Upload
rian-rifqiardi
View
564
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BISNIS
Semester Genap 2012/2013
Judul Tugas : Gambaran Umum Perusahaan
Tugas ke : 2
Kelas : Agribisnis B
Disusun Oleh :
No. Nama NPM
1. Anita Putri Kemala 150610110045
2. Levina Maharani 150610110064
3. Erizka Pramuditya 150610110063
4. Dessy Silviani 150610110075
5. Sonny Sanjaya 150610110082
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
BANDUNG
2013
Manajemen Strategi dan Kebijakan Bsnis Page 2
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan puji syukur kehadirat allah SWT yang telah
memberikan kesehatan dan kesempatan bagi kami untuk menyelesaikan makalah
Manajemen Strategi ini dengan baik. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing kami dalam
pengerjaan makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan supaya mahasiswa lebih memahami dan
mengetahui bagaimana konsep dasar strategi , sejarah dan pencapaian yang
didapatkan oleh PT. Nestle Indonesia.
Kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna dan bisa membantu
kesulitan para pembaca. Kami sadar jika penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dengan ini kami sangat mengharapkan saran dan krtitik dari
para pembaca.
Jatinangor, Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................2
1.3 Manfaat..............................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Sejarah Nestle Indonesia....................................................................................3
2.2 Sekilas tentang Nestle Indonesia .......................................................................4
2.3 Visi dan Misi Nestle Indonesia..........................................................................5
2.4 Strategi Bisnis Nestle Indonesia……………………………………………….6
2.5 Produk…………………………………………………………………………9
2.6 Volume Penjualan……………………………………………………………..9
BAB 3....................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Simpulan..........................................................................................................12
3.2 Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nestlé adalah sebuah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss yang
bergerak dalam bidang makanan. Didirikan pada tahun 1867 oleh Henri Nestlé.
Perusahaan ini menghasilkan makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu,
kopi, cokelat, dan lain-lain. Perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss
Exchange. Pada tahun 1842. Henry Nestle membeli salah satu industri yang
paling progresif dan lincah pada region itu pada masa tersebut.. ia juga terlibat
dalam memproduksi minyak kacang (digunakan sebagai bahan baker lampu
minyak), minuman keras, rum, dan cuka. Ia juga mulai mempruduksi dan menjual
air mineral bergas dan lemonande, meskipun pada tahun-tahun krisis dari 1845
dan 1847 Nestle menghentikan produksi air mineralnya.
Nestle mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan
terbesar di dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya
oleh banyak orang di seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang.
Perusahaan Nestle tersebar di seluruh mancanegara, Nestlé berkomitmen untuk
tetap mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi
memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :
1. Menambah pengetahuan mengenai sejarah perusahaan nestle
2. Menambah wawasan mengenai gambaran umum perusahan
nestle
3. Memenuhi tugas mata kuliah manajemen strategi
1
1.3 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah untuk :
1. Menambah pengetahuan penulis mengenai
2. Menambah pengetahuan pembaca mengenai cabang olahraga
futsal.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Nestlé Indonesia
Masyarakat Indonesia sudah mengenal Nestlé sejak akhir abad ke-19 lewat
produk “Tjap Nona” (Cap Nona) yang sempat dikenal dengan nama “Milk Maid”.
Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestlé dilakukan oleh cabang Nestlé di
Singapura. Produk-produk Nestlé begitu mendominasi pasaran susu kental manis
di Indonesia sehingga para konsumen mengidentifikasi semua jenis susu sebagai
“Tjap Nona”.
Pada tahun 1930 Nestlé memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk
jenis produk susu. Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya
upaya Nestlé menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko
dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan kesetiaan para
konsumen.
Keberhasilan Nestlé di Indonesia disebabkan oleh produk yang bermutu tinggi
yang diminati oleh para konsumen dan didukung oleh jaringan distribusi yang
efisien dan staf penjualan dan sistem manajemen yang profesional. Produk-produk
impor Nestlé secara lebih lengkap mulai tersedia di Indonesia sejak tahun 1873
lewat pemasaran dari cabang Nestlé di Singapura. Karena permintaan konsumen
Indonesia yang semakin meningkat, maka Nestlé secara resmi memulai berusaha
di Indonesia pada tahun 1971 atas nama PT Food Specialities Indonesia.
Untuk menunjang usaha di Indonesia, maka pabrik pengolahan susu di Waru,
Jawa Timur mulai beroperasi pada tahun 1972. Sejalan dengan beroperasinya
Pabrik Pengolahan Pabrik Waru, Nestlé Indonesia mulai memberikan bantuan
teknis kepada masyarakat sekelilingnya terutama kepada para peternak sapi.
Pada tahun 1979, pabrik pengolahan kopi didirikan di Panjang, Lampung
sebagai pabrik kedua Nestlé di Indonesia untuk menghasilkan kopi NESCAFÉ.
3
Atas permintaan konsumen yang semakin meningkat, maka pada tahun 1988
Pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur mulai beroperasi, menghasilkan produk
susu dengan kapasitas yang lebih besar dan menggantikan Pabrik Waru yang
ditutup.
Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik di Lampung dan Jawa
Timur maka pada tahun 1990 Pabrik Cikupa mulai beroperasi, menghasilkan
kembang gula (confectionery) yaitu POLO dan FOX'S.
Pada tahun 2000 PT Food Specialities Indonesia, Nestlé Confectionary
Indonesia & Supmi Sakti merger ke dalam Nestlé Indonesia. Merger tersebut
dianggap sukses sehingga pada tahun 2001 Nestlé Beverages Indonesia dan Nestlé
Distribution Indonesia turut bergabung dengan Nestlé Indonesia.
Melihat potensi pasar di Indonesia yang semakin baik maka pada tahun 2010
Pabrik Kejayan diekspansi, dan menjadi salah satu dari 10 pabrik terbesar Nestlé
di dunia. Saat ini, Pabrik Kejayan menyerap 700.000 liter susu segar setiap hari
dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur.
Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik pengolahan susu,
pengolahan kopi dan pengolahan kembang gula, pada 2013 pabrik ke-empat akan
dibuka untuk memproduksi MILO, DANCOW dan bubur bayi Nestlé CERELAC.
2.2 Sekilas tentang Nestlé Indonesia
Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé SA, perusahaan yang terdepan
dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di Vevey, Swiss.
Nestlé SA didirikan lebih dari 140 tahun lalu oleh Henri Nestlé, seorang ahli
farmasi yang berhasil meramu bubur bayi guna membantu seorang ibu
menyelamatkan bayinya saat sakit dan tidak mampu menerima air susu ibu.
Nestlé telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971, dan pada saat ini
mempekerjakan lebih dari 2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk
Nestlé di tiga pabrik: Pabrik Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur untuk mengolah
produk susu seperti DANCOW, BEAR BRAND, dan NESTLÉ DANCOW
IDEAL; Pabrik Panjang di Lampung untuk mengolah kopi instan NESCAFÉ serta
4
Pabrik Cikupa di Banten untuk memproduksi produk kembang gula FOX'S dan
POLO. Saat ini sedang dibangun pabrik ke-empat di Karawang yang
direncanakan akan beroperasi pada tahun 2013 untuk memproduksi DANCOW,
MILO, dan bubur bayi Nestlé CERELAC.
Moto Nestlé “Good Food, Good Life” menggambarkan komitmen perusahaan
yang berkesinambungan untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi guna
menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia
akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk dikonsumsi serta lezat
rasanya.
2.3 Visi dan Misi Nestlé Indonesia
Sebagai perusahaan produksi makanan terbesar di dunia, kami memusatkan
perhatian kami untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health), dan
keafiatan (wellness) dari konsumen kami. Para karyawan kami berdedikasi dan
termotivasi untuk memproduksi produk berkualitas dan membangun brand yang
memenuhi kebutuhan konsumen.
Nestlé telah hadir di Indonesia sejak abad ke-19. Kini, bersama sekitar 2600
karyawan kami mengoperasikan tiga (3) pabrik yang mengolah sekitar 700.000
liter susu setiap hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur dan 10.000 ton
kopi dari sekitar 10.000 petani kopi di Lampung setiap tahun. Bersama ketiga
sentra distribusi dan ratusan distributor kami hadir di setiap provinsi di Indonesia,
memastikan ketersediaan produk Nestlé bagi konsumen Nestlé bagi konsumen
diseluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari suatu perusahaan global, Nestlé terus menerus melakukan
penelitian dan pengembangan untuk terus melakukan penyempurnaan berbagai
produk ciptaannya. Hal ini dilakukan sejalan dengan berkembangnya konsep dan
dimensi makanan, yang kini tidak lagi sekedar untuk memperoleh kenikmatan
(enjoyment) namun telah berkembang menuju keafiatan (wellness) dan bermuara
pada kehidupan yang sejahtera dan berkualitas (wellbeing).
Hal ini sejalan dengan Misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan
masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya yang
berkualitas, bernutrisi dan lezat rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan diri
5
untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami,
antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap produk kami. Dalam
menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab
kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.
Sebagai perusahaan terdepan dalam bidang nutrisi, kesehatan dan keafiatan
(nutrition, health and wellness), kami di Nestlé yakin bahwa untuk mencapai
kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang serta menciptakan manfaat bagi
para pemegang sahamnya, perusahaan harus menciptakan manfaat bagi
masyarakat – kami menyebutnya Creating Shared Value(menciptakan manfaat
bersama). Kami tidak hanya akan memproduksi produk berkualitas tinggi dan
bergizi bagi para konsumen, namun juga akan membantu ribuan petani untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian mereka, menciptakan
lapangan pekerjaan baru, menggunakan bahan baku dalam negeri yang akan
diolah menjadi produk bernilai tambah dan berkualitas tinggi – dengan demikian
menciptakan manfaat bersama sepanjang mata rantai perusahaan.
Dalam beroperasi, kami senantiasa memastikan standar perilaku bisnis yang
ketat dan mendukung pelestarian lingkungan sebagaimana tercantum dalam Nestlé
Corporate Business Principles. Ini termasuk Prinsip-Prinsip Global Compact PBB
tentang Hak Azasi Manusia, Tenaga kerja , Lingkungan dan Korupsi. Dengan
landasan strategi bisnis inilah kami memastikan sukses jangka panjang bagi
perusahaan.
2.4 Strategi Bisnis Nestlé Indonesia
Nestlé memiliki misi untuk dikenal sebagai pemimpin dalam Gizi, Kesehatan
dan Keafiatan di dunia, dipercaya oleh semua pemangku kepentingan, dan
dijadikan acuan untuk kinerja keuangan dalam industrinya
Kami percaya bahwa kepemimpinan bukan hanya soal besar kecilnya
perusahaan, tapi juga soal perilaku. Kami paham bahwa kepercayaan hanya dapat
diperoleh dengan konsisten memenuhi janji-janji kami dalam jangka panjang.
Misi dan perilaku ini terangkum dalam moto sederhana, "Good Food, Good Life",
yang mencerminkan keinginan lewat perusahaan kami.
6
Roadmap Nestlé ditujukan untuk menciptakan keselarasan antara karyawan
kami berdasarkan sejumlah prioritas strategis terpadu untuk mempercepat
tercapainya misi kami. Misi tersebut menuntut seluruh karyawan kami untuk
memiliki inspirasi jangka panjang yang dibutuhkan untuk membangun masa
depan dan aksi-aksi usaha jangka pendek, dan memberikan tingkatan kinerja yang
dibutuhkan.
Keunggulan kompetitif
Portofolio produk dan merek
yang tak tertandingi
Kemampuan Riset dan
Pengembangan (Research &
Development /R&D) yang tak
tertandingi
Kehadiran geografis yang tak
tertandingi
Karyawan, budaya, nilai dan
sikap
Keunggulan kompetitif yang sejati
dihasilkan oleh berbagai keunggulan yang
sulit ditiru pada seluruh rantai nilai yang
dihasilkan dalam puluhan tahun.
Ada keterkaitan erat antara produk yang
bagus dan R&D yang kuat, antara
kehadiran geografis yang luas dan jiwa
usaha, antara karyawan yang hebat dan
nilai-nilai yang kuat.
Pendorong pertumbuhan
Gizi, Kesehatan
dan Keafiatan
Pasar yang
berkembang dan
PPP
Kepemimpinan
luar ruang
Premiumisasi
Keempat area ini memberikan prospek yang baik bagi
pertumbuhan. Kesemuanya dapat diterapkan di seluruh
kategori kami dan di seluruh dunia.
Semua yang kami lakukan didorong oleh agenda Gizi,
Kesehatan dan Keafiatan. Serta motto kami "Good
Food, Good Life" yang menawarkan produk konsumsi
dengan profil nutrisi terbaik dalam kategorinya
7
Pilar Operasional
Inovasi &
Renovasi
Di mana pun,
kapan pun,
bagaimanapun
Komunikasi
konsumen
Efisiensi
operasional
Nestlé harus unggul dalam empat kompetensi inti yang
saling berkaitan ini. Semuanya mendorong
pengembangan produk, pembaruan dan kualitas, kinerja
operasional, hubungan interaktif dengan konsumen dan
pemangku kepentingan lain serta diferensiasi dari pesaing
kami.
Keunggulan pada seluruh area tersebut membuat kami
berorientasi pada konsumen, mampu meningkatkan
kinerja pada semua aspek penting dan meraih keunggulan
dalam pelaksanaan.
Kami berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan dengan
memenuhi harapan konsumen yang pilihannya sehari-hari mendorong kinerja
kami, pemegang saham kami, komunitas tempat kami beroperasi dan harapan
masyarakat secara keseluruhan. Kami percaya nilai berkelanjutan bagi para
pemegang saham hanya dapat terwujud dalam jangka panjang jika perilaku,
strategi dan operasi kami juga memberi nilai bagi masyarakat tempat kami
beroperasi, bagi mitra bisnis kami, dan tentu saja bagi para konsumen. Kami
menyebutnya "Menciptakan manfaat Bersama (Creating Shared Value)".
Kami berinvestasi untuk masa depan untuk memastikan keberlangsungan
keuangan dan lingkungan dari kegiatan dan operasional kami: dari segi kapasitas,
teknologi, kemampuan, karyawan, merek, Riset dan Pengembangan (R&D).
Tujuan kami adalah memenuhi kebutuhan hari ini tanpa membahayakan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya, dan
melakukannya dengan cara yang menjamin pertumbuhan laba tahun demi tahun
dan timbal balik yang tinggi bagi para pemegang saham dan masyarakat pada
umumnya dalam jangka panjang.
8
2.5 Produk
2.6 Volume Penjualan
Nestle Global
Raksasa makanan global Nestle penjualannya dalam sembilan bulan pertama
tahun ini merosot 2,3 persen menjadi 79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9
miliar dolar AS), akibat franc Swiss yang menguat. Dampak mata uang
mengambil 5,2 persen dari penjualan untuk sembilan bulan pertama tahun ini,
pertumbuhan organik termasuk dampak dari akuisisi dan fluktuasi mata uang --
berdiri di 3,6 persen untuk periode tersebut walau pun begitu Raksasa makanan
ini sempat mencatat laba setahun penuh 18 miliar franc pada tahun 2008.
Sejauh ini penjualan produk Nestle cukup baik di seluruh dunia kita bisa
mengambil contoh penjualan produk Nestle di China. Penjualan Nestle di China
telah naik 12%-13% ketimbang 2008. Tahun lalu, Nestle China mampu
membukukan penjualan hingga 2,23 miliar Swiss Franc atau US$ 2,1 miliar.
Jumlah ini setara 2% penjualan Nestle global sepanjang 2008. Hal ini terjadi
tiidak terlepas dari kebijakan Pemerintah China yang memberikan sejumlah
subsidi untuk menggenjot konsumsi dalam negeri membuat penjualan Nestle S.A.
melejit. Tak mengherankan, produsen makanan dan minuman terbesar dunia ini
pun menargetkan, penjualan mereka di China tahun ini bisa naik hingga 20%
dibandingkan tahun lalu.
Nestle mampu memanfaatkan kebijakan populer Pemerintah China ini dengan
sangat baik. Saat ini, Nestle China mengoperasikan 21 pabrik dan menjual
berbagai produk makanan dan minuman. Kopi, bouillon, susu, dan es krim adalah
produk makanan yang paling laku di negeri semiliar penduduk itu. Makanya,
9
Nestle pun tak segan membangun satu pabrik bouillon terbesar di dunia. Pabrik
yang melahap investasi 320 juta yuan ini mampu memproduksi 100.000 ton
bouillon per tahun. Pembuatan pabrik bouillon adalah salah satu cara Nestle
menambah kapasitas produksi produk-produk utama. Kebijakan ini sekaligus
menegaskan bahwa akuisisi perusahaan makanan bukan prioritas.
Selain produk utama, Nestle pun menawarkan produk baru seperti susu cair dari
bahan tradisional China. Peluncuran produk ini dilakukan setelah Pemerintah
China menemukan kandungan melamin dalam susu cair produksi 22 perusahaan,
termasuk China Mengniu Dairy Co, produsen susu cair terbesar di China.
Nestle Indonesia
PT. Nestle Region 8-A Semarang adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang makanan dan minuman. PT. Nestle Region 8-A Semarang merupakan
bagian dari Regional 8 dimana dalam Region ini meliputi Region 8-A menangani
area Jateng sedangkan Regional 8-B menangani area DIY. Salah satu produk yang
dimiliki aleh PT. Nestle adalah kopi instan Nescafe 3 In 1 yang merupakan
produk unggulan yang dipasarkan kepada masyarakat.
Permasalahan yang terjadi pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 adalah
volume penjualan kopi instant Nescafe 3 in 1 mengalami fluktuasi, dimana hal
tersebut kurang sesuai dengan harapan dari PT. Nestle Region 8-A Semarang
yang menginginkan volume pejualan naik setiap tahunnya. Dari permasalahan
tersebut, variabel yang diduga berpengaruh terhadap volume penjualan adalah
harga dan promosi.
Data yang digunakan adalah data dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007,
adapun tipe penelitian yang digunakan adalah Explanatory Research yang
menerangkan tentang hubungan antar variabel dengan ruang lingkup 16
Kecamatan di kota Semarang. Sumber data yang digunakan adalah data primer
dan sekunder yang dikumpulkan dari PT Nestle Region 8-A Semarang, PT Lima
Sempurna Makmur selaku distributor, dan PT EURO RSCG selaku agency yang
ditunjuk langsung oleh PT. Nestle Indonesia untuk menangani kegiatan promo
and selling di wilayah region 8-A Semarang. Analisis data dilakukan secara
kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan regresi berganda.
10
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial harga tidak
berpengaruh terhadap volume penjualan, sedangkan promosi berpengaruh
terhadap volume penjualan sebesar 58,1 %. Secara bersama-sama harga dan
promosi berpengaruh sebesar 58,7 % terhadap volume penjualan.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari data-data yang di peroleh penulis mempunyai beberapa kesimpulan
mengenai studi kasus pada perusahaan Nestle ini, kesimpulan nya adalah sebagai
berikut:
1. Nestle meluncurkan produk andalan nya berupa sereal sarapan untuk
anak, makanan bayi yaitu nasi beras merah dan susu nestle beras merah,
serta makanan bayi dengan banyak pilihan rasa, Susu Bear Brand yang
terbuat dari susu sapi segar yang disterilkan dan dikemas dalam bentuk
kaleng dengan berta bersih 195 gr, susu untuk anak-anak yang beraneka
rasa. Nestle juga memproduksi coklat yang enak-enak, dan tanpa bahan
pengawet serta tanpa pemanis buatan .
2. Nestle penjualannya dalam sembilan bulan pertama tahun 2009 merosot
2,3 persen menjadi 79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9 miliar dolar
AS), akibat franc Swiss yang menguat. Dampak mata uang mengambil 5,2
persen dari penjualan untuk sembilan bulan pertama tahun ini,
pertumbuhan organik termasuk dampak dari akuisisi dan fluktuasi mata
uang -- berdiri di 3,6 persen untuk periode tersebut walau pun begitu
Nestle sempat mencatat laba setahun penuh 18 miliar franc pada tahun
2008.
3. Nestle meluncurkan proyek GLOBE (Global Business Excellence)yang
merupakan proyek terbesar Nestle selama 135 tahun berdirinya perusahaan
ini. Tujuan dari proyek GLOBE adalah meningkatkan kinerja dan efisiensi
bisnis Nestle di seluruh dunia.
4. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnis Nestle di seluruh dunia
maka Nestle memakai sistem teknologi informasi yang bisa
mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive
advantag. Semua ini bertujuan mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu
purchasing, marketing, business intelligence, teknologi, dan manajemen
sumberdaya manusia. Corporate interenet ini dikenal dengan Nestle
Intranet Kit Assistant (NIKITA)Saran.
12
3.2 Saran
Nestle adalah perusahaan multinasional yang sangat besar serta perusahaan
yang dapat merajai pasar makanan di pasar dunia. Berdasarkan hasil penelitian
dari data-data yang di dapat, maka penulis memberikan saran yang mungkin dapat
di jadikan masukan dan perbaikan di masa yang akan datang adalah sebagai
berikut :
1. Sebaik nya perusahaan lebih meningkatkan lagi ketelitian dalam
pelaksanaan manajemen operasi pada perusahaan, terutama dalam
memperhatikan pengalaman serta produk yang di hasilkan oleh
perusahaan.
2. Sebaik nya perusahaan lebih meningkatkan kinerja karyawan nya supaya
dapat mengoptimalkan potensi dari sumber daya manusia yang ada di
perusahaan serta menanamkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap
tugas yang di berikan perusahaan.
3. Sebaik nya perusahaan lebih menekankan lagi peraturan-peraturan yang
ada di dalam setiap cabang-cabang perusahaan di setiap Negara sehingga
dapat menjadi dasar yang kuat untuk dapat lebih mengembangkan dan
menjaga eksistensi perusahaan di pasar dunia.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.”Nestle Indonesia”.www.nestle.co.id. (diakses Maret 2013)
Anonim.2011.”Nestle Global”.www.nestle.com. (diakses Maret 2013)
14