Pertemuan 6 - 7 Toksiko Kerja Dan Efek Toksik

8/19/2019 Pertemuan 6 - 7 Toksiko Kerja Dan Efek Toksik

1/57

Oleh :Annisa Amriani. S,

M. Farm, Apt

Kerja & Efek

Toksik


2/57

M. Farm, Apt

• Suatu kerja toksik padaumumnya merupakan hasil darisederetan proses sika, !iokimia,

dan !iolo"ik yan" san"at rumitdan komplek.

• #roses ini umumnyadikelompokkan ke dalam ti"afase yaitu:fase eksposisi


3/57

Kontak /Penggunaan

Absorpsi

Bentuk farmaseutik hancur

Zat aktif melarut

Biotransformasi

DeposisiDistribu

siEskresi

Efek Farmakologis

Efek

Toksik

Efek

Klinis

zat aktif tersedia untuk diabsorpsi

ketersidaan farmeseutika!

zat aktif tersedia untuk

memberikan efek ketersidaan biologik

Fase eksposisi

Fasetoksokinetik

Fasetoksodinamik ter"adi interaksi

tokson - reseptordalam organ efektor


4/57

FASE EKSPOSISI

• Kontak $eno!iotika den"anor"anisme, %keuali radioaktif', untukmenim!ulkan efek toksik (

farmakolo"i• Fase farmaseutika:

a. hanurnya !entuk sediaan o!at!. )at aktif melarut. terdispersi molekular di tempat

kontaknya• *at aktif siap tera!sorpsi menuju

sistem sistemik


5/57

• Terjadi kontak %pejanan(paparan'or"anisme oleh toksikan, dapatmelalui : Kulit Saluran pernafasan %inhalasi' Saluran erna %oral'

njeksi %penyampaian $eno!iotikalan"sun" ke dalam tu!uh or"anisme'


6/57

Toksikan siap diabsorpsi menuju

sistem peredaran darah

(ketersediaan farmaseutika).

Kemampuan terabsorpsi ditentukan oleh:

a) sifat fisikokima toksikan

b) bentuk fisik sediaan farmaseutik dan formulasi (padatan semi

solid larutan !as)

") tempat pejanan (sifat membran dan aliran darah)

d) sifat dindin! # barier absorpsi

$apisan barier absorbsi

% sel kulit

%sel didin! sal& pen"ernaan

% sel epitel al'eoli paru%paru

Fase kerja

eksposisi: TOKSK

A-


7/57

Fase kerja eksposisi :fase farmaseutika

• Formulasi!entuk sediaan!ahan tam!ahan formulasiparameter formulasi

• Sifat sikokimia )at aktif !entuk kristalkelarutankonstanta disosiasi


8/57

Fase kerja eksposisi : ia"ram sistematis mem!ran

!iolo"i

/ulatan men""am!arkan kelompok kepala lipid%fosfatidilkolin', dan !aris )i"+)a" menunjukkan !a"ianekornya./ulatan hitam, putih, dan !er!intil menunjukkan jenis lipidyan" !er!eda. /enda+!enda !esar men""a!arkan protein,yan" se!a"ian terletak di permukaan, dan se!a"ian lain didalam mem!ran


9/57

Eksposisi melalui kulit

• Eksposisi %pemajanan'yan" palin" mudah danpalin" la)im terhadapmanusia atau he0an

den"an se"ala$eno!iotika, sepertimisalnya kosmetik, produkrumah tan""a, o!attopikal, emaranlin"kun"an, atau emaranindustri di tempat kerja,ialah pemejanan sen"ajaatau tidak sen"aja padakulit


10/57

Kulit terdiri atas epidermis %!a"ian palin" luar' dan dermis, yan"terletak di atas jarin"an su!kutan. Te!al lapisan epidermis rata+ratasekitar 1,2+1,3 mm, dan dermis sekitar 3 mm. ua lapisan ini

dipisahkan oleh suatu mem!ran !asal.4apisan epidermis terdiri atas lapisan sel !asal stratumgerminativum), yang memberikan sel !aru !a"i lapisan yan" le!ihluar. Sel !aru ini menjadi sel duri %stratum spinosum) dan, nantinyamenjadi sel "ranuler %stratum granulosum). Selain itu sel ini ju"amen"hasilkan keratohidrin yan" antinya menjadi keratin dalamstratum corneum t erluar, yakni lapisan tanduk. Epidermis ju"amen"andun" melanosit yan" men"asilkan pi"men dan ju"a sellan"erhans yan" !ertindak se!a"ai makrofa" dan limfosit. ua selini !elakan"an diketahui yan" terli!at dalam !er!a"ai respon imun.ermis terutama terdiri atas kola"en dan elastin yan" merupakanstruktur pentin" untuk men"okon" kulit. alam lapisan ini ada!e!erapa jenis sel, yan" palin" !anyak adalah !ro!last, yan"terli!at dalam !iosintesis protein !erserat, dan )at+)at dasar,misalnya asam hialuronat, kondroitin sulfat, dan mukopolisakarida.isampin" sel+sel terse!ut, terdapat ju"a sel lainnya antara lain sellemak, makrofa", histosit, dan mastosit. i !a0ah dermis terdapat jarin"an su!kutan. Selain itu, ada !e!erapa struktur lain misalnyafolikel ram!ut, kelenjar kerin"an, kelenjar se!asea, kapiler pem!uluh


11/57

Eksposisi melalui jalurinhalasi

• #emejanan $eno!iotika yan"!erada di udara dapat terjadimelalui pen"hirupan $eno!iotikaterse!ut. Tokson yan" terdapat diudara !erada dalam !entuk "as,uap, !utiran air, dan partikel padatden"an ukuran yan" !er!eda+!eda.

• isampin" itu perlu diin"at, !ah0asaluran pernafasan merupakansistem yan" komplek, yan" searaalami dapat menseleksi partikel!erdasarkan ukurannya. Oleh

se!a! itu am!ilan dan efek toksikdari tokson yan" dihirup tidak sajater"antun" pada sifat toksisitasnyatetapi ju"a pada sifat siknya

Skema saluran pernafasanmanusia. Terdiri atas nasofarin",saluran trakea dan !ronkus,serta aini paru+paru, yan"terdiri atas !ronkiol pernafasan,saluran al5eolar, dan al5eoli


12/57

-asofarin" !erfun"si mem!uan" partikel !esar dari udara yan"dihirup, menam!ahkan uap air, dan men"atur suhu. 6mumnyapartikel !esar % 7 21 8m' tidak memasuki saluran napas, kalau

masuk akan diendapkan di hidun" dan dienyahkan den"an diusap,dihem!uskan dan !er!an"kis. Saluran trakea dan !ronkus!erfun"si se!a"ai saluran udara yan" menuju al5eoli. Trakea dan !ronki di!atasi oleh epiel !ersilia dan dilapisi olehlapisan tipis lendir yan" disekresi dari sel tertentu dalam lapisanepitel. en"an silia dan lendirnya, lapisan ini dapat mendoron"naik partikel yan" men"endap pada permukaan menuju mulut.#artikel yan" men"andun" lendir terse!ut kemudian di!uan" darisaluran pernafasan den"an diludahkan atau ditelan. -amun,!utiran airan dan partikel padat yan" keil ju"a dapat diseraple0at difusi dan fa"ositosis. Fa"osit yan" !erisi partikel+partikel

akan diserap ke dalam sistem limfatik. /e!erapa partikel !e!asdapat ju"a masuk ke saluran limfatik. #artikel+partikel yan" dapatterlarut mun"kin diserap le0at epitel ke dalam darah.Al5eoli merupakan tempat utama terjadinya a!sorpsi $eno!iotikayan" !er!entuk "as, seperti 9O, -O, !eleran" dioksida atau uapairan, seperti !ensen dan 99l. Kemudahan a!sorpsi ini !erkaitan

den"an luasnya permukaan al5eoli, epatnya aliran darah, dandekatnya darah den"an udara al5eoli. 4aju a!sorpsi !er"antun"


13/57

Eksposisi melalui jalur sal cerna

• #emejanan tokson melalui saluranerna dapat terjadi !ersamamakanan, minuman, atau searasendiri !aik se!a"ai o!at maupun)at kimia murni.

•

#ada jalur ini mun"kin toksonterserap dari ron""a mulut %su!lin"ual', dari lam!un" sampai usushalus, atau eksposisi toksonden"an sen"aja melalui jalurrektal. Keuali )at yan" !ersifat

!asa atau asam kuat , atau )atyan" dapat meran"san" mukosa,pada umumnya tidak akanmem!erikan efek toksik kalau tidakdiserap


14/57

FASE TOKSOKIETIK

#roses pada fase ini di!a"i: invasi (absorpsi,transpor, dan distri!usi' dan evesi (eleminasi)

; A!sorpsi:

pen"am!ilan $eno!iotika dari permukaantu!uh %disini termasuk ju"a mukosa saluranerna' atau dari tempat tempat tertentu dalamor"an dalam dan ke aliran darah atau sistem

pem!uluh limfe; Transpor dan distri!usi konveksi (transpor xenobiotika bersama peredaran darah),

difusi (difusi xenobiotika di dalam sel atau jaringan).

; Eliminasisemua proses yan" dapat menye!a!kan

penurunan kadar $eno!iotika dalam sistem


15/57

Seara umum toksokinetik menelaah :a' laju a!sorpsi $eno!iotika dari tempat

paparan ke sistem peredaran darah,

!' distri!usi di dalam tu!uh,' !a"aimana en)im tu!uh

memeta!olismenya,

d' dari mana dan !a"aimana toksonatau meta!olitnya dieliminasi daridalam tu!uh


16/57

FASE TOKSOK-ETK : A/SO


17/57

Transpor xenobiotika lewatmembran sel #enetrasi $eno!iotika :

•difusi pasif,•ltrasi le0at pori+porimem!ran > poren,•transpor den"an

perantara molekulpen"em!an >carrier,•penaplokan oleh sel> pinositosis


18/57

• Difusi pasif •

proses transpor transmem!ran ? perbedaan konsentrasi xenobiotika antar sisi membran dan daya larutnya dalamlipid sebagai daya dorongnya

• !aju difusi " hukum difusi #ick

• Molekul $eno!iotika !erdifusi dari daerah den"an

konsentrasi tin""i ke daerah konsentrasi yan" le!ihrendah $% & perbedaan

konsentrasi ' & luas permukaan

membran & koesien distribusi(partisi) xenobiotika* & koesien difusinyah & tebal membran+ & koesien +artisi


19/57

• Filtrasi lewat pori-pori membran”poren”.

• Mem!ran sel umumnya memilika lu!an"

den"an ukuran yan" !er5ariasi ter"antun"pada sifat dari mem!ran selnya – umumnya @ dile0ati oleh tokson yan" relatif

larut air den"an /M 311 a –

#ori mem!an kapiler dan "lomerulus "injalsekitar B1 @ dile0ati oleh molekul+molekulden"an ukuran le!ih keil dari al!umin % sekitarC1.111 a'


20/57

ranspor dengan perantara molekul pengemban carrier

• ikenal den"an transpor aktif, yaitu proses melinatasimem!ran sel diperantarai oleh pem!a0a >carrier.

• ranspor aktif merupakan proses khusus yan"memerlukan pem!a0a untuk men"ikat toksonmem!entuk komplek toksonpem!a0a yan" mem!a0atokson le0at mem!ran dan kemudian melepas tokson disisi lain dari mem!ran.

• 6mumnya tokson dipindahkan mela0an per!edaankonsentrasi, misal dari dari daerah konsentrasi toksonrendah ke daerah konsentrasi tin""i.

• Oleh se!a! itu pada sistem transpor ini umumnyamemerlukan masukan ener"i untuk dapat terjadi transpor


21/57

+encaplokan oleh sel pinositosis

• +inositas merupakan proses fagositosis%>penaplokan>' terhadap makromolekul !esar,dimana mem!ran sel menyelu!un"i sekelilin"!ahan makromolekular dan kemudianmenaplok !ahan terse!ut ke dalam sel.

• Makromolekul tetap tin""al dalam sel se!a"aisuatu "elem!un" atau 5akuola. #inositasmerupakan proses yan" diusulkan untuka!sorpsi dari 5aksin sa!in polio yan" di!erikanseara oral dan !er!a"ai molekul protein !esarlainnya


22/57

Absorpsi tokson melalui saluran pencernaan

6mumnya a!sorpsi ditentukan olehpD airan lumen serta pKa dan lajupelarutan dari suatu $eno!iotika

#aria!el !iolo"i lainnya :Ada tidaknya makananaktu pen"oson"an lam!un"

aktu transit di saluran ernaMikro+ora usus


23/57

Gumlah $eno!iotika yan" mampu menapai sistemsirkulasi sistemik dalam !entuk !e!as setelahpem!erian oral %ketersediaan hayati) dipengaruhioleh -

• pD yan" e$trim• En)im+en)im hidrolisis, saluran erna kaya terhadap

!er!a"ai en)im hidrolisis non spesik, seperti: en)im lipase,

protease, amilase. En)im+en)im ini mun"kin ju"a dapatmen"uraikan $eno!iotika selama !erada di saluran erna• Mikroora usus• Meta!olisme di dindin" usus? reaksi !iokimia oleh en)im

katalisis se!elum menapai 5enahepatika• Meta!olisme di hati : rst pass eHet• Makanan yan" terdapat di lumen saluran erna• #+Ilykoprotein? protein pompa pendoron" !a"i !e!erapa

$eno!iotika untuk memasuki sistem sistemik


24/57

Absorpsi tokson melalui inhalasi

• Tempat utama !a"i a!sorpsi: al5eoli paru+paru!a"i: "as %spt: 9O, oksida nitro"en, dan !eleran"

oksida', danuap airan %seperti !en)en dan kar!on

tetraklorida'.

• Kapasitas a!sorpsi yan" tin""i %berkaitandengan luasnya permukaan alveoli, laju alirandarah yang cepat, dan dekatnya darahdengan udara alveoli)

• Tidak terdapat reaksi rst pass eect


25/57

Absorpsi tokson melalui perkutan

• A!sorpsi terjadi !ila $eno!iotikadapat melintasi mem!ranepidermis dan dermis diserapmelalui

folikel, sel+sel kerin"an, atau kelenjar se!asea

• Tahap a!sorpsi Fase : difusi tokson le0at

epidermis melalui sa0ar %barier)lapisan tanduk %stratum corneum)

Fase : difusi tokson le0at dermisyan" men"andun" medium difusiyan" !erpori, nonselektif, dan air


26/57

FASE TOKSOK-ETK : ST


27/57

#aktor/faktor yang berpengaruh pada proses

distribusi suatu xenobiotika• faktor !iolo"is: – laju aliran darah di or"an dan jarin"an – sifat mem!ran !iolo"is –

per!edaan pD antara plasma dan jarin"an• faktor sifat molekul $eno!iotika

– ukuran molekul – ikatan antara protein plasma dan

protein jarin"an – Kelarutan – sifat kimia


28/57

Ta!el 4aju aliran darah pada !er!a"aior"an pada oran" de0asa

#rgan Prosen $! dari

berat badan

Prosen $! dari

%olum "antung per

menit

&a"u aliran darah

ml/min/'(( gorgan!

Aliran darahnya !a"us :

Iinjal 1.C 31 11

Dati 3.J 3J JC

Otak 3.1 23 C

#aru+paru 2.C 211 11

Gantun" 1.C J

4am!un" dan usussal. erna

3.J 3 B1

Aliran darahnya kuran" !a"us :

Kulit 21 C

Otot 1 3L C

Aliran darahnya jelek :

Gar. 4emak 2J C 3.2


29/57

Sifat mem!ran !iolo"is

• Struktur mem!ran !asal dapatdi!edakan menjadi:kapiler yan" san"at tertutup

%ontoh: !arier sa0ar darah otak'kapiler yan" !erjendela, pada jendela ini terjadi pertukaran airan

yan" san"at intensi5, jarak jendeladalam kapiler ini adalah tidak!eraturan %ontoh:tu!ulus "injal'

kapiler yan" ter!uka, tidak terdapat


30/57

Ta!el #ermea!ilitas !e!erapamem!ran !iolo"is

)embran lipid

+ !arier sa0ar darah otakdarah ? liuordarah ? otak

hanya $eno!iotika lipol, tidakterionisasiN $eno!itika polar akanterperfusi san"at lam!at atau samasekali tidak+ lapisan lendir penanjan" saluran

penernaan+ lapisan lendir di mulut+ tu!ulus "injal+ kulit

)embran lipid dengan *Poren*

+ darah? hati+ hati ? empedu+ paru+paru+ plasenta+ darah ? kelenjar mamai+ kapilar+kapiler di kulit dan otot+ lapisan lendir %mata, hidun",

kantun" kemih'+ "lomerulus "injal %ltrasi'

eno!iotika lipol dan hidrol dapatle0at


31/57

#ermea!ilitas!e!erapa mem!ran

!iolo"is

• 4aju penetrasi $eno!iotikamele0ati mem!ran !iolo"isakan ditentukan oleh strukturmem!ran !asal dan ju"a sifatlipolitasnya

•

Senya0asenya0a lipol akandapat menem!us mem!ran!iolo"is den"an !aik, sedan"kansenya0a yan" polar %larut air'haruslah mele0ati lu!an"+lu!an" di mem!ran !iolo"is,

yan" dikenal den"an > poren“• Gumlah poren dalam mem!ran

!iolo"is san"at sehin""asenya0a lipol akan terdistri!usile!ih epat di!andin"kansenya0a hidrol


32/57

0katan protein

• katan $eno!iotika pada protein !ersifatrelatif tidak khas dan merupakan ikatan!olak+!alik =re5ersi!el=.

• Al!umin : protein plasma yan" palin" !anyakterli!at pada pem!entukan ikatan padaprotein plasma

• katan protein mem!antu distri!usi suatu$eno!iotika

• katan protein !erpen"aruh ju"a padaintensitas kerja, lama kerja toksik daneliminasi $eno!iotika dari dalam tu!uh


33/57

FASE TOKSOK-ETK : E4M-AS

• #roses eliminasi adalah proseshilan"nya $eno!iotika dari dalamtu!uh or"anismea' !iotransformasi %meta!olisme'!' eksresi melalui:"injal !ersama urin

saluran penernaan !ersama fesesparu+paru kelenjar kerin"at kelenjar mamai


34/57

a) 1iotransformasi


35/57

Ekskresi melalui empedu• terutama polaritas yan"

tin""i %anion dan kation',• koju"at terikat pada

protein plasma, dan• senya0a den"an /M 7

L11Ekskresi senya0aterse!ut melalui empedudikeluarkan le0at feses

Ekskresi le0at paru+paru• *at yan" pada suhu

!adan !er!entuk "asterutama diekskresikanle0at paru+paru.

•

9airan yan" mudahmen"uap ju"a mudahkeluar le0at udaraekspirasi


36/57

FASE TOKSOIA*IK # FA+*AKOIA*IK

• nteraksi tokson+reseptor pada or"an efektor %tempatkerja spesik' dan ju"a proses+proses yan" terkaitdimana pada akhirnya tim!ul efek toksik atau

terapeutik• 6mumnya nteraksi re5ersi!el ? men"aki!atkan

peru!ahan fun"sional, efek akan hilan" apa!ila toksontereliminasi dari tempat kerjanya

•

nteraksi ire5ersi!el ? ontoh luka kimia• Konsentrasi suatu tokson(o!at pada tempat kerja

>tempat sasaran> umumnya menentukan kekuatan efek!iolo"i %respon' yan" dihasilkan


37/57

+ESEPTO+

• Sejak lama telah diamati !ah0a sejumlah raunmenim!ulkan efek !iolo"ik yan" khas. 6ntukmeneran"kan kekhasan ini +aul Ehrlich ( 2JPB'mendu"a !ah0a netralisasi toksin !akteri oleh

anti!odi dise!a!kan oleh adanya >rantaisampin"> pada anti!odi itu.

•


38/57

Gohn -. 4an"ley %2P1C' pertama kalimen"emukakan konsep reseptor.

• Men"amati : efek nikotin dan kurare pada ototran"ka tidak !eru!ah setelah saraf yan"

mensara otot terse!ut men"alami de"enerasi• Kurare tidak mene"ah kontraksi otot aki!at

ran"san"an listrik, tetapi !enar+!enar mem!lokkontraksi yan" dise!a!kan oleh nikotin.

•

Melalui penelitian ini disimpulkan !ah0a >raun>tidak !erpen"aruh pada protein kontraktil dalamotot, melainkan pada )at+)at lain di otot yan"dapat dise!ut >)at+reseptor>.


39/57

Setelah tahun B1+an• pen"ertian !ah0a interaksi !iokimia0i antara )at+)at endo"en

dan sel+sel tu!uh hampir selalu !erlan"sun" di tempat spesik,

yaitu reseptor atau en2im• )at+)at pen"atur kimia0i >regulator endogen (norardrenalin,

serotonin, dopamin, dan lain+lain', masin"+masin" mempunyai

titik kerja spesik di satu atau le!ih or"an. % kunci/anak kunci)•


40/57

Setelah tahun B1+an• dimurnikan dan dikaraktersasikan seara !iokimia, sehin""a

dikenal se!a"ai – protein regulator

– En2im

–

protein pemba3a4, dan – protein struktural

• #erluasan konsep reseptor pada endokrinolo"i, imunolo"i, dan

!iolo"i molekuler, ter!ukti pentin" untuk meneran"kan !anyak

aspek pen"aturan !iolo"is

onsep ini membantu sekali perkembangan farmakologi,

terutama membentuk dasar dalam pemahaman kerja dan

penggunaan obat di klinik


41/57

Ke"unaan dan konsekuensi praktis darikonsep reseptor pada perkem!an"an o!atdan pen"am!ilan keputusan terapeutikdalam praktek klinik:

• #ada dasarnya reseptor menentukanhu!un"an kuantitatif antara dosis ataukonsentrasi o!at dan efek farmakolo"is

•


42/57

Ti"a aspek fun"si reseptor o!at:• se!a"ai determinan hu!un"an kuantitatif

antara konsentrasi o!at dan respons +reseptor dipandang sebagai suatu unitsederhana yan" ditandai oleh anitasnyamen"ikat li"an+li"an o!at den"an jumlah!erlimpah dalam sel atau jarin"antar"et(sasaran.

• se!a"ai protein re"ulator dan komponenpenerus sinyal kimia0i yan" melen"kapi tar"et+tar"et o!at pentin" + reseptor dianggapse!a"ai molekul kompleks yan" struktur danfun"si !iokimia0inya mem!antu menjelaskaniri utama hu!un"an efek+konsentrasi dan ju"aselekti5itas farmakolo"ik


43/57

Interaksi obat-reseptor

#rinsip “kunci anak kunci“• emampuan ikatan ditentukan oleh

anitas obat terhadap reseptor

“anitas instrinsik“

•

6mumnya semua jenis ikatan,%seperti ikatan ion, ikatan jem!atanhidro"en, ikatan hidrofo! melalui"aya 5an der aals', terli!at dalamikatan reseptor den"an o!at. #ada

ikatan kompleks o!at+reseptorhampir selalu terjadi jenis ikatanyan" !er!eda+!eda seara!ersamaan.


44/57

• Dasil interaksi o!at+reseptor iniumumnya merupakan efek yan"dapat diamati atau dirasakan

• nteraksi ini menim!ulkan sinyalyan" menjadi pesan interselulardalam men"ontrol fun"si sel


45/57

/erdasarkan mekanismemunulnya efek

aki!at interaksi o!at+reseptor• interaksi antagonis (menimbulkan

efek yang !erla0anan +

menun"ukkan kombinasi efekle!ih keil daripada jumlah efek )atmasin"+masin"

• interaksi agonis (menimbul efek yangsearah)


46/57

*apat dibedakan antarasinergisme (kurve b-kepekaan terhadap ' akanditingkatkan oleh 1) danantagonisme (kurve c, d, dan

e5 kepekaan terhadap ' akanditurunkan oleh 1). 1erbagai

jenis antagonisme jugadiberikan. urve c umumnyadiberikan oleh interaksiantagonisme fungsional,

kurve d menunjukkanantagonisme kompetitif, dankurve e menggambarkanantagonisme non/kompetitif.


47/57

Efek o!at ada L :

• Efek terapeutik• Efek sampin"•

Efek toksik -


48/57

efek terapeutis : efek hasil interaksi $eno!iotikadan reseptor yan" diin"inkan untuk tujuanterapeutis %keperluan pen"o!atan',

efek o!at yan" tidak diin"inkan, yaitu semua efek (

khasiat o!at yan" tidak diin"inkan untuk tujuanterapi yan" dimaksudkan pada dosis yan"dianjurkan, dan

efek toksik, pen"ertian efek toksik san"atlah

!er5ariasi, namun pada umumnya dapatdimen"erti se!a"ai suatu efek yan"mem!ahayakan atau meru"ikan or"anisme itusendiri

M k i k j f k


49/57

Mekanisme kerja efektoksik

a. 0nteraksi dengan sistem en2im!. nhi!isi pada transpor oksi"en

karena "an""uan hemo"lo!in

. nteraksi den"an fun"si sel umumd. Ian""uan pada sintesis -A dan


50/57

Kerja terato"enik

Skematik periode perkem!an"an, pada periode ini senya0a terato"en!er!ahaya pada em!rio manusia atau fetus. Kotak hitam menunjukkan periode

!er!ahaya yan" tin""i, kotak putih menunjukkan periode kepekaan yan" le!ihrendah


51/57

Kate"ori keamanan o!at

A. Studi terkontrol pada wanita gagal memperlihatkan resikoterhadap janin pada trimester ke-1 (dan tidak ada bukti

mengenai adanya resiko pada trimester berikutnya), dan

kemungkinan bahaya terhadap janin sangat kecil

B. Studi terhadap reproduksi binatang percobaan tidak

memperlihatkan adanya resiko terhadap janin. etapi tidak ada

studi terkontrol wanita hamil atau studi terhadapreproduksi

hewan percobaan yang memperlihatkan adanya e!ek samping

(selain dari penurunan tingkat kesuburan) yang tidak

dipastikan dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester

pertama (dan tidak ada bukti mengenai adanya resiko trimester

berikutnya)

". Studi ada hewan ercobaan mem erlihatkan adan a e!ek


52/57

$. Ada bukti positi! mengenai resiko terhadap janin manusia, tetapi

man!aat yang diperoleh dari penggunaan obat pada wanita hamil lebih

besar dari resikonya (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi

kondisi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat

yang lebih aman tidak e!ekti! atau tidak dapat diberikan)

%. Studi pada hewan percobaan atau manusia memperlihatkan adanya

abnormalitas pada janin dan atau terdapat bukti mengenai resiko

terhadap janin berdasarkan pengalaman pada manusia. $an resiko

penggunaan obat pada wanita hamil benar-benar melebihi man!aatnya.#bat ini dikontra indikasikan pada wanita yang sedan atau memiliki

kemungkinan untuk hamil


53/57

.angguan sistem imun

• Fun"si dari sistem imun adalah melindun"itu!uh dari or"anisme asin" %5irus, !akteri,

jamur', sel asin"%neoplasma', dan )at asin"lain

• Suatu )at (senya0a toksik yan" men""an""usistem imum adalah munotoksikan

• 'da 6 macam 0munotoksikan

7. 0munostimulan8. 0munosupresan

6. 'utoimun


54/57

0munostimulan•

muno stimulan %penin"katan sistem imun' dapatmenye!a!kan reaksi hipersensiti5itas atau aler"i.•


55/57

0munosupresan

• munosupresan adalah penekanan pada sistemimun.

• *at yan" termasuk dalam imunosupresan dapatdi"olon"kan menjadi C%lima' kate"ori:

a. Antineoplastik, seperti: metotreksat!. 4o"am !erat, seperti : tim!al, merkuri, kromium, arsenat. #estisida. seperti: T, heksakloro!en)en %D9/',

dieldrin, kar!anild. Didrokar!on !erhalo"en, seperti : kloroform,

trikloroetilen, pentaklorofenole. Maam+maam senya0a seperti: !en)o%a'piren, !en)en,

"lukortikoid, dietilstil!enstrol, T9


56/57

'uto 0mun

• Sistem imune men"hasilkan auto anti!oditehadap anti"en endo"en, yan" merusak

jarin"an normal. Seperti anemia

hemolitik.• #ada penyakit ini terjadi fa"ositosis

terhadap eritrosit sehin""a terjadihemolisis dan anemia.

• Senya0a yan" dapat men"aki!atkananemia hemolitik adalah pestisida dieldrin


57/57

e0t

1T

2Kapan

Documents

Pertemuan 6 - 7 Toksiko Kerja Dan Efek Toksik