20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi kedokteran dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi. Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap dokter akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan kedokteran dimana nilai-nilai pasen selalu menjadi pertimbangan dan dihormati. Pada saat ini menjadi seorang dokter tidak hanya dituntut untuk pandai dalam menangani penyakit pasien, diperlukan komunikasi yang baik antar dokter dan pasien. Karena dokter merupakan pelayan masyarakat. Hal ini menjadi perhatian penting pula bagi Universitas Muhammadiyah Palembang. Maka dari itu sebagai calon dokter Indonesia diperlukan nya pembekalan bagi kami yang baru merintis menjadi mahasiswa untuk mendapatkan materi keislaman, dan cara-cara memanajemen waktu. 1

Makalah Postes IMM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh makalah

Citation preview

Page 1: Makalah Postes IMM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPeningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala

bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi kedokteran dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi.

Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap dokter akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan kedokteran dimana nilai-nilai pasen selalu menjadi pertimbangan dan dihormati.

Pada saat ini menjadi seorang dokter tidak hanya dituntut untuk pandai dalam menangani penyakit pasien, diperlukan komunikasi yang baik antar dokter dan pasien. Karena dokter merupakan pelayan masyarakat. Hal ini menjadi perhatian penting pula bagi Universitas Muhammadiyah Palembang. Maka dari itu sebagai calon dokter Indonesia diperlukan nya pembekalan bagi kami yang baru merintis menjadi mahasiswa untuk mendapatkan materi keislaman, dan cara-cara memanajemen waktu.

1

Page 2: Makalah Postes IMM

BAB II

PEMBAHASAN

1. Makna Nilai Moral dan Etika Bagi Profesional Kesehatan

Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia, karangan JS Badudu (2003), mendefinisilan profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti bersifat profesi , memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan, serta memperoleh bayaran karena keahliannya itu.

Kompetensi seorang dokter tidak hanya dinilai dari keterampilan klinis maupun pengetahuan semata tetapi juga membutuhkan perilaku yang baik. Hal ini karena dokter akan berhubungan dengan seorang pasien. Maka dari itu penting nya urgensi potensial spiritual yang dituntut dimiliki oleh seorang dokter antara lain : mampu menghadirkan Tuhan dalam setiap aktivitas, berbuat untuk Allah swt, disiplin beribadah, sabar dalam berupaya dan bersyukur atas pemberian Tuhan.

Sementara itu kompetensi moral dan etik yang harus dimiliki seorang dokter antara lain integritas, komitmen, kepatutan, sense of goal, norma dan system nilai. Dimana apabila seorang dokter tidak memiliki salah satu dari standar kompetensi tersebut maka dapat dikatakan seorang dokter itu tidak memiliki moral dan etika. Kompetensi seorang dokter tidak hanya dinilai dari keterampilan klinis maupun pengetahuan semata tetapi juga membutuhkan perilaku yang baik. Hal ini karena dokter akan berhubungan dengan seorang pasien. Seorang dokter memiliki mandat untuk bersikap profesional, mempunyai hak dan kewajiban, dituntun untuk bertanggung jawab dan ketuntasan dalam bekerja.

Terdapat tujuh kompetensi andalan yang harus di miliki oleh seorang calon dokter :

1. Manajemen diri sendiri Mengenal diri sendiri Menguasai diri Percaya diri Memiliki komitmen Integritas kepribadian

2. Keinginan berprestasi Motivasi Hasrat belajar Inisiatif Disiplin

3. Keterampilan hubungan antar manusia Komunikasi

2

Page 3: Makalah Postes IMM

Mengerti orang lain Mempengaruhi orang lain Silahturahmi

4. Kemampuan Teknis Profesionalisme Mencari informasi Analisa Penguasaan konsep Keahlian khusus

5. Keterampilan Melayani Mengenal perilaku pasien Kegemaran membantu Senang bila pihak lain senang

6. Keterampilan Manajerial Menentukan tujuan Mengembangkan SDM Menjadi bagian kelompok Memimpin kelompok

7. Wawasan Berpikir Global Menghargai perbedaan Anggaplah perubahan sebagai kesempatan Mencari keseimbangan ditengah konflik Berpandangan luas dan bervariasi

Terlepas dari tujuh kompetensi andalan tersebut, ada pula sifat / watak yang perlu dipertimbangkan sebagai seorang professional kesehatan yaitu taqwa, fleksibel, bersifat terbuka, adanya ketegasan, berencana, percaya diri, toleransi, disiplin, berani mengambil resiko, focus pada penyelesaian tugas, dan berorientasi pada masa depan.

2. Kemahasiswaan Seorang mahasiswa harus di tuntut aktif dan mandiri. Dan sebagai calon

seorang dokter harus mengetahui salah tugas nya yaitu adalah memberikan pengetahuan untuk kehidupan desa yang lebih baik. Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara. Dari identitas dirinya tersebut, mahasiswa sekaligus mempunyai tanggung jawab intelektual, tanggung jawab sosial, dan tanggungjawab moral.

Sebagai salah satu bagian dari masyarakat, mahasiswa memiliki peran tersendiri yaitu :

Mahasiswa sebagai Iron Stock

3

Page 4: Makalah Postes IMM

Mahasiswa sebagai Iron Stock yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nanti nya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan. Dalam konsep Islam sendiri, peran pemuda sebagai generasi pengganti tersirat dalam Al-Maidah:54, yaitu pemuda sebagai pengganti generasi yang sudah rusak dan memiliki karakter mencintai dan dicintai, lemah lembut kepada orang yang beriman, dan bersikap keras terhadap kaum kafir. Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan besar terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme, hingga reformasi, pemudalah yang menjadi garda depan perubah kondisi bangsa.

Mahasiswa sebagai Guardian of Value Peran mahasiswa sebagai guardian of value ialah untuk menjaga nilai-

nilai moral yang ada di dalam masyarakat. Nilai-nilai yang dijaga haruslah nilai yang mutlak kebenarannya yaitu nilai-nilai yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Apabila terjadi pelanggaran terhadap nilai-nilai moral, mahasiswa harus mampu merubah dan meluruskan kembali sesuai dengan apa yang menjadi harapan, keinginan dan tujuan bersama. Dari semuanya itu, terlebih dahulu mahasiswa harus mempunyai moral yang baik agar bisa merubah masyarakat ke arah yang lebih baik lagi.

Mahasiswa sebagai Agent of Change Peran mahasiswa sebagai agent of change adalah menjadi pelopor

dalam mengawali suatu perubahan ke arah yang lebih baik dengan menggunakan pemikiran yang inovatif dan kreatif. Perubahan-perubahan yang dilakukan tersebut tidak hanya diterapkan dalam satu bidang melainkan dalam berbagai bidang kehidupan seperti bidang sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan. Selain itu karena menjadi seorang pelopor, mahasiswa juga berperan untuk mengontrol keadaan sosial yang ada di lingkungan sekitar. Mereka dapat memberikan kritik, saran dan solusi untuk memperbaiki keadaan sosial apabila mulai terjadi penyimpangan yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial. Selain itu, mereka harus mampu menggerakkan masyarakat untuk beranjak dari polemik yang ada dan menuju kepada keadaan yang lebih baik. Dari semuanya itu, mahasiswa harus memiliki kecakapan yang baik dalam bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Sehingga upaya untuk mengontrol keadaan sosial di suatu lingkungan akan berhasil dengan kerjasama yang baik.

3. Kemuhammadiyahan

4

Page 5: Makalah Postes IMM

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Latar belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah  yang pada masa itu sangat asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk memancing rasa ingin tahu dari masyarakat, sehingga ada celah untuk memberikan penjelasan dan keterangan seluas-luasnya tentang agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah SAW.

Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Muhammadiyah secara etimologis berarti pengikut nabi Muhammad, karena berasal dari kata Muhammad, kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara terminologi berarti gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid, bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah. Berkaitan dengan latar belakang berdirinya Muhammadiyah secara garis besar faktor penyebabnya adalah pertama, faktor subyektif adalah hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap al-Qur’an dalam menelaah, membahas dan mengkaji kandungan isinya. Kedua, faktor obyektif  di mana dapat dilihat secara internal dan eksternal. Secara internal ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagian besar umat Islam Indonesia.

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq, dan mu’amalat dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif. Dengan mengemban misi gerakan tersebut Muhammadiyah dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan Agama Islam menjadi rahmatan lil-’alamin dalam kehidupan di muka bumi ini.

Visi Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar di segala bidang, sehingga menjadi rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang diridhai Allah swt dalam kehidupan di dunia ini. Misi Muhammadiyah adalah:

1 Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah swt yang dibawa oleh Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad saw.

2 Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat duniawi.

3 Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir untuk umat manusia sebagai penjelasannya.

5

Page 6: Makalah Postes IMM

4 Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.

4. Ikatan Mahasiswa MuhammadiyahKelahiran IMM tidak lepas kaitannya dengan sejarah perjalanan

Muhammadiyah, dan juga bisa  dianggap sejalan dengan faktor kelahiran Muhammadiyah itu sendiri. Hal ini berarti bahwa setiap hal yang dilakukan Muhammadiyah merupakan perwujudan dari keinginan Muhammadiyah untuk memenuhi cita-cita sesuai dengan kehendak Muhammadiyah.

Di samping itu, kelahiran IMM juga merupakan respon atas persoalan-persoalan keummatan dalam sejarah bangsa ini pada awal kelahiran IMM, sehingga kehadiran IMM sebenarnya merupakan sebuah keharusan sejarah. Faktor-faktor problematis dalam persoalan keummatan itu antara lainialah sebagai berikut (Farid Fathoni, 1990: 102):

1. Situasi kehidupan bangsa yang tidak stabil, pemerintahan yang otoriter dan serba tunggal,   serta adanya ancaman komunisme di Indonesia.

2. Terpecah-belahnya umat Islam datam bentuk  saling curiga dan fitnah, serta kehidupan politikummat Islam yang semakin buruk.

3. Terbingkai-bingkainya kehidupan kampus (mahasiswa) yang berorientasi pada kepentingan politik praktis.

4. Melemahnya kehidupan beragama dalam bentuk merosotnya akhlak, dan semakin tumbuhnya materialisme-individualisme.

5. Sedikitnya pembinaan dan pendidikan agama  dalam kampus, serta masih kuatnya suasana kehidupan kampus yang sekuler

6. Masih membekasnya ketertindasan imperialisme penjajahan dalam bentuk keterbelakangan, kebodohan, dan kemiskinan

7. Masih banyaknya praktek-praktek kehidupan yang serba bid'ah, khurafat, bahkan kesyi rikan, serta semakin meningkatnya misionaris- Kristenisasi

8. Kehidupan ekonomi, sosial, dan politik yang semakin memburuk Gagasan untuk mewadahi mahasiswa dari kalangan Muhammadiyah dalam

satu himpunan setidaknya telah menjadi polemik di lingkungan Muhammadiyah sejak lama. Perdebatan seputar kelahiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  berlangsung cukup sengit, baik di kalangan Muhammadiyah sendiri maupun di kalangan gerakan mahasiswa yang lain. Setidaknya, kelahiran IMM sebagai wadah bagi mahasiswa Muhammadiyah mendapatkan resistensi, baik dari kalangan Muhammadiyah sendiri maupun dari kalangan gerakan mahasiswa yang lain, terutama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Di kalangan Muhammadiyah sendiri pada awal munculnya gagasan pendirian IMM terdapat anggapan bahwa IMM betum dibutuhkan kehadirannya dalam Muhammadiyah, karena Pemuda Muhammadiyah dan Nasyi'atul Aisyiyah masih dianggap cukup mampu untuk mewadahi mahasiswa dari kalangan Muhammadiyah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah meresmikan berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah pada tanggal 29 Syawal 1384 H. atau 14 Maret 1964 M. Penandatanganan Piagam Pendirian Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dilakukan

6

Page 7: Makalah Postes IMM

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat itu, yaitu KHA. Badawi. Resepsi peresmian IMM dilaksanakan di Gedung Dinoto Yogyakarta dengan penandatanganan 'Enam Penegasan IMM' oleh KHA. Badawi, yaitu:

1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan  mahasiswa Islam2. Menegaskan bahwa Kepribadian Muhammadiyah  adalah landasan perjuangan

IMM3. Menegaskan bahwa fungsi IMM adalah eksponen mahesiswa dalam

Muhammadiyah4. Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi mahasiswa yang sah dengan

mengindahkan segala hukum, undang-undartg, peraturan,  serta dasar dan falsafah negara

5. Menegaskan bahwa ilmu adalá amaliah dan  amal adalah ilmiah 6. Menegaskan bahwa amal WJA aMah lillahi  ta'ala dan senantiasa diabdWan

untuk kepentingan rakyat.Tujuan akhir kehadiran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah untuk pertama

kalinya ialah membentuk  akademisi Islam datam rangka metaksanakan tujuan Muhammadiyah. Sedangkan aktifitas IMM pada awal kehadirannya yang paling menonjol ialah kegiatan keagamaan dan pengkaderan, sehingga seringkali IMM pada awal kelahirannya disebut sebagai Kelompok Pengajian Mahasiswa Yogya (Farid Fathoni, 1990: 102).Adapun maksud didirikannya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah antara lain adatah sebagai berikut:

1. Turut memelihara martabat dan membela  kejayaan bangsa2. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam3. Sebagai upaya menopang, melangsungkan, dan meneruskan cita-cita pendirian

Muhammadiyah4. Sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna  amal usaha Muhammadiyah5. Membina, meningkatkan, dan memadukan iman dan ilmu serta amal dalam

kehidupan bangsa, ummat, dan persyarikatanDengan berdirinya IMM lokal Yogyakarta, maka berdiri pulalah IMM lokal di

beberapa kota lain di Indonesia, seperti Bandung, Jember, Surakarta, Jakarta, Medan, Padang, Tuban, Sukabumi, Banjarmasin, dan lain-lain. Dengan demikian, mengingat semakin besarnya arus perkembangan IMM di hampir seluruh kota-kota universitas, maka dipandang perlu untuk meningkatkan IMM dari organisasi di tingkat lokal menjadi organisasi yang berskala nasional dan mempunyai struktur vertikal.

5. Menjawab Pertanyaan Post Test

1. Apa kompetensi andalan yang wajib dikuasai di kedokteran?Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), seorang

dokter harus memiliki kompetensi andalan atau kompetensi wajib, yaitu berdasarkan:

7

Page 8: Makalah Postes IMM

A. AREA KOMPETENSI

Kompetensi dibangun dengan pondasi yang terdiri atas profesionalitas yang luhur, mawas diri dan pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan ditunjang oleh pilar berupa pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis, dan pengelolaan masalah kesehatan. Oleh karena itu area kompetensi disusun dengan urutan sebagai berikut:1. Profesionalitas yang Luhur2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri3. Komunikasi Efektif4. Pengelolaan Informasi5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran6. Keterampilan Klinis7. Pengelolaan Masalah Kesehatan

B. KOMPONEN KOMPETENSI

Area Profesionalitas yang Luhuro Berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa

o Bermoral, beretika dan disiplin

o Sadar dan taat hukum

o Berwawasan sosial budaya

o Berperilaku profesional

Area Mawas Diri dan Pengembangan Dirio Menerapkan mawas diri

o Mempraktikkan belajar sepanjang hayat

o Mengembangkan pengetahuan

Area Komunikasi Efektifo Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga

o Berkomunikasi dengan mitra kerja

o Berkomunikasi dengan masyarakat

Area Pengelolaan Informasio Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan

o Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif

kepada profesional kesehatan, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan

Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokterano Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran

Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif.

Area Keterampilan Kliniso Melakukan prosedur diagnosis

o Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan

komprehensif

8

Page 9: Makalah Postes IMM

Area Pengelolaan Masalah Kesehatano Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan

masyarakato Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah

kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakato Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu,

keluarga dan masyarakato Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam

upaya meningkatkan derajat kesehatano Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan

berkesinambungan dalam penyelesaian masalah kesehatano Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan

kesehatan

2. Bagaimana karakteristik pemuda islam ?1. Beriman Kepada Allah

Pemuda Islam itu, tiap langkah dan fikirnya adalah langkah dan fikir menuju hidayah.

2. Ikhlas Karena Allah 3. Sabar 4. Berani Menyampaikan Kebenaran 5. Tafa’ul (Selalu Optimis) 6. Menjaga Kesucian 7. Selalu kembali kepada Allah, Mudah bertobat8. Tidak pernah berhenti untuk bertaubat

3. Apa yang dimaksud dengan Muhammadiyah ? Dan bagaimana latar belakang berdiri nya Muhammadiyah ?

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah secara etimologis berarti pengikut nabi Muhammad, karena berasal dari kata Muhammad, kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara terminologi berarti gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid, bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah.

Latar belakang berdirinya Muhammadiyah secara garis besar faktor penyebabnya adalah pertama, faktor subyektif adalah hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap al-Qur’an dalam menelaah, membahas dan mengkaji kandungan isinya. Kedua, faktor obyektif  di mana dapat dilihat secara internal dan eksternal. Secara internal ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagiab besar umat Islam Indonesia.

4. Apa yang dimaksud dengan IMM dan bagaimanakah latarbelakang berdirinya IMM ?

9

Page 10: Makalah Postes IMM

IMM merupakan singkatan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, berbicara mengenai latarbelakang berdirinya IMM tidak lepas kaitannya dengan sejarah perjalanan Muhammadiyah, dan juga bisa dianggap sejalan dengan faktor kelahiran Muhammadiyah itu sendiri.

Dibalik banyaknya masalah atau polemik-polemik yang muncul diberbagai bidang di Indonesia, sesungguhnya Muhammadiyah telah mempunyai semangat untuk membuat kader-kader atau suatu perkumpulan mahasiswa muhammadiyah, semangat itu hadir karena adanya keinginan untuk mendirikan perguruan tinggi Muhammadiyah pada Kongres Seperempat Abad Muhammadiyah di Betawi Jakarta pada tahun 1936. Pimpinan Muhammadiyah pada saat itu yaitu K.H. Hisyam (periode 1934-1937). Keinginan itu dianggap sangat realistis karena banyaknya penerus muhammadiyah yang sedang dalam pendidikan sekolah menengah yang akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Berdirinya IMM tidak semulus yang diduga, ternyata untuk mendirikan sebuah perkumpulan mahasiswa Muhammadiyah ini, banyak hal yang harus dilalui dengan cara diadakan beberapa kali Muktamar Muhammadiyah yang belum bisa mewujudkan terbentuknya IMM ini.

Setelah mengalami polemik yang cukup serius tentang gagasan untuk mendirikan IMM, maka pada tahun 1956 polemik tersebut mulai mengalami pengendapan. Tahun 1956 bisa disebut sebagai tahap awal bagi embrio operasional pendirian IMM dalam bentuk pemenuhan gagasan penghimpun wadah mahasiswa di lingkungan Muhammadiyah (Farid Fathoni, 1990: 98). Pertama, pada tahun itu (1956) Muhammadiyah secara formal membentuk kader terlembaga (yaitu BPK). Kedua, Muhammadiyah pada tahun itu telah bertekad untuk kembali pada identitasnya sebagai gerakan Islam dakwah amar ma'ruf nahi munkar (tiga tahun sesudahnya, 1959, dikukuhkan dengan melepaskan diri dari komitmen politik dengan Masyumi, yang berarti bahwa Muhammadiyah tidak harus mengakui bahwa satu-satunya organisasi mahasiswa Islam di Indonesia adalah HMI). Ketiga, perguruan tinggi Muhammadiyah telah banyak didirikan. Keempat, keputusan Muktamar Muhammadiyah bersamaan Pemuda Muhammadiyah tahun 1956 di Palembang tentang "....menghimpun pelajar dan mahasiswa Muhammadiyah agar kelak menjadi pemuda Muhammadiyah atau warga Muhammadiyah yang mampu mengembangkan amanah."

Baru pada tahun 1961 (menjelang Muktamar Muhammadiyah Setengah Abad di Jakarta) iselenggarakan Kongres Mahasiswa Universitas Muhammadiyah di Yogyakarta (saat itu, Muhammadiyah sudah mempunyai perguruan tinggi Muhammadiyah sebelas buah yang tersebar di berbagai kota). Pada saat itulah, gagasan untuk mendirikan IMM digulirkan sekuat-kuatnya. Keinginan tersebut ternyata tidak hanya dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah, tetapi juga dari kalangan mahasiswa di berbagai universitas non-Muhammadiyah. Keinginan kuat tersebut tercermin dari tindakan para tokoh Pemuda Muhammadiyah untuk melepaskan Departemen

10

Page 11: Makalah Postes IMM

Kemahasiswaan di lingkungan Pemuda Muhammadiyah untuk berdiri sendiri. Oleh karena itu, lahirlah Lembaga Dakwah Muhammadiyah yang dikoordinasikan oleh Margono (UGM, Ir.), Sudibyo Markus (UGM, dr.), Rosyad Saleh (IAIN, Drs.), sedangkan ide pembentukannya dari Djazman al-Kindi (UGM, Drs.).

Tahun 1963 dilakukan penjagaan untuk mendirikan wadah mahasiswa Muhammadiyah secara resmi oleh Lembaga Dakwah Muhammadiyah dengan disponsori oleh Djasman al-Kindi yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Dengan demikian, Lembaga Dakwah Muhammadiyah (yang banyak dimotori oleh para mahasiswa Yogyakarta) inilah yang menjadi embrio lahirnya IMM dengan terbentuknya IMM Lokal Yogyakarta.

Tiga bulan setelah penjagaan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah meresmikan berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah pada tanggal 29 Syawal 1384 H. atau 14 Maret 1964 M. Penandatanganan Piagam Pendirian Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dilakukan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat itu, yaitu KHA. Badawi. Resepsi peresmian IMM dilaksanakan di Gedung Dinoto Yogyakarta.

5. Bagaimana cara menerapkan time management dalam kehidupan sehari-hari?Dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam belajar di kedokteran,

seorang mahasiswa kedokteran harus mengatur waktunya dengan baik sehingga dapat mengikuti pelajaran maupun organisasi dengan baik dan tidak ada yang terbengkalai, hal inilah yang seringkali disebut dengan time management, siapaun yang time management-nya baik maka hasil yang diberikan pun sama baiknya atau bahkan lebih baik. Maka dari itu, adapun cara agar menerapkan time management dalam kehidupan sehari-hari yaitu :1. Membuat Agenda Kegiatan

Banyaknya kegiatan ataupun padatnya jadwal kuliah menjadi tantangan bagi setiap mahasiswa kedokteran, maka dari itu agar dapat mengefisiensikan waktu, salah satu caranya yaitu membuat jadwal kegiatan dan mengatur waktu kapan harus kuliah, kegiatan organisasi, membuat tugas, belajar, makan, dsb.

2. Prioritas Kegiatan Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki kategori-kategori mendesak ataupun tidak mendesak dan penting ataupun tidak penting. Dalam hal ini, setiap kegiatan yang harus dilakukan perlu dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu kategori penting dan mendesak, penting dan tidak mendesak, tidak penting dan mendesak, tidak penting dan tidak mendesak. Dengan mengelompokkan kegiatan dengan benar ke dalam masing-masing kategori tersebut maka kegiatan yang dihadapi akan terurus dengan baik.

3. Membuat Tujuan Hidup pasti memiliki tujuan, maka dari itu agar motivasi dalam diri selalu muncul dan bertambah maka tulislah keinginan-keinginan yang ingin

11

Page 12: Makalah Postes IMM

dicapai, sehingga selalu bersemangat dalam menjalankan kegiatan, ketika perasaan menyerah mulai merasuki jiwa, maka ingatlah tujuan dan keinginan sehingga membuat semangat dan motivasi muncul kembali.

12

Page 13: Makalah Postes IMM

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

3.2 Kritik dan Saran

13

Page 14: Makalah Postes IMM

DAFTAR PUSTAKA

www. muhammadiyah .or.id/content-44-det-tentang- muhammadiyah .html www.muhammadiyah.or.id/content-87-det- imm .html www.umpwr.ac.id/.../356-ikatan-mahasiswa-muhammadiyah.html http://duwisusilo.wordpress.com/2012/01/26/karakteristik-pemuda-islam-oleh-ust-

habiburrahman-el-shirazy-k_abik/ fk.uns.ac.id/index.php/download/file/7

14