5
JENIS-JENIS KEBENARAN Bab 1 Pendahuluan Kebenaran secara umum bersifat relatif, relatif karena setiap orang memiliki persepsi sendiri tentang kebenaran itu. Benar menurut seseorang belum tentu benar menurut orang lain. Lalu kenapa kebenaran itu bisa relatif, yang membuatnya relatif adalah pikiran. Pikiran dan kapasitas seseorang dengan orang lain tentu berbeda, perbedaan ini menjadikan obyek dari pikiran itu menjadi berbeda pula. Pada dasarnya kebenaran itu sifatnya konstan dan tetap tidak berubah, statis, yang berubah adalah subyek kebenaran itu sendiri. kebenaran juga tidak membutuhkan persepsi orang lain atau juga kebenaran tidak membutuhkan pengakuan dari apapun dan dari siapapun. kenapa? karena kebenaran tidak akan berubah meski dunia di hancurkan sekalipun. seperti mawar yang akan tetap wangi meski namnaya di ganti atau seluruh isi dunia mengklaim bahwa wangi mawar adalah busuk. Matahari meski di sebut atau di akui apa saja atau bahkan tidak di akui sama sekalipun, akan tetap bersinar. itulah sifat kebenaran dan itulah kebenaran. Latar Belakang Masalah: 1. Apa Itu Kebenaran ? 2. Apa Sajakah Jenis-jenis Kebenaran itu ? Bab 2 1

Makalah Jenis-Jenis Kebenaran.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Kuliah Filasafat Islam

Citation preview

JENIS-JENIS KEBENARANBab 1

Pendahuluan

Kebenaran secara umum bersifat relatif, relatif karena setiap orang memiliki persepsi sendiri tentang kebenaran itu. Benar menurut seseorang belum tentu benar menurut orang lain. Lalu kenapa kebenaran itu bisa relatif, yang membuatnya relatif adalah pikiran. Pikiran dan kapasitas seseorang dengan orang lain tentu berbeda, perbedaan ini menjadikan obyek dari pikiran itu menjadi berbeda pula. Pada dasarnya kebenaran itu sifatnya konstan dan tetap tidak berubah, statis, yang berubah adalah subyek kebenaran itu sendiri. kebenaran juga tidak membutuhkan persepsi orang lain atau juga kebenaran tidak membutuhkan pengakuan dari apapun dan dari siapapun. kenapa? karena kebenaran tidak akan berubah meski dunia di hancurkan sekalipun. seperti mawar yang akan tetap wangi meski namnaya di ganti atau seluruh isi dunia mengklaim bahwa wangi mawar adalah busuk. Matahari meski di sebut atau di akui apa saja atau bahkan tidak di akui sama sekalipun, akan tetap bersinar. itulah sifat kebenaran dan itulah kebenaran.

Latar Belakang Masalah:1. Apa Itu Kebenaran ?

2. Apa Sajakah Jenis-jenis Kebenaran itu ?

Bab 2

Pembahasan

Manusia bukan tidak sekedar ingin tahu, tetapi ingin tahu kebenaran. Ia ingin memiliki pengetahuan yang benar; Kebenaran ialah persesuaian antara pengetahuan dan obyeknya. Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang sesuai dengan obyeknya. Inilah kebenaran obyektif. Seperti dikatakan Poedjawijatna. pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang obyektif. Kata Kebenaran dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkrit maupun abstrak. Menurut Purwadarminta kebenaran mengandung beberapa arti, yakni 1.Keadaan (hal dan sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau keadaan yang sesungguhnya); misal, kebenaran ini masih saya sangsikan; kita harus berani membela kebenaran dan keadilan. 2. Sesuatu yang benar (sungguh-sungguh ada, betul-betul demikian halnya dan sebagainya); misal kebenaran-kebenaran yang diajarkan oleh agama. 3. Kejujuran; kelurusan hati; misal tidak ada seorangpun sangsi akan kebaikan dan kebenaran hatimu. 4. Selalu izin; perkenanan; misal, dengan kebenaran yang dipertuan. 5. Jalan kebetulan; misal, penjahat itu dapat dibekuk dengan secara kebenaran saja. Kebenaran itu sendiri dapat diperoleh melalui pengetahuan indrawi, pengetahuan akal budi, pengetahuan intuitif, dan pengetahuan kepercayaan atau pengetahuan otoritatif. Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau kriteria kebenaran.

Secara umum kebenaran dapat dibagi menjadi :

I. Kebenaran Relatif atau Parsial ; yaitu kebenaran yang dibatasi oleh waktu dan ruang. Sesuatu yang dianggap benar saat ini belum tentu benar di masa yang akan datang,. Atau sesuatu yang dianggap oleh seseorang benar, belum tentu benar bagi yang lainnya disebabkan oleh sudut pandang atas kebenaran tersebut.

II. Kebenaran Mutlak atau Absolut ; yaitu kebenaran yang tidak terbatasi oleh ruang dan waktu serta pola pikir, disebabkan kebenaran ini berasal dari Ilahi, Pencipta Alam Semesta.

Kebenaran di lihat dari tangga atau tingkatan dimana kebenaran itu bisa di pahami oleh individu, dapat di bagi menjadi empat (4) jenis kebenaran :1) Kebenaran Umum , kebenaran umum adalah jenis kebenaran yang dapat di terima oleh umum, merupakan hasil dari kesepakatan bersama yang tak tertulis namun bersifat natural, hasil dari fikiran manusia dalam rangka pemuasannya dalam hal identifikasi obyek. sebagai contoh kebenaran umum adalah, warna. kenapa warna putih di beri nama warna putih? karena itu merupakan kespekatan umum, masyarakat dunia selama ini tidak ada yang protes kan? kenapa putih di sebut putih, begitu juga dengan yang lainnya. Siang dan malam, siapa yang pernah protes? kenapa malam tidak beri saja nama siang dan begitu juga sebaliknya? itulah kebenaran umum. kebenaran yang tidak diragukan lagi secara umum dan dapat di terima oleh setiap lapisan masyarakat dengann segala keanekaragamannya, tanpa kecuali.2) Kebenaran ilmu, kebenaran ilmu adalah kebanaran yang ada pada koridor ilmu pengetahuan dan science. Kebenaran ilmu merupakan kebenaran dari hasil kemampuan manusia tidak hanya melalui fikiran akan tetapi juga penemuan, trial and eror, dan metode metode ilmu yang lainnya. contoh; 2+2 = 4, setiap orang mempelajari ilmu berhitung atau matematika akan mengetahui kebenaran ini. Teory heliosentris dimana matahari yang menjadi pusat tata surya yang di kemukan oleh ilmuwan galileo galilei, merupak contoh kebenaran ilmu.3) Kebenaran Filsafat, kebenaran filsafat adalah kebenaran yang muncul dari proses berfikir dan menelaah, melalui logika atau bukan mengenai suatu obyek secara mendalam. Kebenaran ini identik dengan pertanyaan yang berkesinambungan hingga pada akhirnya tidak ada lagi muncul pertanyaan. Filsafat adalah sebuah cara untuk memperoleh kebanran dengan melakukan penyelidikan secara sangat mendalam, sehingga di peroleh kebenaran yang di anggap paling benar.

4) Kebenaran Agama, Kebenaran Agama ialah kebenaran Ilahi, kebenaran yang bersumber dari Tuhan. Kebenaran ini disampaikan melalui wahyu. Manusia bukan semata makhluk jasmani yang ditentukan oleh hokum alam dan kehidupan saja, ia juga makhluk rohaniah sekaligus, pendukung nilai.

Ditinjau dari segi Filsafat Ilmu, maka kebenaran itu dibagi menjadi tiga jenis, yakni :A. Kebenaran Epistemologi. Disebut juga kebenaran logis .Yang dipersoalkan di sini ialah apa artinya pengetahuan yang benar? Atau, kapan sebuah pengetahuan disebut pengetahuan yang benar? Jawabannya: bila apa yang terdapat dalam pikiran subyek sesuai dengan apa yang ada dalam obyek.B. Kebenaran Ontologis.

Kebenaran ontologis berkaitan dengan sifat dasar atau kodrat dari obyek. Misalnya, kita mengatakan batu adalah benda padat yang keras. lni sebuah kebenaran ontologis, sebab batu pada hakikatnya merupakan benda padat yang sangat keras. Manusia yang benar

adalah manusia yang sesuai dengan kodrat kemanusiaannya.C. Kebenaran Semantik.Kebenaran ini berkaitan dengan pemakaian bahasa. Ini tergantung pada kebebasan manusia sebagai makluk yang bebas melakukan sesuatu. Bahasa merupakan ungkapan dari kebenaran.

Bab 3Kesimpulan

Kebenaran dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu :

I. Secara Umum, Kebenaran dibedakan atas :

a. Kebenaran relatif atau parsial.

b. Kebenaran absolut atau mutlak.

II. Menurut tingkatannya, kebenaran dapat dibedakan menjadi :

a. Kebenaran umum.

b. Kebenaran ilmiah.

c. Kebenaran filsafat.

d. Kebenaran agama

III. Menurut Filasafat ilmu, kebenaran terdiri atas :

a. Kebenaran Epistemologi

b. Kebenaran Ontologi

c. Kebenaran Semantik.1