METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    1/15

    1

    METODE PELAKSANAAN

    1.

     

    PEKERJAAN UMUM

    1.1.

      MO BILISASI DAN DEMOBILISASI PERALATAN

     Jenis peralatan, cara mobilisasi dan demobilisasi, asal alat dan jarak tempuh

    mobilisasi dan demobilisasi perlu diuraikan secara ringkas seperti dalam Tabel

    1.1 berikut:

    Tabel 1.1. Identifikasi peralatan yang dimobilisasi dan demobilisasi  

    Cara Mob-

    Demob 

    Jenis Alat  Asal Alat Jarak Dari 

    Lokasi 

    Pekerjaan km) Darat-Diangkut 

    Bulldozer

    Escavator Tree

    wheel roller Alat

    ton Crane 15 ton 

    Darat-Jalan

    Sendiri Wheel loader

    Dump truck

    Tailer 

    Laut-Diangkut/

    Ditarik Kapal keruk

    Ponton 

    Laut-Berlayar

    Sendiri En gineer boat

    Tug boat 

    Selain hal tersebut dalam tabel di atas, juga perlu dijelaskan jadwal

    mendetail mobilisasi dan demobilisasi peralatan tersebut.

    1.2. 

    MO BILISASI DAN DEMOBILISASI TENAGA KERJA

    Tenaga kerja yang digunakan diutamakan tenaga lokal, tenaga dari

    luar didatangkan apabila tenaga lokal dalam skill dan jumlah tidak

    memadai. Untuk menampung tenaga kerja yang didatangkan, maka

    perlu dibuat barak dan permukiman sementara.

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    2/15

    2

    2. 

    PEMBUATAN CAMPURAN BETON

    Langkah pertama yang harus ditetapkan adalah cara mendapatkan

    campuran beton, apakah mensuplai dari perusahaan ready mix concrete

    atau membuat sendiri campuran. Jarak tempat untuk memproduksi

    campuran beton (batching plant) dengan lokasi pekerjaan dapat ditempuh

    dalam waktu sekurang-kurangnya 2 jam. Jika membuat sendiri campuran

    apakah akan dipasang batching plant dilokasi atau menggunakan mesin

    berukuran lebih kecil. Pembuatan campuran baik dengan bacthing plat

    maupun dengan mixer kecil pada prinsipnya sama. Yang berbeda adalah

    volume produksi, kontrol proses lebih terjamin pada batching plant.

    Prosedur pembuatan campuran beton akan mengikuti suatu diagram sepertidiberikan pada Gambar 2.1.

    Gambar. 2.1. Diagram alir prosedur pembuatan campuran beton

    Kode dan Standar bahan dan pembuatan campuran beton, harus mengikuti

    daftar berikut:

    1.  PUBI1970/NI-3 & ASTM Untuk air beton

    2.  PBI 71 NI-2; PUBI 1970/NI-3 & ASTM Untuk agregat beton

    3.  SII 1984 & ASTM CI50 Untuk bahan semen

    4.  PBI 71; BS 8100 & ASTM Untuk Campuran Beton

    Agregat Halus

    Agregat Kasar

    Semen

    Air

    Bahan Additive

    (bila ada)

    Kontrol

    Moisture

    Kontrol

    Moisture

    Pengangkutan

    Kontrol

     Nilai Slump

    Agregat Kasar

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    3/15

    3

    Penentuan komposisi campuran yang digunakan dilakukan melalui

    perhitungan disain campuran berdasarkan standar yang dipersyaratkan.

    Prosedur penentuan campuran disain yang digunakan mengikuti diagram

    Gambar 2.2.

    Gambar 2.2. Prosedur disain campuran beton

    3.  PEMBANGUNAN BREAKWATER 

    3.1. 

    SUPLAI BATU BELAH 

    Batu belah yang dibutuhkan untuk breakwater mempunyai volume yang

    cukup besar yaitu berkisar 20.000 m3. Untuk mendapatkan quarry yang

    mencukupi perlu diadakan survey terlebih dahulu. Dalam survey quari

    dianjurkan agar penggalian tidak menggunakan peledak. Namum apabila

    mendapatkan jumlah sebesar itu dalam waktu singkat, haruslah dilakukan

    konsesi dan peledakan selanjutnya diolah menjadi ukuran yang ditetapkan

    dalam spesifikasi. Suplai batu belah meliputi peledakan, penyortiran dan

    pemecahan serta pengangkutan ke lokasi pekerjaan.

    a. Peralatan yang diperlukan untuk memproduksi batu belah di quari

    peledakan

    - Drilling machine,

    Spesifikasi Mutu Beton

    Desain Campuran

    Sampling, Uji Sampel

    & Kontrol Slump

    Spek Terpenuhi?

    Komposisi Campuran

    Terpilih

    Tidak

    Ya

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    4/15

    4

    - Giat breaker

    - Escavator

    - Wheel loader

    - Dump truck

    b. Bahan-bahan:

    - Dinamit

    - Detonator

    c. Langkah-langkah pelaksanaan

    - Pengeboran dengan drilling machine ke dalam deposit batu sampai

    ke

    kedalaman tertentu (sesuai) perhitungan jenis dan kepadatan batu

    serta

     jumlah yang diperlukan perblasting,

    - Pemasangan dinamit, persiapan blasting lainnya serta pengamanan

    daerah sekeliling

    - Peledakan

    - Pengumpulan dan penyortiran hasil ledakan dengan escavator

    - Pemecahan batu dengan giant breaker untuk mendapatkan jumlah

    batuukuran kecil yang lebih banyak.

    - Pengangkutan hasil sortiran batu

    - Prosedur a-f dilakukan berulang hingga produksi memenuhi

    kebutuhan.

    - Pelaksana harus membuat / memelihara jalan sementara/angkutan

    material quarry  ke lokasi pekerjaan

    3.2.

      PENGANGKUTAN BATU BELAH DAN TETRAPOD

    Pengangkutan batu dan tetrapod meliputi beberapa kegiatan yaitu:

    1.  Pengangkatan dari stockpile ke atas truck

    2.  Pengangkutan

    3.  Penurunan muatan

    Pengangkatan batu belah ke atas truck dilakukan dengan menggunakan

    wheel loader secara massal, sedangkan pengangkatan tetrapod

    menggunakan mobile crane  secara individual.

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    5/15

    5

    Truck yang digunakan mengangkut batu belah adalah dump truck,

    sedangkan untuk tetrapod menggunakan truck tanpa dinding atau trailer.

    Dengan demikian cara penempatannyapun berbeda.

    3.3.

      PEMASANGAN MATRAS GEOTEXTILE 

    Pemasangan matras geotextile harus memperhatikan musim gelombang.

    Tingkat kesulitan pemasangan tergantung besamya gelombang yang

    ada. Illustrasi pemasangan geotextile di laut diperlihatkan pada Gambar

    3.2.

    a. Bahan-  Lembaran geotextile

    -  Tali nilon

    b. Peralatan

    -  Ponton

    -  Kapal (tug boat)

    c. Cara pelaksanaan

    Lembaran geotextile berukuran 6x50 m dipersiapkan di atas ponton yang sudah pada posisi pemasangan. Pada kcempat sudutnya telah

    dipasang tali untuk penarikan.

    -  Dua kapal/perahu menarik masing-masing sudut pada satu ujung

    lembaran.

    -  Setelah terkembang, selanjutnya diturunkan dan di atasnya diisi

    batu pengisi sehingga lembaran matras rapat ke dasar.

    -  Demikian seterusnya dilakukan setiap lebar 6 m. Overlap antar

    lembaran

    diambil berkisar 50 cm.

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    6/15

    6

    Gambar 3.2 Cara Pemasangan Matras Geotextile

    3.4.

      PENEMPATAN BATU PENGISI INTI) 25 KG 

    Batu pengisi yang berukuran 10-50 kg adalah lapisan atau bagian

    breakwater yang paling dalam (bagian inti-core), terletak di atas matras

     geotextile. Penempatan batu pengisi meliputi penumpukan batu,penggusuran, perataan hingga terbentuk penampang trapesiun sebagaimana

    ditunjukkan dalam gambar. Penempatan batu pengisi dilakukan lapis

    perlapis hingga mencapai elevasi dan ukuran rencana.

    a. Bahan

    - Batu belah berukuran 10-50 kg

    b. Peralatan

    - Loader

    - Backhoe

    Pemasangan seterusnya

    Ke arah laut

    Batu pengisi ditempatkan

    Dengan backhoe

    Tug Boat

    Back Hoe

    Dump TruckLoader

    Ponton

    DARAT

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    7/15

    7

    c. Cara Pelaksanaan

    - Penghamparan batu pengisi dilakukan lapis perlapis

    - Batu yang ditumpahkan oleh dump truck, digusur dan diratakan

    permukaannya dengan bulldozer pada posisi yang tepat sesuai

     gambar, di atas matras yang sudah terpasang.

    - Urutan-urutan dan cara penempatan bam pengisi diillustrasikan

    dalam Gambar 3.3.

    Gambar 3.3. Penempatan batu pengisi 10-50 kg lapis I.

    3.5.

      PEMASANGAN FILTER GEOTEXTILE

    Lapisan filter atau saringan geotextile dipasang di antara lapisan batu inti

    (pengisi) dengan batu transisi untuk mencegah mengalimya pasir

    menyeberang breakwater. Pemasangan filter pasir ini juga mengikuti

    tahapan penempatan batu pengisi, batu filter dan kubus beton.

    Pemasangan seterusnya

    Ke arah laut

    Matras geotextile Batu penindis

    Posisi penumpukan batu

    Dump truck

    Loader

    Penempatan batu

     pengisi lapis 1

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    8/15

    8

    a. Bahan

    - Lembaran geotextile

    - Tali

    nilon

    b. Peralatan

    - Kapal (tug

    boat)

    - Besi jangkar

    - Eksavator

    c. Cara

    pelaksanaan

    - Gulungan geotextile bcrukuran 6x50 m dipersiapkan di permukaan

    batu pengisi lapis 1 yang sudah pada posisi pemasangan. Pada

    keempat sudutnya telah dipasang tali untuk penarikan.

    - Sepanjang tertentu sesuai panjang pemasangan tahap-1 ditarik oleh

    2 kapal/ perahu pada kedua sudutnya.

    - Setelah terkembang, selanjutnya ditekan turun ke dasar merapat pada

    lereng batu pengisi dan di atasnya diisi batu transisi sehinggalembaran matras rapat ke dasar.

    - Demikian setenisnya dilakukan setiap lebar 6 m. Overlap antar

    lembaran diambil berkisar 50 cm.

    - Cara pemasangan filter geotextile diperlihatkan pada Gambar 3.4.

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    9/15

    9

    Gambar 3.4. Penempatan batu pengisi 10-50 kg lapis I.

    3.6.

      PENEMPATAN BATU FILTER 120 Kg 

    Batu filter yang berukuran 120 Kg adalah lapisan atau bagian breakwater yang

    terletak antara lapisan inti (core) dengan lapis lindung (tetrapod). Penempatan

    batu transisi meliputi penumpukan batu, penempatan dengan escavator, perataan

    permukaan pada posisi dan ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.

    a. Bahan

    - Batu belah berukuran 120 kg

    b. Peralatan

    - Loader

    - Backhoe

    c. Cara Pelaksanaan

    - Penghamparan batu pengisi dilakukan lapis perlapis

    Tug Boat

    Pemasangan Seterusnya kea rah

    laut

    DENAHPEMASANGAN

    PENAMPANGPEMASANGAN

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    10/15

    10

    - Batu yang ditumpahkan oleh dump truck, didorong ke samping dengan

    loader dan atau diangkat dan ditempatkan oleh backhoe ke posisi yang

    tepat sesuai gambar, di atas batu pengisi yang sudah terpasang.

    - Urutan-urutan dan cara penempatan batu transisi diillustrasikan dalam

    Gambar 3.5

    Gambar 3.5. Cara penempatan batu transisi.

    3.7. 

    PEMASANGAN TETRAPOD

    Tetrapod dengan berat 1.8 ton adalah lapis lindung atau lapisan paling luar yang

    berhadapan langsung dengan hantaman gelombang. Tetrapod terletak di atas

    lapisan batu filter. Penempatan tetrapod meliputi penyediaan tetrapod di lokasi

    dan sebaiknya tidak dibongkar dari truck/trailer, pengangkatan dan penempatan

    dengan crane 15 ton atau 50 ton, penyetelan dan perapihan permukaan pada

    posisi dan ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.

    a. Bahan

    - Tetrapod dengan berat 1.8 ton.

    b. Peralatan

    - Tailer/truck open

    - Crane 50 atau 15 ton

    c. Cara Pelaksanaan

    - Pemasangan tetrapod dilakukan secara bertahap mengikuti tahapan

    lapisan batu sebelumnya

    - Tetrapod diangkat dengan crane dari atas truck lalu dipasang pada posisi

     yang ditunjukkan Pelaksana Ahli dengan posisi yang stabil.

    ♦  Urutan-urutan dan cara penempatan kubus diillustrasikan dalam Gambar

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    11/15

    11

    3.6.

    Gambar 3.6. Cara pemasangan lapis lindung tetrapod tahap pertama.

    4. 

    PENGERUKAN

    4.1. 

    PENGERUKAN PASIR DENGAN EKSAVATOR

    Pemilihan cara pengerukan ditentukan oleh jenis material, waktu dan volume.

    pekerjaan. Jenis material pasir berkerikil, alokasi waktu 3 bulan atau sekitar 100

    hari dan volume pengerukan berkisar 147.000 m3. Berdasarkan data tersebut

    maka tipe alat keruk yang cocok adalah cutter suction dredger ukuran dengan

    kapasitas 500 m3/jam.

    a. Peralatan

    - Eksavator

    - Ponton

    - Tongkang

    b. Cara Pelaksanaan

    - Eksavator dan ponton berfungsi untuk mengeruk material pasir

    - Hasil kerukan langsung diletakkan ke dalam tongkang

    - Setelah kapasitas tongkang terisi penuh tongkang digerakkan menuju

    darat untuk dilakukan pemindahan material hasil pengerukan.

    - Pengerukan dilakukan secara frontal dari baik dari sisi muara maupun

    dari sisi hulu sungai.

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    12/15

    12

    4.2. 

    PENGANGKUTAN PASIR HASIL KERUKAN

    Material hasil kerukan adalah pasir bercampur kerikil dan dapat menjadi bahan

    timbunan yang baik. Oleh karena itu material tersebut akan ditumpuk di lokasi

    dalam kawasan pelabuhan untuk kelak dapat digunakan. Lokasi yang digunakan

    untuk penimbunan, adalah di areal sebelah Barat muara sungai Ketahun yang

    berarti jarak angkutan berkisar < 500 m.

    a. Peralatan

    -  Wheel loader

    -  Dump truck

    b. Cara Pelaksanaan

    - Material diangkat dengan wheel loader ke atas truck

    - Material diangkut dan ditumpahkan dilokasi yang ditunjuk dengan dump

    truck.

    4.3. 

    PERATAAN MATERIAL HASIL KERUKAN 

    Sebahagian pasir hasil kerukan yang ditumpuk di atas Kali Dilem selanjutnya

    diratakan hingga elevasi yang direncanakan.a. Peralatan

    - Bulldozer

    b. Cara Pelaksanaan

    - Tumpukan pasir di lokasi digusur dan diratakan oleh bulldozer

    lapis perlapis setebal 50 cm

    5.

     

    PEMBANGUNAN DERMAGA

    5.1. 

    PEMBUATAN DAN PEMASANGAN BUIS BETON

    Buis beton dicetak dilokasi pekerjaan dengan mutu beton K-225 dan diberi

    tulangan 14Ø8 dan sengkang Ø8-20 . Pemasangan buis beton disusun secara

    vertikal dimulai dari kedalaman -2.50 sampai dengan +2.50 dari LWS dengan

    50 cm ditanam dalam tanah. Buis beton diisi dengan beton cyclop K-175

    ditambah batu belah 40% dan pada bagian tengah diberi kolom praktis

    (15x15)cm. posisi dan ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    13/15

    13

    a. Bahan

    - Beton Mutu K-225, K-175

    - Tulangan

    - Batu Belah

    b. Peralatan

    - Alat pengangkat

    - Peralatan pengecoran

    c. Cara Pelaksanaan

    - Pemasangan buis beton dilakukan secara bertahap mulai bagian paling

    bawah yaitu ditanam didalam tanah (-2.50 dari LWS) diteruskan hingga

    ketinggian 5 m (+2.50 dari LWS)- Buis beton diberi kolom praktis dan diisi dengan beton cyclop.

    - Buis beton ditutup dengan plet beton bertulang dengan tebal 20 cm.

    5.2.

      PEMASANGAN BOLLARD BITT) 

     Jenis bollard (bitt) atau alat penambat kapal adalah bolder tipe Bitt yang dibuat oleh

    pabrik.

    a. Bahan

    - Bollard tipe BIT 25 + baut angkur

    b. Peralatan

    - Alat pengangkat

    - Templete baut

    - Peralatan tukang besi

    c. Cara Pelaksanaan

    - Angkur baut dipasang pada saat pengecoran, agar baut tepat sesuai ukuran

    maka diperlukan template baut dengan plat baja.

    - Bollard di pasang pada angkur

    5.3.

      PEMASANGAN TANGGA BESI 

    Tangga dari bahan pipa besi galvanis 2” Adapun cara pemasangannya adalah:  

    a. Bahan

    - Pipa Besi Galvanis 2” 

    - Plat baja tebal 4 mm.

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    14/15

    14

    - Kawat las

    - Baut angkur (dyna bolt )

    b. Peralatan

    - Peralatan tukang las

    - Alat bantu pemasangan

    c. Cara Pelaksanaan

    - Besi dipotong dan dilas sesuai gambar rencana.

    - Plat dudukan dilas pada pipa tangga bagian vertikal.

    - Baut (dyna bolt ) dengan bor dipasang pada sisi samping dermaga.

    - Tangga yang sudah jadi dipasang pada angkur baut.

    6. 

    PEKERJAAN JALAN 

    6.1.  PRODUKSI ASPAL BETON 

    Produksi/pelaksanaan campuran harus menurut spesifikasi berikut:

    1.  Perbandingan bahan campuran harus sesuai dengan campuran rencana.

    2.  Pencampuran harus dilaksanakan sebaik-baiknya sampai bahan tercampur

    baik dan merata.

    3.  Temperatur campuran sebagai berikut:

    -  Agregat dipanaskan maksimum 175° C.

    -  Aspal keras (Penetrasi 60) dipanaskan pada temperatur 150°C - 170°C

    atau sesuai hasil test viskositas pada 70 cst.

    -  Temperatur agregat tidak boieh lebih dari 15°C di atas temperatur aspal

    semen.

    -  Temperatur campuran aspal beton yang keluar dan Pugmill, tidak boleh

    lebih dari 165°C.

    6.2. 

    PENGANGKUTAN

    Pengangkutan dilakukan dengan dump truck yang baknya terbuat dari metal, rapat,

    berslh dan telah dlsemprot dengan air sabun, solar, minyak perafin atau larutan

    kapur untuk mencegah melekatnya aspal pada bak dump truck. Selama

    pengangkutan, campuran harus ditutup dengan terpal, untuk melindungi dari

    pengaruh cuaca dan menjaga penuainan temperatur yang terlalu cepat.

  • 8/18/2019 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BREAKWATER

    15/15

    15

    6.3. 

    PEMADATAN 

    Cara Pemadatan:

    -  Pada jalan lurus, pemadatan dimulai dari tepi perkerasan, sejajar dengan sumbu

     jalan menuju ketengah.

    -  Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang rendah sejajar sumbu jalan

    menuju kebagian yang tinggi.

    -  Pada bagian tanjakan dan turunan harus dimulai dari bagian yang rendah sejajar

    sumbu jalan menuju bagian yang tinggi.

    -  Untuk mencegah pelekatan campuran pada mesin gilas, maka roda mesin gilas

    perlu dibasahi dengan air.

    -  Roda penggerak mesin gilas pada lintasan pertama ditempatkan dimuka.

    Pekerjaan pemadatan dihentikan jika kepadatan telah mencapai 97% darikepadatan laboratorium.

    Penghamparan dan pemadatan harus diusahakan sedemikian rupa sehingga tidak

    tertalu banyak terjadi sambungan-sambungan. Bila sambungan harus diadakan,

    hendaknya dlperhatikan agar dlcapai pelekatan yang sempuma pada seluruh

    tebalnya.

    Dalam menempatkan campuran baru terhadap lapisan yang telah digilas hendaknya

    diusahakan bahwa bidang kontak harus vertikal (dengan cara lapisan lama dipotong

    tegak lurus) dan perlu dibehkan pada bidang vertikal terse but lapis pengikat (tack

    coat) untuk menambah pelekatan pada sambungan.

    Laplsan aspal beton bam boleh dlgunakan untuk lalu lintas dengan Kecepatan

    rendah, setelah selesai pemadatan akhir dan temperatur sudah dibawah titlk lembek

    aspal, atau setelah lebih kurang 2 jam. Lapisan aspal beton baru boleh dlgunakan

    untuk lalu lintas secara bebas minimum setelah 4 jam dan pemadatan akhir.