115
KONVENSI ILO No. KONVENSI ILO No. KONVENSI ILO No. KONVENSI ILO No. KONVENSI ILO No. 169 169 169 169 169 Tahun 1989 ahun 1989 ahun 1989 ahun 1989 ahun 1989 MENGENAI MENGENAI MENGENAI MENGENAI MENGENAI MASY MASY MASY MASY MASYARAKA ARAKA ARAKA ARAKA ARAKAT HUKUM T HUKUM T HUKUM T HUKUM T HUKUM ADA ADA ADA ADA ADAT SEBUAH P SEBUAH P SEBUAH P SEBUAH P SEBUAH PANDUAN ANDUAN ANDUAN ANDUAN ANDUAN PROYEK UNTUK MENDORONG KEBIJAKAN ILO MENGENAI MASYARAKAT HUKUM ADAT

Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

  • Upload
    lehanh

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

KONVENSI ILO No.KONVENSI ILO No.KONVENSI ILO No.KONVENSI ILO No.KONVENSI ILO No. 169 169 169 169 169 TTTTTahun 1989ahun 1989ahun 1989ahun 1989ahun 1989MENGENAIMENGENAIMENGENAIMENGENAIMENGENAI

MASYMASYMASYMASYMASYARAKAARAKAARAKAARAKAARAKAT HUKUM T HUKUM T HUKUM T HUKUM T HUKUM ADAADAADAADAADATTTTT

SEBUAH PSEBUAH PSEBUAH PSEBUAH PSEBUAH PANDUANANDUANANDUANANDUANANDUAN

PROYEK UNTUK MENDORONG KEBIJAKAN ILO MENGENAI MASYARAKAT HUKUM ADAT

Page 2: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

Hak Cipta © Organisasi Perburuhan Internasional 2003 Edisi Revisi

Publikasi-publikasi International Labour Office (Kantor Perburuhan Internasional) memperoleh hak cipta yang dilindungioleh Protokol 2 dalam Konvensi Hak Cipta Universal. Meskipun demikian, bagian-bagian dari publikasi-publikasi tersebutdapat diproduksi ulang tanpa izin, dengan tetap mencantumkan keterangan mengenai sumbernya. Permohonan mengenaihak reproduksi atau penerjemahan dapat diajukan ke Publications Bureau (Rights and Permissions), International LabourOffice, CH-1211 Geneva 22, Switzerland. Kantor Perburuhan Internasional akan menyambut baik permohonan-permohonan seperti itu.

Perpustakaan, institusi-institusi dan para pengguna lain yang terdaftar di Inggris dengan Copyright Licensing Agency,90 Tottenham Court Road, London W1T 4LP (Fax: +44 (0)20 7631 5500, email: [email protected]), di Amerika denganCopyright Clearance Center, 222 Rosewood Drive, Danvers, MA 01923 (Fax: +1 978 750 4470, email:[email protected]) atau di negara-negara lain dengan organisasi-organisasi hak reproduksi yang terkait, dapatmemfotokopi sesuai dengan izin yang dikeluarkan untuk kepentingan ini.

Penggambaran-penggambaran yang terdapat dalam publikasi ILO, sesuai dengan praktik Persatuan Bangsa-Bangsa, danpresentasi materi yang berada di dalamnya tidak mewakili pengekspresian opini apapun dari sisi Kantor PerburuhanInternasional mengenai status hukum negara apapun, wilayah atau teritori atau otoritasnya, atau mengenai delimitasibatas-batas negara tersebut.

Tanggung jawab atas opini-opini yang diekspresikan dalam artikel, studi dan kontribusi lain yang ditandatanganimerupakan tanggung jawab pengarang, dan publikasi tidak mengandung suatu dukungan dari Kantor PerburuhanInternasional atas opini-opini yang terdapat di dalamnya.

Referensi nama perusahaan dan produk-produk komersial, serta proses-prosesnya bukan merupakan dukungan dariKantor Perburuhan Internasional, dan kegagalan untuk menyebutkan suatu perusahaan, produk komersial atau prosestertentu juga bukan merupakan suatu tanda ketidaksetujuan.

Publikasi ILO dapat diperoleh melalui toko-toko buku besar atau kantor ILO lokal di berbagai negara, atau langsungdari ILO Publications, International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland. Katalog atau daftar publikasi baruakan dikirimkan secara cuma-cuma dari alamat di atas, atau melalui email: [email protected] Kunjungi situs web kami:www.ilo.org/publns.

Dicetak oleh Dumas-Titoulet Imprimeurs, Perancis

Konvensi ILO mengenai Masyarakat Hukum Adat, 1989 (No.169): Sebuah Panduan

Jenewa, Kantor Perburuhan Internasional, 2003

ISBN 978-92-2-813467-4 (print)

ISBN 978-92-2-820333-2 (web pdf)

Page 3: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

33333

Masyarakat Hukum Adat merupakan bagian dari masyarakatyang sering kali terlupakan dalam kegiatan pembangunan. Dilain pihak, untuk negara seperti Indonesia, di mana sebagianbesar masyarakatnya hidup di daerah yang sangat terpencildengan komunitas sendiri-sendiri yang secara berlanjutmendiami suatu wilayah yang sama secara turun-temurun, adalahsangat penting untuk memastikan keterlibatan MasyarakatHukum Adat dalam usaha mencegah dan menyelesaikan konflik,membangun tata pemerintahan yang lebih demokratis danmengurangi pemiskinan.

Seperti di banyak negara berkembang lainnya, Indonesiamenghadapi lebih banyak tantangan dalam mewujudkankesempatan kerja yang layak bagi Masyarakat Hukum Adat.Namun, sejauh ini, Pemerintah Indonesia telah berupayamendukung pengembangan Masyarakat Hukum Adat melaluisejumlah langkah, seperti peringatan Hari Masyarakat HukumAdat Sedunia yang jatuh pada 9 Agustus serta mengakui adanyakebutuhan untuk membuat peraturan perundangan khusus yangmengatur hak-hak Masyarakat Hukum Adat.

Salah satu bentuk dukungan ILO terhadap pemerintah Indonesiadalam pengembangan Masyarakat Hukum Adat adalahmenerbitkan terjemahan Konvensi No. 169 dan Manualmengenai Masyarakat Hukum Adat. Diharapkan kedua publikasitersebut dapat memperkaya pemahaman semua pihak terhadappermasalahan yang terkait dengan Masyarakat Hukum Adatdemi terwujudnya kesetaraan hak dan kesempatan kerja yanglayak bagi Masyarakat hukum Adat di Indonesia.

Jakarta, Oktober 2007

Alan Boulton

Direktur

Kata PengantarKata PengantarKata PengantarKata PengantarKata Pengantar

Page 4: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

55555

Tujuan dari publikasi ini adalah untuk mempermudah dalammemahami dan menggunakan Konvensi ILO No. 169.

Umumnya, masyarakat hukum adat tidak terlindungi secaraefektif oleh hukum dan kebijakan yang ada. Hukum nasionalseringkali tidak menanggapi keadaan, karakteristik dankebutuhan khusus mereka. Di samping itu mereka acapkalimenjadi bagian dari kelompok masyarakat yang palingdipinggirkan dan dirugikan di negara manapun. Situasi inilahyang mendorong perkembangan dan pengadopsian KonvensiILO No. 169, yang bertujuan untuk melindungi masyarakathukum adat serta hak-hak mereka.

Konvensi No.169 adalah instrumen hukum internasional palingterkemuka, yang khusus terkait dengan hak-hak masyarakathukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yangsudah dilakukan.

Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuanyang cukup luas mengenai standar ILO. Namun masih adakebutuhan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki latarbelakang hukum, untuk memperoleh kesempatan agar dapatmemahami prinsip-prinsip dari konvensi tersebut. Sejumlahcontoh yang menggambarkan situasi nyata yang dialamimasyarakat hukum adat telah tercakup dalam panduan ini.Diharapkan contoh-contoh ini dapat membantu para pembacamemahami pasal-pasal dalam konvensi ini, dan bagaimanamenerapkan pasal-pasal tersebut dalam konteks praktis.

Konvensi No. 169 dapat digunakan sebagai sebuah perangkatuntuk mendorong dialog antara pemerintah dan masyarakathukum adat. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan kondisimereka. Karenanya, melalui panduan ini, kami dengan tulusberharap dapat memberikan konstribusi, walaupun kecil,terhadap meningkatnya kerja sama dan keselarasan antarapemerintah, masyarakat hukum adat serta pihak terkait lainnya.

“Panduan ini sudah diperbarui oleh EGALITE dan anggota timProyek untuk Mendorong Kebijakan ILO mengenai MasyarakatHukum Adat, yang terdiri dari: Lee Swepston, Graciela Jolidon,Francesca Thornberry dan Finn Andersen.”

Marianne Jensen

Penasihat Teknis Utama

Henriette Rasmussen

Penasihat Teknis UtamaProyek untuk MendorongKebijakan ILO m e n g e n a iMasyarakat Hukum Adat

Chandra RoyAhliProyek untuk MendorongKebijakan ILO m e n g e n a iMasyarakat Hukum Adat

Page 5: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

66666

UcaUcaUcaUcaUcapan pan pan pan pan TTTTTerima Kasiherima Kasiherima Kasiherima Kasiherima Kasih

Panduan ini tidak mungkin tersusun tanpa masukan dari sejumlah ahli di

bidang hak asasi manusia dan masyarakat hukum adat. Kami mengucapkan

terima kasih kepada mereka semua karena telah membaca naskah panduan

ini secara keseluruhan. Panduan ini memang disebarluaskan guna

mendapatkan masukan-masukan. Terima kasih kepada Jorge Dandler, John

Henriksen, Huseyin Polat, Christian Ramoz Veloz dan Lejo Sibbel untuk

komentar yang amat rinci dan kritik membangunnya. Kami berhutang budi

terutama kepada Sabine Schielmann, yang menyiapkan rancangan pertama

dari panduan ini. Dan tanpa penelitian serta dedikasinya panduan ini tidak

akan terwujud. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Francesca

Thornberry untuk editorialnya dan atas bantuannya yang amat berharga

dalam menyelesaikan publikasi ini. Selain itu, kami mengucapkan terima

kasih kepada Anda semua yang mengizinkan kami menggunakan foto-foto,

karya seni, dan materi visual lainnya untuk ilustrasi panduan ini. Ucapan

terima kasih khusus, di antaranya, kepada Phillip Gain, John Osvald Grinmo,

Arnannguaq Høegh, IMPECT, Indigenous Information Network (Jejaring

Informasi Masyarakat Adat,) Lil-Photo dan Inthasone Phetsiriseng.

Page 6: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

77777

Daftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar Isi

Prakata IUcapan terima kasih IICara menggunakan panduan ini IVApa itu ILO? 1ILO dan masyarakat hukum adat 3Struktur Konvensi ILO No. 169 6Cakupan 7Pengakuan diri 8Hak untuk menentukan nasib sendiri . 9Hak untuk mengelola sendiri 10Tanggung jawab 11Hak-hak mendasar 13Tindakan-tindakan khusus 14Konsultasi 15Partisipasi 18Pembangunan 21Adat dan tradisi . 24Hukum Adat 26Konsep tanah 29Hak atas tanah 31Sumber daya alam 35Mineral atau sumber daya lainnya 39Pemindahan 42Perekonomian tradisional 48Pelatihan kejuruan 52Pekerjaan 55Kesehatan 58Jaminan sosial 61Pendidikan 62Hubungan lintas perbatasan 69Ratifikasi 70Pengawasan 74Akses ke ILO 78Kerja sama teknis 81

Referensi 89LampiranLampiran 1: Teks lengkap Konvensi ILO No. 169 93Lampiran 2: Daftar ratifikasi (Konvensi No. 107 dan169)103Lampiran 3: Konvensi lainnya yang relevan 104Lampiran 4: Alamat-alamat yang bermanfaat 105

Page 7: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

88888

Cara Menggunakan Panduan IniCara Menggunakan Panduan IniCara Menggunakan Panduan IniCara Menggunakan Panduan IniCara Menggunakan Panduan Ini

Publikasi ini adalah panduan Konvensi ILO No. 169 yangmudah digunakan. Panduan ini membantu dalammemahami konvensi tersebut, dan bagaimana konvensi inidigunakan untuk memperoleh pengakuan, promosi danperlindungan terhadap hak-hak masyarakat hukum adat.

Panduan ini tidak menjelaskan secara rinci tiap-tiap pasaldalam Konvensi No. 169. Panduan ini lebih terfokus padakonsep-konsep utama, seperti hak asasi manusia,kebudayaan, tanah, pembangunan, kependudukan dankesehatan.

Panduan ini pun tidak secara kaku mengikuti strukturkonvensi tersebut. Panduan ini dibagi menjadi lima bagianyang berbeda, di mana setiap bagian berhubungan dengansebuah konsep utama.

Agar dapat melihat referensi dengan mudah, kamimemasukkan pasal-pasal dalam konvensi yang dibahas dibagian tersebut.

Terdapat penjelasan deskriptif untuk setiap pasal. Konsep-konsep diperkenalkan dengan menggunakan contoh danpengalaman dari masyarakat hukum adat. Ini untukmemperlihatkan bagaimana penerapan pasal dalamkonvensi ini dalam praktiknya.

Kami juga memasukkan diagram dan foto yangmenggarisbawahi dan menjelaskan beberapa elemenpenting dari pasal tersebut.

Page 8: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

99999

APAPAPAPAPA ITU ILO?A ITU ILO?A ITU ILO?A ITU ILO?A ITU ILO?International Labour Organization (Organisasi PerburuhanInternasional/ILO) didirikan pada tahun 1919.

ILO adalah badan khusus yang mengembangkan danmenetapkan standar di bawah naungan sistem PerserikatanBangsa-Bangsa (PBB), yang bertujuan untuk meningkatkan kondisihidup dan kerja semua pekerja di dunia tanpa diskriminasiberdasarkan ras, jender atau asal usul sosial. ILO meyakini bahwakemiskinan di mana pun dapat membahayakan kesejahteraan.

ILO mengadopsi konvensi atau perjanjian, serta membantupemerintahan dan badan-badan lainnya dalam penerapannya.Hingga Januari 2003, ILO sudah mengadopsi 184 konvensimengenai beragam isu, seperti kondisi kerja, perlindungankehamilan, diskriminasi, kebebasan berserikat, dan jaminansosial.

Pada tahun 1969, ILO dianugerahi hadiah Nobel untukPerdamaian atas kerjanya.

ILO adalah badan yang unik di antara badan-badan PBB lainnya,karena tidak hanya terdiri dari perwakilan pemerintah. ILOmemiliki tiga mitra: pemerintah, pengusaha dan pekerja.

ILO dibangun berdasarkan dialog dan kerja sama di antaraketiga mitra ini, di mana tiap perwakilan mengambil keputusansecara bebas.

Pada tahun 1945, PBB didirikan. Pada tahun 1946, ILO menjadibadan pertama yang tergabung dalam sistem PBB.

Deklarasi Philadelphia (1944)Deklarasi Philadelphia (1944)Deklarasi Philadelphia (1944)Deklarasi Philadelphia (1944)Deklarasi Philadelphia (1944)Kedamaian universal dan abadihanya dapat dibangun biladidasarkan pada keadilan sosial.

TTTTTripartitripartitripartitripartitripartit

PengusahaPengusahaPengusahaPengusahaPengusaha PenerintahPenerintahPenerintahPenerintahPenerintah PekerjaPekerjaPekerjaPekerjaPekerja

Page 9: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

1010101010

ILO memiliki tiga organ utama. Ketiga organ tersebut adalah:

1. Konferensi Perburuhan Internasional

Konferensi ini menyediakan sebuah forum untuk berdebat danberdiskusi mengenai persoalan-persoalan sosial danketenagakerjaan yang penting. Konferensi ini mengadopsistandar, dan menjadi badan pembuat kebijakan terpentingdalam organisasi ini.

Masing-masing dari ke-178 negara anggota ILO diwakili olehempat delegasi dalam konferensi tahunan ILO tersebut. Duadelegasi dari perwakilan pemerintah, satu dari perwakilanorganisasi pekerja nasional dan satu dari perwakilan organisasipengusaha.

2. Badan Pengurus

Program dan anggaran ILO ditetapkan oleh Badan Pengurusyang kemudian disetujui oleh konferensi. Badan ini punmenetapkan agenda konferensi. Badan Pengurus memilihDirektur Jenderal ILO, dan pejabat eksekutifnya untuk periodelima tahun. Badan Pengurus juga mengawasi kegiatan danoperasional Kantor ILO sehari-harinya.

Badan Pengurus terdiri dari 56 anggota: 28 anggotapemerintah, 14 anggota pengusaha dan 14 anggota pekerja.

3. Kantor Perburuhan Internasional

Kantor ini adalah pusat pelaksanaan aktivitas organisasi.Kantor ini merupakan sebuah sekretariat permanen, sekaligussebuah pusat penelitian dan dokumentasi. Kantor Pusat ILOberada di Jenewa dan memiliki 58 kantor regional dan daerah.

Organ ILOOrgan ILOOrgan ILOOrgan ILOOrgan ILO

KONFERENSI PERBURUHANKONFERENSI PERBURUHANKONFERENSI PERBURUHANKONFERENSI PERBURUHANKONFERENSI PERBURUHANINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONAL

Rapat tahunan: JuniRapat tahunan: JuniRapat tahunan: JuniRapat tahunan: JuniRapat tahunan: JuniNegara anggota 178Negara anggota 178Negara anggota 178Negara anggota 178Negara anggota 178

BADAN PENGURUSBADAN PENGURUSBADAN PENGURUSBADAN PENGURUSBADAN PENGURUSBertemu tiga kali dalam setahunBertemu tiga kali dalam setahunBertemu tiga kali dalam setahunBertemu tiga kali dalam setahunBertemu tiga kali dalam setahun

56 anggota56 anggota56 anggota56 anggota56 anggota

KANTOR PERBURUHANKANTOR PERBURUHANKANTOR PERBURUHANKANTOR PERBURUHANKANTOR PERBURUHANINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONAL

Sekretariat permanenSekretariat permanenSekretariat permanenSekretariat permanenSekretariat permanen

Page 10: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

1111111111

ILO dan masyarakatILO dan masyarakatILO dan masyarakatILO dan masyarakatILO dan masyarakathukum adathukum adathukum adathukum adathukum adat

Awal-mula ILO bekerja dengan masyarakat hukum adat

ILO telah lama terlibat dalam upaya melindungi hak-hakmasyarakat hukum adat. Upaya ini meliputi dua pendekatanyang saling melengkapi:

1) Penetapan standar

2) Bantuan teknis

Latar belakang historis dari metode kerja ini adalah sebagaiberikut:

Isu ini pertama kali diperhatikan saat ILO menaruh perhatiankhusus pada situasi pekerja pedesaan pada tahun 1920-an.Terdapat sejumlah besar masyarakat hukum adat di antarapekerja pedesaan tersebut. Antara tahun 1936 dan 1957, ILOmengadopsi sejumlah konvensi untuk melindungi para pekerja,termasuk beberapa yang terkait dengan masyarakat hukum adat.Konvensi-konvensi ini menanggapi persoalan seperti rekrutmen,kontrak kerja dan kerja paksa.

ILO juga memberikan bantuan praktis. Antara tahun 1952 dan

1972, ILO menjalankan sebuah program yang melibatkan banyaklembaga untuk penduduk asli di Amerika Latin–Program AndeanIndian. Program ini diyakini telah membantu 250.000 pendudukasli.

1920-an

ILO memfokuskan perhatiannyapada kondisi kerja para pekerjapedesaan.

1930

Konvensi tentang Pelarangan KerjaPaksa (No. 29).

1952-1972

ILO memimpin Program AndeanIndian.

1953

ILO mempublikasikan kajian tentangPenduduk Asli: Kondisi Hidup danKerja Penduduk Asli di Negara-negaraMerdeka.

Page 11: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

1212121212

Perlahan-lahan ILO menyadari pentingnya memiliki standarhukum yang memiliki fokus khusus pada masyarakat hukumadat. Hal ini untuk merespons karakteristik mereka yangberbeda namun penting bagi masyarakat hukum adat. Padatahun 1957, ILO mengadopsi Konvensi mengenai MasyarakatHukum Adat (No. 107), yang merupakan perjanjianinternasional pertama terkait persoalan ini. Konvensi inimembahas banyak persoalan penting bagi masyarakat hukumadat seperti hak tanah, ketenagakerjaan dan pendidikan.

Ketika Konvensi No. 107 diadopsi, masyarakat hukum adatdilihat sebagai masyarakat yang “terbelakang” namun hanyasementara. Pandangan saat itu adalah agar masyarakat hukumadat dapat bertahan, mereka harus masuk ke dalam tingkatnasional dan harus dilakukan melalui integrasi dan asimilasi.

Seiring dengan berjalannya waktu, pendekatan ini kemudiandipertanyakan. Hal ini dikarenakan meningkatnya kesadaran,dan meningkatnya jumlah masyarakat hukum adat yangberpartisipasi dalam forum-forum internasional, sepertiKelompok Kerja PBB untuk Masyarakat Adat.

ILO harus menyikapi tantangan ini. Pada 1985, ILOmengadakan sebuah rapat yang dihadiri para ahli, yangkemudian memutuskan bahwa Konvensi No. 107 harus direvisi.Revisi ini dilakukan untuk memperbarui konvensi tersebut danmenjadikannya lebih relevan dengan kondisi yang ada. BadanPengurus mendukung rekomendasi ini.

Antara tahun 1987 dan 1989, ILO merevisi Konvensi No. 107.

Selama proses ini, konsultasi dilakukan dengan sejumlah besarmasyarakat hukum adat. Mereka berpartisipasi aktif dalamrapat baik melalui organisasi mereka sendiri, atau sebagaiperwakilan organisasi pengusaha dan pekerja, sertapemerintah.

Setelah dua tahun menjalani diskusi dan perancangan yangmendalam, Konvensi mengenai Masyarakat Hukum Adat (No.169) diadopsi pada Juni 1989.

19571957195719571957Konvensi ILO mengenai MasyarakatHukum Adat (No. 107) diadopsi.

Dari 27 ratifikasi, 18 masih berlaku.

1987-19891987-19891987-19891987-19891987-1989Proses revisi/adopsi

19861986198619861986Rapat para ahli ILO untuk merevisiKonvensi No. 107.

1980-an1980-an1980-an1980-an1980-anKonvensi ILO No. 107

dikritik karena mendorong asimilasi danintegrasi.

19821982198219821982Kelompok Kerja PBB untuk MasyarakatAdat.

Page 12: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

1313131313

19891989198919891989Konvensi ILO mengenai MasyarakatHukum Adat (No. 169) diadopsi.

Setidaknya 17 ratifikasi dilakukanhingga Januari 2003.

Konvensi No. 169 merevisi Konvensi No. 107, yang melahirkanperubahan dalam pendekatan ILO kepada masyarakat hukumadat. Perlindungan masih merupakan tujuan utama,Namunperlindungan tersebut didasarkan pada penghargaan ataskebudayaan masyarakat hukum adat, cara hidup mereka yangberbeda, dan tradisi serta kebiasaan mereka. Perlindunganitu juga didasarkan pada kepercayaan bahwa masyarakathukum adat memiliki hak untuk terus hidup dengan identitasmereka sendiri dan hak untuk menentukan cara dan langkahperkembangan mereka.

Sejak pengadopsiannya, Konvensi No. 169 telah memperolehpengakuan sebagai dokumen kebijakan internasional yang pal-ing utama mengenai masyarakat hukum adat. Sejak Januari 2003,konvensi ini telah diratifikasi oleh 17 negara2.

Konvensi No. 107 tidak lagi terbuka untuk diratifikasi. Namun,konvensi tersebut tetap mengikat bagi mereka yang sudahmelakukan ratifikasi, hingga mereka meratifikasi Konvensi No.169.

2 Lihat Lampiran 2

Page 13: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

1414141414

Struktur Konvensi ILOStruktur Konvensi ILOStruktur Konvensi ILOStruktur Konvensi ILOStruktur Konvensi ILONo.169No.169No.169No.169No.169Konvensi ILO No.169 dibagi menjadi tiga bagian utama.Konvensi itu memiliki 25 pasal substatif.

I. Kebijakan umum (Pasal 1 - 12)

II. Persoalan-persoalan substantif

1. Tanah (Pasal 13 - 19)2. Rekrutmen dan Kondisi Kerja (Pasal 20)3. Pelatihan kejuruan, kerajinan

tangan dan industri pedesaan (Pasal 21-23)4. Jaminan kesejahteraan sosial

dan kesehatan (Pasal 24 dan 25)5. Pendidikan dan sarana

komunikasi (Pasal 26 - 31)6. Hubungan dan kerja sama

antar perbatasan (Pasal 32)

III. Administrasi (Pasal 33)

IV. Ketentuan prosedur (Pasal 34-44)

Bagian ini membahas prosedur untuk pendaftaran, ratifikasidan adopsi konvensi.

Panduan pengantar ini memberikan sebuah ulasan mengenaiisu-isu yang terkait, dan dilengkapi penjelasan mengenaibagaimana pasal-pasal tersebut senantiasa relevan padasituasi apapun.

KEBIJAKAN UMUMKEBIJAKAN UMUMKEBIJAKAN UMUMKEBIJAKAN UMUMKEBIJAKAN UMUM(pasal 1-12)(pasal 1-12)(pasal 1-12)(pasal 1-12)(pasal 1-12)

PERSOALAN SUBSTPERSOALAN SUBSTPERSOALAN SUBSTPERSOALAN SUBSTPERSOALAN SUBSTANTIFANTIFANTIFANTIFANTIF(pasal 13-32)(pasal 13-32)(pasal 13-32)(pasal 13-32)(pasal 13-32)

ADMINISTRASIADMINISTRASIADMINISTRASIADMINISTRASIADMINISTRASI(pasal 33)(pasal 33)(pasal 33)(pasal 33)(pasal 33)

Page 14: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

1515151515

CakupanCakupanCakupanCakupanCakupan

ILO mengambil pendekatan praktis. Konvensi ILO No. 169 tidakmendefinisikan siapa masyarakat hukum adat. Konvensi itu hanyamenjelaskan orang-orang yang ingin dilindunginya.

Elemen-elemen masyarakat adat meliputi:

• Gaya hidup tradisional.• Kebudayaan dan cara hidup yang berbeda dari populasi

nasional. Misalnya dalam cara penghidupan mereka,bahasa, adat, dan sebagainya.

• Memiliki organisasi sosial dan adat, serta hukumtradisional.

Elemen-elemen penduduk asli meliputi:• Gaya hidup tradisional.• Kebudayaan dan cara hidup yang berbeda dari populasi

nasional. Misalnya dalam cara penghidupan mereka,bahasa, adat, dan sebagainya.

• Memiliki organisasi sosial dan lembaga politik.• Hidup dalam sejarah keberlanjutan di daerah tertentu,

atau sebelum orang lain “menginvasi” atau datang kedaerah tersebut.

ILO fokus pada situasi saat ini, kendati keberlangsungansejarah terbilang penting. Tantangannya adalah bagaimanameningkatkan kondisi hidup dan kerja masyarakat hukumadat sehingga mereka dapat terus hidup sebagai masyarakattersendiri, bila mereka menginginkannya.

Pasal 1.1.Pasal 1.1.Pasal 1.1.Pasal 1.1.Pasal 1.1.Konvensi ini berlaku untuk:

a) Masyarakat hukum adat yangberdiam di negara-negaramerdeka, di mana kondisi sosial,budaya dan ekonominyamembedakan mereka daribagian-bagian lain di negaratersebut dan statusnya diaturbaik seluruhnya atau sebagianoleh masyarakat adat dan tradisimasyarakat adat tersebut ataudengan hukum atau peraturantertentu.

b) Masyarakat yang berdiam dinegara merdeka, yang dianggapsebagai masyarakat hukumadat berdasarkan catatantentang garis keturunan merekadari populasi yang tinggal dinegara itu, atau suatu daerahgeografis di mana negara ituterletak, pada saat terjadipendudukan atau kolonisasi ataudidirikannya batas-batas negarasaat ini dan yang tanpatergantung pada statushukumnya, mempertahankansebagian atau keseluruhan darilembaga sosial, ekonomi,budaya dan politik merekasendiri.

Page 15: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

1616161616

Pengakuan DiriPengakuan DiriPengakuan DiriPengakuan DiriPengakuan Diri

Sangatlah penting untuk mengetahui konvensi ini berlaku,untuk siapa dan siapa penerima manfaatnya.

Konvensi ini mengadopsi sebuah pendekatan berdasarkanpada kriteria objektif dan subjektif.

Kriteria objektif

Kelompok masyarakat hukum adat tertentu memenuhipersyaratan Pasal 1.1, dan mengenali serta menerimaseseorang sebagai bagian dari kelompok atau masyarakatmereka.

Kriteria subjektif

Orang tersebut mengakui dirinya sendiri sebagai bagian darikelompok masyarakat hukum adat; atau kelompok tersebutmenganggap kelompoknya sebagai masyarakat hukum adatdi bawah konvensi ini.

Kriteria mendasar

Konvensi No. 169 adalah instrumen internasional pertamayang mengakui pengakuan diri sebagai masyarakat hukumadat sebagai sebuah kriteria mendasar.

Pasal 1.2.Pasal 1.2.Pasal 1.2.Pasal 1.2.Pasal 1.2.Pengakuan diri sebagai masyarakathukum adat akan dianggap sebagaikriteria mendasar untuk menentukankelompok di mana provisi konvensi iniberlaku.

Page 16: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

1717171717

Menentukan Nasib SendiriMenentukan Nasib SendiriMenentukan Nasib SendiriMenentukan Nasib SendiriMenentukan Nasib Sendiri

Mandat ILO adalah hak sosial dan ekonomi. Penerjemahankonsep politik dari hak untuk menentukan nasib sendiri beradadi luar kemampuan ILO.

Namun, Konvensi No. 169 tidak memberikan batasan apapunpada hak untuk menentukan nasib sendiri. Konvensi ini sesuaidengan perangkat internasional apapun yang akan dibuat dimasa mendatang, yang mungkin menentukan ataumendefinisikan hak tersebut.

Yang diberikan oleh Konvensi No. 169 adalah hak untukmengelola sendiri, dan hak masyarakat hukum adat untukmenentukan prioritas mereka sendiri.

Konvensi No. 169 menggunakan istilah “masyarakat”. Saatperundingan menuju pengadopsian Konvensi No. 169,diputuskan bahwa istilah ini merupakan satu-satunya cara yangdapat digunakan untuk menjabarkan masyarakat hukum adat.

“...sepertinya terdapat kesepakatan umum bahwa istilah “masyarakat”dapat mencerminkan identitas tersendiri secara lebih baik, yang harusnyamenjadi tujuan dari sebuah konvensi yang direvisi guna mengakuikelompok populasi tersebut..” 3

Pasal 1.3.Pasal 1.3.Pasal 1.3.Pasal 1.3.Pasal 1.3.Penggunaan istilah “masyarakat”dalam konvensi ini tidak bolehdianggap sebagai berdampakapapun sehubungan dengan hak-hakyang mungkin tercantum dalamsyarat di bawah hukuminternasional.

3 Konferensi Perburuhan Internasional, Sesi ke-75. Revisi sebagian dari Konvensimengenai Penduduk Asli dan Masyarakat Adat, 1957 (No. 107). Laporan VI(2), Jenewa1988, hal. 12-14

Page 17: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

1818181818

Mengelola SendiriMengelola SendiriMengelola SendiriMengelola SendiriMengelola SendiriSatu tujuan penting dari Konvensi No. 169 adalah untukmembangun kondisi di mana masyarakat terkait dapatmengelola sendiri. Konvensi ini menyediakan cara di manamasyarakat hukum adat dapat mengambil kendali atas hidupdan nasib mereka sendiri. Demikian juga pengakuan lebihbesar atas kebudayaan, tradisi dan adat mereka yangberbeda, serta kontrol atas pembangunan ekonomi, sosial danbudaya mereka sendiri.

Di Panama, suku bangsa Kuna sudah mencapai tingkattertentu terkait dengan hak untuk mengelola diri sendiri diComarca (sub divisi administrasi) San Blas, melalui UU No. 16tahun 1953. Namun setelah 1995 perkembangan riil daripemerintahan penduduk asli yang mandiri benar-benar barudilakukan. Hal ini difasilitasi oleh pengumuman atasserangkaian hukum untuk pembentukan comarca pendudukasli dan rancangan undang-undang yang mengakui danmenyatukan bentuk pemerintahan asli. Dan karenanyamemberikan hak untuk meggunakan kekuasaan ataspersoalan-persoalan yang sangat penting seperti yangberkaitan dengan sumber daya alam.

Salah satu dari bentuk hak untuk mengelola sendiri bagipenduduk asli yang paling maju adalah Greenland Home Rule,didirikan tahun 1979 setelah disahkannya Home Rule Act (UUAturan Rumah Tangga) pada tahun 1978. Greenlandic Inuitmenjadi bangsa Inuit pertama yang mencapai tahapanpemerintahan sendiri.

“Sementara Greenland tetap menjadi bagian dari KerajaanDenmark, pejabat Greenland Home Rule telah memilikikontrol dan tanggung jawab atas sejumlah lembaga publik,dan telah menerapkan kebijakan yang bertujuan untukmembangun negara dalam hal kondisi sosial-ekonomi dansumber daya yang tersedia.”4

Di wilayah barat Kanada, RUU C-132 disahkan pada bulanJuni 1993, dengan mendirikan sebuah wilayah yang dikenalsebagai Nunavut. Undang-undang ini diberlakukan sejak 1April 1999. Di Nunavut, mayoritas Inuit (sekitar 90%)menggunakan wewenang demokrasi. Kesepakatan mengenairancangan Pemerintahan Nunavut telah dicapai, di manasetidaknya terdapat 50% pekerja Inuit di semua level selamaperiode awal.5

4 Kelompok Hak Minoritas (Minority Rights Group): Polar Peoples: Self-determinationand Development.London. 1994, hal. 1-7.

5 Buku Tahunan IWGIA: The Indigenous World 1997-98. Copenhagen, 1998, hal.25. Lihat juga: Minority Rights Group. Polar Peoples : Self-determination anddevelopment. London, 1994, hal. 123.

PembukaanPembukaanPembukaanPembukaanPembukaanMengakui aspirasi dari masyarakatuntuk menggunakan kekuasaan ataslembaga, cara hidup dan pembangunanekonomi mereka sendiri, dan untukmemelihara dan mengembangkanidentitas, bahasa, agama mereka dalamkerangka kerjadi negara tempatmereka tinggal.

Mengelola SendiriMengelola SendiriMengelola SendiriMengelola SendiriMengelola SendiriMasyarakat hukum adat harusmemiliki kesempatan dankemungkinan yang sebesar-besarnya untuk mengelola danmengontrol kehidupan merekaserta untuk menentukan masadepan mereka sendiri.

Page 18: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

1919191919

TTTTTanganganganganggung Jagung Jagung Jagung Jagung JawawawawawabbbbbPemerintah memiliki tugas untuk melindungi dan mendoronghak-hak masyarakat hukum adat di negaranya. Pemerintah jugamemiliki tanggung jawab mendasar untuk memastikan bahwakonvensi tersebut diterapkan secara penuh.

Untuk membantu pemerintah melakukan hal ini, agensi-agensikhusus dapat dibentuk sebagai titik fokus untuk isu-isumasyarakat hukum adat. Penting juga untuk menyediakan sumberdaya yang diperlukan kepada agensi-agensi tersebut sehinggamemungkinkan mereka untuk bekerja secara efektif.

Di beberapa negara, sejumlah besar badan dan institusipemerintahan terlibat dalam kerja dengan masyarakat hukumadat. Hal ini memang dapat mengarah kepada kebingungandan duplikasi. Untuk menghindari terjadinya kebingungan,badan-badan tersebut harus berkerja sama satu sama lain secaraterkoordinasi. Sebuah kantor pemerintahan, yang memiliki garisbesar semua proyek dan program menyangkut masyarakathukum adat, seringkali menjadi cara terbaik untuk memastikanaktivitas yang terkoordinasi.

Komite Lintas Kementrian untuk Pembangunan Masyarakat diDataran Tinggi-Inter-Ministerial Committee for Highland Peoples’Development (IMC) dibentuk oleh Pemerintah Kamboja pada1994 untuk melakukan koordinasi atas aktivitas-aktivitas yangdirancang untuk pembangunan masyarakat di dataran tinggi.Mandat IMC adalah untuk menyusun panduan kebijakan,mengusulkan proyek-proyek pembangunan, untuk berkomunikasidengan Council for Development (Dewan Pembangunan) dan untukmengajukan rekomendasi ke pemerintah .6

DI Vietnam, Committee for Ethnic Minorities in Mountainous Areas(CEMMA) bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi ataskerja dari agensi yang berbeda-beda, yang terlibat dalam upayapembangunan masyarakat di dataran tinggi. Komite itu jugabertindak sebagai badan penasihat pemerintah. Tugasnyameliputi penelitian, bantuan hukum, penerapan, evaluasikebijakan dan program7. Program ILO untuk mendorongKebijakan ILO mengenai Masyarakat Hukum Adat, bekerjadengan badan-badan ini guna meningkatkan keadaanmasyarakat hukum adat.

6 Inter-Ministerial Committee for Highland Peoples’ Development di Timur Laut Kamboja.Laporan Lokakarya Regional tentang “Country Comparisons on Highland Peoples’Development Issues”, April 8-10, 1997. Ta Prohm Environment Ltd. hal.10; LembagaPenelitian Sosial Universitas Chiang Mai: Summary Report of Training Workshop for theInter-Ministerial Committee for Highland Peoples’ Development, Kamboja. 1996,hal.1.

7 Lembar negara resmi No. 29 (20-10-1998), hal.10.

Pasal 2.1.Pasal 2.1.Pasal 2.1.Pasal 2.1.Pasal 2.1.Pemerintah harus bertanggung-jawab untuk mengembangkan,dengan mengikutsertakanmasyarakat terkait, tindakanterkoordinasi dan sistematis untukmelindungi hak-hak masyarakattersebut dan untuk menjamin rasahormat terhadap integritas mereka.

Page 19: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

2020202020

Ada badan-badan yang serupa di negara-negara lain yangdiberikan tanggung jawab untuk menangani persoalanmasyarakat hukum adat. Contohnya Yayasan Indian Nasional-National Indian Foundation (FUNAI) di Brasil, Direktorat Jenderaluntuk Urusan Penduduk Asli-Directorate General for IndigenousAffairs di Kolombia, dan Lembaga Indian Nasional-National In-dian Institute di Meksiko.

Kendati demikian, pemerintah dan agensi tidak dapatmemutuskan dan mengawasi tindakan dan program sendirian.Mereka harus berkonsultasi dan dengan melibatkan partisipasimasyarakat hukum adat.

Pengalihan tanggung jawab:

Konvensi ini menjelaskan tiga hal di mana masyarakat hukumadat harus memiliki hak untuk mengelola dan mengawasisecara penuh:

• Program pelatihan kejuruan khusus (Pasal 22.3)• Layanan kesehatan berbasis komunitas (Pasal 25.1)• Program pendidikan (Pasal 27.2)

Pengalihan tanggung jawab harus dilakukan hanya apabilamasyarakat hukum adat memutuskan bahwa saat itu adalahsaat yang tepat bagi mereka untuk mengambil hak mengeloladan mengawasi persoalan-persoalan ini. Namun, ketika halini telah dilakukan, pemerintah tidak dapat semata-mata lepastangan dan menghindari tanggung jawab lebih lanjut.Pemerintah harus terus meninjau aktivitas yang dilakukan gunamemastikan bahwa aktivitas itu berjalan dengan lancar dandidanai dengan tepat.

Badan-badan pemerintah dan pegawai pemerintah sipil yangbekerja dengan masyarakat hukum adat harus mengetahuiketentuan-ketentuan Konvensi No. 169 guna memastikanpenerapan yang layak di bidang-bidang yang menjaditanggung jawab mereka. Hal ini sangat penting ketika negaraterkait telah meratifikasi konvensi.

Pasal 33.1.Pasal 33.1.Pasal 33.1.Pasal 33.1.Pasal 33.1.Otoritas pemerintahan yangbertanggung jawab atas hal-hal yangtercakup dalam konvensi ini akanmemastikan keberadaan badan-badanatau mekanisme lain yang sesuai untukmenjalankan program yangmenyangkut penduduk terkait, dan akanmemastikan bahwa mereka memilikiprasarana yang diperlukan untukpemenuhan yang tepat dari fungsi-fungsi yang ditugaskan pada mereka.

Page 20: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

2121212121

Hak-hak MendasarHak-hak MendasarHak-hak MendasarHak-hak MendasarHak-hak Mendasar

Masyarakat hukum adat menikmati semua hak asasi manusiadan kebebasan mendasar, seperti halnya orang lain. Hal inimeliputi hak-hak dasar seperti hak untuk kebebasan danpersamaan, juga hak atas kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.Hal ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan.

Pasal 3.

1. Masyarakat hukum adat berhakmenikmati semua hak-hak asasimanusia dan kebebasanmendasar tanpa halanganataupun diskriminasi.

Ketentuan konvensi ini akanditerapkan tanpa diskriminasiterhadap anggota laki-laki atauperempuan dalam kelompokpenduduk asli atau masyarakattersebut.

2. Tidak ada satupun bentukkekerasan atau paksaan yangbertentangan dengan HAM dankebebasan mendasar daripenduduk terkait, termasuk hak-hak yang terkandung dalamkonvensi ini.

Page 21: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

2222222222

TTTTTindakan-tindakan Khususindakan-tindakan Khususindakan-tindakan Khususindakan-tindakan Khususindakan-tindakan Khusus

Kebudayaan dan cara hidup masyarakat hukum adat seringkaliberbeda dari penduduk lain di negara tersebut. Dan merekamungkin mengalami diskriminasi karena memilikikebudayaan, tradisi dan nilai yang berbeda. Sebagai hasilnya,banyak masyarakat hukum adat mengalami kepunahanbudaya.

Konvensi No. 169 diadopsi guna menanggapi kondisimasyarakat hukum adat yang rentan. Konvensi ini memerlukantindakan-tindakan khusus yang diambil untuk melindungiinstitusi, properti, kebudayaan dan lingkungan masyarakathukum adat.

Tujuan dari tindakan-tindakan khusus ini adalah untukmeningkatkan kondisi hidup masyarakat hukum adat ketingkat yang sama dengan penduduk lainnya di negaratersebut, dan untuk melindungi kebudayaan dan tradisimereka. Hal ini akan dilakukan dengan menghormati identitassosial dan budaya, adat, tradisi dan institusi mereka, dan sesuaidengan keinginan mereka sendiri.

Pasal 4.1.Pasal 4.1.Pasal 4.1.Pasal 4.1.Pasal 4.1.Tindakan-tindakan khusus akan diambiluntuk menjaga keselamatan individu,institusi, properti, pekerja, budaya danlingkungan masyarakat hukum adat.

Pasal 4.2.Pasal 4.2.Pasal 4.2.Pasal 4.2.Pasal 4.2.Tindakan-tindakan khusus tersebut tidakakan bertentangan dengan keinginandari masyarakat hukum adat yangdiekspresikan secara bebas.

Page 22: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

2323232323

KonsultasiKonsultasiKonsultasiKonsultasiKonsultasi

Konsultasi adalah prinsip mendasar dari konvensi ini.

Salah satu persoalan utama dalam menghadapi masyarakathukum adat, seringkali mereka tidak terlibat atau sedikit terlibatdalam menentukan kapan atau mengapa tindakan-tindakan yangberdampak atau akan berdampak langsung pada kehidupanmereka akan diputuskan atau dijalankan.

Sementara saat meneliti penerapan Konvensi No. 169, ILO Com-mittee of Experts on the Application of Conventions and Recom-mendations (Komite Ahli dan Penerapan Konvensi sertaRekomendasi ILO) memberikan komentar terhadappembangunan proyek pembangkit listrik tenaga air Urrá

di Kolombia, yang diatur sedemikian rupa untuk membanjiriwilayah yang didiami oleh komunitas Emberá- Katío. Proyek inidiprakarsai tanpa konsultasi awal dengan penduduk aslisetempat, dan oleh karenanya bertentangan dengan Pasal 6Konvensi ILO No. 169.

Konvensi ini mengedepankan hak-hak masyarakat hukum adatKonvensi ini mengedepankan hak-hak masyarakat hukum adatKonvensi ini mengedepankan hak-hak masyarakat hukum adatKonvensi ini mengedepankan hak-hak masyarakat hukum adatKonvensi ini mengedepankan hak-hak masyarakat hukum adatuntuk dimintai pendapatnya.untuk dimintai pendapatnya.untuk dimintai pendapatnya.untuk dimintai pendapatnya.untuk dimintai pendapatnya.

Hak masyarakat hukum adat ini harus diperhatikan di saattindakan-tindakan apapun yang akan berdampak langsung padamasyarakat hukum adat sedang dalam penelitian, perencanaanatau penerapan.

Tindakan-tindakan tersebut meliputi:

• Perubahan undang-undang nasional.• Hukum agraria baru.• Peraturan hukum mengenai hak atas tanah atau prosedur

untuk memperoleh hak atas tanah.• Program dan layanan pendidikan nasional atau kesehatan.• Kebijakan publik apapun yang memengaruhi masyarakat

hukum adat.

Oleh karenanya, sebelum mengadopsi hukum atau ketentuanadministrasi apapun yang dapat memengaruhi mereka secaralangsung, pemerintah harus berdiskusi secara terbuka, jujur danbermakna dengan masyarakat yang terlibat.

Pasal 6.1.Pasal 6.1.Pasal 6.1.Pasal 6.1.Pasal 6.1.Dalam mempergunakan ketentuandalam konvensi ini, pemerintahakan:

(A) Berkonsultasi denganmasyarakat terkait, melaluiprosedur yang layak dan khususnyamelalui lembaga perwakilan yangmereka miliki, manakala langkah-langkah legislatif atau administratifyang dapat memberikan dampaklangsung kepada mereka sedangdalam pertimbangan untukditetapkan.

Page 23: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

2424242424

Konvensi ini memberikan kerangka untuk diskusi dan negosiasiantara pemerintah dan masyarakat hukum adat. Tujuan darikonsultasi ini adalah untuk mencapai kesepakatan (mufakat)atau persetujuan penuh atau persetujuan resmi.

Bagaimana dengan hak veto ?Bagaimana dengan hak veto ?Bagaimana dengan hak veto ?Bagaimana dengan hak veto ?Bagaimana dengan hak veto ?Konvensi ini tidak memberikan hak veto pada masyarakathukum adat.

Konvensi menetapkan bahwa langkah-langkah yang diambiltidak boleh bertentangan dengan keinginan masyarakathukum adat boleh diambil, namun ini tidak berarti bahwaapabila mereka tidak setuju maka tidak ada satupun yangdapat diperbuat.

Pada tahun 1977, lima komunitas Cree di Manitoba, Kanada,dihadapkan dengan kerusakan ekologis dan hilangnya tanahkarena pembangunan proyek raksasa pembangkit listriktenaga. Mereka tidak dapat menghentikan proyek tersebut,namun menegosiasikan sebuah paket kompensasi denganpemerintah federal yang dikenal sebagai Northern Flood Agree-ment. Perjanjian tersebut mencakup ketentuan mengenaikompensasi tanah akibat banjir, pengelolaan satwa liardibawah tanggung jawab Cree, seperti halnya kontrol danjaminan air yang dapat diminum.8

Yang penting untuk diingat adalah bahwa konsultasi harusdijalankan:

a) Dengan itikad baik, rasa hormat untuk kepentingan,nilai dan kebutuhan orang lain. Proses konsultasi harusspefisik tergantung kondisi dan karakteristik khususkelompok atau komunitas terkait. Oleh karenanya,sebuah pertemuan dengan para tetua desa sebaiknyadilaksanakan dengan bahasa yang mereka kenali,misalnya bahasa nasional, Inggris, Spanyol, dll. dantanpa adanya penerjemahan, maka tidak adakonsultasi yang sebenarnya.

b) Berkenaan dengan prinsip keterwakilan yangmerupakan sebuah ‘komponen konsultasi yang amatpenting. […] dalam banyak kondisi mungkin sulit untukmenentukan siapa yang mewakili komunitas yangterlibat. Namun, bila sebuah konsultasi yang tepattidak dibangun dengan lembaga atau organisasimasyarakat hukum adat yang benar-benar mewakilikomunitas yang terkena dampak, konsultasi yangdilakukan tersebut tidak akan mematuhi persyaratan-persyaratan Konvensi “.9

8 Barsh, R. L. & Bastien, K. Effective Negotiation by Indigenous Peoples. An ActionGuide with Special Reference to North America. ILO, Jenewa. 1997, hal.110.

9 Representation alleging non-observance by Ecuador of the Indigenous and TribalPeoples Convention, 1989 (No. 169), dibuat di bawah pasal 24 dari Konstitusi ILOoleh onfederación Ecuatoriana de Organizaciones Sindicales Libres (CEOSL).www.ilo.org/ilolex.

Pasal 6.2.Pasal 6.2.Pasal 6.2.Pasal 6.2.Pasal 6.2.Konsultasi yang dilakukan dalam rangkapenerapan Konvensi ini akandijalankan, dengan itikad baik dandalam bentuk yang sesuai dengankondisi, dengan tujuan meraihkesepakatan atau persetujuan terhadaplangkah-langkah yang digagaskan.

DAMPAK LANGSUNG PADAMASYARAKAT HUKUM ADAT

TUJUAN PERSETUJUAN

Page 24: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

2525252525

Konvensi ini menyediakan peraturan-peraturan untuk diikutidalam melakukan konsultasi:

Masyarakat yang terkait:Masyarakat yang terkait:Masyarakat yang terkait:Masyarakat yang terkait:Masyarakat yang terkait:Mereka yang akan menerima dampak dari langkah-langkahspesifik. Misalnya, ketika sebuah jalan raya yang akan melintasidesa-desa penduduk asli sedang direncanakan untuk dibangun,maka desa-desa tersebut memiliki hak untuk dimintapendapatnya dan diberikan kesempatan untuk mengutarakanpendapat mereka terhadap skema tersebut kepada pihak yangberwenang. Mereka mungkin memiliki usulan alternatif.

Prosedur yang layak:Prosedur yang layak:Prosedur yang layak:Prosedur yang layak:Prosedur yang layak:Cara konsultasi dengan masyarakat yang terkait tergantung padakondisi. Agar konsultasi menjadi ‘layak’, maka konsultasi tersebutharus memenuhi persyaratan dari tiap situasi spesifik, danharuslah menjadi bermakna, tulus dan transparan. Misalnya,dalam kasus jalan raya yang diusulkan, tidaklah cukup untukberbicara dengan beberapa penduduk desa saja. Sebuahpertemuan tertutup dengan beberapa orang terpilih yang tidakmewakili pandangan mayoritas bukanlah konsultasi yang‘sebenarnya’.

Lembaga perwakilan:Lembaga perwakilan:Lembaga perwakilan:Lembaga perwakilan:Lembaga perwakilan:Hal ini dapat meliputi lembaga tradisional, misalnya dewan tetua,dewan desa, serta struktur modern seperti dewan perwakilanmasyarakat hukum adat atau pemimpin-pemimpin yang dipiliholeh masyarakat setempat yang diakui sebagai perwakilan yangsebenarnya dari komunitas atau masyarakat yang terkait. Halini akan berbeda dalam setiap kasus.

KekuaKekuaKekuaKekuaKekuatan tatan tatan tatan tatan tawarwarwarwarwar-mena-mena-mena-mena-menawarwarwarwarwarKonvensi No 169 memberikan hak kepada penduduk aslidan masyarakat adat untuk ditanyakan pendapatnya, danuntuk menyatakan pendapatnya. Konvensi ini memberikanpeluang untuk berpartisipasi dalam proses pembuatankeputusan dan untuk mempengaruhi hasil proses pembuatankeputusan tersebut. Konvensi ini memberikan ruang bagimasyarakat hukum adat untuk bernegosiasi guna melindungihak mereka.

Page 25: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

2626262626

PartisipasiPartisipasiPartisipasiPartisipasiPartisipasi

Partisipasi adalah prinsip mendasar lainnya dari konvensiini.

Guna mengendalikan kecepatan dan tingkat pembangunanmereka, masyarakat hukum adat harus terlibat dalam semuaproses. Hanya dengan berpartisipasi sejak awal sampai akhirdalam prakarsa apapun–baik itu pembuatan kebijakan, ataupenerapan sebuah proyek atau program–maka mereka dapatbertanggung jawab atasnya dan mengambil peran aktif dalammembangun kemandirian sosial dan ekonomi mereka sendiri.

Konvensi ini menekankan kebutuhan atas “kepemilikan” darisetiap perjanjian oleh semua pihal-pihak yangberkepentingan. Hal ini untuk menjamin bahwa manfaat dariperjanjian ini sampai ke masyarakat yang terkait.

Pada 1989, World Wide Fund for Nature memulai sebuahproyek etnobotani di daerah Manongarivo, di bagian baratlaut Madagaskar. Sebuah sistem perawatan kesehatanterpadu dikembangkan dengan konsultasi dan partisipasi darikomunitas setempat. Mereka memadukan obat-obatantradisional berdasarkan tumbuhan obat-obatan tradisionaldengan obat-obatan modern. Dalam proyek ini, tabib, doktermedis dan dukun bekerja bersama untuk memenuhi kebutuhankesehatan masyrakat.10 Pelestarian keragaman biokultural inidigabungkan dengan sebuah program pembangunan denganpendekatan yang kreatif.

Pasal 7.1.Pasal 7.1.Pasal 7.1.Pasal 7.1.Pasal 7.1.Masyarakat terkait memiliki hak untukmenentukan prioritasnya sendiri dalamproses pembangunan. Sebabpembangunan tersebut memengaruhikehidupan, kepercayaan, kelembagaandan kesejahteraan spiritual serta tanahyang mereka diami ataupunpergunakan dan hak untuk menerapkankontrol sejauh mungkin atasperkembangan ekonomi, sosial danbudaya mereka sendiri.

Selain itu, mereka juga berpartisipasidalam penyusunan, penerapan danevaluasi rencana dan program untukpembangunan nasional dan daerahyang dapat memengaruhi merekasecara langsung.

10 Quanash, N. “Biocultural Diversity and Integrated Health Care in Madagascar“. In :Nature & Resources, Vol.30, No.1. Carnforth, UK; Pearl River, USA. 1994, hal. 18.

Page 26: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

2727272727

Elemen-elemen partisipasi:

• Masyarakat hukum adat memiliki hak untuk terlibatdalam sebuah proyek, kebijakan atau program padasetiap langkah yang dilakukan.

• Partisipasi juga diperbolehkan selama prosesperancangan kebijakan, program ataupun proyek sampaike penerapan dan evaluasinya.

• Mereka berpartisipasi di semua tingkatan pembuatankeputusan– lokal, nasional dan regional. Hal ini berartibadan-badan terpilih secara politik, begitu pulaadministrasi nasional dan lokal.

• Partisipasi dilakukan melalui badan-badan tradisionalatau perwakilan dari masyarakat hukum adat itu sendiridan tidak melalui struktur yang diberlakukan oleh pihak diluar komunitas. Kecuali masyarakat hukum adat tersebuttelah menerimanya.

Partisipasi masyarakat

Di Kamboja, sebuah proses perencanaan lokal yang dimiiliki olehmasyarakat diprakarsai dengan dukungan dari Proyek Rehabilitasidan Regenerasi Daerah Kamboja-Cambodia Area Rehabilitation andRegeneration Project (CARERE, UNDP) dan Komite Pedesaan ProvinsiRatanakiri (Ratanakiri Provincial Rural Committee). Proyek inidilaksanakan di 51 desa oleh para penduduk desa itu sendiri.Komite pembangunan desa bertanggung jawab atas persiapandari rencana pembangunan. Melalui partisipasi lokal, masyarakatmendapatkan pengalaman dan kepercayaan diri. Hal inimenjamin kelangsungan dan keberlanjutan aktivitiaspembangunan (ILO/UNDP: Laporan Lokakarya Regional: Informa-tion Exchange on Development Experiences with Highland Peoples,Chiang Mai, Thailand, 17-21 November. 1997. 1999, hal.12).

Pasal 6.1.Pasal 6.1.Pasal 6.1.Pasal 6.1.Pasal 6.1.

Dalam menerapkan ketetapankonvensi ini, pemerintah akan:

(B) Membangun cara di manamasyarakat tersebut dapat bebasberpartisipasi, setidaknya sampai ketingkat yang sama dengan bagianpenduduk lainnya, di semuatingkatan pengambilan keputusan dilembaga pemilihan dan badanadminsitrasi serta badan lainnyayang bertanggung jawab untukkebijakan dan program yang terkaitdengan masyarakat hukum adattersebut.

(C) Menentukan cara untukpengembangan sepenuhnyalembaga dan prakarsa masyarakatini, dan dalam kasus-kasus yanglayak menyediakan sumber dayayang dibutuhkan untuk tujuan ini.

Contoh-contoh berikut ini menitikberatkan partisipasi pendudukasli dalam penyusunan kebijakan pemerintah.

Proyek untuk Mendorong Kebijakan ILO mengenai MasyarakatHukum Adat dan Departemen untuk PengembanganKonstitusional Pemerintah Afrika Selatan menyelenggarakansebuah konferensi mengenai Perubahan Konstitusi KomunitasMasyarakat Adat yang Rentan-Constitutional Accommodation ofVulnerable Indigenous Communities di Afrika Selatan selama Mei1998. Hasil yang penting dari konferensi ini adalah sebuahresolusi dan rencana aksi mengenai penduduk asli dan hak mereka

Page 27: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

2828282828

sebagai warga negara yang kedudukannya sama sesuaidengan Konstitusi Afrika Selatan.

Forum Khoi San dibentuk Mei 1999. Forum ini terdiri dari 20anggota: tiga San, lima Griqua, empat Koi, empat Korona danempat anggota Dewan Pengembangan Warisan KebudayaanCape (Cape Cultural Heritage Development Council). Salah satutugasnya adalah untuk mengaji ulang isi Laporan Status QuoPemerintah mengenai peran para pemimpin adat dalampemerintah daerah, dalam memberikan nasihat tentangpersoalan penduduk asli.

Sebuah lokakarya mengenai metodologi partisipatif,diselenggarakan di Botswana pada 1996. Forum inimengikutsertakan penduduk asli masyarakat Basarwa sebagaipeserta, sekaligus perwakilan dari pemerintah, UNICEF, danpelbagai LSM. Tujuan dari lokakarya ini adalah untukmenghalau pendapat bahwa penelitian hanya dapatdilakukan oleh “para ahli” dan untuk menunjukkan bagaimanapartisipasi dapat memberdayakan masyarakat. Peserta darimasyarakat Basarwa (San) dalam lokakarya tersebut membuatpenghubung antara pendekatan partisipatif dan carapenduduk asli dalam mengidentifikasikan persoalan sebagaisebuah proses bersama. Lokakarya ini membantu mendoronglebih banyak pemahaman dan penerimaan terhadapperbedaan kebudayaan, membantu peserta dalammenghadapi stereotipe mereka terhadap budaya yangberbeda.

Di Ekuador, pada 19 Desember 2002, pemerintahmengesahkan peraturan untuk konsultasi dan partisipasidalam melaksanakan aktivitas hidrokarbon. Menurut Pasal 1dari peraturan ini, tujuannya adalah untuk membentuk sebuahprosedur yang seragam dalam sektor hidrokarbon. Selain itujuga agar penerapan hak-hak komunitas penduduk aslidijamin oleh undang-udang, termasuk konsultasi yangberkaitan dengan pencegahan, mitigasi, kontrol danrehabilitasi yang terkait dengan dampak sosial danlingkungan yang negatif.

Page 28: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

2929292929

PembangunanPembangunanPembangunanPembangunanPembangunan

Proyek-proyek pembangunan yang jumlahnya semakinmeningkat, dilaksanakan di lahan-lahan yang secara turuntemurun dimiliki oleh masyarakat hukum adat.

Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk danpermintaan akan sumber daya alam dan mineral, lahan milikmasyarakat hukum adat, yang seringkali cukup kaya dalam halsumber daya alam, menjadi semakin menarik bagi para“pengembang”. Hal ini dapat membawa dampak negatif yangserius, baik untuk masyarakat hukum adat, dan tanah mereka.

Contoh berikut ini menggambarkan hal di atas:

Sejak awal tahun 1990-an, perusahaan penebangan kayu telahmeningkatkan minat di daerah Afrika Tengah. Di Kamerun,rencana pembangunan lima tahun keenam (1986-1991)mendorong perluasan penebangan kayu komersial. Hal inimengarah kepada aktivitas penebangan kayu oleh perusahaanEropa, Afrika, dan Asia. Hingga akhirnya berdampak padaperpindahan masyarakat hukum adat dan kerusakan hutan, yangmerupakan dasar dari penghidupan tradisional dan praktik spiri-tual mereka.

“Lahan tradisional Suku Baka dan Bakola dapat dirampas tanpakompensasi dan tanpa konsultasi atas rencana terhadap lahanhutan tempat mereka bergantung untuk penghidupannya.” 11

Sejak pecahnya Uni Soviet, eksplorasi dan eksploitasi gas danminyak telah meningkat di Siberia bagian barat. Hal ini telahmenyebabkan hilangnya 11 juta hektare padang rumput habi-tat rusa kutub, 20 ribu hektare lahan pengembangbiakan ikandan lebih dari 100 sungai. Hal ini telah mengarah padapenghancuran mata pencahariaan, pengangguran, kemiskinandan marginalisasi sosial. Perusahaan besar mengambil keputusantanpa berkonsultasi dengan masyarakat Nenetz, Khanty atauMansi yang tinggal di daerah tersebut.12

11 United Nations. Discrimination Against Indigenous Peoples. Transnational Investmentsand Operations on the Lands of Indigenous Peoples. Laporan Centre on TransnationalCorporations diajukan sesuai dengan resolusi Sub-Komisi 1990/26.E/CN.4/Sub.2/1994/40. Jenewa, 1994,hal. 15.

12 E/CN.4/Sub.2/1994/40. 1994, p. 21. Lihat juga L’auravelt’ an IIC, Bulletin No. 1, 1996

Pasal 2.2.Pasal 2.2.Pasal 2.2.Pasal 2.2.Pasal 2.2.Tindakan pemerintah untukmenerapkan konvensi ini meliputi:

(C) Membantu anggota masyarakatyang terkait untuk menghapuskankesenjangan sosial dan ekonomiyang mungkin terdapat antarapenduduk asli dan anggotamasyarakat lainnya di negaratersebut, dengan cara yang sesuaiaspirasi dan cara hidup mereka.

Pasal 7.2.Pasal 7.2.Pasal 7.2.Pasal 7.2.Pasal 7.2.Peningkatan kondisi hidup dankondisi kerja serta tingkat kesehatandan pendidikan masyarakat terkait,dengan partisipasi dan kerja samamereka, akan menjadi sebuahprioritas dalam perencanaan semuapembangunan ekonomi di daerahyang mereka huni. Proyek-proyekkhusus untuk pembangunan daerahyang bersangkutan juga harusdirancang untuk mendorongterjadinya peningkatan tersebut.

Page 29: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

3030303030

Tentu saja, seseorang tidak dapat menghentikanpembangunan, terutama dalam iklim globalisasi dewasa ini.

Pertanyaan yang kemudian tertinggal adalah: ketikapembangunan dilaksanakan, bagaimana pembangunantersebut seharusnya terjadi?

Dalam upaya untuk mendorong lebih banyak pendekatanpartisipatif untuk pembangunan, konvensi ini memberikanpanduan untuk proyek pembangunan:

• Konsultasi:Masyarakat hukum adat harus ditanya pendapatnyamengenai proyek dan program pembangunan.

• Partisipasi:Mereka harus berpartisipasi dalam perancangan,penerapan dan evaluasi dari proyek dan programtersebut.

• Identifikasi kebutuhan:Tradisi, nilai budaya dan kebutuhan dari masyarakathukum adat harus dipertimbangkan dalam perumusanproyek.

• Analisa dampak:Sebelum aktivitas pembangunan apapun dilakukan,dampak dari aktivitas tersebut harus dilihat. Kajianharus dilakukan untuk menilai dampak sosial, budaya,spiritual dan lingkungan yang mungkin terjadi.

• Manfaat:Semua proyek dan program pembangunan haruslahmemperbaiki kondisi sosial dan ekonomi darimasyarakat hukum adat. Proyek dan program tersebuttidak boleh membahayakan kesejahteraan mereka.

ProsesProsesProsesProsesProsespembangunanpembangunanpembangunanpembangunanpembangunan

PARTISIPASI

PENILAIAN KEBUTUHAN

PRIORITAS

PENYUSUNAN

PROYEK

PEMBANGUNAN

PENERAPAN

MANFAAT

EVALUASI

Page 30: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

3131313131

Kajian penilaian dampak di awal adalah perangkat yangbermanfaat. Temuan dari kajian ini dapat memberikan kontribusiterhadap hasil positif dari proyek pembangunan.

Di daerah Vale do Ribeira di Brasil, empat proyek pembangkitlistrik tenaga air sedang direncanakan dan berdampak padadaerah Guarani. Kajian mengenai dampak dari proyek initerhadap masyarakat hukum adat, serta kajian analisis dampaklingkungan, haruslah diselesaikan sebelum mereka mulai. Bra-zilian Institute of the Environment (IBAMA) bertanggung jawabuntuk mengesahkan hasil kajian tersebut. Karena tindakan hukumterhadap IBAMA mengenai ketidakwajaran dalam pemberianizin untuk proyek pembangkit listrik tenaga air

Tijuco, proyek tersebut dihentikan untuk sementara waktu.13

Selain itu, pemerintah pun menyusun sebuah rencana 10 tahununtuk mengawasi semua proyek pembangunan untuk pembangkitlistrik tenaga air di lahan-lahan milik penduduk asli di Brazil, sertamengevaluasi dampak yang mungkin terjadi dari pembangunanini terhadap populasi penduduk asli. 14

Konvensi ini menyatakan dengan jelas bahwa masyarakat hukumadat memiliki hak-hak yang terkait dengan proses pembangunan,yakni:

• Hak atas kajian analisis dampak yang harus dilakukandengan layak, sebelum pembangunan apapun yangdirencanakan dapat dillaksanakan.

• Hak untuk memutuskan jenis pembangunan, cara dankecepatan pembangunan tersebut dilaksanakan.

• Hak untuk berpartisipasi di semua langkah-langkahperencanaan dan program terkait untuk pembangunan ditingkat lokal, nasional dan regional.

• Hak untuk mengontrol pembangunan ekonomi, sosial danbudaya mereka sendiri , termasuk untuk mengembangkanlembaga dan prakarsa mereka. Pemerintah harusmemfasilitasi hal ini dengan memberikan sumber dayayang diperlukan.

Pasal 7.2.Pasal 7.2.Pasal 7.2.Pasal 7.2.Pasal 7.2.Masyarakat yang terkait memilikihak untuk menentukan prioritasmereka sendiri dalam prosespembangunan. Karena hal itumemengaruhi kehidupan,kepercayaan, kelembagaan dankesejahteraan spiritual serta lahanyang mereka diami ataupergunakan, dan memiliki kontrolsampai ke tingkat yangmemungkinkan atas pembangunanekonomi, sosial dan budayanyasendiri.

Selain itu, mereka berhakberpartisipasi dalam penyusunan,penerapan dan evaluasi dariperencanaan dan programpembangunan nasional dan daerahyang dapat berdampak langsungpada mereka.

Pasal 7.3.Pasal 7.3.Pasal 7.3.Pasal 7.3.Pasal 7.3.Pemerintah wajib memastikan kajianyang dilakukan, bekerja samadengan masyarakat terkait, gunamenilai dampak sosial, spiritual, danlingkungan dari aktivitaspembangunan yang direncanakanterhadap masyarakat tersebut. Hasilkajian ini akan dipertimbangkansebagai kriteria mendasar untukpenerapan aktivitas ini.

13 ILO. Laporan Committee of Experts on the Application of Conventions andRecommendations. Jenewa, 1996, hal. 268; dan ibid., 1998, hal. 318.

14 ILO. Laporan Committee of Experts on the Application of Conventions andRecommendations, Jenewa 1999, hal. 440.

Page 31: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

3232323232

AdaAdaAdaAdaAdat dan t dan t dan t dan t dan TTTTTradisiradisiradisiradisiradisiAdat dan tradisi masyarakat hukum adat adalah hal yangutama dalam banyak kehidupan mereka. Adat dan tradisimembentuk sebuah bagian yang penting dari kebudayaandan identitas masyarakat hukum adat, dan ini berbeda darimasyarakat lain di negara tersebut. Adat dan tradisi ini bisameliputi pemujaan leluhur, upacara keagamaan atau spiritual,tradisi lisan dan ritual yang telah diturunkan dari generasi kegenerasi. Banyak upacara yang mencakup persembahanterhadap roh-roh alam dan diadakan untuk menjagakeseimbangan dengan alam.15

Eksploitasi hutan di timur laut Kamboja menghancurkan dasarpenghidupan masyarakat adat perbukitan di daerah tersebut,menghancurkan pohon dan tempat tinggal mereka, sertaupacara dan keyakinan yang terkait dengan kedua haltersebut. Akibatnya menyebabkan ketidakseimbangan antaramasyarakat dan hutan.16

Musik dan tarian tradisional masyarakat hukum adat jugamerupakan ekspresi penting dari identitas budaya merekayang berbeda. Selain itu, bahasa masyarakat hukum adatseringkali berbeda dari bahasa yang dipakai penduduk laindi negara tersebut, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan.Bahasa ini kerap dijadikan cara untuk mempertahankansejarah dan tradisi lisan agar tetap hidup. Terdapat elemen-elemen dasar dari akar dan identitas masyarakat hukum adat.Seringkali, sebagai hasil dari kebijakan asimilasi yangditerapkan sejak kolonialisasi, penduduk asli kehilanganbahasa dan simbol-simbol budaya mereka secara tidaksengaja. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapaKonvensi No. 169 tidak meminta sebuah bahasa tertentudigunakan untuk dapat diakui sebagai seorang penduduk asli.Melainkan, konvensi ini mendorong untuk menjunjung danmengembangkang nilai-nilai budaya mereka.

Manifestasi yang dapat terlihat atas kebudayaan dan tradisimasyarakat hukum adat adalah pakaian mereka, yangseringkali berbeda dari penduduk lainnya, dan biasanyaterbuat dari sumber daya alam yang tersedia. Misalnya kulitanjing laut yang digunakan oleh masyarakat hukum adat Inuit,kulit dan bulu rusa kutub oleh masyarakat hukum adat Saami,dan pakaian yang ditenun dengan tangan oleh masyarakathukum adat di Bolivian Andes, Laos dan Thailand.

15 UN . Kertas Kerja Human Rights of Indigenous Peoples. Indigenous Peoples andtheir Relationship to Land. Preliminary oleh Mrs. Erica-Irene Daes, Pelapor Khusus.E/CN.4/Sub.2/1997/17. Jenewa 1997, hal.3-6.

16 UNDP. Highland Peoples Programme. Background Document RAS/93/13. 1997,hal. 15-18

Pasal 2.2.Pasal 2.2.Pasal 2.2.Pasal 2.2.Pasal 2.2.(B) mendorong perwujudan haksosial, ekonomi dan budayamasyarakat ini dengan menghormatiidentitas sosial dan budaya mereka,kebudayaan dan tradisi merekaserta institusi mereka.

Page 32: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

3333333333

Panti asuhan milik pemerintah yang dirancang untuk anak-anaknon-penduduk asli yang telah kehilangan orangtua merekaseringkali dianggap sebagai sebuah cara yang “efisien” untukmerawat anak-anak tersebut. Namun, tumbuh dewasa di sebuahpanti asuhan, jauh dari komunitas tradisional tanpa mampumempelajari bahasa dan tradisi masyarakat hukum adat dapatmenghilangkan identitas budaya anak-anak ini.

Di Australia, sekitar 70.000-100.000 “anak-anak curian” diambilsecara paksa dari keluarga mereka dan dibuat tinggal dengankeluarga non Aborigin sebagai pembantu. Generasi tersebutmasih menderita dari dampak sosial-budaya, psikologis danemosional yang berat akibat dari pengambilan anak-anakpenduduk asli dari orangtua mereka.

“Satu dampak terpenting dari kebijakan pemindahan paksaadalah penghancuran mata rantai budaya [...] Budaya, bahasa,tanah dan identitas dilucuti dari anak-anak tersebut denganharapan bahwa hukum dan budaya tradisional akan lenyapkarena tidak lagi berbobot terhadap anak-anak maupun hidupdi tengah-tengah mereka.”17

Konvensi No. 169 menyatakan bahwa pemerintah akanmengambil tindakan-tindakan khusus untuk melindungi adat dantradisi dari masyarakat hukum adat. Tujuannya adalah untukmemperkaya keragaman budaya di planet ini.

PembukaanPembukaanPembukaanPembukaanPembukaan[...] Mengimbau perhatian ataskontribusi tersendiri dari masyarakathukum adat pada keragamanbudaya, keseragaman sosial danekologis umat manusia serta padakerjasama dan pengertianinternasional, [...]

Pasal 4.1.Pasal 4.1.Pasal 4.1.Pasal 4.1.Pasal 4.1.Tindakan-tindakan khusus harusdiambil untuk menjaga individu,institusi, properti, buruh, budayadan lingkungan orang-orang terkait

17 Human Rights and Equal Opportunity Commission (Komisi Hak Asasi Manusia danKesempatan yang Sama). Bringing them Home. Report of the National Inquiry into theSeparation of Aboriginal and Torres Strait Islander Children from their Families. Sydney,1997, hal. 202.

Page 33: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

3434343434

Hukum Hukum Hukum Hukum Hukum AdaAdaAdaAdaAdattttt

Banyak masyarakat hukum adat memiliki adat dan kebiasaanyang membentuk hukum adat mereka. Hal ini sudahberkembang secara perlahan-lahan selama bertahun-tahundan membantu dalam mempertahankan sebuah masyarakatyang harmonis.

Seringkali, guna menerapkan adat dan kebiasaan ini,masyarakat hukum adat memiliki struktur kelembagaan sendiriseperti badan atau dewan hukum dan administrasi. Badan-badan ini memiliki peraturan untuk memastikan bahwa hukumadat tersebut dipatuhi. Kegagalan dalam mematuhi hukumadat seringkali berakibat adanya hukuman, dan setiapkesalahan biasanya memiliki hukumannya tersendiri.

Konvensi ini mengakui hak-hak masyarakat hukum adat atasadat dan hukum adat mereka sendiri. Dinyatakan dalamkonvensi ini bahwa ketika menerapkan hukum nasional, adatdan hukum adat ini haruslah dipertimbangkan.

Ketentuan ini telah dimasukkan ke dalam hukum nasional diMeksiko. Kitab UU Hukum Pidana Pemerintah Federal Meksiko(Mexican Federal Penal Code), contohnya, menyatakan bahwadalam kasus pengadilan yang melibatkan penduduk asli,maka adat dan kebiasaan mereka harus dipertimbangkan.18

Di Filipina, praktik adat penduduk asli diakui dalam Bab 4,Pasal 13-20 dari UU Hak-hak Penduduk Asli-Indigenous PeoplesRights Act (IPRA), 1997.

“Hal ini meliputi hak-hak penduduk asli untuk menggunakansistem peradilan mereka, lembaga penyelesaian konflik,proses membangun perdamaian dan kebiasaan serta hukumadat lainnya, yang sepertinya sesuai dengan sistem hukumnasional dan hak asasi manusia yang diakui secarainternasional.”19

Pasal 8.1.Pasal 8.1.Pasal 8.1.Pasal 8.1.Pasal 8.1.Dalam menerapkan hukum danperaturan nasional dari pendudukterkait, pertimbangan yang layak harusdiberikan pada hukum adat atau hukumyang berlaku umum bagi mereka.

Pasal 8.2.Pasal 8.2.Pasal 8.2.Pasal 8.2.Pasal 8.2.Masyarakat ini akan memperoleh hakuntuk mempertahankan adat dankelembagaan mereka, apabila sesuaidengan hak-hak mendasar yangditentukan oleh sistem hukum nasionaldan hak asasi manusia yang diakuisecara internasional. Prosedurnya akanditentukan, kapan pun diperlukan, untukmenyelesaikan konflik yang mungkinmuncul karena penerapan prinsip ini.

18 Lihat Mexican Constitution (1991) Pasal. 4 (b), paragraf 52, mengacu pada ILO:Report of the Committee of Experts on the Application of Conventions andRecommendations. Jenewa. 1995, hal 398.

19 IPRA juga dikenal sebagai Republic Act (RA) 8371. Lihat IWGIA: The IndigenousWorld 1997-98. Copenhagen, 1998, hal. 194.

Page 34: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

3535353535

Dalam merespons kebutuhan yang semakin meningkat untukmemasukkan adat dan hukum adat dari penduduk asli ke dalamhukum dan praktik nasional, sebuah seminar internasionalmengenai Administrasi Peradilan dan Penduduk Asli (Administra-tion of Justice and Indigenous Peoples) untuk para hakim dan pejabatpengadilan rendah dari 13 negara diselenggarakan di Sucre,Bolivia (1-5 April 1997). Peserta membagi pengalaman merekamengenai perkara hukum yang melibatkan penduduk asli, dalamkonteks reformasi undang-undang, undang-undang baru danKonvensi No. 169. Seminar ini adalah pertama kalinya dalamsejarah negara tersebut, di mana para perwakilan hakim danpenduduk asli memiliki sebuah kesempatan untuk membahaspersoalan hukum bersama-sama, dan pertemuan yang samadirencanakan di negara lain di Amerika Latin.

Masalah khusus yang dihadapi masyarakat hukum adat adalahpenahanan di penjara, yang seringkali merupakan sebuahpengalaman yang membawa trauma bagi mereka. Banyakmasyarakat hukum adat yang meninggal dalam penjara. Di Aus-tralia, antara tahun 1980 dan 1997, setidaknya 220 orangAborigin meninggal dalam tahanan. Meskipun masyarakatAborigin hanya mewakili 1,4% dari populasi orang dewasa,namun mereka mewakili lebih dari 25% dari semua kematianakibat penahanan. Misalnya, akibat kondisi penjara yang amatburuk, masalah kesehatan dan bunuh diri.20

Hal ini menunjukkan pentingnya upaya para hakim, pengadilandan pengurus tata usaha nasional untuk menemukan alternatifhukuman ketika berhubungan dengan pelanggar hukum darimasyarakat hukum adat.

Kitab Hukum UU Pidana Greenland (Greenland Criminal Code)didasarkan pada praktik adat masyarakat Inuit. Kitab hukum iniunik karena tidak didasarkan pada konsep hukuman namun padarehabilitasi. Tidak ada penjara dan orang yang dituduh telahmelakukan kejahatan harus melakukan kerja sosial untukmembantu mereka agar dapat masuk kembali ke dalammasyarakat .21

20 Amnesty International. Australia. Deaths in Custody: How Many More? AI Index: ASA12/04/97, Distr : SC/CO/GR. London, 1997, hal. 1-7.

21 Greenland Criminal Code, Maret, 1954

Pasal 9.1.Pasal 9.1.Pasal 9.1.Pasal 9.1.Pasal 9.1.Hingga sebatas masih sesuaidengan sistem hukum nasional sertaHAM yang diakui duniainternasional, metode-metode yangumumnya digunakan oleh pendudukterkait untuk menanganipelanggaran yang dilakukan olehpara anggotanya akan dijunjungtinggi.

Pasal 9.2.Pasal 9.2.Pasal 9.2.Pasal 9.2.Pasal 9.2.Adat masyarakat ini dalam halhukuman harus dipertimbangkanoleh pihak yang berwenang danpengadilan yang menangani kasussemacam itu.

Pasal 10.1.Pasal 10.1.Pasal 10.1.Pasal 10.1.Pasal 10.1.Dalam menerapkan hukuman yangditurunkan dari hukum yang umumterhadap anggota masyarakat ini,pertimbangan harus diambil darikarakteristik ekonomi, sosial danbudaya mereka.

Pasal 10.2.Pasal 10.2.Pasal 10.2.Pasal 10.2.Pasal 10.2.Preferensi harus diberikan padametode pemberian hukuman selainpemenjaraan.

Page 35: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

3636363636

Dalam banyak kasus, masyarakat hukum adat tidak begitumengetahui hukum nasional atau sistem hukum nasional.Mereka mungkin merasa bahwa pengadilan atau persidanganitu membingungkan. Seringkali, mereka tidak berbicara ataumembaca bahasa resmi yang digunakan dalam perkarahukum. Dan ini membuat keseluruhan pengalaman tersebutmenjadi lebih sulit.

Menghadapi situasi ini, Konvensi No. 169 menyatakan bahwakapan pun diperlukan, masyarakat hukum adat harus memilikipenerjemah di pengadilan, dan selama persidangan, ataupunperkara hukum lainnya. Hal ini untuk memastikan bahwamereka dapat memahami apa yang sedang terjadi, dan jugamereka sendiri dapat dipahami.

Di Meksiko, seorang penerjemah harus tersedia di semuakasus, di mana penggugat, terdakwa, saksi ataupun ahli tidakmemahami bahasa Spanyol dengan cukup baik, yangmerupakan bahasa yang dipakai oleh pengadilan tersebut.22

Masyarakat Saami di Norwegia telah mengambil langkahyang lebih maju. Di daerah-daerah di mana mereka adalahmayoritas, misalnya di Finnmark, Norwegia, Saami adalah salahsatu bahasa nasional bersama dengan bahasa Norwegia. Olehkarenanya, ketika seorang warga Saami dituduh melakukansebuah pelanggaran, ia dapat memilih untuk berbahasaSaami, dan hakimnyalah yang akhirnya mungkinmembutuhkan jasa penerjemah.23

Pasal 12.Pasal 12.Pasal 12.Pasal 12.Pasal 12.Penduduk terkait harus dilindungiterhadap pelecehan atas hak-hakmereka dan harus dapat mengambiltindakan hukum, baik secara individumaupun melalui badan-badanperwakilan mereka, untuk mendapatperlindungan yang efektif atas hak-haktersebut. Langkah-langkah harusdiambil guna memastikan bahwaanggota mayarakat ini dapatmemahami dan dipahami dalamperkara hukum. Bila perlu melaluipenyediaan perjemah atau dengan caralain yang efektif.

22 Mexican Federal Code of Penal Procedure, Mexican Constitution (1991) Pasal. 4 (b),ayat103, 104, 105, 128 dan 220.

23 Lihat : Sameloven (Saami Act) tanggal12 Juni 1987, UU No. 56, Pasal 3-4.

Page 36: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

3737373737

Konsep Konsep Konsep Konsep Konsep TTTTTanahanahanahanahanah

Banyak masyarakat hukum adat yang memiliki hubunganistimewa dengan tanah. Tanah adalah tempat mereka tinggal,dan mereka telah berdiam di sana selama beberapa generasi.

Di banyak kasus, pengetahuan tradisional dan sejarah lisanmereka terkait dengan tanah, kerap dianggap suci, atau memilikimakna spiritual.

Di Amerika Utara, beberapa gunung dianggap suci bagipenduduk asli. Misalnya Gunung Graham bagi masyarakatApache, Big Mountain bagi masyarakat Dineh, Black Hills bagimasyarakat Lakota, Bear Butte bagi Southern Cheyenne, dll.Kadangkala, sungai juga dianggap suci, seperti di Fiji, atau bagimasyarakat Paez di Kolombia. Atau pohon, misalnya bagimasyarakat suku Dogon dan Bambara di Afrika Barat.24

Konsep tanah biasanya mencakup keseluruhan wilayah yangmereka gunakan, termasuk hutan, sungai, gunung dan laut, baikpermukaan maupun di bawah permukaan.

Tanah amat penting bagi kebudayaan dan kehidupan dari banyakmasyarakat hukum adat. Tanah adalah dasar kelangsungan hidupekonomi, kesejahteraan spiritual dan identitas budaya mereka.Oleh karena itu, kehilangan tanah peninggalan leluhurmengancam keberlangsungan hidup mereka sebagai sebuahkomunitas dan masyarakat.

“Masyarakat adat U’wa di Kolumbia, akan lebih memilih untukmelakukan bunuh diri secara massal daripada melihat tanahmereka dinodai dan dihancurkan oleh eksploitasi sumber dayaalam. Belum lama ini sebuah perusahaan bahan bakar telahdiberi izin khusus untuk melakukan prospeksi hidrokarbon.Masyarakat adat U’wa telah mengajukan banding ke MahkamahKonstitusi Kolumbia, dengan mengutip Konvensi No. 169 danKonstitusi Kolumbia-Colombian Constitution (1991) untukmelindungi tanah mereka.” 25

24 Brosse, J. ”The Sacred Tree“. In: UNESCO Courier, No. XLII, Jan. Paris. 1989.Rappaport, J. Territory and Tradition. The Ethnohistory of the Paez of Tierradentro,Colombia. Disertasi Ph.D Urbana, Illinois. 1982, hal. 316-329. UNDP. Highland PeoplesProgramme. Dokumen Latar Belakang RAS/93/103. Jenewa, 1997, p.16. Seithel, F. ZurGeschichte der Action Anthropology am Beispiel Ausgewaehlter Projekte aus den USAund Kanada. Mainz. 1986, hal. 232. Coyote 3/96, Muenchen. hal. 39.

25 IWGIA. Indigenous Affairs, No. 1, Jan-Feb-Maret 1998. Kopenhagen, hal. 56.

Pasal 13.1.Pasal 13.1.Pasal 13.1.Pasal 13.1.Pasal 13.1.Dalam menerapkan ketentuan daribagian dalam konvensi ini,pemerintah harus menghormatipentingnya nilai-nilai budaya danspiritual penduduk terkait dalamhubungan mereka dengan tanahatau daerah, atau keduanya bilaperlu, yang mereka tinggali ataugunakan, dan terutama aspekgabungan dari hubungan ini.

Page 37: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

3838383838

“Sangat penting untuk mengetahui dan memahami hubunganspiritual mendalam antara penduduk asli dan tanah merekasebagai dasar keberadaan mereka seperti yang telahdiketahui. Dan dengan kepercayaan, adat, kebiasaan danbudaya mereka… Untuk masyarakat ini, tanah bukan sekadarbarang milik dan alat produksi… Tanah mereka bukanlahkomoditas yang dapat diperoleh, namun sebuah elemenmaterial untuk dinikmati secara bebas.”26

Sistem peladang bergilir Karen membantu meningkatkankeanekaragaman hayati dengan meninggalkan lahan untuktidak ditanami selama beberapa tahun. Hubungan antarmanusia berhubungan erat dengan lingkungan alam sekitardan tanah. Hubungan antara anggota komunitas memilikidampak langsung terhadap produksi pertanian komunitastersebut. Roh-roh akan menghukum apabila ada pelanggaranterhadap hukum adat dan dampaknya akan terasa padaapapun yang mewakili kekayaan dalam bentuk uang dankeamanan. Oleh karena itu, kepercayaan dan rasa takutterhadap roh-roh yang berkuasa, mengarahkan danmengendalikan aktivitas dan sikap komunitas terhadap tanahdan lingkungan alam. 27

Konvensi ini mengakui aspek individual dan kolektif darikonsep tanah. Konsep tanah meliputi tanah yang digunakandan dirawat oleh suatu komunitas atau masyarakat sebagaisuatu keseluruhan. Konsep ini juga meliputi tanah yangdigunakan dan dimiliki oleh individu, misalnya untuk sebuahrumah atau tempat tinggal.

Tanah juga dapat dibagi di antara komunitas-komunitas yangberbeda atau bahkan masyarakat yang berbeda. Hal iniberarti bahwa sebuah komunitas atau masyarakat tinggal didaerah tertentu dan juga memiliki akses, atau diperbolehkanuntuk menggunakan tanah milik komunitas atau masyarakatlain. Hal ini khususnya dalam kasus tanah penggembalaan,wilayah perburuan, tempat berkumpul dan hutan.28

Pasal 13.2.Pasal 13.2.Pasal 13.2.Pasal 13.2.Pasal 13.2.Penggunaan istilah “tanah” dalamPasal 15 dan 16 harusmengikutsertakan konsep daerah,yang mencakup keseluruhanlingkungan dari area yang ditinggaliatau digunakan oleh penduduk terkait.

26 Laporan Jose R. Martinez Cobo, Pelapor Khusus dari Sub-Komisi mengenaiPencegagan Diskriminasi dan Perlindungan terhadap Minoritas: Study on theProblem of Discrimination Against Indigenous Populations. Dokumen PBB No.E/CN.4/Sub.2/1986/7/Add.1, Pasal.196 dan 197.

27 Trakansuphakon, Prasert. “Adaptation and Cultural Heritage Through TraditionalAgriculture: A Case Study of the Karen of Norrthern Thailand.” In: Thomas, V.(ed.). Traditional Occupations of Indigenous and Tribal Peoples: Emerging Trends.Proyek untuk mendorong Kebijakan ILO mengenai Masyarakat Hukum Adat,Jenewa 2000.

28 Roy, C.K. Land Rights of the Indigenous Peoples of the Chittagong Hill Tracts,Bangladesh. Distr. oleh Jumma Peoples Network in Europe (JUPNET). 1996, hal.26-28.

Page 38: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

3939393939

Hak aHak aHak aHak aHak atas tas tas tas tas TTTTTanahanahanahanahanah

Pasal 14.1.Pasal 14.1.Pasal 14.1.Pasal 14.1.Pasal 14.1.Hak-hak kepemilikan dari pendudukterkait atas tanah yang secaratradisional telah mereka tempatiakan diakui. Selain itu, langkah-langkah akan diambil dalam kasus-kasus yang melindungi hakpenduduk terkait dalam penggunaantanah yang tidak mereka tinggalisecara ekslusif, namun biasanyadapat mereka masuki untukmemenuhi kebutuhan hidup dankegiatan tradisional. Perhatian besarharus diberikan pada situasimasyarakat nomadis dan parapetani berpindah dalam hal ini.

Pasal 17.1.Pasal 17.1.Pasal 17.1.Pasal 17.1.Pasal 17.1.Prosedur yang ditentukan olehpenduduk terkait untuk pengalihanhak atas tanah di antara merekasendiri akan diakui.

Konvensi ini menyatakan dengan jelas bahwa masyarakat hukumadat memiliki hak atas tanah yang secara tradisional telah merekatempati.

Apa yang dimaksud dengan tanah yang mereka tempati secaratradisional?

Ini adalah tanah yang telah didiami selama beberapa lama olehpenduduk asli dan masyarakat adat. Mereka telah menggunakandan mengelola tanah tersebut sesuai dengan praktek-praktek adatdan tradisi mereka. Ini adalah tanah leluhur mereka dan tanahyang mereka harapkan dapat diwariskan kepada generasimendatang. Di beberapa kasus, tanah ini mencakup lahan yangbaru dilaporkan hilang.

Di Australia, contohnya, hak tradisional penduduk asli atas tanahdiakui menjadi bagian dari common law Australia dalam KeputusanMabo (No. 2) dari Pengadilan Tinggi Australia, pada 3 Juni 1992.Pengadilan tersebut menyatakan bahwa kepemilikan tanahpenduduk asli dapat terus ada:

• Ketika masyarakat Aborigin dan Torres Strait Islander telahmempertahankan hubungan mereka dengan tanahtersebut meski diduduki oleh bangsa Eropa.

• Ketika hak ulayat mereka belum dibatalkan oleh undang-undang yang sah dari Pemerintah Kerajaan, PemerintahKolonial, Pemerintah Negara Bagian, Pemerintah Daerahatau Pemerintah Persemakmuran.”29

Terkait dengan keputusan Mabo tersebut, Native Title Act (UU HakUlayat Penduduk Asli) diadopsi pada 1993 dan sah menjadi UUpada 1 Januari 1994. UU tersebut mengakui dan melindungi hak-hak ulayat penduduk asli, termasuk meliputi hak untuk bernegosiasiatas tanah dan tuntutan kepemilikan dengan pihak berkepentinganlainnya seperti pastoralists (orang yang mata pencahariaanutamanya berternak dan selalu berpindah sesuai musim untukmencari padang rumput dan air yang baru), petani danpenambang. Keputusan Pengadilan Tinggi Wik Juni 1996menetapkan bahwa pastoral leases (izin untuk menggunakan Crown–tanah milik kerajaan–oleh petani dan lain-lain) dan kepemilikanoleh penduduk asli dapat dipertahankan bersama-sama. Namun,perkembangan baru-baru ini mengurangi prestasi tersebut. UUAmandemen Hak Ulayat Penduduk Asli-Native Title Amendment Act(1998) yang berlaku sejak 30 September 1998 secara drastismengurangi hak penduduk asli Aborigin atas tanah.30

29 Persemakmuran Australia. Mabo. The High Court Decision on Native Title. Makalahuntuk diskusi bulan Juni 1993. Canberra. 1993, hal. 1.

30 Lihat ATSIC. The Wik Decision and the Future of Native Title Rights in Australia. Makalahdisiapkan oleh Aboriginal and Torres Strait Islander Commission (ATSIC) untuk sesi ke-15 Kelompok Kerja PBB mengenai Penduduk Asli-UN Working Group on IndigenousPopulations, Jenewa, 1997. Progrom, No.201, 1998, hal. 18-22.

Page 39: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

4040404040

Guna melindungi hak masyarakat hukum adat atas tanah yangtelah mereka tempati secara tradisional, penting untukdiketahui tanah ini mencakup apa saja. Oleh karena itu,identifikasi terhadap tanah masyarakat hukum adat sangatlahpenting. Hal ini sekarang terjadi di Bolivia, Brasil, Kolumbia,Ekuador dan Paraguay, serta di negara-negara lain.

Brasil, contohnya, mengadopsi Dekrit No. 1775 Januari 1996mengenai prosedur administrasi untuk menentukan batastanah milik penduduk asli. Dekrit ini mencakup sebuahketentuan untuk mengajukan banding terhadap keputusanmengenai penentuan batas tanah miliki penduduk asli yangbelum diatur.31

Dalam beberapa situasi, masalah mungkin muncul karenakepemilikan tanah. Hal ini dapat terjadi dengan komunitaspenduduk asli lainnya, atau dengan pendatang atau denganpihak-pihak berkepentingan lainnya.

Sekali lagi di Brasil, penentuan batas daerah yang dikenalsebagai wilayah Raposa do Sol menimbulkan perselisihan.Penduduk asli berkeberatan dengan Resolusi Menteri No. 80,yang mengurangi wilayah tersebut kurang lebih sebanyak 300ribu hektare, membuka akses untuk masyarakat bukanpenduduk asli dan tidak mengizinkan lebih dari 20 desapenduduk asli memasuki area yang akan ditentukan batas-batasnya.32 Pada 2003, Komite Para Ahli memperhatikanbahwa resolusi ini telah ditarik kembali. Meskipun demikian,sampai saat ini, perselisihan tersebut belum diselesaikan danpenduduk asli belum memperoleh pengakuan resmi atastanah mereka. Olehsebab itu, mereka meneruskanperjuangannya.33

Pasal 14.2.Pasal 14.2.Pasal 14.2.Pasal 14.2.Pasal 14.2.Pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untukmengidentifikasi lahan yang biasanyaditempati penduduk terkait, dan untukmenjamin perlindungan efektif dari hak-hak mereka atas kepemilikan.

Pasal 14.3.Pasal 14.3.Pasal 14.3.Pasal 14.3.Pasal 14.3.Prosedur yang layak harus diadakan didalam sistem hukum nasional untukmenyelesaikan sengketa tanah olehpihak-pihak yang bersangkutan.

31 ILO: Report of the Committee of Experts on the Application of Conventions andRecommendations. Jenewa. 1997, hal. 302; dan ibid. 1998, h.316-317.

32 Ibid.33 www.cimi.org.br

Page 40: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

4141414141

UU Hak Penduduk Asli–Indigenous Peoples Rights 1997 (IPRA)muncul melalui gerakan masyarakat hukum adat yang kuat diFilipina. Namun, kelompok lobi, termasuk perusahaanpertambangan yang aktif beroperasi di daerah yang didiamioleh penduduk asli, beraksi untuk melunakkan ketentuan hukumdalam UU tersebut. IPRA menyatakan mengakui hak-hakpenduduk asli atas tanah dan daerah peninggalan leluhur. Namunpada kenyataannya, penduduk asli pertama-tama harusmenyetujui bahwa negara memiliki hak terlebih dahulu atastanah-tanah tersebut. Walaupun penduduk asli dapatmemperoleh Sertifikat Tanah Peninggalan Leluhur (Certificate ofAncestral Domain Title) atas tanah mereka, negara berhakmenggunakan daerah tersebut untuk “kepentingan negara”.34

Konvensi ini juga mengharuskan pemerintah untuk memastikanterdapat prosedur dan mekanisme yang layak untukmenyelesaikan perselisihan apapun.

Di kawasan Chittagong Hill Tracts, Bangladesh, terjadipersengketaan atas kepemilikan tanah antara masyarakat adatdan keluarga dari dataran yang sudah menetap di tanahtradisional milik masyarakat adat tersebut. Sengketa inimengakibatkan terjadinya pemindahan pemilik tanah yang asli.Sebuah persetujuan damai pada 2 Desember 2997 antaraPemerintah Bangladesh dan Jana Samhati Samiti (JSS– People’sUnited Party) mengimbau adanya pembentukan sebuah komisitanah nasional untuk menyelesaikan tuntutan kepemilikan ini.35

34 Degawan, Hermina, “Small-Scale Gold Mining as a Traditional Occupation in theCordillera, Philippines”. In: Thomas, V. (ed.). Traditional Occupations of Indigenous andTribal Peoples: Emerging Trends. Proyek untuk mendorong Kebijakan ILO mengenaiMasyarakat Hukum Adat, Jenewa,2000.

35 ILO. Report of the Committee of Experts on the Application of Conventions andRecommendations. Jenewa, 1998, hal.313. Lihat juga IWGIA. Indigenous Affairs, No. 1,1998, hal. 50.

Page 41: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

4242424242

Mengenai pentingnya tanah dalam kehidupan masyarakathukum adat, konvensi ini menuntut adanya tindakan-tindakankhusus yang diambil guna melindungi hak masyarakat hukumadat atas tanah. Hal ini meliputi elemen-elemen, seperti:

• Kebutuhan untuk menghormati hubungan masyarakathukum adat dengan tanah mereka.

• Pengakuan hak tradisional mereka atas pemilikan dankepemilikan tanah mereka, meliputi aspek individualdan kolektif.

• Kebutuhan untuk mengidentifikasi daerah-daerah yangmenjadi milik masyarakat hukum adat.

• Kebutuhan untuk melindungi tanah masyarakat hukumadat dari:

A) Orang lain yang datang ke tanah ini untukkeuntungan mereka sendiri tanpa izin dari pihakberwenang terkait. Seperti di Brazil, parapenambang emas tidak terdaftar (garimpeiros),menginvasi wilayah Yanomami. 36

B) Orang luar yang mencoba mengambil tanahmasyarakat hukum adat melalui penipuan ataucara-cara tidak jujur lainnya.

Konvensi ini juga menyatakan bahwa masyarakat hukum adatmemiliki hak untuk memberikan tanah dari satu generasi kegenerasi lain, sesuai dengan adat komunitas mereka sendiri.

Pasal 17.3.Pasal 17.3.Pasal 17.3.Pasal 17.3.Pasal 17.3.Orang yang bukan bagian darimasyarakat hukum adat akan dicegahuntuk memanfaatkan kebiasaanpenduduk atau memanfaatkankurangnya pemahaman penduduk atashukum untuk mengambil kepemilikanatau penggunaan lahan yang dimilikioleh penduduk tersebut.

Pasal 18.Pasal 18.Pasal 18.Pasal 18.Pasal 18.Hukuman yang memadai akanditetapkan atas penggunaan lahanpenduduk terkait yang tidak sah, danpemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah pelanggaranserupa.

36 ILO. Report of the Committee of Experts on the Application of Conventions andRecommendations. Jenewa 1995, hal. 288; dan ibid., 1996, hal. 267; dan ibid.,1998, hal. 316

Page 42: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

4343434343

37 Schaaf, T. “Sacred Groves. Environmental Conservation Based on Traditional Beliefs“.di: UNESCO, World Decade for Cultural Development 1988-1997. Culture andAgricultureOrientation Texts, CLT/DEC/PRO-1995. Paris, 1995, hal. 43.

38 Assies, W.J. & Hoekema, A.J. Indigenous Experiences with Self-Government. IWGIA Dok.76, Kopenhagen, 1994, hal. 181.

39 IWGIA. Indigenous Affairs. No.1, 1998, hal.21.

Sumber Daya AlamSumber Daya AlamSumber Daya AlamSumber Daya AlamSumber Daya Alam

Sistem pengetahuan penduduk asli telah memungkinkanmasyarakat hukum adat untuk menggunakan, mengelola danmelindungi sumber daya alam di tanah mereka.

Di banyak negara, masyarakat hukum adat kaya akankeanekaragaman hayati. Hutan hujan Amazon adalah salah satucontohnya.

Di Ghana, para pakar ekologi telah menemukan beberapa spesieslangka di taman hutan Suci. Sebuah proyek UNESCO dimulai pada995, di mana pakar ekologi dan penduduk asli serta masyarakatadat bekerja bersama untuk memperluas perlindungan danpelestarian taman hutan ini ke daerah sekitarnya.37

Kesepakatan Nunavut di Kanada memberikan masyarakat Inuithak untuk berpartisipasi dalam pengelolaan lahan, air dan satwaliar di Nunavut, termasuk mengevaluasi dampak daripengembangan sumber daya di seluruh wilayah tersebut. 38

Di Hawai’i, sebuah keputusan yang dikenal sebagai Public AccessShoreline Hawai’i (PASH) menyatakan, bila penduduk asli dariHawai’i:

“[...] dapat menunjukkan bahwa sebuah area telah digunakansecara tradisional untuk berkumpul ataupun untuk praktikkeagamaan. Mereka memiliki hak untuk menolak pembangunanapapun di tanah tersebut yang dapat merusak atau mengancampraktik-praktik tradisional mereka.”39

Pasal 7.4.Pasal 7.4.Pasal 7.4.Pasal 7.4.Pasal 7.4.Pemerintah akan mengambiltindakan-tindakan, dalam kerjasamadengan masyarakat terkait, untukmelindungi dan melestarikanlingkungan yang mereka tempati.

Page 43: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

4444444444

Masyarakat berbahasa Paiute telah menghuni gurun Nevadadan California selama ribuan tahun. Danau Pyramid telahmenjadi sumber daya yang amat penting bagi masyarakatPaiute. Secara tradisional mereka sangat bergantung padadanau tersebut untuk memancing dan mencari penghidupan.Setelah beberapa waktu, pemerintah federal menyusun skemauntuk menarik para petani yang bukan penduduk asli ke daerahtersebut, serta penggunaan tanah di sekitar danau tersebutuntuk pariwisata dan industri. Sehingga mengakibatkanmeningkatnya polusi air, dan penurunan jumlah ikan yangdrastis di danau tersebut.

Penggunaan dan akses pada sumber daya alam merupakandasar dari penghidupan masyarakat hukum adat secaraekonomi. Guna memastikan kelangsungan hidup masyarakathukum adat, maka penting untuk melindungi:

1) Sumber daya alam mereka.2) Praktik-praktik tradisional mereka dalam

menggunakan, mengelola, dan memelihara sumberdaya alam ini.

Dewan Suku Paiute (Paiute Tribal Council) membawa pemerintahfederal ke pengadilan. Mereka berargumentasi bahwapejabat pemerintah federal telah mengizinkan perusakandanau. Hakim setuju, dan memerintahkan pemerintah untukmengambil langkah-langkah guna melindungi air Paiute danekosistem terkait. Saat negosiasi lebih lanjut dilakukan antarakelompok-kelompok yang berkepentingan di daerah aliranSungai Truckee, ada persepsi yang semakin meningkat bahwakarena cara berpikir ekologis mereka, masyarakat Paiutemenentang “kemajuan” apapun di daerah tersebut. Namun,selama negosiasi ini, terdapat musim kemarau panjang yangmengakibatkan kekeringan, dan masyarakat dipaksa untukmemikirkan ulang sikapnya terhadap pelestarian dan ekologi.Negosiasi ini mengarah pada perundang-undangan yangmengharuskan pejabat negara dan kota praja untukmengadopsi rencana pengelolaan air untuk melindungiekosistem. Hukum juga menyatakan bahwa air danau inidikelola melalui “konsultasi” dengan Suku Pyramid Lake.

Pasal 15.1.Pasal 15.1.Pasal 15.1.Pasal 15.1.Pasal 15.1.Hak-hak masyarakat terhadapsumber daya alam sehubungandengan tanah mereka harus dijagadengan sangat baik. Hak-hak initermasuk hak rakyat untuk ikut sertadalam penggunaan, pengelolaan,perlindungan dan pelestarian sumberdaya tersebut.

Page 44: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

4545454545

Konvensi No. 169 ini juga menetapkan bahwa masyarakat hukumadat memiliki hak atas sumber daya alam di wilayah mereka,termasukdi antaranya:

• Hak untuk berpartisipasi dalam penggunaan,pengelolaan, perlindungan dan pelestarian berbagaisumber daya tersebut.

• Hak untuk ditanyakan pendapatnya sebelum sumber dayaalam di tanah mereka dieksplorasi atau dieksploitasi.

• Hak untuk mempelajari kajian-kajian mengenai dampakeksplorasi dan eksploitasi tersebut.

• Hak manfaat atas keuntungan yang dihasilkan darieksploitasi dan penggunaan sumber daya alam apapun.

• Hak untuk mendapatkan ganti rugi dari pemerintah atassemua kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas-aktivitasseperti itu.

Page 45: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

4646464646

Mineral atau SumberMineral atau SumberMineral atau SumberMineral atau SumberMineral atau SumberDaya LainDaya LainDaya LainDaya LainDaya Lain

Ada banyak kasus di mana konstitusi negara menentukanbahwa negaralah yang memiliki mineral dan sumber dayalainnya. Dengan demikian, negara memiliki hak hukum dibawah undang-undangnya sendiri untuk memaksa siapapunpindah apabila dianggap perlu guna mengeksploitasiberbagai sumber daya ini. Pasal ini mengakui situasi tersebutnamun juga membolehkan masyarakat hukum adat untukberpendapat mengenai bagaimana sumber daya inidieksploitasi.

Ketika mineral atau sumber daya lainnya di wilayahmasyarakat hukum adat dieksploitasi, hal tersebut seringkalimenyebabkan ketidakseimbangan lingkungan, polusi danmasalah kesehatan yang parah, selain kesulitan ekonomi.

Di Filipina, misalnya, penambangan terbuka skala besar telahmenyebabkan bahaya kesehatan, perpindahan, danperubahan air tanah serta endapan limbah berbahaya di tanahmasyarakat Igorot.40

Di Nigeria, eksploitasi komersial minyak di Niger Delta

telah berdampak ekologis dan sosial yang parah untukmasyarakat Ogoni. Minyak yang bocor dari pipa saluran dantangki telah mencemarkan sungai, kali dan ladang, jugamembunuh hewan dan tumbuh-tumbuhan. Hutan telahditebang guna membuka ruang untuk jalan dan pipa saluran,menghancurkan penghidupan ekonomi masyarakat Ogoni.Polusi lingkungan menimbulkan masalah kesehatan yang akutseperti TBC, masalah pernapasan dan penyakit perut.Masyarakat Ogoni tidak ditanyakan pendapatnya sebelumnyadan tidak menerima manfaat apapun dari keuntungan yangdihasilkan. 41

Pasal 15.2.Pasal 15.2.Pasal 15.2.Pasal 15.2.Pasal 15.2.

Dalam hal di mana negaramempertahankan kepemilikan atassumber daya mineral atau sumberdaya bawah tanah atau hak terhadapsumberdaya lain yang berhubungandengan lahan, pemerintah akanmenerapkan atau mempertahankanprosedur. Di mana mereka akanberkonsultasi dengan masyarakat ini,untuk mengetahui seberapa jauh opiniterhadap kepentingan mereka telahmerebak, sebelum menjalankan ataumengizinkan program apapun untukmengeksplorasi atau mengeksploitasisumber daya sehubungan denganlahan mereka. Penduduk yang terkaitakan berupaya sedapat mungkin untukikut serta dalam mengambilkeuntungan dari kegiatan seperti itu,dan akan menerima ganti rugi yangmemadai untuk setiap kerusakan yangmungkin mereka alami akibat darikegiatan seperti itu.

40 Perserikatan Bangsa-Bangsa. Discrimination Against Indigenous Peoples.Transnational investments and operations on the lands of indigenous peoples.Laporan Centre on Transnational Corporations diajukan sesuai dengan ResolusiSub-komisi 1990/26. E/CN.4/Sub.2/1994/40. 1994, hal. 25.

41 Society for Threatened Peoples. Arbeitsdokumentation: Ogoni in Nigeria.Göttingen, 1995. Lihat juga IWGIA: The Indigenous World 1996-97, Kopenhagen.1997, hal. 259.

Page 46: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

4747474747

Apa yang harus dilakukan apabila sebuah perusahaanmenginginkan untuk mengambil mineral atau sumber daya laindari tanah milik masyarakat hukum adat?

Prinsip pertama adalah konsultasiPrinsip pertama adalah konsultasiPrinsip pertama adalah konsultasiPrinsip pertama adalah konsultasiPrinsip pertama adalah konsultasiDalam banyak kasus, pemerintah memiliki hak eksklusif atas

sumber daya di bawah permukaan tanah. Dalam kasus dimana pemerintah telah menjual hak untuk mendayagunakansumber daya ini ke sebuah perusahaan, pemerintah masihmemiliki tanggung jawab utama untuk memastikan bahwaprinsip-prinsip konvensi ini diterapkan. Konsultasi ini harus

dilakukan bahkan sebelum sebuah perusahaan mulaimelakukan eksplorasi untuk sumber daya tersebut, karena

eksplorasi ini bisa juga berdampak merusak.

Selama konsultasi, masyarakat hukum adat terkait harus dapatSelama konsultasi, masyarakat hukum adat terkait harus dapatSelama konsultasi, masyarakat hukum adat terkait harus dapatSelama konsultasi, masyarakat hukum adat terkait harus dapatSelama konsultasi, masyarakat hukum adat terkait harus dapatmenyatakan keprihatinannyamenyatakan keprihatinannyamenyatakan keprihatinannyamenyatakan keprihatinannyamenyatakan keprihatinannya

Bila tidak ingin pengambilan sumber daya apapun dilakukan,mereka dapat memberikan alasan mengapa seharusnya tidak

ada penggalian atau eksplorasi. Misalnya kerusakanlingkungan, polusi, masalah kesehatan, hilangnya

penghidupan dasar ekonomi, dan lain-lain.

Menurut Konvensi ILO No. 169, masyarakat hukum adat memiliki hakMenurut Konvensi ILO No. 169, masyarakat hukum adat memiliki hakMenurut Konvensi ILO No. 169, masyarakat hukum adat memiliki hakMenurut Konvensi ILO No. 169, masyarakat hukum adat memiliki hakMenurut Konvensi ILO No. 169, masyarakat hukum adat memiliki hakuntuk memperoleh manfaat dari penggalian dan eksploitasi sertauntuk memperoleh manfaat dari penggalian dan eksploitasi sertauntuk memperoleh manfaat dari penggalian dan eksploitasi sertauntuk memperoleh manfaat dari penggalian dan eksploitasi sertauntuk memperoleh manfaat dari penggalian dan eksploitasi serta

hak untuk memperoleh ganti rugihak untuk memperoleh ganti rugihak untuk memperoleh ganti rugihak untuk memperoleh ganti rugihak untuk memperoleh ganti rugiWalaupun masyarakat hukum adat tidak memiliki hak di

bawah konvensi ini untuk memveto eksploitasi, mereka dapatmenggunakan hak-hak mereka sebagai alat untuk melakukantawar-menawar dalam negosiasi dengan perusahaan. Melalui

negosiasi-negosiasi ini, masyarakat hukum adat dapatmembujuk perusahaan untuk mengadaptasi teknik mereka

guna meminimalkan kerusakan lingkungan, dan untukmemulihkan lingkungan tersebut setelahnya. Dalam beberapa

kasus, pengaturan yang dibuat mungkin tidak memberikanmanfaat bersama, dan proyek ditinggalkan begitu saja. Ini

dapat diartikan bahwa komunitas tidak menerima keuntunganapapun.

Page 47: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

4848484848

Konvensi ini menetapkan bahwa masyarakat hukum adatmemiliki hak untuk ditanyakan pendapatnya sebelum mineralatau sumber daya lain di tanah mereka digali ataudiberdayagunakan. Termasuk hak untuk memperolehkeuntungan dan mendapatkan ganti rugi atas kerusakanapapun.

Pada 1993, Pemerintah Norwegia memberikan izin untuksebuah perusahaan multinasional, Rio Tinto-Zinc, untukmenggali mineral di wilayah Saamo. Parlemen Saami-SaamiParliament (Badan Penduduk Asli Saami yang dipilih secaranasional) dan masyarakat Saami tidak ditanyakanpendapatnya atau diberitahukan sama sekali mengenai halini. Sebagai langkah pertama, Parlemen Saami dan kelompokkepentingan Saami yang berbeda-beda meminta PemerintahNorwegia untuk menarik kembali izin yang diberikan, namunupaya ini tidak berhasil. Dewan Saami (Saami Council) danParlemen Saami (Saami Parliament) kemudian melakukannegosiasi langsung dengan perusahaan itu sendiri. Merekamencapai kesepakatan tidak tertulis dengan perusahaanbahwa tidak akan ada penambangan yang dilakukan tanpapersetujuan Parlemen Saami.42

Di Kolombia, masyarakat Embera-Katío berhasil mengambiltindakan hukum melawan perusahaan Urrá S.A. yangmembangun sebuah proyek pembangkit listrik tenaga air diRío Sinú. Mahkamah Konstitusi Kolumbia menolak izinberoperasi sampai ganti rugi atas kehilangan sumber dayayang disebabkan oleh pembangunan dam. Sehingga kejadianseperti ini tidak akan terulang lagi lagi di masa mendatang.43

Dalam sebuah perwakilan, salah satu pemerintah menyatakanmereka tidak menganggap bahwa konsultasi terkait denganaktivitas-aktivitas penggalian dan eksploitasi minyak layakdilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa hak untuk menggalidan mengambil sumber daya dari bawah tanah adalah milikpemerintah. Sebuah komite tripartit menunjukkan bahwa hak-hak masyarakat atas sumber daya alam yang berhubungandengan tanah secara khusus akan dijaga. Hak-hak ini meliputihak masyarakat untuk berpartisipasi dalam penggunaan,manajemen dan pemeliharaan berbagai sumber daya ini.

42 Henriksen, J.B. Betenkning om Samink Parlamentarisk Samarbeid. Nordisk SamiskInstitutt. Kautokeino, 1995.

43 Progrom, No. 201, 1998, hal. 7.

Page 48: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

4949494949

PemindahanPemindahanPemindahanPemindahanPemindahan

Pemindahan adalah sebuah persoalan yang sangat penting bagimasyarakat hukum adat, yang seringkali berkeberatan terhadappemindahan, yang kerap mengatasnamakan “kemajuan”. Hal inisering terjadi dalam kasus pertambangan, pembangunan jalandan bendungan pembangkit listrik tenaga air.

Bendungan Sardar Sarovar dan proyek pembangkit listrik di In-dia telah menyebabkan perpindahan ribuan masyarakat adat,tanpa tindakan-tindakan yang memadai terkait denganpenyediaan pemukiman kembali dan rehabilitasi dari masyarakatini. Biaya sosial yang ditimbulkan ini menjadi salah satu alasanmengapa Bank Dunia menghentikan pendanaan proyek ini.44

Di Chile, Proyek Bendungan Ralco, proyek pembangkit listriktenaga air kedua dari tujuh proyek lainnya di Sungai Biobío,disetujui oleh dinas lingkungan Pemerintah Chile pada Juni 1997.Proyek ini memengaruhi tujuh komunitas Pehuenche, danmemaksa 700 orang untuk pindah dari tanah leluhur mereka.Ketika proyek ini selesai, maka akan membanjiri 36.421 meterpersegi tanah pertanian dan hutan. Namun dampak besar lainnyajustru akan menghancurkan kebudayaan masyarakat Pehuenche,dengan diizinkannya imigrasi besar-besaran pekerja ke tanahmereka.45

Praktik-praktik pastoralist di Kenya sudah disalahkan sebagaipenyebab degradasi lingkungan dan pengelolaan tanah yangburuk, walaupun buktinya berlawanan dengan hal tersebut. Biasdalam hukum pertanahan cenderung mengarah pada populasistatis yang tidak berpindah dan melawan masyarakat nomadis.Tanah pastoralists umumnya dilihat sebagai tanah “kosong” yangmenunggu untuk diidiami atau dibangun. Dalam UU TamanNasional 1945 (National Parks Ordinance of 1945), negaramemperoleh tanah yang sangat luas untuk mendirikan tamanbermain dan cagar alam. Sejumlah cagar alam ini telahmengganggu pola penggunaan tanah masyarakat Maasai.Memindahkan mereka ke daerah yang seringkali tidak sesuaiuntuk meneruskan cara hidup mereka. Seiring denganmeningkatnya populasi pastoralist, tanah yang tersedia untukdigunakan oleh mereka menurun secara drastis, sehinggamenyebabkan kemunduran dalam cara hidup tradisionalmereka.46

44 Dari lebih dari 40 ribu kelurga yang terkena dampak, hanya seperempatnya yangsudah diberikan tempat tinggal baru selama 1997. Lihat ILO: Report of theCommittee of Experts on the Application of Conventions andRecommendations. Jenewa, 1995, hal. 289. 1996, hal. 268. 1997, hal. 307.

45 Abyala News, Vol. 10, No.4, 1997, hal. 25-29. Lihat juga situs web: http://corso.ccsu.ctstateu.edu/archives/taino/0511.html. Indigenous People FaceDestruction of Land and Ressetlement. 25 Juni 1997.

46 Abdi Umar, 2000. “Herding into the New Millenium: Continuity and Change in thePastoral Areas of Kenya”. In: Thomas, V. (ed.). Traditional Occupations ofIndigenous and Tribal Peoples: Emerging Trends, Proyek untuk MendorongKebijakan ILO mengenai Masyarakat Hukum Adat, Jenewa 2000.

Page 49: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

5050505050

Pada beberapa situasi, pemindahan adalah bagian darikebijakan resmi. Misalnya kawasan Chittagong Hill Tracts diBangladesh, Timor Timur, Laos atau Vietnam.

Di banyak daerah di Laos, masyarakat suku perbukitan daridaerah pegunungan dipindahkan dan diberikan pemukimanbaru di dataran rendah tanpa dukungan atau sarana yangmemadai untuk melakukan transisi tersebut. Pemukimankembali tersebut telah membawa banyak masalah dalam halkesehatan dan keamanan makanan. Mereka kehilangansumber daya makanan dan obat-obatan tradisional sertakekurangan keahlian yang dibutuhkan untuk budidayapertanian di dataran rendah.47 Dalam beberapa kasus,masyarakat yang sudah bermukim di tempat baru, dan tidakpuas dengan lokasi pemukiman mereka, memulai negosiasiuntuk relokasi. Hal ini dimungkinkan karena mereka telahdipindahkan ke lokasi yang terpencil, dengan tanah atauinfrastruktur yang tidak bagus. Dalam kasus-kasus seperti ini,keinginan untuk relokasi dapat diekspresikan kepada pejabatkabupaten atau provinsi yang berwenang. Namun seringkalinegosiasi ini mengarah pada ditolaknya permintaan mereka,karena tidak memberikan tanggapan atas tujuan danperencanaan awal untuk koordinasi pemukiman kembalitersebut.48

Contoh lainnya adalah proyek pembangkit listrik tenaga airKaptai yang telah mengakibatkan pemindahan 100 ribu or-ang penduduk asli di kawasan Chittagong Hill Tracts,

Bangladesh antara 1959 dan 1961, dan membanjiri sekitarseperlima tanah budidaya mereka.49 Banyak masyarakathukum adat yang dipindahkan karena bendungan tersebut.Mereka dipaksa untuk pindah lagi pada 1980-an sebagaibuah dari kebijakan pemerintah, ketika keluarga bukanpenduduk asli dibawa masuk ke kawasan Chittagong Hill Tracts.Masyarakat hukum adat kemudian ditempatkan di beberapadesa kecil di satu daerah.50

47 UNDP. Highland Peoples Programme. Dokumen Pengantar RAS/93/103. Jenewa,1995, hal. 5-12.

48 Yves Goudineau (ed.). Resettlement and Social Characteristics of New Villages: BasicNeeds for Resettled Communities in the Lao PDR. Vol.1., UNESCO/UNDP, Vientiane,1997, hal.19.

49 McCully, P. Silenced Rivers. The Ecology and Politics of Large Dams. London, NewJersey, 1996 (Second impression 1998), hal. 71.

50 Roy, C.K. Land Rights of the Indigenous Peoples of the Chittagong Hill Tracts,Bangladesh. Distr. Jumma Peoples Network in Europe (JUPNET), 1996, hal. 59-66.

Page 50: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

5151515151

Pemindahan dari wilayah tradisional memiliki dampak yangcukup berat terhadap cara hidup, kesejahteraan dan identitasbudaya dari banyak masyarakat hukum adat. Masyarakat Dinehdi Arizona dipindahkan dari tanah mereka dan harus bermukimdi daerah yang terkena polusi bahan radioaktif. Akibatnya,mereka menghadapi masalah kesehatan yang parah dan banyakdari mereka meninggal karena tidak dapat bertahan hidup jauhdari kampung halamannya.51

Sebagai sebuah prinsip dasar, Konvensi No. 169 menyatakanbahwa masyarakat hukum adat tidak boleh dipindahkan daritanah mereka.

Apabila relokasi harus dilakukan, relokasi tersebut hanya bolehdilakukan sebagai tindakan yang bersifat pengecualian.Langkah ini hanya boleh diambil apabila keadaan tersebut tidakdapat dihindari lagi.

Untuk meningkatkan cara dalam penanganan situasi seperti itu,Konvensi No. 169 merumuskan beberapa langkah mendasar:

• Masyarakat terkait harus diminta persetujuannyaterhadap relokasi tersebut. Mereka harus memintapersetujuan ini setelah masyarakat hukum adat tersebutmendapatkan informasi yang jelas dan tepat mengenaisemua fakta dan angka yang terkait.

Apa yang dimaksud dengan persetujuan secara sukarela danberdasarkan informasi yang jelas?

Hal ini berarti bahwa masyarakat hukum adat memahamisepenuhnya makna dan konsekuensi dari perpindahantersebut. Selain itu mereka menerima dan setuju ataspemindahan tersebut.

Pasal 16.1.Pasal 16.1.Pasal 16.1.Pasal 16.1.Pasal 16.1.Sesuai dengan paragraf dari pasalini, masyarakat yang terkait tidakboleh dipindahkan dari tanah yangmereka diami saat ini.

Pasal 16.2.Pasal 16.2.Pasal 16.2.Pasal 16.2.Pasal 16.2.Jika relokasi penduduk tersebutdianggap perlu sebagai tindakanyang bersifat pengecualian, makaperpindahan seperti itu hanya akandilakukan dengan persetujuansecara sukarela dan berdasarkaninformasi yang jelas dari mereka.Bila persetujuan mereka tidakdiperoleh, maka perpindahan sepertiitu hanya akan terjadi setelahmelalui prosedur yang layak yangditentukan oleh UU dan peraturannasional. Termasuk informasi umumbila perlu, yang memberikanpeluang untuk pewakilan yangefektif atas masyarakat terkait.

51 Johnson, S. & Budnik, D. Wir werdenüberleben. Gespräche mit indianischenStammesältesten. München, 1996, hal. 51-56.

Page 51: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

5252525252

Apabila masyarakat hukum adat tidak setuju, maka konvensimerumuskan prosedur yang harus diambil ketika relokasidiperlukan, yakni:

• Dengar pendapat publik yang mungkin dilakukan.Masyarakat hukum adat memiliki kesempatan untukmengekspresikan keprihatinan mereka melalui sebuah“prosedur yang layak”. Hal ini dapat berupa dengarpendapat umum atau investigasi. Tapi mungkinterdapat cara terbaik lainnya yang sesuai terhadapsolusi tertentu.

• Hak untuk kembali. Masyarakat hukum adat memilikihak untuk kembali ke tanah mereka segera setelahalasan yang menyebabkan mereka harus pergi tidaklagi berlaku. Contohnya, dalam kasus perang ataubencana alam, mereka dapat kembali ke tanah merekaketika perang atau bencana tersebut telah berakhir.

• Pemukiman kembali dan rehabilitasi. Bilamasyarakat hukum adat tidak dapat kembali ke tanahmereka, misalnya karena lahan mereka telah dibanjiri,maka harus ada sebuah rencana pemukiman kembalidan rehabilitasi dari masyarakat yang dipindahkantersebut.

• Tanah dengan kualitas yang sama. Ketika masyarakathukum adat pindah ke pemukiman baru, mereka harusdiberikan lahan dengan kualitas yang sama, dandengan status kepemilikan di mata hukum yang sama(atau lebih baik) seperti lahan mereka yang telahhilang. Oleh karenanya, bila seorang memiliki lahanpertanian, maka ia harus diberikan lahan yang samajenisnya. Apabila ia memiliki kepemilikan atas tanahini, ia juga harus memiliki kepemilikan yang resmi dimata hukum atas tanah yang diberikan tersebutsebagai pengganti. Bila masyarakat hukum adatmenginginkannya, mereka dapat menerima bentukpembayaran lain atas tanah mereka yang hilang.

• Kompensasi. Masyarakat hukum adat memiliki hakuntuk mendapatkan kompensasi penuh untuk semuakerugian ataupun dampak yang diakibatkan relokasi.Misalnya kehilangan rumah atau properti, dampakkesehatan yang tidak baik karena perubahan iklim, dll.

Pasal 16.3.Pasal 16.3.Pasal 16.3.Pasal 16.3.Pasal 16.3.Dimungkinkan, masyarakat tersebutakan mendapatkan hak untuk kembalike tanah leluhur mereka, begitualasan-alasan relokasi tersebut tidakberlaku lagi.

Pasal 16.4.Pasal 16.4.Pasal 16.4.Pasal 16.4.Pasal 16.4.Bila kepulangan tersebut tidakdimungkinkan, seperti yang ditentukandalam kesepakatan atau karena tidakadanya kesepakatan melalui proseduryang sesuai, maka masyarakat tersebutakan menerima lahan dengan kualitasdan status hukum yang setidaknyasetara dengan lahan yang mereka hunisebelumnya, yang layak untukmemberi mereka nafkah saat ini danuntuk perkembangan selanjutnya. Jikamasyarakat terkait lebih menyukaikompensasi dalam bentuk uang ataujasa, mereka akan diberi kompensasidengan jaminan yang layak.

Pasal 16.5.Pasal 16.5.Pasal 16.5.Pasal 16.5.Pasal 16.5.Penduduk yang direlokasikan seperti ituakan mendapat kompensasi untuksetiap kerugian ataupun dampak yangdiakibatkan relokasi tersebut.

Page 52: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

5353535353

Proses relokasiProses relokasiProses relokasiProses relokasiProses relokasi

INFORMASI

MENGENAI SEMUA FAKTA YANG RELEVAN

MASYARAKAT HUKUM ADAT

SETUJU

TERHADAP RELOKASI

MASYARAKAT HUKUM ADAT

TIDAK SETUJU

TERHADAP RELOKASI

DENGAR PENDAPAT PUBLIK

(ATAU PROSEDUR LAIN)

DISELENGGARAKAN

RELOKASI DILAKUKAN SEBAGAI TINDAKAN YANG BERSIFAT PENGECUALIAN

HAK UNTUK KEMBALI KAPAN PUNDIMUNGKINKAN

PEMUKIMAN KEMBALI

MENGIKUTI PROSEDUR YANG LAYAK

MELIPUTI KETENTUAN MENGENAI TANAHYANG KUALITAS DAN STATUS HUKUMNYASAMA

KOMPENSASI ATAS KERUGIAN ATAU DAMPAKNYA HARUSDIBERIKAN DALAM KASUS APAPUN

Page 53: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

5454545454

Relokasi apapun, apabila dianggap sangat penting, harusdilakukan secara transparan dan partisipatif dengan benar-benar melibatkan masyarakat yang terkait.

Sebuah contoh yang menarik adalah kasus Wanniyala-aetto(makhluk hutan) di Sri Lanka. Pada 1983, hutan tempat merekatinggal diubah menjadi Taman Nasional Maduru Oya.Masyarakat Wanniyala-aetto dipaksa untuk pindah dari tanahmereka, bermukim kembali di zona penyangga dan desa-desarehabilitasi. Sebagai akibatnya, pola makan mereka berubah.Banyak yang terkena penyakit diabetes, obesitas, dan tekanandarah tinggi, beberapa bahkan sekarat karenanya.

Pada Juni 1997, setelah melakukan lobi dan negosiasi selamabertahun-tahun, seorang delegasi pemerintah mengunjungimasyarakat Wanniyala-aetto untuk berkonsultasi denganmereka dan mempelajari dampak perubahan sosial danbudaya serta asimilasi yang telah dipaksakan. Selanjutnya,pada Desember 1997, Presiden Sri Lanka mengumumkankepada publik mengenai niat pemerintah untukmengembalikan hutan pada masyarakat Wanniyala-aetto.Masyarakat Wanniyala-aetto mulai menegosiasikankepulangan mereka ke hutan dengan pemerintah. Hal inimencakup peraturan untuk menjaga hutan dari eksploitasi yangberlebihan, pihak-pihak yang masuk tanpa izin, sertapartisipasi masyarakat Wanniyala-aetto dalam pengelolaantaman.52

52 Lihat pidato Wanniyala-Aetto di Kelompok Kerja PBB mengenai Penduduk Asli, Sesike-14. Juli 1996 (didokumentasikan di PBB). Informasi diterima dari WivecaStegeborn, ahli antropologi yang bekerja dengan Wanniyala-Aetto. Lihat juga PBB:Kelompok Kerja PBB mengenai Penduduk Asli, di Sesi ke-15. E/CN.4/Sub.2/1997/14. 1997, hal. 14.

Page 54: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

5555555555

Perekonomian tradisionalPerekonomian tradisionalPerekonomian tradisionalPerekonomian tradisionalPerekonomian tradisional

Perekenomian tradisional adalah dasar dari kelangsunganperekonomian masyarakat hukum adat. Perekonomian tradisionalini didasarkan pada pengetahuan terperinci mengenailingkungan, yang berasal dari pengalaman dalam merawat danmenggunakan tanah tradisional mereka dari generasi kegenerasi. Aktivitas perekenomian tradisional itu antara lainberburu, berkumpul, memasang perangkap, memancing,menggembala, penggarapan lahan sistem berpindah, bertenundan memahat. Semua itu berbasis pada komunitas. Dalambanyak kasus, aktivitas ini adalah satu-satunya sumber matapencahariaan.

Sistem pertanian bergilir masyarakat Karen di Thailand Utaraadalah metode pertanian yang sudah sangat tua usianya. Di sini,sebidang tanah tertentu digarap secara bergilir. Pada waktu yangtelah ditentukan, hanya satu petak lahan yang digarap,sementara tanah lainnya dibiarkan tidak ditanami untukmendapatkan kembali kesuburannya. Di tahun berikutnya, tanahyang paling lama belum ditanami akan digarap kembali, begituseterusnya. Tanah itu ditanami dengan berbagai bibit tanamanpangan, masing-masing dengan masa panen yang berbeda.Hasilnya adalah terpenuhinya kebutuhan keluarga selama satutahun penuh .

Praktk sistem tanam bergilir atau perladangan berpindah inijuga digunakan di beberapa bagian negara Asia lainnya,termasuk di Kamboja, Chittagong Hill Tracts di Bangladesh, danLaos. Sistem tanam ini sering dikritik dan dihalangi karenadianggap merusak lingkungan. Namun, pendukung sistem inimenunjukkan bahwa sistem pertanian tradisional bersifatberkelanjutan, seperti yang diperlihatkan oleh fakta bahwadaerah-daerah ini seringkali merupakan satu-satunya daerah yangtetap subur dan belum terkikis. 53

53 ILO/UNDP. Regional Workshop Report: Information Exchange on DevelopmentExperiences with Highland Peoples, Chiang Mai, Thailand, 17-21 November 1997.1999, Lampiran 9.

Page 55: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

5656565656

Berdasarkan pada ketentuan dalam Pasal 23.1 dari konvensiini, di Namibia, Project for the Promotion of ILO Policy onIndigenous and Tribal Peoples, ILO Inter-Regional Programme toSupport Self-Reliance of Indigenous and Tribal Peoples ThroughCo-operatives and Other Self-Help Organisations (INDISCO),Southern African Development and Consulting (CRIAA) dan Work-ing Group on Indigenous Minorities in Southern Africa (WIMSA)telah berkolaborasi dalam sebuah proyek dengan bertujuanuntuk pembangunan berbasis komunitas guna memperkuatdan mendorong perekonomian tradisional.

Proyek Sustainably Harvested Devil’s Claw Project (SHDCP)menggunakan pengetahuan dan metode pertanian tradisionaluntuk menanam dan memanen tumbuhan Devil’s Claw.

Tujuannya adalah untuk pengobatan. Proyek ini jugamemusatkan perhatian pada kesadaran jender, pelatihan untukmanajemen penghasilan lokal dan pembangunan kapasitaskomunitas yang memungkinkan pengelolaan lokal dari ProyekSHDCP. Hal ini sejalan dengan ketentuan Konvensi No. 169yang menekankan pada pentingnya kemandirian ekonomimasyarakat hukum adat, dengan mempertimbangkanteknologi tradisional dan karakteristik budaya mereka.

Pasal 23.1.Pasal 23.1.Pasal 23.1.Pasal 23.1.Pasal 23.1.Kerajinan tangan, industri pedesaanyang berbasis masyarakat, ekonomi subsistem serta kegiatan tradisional daripenduduk terkait, seperti berburu,menangkap ikan, menangkap satwa liarmaupun berkumpul, akan dianggapsebagai faktor-faktor penting dalampelestarian kebudayaan sertakemandirian dan perkembanganekonomi mereka. Pemerintah, denganpartisipasi dari masyarakat tersebut,jika sesuai akan memastikan bahwakegiatan tersebut dapat diperkuat dandidorong.

Page 56: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

5757575757

Perekonomian tradisional masyarakat hukum adat terancam olehsejumlah faktor, seperti: perampasan dan hilangnya hak atastanah, penurunan dan degradasi tanah yang tersedia, laranganpenggunaan dan akses pada sumber daya alam, sertapermintaan ekonomi pasar.

Tanpa sumber daya tersebut untuk perekonomian tradisionalmereka, masyarakat hukum adat menjadi rentan secara ekonomidan budaya. Di banyak tempat di dunia, tanah masyarakat hukumadat sudah dikurangi hingga perekonomian tradisional yangberkelanjutan atas tanah mereka menjadi tidak mungkindilakukan. Mereka dipaksa mengeksploitasi sumber daya secaraberlebihan dengan mengurangi periode tanpa penanaman, untukditanami dengan tanaman yang banyak mengandung senyawakimia, atau mencari sumber penghasilan lainnya di daerahtersebut seperti pariwisata.

Sumber mata pencaharian tradisional masyarakat Ibaloi di Filipinaadalah penambangan emas skala kecil dan pertanian.Pertambangan dulunya merupakan urusan masyarakat. Dan padasaat-saat sulit, elemen masyarakat Ibaloi yang lebih kayamemberi makan seluruh komunitas sebagai cara untukmendistribusikan kekayaannya. Pembukaan daerah tersebutterhadap berbagai perusahaan pertambangan selama tahun1920-an, dan masuknya penduduk dari daerah lain telahmembawa masyarakat Ibaloi secara perlahan-lahan ke dalamperekonomian berbasis uang. Hal ini berakibat pada hilangnyainstitusi sosial egalitarian, seperti sistem sagaok dalam berbagiemas, dan distribusi kekayaan yang merata.

Masalah lebih banyak datang dengan adanya UU PenambanganSkala Kecil 1991 (1991 Small-Scale Mining Act) dan UUPertambangan 1995 (1995 Mining Act). UU ini pada dasarnyamelarang praktik penambangan skala kecil dan melarangditeruskannya praktik-praktik tradisional. UU 1995 membukalahan yang sangat luas untuk dieksplorasi dan dieksploitasi olehperusahan pertambangan. UU ini juga memberikan hak atas airdan akses pada perusahaan pertambangan. Sementara laranganterhadap hal yang sama diterapkan pada penambang skala kecildi bawah UU 1991.54

Pasal 14.1.Pasal 14.1.Pasal 14.1.Pasal 14.1.Pasal 14.1.Hak-hak kepemilikan masyarakatterkait atas tanah yang merekatinggali sejak dahulu akan diakui.Selain itu, langkah-langkah akandiambil untuk melindungi hakpenduduk terkait dalammenggunakan tanah yang tidakmereka tinggali secara ekslusif.Mereka biasanya dapat masukuntuk memenuhi kebutuhanhidup dan kegiatan tradisional.Dalam hal ini perhatian besar harusdiberikan pada situasi masyarakatnomadis dan para petaniberpindah.

Pasal 19.Pasal 19.Pasal 19.Pasal 19.Pasal 19.Program-program pertaniannasional akan memberikanperlakuan yang setara padapenduduk terkait dengan yangdiberikan pada sektor populasilainnya, sehubungan dengan:

A) Penyediaan lebih banyak lahanbagi penduduk tersebut ketikamereka tidak memiliki area yangdiperlukan untuk penyediaankebutuhan hidup sehari-hari,atau untuk kemungkinanpertumbuhan populasi mereka.

B) Penyediaan prasarana yangdibutuhkan untuk mendorongperkembangan lahan yangsudah dimiliki masyarakat.

54 Degawan, Hermina. “Small-Scale Gold Mining as a Traditional Occupation in theCordillera, Philippines“. In: Thomas, V. (ed.). Traditional Occupations of Indigenousand Tribal Peoples: Emerging Trends. Project to Promote ILO Policy on Indigenousand Tribal Peoples, Geneva 2000.

Page 57: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

5858585858

Konvensi ini menekankan berbagai hal berikut ini:

• Pentingnya perekonomian tradisional sebagai dasardari keberlangsungan budaya dan kemandirianekonomi masyarakat hukum adat.

• Kebutuhan untuk mengakui pengetahuan khusus,keterampilan dan teknologi tradisional darimasyarakat hukum adat sebagai faktor-faktormendasar dalam perekonomian tradisional.

• Kebutuhan untuk memperkuat dan mendorongperekonomian ini dengan partisipasi masyarakathukum adat.

• Kebutuhan untuk menyediakan lahan yang cukup bagipenduduk asli dan masyarakat sebagai cara merekauntuk bertahan hidup.

• Kebutuhan untuk memberikan bantuan keuangan danteknis yang diperlukan agar memungkinkan merekauntuk memelihara dan mengembangkanperekonomian tradisional secara berkelanjutan.

Apakah ini berarti masyarakat hukum adat hanya bolehmelakukan aktivitas tradisional dan tidak diperbolehkanmencari cara penghidupan lainnya?

Tidak. Menekankan pentingnya aktivitas tradisional tidakberarti masyarakat hukum adat tidak dapat mencari kerja diluar komunitas mereka, atau mengambil sebuah peluangekonomi. Ini berarti aktivitas tradisional diakui sebagai sebuahbagian yang sangat penting dalam perekonomian dankebudayaan masyarakat hukum adat. Dan konvensi inimenekankan kebutuhan untuk melindungi aktivitas tradisionaltersebut.

Pasal 23.2.Pasal 23.2.Pasal 23.2.Pasal 23.2.Pasal 23.2.Atas permintaan masyarakat terkait,bantuan teknis dan keuangan yangtepat akan diberikan denganmemerhatikan karakteristik teknologidan budaya tradisional masyarakattersebut, juga pentingnyapengembangan yang berkelanjutan danadil.

Page 58: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

5959595959

Pelatihan KejuruanPelatihan KejuruanPelatihan KejuruanPelatihan KejuruanPelatihan Kejuruan

Anak-anak masyarakat hukum adat diajarkan keterampilantradisional seperti berburu, memancing ikan, dan menenun olehorangtua, kakek dan nenek serta para tetua mereka.Keterampilan yang diturunkan dari generasi ke generasi iniadalah bentuk utama mata pencaharian untuk keluarga.

Modernisasi dan kebutuhan untuk beradaptasi terhadap keadaanyang berubah seringkali meletakkan beban yang amat besarpada kemandirian ekonomi para masyarakat hukum adat.Pekerjaan tradisional seperti berburu, berkumpul, menggembalaatau bertani seringkali tidak memadai untuk penghidupankeluarga atau komunitas, sebagai akibat menurunnyaketersediaan sumber daya alam primer, seperti hutan, sertamasalah akses kepada sumber daya yang tersisa.

Jumlah masyarakat hukum adat dihadapkan dengan pilihan yangsedikit, selain untuk mencari nafkah dengan cara yang berbedadari basis perekonomian tradisional mereka yang semakinmeningkat.

Di sinilah program pelatihan kejuruan menjadi sangat penting.Tujuan program pelatihan kejuruan ini adalah untuk melatihmasyarakat, laki-laki dan perempuan, mengenai keterampilan-keterampilan khusus yang dapat digunakan untuk mencarinafkah.

Meskipun demikian, agar program pelatihan kejuruan ini berhasildalam jangka waktu panjang, harus dirancang secara khususuntuk memenuhi kebutuhan komunitas terkait. Program pelatihanharus mencakup komponen-komponen yang memuat polapekerjaan sebelumnya dan karakteristik khusus dari komunitasyang bersangkutan.

Program pelatihan apapun yang bertujuan untuk memberikanketerampilan pada masyarakat hukum adat agar dapatmelakukan aktivitas alternatif dalam mencari nafkah haruslahdisesuaikan dengan situasi khusus mereka dan harusmempertimbangkan pengetahuan tradisional yang merekamiliki. Contohnya, komunitas pastoral boleh jadi akan meresponsprogram pelatihan pertanian mengenai bagaimana menanamdan memasarkan sayur-sayuran dengan lebih baik daripada pro-gram pelatihan yang mengajarkan mereka bagaimana caramembuat boneka untuk diproduksi massal.

Pasal 22.1.Pasal 22.1.Pasal 22.1.Pasal 22.1.Pasal 22.1.

Akan diambil tindakan-tindakanuntuk mendorong partisipasisukarela dari masyarakat terkaitdalam program pelatihan kejuruanuntuk aplikasi umum.

Pasal 22.2.Pasal 22.2.Pasal 22.2.Pasal 22.2.Pasal 22.2.

Jika program pelatihan kejuruanuntuk aplikasi umum yang sudahada tidak memenuhi kebutuhankhusus masyarakat terkait,pemerintah dengan bantuan danpartisipasi dari masyarakat itu,memastikan tersedianya programdan fasilitas pelatihan khusus.

Page 59: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

6060606060

Di Chittagong Hill Tracts, masyarakat hukum adat yangdipindahkan karena proyek pembangkit listrik tenaga airKaptai didorong untuk memulai pertanian buah-buahan (nanasdan jambu monyet) sebagai sumber penghasilan yang cepat.Tanpa pelatihan yang memadai tentang bercocok tanam danpemasarannya, program tersebut tidak memberikan hasil yangpositif. Sehingga masyarakat ini, yang pada dasarnya adalahpetani padi, akan ditinggalkan tanpa basis penghidupanuntuk perekenomian atau tanpa sebuah sumber penghasilanalternatif.55

Di Bolivia, Proyek Lokakarya Pemulihan Budaya danPengembangan Usaha Tekstil Mandiri diterapkan selama lebihdari lima tahun. Tujuan dari proyek ini adalah untukmeningkatkan mata pencaharian 30 komunitas Jalq’a danTarabuco di dataran tinggi Bolivia. Ini dicapai melaluipeningkatan kualitas dan pengaturan produksi tekstil, yangsebelumnya pernah disebarluaskan di antara masyarakat ini,namun secara perlahan-lahan menurun. Komunitas-komunitasberpartisipasi secara penuh dalam proses pembuatankeputusan dalam proyek tersebut. Pengetahuan dari generasiyang lebih tua digunakan untuk memandu kerja dari kaummuda. Hasilnya, proyek tersebut tidak hanya membantumeningkatkan kondisi ekonomi keluarga, namun jugamenumbuhkan kembali elemen budaya Jalq’a dan Tarabucoyang sudah berada di tengah-tengah kemunduran. 56

Dengan demikian, agar sebuah program memenuhi tujuannyadalam mendorong terciptanya pekerjaan yangmenguntungkan dan kemandirian ekonomi, program tersebutharus mendapatkan dukungan, kerja sama dan persetujuandari masyarakat terkait. Program juga harus direncanakan danditerapkan dalam jangka waktu yang panjang, melaluikonsultasi dengan masyarakat terkait.

55 Roy, C.K. Land Rights of the Indigenous Peoples of the Chittagong Hill Tracts,Bangladesh. Distr. oleh Jumma Peoples Network in Europe (JUPNET), 1996.

56 ILO. Building on Culture to Face Changing Realities: The Jalq’as and Tarabucos Story.Jenewa, 1994.

Page 60: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

6161616161

Program pelatihan keterampilan apapun untuk masyarakathukum adat harus meliputi sejumlah elemen, yakni:

• Pelatihan harus didasarkan pada karakteristik khususmereka.

• Pelatihan harus memenuhi kebutuhan mereka. Kajianuntuk menilai situasi yang ada dan untuk mengidentifikasikomponen-komponen pelatihan dapat digunakan untukmencapai tujuan ini.

• Pelatihan harus produktif dan membantu masyarakathukum adat untuk menjadi mandiri secara ekonomi.

• Masyarakat hukum adat harus dilibatkan di semuatahapan, dari rancangan program sampai kepadapenerapan dan evaluasinya.

Konvensi ini menekankan kebutuhan untuk mengalihkantanggung jawab secara bertahap kepada masyarakat terkait,bila mereka memutuskan bahwa inilah yang mereka inginkan.

Tujuan utamanya agar masyarakat hukum adat dapatmenerapkan dan mengelola sendiri seluruh program pelatihantersebut. Saat mereka merasa siap untuk mengembannya, makapemerintah tetap bertanggung jawab atas pelatihan kejuruantersebut.

Pasal 22.3.Pasal 22.3.Pasal 22.3.Pasal 22.3.Pasal 22.3.

Program pelatihan khusus apapunakan didasarkan pada kondisilingkungan ekonomi, sosial danbudaya serta kebutuhan praktis daripenduduk terkait. Kajian apapunyang diadakan berkaitan dengan halini akan dilakukan secara kerja samadengan masyarakat tersebut.Pengorganisasian dan pengoperasianprogramnya juga akandikonsultasikan. Jika dimungkinkan,masyarakat secara bertahap akanmengambil tanggung jawab atasorganisasi dan operasional programpelatihan khusus ini.

Page 61: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

6262626262

PekerjaanPekerjaanPekerjaanPekerjaanPekerjaan

Umumnya, pekerjaan yang dilakukan masyarakat hukum adatberbasis komunitas dan disesuaikan dengan lingkunganmereka yang spesifik. Seringkali kerja tersebut juga memilikielemen kolektif yang kuat. Dalam keadaan seperti saat iniyang cepat sekali berubah, masyarakat hukum adat seringterpaksa mencari pekerjaan di luar komunitas tradisionalnya,agar dapat bertahan hidup.

Sejak 1950 di Paraguay, wilayah masyarakat Enxet didiamioleh beberapa pemilik tanah baru. Peternakan berskala besardiperkenalkan, satwa liar terusir, dan wilayah perburuanmasyarakat Enxet menjadi berkurang. Masyarakat Enxet tidakmemiliki pilihan lain selain menjadi buruh murah untuk bisnisatau pertanian, dan meminjam dari rentenir dengan bungayang amat tinggi. Bentuk jeratan hutang ini juga umum terjadidi negara lain.57

Konvensi ini menekankan kebutuhan mengambil tindakan-tindakan khusus untuk melindungi pekerja masyarakat hukumadat ketika mereka tidak dilindungi secara efektif oleh standarketenagakerjaan nasional yang ada. Tujuannya adalah untukmencegah diskriminasi terhadap pekerja masyarakat hukumadat dan untuk memastikan bahwa mereka diperlakukan samaseperti pekerja lainnya.

Dalam banyak situasi, kondisi kerja dan penerimaan pegawaiuntuk masyarakat hukum adat jauh di bawah standarketenagakerjaan internasional. Contohnya, di Peru, KomitePara Ahli ILO telah memberikan komentar mengenai praktik-praktik kerja paksa yang memengaruhi penduduk asli.Sehubungan dengan itu, masyarakat Ashaninka yang tinggaldi Alto Ucayali telah mengalami beberapa bentuk kerja paksa.Bentuk kerja paksa yang paling umum adalah jeratan hutang,melalui sebuah sistem yang dikenal sebagai enganche ohabilitación.58 Kerja paksa ini berpusat pada pertanian,peternakan, dan aktivitas penebangan pohon.

Pasal 20.1.Pasal 20.1.Pasal 20.1.Pasal 20.1.Pasal 20.1.Pemerintah dalam kerangka kerjaundang-undang dan peraturan nasional,serta dalam kerja sama denganpenduduk terkait, mengadopsi langkah-langkah khusus untuk memastikanperlindungan yang efektifsehubungan dengan penerimaan dankondisi kepegawaian para pekerja yangtermasuk dalam masyarakat tersebut,hingga pada batas di mana merekatidak terlindungi secara efektif olehundang-undang yang dapat diterapkankepada para pekerja secara umum.

Pasal 20.2.Pasal 20.2.Pasal 20.2.Pasal 20.2.Pasal 20.2.Pemerintah akan berupaya semaksimalmungkin untuk mencegah diskriminasiapapun kepada para pekerja yangtergabung dalam penduduk terkait danpekerja lainnya, terutama dalam hal:

A) Penerimaan sebagai pekerja,termasuk pekerja terampil, langkah-langkah kenaikan pangkat sertakemajuan karier.

B) Gaji yang setara untuk pekerjayang memiliki kemampuan setara.

C) Bantuan medis dan sosial,keselamatan dan kesehatan tempatkerja, semua jaminan kesejahteraansosial serta tunjangan pekerjaanlainnya, dan perumahan.

D) Hak untuk berorganisasi sertakebebasan untuk melakukan semuakegiatan serikat buruh sesuai aturanhukum, dan hak untuk menutupkesepakatan bersama dengan parapekerja atau organisasi pekerja.

57 IWGIA & Anti-Slavery International. Enslaved Peoples in the 1990's. IndigenousPeoples, Debt Bondage and Human Rights. IWGIA Dok. 83, Kopenhagen, 1997,hal.156.

58 Untuk contoh negara lain, lihat juga ILO: Report of the Committee of Experts on theApplication of Conventions and Recommendations. Comments on the ForcedLabour Convention, 1930 (No. 29), Jenewa 1998 (hal. 99 - 137), dan 1999(hal.106 - 154).

Page 62: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

6363636363

Pasal 20.3.Pasal 20.3.Pasal 20.3.Pasal 20.3.Pasal 20.3.Tindakan-tindakan yang diambilakan mengikutsertakan langkah-langkah guna memastikan:

A) Bahwa pekerja yang tergabungdalam masyarakat terkait,termasuk pekerja musiman,non-formal, migran di bidangpertanian dan lapangan kerjalainnya, serta mereka yangdipekerjakan oleh kontraktorburuh, mendapat perlindunganyang diberikan oleh undang-undang dan praktik nasionalseperti yang diterima olehpekerja lainnya di sektor yangsama. Mereka juga menerimapenjelasan sepenuhnya tentanghak di bawah undang-undangperburuhan dan tentangprasarana untuk pemulihanyang tersedia bagi mereka.

B) Bahwa pekerja yang termasukdalam masyarakat ini tidakmendapatkan kondisi tempatkerja yang berbahaya bagikesehatan, terutama melaluipaparan terhadap pestisida atausenyawa beracun lainnya.

C) Bahwa pekerja yang termasukdalam masyarakat ini tidakmengalami sistem perekrutandengan paksaan.

D) Bahwa pekerja yang termasukdalam masyarakat ini mendapatkesempatan serta perlakuanyang setara dalam pekerjaanuntuk laki-laki danperempuan, dan perlindungandari perlecehan seksual.

Guna melindungi masyarakat hukum adat dari diskriminasi,konvensi ini menetapkan kondisi sebagai berikut:

• Masyarakat hukum adat tidak boleh mendapatkanperlakuan diskriminasi ketika mencari dan melamarpekerjaan. Itu meliputi semua jenis pekerjaan mulai dariburuh kasar sampai ke posisi yang lebih tinggi.Perempuan dan laki-laki memiliki peluang yang sama.

• Mereka tidak boleh dibayar dengan upah yang lebihrendah dibandingkan orang lain yang melakukanpekerjaan dengan nilai yang sama. Dan ini tidak bolehdibatasi hanya pada jenis pekerjaan berpendapatanrendah.

• Mereka tidak boleh bekerja dalam kondisi eksploitatif.Hal ini terutama sangat penting ketika mereka bekerjasebagai pekerja musiman, sementara atau pekerjamigran. Misalnya bekerja di perkebunan selama masapanen. Perempuan dan laki-laki harus diperlakukan secarasetara.

• Mereka memiliki hak untuk membentuk ataubergabung dalam asosiasi, dan berpartisipasi dalamaktivitas serikat pekerja.

• Mereka harus menerima informasi mengenai hak-hakpekerja dan cara untuk memperoleh bantuan.

• Mereka tidak boleh bekerja dalam keadaan yangmembawa dampak buruk bagi kesehatan, tanpa diberikaninformasi yang layak dan tepat mengenai tindakanpencegahan yang perlu dilakukan. Dalam kasus apapun,mereka harus menerima jaminan kesehatan dan jaminansosial.

Page 63: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

6464646464

Layanan pengawasan untuk memantau kondisi kerjamasyarakat hukum adat sangat penting guna memastikanbahwa kondisi ini dipenuhi. Di Brasil, contohnya, Tim InspeksiBergerak (Mobile Inspection Teams) dibentuk untuk melakukaninvestigasi terhadap banyaknya pengaduan, khususnya yangberhubungan dengan bentuk-bentuk pekerjaan yangmerendahkan.59

Pasal 20.4.Pasal 20.4.Pasal 20.4.Pasal 20.4.Pasal 20.4.Yang harus benar-benar diperhatikanadalah pembentukan layananpengawasan ketenagakerjaan yangmemadai di area, di mana pekerjayang tergabung dalam masyarakatterkait itu bekerja dengan bayaran,untuk memastikan dipatuhinyaketentuan dari bagian konvensi ini.

59 ILO: Report of the Committee of Experts on the Application of Conventions andRecommendations. Jenewa, 1997, hal. 304.

Page 64: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

6565656565

KesehatanKesehatanKesehatanKesehatanKesehatan

Konsep masyarakat hukum adat mengenai kesehatan tidak hanyamencakup kesehatan fisik dan kesejahteraan mental, atau bebasdari penyakit. Konsep kesehatan mereka meliputi sebuahkeseimbangan antara pikiran, tubuh, dan jiwa, dan keselarasandengan alam.

Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pemindahandari tanah leluhur, penyitaan, degradasi lingkungan, polusi dankontaminasi. Obat-obatan tradisional tidak mampu mengatasipenyakit baru yang disebabkan oleh faktor luar. Misalnyakontaminasi sebagai akibat pertambangan, kanker, AIDS danpolusi radioaktif.

Di Brasil, penambang emas ilegal yang menerobos ke tanahmilik penduduk asli membawa penyakit-penyakit baru. Lebih dari21 persen masyarakat Yanomami meninggal akibat penyakitmalaria, pernapasan, dan TBC, serta keracunan akibat merkuriyang digunakan untuk menggali emas, dan penyakit yangdisebabkan oleh prostitusi paksa terhadap penduduk asliperempuan. Sejumlah konflik kekerasan juga terjadi antarapenduduk asli dan masyarakat adat dengan garimpeiros tersebut.Pemerintah Brasil menyatakan, apabila tindakan-tindakan khusustidak segera diambil maka masyarakat Yanomami akan punah.60

60 ILO. Report of the Committee of Experts on the Application of Conventions andRecommendations. Jenewa, 1995, hal. 289; dan ibid., 1997, hal. 305.

Pasal 25.2.Pasal 25.2.Pasal 25.2.Pasal 25.2.Pasal 25.2.Layanan kesehatan sejauh mungkinharus didasarkan pada masyarakat.Layanan ini direncanakan danditerapkan atas kerja sama denganpenduduk terkait denganmemerhatikan kondisi ekonomis,geografis, sosial dan budaya,termasuk perawatan danpencegahan, praktikpenyembuhan juga obat-obatantradisional mereka.

Page 65: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

6666666666

61 Perserikatan Bangsa-Bangsa. Health and Indigenous Peoples. Catatan olehSekretariat. Jenewa. E/CN.4/Sub.2/AC.4/1997/4, hal.1.

62 IWGIA. Indigenous Affairs, No.1, 1998, hal.21.63 Ibid.

Kesehatan masyarakat hukum adat di kebanyakan negaraberada di bawah standar nasional.

“Mereka memiliki angka kematian bayi tertinggi, tingkatharapan hidup yang lebih rendah dan lebih banyak terkenapenyakit kronis dibandingkan penduduk yang bukan pendudukasli di negara manapun.”61

Pada November 1997, sebuah konferensi mengenai kesehatankaum muda penduduk asli diselenggarakan di Cooktown, Aus-tralia bagian utara. Delegasi penduduk asli menyatakankomunitas mereka menderita karena tingginya penyakit sosial:penyalahgunaan narkoba, kekerasan seksual, penahanan, tunawisma, bunuh diri, kematian bayi, kematian, dan diabetes.”62

Salah satu delegasi penduduk asli dari Hawai’i menunjukkan,makanan tradisional penduduk asli sangat penting bagikesehatan mereka. Namun karena sumber daya alam yangsemakin berkurang, maka makanan tradisional yang tersediapun semakin berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatanmasyarakat hukum adat sangat erat terkait dengan tanahmereka. Di Selandia Baru, masyarakat Taenui suksesmembangun sistem perawatan kesehatan berdasarkanperbaikan lahan tradisional milik masyarakat Taenui.63

Page 66: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

6767676767

Pasal 25.1.Pasal 25.1.Pasal 25.1.Pasal 25.1.Pasal 25.1.Pemerintah memastikan bahwalayanan kesehatan yangmemadai tersedia bagi masyarakatterkait, atau menyediakan saranaagar memungkinkan merekamerancang dan memberikanlayanan kesehatan di bawahtanggung jawab dan kontrolmereka sendiri. Sehingga merekadapat menikmati standar kesehatanfisik dan mental tertinggi.

Pasal 25.3.Pasal 25.3.Pasal 25.3.Pasal 25.3.Pasal 25.3.Sistem pelayanan kesehatan akanmemberi preferensi pada pelatihandan dipekerjakannya pekerjakesehatan masyarakat lokal, yangberfokus pada perawatan kesehatanprimer sambil mempertahankanhubungan erat dengan tingkatan laindari layanan perawatan kesehatan.

Pasal 25.4.Pasal 25.4.Pasal 25.4.Pasal 25.4.Pasal 25.4.Penyediaan layanan kesehatan akandikoordinasikan dengan langkah-langkah sosial, ekonomi dan budayadi negara itu.

Konvensi ini menekankan faktor-faktor penting dalam penyediaanlayanan kesehatan bagi masyarakat hukum adat, seperti:

• Layanan kesehatan tersebut harus berbasis komunitas.

• Layanan kesehatan tersebut harus bersifat salingmelengkapi praktik-praktik pengobatan tradisional, danharus mencakup segala aspek praktik-praktik tersebut.

• Komunitas masyarakat hukum adat harus terlibat secaraaktif.

• Masyarakat lokal harus dilatih bekerja agar terampilmenyediakan layanan kesehatan, dan pada akhirnyamengambil tanggung jawab dalam penyediaan layanankesehatan ini, bila menginginkannya.

• Pemerintah harus menyediakan sumber daya untuklayanan perawatan kesehatan ini, seperti yang dilakukanuntuk semua warga negara.

Tujuan utama program ini adalah untuk mengalihkan tanggungjawab dan pengawasan penuh terhadap layanan kesehatankepada masyarakat hukum adat atau komunitas, ketika merekasiap mengambil tanggung jawab ini.

Layanan kesehatan tidak boleh dipisahkan. Layanan kesehatanharus dihubungkan ke tindakan-tindakan lain seperti peningkatanfasilitas perumahan, kondisi air, sanitasi dan kondisi kerja. Karenasemua faktor penunjang ini memengaruhi kesehatan masyarakathukum adat.

Page 67: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

6868686868

Jaminan SosialJaminan SosialJaminan SosialJaminan SosialJaminan Sosial

Di banyak negara, masyarakat hukum adat tidak dilindungisecara penuh oleh layanan jaminan sosial. Seperti programmanfaat untuk tuna karya, lansia, orang sakit dan orang cacat.Hal ini dimungkinkan karena mereka tinggal di daerahpedesaan yang kurang berkembang dan tidak tercakup dalamsurvei yang dilakukan pemerintah. Ini dapat diartikan program-program tersebut tidak menanggapi situasi sosial masyarakathukum adat, di mana banyak dari mereka yang tidak bekerjadalam sektor “formal” namun bekerja sebagai pekerjamusiman, pekerja sementara, pekerja migran, atau berusahasendiri.

Untuk memastikan bahwa masyarakat hukum adat dilindungisecara layak oleh program jaminan sosial, konvensi inimenegaskan:

• Kebutuhan untuk memperluas program-programseperti itu dengan mengikutsertakan masyarakathukum adat.

• Program-program ini harus menanggapi situasi khususmasyarakat hukum adat.

• Kebutuhan untuk memastikan bahwa masyarakathukum adat memiliki hak yang sama dalammengakses layanan jaminan sosial seperti layaknyasemua warga negara lainnya.

Pasal 24.Pasal 24.Pasal 24.Pasal 24.Pasal 24.Program-program jaminankesejahteraan sosial akan diperluassecara bertahap untuk menjangkaumasyarakat terkait, dan diterapkantanpa diskriminasi terhadap mereka.

Page 68: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

6969696969

PendidikanPendidikanPendidikanPendidikanPendidikan

Sistem pendidikan masyarakat hukum adat didasarkan padakonsep, sejarah, dan nilai budaya yang berbeda dari sistempendidikan lain. Sistem pendidikan tersebut meliputiketerampilan yang dipelajari seperti berburu, memasangjebakan, dan menenun, yang umumnya tidak termasuk dalamprogram sekolah umum. Kata seorang pemimpin suku perbukitanThailand:

“Pendidikan tidak hanya di sekolah. Pendidikan ada di luar sanadi sekeliling kita. Bahkan hutan pun dapat menjadi guru kita.” 64

Konvensi ini menyatakan bahwa masyarakat hukum adat memilikihak yang sama untuk mendapatkan manfaat dari sistempendidikan nasional, seperti halnya penduduk lain di negara yangbersangkutan. Selain itu, program pendidikan yang dirancanguntuk masyarakat hukum adat harus mencakup elemen-elemenberikut ini:

• Desain dan penerapan dengan partisipasi aktif darimasyarakat terkait.

• Merespons kebutuhan khusus dari masyarakat hukumadat.

• Penghargaan terhadap nilai budaya, sejarah dan tradisimereka.

• Memperkuat, mendorong penggunaan dan praktik-praktikbahasa masyarakat hukum adat.

• Memastikan bahwa mereka memiliki peluang untukmenjangkau tingkat pendidikan yang sama seperti halnyawarga negara lain.

Pasal 26.Pasal 26.Pasal 26.Pasal 26.Pasal 26.Langkah-langkah diambil untukmemastikan bahwa anggotamasyarakat terkait mendapatkesempatan untuk memperolehpendidikan pada semua tingkat.Setidaknya kesempatan yangsetara dengan anggota masyarakatnasional lainnya.

Pasal 27.1.Pasal 27.1.Pasal 27.1.Pasal 27.1.Pasal 27.1.Program dan layanan pendidikanuntuk masyarakat terkait akandikembangkan dan diterapkandengan bekerja sama denganmereka untuk memenuhikebutuhan khusus mereka. Danitu akan memadukan sejarah,pengetahuan dan teknologi, sistemnilai moral serta aspirasi sosial,ekonomi dan budaya mereka.

64 Bangkok Post, 2 Juli 1997. “Right in His Own Backyard.”

Page 69: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

7070707070

Konvensi No. 169 menetapkan pengembangan danperlindungan terhadap bahasa masyarakat hukum adat.Proyek untuk Mendorong Kebijakan ILO mengenai MasyarakatHukum Adat yang bekerja sama dengan Forum PINGOS diTanzania menerjemahkan konvensi ini ke dalam bahasaKiswahili, dan dipergunakan penduduk asli di Negara Afrikabagian timur. Bersama Komite Lintas Kementerian untukPengembangan Masyarakat di Dataran Tinggi PemerintahKamboja (Inter-Ministerial Committee for Highland Peoples’ De-velopment of the Government of Cambodia), proyek ini jugamenerjemahkan Konvensi No. 169 ke dalam Bahasa Khmer,agar dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat hukum adatdi sana. Selain itu, proyek juga mengembangkan sejumlahkaset audio dalam bahasa Barabraig dan Hadzabe, untukmemberikan informasi mengenai Konvensi No. 169 kepadamasyarakat yang bergantung pada tradisi lisan, ketimbangtradisi tulis, untuk penyebaran pengetahuan.65

Pekerjaan yang sama juga dilakukan di Maroko, di manainformasi mengenai Konvensi No. 169 diterjemahkan kedalam bahasa Tamazight. Hal ini sangat memudahkanmasyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai hak danpeluang untuk meningkatkan kehidupan mereka.

Di Malaysia, sistem pendidikan penduduk asli tradisionalsangatl berbeda dari sistem pendidikan formal. Padaumumnya, kurikulum sekolah tidak disesuaikan dengan carahidup dan kebudayaan tradisional penduduk asli. Meskipundemikian, sejumlah langkah diambil. Pemerintah berkolaborasidengan berbagai LSM untuk mengubah pemikiran yangmenggambarkan tradisi penduduk asli sebagai hambatan ataskemajuan. Mereka menekankan nilai pengetahuan pendudukasli yang tradisional. Salah satu contoh adalah sebuahkebijakan tentang bahasa penduduk asli pada 1997, yangdiprakarsai di Kabupaten Penampang, Sabah. Bahasa Kadazandiajarkan kepada murid-murid yang merupakan penduduk asli.Program ini mengakui pentingnya bahasa penduduk aslisebagai bagian dari pendidikan anak-anak penduduk aslisecara keseluruhan. 66

Pasal 28.3.Pasal 28.3.Pasal 28.3.Pasal 28.3.Pasal 28.3.Tindakan-tindakan akan diambil untukmelestarikan dan mendorongperkembangan serta pemakaianbahasa asli dari masyarakat terkait.

65 Sejauh ini, Konvensi No. 169 telah diterjemahkan ke dalam bahasa Portugis, Thai,serta bahasa-bahasa lainnya, agar konvensi ini lebih mudah diakses.

66 Lasimbang, Jannie. “Participatory Arrangements and the Future of TraditionalOccupations in Relation to Contemporary Framework Policy: A Case Study of theKadazans, Sabah, Malaysia.” In: Thomas, V. (ed.). Traditional Occupations ofIndigenous and Tribal Peoples: Emerging Trends. Proyek untuk MendorongKebijakan ILO mengenai Penduduk Asli dan Masyarakat Adat, Jenewa 2000

Page 70: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

7171717171

Antara tahun 1982 dan 1984, sebuah program pendidikankhusus dikembangkan oleh penduduk asli di Oaxaca, Meksiko,dengan bantuan para ahli bahasa. Tujuan utama dari programini adalah untuk mendorong kemampuan membaca dan menulisdalam bahasa Mixe. Selain itu juga untuk mengembangkanalfabet Mixe yang seragam, dan untuk membantupembangunan di berbagai bidang seperti hukum dan kesehatan.Program pendidikan ini memasukkan pengetahuan para tetua,matematika dan sistem pertanian Mixe, serta pelatihan hukumuntuk mempertahankan kepemilikan tanah komunal. Pendudukasli dapat berpartisipasi dan mengekspresikan opini mereka.Program ini diteruskan sampai Juli 1998.67

Di banyak negara, sebelumnya tidak ada fasilitas bagi masyarakathukum adat untuk belajar membaca dan menulis dalam bahasamereka sendiri. Bahkan kadangkala mereka dicegah untukberbicara dalam bahasanya. Di beberapa negara, sepertiBangladesh dan Thailand, persoalan ini belum diselesaikan.Akibatnya, banyak bahasa masyarakat hukum adat yang telahhilang atau hilang secara perlahan-lahan.68

Di antara masyarakat hukum adat kini terdapat kesadaran yangsemakin meningkat akan kebutuhan untuk mempertahankanbahasa mereka. Permintaan untuk memprakarsai pendidikanbahasa masyarakat hukum adat juga semakin meningkat. DiFrench Guyana, misalnya, program menciptakan sebuah sistempenulisan telah diprakarsai di antara masyarakat Kalina.

Pasal 28.1.Pasal 28.1.Pasal 28.1.Pasal 28.1.Pasal 28.1.Anak-anak yang berasal darimasyarakat terkait, bilamemungkinkan akan diajarkan caramembaca dan menulis dalambahasa asli mereka sendiri ataudalam bahasa yang paling banyakdigunakan oleh kelompok di manamereka berada. Bila hal ini tidakdimungkinkan, otoritas yangberwenang akan berkonsultasidengan masyarakat yang berfokuspada penggunaan langkah-langkahini agar tepat sasaran.

67 Robles Hernandez, S. “Our Experience in Popular Education”. In:King, L. (Ed).Reflecting Visions. New Perspectives on Adult Education for Indigenous Peoples.Hamburg, 1998, hal. 136-139.

68 Lihat pidato perwakilan masyarakat hukum adat di sesi ke-16 dari UN WorkingGroup on Indigenous Populations tahun 1998 (didokumentasikan UN). Lihat jugaKing, L., 1998, hal. 125.

Page 71: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

7272727272

Mengenali peran penting bahasa dalam budaya dan identitasmasyarakat hukum adat, konvensi ini menekankan dua elemenutama:

• Kebutuhan untuk melindungi dan mengembangkanbahasa masyarakat hukum adat.

• Kebutuhan anak-anak masyarakat hukum adat untukbelajar membaca dan menulis dalam bahasa merekasendiri.

Program-program pendidikan dapat meliputi pembangunansekolah-sekolah khusus di daerah-daerah masyarakat hukumadat, yang mencakup pengajaran dalam bahasa nasional danbahasa penduduk asli atau masyarakat adat. Tujuan dari pro-gram dwibahasa lintas budaya ini adalah untuk memastikanbahwa anak-anak masyarakat hukum adat mempelajaribahasa, budaya dan tradisi mereka sendiri, juga mempelajarimata pelajaran dalam kurikulum pendidikan nasional. Hal inimembantu mereka untuk berpartisipasi secara penuh dalamkehidupan nasional dan di saat yang sama mempelajaribudaya serta warisan mereka sendiri.

Di Alaska, komisi bahasa telah mengenalkan pendidikandwibahasa. Langkah ini bisa dikatakan sebagai upayamemulihkan bahasa penduduk asli.69

Sejak 1988, Proyek Pendidikan Lintas Budaya Dwibahasa (Bi-lingual Intercultural Education Project) telah berjalan dengansukses di daerah Guarani di Bolivia. Dewan Masyarakat Gua-rani terlibat secara langsung dalam pengembangan danpenerapan program. Mereka memastikan bahwa program itudidasarkan pada pengalaman, gagasan, serta memenuhikebutuhan mereka. Salah satu dari kebutuhan ini adalahpendidikan diberikan dalam bahasa Spanyol dan Guarani.Setelah program dwibahasa itu dimulai, para orangtuamenemukan bahwa anak-anak mereka tidak lagi merasa maluberbicara dalam bahasa Guarani di hadapan orang-orang yangberbahasa Spanyol. Mereka pun menjadi lebih menyukaisekolah. Kemajuan dari proyek ini mengarah pada kampanyemelek huruf berskala besar. Tujuannya tidak hanya untukmembaca dan menulis dalam bahasa Guarani. Namun jugauntuk menghidupkan kembali sejarah Guarani, memperkuatidentitas dan mencapai tujuan politik.70

69 Rasmussen, H. & Sjoerslev, I. “Culture and Indigenous Rights“. In: UNESCO: WorldCulture Report. Paris, 1998, hal. 87.

70 Lopez, L.E. “Capacity Building: Lessons learnt from the Literacy Campaign of theAssembly of the Guarani People of Bolivia“. In: King, L. (Ed): Reflecting Visions. NewPerspectives on Adult Education for Indigenous Peoples. Hamburg, 1998, hal. 149-154.

Pasal 28.2.Pasal 28.2.Pasal 28.2.Pasal 28.2.Pasal 28.2.Langkah-langkah yang memadai akandiambil untuk memastikan bahwamasyarakat ini mendapat kesempatanuntuk meraih kecakapan dalambahasa nasional atau dalam salah satubahasa resmi negara.

Pasal 29.Pasal 29.Pasal 29.Pasal 29.Pasal 29.Penyebaran pengetahuan dankeahlian umum akan membantuanak-anak dari masyarakat terkaituntuk berpartisipasi secara penuh.Baik pada tingkat yang setara didalam masyarakat mereka sendiriatau di dalam masyarakat nasional,sehingga akan menjadi tujuanpendidikan bagi masyarakattersebut.

Page 72: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

7373737373

71 NZEI Te Rui Roa. Laporan dari Te Reo Areare to Hui-a-Tau 1997. Selandia Baru,1997, hal. 3.

Konvensi ini menyatakan, sekali program telah dimulai,pengelolaan dan kontrol terhadap program tersebut harusdialihkan secara perlahan-lahan ke tangan masyarakat hukumadat sendiri, bila mereka menginginkannya. Sehingga padaakhirnya merekalah yang bertanggung jawab penuh atas pro-gram dan sistem pendidikannya. Untuk memungkinkantercapainya hal ini, pemerintah juga perlu memberikan bantuankeuangan dan sumber daya yang diperlukan.

Di Selandia Baru, sebuah strategi pendidikan Maoridikembangkan oleh para guru Maori, organisasi pendidikan danpemerintah. Inilah peran ganda yang ditunjukkan masyarakatMaori sebagai penduduk asli dan warga negara Selandia Baru.Adapun tujuan program ini adalah untuk mengembangkan duastrategi paralel: (1) Mengembangkan pendidikan Maori yangindependen, yang berbasis pada budaya dan tradisi Maori, dandikontrol oleh masyarakat Maori; dan (2) Memadukan pendidikanMaori ke dalam sistem pendidikan umum sehingga masyarakatMaori dapat mencapai tingkat pendidikan yang sama sepertimasyarakat non-Maori.71

Pasal 27.2.Pasal 27.2.Pasal 27.2.Pasal 27.2.Pasal 27.2.Pihak yang berwenangmemastikan pelatihan anggotamasyarakat ini juga keikutsertaanmereka dalam formulasi sertapenerapan program pendidikan,terfokus pada perpindahanbertahap dari tanggung jawabatas penerapan program ini padapenduduk sesuai kebutuhan.

Pasal 27.3.Pasal 27.3.Pasal 27.3.Pasal 27.3.Pasal 27.3.Selain itu, pemerintah akanmengakui hak-hak masyarakattersebut untuk mendirikanlembaga pendidikan merekasendiri beserta fasilitasnya.Dengan catatan lembaga inimemenuhi standar minimum yangditentukan oleh otoritas yangberwenang dengan tetapberkonsultasi kepada penduduk.Sumber daya yang memadai akandisediakan untuk tujuan ini.

Page 73: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

7474747474

Menghapus prasangka:Menghapus prasangka:Menghapus prasangka:Menghapus prasangka:Menghapus prasangka:Sikap tiadanya toleransi seringkali didasarkan pada kurangnyapengetahuan. Dengan mempelajari budaya dan cara hidupsatu sama lain, masyarakat multietnis dapat hidup bersamadalam damai dan harmoni. Mereka memiliki sikap salingmenghargai dan tenggang rasa terhadap perbedaan satusama lain.

Konvensi ini menekankan pada kebutuhan untuk memberikaninformasi kepada masyarakat bukan penduduk asli mengenaipenduduk asli dan masyarakat adat. Hal ini dapat dilakukanmelalui cara-cara seperti publikasi, dokumentasi, film danpameran yang memberikan penggambaran serta informasiyang sebenarnya mengenai cara hidup mereka.

Di Kosta Rika, ILO mendukung sebuah program radioberbahasa Spanyol dan dwibahasa (Bribri dan Cabekar)dengan dua tujuan:

1) Untuk memberikan informasi kepada penduduk aslimengenai hukum nasional dan Konvensi No. 169 yangtelah diratifikasi Kosta Rika.

2) Untuk berbagi informasi dengan masyarakat non-penduduk asli mengenai budaya penduduk asli.72

Pasal 31.Pasal 31.Pasal 31.Pasal 31.Pasal 31.Langkah-langkah di bidang pendidikanakan diambil dalam semua bagian daripenduduk secara nasional, danterutama di antara mereka yangberhubungan langsung denganmasyarakat terkait. Tujuannya adalahuntuk menghilangkan prasangkayang salah yang mungkin ada padadiri mereka tentang masyarakat ini.Untuk itu, harus diupayakan bahwabuku pelajaran sejarah dan materipelajaran lainnya memberikangambaran yang adil, akurat daninformatif tentang berbagai macammasyarakat serta budayanya.

72 Chacon Castro, R. Informe Sobre el Desarrollo del Proyecto de Promoción porRadio de Los Derechos Indígenas y del Convenio 169 de la OIT. San Jose, KostaRika, 1997, hal. 2 (dalam dokumentasi ILO).

Page 74: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

7575757575

Hubungan LintasHubungan LintasHubungan LintasHubungan LintasHubungan LintasPerbatasanPerbatasanPerbatasanPerbatasanPerbatasan

Beberapa penduduk asli dan masyarakat adat dipisahkan olehperbatasan nasional dan hidup di negara yang berbeda.Contohnya masyarakat Saami yang tersebar di seluruh Finlandia,Norwegia, Swedia dan Rusia; masyarakat Karen tinggal di Thai-land bagian Utara dan beberapa daerah di Myanmar; sukuKunda di Kolumbia dan Panama; dan masyarakat San tinggal diBotswana, Namibia dan Afrika Selatan.73

Mereka adalah orang yang sama, mereka berbagi identitasbudaya yang sama. Bagi mereka, hubungan budaya, sosial,politik dan ekonomi tidak berhenti pada perbatasan negara.

Untuk menanggapi situasi seperti ini, Konvensi No. 169menekankan bahwa pemerintah harus dapat menjaminpenduduk asli dan masyarakat adat yang sama, namun tinggaldi negara berbeda dapat berkomunikasi dan berpindah secarabebas melintasi perbatasan. Untuk melakukan hal ini, pemerintahdapat menggunakan kesepakatan bilateral dan internasional.

Organisasi penduduk asli dan masyarakat adat lintas perbatasan

Di samping itu, banyak juga penduduk asli yang dipisahkan olehperbatasan negara memiliki organisasi lintas perbatasan sendiri.Organisasi ini meliputi Inuit Circumpolar Conference (ICC),

Saami Council (Dewan Saami), IMPECT (Inter-Mountain Peoples Edu-cation and Culture in Thailand Association), dan COICA (Coordinadorade las Organizaciones Indígenas de la Cuenca Amazonica).

73 Lihat peta di IWGIA: The Indigenous World. Kopenhagen, 1998.

Pasal 32.Pasal 32.Pasal 32.Pasal 32.Pasal 32.Pemerintah kedua negara akanmengambil langkah-langkah tepat,termasuk dengan menggunakankesepakatan internasional. Iniuntuk memudahkan hubungandan kerja sama lintas perbatasanantara penduduk asli danmasyarakat adat, termasukkegiatan di bidang ekonomi, sosial,budaya, spiritual dan lingkungan.

Page 75: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

7676767676

RatifikasiRatifikasiRatifikasiRatifikasiRatifikasi

Pasal 37.Pasal 37.Pasal 37.Pasal 37.Pasal 37.Pengesahan resmi konvensi inidikomunikasikan kepada DirekturJenderal Kantor PerburuhanInternasional (International LabourOffice) untuk didaftarkan.

Pasal 38.1.Pasal 38.1.Pasal 38.1.Pasal 38.1.Pasal 38.1.Konvensi ini hanya bersifat mengikatterhadap para anggota dari Interna-tional Labour Organization yangpengesahannya telah didaftarkanpada Direktur Jenderal.

Ratifikasi konvensi (perjanjian) internasional adalah kedaulatandan tindakan sukarela suatu negara. Dengan menandatanganidokumen hukum internasional, pemerintah suatu negara setujuuntuk diikat oleh isi dari perjanjian tersebut.

Ratifikasi Konvensi ILO adalah awal dari sebuah proses dia-log dan kerja sama antara pemerintah dan ILO. Tujuannyaadalah untuk bekerja bersama guna memastikan perundang-undangan dan praktik nasional sejalan dengan ketentuan-ketentuan dalam konvensi.

Konvensi-konvensi ILO, tidak seperti perjanjian internasionallainnya, tidak dapat diratifikasi dengan setengah hati.Konvensi tersebut harus diterima keseluruhannya. Oleh karenaitu, penting bagi pemerintah, pekerja dan pengusaha, sertamasyarakat hukum adat, untuk mempelajari semua ketentuandalam konvensi tersebut.

Sebelum meratifikasi Konvensi No. 169, diharapkan adasebuah dialog antara mitra ILO (pemerintah, organisasi pekerjadan organisasi pengusaha), serta dengan masyarakat hukumadat terkait. Dengan melibatkan aktor-aktor utama ini,partisipasi mereka dalam penerapannya dipastikan terjaminlebih baik.

Situasi masyarakat hukum adat beragam di setiap negara.Oleh karenanya, sebuah pendekatan seragam tidak dapatditerapkan. Kadangkala, hukum dan kebijakan nasional yangmemengaruhi masyarakat hukum adat harus diamandemenatau direvisi. Atau hukum baru diadopsi guna menyelaraskanhukum dan kebijakan agar sejalan dengan konvensi terkait.Contohnya, setelah meratifikasi Konvensi No. 169, Bolivia danMeksiko merevisi konstitusinya. Kedua negara ini untukmengakui keberadaan masyarakat penduduk asli dankarakteristik negara yang terdiri dari beragam suku bangsadan budaya.74

74 Tomei, M. & Swepston, L. Indigenous and Tribal Peoples: A Guide to ILOConvention No. 169. Jenewa, 1996, hal. 4.

Page 76: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

7777777777

Suatu pemerintahan mempertimbangkan untuk meratifikasiKonvensi No. 169 dan mendiskusikannya dengan badan-badanterkait. Parlemen juga dimungkinkan mengadopsi sebuahperjanjian internasional untuk dijadikan bagian dari hukumnasional. Oleh karena itu, persetujuan parlemen atau badanlegislatif lainnya mungkin harus diupayakan. Ketika persetujuanini sudah diperoleh, maka badan eksekutif negara–pemerintah–juga harus menyetujui instrumen tersebut.

Proses ratifikasi:Proses ratifikasi:Proses ratifikasi:Proses ratifikasi:Proses ratifikasi:

• Pemerintah mengirim surat kepada ILOmenginformasikan keputusannya untuk meratifikasi danterikat oleh konvensi terkait.

• Pendaftaran formal. Setelah menerima surat tersebut,ILO mendaftarkan ratifikasi dan menginformasikankepada negara anggota lainnya.

• Satu tahun setelah ILO menerima pemberitahuanratifikasi, konvensi akan berlaku di negara terkait,menjadi mengikat.

• Satu tahun setelah pendaftaran, pemerintah harusmengirimkan laporan pertamanya mengenai penerapankonvensi kepada ILO. Masa satu tahun tersebut adalahuntuk memberikan waktu pada pemerintah gunamemastikan hukum dan praktik nasional sejalan dengankonvensi. Laporan kedua diserahkan dua tahun setelahnya.

• Selanjutnya, periode pelaporan normal untuk konvensiNo. 169 adalah tiap lima tahun. Namun, bila situasinyaserius dan perlu dipantau dengan saksama maka laporanyang lebih sering akan diminta.

ProsesProsesProsesProsesProsesRatifikasiRatifikasiRatifikasiRatifikasiRatifikasi

PEMERINTAH

ILO

PENDAFTARAN FORMAL

BERLAKU:

SATU TAHUN SESUDAHNYA

KEWAJIBAN:

_ LAPORAN PERTAMA SATUTAHUN SETELAHPEMBERLAKUAN

_ LAPORAN KEDUA , DUATAHUN KEMUDIAN

_ LAPORAN BERKALA SETIAPLIMA TAHUN

(atau bahkan lebih biladiperlukan)

Page 77: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

7878787878

Meskipun demikian, apabila suatu negara tidak meratifikasikonvensi tersebut, negara tersebut masih dapat menggunakanketentuan-ketentuan dalam konvensi sebagai panduan.Contohnya, Jerman belum meratifikasi Konvensi No. 169,namun pengembangan kebijakan untuk kerja sama denganmasyarakat hukum adatnya di Amerika Latin berdasarkan padakonvensi tersebut. 75

Selain itu, kendari Finlandia belum meratifikasi Konvensi No.169, negara ini sudah berupaya untuk memenuhi banyakketentuan konvensi dalam UU Saami 1995 (Saami Act of 1995).76

Konvensi ini juga memengaruhi panduan operasional BankDunia mengenai penduduk asli, OD 4.20.

Konvensi ini juga dapat menjadi alat yang berguna bagimasyarakat hukum adat untuk merundingkan kebijakan atauproyek yang memengaruhi mereka.

Di Guatemala, sebelum ratifikasi konvensi pada 1996,pengarahan umum konvensi berlaku sebagai panduan selamaproses perundingan yang mengarah pada pembentukanKesepakatan mengenai Identitas dan Hak Penduduk Asli(Agreement on Identity and Rights of Indigenous Peoples) antaraPemerintah Guatemala dan Unidad Revolucionaria NationalGuatemalteca, yang diadopsi pada 1995.77

Pasal 36.Pasal 36.Pasal 36.Pasal 36.Pasal 36.Konvensi ini mengubah KonvensiMasyarakat Hukum Adat, 1957 (Indig-enous and Tribal Populations Conven-tions, 1957)

75 Deutscher Bundestag. Antwort auf Kleine Anfrage zur Politik der Bundersregierungin bezug auf indigene Völker. BT Drucksache Nr. 13/5173, Bonn, 1996, hal. 2.

76 Act No. 974 diadopsi pada 17 Juli 1995. Lihat Henriksen, J.B. Betenkning omSamink Parlamentarisk Samarbeid. Nordisk Samisk Institutt. Kautokeino, 1995.

77 Konferensi Buruh Internasional. Report of the Committee of Experts on theApplication of Conventions and Recommendations. Jenewa, 1999. Lihat juga Tomei,M., and Swepston, L. Indigenous and Tribal Peoples: A Guide to ILO ConventionNo. 169. ILO, Jenewa, 1996, hal .32.

Page 78: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

7979797979

Apa yang terjadi ketika suatu negara sebelumnyaApa yang terjadi ketika suatu negara sebelumnyaApa yang terjadi ketika suatu negara sebelumnyaApa yang terjadi ketika suatu negara sebelumnyaApa yang terjadi ketika suatu negara sebelumnyameratifikasi Konvensi ILO No. 107 dan sekarangmeratifikasi Konvensi ILO No. 107 dan sekarangmeratifikasi Konvensi ILO No. 107 dan sekarangmeratifikasi Konvensi ILO No. 107 dan sekarangmeratifikasi Konvensi ILO No. 107 dan sekarangmeratifikasi Konvensi No.169?meratifikasi Konvensi No.169?meratifikasi Konvensi No.169?meratifikasi Konvensi No.169?meratifikasi Konvensi No.169?

Konvensi No. 107 mengenai Masyarakat HukumKonvensi No. 107 mengenai Masyarakat HukumKonvensi No. 107 mengenai Masyarakat HukumKonvensi No. 107 mengenai Masyarakat HukumKonvensi No. 107 mengenai Masyarakat HukumAdat 1957 direvisi oleh Konvensi Adat 1957 direvisi oleh Konvensi Adat 1957 direvisi oleh Konvensi Adat 1957 direvisi oleh Konvensi Adat 1957 direvisi oleh Konvensi No. 169.No. 169.No. 169.No. 169.No. 169.Konvensi No. 107 tidak lagi terbuka untuk ratifikasi.Konvensi No. 107 tidak lagi terbuka untuk ratifikasi.Konvensi No. 107 tidak lagi terbuka untuk ratifikasi.Konvensi No. 107 tidak lagi terbuka untuk ratifikasi.Konvensi No. 107 tidak lagi terbuka untuk ratifikasi.Namun, konvensi tersebut tetap mengikat bagiNamun, konvensi tersebut tetap mengikat bagiNamun, konvensi tersebut tetap mengikat bagiNamun, konvensi tersebut tetap mengikat bagiNamun, konvensi tersebut tetap mengikat baginegara yang telah meratifikasinya.negara yang telah meratifikasinya.negara yang telah meratifikasinya.negara yang telah meratifikasinya.negara yang telah meratifikasinya.

Setelah suatu negara meratifikasi Konvensi No.Setelah suatu negara meratifikasi Konvensi No.Setelah suatu negara meratifikasi Konvensi No.Setelah suatu negara meratifikasi Konvensi No.Setelah suatu negara meratifikasi Konvensi No.169, negara tersebut harus patuh terhadap169, negara tersebut harus patuh terhadap169, negara tersebut harus patuh terhadap169, negara tersebut harus patuh terhadap169, negara tersebut harus patuh terhadapketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Konvensiketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Konvensiketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Konvensiketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Konvensiketentuan-ketentuan yang terdapat dalam KonvensiNo.No.No.No.No. 169. 169. 169. 169. 169. Dan Konvensi No. Dan Konvensi No. Dan Konvensi No. Dan Konvensi No. Dan Konvensi No. 107 107 107 107 107 “diba“diba“diba“diba“dibatalkan”talkan”talkan”talkan”talkan” secara secara secara secara secaraotomatis. Konvensi itu tidak lagi berlaku bagiotomatis. Konvensi itu tidak lagi berlaku bagiotomatis. Konvensi itu tidak lagi berlaku bagiotomatis. Konvensi itu tidak lagi berlaku bagiotomatis. Konvensi itu tidak lagi berlaku baginegara bersangkutan.negara bersangkutan.negara bersangkutan.negara bersangkutan.negara bersangkutan.

Page 79: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

8080808080

PengawasanPengawasanPengawasanPengawasanPengawasan

ILO memiliki sejumlah prosedur untuk memeriksa bagaimanakonvensi-konvensi ILO diterapkan. Oleh karenanya, terdapatsebuah proses dialog antara negara dan badan pengawas ILO.

Sekali sebuah konvensi diratifikasi, pemerintah yangbersangkutan diwajibkan untuk mengirimkan laporan rutinkepada ILO mengenai bagaimana konvensi tersebutditerapkan di negara tersebut.

Laporan ini harus mencakup informasi mengenai situasi didaerah terkait, baik dalam praktik hukum ataupun praktik yangsebenarnya terjadi. Laporan tersebut harus dikirim kepadaorganisasi yang paling mewakili pekerja dan organisasi yangpaling mewakili pengusaha di negara tersebut untukdimintakan pendapatnya.

Laporan yang dikirim oleh pemerintah, organisasi pengusahadan organisasi pekerja dikaji ulang oleh Komite Para Ahlidalam Penerapan Konvensi dan Rekomendasi (Committee ofExperts on the Application of Conventions and Recommendations).Komite tersebut terdiri dari 20 pakar independen yangbertemu setiap tahunnya.

Komite ini membuat komentar terhadap negara terkait dalamdua cara:

• Pengamatan yang umumnya berfokus pada kasus-kasus serius atau yang telah lama terjadi terkaitdengan kegagalan pemerintah untuk memenuhikewajibannya, atau mencatat kemajuan-kemajuan yangterjadi. Laporan ini dipublikasikan dalam bentuklaporan tahunan Komite Para Ahli.

• Permintaan langsung. Pada umumnya memintainformasi lebih banyak dan klarifikasi mengenaipersoalan atau isu tertentu. Ini tidak dipublikasikandalam laporan tahunan, namun tersedia di internet.78

Konferensi Komite Penerapan Standar (Conference Committeeon the Application of Standards), yang terdiri dari pemerintah,pengusaha dan pekerja. Mereka mengulas kembali laporantahunan Komite Para Ahli. Komite tersebut juga membahaskasus-kasus detail yang menjadi perhatian khusus danmembuat pengamatan sendiri.

78 Untuk informasi lebih lanjut lihat situs web ILO: http://www.ilo.org under ILOLEX.

Page 80: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

8181818181

Proses dialogProses dialogProses dialogProses dialogProses dialog

INFORMASI DAN LAPORAN BERKALA DARIPEMERINTAH, SERTA KOMENTAR DARI PENGUSAHA

DAN PEKERJA

KOMITE PARA AHLI MENGENAI PENERAPAN KONVENSIDAN REKOMENDASI

KOMITE KONFERENSI TRIPARTIT

PEMERINTAH + PENGUSAHA + PEKERJA

KONFERENSI BURUH INTERNASIONAL

PENGAMATANDIPUBLIKASIKAN

DALAM LAPORAN III (1 A)

PERMINTAAN LANGSUNG

KEPADA PEMERINTAH

Page 81: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

8282828282

Prosedur pengaduanProsedur pengaduanProsedur pengaduanProsedur pengaduanProsedur pengaduan

Ketika suatu negara gagal memenuhi kewajiban merekamenurut standar ILO, pengaduan dapat dibuat berdasarkanbeberapa prosedur khusus. Prosedur ini meliputi:

1. Perwakilan di bawah pasal 24 Konstitusi ILOPengaduan ini dapat diajukan oleh organisasi pengusaha ataupekerja yang menyatakan bahwa sebuah negara telah gagaluntuk mematuhi konvensi yang sudah diratifikasi.

Badan Pengurus harus memutuskan apakah perwakilan ini sah–yakni apabila prasyarat-prasyarat formal sudah dipenuhiuntuk mengajukan ini. Bila sudah dianggap sah maka BadanPengurus membentuk sebuah komite tripartit di antaraanggotanya, yang bertugas untuk memeriksa perkara tersebut.

Badan ini dapat membuat rekomendasi berdasarkanperwakilan. Persoalannya dikirim kepada Komite Para Ahlimengenai Penerapan Konvensi dan Rekomendasi untukditindaklanjuti. Perwakilan mengenai penerapan Konvensi No.169 telah diterima sejak 1997 oleh Bolivia, Kolumbia, Den-mark, Ekuador, Meksiko dan Peru.

2. Pengaduan di bawah pasal 26 Konstitusi ILOPengaduan ini dapat diajukan oleh: (i) Satu negara anggotaterhadap negara lainnya terkait dengan cara penerapan sebuahkonvensi. Kedua negara harus telah meratifikasi konvensi yangbersangkutan; (ii) Oleh seorang delegasi ke Konferensi BuruhInternasional berdasarkan ketaatan terhadap konvensi yangdiratifikasi oleh sebuah negara; dan (iii) Badan Pengurusberdasarkan inisiatifnya sendiri. Konvensi tersebut harus, sekalilagi, telah diratifikasi oleh negara yang bersangkutan.

Badan Pengurus boleh menunjuk sebuah Komisi Penyelidikan(Commission of Inquiry), terdiri dari tiga orang yang independenuntuk memeriksa pengaduan tersebut.

Contoh yang baru terjadi adalah kerja paksa di Myanmar danpelanggaran hak-hak serikat pekerja di Nigeria. Pengaduandi bawah pasal 26 sudah diajukan di bawah Konvensi No. 169.

3. Pengaduan ke Komite Kebebasan Berserikat(Committee on Freedom of Association).

Pengaduan ini dapat dibuat karena kegagalan suatu negaradalam memenuhi kewajibannya di bawah Konstitusi ILO, yangterkait dengan hak untuk berorganisasi dan hak atasperundingan bersama. Komite Kebebasan Berserikat adalahsebuah badan tripartit, yang terdiri dari sembilan anggotatetap dari pemerintah, kelompok pekerja dan kelompok

Page 82: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

8383838383

pengusaha dari Badan Pengurus, dan bertemu tiga kali setiaptahun.

Pengaduan kepada komite itu terkait dengan pelanggarankebebasan berserikat dan harus diajukan oleh organisasipengusaha atau pekerja.

Hal ini bisa dilakukan walaupun sebuah negara belummeratifikasi Konvensi ILO mengenai Kebebasan Berserikat danPerlindungan terhadap Hak untuk Berorganisasi (The Freedom ofAssociation and Protection of the Right to Organise Convention), 1948(No. 87), dan Konvensi mengenai Hak untuk Berorganisasi danPerundingan Bersama (Right to Organise and Collective BargainingConvention), 1949 (No. 98).

Page 83: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

8484848484

Akses ke ILOAkses ke ILOAkses ke ILOAkses ke ILOAkses ke ILO

Seperti telah diketahui, masyarakat hukum adat tidakmemiliki posisi formal dalam struktur tripartit ILO. Meskipundemikian, mereka dapat berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan ILO, serta dalam aktivitas lainnya dengan caraberikut ini:

1. Sebagai perwakilan pemerintah, organisasi pekerjadan organisasi pengusaha.

2. Sebagai perwakilan dari sebuah lembaga swadayamasyarakat (LSM) dalam Daftar Khusus ILO tentangLSM Internasional .

Daftar khusus ILO adalah sebuah daftar LSM yang tujuan danaktivitasnya sejalan dengan semangat, tujuan dan prinsip-prinsip ILO. LSM tersebut harus bekerja dengan cakupaninternasional, dan kerja mereka meliputi sejumlah negara. LSMyang berkeinginan masuk ke dalam daftar tersebut dapatmengajukan permintaan ke Direktur Jenderal ILO.

Bagi LSM yang berada dalam daftar khusus dan inginberpartisipasi dalam sebuah pertemuan, sebuah permintaantertulis harus diajukan kepada Direktur Jenderal ILO, setidaknyasebulan sebelum pertemuan atau konferensi dijadwalkan.

Four Directions Council, Indigenous World Association, dan SaamiCouncil adalah beberapa LSM yang berada di dalam DaftarKhusus. Mereka seperti halnya LSM-LSM lain yang memilikiminat dan bekerja aktif dalam persoalan yang memengaruhimasyarakat hukum adat, semacam Amnesty International danInternational Work Group for Indigenous Affairs (IWGIA).

Masyarakat hukum adat juga dapat mengirimkan informasilangsung kepada ILO. Hal ini bisa dilakukan melalui:

1. Organisasi pekerja atau pengusaha, termasukorganisasi yang terdiri dari masyarakat hukum adat.

2. Langsung mengirimkan informasi sendiri.

Komite Para Ahli dan Komite Konferensi menekankan nilaiinformasi bagi kerja mereka apabila mengandung informasiyang dapat diperiksa kebenarannya. Seperti hukum,peraturan perundang-undangan atau dokumen resmi lainnya,misalnya kepemilikan tanah dan keputusan hukum.

Juga terdapat usulan, pemerintah sebaiknya berkonsultasidengan organisasi tradisional masyarakat hukum adat dalammenyiapkan laporan mereka mengenai Konvensi No. 169.

Page 84: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

8585858585

Sebuah pendekatan inovatif diambil oleh Norwegia. Berdasarkankesepakatan Pemerintah dan Saami Parliament, masyarakat Saamiberperan aktif dalam mengawasi penerapan Konvensi No. 169.Laporan Pemerintah Norwegia mengenai penerapan konvensitersebut dikirim bersama komentar-komentar independen dariSaami Parliament kepada ILO. Selanjutnya atas permintaan dariPemerintah Norwegia, ILO juga terlibat dalam sebuah dialogterbuka dengan Saami Parliament,

Komite Para Komite Para Komite Para Komite Para Komite Para Ahli ILO mendorong negara lain mengAhli ILO mendorong negara lain mengAhli ILO mendorong negara lain mengAhli ILO mendorong negara lain mengAhli ILO mendorong negara lain mengikuti contohikuti contohikuti contohikuti contohikuti contohiniiniiniiniini.....7979797979

Pendekatan InovatifPendekatan InovatifPendekatan InovatifPendekatan InovatifPendekatan Inovatif

SAAMI PARLIAMENT PEMERINTAH NORWEGIA

KOMENTAR PADA KOMITE PARA AHLI ILO

79 ILO. Report of the Committee of Experts on the Application of Conventions andRecommendations. Jenewa, 1995, hal. 399. Lihat juga Tomei, M., and Swepston, L.Indigenous and Tribal Peoples : A Guide to ILO Convention No. 169. Jenewa,1996, hal. 30.

Page 85: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

8686868686

Kerja Sama Kerja Sama Kerja Sama Kerja Sama Kerja Sama TTTTTeknisekniseknisekniseknis

ILO menawarkan bantuan praktis dalam persoalan-persoalanteknis yang berada dalam mandat dan kapasitasnya.

Bantuan teknis ILO adalah sebuah cara untuk membantu mitra-mitranya dalam memenuhi kebutuhannya.

Hal ini bisa dilakukan dengan banyak cara. Contohnya, melaluiprogram pendorong lapangan kerja yang membantu suatupemerintah untuk memenuhi persyaratan sebuah konvensiyang diratifikasi.

Prinsip-prinsip dasar bantuan teknis ILO adalah sebagaiberikut:

1. Semua bentuk bantuan teknis dikembangkan melaluidialog yang erat dan terus-menerus dengan mitra ILOguna memastikan bahwa aktivitas ILO memenuhikebutuhan dan prioritas mitra-mitranya.

2. Bantuan teknis tersebut didasarkan pada penilaiankebutuhan, kemudian disusun dan diterapkan melaluikerja sama aktif dengan mitra-mitra ILO.

3. Semua kerja yang dilakukan oleh ILO haruslah sesuaidengan standar-standar ILO.

Semua bantuan teknis untuk masyarakat hukum adat harussesuai dengan Konvensi No. 169.

Jika negara yang terlibat dalam kerja sama teknis tersebutsebelumnya telah meratifikasi Konvensi Masyarakat HukumAdat 1957 (No. 107), konvensi ini menyediakan panduannya.

Aktivitas bantuan teknis untuk masyarakat hukum adat secarakhusus dirancang untuk memenuhi sejumlah kriteria, yakni:

1. Untuk merespons kondisi setempat.2. Untuk dikembangkan dan diterapkan dengan

partisipasi dari masyarakat terkait.3. Sesuai dengan budaya setempat.

Page 86: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

8787878787

Saat ini, ILO memiliki dua program bantuan teknis untukmasyarakat hukum adat:

1. Proyek untuk Mendorong Kebijakan ILO mengenaiMasyarakat Hukum Adat- Project to Promote ILOPolicy on Indigenous and Tribal Peoples (sejak 1996)

Proyek ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan standar-standar ILO sehubungan dengan masyarakat hukum adat. Proyekini dikembangkan untuk menanggapi permintaan bantuan olehnegara-negara yang telah meratifikasi Konvensi No. 169 atausedang mempertimbangkan untuk meratifikasinya. Sertapermintaan lain atas informasi lebih lanjut mengenai ILO dankerjanya dengan masyarakat hukum adat. Proyek ini memulaikerjanya pada 1996 dan terus beroperasi, berdasarkan dukunganBadan Pembangunan Internasional Denmark-Danish InternationalDevelopment Agency (DANIDA).

Komponen-komponen utama kerja proyek ini adalah:

1. Aktivitas-aktivitas untuk meningkatkan kesadaran.2. Memperkuat kapasitas pemerintah dan penduduk asli

serta masyarakat adat supaya dapat menanggapikebutuhannya dengan lebih baik.

3. Publikasi materi-materi mengenai ILO dan kinerjanyadengan masyarakat hukum adat dan Konvensi ILO No.169, seperti publikasi panduan ini.

Proyek ini telah bekerja dengan mitra-mitra ILO (pemerintah,organisasi pekerja dan organisasi pengusaha), organisasimasyarakat hukum adat dan LSM-LSM di sejumlah negara. Afrikadan Asia diidentifikasi sebagai daerah prioritas berdasarkan hasilpenilaian kebutuhan selama periode awal penerapan proyek ini.

Proyek untuk MendorongProyek untuk MendorongProyek untuk MendorongProyek untuk MendorongProyek untuk MendorongKebijakan ILO mengenaiKebijakan ILO mengenaiKebijakan ILO mengenaiKebijakan ILO mengenaiKebijakan ILO mengenai

Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Asli danAsli danAsli danAsli danAsli danMasyarakaMasyarakaMasyarakaMasyarakaMasyarakat t t t t AdAdAdAdAdaaaaattttt

TUJUAN:

• MENINGKATKANKESADARAN AKANKERJA ILO TERKAITDENGANMASYARAKAT HUKUMADAT

• MENDORONGPENERAPANSTANDAR-STANDARILO

CARA:

• PEMBANGUNANKAPASITAS

• NASIHAT-NASIHATKEBIJAKAN

• PELATIHAN,LOKAKARTA

FOKUS:

• LINTAS DAERAH• PENEKANAN DI

AFRIIKA DAN ASIASELATAN SERTA ASIATENGGARA

Page 87: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

8888888888

Di bawah ini adalah daftar berbagai aktivitas utama yangdilakukan Proyek untuk Mendorong Kebijakan ILO mengenaiMasyarakat Hukum Adat antara 2000 dan 2003, dan aktivitasyang sedang berlangsung sampai publikasi ini diterbitkan:

AsiaAsiaAsiaAsiaAsia

Di India, proyek ini menyelenggarakan sebuah seminarnasional dan kajian untuk membandingkan undang-undangnasional dan negara bagian yang relevan di India denganKonvensi ILO terkait dengan Masyarakat Hukum Adat. Merekajuga telah melakukan konsultasi dengan Kementerian UrusanMasyarakat Adat-Ministry of Tribal Affair (MoTA) danKementerian Ketenagakerjaan mengenai sejumlah isu-isurelevan.

Di Filipina, proyek ini telah melaksanakan sebuah proyekpenelitian selama satu tahun. Tujuannya adalah untukmenganalisa perlindungan hukum terhadap penduduk asli diFilipina dan bagaimana perlindungan hukum ini dapatditerapkan dengan lebih efektif atau diperkuat. Penelitian inimelibatkan konsultasi yang luas dengan organisasi pendudukasli, badan dan pejabat pemerintah terkait, serta penelitianlegislatif lainnya.

Proyek yang bekerja sama dengan LSM penduduk asli (BorneoResources Institute Malaysia, atau BRIMAS) juga telahmenyelenggarakan sebuah lokakarya nasional mengenai hak-hak penduduk asli di Sarawak, Malaysia. Pesertanya meliputiperwakilan dari Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia.

Di Thailand, proyek ini bekerja dengan organisasi pendudukasli untuk memperkuat kapasitasnya. Mereka terlibat dalamsebuah lokakarya nasional mengenai undang-undang Thaiterkait dengan masyarakat hukum adat, dan Konvensi ILO No.169. Lokakarya nasional tersebut diselenggarakan atasdukungan dari proyek ini.

Di Kamboja, proyek ini bekerja dengan Komite Kementerianuntuk Pembangunan Masyarakat Dataran Tinggi (Inter-Minis-terial Committee for Highland Peoples Development) sejak 1998.Selain menyediakan bantuan teknis pembuatan rancanganmakalah kebijakan mengenai pembangunan masyarakatdataran tinggi, proyek juga terlibat dalam pembangunankapasitas dan pelatihan yang sedang berlangsung untuk IMC.

Page 88: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

8989898989

AfrikaAfrikaAfrikaAfrikaAfrika

Dukungan terhadap proyek di Kenya berada dalam kerangkakerja Proses Kajian Undang-undang (Constitutional Review Process).Pemerintah pun memberikan peluang partisipasi kepadamasyarakat dalam proses ini. Di Kenya, selama 2001 dan 2002,proyek ini memulai sebuah proses konsultasi dan pendidikan diseluruh negara. Tujuannya adalah untuk memastikan partisipasimasyarakat hukum adat Kenya, dengan didasarkan padainformasi yang jelas dalam proses pembahasan undang-undang.Puncaknya adalah presentasi makalah usulan kepada KomisiKajian Konstitusi (Constitution Review Commission) pada Juli 2002.Forum ini mewakili pandangan bersama dari 15 masyarakathukum adat, yang terdiri dari ratusan komunitas dari seluruhKenya. Banyak elemen-elemen penting dalam usulan merekayang dimasukkan ke dalam rancangan konstitusi. Masih dalamprogram yang sama, proyek juga telah mendukung pelatihan

kepada anggota parlemen Kenya mengenai Konvensi No. 169.

Bekerja sama dengan Kantor Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia-Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights(OHCHR), dan UNESCO, ILO menerapkan sebuah pelatihan hakasasi manusia untuk masyarakat “Pygmies” dari lima negaraberbeda di Afrika, di Cagar Alam Dja, Kamerun. Pelatihan inimenjadi bagian dari upaya ILO dan badan PBB lain dalammembangun kapasitas penduduk asli dan menjadi langkahpertama bagi aktivitas proyek yang berkelanjutan di daerahtersebut.

Di Afrika Selatan dan Tanzania, proyek pun bekerja untukmeningkatkan kesadaran mengenai persoalan-persoalanpenduduk asli. Secara berencana aktivitas proyek dilakukan secaraberkelanjutan sampai saat ini.

Page 89: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

9090909090

Program beasiswaProgram beasiswaProgram beasiswaProgram beasiswaProgram beasiswa

Proyek ini menerapkan program beasiswa untuk masyarakathukum adat pada 2003. Tujuan dari program ini adalah untukmemperkuat kapasitas masyarakat hukum adat; mendorongpartisipasi yang bermakna dan berdasarkan informasi yangjelas; mendorong konsultasi dengan masyarakat hukum adatpada semua tingkat proses pembangunan dan kebijakan yangmemengaruhi mereka; dan mengekspresikan kekhawatiranmereka dalam konteks proses ini. Program ini mencakuppelatihan di Jenewa, baik di ILO dan badan PBB lainnya. Pro-gram juga mencakup kerja praktik, dengan kunjungan kelapangan sebagai salah satu komponennya.

Publikasi dan materi-materi promosiPublikasi dan materi-materi promosiPublikasi dan materi-materi promosiPublikasi dan materi-materi promosiPublikasi dan materi-materi promosi

Terjemahan Konvensi No. 169 tersedia dalam BahasaInggris, Perancis, Spanyol, Amazight, Indonesia,Belanda, Jerman, India, Khmer, Kiswahili, Laos, Portugis,Rusia dan Thailand.

Chamberlain, J. Policy Study on Ethnic Minorities in RuralDevelopment in the Peoples’ Democratic Republic of Laos,Proyek untuk Mempromosikan Kebijakan ILO mengenaiMasyarakat Hukum Adat, Kantor PerburuhanInternasional, Jenewa, 2000.

Crawhall, N. Indigenous Peoples of South Africa: CurrentTrends, Proyek untuk Mempromosikan Kebijakan ILOmengenai Masyarakat Hukum Adat, Kantor PerburuhanInternasional, Jenewa, 1999.

LO Convention on Indigenous and Tribal Peoples, 1989 (No.169): Sebuah Panduan yang telah dikembangkan olehProyek untuk Mempromosikan Kebijakan ILO mengenaiMasyarakat Hukum Adat.

Laporan Konferensi Perempuan Afrika Bagian Timur, Proyekuntuk Mempromosikan Kebijakan ILO mengenaiMasyarakat Hukum Adat, Kenya, 1999.

Thomas, V. (ed.). Traditional Occupations of Indigenous andTribal Peoples: Emerging Trends. Proyek untukMempromosikan Kebijakan ILO mengenai MasyarakatHukum Adat, Kantor Perburuhan Internasional, Jenewa,2001.

Page 90: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

9191919191

2. Program Inter-Regional untuk MendukungKemandirian Masyarakat Hukum Adat melalui Koperasidan Swa-Bantu-Inter-Regional Programme toSupport self Reliance of Indigenous and TribalCommunities through Co-operatives and Self-Help(INDISCO)

Program Inter-regional untuk Mendukung KemandirianMasyarakat Hukum Adat melalui Koperasi dan Organisasi Swa-Bantu (INDISCO) diluncurkan 1993 di bawah KesepakatanKerangka Kerja DANI/ILO. Tujuan program ini adalahmenyumbang ke arah perbaikan kondisi sosial dan ekonomimasyarakat hukum adat melalui proyek perintis terbuka sertasosialisasi praktik terbaik untuk perbaikan kebijaksanaan.

Kegiatan global, termasuk partisipasi dalam pertemuan-pertemuan relevan PBB tentang isu-isu penduduk asli danpengembangan kemitraan untuk kegiatan kerja sama teknisdengan program relevan lainnya baik di dalam dan di luar ILO,juga terus dikembangkan. Dari Jenewa, studi kasus, alat-alat danpanduan disosialisasikan. Sementara dukungan teknis disediakanuntuk kegiatan di lapangan. Beberapa isu yang dibahas INDISCOadalah: pengembangan koperasi, pengentasan kemiskinan,praktik buruh anak-anak, pengurangan akibat bencana alam,pengelolaan tanah leluhur dan sumber daya yang berkelanjutan,pengetahuan tradisional, perlindungan lingkungan, HIV/AIDS,dan penyelesaian konflik. Beragam proyek di Asia dan Afrikadidanai oleh sebuah kelompok donor termasuk DANIDA,Belanda, CIDA, AGFUND, UNDP, UNV, WFP, Rabobank, PhilippineInternational Association, AUSAID, INWENT dan GTZ.

Page 91: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

9292929292

ReferensiReferensiReferensiReferensiReferensi

Dokumen ILO:Dokumen ILO:Dokumen ILO:Dokumen ILO:Dokumen ILO:

Barsh, R.L., dan Bastien, K. Effective Negotiation by IndigenousPeoples: An Action Guide with Special Reference to NorthAmerica. ILO, Jenewa, 1997.

Konferensi Buruh Internasional Sesi Ke-75.

Partial Revision of the Indigenous and Tribal PopulationsConvention, 1957 (No. 107). Jenewa, 1988; dandokumen yang sama untuk Sesi ke-76 konferensi ini,1989.

ILO. Handbook of Procedures Relating to International LabourConventions and Recommen-dations. Jenewa, 1995.

ILO. Indigenous and Tribal Peoples and the ILO. Jenewa, 1994.

ILO. Report Form for the Indigenous and Tribal PeoplesConvention, 1989 (No. 169). Jenewa, 1990.

ILO. Report of the Committee of Experts on the Application ofConventions and Recommen-dations. Laporan III (1A) padatiap sesi di Konferensi Buruh Internasional.

ILO/SAAT. Fundamental Human Rights: Conventions of the ILO.New Delhi, 1997.

ILO/Thomas, V. (ed.). Traditional Occupations of Indigenous andTribal Peoples: Emerging Trends.

Proyek untuk Mempromosikan Kebijakan ILO tentangMasyarakat Hukum Adat, Jenewa 2000.

ILO/UNDP. Regional Workshop Report: Information Exchange onDevelopment Experiences with Highland Peoples, ChiangMai, Thailand, 17-21 November 1997. Chiang Mai, 1999.

Swepston, L. “The Indigenous and Tribal Peoples Convention,1989 (No. 169): Eight Years After Adoption”. In: CynthiaPrice Cohen (ed.), Human Rights of Indigenous Peoples.Ardsley, New York, Transnational Publishers, 1998, hal.17-36.

Tomei, M., dan Swepston, L. Indigenous and Tribal Peoples: AGuide to ILO Convention No. 169. ILO (Jenewa)/International Centre for Human Rights and DemocraticDevelopment (Montreal), 1996.

Page 92: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

9393939393

Dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa:Dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa:Dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa:Dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa:Dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa:

Perserikatan Bangsa-Bangsa. Discrimination Against Indige-nousPeoples: Transnational Investments and Operations on theLands of Indigenous Peoples. Laporan dari Centre onTransnational corporations yang diserahkan sesuai Sub-Commission Resolution 1990/26. E/CN.4/ Sub.2/1994/40.Jenewa, 1994.

Perserikatan Bangsa-Bangsa. Health and Indigenous Peoples.Catatan oleh Sekretariat. E/CN.4/Sub.2/ 1997/14. Jenewa,1997.

Perserikatan Bangsa-Bangsa. Human Rights of IndigenousPeoples: Indigenous Peoples and their Relationship to Land.Kertas Kerja Awal oleh Mrs. Erica-Irene Daes, SpecialRapporteur. E/CN.4/Sub.2/ 1997/17. Jenewa, 1997.

Perserikatan Bangsa-Bangsa. Human Rights of IndigenousPeoples: Indigenous Peoples and their Relationship to Land.Laporan Kemajuan Kedua tentang Kertas Kerja disiapkanoleh Mrs. Erica-Irene Daes, Special Rapporteur. E/CN.4/Sub.2/1999/18. Jenewa, 1999.

Perserikatan Bangsa-Bangsa. Report of the Working Group onIndigenous Populations on its Fourteenth Session. E/CN.4/Sub.2/1996/21. Jenewa, 1996.

Perserikatan Bangsa-Bangsa. Report of the Working Group onIndigenous Populations on its Fifteenth Session. E/CN.4/ Sub.2/1997/14. Jenewa, 1997.

Perserikatan Bangsa-Bangsa. Report of the Working Group onIndigenous Populations on its Sixteenth Session. E/CN.4/ Sub.2/1998/18. Jenewa, 1998.

Perserikatan Bangsa-Bangsa. Report of the Working Group onIndigenous Populations on its 17th Session. E/CN.4/ Sub.2/1999/19. Jenewa, 1999.

Perserikatan Bangsa-Bangsa. Study on the Problem ofDiscrimination Against Indige-nous Populations. PelaporKhusus Mr. J. R. Martinez Cobo. E./CN.4/Sub.2/1986/7 danLampiran. 1-4. Jenewa, 1986.

Perserikatan Bangsa-Bangsa. Study on Treaties, Agreements andother Constructive Arrangements between States andIndigenous Populations. Laporan Akhir oleh Miguel AlfonsoMartinez, Special Rapporteur. E/CN.4/Sub.2/ 1999/20.Jenewa, 1999.

United Nations Development Programme: Highland PeoplesProgramme. Dokumen Latar belakang RAS/93/13. 1995.

Page 93: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

9494949494

Referensi LainReferensi LainReferensi LainReferensi LainReferensi Lain

Amnesty International. Australia. Deaths in Custody: How ManyMore? AI Index: ASA 12/04/97, Distr: SC/CO/ GR. London,1997.

Assies, W.J., and Hoekema, A.J. Indigenous Peoples Experienceswith Self-Government. IWGIA Doc. 76, Kopenhagen,1997.

ATSIC. The Native title Act 1993. A Plain English Introduction.Canberra, 1994.

ATSIC. The Wik Decision and the Future of Native Title Rights inAustralia. Makalah dibuat oleh Aboriginal and TorresStrait Islander Commission untuk Sesi ke-15 dari UNWorking Group on Indigenous Populations, Jenewa,1997.

Brosse, J. “The Sacred Tree.” In: UNESCO Courier, No. XLII,Paris, Januari 1989.

Chacon, Castro, R. Informe sobre el desarollo del proyecto depromoci—n por radio de los derechos ind’genas delConvenio 169 de la OIT. San José, Costa Rica, 1997.

Commonwealth of Australia. Mabo. The High Court Decisionon Native Ttitle. Makalah Diskusi, Juni 1993. Canberra.

Deutscher Bundestag. Antwort auf kleine Anfrage zur PolitikBundesregierung in bezug auf indigene Völker. BT-Drucksa-che Nr. 13/5173, Bonn, 1996.

Greenland Home Rule Statistical Department. Green-landStatistical Yearbook. Atuagkat, Greenland, 1999.

Henriksen, J.B. Betenkning om Samink ParlamentariskSamarbeid. Nordisk Samisk Institutt. Kautokeino, 1995.

Human Rights & Equal Oppor-tunity Commission. Bringingthem Home: Report of the National Inquiry into theSeparation of Aboriginal and Torres Strait Islander Childrenfrom their Families. Sydney, 1997.

Inter-Ministerial Committee for Highland Peoples’ Develop-ment of the Government of Cambodia. Report of theRegional Workshop on “Country Comparisons on HighlandPeoples’ Develop-ment Issues”, April 8-10, 1997. TaProhm Environment Ltd., 1997.

IWGIA & Anti-Slavery Interna-tional. Enslaved Peoples in the1990s. Indigenous Peoples, debt Bondage and HumanRights. IWGIA, Doc. 83. Kopenhagen, 1997.

IWGIA. The Indigenous World 1996-97. Kopenhagen, 1997.

IWGIA. The Indigenous World 1997-98. Kopenhagen, 1998.

Johnson, S., dan Budnik, D. Wir werden überleben. Ges-präche mit indianischen Stammesältesten. Munich,1996.

King, L. Reflecting Visions: New Perspectives On Adult Educationfor Indigenous Peoples. Hamburg, 1998.

Page 94: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

9595959595

Lopez, L.E. “Capacity-Building: Lessons Learned from the LiteracyCampaign of the Assembly of the Guarani People of Bolivia. In:King, L. Reflecting Visions: New Perspectives on AdultEducation for Indigenous Peoples. Hamburg, 1998.

Mc Cully, P. Silenced Rivers: The Ecology and Politics of Large Dams.London, New Jersey, 1996 (second impression, 1998).

Minority Rights Group International. Polar Peoples: Self-Determination and Development. London, 1994.

NZEI Te Rui Roa. Report from Te Reo Areare to Hui-a-Tau 1997.Selandia Baru, 1997.

Quansah, N. “Biocultural Diversity and Integrated Health Carein Madagascar.” In: Nature & Resources, Vol. 30, No. 1.Carnforth, UK; Pearl River, A.S., 1994.

Rappaport, J. Territory and Tradition: The Ethnohistory of the Paezof Tierradentro, Colombia. PhD Dissertation, Urbana, Illinois,1982.

Rasmussen, H., and Sjoerslev, I. “Culture and IndigenousRights.” In: UNESCO. World Culture Report. Paris, 1998.

Robles Hernandez, S. “Our Experience in Popular Education.” In:King, L. Reflecting Visions: New Perspectives on AdultEducation for Indigenous Peoples. Hamburg, 1998.

Roy, C.K. Land Rights of the Indigenous Peoples of the ChittagongHill Tracts, Bangladesh. Didistribusikan oleh Jumma People’sNetwork di Eropa (JUPNET), 1996.

Roy, C.K. “The International Labour Organization andIndigenous and Tribal Peoples.” Dalam: Abyala News, Vol.10, No. 4, 1997.

Sameloven (Saami Act), Juni 1987, Law No. 56, Art. 3-4.

Schaaf, T. “Sacred Groves: Environmental Conservation Based onTraditional Beliefs”. In: UNESCO: World Decade for CulturalDevelopment 1988 - 1997. Culture and AgricultureOrientation Texts, CLT/DEC/ PRO-1995. Paris, 1995.

Seithel, F. Zur Geschichte der Action Anthropology am Beispielausgewaehlter Projekte aus den USA und Kanada. Mainz,1986.

Social Research Institute of Chiang Mai University.

Summary Report of the Training Workshop for the Inter-MinisterialCommittee for Highland Peoples’ Development, Cambodia.Chiang Mai, 1996.

Society for Threatened Peoples. Arbeitsdo-kumen-tation: Ogoni inNigeria. Göttingen, 1995.

Umar, A. Pastoralism, Resources Use Conflicts and Land TenureReform in Kenya. Makalah Proyek Sistem Penguasaan Tanah“Access to Land and Resources Management”,diselenggarakan di Universitas Addis Abbeba, Ethiopia,November 28 -30, 1997.

Pidato Wanniyala-Aetto di United Nations Working Group onIndigenous Populations di sesi ke-14. Juli 1996.

Page 95: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

9696969696

Buletin dan Surat kabar:Buletin dan Surat kabar:Buletin dan Surat kabar:Buletin dan Surat kabar:Buletin dan Surat kabar:

Bangkok Post, 2 Juli, 1997.

Abyala News, Vol. 10, No. 4, 1997.Coyote 3/96,München.Infoe-Magazin, No. 11, 1996.Mönchengladbach.

Indigenous Affairs, No. 1, Jan-Feb-Maret 1998,IWGIA,Kopenhagen.L’auravetl’an Bulletin, No. 1, 1996,Moscow.Progrom, No. 201, 1998, Göttingen.

Halaman-halaman dalam situs internetHalaman-halaman dalam situs internetHalaman-halaman dalam situs internetHalaman-halaman dalam situs internetHalaman-halaman dalam situs internetberikut ini juga dikonsultasikan:berikut ini juga dikonsultasikan:berikut ini juga dikonsultasikan:berikut ini juga dikonsultasikan:berikut ini juga dikonsultasikan:

http://www.geonames.nrcan.gc.ca/english/school net/nunavut.html (12 Juni 1998)

http://www.forests.org/gopher/brazil/Canmegap.txt (1 Juli1998)

Page 96: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

9797979797

LampiranLampiranLampiranLampiranLampiran

Lampiran 1:Lampiran 1:Lampiran 1:Lampiran 1:Lampiran 1:Konvensi ILO No. 169Konvensi ILO No. 169Konvensi ILO No. 169Konvensi ILO No. 169Konvensi ILO No. 169

Konvensi MasyarakaKonvensi MasyarakaKonvensi MasyarakaKonvensi MasyarakaKonvensi Masyarakat Hukum t Hukum t Hukum t Hukum t Hukum AdaAdaAdaAdaAdat 1989t 1989t 1989t 1989t 1989

Konferensi Umum Interna-tional Labour Organization,

Setelah dipanggil untuk ber-kumpul di Jenewa oleh Badan Pekerjadari Kantor Perburuhan Internasional, dan setelah mengadakanpertemuan pada Sesi ke-76 7 Juni 1989, dan

Melihat standar internasional yang terkandung dalam Konvensidan Rekomendasi Populasi Masyarakat Hukum Adat pada 1957,dan

Mengingat persyaratan dari Deklarasi Universal Hak AsasiManusia, International Cove-nant on Economic, Social and CulturalRights, International Covenant on Civil and Political Rights, sertabanyaknya instrumen internasional tentang pencegahandiskriminasi, dan

Mempertimbangkan bahwa perkembangan yang telah terjadidalam hukum internasio-nal sejak 1957, serta perkembangansituasi masyarakat hukum adat di semua wilayah di dunia telahmembuka jalan untuk mengadopsi standar internasi-onal barudengan tujuan untuk melenyapkan orientasi asimila-sionis daristandar-standar sebelumnya, dan

Mengakui aspirasi dari masyarakat tersebut untuk menerapkankontrol atas lembaga-lembaga mereka sendiri, gaya hidup danperkembangan ekonomi serta untuk mempertahankan danmengembangkan identitas, bahasa dan agama mereka, di dalamkerangka kerja negara di mana mereka hidup, dan

Melihat bahwa di banyak tempat di dunia penduduk seperti initidak dapat menikmati hak-hak asasi manusia yang mendasarhingga ke tingkat yang setara dengan populasi lainnya di negaradi mana mereka tinggal, dan bahwa hukum, nilai moral, adatserta perspektif mereka sering telah terkikis, dan

Memindahkan fokus kepada kontribusi umum masyarakat hukumadat terhadap keragaman budaya serta hubungan serasi sosialdan ekologi masyarakat dengan kerja sama dan pemahamaninternasional, dan

Melihat bahwa ketentuan tersebut telah dibentuk dengan kerjasama antara Perserikatan Bangsa-Bangsa, Food and AgricultureOrganisation of the United Nations, United Nations Educational, Scien-tific and Cultural Organisation dan World Health Organisation, sertaInter-American Indian Institute, pada tingkat-tingkat yang layak serta

Page 97: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

9898989898

dalam bidang-bidang masing-masing, dan bahwa ketentuanitu digagas untuk melanjutkan kerja sama dalam mendorongdan menjaga penerapan ketentuan tersebut, dan

Setelah memutuskan diadopsi- proposal tertentu sehubungandengan revisi sebagian dari Konvensi Populasi MasyarakatHukum Adat, 1957 (No. 107), yang menjadi item keempatdalam agenda sesi tersebut, dan

Setelah menentukan bahwa gagasan-gagasan itu akan hadirdalam bentuk sebuah konvensi internasional yang merevisiKonvensi Populasi Masyarakat hukum adat, 1957;

mengadopsi pada hari ke-27 duapuluh tujuh dari bulan Junitahun seribu sembilan ratus delapan puluh sembilan, Konvensiberikut ini, yang dapat disebut sebagai Konvensi Masyarakathukum adat, 1989;

Bagian I. Kebijakan UmumBagian I. Kebijakan UmumBagian I. Kebijakan UmumBagian I. Kebijakan UmumBagian I. Kebijakan Umum

Pasal 1Pasal 1Pasal 1Pasal 1Pasal 1

1. Konvensi ini berlaku pada:(a) masyarakat adat di negara-negara bebas yang

dianggap sebagai penduduk asli berdasarkancatatan tentang garis keturunan mereka daripopulasi yang tinggal di Negara itu, atau suaudaerah geografis dimana Negara itu terletak,pada saat terjadi pendudukan atau kolonisasi ataudidirikannya batas-batas Negara saat ini dan yang,tanpa tergantung pada status hukumnya,mempertahankan sebagian atau keseluruhan darilembaga sosial, ekonomi, budaya dan politikmereka sendiri.

2. Mengaku diri sebagai penduduk asli atau masyarakatadat akan dianggap sebagai criteria mendasar untukmenentukan kelompok dimana ketentuan Konvensi iniberlaku.

3. Penggunaan istilah masyarakat dalam Konvensi initidak boleh dianggap sebagai berdampak apapunsehubu-ngan dengan hak-hak yang mungkin tercantumdalam syarat di bawah hukum internasional.

Pasal 2Pasal 2Pasal 2Pasal 2Pasal 2

1. Pemerintah harus bertanggung-jawab untukmengembangkan, dengan keikut-sertaan masyarakatterkait, tindakan terkoordinasi dan sistematis untukmelindungi hak-hak masyarakat tersebut dan untukmenjamin rasa hormat terhadap integritas mereka.

2. Tindakan semacam itu akan termasuk langkah-langkahuntuk:

Page 98: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

9999999999

(a) memastikan bahwa anggota masyarakat inimendapat manfaat yang setara dengan hak-hakmaupun kesempatan yang diberikan oleh UU sertaperaturan nasional kepada anggota populasi lainnya:

(b) mendorong realisasi penuh atas hak-hak sosial,ekonomi dan budaya dari masyarakat tersebutsehubungan dengan identitas sosial dan budayamereka, adat serta tradisi mereka maupun darilembaga mereka.

(c) membantu masyarakat terkait mengen-taskankesenjangan sosial-ekonomi yang mungkin terjadiantara penduduk asli dan anggota lain darikomunitas nasional, dengan cara yang sesuai denganaspirasi dan gaya hidup mereka.

Pasal 3Pasal 3Pasal 3Pasal 3Pasal 3

1. Masyarakat hukum adat akan menikmati HAM dankebebasan mendasar sepenuhnya tanpa hambatan ataudiskriminasi. Ketentuan dari Konvensi ini akan diterapkantanpa diskriminasi terhadap anggota laki-laki ataupunwanita dari masya- rakat tersebut.

2. Tidak ada satupun bentuk kekerasan atau paksaan yangboleh digunakan yang bertentangan dengan HAM dankebebasan mendasar dari penduduk terkait, termasukhak-hak yang terkandung dalam Konvensi ini.

Pasal 4Pasal 4Pasal 4Pasal 4Pasal 4

1. Tindakan-tindakan khusus harus diambil untuk menjagaindividu, institusi, properti, buruh, budaya dan lingkunganorang-orang terkait.

2. Tindakan-tindakan khusus seperti itu tidak bolehbertentangan dengan keinginan dari penduduk terkait.

3. Dinikmatinya hak-hak kewarganegaraan secara umum,tanpa diskriminasi, tidak boleh dinodai oleh ketidak-adilan dalam hal apapun oleh langkah-langkah seperti itu.

Pasal 5Pasal 5Pasal 5Pasal 5Pasal 5

Dalam menerapkan ketentuan dari Konvensi ini:

(a) nilai-nilai dan praktik sosial, budaya, keagamaan danspiritual dari masyarakat ini akan diakui dan dilindungi,dan catatan yang sesuai akan dibuat tentang sifat darimasalah yang mereka hadapi baik sebagai individumaupun sebagai kelompok;

(b) integritas dari nilai, praktik dan lembaga dari masyarakatini akan dijunjung:

(c) kebijakan yang ditujukan pada mengurangi kesulitanyang dialami oleh masyarakat ini dalam menghadapikondisi-kondisi baru dalam kehidupan dan pekerjaan

Page 99: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

100100100100100

akan diadopsi, dengan partisipasi dan kerjasama darimasyarakat terkait.

Pasal 6Pasal 6Pasal 6Pasal 6Pasal 6

1. Dalam menerapkan ketentuan dari Konvensi ini,pemerintah akan:(a) berkonsultasi dengan masyarakat terkait, melalui

lembaga-lembaga perwakilan mereka, bilamanadiberikan pertimbangan kea rah langkah-langkahlegislative atau administrative yang mungkinberdampak langsung pada mereka;

(b) menentukan cara dengan mana masyarakat inidapat berpartisipasi dengan bebas, hinggasetidaknya ke tingkat yang sama seperti sectorlainnya dari populasi, di semua tingkat pembuatankeputusan dalam lembaga non-primer dan badan-badan administratif dan badan lainnya yangbertanggung-jawab atas kebijakan dan programyang menyangkut diri mereka;

(c) menentukan cara untuk pengembangansepenuhnya dari lembaga-lembaga dan prakarsamasyarakat ini sendiri, dan dalam kasus-kasusyang tepat menyediakan sumberdaya yangdiperlukan untuk tujuan ini.

2. Konsultasi yang dilakukan dalam penerapan Konvensiini akan dijalankan, dengan itikad baik, dan dalambentuk yang sesuai dengan kondisi, dengan tujuanmencapai kesepakatan atau persetujuan atas langkah-langkah yang digagaskan.

Pasal 7Pasal 7Pasal 7Pasal 7Pasal 7

1. Masyarakat terkait akan mendapat hak untukmemutuskan prioritas mereka sendiri untuk prosespengembangan karena hal itu mempengaruhi hidup,kepercayaan, kelembagaan dan kesejahteraan spiritualmereka serta tanah yang mereka tempati ataugunakan, dan untuk menerapkan kontrol, hingga sejauhmungkin, atas pengembangan ekonomi, sosial danbudaya mereka sendiri. Selain itu, mereka akanikutserta dalam formulasi, penerapan dan evaluasirencana dan program untuk pengembangan nasionaldan regional yang mungkin mempengaruhi merekasecara langsung.

2. Perbaikan dari kondisi kehidupan dan kerja sertatingkat kesehatan dan pendidikan masyarakat terkait,dengan partisipasi dan kerjasama mereka, akanmerupakan masalah prioritas dalam rencana untukkeseluruhan pengembangan ekonomi dari area yangmereka tempati. Proyek khusus untuk pengembanganarea yang terkait akan juga dirancang sedemikian rupauntuk mendorong perbaikan seperti itu.

Page 100: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

101101101101101

3. Pemerintah harus memastikan bahwa, bilamana sesuai,penelitian harus dilakukan, dalam kerjasama denganmasyarakat terkait, untuk menilai dampak sosial, spiritual,budaya dan lingkungan terhadap mereka tentangkegiatan pengembangan yang direncanakan. Hasil daripenelitian ini akan dianggap sebagai kriteria mendasaruntuk penerapan kegiatan tersebut.

4. Pemerintah akan mengambil tindakan-tindakan, dalamkerjasama dengan masyarakat terkait, untuk melindungidan melestarikan lingkungan dari daerah yang merekatempati.

Pasal 8Pasal 8Pasal 8Pasal 8Pasal 8

1. Dalam menerapkan hukum dan peraturan nasional darimasyarakat terkait, pertimbangan yang layak harusdiberikan pada hukum adat atau umum mereka.

2. Masyarakat ini akan memperoleh hak untukmempertahankan adat dan kelembagaan mereka, apabilasesuai dengan dengan hak-hak mendasar yang ditentukanoleh sistem hukum nasional dan hak-hak asasi manusiayang diakui secara internasional. Prosedurnya akanditentukan, kapanpun diperlukan, untuk menyelesaikankonflik yang mungkin muncul karena penerapan prinsipini.

3. Penerapan paragraf 1 dan 2 dari Pasal ini tidak akanmencegah anggota masyarakat ini untuk menggunakanhak-hak yang diberikan pada semua warganegara dandari mengambil tanggung-jawab yang berhubungan.

Pasal 9Pasal 9Pasal 9Pasal 9Pasal 9

1. Hingga sebatas masih sesuai dengan sistem hukumnasional serta HAM yang diakui dunia internasional,metode-metode yang umumnya digunakan olehmasyarakat terkait untuk menangani pelanggaran yangdilakukan oleh para anggotanya akan dijunjung tinggi.

2. Adat masyarakat ini dalam hal urusan hukuman harusdipertimbangkan oleh pihak yang berwenang danpengadilan yang menangani kasus semacam itu.

Pasal 10Pasal 10Pasal 10Pasal 10Pasal 10

1. Dalam menerapkan hukuman yang diturunkan dari hukumyang umum terhadap anggota masyarakat ini,pertimbangan harus diambil dari karakteristik ekonomi,sosial dan budaya mereka.

2. Preferensi harus diberikan pada metode pemberianhukuman selain dipenjarakan.

Page 101: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

102102102102102

Pasal 11Pasal 11Pasal 11Pasal 11Pasal 11

Penarikan dari anggota masyarakat terkait ini untuk layananpribadi yang diwajibkan dalam bentuk apapun, baik denganatau tanpa bayaran, akan dilarang dan dapat dihukum, kecualidalam kasus-kasus yang disebutkan oleh hukum untuk semuawarganegara.

Pasal 12Pasal 12Pasal 12Pasal 12Pasal 12

Masyarakat terkait harus dilindungi terhadap pelecehan atashak-hak mereka dan harus dapat mengambil tindakan hukum,baik secara individu maupun melalui badan-badan perwakilanmereka, untuk mendapat perlindungan yang efektif atas hak-hak tersebut. Langkah-langkah harus diambil guna memastikanbahwa anggota mayarakat ini dapat memahami dan dipahamidalam perkara hukum, bila perlu melalui penyediaanterjemahan atau dengan cara lain yang efektif.

BaBaBaBaBagggggian II.ian II.ian II.ian II.ian II. TTTTTanahanahanahanahanah

Pasal 13Pasal 13Pasal 13Pasal 13Pasal 13

1. Dalam menerapkan ketentuan dari Bagian dalamKonvensi ini, pemerintah harus menghormatipentingnya nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakatterkait dalam hubungan mereka dengan tanah ataudaerah, atau keduanya bila perlu, yang merekatinggali atau gunakan, dan terutama aspek gabungandari hubungan ini.

2. Penggunaan istilah tanah dalam Pasal 15 dan 16 harusmengikut-sertakan konsep daerah, yang mencakupkeseluruhan lingkungan dari area yang ditinggali ataudigunakan oleh masyarakat terkait.

Pasal 14Pasal 14Pasal 14Pasal 14Pasal 14

1. Hak-hak kepemilikan dan kepunyaan dari masyarakatterkait atas tanah yang mereka tinggali sejak dahuluakan diakui. Selain itu, langkah-langkah akan diambildalam kasus-kasus yang layak untuk melindungi hakpenduduk terkait dalam menggunakan tanah yangtidak mereka tinggali secara ekslusif, namun yangmana biasanya dapat mereka masuki untuk memenuhikebutuhan hidup dan kegiatan tradisional. Perhatianbesar harus diberikan pada situasi masyarakat nomadisdan para petani berpindah dalam hal ini.

2. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah yangdiperlukan untuk mengidentifikasi lahan yang biasanya

Page 102: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

103103103103103

ditempati masyarakat terkait, dan untuk menjaminperlindungan efektif dari hak-hak mereka ataskepemilikan dan kepunyaan.

3. Prosedur yang layak harus diadakan di dalam sistemhukum nasional untuk menyelesaikan sengketa tanah olehpihak-pihak yang bersangkutan.

Pasal 15Pasal 15Pasal 15Pasal 15Pasal 15

1. Hak-hak masyarakat yang bersangkutan terhadapsumberdaya alam sehubungan dengan tanah merekaharus dijaga dengan sangat baik. Hak-hak ini termasukhak rakyat untuk ikut serta dalam penggunaan,pengelolaan dan pelestarian sumberdaya tersebut.

2. Dalam hal-hal di mana Negara mempertahankankepemilikan atas sumberdaya mineral atau sumberdayabawah tahan atau hak-hak terhadap sumberdaya lainyang berhubungan dengan lahan, pemerintah akanmenerapkan atau mempertahankan prosedur melaluimana mereka akan berkonsultasi dengan masyarakat ini,dengan maksud mengetahui apakah dan seberapa jauhopini terhadap kepentingan mereka telah merebak,sebelum menjalankan atau mengijinkan program apapununtuk mengeksplorasi atau mengeks-ploitasi sumberdayasehubungan dengan lahan mereka. Masyarakat yangterkait akan berupaya sedapat mungkin untuk ikut sertadalam mengambil keuntungan dari kegiatan seperti itu,dan akan menerima ganti rugi yang memadai untuksetiap kerusakan yang mungkin mereka alami akibat darikegiatan seperti itu.

Pasal 16Pasal 16Pasal 16Pasal 16Pasal 16

1. Sesuai dengan paragraf berikut dari Pasal ini, masyarakatyang terkait tidak boleh dipindahkan dari lahan yangmereka diami saat ini.

2. Bilamana relokasi masyarakat tersebut dianggap perlusebagai langkah yang lain dari kebiasaan, makaperpindahan seperti itu hanya akan dilakukan denganpersetujuan secara sukarela dari mereka setelah diberipenjelasan. Bila persetujuan mereka tidak dapatdiperoleh, maka perpindahan seperti itu hanya akanterjadi setelah melalui prosedur yang layak yangditentukan oleh UU dan peraturan nasional, termasukinformasi umum bila perlu, yang memberikan peluanguntuk pewakilan yang efektif atas masyarakat terkait.

3. Bilamana mungkin, masyarakat tersebut akanmendapatkan hak untuk kembali ke tanah leluhur mereka,begitu alasan-alasan relokasi tersebut tidak berlaku lagi.

4. Bila kepulangan tersebut tidak dimungkinkan, sepertiyang ditentukan dalam kesepakatan atau, dalam hal tidakadanya kesepakatan, melalui prosedur yang sesuai, maka

Page 103: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

104104104104104

masyarakat tersebut akan menerima (dalam semuakasus yang mungkin) lahan dengan kualitas dan statushukum yang setidaknya setara dengan lahan yangmereka huni sebelumnya, yang layak untuk memberimereka nafkah saat ini dan untuk perkembanganselanjutnya. Bilamana masyarakat terkait lebihmenyukai kompensasi dalam bentuk uang atau jasa,mereka akan diberi kompensasi dengan jaminan yanglayak.

5. Masyarakat yang direlokasikan seperti itu akanmendapat kompensasi untuk setiap kerugian ataupuncidera yang diakibatkan relokasi tersebut.

Pasal 17Pasal 17Pasal 17Pasal 17Pasal 17

1. Prosedur yang ditentukan oleh masyarakat terkaituntuk pengalihan hak atas tanah di antara merekasendiri akan diakui.

2. Masyarakat yang terkait akan dikonsultasikan apabilaada pertimbangan tentang kemampuan mereka untukmemisahkan tanah mereka atau mengalihkan hak-hakmereka ke komunitas lain.

3. Orang yang bukan bagian dari masyarakat hukum adattersebut akan dicegah dari memanfaatkan kebiasaanpenduduk atau memanfaatkan kurangnya pemahamanmasyarakat atas hukum untuk mengambil kepemilikanatau penggunaan lahan yang dimiliki oleh masyarakattersebut.

Pasal 18Pasal 18Pasal 18Pasal 18Pasal 18

Hukuman yang memadai akan ditetapkan secara hukum untukpenerobosan tidak sah terhadap, atau penggunaan dari, lahanmasyarakat terkait, dan pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah pelanggaran serupa.

Pasal 19Pasal 19Pasal 19Pasal 19Pasal 19

Program-program pertanian nasional akan memberikan padamasyarakat terkait perlakuan yang setara dengan yangdiberikan pada sektor populasi lainnya sehubungan dengan:

(a) penyediaan lebih banyak lahan bagi masyarakattersebut ketika mereka tidak memiliki area yangdiperlukan untuk penyediaan kebutuhan hidup sehari-hari, atau untuk kemungkinan pertumbuhan populasimereka;

(b) penyediaan prasarana yang ditubuhkan untukmendorong perkembangan lahan yang sudah dimilikimasyarakat ini.

Page 104: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

105105105105105

Bagian III. Penerimaan dan Kondisi KepegawaianBagian III. Penerimaan dan Kondisi KepegawaianBagian III. Penerimaan dan Kondisi KepegawaianBagian III. Penerimaan dan Kondisi KepegawaianBagian III. Penerimaan dan Kondisi Kepegawaian

Pasal 20Pasal 20Pasal 20Pasal 20Pasal 20

1. Pemerintah akan, di dalam kerangka-kerja UU danperaturan nasional, serta dalam kerjasama denganmasyarakat terkait, mengadopsi langkah-langkah khususguna memastikan keefektivan perlindungan sehubu- ngandengan penerimaan dankondisi kepegawaian parapekerja yang termasuk dalam masyarakat tersebut,hingga ke batas dimana mereka tidak terlindungi secaraefektif oleh UU yang dapat diterapkan pada para pekerjasecara umum.

2. Pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untukmencegah diskriminasi apapun antara para pekerja yangtergabung dalam masyarakat terkait dan pekerja lainnya,terutama dalam hal:(a) penerimaan sebagai pekerja, termasuk pekerja

trampil, serta langkah-langkah kearah kenaikanpangkat serta kemajuan karir;

(b) gaji yang setara untuk pekerja yang memiliki nilaisetara;

(c) bantuan medis dan sosial, keselamatan dankesehatan tempat kerja, semua jaminankesejahteraan sosial serta tunjangan pekerjaanlainnya, dan perumahan;

(d) hak untuk berorganisasi serta kebebasan untukmelakukan semua kegiatan serikat buruh yang sesuaihukum, dan hak untuk menutup kesepakatan bersamadengan para pekerja atau organisasi pekerja.

3. Tindakan-tindakan yang diambil akan mengikut-sertakanlangkah-langkah guna memastikan:(a) bahwa pekerja yang tergabung dalam masyarakat

terkait, termasuk pekerja musiman, non-formal, danmigran di bidang pertanian dan lapangan kerjalainnya, serta mereka yang dipekerjakanolehkontraktor buruh, mendapat perlindungan yangdiberikan oleh UU dan praktik nasional seperti yangditerima oleh pekerja lainnya di sector yang sama,dan bahwa mereka menerima penjelasan sepenuhnyatentang hak mereka di bawah perundang-undanganburuh dan tentang prasarana untuk pemulihan yangtersedia bagi mereka;

(b) bahwa pekerja yang termasuk dalam masyarakat initidak mengalami kondisi tempat kerja yangberbahaya bagi kesehatan mereka, terutama melaluipaparan terhadap pestisida atau senyawa beracunlainnya;

(c) bahwa pekerja yang termasuk dalam masyarakat initidak mengalami sistem perekrutan dengan paksaan,termasuk buruh terikat maupun bentuk lainnya daripembayaran utang;

Page 105: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

106106106106106

(d) bahwa pekerja yang termasuk dalam masyarakatini mendapat kesempatan yang setara sertaperlakuan yang setara dalam pekerjaan untuk laki-laki dan perempuan, dan perlindungan dariperlecehan seksual.

4. Yang harus benar-benar diperhatikan adalahpembentukan layanan inspeksi buruh yang memadai diarea dimana pekerja yagn tergabung dalammasyarakat terkait itu melakukan kerja denganbayaran, guna memastikan dipatuhinya ketentuan dariBagian Konvensi ini.

BaBaBaBaBagggggian IVian IVian IVian IVian IV..... Pela Pela Pela Pela Pelatihan Kejuruan,tihan Kejuruan,tihan Kejuruan,tihan Kejuruan,tihan Kejuruan, Kerajinan Kerajinan Kerajinan Kerajinan Kerajinan TTTTTangan danangan danangan danangan danangan danIndustri PedesaanIndustri PedesaanIndustri PedesaanIndustri PedesaanIndustri Pedesaan

Pasal 21Pasal 21Pasal 21Pasal 21Pasal 21

Bagian dari masyarakat terkait akan mendapatkankesempatan setidaknya setara dengan penduduk lainnyadalam hal langkah-langkah pelatihan kejuruan.

Pasal 22Pasal 22Pasal 22Pasal 22Pasal 22

1. Akan diambil tindakan-tindakan guna mendorongpartisipasi sukarela dari para masyarakat terkait dalamprogram pelatihan kejuruan untuk aplikasi umum.

2. Bilamana program pelatihan kejuruan untuk aplikasiumum yang sudah ada tidak memenuhi kebutuhanmasyarakat terkait, pemerintah akan, dibantu denganpartisipasi dari masyarakat itu, memastikantersedianya program dan fasilitas pelatihan tersebut.

3. Program pelatihan khusus apapun akan didasarkanpada kondisi lingkungan ekonomi, sosial dan budayaserta kebutuhan praktis dari masyarakat terkait. Kajianapapun yang diadakan berkaitan dengan hal ini akandilakukan dalam kerja sama dengan masyarakattersebut, yang akan dikonsultasikan tentangpengorganisasian dan pengope-rasian dari programsemacam itu. Bilamana mungkin, masyarakat ini akansecara bertahap mengambil tanggung-jawab atasorganisasi dan operasi dari program pelatihan khususseperti itu, bila mereka setuju.

Pasal 23Pasal 23Pasal 23Pasal 23Pasal 23

1. Kerajinan tangan, industri pedesaan dan yang berbasismasyarakat, serta ekonomi sub sistem serta kegiatantradisional dari masyarakat terkait, seperti berburu,

Page 106: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

107107107107107

menangkap ikan, menangkap satwa liar maupunberkumpul, akan dianggap sebagai faktor-faktor pentingdalam pelestarian kebudayaan mereka serta kemandiriandan perkembangan ekonomi mereka. Pemerintah akan,dengan partisipasi dari masyarakat tersebut danbilamana sesuai, memastikan bahwa kegiatan tersebutdapat diperkuat dan didorong.

2. Atas permintaan dari masyarakat terkait, bantuan teknisdan keuangan yang tepat akan diberikan bilamanamungkin, dengan memperhatikan karakteristik teknologidan budaya tradisional dari masyarakat tersebut, sertapentingnya pengembangan yang berlanjut dan adil.

BaBaBaBaBagggggian ian ian ian ian VVVVV..... Jaminan Kesejahteraan Sosial dan Keseha Jaminan Kesejahteraan Sosial dan Keseha Jaminan Kesejahteraan Sosial dan Keseha Jaminan Kesejahteraan Sosial dan Keseha Jaminan Kesejahteraan Sosial dan Kesehatantantantantan

Pasal 24Pasal 24Pasal 24Pasal 24Pasal 24

Program-program jaminan kesejah-teraan sosial akan diberikansecara bertahap untuk menjangkau masyarakat terkait, danditerapkan tanpa diskriminasi terhadap mereka.

Pasal 25Pasal 25Pasal 25Pasal 25Pasal 25

1. Pemerintah akan memastikan bahwa layanan kesehatanyang memadai tersedia bagi masyarakat terkait, atauakan menyediakan sarana untuk memungkinkan merekamerancang dan memberikan layanan seperti itu di bawahtanggung-jawab dan kontrol mereka sendiri, sehinggamereka dapat menikmati standar kesehatan fisik danmental tertinggi yang dapat diraih.

2. Layanan kesehatan akan, hingga sejauh mungkin,didasarkan pada masyarakat. Layanan ini akandirencanakan dan diterapkan dalam kerjasama denganmasyarakat terkait dan dengan memperhatikan kondisiekonomis, geografis, sosial dan budaya mereka sertaperawatan preventif, praktik penyembuhan serta obat-obatan tradisional mereka.

3. Sistem pelayanan kesehatan akan memberi preferensipada pelatihan dan dipekerjakannya pekerja kesehatanmasyarakat lokal, dan berfokus pada perawatankesehatan primer sambil mempertahankan hubungan eratdengan tingkatan lain dari layanan perawatan kesehatan.

4. Penyediaan layanan kesehatan seperti diatas akandikoordinasikan dengan langkah-langkah sosial, ekonomidan budaya di Negara itu.

Page 107: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

108108108108108

BaBaBaBaBagggggian ian ian ian ian VI.VI.VI.VI.VI. Pendidikan dan Sarana Komunikasi Pendidikan dan Sarana Komunikasi Pendidikan dan Sarana Komunikasi Pendidikan dan Sarana Komunikasi Pendidikan dan Sarana Komunikasi

Pasal 26Pasal 26Pasal 26Pasal 26Pasal 26Langkah-langkah akan diambil guna memastikan bahwaanggota masyarakat terkait mendapat kesempatan untukmemperoleh pendidikan pada semua tingkat dengansetidaknya kesempatan yang setara dengan anggotamasyarakat nasional.

Pasal 27Pasal 27Pasal 27Pasal 27Pasal 27

1. Program dan layanan pendidikan untuk masyarakatterkait akan dikembangkan dan diterapkan dalamkerjasama dengan mereka untuk memenuhi kebutuhankhusus mereka, dan akan memadukan sejarah mereka,pengetahuan dan teknologi mereka, sistem nilai moralmereka serta aspirasi sosial, ekonomi dan budayamereka lebih jauh.

2. Pihak yang berwenang akan memastikan bahwapelatihan anggota masyarakat ini dan keikut-sertaanmereka dalam formulasi serta penerapan programpendidikan, dengan fokus pada perpindahan bertahapdari tanggung-jawab atas penerapan program ini padamasyarakat sesuai kebutuhan.

3. Selain itu, pemerintah akan mengakui hak-hak darimasyarakat tersebut untuk mendirikan lembagapendidikan mereka sendiri beserta fasilitasnya, asalkanlembaga semacam itu memenuhi standar minimumyang ditentukan oleh otoritas berwenang denganberkonsultasi dengan masyarakat. Sumberdaya yangsesuai akan disediakan untuk tujuan ini.

Pasal 28Pasal 28Pasal 28Pasal 28Pasal 28

1. Anak-anak yang berasal dari masyarakat terkait akan,bilamana dimungkinkan, diajar untuk membaca danmenulis dalam bahasa asli mereka sendiri atau dalambahasa yang paling banyak digunakan oleh kelompokdi mana mereka berada. Bila hal ini tidakdimungkinkan, otoritas yang berwenang akanmengadakan konsultasi dengan masyarakat yangberfokus pada penggunaan langkah-langkah gunamencapai sasaran ini.

2. Langkah-langkah yang memadai akan diambil untukmemastikan bahwa masyarakat ini mendapatkesempatan untuk meraih kecakapan dalam bahasanasional atau dalam salah satu bahasa resmi Negara.

3. Tindakan-tindakan akan diambil untuk melestarikandan mendorong perkembangan dan pemakaianbahasa asli dari masyarakat terkait.

Page 108: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

109109109109109

Pasal 29Pasal 29Pasal 29Pasal 29Pasal 29

Penyebaran dari pengetahuan dan keahlian umum yang akanmembantu anak-anak dari masyarakat terkait untukberpartisipasi secara penuh dan pada tingkat yang setara didalam masyarakat mereka sendiri dan di dalam masyarakatnasional akan menjadi tujuan pendidikan bagi masyarakattersebut.

Pasal 30Pasal 30Pasal 30Pasal 30Pasal 30

1. Pemerintah akan mengambil langkah-langkah yangsesuai dengan tradisi dan budaya masyarakat terkait,untuk memberitahu mereka tentang hak-hak dankewajiban mereka, terutama dalam hal perburuhan,peluang ekonomi, urusan pendidikan dan kesehatan,kesejahteraan sosial serta hak-hak mereka yang ditarikdari Konvensi ini.

2. Bila perlu, hal ini akan dilakukan dengan caraterjemahan tertulis dan melalui penggunaan komunikasimassal dalam bahasa penduduk tersebut.

Pasal 31Pasal 31Pasal 31Pasal 31Pasal 31

Langkah-langkah di bidang pendidikan akan diambil dalamsemua bagian dari penduduk nasional, dan terutama diantaramereka yang berhubungan langsung dengan masyarakatterkait, dengan tujuan menghilangkan opini yang salah yangmungkin ada pada diri mereka tentang masyarakat ini. Untukhal itu, harus diupayakan untuk memastikan bahwa bukupelajaran sejarah dan materi pelajaran lainnya memberikangambaran yang adil, akurat dan informative tentang bermacammasyarakat serta budaya dari masyarakat ini.

BaBaBaBaBagggggian ian ian ian ian VII.VII.VII.VII.VII. Hubungan dan Kerjasama antar Perba Hubungan dan Kerjasama antar Perba Hubungan dan Kerjasama antar Perba Hubungan dan Kerjasama antar Perba Hubungan dan Kerjasama antar Perbatasantasantasantasantasan

Pasal 32Pasal 32Pasal 32Pasal 32Pasal 32

Pemerintah kedua negara akan mengambil langkah-langkahyang tepat, termasuk dengan cara kesepakatan internasional,untuk memudahkan hubungan dan kerjasama antaramasyarakat hukum adat di kedua perbatasan, termasukkegiatan di bidang ekonomi, sosial, budaya, spiritual danlingkungan.

Page 109: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

110110110110110

BaBaBaBaBagggggian ian ian ian ian VIII.VIII.VIII.VIII.VIII. AdministrasiAdministrasiAdministrasiAdministrasiAdministrasi

Pasal 33Pasal 33Pasal 33Pasal 33Pasal 33

1. Otoritas pemerintahan yang bertanggung-jawab atashal-hal yang tercakup dalam Konvensi ini akanmemastikan keberadaan badan-badan ataumekanisme lain yang sesuai untuk menjalankanprogram yang menyangkut masyarakat terkait, danakan memastikan bahwa mereka memiliki prasaranayang diperlukan untuk pemenuhan yang tepat darifungsi-fungsi yang ditugaskan pada mereka.

2. Program-program ini akan meliputi:(a) perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan

evaluasi, dalam bekerja sama dengan masyarakatterkait, tentang langkah-langkah yang disediakandalam Konvensi ini;

(b) pemberian gagasan dari langkah-langkah legislatifdan langkah lainnya ke pihak otoritas yangberwenang serta supervisi terhadap penerapandari langkah-langkah yang telah diambil, ataskerjasama dengan masyarakat terkait.

Bagian IX. Persyaratan UmumBagian IX. Persyaratan UmumBagian IX. Persyaratan UmumBagian IX. Persyaratan UmumBagian IX. Persyaratan Umum

Pasal 34Pasal 34Pasal 34Pasal 34Pasal 34

Sifat-sifat dan lingkup dari langkah-langkah yang akan diambiluntuk memberi dampak pada Konvensi ini akan ditentukandengan cara yang fleksibel, dengan memperhatikan ciri-cirikondisi setiap Negara.

Pasal 35Pasal 35Pasal 35Pasal 35Pasal 35

Penerapan dari penyediaan Konvensi ini tidak akan berdampakburuk terhadap hak dan kewajiban masyarakat terkaitsehubungan dengan Konvensi dan Rekomendasi, instrumeninternasional, perjanjian, atau hukum nasional, penghargaan,adat atau kesepakatan lainnya.

Bagian X. KetentuanBagian X. KetentuanBagian X. KetentuanBagian X. KetentuanBagian X. Ketentuan

Pasal 36Pasal 36Pasal 36Pasal 36Pasal 36

Konvensi ini mengubah Konvensi Masyarakat hukum adat,1957 (Indigenous and Tribal Populations Conventions, 1957).

Page 110: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

111111111111111

Pasal 37Pasal 37Pasal 37Pasal 37Pasal 37

Pengesahan resmi dari konvensi ini akan dikomunikasikan keDirektur Jenderal dari Kantor Perburuhan Internasional (Interna-tional Labour Office) untuk didaftarkan.

Pasal 38Pasal 38Pasal 38Pasal 38Pasal 38

1. Konvensi ini hanya akan bersifat mengikat terhadap paraAnggota dari International Labour Organization yangpengesahannya telah didaftarkan pada Direktur Jenderal.

2. Konvensi ini akan diberlakukan duabelas bulan setelahtanggal pendaftaran pengesahan dari dua Anggotakepada Direktur Jenderal.

3. Setelah itu, Konvensi ini akan diberlakukan untuk setiapAnggota duabelas bulan setelah tanggal pengesahannyatelah didaftarkan.

Pasal 39Pasal 39Pasal 39Pasal 39Pasal 39

1. Anggota yang telah mengesahkan Konvensi ini dapatmengumumkan akhir dari Konvensi tersebut setelahberakhirnya masa sepuluh tahun dari tanggal dimanaKonvensi ini pertama kali diberlakukan, oleh sebuahundang-undang yang dikomuni-kasikan ke DirekturJenderal dari International Labour Office untukdidaftarkan.

2. Setiap Anggota yang telah mengesahkan Konvensi ini danyang tidak, dalam setahun setelah berakhirnya periodesepuluh tahun yang disebutkan di paragraph sebelumnya,menggunakan hak untuk mengakhiri seperti yangdiberikan dalam Pasal ini, akan terikat selama periodesepuluh tahun lagi dan, setelah itu, dapat mengakhiriKonvensi ini pada akhir dari setiap periode sepuluh tahundi bawah syarat-syarat yang diberikan dalam Pasal ini.

Pasal 40Pasal 40Pasal 40Pasal 40Pasal 40

1. Direktur Jenderal dari International Labour Office akanmemberitahu semua Anggota dari International LabourOrganization tentang pendaftaran dari semua perubahandan pengakhiran yang dikomuni-kasikan padanyha olehpara Anggota Organisasi tersebut.

2. Saat memberitahu para Anggota Organisasi tentangpendaftaran dari perubahan kedua yang dikomuni-kasikanpadanya, Direktur Jenderal akan menarik perhatian paraAnggota Organisasi ke tanggal dimana Konvensi itu akandiberlakukan.

Page 111: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

112112112112112

Pasal 41Pasal 41Pasal 41Pasal 41Pasal 41

Direktur Jenderal International Labour Organization akanmengko- munikasikan ke Sekretaris Jenderal dari PerserikatanBangsa-Bangsa untuk pendaftaran sesuai dengan Pasal 102dari Piagam PBB keseluruhan rincian dari semua perubahandan tindakan penyelesaian yang didaftarkan padanya sesuaidengan ketentuan dari Pasal-pasal sebelumnya.

Pasal 42Pasal 42Pasal 42Pasal 42Pasal 42

Pada saat-saat yang mungkin dianggap penting, BadanPengurus International Labour Office akan mempersembahkanpada Konferensi Umum sebuah laporan tentang tata kerjaKonvensi ini dan akan memeriksa daya tarik dari penempatanpada agenda Konferensi pertanyaan mengenai revisinyasecara keseluruhan atau sebagian.

Pasal 43Pasal 43Pasal 43Pasal 43Pasal 43

1. Bila Konferensi mengadopsi sebuah Konvensi baruyang merevisi Konvensi ini secara keseluruhan atausebagian, maka, kecuali diberikan oleh Konvensi yangbaru ini:(a) perubahan oleh seorang Anggota dari Konvensi

baru yang melakukan revisi akan ipso juremengikut-sertakan pengakhiran segera dariKonvensi ini, meskipun ketentuan dari Pasal 39 diatas, bila dan ketika Konvensi baru yang merevisiakan diberlakukan;

(b) sejak tanggal Konvensi baru yang merevisi itudiberlakukan, Konvensi ini akan tertutup dan tidakdapat diubah oleh para Anggota.

2. Konvensi ini akan dalam hal apapun tetap berlakudalam bentuk dan isi aktualnya untuk para Anggotayang telah mengubahnya namun tidak mengubahKonvensi yang merevisinya.

Pasal 44Pasal 44Pasal 44Pasal 44Pasal 44

Versi bahasa Inggris dan Perancis dari isi konvensi ini sama-sama bersifat otoritatif.

Page 112: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

113113113113113

Konvensi ILO No. 107 Konvensi ILO No. 169Ratifikasi Ratifikasi (Januari 2003)

RATIFIKASI

BELGIA

KUBA

REPUBLIK DOMINIKA

EL SALVADOR

GHANA

HAITI

INDIA

MESIR

REPUBLIK ARAB SIRIA

PAKISTAN

PORTUGAL

TUNISIA

MALAWI

PANAMA

BANGLADESH

ANGOLA

GUINEA-BISSAU

IRAK

TAHUN

1958

1958

1958

1958

1958

1958

1958

1959

1959

1960

1960

1962

1965

1971

1972

1976

1977

1986

RATIFIKASI

NORWEGIA

MEKSIKO

KOLOMBIA

BOLIVIA

KOSTA RIKA

PARAGUAY

PERU

HONDURAS

DENMARK

GUATEMALA

BELANDA

FIJI

EKUADOR

ARGENTINA

VENEZUELA

DOMINICA

BRASIL

TAHUN

1990

1990

1991

1991

1993

1993

1994

1995

1996

1996

1998

1998

1998

2000

2002

2002

2002

PEMBAPEMBAPEMBAPEMBAPEMBATTTTTALAN ALAN ALAN ALAN ALAN AAAAATTTTTAS RAAS RAAS RAAS RAAS RATIFIKASITIFIKASITIFIKASITIFIKASITIFIKASI(akibat dari ratifikasi konvensi No. 169)(akibat dari ratifikasi konvensi No. 169)(akibat dari ratifikasi konvensi No. 169)(akibat dari ratifikasi konvensi No. 169)(akibat dari ratifikasi konvensi No. 169)

ARGENTINA

BOLIVIA

BRASIL

KOLOMBIA

COSTA RICA

EKUADOR

MEKSIKO

PARAGUAY

PERU

Page 113: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

114114114114114

Lampiran 3:Lampiran 3:Lampiran 3:Lampiran 3:Lampiran 3:Konvensi-konvensi ILOKonvensi-konvensi ILOKonvensi-konvensi ILOKonvensi-konvensi ILOKonvensi-konvensi ILOlainnyalainnyalainnyalainnyalainnya

* Forced Labour Convention (Konvensi ILO mengenaiKerja Paksa) 1930 (No. 29)

* Abolition of Forced Labour Convention (Konvensi ILOmengenai Penghapusan Kerja Paksa) 1957 (No. 105)

* Equal Remuneration Convention (Konvensi mengenaiPengupahan yang Sama) 951 (No. 100)

* Discrimination (Employment and Occupation)Convention (Konvensi mengenai Diskriminasi dalamPekerjaan dan Jabatan) 1958 (No. 111)

* Minimum Age Convention (Konvensi mengenai UsiaMinimum Pekerja) 1972 (No. 138)

* Worst Forms of Child Labour Convention (Konvensimengenai Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untukAnak) 999 (No. 182)

* Freedom of Association and Protection of the Right toOrganise Convention (Konvensi mengenai KebebasanBerserikat dan Perlindungan terhadap Hak-hak untukBerorganisasi) 1948 (No. 87)

* Right to Organise and Collective Bargaining Convention(Konvensi mengenai Hak untuk Berorganisasi danPerundingan Bersama) 1949 (No.98)

Page 114: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

115115115115115

Lampiran 4:Lampiran 4:Lampiran 4:Lampiran 4:Lampiran 4:Alamat-alamat PentingAlamat-alamat PentingAlamat-alamat PentingAlamat-alamat PentingAlamat-alamat Penting

International Labour Office:

http://www.ilo.org/indigenous/

Project to Promote ILO Policy

on Indigenous and Tribal Peoples

Equality and Employment Branch

International Labour Standards Department

4, Route des Morillons

CH - 1211 Geneva 22

Switzerland

INDISCO Programme

Co-Operatives Department

4, Route des Morillons

CH - 1211 Geneva 22

Switzerland

International Labour Office

Apartado Postal 10170

San José 1000

Costa Rica

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi halaman situs SanJosé Area Office tentang masyarakat hukum adat:

http://www.oit.or.cr/mdtsanjo/indig/

Page 115: Manual C 169 ina - toolsfortransformation.net · hukum adat di mana dampaknya jauh melampaui ratifikasi yang sudah dilakukan. Beberapa masyarakat hukum adat sudah memiliki pengetahuan

116116116116116