3
~, SEPUTAR INDONESIA ~ ~---- \' Senin C Selasa () Rabu 0 Kamis 0 Jumal 0 Sablu . Minggu _.~ ,_..--_.__..__._.__. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 @ 30 .31 OJan OPeb .Mar OApr OMei OJun OJuf 0 Ags OSep OOkt ONov ODes -------------- ALMA LUCYATI, KEPALA DINAS KESEHATANJABAR Prioritaskan Kualitas Rumah Sakit Akhir tahun 2008, Gubernur lahar Ahmad Heryawan merombak susunan Satuan Kerja ~erangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov jabar. Salah satu nama yang ikut meramaikan bursa SKPD adalah Alma Lucyati. Gubernur memercayainya sebagai Kepala Dinas (Kadinkes) lahar. -- -- - -.- -- ~ --- Mengabdi untuk Kesehatan Rakyat SAAT masih remaja,Alma Lucyati sudah bercita-cita mengabdikan diri kepada masyarakat luas. Nah untuk mewujudkan cita-citanya itu, dia merasa harus memiliki karya yang bermanfaat. Tercetuslah profesi yang menyangkut urusan dengan orang banyak, tak heran Alma memilih profesi dokter. Selepas manamatkan pendidikan di SMAN 3 Kota Bandung, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung jadi pelabuhan berikutnya menimba ilmu. "Saya ingin hidup berguna bagi orang banyak. Saya ingin mengaplisakasikan fungsi .bUlJ!l!.m.i~pada masy'arakat&ebet~nya me~jadi a~I!un berguna. Hanya saya berpikir, kalau jadi dokter mungkin sayaakan memiliki banyak waktu mengurus umat manusia. Ini panggilan hati," ceritanya. Cita-cita~ma mendapat sokongan penuh dari keluarga besamya. SaatjJerempuan ramah ini menjadi abdi kesehatan di daerah-daerah terpencil guna menyelesaikan studinya, anggota keluarga lainnya memberikan dukungan mori!. Perjalanan karier mencapai titik tolak yang baik saatAlma ditunjuk menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinas) Kabupaten Subang.Dia satu dari sedikit perempuan kala itu yang ditunjuk Bupati Subang dalam memimpin Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Syukumya, suami serta anak-anaknya juga mendukung pengangkatan tersebut. Tidak ada keluh kesah, atau protes karena takut waktuAlma tersita oleh pekerjaan. "Karena mereka tahu saya orang kerja dan cenderung workaholic, maka anak dan suami malah antusias dan menyarankan terus mengabdi kepada masyarakat luas. Mereka malah bersyukur, saya menemukan tempat untuk mengembangkan kreativitas," katanya. Perempuan lulusan S-2Kedokteran Universitas Indonesia (ill) ini mengaku, dirinya adalah individu yang tidak bisa berdiam diri. "Saya tidak enak jika berdiam diri, misal di rumah, saya bisa mengerjakan apapun agar saya tidak bisa diam. Menyusun susunan ruangan di rumah,memasak,menyiram tanaman, atau bekerja untukmenyusun program. Semua itu kegiatan yang saya kerjakan jika tidak memiliki apapun yang harus diselesaikan," papamya.(krisiandi sacawisastra) . BIGDATA Nama TempatTanggalLahir Suami Anak : dr HjAlma Lucyati MKes, Msi,Mhlt<es : Bandung, 22 Oktober : RBambangRiantoSp.m : RiriAdriana(21) DwiRiatiti (19) : SDN Merdeka V Bandung SMPTIBandung SMA 3 Bandung SlFakultasKedokteran Unpad S2 Fakultas Kedokteran ill Riwayat Pendidikan . .--p. K lip in9 Hum a sUn pod 2009

OJan--------------OPeb .Mar OApr OMei OJun OJuf 0 Ags OSep ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/seputarindonesia... · Selepas manamatkan pendidikan di SMAN 3 Kota Bandung,

  • Upload
    lynhan

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OJan--------------OPeb .Mar OApr OMei OJun OJuf 0 Ags OSep ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/seputarindonesia... · Selepas manamatkan pendidikan di SMAN 3 Kota Bandung,

~,

SEPUTAR INDONESIA

~~----

\' Senin C Selasa () Rabu 0 Kamis 0 Jumal 0 Sablu . Minggu_.~ ,_..--_.__..__._.__.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 @ 30 .31

OJan OPeb .Mar OApr OMei OJun OJuf 0 Ags OSep OOkt ONov ODes--------------

ALMA LUCYATI, KEPALADINAS KESEHATANJABAR

Prioritaskan KualitasRumah Sakit

Akhir tahun 2008, Gubernur lahar Ahmad Heryawan merombak susunan Satuan Kerja ~erangkatDaerah (SKPD) di lingkungan Pemprov jabar. Salah satu nama yang ikut meramaikan bursa SKPD

adalah Alma Lucyati. Gubernur memercayainya sebagai Kepala Dinas (Kadinkes) lahar.-- -- - -.- - - ~ ---

Mengabdi untuk Kesehatan RakyatSAAT masih remaja,Alma Lucyati sudah bercita-cita mengabdikandiri kepada masyarakat luas. Nah untuk mewujudkan cita-citanyaitu, dia merasa harus memiliki karya yang bermanfaat. Tercetuslahprofesi yang menyangkut urusan dengan orang banyak, tak heranAlma memilih profesi dokter.

Selepas manamatkan pendidikan di SMAN 3 Kota Bandung,Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung

jadi pelabuhan berikutnya menimba ilmu. "Saya ingin hidupberguna bagi orang banyak. Saya ingin mengaplisakasikan fungsi

.bUlJ!l!.m.i~pada masy'arakat&ebet~nya me~jadi a~I!un

berguna. Hanya saya berpikir, kalau jadi dokter mungkin sayaakanmemiliki banyak waktu mengurus umat manusia. Ini panggilanhati," ceritanya. Cita-cita~ma mendapat sokongan penuh dari

keluarga besamya. SaatjJerempuan ramah ini menjadi abdikesehatan di daerah-daerah terpencil guna menyelesaikanstudinya, anggota keluarga lainnya memberikan dukungan mori!.

Perjalanan karier mencapai titik tolak yang baik saatAlmaditunjuk menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinas) KabupatenSubang.Dia satu dari sedikit perempuan kala itu yang ditunjukBupati Subang dalam memimpin Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD). Syukumya, suami serta anak-anaknya juga mendukungpengangkatan tersebut. Tidak ada keluh kesah, atau protes karenatakut waktuAlma tersita oleh pekerjaan. "Karena mereka tahusaya orang kerja dan cenderung workaholic, maka anak dan suami

malah antusias dan menyarankan terus mengabdi kepadamasyarakat luas. Mereka malah bersyukur, saya menemukantempat untuk mengembangkan kreativitas," katanya.

Perempuan lulusan S-2Kedokteran Universitas Indonesia (ill) inimengaku, dirinya adalah individu yang tidak bisa berdiam diri. "Sayatidak enak jika berdiam diri, misal di rumah, saya bisa mengerjakanapapun agar saya tidak bisa diam. Menyusun susunan ruangan dirumah,memasak,menyiram tanaman, atau bekerja untukmenyusunprogram. Semua itu kegiatan yang saya kerjakan jika tidak memilikiapapun yang harus diselesaikan," papamya.(krisiandi sacawisastra)

. BIGDATA

Nama

TempatTanggalLahirSuamiAnak

: dr HjAlma Lucyati MKes, Msi,Mhlt<es

: Bandung, 22 Oktober

: RBambangRiantoSp.m

: RiriAdriana(21)

DwiRiatiti (19)

: SDN Merdeka V Bandung

SMPTIBandung

SMA 3 Bandung

SlFakultasKedokteran UnpadS2 Fakultas Kedokteran ill

Riwayat Pendidikan

. .--p. K lip i n9 Hum a sUn pod 2 0 0 9

Page 2: OJan--------------OPeb .Mar OApr OMei OJun OJuf 0 Ags OSep ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/seputarindonesia... · Selepas manamatkan pendidikan di SMAN 3 Kota Bandung,

ALMA tercatat sebagai perem-puan pertama yang memimpinDinkes Jabar. Mendapat amanahmemelihara kesehatan hampir 30juta wargaJabar,jebolanFakultasKedokteran Unpad ini berkomit-men mengubah sistem mekanis-me penyelenggaraan kesehatandiJabar. Selain itu,Alma juga ber-upaya untuk menaikkan anggar-an layanan kesehatan seperti halonya dana pendidikim yang naiksignifikan.

Bagi wanita ramah ini, untukmembentuksumberda~manusia(SDM)yangmumpuni diperlukanjuga daya tahan kesehatan yangprima. Bagaimana rencana ker-janya ke depan? Berikut wa-wancara Seputar Indonesia denganKadinkes Jabar,Alma Lucyati:

Sebelumnya Anda dipercayasebagai Kadinkes KabupatenSubang. Nah sekarang bertang.gung jawab terhadap kesehatanwargaJabar seluruhnya.MenurutAnda,apa bedanya?

Yapasti ada perbedaan, di Su-bang saya mengurusi 1,3juta po-pulasi, sementara sekarang sayaharus mengurusi kesehatan 42ju-ta penduduk. Di Kabupaten kitalangsungberhadapan dengan ma.syarakat tanpa harus membuatkebijakan yang levelnya tinggi.Sekarang sayaharus membuat ke-bijakan yang mencakup 26 ka-bupaten/kota dan masing-masingdaerah memiliki potensi dan ma-salah yangberbeda. Disini kita le-bih banyak konsep, evaluasi, su-pervise, monitoring,membinadanmenghubungkan antara kebijak-an pusat dengan potensi yang adadi daerah. Tak lupa mengkombi-nasikan dengan aplikasi yang adadikabupaten,sehingga tantangandan persoalan memang jauh ber-beda.

Apa target jangka pendekAnda?

Saya ingin mengubahdan membawaderajat ke-sehatanJabar lebih baiklagi. Saya rasa itu bu-kan keinginan sayapribadi saja, tapijuga keinginan pu.luhan juta masya-rakatJabar.

Lalu,yang inginubah?

Say aingin me.rapih-k an,m u.I a ida-

ri penempatan tenaga kesehatanyang merata, kualitas tenaga ke.sehatan yang ditingkatkan, pem.binaan tenaga kesehatan yangterus dilakukan, kesejahteraantenaga kesehatan pun harus di.perhatikan. Selain itu, sarana ke-sehatan yang memenuhi syaratstandar yang sudah ditentukan,aksesibilitas yang mudah diaksesmasyarakat.

Tentunya kami juga mesti te.rus memerhatikan kebutuhandan keinginan masyarakat yangselalu berubah setiap tahunnya.

Kebijakan yang lama akan di-kaji lagi dan terus monitoring,mi-salnnya, dulu tidak ada sistem Ja-minan Kesehatan Masyarakat(Jamkesmas), sekarang ada danharus tepat sasaran. Di sampingitu, sebelumnya tidak ada rumahsakit rujukan, tapi sekarang suodah ada.Kita harus memberi pela.yanan sesuai dengan kebutuhanwarga.

Merujuk ketentuan otonomidaerah, Apa sih wewenang DinasKesehatan Provinsi?

Provinsi dan kabupaten ituberkesinambungan dan harusberkoordinasi. Provinsi harus te.tapmenjadisalahsatu bagiandaripembangunan yang ada di kabu-paten.Pemerintahan provinsidankabupaten menjadi sebuah sys.tem. tidak boleh ada pengotakan.Jangan sampai saling lempartanggungjawab.

Kamisebagaikoordinatormenjemba-tani ke-bij a-

dengan masyarakat, tidak mung-kin kami di pemprov.Harus pem.kab atau pemkot,yang praktiknyaberhadapan dengan masyarakat.Provinsi hanya bisa menilai, kamijuga akan tanya apa kendala daripemkab atau pemkot.

Nah,dari situ kami akanmeng.analisa sama.sama. Kita bantumereka menganalisa, apa kebutu.hannya. Dinkes Pemprov memobantu menyediakan apa yang me-reka butuhkan. Jika mereka bu.tuh bantuan administrasi, kamibantu, bahkan jika butuh danapun Dinkes Jabar akan bantu me-reka sesuai kebutuhannya, terma-suk pengadaan alat. Tapi kami ti.dak bisa meratakan semua kabu-paten. Bila kabupaten sudah bisabekerja sendirian, kami biarkan.Kalau sudah tidak mampu, barukami bantu total.

Apa upaya Anda meningkat.kan IPM Jabar di sektor kesehat.an?

Indeks Pembangunan Manu-sia (IPM) 80 dicanangkan untuktarget 2015. Supaya target bisatercapai, kita harus peka denganisu.isu terkait IPM.Dikesehatan,DBD,flu burung, tingkat kema.tian ibu yang masih tinggi, pe.layanan kesehatan dan peman-faatannya yang masih rendahharus segera menjadi fokus Din.kes Jabar dalam rangka pening.katan IPM. Akses kesehatan se.

luas.luasnya, terutama bagi war.gadi Jabar selatan sangat rendah,karena memang infrastruktur didaerah sana yang masih sangatburuk.

Sekarang, isunya adalah ba.gaimana mendekatkan akseskesehatan ke masya-raka t. Ini secaraotoma tisa k a nmen-

itu penting. Kalau sudah sadar,otomatis pula meningkatkanderajat kesehatan.

Ada tiga pilar besar yang su-dah seharusnya memang DinkesJabar perhatikan. Pilar pertama,mendekatkan akses kesehatan kemasyarakat miskin, masyarakatterpencil dan perbatasan. Kedua,menurunkan angka kesakitandan infeksi penyakit menular.Sedangkan pilar terakhir, denganPHBNterutama dengan kegiatankabupaten siaga ataupun Jabarsiaga.

Dari skala 1-10, berapa peni.laian Anda untuk infrastrukturdan pelayanan rumah sakit diJabar?

Kita tidak munafik untuk in-frastruktur danfasilitasrumah sa-

kit di sini yang masih kurangideal. Justru inilah yang menjadipekerjaan kita sebagai otoritaskesehatan provinsi untuk mera-pihkan rumah sakit. Dengan me.numpuknya kasus-kasusyangadadi RSHasan Sadikin (RSHS)Ban-dung sebagai rujukan, sebetulnya78%darikasuskesehatanyangdi.tangani RSHS dapat ditangani dirumah sakit kabupaten/kota. Jadikira.kira kita dapat memberi pe.nilaian 4-6 untuk pelayanan danfasilitas rumah sakit di Jabar.

Bagaimana upaya Anda me.ningkatkan layanan rumah sakit?

Kita akanmelakukan mapping(pemetaan). Apakah ada yangkurang dari sarananya, kurangdari tenaganya, atau menghadapipersoalan pend ana an? Kita bi.cara kualitas yang kurang maksi-mal, tapi Anda jangan hilangkan

bahwa di Jabar ada rumahsakit yang sudah

bagus. Con-tohnya,

Page 3: OJan--------------OPeb .Mar OApr OMei OJun OJuf 0 Ags OSep ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/seputarindonesia... · Selepas manamatkan pendidikan di SMAN 3 Kota Bandung,

RSUD Kota Sukabumi yang men.jadi rumah sakita percontohan dimana-mana.

Rumah sakit yang Dinkes Ja-bar nilai pelayannya masih parahsehingga sangat perlu diperbaikiadalah rumah sakit di Jabarselatan.

Dari pemetaan itu, kit a bisatahu kategori rumah sakit, manarumah sakit yang terburuk, se.dang, dan baik. Rencananya pem.prov akan menggelar 10mba un-tuk rumah sakit yangada diJabar.Nanti kita berikan bantuan sesuai

dengan kebutuhan mereka. Mu.dah-mudahan dengan lomba inirumah sakit bisa termotivasi

memperbaiki pelayanan dan fa.silitasnya sehinggamemenuhi ke.butuhan warga.

Kapan Jabar merealisasikanalokasikesehatan 15%dariAPBD?(saatini alokasinyabarn 3%)

Pengennya secepat mungkin,tapi kit a harus memiliki peren-canaan yang benar. Kalau mau di.tanya "anak tiri" sepertinya kitamemang diperlakukan demikian.Bukankah untuk menjadi pintar,individu itu harus sehat? Janganlupa, kesehatan merupakan in-vestasi yangsangat penting untukkegiatanyanglainnya.Inilahyangharus kita sadarkan kepada ma.syarakat. Belajar dan bekerja ha-rus sehat, semuaharns sadar itu.

Untuk mengimplementasi.kan itu, dengan alokasi yang adasebanyak 54% masyarakat sudahternaungi dengan Jamkesmas.Persoalannya sekarang, kita ha.rus memerhatikan pendudukyang belum memiliki asuransi.Kesehatan murah dan gratis bu-kan untuk masyarakat DUskinbe-laka.

Bagaimana Anda menilaikesadaran masyarakat terhadappentingnya kesehatan?

KalauAnda melihat data yangada, mengapa sering terjadi in.feksi dan penyakit menular, itumerupakan bukti kesadaranmasyarakat yang kurang. Se-karang kita lihat seberapa seringwarga tnemantau jentik nyamuk,seminggu sekali? Apakah masya-rakat kita memeriksa jentik nya-muk di rumah?

Secara berkelompok, apakahkita sering melakukan kerja bak-ti? Apakah masyarakat punya ke-

sadaran untuk membuang sam-pah di tempatnya? Apakahkita terpanggil hatinya un-tuk bersama-sama membuat

gorong-gorong ketika me-lihat air hujan tergenang?

Jadi bisa dilihat sendiriperan serta masyarakat

terhadap hal ini.(krisiandi

sl!,cawisastra)