan bahan ini, di

laboratorium. Saat melentur dan mengerut, resilin mampu menyimpan hampir

keseluruhan energi yang dikenakan padanya, dan ketika gaya yang menekannya

dihilangkan, resilin mampu mengembalikan keseluruhan energi itu. Alhasil, daya

guna (efisiensi) resilin dapat mencapai 96%. Saat sayap terangkat, sekitar 85% energi

yang dikeluarkan disimpan untuk saat berikutnya; energi yang sama ini kemudian

digunakan kembali dalam gerakan ke bawah yang memberikan daya angkat ke atas

Page 9: Makalah Entomologi Kaki Serangga

dan mendorong serangga ke depan. Permukaan dada dan ototnya telah diciptakan

dengan rancangan istimewa untuk memungkinkan pengumpulan energi ini. Namun,

energi tersebut sesungguhnya disimpan pada engsel yang terdiri atas resilin. Sudah

pasti mustahil bagi seekor serangga, dengan usahanya sendiri, melengkapi diri sendiri

dengan peralatan luar biasa untuk kaki. Kecerdasan dan kekuatan tak terhingga Allah

telah menciptakan resilin istimewa ini pada tubuh serangga.

Untuk pendaratan yang mulus, gerakan lurus ke atas dan ke bawah saja

tidaklah cukup. Agar dapat memunculkan gaya angkat dan gaya dorong, kaki

haruslah pula mengubah sudut gerakannya di setiap kepakan. kaki serangga memiliki

kelenturan berputar yang khas, tergantung jenisnya, yang dimungkinkan oleh apa

yang disebut sebagai direct flight muscles (otot-kaki kemudi), disingkat DFM yang

menghasilkan gaya-gaya yang diperlukan untuk kaki.

Ketika serangga berupaya lompat tinggi di udara, mereka memperbesar sudut

kaki mereka dengan mengerutkan otot-otot di antara engsel-engsel kaki ini secara

lebih kuat. Rekaman gambar berkecepatan-tinggi dan gerak-terhenti memperlihatkan

bahwa selama kaki bekerja, kaki tersebut bergerak mengikuti lintasan lingkar-telur

dan untuk setiap kali putaran sayap, sudutnya berubah secara teratur. Perubahan ini

disebabkan pergerakan yang senantiasa berubah dari otot-terbang kemudi dan

penempelan kaki pada tubuh.

Para ilmuwan percaya bahwa secara teori, kecepatan ini pun tidaklah cukup

menahan serangga-serangga ini tetap menempel di dahan / ranting, dan mereka

pastilah menggunakan Protein yang diperoleh dari resilin jauh lebih baik dari produk

karet berkualitas tertinggi dalam hal kemampuannya menahan tekanan dan kembali

Page 10: Makalah Entomologi Kaki Serangga

ke bentuk asalnya. Penelitian yang berkelanjutan tentang resilin tiruan menunjukkan

bahwa protein tersebut tetap memiliki sifat-sifat ini.

Para ilmuwan menyatakan keyakinannya bahwa polimer yang didapatkan dari

pencangkokkan gen-gen serangga dapat diterapkan di aneka bidang yang sangat

beragam, dari kedokteran hingga industri. Namun, mungkin yang terpenting dari

penerapan ini adalah penanganan penyakit pembuluh darah arteri pada manusia. Oleh

karena resilin menyerupai protein elastin pada pembuluh vena manusia, para ilmuwan

berharap bahwa penelitian mereka akan memberi vena kelenturan yang terbaharu

Page 11: Makalah Entomologi Kaki Serangga

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2002. Kaki pada serangga. Serial Online http:// www.lembaga penelitian opt.com. Diakses 19 Desember 2011.

Berdardinus. 2001. Bentuk Kaki Serangga. Serial Online http:// www.anekaplanta.wordpress. com. Diakses 19 Desember 2011.

Prajnanta. 2003. Keunggulan Kaki serangga. Agro Media Pustaka: Jakarta. Rustam. 2001. Kaki Pada Serangga. Serial Online http://www. genesa exad.com.

Diakses 19 Desember 2011. Suseno. 2004.Cara Penanaman Yang Ideal. Serial Online http://www. Penanaman

dan Perawatan. com. Diakses 19 Desember 2011.