28
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN A.RUANG LINGKUP PEKERJAAN Pada pelaksanaan suatu proyek, perlu menentukan dan mengatur langkah-langkah kerja setiap jenis pekerjaan dari awal hingga siapnya pekerjaan tersebut. Hal ini menyangkut dengan penentuan rencana kerja yang disusun berdasarkan jenis dan volume pekerjaan. Semuanya ini berguna untuk menentukan tenaga kerja dan peralatan-peralatan yang nanti akan dipergunakan. Pada pelaksanaan pekerjaan perlu diperhatikan juga alat- alat penanggulangan awal pada kecelakaan kerja (kotak P3K), untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, dalam lokasi proyek akan diberi rambu-rambu safety. Ruang lingkup dalam pekerjaan ini meliputi : A. PEKERJAAN PERSIAPAN B. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN TANAH C.PEKERJAAN PONDASI D.PEKERJAAN STRUKTUR E.PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI G.PEKERJAAN KUSEN H.PEKERJAAN PLAFOND I.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK J.PEKERJAAN PENGECETAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

VNFNFD

Citation preview

METODE PELAKSANAAN PEKERJAANA.RUANG LINGKUP PEKERJAANPada pelaksanaan suatu proyek, perlu menentukan dan mengaturlangkah-langkahkerja setiap jenis pekerjaan dari awal hingga siapnya pekerjaan tersebut. Hal ini menyangkut dengan penentuan rencana kerja yang disusun berdasarkan jenis dan volume pekerjaan. Semuanya ini berguna untuk menentukan tenaga kerja danperalatan-peralatanyang nanti akan dipergunakan.Pada pelaksanaan pekerjaan perlu diperhatikan jugaalat-alatpenanggulangan awal pada kecelakaan kerja (kotak P3K), untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, dalam lokasi proyek akan diberirambu-rambu safety.Ruang lingkup dalam pekerjaan ini meliputi :A. PEKERJAAN PERSIAPANB. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN TANAHC.PEKERJAAN PONDASID.PEKERJAAN STRUKTURE.PEKERJAAN DINDING DAN LANTAIG.PEKERJAAN KUSEN H.PEKERJAAN PLAFONDI.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIKJ.PEKERJAAN PENGECETANK.PEKERJAAN AKHIR

A.PEKERJAAN PERSIAPANPekerjaan persiapan meliputi :1. Mobilisasi Material dan Tenaga KerjaKebutuhan tenaga kerja proyek dilakukan sesuai kebutuhan, meliputi dua kategori, yaitu: Tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengalaman kerja tanpa terikat tingkat pendidikan seperti tukang batu, mandor, kuli, tukang kayu, tukang listrik, dsb. Tenaga ahli yang memiliki keahlian dan pengalaman kerja dibidang manajerial dan engineering dengan tingkat pendidikan tertentu.Bongkar muat material dan peralatan pendukung dalam ruang penyimpanan menjadi kesibukan tersendiri dalam proses pembangunan gedung. Pembangunan yang akan dilakukan menggunakan beberapa alat berat yang vital bagi kelancaran proses kontruksi.

2. Pengukuran/BouwplankPekerjaan pengukuran dan pemasangan Bouwplank ini merupakan indentifikasi lokasi Pagar yang akan dibangun dengan melakukan pemasangan Bowplank dan pengukuran As secara detail, akurat, siku, lurus dan waterpass. Pekerjaan ini dilakukan untuk memperoleh informasi kondisi eksisting, dengan Referensi gambar rencana desain. Dimensi elevasi yang tertera dalam gambar dituangkan dilapangan, dengan menggunakan alat ukur. Selanjutnya semua data pengukuran dicatat dan hasil pengukuran ditandai dengan membuat patok bouwplank. Semua tanda pengukuran harus dibuat jelas dan dijaga jangan sampai berubah. Pengukuran dilakukan menggunakan alat Digital Theodolite. Pengukuran mencakup leveling, elevasi, dan plumber.

Selanjutnya hasil pengukuran dilakukan pekerjaan Rekayasa Lapangan untuk memastikan kondisi eksisting dengan rencana pelaksanaan. Rekayasa dibuat oleh Manager Proyek (Civil Engineer), Pelaksana Lapangan, dibantu oleh Surveyor/Draftmen. Hasil Rekayasa Lapangan akan didiskusikan dengan pihak Konsultan Supervisi dan disetujui oleh Employer. Hasil rekayasa lapangan akan dituangkan dalam suatu gambar pelaksanaan (as build drawing) secara detail yang menjadi acuan bagi kontraktor dalam pelaksanaan konstruksi dilapangan.Bowplankkayu dipasak pada setiap rencana sudut bangunan pada jarak sekitar 1 meter diluar area rencana bangunan.Bowplankterdiri dari dua bagian vertikal yang dipasak serta bagian horizontal berupa papan kurang lebih 1.5 m yang dipaku pada bagian atas kedua tiang vertikal dengan tinggi antara50-80cm. Posisi sudut bangunan bagian luar ditandai dengan menggunakan benang/tali panjang, bagian ujungnya kemudian ditandai dengan menggunakan pakuyang ditanam padabagian atas papan horizontal. Benang/tali kemudiandiikatkan pada paku tersebut dan dihubungkan ke sudut bangunan lainnya.Sebelum melakukan proses tata letak selanjutnya, adalah penting sekali garisluar (outline) bangunan diperiksa sudutnya untuk membentuk sudut 900yang akurat. Cara paling mudah untuk melakukan hal ini adalah memeriksa diagonalnya. Bila sudut bangunan sudah 900maka perhitungan phytagorasnya akan tepat (32+42=52). Bila setelah diperiksa sudutnya tidak tepat makaposisi tanda pada sudut tersebut harus diatur kembali sampai perhitungan diagonal yang benar dan garis luar bangunan membentuk posisi sudut dengan tepat 900.Benang/tali yang terikat pada paku kemudian dapat digunakan sebagai tanda bagian luar dan batus dinding bangunan serta pondasi.Bowplankyanglain kemudian dapat diletakkan dengan perlakuan yang sama pada tiapsudut.Bowplankdiperlukan untuk pengerjaan tembok antara, kolom, dan pondasi.Bowplankharus lurus dan sejajar dengan permukaan laut. Bila permukaantanahnya turun atau naik maka ketinggianbowplankharus disesuaikan sehingga cara menaikkan atau menurunkannya.Bowplankyang saling berseberangan harus sejajar pada seluruh tapak bangunan.Yang perlu perhatikan pemasangan bouwplank : Semua bowplank harus lurus dan sejajar dengan bowplank yang berseberangan. Peletakkansudut-sudutbangunan harus akurat . Tata letak bangunan pada tapak harus diperiksa secara cermat untuk membentuk 900pada tiap sudutnya.3. Pembersihan Lokasi dan Perataan TanahSebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman dan dilakukan perataan tanah4. Pek. Penyediaan Air dan Listrik KerjaAir untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa Pemborongan dengan mengambil sumber dari sumur yang ada dilokasi proyek atau diambil dari luar lokasi atau mengambil dari instalasi yang ada dengan persetujuan pihak pemberi tugas / konsultan pengawas.Air harus bersih, bebas dari bau lumpur, minyak dan bahan bahan kimia lainnya yang merusak bahanbangunan yang akan dipakai, penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan direksi / Konsultan Pengawas dan Perencana.Apabila sumber air yang ada tidak dapat menjamin kelancaran air Penyedia Jasa Pemborongan harus membuat bak penampung air / reservoir dengan kapasitas yang mencukupi untuk air kerja.

5. Foto Dokumentasi 3 PhaseFoto berwarna untuk dokumentasi sebagai berikut : Saat pekerjaan 0% yaitu pekerjaan dimulai dengan pembersihan lapangan atau setelah pemasangan bouwplank atau profil. Saat pekerjaan mencapai lebih kurang 50%. Saat pekerjaan mencapai 100%.Foto diambil dengan arah dan tempat yg tetap serta kelihatan latar belakang (misal pohon, dsb). Jarak tiap titik pemotretan sejauh 200m.Foto dokumentasi pekerjaan harus dibuat dan disusun dalam bentuk album serta diserahkan ke proyek minimal 2 (dua) album berikut klisenya, sebelum dilaksanakan penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

B. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN TANAH Galian Tanah Untuk mendapatkan lubang yang horizontal yang rata akan di gunakan digital waterpas (theodolite waterpass). Jika kemiringan lahan besar, maka bangunan harus dibagi menjadi 2 bagian dengan ketinggian lantai yang berbeda, untuk menjaga agarpondasi letaknya tidak terlalu tinggi. Tinggi permukaan pondasi yang muncul diatas tanah, sedangkan kedalaman pondasi digali sesuai dengan petunjuk gambar.

Gali pondasi sampai permukaan tanah keras. Pondasi harus selalu dibuat diatas permukaan tanah keras. Pembuatan pondasi pada tanah yang lunak sering menyebabkan pondasi tidak berfungsi baik dan mengakibatkan runtuhnya dinding atau kolom. Dasar dari galian harus dijaga kebersihannya, bebas dari reruntuhansisa-sisabahan bangunan. Jika terjadi hujan sebelum pondasi jadi, keringkan dasar pondasi darisisa-sisaair hujan, dankotoran-kotoranlainnya.Tumpuksisa-sisatanah dari penggalian pondasi didalam garis tapak, yang akan digunakan kemudian untuk menimbun kembali di sekeliling lubang pondasi dan dibawah lantai. Urugan Kembali Bekas GalianTanah yang digunakan adalah tanah bekas galian, timbunan tanah tersebut harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan menggunakan stamper kapasitas0.5-1ton. Elevasi atau ketinggian timbunan harus menjadi perhatian dan didasari pada gambar kerja dan hasil pengukuran menggunakan alat ukur. Posisi elevasi timbunan dan bahan yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi dan atas persetujuan Direksi, setelah dilakukan inspeksi lapangan.

Urugan Pasir Alas PondasiPasir yang digunakan adalah pasir urug biasa, timbunan pasir tersebut juga harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan juga menggunakan stamper. Urugan pasir juga digunakan untuk lantai kerja pasangan batu kosong. Tebal urugan pasir dilaksanakan sesuai dengan petunjuk di lapangan (gambar bestek)

C. PEK. PONDASI, BETON & LANTAI

Pasangan Batu Gunung/Kali 1 : 4Untuk menjaga keseimbangan dan dudukan batu gunung yang rata maka setelah lapisan pasir urug di diberi campuran adukan semen sebelum dilakukannya proses pasangan pondasi batu gunung/kali dan pondasi tapak. Adukan yang digunakan untuk pasangan batu gunung/kali 1Pc : 4Ps. Ada berberapa hal yang perlu diperhatikan :1. Batu yang digunakan adalah dari kualitas baik dari jenis yang keras dan tidak berlubang.2. Batu gunung/kali yang kami gunakan tidak mengandung atau menempel tanah dan ukurannya minimal 15 cm sedangkan ukuran maksimun 20 cm.3. Batu gunung yang digunakan bermutu tinggi, kuat, bersih, bersudut (tidak bulat), tanparetak-retakdan tidak ada cacat yang mempengaruhi mutunya.4. Pasir pasang yang dipakai berupa pasir keras, bersih dan sebelum diaduk dengan semen dalam keadaan kering.5. Semen yang digunakan adalah Semen Portland Type I dan memakai satu jenis PC untuk seluruh pekerjaan.6. Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih dan tidak mengadung lumpur, minyak, asam alkali danbahan-bahanlain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.

Pekerjaan Beton Bertulang meliputi : Sloof 15 x 20 cm Kolom Teras 25 x 25 cm Kolom Praktis 10 x 10 cm Balok Teras 15 x 25 cm Ringbalk Praktis 12 x 15 cm Ringbalk Top Gevel 12 x 15 cm Pas. Pondasi Rollag batu tela 1 : 2 untuk teras Cor Beton tumbuk 1:3:5 u/ lantai & Teras Cor Meja Beton Dapur, t.5cmUntuk semua pengecoran item struktur (Pondasi Tapak, Sloof, Kolom, Balok Latai, Ring Balok, dan Balok Top Gevel) digunakan bekisting kayu yang dilapisi bagian dalam dengan multipleks, dengan perkuatan stutwerk dan perancah menggunakan balok.Pelaksanaan pengecoran beton bertulang, dimulai dengan memasang besi yang telah dirakit pada posisi konstruksi. Selanjutnya dipasang beton tahu pada sekeliling pembesian. Berikutnya pemasangan bekisting yang telah dilapisi oleh oli/pelumas pada bagian permukaan serta pemasangan stutwerk/pengaku.Pastikan bahwa posisi pemasangan pembesian dan bekisting/stutwerk benar-benar tegak lurus dan leveling, lapisan permukaan area yang akan dicor benar-benar bersih (tidak terdapat potongan kayu, potongan kawat beton, dan kotoran lainnya).Selanjutnya Supervisor Konstruksi mengajukan permohonan (Requst for Checking dan Request for Works) untuk dilakukan inspeksi oleh Direksi Lapangan untuk pekerjaan pemasangan besi dan bekisting, berikut izin untuk melakukan pengecoran beton.Beton yang digunakan memenuhi spesifikasi teknis dan juga telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Mutu dan karakteristik beton yang digunakan harus sesuai dengan item struktur yang tertera dalam kontrak, kecuali jika ada perubahan di lapangan atas persetujuan Direksi Lapangan.Setelah Kontraktor mendapat izin untuk pengecoran, maka dipersiapkan tenaga kerja dan alat/peralatan pengecoran (seperti pompa air, talang beton/corong, penggetar beton, Concrete pump, Molen).Lingkup pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan item pekerjaan garis mutu, dan dimensi sesuai petunjuk dalam gambar kerja. Semua penggunaan bahan/material dan pelaksanaan dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis (PBBI: NI-2, 1971; SII; SNI; ACI; AASHTO; dan ASTM). Mutu beton yang direkomendasikan yang tertuang dalam spesifikasi teknis.Sebelum dilakukan pekerjaan beton bertulang, terlebih dahulu Kontraktor akan mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan yang disetujui oleh Direksi Lapangan. Beberapa bagian yang harus dipersiapkan oleh Kontraktor adalah sbb: Daftar dan diagram penulangan, yang menunjukkan pembengkokan, kait, sambungan, dan over laping. Bentuk, dimensi dan kekuatan cetakan/bekisting dan stutwerk. Metode pengecoran, yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan, penggunaan peralatan dan alat kerja. Pemeliharaan betonSemua material (semen, air, agregat halus/pasir, agregat kasar/kerikil, besi, dan bahan tambahan lainnya) yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi teknis dan gambar kerja.Prosedure Kerja:Semua besi dipotong, dibengkokkan, dan dirakit sesuai dengan gambar kerja. Pekerjaan ini dilakukan secara rutin di workshop hingga kebutuhan volume telah mencukupi. Pekerjaan ini dilakukan oleh 3 Group Pembesian yang sesuai dengan jumlah pekerjaan yang akan dikerjakan yang terdiri dari 4 orang pekerja, 2 orang tukang besi, dan 1 orang kepala tukang besi. Pengawasan dilakukan oleh Pengawas dan Mandor, serta design ukuran/dimensi potongan disiapkan oleh Site Manager.Diwaktu yang bersamaan Group Bekisting/Perancah mempersiapkan bekisting/formwork untuk penutup/cover pengecoran beton. Group ini terdiri dari 4 orang pekerja, 2 orang tukang dan 1 orang kepala tukang. Site Manager Kontraktor akan mempersiapkan dimensi bekisting berdasarkan gambar kerja dan atas persetujuan Direksi Lapangan.PEKERJAAN LANTAI1. Timbunan Tanah Bawah LantaiTanah yang digunakan adalah tanah timbun biasa yang didatangkan ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck, timbunan tanah tersebut juga harus dipadatkan agar tidak terjadi longsor dikemudian hari, pemadatan dapat dilakukan menggunakan stamper dan penyiraman dengan air. Elevasi atau ketinggian timbunan juga harus menjadi perhatian dan didasari pada gambar kerja dan hasil pengukuran menggunakan alat ukur.2. Urugan Pasir Bawah Lantai dan PondasiPasir yang digunakan adalah pasir urug biasa, timbunan pasir tersebut juga harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan juga menggunakan stamper serta disarami air. Pasir yang digunakan harus bersih dari kotoran sampah dll.3. Beton Tumbuk Dibawah Lantai Dalam dan Luar t = 7 cmAdukan rabat beton(1 semen: 3 pasir: 5 kerikil) adalah untuk lantai dalam dan selasar bangunan. Setelah Adukan rabat beton selesai dicampur dituangkan pada lantai kerja kemudian ratakan permukaannya dengan bilah perata untuk mendapatkan hasil permukaan lantai yang datar dan halus.Memisahkan rabat beton tersebut perbagian; ruangan dan selasar sehingga memiliki slab lantai yang terpisah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya retakan pada lantai. Sebagai sambungan kedua slab lantai tersebut gunakan sambungan V diantara slab beton.Pada lantai rabat beton, untuk mencapai kekuatan maksimal sebaiknya beton dibiarkan hingga mencapai kekuatan maksimal setidaknya selama 2minggu (proses curing). Tutupi dengan kantong semen atau lembaran plastik dan jagalah kelembapannya dengan cara diperciki air setidaknya satu kali setiap hari selama 2 minggu. Jika beton terlalu cepat kering akan mengurangi kekuatannya dan memperbesar kemungkinan terjadinya retakan.4. Acian LantaiAcian lantai dikerjakan di atas permukaan lantai yang kasar, sebelum pengacian dilakukan terlebih dahulu permukaan yang hendak diaci dibersihkan dari kotoran dll, hal ini dilakukan agar permukaan yang akan diaci rapi dan halus.PEKERJAAN KERAMIKPemasangan Lantai keramik 30 x 30 cm, keramik 20 x 25 cm bagian dinding kamar mandi, keramik 20 x 20 cm bagian lantai kamar mandi. Ada berberapa hal yang harus dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan keramik antara lain :1. Bahan-bahan yang dipergunkan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkancontoh-contohkepada direksi2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kami membuat shop drawing dari pola keramik yang disetujui oleh Direksi3. Keramik yang dipasng dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.4. Adukan pengiat dengan campuran 1 PC : 3 Ps dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan, bidang pemasangan harus merupakan bidang yangbenar-benarrata.5. Jarak antaraunit-unitpemasangan keramik yang terpasang (lembarsiar-siar),harus sama lebar maksimum 3mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau6. sesuai detail gambar susui direksi, yang membentukgaris-garissejajar yang lurus yang sama lebar dan dalamnya, untuksiar-siaryang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.7. Siar-siardiisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya8. Pemotonganunit-unitkeramik harus menggunakan alt pemotong keramik khusus sesuai dengan persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.9. Keramik yang sudah dipasang harus di bersiihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hinggabetul-betulbersih10. Sebelum keramik dipasang , terlebih dahuluunit-unitkeramik direndam dalam air sampai jenuh.11. Tempat diatas detalasi sub lantai, pasangan ubin harus diberi nad selebar 1 cm, kemudian kedalaman mad selebar 1 cm tersebut dimasukkan grouting dari silikon rubber sealant.D. PEKERJAAN DINDING1. Pasangan Batu Tela 1 : 4Dalam pemasangan batu tela disini menggunakan adukan semen (perbandingan 1 semen : 4 pasir)untuk melekatkan susunan batu. Batu direndam dahulu sebelum dipasang sampai titik jenuh air. Hal ini untuk mencegah batu menyerap air terlalu banyak dari adukan semen pelekatnya. Susunlah batu mulai dari tengah dinding diantara kolom, sehingga jika terdapat retakan kecil antara kolom dengan susunan batu tidak tampak. Susunlah batu dengan menggunakan bantuan benang yang ditarik antar kolom(dengan bantuan water pass)agar mendapat susunan batu yang sejajar. Ketebalan adukan semen pelekat (spesi) antara batu maksimum 10 mm. Menggunakan susunan setengah batu dengan ketebalan spesi vertikal sama yaitu maksimal 10 mm. Permukaan susunan batu harus diratakan untuk memudahkan pengerjaan plesteran.Pelaksanaan pekerjaan pemasangan batu batu mengacu pada persyaratan-persyaratan standart:a) PUBI 1982b) NI 3 1970c) NI 10 1973d) SSII 0021 78Sebelum pekerjaan arsitektur dimulai terlebih dahulu kita cek as as kolom dan as as pasangan batu.Daerah-daerah yang akan dipasang batu harus dimarking terlebih dahulu, setelah semua marking disetujui oleh Pengawas barulah kita pasang batu pada posisi tersebut dengan campuran yang telah ditentukan dalam spesifikasi.Urutan-urutan pekerjaan pemasangan dinding batu adalah: Sebelum dipasangkan, batu harus direndam di air sampai jenuh. Bersihkan dahulu bagian yang akan dipasang batu batu, kemudian siram dengan air sampai jenuh. Pemasangan propilan dari kayu yang dipasang pada tiap sudut untuk menentukan posisi horizontal dan vertical denagn menggunakan benang yang berguna sebagai acuan pemasangan batu sehingga hasilnya dapat rata, tidak terjadi kemiringan pada arah vertical maupun horizontal. Karena jika terjadi kemiringan maka akan menyulitkan pekerjaan finishing selanjutnya seperti plesteran, pemasangan keramik atau pengecatan. Pemasangan batu harus bersilangan agar terjadi ikatan antara satu dan lainnya. Pada jarak minimal 3 m pada benang yang panjang dan pada susut pertemuan dinding harus dipasang kolom dan balok praktis dengan tambahan besi stek sebagai angkur ke dinding. Posisi dinding harus berada di atas balok sloof yang pada saat pengecorannya sudah dipasang besi stek. Jika pada dinding tersebut terdapat kusen pintu dan jendela harus dipasang balok praktis terutama diatas kusen-kusen yang berbentang lebar agar kusen tersebut tidak menerima beban berat dinding batu diatasnya.Peralatan yang dipakai: sendok tembok, waterpass tangan, palu, benang, dll.2. Plesteran Batu Tela 1 : 4Semua bagian pada bangunan yang baru dibangun akan mengalami pergerakan pada saat adukan semen/beton mulai mengering dan pondasi mulai stabil. Ini merupakan hal yang normal. Maka akan lebih baik bila memberi plesteran pada dinding setelah semua bagian bangunan selesai, sehingga memberi waktu bagibagian-bagianbangunan tersebut untuk kuat dan stabil (tidak terjadi lagi pergerakan- pergerakan).Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnyaretakan-retakanpada plesteran jika terjadi pergerakan pada bagian bangunan. Sebelum memulai pekerjaan, pekerja membersihkan dulu dinding yang akan diplester dari kotoran dan debu, dan bila terdapatlubang-lubangyang cukup besar pada susunan batu, tutup dengan adukan semen. Dinding tersebut harus dibasahi terlebih dahulu sebelum diplester, yang bertujuan untuk mencegah susunan batu menyerap terlalu banyak air dari plesteran saat dikerjakan. Jika tidak dilakukan maka plesteran akan cepat kering hingga mengurangi kekuatannya dan dapat menimbulkanretakan-retakan.Adukanuntuk plesteran adalah 1 semen : 2 pasir, dan pasir yang digunakana dalah pasir yang bersih dan halus. Pekerja membuat adukan pada suatu wadah dangunakan volume air yang tepat. Adukan dibuat sebanyak yang habis dipakai dalam satu jam.Hasil akhir (finishing) plesteran dapat menggunakan bilah perata dari kayu (dengan hasil yang permukaan dinding yang agak kasar) maupun bilah perata dari besi (dengan hasil permukaan dinding yang halus). Pekerja yang sudah ahli yang dapat menggunakan bilah perata besi hingga menghasilkan permukaan yang halus, karena pada permukaan tersebut bila terdapat perbedaan sedikit saja akan tampak. Oleh sebab itu penggunaan bilah perata kayu lebih dianjurkan walaupun akan memerlukan cat yang lebih banyak dalam pengerjaan berikanlah lapisan plesteran yang merata pada semua bagian dengan ketebalan yang tepat. Salah satu cara untuk mendapat ketebalan yang tepat adalah dengan membuat garisgarisplesteran/patok pada dinding dengan arah vertikal dari atas ke bawah dengan jarak 1 - 1.5m sepanjang dinding, dengan bantuan papan/bilah perata yang dipindahkan dari satu area dinding ke area, patok ini kemudian menjadi panduan bagi area plesteran seluruh dinding.Bila terdapat dinding yang tidak berakhir pada kolom, untuk meratakan plesteran pada sisi ujungnya letakkan papan padakedua sisinya yang dijepit dengan menggunakan besi sisa tulangan ukuran 6 mm.Memulai pengerjaan plesteran dari atas dinding dan terus ke bawah. Untuk menampung runtuhan sisa campuran plaster, pekerja menaruh papan kayu dibawah dinding yang sedang diplester untuk menampungadukan-adukanplesteran yang jatuh, adukan ini dapat digunakan kembali asalkan masih baru (belum mengering). Pada bagian sudut pengerjaan plesteran tidak dihentikan, diteruskan hingga 15cm ke dinding sebelahnya.Bila kondisi memungkinkan, pengerjaan plesteran akan dilakukan secara keseluruhan (sekaligus). Pada area dinding yang luas, dinding akan terbagi dengan adanya kolom maupun balok sehingga akan memudahkan pengerjaan plesteran padadaerah-daerahtersebut karena area yang diplester menjadi kecil.3. Pasangan Batu 1 : 4Sebelum menyusun batu, dibersihkan dan diratakan dahulu permukaan sloof sehingga permukaannya bersih dan rata. Dalam pemasangan batu disini menggunakan adukan semen(perbandingan 1 semen : 4 pasir)untuk melekatkan susunan batu. Batu direndam dahulu sebelum dipasang sampai titik jenuh air. Hal ini untuk mencegah batu menyerap air terlalu banyak dari adukan semen pelekatnya. Susunlah batu mulai dari tengah dinding diantara kolom, sehingga jika terdapat retakan kecil antara kolom dengan susunan batu tidak tampak. Susunlah batu dengan menggunakan bantuan benang yang ditarik antar kolom(dengan bantuan water pass)agar mendapat susunan batu yang sejajar. Ketebalan adukan semen pelekat (spesi) antara batu maksimum 10 mm. Menggunakan susunan setengah batu dengan ketebalan spesi vertikal sama yaitu maksimal 10 mm. Permukaan susunan batu harus diratakan untuk memudahkan pengerjaan plesteran.4. Plesteran 1 : 4Semua bagian pada bangunan yang baru dibangun akan mengalami pergerakan pada saat adukan semen/beton mulai mengering dan pondasi mulai stabil. Ini merupakan hal yang normal. Maka akan lebih baik bila memberi plesteran pada dinding setelah semua bagian bangunan selesai, sehingga memberi waktu bagibagian-bagianbangunan tersebut untuk kuat dan stabil(tidak terjadi lagi pergerakan- pergerakan).Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnyaretakan-retakanpada plesteran jika terjadi pergerakan pada bagian bangunan. Sebelum memulai pekerjaan, pekerja membersihkan dulu dinding yang akan diplester dari kotoran dan debu, dan bila terdapatlubang-lubangyang cukup besar pada susunan batu, tutup dengan adukan semen. Dinding tersebut harus dibasahi terlebih dahulu sebelum diplester, yang bertujuan untuk mencegah susunan batu menyerap terlalu banyak air dari plesteran saat dikerjakan. Jika tidak dilakukan maka plesteran akan cepat kering hingga mengurangi kekuatannya dan dapat menimbulkanretakan-retakan.Adukanuntuk plesteran adalah 1 semen : 2 pasir, dan pasir yang digunakan adalah pasir yang bersih dan halus. Pekerja membuat adukan pada suatu wadah dan gunakan volume air yang tepat. Adukan dibuat sebanyak yang habis dipakai dalam satu jam.Hasil akhir (finishing) plesteran dapat menggunakan bilah perata dari kayu(dengan hasil yang permukaan dinding yang agak kasar)maupun bilah perata dari besi(dengan hasil permukaan dinding yang halus).pekerja yang sudah ahli yang dapat menggunakan bilah perata besi hingga menghasilkan permukaan yang halus, karena pada permukaan tersebut bila terdapat perbedaan sedikit saja akan tampak. Oleh sebab itu penggunaan bilah perata kayu lebih dianjurkan walaupun akan memerlukan cat yang lebih banyak dalam pengerjaan. Berikan lapisan plesteran yang merata pada semua bagian dengan ketebalan yang tepat. Salah satu cara untuk mendapat ketebalan yang tepat adalah dengan membuat garisgarisplesteran/patok pada dinding dengan arah vertikal dari atas ke bawah dengan jarak 1 - 1.5m sepanjang dinding, dengan bantuan papan/bilah perata yang dipindahkan dari satu area dinding ke area, patok ini kemudian menjadi panduan bagi area plesteran seluruh dinding.Bila terdapat dinding yang tidak berakhir pada kolom, untuk meratakan plesteran pada sisi ujungnya letakkan papan pada kedua sisinya yang dijepit dengan menggunakan besi sisa tulangan ukuran 6mm. Memulai pengerjaan plesteran dari atas dinding dan terus ke bawah. Untuk menampung runtuhan sisa campuran plaster, pekerja menaruh papan kayu dibawah dinding yang sedang diplester untuk menampungadukan-adukanplesteran yang jatuh, adukan ini dapat digunakan kembali asalkan masih baru (belum mengering). Pada bagian sudut pengerjaan plesteran tidak dihentikan, diteruskan hingga 15 cm ke dinding sebelahnya. Bila kondisi memungkinkan, pengerjaan plesteran akan dilakukan secara keseluruhan sekaligus). Pada area dinding yang luas, dinding akan terbagi dengan adanya kolom maupun balok sehingga akan memudahkan pengerjaan plesteran padadaerah-daerahtersebut karena area yang diplester menjadi kecil.PEKERJAAN KAYU, PLAFOND & ATAPPekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh detail yang disebutkan / ditunjuk dalam ganbar rencana untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas.Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :Bahan atap yang dipakai adalah atap Genteng metal roof dan Nok mental roof dengan kualitas Baik stadart SNI atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan atap harus sesuai dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.Untuk rangka atap menggunakan Kayu Kls 11 sesuai dengan syarat-syarat, Sambungan-sambungan dilengkapi beugel / mur / baut / plat penyampung sesuai gambar rencana.Balok Gording menggunakan kayu Kls 11Listplank kayu harus memakai bahan papan Kayu Kelas-11 dengan ukuran 2/25 cm.Pada pekerjaan pemasangan plafond menggunakanlangit-langit(plafond) yang rata horizontal, maka pasang balok penggantung tepat dibawahkuda-kudaatap. Kemudian memasang kayu rangka penempellangit-langit(plafond) utama membentang dari ujung atas dinding ke ujung atas dinding diseberangnya. Setelah kayu utama tersebut dipasang, maka dipasangkan juga kayu rangka penempel plafond dibawah kayu utama tadi dengan jarak antar kayu tersebut 60 cm. Kayu tadi juga dipasang pada sekeliling dinding ruangan bagian atas.Setelah rangka penempel panellangit-langit(plafond) dipasang maka lembaran panellangit-langit(plafond) dapat dipasang. Bahan yang umum digunakan adalah lembaran plywood (ketebalan 4 mm). Kemudian setelah lembar plafond siap terpasang, pada bagian pinggirnya diberikan list plafond.

J.PEKERJAAN KAYU KUSEN PINTU DAN JENDELAPekerjaan Kusen yang dilakukan adalah :1. Pintu Type PJ. 1 (2 unit)- Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm-Daun Pintu Panel Ukuran 60 x 210 cm-Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 39 x 50 cm-Papan Jalusi2.Pintu Type P.1 (2 unit)-Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm-Daun Pintu Panel Ukuran 60 x 210 cm-Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 39 x 50 cm-Papan Jalusi3.Pintu Type P.2 (5 unit)-Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm-Daun Pintu Panel Ukuran 80 x 210 cm-Papan Jalusi4.Pintu Type P.3 (4 unit)-Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm-Daun Pintu Panel Ukuran 70 x 210 cm-Papan Jalusi5.Jendela Type J.1 (9 unit)-Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm-Daun Jendela Kaca 5 mm Ukuran 60 x 80 cm-Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 33 x 60 cm-Papan Jalusi6.Jendela Type J.2 (3 unit)-Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm-Daun Jendela Kaca 5 mm Ukuran 60 x 80 cm-Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 33 x 60 cm-Papan Jalusi7.Ventilasi Type V.1 (3 unit)-Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm-Papan Jalusi8.Ventilasi Tembok Layar (2 unit)-Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm-Papan JalusiPemasangan rangka (kusen) pintu dan jendela dapat dilakukan pada saat penyusunan dinding batu. Pemasangan rangka (kusen) pintu/jendela tersebut bersamaan dengan penyusunan dinding batu maka harus dilakukan pemasangan besi angkur 100 mmyang dimasukkan ke dalam rangka kayu dari sisi luar rangka (jangan sampai menembus kayu agar tidak terlihat dari luar) yang diletakkan diantara susunan batuyang berfungsi memperkuat pemasangan rangka pintu/jendela tersebut pada dinding. Hal ini harus dipastikan bahwa rangka tersebut telah lurus dan sejajar (dengan bantuanwaterpass). Jika rangka (kusen) pintu dipasang setelah dinding selesai, dapat menggunakan potongan kayu yang telah dipasang pada kolom/ring balok. Maka rangka (kusen) pintu/jendela tersebut disekrup pada potongan kayu ini setelah itu bagian depan sekrup tersebut diberi dempul sehingga tidak tampak dari luar, pastikan dahulu bahwa rangka tersebut telah lurus dan sejajar (dengan bantuan waterpass). Jika potongan kayu tersebut belum dipasang pada kolom/ring balk, maka kolom/ring balk tersebut dapat dibor dan dipasang rumah sekrup dari plastik atau dapat pula rangka (kusen) jendela/pintu tersebut dipasang dengan menggunakan paku beton yang langsung menembus rangka (kusen) kayu dan dinding batu setelah itu diberi dempul pada bagian permukaannya untuk menutupi paku beton tersebut.Baik pintu maupun jendela dirancang memiliki bukaan ventilasi berupa jalusi yang terbuat dari kayu pada bagian atasnya. Jendela ruang kelas yang menghadap bagian muka bangunan (pada area teras) memiliki ukuran yang berbeda dari jendela pada bagian belakang bangunan. Jendela pada bagia nmuka bangunan memiliki ketinggian dinding dibawah jendela yang lebihBaik rangka (kusen) pintu maupun jendela harus dibuat di lokasi pembangunan (bengkel Kerja) mengikuti gambar kerja yang telah dibuat. Sesuaikan ukuran rangka tersebut dengan keadaan di lapangan. Buatlah rangka (kusen) pintu/jendela ini pada daerah yang terlindung (memiliki atap). Kerangka (kusen) pintu/jendela ini pada Saat pemasangan harus menggunakan penguat (penahan) sementara pada bagian bawahnya untuk memastikan bahwa letaknya sudah benar dan tidak bergeser lagi pada saat dipasang.Untuk menghindari kerusakan pada pintu, hindari memasang daun pintu sebelum bangunan selesai, hanya rangka (kusen) pintu/jendela saja yang dipasang. Pintu dirancang dengan daun pintu kayu yang mengayun ke arah luar ruangan (bukan pintu geser karena cepat rusak) dan jenis jendela ayun keluar dengan panel kaca dan rangka kayu. Semua pintu dan jendela dibuat dari bahan yang berkualitas baik, haluskan dahulu permukaan kayu untuk rangka pintu/jendela dan daun pintu dengan amplas sebelum dipasang.Kaca yang digunakan untuk jendela adalah kaca dengan ketebalan 5 mm. Pada saat memesan kaca tersebut diukur dahulu ukuran kusen (rangka) jendela dan ditambahkan 5 mm pada sekeliling ukuran dimensinya agar panel kaca tersebut dapat dipasang dengan mudah dan kokoh pada rangka (kusen).K.PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNGPekerjaan ini terdiri dari :1.Sloot Pintu Double2.Pengangan Pintu Double3.Kunci Tanam 2 Slaag4.Engsel Pintu 4 Inch5.Engsel jendela 3 Inch6.Grendel Jendela7.Hak Angin Jendela8.Tarikan JendelaSetelah daun pintu dan jendela siap maka dilaksanakan pemasangan asesories anatara lain: Sloot Pintu Double, Penganggan Pintu Double, Kunci Tanam 2 Slaag, Engsel Pintu, Engsel Jendela, Grendel Jendela, Hak Angin Jendela dan Tarikan Jendela. Pada tahap pekerjaan ini dilakukan paling terakhir agar tidak menggangu proses pekerjaan lain, dan pekerjaan ini dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli dibidangnya, pemasangan ini juga memerlukan baut dan paku sekrup.L.PEKERJAAN PENGECATANPekerjaan Pengecatan meliputi :1.Cat Tembok 3 x (L/D)2.Cat Plafond Multiplex/Plywood dan List Profil3.Cat Mengkilat Listplank Kayu4.Cat Mengkilat Kusen Pintu/Jendela/Ventilasi5.Cat Mengkilat Daun Pintu/JendelaCat yang digunakan adalah cat berbahan dasar air (emulsion), menggunakan air bersih untuk membersihkan kuas, jika menggunakan cat minyak (oil paint) menggunakan larutan terpentine (thinner) untuk membersihkan kuas.Pengecatan dapat dilakukan dengan menggunakan rangka tumpuan maupun tangga. Pekerja pengecatan harushati-hatidalam menggunakan tangga titian dalam prosespengecatan. Pastikan sudutnya membentuk perbandingan 1 : 4, contohnya jika tangga berukuran 4 m, maka jarak ujung bawah tangga dari dinding adalah 1m.Pada saat plesteran dinding telah selesai dikerjakan dantelah mencapai keadaan terbaiknya, proses pengecatan dinding dapat dilakukan.Dinding harus dicat menggunakan catemulsionyangbaik kualitasnya. Lapisan cat dasar terbuatdari catemulsionyang dicampur denganair bersih sebanyak 20%.Catemulsionsebanyak 5 liter akan menutupi luas area dinding sekitar 30m2(dengan satu lapisan cat). Untuk mengurangi biaya perawatan, bagian bawah dinding(kira-kirahingga ke bagian bawah ambang jendela sekitar 120 cm pada bagian muka bangunan/teras) dapat dilakukan pengecatan dengan menggunakan cat mengkilat (gloss paint) untuk memberi lapisan cat yang kuat dan dapat dicuci (tahan air). pintu dan jendel a terbuat dari kayu yang baikkualitasnya maka untuk hasil akhir dapat ditampakkan (expose) dengan menggunakan lapisan catminyak. Pertama-tamabagian kayu tersebut harus diamplas untuk menghaluskan permukaannya, kemudian beri lapisan dasar berupa campuran vernish dan 10% terpentine. Setelahitu beri cat minyak sebagai hasil akhir (finishing),jangan lupa untuk mengamplas permukaan setiap satu lapisan.Adapunhal-halyang perlu diperhatikan dalam pengecatan adalah : Hindari melakukan pengecatan pada permukaan yang kotor atau berminyak, karena akan memakan waktu lama pada saat pengeringan cat dan hasil akhir permukaan cat akan terlihat tidak bagus. Persiapkan keadaan permukaan yang akan dicat dengan dibersihkan, dicuci, dsd Hindari menyapu lantai sebelum atau pada saat melakukan proses pengecatan, debu dan kotoran yang timbul akan merusak hasil pengecatan. Jangan menggunakan kuas cat (jenis roll maupun konvensional) yang sudah lama atau yang kurang baik karena akan mempengaruhi hasil akhir pengecatan menjadi tidak bagus. Lakukan selalu pengamplasan permukaan setiap kali satu lapisan cat selesai dikerjakan sebelum mengerjakan lapisan berikutnya. Hindari penggunaan bahan pengencer yang terlalu banyak pada campuran cat. Bacalah petunjuk pengecatan yang ada pada kaleng cat yang digunakan.N. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIKPekerjaan instalasi arus listrik dikerjakan oleh mekanik yang ahli pada bagian kelistrikan, hal itu dilakukan agar menghidarihal-halyang tidak diinginkan, proses instalasi ini dilakukan sesuai dengan gambar dan disetujui oleh direksi.Material-materialyang digunakan dipesan langsung dari daerah setempat agar proses pengangkutannya tidak lama. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah :1. Box Sekering + MCB2. Lampu TL 20 Watt dan Lampu HE 18 Watt3. Instalasi Titik Penerangan, Instal termasuk kabel NYA 2,5 mm dalam pipa PVC, fitting lampu dan kelengkapan terpasang4. Instalasi Titik Kontak, Instal termasuk kabel NYA 2,5 mm dalam pipa PVC,kotak-kotakdan kelengkapan instalasi terpasang5. Stop Kontak6. Saklar Tunggal7. Saklar GandaPEKERJAAN PLUMBING DAN SANITASI AIRSistem peratan plambing adalah suatu system penyedian atau pengeluaran air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pencemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dalam masalah air.1. Jenis Peralatan PlambingPeralatan plambing meliputi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam suatu kompleks perkotaan, perumahan, dan bangunanPerlatan tersebut terdiri daria. Peralatan untuk penyedian air bersihb. Peralatan untuk pembuangan air kotorc. Peralatan lainnya yang ada hubungannya terhadap perencanaan pemipaan.

Pekerjaan REHABILITASI BERAT 3 (TIGA) RKB MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI BANTA -BANTAENG MAKASSAR ,akan kami Laksanakan sebagai mana diatur dalam Bestek, Spesifikasi Teknis Pelaksanaan dan Gambar Kerja serta instruksi dari Direksi Teknis ataupun Pengawas Lapangan dan Time Scedule yang telah kami rencanakan.Material yang dipakai adalah bersumber dari daerah sekitar dan bahan yang digunkan Produk Nasional. Tenaga kerja kami memakai tenaga kerja profesional dibidangnya masing- masing. Jangka waktu pelaksanaan akan kami usahakan semaksimal mungkin lebih cepat dari Scedule yang kami ajukan.Apabila adahal-halyang kurang jelas maka kami akan berpedoman Kepada Gambar Rencana dan Rencana Anggaran Biaya serta akan berkonsultasi dengan Direksi dan Pengawas Lapangan.

Makassar, Agustus 2013 CV. CAHAYA ALAM JAYA

MuMuh. Iqbal RustamDirektur