Upload
lina-aniela
View
435
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Menaksir rata-rata µ
Menaksir proporsi π
Menaksir simpangan baku σ
Simpangan baku σ diketahui, populasi berdistribusi normal
Simpangan baku σ tidak diketahui, populasi berdistribusi normal
Simpangan baku σ tidak diketahui, populasi tidak berdistribusi normal
MENAKSIR
RENCANA PERKULIAHAN 6
I. IDENTITASMATAKULIAH : BIOSTATISTIKWAKTU : 2 X 50 MENITA. KOMPETENSI :1. STANDAR : Mahasiswa dapat menaksir data yang ada2. DASAR : Mahasiswa dapat menentukan harga rata-rata µ
harga proporsi π, & harga simpangan baku σB. POKOK BAHASAN : TEORI MENAKSIRC. SUB POKOK BAHASAN: Menaksir rata-rata µ, menaksir proporsi π, dan
menaksir simpangan baku σ
II. PETA KONSEP
III. OBYEK / PERSOALAN BELAJAR
Bagaimana cara menaksir rata-rata µ? Apa yang diteliti dalam penelitian?
Dalam penelitian yang diteliti adalah populasi, tetapi yang diamati adalah sampel. Dengan
menggunakan ukuran yang diperoleh dari sampel, akan digunakan untuk menaksir harga
populasi atau parameter. Parameter populasi secara umum diberi lambang θ (baca theta), yang
dapat berupa µ, π, atau σ. Penaksirnya diberi lambing θ` (baca theta aksen), yang berupa X, s
atau p. Secara ideal harga taksiran yaitu θ` sama dengan harga parameter θ. Pada umumnya yang
terjadi adalah harga taksiran θ` lebih tinggi atau lebih rendah dari parameter yang ditaksir.
Beberapa batasan yang perlu dipahami dalam membuat taksiran adalah:
1. penaksir tidak bias
2. penaksir bervarians minimum
3. penaksir konsisten dan
4. penaksir terbaik.
Penaksir θ` dikatakan penaksir tak bias, bila rata-rata semua harga θ` yang mungkin sama dengan
harga θ. Penaksir bervarians minimum adalah dengan varians terkecil di antara penaksir untuk
parameter yang sama. Penaksir dikatakan konsisten bila ukuran sampelnya makin diperbesar
mendekati ukuran populasi dan harganya mendekati parameter. Penaksir terbaik adalah penaksir
yang tidak bias dan bervarians minimum.
Agar mempunyai derajat kepercayaan yang tinggi penaksir untuk suatu parameter
biasanya dinyatakan dalam bentuk rentangan, yaitu yang disebut interval penaksiran atau
daerah penaksiran. Dalam melakukan penaksiran biasanya digunakan derajat penaksiran
tertentu. Derajat penaksiran atau yang lazim disebut koefisien kepercayaan, biasanya
dinyatakan dengan lambang τ (baca gamma). Harga τ lebih besar dari nol dan lebih kecil dari
satu (0 < τ < 1). Dalam penelitian pada umumnya digunakan harga τ = 0,95 atau τ = 0,99.
Menaksir rata-rata µ
Untuk menaksir rata-rata µ digunakan penaksir rata-rata sampel (X). Cara menaksir harga µ
berbeda-beda tergantung pada diketahui atau tidaknya simpangan baku populasi (σ) dan keadaan
distribusinya.
Simpangan baku σ diketahui, populasi berdistribusi normal µ, π, atau σ
Harga µ dapat ditaksir dengan menggunakan harga z.
µ = X ± z ½ . σ √ n
Harga z ½ dapat dicari dalam tabel kurva normal. Untuk derajat kepercayaan τ = 0,95 harga z ½
= 1,98 atau τ = 0,99 harga z ½ = 2,58.
Contoh:
Pengamatan terhadap sampel yang diambil secara acak sebanyak 400 mempunyai rata-rata 50.
Diketahui simpangan baku populasi (σ) sebesar 18. Hitung harga µ dengan derajat kepercayaan τ
= 0,95 dan τ = 0,99.
Penyelesaian adalah sebagai berikut:
Diketahui: n = 400
X = 50
σ = 18
Ditanyakan: µ
Jawab: µ = X ± z ½ . σ √ n
Harga z ½ = 1,96 pada τ = 0,95 dan harga z ½ = 2,58 pada τ = 0,99.
Maka:
µ = 50 ± 1,96 x 18 √ 400
= 50 ± 1,96 x 18 20
= 50 ± 1,96 x 0,9
= 50 ± 1,764
Jadi daerah penaksiran µ adalah 48,236 – 51,764 pada τ = 0,95.
Maka:
µ = 50 ± 2,58 x 18 √ 400
= 50 ± 2,58 x 18 20
= 50 ± 2,58 x 0,9
= 50 ± 2,322
Jadi daerah penaksiran µ adalah 47,678 – 52,322 pada τ = 0,99.
Simpangan baku σ tidak diketahui, populasi berdistribusi normal
Kebanyakan parameter σ tidak diketahui, oleh karena itu untuk menaksir µ tidak dapat
menggunakan harga z. Ukuran simpangan baku yang paling mudah dicari adalah s, yaitu
simpangan baku sampel. Dengan menggunakan harga simpangan baku sampel (s) harga µ dapat
ditentukan dengan menggunakan tp. Harga tp dapat diperoleh dari table t dengan p = ½ (1- τ) dan
derajat kebebasan atau dk = n – 1.
µ = X ± tp . σ √ n
Contoh:
Dari hasil pengamatan terhadap sampel sebesar 25 yang diambil secara acak diperoleh rata-rata
105 dan simpangan baku sampel sebesar 10. Berapa harga µ dengan derajat kepercayaan τ =
0,95.
Penyelesaian adalah sebagai berikut:
Diketahui: n = 25
X = 105
s = 10
tp , τ = 0,95, dk = 24, adalah 2,797 Dilihat tabel t)tp , τ = 0,99, dk = 24, adalah 2,064 (Dilihat tabel t)
Ditanyakan: daerah penaksiran µ
Jawab: µ = X ± tp. s √ n
Daerah taksiran µ dengan τ = 0,99
µ = 105 ± 2,80 x 10 √ 25
= 105 ± 2,80 x 10 5 = 105 ± 2,80 x 2
= 105 ± 5,6
Jadi daerah taksiran µ dengan τ = 0,99 adalah 99,40 - 110,6.
Daerah taksiran µ dengan τ = 0,95
µ = 105 ± 2,06 x 2
= 105 ± 4,12
Jadi daerah taksiran µ dengan τ = 0,95 adalah 100,88 – 109,12.
Simpangan baku σ tidak diketahui, populasi tidak berdistribusi normal
Bila ukuran sampel n tidak terlalu kecil dapat digunakan dalil limit pusat, dan selanjutnya dapat
digunakan cara yang kedua.
Menaksir proporsi π
Bila dalam suatu sampel berukuran n terdapat suatu peristiwa sebanyak x, maka proporsi
peristiwa itu adalah p = x/n. Bila proporsi peristiwa itu digunakan sebagai penaksir, maka daerah
penaksiran parameter π nya adalah seperti rumus berikut ini.
π = p ± z ½ τ . p.q √ n
q = 1 – p
z ½ adalah harga z dalam tabel kurva normal untuk peluang ½ τ.
Contoh:
Akan dipelajari proporsi rumput teki diantara rerumputan di halaman. Untuk itu diambil
sampel secara acak 100 batang rerumputan. Dari 100 itu terdapat 15 batang rumput teki.
Berapa proporsi rumput teki di halaman?
Penyelesaian:
Diketahui: n = 100 X = 15 bt rumput teki Harga z untuk τ = 0,95 adalah 1,96.
Harga z untuk = 9,99
Ditanyakan: π
Hitungan: p = 15 /100 = 0,15
Maka q = 1 – p = 1 – 0,15
= 0,85
Sehingga π = p ± z ½ τ . p.q √ n
π = 0,15 ± 1,96 x 0,15 x 0,85 √ 100π = 0,15 ± 1,96 x 0,035707142 π = 0,15 ± 0,07
Jadi daerah taksiran π adalah 0,08 – 0,22.
CATATAN: Untuk harga:
χ2 ½ (1+ τ) = χ2 ½ (1+ 0,95) = χ2 ½ (1,95) lihat pada posisi tabel χ2 0,975 = 45,7χ2 ½ (1- τ) = χ2 ½ (1- 0,95) = χ2 ½ (0,05) lihat pada posisi tabel χ2 0,025 = 16,0
χ2 0,975 = 45,7 langsung diambil dari tabel χ2 pada dk = 30 – 1 = 29 danχ2 0,025 = 16,0 langsung diambil dari tabel χ2 pada dk = 30 – 1 = 29.
Menaksir simpangan baku σ
Taksiran simpangan baku σ didasarkan pada taksiran varians σ2. Sebagai penaksiran-nya adalah
s2 sampel. Daerah taksiran σ2 dapat ditentukan dengan rumus di bawah ini.
(n -1) s2 (n -1) s2
< σ2 < s2
½ (1+ τ) s2 ½ (1- τ)
Daerah taksiran simpangan baku σ didasarkan pada taksiran varians σ2.
Contoh :
Dari sebuah sampel acak berukuran 30 diperoleh harga variansi s2 = 7,8. Tentukan taksiran
simpangan baku σ nya.
Diketahui: n = 30 ; s2 = 7,8 ; dk = n -1 = 30 -1 = 29.
χ2 0,975 = 45,7 ; χ2 0,025 = 16,0
Ditanyakan : daerah taksiran σ.
Hitungan:
(n -1) s2 (n -1) s2
< σ2 < s2
½ (1+ τ) s2 ½ (1- τ)
29 x 7,8 29 x 7,8< σ2 <
45,7 16,0
226,2 226,2< σ2 <
45,7 16,0
4,95 < σ2 < 14,14
Taksiran simpangan baku σ adalah:
2,23 < σ < 3,75
IV. MEDIA / SUMBER BELAJAR
Scheffler, 1987. Statistika untuk Biologi, Farmasi, Kedokteran dan Ilmu yang bertautan. Bandung, Penerbit ITB.
Steel & Torrie, 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika, suatu pendekatan Biometrik. Jakarta. Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sudjana, 1982. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito.
VII. EVALUASI / TUGAS RUMAH
1. Dari hasil pengamatan terhadap sampel sebanyak 64 yang diambil secara acak diperoleh
rata-rata sebesar 85 dan simpangan baku σ sebesar 12. Berapa harga µ dengan derajat
kepercayaan τ = 0,95?
2. Pengamatan terhadap sampel yang diambil secara acak sebanyak 900 mempunyai rata-
rata 40. Diketahui simpangan baku populasi (σ) sebesar 22. Hitung harga µ dengan
derajat kepercayaan τ = 0,95 dan τ = 0,99.