Upload
lia-zenia
View
31
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
MILD COGNITIVE IMPAIRMENT
Definisi
Suatu keadaan transisi antara kognisi pada proses penuaan yang normal dengan demensia ringan.
Penurunan kognitif ringan ditandai dengan penurunan kemampuan kognitif (memori,
konsentrasi, orientasi, persepsi, perhatian), dan kemampuan fungsional (kesulitan menyelesaikan
kompleks yang berhubungan dengan pekerjaan tugas dan kegiatan sehari-hari) yang sesuai
dengan perubahan patologis pada bagian-bagian tertentu dari otak 3.
Gangguan kognitif ringan (Mild Cognitive Impairment) suatu kondisi di mana seseorang
memiliki masalah dengan memori, bahasa, atau fungsi lain mental yang cukup parah untuk
menjadi terlihat untuk orang lain dan muncul pada tes, tetapi tidak cukup serius untuk
mengganggu kehidupan sehari-hari. Karena masalah tidak mengganggu kegiatan sehari-hari,
orang tersebut tidak memenuhi kriteria untuk didiagnosa dengan demensia (Alzheimer).
Kerusakan kognitif ringan (MCI) merupakan tahap penurunan kognitif melebihi yang normal,
diharapkan perubahan yang berkaitan dengan usia. MCI tidak memenuhi kriteria untuk
demensia. Satu klasifikasi umum membedakan antara bentuk Non amnestik danamnestik MCI.
Bentuk amnestik, di mana gangguan memori mendominasi, sering merupakan prekursor untuk
penyakit klinis Alzheimer. Berbagai jenis gangguan kognitif dapat terjadi dalam bentuk
nonamnestik MCI, dengan gangguan yang paling umum mungkin berupa fungsi eksekutif.
Bentuk nonamnestik MCI dapat berhubungan dengan penyakit serebrovaskular atau mungkin
menjadi pelopor untuk beberapa demensia frontotemporal. Sejumlah besar pasien dengan MCI
yang dinilai memiliki kognisi normal pada kunjungan follow-up 5.
Istilah MCI dimaksudkan untuk mewakili suatu tahap peralihan antara penuaan normal dan
pengembangan penuaan patologis.
Diagnostik MCI
a. Amnestik MCI – single domain
Terdapat gangguan memori dengan tidak adana gangguan area fungsi kognitif (atensi,
orientasi, bahasa, visuospasial)
b. Amnestik MCI – Multiple domain
Terdapat gangguan memori + satu atau lebih gangguan dari area fungsi kognitif.
c. Non-Amnestik – Single domain
Gangguan pada satu area fungsi kognitif tanpa gangguan memori
d. Non amnestik – multiple domain
Ganggguan pada dua atau lebih area fungsi kognitif
Diagnosis gangguan kognitif ringan berdasarkan hasil evaluasi diagnostik yang meliputi
pemeriksaan neurologis, pemeriksaan status mental, evaluasi neuro psikologis dan psikiatris,
pemeriksaan fisik termasuk tes laboratorium, pencitraan (CT-Scan atau MRI), dan peninjauan
kembali dari riwayat medis pasien dan obat-obatan yang pasien saat ini sedang dipakai. Evaluasi
ini dilengkapi dengan pengamatan klinis dari gejala-gejala pasien, onset (mendadak atau
bertahap), presentasi (bagaimana gejala-gejala muncul), dan perkembangan gejala dari waktu ke
waktu 3. Tetapi tidak ada tes yang spesifik untuk mendiagnosa MCI.
Untuk mendiagnosa MCI, pemeriksa harus memperhatikan kriteria seperti diatas :
1. keluhan kognitif (memori, bahasa, kosentrasi, perhatian, kemampuan visuospasial)
2. terdapatnya satu atau lebih abnormal dari fungsi kognitif pada usianya
3. adanya penurunan dari satu atau lebih aspek fungsi kognitif
4. aktifitas fungsional dalam batas normal
5. tidak ada demensia
Penilaian MCI dapat dilakukan melalui beberapa pemeriksaan 1:
1. Uji Pendek Status Mental (MMSE). Pemeriksaan ini tidak sensitif untuk gangguan awal.
2. Penilaian Kognitif Montreal
3. Kuesioner Kegiatan Fungsional. Tes ini dilakukan untuk membedakan MCI dengan
demensia. Karena pada demensia sudah ada gangguan dalam melakukan kegiatan sehari-hari
sedangkan pada MCI itu tidak ada.
Etiopatofisiologi
Tidak ada satu penyebab yang menyebabkan MCI 5. Relatif sedikit yang diketahui tentang
penyebab dari penurunan kognitif ringan ini, tetapi sejumlah kondisi neurologis dan medis
mungkin berkontribusi terhadap gejala ini. Dalam beberapa kasus yang diteliti di otopsi, patolog
telah mengamati perubahan struktur otak dan akumulasi peningkatan protein membentuk plak
amiloid 3.
Prediktor perkembangan amnestik MCI ke demensia yaitu 1:
Adanya gen apolipoprotein epsilon 4 (Gen ApoE4)
Volume hipokampus kurang dari 25 % yang diketahui dengan MRI
Pencitraan PET ( Positron Eemission Tomography) menunjukkan hipometabolisme
temporal dan parietal otak
Uji cairan serebrospinal menunjukkan rendahnya beta amiloid 42 dan peningkatan
protein tau
Plak otak amiloid yang terdeteksi pada pencitraan PET ( Positron Emission Tomography)
menggunakan Pittsburgh senyawa B
Factor resiko MCI adalah 5:
Meningkatnya usia
Diabetes Melitus
Merokok
Depresi
Hipertensi
Peningkatan kadar kolesterol darah
Kurangnya aktifitas fisik.