18
METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN Safrudin Tolinggi, S.KM., M.KL FIKK Kesehatan Masyarakat

METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Epid kesling

Citation preview

Page 1: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Safrudin Tolinggi, S.KM., M.KLFIKK

Kesehatan Masyarakat

Page 2: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

PendahuluanBeberapa macam Pendekatan Studi Epidemiologi ;O Exploratory investigation, angka kesakitan,

survey kesehatan dan observasi klinik skala kecil yang dihubungkan dengan faktor lingkungan

O Relationship between exposure and effect yang orientasinya terdiri dari effect oriented dan agent oriented misalnya ditemukannya efek jangka panjang dari paparan radiasi ion yang berasal dari bom atom di Jepang.

O Studi pendahuluan pada pendahuluan diperlukan beberapa indentifikasi faktor mis. Penyebab penyakit dan distribusinya dalm masyarakat serta bagaimana gambaran penyakit tersebut untuk kedepannya.

Page 3: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

PendahuluanO Pada saat yang sama diperlukan

informasi faktor lingkungan yang relevan :

1. Lingk. Fisik , kimia dan biologi2. Interaksi di dalam lingkungan3. Distribusi bahan toksik di lingkungan4. Studi toksikologi dalam percobaan

binatangO Contoh dari studi pendahuluan adalah

mencari informasi pendahuluan dari keracunan dioxin pada karyawan pabrik

Page 4: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Anatomi Studi EpidemiologiStudi Epidemiologi

Menggunakan kontrol Tidak menggunakan Kontrol

Studi EksperimenStudi Observasional

Tdk menggunakn acak

menggunakn acak Sampling berhub. Dngn penykit atau efek

Sampling berhub. Dngn paparan karakteristik & pnybb Studi

ProspektifStudi crossectional dan atau retrospektif

Percobaan klinik (clinical trials)

Percobaan dalam

masyarakat (Community

trials)

Studi Crossectional

Sejarah Paparan atau karakteristik (permulaan

waktu studi)

Paparan atau karakteristik waktu

studiStudi retrospektif

Page 5: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Metode Statistik Untuk Epidemiologi Lingkungan

O Kecenderungan (trend) waktu, misalnya jangka panjang nampak trend (kecenderungan) meningkatnya kanker paru pada pria dibandingkan wanita, hal ini konsisten dengan efek rokok pada pria.

O Hubungan dengan indikator Lingkungan, misalnya pencemaran udara di daerah industri dan perkotaan mempunyai korelasi dengan PPOK

O Metode Statistik Analitik / Eksplanatif Inferensial, misalnya Populasi yang terpapar oleh bahan polutan sebagai faktor risiko dengan dipengaruhi oleh beberapa jenis confounder akan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit. Pada metode Statistik analitik dikenal suatu uji hipotesis, sebelumnya harus ditentukan dahulu mengenai formulasi hipotesis.

Page 6: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Metode Statistik Untuk Epidemiologi Lingkungan

O Metode Statistik Deskriptif,digunakan untuk mengetahu distribusi penyakit yg disebabkan faktor lingkungan meliputi keadaan waktu, tempat dan orang

O Statistik Kematian (Mortality Statistic), dinegara berkembang sistem yang diterapkan meliputi pencatatan, memproses dan menghasilkan data kematian

O Statistik kesakitan (Morbidity Statistics), meliputi pengumpulan data keguguran (aborsi), kanker, kelainan konginetal, pasien rumah sakit, dan absen karyawan serta penyakit akibat kerja

O Risiko Populasi (Population at Risk), kadang-kadang angka kematian absolut atau kasus penyakit tertentu dapat dihubungkan dengan faktor lingkungan tanpa didasarkan pada jumlah dan struktur umur masyarakat yang mempunyai risiko

Page 7: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Desain Studi Dalam Epid. Lingkungan

Studi Desain

Populasi Paparan Efek terhadap kesehatan

Confounder Masalah Keuntungan

Studi Deskriptif

Populasi bervariatif

Mencatat Pengukuran masa lalu

Kasus kesakitan dan Kematian

Sukar ditentukan

Sukar untuk menentukan hubungan penyebab hasil dan paparan efek

Murah

Studi Crossectional

Masyarakat terpapar vs tidak terpapar

Saat sekarang

Saat sekarang

Biasanya mudah untuk mengukur

• Sukar menentukan sebab akibat

• Paparan saat ini mungkin tidak relevan dengan penyakit saat ini

• Cepat dikerjakan

• Bisa jumlah penduduk yang besar

• Dapat mengetahui prevalensi

Studi Prospektif

Masyarakat terpapar vs tidak terpapar

Terjadi pada saat studi dilakukan

Ditentukan pada saat studi dilakukan

Biasanya mudah untuk mengukur

• Mahal• Perlu waktu

lama• Kategori

paparan bisa berubah

• Drop out tinggi

• Insiden rate• Relative risk• Studi banyak

penyakit• Hubungan

penyebab dan hasil

Page 8: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Desain Studi Dalam Epid. Lingkungan

Studi Desain

Populasi Paparan Efek terhadap kesehatan

Confounder Masalah Keuntungan

Studi retrsopektif kohort

• Masyarakat khusus (pekerja)

• Pasien RS

• Terjadi pada masa lalu

• Perlu data masa lalu

• Terjadi pada masa lalu

• Perlu data masa lalu

• Diagnosis masa lalu

• Sering sukar menghitung masa lalu (kebiasaan merokok masa lalu)

• Perubahan pada paparan & waktu saat studi

• Perlu pencatatan yang akurat

• Murah• Cepat

pelaksanaannya

Studi time series

• Masyarakat dengan jumlh besar

• Masyarakat yang peka (mislnya asma)

Saat sekarang (paparan yang berubah setiap hari)

Saat sekarang (variasi mortalitas yang terjadi setiap hari)

Sering sukar ditentukan (efek influensa)

Banyak faktor confounding yang sukar diukur

Cocok untuk studi efek akut

Studi Kasus kontrol

• Masyarakat dengan jumlah kecil

• Penyakit (kasus) vs Non-Penyakit (kontrol)

• Terjadi pada masa lalu

• Pencatatan data/interview

Didapatkan pada saat studi dimulai

Dapat dieliminir dengan cara “matching”

• Sukar digeneralisas pada studi masyarakat dengan jumlah kecil

• Banyak bias

• Relatif murah• Relatif cepat

pelaksanaannya

• Cocok untuk penyakit yang jarang

Page 9: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Desain Studi Dalam Epid. Lingkungan

Studi Desain

Populasi Paparan Efek terhadap kesehatan

Confounder

Masalah Keuntungan

Studi intervensi (eksperiment)

• Masyarakat yang spesifik

• Diketahui/terkontrol

• Dapat diukur selama studi

• Dapat diukur

• Dapat dikontrol dengan cara pengambilan sampel secara acak

• Mahal• Berhubun

gan dengan faktor etika

• Drop out

• Hasil mudah diterima

• Faktor kuat untuk menunjukan kausalitas

Monitoring dan surveilans

• Masyarakat yang spesifik

Saat sekarang

Saat sekarang

Sukar ditentukan

Sukar dihubungkan data paparan dengan efek

Murah apabila memakai data yang sudah ada

Page 10: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Biomonitoring dan Biomarkers

O Pada umumnya penilaian paparan bahan kimia terhadap manusia adalah dengan cara pemantauan lingkungan

O Untuk mempelajari kandungan bahan kimia di dalam tubuh manusia dan efek biologi dari bahan kimia tersebut dipakai metode pemantauan biologi (biological monitoring)

O Pendekatan biomonitoring dan pemantauan ambien terhdp risiko kesehatan dapat dinilai dengan membandingkan hasil perhitungan paramater dengan nilai perkiraan Threshold Level Value (TLV) atau Biological Limit Value (BLV).

Page 11: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

BiomonitoringDikenal ada 3 jenis monitoring :

1. Monitoring ambien untuk menilai risiko kesehatan, digunakan untuk memonitoring paparan eksternal dalam air, makanan, dan udara. Risiko kesehatan dapat diperkirakan berdasarkan batas paparan lingkungan, TLV (threshold Level Value), dan (Time weighted average) TWA dari suatu paparan dari suatu paparan

2. Monitoring biologi dari paparan, pemantauan suatu bahan yang mengadakan penetrasi ke dalam tubuh dengan efek sistemik yang membahayakan. Risiko kesehatan diprediksi dngn membandingkn nilai observasi dari parameter biologi dengan Biological Limit Value (BLV) dan atau Biological Exposure Index (BEI).

3. Monitoring biologi dari efek toksikan (Health Surveilance). Berhubungan dengan paparan bahan polutan yang masuk ke tubuh melalui inhalation, digestion, dan dermal. Namun mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi penyerapan bahan kimia misalnya variasi individu, beban kerja, kebiasaan hidup sehat, dan aktifitas kerja.

Page 12: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Macam-macam Biomonitoring

O Biomonitoring Logam, media yang dipakai antara lain ; darah / urine, jaringan tubuh, ikan, binatang invertebrata, dan tanaman perairan

1. Logam yang dapat ditemukan pada darah/urine antara lain; Cd, Fe, Mn, Cu, Hg, dan Zn

2. Logam berat diatmosfer yang ditemukan pada jaringan burung, Pb, Cd, As, dan Hg

3. Logam berat diperairan yang diindentifikasi pada ikan, Cr, Cu, Pb, Zn

4. Logam berat diperairan pada binatang invertebrata, antara lain Cr, Cd, Cu, Pb, Co, Ni

5. Tanaman perairan dan tanaman darat dapat dipakai sebagai bio indikator lingkungan yang terkontaminasi oleh logam berat, misalnya pabrik pabrik menghasilkan bahan pencemar udara logam berat dapat dideteksi pada tanaman dengan teknik Neutron Activation Analysis.

Page 13: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Beberapa Macam Aplikasi Penilaian Paparan Di lapangan

1. Pemantauan secara rutin terhadap paparan pada industri

2. Penelitian hubungan antara paparan kimia dan efeknya terhadap kesehatan

3. Hubungan dosis respon4. Mengidentifikasi golongan masyarakat

yang mempunyai risiko5. Studi toksikokinetik pada manusia6. Mengidentifikasi perjalanan bahan kimia

setelah diserap tubuh

Page 14: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

O Biomonitoring Zat Organik, akumulasi zat organik pada beberapa spesies mamalia yang merupakan bio indikator yang potensial mendeteksi pencemaran lingkungan misalnya terdapat senywa dioksin pad telur burung sebagai indikator tercemarnya lingkungan oleh zat organik

O Biomonitoring Limbah cair, Limbah pabrik kertas yang mengandung bahan kimia pemutih dilakukan studi memakai biota air diantaranya ikan.

O Biomonitoring Pencemar Udara di jalan raya perlu dilakukan monitoring biologi dan lingkungan terhadap dampak yang disebabkan oleh polutan benzene dan aromatik hidrokarbon lainnya.

O Biomonitoring kesehatan manusia misalnya biomonitoring Pb dan Cd pada wanita yang melahirkan, dengan melakukan pemeriksaan ASI dan darah.

Macam-macam Biomonitoring

Page 15: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Test Biologi Dari Suatu Paparan

O Untuk mengukur bahan kimia metabolik umumnya digunakan media biologi, misalnya urine, darah, udara alveoli. Sedangkan media biologi yang jarang dipakai untuk pengukuran bahan kimia atau metabolik mislnya ASI, lemak, air liur, rambut, kuku, gigi, dan plasenta

O Urine digunakan untuk mengukur bahan kimia anorganik dan organik yang mudah larut ke dalam air. Sedangkan darah digunakan sbg media untuk mengukur bahan kimia organik dan anorganik yang sukar dilakukan biotransformasi, sedangkan alveolis dipakai untuk bahan yang mudah menguap

Page 16: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Teknik Pelaksanakan Biomonitoring

O Teknik ekstraksi dari sedimen. Teknik ini diperlakukan untuk sediment yang berasal dari sungai untuk mengatahui tingkat genotoxity bahan polutan

O Pemakaian Gass Cromatography (GC-MS) dan Bio-assay. Kedua metode tersebut dipakai untuk menentukan Poly Aromatic Hidrocarbon (PAH) dan Dioxin pada kegiatan skrening

O Teknik Immunohisto kimia, dipakai untuk mengidentifikasi bahan karsinogen, khususnya terhadap liver.

Page 17: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Beberapa Contoh Petanda Biologi Spesifik

O DNA AdductsO Chromosome Aberration in

LymphocytesO Urine mutagenesisO Phenol in urine (for benzene)

Page 18: METODOLOGI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

ANY QUESTION???

TERIMA KASIH !!!!