Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    1/42

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar belakang

    Seiring dengan perkembangan industri di tanah air, menyebabkan

    terjadinya persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Kualitas merupakan

    faktor dasar konsumen terhadap suatu produk. Kualitas juga merupakan faktor

    utama yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi

    bersaing. Kualitas suatu produk diartikan sebagai derajat atau tingkatan dimana

    produk atau jasa tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumen (fitness

    for use). Tidak dipungkiri bahwa konsumen akan lebih memilih suatu produk

    yang memiliki kualitas tinggi. Untuk meningkatkan kualitas itu sendiri, dilakukan

    pengendalian kualitas, yaitu aktifitas pengendalian proses untuk mengukur ciri-

    ciri kualitas produk, membandingkan dengan spesifikasi atau persyaratan, dan

    mengambil tindakan ketika terdeteksi ketidaknormalan yang disebabkan oleh

    beberapa hal.

    Proses industri manufaktur biasanya memiliki sejumlah variasi random

    tertentu pada produk yang dihasilkan yang tidak dapat dihilangkan secara

    sempurna. Variasi yang terjadi dapat disebabkan kerusakan mesin, kesalahan

    operator, bahan baku yang tidak memenuhi persyaratan dan sebagainya. Penyebab

    terjadinya variasi produk tersebut menyebabkan kualitas produk menjadi tidak

    sesuai standar dan menimbulkan kerugian. Kualitas menyangkut masalah

    pelayanan atau produk unggulan yang dapat memenuhi atau melebihi harapan kita.

    Kualitas adalah karakteristik dan ciri-ciri dari sebuah pelayanan atau produk yang

    mampu memuaskan kebutuhan. Kualitas meliputi :

    1. Physicalyang meliputi length, weight, voltage, dan viscosity.2. Sensory yang meliputi taste, appearance, dan color.3. Time Orientation : reliability, durability, serviceability.

    Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian masalah

    yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan

    memperbaiki produk dan proses dengan menggunakan metode-metode statistik.

    Selain itu pengendalian kualitas juga dapat diartikan sebagai suatu cara yang

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    2/42

    2

    dilakukan untuk mengevaluasi proses, mengetahui penyebab terjadinya

    ketidaknormalan dan antisipasinya, serta mencari penyebab penyimpangan atau

    ketidaknormalan tersebut. Proses pengendalian itu biasanya menggunakan alat-

    alat bantu yang biasa disebut dengan seven tools, antara lain check sheet,

    histogram,scatter plot, diagram pareto, diagram sebab akibat (ishikawa), diagram

    konsentrasi cacat dan diagram kontrol. Pengendalian kualitas statistik bertujuan

    untuk menjaga konsistensi kualitas yaitu dengan control chart dan untuk

    memperoleh jaminan kualitas (quality assurance) yaitu dengan acceptance

    sampling plans.

    1.2. Tujuan Praktikum

    Dengan melakukan praktikum pengendalian kualitas ini diharapkan

    tercapai tujuan praktikum yakni :

    1. Dapat merancang indicator mutu2. Dapat melakukkan pengukuran mutu3. Dapat melakukan tindakan perbaikan mutu

    1.3. Alat dan Bahan PraktikumAlat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengendalian kualitas

    statistik ini antara lain :

    1. Lembar kerja2. Alat tulis3. Kalkulator4. Komputer dan printer5. Software pendukung6. Jangka sorong digital7. Paku8. Tusuk sate

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    3/42

    3

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Pengertian Pengendalian Kualitas

    Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian masalah

    yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan

    memperbaiki produk dan proses menggunakan metode-metode statistik.

    Pengendalian kualitas statistik (statistical quality control) sering disebut sebagai

    pengendalian proses statistik (statistical process control). Pengendalian kualitas

    statistik dan pengendalian proses statistik memang merupakan dua istilah yang

    saling dipertukarkan, yang apabila dilakukan bersama-sama maka pemakai akan

    melihat gambaran kinerja proses masa kini dan masa mendatang (Cawley dan

    Harrold, 1999 dalam Ariani, 2004).

    Pengendalian kualitas proses statistik (statistical process control)

    merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor,

    pengendali, penganalsis, pengelola, dan memperbaiki proses menggunakan

    metode-metode statistik. Pengendalian proses statistik merupakan penerapan

    metode-metode statistik untuk pengukuran dan analisis variasi proses. Konsep

    terpenting dalam pengendalian proses statistik adalah pengendalian variasi proses,

    yang terdiri dari variasi umum dan variasi khusus, dengan menggunakan alat yang

    disebut peta kendali (control chart) (Ariani, 2004).

    2.2. Perancangan Indikator Mutu

    Perancangan indikator mutu meliputi :

    1. Teknik Pengambilan Sampel2. Penaksiran3. Pengujian Hipotesis

    2.3. Instrumen Pengukuran Mutu

    Instrumen pengukuran mutu meliputi peta kendali variabel dan peta

    kendali atribut. Peta Kendali variabel memetakan karakteristik kualitas yang dapat

    diukur seperti dimensi, berat atau volume. Sedangkan peta kendali atribut

    digunakan untuk karakteristik kualitas yang tidak dapat dinyatakan secara

    numerik yang merupakan sifat(atribut).

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    4/42

    4

    2.3.1. Control ChartUntuk Variabel

    Peta kendali variabel membahas mengenai karakteristik mutu dari suatu

    produk yang dapat terukur dengan sebuah nilai nominal. Peta kendali variabel

    digunakan untuk menghindari biaya-biaya yang ditimbulkan oleh adanya produk-

    produk yang gagal (tidak sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan).

    Pengendalian rata-rata proses dengan grafik kendali x . Pengendalian variabilitas

    proses dengan grafik kendali deviasi standar (S) atau grafik kendali untuk rentang

    (R).

    1.Peta Kendali

    x

    a. Memantau perubahan suatu sebaran atau distribusi suatu variabel asaldalam hal lokasinya (pemusatannya).

    b. Memantau apakah proses masih berada dalam batas-batas pengendalianatau tidak.

    c. Memantau rata-rata produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yangtelah ditentukan.

    2. Peta kendali Ra. Memantau perubahan dalam halspread-nya (penyebarannya).Memantau

    b. tingkat keakurasiannya/ ketepatan proses yang diukur dengan mencarirange dari sampel yang diambil.

    Langkah-langkah dalam membuat Bagan Kendali x dan R

    Langkah 1: Tentukan nilai rata-rata dan rentang data

    n

    x

    X

    n

    i

    i

    1

    dan R = Xmax-Xmin

    Langkah 2 : Tentukan nilai Central Limit(CL) dan Batas Kendali

    n

    x

    X

    n

    i

    i

    1

    dann

    r

    R

    n

    i

    i 1

    Batas Kendali untukx - Chart

    UCLx = RAX 2

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    5/42

    5

    LCLx = RAX 2

    Batas Kendali untukR-Chart

    UCLR= D4. R

    LCLR= D3. R

    Nilai A2, D3, dan D4 dapat dilihat pada tabel faktor perhitungan nilai

    central limitdan batas kendali 3 sigma.

    Langkah 3 : Plot semua nilai observasi dengan parameter yang telah ditentukan

    pada step sebelumnya. Tentukan nilai yang berada diluar batas

    kendali (out of control) sesuai dengan rute yang ada.

    Langkah 4 : Eliminasi data yang berada pada out of control. Lalu buat lagi peta

    kendali revisi dengan X dan R yang baru (Ulangi 1 sampai dengan

    langkah 3).

    2.3.2. Control Chartuntuk Atribut

    Digunakan untuk karateristik kualitas yang tidak dapat dinyatakan secara

    numeric biasanya tiap produk yang diperiksa dinyatakan sebagai cacat atau

    tidak cacat, sesuai atau tidak sesuai. Ada empat jenis control chartuntuk atribut

    yaitu :

    - Control chartp untuk mengetahui proporsi yang tidak sesuai.- Control chartnp untuk mengetahui jumlah yang tidak sesuai.- Control chartc untuk mengetahui jumlah cacat perunit.- Control chartu untuk mengetahui rata-rata jumlah cacat perunit.

    Pada praktikum ini control chart yang digunakan adalah p dan np. Peta

    kendali atribut ini akan membahas mengenai karakteristik mutu dari suatu produk

    dengan menggolongkan setiap pemeriksaan menjadi dua golongan yang sesuai

    dan tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Adapun dasar

    pemilihan digunakan peta kendali jenis ini adalah untuk menghindari biaya-biaya

    yang ditimbulkan oleh adanya produk-produk yang gagal (tidak sesuai dengan

    spesifikasi yang diharapkan).

    Langkah-langkah dalam membuat bagan kendali atribut p dan np sebagai berikut :

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    6/42

    6

    Langkah 1 : menentukan jumlah karakteristik kualitas yang akan diukur

    Langkah 2 : menentukan jumlah sampel yang akan digunakan

    Langkah 3 : menghitung nilai Central Limit (CL) dan Batas Kendali

    Tidak ada nilai standar

    n

    Xp dan CLp =

    gn

    x

    n

    p

    p

    n

    i

    i

    n

    i

    .

    11

    CLp = p

    UCLP = p + 3n

    pp )1(

    LCLp = p - 3n

    pp )1(

    Langkah 4 : Menghitung nilai Central Limit dan Batas Kendali untuk Kondisi

    Revisi

    CLp = p revisi

    UCLo = p revisi + 3n

    pprevisirevisi

    )1(

    LCLo = p revisi - 3n

    pprevisirevisi

    )1(

    2.4. Tindakan Perbaikan Mutu

    Dalam upaya perbaikan mutu, beberapa tools dapat digunakan sebagai alat

    bantu. Berikut ini adalah tujuh alat bantu perbaikan kualitas yang sering

    digunakan sebagai The Seven Tools.

    1. Check Sheet2. Diagram Pareto3. Peta Aliran (Flow Chart)

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    7/42

    7

    4. Diagram Sebab dan Akibat (Cause and Effect Diagrams)5. Histogram6. Peta Kendali7. Scatter Plots

    Untuk perbaikan mutu dapat digunakan The Seven-Step Method, yang

    merupakan suatu pendekatan terstruktur untuk mencegah masalah dan

    memperbaiki proses. Langkah-langkah dalam The Seven-Step Method sebagai

    berikut :

    Langkah 1 : Mendefinisikan Masalah

    a. Definisikan masalah dengan mengkaji gap antara yang terjadi dengan yangseharusnya.

    b. Buatlah suatu catatan mengapa masalah tertentu tersebut penting.c. Tentukan data yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan.

    Langkah 2 : Pelajari situasi pada saat ini

    a. Kumpulkan data awal dan buatlah plotnya.b. Buatflow chartproses.c. Siapkan sketsa atau alat bantu visual.d. Identifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap masalah.e. Rancang instrumen-instrumen pengumpulan data.f. Kumpulkan data dan buatlah rangkuman hasil kajian anda tentang

    pengaruh variabel-variabel terhadap masalah.

    g. Tentukkan informasi tambahan yang diperlukan.Langkah 3 : Analisis Sebab-sebab Potensial

    a. Tentukan sebab-sebab potensial pada kondisi saat ini.b. Tentukan apakah diperlukan data tambahan.c. Jika memungkinkan, verifikasikan sebab-sebab melalui pengamatan atau

    dengan pengendalian variabel-variabel secara langsung.

    Langkah 4 : Implementasi suatu Solusi

    a. Buatlah suatu daftar solusi untuk dipertimbangkan.b. Putuskan solusi-solusi yang sebaiknya dicoba.c. Tentukan bagaimana solusi yang dipilih akan diimplementasikan.

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    8/42

    8

    d. Implementasikan solusi terpilih.

    Langkah 5 : Periksa Hasil

    a. Tentukan apakah kegiatan-kegiatan dalam langkah 4 akan menjadi efektif.b. Jelaskan deviasi yang terjadi dari rencana dan apa yang dapat dikaji.

    Langkah 6 : Standardisasikan upaya perbaikan

    Lembagakan upaya perbaikan.

    Langkah 7 : Tetapkan perencanaan untuk waktu yang akan dating

    a. Tentukan rencana untuk waktu yang akan datang.b. Buatlah suatu rangkuman yang dapat kita kaji mengenai pengalaman tim

    proyek dan buatlah rekomendasi untuk tim proyek yang akan dating.

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    9/42

    9

    BAB III

    PENGUMPULAN DATA

    3.1. Pengumpulan Data Percobaan

    Data yang kami dapatkan berasal dari pengukuran 2 jenis sampel yaitu

    paku dan tusuk sate. Pada pengukuran paku kayu disini yang diukur adalah

    panjang paku kayu saja.

    3.1.1 Pengumpulan Data Percobaan Paku

    Tabel 3.1. Data pengukuran Paku

    N = 200 Variansi = 0,2

    Mean = 38,71 Standar Deviasi = 0,448

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    10/42

    10

    Tabel 3.2. Data random pengukuran Paku

    n Bil.Random

    Data n Bil.Random

    Data n Bil.Random

    Data n Bil.Random

    Data

    1 154 39,13 26 186 38,85 51 73 39,09 76 104 37,85

    2 128 38,52 27 45 38,65 52 85 38,44 77 125 39,31

    3 173 39,3 28 30 38,72 53 151 39,01 78 179 38,55

    4 166 38,8 29 181 38,93 54 78 38,38 79 82 38,47

    5 106 38,97 30 52 38,88 55 29 38,78 80 105 37,77

    6 114 38,54 31 193 38,96 56 44 38,5 81 100 38,25

    7 101 39,02 32 60 38,53 57 185 39,39 82 21 38,61

    8 174 38,93 33 1 38,67 58 20 38,48 83 69 38,89

    9 172 38,47 34 55 38,7 59 132 38,66 84 42 38,58

    10 28 38,63 35 25 38,93 60 194 39 85 47 38,67

    11 64 38,37 36 98 39,53 61 135 38,82 86 178 38,58

    12 192 38,03 37 188 38,43 62 44 38,5 87 3 37,95

    13 32 38,49 38 175 38,47 63 158 38,64 88 87 39,18

    14 163 39,62 39 31 38,96 64 127 38,67 89 140 38,85

    15 141 39,37 40 157 39,02 65 56 38,7 90 116 39,05

    16 16 38,95 41 150 38,33 66 137 38,79 91 130 38,69

    17 53 38,7 42 59 38,84 67 96 38,77 92 93 38,99

    18 2 39,46 43 134 38,43 68 113 38,78 93 196 38,2

    19 76 38,62 44 142 39,49 69 110 38,49 94 70 38,62

    20 4 38,32 45 90 38,63 70 191 38,8 95 94 38,99

    21 7 38,87 46 57 38,6 71 122 38,97 96 168 38,86

    22 199 38,9 47 189 38,86 72 36 38,8 97 159 38,09

    23 5 38,41 48 17 39,02 73 50 38,43 98 149 38,32

    24 12 38,56 49 102 38,6 74 143 38,32 99 176 38,05

    25 184 38,7 50 146 39,11 75 153 37,97 100 75 38,57

    N = 100

    Xbar = 38,7094

    Median = 38,695

    Modus = 38,7

    Xmax = 39,62

    Xmin = 37,77

    Rentangan = 1,85

    Variansi = 0,130026

    Standar Deviasi = 0,360591

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    11/42

    11

    3.1.2 Pengumpulan Data Percobaan Tusuk Sate

    Pada pengukuran tusuk sate adalah menghitung berapa jumlah tusuk sate

    yang cacat dan proporsinya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

    Tabel 3.3. Data Pengukuran Tusuk Sate

    Subgrup Jumlah Cacat % Cacat

    1 200 27 0,135

    2 200 29 0,145

    3 200 44 0,22

    4 200 77 0,385

    5 200 49 0,245

    6 200 34 0,177 200 19 0,095

    8 200 60 0,3

    9 200 28 0,14

    10 200 53 0,265

    11 200 58 0,29

    12 200 54 0,27

    13 200 44 0,22

    14 200 33 0,165

    15 200 14 0,07

    16 200 30 0,15

    17 200 53 0,265

    18 200 37 0,185

    19 200 43 0,215

    20 200 53 0,265

    21 200 41 0,205

    22 200 21 0,105

    23 200 41 0,205

    24 200 29 0,145

    25 200 33 0,165Total 5000 1004 5,02

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    12/42

    12

    BAB IV

    PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

    4.1. Pengolahan Data

    Pada praktikum ini kami mengguankan tools / software yang membantu

    kami dalam melakukan pengolahan data. Hal ini dimaksudkan agar dalam proses

    mencari solusi kami dapat terbantu dengan kemudahan yang diberikan oleh

    software ini. Tools yang kami gunakan adalah WINQSB version 1.00 dan

    microsoft excel..

    4.1.1. Pengolahan Data Percobaan 1

    Dengan asumsi tingkat kepercayaan sebesar 95%, maka penaksiran

    rataannya adalah:

    Tingkat kepercayaan = 95%, Selang kepercayaan = (1- 0,95) = 0,05

    Dari tabel nilai kritis distribusi normal didapat

    96,1025.02/ ZZ

    x = 38,718

    779,38639,38

    100

    36,0)96,1(709,38

    100

    36,0)96,1(709,38

    2/2/

    nzx

    nzx

    Dari perhitungan di atas, untuk penaksiran rataan populasi adalah

    779,38639,38 .

    4.1.1.1. Pengujian Hipotesis

    Diketahui : X = 38,709 mm,

    N=200,

    n = 100,

    =0,05,

    = 0,448,

    = 38,71

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    13/42

    13

    Hipotesis penyataan sbb :

    H0

    :X = 38,709 (Panjang paku sesuai dengan standard)

    H1 : X 38,709 (Panjang paku tidak sesuai dengan standard)

    Daerah penerimaan :

    Z/2 = Z0,05/2 = 0,025 = -1,96 lihat tabel distr normal

    Maka Ho akan diterima jika terdapat pada selang -1,96 < z

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    14/42

    14

    4.1.1.2. Instrumen Pengukuran Mutu

    Peta Kendali Variabel

    Tabel 4.1.1 Data Subgroup Paku

    Subgrup P.Paku (Xi)

    1 39,13 38,85 39,09 37,85 38,73 1,28

    2 38,52 38,65 38,44 39,31 38,73 0,87

    3 39,3 38,72 39,01 38,55 38,895 0,75

    4 38,8 38,93 38,38 38,47 38,645 0,55

    5 38,97 38,88 38,78 37,77 38,6 1,2

    6 38,54 38,96 38,5 38,25 38,563 0,71

    7 39,02 38,53 39,39 38,61 38,888 0,868 38,93 38,67 38,48 38,89 38,743 0,45

    9 38,47 38,7 38,66 38,58 38,603 0,23

    10 38,63 38,93 39 38,67 38,808 0,37

    11 38,37 39,53 38,82 38,58 38,825 1,16

    12 38,03 38,43 38,5 37,95 38,228 0,55

    13 38,49 38,47 38,64 39,18 38,695 0,71

    14 39,62 38,96 38,67 38,85 39,025 0,95

    15 39,37 39,02 38,7 39,05 39,035 0,67

    16 38,95 38,33 38,79 38,69 38,69 0,62

    17 38,7 38,84 38,77 38,99 38,825 0,29

    18 39,46 38,43 38,78 38,2 38,718 1,26

    19 38,62 39,49 38,49 38,62 38,805 1

    20 38,32 38,63 38,8 38,99 38,685 0,67

    21 38,87 38,6 38,97 38,86 38,825 0,37

    22 38,9 38,86 38,8 38,99 38,888 0,19

    23 38,41 39,02 38,43 38,32 38,545 0,7

    24 38,56 38,6 38,32 38,05 38,383 0,55

    25 38,7 39,11 37,97 38,57 38,588 1,14

    967,96 18,1

    0,724

    38,718

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    15/42

    15

    Diketahui dari Tabel Perhitungan nilai central limit

    A2 = 0,729

    D4 = 2,282D3 = 0

    Batas kendali Chart

    UCL = x + A2 R

    = 39,237

    CL = 38,709

    LCL = x - A2 R

    = 38,182

    Batas kendaliR Chart

    UCL = R D4= 1,652

    CL = 0,724

    LCL = R D3

    = 0,00

    Tabel 4.1.2 Data Subgrup Paku pada WinQSB

    a.

    Peta Kendalix

    Gambar 4.1.1 Peta Kendali x

    x

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    16/42

    16

    Tabel 4.1.3 Tabular Form Peta Kendali x

    a. Peta Kendali R

    Gambar 4.1.2 Peta Kendali R

    Tabel 4.1.4 Tabular Form Peta Kendali R

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    17/42

    17

    4.1.2. Pengolahan Data Percobaan 2

    4.1.2.1 Data Olahan Tusuk Sate

    Tabel 4.1.5 Data Subgroup Tusuk Sate

    Subgrup Size Defect % Defect

    1 200 27 0,135

    2 200 29 0,145

    3 200 44 0,22

    5 200 49 0,245

    6 200 34 0,17

    9 200 28 0,14

    10 200 53 0,26512 200 54 0,27

    13 200 44 0,22

    14 200 33 0,165

    16 200 30 0,15

    17 200 53 0,265

    18 200 37 0,185

    19 200 43 0,215

    20 200 53 0,265

    21 200 41 0,205

    23 200 41 0,20524 200 29 0,145

    25 200 33 0,165

    Total 5000 1004 5,02

    Perhitungan central limitdan batas kendali untuk peta kendali p

    Xi = 1004, m=25 , n=200

    n

    X

    p dan CL

    p=

    gn

    x

    n

    p

    p

    n

    i

    i

    n

    i

    .

    11

    CLp = p

    UCLP = p + 3n

    pp )1(

    LCLp = p - 3n

    pp )1(

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    18/42

    18

    2008,05000

    1004

    20025

    1004

    p

    CLp = 0,2008

    UCLP =0,2008 + 3 2858,0200

    )2008,01(2008,0

    LCLp =0,2008 - 31158,0

    200

    )2008,01(2008,0

    Perhitungan central limit dan batas kendali np

    16,4025

    1004

    rvasijumlahobse

    elcacatjumlahsampnp

    2008,05000

    1004

    yaelseluruhnjumlahsamp

    elcacatjumlahsampp

    UCLnp =np + 3 )1( pnp

    UCLnp =40,16 + 3 16,57)2008,01(16,40

    LCLnp =np - 3 )1( pnp

    LCLnp =40,16 - 3 16,23)2008,01(16,40

    Berdasarkan data yang ada pada tabel diatas, terdapat 6 sampel yang

    berada diluar batas kendali, sehingga central limitdan batas kendali berubah.

    Tabel 4.1.6 Data Subgroup Tusuk Sate Revisi

    Subgrup Size Cacat % Cacat

    1 200 27 0,135

    2 200 29 0,145

    3 200 44 0,22

    5 200 49 0,245

    6 200 34 0,17

    9 200 28 0,14

    10 200 53 0,265

    12 200 54 0,27

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    19/42

    19

    13 200 44 0,22

    14 200 33 0,165

    16 200 30 0,15

    17 200 53 0,265

    18 200 37 0,185

    19 200 43 0,215

    20 200 53 0,265

    21 200 41 0,205

    23 200 41 0,205

    24 200 29 0,145

    25 200 33 0,165

    Perhitungan central limit dan batas kendali p revisi

    Xi = 755, m=19 , n=200

    CLp = p revisi

    UCLo = p revisi + 3n

    pprevisirevisi

    )1(

    LCLo = p revisi - 3n

    pprevisirevisi

    )1(

    1987,03800

    755

    20019

    755

    p

    CLp = 0,1987

    UCLP =0,1987 + 3 2833,0200

    )1987,01(1987,0

    LCLp =0,1987 - 31140,0

    200

    )1987,01(1987,0

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    20/42

    20

    Perhitungan central limit dan batas kendali np revisi

    74,3919

    755np

    1987,03800

    755p

    UCLnp =np + 3 )1( pnp

    UCLnp =39,74 + 3 67,56)1987,01(74,39

    LCLnp =np - 3 )1( pnp

    LCLnp =39,74 - 3 81,22)1987,01(74,39

    4.1.2.2 Peta Kendali Atribut

    a. Peta Kendali P

    Tabel 4.1.7 Data proporsi cacat pada WinQSB

    Gambar 4.1.3 Peta kendali P

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    21/42

    21

    Tabel 4.1.8 Tabular Form Peta Kendali P

    b. Peta Kendali np

    Tabel 4.1.9 Data Jumlah cacat pada WinQSB

    Gambar 4.1.4 Peta kendali np

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    22/42

    22

    Tabel 4.1.10 Tabular Form Peta Kendali np

    Tabel 4.1.11 Data proporsi cacat revisi pada WinQSB

    Gambar 4.1.5 Peta Kendali p revisi

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    23/42

    23

    Tabel 4.1.12 Tabular Form Peta Kendali p revisi

    Tabel 4.1.13 Data Jumlah Cacat Revisi pada WinQSB

    Gambar 4.1.6 Peta Kendali np Revisi

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    24/42

    24

    Tabel 4.1.14 Tabular Form Peta Kendali np Revisi

    4.2. Analisa

    4.2.1. Analisa Percobaan 1

    a. Tindakan Perbaikan Mutu

    Langkah 1: Mendefinisikan masalah

    1. Masalah yang terjadi adalah panjang paku tidak sesuai dengan standard.Untuk kasus panjang ukuran paku yang kami ukur pada praktikum

    pengendalian kualitas statistika berdasarkan semua sampel yang telah

    diambil menunjukkan bahwa tidak ada data yang out of controlatau diluar

    batas kendali, berarti panjang ukuran paku tersebut sudah sesuai standar.

    Seperti ysng terlihat pada peta kendali Xbar dan R.

    2. Masalah seperti ini sangat penting, karena masalah ini menyangkutstandarisasi, dimana standarisasi merupakan layak atau tidaknya suatu

    produk untuk masyarakat. Hal ini sangat bersangkutan dengan masalahkualitas produk yang mana akan menentukan apakah produk tersebut

    diterima (Accept) atau ditolak (Reject).

    3. Data yang akan digunakan dalam praktikum pengendalian kualitas statistikmerupakan data panjang ukuran paku yang sudah diukur dan diambil

    sampel sebanyak 100 sampel dengan menggunakan bilangan random.

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    25/42

    25

    Langkah 2: Pelajari situasi pada saat ini

    1. Kumpulkan data awal dan buatlah plotnya.

    Gambar 4.2.1 Grafik Panjang Paku

    2. Flowchart Proses

    Gambar 4.2.2 Flowchart Proses Pembuatan Paku

    36.5

    37

    37.5

    38

    38.5

    39

    39.5

    40

    1 713

    19

    25

    31

    37

    43

    49

    55

    61

    67

    73

    79

    85

    91

    97

    Series1

    START

    Raw Material

    Paku (Gulungan Kawat)

    Pemotongan Kawat

    Pengepakan

    Finish

    Proses Pelurusan

    Kawat

    Pembuatan

    Kepala Paku

    Proses

    Peruncingan

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    26/42

    26

    3. Siapkan sketsa atau alat bantu visual.

    Alat bantu visual yang diperlukan dalam mendeskripsikan produk adalah

    diagram tulang ikan atau yang dikenal denganfishbone diagram.

    Gambar.4.2.3 Sketsa alat bantu visual

    4. Identifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap masalah.

    Perbedaan Panjang

    Paku

    Material Manusia

    UangMetode

    Keahlian

    Ketelitian

    Metode lama

    Metode tidak tepat

    Modal

    Keuntungan

    Kualitas

    Jenis

    Alat

    Kualitas

    Tidak presisi

    Lingkungan

    Panas

    Bising

    Gelap

    Lelah

    Belum dikalibrasi

    Pengap

    Kurang Motivasi

    rusak

    Gambar.4.2.4 Fishbone Diagram paku

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    27/42

    27

    5. Rancangan instrument- instrument pengumpulan data.

    Gambar 4.2.5 alat ukur yang dipakai

    6. Kumpulkan data dan buatlah rangkuman hasil kajian Anda tentangpengaruh variabel-variabel terhadap masalah.

    Untuk data sampel 100 paku yang telah diukur bahwa panjang paku

    sesuai dengan standard berdasarkan peta kendali Xbar dan R. Akan tetapi,

    ukuran paku tersebut antara panjang paku yang satu dengan yang lainnya

    memiliki ukuran yang berbeda dan tidak seragam atau sama. Jika

    diindentifikasikan kemungkinan permasalahan terdapat pada variabel-

    variabel yang digambarkan pada fishbone diagram, yaitu: Material,

    Metode, Manusia, Uang dan Alat.

    Langkah 3 : Analisis sebab-sebab potensial

    1. Tentukan sebab-sebab potensial pada kondisi saat ini.Penyebab paku tidak sesuai dengan standar adalah tergantung pada

    material, prosedur atau metode, manusia, uang, alat dan lingkungan

    MaterialJenis besi sebagai bahan baku untuk membuat paku sangat

    mempengaruhi paku itu sendiri. Jika paku yang digunakan tidak sesuai

    standar maka akan mengakibatkan ketidakstandaran pada ukuran paku

    tersebut.

    MetodeMetode yang digunakan merupakan metode lama yang mana metode

    tersebut tidak sesuai dengan proses pemotongan sehingga sering

    menyebabkan kesalahan.

    Manusia

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    28/42

    28

    Keahlian dan ketelitian para pekerja mempunyai peran yang penting

    untuk masalah ini, karena pekerja dituntut harus teliti dalam bekerja

    terutama dalam mengoperasikan mesin. Selain itu pekerja juga harus

    merupakan orang yang terampil dan memiliki pengalaman kerja yang

    baik dan memiliki motivasi dan kegigihan dalam bekerja, dimana

    terdapat peran penting pimpinanan dalam memotivasi pekerja.

    Pimpinan juga harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan

    pekerjanya. Sehingga faktor kelelahan pada pekerja pada saat bekerja

    dapat berkurang dan meminimalkan pekerja yang sakit akibat kerja.

    UangBesar kecilnya modal sangat berpengaruh. Modal yang besar bisa lebih

    memaksimalkan hasil produk dengan membeli bahan baku yang

    berkualitas, membeli/investasi mesin baru, serta dapat memperkerjakan

    tenaga kerja yang ahli. Semua itu tergantung kepada pemilik modal, ada

    yang ingin memperoleh keuntungan dengan meminimalisasi input

    produksi, sehingga kualitas bahan baku yang digunakan adalah kualitas

    rendah. Sebaliknya ada pemilik modal yang berorientasi kepada

    kualitas produk, sehingga memilih bahan baku dengan kualitas yang

    tinggi.

    AlatAlat potong yang tidak presisi akan berpengaruh terhadap ketepatan

    ukuran pemotongan yang standard. Mesin yang digunakan juga harus

    dirawat secara berkala dan harus dilakukan pengecekan dan

    pengkalibrasian terutama pada mesin yang sudah tua. Untuk mesin yang

    rusak, sebaiknya harus cepat diperbaiki atau diganti dengan mesin yang

    baru.

    LingkunganLingkungan juga dapat mempengaruhi ukuran paku menjadi tidak

    standar. Yakni apabila lingkungan kerjanya tidak kondusif seperti,

    temperatur udaranya tinggi, tingkat pencahayaan yang tidak sesuai,

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    29/42

    29

    kebisingan yang akan mengakibatkan pekerja tidak dapat fokus dalam

    melakukan pekerjaannya.

    2. Tentukan apakah diperlukan data tambahan.Untuk data yang diambil sebanyak 200 dan menggunakan sampling

    random sebanyak 100 data, maka diprediksikan bisa mencakup semua data

    yang ada jadi tidak diperlukan data tambahan.

    3. Jika memungkinkan, verifikasikan sebab-sebab melalui pengamatan ataudengan pengendalian variabel-variabel secara langsung.

    Perlu adanya pengamatan dilapangan secara langsung untuk mengetahui

    ukuran paku tidak sesuai dengan standard.

    Langkah 4 : Implementasi suatu solusi

    1. Daftar solusi untuk dipertimbangkan antara lain : Memilih tenaga kerja yang memiliki keahlian terutama yang

    berpengalaman dalam bidangnya.

    Membeli mesin yang lebih baik agar bisa lebih teliti dalammemotong.

    Menyisihkan modal untuk membeli mesin. Membuat tim pengendalian kualitas yang baik. Menentukan ukuran standard untuk paku.

    2. Karena panjang paku standar tergantung pada alat potong maka solusiyang sebaiknya dicoba adalah : mengganti alat potong yang lama dengan

    alat potong yang baru atau yang lebih presisi atau juga alat potong tersebut

    dikalibrasi serta perlu adanya perawatan secara berkala terhadap alat

    potong tersebut sehingga dapat digunakan dengan maksimal.

    3. Tentukan bagaimana solusi yang dipilih akan diimplementasikan.Menentukan langkah-langkah proses dari pertama hingga dapat

    menggunakan alat potong baru yang lebih presisi.

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    30/42

    30

    2. Implementasikan solusi terpilih

    Menetukan alat

    potong yang lebih

    sesuai

    Memilih pekerja yang

    lebih berpengalaman

    Menentukan ukuran

    yang standar

    Sesuai/tidak Sesuai/tidak

    Gambar 4.2.6 Implementasi solusi terpilih

    Langkah 5 :Periksa hasil

    1. Tentukan apakah kegiatan-kegiatan dalam langkah 4 akan menjadi efektif.Sangat efektif, karena hal yang pertama dilakukan adalah membuat daftar

    solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi pada ukuran paku yang

    tidak sesuai standar. kemudian dari daftar tersebut akan dipilih solusi

    terbaik yang akan diimplementasikan.

    2. Jelaskan deviasi yang terjadi dari rencana dan apa yang dapat dikaji.Penggunaan alat potong yang sesuai akan akan berpengaruh pada hasil

    akhir pemotongan, keahlian tenaga kerja dalam mengoperasikan mesin,

    set-up mesin sangat diperlukan guna mendukung kelancaran mesin.

    Standarisasi pada ukuran paku dapat terselesaikan, ukuran paku menjadi

    sesuai standar karena mesin yang digunakan sesuai dan dirawat dan

    dikalibrasi secara berkala dan cepat diperbaiki jika terjadi kerusakan dan

    diganti jika tidak dapat digunakan lagi.

    Langkah 6 : Standarisasikan upaya perbaikan

    Solusi diatas merupakan upaya perbaikan untuk mendapatkan hasil

    pemotongan yang lebih tepat seperti yang telah distandarkan.

    Menetukan alat

    potong yang lebih

    sesuai

    Memilih pekerja yang

    lebih berpengalaman

    Menentukan ukuran

    yang standar

    Sesuai/tidak Sesuai/tidak

    Gambar 4.2.7 Standarisasi Upaya Perbaikan

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    31/42

    31

    Langkah 7: Tetapkan perencanaan untuk waktu yang akan datang

    1. Tentukan rencana untuk waktu yang akan datang.Merealisasikan solusi-solusi yang telah terdaftar pada langkah 4 agar

    semua hasil produk bisa mencapai maksimal dan meminimalisasikan

    kesalahan dalam pemotongan panjang paku standard.

    2. Buatlah suatu rencana apa yang dapat kita kaji mengenai pengalaman timproyek dan buatlah rekomendasi untuk tim proyek yang akan datang.

    Menentukan berapa kali pengukuran untuk mengukur satu sampel danmembuat standarisasi atau standar ukuran panjang

    Melakukan perbandingan dengan mengukur panjang paku denganpanjang paku yang lain.

    Membuat tim penelitian yang lebih dari satu orang. Memilih pekerja yang lebih profesional dalam bidangnya untuk

    melakukan pekerjaan ini.

    4.2.2. Analisa Percobaan 2

    a. Tindakan Perbaikan Mutu

    Langkah 1: Mendefinisikan masalah

    1. Masalah yang terjadi adalah tusuk sate yang tidak sesuai dengan standardatau cacat sehingga tidak dapat digunakan. Untuk kasus proporsi

    banyaknya tusuk sate yang cacat berdasarkan semua sampel yang telah

    diambil menunjukkan bahwa ada data yang out of control berarti belum

    sesuai standar. Seperti yang terlihat pada peta kendali p dan np dimana

    terdapat 6 sampel yang out of control atau diluar batas kendali dan perlu

    dilakukan revisi. Akan tetapi pada grafik peta kendali p dan np dan tabular

    form nya, ada data yang bukan out of control atau diluar batas kendali

    yang sampelnya bewarna merah, hal ini disebabkan karena mungkin

    adanya kesalahan pada pemasukan data atau pada software yang

    digunakan.

    2. Masalah seperti ini sangat penting, karena masalah ini menyangkutstandarisasi, dimana standarisasi merupakan layak atau tidaknya suatu

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    32/42

    32

    produk untuk masyarakat. Hal ini sangat bersangkutan dengan masalah

    kualitas produk yang mana akan menentukan apakah produk tersebut

    diterima (Accept) atau ditolak (Reject).

    3. Data yang akan digunakan adalah data yang sudah diukur dan diambilsampel sebanyak 5000 sampel dengan setiap 200 sampel dihitung berapa

    proporsi cacat tusuk sate tersebut.

    Langkah 2: Pelajari situasi pada saat ini

    1. Kumpulkan data awal dan buatlah plotnya.

    Gambar 4.2.8 Grafik Jumlah tusuk sate yang cacat

    0

    0.05

    0.1

    0.15

    0.2

    0.25

    0.3

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

    Series1

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    33/42

    33

    2. Flowchartproses

    Mulai

    Raw Material

    (Batangan

    bambu)

    Pemotongan

    bambu

    Pemilihan

    Bambu

    Perautan

    bambu

    Peruncingan

    tusuk sate

    Pengepakan

    Selesai

    Gambar 4.2.9 Flowchart proses pembuatan tusuk sate

    3. Siapkan sketsa atau alat bantu visual.Alat bantu visual yang diperlukan dalam mendeskripsikan produk adalah

    diagram tulang ikan atau yang dikenal denganfishbone diagram.

    Gambar 4.2.10 Sketsa alat bantu visual

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    34/42

    34

    4. Identifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap masalah.

    Perbedaan Panjang

    Paku

    Material Manusia

    Uang Metode

    Keahlian

    Ketelitian

    Metode lama

    Metode tidak tepatModal

    Keuntungan

    Kualitas

    Jenis

    Alat

    Kualitas

    Tidak presisi

    Gambar 4.2.11 Fishbone Diagram Tusuk sate

    5. Rancangan instrument- instrument pengumpulan data.Pada pengumpulan data ini kami melakukan pemisahan produk yang cacat

    secara manual dalam arti melihat langsung dan menentukan langsung kriteria

    tusuk sate yang masuk kategori cacat produk seperti tidak tajam, tipis, banyak

    serabut, terlalu pendek, dan tidak kuat.

    6. Untuk data sampel 5000 tusuk sate yang telah diukur bahwa ada kriteria tusuksate yang tidak sesuai dengan standard. Jika diindentifikasikan kemungkinan

    permasalahan terdapat pada variabel-variabel yang digambarkan pada

    fishbone diagram, yaitu: material, metode, manusia, uang, alat dan

    lingkungan.

    Langkah 3 : Analisis sebab-sebab potensial

    1. Tentukan sebab-sebab potensial pada kondisi saat ini.Penyebab paku tidak sesuai dengan standar adalah tergantung pada

    Material, Prosedur, Manusia, Uang dan Alat.

    MaterialJenis bambu sebagai bahan baku untuk membuat tusuk sate sangat

    mempengaruhi tusuk sate itu sendiri. Bambu yang berkualitas dan

    memiliki umur yang sesuai untuk diambil dan digunakan pada

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    35/42

    35

    pembuatan tusuk sate akan membuat tusuk sate kuat dan tidak

    berserabut.

    MetodeMetode yang digunakan merupakan metode lama yang mana metode

    tersebut tidak sesuai dengan proses pemotongan dan pengerutan

    sehingga sering menyebabkan kesalahan.

    ManusiaKeahlian dan ketelitian para pekerja mempunyai peran yang penting

    untuk masalah ini, karena pekerja dituntut harus teliti dalam bekerja

    terutama dalam mengoperasikan peralatan menunjang dalam

    pembuatan tusuk sate. Apalagi jika pembuatan tusuk sate dibuat

    dengan cara manual, diperlukan ketelitian dan fokus yang kuat oleh

    pekerja.

    UangBesar kecilnya modal sangat berpengaruh. Modal yang besar bisa lebih

    memaksimalkan hasil produk dengan membeli/investasi peralatan

    penunjang baru. Semua itu tergantung kepada pemilik modal, ada yang

    ingin memperoleh keuntungan dengan meminimalisasi input produksi,

    sehingga kualitas bahan baku yang digunakan adalah kualitas rendah.

    Sebaliknya ada pemilik modal yang berorientasi kepada kualitas

    produk, sehingga memilih bahan baku dengan kualitas yang tinggi.

    AlatAlat potong yang tidak presisi akan berpengaruh terhadap ketepatan

    ukuran pemotongan yang standar. Selain itu perlu adanya perawatan

    dan kalibrasi terhadap alat secara berkala. Serta melakukan perbaikan

    secepat mungkin pada alat yang rusak, dan mengganti alat yang tidak

    dapat digunakan lagi dengan alat yang baru..

    LingkunganLingkungan juga dapat mempengaruhi ukuran paku menjadi tidak

    standar. Yakni apabila lingkungan kerjanya tidak kondusif seperti,

    temperatur udaranya tinggi, tingkat pencahayaan yang tidak sesuai,

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    36/42

    36

    kebisingan yang akan mengakibatkan pekerja tidak dapat fokus dalam

    melakukan pekerjaannya.

    4. Tentukan apakah diperlukan data tambahan.Untuk data yang diambil sebanyak 5000 data maka diprediksikan bisa

    mencakup semua data yang ada jadi tidak diperlukan data tambahan.

    5. Jika memungkinkan, verifikasikan sebab-sebab melalui pengamatan ataudengan pengendalian variabel-variabel secara langsung. Perlu adanya

    pengamatan dilapangan secara langsung untuk mengetahui ukuran paku

    tidak sesuai dengan standard.

    Langkah 4 : Implementasi suatu solusi

    1. Buatlah suatu daftar solusi untuk dipertimbangkan. Memilih tenaga kerja yang memiliki keahlian terutama yang

    berpengalaman dalam bidangnya.

    Membeli mesin yang lebih baik agar bisa lebih teliti dalammemotong.

    Menyisihkan modal untuk membeli mesin. Membuat tim pengendalian kualitas yang baik. Menentukan ukuran standard untuk tusuk sate.

    3. Putuskan solusi-solusi yang sebaiknya dicoba.4. Tentukan bagaimana solusi yang dipilih akan diimplementasikan.

    Menentukan langkah-langkah proses dari pertama hingga dapat

    menggunakan alat potong baru yang lebih presisi.

    Menetukan alat

    potong yang lebih

    sesuai

    Memilih pekerja yang

    lebih berpengalaman

    Menentukan ukuran

    yang standar

    Sesuai/tidak Sesuai/tidak

    Gambar 4.2.12 Implementasikan solusi terpilih

    Langkah 5 :Periksa hasil

    1. Tentukan apakah kegiatan-kegiatan dalam langkah 4 akan menjadi efektif.

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    37/42

    37

    Sangat efektif, karena hal yang pertama dilakukan adalah membuat daftar

    solusi untuk memecahkan masalah pada pembuatan tusuk sate agar dapat

    meminimalkan tusuk sate yang cacat dan tidak sesuai. Kemudian dari

    daftar tersebut akan dipilih solusi terbaik yang akan diimplementasikan.

    2. Jelaskan deviasi yang terjadi dari rencana dan apa yang dapat dikaji.Penggunaan alat potong akan akan berpengaruh pada hasil akhir

    pemotongan, keahlian tenaga kerja dalam mengoperasikan alat, set-up alat

    sangat diperlukan guna mendukung kelancaran produksi.Pada pembuatan

    tusuk sate masalah kecacatan dan ukuran yang tidak sesuai dapat

    terselesaikan, produksi pada tusuk sate pada kecacatan dan ukurannya

    dapat diminimalisir. Hal ini karena mesin yang digunakan sesuai dan

    dirawat dan dikalibrasi secara berkala dan cepat diperbaiki jika terjadi

    kerusakan dan diganti jika tidak dapat digunakan lagi serta pekerja yang

    berpengalaman, ahli, dan memiliki tingkat ketelitian yang tinggi serta

    lingkungan kerja yang kondusif.

    Langkah 6 : Standarisasikan upaya perbaikan

    Solusi diatas merupakan upaya perbaikan untuk mendapatkan hasil

    pemotongan yang lebih tepat seperti yang telah distandarkan.

    Menetukan alat

    potong yang lebih

    sesuai

    Memilih pekerja yang

    lebih berpengalaman

    Menentukan ukuran

    yang standar

    Sesuai/tidak Sesuai/tidak

    Gambar 4.2.13 Standarisasi Upaya Perbaikan Tusuk Sate

    Langkah 7: Tetapkan perencanaan untuk waktu yang akan datang

    1. Tentukan rencana untuk waktu yang akan datang.Merealisasikan solusi-solusi yang telah terdaftar pada langkah 4 agar

    semua hasil produk bisa mencapai maksimal dan meminimalisasikan

    kesalahan dalam proses pembuatan tusuk sate dengan kriteria baik.

    2. Buatlah suatu rencana apa yang dapat kita kaji mengenai pengalaman timproyek dan buatlah rekomendasi untuk tim proyek yang akan datang.

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    38/42

    38

    Memilih tenaga kerja yang memiliki keahlian terutama yangberpengalaman dalam bidangnya.

    Membeli mesin yang lebih baik agar bisa lebih teliti dalam memotong. Menyisihkan modal untuk membeli mesin dan peralatan penunjang

    (jika pengerjaan dilakukan secara manual).

    Membuat tim pengendalian kualitas yang baik. Menentukan kriteria standard untuk tusuk sate.Karena tusuk sate yang standard tergantung pada alat potong dan

    manusia yang mengunakan alat potong tersebut maka solusi yang sebaiknya

    dicoba adalah : mengganti alat potong yang lama dengan alat potong yang baru

    atau yang lebih presisi atau juga alat potong tersebut dikalibrasi dan menentukan

    langkah-langkah proses dari pertama hingga dapat menggunakan alat potong baru

    yang lebih presisi lalu memilih tenaga kerja yang ahli serta membuat suasana

    kerja pembuatan tusuk sate menjadi lebih sehat dan nyaman untuk pekerja agar

    dapat meminimalisir kesalahan. Yang terakhir adalah mengimplementasikan

    solusi terpilih.

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    39/42

    39

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan

    Dari laporan yang telah dibuat, maka didapat beberapa kesimpulan sebagai

    berikut :

    1. Pada indikator mutu ukuran paku, berdasarkan pengolahan datamenggunakan peta kendali Xbar dan R. Tidak terdapat ukuran paku yang

    out of control atau diluar batas kendali yang artinya ukuran paku tersebut

    sesuai standar dan spesifikasi.

    2. Pada indikator mutu tusuk sate, berdasarkan pengolahan datamenggunakan peta kendali p dan np. Terdapat 6 sampel yang out of

    control atau diluar batas kendali yang artinya banyak produk yang cacat

    dan tidak sesuai dengan spesifikasi. Setelah direvisi tidak ada data yang

    out of control, hanya saja ada kesalahan pada software yang digunakan

    sehingga ada data yang plotnya berwarna merah padahal berada pada atau

    dalam batas kendali.

    3. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya cacat produk atau tidakstandar ukuran ada 5 hal yaitu :

    MaterialJenis bahan baku untuk membuat produk sangat mempengaruhi hasil

    kualitas produk itu sendiri. Apabila bahan baku yang digunakan tidak

    sesuai standar atau kualitasnya rendah akan mengakibatkan cacat atau

    jelek nya suatu produk sehingga tidak sesuai dengan spesifikasi dan

    standar yang ada.

    MetodeMetode yang digunakan merupakan metode lama yang mana metode

    tersebut tidak sesuai dengan proses sehingga sering menyebabkan

    kesalahan.

    Manusia

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    40/42

    40

    Keahlian dan ketelitian dan pengalaman kerja para pekerja mempunyai

    peran yang penting untuk masalah ini, karena pekerja dituntut harus

    teliti dalam bekerja terutama dalam mengoperasikan peralatan

    menunjang dalam proses produksi. Selain itu harus adanya peran

    pimpinan dalam memotivasi pekerja sehingga pekerja lebih semangat

    dalam melakukan pekerjaannya, memperhatikan kondisi pekerja seperti

    kelelahan atau sakit akibat pekerja dan mencari penyebab dan solusinya.

    UangBesar kecilnya modal sangat berpengaruh. Modal yang besar bisa lebih

    memaksimalkan hasil produk dengan membeli/investasi peralatan

    penunjang baru. Semua itu tergantung kepada pemilik modal, ada yang

    ingin memperoleh keuntungan dengan meminimalisasi input produksi,

    sehingga kualitas bahan baku yang digunakan adalah kualitas rendah.

    Sebaliknya ada pemilik modal yang berorientasi kepada kualitas

    produk, sehingga memilih bahan baku dengan kualitas yang tinggi.

    AlatAlat potong yang tidak presisi akan berpengaruh terhadap ketepatan

    ukuran proses pembuatan suatu produk yang baik. Selain itu perlu

    adanya perawatan dan kalibrasi terhadap alat secara berkala. Serta

    melakukan perbaikan secepat mungkin pada alat yang rusak, dan

    mengganti alat yang tidak dapat digunakan lagi dengan alat yang baru.

    LingkunganLingkungan juga dapat mempengaruhi ukuran dan kecacatan pada suatu

    produk. Yakni apabila lingkungan kerjanya tidak kondusif seperti,

    temperatur udaranya tinggi, tingkat pencahayaan yang tidak sesuai,

    kebisingan yang akan mengakibatkan pekerja tidak dapat fokus dalam

    melakukan pekerjaannya.

    2. Langkah-langkah perbaikan adalah sebagai berikut :

    Mendefinisikan masalah Pelajari situasi pada saat ini Analisis sebab-sebab potensial

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    41/42

    41

    Implementasi suatu solusi Periksa hasil Standarisasikan upaya perbaikan Tetapkan perencanaan untuk waktu yang akan datang

    5.2. Saran

    Pada proses pengumpulan data dan pengolahan data hendaknya dilakukan

    secara teliti dalam memasukkan data kedalam tools yang menjadi alat bantu

    sehingga tidak menyebabkan kesalahan fatal dalam artian kesalahan dalam

    perhitungan yang bisa menyebabkan kita salah dalam mengambil kesimpulan.

    Selain itu agar adanya perbaikan pada software yang digunakan. Sehingga tidak

    ada data yang plotnya merah (out of control) yang sebenarnya berada pada batas

    kendali. Dalam kasus yang diberikan ini, saran kami adalah perbaikan kualitas

    dari paku maupun tusuk sate harus diimplementasikan secara tepat agar hasil yang

    didapat akan menjadi baik sehingga dapat memuaskan konsumen.

  • 7/23/2019 Modul 7 Pengendalian Kualitas Statistika

    42/42

    DAFTAR PUSTAKA

    Taha, H.A. (1997). Operations Research: An Introduction, Prentice Hall

    International.

    Wijaya, Tony, (2011), Manajemen Kualitas Jasa, Penerbit PT. Indeks, Jakarta.

    Winston, L., W. & Goldverg J., B. (2004). Operations research: applications and

    algorithms. Australia : Thomson Brooks/Cole.