24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan sehari- hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau membayar berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah terkadang kebutuhan yang ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah demikian, mau tidak mau kita mengurangi untuk membeli berbagai keperluan yang dianggap tidak penting, namun untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada. Pegadaian sebagai satu-satunya perusahaan diindonesia yang menyelenggarakan bisnis gadai dan sarana pendanaan alternatif telah ada sejak lama dan banyak dikenal masyarakat Indonesia, terutama dikota kecil. Selama ini Pegadaian selalu identik dengan kesusahan dan kesengsaraan, orang yang datang biasanya berpenampilan lusuh dengan wajah tertekan, tetapi hal itu kini semua berubah. Pegadaian telah berubah diri dengan membangun citra baru. Cukup membawa agunan, seseorang terbuka peluang untuk mendapatkan pinjaman sesuai dengan nilai taksiran barang tersebuta. Agunan

Makalah Pegadaian 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Pegadaian 2

Citation preview

Page 1: Makalah Pegadaian 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kegiatan sehari- hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli

atau membayar berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah terkadang

kebutuhan yang ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimilikinya.

Kalau sudah demikian, mau tidak mau kita mengurangi untuk membeli berbagai

keperluan yang dianggap tidak penting, namun untuk keperluan yang sangat

penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara seperti meminjam dari

berbagai sumber dana yang ada.

Pegadaian sebagai satu-satunya perusahaan diindonesia yang

menyelenggarakan bisnis gadai dan sarana pendanaan alternatif telah ada sejak

lama dan banyak dikenal masyarakat Indonesia, terutama dikota kecil. Selama ini

Pegadaian selalu identik dengan kesusahan dan kesengsaraan, orang yang datang

biasanya berpenampilan lusuh dengan wajah tertekan, tetapi hal itu kini semua

berubah. Pegadaian telah berubah diri dengan membangun citra baru. Cukup

membawa agunan, seseorang terbuka peluang untuk mendapatkan pinjaman

sesuai dengan nilai taksiran barang tersebuta. Agunan dapat berbentuk apa saja

asalokan berupa benda bergerak dan bernilai ekonomis. Disamping itu, pemohon

juga perlu menyerahkan surat atau bukti kepemilikan dan identitas diri, selain itu,

kini porum pegadaian banyak menawarkan produk lain selain hanya gadai

tradisional.

1.2 Rumusan masalah

Page 2: Makalah Pegadaian 2

1.       Apa yang dimaksud Pegadaian ?

2.       Bagaimana terbentuknya Pegadaian ?

3.       Apa saja kegiatan usaha pegadaian ?

4.       Bagaimana proses pinjaman atas dasar gadai ?

5.       Apa Kelebihan dan kekurangan serta perbedaan antara Pegadaian dengan

lembaga keuangan lain ?

6.       Apa manfaat adanya Pegadaian itu?

1.3 Tujuan Masalah

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai

berikut :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, diharapkan makalah ini dapat menambah

khasanah dinamika keilmuan apa itu Pegadaian.

2. Makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak yang

membutuhkan informasi mengenai Pegadaian.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 3: Makalah Pegadaian 2

2.1   Pengertian Pegadaian

Gadai. Menurut kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai

adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang

bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh

seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang

mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada

orang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan

untung melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi

kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di

Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan

lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke

masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang

Hukum Perdata Pasal 1150 di atas.

2.2   Sejarah Pegadaian

Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC)

mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan

kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada

tanggal 20 Agustus 1746.

Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda

(1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat

diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari

Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).Namun metode tersebut berdampak

buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang

dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu,

metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian

diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada

pemerintah.

Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap

dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak

ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya.

Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan

Page 4: Makalah Pegadaian 2

‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan

adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat

memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan

Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha

Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan

Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1

April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian

yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan

Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak

banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi

kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian

dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian

dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang

pribumi yang bernama M. Saubari.

Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan

Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang

kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan

Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan

Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali

dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah

beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1

Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan

(PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan

PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga

sekarang.

Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin

dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service

obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang

signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat

Page 5: Makalah Pegadaian 2

mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak

menguntungkan.

2.3   Kegiatan Usaha Pegadaian

Pegadaian tentunya memiliki kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

keuangan yaitu :

1.         Penghimpunan Dana

            Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan

usahanya berasal dari :

a)      Pinjaman jangka pendek dari perbankan

b)      Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari

total dana jangka pendek yang dihimpun)

c)      Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang kepada

nasabah, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterioma

dimuka, dan lain-lain)

d)     Penerbitan obligasi

e)      Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 (dua) kali menerbitkan

obligasi yang jangka waktunya masing-masing 5 tahun. Penerbitan pertama

adalah pada tahun 1993 sebesar Rp 25 miliardan penerbitan yang kedua kalinya

adalh pada tahun 1994 juga sebesar Rp 25 miliar, sehingga sampai tahun 1994

total nilai obligasi yang telah diterbitkan adalah Rp 50 miliar.

f)       Modal sendiri

Modal sendiri yang dimiliki oleh Perum Pegadaian terdiri dari:

1)      Modal awal: kekayaan Negara diluar APBN sebesar Rp 205 miliar

2)      Penyertaan modal pemerintah

3)      Laba ditahan: laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak perusahaan

pegadaian inio berdiri pada masa Hindia Belanda.

2.   Penggunaan Dana

   Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai

kegiatan usaha Perum Pegadaian. Dana tersebut antara lain digunakan untuk hal-

hal berikut:

a.         Uang kas dan dana likuid lain

Page 6: Makalah Pegadaian 2

Perum Pegadaian memerlukan dana likuid untuk berbagai kebutuhan

seperti:kewajiban yang jatuh tempo, penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan

atas dasar hukum gadai, pembayaran pajak, dan lain-lain.

b.        Pembelian dan pengadaan berbagai bentuk aktiva tetap dan inventaris

Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan serta inventaris ini tidak secara langsung

dapat menghasilkan penerimaan bagi perum pegadaian namun sangat penting agar

kegiatan usahanya dapat dijalankan dengan baik. Aktiva tetap dan peralatan ini

antara lain adalah berupa tanah, kantor atau bangunan, computer, kendaraan,

meubel, brankas, dan lain-lain.

c.         Pendanaan kegiatan operasional

Kegiatan operasional Perum Pegadaian memerlukan dana yang tidak kecil. Dana

ini antara lain digunakan untuk: gaji pegawai, honor, perawatan peralatan, dan

lain-lain.

d.        Penyaluran dana

Pengunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan

datas dasar hukum gadai. Lebih dari 50% dana yang telah dihimpun oleh Perum

Pegadaian tertanam dalam bentuk aktiva ini, karena memang ini merupakan

kegiatan utamanya. Penyaluran dana ini diharapkan akan dapat menghasilkan

keuntungan, meskipun tetap dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari

bunga yang dibayarkan oleh nasabah. Penerimaan inilah yang merupakan

penerimaan utama bagi Perum Pegadaian dalam menghasilkan keuntungan,

meskipun  tetap ,dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari sumber yang

lain seperti investasi surat berharga dan pelelangan jaminan gadai.

e.         Investasi lain

Kelebihan dana (idle fund) yang belum diperlukan untuk mendanai kegiatan

operasional maupun belum dapat disalurkan kepada masyarakat, dapat

ditanamkan dalam berbagai macam bentuk investasi jangka pendek dan

menengah. Investasi ini dapat menghasilkan penerimaan bagi Perum Pegadaian,

namun penerimaan ini bukan merupakan penerimaan utama yang diharapkan oleh

Perum Pegadaian. Sebagai contoh, Perum Pegadaian dapat memanfaatkan

dananya untuk investasi dibidang property, seperti kantor dan took. Pelaksanaan

Page 7: Makalah Pegadaian 2

investasi ini biasanya bekerja sama dengan pihak ketiga seperti pengembang

(developer), kontraktor, dan lain-lain.

3.   Produk dan Jasa Perum Pegadaian

a.       Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai

Hal ini berarti mensyaratkan pemberian pinjaman atas dasar penyerahan barang

bergerak oleh penerima pinjaman.

b.      Penaksiran nilai barang

Jasa ini dapat diberikan oleh Perum Pegadaian karena perusahaan ini mempunyai

peralatan penaksir serta petugas-petugas yang sudah berpengalaman dan terlatih

dalam menaksir nilai suatu barang yang akan digadaikan.

c.       Penitipan barang

Perum Pegadaian dapat menyelenggarakan jasa ini karena perusahaaan ini

mempunyai tempat penyimpanan barang bergerak yang cukup memadai.

d.      Jasa lain

            Kantor Perum Pegadaian tertentu juga menawarkan jasa lain

seperti:

a)      Penjualan Koin Emas ONH

Koin emas ONH adalah emas yang berbentuk koin yang bisa digunakan untuk

tujuan persiapan dana pergi haji bagi pembelinya.

b)      Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)

Krasida merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro dan kecil

(dalam rangka mengembangkan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian

pinjamannya dilakukan melalui angsuran.

c)      Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)

Kreasi merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro dan kecil

dengan konstruksi penjaminan secara fidusia (pengalihan hak kepemilikan suatu

benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak

kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda) dan

pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.

d)     Kresna (Kredit Serba Guna)

Page 8: Makalah Pegadaian 2

Merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/karyawan dalam rangka

kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran.

e)      Galeri 24

Galeri 24 yaitu toko emas yang khusus merancang desain dan menjual perhiasan

emas dengan Sertifikat Jaminan sesuai karatase perhiasan emas.

2.4  Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai

  Barang yang dapat digadaikan

Pada dasarnya, hampir semua barang bergerak dapat digadaikan di

pegadaian dengan pengecualian untuk barang-barang tertentu. Barang-barang yng

dapat digadaikan meliputi:

a.         Barang perhiasan

b.        Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan batu mulia.

c.         Kendaraan

d.        Mobil, sepeda motor, sepeda,dan lain-lain

e.         Barang elektronik

f.         Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video player, televise, dan lain-

lain

g.        Barang rumah tangga

h.        Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain

i.          Mesin-mesin

j.          Tekstil

k.        Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum pegadaian.

Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, keterbatasan sumber

daya manusia di pegadaian, perlunya meminimalkan resiko yang ditanggung oleh

Perum Pegadaian, serta memperhatikan peraturan yang berlaku, maka ada barang-

barang tertentu yang tidak dapat digadaikan. Barang-barang yang tidak dapat

digadaikan meliputi :

a.    Binatang ternak, karena memerlukan tempat penyimpanan khusus dan

memerlukan cara pemeliharaan khusus.

Page 9: Makalah Pegadaian 2

b.    Hasil bumi, karena mudah busuk atau rusak

c.    Barang dagangan dalam jumlah besar, karena memerlukan tempat penyimpanan

sangat besar yang tidak dimiliki oleh pegadaian.

d.   Barang yang cepat rusak, busuk, atau susut

e.    Barang yang amat kotor

f.     Kendaraan yang sangat besar

g.    Barang-barang seni yang sulit ditaksir

h.    Senjata api, amunisi, dan mesiu

i.      Barang yang disewabelikan

j.      Barang milik pemerintah

k.    Barang ilegal

  Penaksiran

Pinjaman atas dasar hukum gadai mensyaratkan penyerahan barang

bergerak sebagai jaminan pada loket yang telah ditentukan pada kantor.pegadaian

setempat. Mengingat besarnya jumlah pinjamna sangat tergantung pada nilai

barang yang akan digadaikan, maka barang yang diterima dari calon peminjam

terlebih dahulu harus ditaksir nilainya oleh petugas penaksir. Petugas penaksir

adalah orang-orang yang sudah mendapatkan pelatihan khusus dan

berpengalaman dalam melakukan penaksiran barang-barang yang akan

digadaikan. Pedoman dasar penaksiran telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian

agar penaksiran atas suatu barang bergerak dapat sesuai dengan nilai sebenarnya.

Pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis barang adalah sebagai

berikut :

a.    Barang berkantong

1)        Emas

a)        Petugas menaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standar taksiran logam

yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Harga pedoman untuk keperluan

penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi.

b)        Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat.

c)        Petugas penaksir menentukan nilai taksiran

2)        Permata

Page 10: Makalah Pegadaian 2

a)        Petugas penaksir melihat standar taksiran permata yang telah ditetapkan oleh

kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan dengan perkembangan pasar permata

yang ada.

b)        Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas dan berat permata

c)        Petugas penaksir menentukan nilai taksiran

3)        Barang gudang (mobil, mesin, barang elektronik, tekstil, dan lain-lain)

a)        Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari barang. Harga

pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan

harga yang terjadi.

b)        Petugas penaksir menentukan nilai taksiran

Nilai taksiran terhadap suatu objek barang yang akan digadaikan tidak

ditentukan sebesar harga pasar, melainkan setelah dikalikan dengan presentase

tertentu. Sebagai contoh, emas yang menurut harga pasar adalah senilai Rp

100.00, nilai taksirannya tidak sebesar Rp 100.000. Nilai taksiran emas tersebut

adalah sebesar Rp 88.000. angka pengali sebesar 88% ditentukan oleh Perum

Pegadaian, dan angka ini bukanlah angka baku yang tetap sepanjang masa, dengan

kata lain angka ini bisa mengalami perubahan. Perum pegadaian sudah

menetapkan pengali untuk berlian adalah 45%, angka pengali untuk tekstil adalah

83%, dan seterusnya. Nilai taksiran inilah yang dijadikan acuan untuk

menentukan besarnya pinjaman yang akan diberikan kepada nasabah.

  Pemberian Pinjaman

Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama dengan besarnya

pinjaman yang diberikan. Setelah itu ditentukan, maka petugas menentukan

jumlah uang pinjaman yang dapat diberikan. Penentuan jumlah uang pinjaman ini

juga berdasarkan persentase tertentu terhadap nilai taksiran, dan presentase ini

juga telah ditentukan oleh Perum Pegadaian berdasarkan golongan yang besarnya

berkisar antara 80-90%.

  Pelunasan

Page 11: Makalah Pegadaian 2

Sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan pada waktu pemberian

pinjaman, nasabah mempunyai kewajiban melakukan pelunasan pinjaman yang

telah diterima. Pada dasarnya nasabah dapat melunasi kewajibannya setiap saat

tanpa harus menunggu waktu jatuh tempo. Pelunasan pinjaman beserta sewa

modalnya (bunga) dibayarkan langsung ke kasir disertai surat gadai. Setelah

adanya pelunasan atau penebusan yang disertai dengan pemenuhan kewajiban

nasabah yang lain, nasabah dapat mengambil kembali barang yang digadaikan.

  Pelelangan

Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan dilakukan

oleh Perum Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka apabila terjadi hal-

hal berikut:

1)        Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang yang

digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan, dan

2)        Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak memperpanjang

batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan

Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk melunasi

seluruh kewajiban nasabah kepada Perum pegadaian yang terdiri dari :

1)        Pokok pinjaman

2)        Sewa modal atau bunga

3)        Biaya lelang

Apabila barang yang digadaikan tidak laku dilelang atau terjual dengan

harga yang lebih rendah daripada nilai taksiran yang telah dilakukan pada wal

pemberian pinjaman kepada nasabah yang bersangkutan, maka barang yang tidak

laku dilelang tersebut dibeli oleh negara dan kerugian yang timbul ditanggung

oleh perum pegadaian.

2.5   Kelebihan dan Kekurangan Serta Keuntungan Pegadaian Dibandingkan

Dengan Lembaga Keuangan Bank

Page 12: Makalah Pegadaian 2

Pegadaian sebagai lembaga pengkreditan milik pemerintah tentunya

mempunyai kelebihan maupun kekurangan dibandingkan dengan bank.

a.       kelebihan-kelebihan tersebut yaitu:

1.    Persyaratan mudah dan murah

2.    Prosedurnya sederhana      

3.    Tidak dipungut biaya administrasi

4.    Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan, deposito, ataupun giro

5.    Suatu saat uang dibutuhkan, saat itu juga uang diperoleh

6.    Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan

7.    Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya, sehingga dapat diangsur

sesuai kemampuan

8.    Penetapan bunga dengan sistem bunga menurun, jadi bunga dibebanka atas dasar

sisa pinjaman

9.    Apabila jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok belum dapat dibayar, maka

jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang, dengan membayar bunga terlebih

dahulu

10.    Memperoleh tenggang waktu pelunasan dua minggu setelah jatuh tempo tanpa

dibebani bunga (masa tunggu lelang)

b.      Adapun kelemahan pegadaian yaitu:

1.    Sewa modal pegadaian relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga perbankan

2.    Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang mempunyai nilai

3.    Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan ke pegadaian, sehingga

barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan selama digadaikan

4.    Jumlah kredit gadai yang dapat diberikan masih terbatas

Pegadaiaan menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang berharga,

meminjam uang kepegadaian bukan saja prosedurnya mudah dan cepat, tetapi

biaya yang dibebankan juga lebih ringan. Hal ini dilakukan sesuai dengan salah

satu tujuan dari pegadaian, dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan

motto “mengatasi masalah tanpa masalah”.

Page 13: Makalah Pegadaian 2

Hal tersebut berbeda dengan meminjam uang dibank, yang membutuhkan

prosedur yang rumit, dan waktu yang relatif lama, persyaratan administrasi juga

sulit dipenuhi. Seperti dokumen harus lengkap, jaminan harus barang tertentu,

karena tidak semua barang bisa dijadikan jaminan di bank.

Pihak penggadai juga tidak menanyakan untuk apa meminjam uang, hal ini

tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang menanyakan terlebih

dahulu untuk apa uang dipinjam sebelum mengabulkan pinjaman kepada nasabah.

Sanksi yang diberikan juga ringan, karena apabila tidak dapat melunasi maka

barang akan dilelang untuk menutupi kekurangan pinjaman yang telah

diperolehnya.

Jadi keuntungan perusahaan pegadaian apabila dibandingkan dengan

lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan lainnya yaitu:

1.    Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari itu juga, hal

ini disebabkan prosedurnya yang sederhana

2.    Persyaratan yang sangat sederhana, sehingga memudahkan konsumen untuk

untuk memenuhinya

3.    Pihak pegadaian tidak mempersalahkan uang tersebut digunakan untuk apa, jadi

sesuai dengan kehendak masyarakat atau nasabahnya

3.6       Manfaat Pegadaian

1.         Bagi Nasabah

Manfaat utama yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari Perum

Pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana

dan dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit

perbankan. Disamping itu, mengingat jasa yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian

tidak hanya jasa pegadaian, maka nasabah juga dapat memperoleh manfaat antara

lain:

a.         Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah

berpengalaman dan dapat dipercaya.

b.         Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.

Page 14: Makalah Pegadaian 2

2.        Bagi Perum Pegadaian

Manfaat yang diharapkan dari Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan

kepada nasabahnya adalah:

a.         Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam

dana.

b.        Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah

memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian.

c.         Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara

yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada

masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang relatif

sederhana.

d.        Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh

Perum Pegadaian digunakan untuk:

1)        Dana pembangunan semesta (55%)

2)        Cadangan umum (20%)

3)        Cadangan tujuan (5%)

4)        Dana sosial (20%)

BAB III

Page 15: Makalah Pegadaian 2

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut.

1.      Perum Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan non bank yang memusatkan

kegiatan usahanya di bidang penyaluran kredit dengan menggunakan system gadai,

dalam upaya untuk membantu menunjang kestabilan perekonomian pemerintah dan

mensejahterakan  kehidupan  masyarakat  terutama  masyarakat  dengan  golongan

ekonomi menengah kebawah.

2.      Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC)

mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan

kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada

tanggal 20 Agustus 1746.

3.      Pegadaian tentunya memiliki kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

keuangan

4.      Pegadaian sebagai lembaga pengkreditan milik pemerintah tentunya mempunyai

kelebihan maupun kekurangan dibandingkan dengan bank

5.      Banyak manfaat yang diperoleh dengan adanya pegadaian baik bagi nasabah

maupun bagi pegadaian itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

1.      Buku

Page 16: Makalah Pegadaian 2

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.

2006.

Sholikul Hadi, Muhammad, Pegadaian Syariah, Salemba Diniyah, 2003.

2.      Peraturan Perundang - undangan

a.     KUHPerdata

3.      Media Elektronik

a.    Sjifa Aulia , Bank dan Bukan lembaga keuangan lain :pegadaian,

http://ampundeh.wordpress.com/2013/06/24/bank-dan-lembaga-keuangan-lain-

pegadaian/

b.    Putri Nazha, Pegadaian http://putrinazha.blogspot.com/2013/05/makalah-

pegadaian_1.html

c.    Zuriana, Pegadaian Umum dan Syariah

http://zuriana05011993.blogspot.com/2013/01/pegadaian-umum-dan-

syariah.html

d.   Arianisiti, Bank dan Lembaga Keuangan

http://ariyanisiti.wordpress.com/2012/10/16/makalah-mata-kuliah-bank-dan-

lembaga-keuangan/