Makalah kelompok 7 metode penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    1/35

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Manusia adalah makhluk yang kompleks, kekompleksitasan

    manusia itu tiada taranya di muka bumi ini. Manusia lebih rumit dari

    makhluk apapun yang bisa dijumpai dan jauh lebih rumit dari mesin apapun

    yang bisa dibuat. Manusia juga sulit dipahami karena keunikannya. Dengan

    adanya hal ini maka sangat diperlukan mengumpulkan informasi dari setiap

    individu baik dalam melakukan penelitian atau untuk membantu mengambil

    keputusan di masa yang akan datang.

    Pada suatu penelitian ilmiah yang dilakukan oleh seorang peneliti,

    akan didapatkan beberapa data yang merupakan hasil dari pengukuran

    ataupun pengamatan obyek penelitian di lapangan. Obyek penelitian dapat

    berupa orang, tanaman, hewan dan fenomena-fenomena baik itu dalam

    bidang ilmiah maupun sosial. Data itu pun kemudian dikumpulkan melaluiberbagai teknik-teknik pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan

    salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data

    yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan

    sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan

    dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif. Salah satu

    contoh dari pengumpulan data ini adalah angket atau kuusioner, dalam

    pembuatan kuisioner diperlukan juga beberapa teknik sehingga menghasilkan

    kuisioner yang baik, yang dapat memberikan informasi yang penting dari

    penelitian kita.

    Berdasrkan hal yang telah dijelaskan diatas maka dibuatlah

    makalah ini untuk mengetahui pengertian data, berbagai teknik pengumpulan

    data dan cara pembuatan kuisioner yang baik.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    2/35

    2

    B.

    Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dari makalah ini adalah:

    a. Apa pengertian data penelitian?

    b.

    Bagaimana teknik pengumpulan data penelitian?

    c. Bagaimana teknik penyusunan kuisioner?

    C. Tujuan

    Tujuan dari makalah ini adalah:

    a. Mengetahui pengertian data penelitian

    b. Mengetahui teknik pengumpulan data penelitian.

    c.

    Mengetahui teknik penyusunan kuisioner.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    3/35

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Arti Pengumpulan Data

    Setiap manusia memiliki kecendrurungan untuk melihat apa yang ingin

    dilihat, mendengar,apa yang ingin didengarkan dan melakukan apa yang

    menjadi keinginannya. Anggapan dasar ini sering mengganggu peniliti

    sebagai manusia dalam mengadakan pengamatan. Seperti yang telah

    disinggung dibab terdahulu bahwa mengamati bukanlah hanya melihat objek.

    Kerlinger,mengatakan bahwa mengobservasi adalah suatu istilah umum yang

    mempunyai arti sma bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara

    merekam kejadian, menghitungnya,mengukurnya,dan mencatatnya.1

    Apa yang telah dijelaskan dalam bab sebelum ini adalah bagaimana

    peneliti menentukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data,kemudian disusul dengan cara-cara menyusun alat pembantunya,yaitu

    instrumen. Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah

    penelitian. Akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, tertama

    apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk

    memasuki unsur minat peneliti. Itulah sebabnya menyusun instrumen

    pengumpulan data harus ditangani secara serius agar diperoleh hasil yang

    sesuai dengan kegunaannya yaitu pengumpulan variabel yang tepat. Instrumen

    yang sifatnya masih umum,misalnya pedoman wawancra dan pedoman

    pengamatan masih mudah diinterpretasikan (mungkin salah) oleh pengumpul

    data.2

    1Prof .Dr.Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian,(Cet.V;Yogyakarta:RINEKA CIPTA,2002), Hal.197

    2Prof .Dr.Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian, H. 222.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    4/35

    4

    Semakin kurangnya pengalaman pengumpulan data, semakin mudah

    dipengaruhi oleh keinginan pribadinya,semkain condong (bias) data yang

    terkumpul. Oleh karena itu,pengumpul data walaupun tampaknya hanya

    pengumpul data, bukan pemimpin peneliti atau sekertaris yang kelihatan

    mempunyai jabatan yang cukup penting dan mentereng, harus mempunyai

    keahlian yang cukup untuk melakukannya. Suatu kebiasaan yang banyak

    dilakukan oleh perancang penelitian,apabilaingin melibatkan orang-orang

    /kawan kedalam kegiatan penelitian, memasukkan mereka sebagai pengumpul

    data.Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkan dan kadang-

    kadang sulit. Berjalan dari rumah ke rumah mengadakan interview atau

    membagi angket, belum lagi kalau satu dua kali datang belum berhasil

    bertemu dengan orang yang dicari, sungguh merupakan pekerjaan yang

    membosankan dan memerlukan ketahanan mental. Kadang-kadang dari jauh

    ke suatu sekolah, kantor, atau tempat,disambut dengan dingin, bahkan kadang-

    kadang raut wajah yang kecut merupakan suatu ujian mental yang tidak

    ringan, yang dapat membawa berat keputusan dan kegagalan dalam penelitian.

    Pekerjaan seperti ini sering diberikan kepada pembantu peneliti yunior,

    sedangkan para senior cukup membuat desain,menyusun instrumen, mengolah

    data, dan mengambil kesimpulan. Yang dipengaruhi oleh faktor siapa yang

    bertugas mengumpulkan data. Jika pengumpul data melakukan sedikit

    kesalahan sikap dalam interviu misalnya, akan mempengaruhi data yang

    diberikan oleh responden. Kesimpulannya dapat salah. Maka mengumpulkan

    data merupakan pekerjaan yang penting dala meneliti.3

    Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan

    penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas

    dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai

    proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau

    menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai

    dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang

    3Prof .Dr.Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian. H. 222.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    5/35

    5

    dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan

    kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses

    yang menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam

    penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.4

    Data dapat didefenisikan sebagai deskripsi dari suatu dan kejadian

    yang kita hadapi. Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau

    tersimpan sebagai file dalam database. Data akan menjadi bahan dalam suatu

    proses pengolahan data. Oleh karena itu, suatu data belum dapat berbicara

    banyak sebelum diolah lebih lanjut.5

    B. Pengertian sumber data

    Data bisa diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Data primer

    mengacu pada informasi yan g diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti

    yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Data

    sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah

    ada, seperti yang kita lihat ketika membahas survei literatur. Beberpa contoh

    sumber data primer (prymary data) adalah responden indivadu, kelompok

    fokus, dan panel yang secara khusus ditentukan oleh peneliti dan di mana

    pendapat bisa dicari terkait persoalan tertentu dari waktu ke waktu, atau

    sumber umum seperti majalah atau buku tua. Internet juga dapat menjadi

    sumber data primer jika kuesioner disebarkan melalui internet. Data juga bisa

    diperoleh dari sumber dari sumber sekunder (secondary sources), misalnya,

    catatan atu dekumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri

    oleh media, situs web, internet dan seterusnya. Dalam beberapa kasus,

    lingkungan atau situasi dan peristiwa khusus pun dapat menjadi sumber

    data,contohnya, mempelajari tata ruang sebuah pabrik. Kata pertama-tama

    4Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad dan Sakura H. Ridwan. Pembinaan Kemampuan Menulis

    Bahasa Indonesia, (Cet. I; Jakarta : Penerbit Erlangga.1988), h. 45.5Al-Bahra. Pengertian Data. (Cet. I. Medan: Universitas Sumatera Utara). H. 1

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    6/35

    6

    akan menelaah empat sumber data primer yang utama individu, kelompok

    fokus, panel, metode umum dan kemudian membahas sumber sekunder.6

    Menurut Uma Sekaran (2006),Sumber data terbagi atas 2 yaitu :

    1. Sumber Data Primer

    Selain dari induvidu yang memberi informasi ketika diwawancara,

    dari kuesioner,atau observasi dibahas lebih jauh dalam metode

    pengumpulan data dalam hal ini sumber data primer (source of

    primary data) lain yang berguna adalah kelompok fokus.

    2. Sumber Data Sekunder

    Data sekunder sangat diperlukan untuk kebanyakan penelitian

    organisasi. Seperti data sekunder mengacu pada informasi yang

    dikumpulkan oleh seseorang, dan bukan peneliti yang melakukan

    studi mutakhir. Data tersebut bisa merupakan internal atau

    eksternal organisasi dan diakses melalui internet, penelusuran

    dokumen, atau publikasi informasi. Data sekunder bisa dipakai,

    diantaranya untuk meramalkan perjualan dengan menyusun model

    berdasarkan angka penjualan dimasa lalu, dan melalui ekstrapolasi.

    Terdapat beberapa sumber data sekunder (sources of secondary

    data), termasuk buku dan majalah , publikasi pemerintah mengenai

    indikator ekonomi, data sensus, ikhtisar statistik, basis data,

    media,laporan tahunan perusahaan, dan sebagainya. Studi kasus,

    dan catatan dokumaen lainnya sumber data sekunder memberikan

    banyak informasi bagi penelitian dan pemecahan masalah. Data

    tersebut adalah seperti telah kita ketahui, kebanyakan bersifat

    kualitatif. Yang juga termasuk sumber sekunder adalah jadwal

    yang disusun untuk atau oleh personalia kunci dalam

    organisasi,kelender kerja eksekutif, dan pidato yang mereka

    sampaikan. Meskipun demikian, banyak data internal semacam itu

    6

    Uma Sekaran, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, (Cet.2;Jakarta: Salemba Empat,2006)H.60.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    7/35

    7

    yang bersifat rahasia dan tidak bisa diakses. Basis data keuangan

    yang sudah tersedia untuk penelitian juga merupakan sumber data

    sekunder. Compustat Database mengandung informasi tentang

    ribuan perusahaan yang disusun menurut industri dan mengenai

    perusahaan global. Keuntungan mencari sumber data sekunder

    adalah penghematan waktu dan biaya memperoleh informasi.

    Tetapi, data sekunder sebagai satu-satunya sumber informasi

    mempunyai kekurangan dalam hal menjadi usang, dan tidak

    memenuhi kebutuhan spesifik dari situasi atau keadaan tertentu.

    Karena itu, adalah penting untuk mengacu pada sumber yang

    memberikan informasi terkini dan terbaru.7

    Menurut Sujoko dkk (2004) Penetapan sumber data sangat terkait

    dengan research question yang ditetapkan sebelumnya. Pemilihan sumber data

    yang tepat akan sangat membantu peneliti dalam menjawab pertanyaan-

    pertanyaan dalam penelitian sekaligus menyelesaikan dengan efisien. Beberapa

    contoh sumber data adalah sebagai berikut :

    Orang/pelaku (pengalaman, pemikiran, perilaku, percakapan, perasaan,

    persepsi, dsb). Dalam penelitian akutansi, pelaku dapat meliputi pemilik

    badan usaha, direktur, menejer cabang, menejer akutansi, karyawan kunci,

    investor, pengguna laporan keuangan lainnya, konsultan badan usaha,

    maupun pelaku-pelaku lain, baik dari dalam maupun luar organisasi.

    Dokumen. Ini dapat meliputi laporan keuangan, laporan produksi harian,

    nota/faktur, dokumen-dokumen yang terlibat dalam sistem akutansi, akta

    pendirian badan usaha, job description, struktur organisasi, peraturan-

    peraturan yang relevan, flowchart sistem dan prosedur akutansi, notulen

    rapat,memo,PSAK,arsip-arsip, dan sebagainya.

    7

    Uma Sekaran, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, H.61.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    8/35

    8

    Organisasi. Organisasi dapat berupa badan usaha yang menjadi objek studi

    kasus yang dilakukan, organisasi profesi, kantor pelayanan pajak, dan

    lembaga/istansi lainnya.

    Kejadian. Kejadian yangdapat enjadi sumber data antara lain: aktivitas

    produksi, aktivitas pemasaran, rapat kerja, training karyawan, aktivitas

    seremonial tertentu,aktivitas informal badan usaha, interaksi para pelaku,

    dan berbagai peristiwa yang relevan dengan research questions nyang ada.

    Kelompok pergaulan.ini dapat meliputi kelompok-kelompok persahabatan

    yang ada antar anggota organisasi,relasi bisnis pemilik badan usaha, serta

    kelompok-kelompok formal maupun informal yang relevan.8

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

    dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

    data.Tanpa mengatahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

    mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

    Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

    sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat

    dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium

    dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada

    suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber

    datanya, maka pengumpulan data dapat menggunaka sumber primer, dan

    sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung

    memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data merupakan

    sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

    maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi

    8

    Sujoko dkk,Metode Penelitian untuk Akutansi,(Cet.1;Malang:Bayu Media Publishing,2004)Hal.133

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    9/35

    9

    (pengamatan) interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi

    dan gabungan keempatnya.9

    Ada beberapa teknik yang bisa dipergunakan untuk mengumpulkan

    data, satu sama lain punya fungsi yang berbeda, dan hendaknya

    dipergunakan secara tepat sesuai dengan tujuan penelitian dan jenis data

    yang ingin digali serta keadaan subjek (sumber informasi) penelitian.

    Teknik-teknik yang bisa dipergunakan untuk menggali data adalah: (1) tes

    misalnya tes kecerdasan, (2) angket atau kuesioner, (3) wawancara atau

    interview, (4) observasi atau pengamatan, dan (5) telaah dokumen.10

    1. Tes

    Tes dapat digunakan dalam berbagai macam penilaian atau

    evaluasi, antara lain dalam setiap macam ulangan, ujian akhir semester,

    dan lainnya. Tes merupakan alat ukur yang penting, karena dapat menilai

    (1) hasil belajar yang telah dilakukan, dan hasilnya disebut nilai hasil dan

    (2) jalannya proses belajar, dan hasilnya disebut nilai proses. Kedua fungsi

    penilaian tersebut tidak dapat dipisahkan, namun perlu diketahui bahwa

    keduanya berbeda satu sama lain.11

    Disamping fungsi penilaian tersebut, beberapa kemungkinan

    penggunaan tes dapat dikemukakan sebagai berikut:12

    a. Penggunaan prediktif. Tes digunakan maksud untuk mengukur hasil yang

    dapat diharapkan di kemudian hari. Dengan penggunaan prediktif, orang

    mencoba memperhitungkan, apakah seseorang di kemudian hari dapat

    belajar atau bekerja dan berhasil dengan baik.

    b.

    Penggunaan Selektif. Tes digunakan untuk meneliti, sejauh mana siswa

    (anak didik) dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Misalnya, tes

    digunakan untuk penjaringan calon siswa baru di sekolah menengah.

    9Prof. Dr. Sugiyono,Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan

    R&B,(Cet.1;Bandung:Alfabeta,2008),Hal.22410

    Drs. Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Cet. 2;Jakarta;CV.Rajawali,1990), Hal.9411

    Muhammad Arif Tiro, Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Cet.1;Makassar;Andira

    Publisher,2009), Hal.8812Muhammad Arif Tiro, Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi, H. 88.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    10/35

    10

    c.

    Penggunaan diagnosis. Tes dimanfaatkan untuk memeriksa titik kuat dan

    titik lemah siswa, atau letak kekurangan pembelajaran. Hasil tes digunakan

    untuk perbaikan proses pembelajaran.

    d.

    Penggunaan komparatif. Tes digunakan untuk mengetahui

    kesamaan/perbedaan antara kelompok yang satu dan kelompok yang lain.

    Melihat fungsi dan penggunaan tes, pembuatannya harus

    dilakukan dengan teknik khusus untuk mendapatkan tes yang baik. Teknik

    khusus bisa dirancang dengan baik apabila dasar teori evaluasi diketahui

    oleh perancang tes.13

    2. Angket atau Kuesioner

    Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

    dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

    kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

    pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

    yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden secara

    langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.14

    Angket biasanya terdiri atas sejumlah pertanyaan yang harus

    dinilai atau yang harus dijawab oleh responden. Angket dibicarakan

    dengan memusatkan perhatian pada masalah yang ingin dipecahkan.

    Setiap pernyataan atau pertanyaan merupakan bagian dari hipotesis yang

    akan diuji. Hipotesis tentunya dirumuskan sesuai masalah penelitian.

    Dalam memperoleh keterangan yang berkaitan dengan masalah penelitian,

    materi pernyataan atau pertanyaan dalam sebuah angket dapat berupa

    fakta, pendapat (opini), ataupersepsi diri.15

    13Muhammad Arif Tiro, Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Hal.89.

    14

    Prof. Dr. Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&B, H. 142.15Muhammad Arif Tiro, Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi, H. 93.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    11/35

    11

    Petunjuk Pembuatan Kuesioner. Pertanyaan dalam kuesioner

    harus disusun dengan secermat mungkin:16

    a. Perjelas lagi hubungan antara metode dengan masalah dan hipotesis.

    Buatlah matriks yang menghubungkan antara masalah, hipotesis, variabel,

    indikator, dan pertanyaan.

    b. Rumuskan pertanyaan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

    1) Sesuaikan bahasa dengan tingkat pengetahuan responden.

    2) Gunakanlah kata-kata yang mempunyai arti yang sama bagi setiap

    orang.

    3)

    Hindari pertanyaan yang panjang karena pertanyaan panjang sering

    kali mengaburkan dan membingungkan.

    4) Janganlah beranggapan bahwa responden memiliki informasi faktual.

    5)

    Bentuklah kerangka pemikiran yang ada dalam benak anda.

    6) Sarankanlah semua alternatif atau tidak sama sekali.

    7) Lindungi harga diri responden.

    8)

    Jika anda terpaksa menanyakan hal yang kurang mengenakkan

    responden, mulailah bertanya hal-hal yang positif.

    9) Tentukan apakah anda memerlukan pertanyaan langsung, tak langsung,

    atau pertanyaan tak langsung disusul dengan pertanyaan langsung.

    10) Hindari kata-kata yang bermakna banyak.

    11) Hindari pertanyaan yang bersifat mengarahkan responden oada

    jawaban tertentu.

    12) Pertanyaan harus dibatasi pada satu gagasan saja.

    c.

    Organisasikan kuesioner secara sistematis.

    d.

    Lakukan prauji kuesioner. Pilihlah sejumalh responden yang representatif.

    Ajukan pertanyaan-pertanyaan itu dan lihat kemungkinan salah paham

    atau makna yang membingungkan.

    16

    Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc, Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi contoh analisisstatistik, (Cet. XIII;Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 87-89.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    12/35

    12

    Sejumlah pertanyaan yang disusun dalam sebuah angket dapat

    diberikan kepada sekelompok responden pada saat bertatap muka dengan

    pengumpul data, dan responden diminta untuk menjawabnya. Cara ini yang

    banyak dilakukan di Indonesia. Dalam situasi lain, angket dapat pula

    dikirimkan kepada responden untuk mendapatkan jawaban, dan yang mengisi

    jawaban pertanyaan adalah responden sendiri. Pengiriman angket biasanya

    dilakukan melalui kurir atau pos. Cara ini juga sudah dimulai digunakan di

    Indonesia.17

    3.

    Wawancara atau Interview

    Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

    peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

    yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

    responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

    Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri

    sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau

    keyakinan pribadi. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan

    yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan

    juga kuesioner (angket) adalah sebagai berikut:18

    a. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya

    sendiri.

    b.

    Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan

    dapat dipercaya.

    c.

    Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

    peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh

    peneliti.

    Esterberg, dalam Sugiyono (2012:233) mengemukakan beberapa

    macam wawancara yaitu wawancara testruktur (peneliti telah mengetahui

    dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh sehingga peneliti menyiapkan

    17

    Muhammad Arif Tiro, Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi, h. 95.18Prof. Dr. Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&B, h. 138

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    13/35

    13

    instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya

    pun telah disiapkan), wawancara semiterstruktur (pelaksanan wawancara

    lebih bebas, dan bertujuan untuk menemukan pemasalahan secara lebih

    terbuka dimana responden dimintai pendapat dan ide-idenya), dan wawancara

    tidak terstuktur (merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak

    menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

    lengkap untuk pengumpulan datanya).19

    Ketika kita mencoba mengumpulkan data menggunakan

    wawancara kita harus membuat suatu rencana dengan mempertimbangkan

    informasi dan data yang kita inginkan dan pribadi dari setiap individu yang

    akan kita wawancarai. Peneliti dalam merencanakan dan melaksanakan

    wawancara hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut:20

    a.

    Tentukan orang-orang yang akan diwawancarai: peneliti harus

    menentukan orang-orang yang memiliki informasi tersebut, dan apakah

    mereka mau memberikannya. Kesalahan fatal yang dilakukan peneliti

    adalah keliru dalam membedakan informasi yang kadang-kadang tidak

    mampu membekalinya dengan informasi. Oleh karena itu, di pundak

    peneliti tanggung jawab untuk mengetahui sejauh mana kelayakan

    informan tentang pendapat, pengalaman, dan hubungannya, dan

    sebagainya tentang informasi yang akan diperolehnya dalam wawancara.

    b. Lakukan dengan urutan yang seharusnya pelaksanaan wawancara: tempat

    dan waktu wawancara harus ditentukan sesuai dengan kondisi orang-orang

    yang melakukan wawancara dan mereka harus sampai pada waktu yang

    telah ditentukan.

    c.

    Buatlah rencana yang jelas untuk wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan

    yang akan diajukan: ketika mempersiapkan wawancara peneliti hendaknya

    menentukan hal-hal yang ingin diwujudkannya sebagai hasil wawancara,

    19Ummi Kholifah, Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian

    http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-data-dan-instrumen-

    penelitian_umi-kholifah_oke.pdf (05 April 2014). h. 4.20

    Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Cet. I;Jakarta: RajawaliPress, 2010), h. 53.

    http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian_umi-kholifah_oke.pdf%20(05http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian_umi-kholifah_oke.pdf%20(05http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian_umi-kholifah_oke.pdf%20(05http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian_umi-kholifah_oke.pdf%20(05
  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    14/35

    14

    hakikat yang akan didiskusikannya, dan informasi yang dicoba

    memperolehnya. Untuk menjamin terwujud yang demikian peneliti

    hendaknya memahami aspekaspek penelitian dan hal-hal yang

    berhubungan dengannya. Sebagaimana telah kita bicarakan diatas bahwa

    wawancara pribadi dapat berupa pendahuluan atau untuk pengumpulan

    informasi, dan memungkinkan peneliti memperoleh nasihat berkenaan

    dengan aspek-aspek metodologis penelitiannya atau untuk menetapkan

    validitas informasi yang telah diperolehnya dari sumber lain.

    d. Lakukan uji coba wawancara sebagai pendahuluan: sebelum wawancara

    yang sebenarnya, peneliti melakukan uji coba wawancara dengan rekan

    atau anggota team penelitian atau orang lain yang bukan merupakan

    informan yang akan diwawancarai, akan tetapi mereka mempunyai

    karakteristik yang sama dengan mereka. Uji coba ini akan membantu

    peneliti memperbaiki teknik dalam mengajukan pertanyaan dan melakukan

    percakapan yang sebenarnya bersama orang-orang yang memiliki

    informasi, kemudian memberikan pikiran yang jelas tentang informasi

    yang diinginkan.

    e. Berlatihlah menggunakan berbagai teknik wawancara: secara umum

    peneliti mempunyai tujuan untuk membangkitkan perhatian dan kerja

    sama informan. Di anatar kriteria keberhasilannya dalam wawancara

    menjadikan informan sesuatu yang jelas, oleh karena itu, peneliti wajib

    mengetahui dengan jelas terhadap hal-hal yang berhubungan dengan

    tujuan wawancara. Orang-orang yang melaksanakan wawancara tanpa

    persiapan yang sesuai biasanya mengahadapi penolakan dari informan

    daripada orang-orang yang sudah terlatih dalam berbagai teknik

    wawancara.

    f. Yakini kebenaran informasi yang diperoleh: pada kebanyakan wawancara

    lebih baik memperoleh ringkasan jawaban, peneliti menyiapkan ringkasan

    ini kemudian memperlihatkannya kepada informan untuk memeriksa

    kebenarannya.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    15/35

    15

    g.

    Siapkan catatan tertulis tentang hasil wawancara secepat mungkin: apabila

    peneliti ingin meyakini bahwa ia memelihara ketelitian data, statistik, dn

    informasi yang diperolehnya, maka ia harus mencatat semua data sejak

    awal melaksanakan wawancara.

    4. Observasi

    Ketika peneliti mengumpulkan data untuk tujuan peneltian

    ilmiah, kadang-kadang ia perlu memperhatikan sendiri berbagai fenomena,

    atau kadang-kadang menggunakan pengamatan orang lain. Observasi atau

    pengamatan dapat didefinisikan sebagai perhatian yang terfokus terhadap

    kejadian, gejala, atau sesuatu. Adapun observasi ilmiah adalah perhatian

    terfokus terhadap gejala, kejadian atau sesuatu dengan maksud

    menafsirkannya, mengungkapkan faktor-faktor penyebabnya, dan

    menemukan kaidah-kaidah yang mengaturnya.21

    a. Macam-macam Observasi

    Observasi dapat dibedakan berdasarkan tingkat pengontrolan

    kepada dua macam, Observasi sederhana dan Observasi sistematis.

    Observasi sederhana (simple observation) adalah pengamatan yang tidak

    terkontrol, yang merupakan gambaran sederhana dari pengamatan dan

    pendengaran. Peneliti melakukan pengamatan terhadap gejala-gejala dan

    kejadian-kejadian sebagaimana terjadi secara apa adanya dalam kondisinya

    yang alami tanpa melakukan suatu kontrol ilmiah. Artinya tanpa dilakukan

    terlebih dahulu persiapan dan tanpa menggunakan peralatan yang canggih

    untuk mencatat dan mengambil foto-foto. Pengamatan semacam ini

    bermanfaat dalam studi penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data

    awal tentang gejala dan kejadian sebagai pendahuluan bagi penelitian yang

    lebih mendalam dan terkontrol di masa yang akan datang. Adapun pengmatan

    sistematis (systematic observation) adalah suatu pengamatan ilmiah yang

    terkontrol. Berbeda dengan pengamatan sederhana dari segi direncanakan

    terlebih dahulu, dan dari kontrol ilmiah yang tinggi diberikan terhadap

    21Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 38.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    16/35

    16

    pengamatan sederhana dari segi direncanakan terlebih dahulu, dan dari

    kontrol ilmiah yang tinggi diberikan terhadap pengamatan dan peralatan

    pengamatan. Dalam observasi sistemik ini setting (waktu dan tempat)

    pengamatan juga dibatasi, sering dalam observasi dipergunakan peralatan-

    peralatan mekanik, seperti tape recorder, kamera, dan lain-lain. Observasi

    sistemik berbeda dengan observasi sederhana dalam hal tujuannya untuk

    mengumpulkan data yang lebih mendalam tentang gejala-gejala topik

    penelitian yang membantu dalam perumusan hipotesis atau pengujian

    hipotesis, kebalikan dari pengamatan sederhana yang mempunyai tujuan

    pengumpulan data awal dalam penelitian survei.22

    Berdsarkan hubungan antara observer dan gejala yang diobservasi,

    baik observasi terstruktur maupun yang tidak terstruktur dapat dibedakan

    menjadi observasi partisipan, dan observasi nonpartisipan.23

    Pada observasi partisipan, observer terlibat dengan

    situasi/lingkungan dimana gejala terjadi. Jadi, tidak ada jarak antara observer

    dengan gejala yang diobservasi.24

    Sedangkan pada observasi nonpartisipan, observer

    memperlakukan dan mempersiapkan dirinya sedemikian rupa sehingga

    dirinya benar-benar berada di luar atau tidak terlibat dalam situasi,

    lingkungan, dan gejala yang diamati.25

    b.

    Petunjuk Pokok Observasi yang baik

    Faktor-faktor berikut merupakan petunjuk pokok agar

    mendapatkan data yang bermanfaat ketika mengumpulkan informasi

    menggunakan teknik observasi.26

    22Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 38-39.

    23Suharno. Observasi . H. 493

    24Suharno. Observasi . H. 493

    25

    Suharno. Observasi . H. 49426Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 41-44.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    17/35

    17

    1)

    Peroledari informasi yang sudah ada tentang sesuatu yang ingin

    diamati: peneliti harus menetapkan sebelumnya aspek-aspek yang ingin

    diobservasinya, dan gejala-gejala yang patut dicatat atau direkam.

    2)

    Uji tujuan umum dan tujuan khusus: pembatasan perilaku dan

    fenomena yang akan diamati akan memungkinkan peneliti memelihara

    objektivitas pengamatannya, akan memungkinkan peneliti-peneliti lain

    memahami batas dan dimensi data dan informasinya, hal ini akan

    membolehkan mereka menetapkan validitas penelitian dengan cara

    melakukan penelitian mengikuti langkah-langkah penelitian tersebut

    sekali lagi untuk meyakinkan hasilnya.

    3)Berpeganglah pada teknik tertentu untuk mencatat hasil: agar ekonomis

    dalam waktu dan agar bervariasi dalam teknik dan agar lebih banyak

    peneliti melakukan pengamatan secara bebas, maka penting pada suatu

    tempat penentuan satuan statistik dan data yang akan dipergunakan

    dalam mencatat hasil-hasil pengamatan.

    4)

    Klasifikasikan dan batasi informasi: disamping mencatat data secara

    kuantitatif terhadap fenomena yang diamati peneliti, adalah penting

    mencatat data secara deskriptif/uraian dan selanjutnya mencatat

    tafsirannya pada saat yang sama dengan waktu terjadinya.

    5)Amati dengan cermat dan teliti: Peneliti ini akan menghasilkan data

    yang dapat dipercaya dan teliti dalam bentuk yang lebih baik daripada

    melakukan pengamatan secara tanpa persiapan. Berdasarkan hal ini

    peneliti perlu mendalami topik penelitiannya dan menguasai

    keterampilan pengamatan yang baik.

    6)

    Susunlah fenomena-fenomena tersebut dengan terpisah: dalam hal-hal

    peneliti melakukan pengamatan sesuatu secara deksriptif, ia harus

    membedakan dalam pengklasifikasiannya setiap kelompok atau

    karakter dari yang lain khusus dalam pemberian pola-pola yang berbeda

    untuk klasifikasinya.

    7)Berlatihlah menggunakan alat-alat yang dipergunakan dalam observasi:

    peneliti hendaknya berlatih menguasai alat-alat yang dipergunakan

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    18/35

    18

    untuk mencatat dan merekam hasil-hasil pengamatan akan

    memungkinkannya untuk mencatat hasil-hasil pengamatan dengan

    cermat dan dalam waktu yang sesingkat mungkin agar terhindar dari

    keterlambatan dalam pekerjaannya.

    5. Dokumentasi

    Di samping observasi partisipan dan wawancara, para peneliti

    kualitatif dapat juga menggunakan berbagai dokumen dalam menjawab

    pertanyaan terarah. Apabila tersedia, dokumen dalam menjawab pertanyaan

    terarah. Apabila tersedia, dokumen-dokeumen ini dapat menambha

    pemahaman atau informasi untuk penelitian. Karena perhatian peneliti

    kualitatif telah dan selalu difokuskan pada orang baik yang melek huruf

    maupun yang buta huruf, tidak semua proyek penelitian akan memiliki

    dokumen-dokumen lokasi yang tersedia. Juga mungkin bahwa penelitian

    yang sama di kalangan suatu kelompok melek huruf tidak akan memiliki

    dokumen-dokumen lokasi yang relevan untuk dipertimbangkan; ini sangat

    tergantung pada fokus penelitian. Pikirkan secara cermat tentang partisipan

    anda dan bagaimana mereka berfungsi dan mengajukan pertanyaan tentang

    informan-informan anda yang dapat membantu untuk memutuskan apa jenis

    dokumen yang mungkin tersedia.27

    Dokumen-dokumen yang mungkin tersedia mencankup: budget,

    iklan, deskripsi kerja, laporan tahunan, memo, arsip sekolah, korespondensi,

    brosur informasi, materi pengajaran, laporan berskala, wbsites, paket orientasi

    atau rekruitmen, kontrak, catatan proses pengadilan, poster, detik-detik

    pertemuan, menu, dan masih banyak jenis item tertulis lainnya.28

    Masalah pribadi dan hak cipta mungkin berimplikasi pada

    pengumpulan dokumen, maka adalah penting untuk menanyakan hal ini

    ketika anda menemukan atau diberikan dokumen. Apabila anda diberikan izin

    untuk mencankup apa yang dipelajari dari dokumen-dokumen ini dalam

    27

    Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 61-62.28Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 62.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    19/35

    19

    makalah akhir anda, dokumen tersebut harus dikutip secara memadai dan

    dimasukkan dalam daftar pustaka dari makalah akhir tersebt. Jika anda tidak

    memperoleh izin, jangan gunakan dokumen tersebut dalam cara apa pun.29

    D.

    Kuesioner (Angket)

    Kuesioner merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan

    cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

    untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisiensi

    bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

    diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah

    responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa

    pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka,dapat diberikan kepada

    responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.30

    Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga

    kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka

    pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos . Dengan adanya

    kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu

    kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan

    data objektif dan cepat.31

    Menurut Uma Sekaran (1992) Mengemukakan berberapa prinsip dalam

    penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu Prinsip

    penulisan,pengukuran dan penampilan fisik :

    1. Prinsip Penulisan Angket

    Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu : isi dan tujuan

    pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka-

    negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah

    lupa,pertanyaan tidak mengarakan,panjang pertanyaan, dan urutan

    pertanyaan.32

    29Prof. Dr. Emzir, M.Pd., Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, h. 62-63.

    30Prof.DR. Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi, (Bandung:alfabeta,2004), H. 162.

    31Drs. Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, (Jakarta: bumi aksara, 2002), H. 178.

    32

    Uma Sekaran, Research Methods of Business, ,(Southern illions:University at Carbondale,1984),H. 163.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    20/35

    20

    a. Isi dan Tujuan Pertanyaan: yang dimaksud disini adalah,apakah isi

    pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan? Kalau

    berbentuk pengukuran maka dalam membuat pertanyaan harus

    teliti,setiap pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah item

    mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.

    b. Bahasa yang digunakan: bahasa yang digunakan dalam penulisan

    kuesioner harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.

    Kalau sekirannya responden tidak dapat berbahasa indonesia, maka

    jangan disusun dengan bahasa indonesia. Jadi bahasa yang digunakan

    dalam angket harus memperhatikan jenjang pendidikan

    responden,keadaan sosial budaya, dan frame of referencedari

    responden.

    c. Tipe dan Bentuk Pertanyaan: tipe pertanyaan dalam angket dapat

    terbuka atau tertutup (kalau dalam wawancara: terstruktur dan tidak

    terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan

    negatif. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan

    responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentangsuatu hal, sedangkan Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang

    mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk

    memilih salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia.

    d. Pertanyaan tidak Mendua: setiap pertanyaan dalam angket jangan

    mendua(double-barreled) sehingga menyulitkan responden untuk

    memberikan jawaban. Contoh: bagaimana pendapat anda tentang

    kualitas dan kecepatan pelayanan ktp? Ini adalah salah satu pertanyaan

    yang mendua, karena menanyakan tentang dua hal sekaligus yaitu

    kualitas dan harga.

    e. Tidak menanyakan yang sudah lupa: setiap pertanyaan dalam instrumen

    angket, sebaiknya juga tidak menanyakan hal hal yang sekirannya

    responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban

    dengan berfikir berat. Contoh: bagaimanakah kinerja para penguasa

    indonesia 30 tahun yang lalu ? menurut anda, bagaimanakah cara

    mengatasi krisis ekonomi saat ini ?

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    21/35

    21

    f. Pertanyaan tidak menggiring: pertanyaan dalam angket sebaiknya juga

    tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau ke yang jelek saja.

    Misalnya : bagaimankah kalau bonus atas jasa pelayanan ditingkatkan ?

    jawaban responden tentu cenderung akan setuju. Bagaimanakah

    prestasi kerja anda selama setahun terakhir ? jawabannya akan

    cenderung baik.

    g.

    Panjang pertanyaan: pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu

    panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi. Bila

    jumlah variabel banyak, sehingga memerlukan instrumen yang banyak,

    maka instrumen tersebut dibuat bervariasi dalam penampilan model

    skala pengukuran yang digunakan, dan cara mengisinya. Disarankan

    empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah 20-30 pertanyaan.

    h. Urutan pertanyaan: urutan pertanyaan dalam angket dimulai dari yang

    umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju yang

    ke hal yang sulit atau diacak. Hal ini perlu dipertimbangkan karena

    secara psikologis akan mempengaruhi semangat responden untuk

    menjawab. Kalau pada awalnya sudah diberi pertanyaan yang sulit atauspesifik, maka responden akan patah semangat untuk mengisi angket

    yang telah mereka terima. Urutan pertanyaan yang diacak perlu dibuat

    bila tingkat kematangan responden terhadap masalah yang ditanyakan

    sudah tinggi.

    i. Prinsip pengukuran: angket diberikan kepada responden adalah

    merupakan instrumen penelitian, yang digunakan untuk mengukur

    variabel yang akan diteliti. Oleh karena itu instrumen angket tersevut

    harus dapat digunakan untuk menghasilkan data yang valid dan reliabel

    tentang variabel yang di ukur. Supaya diperoleh data penelitian yang

    valid dan reliabel, maka perlu diuji validitasnya dan realibilitasnya

    terlebih dahulu. Instrumen yang tidak valid dan reliabel bila digunakan

    untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data yang tidak valid dan

    reliabel pula.

    j. Penampilan fisik angket: penampilan fisik angket sebagai alat

    pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    22/35

    22

    dalam mengisi angket. Angket yang dibuat dikertas buram, akan

    mendapatkan respon yang kurang menarik bagi responden, bila

    dibandingkan angket yang dicetak dalam kertas yang bagus dan

    berwarna.

    2. Pembuatan Kuesioner

    Pada penelitian survai,penggunaan kuesioner merupakan hal yang

    pokok untuk pengumpulan data. Hasil kuesioner tersebut akan terjelma dalam

    angka angka, dan tabel tabel, analisis statistik dan uraian serta kesimpulan hasil

    penelitian. Analisis data kuantitatif dilandaskan atas hasil kuesioner itu. Tujuan

    pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan ,

    dan memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi mungki.

    Mengingat terbatasnya masalah yang dapat ditanyakan dalam kuesioner , maka

    senantiasa perlu diingat agar pertanyaan memang langsung berkaitan dengan

    hipotesa dan tujuan penelitian. Sebelum atau ketika membuat kuesioner ada

    baiknya dipelajari kuesioner yang sudah ada, dan relevan dengan topik

    penelitian yang akan dilakukan. Namun demikian, contoh kuesioner tersebut

    bukanlah untuk ditiru,jika dalam keadaan mendesak, sebaiknya didiskusikandengan peneliti yang melakukannya, karena yang bersangkutan dapat memberi

    tahu kelemahan dari pertanyaan tertentu dalam kuesioner. Dia dapat

    memberikan saran, pertanyaan tertentu dalam kuesioner.33

    Dalam suatu penelitian sosial, terlibat berbagai cabang ilmu sehingga sangat

    memungkinkan hal-hal tertentu kurang dikuasai si peneliti. Karena itu menjadi

    masalah-masalah konsep dan pengukuran, dapat dipecahkan dengan

    berkonsultasi kepada sarjana lainnya. Untuk menghemat waktu, seminar interen

    dapat di adakan itu, perlu ditambahkan, bahwa data yang terhimpun melalui

    kuesioner hanyalah merupakan satu dimensi dari penelitian sosial. Kecuali itu

    perlu disadari bahwa hasil kuesioner senantiasa terbatas, mengingat

    kompleksnya fenomena sosial dan juga rumitnya motivasi para responden yang

    diteliti. Untuk memperkaya pengertian peniliti tentang fenomena sosial dan

    proses sosial, yang diperlukan berbagai informasi lainnya. Di samping data

    33Babbie,E.R. Survey Research Methods Belmont,(Wadworth Publising Company,1973),Hal 177

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    23/35

    23

    sekunder yang relevan, informasi yang diperoleh dengan cara

    wawancara,observasi, studi kasus dan lain-lain.34

    a.

    Isi pertanyaan dalam kuesioner

    Dalam membuat suatu kuesioner makanya pertanyaan harus sebagai

    berikut:

    1) Pertanyaan tentang fakta. Umpannya umur,pendidikan, agama,status

    perkawinan.

    2) Pertanyaan tentang pendapat atau sikap. Ini menyangkut perasaan dan

    sikap responden tentang sesuatu.

    3)

    Pertanyaan tentang informasi. Pertanyaan tentang informasi harus

    menyangkut apa yang diketahui oleh responden dan sejauhmana hal

    tersebut diketahui.

    4) Pertanyaan tentang persepsi diri. Responden menilai perilakunya sendiri

    dalam hubungannya dengan yang lain. Umpamanya, kerapnya kunjungan

    sosial yang dilakukannya atau pengaruh terhadap orang lain.35

    b.

    Cara Pemakaian Kuesioner

    Dalam menggunakan atau membuat kuesioner ada cara-cara dalampemakaian kuesioner tersebut sebagai berikut:

    1) Kuesioner digunakan dalam wawancara tatap muka dengan responden .

    2)

    Kuesioner diisi sendiri oleh kelompok. Misalnya seluruh murid dalam satu

    kelas dijadikan responden dan mereka mengisi kuesioner secara serentak.

    3) Wawancara melalui telepon. Cara ini sering dilakukan di Amerika Serikat

    dan negara negara maju lainnya, tetapi tidak lazim di negara-negara

    berkembang. Prosedur ini lebih murah daripada wawancara tatap muka

    dan adakalannya orang tidak bersedia didatangi tapi bersedia diwawancarai

    melalui telpon.

    4) Kuesioner diposkan, dilampiri amplop yang dibubuhi perangko, untuk

    dikembalikan oleh responden setelah diisi. Cara ini dapat dilakukan untuk

    kuesioner yang pendek dan mudah dijawab,tetapi mungkin cukup besar

    proporsi yang tidak dikembalikan oleh responden.

    34

    Sofian, Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES,1989),H. 17635Oppenheim, A.N. Questionnaire Design, (New York: Basic Book,1996),H. 201.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    24/35

    24

    c. Jenis pertanyaan

    1) Pertanyaan tertutup.Kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih

    dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lain.

    Contoh: 9.1

    2) Pertanyaan terbuka. Kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih

    dahulu dan responden bebas memberikan jawaban.

    Contoh: 9.2

    3) Kombinasi tertutup dan terbuka. Jawabannya sudah ditentukan tetapi

    kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

    Contoh: 9.3

    Perlu diingat bahwa pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka di aatas

    mengandung kelemahan. Untuk memudahkan pengkodean, pertanyaan tersebut

    lebih baik dibuat menjadi dua nomor.

    4) Pertanyaan semi terbuka.Pada pertanyaan semi terbuka, jawabannya sudah

    tersusun tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.36

    36Warwick, D.P, The Sample Survey,(New york:McGraw Hill,1975),Hal 94

    Apakah Ibu pernah mendengar tentang keluarga berencana?

    Pernah 2. Tidak pernah

    Menurut pendapat Ibu, apakah masalah yang paling penting

    bagi wanita di kota?

    Apakah Ibu pernah mendengar tentang cara-caramenjarangkan kehamilan atau membatasi kelahiran ?

    1. Pernah 2. Tidak pernah

    (JIKA PERNAH) Cara-cara apa yang pernah Ibu dengar?

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    25/35

    25

    Contoh: 9.4

    5) Petunjuk Membuat Pertanyaan

    a) Gunakan kata-kata yang sederhana dan dimengerti oleh semua responden.

    Hindarkan istilah yang hebat tetapi kurang atau tidak dimengerti

    responden.

    Contoh: 9.5

    b) Usahakan supaya pertanyaan jelas dan khusus.

    Contoh: 9.6

    Apakah yang dimaksud dengan di sini adalah bangunan,somah, atau yang lain?

    Arti kata di sini harus dijelaskan dan konsisten.

    c) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian.

    Jenis kontrasepsi yang dipakai:

    IUD 1

    Pil 2

    Kondom 3

    Suntikan 4

    Sterilisasi 5

    Lain

    lain........................................(SEBUTKAN)

    Bagaimana status perkawinan Bapak?

    Lebih baik : Apakah Bapak beristeri?

    Berapa orang berdiam di sini?

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    26/35

    26

    Contoh: 9.7

    d) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti.

    Contoh: 9.8

    e) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden.

    Contoh: 9.9

    f) Susunan pertanyaan

    Pertanyaan dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian, dimulai dengan

    identitas yang berisi: 1. Nama responden, 2. Tempat tinggal, 3. Nama pewawancara,

    4. Tanggal wawancara. Ini disusul dengan pertanyaan tentang ciri-ciri demografi:

    umur, status dan jumlah anak. Sensus keluarganya biasanya dibuat dibagian muka.

    Apakah saudara mau mencari pekerjaan di kota?

    Lebih baik: Apakah saudara mencari pekerjaan?

    Kalau jawabannyaYA, kemudian ditanyakan: Di

    mana saudara ingin bekerja?

    Pada waktu senggang, apakah saudara mendengarkan

    radio atau melakukan yang lain?

    Lebih baik :Apakah yang saudara lakukan pada waktu

    senggang?

    Apakah pekerjaan saudara sekarang?

    Ternyata dia menganggur. Seharusnya dinyatakanterlebih dahulu :Apakah saudara bekerja? Kalau

    jawabannya YA , lalu ditanyakan :pekerjaan saudara?

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    27/35

    27

    Ini diperlukan untuk memilih responden. Namun demikian, ada juga penelitian yang

    tidak memakai sistem cara pemilihan demikian dan tidak memerlukan kuesioner

    rumah tangga. (Misalnya penelitian : Hubungan antara karakteristik pribadi,kepuasan kerja dan efektivitas mengajar seorang guru . PP kependudukan UGM).

    Terserah kepada peneliti bagaimana pengelompokan pertanyaan itu dilakukan.

    Yang perlu diperhatukanialah urutan yang cukup runtut dan juga dimana

    ditempatkan di bagian muka karena dapat segera mempengaruhi suasana wawancara.

    Biasanya pertanyaan semacam ini ditempatkan di belakang, tetapi bukan pada

    penutup supaya wawancara tidak di akhiri dengan perasaan kurang enak.

    g) Bentuk Fisik Kuesioner

    Kuesioner sebaiknya rapi, jelas dan mudah digunakan. Menyusun kuesioner yang

    baik memerlukan lebih banyak waktu tetapi secara keseluruhan akan menghemat

    waktu. Hal-hal yang perlu diperhatikan adaalah sebagai berikut:

    1. Ukuran kertas dan jenis kertas (biasanya dipakai kertas duplikat folio).

    2. Diisi bolak-balik atau tidak

    3. Pembagian ruangan tidak bersempat-sempit . Sisi kiri daan kanan cukup longgar.

    4.Nomor urut pertanyaan. Nomor urut dari mula sampai akhir atau tiap kelompok

    mempunyai nomor sendiri. Berdasarkan pengaalaman, kami menyarankan

    sistem nomor urut dari mula sampai akhir.

    5.

    Penggunaan huruf besar, huruf kecil dan huruf miring (kalau ada).6. Tanda panah dan kotak pertanyaan.

    7. Kotak kolom. (Pembuatan kotak kolom akan menghemat waktu dan tenaga pada

    tahap berikutnya).

    8. Untuk menghindarkan salah ambil, kuesioner dibuat berlainan warna untuk

    responden pria dan wanita. Umpamanya, satu halaman muka dibuat berwarna

    biru untuk kuesioner pria dan merah jambu untuk kuesioner wanita.

    Contoh : 9.10 UNTUK NOMOR 3,5,6,7. (dipetik dari lampiran 9.2)

    Penggunaan huruf besar dan huruf miring pada contoh di atas sangat membantu,

    begitu juga panah di bawah YA (untuk cara pemakaian huruf, lihat juga Lampiran

    303.Apakah Ibu mempunyai anak kandung laki-laki yang tinggal

    bersama ibu?

    Ya 1 TIDAK 2

    (LANGSUNG ke305)

    13

    304.Berapa orangkah yang tidak bersama ibu?

    14 15

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    28/35

    28

    9.1). Kotak untuk pertanyaan no. 304 juga membantu tetapi menggunakan kotak

    tersebut tidaklah mutlak. Jika jawabannya YA , lingkari 1 (1). Kalau diinginkan

    tanpa kotak, pertanyaan no 304 di buat sebagai berikut:

    Contoh: 9.11

    Alternatif tersebut ditunjukkan pada Lampiran 9.3, yakni contoh kuesioner tanpa

    menggunakan kotak.

    Perlu ditekankan bahwa jika tanda-tanda tersebut diabaikan, kesalahan-kesalahanmungkin sekali terjadi. Kesalahan tersebut dapat menimbulkan masalah psikologis

    pada waktu wawancara dan juga dalam analisis data, karena yang seharusnya tidak

    ditanyakan terlanjur ditanyakan.37

    37Mudrajad,Kuncoro, Metode Kuantitatif,(Yogyakarta: Upp Ampp YKN,cetak 2,2004),Hal 34

    304. (JIKA YA) Berapa orang yang tidak tinggal bersama ibu?

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    29/35

    29

    Contoh: 9.12 Pertanyaan (Dipetik dari kuesioner Survai Ngaglik).

    Umpamanya responden adalah seorang janda. Namun, karena kekhilafan

    pewawancara,kepada wanita tersebut diajukan pertanyaan: Apakah sekarang ibu

    mempraktekkan keluarga berencana. Mungkin pula di jawabnya Ya supaya

    tampaknya membantu program pemerintah. Atau di jawabnya TIDAK sambil

    berkomentar : Masakan, janda mempraktekkan KB. Saya ini di kira apa?.Hal

    tersebut merupakan akibat penyusunan kuesioner yang kurang baik. Dengan

    menambahkan LANGSUNG ke 13 (atau nomor lain yang sesuai) bagi mereka

    yang tidak berstatus KAWIN, maka kekhilafan tersebut dapat dihindarkan.

    Kotak kolom bersama nomornya pada sisi kanan diperlukan untuk menentukan

    nomor kolom dan jumlah kartu komputer yang digunakan. Sistemnya akan berada

    apabila tidak memakai komputer, dan ini dibicarakan pada bab tentang penyusunanbuku kode dan mengkode data.

    h) Pretest

    Pretest diadakan untuk menyempurnakan kuesioner. Melalui pretest akan

    diketahui berbagai hal.

    1. Apakah pertanyaan tertentu perlu dihilangkan. Pertanyaan tertentu mungkin

    tidak relevan untuk masyarakat yang diteliti, karena itu perlu dihilangkan.

    Umpamanya, dalam penelitian internasional tentang nilai anak (The value of

    children), untuk Indonesia tidak relevan jika ditanyakan hal-hal yang

    11.Status perkawinan:

    Belum kawin 1

    Kawin 2

    Cerai 3

    Janda (mati) 4

    12.Apakah sekarang ibu mempraktekkan keluarga

    berencana (melakukan sesuatu

    untuk menjarangkan kehamilan)?

    Ya 1 Tidak 2

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    30/35

    30

    berhubungan dengan ideal tanpa anak, yakni menginginkan tidak mempunyai

    anak dalam kehidupan perkawinan. Jadi untuk masyarakat kita pertanyaan

    Alasan tidak menginginkan anak, tidak relevan.2. Apakah pertanyaan tertentu perlu ditambah. Adakalanya terlupa memasukkan

    pertanyaan yang perlu dimasukkan. Sebagai contoh, dalam pre-test penelitian

    Dinamika Jarak kelahiran di Ngaglik, ternya kuesioner tentang sensus rumah

    tamgga tidak lengkap karena lupa menanyakan jenis kelamin. Pertanyaan

    tersebut lalu ditambahkan.

    3. Apakah tiap pertanyaan dapat dimengerti dengan baik oleh responden dan

    apakah pewawancara dapat menyampaikan pertanyaan tersebut dengan mudah.

    Sebagai contoh: Selama minum pil, apakah Ibu kadang-kadang merasakan

    darah mengalir lebih cepat dari biasanya Di sini timbul persoalan, apakah

    responden dapat membedakan cepat atau lambatnya aliran darah dalamtubuhnya. Ini berkaitan dengan masalah konsep.

    4. Apakah urutan pertanyaan perlu di ubah. Contohnya bagian-bagian dari

    kuesioner yang urutannya sebagai berikut: I. Sosial Ekonomi. II. Riwayat

    Kehamilan. III. Keluarga Berencana. IV. Sosial Ekonomi. Pada bagian pertama

    sudah ditanyakan masalah sosial ekonomi, tetapi setelah pertanyaan tentang

    keluargaberencana selesai, kembali ditanyakan sosial ekonomi. Tentunya

    pertanyaan tidak persis sama, tetapi persoalannya sama. Hal tersebut perlu

    dihindarkan agar konsentrasi responden lebih terarah. Dalam contoh di atas,

    pertanyaan-pertanyaan pada bagian IV perlu dipindahkan seluruhnya kebagian I.

    5. Apakah pertanyaan yang sensitif dapat diperlunak dengan mengubah bahasa.

    Contoh: Mengapa setelah melahirkan anak, Ibu tidak berhubungan seks sekian

    lama? Pertanyaan tersebut dapat di ubah menjadi: Mengapa Ibu melakukan

    puasa selama itu setelah melahirkan?

    6. Berapa lama wawancara memakan waktu. Sebagai contoh, dari pre-test

    diketahui bahwa kuesioner penelitian nilai anak memerlukan waktu 3-31/2

    jam

    untuk mewawancarai satu responden. Sesudah merasa lelah, responden menjadi

    bosan atau resah. Akhirnya jumlah pertanyaan dikurangi sehingga memakan

    waktu lebih dari dua jam.

    Kalau karena alasan tertentu kuesioner tidak dapat diperpendek dan

    memakan waktu lebih dari 3 jam, umpamanya, maka kuesioner dan wawancara

    dapat dibagi atas dua tahap.Tiap responden diwawancarai dua kali.

    Kecuali alasan di atas, lamanya wawancara perlu diketahui untuk

    perencanaan. Kalau umpamanya, ditaksir rata-rata dua kuesioner dapat

    diselesaikan tiap hari, maka banyaknya asisten lapangan yang diperlukan dan

    berapa lamanya mereka bekerja di lapangan, dapat ditentukan berdasarkan

    perhitungan tersebut.

    Berapa jumlah responden untukpre-test? Untuk penentuan jumlah tidak ada

    patokan yang pasti dan tergantung pula pada homogenitas responden. Untukpre-

    testbiasanyasebanyak 30-50 kuesioner sudah mencukupi dan dipilih responden

    yang keadaannya kurang lebih sama dengan responden yang sesungguhnya akan

    diteliti.Pre-testdilaksanakan diluar daerah penelitian.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    31/35

    31

    Untuk mengetahui apakah jawaban yang diperoleh sesuai dengan yang

    dimaksudkan, hasil pre-testditabulasi. Dari hasil tabulasi diketahui pertanyaan

    nomor berapa yang sekitarnya perlu diperbaiki. Umpamanya pada nomorpertanyaan tertentu banyak yang menjawab Tidak Tahu, mungkin sekali

    masalah nya terletak pada kuesioner itu. Masalah itu dibicarakan dengan lebih

    terinci dalam bab Teknik wawancara.

    i) Pedoman pengisian kuesioner

    Pedoman pengisian kuesioner merupakan pegangan bagi pewawancara.

    Dalam pedoman pengisian kuesioner, tiap pertanyaan yang diajukan diberi

    keterangan yang jelas dan terinci.Juga dicantumkan jawaban yang diharapkan,

    terutama pada pertanyaan tertutup dan pertanyaan semi terbuka.

    Contoh: 9.13

    CATATAN : Yang dimaksud dengan alat atau cara untuk mencegah kehamilan,

    dapat bersifat:

    - Moderen, misalnya: pil, IUD, kondom, Foam, Jelly, dan sebagainya, atau

    dapat juga senggama terputus, atau pantang berkala, atau metode lain,

    - Tradisional,misalnya: tidak kumpul, pijat walik/urut, jamu, dan

    sebagainya.

    JAWABAN : Ya/Tidak

    j)

    Penggunaan Bahasa

    Kuesioner di Indonesia hampir seluruhnya menggunakan bahasa Indonesia.

    Hal ini perlu ditinjau karena kebanyakanresponden-terutama di pedesaan-tidak

    dapat berbahasa Indonesia dengan baik, dan pewawancara tidak dapat

    diharapkan menerjemahkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukanny.

    Pertanyaan memang terjawab, tetapi sampai dimanakah reliabilitas dan

    validitas dari respons tersebut? Distorsi-distorsi dalam pengertian mudah

    terjadi, begitu pula dapat timbul perasaan yang kurang enak bagi responden

    karena pemilihan kata yang kurang tepat. Wawancara juga dapat tersendat-

    Apakah bulan ini Ibu berusaha untuk mencegah atau

    menjarangkan kehamilan

    (baik dengan alat, maupun cara modern atau tradisional)

    Ya Tidak

    Dalam bahasa Jawa:

    Nyuwun pangapunten Bu, menapa Ibu ing wekdal

    sakmenika/samangke

    ngginakaken cara-cara kanggenyegah supados mboten

    mbobot! Wawrat!

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    32/35

    32

    sendat karena pewawancara kurang lancar menerjemahkannya dihadapan

    responden.38

    Pada masyarakat di mana pemakaian bahasanya berhubungan dengan pelapis

    sosial, perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang tepat. Di pedesaan Jawa

    umpamanya, dalam mewawancarai isteri pamong sebaiknya digunakan krama

    inggil, walaupun pada umunya dapat pula dipakai krama madya.

    Pusat penelitian kependudukan UGM Yogyakarta selama ini berusaha

    menerjemahkan kuesioner tersebut ke dalam bahasa daerah. Apabila dianggap

    perlu pada waktu coaching, asisten lapangan disuruh menerjemahkan kuesioner

    ke dalam bahasa daerah dan kemudian hasilnya didiskusikan bersama. Apabila

    karena alasan waktu dan kuesioner tidak mungkin diterjemahkan, maka

    coaching bahasa tersebut setidaknya dapat dilakukan dan pewawancara

    mempunya satu eksemplar kuesioner dalam bahasa daerah.

    Pada hari-hari pertama selama asisten belum memahami cara bertanya

    dengan baik, asisten dianjurkan membaca pedoman wawancara.

    38

    Prof.Augusty Ferdinand,Metodelogi Penelitian,(Semarang:UNDIP Press ISBN,edisi 4,2013), H.291.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    33/35

    33

    BAB III

    KESIMPULAN

    A.

    Kesimpulan

    Kesimpulan dari makalah ini adalah:

    a. Data penelitian adalah sesuatu yang digunakan atau dibutuhkan dalam

    penelitian dengan menggunakan parameter tertentu yang telah

    ditentukan. Misalnya data jumlah penduduk, data berat badan, data

    sikap konsumen, data laporan keuangan, dan lain-lain.

    b.

    Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

    dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

    mendapatkan data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan

    observasi (pengamatan) interview (wawancara), kuesioner (angket),

    dokumentasi dan observasi.

    c. Kuesioner merupakan instrumen didalam teknik komunikasi tidak

    langsung. Kuesioner sebagai alat pengumpul data adalah sejumlah

    pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh responden. Hasil kuesioner

    tersebut akan terjelma dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik

    dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Jenis pertanyaan yang ada

    di dalam kuisioner sangat bergantung pada variabel-variabel yang

    hendak diukur dalam penelitian.

    B.Saran

    Saran dari makalah ini adalah bahwa dalam teknik mengumpulkan

    data penelitian harus dilakukan secara objektif, sehingga data yang diperoleh

    itu bersifat efektif.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    34/35

    34

    DAFTAR PUSTAKA

    Al-Bahra. 2013.Pengertian Data. Medan: Universitas Sumatera Utara

    Amirin, Tatang, M. 1990. Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta:

    CV.Rajawali.

    Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian,Yogyakarta: Rineka Cipta.

    Babbie,E.R. 1973. Survey Research Methods Belmont. Wadworth PublisingCompany.

    Efendi, Sofian.1989.Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

    Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta:

    Rajawali Press.

    Ferdinand , Augusty. 2013. Metodelogi Penelitian. Semarang:UNDIP Press

    Mudrajad, Kuncoro. 2004. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Upp Ampp

    YKN

    Narbuko, Cholid. 2002.Metodologi Penelitian. Jakarta: bumi aksara.

    Oppenheim, A.N. 1996. Questionnaire Design. New York: Basic Book.

    Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi

    contoh analisis statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

    Ridwan, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

    Jakarta : Penerbit Erlangga

    Sekaran, Uma. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba

    Empat.

    Sekaran, Uma. 1984. Research Methods of Business. Southern

    illions:University at Carbondale.

  • 8/10/2019 Makalah kelompok 7 metode penelitian

    35/35

    Suharno. 2013. Observasi. Jakarta: Universitas Gunadharma.

    Sujoko dkk, Metode Penelitian untuk Akutansi. Malang: Bayu Media

    Publishing.

    Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&B.

    Bandung:Alfabeta

    Tiro, Muhammad Arif. 2009. Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi.

    Makassar;Andira Publisher.

    Ummi Kholifah, Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian.

    http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/pengumpulan-

    data-dan-instrumen-penelitian_umi-kholifah_oke.pdf (05 April

    2014).

    Warwick, D.P. 1975. The Sample Survey. New york: McGraw Hill.