Makalah Pbl 2 - Komunikasi Empati

7/25/2019 Makalah Pbl 2 - Komunikasi Empati

1/5

1

Euthanasia terhadap Puluhan Pasien : Baik atau Buruk?

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida, Jakarta, Indonesia

Abstrak

Abstract

Pendahuluan

Pertentangan pendapat adalah hal yang sering sekali kita temui dalam kehidupan

sehari-hari. Setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Seiring

berkembangnya waktu, pemikiran setiap orang akan berkembang. engan berkembangnya

pemikiran tersebut semakin banyak perbedaan pendapat yang mun!ul dan dapat

menimbulkan pertentangan-pertentangan terhadap suatu hal. alam menanggapi suatu hal

kita harus berpikir terlebih dahulu agar kita dapat mengerti dan tidak ter"adi kesalah pahaman

terhadap hal tesebut. Untuk mengerti hal tersebut kita dapat menggunakan pendekatan

holistik dan pendekatan spesialistik. Kita harus mengerti kedua pendekatan tersebut agar

tidak ter"adi kesalah pahaman dan mendapatkan keputusan yang terbaik. alam kasus dokter

Ke#orkian terdapat $ pendapat yang saling bertentangan, dokter Ke#orkian berpendapat

bahwa tindakannya adalah tindakan yang mulia, sedangakan para penentangnya berpendapat

bahawa tindakannya adalah pembunuhan. ari pertentangan itu kita harus menganalisa

menggunakan pendekatan holistik dan spesialistik agar mendapatkan kesimpulan yang baik

dan benar.

Pembahasan

Euthanasia

Kata %uthanasia terdiri dari dua kata &unani yaitu eu 'baik( dan thanatos 'kematian(.

Jadi se!ara hara)iah euthanasia berarti mati yang layak atau mati yang baik 'good death( atau

kematian yang lembut.*%uthanasia adalah pertolongan medis agar kesakitan atau penderitaan

yang dialami seseorang yang akan meninggal dunia diperingan. Juga berarti memper!epat

kematian seseorang yang ada dalam kesakitan dan penderitaan hebat men"elang

kematiannya.$


2/5

2

ari sudut !ara atau bentuk, euthanasia dapat dibedakan dalam tiga hal+

yaitu %uthanasia akti) yang artinya mengambil keputusan untuk melaksanakan dengan tu"uan

menghentikan kehidupan. indakan ini se!ara senga"a dilakukan oleh dokter atau tenaga

kesehatan lainnya untuk memperpendek atau mengakhiri hidup si pasien, misalnya,

melakukan in"eksi dengan obat tertentu agar pasien terminal meninggal. %uthanasia pasi),

artinya memutuskan untuk tidak mengambil tindakan atau tidak melakukan terapi. okter

atau tenaga kesehatan lain se!ara senga"a tidak 'lagi( memberikan bantuan medis yang dapat

memperpan"ang hidup kepada pasien, misalnya terapi dihentikan atau tidak dilan"utkan

karena tidak ada biaya, tidak ada alat ataupun terapi tidak berguna lagi. Pokoknya

menghentikan terapi yang telah dimulai dan sedang berlangsung. uto-euthanasia, artinya

seorang pasien menolak se!ara tegas dengan sadar untuk menerima perawatan medis dan ia

mengetahui bahwa hal ini akan memperpendek atau mengakhiri hidupnya. ari penolakan

tersebut ia membuat sebuah codicil'pernyataan tertulis tangan(. uto-euthanasia pada

dasarnya adalah euthanasia pasi) atas permintaan.

indakan euthanasia dapat dilakukan melalui beberapa !ara, yaitu /angsung dan

sukarela0 memberi "alan kematian dengan !ara yang dipilih pasien. indakan ini dianggap

sebagai bunuh diri. Sukarela tetapi tidak langsung0 pasien diberitahu bahwa harapan untuk

hidup ke!il sekali sehingga pasien ini berusaha agar ada orang lain yang dapat mengakhiri

penderitaan dan hidupnya. /angsung tetapi tidak sukarela0 dilakukan tanpa sepengetahuan

pasien, misalnya dengan memberikan dosis letal pada anak yang lahir !a!at. idak langsung

dan tidak sukarela0 merupakan tindakan euthanasia pasi) yang dianggap paling mendekati

moral.

Pendekatan Holistik

Pendekatan holisti! merupakan pendekan se!ara luas atau umum yang hanya di

ketahui oleh masyarakat tentang pengetahuan se!ara umum sa"a. ari pendekatan holisti! ini

terdapat + aspek yang dapat membahas kasus di atas tadi, yaitu aspek )iloso)is, /ogis dan

/inguistik.

Filosofis

Filoso)is dibagi +, yaitu 1ntologis, 1ntologi merupakan ilmu tentang realitas, apa

yang dipikirkan dan apa yang men"adi ob"ek pemikiran. 1ntologi sendiri "uga mempela"ari


3/5

3

sesuatu yang bersi)at nyata atau ada dan tidak nyata atau tidak ada, sehingga dapat disebutkan

bahwa ontologi mempela"ari hal yang bersi)at realitas. Kata 1ntologi berasal dari bahasa

&unani yang berarti ilmu mengenai sesuatu yang ada atau prinsip umum mengenai sesuatu

yang ada. 1ntologi dide)inisikan sebagai ilmu atau studi tentang sesuatu yang ada, se!ara

khusus, merupakan !abang dari meta)isika yang berhubungan dengan si)at dan relasi sesuatu

yang ada. apat disebutkan "uga bahwa sistem khusus yang digunakan untuk menyelidiki

masalah-masalah dan si)at dari sesuatu yang ada.2

Kedua %pistemologi, %pistemologi merupakan !abang dari ilmu )ilsa)at yang se!ara

khusus membahas pertanyaan-pertanyaan yang bersi)at menyeluruh dan mendasar tentang

pengetahuan. %pistemologi dikenal dengan sub system dari )ilsa)at karena epistemologi

adalah teori pengetahuan yang membahas tentang bagaimana !ara mendapatkan pengetahuan

dari ob"ek yang dipikirkan. apat dikatakan bahwa epistemologi ber)okus pada bagaimana

men!ari tahu dan apa yang dianggap sebagai pengetahuan. Kata epistemology berasal dari

bahasa &unani yaitu episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti perkataan,

pikiran dan ilmu.3%pistemologi kadang "uga disebutkan sebagai teori pengetahuan karena

bermaksud mengka"i dan men!oba men!ari !iri-!iri umum dan hakiki dari pengetahuan

manusia. %pistemologi men!oba untuk mengetahui bagaimana pengetahuan itu didapati dan

diu"i kebenarannya serta ruang lingkup atau batas-batas kemampuan manusia untuk

mengetahui sesuatu.3%pistemologi bermaksud kritis mengka"i pengandaian-pengandaian

serta syarat-syarat logis yang men"adi dasar dari pengetahuan dan ob"ekti#itasnya. 4apat

diartikan bahwa epistemologi ingin men"elaskan kenapa seseorang tahu bahwa dia dapat

tahu.4

Ketiga adalah a5iologi 6 etika, 5iologi merupakan ilmu )ilsa)at yang menyelidiki moral,

perbuatan, nilai terutama meliputi nilai-nilai normati#e.7,85iologi lebih membahas kaidah

norma dan nilai yang ada pada manusia.85iologi "uga membahas suatu perbuatan yang

dianggap baik, benar dan indah serta bagaimana seharusnya manusia bertindak men"adi

manusia yang baik, apa ukuran norma-norma serta nilai-nilai yang mendasarinya.8

Logis

spek /ogis adalah aspek yang sesuai dengan logika kita sebagai manusia. alam aspek

logis terdapat beberapa asas asas*9yaitu, pertama sas Identitas, Identitas merupakan asas

yang menun"uk si)at yang khas atau si)at pokok realitas, konsep, atau masalah. alam asas

ini dapat dilihat bahwa setiap realitas, konsep, maupun masalah mempunyai hakikat yang


4/5

4

khas, yaitu memliki si)at, re)erensi dan identitas tertentu. sas identitas menun"uk kenyataan

bahwa pengakuan akan realitas, konsep, maupun masalah membawa konsekuensi semua

kesimpulan yang ditarik dari pengakuan itu harus diakui. sas Identitas melihat sesuatu

adalah sebagaimana adanya, bukan yang lain, dan berdasarkan realita atau kenyataan yang

ada.

Kedua sas Kontradiksi, sas kontradiksi menun"uk pada isi dan luas pengertian yang

berbeda dari suatu realitas, konsep, atau masalah yang sama.Perbedaan isi dan luas

pengertian disebabkan sudut pandang atau !ara pendekatan yang berbeda. Sehingga kita perlu

!ermat menentukan mana yang benar dan mana yang salah. sas kontradiksi ini bersi)at

kebalikan atau bersi)at negati#e dari asas identitas.

Ketiga sas Ke!ukupan Penalaran, Segala yang ada memiliki alasan yang !ukup untuk

adanya, dan karena itu segala yang ada dapat di"elaskan oleh nalar. Sehingga setiap keputusan

atau kesimpulan didasarkan sikap kompromis.

Keempat sas :on-Kontradiksi, sas :on-Kontradiksi adalah sebuah keputusan yang

tidak dapat sama-sama salah atau sama-sama benar. ; , dan bukan < .

Linguistik

spek ini berhubungan dengan kebahasaan. spek ini digunakan sebagai !ara

seseorang mengungkapkan argumennya. Sehingga aspek ini sangat berperan dalam

memegang alur argument atau kea rah mana argumen ditu"ukan.**

Pendekatan Spesialistik

Pendekatan spesi)ik dalam kasus ini ialah melalui medis. %tika, dan

hukum,.sedangkan dari segi medis kita dapat melihat kalau dokter tersebut benar-benar

melakukan tindakan medis yang baik bagi sang pasien, Sedangkan dari etika, disini dipahami

sebagai aturan tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia dengan

mematuhi a"aran yang berisikan perintah dan larangan tentang baik buruknya perilaku


5/5

5

manusia yang harus dipatuhi dan dihindari.7 etika dari dokter tersebut benar atau salah yang

dilakukan doskter tersebut, dan dari segi hukum kita lihat hukum apa sa"a yang melandasi

tindakan yang dilakukan dokter bagi sang pasien.

Daftar Pustaka

*. Piet =o, %uthanasia 0 >eberapa Soal %tis khir menurut =ere"a Katolik, Malang 0

ioma, *878

$. %nsiklopedia Indonesia. rtikel %uthanasia. ?ol $, Jakarta 0 ikhtiar baru, *874

+. @atna SS. %tika kedokteran Indonesia. Jakarta0 Fakulta Kedokteran Uni#ersitas

Indonesia, *88. *$8.

. @atna SS. %tika kedokteran Indonesia. *$8.

2. urner. eori komunikasi analisis dan aplikasi. Jakarta0 ele5 media komputindoA

$99.h.22-3*

3. Sudarminta J. %pistemologi dasar pengantar )ilsa)at pengetahuan. >andung0 @ema"a

rosdakaryaA $998.h.*7

4. Bomar M. %pistemologi pendidikan islam dari metode rasional hingga metode kritik.

Jakarta0 Penerbit %rlanggaA $997.h.*

7. Seti"o P. Pendidikan pan!asila perspekti) se"arah per"uangan bangsa. Jakarta0

gramedia pustaka utamaA $9**.h.24.

8. @ahayu M. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta0grasindoA $994.h.+*.

*9. Kamdhi JS. erampil berargumen pembela"aran bahasa dan sastra indonesia. Jakarta0

grasindoA $9*9.h.8-*9*.

11.udung C., Maman ., &aman .. Ilmu plikas kedokteran. Pt. imperial >hakti

utama. >andung0 $994.

Documents

Makalah Pbl 2 - Komunikasi Empati