Mikroorganisme .docx

Embed Size (px)

Citation preview

Mikroorganisme dipelajari dilaboratorium untuk banyak tujuan. Derajat perincian untuk mempelajarinya itu bergantung kepada maksud pemeriksaan laboratoris tersebut. Tersedia teknik untuk menentukan ukuran, bentuk, struktur sel-sel individu, juga bagaimana sel-sel itu dikelompokkan. Ada prosedur untuk menumbuhkan (membiakkan) mikroorganisme di laboratorium. Beberapa diantaranya memerlukan keadaan yang sangat khusus, misalnya ketiadaan oksigen sama sekali. Banyak kemajuan telah dicapai dalam peralatan untuk laboratorium mikrobiologi semenjak awal 1990-an. Instrumen masa kini misalnya dapat mengidentifikasi secara amat terperinci komposisi kimiawi suatu sel mikroba, demikian pula senyawa-senyawa kimia yang dihasilkan oleh suatu sel (Pelczar dan Chan, 1986).Laboratorium, seperti layaknya tempat bekerja harus dapat memberikan kenyamanan, kesehatan dan keamanan kepada semua orang yang bekerja didalamnya, termasuk pengelola laboratorium itu sendiri. Untuk itu, perlu studi kelayakan mengenai perencanaan dalam merancang laboratorium kimia yang meliputi adanya prosedur pengoperasian baku yang memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dilaboratorium, adanya ventilasi dan perlengkapan pelindung yang berfungsi baik, adanya penataan dan pengelolaan bahan kimia dan peralatan laboratorium, serta adanya prosedur pengolahan limbah laboratorium. Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day & Underwood, 1998).Mikrobiologi tidak bisa mengandalkan sebanyak ilmuwan lain pada indera selain penglihatan, sebab mereka dihadapkan oleh beberapa masalah yang unik. Pertama, sebagian besar habitat (seperti tanah dan mulut manusia) persinggahan mikroba dalam asosiasi yang kompleks. Hal ini sering diperlukan untuk memisahkan organisme dari satu sama lain sehingga mereka dapat diidentifikasi dan dipelajari. Kedua, untuk menjaga dan melacak subjek penelitian kecil seperti, ahli mikrobiologi biasanya akan perlu menumbuhkan mikroba dalam kondisi buatan. Kesulitan ketiga dalam bekerja dengan mikroba adalah bahwa mereka tidak terlihat dengan mata telanjang dan didistribusikan secara luas. Salah satu hal yang tidak diinginkan bisa jadi yang menarik perhatian diperkenalkan dalam percobaan, dimana mereka dapat menyebabkan hasil yang menyesatkan (Talaro, 2009).Talaro, Kathleen P., 2009, Foundations in Microbiology : Basic Principles, 7th Edition, The McGraw-Hill Companies, Inc., New York.

Day, R.A. Jr. and A.L. Underwood, 1998, Kimia Analisis Kuantitatif, Edisi Revisi, Erlangga, Jakarta.Pelczar, Michael J., dan E.C.S. Chan, 1986, Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 1, UI-Press, Jakarta.