2
I(OMPAS o Senin o Selasa o Sabtu o Rabu Kamis 0 Jumat o Minggu 23 17 18 19 4 5 20 OSep OOkt ONov ODes o Mar OJan OPeb 67 21 22 8 9 10 11 23 24 25 26 12 13 27 28 14 cm 29 30 31 Ullpad dan RekrutmenP ~.~ OApr OMei o Jun •. /ul 0 Ags P enataan ulang birokrasi pemerintahan, termasuk di lingkungan Pemerintah Provinisi Jawa Barat, sangat wajar dan mendesak dilakukan bila temyata birokrasi malah memperlambat dan membuat tidak efisien pencapaian tujuan negara. Secara populer dan akademik penataan ulang itu dikenal sebagai reformasi birokrasi yang secara umum ter- diri dari penataan struktur, prosedur, dan kultur. Penataan struktur berkaitan dengan upaya menghitung kemba- li besaran (size) dari birokrasi. Per- spektif kuno di dalam penyeleng- garaan pemerintahan suatu nega- ra yang serba negara dan pemerin- tahan (state and government per- spective) biasanya menempatkan birokrasi pemerintahan pada posi- si sentral. Semua kebutuhan rak- yat akan disediakan oleh negara melalui birokrasi pemerintah. Ukuran birokrasi dikaitkan de- ngan jumlah penduduk suatu ne- gara. Rasio antara aparatur dan jumlah penduduk menjadi ukuran utama. Karena itu, negara-negara yang menganut perspektif ini cende- rung memiliki birokrasi yang ge- muk dan inefisien. Indonesia ter- masuk negara dengan tipe demiki- an. Pascareformasi 1998, Indone- sia berupaya mentransformasi- kan diri untuk memiliki birokra- si pemerintahan yang sesuai de- ngan perspektif kontemporer, yakni perspektifyang berpusat ke- pada masyarakat dan pemerintah- an (society and governance pers- pective). Dengan demikian, birokrasi pe- merintahan pun suka tidak suka harus masuk ke era pemerintahan digital berbasis teknologi informa- si dan komunikasi (TIK). Ringkas- nya, pemerintahan berbasis TIK yang dikenal secara populer de- ngansebutan e-government harus juga diadopsi dan dijalankan oleh negara-negarayanginginrnasukdi era negara modern kontemporer. Jumlah pegawai negeri sipil (pNS) se-Indonesia yang lebih ku- rang lima juta (2008) tentu harus dikaji ulang. Mereka harus benar- benar dikelola secara tepat guna, Pemetaan ihwal kompetensi dan kualifikasi menjadi sangat mende- sak. Rekrutmen PNS Ihwal prosedur terutama ber- kaitan dengan bisnis penyelengga- raan birokrasi dan tugas pokok bi- rokrasi pemerintahan. Hal ini erat berkaitan dengan standard ope- rating procedure (SOP). Hampir semua kementerian dan pernerin- tah daerah belum memiliki SOP yang memadai. Ada yang memulai merumuskan SOP ini, yakni di Ke- menterian Keuangan semasa Sri Mulyani, dengan sekitar 2.000 SOP. Itu baru satu kementerian. Tak kalah pentingnya terkait SOP ini adalah prosedur rekrut- men PNS. Ini harus mendapat per- hatian karena sesungguhnya re- krutmen PNS merupakan pintu masuk strategis di dalam reforrna- si birokrasi. Rekrutmen PNS hen- daknya melibatkan institusi yang independen dan berintegritas tinggi, bebas KKN, dan dapat di- percaya publik. Rekrutmen biasanya diawali dengan penentuan formasi. Pe- nentuan formasi ini hendaknya di- orientasikan ke arah kebutuhan praktik pemerintahan berbasis TIK. Karena itu, prosedur penen- tuan formasi pun harus sejak awal dirancang berbasis kualifikasi, kompetensi, dan bebas KKN. Upa- ya yang dilakukan pemerintah dan pemerintah daerah tampaknya su- dah dalam track itu, antara lain melibatkan kalangan akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Dalam rekrutmen PNS pascare- formasi hingga 2009 Universitas Kliping Humas Unpad 2010 Oleh DEDE MARIANA LUHUR Padjadjaran senantiasa diberi ke- percayaan menangani seleksi ea- lonPNS (CPNS) ini, tidakhanyadi Jabar, tetapi juga di beberapa pro- vinsi, bahkan departemen. Tentu kepercayaan ini sebagai penghar- gaan kepada sivitas Unpad yang di- anggap independen dan berinteg- ritas dalam rekrutmen CPNS. Tahun ini pemerintah masih akan melibatkan perguruan tinggi meski tidak harus Unpad karena perguruan tinggi lain pun akan merasa terpanggil memperbaiki mutu birokrasi dan PNS, terutama

OJan OPeb oMar OSep OOkt ONov ODes OApr OMei o Ags ...pustaka.unpad.ac.id/.../07/kompas-20100715-unpaddanrekrutmenpns3.pdfSOP ini adalah prosedur rekrut-men PNS. Ini harus mendapat

Embed Size (px)

Citation preview

I(OMPASo Senin o Selasa o Sabtuo Rabu • Kamis 0 Jumat o Minggu

2 317 18 19

4 520

OSep OOkt ONov ODesoMarOJan OPeb

6 721 22

8 9 10 1123 24 25 26

12 1327 28

14 cm29 30 31

Ullpad dan RekrutmenP ~.~OApr OMei o Jun •. /ul 0 Ags

Penataan ulang birokrasi pemerintahan, termasuk dilingkungan Pemerintah Provinisi Jawa Barat, sangatwajar dan mendesak dilakukan bila temyata birokrasi

malah memperlambat dan membuat tidak efisien pencapaiantujuan negara. Secara populer dan akademik penataan ulangitu dikenal sebagai reformasi birokrasi yang secara umum ter-diri dari penataan struktur, prosedur, dan kultur.

Penataan struktur berkaitandengan upaya menghitung kemba-li besaran (size) dari birokrasi. Per-spektif kuno di dalam penyeleng-garaan pemerintahan suatu nega-ra yang serba negara dan pemerin-tahan (state and government per-spective) biasanya menempatkanbirokrasi pemerintahan pada posi-si sentral. Semua kebutuhan rak-yat akan disediakan oleh negaramelalui birokrasi pemerintah.Ukuran birokrasi dikaitkan de-ngan jumlah penduduk suatu ne-gara. Rasio antara aparatur danjumlah penduduk menjadi ukuranutama.

Karena itu, negara-negara yangmenganut perspektif ini cende-rung memiliki birokrasi yang ge-muk dan inefisien. Indonesia ter-masuk negara dengan tipe demiki-an. Pascareformasi 1998, Indone-sia berupaya mentransformasi-kan diri untuk memiliki birokra-si pemerintahan yang sesuai de-ngan perspektif kontemporer,yakni perspektifyang berpusat ke-pada masyarakat dan pemerintah-an (society and governance pers-pective).

Dengan demikian, birokrasi pe-merintahan pun suka tidak sukaharus masuk ke era pemerintahandigital berbasis teknologi informa-si dan komunikasi (TIK). Ringkas-nya, pemerintahan berbasis TIKyang dikenal secara populer de-ngansebutan e-government harusjuga diadopsi dan dijalankan olehnegara-negarayanginginrnasukdiera negara modern kontemporer.

Jumlah pegawai negeri sipil(pNS) se-Indonesia yang lebih ku-rang lima juta (2008) tentu harusdikaji ulang. Mereka harus benar-

benar dikelola secara tepat guna,Pemetaan ihwal kompetensi dankualifikasi menjadi sangat mende-sak.

Rekrutmen PNSIhwal prosedur terutama ber-

kaitan dengan bisnis penyelengga-raan birokrasi dan tugas pokok bi-rokrasi pemerintahan. Hal ini eratberkaitan dengan standard ope-rating procedure (SOP). Hampirsemua kementerian dan pernerin-tah daerah belum memiliki SOPyang memadai. Ada yang memulaimerumuskan SOP ini, yakni di Ke-menterian Keuangan semasa SriMulyani, dengan sekitar 2.000SOP. Itu baru satu kementerian.

Tak kalah pentingnya terkaitSOP ini adalah prosedur rekrut-men PNS. Ini harus mendapat per-hatian karena sesungguhnya re-krutmen PNS merupakan pintumasuk strategis di dalam reforrna-si birokrasi. Rekrutmen PNS hen-daknya melibatkan institusi yangindependen dan berintegritastinggi, bebas KKN, dan dapat di-percaya publik.

Rekrutmen biasanya diawalidengan penentuan formasi. Pe-nentuan formasi ini hendaknya di-orientasikan ke arah kebutuhanpraktik pemerintahan berbasisTIK. Karena itu, prosedur penen-tuan formasi pun harus sejak awaldirancang berbasis kualifikasi,kompetensi, dan bebas KKN. Upa-ya yang dilakukan pemerintah danpemerintah daerah tampaknya su-dah dalam track itu, antara lainmelibatkan kalangan akademisidari berbagai perguruan tinggi.

Dalam rekrutmen PNS pascare-formasi hingga 2009 Universitas

Kliping Humas Unpad 2010

Oleh DEDE MARIANA

LUHUR

Padjadjaran senantiasa diberi ke-percayaan menangani seleksi ea-lonPNS (CPNS) ini, tidakhanyadiJabar, tetapi juga di beberapa pro-vinsi, bahkan departemen. Tentukepercayaan ini sebagai penghar-gaan kepada sivitas Unpad yang di-anggap independen dan berinteg-ritas dalam rekrutmen CPNS.

Tahun ini pemerintah masihakan melibatkan perguruan tinggimeski tidak harus Unpad karenaperguruan tinggi lain pun akanmerasa terpanggil memperbaikimutu birokrasi dan PNS, terutama

kedepan.Namun, yang perlu diperbaiki

dalam rekrutmen PNS antara lainihwal transparansi dan akuntabili-tas kepada publik yang tampaknyamasih belum ada. Transparansidan akuntabilitas barn sebatas pe-merintah dan pemerintah daerah.Jadi, masih terlampau elitis, se-dangkan transparansi dan akunta-bilitas kepada publik masih ter-abaikan. Ekses terhadap keperca-yaan publik (public truSt) di dalamrekrutmen PNS ini menjadi ren-dah. Apabila proses ini berlanjut,akan rendah pula kepercayaanpublik terhadap birokrasi peme-rintahan yang sedang berjalan ..

Dernikian pula kepercayaanpublik kepada institusi yang mela-kukan seleksi rekrutmen PNS,lambat tapi pasti, akan menurun.Tentu di masa mendatang kondisidan praktik rekrutmen PNS ini ha-rus diperbaiki terus-menerushingga mampu menumbuhkandan meningkatkan kepercayaanpublik.

Karena itu, menjadi sangatmendesak untuk segera memper-baiki SOP rekrutmen PNS dari pe-nentuan formasi, pelaksanaan se-leksi, penetapan, pengarigkatan,penempatan, hingga rencana pe-ngembangan karier dari masing-masing PNS yang direkrut. Hal itutentunya dengan berbasis kualifi-kasi dan kompetensi serta kebu-tuhan pengembangan sumber da-ya manusia aparatur untuk rnenja-lankan birokrasi pemerintahanNegara Kesatuan Republik Indo-nesia yang maju dan modern di erapersaingan antarnegara dan bang-sa di kawasan ataupun global. .

Mempertahankan pola-pola la-ma di dalam rekrutmen PNS yangcenderung masih menoleransipraktik korupsi, kolusi, dan nepo-tisme (KKN) sama dengan merun-tuhkan peradaban Indonesia barnyang sedang kita ikhtiarkan untukmembangunnya, yakni Indonesiayang beradab, maju, modern, danbebas KKN. Tentu itu semua tidakkita inginkan bila hanya jargon.Hal itu hanya mungkin bisa dila-'

kukan apabila kita bisa membena-hi aparatur birokrasi pemerintah-an yang lebih baik sejak awal, yaknisejak rekrutmen PNS yang lebihhati-hati, transparan dan akunta-bel, serta profesional berbasis kua-lifikasi dan kompetensi.

Kultur birokrasiBirokrasi pemerintahan diisi ,

PNS yang telah ada secara turun-temurun sejak Indonesia merde-ka Bahkan, secara historis keber-adaannya merupakan warisan pe-merintah kolonial Belanda semasamemerintah wilayah Nusantaradengan nama wilayah administra-tif pemerintahan kolonial di Hin-dia Belanda. Sekarang menjadi wi-layah Negara Kesatuan RepublikIndonesia sejak diproklamasikan1945 oleh Soekarno- Hatta atas na-ma bangsa Indonesia.

Bila dirunut dari sisi sosio- his-toris- kultural, akar model birokra-si pemerintahan Indonesia kini 'ternyata berasal atau mewarisimodel birokrasi masa kerajaanfeodal yang tersebar di Nusantara,khususnya model birokrasi masakerajaan Mataram di masaAmangkurat n.Karena itu, dari si-si kultur, birokrasi pemerintahanharus ditransformasikan dari bi-rokrasi yang berbasis nilai-nilaiprimordial- feodalistikke birokrasiyang berbasis nilai-nilai kemo-dernan, yakni yang transaksional-egalitarian-profesional.

Tentu ini tidak mudah, tidak se-mudah membalik tangan, karenaapabila itu akan dilakukan terlebihdahulu, kita harus berupaya mern-bongkar tatanan masyarakat kitayang cenderung feodalistik-pri-mordial-paternalistik,

Oleh karena itu, mengubahnyaharus dimulai dari atas dan dimu-lai dari sistem pendidikan kita un-tuk memulai mengintroduksikandan menginternalisasikan nilai-nilai kemodernan yang lebih ber-orientasi pada masa depan umatmanusia dan bangsa ini. Semoga,

DEDE MARIANAGuru Besar Ilmu Pemerintahan

Universitas Padjadjaran

l