Upload
syarifudin-amq
View
248
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 0
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 1
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
OUTLINE PERKULIAHAN SEMESTER GENAP 2014
Mata kuliah
Komponen
Jurusan/Prodi
Program
Bobot
Semester/Tahun
Kode
:
:
:
:
:
:
:
Teknologi Broadcasting
Matakuliah Keahlian Berkarya
Komunikasi Penyiaran Islam
S1 (Sarjana)
2 SKS
VI/2014
Tek. Broac.
Nama
No. Hp/Home
Alamat
Fakultas/Jurusan
:
:
:
:
:
Dr. Syarifudin, S.Sos.I., M.Sos.I 081343372180
Jl. Dr. H. Tarmizi Taher Kebun Cengkeh Batumerah
Dakwah dan Ushuluddin
I. Arti Penting Materi Kuliah
Broadcasting beasal dari bahasa Inggris artinya “penyiaran” Kata penyiaran
ini asal kata dari Siar artinya; menyiarkan meratakan ke manamana:
memberitahukan kepada masyarakat umum (melalui radio, surat kabar, dsb);
mengumumkan, menyebarkan, atau mempropagandakan (pendapat, paham,
agama. Sedangkan makna kata tersiar artinya telah diumumkan; telah dikabarkan
ke mana-nama; telah diterbitkan dan diseratakan telah tersebar ke mana-mana:
banyak siaran yang disiarkan (dalam berbagai media).
Kata broadcasting ini relevan dengan kata dakwah yang berasal dari bahasa
Arab da’a ( دع) , yad’u ( يدع ), da’watan ( دعوة ), yang berarti panggilan, seruan, dan
ajakan. Istilah ini sering diberi arti tabligh (menginformasikan), amr ma’ruf dan nahi
munkar (Mencegah perbuatan yang mengganggu dan merusak kenyamanan orang lain).1
Sedangkan makna dakwah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyiaran,
propaganda, penyiaran agama di kalangan masyarakat dan pengembangannya, seruan
untuk berprilaku baik, mempelajari, dan menyebarkan ajaran agama untuk mencegah
1Abu Khalid, Kamus Arab Indonesia (Surabaya: Fajar Mulya, 2001), h.156.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 2
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
terjadinya konflik yang dapat mengakibatkan orang lain teraniaya akibat perbuatan yang
tidak sesuai dengan prikemanusian dan prikeadilan.2
Arti penting mempelajari matakuliah ini secara umum untuk memberikan
wawasan cara penggunaan multimedia yang efektif dalam menyebarkan informasi
yang dapat mencerahkan umat di tengah penjajahan globalisasi kepada
mahasiswa. Melalui media broadcasting mahasisiwa diajarkan cara mendesain
berita-berita layanan sosial untuk mencegah pergerakan segala macam provokasi/
provokator, dan berita-berita yang dapat merusak pikiran, perasaan, dan
kenyamanan masyarakat dari berbagai macam berita negatif dari kaum fasiq.
Fasik yang dimaksudkan adalah narasumber yang sering memberikan berita
bohong, kurang lengkap, yang berpotensi merusak dan menyesatkan orang lain.
Matakuliah broadcasting yang sudah beroperasi tidak sesuai lagi dengan
UUD Pers karean kerap kali melanggar etika pers. Kondisi inilah sehingga
mahasiswa diajarkan teknik bradcasting yang berorientasi pada kemaslahatan
umat manusia. Selain itu dengan teknologi broadcasting mahasiswa diajarkan cara
memproteksi umat dari segala macam informasi kebohongan untuk mencegah,
melingdungi masyarakat dari penjajahan informasi negatif yang disebarkan di
media massa. Untuk menghindari korban fitnah dari orang fasiq Tuhan
memperingatkan dalam Al-Quran Surah Al-Hujurat(49): 6
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, jika ada informasi dari orang Fasik (asing)
membawa suatu berita, periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah (konflik) kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Ayat Al-Quran ini memerintahkan untuk dipelajari di era modern ini karena
dewasa ini informasi sangat berlimpah dan tidak diketahui dari mana saja asalnya
2Meity Taqdir Qodratillah at.el, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. III; Balai Bahasa,
2008, h. 307.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 3
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
sehingga mahasiswa KPI IAIN Ambon perlu mempelajari multimedia
broadcasting agar memahami fungsi media dan tahu cara memanfaatkannya
untuk kebutuhan publikasi yang dapat mencerahkan manusia serta mencegah dari
berita-berita yang berpotensi merusak alam pikiran, perasaan, dan kenyamanan
orang lain. Motivasi matakuliah ini untuk menciptakan kondisi masyarakat yang
mengkonsumsi informasi atau berita-berita yang dapat meningkatkan kecerdasan
spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan social (jaringan/networking), dan
kecerdasan entrepreneurship. Kekuatan inilah yang perlu dimiliki oleh mahasiswa
KPI IAIN Ambon agar dapat berkompetisi di era globalisasi.
Selain itu arti penting mempelajari matakuliah ini adalah mahasiswa
diajarkan bagaimana menggunakan teknologi penyiaran untuk mencegah dan
mengimbangi berita yang dapat merusak pikiran masyarakat dari kebanyakan
prasangka (kecurigaan), dan purba-sangka itu tidak menguntung bagi manusia.
Dan dianjurkan janganlah mencari-cari keburukan/kesalahan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain karena akan menimbulkan konflik yang dapat
menelan korban jiwa dan harta bagi manusia. Hal ini Tuhan berpesan dalam Al-
Quran Surah Al-Hujurat (49): 12.
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan),
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Dari sumber Al-Quran tersebut maka urgensi mahasiswa Komunikasi
Penyiaran Islam perlu mempelajari multimedia broadcasting agar dapat
memahami, menjelaskan dan mampu memilih kata dan kalimat yang dapat
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 4
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
mencerahkan masyarakat melalui kemasan teknologi informasi dakwah dan
komunikasi.
Perkebangan broadcasting telah berkembangan pesat tetapi tayangannya
kerap kali kurang mencerahkan masyarakat tetapi kerap kali digunakan sebagai
alat memfitnah, gibah, dan menceritakan kejelekan orang lain sehingga perlu
mahasiswa mempelajari multimedia yang sehat sebagai fasilitas untuk
mencerdasakan masyarakat dengan kemasan informasi yang dapat mencerdasakan
budipekerti masyarakat sesuai dengan visi dan misi IAIN Ambon.
Mempelajari matakuliah broadcasting ini mahasiswa akan diajarkan
teknologi broadcasting bidang pertelevisian. Adapun materi yang akan dijarkan
adalah teknik presenter, teknik penggunaan kamera panasonic MD 10000
video/film, dan teknik videografi. Bidang broadcasting yang dikembangan oleh
Fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon merupakan salah satu
infrastruktur sistem informasi untuk memudahkan mahasiswa menyebarkan
informasi melalui media broadcasting (penyiaran) televisi, radio, HT, telepon/hp,
surat kabar majalah, adalah bentu-bentuk broadcasting. Pengetahuan ini
dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai media penunjang untuk publikasi informasi
yang dapat mencerahkan masyarakat. Inilah arti penting mahasiswa KPI diajarkan
media broadcasting.
II. Standar Kompetensi
Mahasiswa memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang dasar-dasar
penggunaan kamera Panasonic MD 10000 yang akan digunakan sebagai fasilitas
penyebaran Informasi yang mengandung spirit pencerahan. Selain itu mahasiswa
memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan social
(jaringan/networking), dan kecerdasan entrepreneurship.
III. Kompetensi
a. Mahasiswa mampu mendeskripsikan strategi publikasi di dunia
Broadcasting khususnya di dunia audio dan visual sebagai pelengkap
penalaran mahasiswa dalam eksistensinya sebagai intelektual.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 5
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
b. Mahasiswa memiliki paradigma (wawasan) teknologi broadcasting secara
komprehensip dengan pendekatan integral di dalam menyikapi penyebaran
informasi yang cenderung merusak alam pikiran masyarakat dari ketidak
beraturan menuju keteraturan.
c. Mahasiswa memiliki kemampuan akademik secara personal yang
unsurnya ia Amanah(Tanggung jawab), Siddieq(jujur), Fathanah (cerdas),
dan Tablig (pandai menyebarkan informasi). Karakter mahasiswa ini yang
akan dibentuk untuk mencetak mahasiswa yang memiliki kecerdasan
spiritual, Intelektual, Sosial, Estetika dan entrepreneurship. Profesional
menyebarkan Informasi lewat media broadcasting (Penyiaran) radio,
televisi dan koran.
IV. Indikator Hasil Belajar
1. Mahasiswa dapat menyebutkan model pengabilan gambar dalam dunia
pertelevisian baik secara verbal dan non verbal (tertulis maupun lisan)
konsep-konsep penyiaran (broadcasting) yang dapat mencerahkan sesuai
kebutuhan masyarakat.
2. Mahasiswa mampu menalar secara empati pergerakan informasi yang
tersebar di tengah masyarakat yang cenderung dapat merusak alam pikiran
masyarakat yang berpotensi berbahaya bagi kemaslahatan umat manusia.
3. Mahasiswa mampu membuat konsep publikasi penyiaran Islam, mampu
menggunakan kamera Panasonic MD 10000, serta mampu berkomunikasi
secara baik, ilmiah, logis, kritis, dan memiliki metodologi berpikir yang
sistematis. Selain itu mampu menawarkan alternatif spirit pencerahan yang
solutif dengan menggunakan media broadcasting.
V. Materi Pokok
1. Teori Dakwah dan Komunikasi.
2. Materi tentang pembuatan screep (konsep penyiaran mulai dari
pembukaan sampai dengan penutup). Pada media pertelevisian dengan
durasi yang telah ditentukan yang mengandung unsur kecerdasan
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 6
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan social (jaringan/
networking), dan kecerdasan entrepreneurship.
3. Teknik penggunaan kamera video dan materi tentang komposisi
pengambilan gambar yang sesuai dengan standar broadcasting.
VI. Strategi Pembelajaran
Untuk mencapai proses pembelajaran itu, matakuliah estetika berdakwah ini
menggunaan sejumlah strategi, Pertama: materi presentasi hasil analisis teks
berkelompok, Kedua: pemberian tugas-tugas (home work) yang menekankan
aspek penguasaan materi pada mahasiswa, Ketiga: tugas-tugas yang menekankan
aspek produk studi, yaitu: pembuatan makalah secara individual untuk melatih
mahasiswa menulis secara sistematis, Keempat: tugas-tugas yang menekankan
aspek motorik, apektif, dan kognitif proses studi, yaitu keaktifan dalam diskusi
grup kecil/besar dengan berbagai strategi, seperti Reading guide, Power of two,
Point counter point, Information search, Active sharing, Question students have,
Everyone is a teacher here, bola salju. Dari strategi tersebut disesuaikan dengan
materi dari pertemuan ke pertemuan. Semua strategi itu saling bersinergis untuk
memperkuat cara pencapaian tujuan pembelajaran yang dimaksud.
VII. Integrasi Interkoneksi
1. Matakuliah pendukung: Al-Quran dan Hadis, Komunikasi Antar Budaya
Antropologi Sosial.
2. Sosiologi Kebudayaan, Islam dan Struktur sosial, fenomena sosial,
kapita seleksi masalah sosial.
3. Teknologi Sistem Informasi, Manajemen Sistem Informasi dan Media
Massa.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 7
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
VIII. Referensi (Bacaan)
Kecerdasan kemampuan berdakwah sangat ditentukan pada bahan bacaan,
semakin banyak bacaan semakin baik informasi yang anda sampaikan kepada
objek dakwah. Begitupula sebaliknya semakin sedikit bacaan anda semakin
sedikitpula informasi yang anda akan didapatkan oleh objek dakwah (audiens).
Carli Biagi, Effect Media Broadcasting Cet. I; Bandung: Media Komputindo
2010.
Asep Muhyidin dan Agus Ahmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah Cet.
Bandung: Pustaka Setia, 2002.
Deddy Mulyana, Komunikasi efektif Cet. II; Bandung: Rosdakarya, 2007.
Syarifudin, Broadcasting Dakwah Cet. I; Ambon, University Press IAIN Ambon,
2012.
Syarifudin, Metode Dakwah Kontemporer Cet. I; Ambon, University Press IAIN
Ambon, 2009.
Syarifudin, Sistem Informasi Dakwah, Cet. I; Makassar, University Press UIN
Alauddin, 2009.
Sott Snair, Motivational Leadership: Surefire Strategies for encouraging
coorperation Cet. I; Jakarta: Prenada Media Group, 2008.
IX. Penilaian Dosen pada Mahasiswa.
Perkuliahan broadcasting ini bagi mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam
dan konsentrasi Jurnalistik memiliki peran strategis karena media memiliki
kekuatan untuk membantu para mubalig (jurnalis) dalam menyapaikan pesan-
pesan pencerahan pada masyarakat yang sakit menuju sehat.
1. Akhlaq 20%
2. Keaktifan dalam kelas 10 %
2. Kehadiran 10 %
2. Ujian Pertengahan Semester 20 %
3. Ujian Akhir Semester 20 %
4. Tugas Makalah 20 % +
Jumlah 100 %
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 8
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
X. Peta konsep Teknologi Broadcasting.
MENENTUKAN DURASI WAKTU
SUMBER INFORMASI AL-QURAN DAN SUNNAH (AYAT QAULIAH & AYAT
KAUNIAH)
IDE PENCERAHAN
MEMBUAT KONSEP
MENJELASKAN SUBTANSI KONSEP
MENENTUKAN KALIMAT
TEKNIK PUBLIKASI Komputer Grafis Kamera Video
KOMPUTER VIDEOGRAFI
KEMASAN FILM
CD (COMPAC DISK)
Master Film
Televisi
Perubahan Pola Pikir Masyarakat menuju
pemikiran yang memiliki ketahanan
Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 9
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
XI. Desain Perkuliahan.
Pertemuan Materi Penanggung Jawab
1 Kontrak Belajar Dosen dan Mahasiswa
2 Sumber Informasi Al-Quran dan Sunnah(Ayat Qauliah & Ayat Kauniah).
Dosen dan Mahasiswa
3 Sejarah broadcasting Dosen dan Mahasiswa
4 Membuat Konsep: 1. Ma’ani (Kecerdasan Memaknai berita) 2. Bayani (Kecerdasan Menjelaskan berita) 3. Ba’di (Kecerdasan Memilih Kalimat untuk
mengkomunikasikan dan membahasakan sesuai daya nalar Audiens).
Dosen dan Mahasiswa
5 Menjelaskan subtansi Konsep: 1. Konsep Pemikiran (kognitif) 2. Konsep Empati (Afektif) 3. Konsep Aksyen (Prilaku/Psikomotorik)
Dosen dan Mahasiswa
6 Pemilihan Kalimat yang dapat memacu emosi audiens: 1. Kalimat yang dicernah oleh pemikiran 2. Kalimat yang dicernah oleh perasaan 3. Kalimat yang dicernah oleh Style/gaya.
Dosen dan Mahasiswa
7 Menentukan Durasi Waktu: Dosen dan Mahasiswa
8 Jenis Teknologi Broadcasting: Radio, Televisi Dosen dan Mahasiswa
9 Ujian pertengahan semester Mahasiswa
10 Teknik Pengambilan Gambar: 1. Komposisi 2. Pencahayaan 3. Emosi (Kognitif, Afektif, Psikomotorik)
Dosen dan Mahasiswa
11 Teknik Mentransver fil ke komputer grafis Dosen dan Mahasiswa
12 Editing Videografi Dosen dan Mahasiswa
13 Desain Cover Kemasan Dosen dan Mahasiswa
14 Praktek Broadcasting dan Videografi serta pembuatan Membuat CD
Dosen dan Mahasiswa
15 Mengenal Struktur dan daya Nalar Masyarakat Dosen dan Mahasiswa
16 Mengenal Struktur dan daya Nalar Masyarakat Dosen dan Mahasiswa
Ujian Akhir Semester Mahasiswa XII. Tugas Lepas.
BAHAN BACAAN MATAKULIAH
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 10
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
BROADCASTING
A. Sejarah Broadcasting (Penyiaran) Indonesia
Tahun 1925, pada masa pemerintahan Hindia Belanda Prof. Komans dan
Dr. De Groot berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun
radio di Malabar, Jawa Barat. Kejadian ini kemudian diikuti dengan berdirinya
Batavia Radio Vereniging dan Nirom. Tahun 1930 amatir radio di Indonesia telah
membentuk organisasi yang menamakan dirinya NIVERA (Nederland Indische
Vereniging Radio Amateur) yang merupakan organisasi amatir radio pertama di
Indonesia. Berdirinya organisasi ini disahkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Masa penjajahan Jepang tidak banyak catatan kegiatan amatir radio yang
dapat dihimpun. Kegiatan radio dilarang oleh pemerintahan jajahan Jepang namun
banyak di antaranya yang melakukan kegiatannya dibawah tanah secara
sembunyi-sembunyi dalam upaya mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Tahun 1945 tercatat seorang amatir radio bernama Gunawan berhasil
menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan indonesia dengan menggunakan
perangkat pemancar radio sederhana buatan sendir. Tindakan itu sangat dihargai
oleh Pemerintah Indonesia. Radio milik gunawan menjadi benda yang tidak
ternilai harganya bagi sejarah perjuangan kemerdekaan Imdonesia dan sekarang
disimpan di Museum Nasional Indonesia.
Akhir tahun 1945 sudah ada organisaasi yang menamakan dirinya PRAI
(Persatoean Radio Amatir Indonesia). Dan pada periode tahun 1945 banyak para
amatir radio muda yang membuat sendiri perangkat radio transceiver yang
dipakai untuk berkomunikasi antar Pulau Jawa dan Sumatera tempat pemerintah
semantar RI berada.
Antara tahun 1945 sampai dengan tahun 1950 amatir radio juga banyak
berperan sebagai radio laskar. Periode tahun 1950 hingga 1952 amatir Indonesia
membentuk PARI (Persatuan Amatir Radio Indonesia). Namun pada tahun 1952,
pemerintah yang mulai reprensif mengeluarkan ketentuan bahwa pemancar radio
amatir dilarang mengudara kecuali pemancar radio milik pemerintah dan bagi
stasiun yang melanggar dikenakan sanksi subverdif. Kegiatan amatir radio
terpaksa dibekukan pada kurun waktu antara tahun 1952-1965. Pembekuan
tersebut diperkuat dengan UU No. 5 tahun 1964 yang mengenakan sanksi
terhadap mereka yang memiliki radio pemancar tanpa seijin pihak yang
berwenang. Namun ditahun 1966, seiring dengan runtuhnya Orde Lama, antusias
amatir radio untuk mulai mengudara kembali tidak dapat dibendung lagi.
Tahun 1966 mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan
persatuan-persatuan aksi dalam perjuangan Orde Baru. Muncul pula berbagai
stasiun radio laskar Ampera dan stasiun radio lainnya yang melakukan kegiatan
penyiaran. Stasiun-stasiun radio tersebut menamakan dirinya sebagai radio amatir.
Peda periode tahun 1966-1967,diberbagai daerah terbentuklah organisasi-
organisasi amatir radio. Pada 9 Juli 1968, berdirilah Organisasi Radio Amatir
Republik Indonesia (ORARI).
R R I
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 11
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
Rapat yang dihadiri para tokoh yang sebelumnya aktifmengoperasikan
beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia
(RRI) pada tanggal 11 September 1945 di enam kota. Rapat juga sepakat memilih
Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Selain
itu, rapat juga menghasilkan siatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan piagam
11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi Rri tang
kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI yang antara lain merefleksikan
komitmen RRI untuk bersikap netral untuk tidak memihak kepada salah satu
aliran, keyakinan, partai, atau golongan.
Dewasa ini, stasiun RRI mempunyai 52 stasiun penyiaran dan stasiun
penyiaran khusus yang ditujukan keluar negeri dalam 10 bahasa. Kecuali di
Jakarta, RRI di daerah hampir selulurhnya menyelenggarakan siaran dalam 3
program yaitu Program Daerah yang menlayani segmen masyarakat yang luas
sampai pedesaan. Program Kota (Pro II) yang melayani masyarakat di perkotaan
dan Program III (Pro III) yang menyajikan Berita dan Informasi (News Chanel)
kepada masyarakat luas.
Televisi
Siaran televisi di indonesia di,ulai pada tahun 1962 saat TVRI
menayangkan secara langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia
ke-17 pada 17 Agustus 1962. Siaran itu masih terhitung siaran percobaab. Siaran
resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan
secara langsung upacara pembukaan Asean Games IV dari stadion utama Gelora
Bung Karno.
Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI
dipergunakan sebagai panggilan stasiun (stasiun call) hingga sekarang. Selama
tahun 1962-1963 TVRI berada diudara rata-rata satu jam sehari dengan segala
kesederhanaannya.
Sejalan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat Indonesia
yang tersebar diberbagai wilayah agar dapat menerima siaran televisi, maka pada
tanggal 16 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan penggunaan saatelit
Palapa untuk telekomunikasi dan siaran televisi. Dalam perkembangannya, satelit
Palapa A sebagai generasi pertama diganti dengan Palapa A2, selanjutnya Palapa
B. Palapa B2, B2P, B2R dan Palapa B4 diluncurkan tahun 1922.
TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan pada saat itu, kini
siarannya sudah dapat menjangkau semua rakyat Indonesia yang berjumlah sekitar
210 juta jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapatkan saingan siaran televisi
lainnya, yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial.
Secara berturut-turut berdiri stasiun televisi, Surya Citra Televisi (SCTV),
Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), Indosiar, TV7,
Lativi, Metro TV, JakTV, Bali TV, dan lain-lain.
Setelah Undang-undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah
televisi baru di Indonesia diperkirakan akan terus bermunculan, khususnya di
daerah, yang terbagi kedalam empat kategori yaitu televisi publik, swasta,
berlangganan dan komunitas. Hingga Juli 2002, jumlah orang yang memiliki
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 12
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
pesawat televisi di Indonesia mencapai 25 juta. Kini penonton televisi Indonesia
benar-benar memiliki banyak pilihan untuk menikmati berbagai program televisi.
Televisi merupakan medium favorit bagi para pemasang iklan di
Indonesia. Media televisi merupakan industri yang padat modal, padat teknologi,
dan padat sumber daya manusia. Namun sayangnya kemunculan berbagai stasiun
televisi di Indonesia tidak diimbangkan dengan tersedianya sumber daya manusia
yang memadai. Pada umumnya televisi dibangun tanpa pengetahuan pertelevisian
yang memadai dan hanya berdasarkan semangat dan modal yang besar saja. [1]
Satu hal yang perlu diingat, meskipun 11 stasiun televisi sudah beroperasi,
tetapi televisi siaran tidak akan pernah menggeser kedudukan radio siaran, karena
radio siaran memiliki karakteristik tersendiri. Televisi siaran dan Radio siaran,
juga media lainnya berperan saling mengisi. Televisi siaran hanya menggeser
radio siaran dalam porsi iklan.
1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan
Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran
Publik RRI;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran
Publik TVRI;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2005 tentang Pedoman Kegiatan
Peliputan Lembaga Penyiaran Asing;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan
Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tentang Penyelenggaraan Penyiaran
Lembaga Penyiaran Komunitas;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran
Berlangganan;
8. Peraturan Menteri Kominfo No.17 /P/M.KOMINFO/6/2006 tentang Tata
Cara Penyesuaian Izin Penyelenggaraan Penyiaran;
9. Peraturan Menteri Kominfo No.28/P/M.KOMINFO/9/2008 tentang Tata
Cara dan Persyaratan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran;
10. Peraturan Menteri Kominfo No.39/P./M.KOMINFO/12/2008 tentang
Daerah Ekonomi Maju dan Daerah Ekonomi Kurang Maju Dalam
Penyelenggaraan Penyiaran;
11. Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 02/SE/M.KOMINFO/3/2006 tentang
Pelaporan Keberadaan LPP, LPS, LPK dan LPB.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 13
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
PENGETAHUAN DASAR MEDIA BROADCASTING
Penyiaran adalah: Pancaran melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi
dengan sinyal yang mampu diterima di telinga atau didengar dan dilihat oleh
publik.
(Chester, Garrison, Willis dalam buku “Television and Radio”) Penyiaran
merupakan bentuk pengiriman pesan melalui media televisi atau radio dengan
tidak dikontrol secara teknik oleh penerima. (Sullivan, Hartley, Saunders,
Montgomery, Fiske dalam buku “Key Concept in Communication and Cultural
Studies”)
A. Sekilas Sejarah Penyiaran
Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan siaran radio dan siaran televisi
serta perkembangan teknologi informasi secara singkat:
1887 – Hertz seorang ahli fisika Jerman berhasil mengirim & menerima
gelombang radio
1895 – Komunikasi radio tanpa kabel ditemukan oleh Marconi (Italia)
1896 – Tabung sinar kathode ditemukan oleh F. Braun (Jerman)
1920 – Ahli teknik bernama Frank Conrad (USA) membangun pemancar radio
1922 – Siaran radio dimulai di Amerika, Perancis, Cina, Jerman dan Uni Soviet
1923 – Vladimir Katejev Zworykin berhasil menciptakan sistem televisi elektris
1924 – Percobaan untuk televisi dilakukan oleh J.L. Baird (Inggris)
1926 – NBC (USA) berdiri dan membangun sistem radio jaringan
1927 – CBS (USA) berdiri
1929 – Siaran Percobaan BBC (Inggris)
1936 – Siaran TV dimulai oleh BBC (Inggris)
1939 – Percobaan siaran TV dimulai di Jepang (NHK)
1951 – Percobaan siaran TV berwarna di Amerika Serikat
1954 – Amerika menetapkan sistem siaran TV berwarna (NTSC)
1957 – Percobaan siaran TV berwarna oleh NHK
1960 – Siaran TV berwarna sistem NTSC dimulai di NHK
1965 – Siaran televisi dimulai di Indonesia (ASEAN games)
1967 – Siaran TV berwarna sistem PAL dimulai di Inggris, Jerman Barat,
Belanda.
1967 – Siaran TV berwarna sistem SECAM dimulai di Perancis dan Uni Soviet
1969 – Apollo 11 (USA) berhasil mengirim gambar bulan yang berwarna
1976 – Satelit Palapa diluncurkan (Indonesia)
1977 – Siaran TV berwarna dimulai di Indonesia (sistem PAL)
2000 – Siaran TV digital dimulai di Amerika
2001 – Siaran TV satelit digital dimulai di Jepang
2003 – Siaran TV lewat pemancar di darat UHF/VHF dimulai di Jepang
Sejarah media penyiaran dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sejarah
media penyiaran sebagai penemuan teknologi dan sejarah media penyiaran
sebagai suatu industri. Sejarah media penyiaran sebagai penemuan teknologi
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 14
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
berawal dari ditemukannya radio oleh para ahli teknik di Eropa dan Amerika.
Sejarah media penyiaran sebagai suatu industri dimulai di Amerika.
B. Perkembangan Penyiaran Radio
Industri penyiaran radio diawali oleh David Sarnoff yang mendirikan
perusahaan pembuat pesawat radio sistem AM yang bernama RCA atau Radio
Corporation of America. Liputan kegiatan Pemilu pada tahun 1920 oleh Radio
KDKA (USA) dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan
teratur kepada masyarakat. Radio KDKA adalah stasiun penyiaran radio yang
berizin komersial yang didirikan oleh Frank Conrad.
Perkembangan industri penyiaran radio FM dimulai ketika pertengahan
tahun 1933, Edwin Howard Armstrong dari Universitas Columbia berhasil
menemukan frekuensi modulasi (FM), frekuensi yang jauh lebih tinggi dari
penyiaran radio AM (yaitu dari 88 sampai 108 MHz). Armstrong kemudian
mendemonstrasikan penemuannya kepada David Sarnoff. Namun RCA ternyata
lebih tertarik untuk mengembangkan televisi. Armstrong kemudian menjualnya
kepada beberapa perusahaan lainnya. Pengembangan radio FM sempat tertunda
karena meletusnya Perang Dunia ke 2 dan kalangan industri yang lebih tertarik
mengembangkan televisi.
Keuntungan FM dari AM adalah :
1. Dapat menghilangkan “interference” (gangguan, percampuran) yang
disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik.
2. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga yang sensitif.
3. Hasil audio yang lebih jernih, lebih dinamis dan noise yang rendah.
Prinsip dasar penyiaran radio FM adalah proses berubahnya suara penyiar
menjadi sinyal listrik dengan menggunakan mikrofon yang kemudian digabung
dengan sinyal pembawa frekuensi tinggi dan disiarkan ke radio penerima. Radio
penerima menyaring sinyal pembawa tersebut dan menciptakan sinyal analog
elektrik original, yang diubah oleh speaker menjadi energi suara.
Cakupan penyiaran FM dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak
pemancar, maka FM lebih cocok untuk masyarakat di pusat kota daripada
masyarakat di pedesaan.
FCC (Federal Communications Commision) memberikan wewenang operasional
bisnis bagi penyiaran radio FM pada tahun 1941. Menjelang tahun 1947, hampir
1000 stasiun penyiaran radio FM diberikan izin atau melebihi jumlah stasiun
penyiaran radio AM. Tetapi penyiaran radio FM pada masa itu mengalami
beberapa masalah besar, permasalahan itu sebagai berikut:
1. Tidak bisa didengar melalui penerima penyiaran AM tanpa pengubah khusus
dan program AM tidak bisa diterima oleh perangkat radio FM. Hal ini
berarti pendengar penyiaran radio FM hanya terbatas pada mereka yang
membeli perangkat radio baru. Pada tahun 1947 perangkat penerima FM
pada radio AM yang tidak mahal muncul di pasaran.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 15
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
2. Masalah pembuatan program FM dan dukungan iklan. Penyiaran radio FM
tidak bisa menarik jumlah pendengar yang besar kecuali menawarkan
program yang berbeda. Namun, penyiaran radio tidak bisa menarik iklan
untuk membiayai program semacam itu kecuali telah memiliki pendengar.
Beberapa industri penyiaran berusaha memecahkan dilema itu dengan
menjiplak program penyiaran radio AM untuk penyiaran radio FM mereka.
Tapi pemilik stasiun penyiaran radio FM independen merasa keberatan
dengan praktik semacam itu karena akan menghalangi perkembangan
penyiaran radio FM.
3. Tidak adanya kontrol tuning otomatis dan buruknya kualitas perangkat
murah penerima penyiaran radio FM membuat kecewa banyak pendengar.
4. Penyiaran radio FM mendapatkan persaingan yang keras dari penyiaran
radio AM yang sudah mengakar.
C. Sejarah Penyiaran Radio Di Indonesia
Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada masa
pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De
Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun
relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya
Batavia Radio Vereniging dan NIROM. Penyiaran radio di Indonesia dimulai
dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar
radio sederhana yang mudah dirakit. Tahun 1945, Gunawan berhasil menyiarkan
naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat
pemancar radio sederhana buatan sendiri. Pada tahun 1966, mengudara radio
Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuan-kesatuan aksi dalam
perjuangan orde baru.
Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang
sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat
mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter
Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
D. Sifat Media Penyiaran
Media penyiaran sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan
sifat yang berbeda dengan media massa lainnya, bahkan diantara sesama media
penyiaran, misalnya antara radio dan televisi, terdapat berbagai perbedaan sifat.
JENIS MEDIA SIFAT
Media Cetak
- dapat dibaca, dimana dan kapan saja
- dapat dibaca berulang-ulang
- daya rangsang rendah
- pengolahan bisa mekanik, bisa elektris
- biaya relatif rendah
- daya jangkau terbatas
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 16
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
Radio
- dapat didengar bila siaran
- dapat didengar kembali bila diputar
kembali
- daya rangsang rendah
- elektris
- relatif murah
- daya jangkau besar
Televisi
- dapat didengar dan dilihat bila ada siaran
- dapat dilihat dan didengar kembali, bila
diputar kembali
- daya rangsang sangat tinggi
- elektris
- sangat mahal
- daya jangkau besar
Televisi dan radio dapat dikelompokkan sebagai media yang menguasai
ruang tetapi tidak menguasai waktu, sedangkan media cetak menguasai waktu
tetapi tidak menguasai ruang. Artinya siaran dari media televisi atau radio dapat
diterima dimana saja dalam jangkauan pancarannya (menguasai ruang) tetapi
siarannya tidak dapat dilihat kembali. Media cetak untuk sampai kepada
pembacanya memerlukan waktu (tidak menguasai ruang) tetapi dapat dibaca
kapan saja dan dapat diulang-ulang (menguasai waktu). Perbedaan sifat inilah
yang menyebabkan adanya jurnalistik televisi, jurnalistik radio dan juga
jurnalistik cetak, namun semuanya tetap tunduk pada ilmu induknya yaitu ilmu
komunikasi.
Penyelenggaraan media penyiaran mempunyai kaitan erat dengan spektrum
frekuensi radio dan orbit satelit geostasioner yang merupakan sumber daya alam
yang terbatas sehingga pemanfaatannya perlu diatur secara efektif dan efisien.
Siaran adalah rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar,atau suara dan gambar
atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak,
yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. (menurut Undang-undang
No 32 tahun 2002 tentang Penyiaran)
Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana
pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan
menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang
elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel, dan atau lainnya untuk
dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat
penerima siaran. (menurut Undang-undang No 32 tahun 2002 tentang Penyiaran)
Menurut definisi tersebut, terdapat lima syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk
dapat terjadinya penyiaran. Kelima syarat tersebut adalah :
1. Spektrum frekuensi radio
2. Sarana pemancaran/transmisi
3. Adanya siaran (program atau acara)
4. Adanya perangkat penerima siaran (receiver)
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 17
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
5. Dapat diterima secara serentak/bersamaan
E. Spektrum Frekuensi Radio
Spektrum frekuensi radio adalah kumpulan pita frekuensi radio yang
berbentuk gelombang elektromagnetik serta memiliki lebar tertentu. Spektrum
frekuensi radio terdiri atas kanal frekuensi radio yang merupakan satuan terkecil
dari spektrum frekuensi radio yang ditetapkan untuk suatu stasiun radio. Secara
umum, frekuensi dapat didefinisikan sebagai jumlah pengulangan getaran dalam
satu detik yang dihitung dalam satuan cycle atau Hertz.
Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat telah menghasilkan
berbagai macam peralatan komunikasi yang sangat membutuhkan frekuensi agar
dapat digunakan untuk melakukan komunikasi. Untuk itulah frekuensi harus
dibagi-bagi atau dikelompokkan berdasarkan tipe atau jenis dan kebutuhan
peralatan itu. Pembagian frekuensi ditetapkan oleh sebuah badan internasional
agar berlaku secara global-universal dan berlaku di seluruh dunia.
10 – 30 KHz : very low frequency (VLF)
30 – 300 KHz : low frequency (LF)
300 – 3000 KHz : high frequency (HF)
3000 – 30.000 KHz : very high frequency (VHF)
30 – 300 MHz : ultra high frequency (UHF)
300 – 3000 MHz : super high frequency (SHF)
3000 – 30.000 MHz : extremely high frequency (EHF)
Blok frekuensi itu kemudian dibagi lagi menjadi bagian-bagian frekuensi
yang lebih kecil yang dinamakan saluran atau kanal frekuensi (channel) yang
digunakan suatu stasiun untuk melakukan penyiaran. Kanal frekuensi merupakan
satuan terkecil dari spektrum frekuensi yang ditetapkan untuk suatu stasiun
penyiaran. Kekuatan dan daya jangkau stasiun penyiaran ini sangat ditentukan
oleh ukuran saluran frekuensinya dan posisi saluran tersebut pada spektrum
frekuensi. Sebagai gambaran kapasitas saluran frekuensi untuk kebutuhan
komunikasi melalui telepon sudah cukup baik dengan menggunakan frekuensi
300 – 2700 Hz. Dengan kapasitas frekuensi sebesar ini, suara lawan bicara
melalui telepon sudah jelas terdengar. Kebutuhan frekuensi untuk penyiaran radio
lebih tinggi lagi. Suara yang dikeluarkan radio tidak cukup untuk hanya sekedar
bisa didengar tetapi memerlukan juga aspek keindahan suara. Di Indonesia,
pengaturan frekuensi dikelola oleh Departemen Perhubungan (Direktorat
Frekuensi Radio dan Orbit Satelit, Ditjen Postel).
Dalam mendirikan stasiun penyiaran, frekuensi merupakan hal yang sangat
penting dalam dunia penyiaran, sebab betapapun hebatnya suatu program siaran,
tanpa diikuti kualitas yang bagus pada perambatan gelombang elektromagnetik
yang membawa sinyal gambar atau suara maka akan sulit menjaring audien yang
banyak. Selain itu perencanaan yang matang untuk mendirikan stasiun penyiaran
antara lain : memperkirakan tinggi menara yang harus dibangun, mengukur
ketinggian permukaan tanah, jenis antena, dan kekuatan pemancar.
Dalam penyiaran televisi, terdapat tiga standar sistem penyiaran yaitu :
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 18
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
1. NTSC (National Television Standards Committee) digunakan di Amerika
Serikat, Kanada, Jepang, Korea dan Meksiko.
2. PAL (Phase Alternating by Line) digunakan di sebagian Asia termasuk
Indonesia, Australia, Cina, Amerika Selatan, dan sebagian Eropa.
3. SECAM (Sequential Couleur avec Memoire) digunakan di Perancis, Asia
tengah dan beberapa negara Afrika.
Perbedaan kebijakan standar sistem penyiaran ini terjadi karena :
a) Jumlah bingkai gambar per detik (fps) yang digunakan Dalam kelompok
PAL dan SECAM menetapkan standar fps (frame per second) sebanyak
25, sementara kelompok NTSC menetapkan sebanyak 30. Penetapan ini
berdasarkan patokan tingkat arus listrik rumah tangga.
b) Jumlah garis pada setiap frame-nya Kelompok PAL dan SECAM
menetapkan sebanyak 825 garis per detik, sedangkan kelompok NTSC
menetapkan 525 garis per detik. Faktor ini cukup mempengaruhi tingkat
resolusi gambar.
c) Jumlah frekuensi yang digunakan Kelompok PAL dan SECAM
menetapkan lebar pita frekuensi (bandwidth) sebesar 7 MHz dan lebar pita
frekuensi sebesar 6 MHz. Tentang ketetapan lebar pita frekuensi ini,
cenderung lebih mudah berubah-ubah, bahkan di setiap negara memiliki
kebijakan yang berbeda tergantung dari kebutuhan.
PERUBAHAN PRODUKSI PROGRAM
MEDIA BROADCASTING
A. Sistem Siaran
Secara garis besar acara televisi dapat dibagi dua kelompok yaitu siaran
langsung dan siaran rekaman. Siaran langsung mengutamakan sifat aktualitas
seperti olahraga, rapat-rapat yang bersifat besar dan aktual. Untuk siaran rekaman
seperti drama, dokumenter, acara pendidikan adalah acara yang gambar dan
suaranya diedit lebih dahulu. Awalnya siaran langsung melewati jaringan telepon
atau gelombang mikro sehingga mutunya kurang memadai. Saat ini siaran
langsung menggunakan teknologi komunikasi yang canggih seperti satelit,
jaringan serat optik, jaringan internet dan sebagainya. Berkat kemajuan teknologi
digital yaitu semi konduktor, teknologi komputer, teknologi perangkat lunak dan
lain-lainnya memungkinkan terwujudnya komunikasi yang berkapasitas besar,
berkecepatan tinggi serta bermutu tinggi dan dapat dipancarkan dari jarak yang
sangat jauh.
B. Sistem rekaman
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 19
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
Cara menyimpan atau merekam suara dan gambar saat ini mengalami
perubahan yang besar. Dahulu suara direkam pada piringan hitam, kaset, demikian
juga untuk gambar direkam dalam kaset, tetapi saat ini suara dan gambar disimpan
dalam bentuk CD (compact disk) atau dalam HD (hard disk).
C. Sistem editing
Cara editing sinyal gambar dan sinyal suara semenjak diketemukan sistem
penyimpanan dengan CD serta hard disk, sistem editing menjadi sangat mudah
dan tidak mengalami penurunan mutu gambar atau suara. Faktor inilah salah satu
yang menyebabkan teknologi digital menjadi unggul. Untuk sinyal gambar sistem
editing ini populer dengan sebutan editing non linier.
D. Sistem pengolahan
Pengolahan gambar dengan komputer grafik sangat memegang peranan
yang penting di sini. Oleh karena itu operator editing, komputer grafik tidak hanya
dituntut sistem operasinya saja tetapi juga dituntut mempunyai kemampuan seni
dan imajinasi dalam menciptakan gambar-gambar.
PERTEMUAN 3
TEKNIK PENYIARAN RADIO
Dalam produksi siaran radio terdapat proses pemancaran sinyal frekuensi audio
dengan menggunakan gelombang radio. Gelombang dengan frekuensi radio ini,
disebut gelombang pembawa (carrier wave). Amplitudo dan frekuensi gelombang
dapat berubah-ubah menurut irama sinyal yang hendak disiarkan. Perubahan
amplitudo ini disebut dengan modulasi.
Tiga komponen utama dalam pemancar radio :
1. Mikropon
2. Rangkaian pemancar
3. Antena
Proses kerja rangkaian pemancar disebut sebagai modulasi (perpaduan
gelombang radio dan gelombang audio). Penggabungan frekuensi radio (RF)
dengan frekuensi audio (AF) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sistem AM
(amplitudo modulation) dan sistem FM (frequency modulation). Sistem AM
menghasilkan sinyal RF yang amplitudo-nya selalu berubah-ubah namun
frekuensinya tetap. Sistem FM menghasilkan sinyal RF yang frekuensi berubah-
ubah namun amplitudo-nya tetap.
AM (amplitudo modulation).
Saluran AM adalah saluran yang pertama kali digunakan dalam teknologi
penyiaran. Menurut ketentuan internasional, saluran AM berada pada blok
frekuensi 300-3000 KHz. Dalam memancarkan sinyal, saluran AM memanfaatkan
gelombang elektromagnetik bumi atau yang disebut dengan ground waves dan
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 20
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
juga gelombang udara atau sky waves. Kedua jenis gelombang dapat membawa
sinyal ke wilayah yang sangat jauh. Cakupan sinyal AM tergantung beberapa hal,
seperti kekuatan pemancar, frekwensi yang tersedia, daya konduksi tanah, jumlah
interferensi yang muncul.
FM (frequency modulation)
Saluran FM ditetapkan secara internasional berada pada blok frekuensi VHF
yaitu 30-300 MHz. *Stasiun TV di Indonesia menggunakan frekuensi dalam
rentang 470 – 890 MHz / UHF. Di Indonesia rentang pita frekuensi radio yang
digunakan untuk siaran radio FM berada pada rentang pita frekuensi 87,5 MHz -
108 MHz sedangkan pengkanalan frekuensi yang digunakan adalah kelipatan 100
KHz. Berdasarkan ketentuan ini, maka rentang pita frekuensi (bandwidth) yang
diperoleh adalah sebesar 20.5 MHz (108 MHz dikurangi 87.5 MHz).
Propagansi atau arah penyebaran sinyal FM bersifat langsung (direct)
menuju ke receiver. Transmisi siaran FM memiliki pola cakupan siaran yang
stabil dengan bentuk dan tingkat atau ukuran frekuensi tergantung pada : daya
watt listrik, ketinggian tiang transmisi, bentuk permukaan daratan.
Kekurangan stasiun FM dibandingkan MW atau SW adalah daya jangkau
siarannya yang lebih terbatas. Karena penyebarannya sinyal FM bersifat lurus dan
langsung, maka daya jangkau FM sebatas horizon yaitu permukaan bumi datar.
Dengan demikian siaran FM dapat terganggu jika terdapat penghalang terhadap
jalannya sinyal seperti bukit atau gedung tinggi.
Beberapa faktor yang menyebabkan kualitas suara FM sangat bagus yaitu:
1. Pita frekuensi VHF yang digunakan stasiun FM memiliki sifat yang tidak
mudah terpengaruh oleh gangguan atmosfir.
2. Lebar pita frekuensi saluran FM 20 kali lebih lebar dibandingkan FM yang
memungkinkan untuk menghasilkan suara yang mencapai 15.000 cycle per
detik sehingga mampu menghasilkan suara dengan tingkat kejernihan suara
yang lebih tinggi. Selain itu, saluran frekuensi yang lebar ini memungkinkan
stasiun pemancar mengirimkan suara stereo.
SW (short wave)
Saluran short wave atau gelombang pendek biasanya digunakan stasiun
penyiaran untuk mencapai jarak yang sangat jauh. Saluran ini dapat digunakan
untuk mengirim sinyal dari pemancar yang berasal dari salah satu belahan bumi
ke penerimanya yang berada di belahan bumi lainnya. Saluran SW berada pada
blok frekuensi 3 – 25 MHz yang terletak antara posisi frekuensi AM dan FM.
Saluran ini banyak dipakai oleh stasiun radio internasional. Sinyal pada saluran
SW dikirimkan menempuh jarak yang sangat jauh dengan menggunakan
gelombang udara (skywaves) yang berada pada lapisan ionosphere.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 21
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
KONSEP PRODUKSI ACARA RADIO
Produksi siaran radio mengandung beberapa kekuatan utama media, antara lain :
a. Sebagai kekuatan sosial
Dalam pembuatan programnya bisa mengandung hubungan kepentingan
yang baik maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara
yang ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya mencerminkan ”need and
wants” yang bernilai bagi masyarakat.
b. Sebagai alat penting media periklanan
Dalam penyiaran radio, yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan
pendengar, mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi
produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut. Karena itu,
perkembangan penyiaran radio masa kini, lebih berorientasi kepada
industri penyiaran yang menghasilkan atau mendapatkan uang.
c. Sebagai sumber informasi
Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk
menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik,
acara berita atau informasi adalah jenis program yang disukai oleh
masyarakat.
Secara etika, memang radio memiliki kelebihan dengan koran – ”jika
stasiun radio menyiarkan berita atau informasi yang menarik dan disukai
oleh pendengar, hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan
jumlah nilai jual bagi stasiun penyiaran radio yang bersangkutan.”
PERTEMUAN 4
STRUKTUR ORGANISASI PENYIARAN RADIO
Sebelum membahas tentang struktur organisasi penyiaran radio, terlebih dahulu
akan dijelaskan tentang bidang kerja di radio secara umum.
a. Perencanaan siaran
b. Administrasi siaran
c. Produksi siaran (jurnalistik dan hiburan)
d. Promosi/pemasaran siaran
Dalam menentukan team radio, ada beberapa tipologi broadcaster yang
didambakan yaitu kreatif, intelek, komunikatif, rajin, disiplin, motivator tim
dalam bekerja, dan mampu menjadi contoh. Struktur departemen dari stasiun
penyiaran radio sangat bervariasi disesuaikan dengan ukuran. Dalam struktur
organisasi dengan tipe stasiun penyiaran ukuran sedang (medium-size radio
station), strukturnya adalah sebagai berikut :
1. General Manager
2. Sales Manager
3. Program Director
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 22
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
4. News Director
5. Chief Engineer
Dalam tingkatan manajer ini memiliki tanggung jawab akan perencanaan
dan pelaksanaan kebijakan stasiun penyiaran radio, pemeliharaan hubungan
dengan komunitas, serta monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi
penjualan.
Seorang General Manager mempunyai tanggung jawab menyusun rencana
kerja stasiun penyiaran radio, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun
jangka panjang. Selain itu mengarahkan dan mengelola pengembangan dan
penerapan rencana kerja sekaligus mengawasi, mengevaluasi kerja stasiun
penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi pencapaian sasaran
pendengar dan sasaran penjualan dengan memperhatikan efektivitas operasional
stasiun penyiaran radio.
Sales and Promotion Manager memiliki fungsi merencanakan dan
mengelola kegiatan promosi dan penjualan stasiun penyiaran radio sesuai dengan
strategi promosi yang telah ditentukan, serta mengarahkan segala aktivitas
penjualan untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Program Director memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan
menetapkan programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format
penyiaran radio yang telah ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek
pendukung keberhasilan penyiaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan
pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.
Tiga belas kerangka dasar untuk optimalisasi kerja seorang pengarah program
antara lain :
1. Monitoring (memonitor)
2. Act (bertindak)
3. Create (mencipta)
4. Involve yourself with your people (libatkan diri anda dengan semua karyawan
anda)
5. Get input (cari masukan)
6. Be aware of the competition (selalu siapkan diri anda dalam hubungan dengan
persaingan atau kompetisi)
7. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam komunitas)
8. Be postive (selalu bersikap positif)
9. Share (selalu mau berbagi)
10. Review your goal (ricek tujuan)
11. Set an example (berikan contoh)
12. Be conscious (selalu sadar akan biaya yang anda keluarkan/hemat)
13. Do something (lakukan sesuatu)
Pada umumnya, stasiun penyiaran radio terbagi dalam empat departemen, yaitu :
1. Sales Department
Staf : Sales Manager, Sales Staff
Tugas : Bertanggung jawab akan penjualan air time.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 23
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
2. Program Department
Staf : Program Director, Announcer, Copywriter, Scriptwriter, Production,
Music Library
Tugas : Bertanggung jawab untuk output siaran dan supervisi musik atau
materi acara lain untuk kelangsungan penyiaran dan juga bertanggung jawab
performa penyiar atau DJ.
3. News Department
Staf : News Director, Newscaster, Reporters, Writers
Tugas : Bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan
berita-berita atau informasi baik lokal, nasional, maupun internasional.
4. Engineering Department
Staf : Chief Engineer, Staff Engineer, Maintenance
Tugas : Bertanggung jawab untuk menjaga stasiun penyiaran radio
mengudara dan memelihara keseluruhan peralatan penyiaran yang dimiliki
oleh stasiun.
Model struktur organisasi radio di Indonesia secara umum dapat digambarkan
berikut :Top Management “PLANNER” – Middle Management “ORGANIZER” –
Low/Front Management “OPERATOR”
PERTEMUAN 6
FORMAT RADIO
Untuk sebuah radio baru amat penting menentukan format sebelum memulai
aktivitas siaran. Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi
yang ingin dicapai, pemahaman tentang pendengar yang dituju melalui riset
ilmiah untuk mengetahui apa kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-
psikologis mereka.
- visi, misi, dan target pendengar
- format stasiun
- marketing (positioning/penempatan, target/segmen)
- programming (komposisi program, penjadwalan program)
Karakteristik Format stasiun menurut Michael C. Keith :
FORMAT KARAKTERISTIK
Adult Contemporary
(AC)
Untuk kaum muda dan dewasa dengan rentang umur
sangat luas antara 25-50 tahun, berdaya beli tinggi.
Menyiarkan musik pop masa kini, soft rock, balada.
Menyiarkan berita olahraga, ekonomi, politik.
Format AC ini berkembang ke format lain seperti
Middle of the Road, Album Oriented Rock dan Easy
Listening.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 24
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
Contemporary Hit Radio
(CHR)
Untuk pendengar dengan rentang usia 12-20 tahun.
Format paling populer yang berisi lagu baru, dan
terlaris. Menyiarkan berita seputar gosip idola dan
tips praktis. Sebelum CHR awalnya disebut TOP 40
Radio. CHR bisa disebut sebagai radio yang ketat
memutar 30 rekaman terkini, bukan album lama,
tidak memutar ulang sebuah lagu yang sama secara
berdekatan, perpindahan antarlagu sangat cepat.
All News/All Talks
All Talks lebih dulu hadir pada tahun 1960 di Los
Angeles dengan konsep siaran talk show interaktif
mengupas isu-isu lokal. All News hadir kemudian
tahun 1964 dimotori Gordon McLendon di Chicago
dengan konsep berita buletin 20 menit berisi berita
lokal, regional, dan dunia. Sasaran radio ini kaum
muda dan dewasa berumur 25-50 tahun, berdaya
beli tinggi. Berita dan bincang ekonomi-politik
menjadi unggulan.
Classic/Oldies
Untuk kalangan dewasa dan tua berumur 35-60
tahun. Memutar lagu-lagu klasik, apresiasi penyanyi
dan lirik lagu lebih penting dari lagunya.
Menyiarkan berita kilas balik masa lalu, berita
mistik. Oldies juga mencakup segmen beragam pada
level ekonomi menengah ke bawah dengan
dominasi musik dangdut dan kolaborasi
Setelah menentukan format stasiun, pekerjaan berikutnya bagi perencana siaran
adalah menentukan berbagai jenis program yang akan ditawarkan kepada
pendengar. Dalam dua puluh tahun terakhir, jenis program siaran populer di
berbagai negara termasuk di Indonesia adalah :
1. Musik (Penyusunannya berdasarkan geografis, penyanyi dan jenis musik)
2. Berita dan Informasi (Dua model kemasannya adalah live report dan
rekaman)
3. Bertutur interaktif (Beberapa contoh programnya adalah song request,
opini, kuis, gosip, games)
4. Diskusi publik (Melalui talk show, radio menjadi sarana untuk
menyampaikan gagasan dan kritik terhadap situasi sosial, ekonomi dan
politik)
PERTEMUAN 7
RADIO SIARAN
Radio siaran (radio broadcast) ialah salah satu aspek dari komunikasi massa.
Dalam proses komunikasi sosial, peran ideal radio sebagai media publik adalah
sebanyak mungkin mampu mewadahi kebutuhan dan kepentingan pendengarnya.
Tiga bentuk kebutuhan dasar pendengar :
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 25
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
1. Informasi
2. Pendidikan
3. Hiburan
Sebagai media massa, radio siaran mempunyai ciri dan sifat yang berbeda
dengan media massa lainnya. Radio merupakan media auditif (hanya bisa
didengar), murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana.
Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan
hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi sebab sebagai
media yang buta, radio melakukan stimulasi begitu banyak suara dan berupaya
memvisualisasikan suara melalui telinga pendengarnya.
Sifat radio siaran :
a. Auditori, pesannya hanya bisa didengar saja.
b. Mengandung gangguan, berupa semantic noise, channel noise dan
interferensi.
c. Intim, bersifat akrab.
Sifat pendengar radio :
a. Heterogen, memiliki latar belakang yang berbeda dan tersebar dimana-
mana.
b. Pribadi, komunikator radio seolah-olah bertamu ke kamar pendengar.
c. Aktif, pendengar aktif berpikir dan melakukan interpretasi terhadap isi
siaran.
d. Selektif, pendengar memiliki program dan channel yang disukainya.
Ditinjau dari isi siarannya, penyajian acara radio siaran secara umum dibagi
menjadi dua yaitu :
1. Berita
2. Non berita
PENATAAN ACARA RADIO
Ketika para pengelola stasiun penyiaran radio merencanakan untuk
beroperasi, salah satu faktor yang perlu menjadi kajian khusus adalah cara
menetapkan target pendengar. Dalam upaya pencapaian target pendengar tersebut
diperlukan “programming” atau penataan acara. Dan, penataan itu sendiri
merupakan sebuah proses mengatur program demi program termasuk
penjadwalannya sehingga terbentuk station format dengan tujuan menciptakan
image stasiun penyiaran radio.
Perencanaan programming yang baik akan mempengaruhi pengembangan
citra dan reputasi brand terhadap pendengar. Jika rating pendengar baik, lamanya
mendengarkan, maka akan sangat berdampak pada sirkulasi massa yang memang
dicari oleh pemasang iklan. Rating digunakan untuk mengukur efektivitas
penggunaan media, rating menunjukkan bagian dari sejumlah individu yang
mendengarkan suatu acara pada suatu waktu tertentu. Jika perolehan pemasukan
dari pemasang iklan baik, maka hal ini menunujukkan operasional program
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 26
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
penyiaran yang berhasil. Bagian program, pemberitaan, teknik, dan penjualan
dalam sebuah stasiun penyiaran radio perlu memiliki ”programming leadership”.
Karakteristik fungsi programming (beberapa hal yang harus dipahami untuk
seorang programmer) :
1. Fungsi programming memang sangat sulit jika dikaji dari ukuran
keakuratannya (difficult to size accurately). Sistem penyiaran radio di
Amerika Serikat menyebutkan Morning Drive, Daytime, Afternoon Drive,
Night Time, Overnight.
2. Fungsi programming adalah berkesinambungan (continuous). Stasiun
penyiaran radio dalam melakukan siarannya tidak hanya dengan satu atau
dua program saja, sejak “sign on” hingga ”sign off”.
3. Fungsi programming adalah persaingan yang luar biasa (extremely
competitive) banyak stasiun penyiaran radio yang membidik dengan target
pendengar yang sama, karena jumlah radio saat ini sudah semakin banyak.
Kreatifitas menjadi hal penting dalam memenangkan persaingan ini.
4. Fungsi programming adalah menjaga stabilitas dalam jadwal program. Hal
ini merupakan upaya untuk mengembangkan kebiasaan mendengarkan.
Semakin lama waktu pendengar mengikuti program, maka akan dapat
berdampak kepada lamanya pemasang iklan melakukan promosi juga.
5. Fungsi programming adalah mencari dan memperoleh ide dan materi kreatif,
yang bisa didapat dari berbagai sumber yang memungkinkan. Hal ini
berfungsi untuk mengembangkan ide-ide, bentuk program baru, dan
memelihara imajinasi pendengar.
6. Fungsi programming adalah spekulasi yang sangat tinggi (highly
speculative). Programming bisa diibaratkan hal yang tidak dapat dijelaskan
dengan kata-kata (idenfinable) dan aspek yang tidak dapat menyentuh
(intangible) daya tarik pendengar.
Dengan pemahaman keenam fungsi di atas seorang Program Director yang
baik, paling tidak akan memiliki kemampuan mengevaluasi aspek ”idenfinable”
dan ”intangible” daya tarik pendengar. Analisa evaluasi yang berhasil biasanya
didukung oleh beberapa faktor antara lain pengetahuan yang luas dari berbagai
sumber, memahami bisnis penyiaran radio secara umum, dan memahami
pembiayaan membuat program. Dengan pemahaman ini seorang Program
Director akan dapat mengevaluasi dan dapat menjalankan seluruh risiko pekerjaan
sulit dengan tingkat keberanian yang tinggi.
Tujuan program stasiun penyiaran radio komersial adalah untuk menyiarkan
atau mengudarakan sesuatu yang bisa menarik perhatian pendengar, kemudian
bisa ”dijual” kepada para pengiklan. Dalam menyusun format acara, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan mencakup : geografis-demografis-pskografis-
perilaku-individu, positioning.
Elemen-elemen pendukung format acara :
1. Musik
2. Kata-kata
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 27
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
3. Identitas stasiun
4. Iklan
5. Gaya siaran
6. Penjadwalan acara
Elemen-elemen acara yang sudah tersusun dengan baik, dalam kepenyiaran
disebut ”hot clock” atau ”format wheel”.
Selain format musik, format lain yang bisa kita pertimbangkan dalam menyusun
penataan acara, misalnya : format berita, debat, wawancara, surat pendengar,
phone in, komentar, sport, kuiz, tanya jawab, dan voxpops.
Beberapa contoh format :
TOP 40 atau CHR (Contemporary Hit Radio)
Disusun dari rekaman-rekaman musik yang paling populer yang disajikan kepada
pendengar remaja belasan tahun dan usia awal dua puluhan. ADULT
CONTEMPORARY Merupakan format dengan penggunaan lagu kontemporer
dewasa untuk pendengar dewasa dengan musik modern.
PENGGOLONGAN JENIS-JENIS ACARA SIARAN Pada umumnya terdapat dua metode penggolongan acara siaran :
1. Menurut unsur acara siaran
- siaran kata (news features, dramas, talks and discussions, etc.)
- siaran seni suara (serious music, light music, dance, variety, etc.)
2. Menurut tujuan acara siaran Berikut ini adalah penggolongan jenis-jenis acara
siaran (menurut UNESCO) :
a. Siaran pemberitaan dan penerangan (News and Information Programmes)
- warta berita (straight news)
- reportase (current affairs)
- penerangan umum (general information)
- pengumuman (public service)
b. Siaran pendidikan (Educational Programme)
- siaran anak-anak
- siaran remaja
- siaran sekolah
- siaran pedesaan
- siaran keluarga berencana
- siaran agama
- ruangan wanita
- pengetahuan umum
c. Siaran kebudayaan (Culture Programme)
- sastra (literature)
- kesenian daerah (folklore)
- apresiasi seni (art appreciation)
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 28
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
d. Siaran hiburan (Entertainments)
- musik daerah (local music)
- musik indonesia (national music)
- musik asing (foreign music)
- hiburan ringan (light entertainment)
e. Siaran lain-lain (Miscellaneous)
- ruangan iklan (commercial spot announcement)
- pembukaan / penutup siaran (opening/closing tune)
Perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan masyarakat yang
makin besar t untutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan
informasi. Inform asi telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan telah menjadi
komoditas penting dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi telah membawa implikasi terhadap dunia penyiaran,
termasuk penyiaran di Indonesia. Penyiaran sebagai penyalur in formasi dan
pembentuk pendapat umum, perannya semakin strategis, terutama dalam
mengembangkan kehidupan demokratis. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah
dunia yang selalu menarik perhatian bagi m asyarakat. Aktivitas penyiaran
tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetap i ia juga memiliki peran
sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Komunikas i dapat didefinisikan
sebagi proses penyampaian ide, gagasan dan atau opini dari seseorang yang
disebut komunikator ditujukan kepada sejumlah sasaran.
Dalam hal ini adalah komunikan dengan dan atau tanpa media dengan
tujuan megubah perilaku orang lain. Penyiaran merupakan suatu kegiatan
penyelenggaraan siaran radio dan televisi, ya ng diselenggarakan oleh organisasi
penyiaran radio dan televisi. Output dari org anisasi penyiaran adalah siaran.
Medium radio dan televisi merupakan sarana komu nikasi massa yang
kemunculannya terjadi sebagai akibat dari revolusi di bidang e lektronika.
Bagaimana proses penyiaran berlangsung? pada prinsipnya sama dengan proses
komu nikasi. Proses komunikasi terjadi sejak ide itu diciptakan sampai dengan ide
itu disebarluaskan. Langkah â langkahnya meliputi pengagas ide dalam hal ini
komunika tor, kemudian ide itu diubah menjadi suatu bentuk pesan yang dapat
dikirimkan ba ik verbal dan nonverbal melalui saluran dan atau sarana komunikasi
yang memungki nkan pesan itu mampu menjangkau khalayak luas.
Proses penyiaran
Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsur yang menghasilkan
siaran y aitu : studio, transmitter, dan pesawat penerima. Ketiga unsur ini
kemudian dise but sebagai trilogi penyiaran. Paduan ketiganya yang kemudian
akan akan mengasil kan siaran yang dapat diterima oleh pesawat penerima radio
maupun televisi. 1.
Studio
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 29
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
Studio merupakan sistem yang cukup berperan dalam sebuah stasiun
penyiaran, seba gai subsistem yang terintegrasi secara total, bagian studio
memberikan andil unt uk penyedia program â program regular yang bersifat
leve event atau recording prog ram. Sistem studio pada umumnya terintegrasi dari
berbagai unit sistem, seprti b agian audio, video system, dan pencahayaan serta
dilengkapi prasarana seni atau art sebagi unsur pendukung produksi, khususnya
untuk produksi audio visual. Studio merupakan tempat produksi informasi
sekaligus menyirkan, yakni megubah id e dan atau gagasan menjadi bentuk pesan
baik gambar maupun suara yang bermakna m elaui sebuah proses yang mekanistik
yang menmungkinkan gambar suara itu dikirimk an melaui transmitter untuk
selanjutnya diterima oleh sistem antena pada pesawat penerima (mediia receiver)
guna dinikmati oleh khalayak dalam bentukk sajian ac ara. Dalam produksi
informasi, studio sebagi penyuplai acara di bagi menjadi 2 b again kategori besar,
yaitu :
1. Live event, misalnya program music, variety show, berita/news dan lain s
ebagainya.
2. Recording Event, program acara yang direkam lebih dahulu baik program
ac ara nono drama seperti music, olahraga dan news maupun program
acara drama (sety abudi, 2005).
Trasmitter Merupakn salah satu unsur dalam proses penyiaran yang berfungsi
mengantarkan gam bar dan suara dari studio berupa gelombang elektromagnetik
yang membawa muatan I nformasi untuk dipancarkan atau disalurkan melalui
kabel atau serat optik. Siste m pemancaran (transmisi) dapat dilakukan melalui
sistem terresterial (pancaran d i atas tanah) dan sistem satelit ( menggunakan jasa
satelit komunikasi). Ada 3 cara sistem satelit komunikasi (telekomunikasi), sistem
DBS (Direct Broadc asting Satellit) dan sistem semi DBS, serta sistem gabungan (
terristorial, peny aluran dan satelit). 3.
Pesawat penerima
Merupakan alat yang berfungsi mengubah gelombang elektro magnetik
yang membawa muatan informasi berupa signal suaran dan signal gambar
proyeksi menjadi bentuk pesan yang dapat dinikmati. Pancaran gelombang elektro
magnetik yang membawa muatan signal suara yang terbentuk melalui microfon,
kemudian pancaran ini diterima oleh sistem antena untuk diteruskan ke pesawat
penerima, dan signal suara itu diubah kembali menjadi atau audio didalam
audio/loudspeaker. Proses ini menghasilkan siaran radio. Sedang pancaran elektro
magnetik yang membawa muatan signal suara, yang dihasilkan oleh microfon dan
signal gambar proyeksi, yang dihasikan oleh sistem lensa dan kemudian diubah
menjadi signal gambar dalm tabung pengambil gambar (pick up tube) maka
proses ini menghasilkan siaran televisi.
Ketiga unsur tersebut bila dipadukan dapat menghasilkan siaran, seperti dalam ba
gan berikut ini:
Bertindak sebagai komunikator dan sekaligus sebagai sumber informasi adalah
penyelenggara siaran. Ide/isi pesan komunikator produksi dan disiarkan melalui
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 30
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
stasiun penyiaran radio dan televisi (hasil produksi) dapat dinikmati atau dilihat da
n didengar oleh komunikan melalui pesawat televisi dan atau pesawat radio. Isi p
esan itu bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku khalayak.
Sementara penyiaran yang merupakan padanan kata broadcasting memiliki
pengertian sebagai: kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran
dan/atau sara na transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan
spektrum fre kuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang
elektromagnetik[2] yang mer ambat melalui udara, kabel, dan atau media lainnya
untuk dapat diterima secara s erentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan
perangkat penerima siaran.[3] Dengan demikian menurut definisi di atas maka
terdapat lima syarat mutlak yang h arus dipenuhi untuk dapat terjadinya
penyiaran. Jika salah satu syarat tidak ada maka tidak dapat disebut penyiaran.
Kelima syarat itu jika diurut berdasarkan apa yang pertama kali harus diadakan
adalah sebagai berikut:
1. Harus tersedia spektrum frekuensi radio
2. Harus ada sarana pemancaran/transmisi
3. Harus adanya perangkat penerima siaran (receiver)
4. Harus adanya siaran (program atau acara)
5. Harus dapat diterima secara serentak/bersamaan
Dari kelima syarat penyiaran tersebut di atas hanya poin ke lima yang tidak
kita bahas dalam buku ini karena hal tersebut sudah sangat jelas yaitu bahwa
penyiar an harus dapat diterima secara serentak. Pada bab mengenai teknik
penyiaran ini kita akan membahas tiga hal dari lima syarat penyiaran tersebut di
atas yaitu me ngenai spektrum frekuensi radio, sarana pemancaran atau transmisi
dan perangkat penerimaan penyiaran. Sedangkan mengenai siaran atau program
akan dibahas di bab tersendiri di buku ini yaitu mengenai program. Kita mulai
pembahasan dengan spe ktrum frekuensi radio.
Standar Prosedur Pengoprasian
Istilah standar prosedur pengoprasian atau standard operating procedure
(SOP)pad a awalnya hanya dipakai sebagai suatu syarat atau aturan untuk
mengoperasikan su atu mesin peralatan mekanik atau elektronik. Syarat tersebut
mutlak diperlukan d engan tujuan untuk melancarkan operasional dan membuat
alat agar dapat digunak an dalam waktu yang relatif lebih lama. Dalam kaitan ini
Wahyudi (1994) mengatakan para pengelola prograsm teknik dan ad ministraasi/
ketatalaksanaan dalam wadah organisasi penyiaran bekerja diatas lan dasan saling
pengertian, menghargai dan mengingatkan, untuk menghasilkan siaran yang
berkualitas, baik dan benar. Yang dimaksud dengan siaran berkualitas, baik dan
benar adalah : â¢
Siaran berkualitas adalah siaran yang kuallitas suara atau gambar atau v
isualnya prima. â¢
Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio atau visual nya
bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif dan stimul atif.
â¢
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 31
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau v
isualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medium radio dan atau televisi.
Dengan memperhatikan kriteria siaran yang berkualitas, baik dan benar, maka
diha rapkan akan mampu memberikan kontribusi kepada khalayak berupa hasil
produksi si aran yang benar- benar dapat dinikmati dan di tonton. Untuk siaran
artistik teri lat pada kode moral, sedangkan siaran karya jurnalistik selain terikat
kode mora l juga pada kode profesi jurnalistik.
NO. STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI
1 Mengoperasikan Perangkat
Siar1222222QWQW11111
Mengidentifikasi karakteristik
peralatan siaran radio
Menjelaskan cara merekam dan
mengedit materi siaran sesuai
dengan
standar siaran.
2 Melakukan Reportase Mengidentifikasi peralatan untuk
Reportase
Menjelaskan mengidentifikasikan
cara reportase
Menjelaskan pendokumentasikan
untuk reportase
Mengidentifikasi lingkup
reportase
3 Menjalankan Wawancara Menjelaskan proses perencanaan
wawancara
Menjelaskan proses penyajian
wawancara
4 Membuat Naskah Siaran Menjelaskan tahap penulisan
naskah radio
Menentukan ide dasar naskah
radio
5 Melakukan Siaran Menjelaskan proses pengecekan
instrumen siaran
Mengidentifikasi bahasa pada
siaran radio
6 Menyajikan materi siaran radio Menjelaskan keperluan program
siaran radio
7 Menyusun program Mengidentifikasi program acara
siaran radio
8 Mengidentifikasi penjadualan
program siaran radio
Menentukan jenis jadwal
Program Siaran Radio.
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 32
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
NO. STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI
9 Menguraikan evaluasi rencana
program siaran radio
Menentukan teknik evaluasi
program siaran radio
10 Menyiapkan siaran radio Menentukan tahap-tahap siaran
radio
11 Menetapkan kebutuhan laporan
langsung
Menentukan instrumen untuk
laporan langsung
12 Menyajikan siaran reportase Menentukan kebutuhan siaran
reportase
13 Mengidentifikasi sound system Mengidentifikasi karakteristik
peralatan sound system
14 Merinci jenis dan karakter musik Mengidentifikasi musik pada
program radio
15 Melakukan Reportase Menjelaskan proses perekaman
dan penyajian laporan reportase
16 Menyiapkan tulisan/teks Menentukan kebutuhan untuk
membuat tulisan
17 Menyiapkan materi untuk cerita Menentukan lingkup materi
untuk cerita radio
Memilih materi untuk cerita radio
18 Mengidentifikasi news stories Mengidentifikasikan news dalam
siaran radio
Menentukan instrumen
penyusunan news di radio
Menjelaskan job description dari
setiap crew yang terlibat dalam
News Program
Mengidentifikasi penulisan News
di Radio
Menentukan jenis Nilai berita dan
disesuaikan dengan isi / materi
berita
19 Mendisain running sheet Mengidentifikasi running sheet
untuk siaran radio
20 Menyesuaikan kebutuhan pasar Mengidentifikasi proses
pemasaran pada radio
Menentukan program sesuai
kebutuhan pasar
21 Menulis laporan siaran berita Menentukan lingkup penulisan
untuk berita radio
22 Menyajikan materi siaran radio Mendeskripsikan kebutuhan
materi siaran radio
23 Menjelaskan kode etik penyiaran
dan undang-undang penyiaran
Mengidentifikasi jenis lembaga
Penyiaran
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 33
Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia
yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.
NO. STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI
Mengidentifikasi Undang-undang
RI tentang Penyiaran yang
memuat tentang Penyiaran Radio
24 Menyiapkan wawancara Mengidentifikasi teknik
wawancara radio
Menentukan lingkup wawancara
radio
25 Mengidentifikasi sekuen interaktif Mengidentifikasi acara interaktif
pada Radio
DAFTAR PUSTAKA
Askurifai Baksim, Jurnalistik Televisi, Teori dan Praktek Cet. I; Jakarta: Simbiosa
Rekatama Media, 2006.
Drs. Tommy,Suprapto MS, Berkarier di Bidang Brodcasting. Yogyakarta:Media
Presindo, 2006.
Dedi Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi. Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA,
2003-20 05.
Syarifudin, Modul. Teknologi Broadcasting (Pendekatan Dakwah dan
Komunikasi) Fakultas Dakwah dan Ushuluddin 2013.