24
MAKALAH TUTORIAL KASIHAN ANAKKU…. Tutor: Tutor: drg. Isyana Erlita Sp.KG Disusun Oleh Kelompok 8 : 1. Annisa Vara Nurdianti I1D115206 2. Sri Hardianti I1D115066 3. Juliana Margareth Sitorus I1D115056 4. Desty Ayu Dwiyanti I1D115072 5. Eko Achmad Septiadi I1D115211 6. Hilyatul Auliya I1D115015 7. Siti Rahmadani I1D115039 8. Kamelia Ramadhani Sholehah I1D115057 9. Fatmi Nurul Fatimah I1D115213 10. Mayang Sekar Indraputri I1D115225 11. Gina Elmawati I1D115218 12. Rema Rufaidah Qisthi I1D115036 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

makalah skenrio 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

n

Citation preview

Page 1: makalah skenrio 2

MAKALAH TUTORIAL

KASIHAN ANAKKU….

Tutor:

Tutor:

drg. Isyana Erlita Sp.KG

Disusun Oleh Kelompok 8 :

1. Annisa Vara Nurdianti I1D1152062. Sri Hardianti I1D115066 3. Juliana Margareth Sitorus I1D1150564. Desty Ayu Dwiyanti I1D1150725. Eko Achmad Septiadi I1D1152116. Hilyatul Auliya I1D1150157. Siti Rahmadani I1D1150398. Kamelia Ramadhani Sholehah I1D1150579. Fatmi Nurul Fatimah I1D11521310. Mayang Sekar Indraputri I1D11522511. Gina Elmawati I1D11521812. Rema Rufaidah Qisthi I1D115036

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2016

Page 2: makalah skenrio 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya lah

maka penyusun dapat menyelesaikan makalah tutorial yang berjudul ”Kasihan

Anakku...” dengan tutor drg. Isyana Erlita Sp.KG.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaian makalah ini. Kami juga mengucapkan terima

kasih kepada drg. Isyana Erlita Sp.KG. selaku tutor yang membimbing kami

sehingga tutorial berjalan baik dan lancar.

Pembuatan makalah ini bertujuan memenuhi tugas tutorial. Dengan

selesainya makalah ini semoga dapat menjadi referensi baik pada institusi

pendidikan dokter gigi guna kelancaran kegiatan belajar mengajar. Penyusun

menyadari keterbatasan akan literatur dan sumber informasi terkait kajian dalam

makalah, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan.Semoga makalah ini

dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, 3 Maret 2016

Penyusun

Page 3: makalah skenrio 2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................1

BAB I.................................................................................................................................2

PENDAHULUAN.............................................................................................................2

1.1 Skenario............................................................................................................2

1.2 Identifikasi dan Klarifikasi Istilah Asing.......................................................2

1.3 Identifikasi Masalah..........................................................................................2

1.4 Analisis Masalah................................................................................................3

1.5 Problem Tree....................................................................................................5

1.6 SasaranBelajar.................................................................................................6

BAB II...............................................................................................................................6

PEMBAHASAN................................................................................................................6

2.1 Definisi Perdarahan...........................................................................................7

2.2 Definisi Darah.............................................................................................7

2.3 Komponen-Komponen Darah.........................................................................7

2.4 Menjelaskan Rh................................................................................................8

2.5 Penyebab Perdarahan......................................................................................9

2.6 Mekanisme Pembekuan Darah.....................................................................10

2.7 Penanggulangan Perdarahan........................................................................11

2.8 Definisi Transfusi Darah...............................................................................11

2.9 Syarat Sebagai Pendonor...............................................................................11

2.10 Penggolongan Darah......................................................................................12

BAB III............................................................................................................................13

PENUTUP.......................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................13

3.2 Saran...............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

1

Page 4: makalah skenrio 2

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Skenario

Seorang anak, usia 11 tahun, dibawa oleh orang tuanya datang ke dokter gigi di rumah sakit untuk mencabutkan giginya. Setelah proses pencabutan, tampak darah terus menetes, dokter mengatakan bahwa hal ini bersifat sementara dan akan berhenti sendiri. Setelah sampai di rumah ternyata darahnya tidak berhenti, kemudian orang tua sianak membawa kembali anaknya ke rumah sakit. Karena kondisi anak mulai lemah, dokter merencanakan memberikan tranfusi. Untuk itu sebelum dilakukan transfusi perlu diketahui golongan darah anak tersebut.

1.2 Identifikasi dan Klarifikasi Istilah Asing Transfusi: Pemindahan darah dari pendonor ke resipien dengan tujuan

tertentu.

Golongan darah:ciri individu yang mengandung karakteristik yang

mengandung aglutinin (antibodi), aglutinogen (antigen), rhesus (+ dan -).

Pencabutan: proses penarikan atau pelepasan sesuatu dari tempat asal.

Darah : Substansi yang terdiri dari trombosit, leukosit, eritrosit, dan

plasma darah yang berkoordinasi untuk mengedarkan sari-sari makanan

dan oksigen ke seluruh tubuh.

Lemah : Keadaan tidak berdaya, tidak sehat dan gejala kurang tenaga.

1.3 Identifikasi Masalah

1. Apa penyebab darah anak tidak berhenti menetes?

2. Mengapa setelah pencabutan ada darah menetes?

3. Bagaimana penanggulangan perdarahan?

4. Mengapa sebelum transfusi harus tahu golongan darah?

5. Apa syarat menjadi seorang pendonor?

6. Bagaimana proses transfusi darah?

7. Apa fungsi transfusi darah?

8. Apa efek positif dan negatif transfusi darah?

9. Kenapa kondisi tubuh lemah setelah perdarahan?

10. Bagaimana cara mengetahui golongan darah?

2

Page 5: makalah skenrio 2

1.4 Analisis Masalah

1. Penyebab darah tidak berhenti setelah pencabutan

• Kurangnya trombosit, dalam pembekuan darah.

• Terjadi trauma pada jaringan lunak.

• Terlalu banyak kumur-kumur.

• Makan makanan yang keras.

• Memainkan lidah pada bagian gigi yang diekstraksi.

• Kurangnya perhatian dari pasien.

• Kesalahan dari dokter (kurang anamnesis).

• Mukosa mengalami peradangan pada daerah ekstraksi.

• Menderita penyakit sistemik.

• Kurangnya vitamin K dan protein pada plasma.

2. Setelah pencabutan ada darah yang menetes karena adanya pembuluh

darah yang terbuka lebar saat proses pencabutan.

3. Cara menanggulangi perdarahan, yaitu:

Menahan atau menetup arah dari pendarahan jika ditangan atau di kaki

di letakkan lebih tinggi dari pada jantung.

Penekanan dengan kapas di bagian yang mengalami pendarahan

dengan anastesi lokal.

4. Sebelum transfusi darah kita harus mengetahui golongan darah, Karena

apabila pendonor darah yang golongan darahnya tidak sesuai maka akan

terjadi penggumpalan darah di dalam tubuh.

5. Syarat sebagai pendonor tidak boleh meminum alkohol, tekanan darah

harus normal, berat badan normal, tidak mengkonsumsi obat – obatan

terlarang, dan tidak menderita penyakit menular.

6. Proses transfusi darah membutuhkan waktu kurang lebih satu jam.

Pengambilan darah sekitar 0,48 liter.

7. Fungsi dari transfusi darah yaitu untuk memperbaiki kapasitas

pengangkutan oksigen dan mempertahankan volume darah.

8. Efek dari transfusi darah

3

Page 6: makalah skenrio 2

Positif

Menyelamatkan jiwa pasien

Meningkatkan derajat kesehatan

Mempertahankan biologis darah / komponennya agar bermanfaat

Mengatasi morbiditas dan mortalitas

Meningkatkan Oksigenasi

Menekan kadar Hb sebelum operasi

Memperbaiki hemostatis

Negatif

Pendonor menjadi anemia

Transmisi infeksi

Penghentian fungsi ginjal

Reaksi imunologi

Penularan penyakit

9. Karena anak kekurangan darah. Darah berfungsi sebagai pengangkut

oksigen untuk tubuh. Otomatis jika oksigen berkurang maka anak menjadi

lemah.

10. Di tetesi dengan aglutinogen dengan aglutinin dimana aglutinin sebangai

antibodi, dan bisa juga dengan alat reagen.

1.5 Problem Tree

4

PENCABUTAN GIGI

Page 7: makalah skenrio 2

1.6 SasaranBelajar

1. Definisi Perdarahan

5

LUKA PENCABUTAN

Perdarahan tidak berhenti

Penanggulangan Penyebab

Transfusi

Syarat Definisi Penggolongan darah

Pendonor

Perdarahan berhenti sendiri

Mekanisme pembekuan darah

Page 8: makalah skenrio 2

2. Definisi darah

3. Komponen-komponen darah

4. Menjelaskan Rh

5. Penyebab Perdarahan

6. Mekanisme pembekuan darah

7. Penanggulangan perdarahan

8. Definisi transfusi darah

9. Syarat sebagai pendonor

10. Menjelaskan penggolongan darah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perdarahan

6

Page 9: makalah skenrio 2

Perdarahan merupakan suatu proses keluarnya darah dari pembuluh

darah akibat rusaknya dinding pembuluh darah karena trauma atau penyakit.

Perdarahan memerlukan penanganan khusus, sebab perdarahan yang

berlangsung lama dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan syok,

sinkop dan bila lebih lanjut dapat menyebabkan kematian.[1]

2.2 Definisi Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen

yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga berfungsi sebagai pertahanan tubuh manusia terhadap

virus atau bakteri.[2]

2.3 Komponen-Komponen Darah

Komponen-komponen darah terdiri atas :

a. Plasma Darah : air, elektrolit, protein darah

b. Butir –butir darah

Eritrosit

Fungsi utama adalah pengangkutan hemoglobin, yang mengangkut

oksigen dari paru-paru ke jaringan. Mengandung karbonik anhidrase,

enzim yang mengatalisis reaksi bolak-balik antara CO2 dan air untuk

membentuk H2CO3 yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi ini.

Leukosit (sel darah putih)

Sistem pertahanan tubuh. Leukosit dibentuk di sumsum tulang dan

sebagian lagi di jaringan limfe.Diangkut secara khusus ke daerah yang

terinfeksi dan mengalami peradangan serius untuk menyediakan

pertahanan yang cepat & kuat terhadap agen-agen infeksius.

Trombosit darah :

Konsentrasi dalam tubuh : 250.000.000, Masa hidup : 10 hari,

tidak mempunyai nukleus, Ada organel dan enzim sitosol,

mengandung aktin-miosin.[3]

7

Page 10: makalah skenrio 2

2.4 Menjelaskan RhBersamaan dengan sistem golongan darah O-A-B, golongan darah

sistem Rh juga penting dalam mentransfusi darah. Perbedaan utama antara

sistem O-A-B dan sistem Rh adalah pada sistem A-O-B , aglutinin plasma

bertanggung jawab atas timbulnya reaksi transfusi yang terjadi secara

spontan, sedangkan pada sistem Rh reaksi aglutinin spontan hampir tidak

pernah terjadi. Sebagai gantinya, orang mula-mula harus terpajan secara

masif dengan antigen Rh, misalnya melalui transfusi darah yang

mengandung antigen Rh, sebelum terdapat cukup aglutinin untuk

menyebabkan reaksi transfusi yang bermakna.

Terdapat enam tipe antigen Rh yang umum, setiap tipe disebut

faktor Rh.Tipe-tipe ini ditandai dengan C,D,E,c,d dan e. Orang yang

memiliki antigen C tidak memiliki antigen c, tetapi orang orang yang tidak

memiliki antigen C selalu mempunyai antigen c. Keadaan ini sama halnya

seperti untuk antigen D-d dan E-e. Oleh karena faktor-faktor ini diturunkan

dengan cara tersebut, setiap orang hanya mempunyai satu dari ketiga pasang

antigen tersebut.

Tipe antigen D dijumpai secara luas dalam populasi dan bersifat

lebih antigenik daripada antigen Rh lain.Seorang yang mempunyai antigen

ini dikatakan Rh positif , sedangkan orang yang tidak mempunyai antigen D

dikatakan Rh negatif . Meskipun demikian perlu dikatakan bahwa pada

orang-orang dengan Rh negatif, beberapa antigen Rh lainnya bahkan masih

dapat menimbulkan transfusi, walaupun reaksi tersebut jauh lebih

ringan.Kira- kira 85% dari seluruh orang kulit putih adalah Rh positif,

sedangkan 15% nya Rh negatif. Pada orang kulit hitam Amerika, persentase

Rh-positifnya kira-kira 95%, sedangkan pada orang kulit hitam Afrika,

hampir 100%.

Eritroblastosis Fetalis (“Penyakit Hormotik pada Bayi Baru Lahir”)

ditandai oleh aglutinasi dan fagositosis sel darah merah janin. Pada sebagian

eritroblastosis fetalis, ibunya adalah Rh negatif dan ayahnya Rh positif. Bayi

mempunyai antigen Rh positif yang diturunkan oleh ayahnya, dan ibu

membentuk aglutinin anti Rh akibat terpajan dengan antigen janin.

Kemudian aglutinin ibu berdifusi kedalam tubuh janin melalui plasenta dan

8

Page 11: makalah skenrio 2

menimbulkan aglutinasi sel darah merah. Pengobatan yang dilakukan untuk

eritroblastosis fetalis adalah mengganti darah bayi yang baru lahir dengan

darah Rh negatif. Sekitar 400 ml darah Rh negatif dimasukkan dalam waktu

1,5 jam atau lebih, sementara darah Rh positif bayi dikeluarkan. Cara ini

dapat diulangi beberapa kali dalam selama minggu-minggu pertama

kehidupan, terutma untuk menjaga kadar bilirubin agar tetap rendah dengan

demikian mencegah terjadinya kernikterus. Pada waktu sel darah Rh negatif

dari transfusi ini diganti dengan sel Rh positif milik bayi, yaitu proses yang

memerlukan waktu 6 minggu atau lebih, maka aglutinin anti-Rh yang berasal

dari ibu telah dihancurkan.[4]

2.5 Penyebab Perdarahan

Sesaat setelah gigi dicabut, darah akan mengalir dari tulang alveolar dan

gingiva serta mulai membentuk bekuan darah. Tindakan pencabutan

meninggalkan luka terbuka dengan jaringan lunak dan tulang yang terbuka

sehingga terjadi perdarahan.

Ada dua faktor penyebab terjadinya perdarahan, yaitu :

a. Faktor lokal

Trauma yang besar

Luka pada jaringan sekitar gigi

Penekanan atau pemakaian tampon tidak sempurna

Terlepasnya bekuan darah yang terbentuk pada soket gigi akibat

sering berkumur kumur

b. Faktor istemik

Hemofilia

Trombositopeni

Leukimia

Pendrita gagal ginjal yang mengalami hemoidalasi.[5]

9

Page 12: makalah skenrio 2

2.6 Mekanisme Pembekuan DarahSebagai respons terhadap rupturnya pembuluh darah atau kerusakan

darah itu sendiri, rangkaian reaksi kimiawi yang kompleks terjadi dalam

darah yang melibatkan lebih dari selusin faktor pembekuan darah. Hasil

akhirnya adalah terbentuknya suatu kompleks substansi teraktivasi yang

secara kolektif disebut aktivator protrombin. Aktivator protrombin

mengatalisis perubahan protrombin menjadi trombin. Trombin bekerja

sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen enjadi benang fibrin yang

merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk membentuk bekuan.

Saat cedera ada 3 proses utama dalam hemostasis dan pembekuan yaitu :

1. Spasme vaskular: vasokonstriksi sementara. Reaksi yang terjadi ketika

arteri atau arteriol mengalami kerusakan, otot polos yang tersusun

sirkuler pada dinding pembuluh darah berkontraksi dengan segera.

Mengurangi kehilangan darah untuk beberapa menit sampai beberapa

jam, selama waktu mekanisme hemostasis yang lain mulai bekerja

dengan cara menyempitkan pembuluh darah . Spasme mungkin

disebabkan oleh: kerusakan otot polos dan refleks yang diinisiasi oleh

reseptor nyeri.

2. Pembentukan sumbat platelet

a. Platelet adhesion. Platelet melekat pada bagian pembuluh darah yang

rusak, seperti serabut kolagen dan jaringan konektivus yang melapisi

sel endotel yang rusak.

b. Platelet release reaction. Karena perlekatan, platelet menjadi

teraktivasi. Bentuknya menjadi ireguler dengan banyak tonjolan yang

10

Page 13: makalah skenrio 2

memungkinkan mereka berkontak dan berinteraksi dengan yang

lainnya, dan melepaskan isi vesikelnya.

Pelepasan ADP dan tromboksan A2 berperan mengaktivasi platelet

di sekitarnya.

Serotonin dan tromboksan A2 berfungsi vasokonstriktor.

c. Platelet aggregation. Pelepasan ADP membuat platelet lainnya dalam

area lengket, perlengketan dan aktivasi platelet yang baru

menyebabkan mereka melekat pada platelet sebelumnya. Kumpulan

sejumlah besar platelet membentuk massa yang disebut sumbat

platelet.

3. Pembekuan darah pengaktifan faktor-faktor pembekuan. darah dari

cairan menjadi gel padat.Pengaktifan faktor-faktor pembekuan yang

mengubah fibrinogen menjadi fibrin. membentuk jaring bekuan yang

kemudian menangkap sel-sel darah dan menyempurnakan pembentukan

bekuan. [6]

2.7 Penanggulangan Perdarahan

Penekanan dengan tampon kapas dengn anastesi lokal

Penjahitan pada songket gigi

Klem pada hemostad jika pendarahan deras dan terus menerus

berlangsung

Injeksi dengan asam tranexamat

Penekanan dengan torniquet. [7]

2.8 Definisi Transfusi Darah

dahan darah dari pendonor/resipien sendiri ke resipien dimana darahnya

dapat berupa komponen darah atau pun darah lengkap.[7]

2.9 Syarat Sebagai Pendonor

Berusia 17-60 tahun.

Berat badan minimal 50kg.

Temperatur tubuh secara oral 36,6-37,5oc.

11

Page 14: makalah skenrio 2

Tekanan darah harus normal : Sistole = 110-160mmHg, Diastole = 70-

100mmHg.

Denyut nadi teratur yaitu 50-100 kali per menit.

Jumlah penyumbangan pertahun yaitu 3-4 kali.

Jarak penyumbangan setiap 3 bulan.

Tidak pernah menderita penyakit hepatitis B atau hepatitis C.

Tidak pasca operasi gigi dalam 72 jam terakhir.

Tidak sedang menyusui.

Tidak ketergantungan obat dan alkohol.

Bukan pengidap HIV.[8]

2.10 Penggolongan Darah

Pada sebuah kaca obyek (slide) teteskan 1 tetes serum anti A disebelah

kiri, 1 tetes tetes serum anti B ditengah, dan 1 tetes serum anti AB

disebelah kanan. Pada kaca obyek yang lain teteskan 1 tetes serum anti-D

(anti Rhesus) disebelah kiri dan 1 tetes serum yang akan diperiksa

sebagai kontrol disebelah kanan.

Pada masing-masing serum teteskan 2 tetes darah yang akan diperiksa,

campurkan dengan cara menggoyangkan kedepan dan kebelakang,

sambil diamati adanya gumpalan (aglutinasi) berupa titik-titik halus

seperti pasir yang akan terjadi.

Pengamatan dilakukan dalam waktu 2 menit setelah percampuran serum

dan darah yang akan diperiksa.[8]

Bila diteteskan Ada Aglutinasi/tidak Golongan Darah

Serum anti-A saja Ada A

Serum anti-B saja Ada B

Anti-A dan Anti-B

Ada AB

Anti-A dan Anti-B

Tidak Ada O

12

Page 15: makalah skenrio 2

BAB III

PENUTUP

3.1 KesimpulanPerdarahan merupakan suatu proses keluarnya darah dari pembuluh darah

akibat rusaknya dinding pembuluh darah karena trauma atau penyakit. Perdarahan memerlukan penanganan khusus, sebab perdarahan yang berlangsung lama dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan syok, sinkop dan bila lebih lanjut dapat menyebabkan kematian. Perdarahan dapat disebabkakn karena ada dua faktor yaitu faktor lokal dan faktor sistemis,

13

Page 16: makalah skenrio 2

Perdarahan dapat ditanggulangi salah satunya dengan tranfusi darah yaitu pemindahan darah dari pendoonor kepada resipien. Pendonor yang akan mendonorkan darah harus memenuhi syarat-syarat tertentu salah satunya berbadan sehat dan antara pendonor dan resipien harus memiliki golongan darah yang sama kecuali pendonor bergolongan darah O dimana dapat mendonorkan darah ke seluruh resipien yang bergolongan darah apapun. Atau resipien bergolongan darah AB yang dapat menerima transfer darah dari golongan darah apapun.

3.2 SaranMengingat perdarahan merupakan rusakanya dinding pembuluh darah

karena suatu trauma atau penyakit. Maka berdasarkan skenario bahwasanya perdarahan terjadi setelah si anak mencabut giginya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sesudah pencabutan, maka sebaiknya sebelum melakukan pencabutan baik dari pihak dokter ataupun dari pasien harus mengetahui riwayat penyakit yang dimiliki pasien apakah akan mengakibatkan perdarahan yang berkenjangan jika dilakukan pencabutan gigi atau tidak ada riwayat penyakit yang membahayakan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sariningsih, Endang. Teknik Mengeluarkan Gigi Fraktur dengan Cepat dan Mudah.

Cetakan 1. Jakarta : EGC ; 2008.

[2] Gibsom, John. Fisiologi & Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta : EGC;2003.

[3] Wuisan J, Hutagalung B, dan Wellsy Lino. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pinang

(Areca Catehu L.) Terhadap Waktu Perdarahan Pasca Ekstraksi Gigi Pada Tikus

Jantan Wistar (Rattus Norvegicus ). Jurnal Ilmiah Sains. Oktober 2015: Vol. 15 (2).

[4] Guyton Ac dan Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2008.

14

Page 17: makalah skenrio 2

[5] Handayani W, Andi SH. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem

Hematologi. Jakarta: Salemba Media;2008.

[6] Gibson,John. Fisiologi & Anatomi Modern untuk Perawat.Jakarta: EGC;2003.

[7] Sariningsih,Endang.Teknik Mengeluarkan Gigi Fraktur dengan Cepat dan Mudah.

Cetakan 1. Jakarta:EGC;2008.

[8] Eberahim AFM.Kloning, Eutanasia, Transfusi Darah ,Transfusi Organ dan

Eksperimen pada Hewan. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta ; 2007.

15