5
BAB V PENUTUP 5. 1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terkait monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran di UGM, maka dapat disimpulkan: Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran di Universitas Gadjah Mada (UGM) dilakukan partisipatif di setiap unit, dengan prosedur top down dan bottom up ke pusat. Kompilasi hasil monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan seluruh unit UGM berada di Direktorat Perencanaan dan Pengembangan (DPP) dan kompilasi kinerja anggaran dilakukan oleh Direktorat Keuangan (Dit. Keuangan). Pelaksana monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran keseluruahan di UGM secara terintegrasi belum memiliki kejelasan pelembagaan. Monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran di UGM sesuai dengan PMK Nomor 249 Tahun 2011, meskipun peraturan ini belum berlaku di UGM. Kesesuaian monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran di UGM ditunjukkan dari setiap aspek monitoring evaluasi kinerja PMK Nomor 249 Tahun 2011 yang sudah diimplementasikan UGM, namun belum secara penuh. Aspek implementasi yang sudah diterapkan yaitu perhitungan serapan anggaran dan konsistensi perencanaan. Aspek manfaat belum dilaksanakan karena data perhitungan belum didokumentasikan, dan aspek konteks sudah diterapkan meski belum sepenuhnya.

Monev Kinerja Ugm-chapter5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ANALISIS IMPLEMENTASI MONITORING DAN EVALUASI KINERJA KEGIATAN DAN ANGGARAN DI PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus di Universitas Gadjah Mada)Penulis: Anjar SafitriPembimbing: Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com. Akt.

Citation preview

Page 1: Monev Kinerja Ugm-chapter5

BAB V

PENUTUP

5. 1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terkait monitoring dan

evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran di UGM, maka dapat disimpulkan:

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran di

Universitas Gadjah Mada (UGM) dilakukan partisipatif di setiap unit, dengan

prosedur top down dan bottom up ke pusat. Kompilasi hasil monitoring dan

evaluasi kinerja kegiatan seluruh unit UGM berada di Direktorat Perencanaan dan

Pengembangan (DPP) dan kompilasi kinerja anggaran dilakukan oleh Direktorat

Keuangan (Dit. Keuangan). Pelaksana monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan

dan anggaran keseluruahan di UGM secara terintegrasi belum memiliki kejelasan

pelembagaan.

Monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran di UGM sesuai

dengan PMK Nomor 249 Tahun 2011, meskipun peraturan ini belum berlaku di

UGM. Kesesuaian monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran di

UGM ditunjukkan dari setiap aspek monitoring evaluasi kinerja PMK Nomor 249

Tahun 2011 yang sudah diimplementasikan UGM, namun belum secara penuh.

Aspek implementasi yang sudah diterapkan yaitu perhitungan serapan anggaran

dan konsistensi perencanaan. Aspek manfaat belum dilaksanakan karena data

perhitungan belum didokumentasikan, dan aspek konteks sudah diterapkan meski

belum sepenuhnya.

Page 2: Monev Kinerja Ugm-chapter5

135

Kendala-kendala yang dihadapi apabila monitoring dan evaluasi kinerja

kegiatan dan anggaran di UGM menerapkan PMK Nomor 249 Tahun 2011 antara

lain: (1) belum ada kebijakan legal dan sosialisasi terkait peraturan tersebut di

UGM; (2) format data capaian kinerja kegiatan dan kinerja anggaran belum

sinkron karena perencanaan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT)

UGM yang tidak bisa disinkronkan dengan format Dana Pemerintah; (3) belum

ada pelaksana monitoring dan evaluasi untuk keseluruhan kinerja kegiatan dan

anggaran di UGM dan; (4) belum ada sistem informasi monitoring dan evaluasi

kinerja kegiatan.

PMK Nomor 249 Tahun 2011 memiliki kesesuaian dengan Perguruan

Tinggi Negeri Bahan Hukum (PTN BH) di UGM diantaranya pada poin tujuan,

manfaat, dasar kebijakan, tahapan, perhitungan serta analisis aspek monitoring

dan evaluasi kinerja. Kesesuaian ini dapat menjadi pertimbangan UGM untuk

membuat model monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran yang

sesuai dengan kondisi UGM sebagai PTN BH yang mengadopsi PMK Nomor 249

Tahun 2011.

Berdasarkan simpulan di atas, maka implikasi penelitian ini secara

praktis yaitu UGM sebaiknya mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi

kinerja kegiatan dan anggaran berbasis kinerja. Apabila monitoring evaluasi

kinerja UGM hanya berbasis serapan, dasar perencanaan tidak valid dan tidak

komprehensif. Oleh karena itu, UGM harus mewujudkan sistem monitoring dan

evaluasi berbasis kinerja yang dapat mengadopsi pengukuran, penilaian dan

analisis dari PMK Nomor 249 Tahun 2011.

Page 3: Monev Kinerja Ugm-chapter5

136

Mewujudkan sistem monitoring dan evaluasi berbasis kinerja

membutuhkan tindakan: (1) konsekuensi dukungan dan legalitas dari pimpinan

UGM; (2) dukungan seluruh sumber daya manusia (SDM) baik unit dan pengelola

data kinerja kegiatan dan anggaran UGM; dan (3) aturan pemerintah tentang

monitoring dan evaluasi kinerja di PTN.

5. 2 Saran

Menindaklanjuti simpulan terkait monitoring dan evaluasi kinerja

kegiatan dan anggaran di UGM, maka beberapa saran perbaikan penelitian ini

yaitu:

1. Saran Bagi UGM

a. Monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran UGM sudah

berjalan, namun belum ada aturan dan legalitias terkait pelaksanaan. Oleh

karena itu, sebaiknya pimpinan UGM membuat kebijakan legal, terkait

monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran yang tersusun jelas,

detail, dan legal serta disosialisasikan ke seluruh unit di UGM.

b. Monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran UGM melekat di

setiap unit, dikompilasi Dit. Keuangan dan DPP, namun belum terintegrasi

antara kinerja kegiatan dan anggaran. Sebaiknya dibentuk Tim Monev

kinerja yang legal untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja

kegiatan dan anggaran secara keseluruhan. Tim Monev dibagi dalam

beberapa subtim sesuai kepentingan dan fungsinya.

Page 4: Monev Kinerja Ugm-chapter5

137

c. SIMABEKA selama ini hanya sebagai perencanaan kegiatan dan anggaran,

tidak sampai pada monitoring dan evaluasi kinerja. Sebaiknya SIMABEKA

juga menjadi sistem informasi monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan

yang terintegrasi dengan SIMKEU. Oleh karena itu perlu pengembangan

konten aplikasi SIMABEKA menjadi sistem informasi monev..

d. LAKIP UGM 2013 belum dapat menyajikan capaian efisiensi dan

efektivitas kinerja. Hal ini karena belum ada perhitungan dan pelaporan

terintegrasi antara kinerja kegiatan dan anggaran. Ke depan sebaiknya ada

upaya mensinkronkan format pelaporan evaluasi kinerja pada level program

dari sisi kinerja kegiatan dan kinerja anggaran.

e. Pengembangan SIMABEKA menjadi sistem monitoring dan evaluasi

kinerja kegiatan memerlukan komitmen dari para pelaksana, dan dukungan

dari pimpinan. Oleh karena itu, sebaiknya ada peraturan legal reward dan

punishment serta sistem interlocking terkait input data monitoring dan

evaluasi kinerja. Hal ini sebagai upaya mempertegas dan memperlancar

pengembangan SIMABEKA yang terintegrasi dengan SIMKEU.

f. Kebijakan pimpinan universitas sering tidak berjalan karena kurangnya

komitmen dan dukungan dari pimpinan unit. Oleh karena itu, sebaiknya

sosialisasi dan menyatukan pandangan pimpinan di tingkat unit dievaluasi

dan dtingkatkan. Diharapkan kesadaran perencanaan dan monitoring

evaluasi partisipatif untuk seluruh unit di UGM benar-benar dapat

terlaksana.

Page 5: Monev Kinerja Ugm-chapter5

138

2. Saran Bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PTN khususnya PTN BH memiliki karakteristik tersendiri yang

berbeda dengan kementerian/lembaga. Oleh karena itu, sebaiknya

Kemendikbud memiliki peraturan monitoring dan evaluasi berbasis kinerja

yang jelas, detail dan lengkap untuk PTN khususnya PTN BH. Bentuk

monitoring dan evaluasi kinerja kegiatan dan anggaran di UGM tidak harus

sama dengan PMK Nomor 249 Tahun 2011, namun bisa mengadopsi aspek

yang sesuai dengan kondisi PTN BH di UGM.