Makalah Kelompok 6 Product Blending

  • Upload
    arya

  • View
    239

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    1/46

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    2/46

    Product Blending

    BAB II

    PEMBAHASAN

    I. GASOLINE BLENDING

    I.1 Latar belakang Gasoline Blending

    $asoline adalah suatu senya%a organik yang dibutuhkan dalam suatu pembakaran

    dengan tujuan untuk mendapatkan energi&tenaga. $asolin ini merupakan hasil dari proses

    distilasi minyak bumi (Crude Oil ) menjadi fraksi'fraksi yang diinginkan. !isaran fraksi

    minyak bumi untuk spesifikasi gasoline adalah fraksi hidrokarbon ringan yaitu  * #+. 

    Sekarang di ndonesia jumlah kendaraan bermotor terus meningkat, yang melebihi

    +.-#-./ mobil penumpang, #.0/1.22/ mobil beban, 0.0- bus dan #+.-33.+3 sepeda

    motor. Semua alat transportasi ini memakai bensin. Peningkatan jumlah kendaraan yang tidak 

    diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana jalan akan menimbulkan kemacetan

    yang dapat menyebabkan pemborosan bahan bakar dan polusi udara yang meningkat. Dari

    #3.1-.02/ buah kendaraan tersebut, ,#2 juta mobil dan #+,-- juta sepeda motor 

    menggunakan gasolin dan selebihnya adalah kendaraan berbahan bakar solar atau lainnya.

    !ebutuhan gasolin #11-'#111 untuk jumlah kendaraan di atas adalah ##.0/-.112 !4

    (kilo liter) dan sulit bagi Pertamina memenuhi angka ini bila tidak menggunakan tambahan

    timbal yang murah. Produksi dan kebutuhan premium dapat dilihat pada Tabel #.

    Pengolahan Minyak Bumi +

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    3/46

    Product Blending

    Tabel #. Produksi dan !ebutuhan Premium

    Dari data yang ada diketahui bah%a konsumsi gasolin di ndonesia pada tahun #113'

    #11- mencapai #/,13 !4 dengan laju pertumbuhan rata'rata per tahun -,5. 6enis gasolin

    yang diproduksi dan dipasarkan oleh Pertamina dengan nama premium saat ini memiliki

    angka oktan -- dengan kandungan timbal maksimum gram&liter dan kadar belerang

    maksimum +5 bobot. Di samping premium disediakan pula gasolin yang beroktan lebih

    tinggi , yaitu Premi7, dengan angka oktan 12. Proses produksinya ditempuh dengan cara

     pencampuran premium dengan #5 8T"9 ( Methyl Tertiery Butyl Ether) sehingga

    kandungan timbalnya sama dengan premium.

    6enis gasoline dengan kandungan timbalnya dapat dilihat pada Tabel +.

    Tabel +. 6enis gasolin dan kandungan timbalnya

    Sebelum menentukan alasan mengapa gasoline perlu dilakuakan perlakuan khusus

    maka sudah selayaknya perlu tinjauan mengenai gasoline itu sendiri sebagai bahan

     bakar.$asoline adalah salah satu sumber energi yang penting dan banyak dimanfaat oleh

    Pengolahan Minyak Bumi

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    4/46

    Product Blending

    setiap lapisan masyarakat dan permintaannya terus meningkat dari tahun ke tahun maka

    tinjauan ini berfungsi untuk meningkatkan nilai guna gasoline yang efektif bagi setiap

     penggunanya. "erikut ini adalah beberapa tinjauan mengenai gasoline :

    I.2. Sesi!ikasi Gasoline

    $asoline yang digunakan sebagai bahan bakar motor harus memenuhi beberapa

    spesifikasi. ;al ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi pembakaran pada mesin dan

    mengurangi dampak negatif dari gas buangan hasil pembakaran bahan bakar yang dapat

    menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan. $asolin yang digunakan sebagai

     bahan bakar harus memenuhi spesifikasi yang berlaku di ndonesia pada saat ini,

    sebagaimana ditetapkan pemerintah melalui surat keputusan Direktur 6endral 8inyak dan$as "umi

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    5/46

    Product Blending

    Pada dasarnya spesifikasi bensin mengatur parameter * parameter tertentu sesuai dengan

    yang diperlukan oleh gasoline dalam penggunaannya. Parameter * parameter tersebut

    dikelompokan mejadi tiga kelompok. !etiga kelompok sifat tersebut adalah :

    1. Angka Oktan Hidrokarbon

    Pada mesin pembakaran mesin gasoline, beberapa senya%a dapat terbakar sebelum

    mereka mencapai busi pembakaran. Pembakaran lebih dulu ini menghasilkan knocking 

    dimana dapat mereduksi tenaga yang dihasilkan oleh mesin,meningkatkan tingkat gesekan

    mesin, dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin dan komponen * komponennya.

    >ngka oktan adalah suatu tingkat kecenderungan dari bahan bakar untuk melakukan

    ketukan pada mesin. ;al ini diaplikasikan dengan perbandingan naftalene yang berjumlah nol

    dengan angka oktan dari isookatan (+,+,2'trimethylpentane) yang berjumlah #//.

    !etika bahan bakar tersebut dites dengan mesin silinder tunggal standar, campuran

    dari isooktan dan n'heptana digunakan sebagai standar. >ST8 D+011 and >ST8 D+3//

    menjelakan tentang metode mengukur Research Octane Number  (?@

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    6/46

    Product Blending

    Tabel 2. >ngka @ktan untuk "eberapa Senya%a 8urni

    "anyak aliran penyulingan mempunyai tekanan uap , jangkauan titik didih, dan angka

    oktan untuk dicampurkan pada tanki pencampuran gasoline. Tabel menunjukkan sifat

     properti dari campuran yang sering digunakan saat pencampuran gasoline pada pabrik 

     penyulingan di 9ropa. ?afinat berasal dari unit ekstraksi aromatik dan pirolisis gasoline

     berasal pabrik etilen.

    Tabel . ontoh "ahan Atama $asoline "lend

    Pengolahan Minyak Bumi 0

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    7/46

    Product Blending

    2. Si!at Pe"bakaran

    !arakteristik utama yang diperlukan dalam gasoline adalah sifat pembakarannya.

    Sifat pembakaran ini biasanya diukur dengan angka oktan. >ngka oktan merupakan ukuran

    kecenderungan gasoline untuk mengalami pembakaran tidak normal yang timbul sebagaiketukan mesin. Semakin tinggi angka oktan suatu bahan bakar, semakin berkurang

    kecenderungannya untuk mengalami ketukan dan semakin tinggi kemampuannya unutk 

    digunakan pada rasio kompresi tinggi tanpa mengalami ketukan.

    >ngka oktan diukur dengan menggunakan mesin baku, yaitu mesin C? (

    Cooperative Fuel Reseach ) yang dipoerasikan pada kondisi tertentu, di mana bahan bakar 

    dibandingkan dengan bahan bakar rujukan yang terbuat dari n *heptana ( angka oktan /) san

    isooktana (angka oktan #//). >ngka oktan bensin yang diukur didefinisikan sebagai

     persentase isooktana dalam bahan bakar rujukan yang memberikan intensitas ketukan yang

    sama pada mesin uji. >da dua macam angka oktan, yaitu angka oktan riset (?@

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    8/46

    Product Blending

    Semakin tinggi angka ?@< dan 8@< suatu bahan bakar berarti semakin baik pula

    kualitasnya. >ngka ?@< dan 8@< ini dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan

    oksigenat ke dalam suatu bahan bakar bensin. Sampai sekarang sudah terdapat banyak 

    oksigenat, diantaranya adalah metanol, etanol, P> (sopropil >lkohol), 8T"9 (8etil Tersier 

    9til 9ter), 9T"9 (9til Tersier "util 9ter) dan T>89 ( Tersier >mil 8etil 9ter). Perbedaan

     berbagai macam oksigenat tersebut disajikan pada Tabel 3 berikut ini.

    Tabel 3. Perbedaan beberapa senya%a oksigenat

    !ecenderungan bahan bakar untuk mengalami ketukan bergantung pada struktur 

    kimia hidrokarbon yang menjadi penyusun bensin. Pada umumnya, hidrokarbon aromatik,

    olefin dan isoparafin mempunyai sifat antiketuk yang relatif baik, sedangkan n * paraffin

    mempunyai angka oktan yang kurang baik, kecuali yang berat molekulnya rendah.

    Proses mendapatkan mendapatkan bensin dengan angka oktan yang cukup tinggi,

    dapat dilakukan dengan cara * cara sebagai berikut:

    a. 8emilih minyak bumi yang mempunyai kandungan aromat tinggi, dalam

    trayek didih bensin.

    Pengolahan Minyak Bumi -

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    9/46

    Product Blending

     b. 8eningkatkan kandungan aromatik melalui pengolahan reformasi, atau alkana

     bercabang, atau olefin bertitik didih rendah.

    c. 8enambah aditif peningkat angka oktan seperti timbal alkil, biasanya timbal

    tetra etil (T94) dan timbal tetra metil (T84).d. 8enggunakan komponen berangka oktan tinggi sebagai ramuan, misalnya

    alcohol atau eter.

    #. Si!at $olatilitas

    >da tiga sifat volatilitas yang biasa digunakan dalam spesifikasi bensin & gasoline

    antara lain: kurva distilasi, tekanan uap, dan perbandingan &4. Dua parameter pertama

    digunakan dalam spesifikasi bensin di ndonesia, sedangkan parameter ketiga belum

    digunakan di ndonesia.

    !urva distilasi dihasilkan dari distilasi gasoline menurut metode baku >ST8. !urva

    distilasi >ST8 berkaitan dengan masalah operasi dan unjuk kerja kendaraan bermotor.

    "agian ujung depan kurva distilasi berkaitan dengan kemudahan mesin dinyalakan pada

    %aktu dingin. penyalaan pada %aktu panas dan kecenderungan mengalami pembentukan es

     pada karburator bagian ujung belakang kurva berkaitan dengan masalah pembentukan getah

     bensin & gasoline, pembentukan endapan di ruang bakar dan busi serta pengenceran terhadap

    minyak pelumas. Sedangkan bagian tengah berkaitan dengan daya dan percepatan,

    kemulusan operasi serta konsumsi bahan bakar.

    "eberapa sifat bagian depan kurva distilasi yang disebutkan di atas berkaitan dengan

    ukuran kedua sifat volatilitas yaitu tekanan uap. Pada spesifikasi bensin digunakan

     pengukuran tekanan uap yang agak khusus yaitu tekanan uap reid (?P), dimana tekanan uap

    diukur dalam tabung tekanan udara pada suhu #// /C.

    %. Si!at Stabilitas dan &ebersi'an

    "ensin & gasoline harus bersih, aman, tidak rusak dan tidak merusak dalam

     penyimpanan dan pemakaiannya. Parameter spesifikasi yang berkaitan dengan sifat ini antara

    lain adalah at getah, korosi dan berbagai uji tentang kandungan senya%a belerang yang

     bersifat korosif.

    "ensin yang diuapkan biasanya meninggalkan sisa berbentuk getah padat yang melekat pada

     permukaan saluran dan bagian * bagian mesin. >pabila pengendapan getah ini terlalu banyak,

    Pengolahan Minyak Bumi 1

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    10/46

    Product Blending

    kemulusan operasi mesin dapat terganggu. @leh karena itu kandungan getah dalam bensin

    harus dibatasi dalam spesifikasi.

    Selain getah yang sudah ada sejak a%al dalam bensin, getah juga dapat terbentuk 

    karena komponen * komponen bensin bereaksi dengan udara selama penyimpanan.;idrokarbon jenuh mempunyai kecenderungan untuk mengalamipembentukan getah bensin.

    8inyak bumi mengandung senya%a belerang dalam jumlah kecil. Senya%a belerang

    ini ada yang bersifat korosif dan semuanya akan terbakar di dalam mesin dan menghasilkan

     belerang oksida yang korosif dan dapat merusak bagian * bagian mesin, selain itu juga

     beracun dan dapat menimbulkan kerusakan pada lingkungan. !arena itu kandungan belerang

    dalam bensin dibatasi dalam suatu spesifikasi.

    "eberapa tinjauan diatas amat jelas menunjukkan bah%a perlakuan khusus terhadap

    gasoline (gasoline blending) bertujuan untuk meningkatkan nilai guna dari pemakaian

    gasoline dengan mengindahkan nilai * nilai kesehatan manusia dan efeknya bagi

    lingkungan.!etiga hal ini, peningkatan performa gasolin dan dampak pemakaian gasolin bagi

    makhkluk hidup serta lingkungan, turut berperan serta dalam menentukan teknologi proses

     gasoline blending   yang diinginkan mengingat teknologi proses yang beraneka ragam

    diharapkan tetap mampu menghasilkan nilai ekonomis gasolin yang optimal. ;al ini perlu

    ditinjaua mengingat gasoline adalah sumber energi yang cukup ekonomis untuk 

    komersialisasi terhadap seluruh elemen masyarakat.

    I.# Ba'an Gasoline Blending

    1. (e!or")lated Gasoline *(+G,

    Pada tahun #13/,  gasoline blending   menjadi lebih kompleks.AS lean >ir >ct

    menyatakan bah%a T94 (Tetra Ethyl "ead ) jadi pihak penyulingan minyak bumi mencari

     jalan lain untuk meningkatkan angka oktan. Pada tahun #11/, AS lean >ir >ct diamanden.

    ;al ini dikuatkan oleh 9P> untuk mengurangi emisi dari mobil dan membutuhkan jenis

    gasoline yang baru yaitu ?C$ ( Re#ormulated $asoline).

    Phase dari peraturan ?C$ (Tabel -) membutuhkan jumlah minimum untuk senya%a

    kimia yang mengikat oksigen, menurunkan batas atas dari benene dan ?eid apor Pressure

    (?P) dan reduksi #5 dari senya%a hidrokarbon volatil (@&%olatile Organic Compound )

    dan udara berbahaya. @ bereaksi dengan

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    11/46

    Product Blending

    membuat mereka sangat baik untuk bahan pencampuran gasoline.Studi tentang kandungan

    8T"9 pada aliran air ba%ah tanah menunjukkan hasil yang berbahaya karena 8T"9

    terakumulasi di air.;al ini menunjukkan masa depan penggunaan 8T"9 patut dipertanyakan

    sehingga pada tahun #111 $ubernur alifornia memerintahkan pelarangan 8T"9 sebagaiaditif gasoline.Pada beberapa energi eropa , 8T"9 dianggap sebagai premium yang relatif 

    lebih aman sebagai bahan baku pencampuran gasoline.

    Tabel -. 8odel Sederhana untuk Spesifikasi ?C$

    ?C$ diimplementasikan pada dua tahap. Tahap dimulai pada tahun #11 dan

    diberlakukan pada #/ area kota metropolitan. "eberapa kota dan empat negara bagian juga

    memulai program ini secara sukarela. Pada tahun +/// sekitar 5 dari gasoline di AS>telah direformulasi

    Peraturan Tahap , dimana dimulai pada 6anuari tahun +///, berdasarkan 9P>

    omple7 8odel dimana peraturan tersebut mengestimasi emisi buang berdasarkan %ilayah

    geografi, %aktu per tahun, campuran dari tipe mesin, dan yang paling penting pada

     penyulingan adalah karakteristik bahan bakar.

    Tabel 1. Pencampuran @ktan dan ?P untuk eter dan alkohol

    Pengolahan Minyak Bumi ##

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    12/46

    Product Blending

    Sebagai garis besar, Tahap adalah peraturan yang berbasis emisi dari formula bahan

     bakar yang digunakan.>kan tetapi, pihak penyulingan tidak perlu mengukur emisi gas buang

    dari setiap campuran gasoline. pihak penyulingan dapat menggunakan model komputer 9P>,

    yaitu 8@"490, untuk mengjkalkulasi emisi.Secara hukum, perhitungan model komplekshanya valid pada tes dinamometer mesin kendaraan.

    Tabel #/. ontoh !arakteristik 6angkauan Produk Dihitung oleh 8odel Phase omple7

    Secara prkatiknya, pencampuran melalui model kompleks dapat lebih lunak 

     perlakuannya terhadap kesalahan daripada pengkalkulasian bahan a%al blending.;al ini

    dikarenakan perubahan jumlah satu bahan baku pencampuran (contoh: perubahan mendadak 

     pada penambahan dan pengurangan jumlahnya) dapat dirubah dengan penambahan jumlah

     bahan baku yang lain.

    2. Lo-S)l!)r Gasoline and UltraLo-S)l!)r Diesel

    Pada beberapa tahun belakangan, AS 9nvironmental Protection >gency (9P>) dan

    9uropean parliament mempromosikan peraturan tentang bahan bakar ramah lingkungan yang

     bertujuan merendahkan kadar sulfur pada gasoline dan minyak diesel.Standar kandungan

    sulfur baru untuk beberapa negara telah berkembang ditunjukkan pada Tabel ## dimana

    menunjukkan pada implementasi target data.

    Tabel ##. "ahan "akar "ersih: Pembatasan Sulfur 

    Pengolahan Minyak Bumi #+

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    13/46

    Product Blending

    Tabel #+ menunjukkan , berdasarkan tahun +//2, C gasoline jauh dari kandungan

    sumber utama sulfur pada gasoline, kira * kira berjumlah - * 15 dari total sulfur pada

     pencampuran gasoline. Sesungguhnya, cara mereduksi sulfur pada gasoline yaitu dengan

     penghilangan sulfur pada masukan unit C atau menghilangkan sulfur setelah produk 

    C.!edua hal itu dilaksanakan secara bersamaan.Tabel berikut menunjukkan beberapa

    kontribusi komponen terhadap gasoline dan sulfur.

    Tabel #+. Sumber Sulfur pada $asoline (sebelum +//2)

    Pengolahan Minyak Bumi #

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    14/46

    Product Blending

    #. +// Gasoline Post0reating

    a. Hidrotreating FCC Gasoline.

    ;idrotreating konvensional menghasilkan hasil yang baik pada penghilangan sulfur di

    unit C gasoline.Sayangnya, hal ini menghasilkan hasil yang baik terhadap penurunan

    angka oktan pula dengan penjenuhan olefin 0  * #/."eberapa tahun ini, industri telah

    mengembangkan beberapa proses untuk penghilangan sulfur dengan jumlah kehilangan

    angka oktan yang minimum.4isensornya adalah >7ens (CP), DT9;, 977on8obil, and

    A@P.

    b. Sulfur Removal by Selective Adsorption.

    The onocoPhillips S Eorb Process menggunakan adsorpsi selektif untuk 

     penghilangan sulfur dari gasoline pada unit C. 8asukan dikombinasikan dengan hidrogen

     pada jumlah kecil,pemanasan, dan diinjeksikan ke fluid'bed reaktor tambahan dimana pelarut

    dapat menghilangkan sulfur dari masukan.Eona tidak terikat pada fluid'bed reaktor 

    menghilangkan pelarut tersuspensi dari uap dimana keluar dari reaktor sebagai bahan rendah

    sulfur yang cocok untuk gasoline blending.

     Pelarut tersebut dapat diambil dari reaktor reaktor fluid'bed dan dikirim ke bagian

    regenerasi dimana sulfur dihilangkan hingga menjadi S@+  dan dialirkan ke recovery

    unit.Pelarut bersih dikondisikan kembali dan dialirkan kembali ke reaktor.4aju alir sirkulasi

    sorbent dikontrol untuk membantu menjaga konsentrasi sulfur yang diinginkan di produk.

    I.% Aditi! Gasoline

    Sesuai dengan perkembangan teknologi otomotif, pada dasa%arsa terakhir ini

    tentunya perlu diimbangi dengan kualitas dari bahan bakar yang digunakan. Salah satu

     parameter untuk menentukan kualitas bahan bakar adalah angka oktannya. 6ika angka okktan bahan bakar yang diigunakan terlalu rendah, maka timbul gejala ketukan (knocking) pada

    Pengolahan Minyak Bumi #2

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    15/46

    Product Blending

    motor dan selanjutnya akan mengurangi performansi motor secara keseluruhan. Antuk 

    meningkatkan performa dari bahan bakar pada dasarnya ditambahkan beberapa senya%a

     pada gasoline sehingga dapat dihasilkan bahan bakar gasoline berkualitas tinggi. >ditif 

    tersebut dikenal dengan sebutan >ditif octane "ooster. >ditif octane "ooster merupakankomponen dari senya%a yang digunakan untuk meningkatkan angka oktan dari bahan bakar 

    dan sekaligus sebagai komponen anti'ketuk :

    1. 0etra Et'l Lead *0EL,

    Salah satu komponen yang digunakan sebagai bahan anti ketuk pada saat ini adalah

    Tetra Ethyl "ead (T94), &b'C (  * )+  . da beberapa pertimbangan mengapa timbal digunakan sebagai aditif bensin, di

    antaranya adalah timbal memiliki sensitivitas tinggi dalam meningkatkan angka oktan, di

    mana setiap tambahan /.# gram timbal per # liter gasoline mampu menaikkan angka oktan

    sebesar #. ' + satuan angka oktan. Di samping itu, timbal merupakan komponen dengan

    harga relatif murah untuk kebutuhan peningkatan # satuan angka oktan dibandingkan dengan

    menggunakan senya%a lainnya. Pertimbangan lain adalah bah%a pemakaian timbal dapat

    menekan kebutuhan aromat sehingga proses produksi relatif lebih murah dibandingkan

     produksi gasoline tanpa timbal.

    "erbagai pertimbangan di atas menyimpulkan bah%a dengan menambahkan senya%a

    timbal pada gasoline berangka oktan rendah akan didapatkan gasoline dengan angka oktan

    tinggi melaui proses produksi berbiaya murah ' meski berdampak inefisiensi pada pera%atan

    mesin ' dibandingkan dengan proses produksi gasoline dengan campuran senya%a lainnya.

    Dampak positif lainnya bah%a adanya timbal dalam gasoline juga bermanfaat dengan

    kemampuannya memberikan fungsi pelumasan pada dudukan katup dalam proses

    Pengolahan Minyak Bumi #

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    16/46

    Product Blending

     pembakaran khususnya untuk kendaraan produksi tahun lama. >danya fungsi pelumasan ini

    akan mendorong dudukan katup terlindung dari proses keausan sehingga lebih a%et ' untuk 

    mobil yang diproduksi tahun lama.

    Satu hal yang menjadi kegalauan kita, bah%a timbal pada gasoline memiliki dampak negatif terhadap lingkungan hidup termasuk kepada kesehatan manusia. Dampak negatif ini

    adalah bah%a pencemaran timbal dalam udara menurut penelitian merupakan penyebab

     potensial terhadap peningkatan akurnulasi kandungan timbal dalam darah terutarna pada

    anak'anak. >kumulasi timbal dalam darah yang relatif tinggi akan menyebabkan sindroma

    saluran pencernaan, kesadaran (cognitive e##ect ), anemia, kerusakan ginjal hipertensi,

    neuromuscular dan konsekuensi pathophysiologis serta kerusakan syaraf pusat dan perubahan

    tingkah laku. Pada kondisi lain, akumulasi timbal dalam darah ini juga menyebabkan

    ganggua n fertilitas, keguguran janin pada %anita hamil, serta menurunkan tingkat

    kecerdasan (F) pada anak'anak. Penyerapan timbal secara terus menerus melalui pernafasan

    dapat berpengaruh pula pada sistem haemopoietic.

    >merika Serikat sendiri telah melakukan suatu studi yang mendalam mengenai

    sejauh mana kemungkinan keterlibatan gasoline bertimbal dalam peningkatan timbal dalam

    darah. Studi ini dinamakan

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    17/46

    Product Blending

    sebagian akan melekat pada dinding silinder membentuk endapan, dan sebagian lagi akan

    keluar ke atmosfir bersama'sama dengan gas sisa pembakaran. Pb'oksida yang dibebaskan ke

    atmosfir inilah yang sangat berbahaya bagi lingkungan, sehingga perlu dicarikan bahan

    substitusi untuk menggantikan T94 sebagai aditif octane booster.

    2. Sena-a Oksigenat

    Di >merika dan beberapa negara'negara 9ropa "arat, penggunaan T94 sebagai aditif 

    anti ketuk di dalam bensin makin banyak digantikan oleh senya%a organic beroksigen

    (oksigenat) seperti alkohol (methanol, etanol, isopropil alkohol) dan eter (8etil Tertier "util

    9ter (8T"9), 9til Tertier "util 9ter (9T"9) dan Tersier >mil 8etil 9ter (T>89)). @ksigenat

    adalah senya%a organic cair yang dapat dicampur ke dalam bensin untuk menambah angkaoktan dan kandungan oksigennya.

    Selama pembakaran, oksigen tambahan di dalam bensin dapat mengurangi emisi

    karbon monoksida, @ dan material' material pembentuk oon atmosferik. Selain itu

    Penggunaan alkohol sebagai at aditif pengganti T94 masih terbatas karena beberapa

    masalah antara lain tekanan uap dan daya hidroskopisnya yang tinggi. @leh karena itu

    senya%a eter lebih banyak digunakan daripada alkohol. Senya%a eter yang telah banyak 

    digunakan adalah 8T"9, sedangkan 9T"9 dan T>89 masih terbatas karena teknologi

     prosesnya masih belum banyak dikembangkan. Deskripsi beberapa senya%a oksigenat

    sebagai aditif gasoline dengan lebih jelas dapat dilihat pada berikut ini :

    a. Metanol

    8etanol memiliki angka oktan yang tinggi dan mudah didapat dan

     penggunaannya sebagai aditif bensin tidak menimbulkan pencemaran udara.

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    18/46

    Product Blending

    9tanol memiliki angka oktan yang hampir sama dengan metanol. Daya

    toleransi etanol terhadap air lebih baik daripada metanol. Di negara'negara yang

    mempunyai kelebihan produksi pertanian etanol dibuat dari fermentasi produk pertanian.

    9tanol juga bersifat toksik. Di dalam tubuh manusia keberadaan etanol diproses di dalamhati di mana enim dehidrogenasi mengubah etanol menjadi asetaldehida. >kumulasi

    asetaldehida itu dapat mengganggu sistem kesadaran otak manusia.

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    19/46

    Product Blending

    angka oktan bensin dasar. Disamping itu karena titik didihnya yang rendah, maka 8T"9

     bersifat mudah menguap. !arena sifatnya yang mudah menguap maka ada batasan

    konsentrasi volume tertentu jika senya%a tersebut digunakan untuk meningkatkan angka

    oktan bensin dasar. Pembatasan ini perlu dilakukan untuk menghindari penguapan yang berlebihan dari bahan bakar secara sia sia, disamping itu juga untuk menghindari

    terjadinya vapour lock sehingga menyumbat saluran udara masuk karburator.

    !arakteristik bensin didasarkan pada beberapa parameter sesuai dengan

     penggunaannya dalam kendaraan bermotor. "eberapa karakteristik tersebut diantaranya

    adalah angka oktan dan sifat volatilitas dari bahan bakar yang diberi tambahan 8T"9.

    Senya%a bensin yang telah ditambahkan aditif 8T"9 memiliki  Reid %apour 

     &ressure (?P) kurang dari 1 !arena sifat volatilitas dan tekanan uap ?eid yang dimiliki

    oleh senya%a 8ethyl Tertiary "uthyl 9ther, maka senya%a tersebut memiliki

    kemampuan untuk berfungsi sebagai additivive otane booster guna meningkatkan angka

    oktan bahan bakar.

    d. Isoroil Alko'ol *IPA, 3Modi!ikasi dari etanol

    >da beberapa kelemahan dalam penggunaan 8T"9 sebagai aditif gasoline.

    ! elarutan 8T"9 dalam air tinggi, sehingga dapat menimbulkan kerugian kepada

    manusia. >pabila terjadi kebocoran tangki SP"A maka bensin akan meresap ke dalam

    tanah. >ir tanah yang terminum manusia ini berbahaya karena sudah tercemari dengan

    8T"9 yang bersifat karsinogenik (at penyebab penyakit kanker).

    Setelah itu dikembangkan beberapa penelitian tentang bahan aditif bahan

     bakar yang dapat meningkatkan angka oktan, ?@

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    20/46

    Product Blending

     berpotensi menjadi bahan aditif bahan bakar karena merupakan salah satu hasil samping

    dari produksi berbahan baku gas alam, sehingga tersedia dalam jumlah yang cukup besar.

    sopropil alkohol (P>) atau isopropanol adalah nama lain dari +'propanol.

    ?umus kimianya adalah ;;@;;. Senya%a ini merupakan turunan kedua setelah propilen dari propana. sopropil alkohol dapat membentuk aeotrop dengan air pada

    -3,25 isopropanol. P> adalah at yang sangat mudah menguap, mudah terbakar, berbau

    khas dan beracun.

    P> yang biasanya dihasilkan adalah P> dengan kandungan 15'v dalam

    larutan, Padahal, agar dapat menjadi aditif bahan bakar, kemurniannya harus mencapai

    minimal 11,-5'v sehingga agar P> tersebut dapat digunakan sebagai bahan aditif perlu

    dilakukan upaya untuk mendehidrasi P> 15'v menjadi P> 11,-5'v. Salah satu

    caranya adalah dengan menggunakan metode adsorpsi. 8etode adsorpsi merupakan

    metode yang sederhana dan tidak membutuhkan biaya operasi yang terlalu tinggi.

      kering (anhidrous) dapat meningkatkan kinerja kendaraan bermotor karena

    merupakan komponen pencampur beroktan cukup tinggi (nilai ?@< ##- dan nilai 8@<

    1-)

    2. Tidak korosif pada mesin kendaraan bensin sehingga memiliki keunggulan bila

    dibandingkan metanol. 8etanol memiliki sifat korosif pada mesin bensin sehingga

    apabila digunakan sebagai at aditif, mesin kendaraan harus diganti dengan mesin baru

    yang tahan korosi terhadap metanol. Penggantian mesin tersebut membutuhkan

     biaya mahal, sehingga metanol tidak dapat dipakai sebagai aditif bensin. 6adi,

    Pengolahan Minyak Bumi +/

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    21/46

    Product Blending

    %alaupun metanol memiliki angka ?@< dan 8@< yang lebih besar daripada P>

    tetapi metanol tidak dapat digunakan karena alasan di atas.

    . Tidak dapat dikonsumsi dalam bentuk minuman sehingga memiliki nilai lebih bila

    dibandingkan etanol. ;arga jual etanol bila dibuat menjadi minuman keras lebih tinggidibandingkan harga jual etanol bila dibuat menjadi aditif bahan bakar, sehingga

     pembuatan etanol menjadi aditif memungkinkan untuk disalahgunakan menjadi bahan

    minuman keras. 

    Tabel #. !arakteristik P>

    P> yang biasanya dijual adalah P> dengan kandungan 15'v dalam larutan,

    sedangkan untuk aditif bahan bakar harus memakai P> dengan kemurnian minimal

    11,-5'v. Antuk mencapai P> 11,-5'v harus dilakukan permurnian lebih lanjut, yaitu

    dengan cara dehidrasi P> sehingga menjadi P> anhidrat (atau kering). "eberapa metode

    yang biasa dipakai untuk mengeringkan adalah metode distilasi, pervaporasi dengan

    membran dan adsorpsi.

    e. MM0

     Methylcyclopentadienyl Manganese Tricarbonyl (88T) adalah senya%a

    organologam yang digunakan sebagai pengganti bahan aditif T94, dan telah digunakan

    selam dua puluh tahun terakhir di !anada, >merika Serikat serta beberapa negara 9ropa

    lainnya. ?P'nya rendah yaitu +,2 psi dan penggunaannya dibatasi hingga #- mg

    Pengolahan Minyak Bumi +#

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    22/46

    Product Blending

    8n&liter bensin. ndeks pencampuran ?P yang rendah menguntungkan dalam proses

     pencampuran bensin karena mengurangi tekanan uap bahan bakar ?P sehingga emisi

    uap selama operasi dan penggunaan bahan bakar pada kendaraan bermotor berkurang.

    Penggunaan 88T hingga #- mg 8n&liter bensin dapat meningkatkan angka oktan bensin sebesar + poin, namun masih kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan

     peningkatan angka oktan yang lebih tinggi yang dihasilkan senya%a oksigenat. Dalam

     penerapannya 88T memiliki tingkat toksisitas yang lebih rendah daripada T94.

    !. Na'talene

     

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    23/46

    Product Blending

    !otoran padat dapat menyumbat sistem bahan bakar dan membuat cepat ausnya

    sistem bahan bakar. >ir beku dapat menyumbat sistem bahan bakar sehingga

    mengurangi daya mesin. airan lain dapat menyebabkan terbentuknya polimer'

    endapan, dll., tergantung bahan cairannya.

    d. "au dan korosivitas, dimana penyebab bau tak enak dan korosi ialah senya%a belerang,

    seperti merkaptan.

    4et !)el. >viation Turbine Cuel (>TA?) atau secara internasional lebih dikenal

    dengan nama 6et >'# adalah bahan bakar untuk pesa%at terbang jenis jet atau turbo jet (baik 

    tipe jet propulsion atau propeller). "ahan bakar yang paling umum adalah 6et > dan 6et >'#

    yang diproduksi secara internasional untuk menetapkan standar dari spesifikasi. Satu'satunya

     bahan bakar jet lainnya yang umum digunakan dalam mesin'turbin sipil po%ered

     penerbangan disebut 6et " dan digunakan untuk meningkatkan kinerja dalam cuaca dingin.

    >TA? adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang sebagai bahan

     bakar pesa%at terbang yang menggunakan mesin turbin atau mesin yang memiliki ruang

     pembakaran eksternal (97ternal ombustion 9ngine). !inerja&kehandalan >TA? terutama

    ditentukan oleh karakteristik kebersihannya, pembakaran, dan performanya pada temperatur 

    rendah. "erdasarkan spesifikasi tersebut, >TA? harus memenuhi persyaratan yang

    dibutuhkan, seperti memiliki titik beku (freee point) maksimum '23= dan titik nyala (flash

     point) minimum -= (#//= C). !erosene'type jet fuel (including 6et > and 6et >'#) memiliki

     jumlah distribusi antara karbon sekitar - dan #0 karbon nomorJ sedangkan bahan bakar jet ",

    antara sekitar dan # carbon number. "erikut merupakan table spesifikasi dari jet fuel.

    Tabel #2. >TA? (>viation Turbine Cuel) & 6et >'# "?TS; 8ppearance lear,bright andvisually freefrom solidmatter andundissolved%ater at

    ambienttemperature

    #.+ olour ?eport >ST8 D #0 or >ST8

    #. Particulate ontamination, at

     point of manufacture

    8g&l 8a7 #./ P2+&>ST8 D 2+ (see

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    24/46

    Product Blending

    !@;&g

    +.+ >romatic ;ydrocarbon Types

    +.+.#or+.+.+

    >romaticsTotal >romatics

    5 v&v5 v&v

    8a7 +./8a7 +0.

    P #0& >ST8 D ##1P 20& >ST8 D 031 (see ST8 D++3 (see nd ST8 D #++ (see ST8 D #++

    >ST8 D #-2/

    . Specific 9nergy 86&!g 8in 2+.-/ (see ST8 D#/ (see ST8 D 12- (See

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    25/46

    Product Blending

    1.#.# 8S9P Mithout SD> ?ating 8in -

    1.#.+ 8S9P Mith SD> ?ating 8in 3/

    18 /ond)ti=it  

    #/.# 9lectrical onductivity pS&m 8in / P +32&>ST8 D +0+2 (See ST8 D //# (see

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    26/46

    Product Blending

    $ambar #. $rafik kadar sulfur di ndonesia

     

    >ngka setana adalah ukuran dari kualitas pembakaran pada mesin diesel. Seperti

    angka oktan, angka setana mengukur kecenderungan bahan bakar untuk melakukan auto'ignition pada mesin test standar. Semakin mudah mesin terbakar maka semakin tinggi angka

    setananya. ;al ini berarti 8akin tinggi angka cetana, dari suatu bahan bakar diesel makin

    tinggi unjuk kerja yang diberikan oleh bahan bakar diesel. >ngka cetana adalah besarnya

    kadar volume cetana dalam campurannya dengan metilnaphtalen. etan murni mempunyai

    angka cetana N #//, sedang aromatik mempunyai angka cetana N /. Anjuk kerja adalah

     persentase rata'rata daya yang dapat diperoleh dari mesin dengan bahan bakar tertentu

    dibandingkan dengan daya yang diperoleh dari bahan bakar yang mempunyai angka cetana N

    #//.

    Kandungan sentawa Aromatik akan menaikkan temperatur dalam silinder mesin

    sehingga akan menaikkan emisi NOx. Multi-ring aromatics dan polyaromatics hydrocarbon

    dalam bahan bakar disel dapat menaikkan partikulat. Sedangkan distilasi minyak Solar

    mempengaruhi kinerja mesin dan emisi gas buang. Distilasi 50% yang rendah dapat

    menurunkan emisi partikulat. Emisi partikulat dan HC yang tidak terbakar akan meningkat

     jika distilasi 90% terlalu tinggi. Pengujiannya menggunakan metode ASTM D 86,denganperalatan sebagai berikut :

    Pengolahan Minyak Bumi +0

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    27/46

    Product Blending

    Gambar 2. Peralatan untuk ASTM D86

    Caktor penting selanjutnya adalah iskositas minyak Solar. ;al ini sangat

     berpengaruh pada sistem pompa dan injeksi bahan bakar. 6ika viskositas minyak Solar terlalu

    tinggi maka atomisasi bahan bakar kurang sempurna yang akan menghasilkan pembakaran

    tidak sempurna sehingga menaikkan emisi @ dan ; dalam gas buang. iskositas minyak 

    Solar yang terlalu rendah akan mengakibatkan penetrasi bahan bakar kedalam silinder kurang

     baik sehingga menurunkan tenaga dan efisiensi mesin disamping akan menurunkan sifat

    lubrisitas bahan bakar yang dapat berakibat keausan komponen sistim bahan bakar. Pengujian

    ini menggunakan metoda >ST8 D 22, peralatan yang digunakan sebagai berikut :

    Pengolahan Minyak Bumi +3

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    28/46

    Product Blending

     

    $ambar . Peralatan untuk >ST8 D 22

    !arakteristik penting lain pada bahan bakar diesel adalah cloud point, pour point,

    viskositas kinematik, dan lubrisitas. loud point dan pour point mengindikasikan temperatur 

    dimana bahan bakar mulai membentuk gel pada udara dingin. iskositas mengukur 

    kecenderungan fluida untuk mengalir. 4ubrisitas mengukur kemampuan bahan bakar untuk 

    mengurangi friksi antara permukaan solid pada gerak relatif.

    Pengolahan Minyak Bumi +-

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    29/46

    Product Blending

    2. Aditi! Diesel

    Penggunaan solar sebagai bahan bakar mesin diesel menghasilkan gas buang dengan

    kandungan romatics /'0/, Parafin -/'##/.+. Dengan mencampur dengan "iodiesel

    Pengolahan Minyak Bumi +1

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    30/46

    Product Blending

    "iodiesel dari minyak kelapa (oconut 8ethyl 9ster) punya < samapi 3/, dari

    Sa%it (Palm 8ethyl 9ster) punya < sampai 0 J makin tinggi prosentase biodieselnyaJ

    makin tinggi kenaikan < nya.

     . 8enambahkan additve

    >da beberapa additive yang dipakai untuk menaikkan dd

    I$. &A(A&0E(IS0I& P(ODU/0 BLENDING

    1. (eid $aor Press)re

    ?P dari gasoline yang diinginkan dapat dihasilkan dari mencampurkan n'butane

    dengan '-/oC naptha. "anyaknya n'butane yang diperlukan untuk memberikan ?P yang

    diharapkan dihitung dengan persamaan:

    ∑==

    n

    i

    iit t    R%&  M  R%&  M #

    )()(

    dimana:

    8t N total mol produk yang dicampurkan

    (?P)t N spesifikasi ?P untuk produk, psi

    8i N mol komponen i

    (?P)i N ?P dari komponen , psi atau kPa

    ontoh #:

    ampurkan untuk nilai ?P #/ psi (n'butane: 8M N -, ?P N+ psi)

    "utane yang diperlukan:

    Pengolahan Minyak Bumi /

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    31/46

    Product Blending

    (2,179)(5.38) M(52.!) " (2,179 M)(1!)

    11,723 52.!M 21,79! 1!.!.M

    #2.!M " 1!,!$7

    M " 2#! mol n%# yang di&utuhkan

    "PD lb&hr 8M mol&hr  

    n'"utane #02/ #1+/ - +2/

    Total #/ psi ?P gasoline N +#/// B #02/ N ++02/ "PD

    Data karakteristik pencampuran untuk beberapa aliran penyulingan ditampilkan pada

    Tabel #.

    8etode teoritis pencampuran untuk menghasilkan ?P yang diinginkan memerlukan

    data tentang berat molekul rata'rata tiap aliran. Terdapat cara lain yang lebih baik untuk hal

    ini seperti yang dikembangkan oleh hevron ?esearch ompany. apor pressure blending

    indices (P") telah disusun sebagai fungsi ?P dari aliran seperti pada Tabel #0. ?P dari

    campuran didekati dari jumlah perkalian fraksi volume denga P" tiap komponen. "erikut

     persamaannya:

    'P&lend " *i(PB+)iDalam kasus dimana volume butane yang akan dicampur untuk menghasilkan ?P

    tertentu akan dicari, maka dipakai persamaan:

    (PB+)a B(BPB+)& + . . . + -(PB+) " (/ " -)(PB+)m

    0imana

    " &&l komonen a, dt

    - " &&l dari n4&utane ()

     / " B % . . . (emua komonen kecuali n4&utane)(PB+)m " PB+ ada nilai 'P camuran yang diinginkan

    " u&kri untuk n4&utane

    Pengolahan Minyak Bumi #

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    32/46

    Product Blending

     a&el 15. 6ilai Pencamuran omonen untuk liran Pencamuran

    aoline

    Pengolahan Minyak Bumi +

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    33/46

    Product Blending

    Tabel #0. >ngka ndeks ?P untuk "ahan "akar $asoline dan Turbin

    Pengolahan Minyak Bumi

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    34/46

    Product Blending

    ontoh +:

    Antuk #/ psi ?P, (P")m N #3.-

    #3.-(+#/// B M) N #32/3/ B #-M

    (#- ' #3.-)M N 3-// ' #32/3/

    #+/.+M N #113/

    M N #00/ bbl n'butane diperlukan

    Total #/ psi ?P gasoline N +#/// B #00/ N ++00/ "PD

    Perbedaan ini cukup signifikan tetapi tidak dipermasalhkan dalam prakteknya.

    2. Pena")ran Oktane

    >ngka oktan dicampurkan pada basis volumetrik dengan pencampuran angka oktan

    komponen'komponennya. >ngka oktan sebenarnya tidak bercampur secara linear. @ktan

    sebenarnya didefinisikan sebagai angka oktan yang diperoleh dengan memakai mesin uji

    C?. Persamaan yang dipakai untuk perhitungan adalah:

    ∑−

    =n

    i

     BiONi BtONt 

    #

    )(

    dimana:

    "t N total gasoline campuran, bbl

    @

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    35/46

    Product Blending

    $ambar 2. Skema Pencampuran $asoline

    #. Pena")ran )nt)k &arakteristik Lain

    Terdapat beberapa metode untuk memperkirakan harga karakteristik fisika campuran

    dari karakteristik masing'masing bahan penyusunnya. Salah satu cara yang baik untuk 

    menentukan karakteristik yang tidak bercampur secara linear adalah menggantikan nilai

    karakteristik bahan'bahan yang akan dicampur tersebut dengan karakteristik lain yang bisa

     bercampur secara linear.

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    36/46

    Product Blending

    Cblend N (i 7 Ci)

    Tabel #3 menunjukkan contoh perhitungan

    Pencampuran untuk viskositas kinematika (centistokes) dapat dilakukan pada

     berbagai temperatur, tetapi viskositas untuk semua komponen campuran harus dinytakan pada temperatur yang sama. Pencampuran viskositas Saybolt Aniversal juga dapat dilakukan

     pada berbagai temperatur. Dengan demikian, Tabel #3 dapat dipakai untuk mengubah

    viskositas yang dinyatakan dalam centistokes ke dalam Saybolt Aniversal seconds (SAS) dan

    sebaliknya.

    Caktor viskositas juga diberikan pada Tabel #3 untuk viskositas dinyatakan dalam Saybolt

    Aniversal Curol (SCS). ;al yang penting bah%a viskositas Saybolt Curol hanya dapat

    dicampur pada temperatur #++oC. 6ika viskositas SCS ingin dilakukan pada temperatur lain,

    SCS harus diubah terlebih dahulu ke cantistokes atau SAS sebelum dicampur.

    Caktor viskositas untuk SCS pada #++oC (/o) dapat dipakai secara bergantian

    dengan faktor viskositas untuk SAS pada temperatur #/oC (2.2o) dan dengan centistokes

     pada #/oC. !emudian, Tabel #3 dapat juga dipakai untuk mengubah viskositas untuk SCS

     pada #++oC ke viskositas kinematik atau Saybolt Aniversal pada #/oC.

    8etode yang hampir sama, dikembangkan oleh ?eid dan >llen dari hevron

    ?esearch ompany untuk memperkirakan pour point dari %a7 distillate blend. ndeks pour 

     point untuk bahan distilasi diberikan pada Tabel +#. nde7 pour point untuk campuran adalah

     jumlah perkalian fraksi volume dengan pour point blending inde7 (PP") tiap komponennya.

    PP"blend N iPP"i

     

    Pengolahan Minyak Bumi 0

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    37/46

    Product Blending

    Tabel #3. >ngka ndeks Pencampuran iskositas

    Pengolahan Minyak Bumi 3

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    38/46

    Product Blending

    Tabel #-. >ngka ndeks Pencampuran Clash Point

    Pengolahan Minyak Bumi -

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    39/46

    Product Blending

    Tabel #1. >ngka ndeks Pencampuran >niline Point

    Pengolahan Minyak Bumi 1

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    40/46

    Product Blending

    Tabel +/. >ngka Pencampuran untuk Peningkatan @ktan

    $. /ON0OH BLENDING

    1. Pena")ran Bensin

    Persyaratannya adalah untuk memproduksi pembagian /&/ dari premium dan

    regular gasoline yang memiliki angka oktan 1# dan -3 secara berurutan dan ?eid vapor 

     pressure adalah #/.+ psi (3/. kPa).

    Antuk pembagian antara regular dan premium ini, pool octane number (P@

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    41/46

    Product Blending

    Tabel +#.ndeks Pencampuran Pour Point untuk "ahan Distilasi

    Pengolahan Minyak Bumi 2#

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    42/46

    Product Blending

    Pada perhitungan pertama, dihitung volume n'butane, M, yang akan ditambahkan dan

    disusun bahan'bahan lainnya seperti berikut:

    #-.+(230/ B M) N 120-- B #-M

    -003 B #-.+M N 120-- B#-M

    ##1.-M N 23#0-3

    M N 13 bbl 2

    Total volume #/.+ ?P untuk premium gasoline N #2/ "PD

    Pool octane O(8@< B ?@

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    43/46

    Product Blending

    +. 8emakai agen pencampur oktan, seperti 8T"9 atau 9T"9 untuk meningkatkan pool

    octane.

    Perhitungan kembali ?P pool gasoline dan P@< setelah menambahkan 8T"9

    secukupnya untuk meningkatkan P@< ke -1 akan memberikan:

    2#1+/ B #-M N #-.+(21#1 B M)

    ##1.-M B -121 N 2#1+/ N 23-+1

    M N 1-2 bbl

    Total pool #/.+ psi ?P, -1./ P@< gasoline N ,#31 "PD

    2. Pena")ran Ba'an Bakar Diesel dan 4et

    Dalam rangka memenuhi spesifikasi kandungan sulfur pada diesel fuel, bahan baku

    utama, atmospheric gas oil dan light cooker gas oil (4$@), dilakukan hydrotreatment untuk 

    menghilangkan sulfur dan meningkatkan angka setana dengan campuran olefinik jenuh pada

    4$@. ;ydrotreater dioperasikan untuk mengurangi kandungan sulfur mesin diesel sampai

    U/./5%t (U// ppm). Produk hydrotreated ini ditambah sedikit alkylate bottom dicampur 

    ke diesel fuel.

    Tes laboratorium diperlukan untuk menentukan kandungan aromatik diesel fuel dan

    ini tidak disediakan untuk sis%a. Dengan demikian, spesifikasi alternatif untuk angka setana

    V 2./ dipakai.

    Tabel ++. Pencampuran "ahan "akar Diesel dan ;ome ;eating @il

    Pengolahan Minyak Bumi 2

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    44/46

    Product Blending

    6ika tambahan diesel fuel diperlukan, C 4$@ dapat dialihkan dari umpan

    hydrocracker atau hydrocracker dapat dioperasikan untuk memproduksi diesel fuel daripada

    untuk memaksimalkan produksi jet fuel.

    6et fuel dicampurkan dari hydrotreated kerosene dari unit distilasi atmosfer, fraksiheavy naptha (/ * 2//oC) dari unit distilasi atmosfer, dan fraksi jet fuel (2// * +oC) dari

    hydrocracker.

    Spesifikasi kandungan sulfur jet fuel diasumsikan sama dengan diesel fuel oil.

    Tabel +2. Pencampuran 6et Cuel

    !uantitas relatif dari diesel fuel dan jet fuel dapat divariasikan pada jangkauan

    tertentu dengan mengubah cut point dan kuantitas relatif dari aliran side cut dan bottom dari

    middle distillate hydrotreater.

    Pengolahan Minyak Bumi 22

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    45/46

    Product Blending

    BAB III

    PENU0UP

    Dari makalah ini, dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:

    #. Di pengilangan minyak modern, terdapat proses pencampuran produk untuk 

    memproduksi berbagai variasi produk sesuai spesifikasi yang diinginkanJ

    mengoptimalkan fleksibilitas operasiJ dan memaksimalkan keuntungan.

    +. Proses blending sangat mudah dilakukan pada prosesnya dan digunakan bantuan

    linear programming komputer untuk memudahkan perhitungan jumlah dan jenis

     bahan baku yang dipakai agar produk yang dihasilkan sesuai spesifikasi.

    . Produk hasil blending biasanya adalah gasoline, jet fuel, kerosene, dan diesel fuel.

    2. Pada blending gasoline, karakteristik utama yang perlu diperhatikan berupa reid vapor 

     pressure dan angka oktan. >ditif pada gasoline blending dapat meningkatkan angka

    oktan produk yang diasilkan.

    . Pada diesel fuel blending, karakteristik utama yang sangat diperhatikan adalah angka

    setana dan kandungan sulfur produk. >ditif pada diesel blending diperlukan untuk 

    meningkatkan angka setana.

    0. Pada jet fuel blending, karakteristik yang diperhatikan adalah volatilitas, kandungansulfur, dan keberadaan mikroorganisme& mikrobakteri yang menyebabkan kerusakan

    mesin. >ditif ditambahkan pada jet fuel blending sebagai anti korosi dan anti bakteri.

    3. !arakteristik lain yang perlu dispesifikasi dalam blending product adalah viskositas,

    flash point, aniline point, dan vapor pressure.

    Pengolahan Minyak Bumi 2

  • 8/18/2019 Makalah Kelompok 6 Product Blending

    46/46

    Product Blending

    DA+0A( PUS0A&A

    ?ahman, "asyar. Petroleum ?efining Process. %%%.fsas.upm.edu.my&Wkimia&basya

    &chm0/+&pdf&Product5+/"lending.pdf (diakses tanggal 3 >pril +//1)

    Speight, 6ames $. +//3. The hemistry and Technology of Petroleum. 4ondon: ? Press.

    $ary, 6ames ;. Petroleum ?efining Technology and 9conomics Courth 9dition.