makalah toksiko respirasi2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    1/35

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Efek toksik dalam sistem biologis tidak akan terjadi jika bahan kimia

    tersebut tidak mencaai temat !ang sesuai didalam tubuh ada konsentrasi dan

    lama "aktu !ang cukuuntukmenghasilkan manifestasi toksik. Terjadi tidakn!a

    resons toksik tergantung ada sifat kimia dan fisik dari bahan tersebut# situasi

    aaran# dan kerentanan sistem biologis dari subjek. $leh karena itu untuk

    mengetahui karakteristik lengka tentang baha!a otensial dan toksisitas darisuatu bahan kimia tertentu# maka erlu diketahui tidak han!a efek%efek dan dosis

    !ang dierlukan untuk mengahsilkan efek tersebut# tetai juga informasi

    mengenai sifat bahan kimian!a sendiri# emaarann!a# dan subjekn!a. &aktor

    utama !ang memengaruhi toksisitas !ang berhubungan dengan situasi

    emaaran terhada bahan kimia tertentu adalah jalur masuk 'route of entr!(

    kedalam tubuh# jangka "aktu dan frekuensi emaaran.

    Ada ) jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia !aitu melalui

    saluran encernaan atau makanan 'gastro intestinal(# jalur ernaasan 'inhalasi(

    dan melalui kulit 'toikal(. Bahan toksik masuk kedalam saluran encernaan

    umun!a melalui makanan atau minuman dan kemudian disera didalam lambung.

    Bahan toksik !ang masuk melalui saluran ernaasan menuju aru%aru akan

    disera oleh al*eoli aru%aru. +ada umumn!a kulit lebih imermeabel dan

    karenan!a meruakan barier 'enghalang( !ang baik bagi bahan toksik masuk

    kedalam tubuh. Namun beberaa bahan kimia daat disera oleh kulit dalam

    jumlah !ang cuku ban!ak sehingga menimbulkan efek sistemik. ,uatu -at kimia

    daat disera le"at folikel rambut atau le"at sel%sel kelenjar keringat. ,etelah

    bahan toksik tersebut disera dan masuk kedalam darah# kemudian didistribusikan

    keseluruh tubuh dengan ceat. Namun demikian sebagian bahan toksik daat

    dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara alami melalui urine# emedu dan aru%

    aru. an sebagian lagi bisa mengalam biotransformasi dan bioakti*asi. /ang

    1

    http://healthsafetyprotection.com/mimilih-pakaian-pelindung-bahan-kimia-yang-tepat/http://healthsafetyprotection.com/fundamental-process-safety-management-psm-11-12-desember-2012/http://healthsafetyprotection.com/pelatihan-teknik-investigasi-kecelakaan-bersertifikasi-bnsp-13-14-desember-2012/http://healthsafetyprotection.com/mimilih-pakaian-pelindung-bahan-kimia-yang-tepat/http://healthsafetyprotection.com/fundamental-process-safety-management-psm-11-12-desember-2012/http://healthsafetyprotection.com/pelatihan-teknik-investigasi-kecelakaan-bersertifikasi-bnsp-13-14-desember-2012/
  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    2/35

    lebihberbaha!aadalah jika terjadi roses bioakti*asi dimana bahan toksik diubah

    menjadi bahan !ang lebih toksik oleh metabolisme tubuh.

    Karakteristik emaaran dan sectrum efek secara bersamaan membentuk

    hubungan korelasi !ang dikenal sebagai hubungan dosis%resons. Resons timbul

    karena adan!a bahan kimia !ang diberikan dan resons berhubungan dengan

    dosis. alam enggunaan dosis%reson harus ada metode kuantitatif untuk

    mengukur secara teat toksisitas dari suatu bahan kimia. osis%resons

    din!atakan dengan suatu indek Lethal osis 'L0( dan Lethal 2oncentration

    'L20(. L0 adalah dosis tunggal dari suatu -at !ang secara statistik diharakan

    daat men!ebabkan kematian seban!ak 03 dari binatang ercobaan selama 14

    hari aaran.Efek dari keracunan bisa bersifat akut dan kronik. Efek akut adalah efek

    !ang segera muncul ada saat teraar atau terkena bahan toksit# dan akan hilang

    setelah aaran bahan kimia beracun tersebut dihilangkan. 2ontoh bahan kimia

    !ang daat menimbulkan efek akut adalah Ammonia# aabila terhiru ua

    ammonia maka sekita kita akan merasa mual dan using# akan tetai ada

    konsentrasi tinggi daat merusak aru%aru. Bahan kimia !ang bersifat kronik

    misaln!a adalah asbestos# aaran terhada debu asbes tidak segera men!ebabkan

    kerusakan ada aru%aru# akan tetai aabila teraar dalam jangka "aktu !ang

    lama daat men!ebabkan kanker aru%aru. Karbon monoksida '2$( daat

    mengakibatkan efek akut dan kronis# aabila terhiru gas 2$ maka keala akan

    using dan terasa mual# namun dalam jangka anjang daat men!ebabkan

    kerusakkan ada aru%aru. Efek toksik juga bisa bersifat re*ersible atau

    ire*ersibel. Efek re*ersible artin!a efek !ang daat hilang dengan sendirin!a.

    Efek irre*ersible adalah efek !ang akan meneta atau bertambah. Efek irre*ersible

    diantaran!a adalah karsinoma# mutasi# kerusakan s!araf dan sirosis hati. Efek

    re*ersible terjadi aabila teraar dengan konsentrasi !ang rendah atau jangka

    "aktu tidak lama# efek ire*ersibel bisa terjadi aabila teraar dengan konsentrasi

    !ang tinggi dan "aktu !ang lama.

    1.5. T676AN 8AKALA9

    2

    http://healthsafetyprotection.com/fundamental-process-safety-management-psm-11-12-desember-2012/http://healthsafetyprotection.com/fundamental-process-safety-management-psm-11-12-desember-2012/
  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    3/35

    1. 8engetahui dan memahami anatomi dan fisiologi sistem ernafasan

    dalam keadaan normal

    5. 8emelajari efek toksik !ang disebabkan bahan kimia terhada sistem

    ernafasan

    ). 8engetahui bahan%bahan toksik !ang men!ebabkan toksisitas ada sistem

    ernafasan dan gejala.

    1.). R686,AN 8A,ALA9

    1. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem ernafasan dalam keadaan

    normal

    5. Aakah !ang dimaksud toksik dan toksisitas :

    ). Aa dan bagaimana efek toksik !ang disebabkan bahan kimia terhada

    sistem ernafasan :

    4. Bagaimana bahan%bahan toksik !ang men!ebabkan toksisitas ada sistem

    ernafasan dan gejalan!a :

    3

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    4/35

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

    5.1.1. +ENGERT;AN RE,+;RA,;

    +ernaasan 'resirasi( adalah eristi"a menghiru udara dari luar !ang

    mengandung $5 'oksigen( ke dalam tubuh serta menghembuskan udara !ang

    ban!ak mengandung 2$5 'karbondioksida( sebagai sisa dari oksidasi keluar

    tubuh. +enghisaan ini disebut insirasi dan menghembuskan disebut eksirasi

    ',!aifuddin# 1

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    5/35

    5.1.5. 7EN;, % 7EN;, +ERNA+A,AN

    +ernaasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan

    perut. +ernaasan dada dan ernaasan erut terjadi melalui fase inspirasi dan

    ekspirasi.

    1. +ernaasan ada

    8ekanisme insirasi ernaasan dada sebagai berikut>

    $tot antar tulang rusuk 'muskulus intercostalis eksternal( berkontraksi %%? tulang

    rusuk terangkat 'osisi datar( %%? +aru%aru mengembang %%? tekanan udara dalam

    aru%aru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar %%? udara luar

    masuk ke aru%aru

    8ekanisme eksirasi ernaasan dada sebagai berikut>

    $tot antar tulang rusuk relaksasi %%? tulang rusuk menurun %%? aru%aru

    men!usut %%? tekanan udara dalam aru%aru lebih besar dibandingkan dengan

    tekanan udara luar %%? udara keluar dari aru%aru

    5. +ernaasan +erut

    8ekanisme insirasi ernaasan erut sebagai berikut>

    sekat rongga dada 'diafraghma( berkontraksi %%? osisi dari melengkung menjadi

    mendatar %? aru%aru mengembang %%? tekanan udara dalam aru%aru lebih

    kecil dibandingkan tekanan udara luar %%? udara masuk

    8ekanisme eksirasi ernaasan erut sebagai berikut>

    otot diafraghma relaksasi %%? osisi dari mendatar kembali melengkung %%? aru%aru mengemis %%? tekanan udara di aru%aru lebih besas dibandingkan tekanan

    udara luar %%?

    udara keluar dari aru%aru

    8enurut temat terjadin!a ertukaran gas maka ernaasan daat dibedakan

    atas 5 jenis# !aitu ernaasan luar dan ernaasan dalam.

    5

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    6/35

    +ernaasan luar adalah ertukaran udara !ang terjadi antara udara dalam

    al*eolus dengan darah dalam kailer

    ernaasan dalam adalah ernaasan !ang terjadi antara darah dalam kailer

    dengan sel%sel tubuh.

    5.1.). ALAT%ALAT ,;,TE8 +ERNA+A,AN

    Alat ernaasan adalah alat atau bagian tubuh temat $5 daat berdifusi

    masuk dan sebalikn!a 2$5 daat berdifusi keluar ada resirasi aerob. Alat

    ernaasan ada manusia terdiri atas rongga hidung# faring ' tekak(# laring

    'angkal tenggorokan(# bronkus 'cabang batang tenggorokan(# dan ulmo 'aru%

    aru(.

    Rongga hidung ' ca*um nasalis(

    6dara dari luar akan masuk le"at rongga hidung 'ca*um nasalis(. rongga

    bersilia !ang berfungsi men!aring benda%benda asing !ang masuk ke saluran

    ernaasan. Rongga hidung berfungsi untuk> men!aring udara# melembakan

    udara# dan memanaskan udara. dieroleh dari lingkungan sekitar.

    &aring ' tekak(

    6dara dari rongga hidung masuk ke faring. &aring berfungsi sebagai jalann!a

    udara dan makanan. &aring meruakan ercabangan 5 saluran# !aitu saluran

    ernaasan ' nasofaring( ada bagian dean dan saluran encernaan

    ' orofaring(ada bagian belakang.

    Laring 'angkal tenggorokan(

    Laring terletak antara faring dan trakea !ang tersusun atas ,embilan buah

    tulang ra"an. Bagian dalam dindingn!a digerakkan oleh otot untuk menutu serta

    membuka glotis. /aitu lubang miri celah !ang menghubungkan trakea dengan

    faring. Laring memiliki katu !ang disebut eiglotis. Katu berfungsi mencegah

    makanan dan minuman masuk ke saluran ernaasan. +ada angkal larink

    terdaat selaut suara. ,elaut suara akan bergetar jika terhembus udara dari aru%

    aru.

    Tenggorokan ' trakea(

    Tenggorokan berua ia !ang terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga

    dada. inding tenggorokan dikelilingi oleh cincin tulang ra"an# 2incin tulang

    6

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    7/35

    ra"an berfungsi untuk memertahankan bentuk ia dari batang tenggorokkan

    dan ada bagian dalam rongga bersilia !ang berfungsi men!aring benda%benda

    asing !ang masuk ke saluran ernaasan. sedangkan selaut lendir !ang sel%seln!a

    berambut getar berfungsi menolak debu dan benda asing !ang masuk bersama

    udara ernaasan. Akibat tolakan secara aksa tersebut kita akan batuk atau

    bersin.

    2abang%cabang Tenggorokan 'Bronki(

    Tenggorokan 'trakea( bercabang menjadi dua bagian# !aitu bronkus kanan

    dan bronkuskiri. ,truktur laisan mukosa bronkus terdiri han!a tulang ra"an

    bronkus bentukn!a tidak teratur dan ada bagian bronkus !ang lebih besar cincintulang ra"ann!a.

    Bronkiolus

    Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok !ang terdaat dalam

    rongga tenggorokan dan akan memanjang samai ke aru%aru. Bronkheolus kiri

    berjumlah 5# sedangkan kanan berjumlah )# ercabangan ini akan membentuk

    cabang !ang lebih halus seerti embuluh. Bronkiolus memiliki dinding !ang

    lebih tiis# ada ujung bronkiolus terdaat ban!ak sekali gelembung%gelembung

    kecil !ang dinamakan al*eolus.

    Al*eolus

    Berua saluran udara buntu membentuk gelembung%gelembung udara#

    dindingn!a tiis setebal selais sel# lembab dan berlekatan dengan kailer darah.

    Al*eolus berfungsi sebagai ermukaan resirasi# luas total mencaai 1 m5 '0

    @ luas ermukaan tubuh( cuku untuk melakukan ertukaran gas ke seluruh

    tubuh.

    +aru%aru '+ulmo(

    +aru%aru terletak di dalam rongga dada bagian atas. +aru%aru ada

    dua bagian !aitu aru%aru kanan 'ulmo dekster( !ang terdiri atas ) lobus dan

    aru%aru kiri 'ulmosinister( !ang terdiri atas 5 lobus. i dalam aru%aru ini

    terdaat al*eolus !ang berjumlah ) juta buah. +aru%aru dibungkus oleh dua

    selaut !ang tiis# disebut leura. ,elaut bagian dalam !ang langsung

    7

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    8/35

    men!elauti aru%aru disebut leura dalam 'leura*isceralis( dan selaut !ang

    men!elauti rongga dada !ang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut leura

    luar 'leura arietalis(. +aru%aru tersusun oleh bronkiolus# al*eolus# jaringan

    elastik# dan embuluh darah.

    1.1.4. 8EKAN;,8E KER7A ,;,TE8 +ERNA+A,AN

    Urutan saluran pernapasan

    adalah sebagai berikut: rongga

    hidung > faring > trakea >

    bronkus > paru-paru (bronkiolusdan alveolus!

    "roses pernapasan pada #anusia

    di#ulai dari hidung! Udara $ang diisap pada %aktu #enarik nafas

    (inspirasi biasan$a #asuk #elalui lubang hidung (nares kiri dan

    kanan selain #elalui #ulut! "ada saat #asuk& udara disaring oleh

    bulu hidung $ang terdapat di bagian dala# lubang hidung!"ada

    %aktu #enarik napas& otot diafrag#a berkontraksi! 'e#ula

    kedudukan diafrag#a #elengkung keatas sekarang #enadi

    lurus sehingga rongga dada #enadi #enge#bang! )al ini

    disebut pernapasan perut! *ersa#aan dengan kontraksi otot

    diafrag#a& otot-otot tulang rusuk uga berkontraksi sehingga

    rongga dada #enge#bang! )al ini disebut pernapasan dada!

    +kibat #enge#bangn$a rongga dada& #aka tekanan

    dala# rongga dada #enadi berkurang& sehingga udara dari luar

    #asuk #elalui hidung selanutn$a #elalui saluran pernapasan

    akhirn$a udara #asuk ke dala# paru-paru& sehingga paru-paru

    #enge#bang!'etelah #ele%ati rongga hidung& udara #asuk ke

    kerongkongan bagian atas (naro-pharinx lalu keba%ah untuk

    selanutn$a #asuk tenggorokan (larynx!'etelah #elalui

    ,

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    9/35

    tenggorokan& udara #asuk ke batang tenggorok atau trachea&

    dari sana diteruskan ke saluran $ang berna#a bronchus atau

    bronkus. ,aluran bronkus ini terdiri dari beberaa tingkat ercabangan dan

    akhirn!a berhubungan di alveolusdi aru%aru.

    +ertukaran karbon dioksida dan oksigen antara darah dan udara

    berlangsung di al*eolus aru. +ertukaran tersebut diatur oleh keceatan dan

    dalamn!a aliran udara timbale balik 'ernaasan(# dan tergantung ada difusi

    oksigen dari al*eoli ke dalam darah kailer dinding al*eoli. 9al !ang sama juga

    berlaku untuk gas dan ua !ang dihiru. +aru%aru meruakan jalur masuk

    terenting dari bahan%bahan berbaha!a le"at udara ada aaran kerja

    6dara !ang disera melalui alveoliakan masuk ke dalam kailer !ang

    selanjutn!a dialirkan ke vena pulmonalis atau embuluh balik aru%aru. Gas

    oksigen diambil oleh darah. ari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri

    jantung dan seterusn!a. ,elanjutn!a udara !ang mengandung gas karbon dioksida

    akan dikeluarkan melalui hidung kembali. +engeluaran naas disebabkan karena

    melemasn!a otot diafragma dan otot%otot rusuk dan juga dibantu dengan

    berkontraksin!a otot erut. iafragma menjadi melengkung ke atas# tulang%tulang

    rusuk turun ke ba"ah dan bergerak ke arah dalam# akibatn!a rongga dada

    mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. engan naikn!a tekanan

    dalam rongga dada# maka udara dari dalam aru%aru keluar mele"ati saluran

    ernaasan.

    9an!a satu lais membran !aitu membran al*eoli# memisahkan oksigen

    dan darah oksigen menembus membran ini dan diungut oleh hemoglobin sel

    darah merah dan diba"a ke jantung. ari sini dioma didalam arteri kesemua

    bagian tubuh. arah meninggalkan aru%aru ada tekanan oksigen 1 mm hgdan tingkat ini hemoglobinn!a

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    10/35

    1.

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    11/35

    2.2. PENGERTIAN TOKSISITAS

    Bahan kimia toksik adalah bahan kimia !ang daat men!ebabkan baha!a

    kesehatan terhada manusia atau daat men!ebabkan kematian aabila -at

    tersebut masuk kedalam tubuh manusia. Bahan kimia toksik ini daat masuk

    kedalam tubuh manusia melalui ernafasan atau masuk melalui ori%ori kulit#

    lalu beredar keseluruh tubuh. at%-at !ang bersifat toksik daat langsung

    menggangu organ%organ tubuh tertentu seerti hati# aru%aru# dan organ%organ

    tubuh lainn!a.

    Toksik adalah -at !ang bila daat memasuki tubuh dalam keadaan cuku dan

    secara konsisten daat men!ebabkan fungsi tubuh menjadi tidak normal.

    Toksisitas adalah kemamuan racun untuk menimbulkan kerusakan bila masuk ke

    dalam tubuh dan lokasi organ !ang rentan terhadan!a.

    Toksisitas diengaruhi oleh beberaa faktor# antara lain komosisi dan jenis

    toksikan# konsentrasi toksikan# durasi dan frekuensi emaaran# sifat lingkungan#

    dan sesies biota enerima. Ada toksisitas akut# sub akut# dan kronis. Toksisitas

    akut memiliki efek !ang besar# ceat# langsung ke organ sesifik. Toksisitas kronis

    memberikan efek men!eluruh# elan elan# dan men!erang semua elemen organ.

    Toksisitas ada !ang bersifat re*ersible mauun irre*ersible.

    8etabolisme toksik dalam tubuh daat berua>

    diakumulasi atau disiman

    dikeluarkan dengan atau tana transformasi

    mengalami erubahan biokimia berua detoksifikasi. etoksifikasi

    bertujuan untuk mengurangi efek toksik namun justru bisa menambah

    tingkat toksisitas

    11

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    12/35

    `2.3. EFEK TOKSIK PADA RESPIRASI

    2emaran udara diklasifihasikan menjadi 5 kategori menurut cara cemaran

    masuk atau dimasukkan ke atmosfer !aitu> cemaran rimer dan cemaran sekunder.

    2emaran rimer adalah cemaran !ang diemisikan secara langsung dari sumber

    cemaran. 2emaran sekunder adalah cemaran !ang terbentuk oleh roses kimia di

    atmosfer. ,umber cemaran dari akti*itas manusia 'antroogenik( adalah setia

    kendaraan bermotor# fasilitas# abrik# instalasi atau akti*itas !ang mengemisikan

    cemaran udara rimer ke atmosfer. Ada 5 kategori sumber antroogenik !aitu>

    sumber teta 'stationer! source( seerti> embangkit energi listrik dengan bakar

    fosil# abrik# rumah tangga#jasa# dan lain%lain dan sumber bergerak 'mobile

    source( seerti> truk#bus# esa"at terbang# dan kereta ai.

    ,ebab%sebab utama en!akit ernafasan adalah >

    1. 8ikroorganisme athogen !ang mamu bertahan terhada fagositosis

    5. +artikel%artikel mineral !ang men!ebabkan kerusakan atau kematian

    makrofag !ang menelann!a# sehingga menghambat embersihan dan

    merangsang reaksi jaringan.

    ). +artikel%artikel organik !ang merangsang reson imun.4. Kelebihan beban sistem akibat aaran terus%menerus terhada debu

    resirasi berkadar tinggi !ang menumuk di sekitar saluran nafas terminal

    5.).1. BA9AN%BA9AN T$K,;K +AA ,;,TE8 RE,+;RA,;

    12

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    13/35

    1. Asa kabut

    Asa adalah susensi artikel kecil di udara 'aerosol( !ang berasal dari

    embakaran tak semurna dari suatu bahan bakar. Asa umumn!a meruakan

    roduk saming !ang tak diinginkan dari ai 'termasuk komor dan lamu(

    serta endiangan# tai daat juga digunakan untuk embasmian hama

    'fumigasi(# komunikasi 'sin!al asa(# ertahanan 'la!ar asa# smoke-screen(

    atau enghiruan tembakau atau obat bius. Asa kadang digunakan sebagai

    agen emberi rasa 'flavoring agent( dan enga"et untuk berbagai bahan

    makanan.

    13

    http://id.wikipedia.org/wiki/Lampuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendiangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tembakauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Obat_biushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemberi_rasa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengawet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lampuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendiangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tembakauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Obat_biushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemberi_rasa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengawet&action=edit&redlink=1
  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    14/35

    ,ubstansi encemar !ang terdaat di udara daat masuk ke dalam tubuh

    melalui sistem ernaasan. +artikulat berukuran besar daat tertahan di

    saluran ernaasan bagian atas# sedangkan artikulat berukuran kecil dan gas

    daat mencaai aru%aru. ari aru%aru# -at encemar disera oleh sistem

    eredaran darah dan men!ebar ke seluruh tubuh. amak kesehatan !ang

    aling umum dijumai adalah ;,+A 'infeksi saluran ernaas atas(# termasuk

    di antaran!a# asma# bronkitis# dan gangguan ernaasan lainn!a. Beberaa -at

    encemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

    8ekanisme +en!ebab ;,+A

    ,ecara umum# efek encemaran udara terhada saluran ernafasan daat

    men!ebabkan ergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan daat

    berhenti sehingga tidak daat membersihkan saluran ernafasan akibat iritasi

    oleh bahan encemar. +roduksi lendir akan meningkat sehingga men!ebabkan

    en!emitan saluran ernafasan dan rusakn!a sel embunuh bakteri di

    saluran ernafasan. Akibat dari hal tersebut akan men!ebabkan kesulitan

    bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak daat

    dikeluarkan dari saluran ernafasan# hal ini akan memudahkan terjadin!a

    infeksi saluran ernafasan. Ada beberaa encetus !ang daat membuat

    en!ebab ;,+A semakin bertambah. Kebiasaan merokok misaln!a# karena

    dengan merokok# asa !ang masuk secara langsung daat membuat silia

    dalam sistem ernaasan rusak sedikit demi sedikit sehingga erlu ada

    manajemen ola kebiasaan untuk menanggulangi en!ebab en!akit ;,+A

    secara efisien.

    5. ,ulfur ioksida ',$5(

    ihasilkan oleh batu bara# bahan bakar min!ak !ang mengandung sulfur#

    embakaran limbah ertanah# dan roses dalam industri. amak> efek iritasi

    ada saluran naas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak naas.

    ,alah satu sumber encemar udara berasal dari sulfur oksida khususn!a sulfur

    dioksida ',$5(. ,ulfur dioksida dihasilkan dari letusan gunung ai dan

    14

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    15/35

    berbagai macam hasil kegiatan abrik industri. ,ulfur dioksida seringkali

    dihasilkan oleh kegiatan abrik karena bahan bakar !ang digunakan serta

    roteleum sering mengandung ikatan sulfur sehingga hasil buangann!a

    menghasilkan sulfur dioksida. ,umber encemar ini jika terakumulasi dalam

    jumlah !ang ban!ak akan men!ebabkan hujan asam.

    Efet toksik ada sistem ernafasan >

    Batuk

    Batuk daat ditimbulkan oleh gas ,$5 dari mekanisme berikut >

    1. ,$5 terhiru masuk ke dalam saluran ernafasan !ang menimbulkan

    rangsangan ada selaut lendir ernaasan !ang terletak di

    tenggorokan dan cabang%cabang tenggorokan.

    5. ,$5 akan terakumulasi menimbulkan radang jalan ernaasan ada

    bronchitis dan haringitis.alam beberaa "aktu# akan terjadi

    en!umbatan jalan ernaasan ada bronchitis# dan ertusis oleh lendir

    hasil iritasi dari gas ,$5.

    ). 8aka terjadilah engeluaran naas secara tiba%tiba dengan kekuatan

    besar# otot dalam dinding erut dan sekat rongga badan ditekan dengan

    tiba%tiba ke atas# sehingga angin !ang dikeluarkan menggetarkan

    selaut suara# maka terjadilah batuk.

    Asma

    Asma adalah en!akit !ang memun!ai ban!ak faktor en!ebab. &aktor%

    faktor en!ebab dan emicu asma lainn!a adalah debu rumah dengan

    tungaun!a# bulu binatang# asa rokok# asa obat n!amuk# serta sulfur

    dioksida ',$5( !ang dihasilkan oleh industri dan kendaraan bermotor.

    8ekanisme >,$5 masuk ke dalam saluran

    ernafasan 'hidung%tenggorokan

    bronkus%bronkeolus%al*eolus(

    kemudian mulai menimbulkan iritasi

    dan kenaikan sekresi mucus. $rang

    !ang memun!ai ernaasan lemah

    15

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    16/35

    sangat eka terhada kandungan ,$5 !ang tinggi diatmosfer. engan

    konsentrasi 0 m# ,$5 daat men!ebabkan kematian ada manusia.

    8ulan!a han!a timbul gejala batuk# Namun batuk juga meruakan suatu

    en!akit !ang daat men!ebabkan gejala !ang serius di dalam aru%aru. 9al

    ini akan menimbulkan en!umbatan saluran nafas !ang lebih arah sehingga

    tarikan naas anjang dan dalam # dengan disertai bun!i !ang melengking.

    ada akan terasa sesak dan enderita akan sulit bernafas. +en!akit asma !ang

    disebabkan oleh gas beracun umumn!a berotensi kematian.

    ). 9idrogen ,ulfida '95,(

    dihasilkan dari ka"ah gunung !ang masih aktif dan daat menimbulkan bau!ang tidak seda# daat merusak indra enciuman 'nervous olfactory(.

    Keracunan 9idrogen sulfida '95,(# daat menimbulkan Ashi@ia# merusak

    sistim s!araf enciuman# ginjal dan hati.

    ;nhalasi adalah rute utama dari aaran hidrogen sulfida. Gas ceat

    disera oleh aru%aru. Namun# meskiun bau !ang kuat !ang mudah

    diidentifikasi# enciuman kelelahan terjadi ada konsentrasi tinggi dan ada

    konsentrasi rendah terus menerus. 6ntuk alasan ini# bau bukan meruakan

    indikator !ang daat diandalkan kehadiran hidrogen sulfida dan mungkin

    tidak memberikan eringatan !ang memadai konsentrasi berbaha!a. 9idrogen

    sulfida adalah sedikit lebih berat dariada udara dan bisa menumuk di

    tertutu# *entilasi !ang buruk# dan daerah dataran rendah.

    Anak%anak !ang teraar tingkat !ang sama dari hidrogen sulfida sebagai

    orang de"asa daat menerima dosis !ang lebih besar karena mereka memiliki

    luas ermukaan !ang lebih besar aru%aru> rasio berat badan dan eningkatan

    *olume menit> rasio berat. ,elain itu# mereka mungkin terkena tingkat !ang

    lebih tinggi dariada orang de"asa di lokasi !ang sama karena bertubuh

    endek dan tingkat !ang lebih tinggi dari hidrogen sulfida !ang ditemukan

    dekat ke tanah. Anak%anak mungkin lebih rentan terhada agen korosif

    dariada orang de"asa karena diameter !ang relatif lebih kecil dari saluran

    udara mereka.

    16

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    17/35

    4. Nitrogen 8onoksida 'N$(# Nitrogen ioksida 'N$5(> N$5 dikeluarkan dari

    hasil buangan dengan temeratur tinggi. ,en!a"a ini meruakan gas

    ber"arna coklat kemerah%merahan dan memilki karakteristik !ang tajam#

    berbau men!engat.gas%gas ini berasal dari berbagai jenis embakaran# gas

    buang kendaraan bermotor# eledak# abrik uuk.

    Keracunan Nitrogen oksida 'N$5( >

    aat berua gangguan iritasi selaut lendir ernafasan# samai kematian.

    Gejala !ang ditimbulkan daat bersifat akut $edema aru# sakit keala#

    tenggorokan kering# batuk# nafas endek# suhu badan naik# dan n!eri dada

    kanan. Gejala !ang bersifat kronik antara lain dengan iritasi ringan# rasa

    terbakar dan n!eri ada tenggorokkan dan dada# batuk# nafas endek.

    osis letal dari nitrat ada orang de"asa adalah sekitar 4 samai ) g

    'atau sekitar 4 samai ) mg N$)%kg(. osis antara 5 samai < gram N$)%

    daat mengakibatkan methemoglobinemia. Nitrat dan nitrit !ang diberikan

    secara oral akan diabsorbsi oleh traktus digesti*us bagian atas dan

    diindahkan ke dalam darah. i dalam darah# nitrit mengubah hemoglobin

    menjadi methemoglobin !ang kemudian teroksidasi menjadi nitrat.

    Normaln!a methemoglobin akan langsung diubah menjadi hemoglobin

    kembali melalui roses en-imatik.

    ,elain eroral# nitrat dan nitrit daat masuk ke dalam tubuh dalam bentuk

    debu secara inhalasi. Efek racun !ang akut dari nitrit adalah

    methemoglobinemia# dimana lebih dari 13 hemoglobin diubah menjadi

    methemoglobin.Bila kon*ersi ini melebihi C3 maka akan sangat fatal.

    Nitrit juga daat mengakibatkan enurunan tekanan darah karena efek

    *asodilatasin!a.Gejala klinis !ang timbul daat berua nausea# *omitus# n!eri

    abdomen# n!eri keala# using# enurunan tekananan darah dan takikardi#

    selain itu sianosis daat muncul dalam jangka "aktu beberaa menit samai

    40 menit. +ada sistem ernafasan mulai tamak takineu dan hier*entilasi

    disertai dengan sianosis. Aabila dibiarkan maka akan timbul koma dan

    kejang sebagai akibat anoksia serebri.

    Antidotum

    17

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    18/35

    8etilen blue 'tetrameth!l thionine chloride( adalah antidotum sesifik bila

    terjadi methemoglonemia melebihi dari )3. ,angat efektif tetai juga

    memun!ai ban!ak efek saming. osis inisial adalah 1 samai 5 mgDkg

    secara intra*nea selama 0%1 menit. +emulihan dari sianosis akan muncul

    dalam jangka "aktu 1%5 jam. Tingkat dari methemoglobin harus dimonitor

    satu jam kemudian. Bila tern!ata kadar nitrat dalam darah masih tinggi maka

    daat diberikan dosis ulangan. osis dari metilen blue ini tidak boleh

    melebihi C mgDkgBB.

    0. Amoniak 'N9)(

    Amoniak menimbulkan bau !ang tidak seda men!engat. an daatmen!ebabkan gangguan sistem ernaasan# bronchitis# merusak indra

    enciuman. 7ika manusia menghiru gas amoniak dengan konsentrasi tinggi

    dalam "aktu !ang cuku lama daat men!ebabkan kerusakan aru%aru

    bahkan berujung ada kematian.

    Keracunan Amoniak 'N9)(#

    Efek 7angka +endek 'Akut(

    ;ritasi terhada saluran ernaasan# hidung# tenggorokan dan mata terjadi

    ada 4%C m. ,edang ada 0 m menimbulkan kematian

    Efek 7angka +anjang 'Kronis(

    8enghiru ua asam ada jangka anjang mengakibatkan iritasi ada

    hidung#tenggorokan dan aru%aru. Termasuk bahan teratogenik.

    Nilai Ambang Batas > 50 m '1 mgDm)( 'A2G;9 1

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    19/35

    =. Karbon ioksida '2$5(

    Gas 2$5 dierlukan dalam roses fotosintesis sehingga sangat

    dierlukan oleh manusia. Tetai meskiun demikian# gas !ang ban!ak

    dihasilkan oleh kendaraan bermotor dan embakaran lainn!a ini meruakan

    sumber gas rumah kaca. Gas 2$5 !ang berlebihan menghasilkan efek rumah

    kaca !ang daat meningkatkan suhu bumi. Gas ini menimbulkan efek

    sistematik# karena meracuni tubuh dengan cara engikatan hemoglobin !ang

    amat *ital bagi oksigenasi jaringan tubuh akibatn!a aabila otak kekurangan

    oksigen daat menimbulkan kematian. alam jumlah kecil daat

    menimbulkan gangguan berikir# gerakan otot# gangguan jantung.8enurut $toritas Keselamatan 8aritim Australia# +ada konsentrasi tiga

    ersen berdasarkan *olume di udara# ia bersifat narkotik ringan dan

    men!ebabkan eningkatan tekanan darah dan den!ut nadi# dan men!ebabkan

    enurunan da!a dengar. +ada konsentrasi sekitar lima ersen berdasarkan

    *olume# ia men!ebabkan stimulasi usat ernaasan# using%using#

    kebingungan# dan kesulitan ernaasan !ang diikuti sakit keala dan sesak

    naas. +ada konsentrasi delaan ersen# ia men!ebabkan sakit keala#

    keringatan# englihatan buram# tremor# dan kehilangan kesadaran setelah

    aaran selama lima samai seuluh menit.H

    C. Karbon monoksida '2$(

    2$ meruakan gas !ang sangat beracun. Gas ini tidak ber"arna# tidak

    berbau# dan tana iritasi tetai akan sangat membaha!akan orang !ang

    menghirun!a. 2$ meruakan hasil embakaran tidak semurna dari

    embuangan bahan bakar seerti gas alami# batu bara atau ka!u. ,umber

    utama gas 2$ adalah asa kendaraan bermotor.

    8ekanisme keracunan karbon monoksida

    Keracunan Karbon

    monoksida '2$(# daat

    1

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    20/35

    berua gangguan ada roses oksigenisasi dalam tubuh. Gejala !ang

    ditimbulkan daat bersifat akut> ,akit keala# mual# sesak nafasDnafas tidak

    teratur# suhu badan turun# shock# dan edema aru.

    Karbon monoksida men!ebabkan hioksia jaringan dengan cara bersaing

    dengan oksigen untuk melakukan ikatan ada hemerotein emba"a oksigen

    'hemoglobin# mioglobin# sitokrom 2 oksidase# sitokrom +%40(. Afinitas

    karbon monoksida terhada hemerotein ber*ariasi# mulai dari ) samai 0

    kali lebih kuat dibandingkan afinitas oksigen# tergantung ada

    hemeroteinn!a. isaming itu# lebih kuatn!a afinitas hemoglobin terhada

    karbon monoksida men!ebabkan dengan adan!a karboksihemoglobin

    mengganggu afinitas oksigen terhada hemoglobin dengan menggeser kur*a

    disosiasi oksihemoglobin ke kiri sehingga mengurangi eleasan oksigen ke

    jaringan. i!akini bah"a karbon monoksida memiliki efek toksik langsung

    ada tingkat seluler dengan cara mengganggu resirasi mitokondria#

    disebabakan karena karbon monoksida terikat ada komleks sitokrom

    oksidase. Berbeda dengan hemoglobin# afinitas sitokrom oksidase lebih kuat

    terhada oksigen. Akan tetai selama anoksia seluler# karbon monoksida

    daat terikat. Keadaan ini tentu akan menjejaskan keua!aan darah untuk

    membekalkan oksigen ke dalam sel%sel tubuh. Bagi menamung kekurangan

    ini# jantung dan aru%aru teraksa bekerja dengan lebih kuat lagi. +ada saat

    oksigen dari udara kembali ada maka emindahan karbon monoksida menjadi

    lambat. The $ccuational ,afet! and 9ealth Administration '$,9A(

    menganjurkan batas keteraaran maksimum !ang daat diterima adalah )0

    m selama jam. 6ntuk alasan keamanan# ara ekerja !ang teraar

    karbon monoksida seharusn!a tidak ernah memiliki kadarkarboksihemoglobin darah diatas 03. Konsentrasi 2$9b dalam darah I

    1#3 tidak ada engaruh# 1%53 enamilan agak tidak normal# 5%03

    berengaruh terhada sistem saraf sentral# reaksi ancaindra tidak normal#

    andangan kaburJ ?03 erubahan fungsi jantung 1 3> Keala using#

    mual# nberkunang%kunang# ingsan.

    2.

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    21/35

    . Keracunan $-on '$)(# daat menimbulkan# gangguan keseimbangan otot

    mata# alat engeca# konsentrasiDberfikir. Gejala !ang timbul daat berua

    akut dan kronis . Gejala akut antara lain >mulut kering# n!eri dada# lemah kaki

    dan tangan# susah tidur# dan batuk# sedangkan gejala kronik meruakan

    en!akit aru%aru.

    i aru%aru# o-on bereaksi ceat

    dengan sejumlah biomolekul#

    terutama !ang mengandung thiol

    atau amina kelomok atau ikatan

    karbon%karbon tak jenuh. Reaksi%

    reaksi ini dan roduk mereka

    buruk ditandai# tetai dierkirakan bah"a efek utama dari aaran o-on !ang

    dimediasi oleh radikal bebas dan sesies oksidan lainn!a !ang kemudian

    bereaksi dengan sel%sel eitel !ang mendasari# dengan sel%sel kekebalan tubuh#

    dan dengan resetor saraf di dinding saluran naas.

    Ketika terhiru masuk ke dalam saluran udara# o-on berinteraksi dengan

    rotein dan liid ada ermukaan sel atau hadir dalam cairan laisan aru%aru#

    !ang menurunkan secara mendalam dari 1 m di saluran udara besar untuk #5

    m di "ila!ah al*eolar. ,el%sel eitel !ang melaisi saluran ernaasan

    meruakan target utama o-on dan roduk%rodukn!a. ,el%sel ini menjadi

    terluka dan kebocoran en-im intraseluler seerti laktat dehidrogenase ke dalam

    lumen saluran naas# serta komonen lasma. ,el eitel juga meleaskan

    berbagai mediator inflamasi !ang daat menarik leukosit olimorfonuklear

    '+8N( ke aru%aru# mengaktifkan makrofag al*eolar# dan memulai kereta

    eristi"a !ang men!ebabkan radang aru%aru. Antioksidan hadir dalam sel

    dan cairan !ang melaisi daat melindungi barrier eitel terhada kerusakan

    oleh o-on atau roduk reaksin!a.,umber>. e*lin et al# '1

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    22/35

    +artikel%artikel berukuran #0 dan 0 m 'debu !ang ikut dengan

    ernafasan( daat mele"ati sistem embersihan mukosiliar dan masuk ke

    saluran nafas terminal serta al*eoli. ari sana debu ini akan dikumulkan oleh

    sel%sel sca*enger 'makrofag( dan dihantarkan ulang kembali ke sistem

    mukosiliar atau ke sistem limfatik. +artikel berdiameter kurang dari #0 m

    mungkin akan mengambang dalam udara dan tidak diretensi. +artikel%artikel

    anjang dan serat !ang diametern!a dari ) m dengan anjang 1 m daat

    mencaai saluran nafas terminal# namun tidak dibersihkan oleh makrofag J

    akan tetai artikel ini mungkin ula ditelan lebih dari satu makrofag dan

    dibungkus dengan bahan rotein ka!a besi sehingga terbentuk badan%badan

    besar MasbesH !ang khas.,timulasi saluran nafas berulang 'bahkan mungkin juga oleh artikel%

    artikel inert(# men!ebabkan enebalan dinding bronki# meningkatkan sekresi

    mucus# merendahkan ambang refleks en!emitan dan batuk# meningkatkan

    kerentanan terhada infeksi ernafasan dan gejala%gejala asmatik. aerah

    erifer aru%aru terutama dirusak oleh debu fibrogenik. 6mumn!a artikel

    fibrogenik !ang masuk aru%aru dibersihkan sebagian dan diendakan ada

    kelenjar%kelenjar limfe hilus. i sana# artikel%artikel tersebut merangsang

    reaksi jaringan# enebalan dan embentukan jaringan arut ada kelenjar%

    kelenjar tersebut. rainase limfatik menjadi tersebut# sehingga artikel%

    artikel ada aaran lebih lanjut akan menumuk di dekat kelenjar%kelenjar

    !ang berarut tersebut# dan secara rogresif memerbesar daerah arut.

    +embentukan jaringan arut dengan berbagai cara ini mengakibatkan

    engerutan aru%aru# eregangan berlebihan ada jaringan aru%aru !ang

    tersisa# *entilasi tidak merata dan tie emfisema tertentu 'Amin# 1

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    23/35

    +en!akit ,ilikosis disebabkan oleh encemaran debu silika bebas# berua

    ,i$5 !ang terhisa masuk ke dalam aru%aru dan kemudian mengenda.

    ebu silika bebas ini ban!ak terdaat di abrik besi dan baja# keramik#

    engecoran beton# bengkel !ang mengerjakan besi 'mengikir# menggerinda#

    dll(. ,elain dari itu# debu silika juka ban!ak terdaat di temat di temat

    enamang bijih besi# timah utih dan tambang batubara.

    +emakaian batubara sebagai bahan bakar juga ban!ak menghasilkan debu

    silika bebas ,i$5. +ada saat dibakar# debu silika akan keluar dan terdisersi ke

    udara bersama sama dengan artikel lainn!a# seerti debu alumina# oksida

    besi dan karbon dalam bentuk abu.

    ebu silika !ang masuk ke dalam aru%aru akan mengalami masa

    inkubasi sekitar 5 samai 4 tahun. 8asa inkubasi ini akan lebih endek# atau

    gejala en!akit silicosis akan segera tamak# aabila konsentrasi silika di udara

    cuku tinggi dan terhisa ke aru%aru dalam jumlah ban!ak. +en!akit

    silicosis ditandai dengan sesak nafas !ang disertai batuk%batuk. Batuk ini

    seringkali tidak disertai dengan dahak. +ada silicosis tingkah sedang# gejala

    sesak nafas !ang disertai terlihat dan ada emeriksaan fototoraks kelainan

    aru%arun!a mudah sekali diamati.

    Bila en!akit silicosis sudah berat maka sesak nafas akan semakin arahdan kemudian diikuti dengan hiertroi jantung sebelah kanan !ang akan

    mengakibatkan kegagalan kerja jantung.

    Temat kerja !ang otensial untuk tercemari oleh debu silika erlu

    mendaatkan enga"asan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan

    !ang ketat sebab en!akit silicosis ini belum ada obatn!a !ang teat. Tindakan

    re*entif lebih enting dan berarti dibandingkan dengan tindakan

    23

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    24/35

    engobatann!a. +en!akit silicosis akan lebih buruk kalau enderita

    sebelumn!a juga sudah menderita en!akit TB2 aru%aru# bronchitis# astma

    broonchiale dan en!akit saluran ernaasan lainn!a.

    +enga"asan dan emeriksaan kesehatan secara berkala bagi ekerja akan

    sangat membantu encegahan dan enanggulangan en!akit%en!akit akibat

    kerja. ata kesehatan ekerja sebelum masuk kerja# selama bekerja dan

    sesudah bekerja erlu dicatat untuk emantulan ri"a!at en!akit ekerja kalau

    se"aktu "aktu dierlukan.

    11. +en!akit Asbestosis

    +en!akit Asbestosis adalah

    en!akit akibat kerja !ang

    disebabkan oleh debu atau serat

    asbes !ang mencemari udara.

    Asbes adalah camuran dari

    berbagai macam silikat# namun

    !ang aling utama adalah

    8agnesium silikat. ebu asbes ban!ak dijumai ada abrik dan industri

    !ang menggunakan asbes# abrik emintalan serat asbes# abrik berata asbes

    dan lain sebagain!a.

    ebu asbes !ang terhiru masuk ke dalam aru%aru akan

    mengakibatkan gejala sesak naas dan batuk%batuk !ang disertai dengan

    dahak. 6jung%ujung jari enderitan!a akan tamak membesar D melebar.

    Aabila dilakukan emeriksaan ada dahak maka akan tamak adan!a debu

    asbes dalam dahak tersebut. +emakaian asbes untuk berbagai macam

    keerluan kiran!a erlu diikuti dengan kesadaran akan keselamatan dan

    kesehatan lingkungan agar jangan samai mengakibatkan asbestosis ini.

    15. +en!akit Bisinosis

    24

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    25/35

    +en!akit Bisinosis adalah en!akit neumoconiosis !ang disebabkan

    oleh encemaran debu naas atau serat kaas di udara !ang kemudian

    terhisa ke dalam aru%aru. ebu kaas atau serat kaas ini ban!ak dijumai

    ada abrik emintalan kaas# abrik tekstil# erusahaan dan ergudangan

    kaas serta abrik atau bekerja lain !ang menggunakan kaas atau tekstilJ

    seerti temat embuatan kasur# embuatan jok kursi dan lain sebagain!a.

    8asa inkubasi en!akit bisinosis cuku lama# !aitu sekitar 0 tahun.

    Tanda%tanda a"al en!akit bisinosis ini berua sesak naas# terasa berat ada

    dada# terutama ada hari ,enin '!aitu hari a"al kerja ada setia minggu(.

    ,ecara sikis setia hari ,enin bekerja !ang menderita en!akit bisinosis

    merasakan beban berat ada dada serta sesak nafas. Reaksi alergi akibat

    adan!a kaas !ang masuk ke dalam saluran ernaasan juga meruakan

    gejala a"al bisinosis. +ada bisinosis !ang sudah lanjut atau berat# en!akit

    tersebut biasan!a juga diikuti dengan en!akit bronchitis kronis dan mungkin

    juga disertai dengan emh!sema.

    1). +en!akit Antrakosis

    +en!akit Antrakosis adalah en!akit saluran ernaasan !ang disebabkan

    oleh debu batubara. +en!akit ini biasan!a dijumai ada ekerja%ekerja

    tambang batubara atau ada ekerja%ekerja !ang ban!ak melibatkan

    enggunaan batubara# seerti enguma batubara ada tanur besi# lokomotif

    'stoker( dan juga ada kaal laut bertenaga batubara# serta ekerja boiler ada

    usat Listrik Tenaga 6a berbahan bakar batubara.

    8asa inkubasi en!akit ini antara 5 4 tahun. ,eerti haln!a en!akit

    silicosis dan juga en!akit%en!akit neumokonisosi lainn!a# en!akit

    antrakosis juga ditandai dengan adan!a rasa sesak naas. Karena ada debu

    batubara terkadang juga terdaat debu silikat maka en!akit antrakosis juga

    sering disertai dengan en!akit silicosis. Bila hal ini terjadi maka en!akitn!a

    disebut silikoantrakosis. +en!akit antrakosis ada tiga macam# !aitu en!akit

    antrakosis murni# en!akit silikoantraksosis dan en!akit

    tuberkolosilikoantrakosis.

    25

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    26/35

    +en!akit antrakosis murni disebabkan debu batubara. +en!akit ini

    memerlukan "aktu !ang cuku lama untuk menjadi berat# dan relatif tidak

    begitu berbaha!a. +en!akit antrakosis menjadi berat bila disertai dengan

    komlikasi atau emh!sema !ang memungkinkan terjadin!a kematian. Kalau

    terjadi emh!sema maka antrakosis murni lebih berat dariada

    silikoantraksosis !ang relatif jarang diikuti oleh emh!sema. ,ebenarn!a

    antara antrakosis murni dan silikoantraksosi sulit dibedakan# kecuali dari

    sumber en!ebabn!a. ,edangkan aen!akit tuberkolosilikoantrakosis lebih

    mudah dibedakan dengan kedua en!akit antrakosis lainn!a. +erbedaan ini

    mudah dilihat dari fototorak !ang menunjukkan kelainan ada aru%aru

    akibat adan!a debu batubara dan debu silikat# serta juga adan!a baksil

    tuberculosis !ang men!erang aru%aru.

    14. +en!akit Beriliosis

    6dara !ang tercemar oleh debu logam berilium# baik !ang berua logam

    murni# oksida# sulfat# mauun dalam bentuk halogenida# daat men!ebabkan

    en!akit saluran ernaasan !ang disebut beriliosis. ebu logam tersebut

    daat men!ebabkan nasoaringtis# bronchitis dan neumonitis !ang ditandai

    dengan gejala sedikit demam# batuk kering dan sesak naas. +en!akit

    beriliosis daat timbul ada ekerja%ekerja industri !ang menggunakan

    logam camuran berilium# tembaga# ekerja ada abrik fluoresen# abrik

    embuatan tabung radio dan juga ada ekerja engolahan bahan enunjang

    industri nuklir.

    ,elain dari itu# ekerja%ekerja !ang ban!ak menggunakan seng 'dalam

    bentuk silikat( dan juga mangan# daat juga men!ebabkan en!akit beriliosis

    !ang tertunda atau dela!ed berr!liosis !ang disebut juga dengan beriliosis

    kronis. Efek tertunda ini bisa berselang 0 tahun setelah berhenti menghiru

    udara !ang tercemar oleh debu logam tersebut. 7adi lima tahun setelah

    ekerja tersebut tidak lagi berada di lingkungan !ang mengandung debu

    logam tersebut# en!akit beriliosis mungkin saja timbul. +en!akit ini ditandai

    dengan gejala mudah lelah# berat badan !ang menurun dan sesak naas. $leh

    26

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    27/35

    karena itu emeriksaan kesehatan secara berkala bagi ekerja%ekerja !ang

    terlibat dengan ekerja !ang menggunakan logam tersebut erlu

    dilaksanakan terus menerus.

    BA9AN%BA9AN LA;N /ANG T$K,;K >

    Acr!lonitrite# daat menimbulkan kanker aru. ,ecara kronik daat

    menimbulkan dermatitis#

    Arsenic# daat menimbulkan kanker aru# disaming itu damak secara

    kronik ber*ariasi# seerti dermatitis# mucosa memberance# dll.

    2hromium daat menimbulkan kanker aru# disaming itu daat

    men!ebabkan irritasi akut daat menimbulkan dermatitis. Nickel# daat menimbulkan kanker aru# disaming itu daat

    menimbulkan gangguan ernaasan# astma# dan dermatitis.

    +ol!nuclear aromatic 9!drocarbons# daat menimbulkan kanker aru.

    Asbestos# daat menimbulkan kanker aru. isaming itu daat

    menimbulkan mesothelioma

    Radon# daat menimbulkan kanker aru. isaming itu daat ula

    menimbulkan gangguan s!arat#

    Ben-ene daat men!ebabkan leukemia. saluran ernafasan# anemia# dll

    !n!l 2hloride daat menimbulkan kanker li*er atau organ lain.

    5.).5. TANA%TANA AN GE7ALA GANGG6AN +ERNA&A,AN

    Gangguan ada saluran ernafasan ditandai dengan gejala%gejala !aitu >

    1. Gejala Lokal

    a. Batuk

    Batuk meruakan gejala !ang aling umum akibat en!akit ernafasan.

    Batuk bisa bersifat kering atau basah tergantung dari ada roduksi

    sekrit.

    b. ,esak

    27

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    28/35

    Keadaan ini meruakan akibat kurang lancarn!a emasukan udara saat

    insirasi atauun engeluaran udara saat eksirasi# !ang disebabkan

    oleh adan!a en!emitan atauun en!umbatan ada tingkat

    bronkeolusDbronkusDtrakeaDlarings.

    c. +engeluaran ahak

    ahak orang de"asa normal membentuk sutum sekitar 1 ml er hari

    dalam saluran nafas# sedangkan dalam keadaan gangguan ernafasan

    sutum dihasilkan melebihi 1 ml er hari.

    d. Batuk arah

    Adan!a lesi saluran ernafasan dari hidung aru !ang juga mengenai

    embuluh darah.

    e. N!eri ada

    N!eri dada terjadi dari berbagai en!ebab# tetai !ang aling khas dari

    en!akit aru%aru adalah akibat radang leura.

    5. Gejala 6mum

    Gejala%gejala !ang disebut di atas bersifat setemat. Beberaa en!akit

    memberi juga gejala umum# seerti suhu badan meninggi# using dan

    mabuk keala# tidak suka makan# rasa lesuDlemah# keringat dingin dan

    sebagain!a 'anosantoso# 1

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    29/35

    embuluh darah kailer al*eoli. Bila bahan toksik tidak mudah larut

    tetai ukurann!a kecil maka artikel%artikel tersebut daat masuk ke

    dinding al*eoli. Konsentrasi bahan toksik# makin tinggi konsentrasin!a

    makin besar kemungkinan menimbulkan keracunan.

    5. 8asa kerja

    8asa kerja menunjukkan suatu masa berlangsungn!a kegiatan

    seseorang dalam "aktu tertentu. ,eseorang !ang bekerja di lingkungan

    industri !ang menghasilkan bahan toksik akan memiliki resiko gangguan

    kesehatan. 8akin lama seseorang bekerja ada temat !ang mengandung

    bahan toksik akan makin tinggi resiko terkena gangguan kesehatan#

    terutama gangguan saluran ernafasan. Bahan toksik !ang terhiru dalam

    konsentrasi dan jangka "aktu !ang cuku lama akan membaha!akan.

    Akibat enghiruan bahan toksik# !ang langsung akan kita rasakan

    adalah sesak# bersin# dan batuk karena adan!a gangguan ada saluran

    ernafasan.

    ). 6mur

    6mur meruakan salah satu karateristik !ang memun!ai resiko

    tinggi terhada gangguan aru terutama !ang berumur 4 tahun keatas#

    dimana kualitas aru daat memburuk dengan ceat. 8enurut enelitian

    juli soemirat dan ka"an%ka"an dalam rosbina"ati '55(#

    mengungkakan bah"a umur berengaruh terhada erkembangan aru%

    aru. ,emakin bertambahn!a umur maka terjadi enurunan fungsi aru

    di dalam tubuh. 9al ini meruakan konsekuensi adan!a hubungan faktor

    umur dengan > otensi kemungkinan untuk teraar terhada suatu

    sumber infeksi# tingkat imunitas kekebalan tubuh# akti*itas fisiologis

    berbagai jaringan !ang memengaruhi erjalanan en!akit seseorang.

    4. Alat elindung diriAlat elindung diri adalah erlengkaan !ang diakai untuk

    melindungi ekerja terhada baha!a !ang daat mengganggu kesehatan

    !ang ada di lingkungan kerja. Alat !ang diakai disini untuk melindungi

    sistem ernaasan dari artikel%artikel berbaha!a !ang ada di udara

    !ang daat membaha!akan kesehatan 'irga# 5

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    30/35

    Ri"a!at merokok meruakan faktor encetus timbuln!a gangguan

    ernaasan# karena asa rokok !ang terhisa dalam saluran nafas akan

    mengganggu laisan mukosa saluran naas. engan demikian akan

    men!ebabkan munculn!a gangguan dalam saluran naas. 8erokok daat

    men!ebabkan erubahan struktur jalan nafas. +erubahan struktur jalan

    nafas besar berua hiertrofi dan hierlasia kelenjar mukus. ,edangkan

    erubahan struktur jalan nafas kecil ber*ariasi dari inflamasi ringan

    samai en!emitan dan obstruksi jalan nafas karena roses inflamasi#

    hierlasia sel goblet dan enumukan secret intraluminar. +erubahan

    struktur karena merokok biasan!a di hubungkan dengan

    erubahanDkerusakan fungsi. +erokok berat dikatakan aabila

    menghabiskan rata%rata dua bungkus rokok sehari# memiliki resiko

    memerendek usia haraan hidun!a #< tahun lebih ceat ketimbang

    erokok !ang menghabiskan 5 batang sigaret sehari 'antaruddin# 5)(.

    =. Ri"a!at en!akit

    Ri"a!at en!akit !ang di derita seseorang akan memengaruhi

    kondisi kesehatan dalam lingkungan kerja. Aabila seseorang ernah atau

    sementara menderita en!akit sistem ernafasan# maka akan

    meningkatkan resiko timbuln!a en!akit sistem ernaasan jika teraar

    bahan toksik.

    5.).4. +ENG6K6RAN T$K,;,;TA, TER9AA+ ,;,TE8 RE,+;RA,;

    1. ,irometri

    ,irometri meruakan suatu metode sederhana !ang daat mengukur

    sebagian terbesar *olume dan kaasitas aru% aru. ,irometri merekam

    secara grafis atau digital *olume eksirasi aksa dan kaasitas *ital aksa.

    Volume Ekspirasi Paksa atau Forced Expiratory Volume '&E( adalah

    *olume dari udara !g dihembuskan dari aru% aru setelah insirasi

    maksimum dengan usaha aksa minimum# diukur ada jangka "aktu

    tertentu. ,eseorang diangga memun!ai gangguan fungsi aru obstruktif

    bila nilai &E1 kurang dari C03 dan menderita gangguan fungsi aru

    restriktif bila nilai kaasitas *ital kurang dari 3 dibanding dengan nilai

    standar. 'Alsagaf# dkk# 50(.

    5. Kaasitas dan olume ,tatis +aru

    3.

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    31/35

    olume statis aru%aru

    6ni*ersitas olume tidal 'T( F jumlah udara !ang dihiru dan

    dihembuskan setia kali bernaas ada saat istirahat. olume tidal

    normaln!a adalah )0%4 ml.

    olume residu 'R( F jumlah gas !ang tersisa di aru%aru setelah

    menghembuskan naas secara maksimal atau eksirasi aksa. Nilai

    normaln!a adalah 15 ml.

    Kaasitas *ital '2( F jumlah gas !ang daat di eksirasi setelah insirasi

    secara maksimal. 2 F T O ;R O ER 'seharusn!a 3 TL2(

    Besarn!a adalah 4 ml.

    Kaasitas total aru%aru 'TL2( F !aitu jumlah total udara !ang daat

    dimasukkan ke dalam aru%aru setelah insirasi maksimal. TL2 F T O

    ;R O ER O R. Besarn!a adalah = ml.

    Kaasitas residu fungsional '&R2( F jumlah gas !ang tertinggal di aru%

    aru setelah eksirasi *olume tidal normal. &R2 F ER O R. Besarn!a

    berkisar 54 ml.

    Kaasitas insirasi ';2( F jumlah udara maksimal !ang daat diinsirasi

    setelah eksirasi normal. ;2 F T O ;R. Nilai normaln!a sekitar )=

    ml.

    olume cadangan insirasi ';R( F jumlah udara !ang daat diinsirasi

    secara aksa sesudah insirasi *olume tidal normal.

    olume cadangan eksirasi 'ER( F jumlah udara !ang daat dieksirasi

    secara aksa sesudah eksirasi *olume tidal normal.

    olume dinamis aru%aru

    &2 'Forced Vital Capacity( meruakan *olume udara maksimum !ang daat

    dihembuskan secara aksaDkaasitas *ital aksa !ang umumn!a dicaai dalam

    ) detik# normaln!a 4 liter dan &E1 'Forced Expired Volume in one second(

    meruakan *olume udara !ang daat dihembuskan aksa ada satu detik

    ertama normaln!a )#5 liter adalah arameter dalam menentukan fungsi aru (.

    ). Test &ungsi +aru

    31

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    32/35

    asar test fungsi aru terdiri dari >

    +en!akit aru obstuktif

    Tidak daat menghembuskan udara 'Unable to get air out(. &E1D&2 IC03

    ,emakin arah obstruksin!a. 7alan naas !ang men!emit akan mengurangi

    *olume udara !ang daat dihembuskan ada satu detik ertama eksirasi.

    +en!akit aru restriktif

    Tidak daat menarik naas 'unable to get air in(

    % &2 rendahJ &E1D&2 normal atau meningkat

    % TL2 berkurang P sebagai Gold Standart

    4. 8i@ed

    eksirasi dierlama dengan eningkatan kur*a erlahan mencaai lateau.

    Kaasitas *ital berkurang signifikan dibandingkan gangguan obstruktif. +ola

    camuran ini# jika tidak

    BAB III

    PENUTUP

    ).1. KE,;8+6LAN

    a. +engertian resirasi adalah eristi"a ertukaran gas $5 dengan 2$5

    dial*eoli.

    b. +ernaasan terdaat 5 bagian >

    ;nsirasi > masukn!a $5 dalam aru%aru.

    Eksirasi > keluarn!a $5 dalam aru%aru.

    c. Toksisitas resirasi adalahroses keracunan !ang terjadi ada saluran

    resirasi. +en!ebab en!akit ernaasan >

    8ikroorganisme athogen

    +artikel mineral dan organic

    Kelebihan beban s!stem

    Lama "aktu teraarn!a toksikan.

    32

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    33/35

    d. Bahan%bahan toksin >

    Kabut asa

    ebu

    ,ulfur dioksida

    9!drogen sulfide

    Nitrogen oksida

    Amoniak

    2arbon dioksida

    2arbon monoksida

    ,ilico oksida

    Berilium

    e. Tanda gangguan ernaasan >

    Batuk

    ,esak

    ahak

    N!eri dadaf. +engukuran toksikan >

    ,irometri

    Kaasitas dan *olume dan stabilitas aru%aru.

    Tes fungsi aru%aru

    mi@ed

    ).5. ,ARAN

    6ntuk menghindari agar tidak keracunan adalah dengan tidak

    menggunakan bahan beracun atau tidak kontak dengan bahan beracun.

    Namun dalam dunia industri tentu saja hal itu sulit dilakukan# karena kita

    memerlukan bahan%bahan kimia didalam roses roduksi sehari%hari# artin!a

    hamir setia hari kita bergelut dengan bahan kimia !ang sebagian besar

    beracun. 8engenal bahan kimia !ang kita gunakan dengan baik# Gunakan

    33

    http://healthsafetyprotection.com/fundamental-process-safety-management-psm-11-12-desember-2012/http://healthsafetyprotection.com/fundamental-process-safety-management-psm-11-12-desember-2012/
  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    34/35

    alat elindung diri 'A+(!ang teat dalam menangani bahan kimia beracun#

    6sahakan seminimal mungkin untuk kontak atau teraar terhada bahan

    kimia beracun tersebut

    A&TAR +6,TAKA

    Bahan kimia beracun dan gangguann!a terhada kesehatan daat dilihat ada

    tabel 1.bid.# hal. 10 101.

    ! ;ra"an #,.# 5# PE"G#$U% &E'#S##" (E$)&)& *E$%#+#P

    +#,# *#%#" #"*U"G P#$U !6ni*ersitas 8uhammadi!ah ,urakarta.

    ;mam ,jahutra# Amin Qidjaja# Peraturan Perundang-undangan

    &etenagaker.aan 'aru +i ndonesia'7akarta# 54( hal. 15 1).

    Rid"an#+iktat &eselamatan &er.a +an Pencega/an &ecelakaan'7akarta# 1

  • 7/21/2019 makalah toksiko respirasi2.

    35/35

    8ilos Ned*ed# ,oemanto ;mamkhasani# Fundamentals C/emical Safety #nd

    (a.or %a0ard Control'7akarta# 1